31
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 : RAMONA NURMALA SARI DEVI SETYOWATI UCCA SWASTI PRAPTIWI SEPTARIA FIRANTIKA ERI SELIA

Kimdas_ Kelompok 1 REDOKS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia dasar

Citation preview

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :RAMONA NURMALA SARI DEVI SETYOWATIUCCA SWASTI PRAPTIWISEPTARIA FIRANTIKAERI SELIA

Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori, yaitu :

1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen    Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.Contoh:  Si  +  O2      →   SiO2

    4 Fe  +  3 O2   →    2 Fe2O3

Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.

A. KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI   

Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat. Contoh:

    2 CuO      →  2 Cu  + O2

    H2O    →    H2   + O2

2.  Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron    Reaksi oksidasi dan reduksi juga

dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.

    Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektronContoh:

    Na    →    Na +  +  e    Zn    →    Zn +2    + 2e    Al     →   Al +3    + 3e

Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektronContoh:

    Na +  + e   →   Na    Fe +3  + e   →   Fe +2

Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.

3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi    Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.

B. BILANGAN OKSIDASI

    Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.

    BiLangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:1. Biloks atom dalam unsur adalah nol  Contoh  Na, Fe, O2 , H2  memiliki biloks nol

2. Total biloks senyawa adalah nol    Contoh H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3 total biloksnya adalah nol

3. Biloks ion sesuai dengan muatannya    Contoh  Na +1 ( = +1),  O -2 ( = -2),  Fe +3  (= +3)4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1    Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1

5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2

    Contoh: Biloks  Ca dalam CaCO3  adalah + 2

6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah – 1

    Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1

7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2    Contoh dalam H2O, Na2O, Al2O3

8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1    Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4

C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR

    Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi  oksidasi (biloksnya naik/bertambah).

Contoh: Pada reaksi      2Na    + 2H2O   →    2NaOH   + H2

Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1

Oksidator adalah H2O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0

D. TATA  NAMA  SENYAWA

    Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non logam.

    Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.

Contoh:        FeCl2            besi(II)klorida

    CuO            tembaga(II)oksida    SnCl2            timah(II)klorida

   

Bilangan oksidasi untuk menentukan nama senyawa

1.Penamaan senyawa ion biner yang unsur logamnya berbiloks lebih dari satu.

2.Penamaan senyawa ion poliatomik.

Unsur

Jenis katio

n

Biloks

Jenis anion

Biloks

Rumus kimia

Nama senyawa

Fe Fe2+ +2Cl-

-1 FeCl2 Besi(II)klorida

Fe3+

+3 -1 FeCl3 Besi(III)klorida

Pb Pb2+ +2O2-

-2 PbO Timbal(II)oksida

Pb4+

+4 -2 PbO2 Timbal(IV)oksida

CuCu+

+ SO42- -2 Cu2SO4 Tembaga(I)sulfat

Cu2+

+2 -2 CuSO4 Tembaga(II)sulfat

1. Tabel Penamaan senyawa pada unsur dengan logam berbiloks lebih dari satu.

Senyawa Jenis ion Biloks

Nama

Nama biasa Nama sistem stock

KClOK+ +1

Kalium hipoklorit Kalium klorat(I)ClO- +1 (Cl)

KClO3K+ +1

Kalium klorat Kalium klorat(V)ClO3- +5(Cl)

Unsur Biloks logam Nama senyawa

HgCl +1 Merkuro klorida

HgCl2 +2 Merkuri klorida

SnO +2 Stano oksida

SnO2 +4 Stani oksida

3. Tabel Nama senyawa yang memiliki biloks rendah dan tinggi.

2. Tabel Nama senyawa ion poliatomik berdasarkan sistem stock.

REDOKS BERDASARKAN PERPINDAHAN ELEKTRON

1. 2Cu + O2 2CuO 2. Cu + Cl2 CuCl2

2Cu 2Cu2+ + 4e (Oksidasi)

O2 + 4e 2O2- (Reduksi)

2Cu + O2 2CuO (Redoks)

Cu Cu2+ + 2e (Oksidasi)

Cl2 + 2e 2Cl- (Reduksi)

Cu + Cl2 CuCl2 (Redoks)

OKSIDASI = PELEPASAN ELEKTRON

REDUKSI = PENGIKATAN ELEKTRON

ATURAN CONTOH

1.Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol.

2.Bilangan oksidasi monoatom sama dengan muatan ionnya.

3.Jumlah bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatom tersebut.

1.Bilangan oksidasi atom-atom pada Ne, H2, O2, Cl2, P4, S8, C, Cu, Fe,dan Na adalah nol.

2.Bilangan oksidasi Na+ = +1, bilangan oksidasi Mg2+= +2, bilangan oksidasi S2-= -2

3.Jumlah bilangan oksidasi atom S dan atom O dalam SO4

2- adalah -2

ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI

4.Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom dalam senyawa adalah nol.

5.Bilangan oksidasi unsur-unsur logam golongan utama (IA,IIA,IIIA) sesuai dengan nomor golongannya.

6.Bilangan oksidasi unsur-unsur logam golangan transisi lebih dari satu.

7.Biloks.hidrogen dalam senyawanya adalah +1, kecuali dalam hidrida, atom hidrogen mempunyai biloks. -1.

8. Biloks.oksigen dalam senyawanya adalah -2, kecuali dalam peroksida (-1) dan dalam senyawa biner dengan fluor (+2)

4.Jumlah bilangan oksidasi atom Cu dan atom O dalam CuO adalah nol.

5.Biloks.K dalam KCl,KNO3,dan K2SO4 = +1, biloks.Ca dalam CaSO4 dan biloks.Mg dalam MgSO4= +2.

6. Biloks.Cu =+1 dan +2 Fe=+2 dan +3 Sn=+2 dan +4

Pb=+2 dan +4 Au=+1 dan +3

7.Biloks. H dalam H2O,NH3 dan HCl = +1, biloks H dalam NaH dan CaH2 = -1.

8.Biloks.O dalam H2O = -2

Biloks.O dalam H2O2 dan BaO2= -1

Biolks.O dalam OF2 = +2

Assign the oxidation state to each element for the following substances:

1. Cl2

2. NaCl 3. CaCl2

4. H2O

5. NaOH6. H2SO4

7. Na3PO4

8. CH4

Cl: 0 (pure element)Na: +1(group 1) Cl: -1 (group 7)Ca: +2 (group 2) Cl: -1 (group 7)H: +1 (always) O: -2 (always)Na: +1 O: -2 H: +1 (see above)H: +1 O: -2 S: +6 (+2 +6 – 8 = 0)Na: +1 O: -2 P: +5 (+3 +5 – 8 = 0)H: +1 C: -4 (+4 - 4 = 0)

EXERCISE :

1.Tentukan biloks Cl dalam KClO4

2.Tentukan biloks Cr dalam Cr2O7

2-

3.Tentukan biloks P dalam PO43-

Bagaimana cara membedakan reaksi redoks

dan bukan redoks?Suatu reaksi disebut redoks, jika pada reaksi itu terdapat zat yang mengalami reduksi dan zat yang mengalami oksidasi.Manakah yang bukan reaksi redoks pada reaksi

berikut?

1. 2Ag + Cl2 2AgCl

2. SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI

3. CuO + 2HCl CuCl2 +H2O

4. H2 + Cl2 2HCl

0 0 +1 -1

1. 2Ag + Cl2 2AgCl (redoks) Oksidasi

Reduksi

+2(-1)2 0 +1 -1 +4(-1)4 +1-1

2. SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI (redoks)

Oksidasi Reduksi

+2-2 +1-1 +2(-1)2 (+1)2-2

3. CuO + 2HCl CuCl2 +H2O (bukan redoks) 0 0 +1-1

4. H2 + Cl2 2HCl (redoks)

Oksidasi

Reduksi

+2(-1)2 0 +1 -1 +4(-1)4 +1-1

SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI

Tentukan zat reduktor, zat oksidator, hasil reduksi dan hasil oksidasi dari reaksi redoks berikut :

Zat reduktor (pereduksi) = SnCl2 Zat oksidator (pengoksidasi) = I2

Hasil reduksi = HIHasil oksidasi = SnCl4

oksidasi

reduksi

Suatu reaksi :

0 +1 +5 -2 +2 +2 -2Cu(s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + NO (g) + H2O(l)

oksidasi reduksi

a.Zat yang mengalami oksidasi : Cub.Zat yang mengalami reduksi : HNO3

c.Hasil oksidasi : Cu(NO3)2

d.Hasil reduksi : NOe.Bertindak sebagai oksidator : HNO3

f.Bertindak sebagai reduktor : Cug.Bilangan oksidasi : Cu = 0 , N= +5

Reaksi Autoredoks(Disproporsionasi)

Reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi.

Cl2 + 2KOH KCl + KClO + H2O0 +1-2 +1 +1-1 +1+1-2 (+1)2-2

Reduksi

Oksidasi

Sebagian dari gas klorin (Cl2) (biloks = 0) mengalami reduksi menjadi KCl (biloks = -1) dan sebagian lagi mengalami oksidasi menjadi KClO ( biloks = +1).

Reaksi konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu reaksi redoks dimana hasil reduksi dan oksidasinya sama.Contoh :

Pada reaksi tersebut hasil reduksi dan oksidasinya merupakan zat yang sama, yaitu belerang (S).

Reaksi konproporsionasi

Suatu reaksi redoks dapat dikatakan spontan apabila potensial sel yang dihasilkannya bertanda positif. Pada reaksi redoks, katoda berarti reduksi dan anoda berarti oksidasi. Jadi suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan jika potensial spesi yang tereduksi dikurangi dengan potensial spesi yang teroksidasi lebih besar dari nol. Reaksi redoks spontan jika Ered-Eoks › 0

REAKSI REDOKS SPONTAN

PENYETARAAN REAKSI REDOKS

1.METODE BILANGAN OKSIDASI

Langkah-langkah penyetaraan reaksi :1.Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap unsur2.Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks dengan menambahkan koefisien yang sesuai3.Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi4.Meneyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberikan koefisien yang sesuai5.Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur yang lain

2 .METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)

Langkah-langkah penyetaraan reaksi:1.Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja2.Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi3.Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali atom hydrogen (H) dan oksigen (O)4.Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan molekul H2O ke ruas yang kekurangan oksigen5.Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang kekurangan atom H6.Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas yang memiliki muatan lebih positif7.Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi8.Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi redoks yang utuh9.Mengembalikan ke bentuk reaksi awal

Reaksi redoks :

a KBr + KMnO4 + b H2SO4 c Br2 + MnSO4 + d K2SO4 + H2O

Setelah disetarakan :

KBr + KMnO4 +H2SO4 c Br2 + MnSO4 + d K2SO4 + H2O

Maka harga koefisien : a = , b= , c= dan d=

Reaksi redoks disekitar kita1. Reaksi redoks pada pengaratan logam

besi.2. Reaksi redoks pada pemutihan pakaian.3. Reaksi redoks pada penyetruman

akumulator.4. Reaksi redoks pada ekstraksi logam.5. Reaksi redoks pada daur ulang perak.