27
TUGAS I KIMIA BAHAN ALAM Disusun oleh : 1. Disca Adelia Jalestri 12030234203/KA 2012 2. Medya Indra Mukti 12030234205/KA 2012 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PRODI KIMIA

Kimia Bahan Alam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

membahas mengenai kandungan senyawa-senyawa organik, ciri-ciri tumbuhan, morfologi tumbuhan, khasiat tumbuhan, cara pemakaian sebagai obat tradisional, habitat dari tumbuhan kunyit dan kencur

Citation preview

TUGAS IKIMIA BAHAN ALAM

Disusun oleh :1. Disca Adelia Jalestri12030234203/KA 20122. Medya Indra Mukti12030234205/KA 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN KIMIAPRODI KIMIA201515 | KIMIA BAHAN ALAM-Kunyit dan Kencur

Obat tradisional sudah dikenal masyarakat sejak zaman dahulu. Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan tradisional juga merupakan salah satu alternative dalam bidang pengobatan. Memang, kita tidak dapat memungkiri bahwa obat tradisonal mempunyai kedudukan yang sangat khusus dalam masyarakat, karena merupakan warisan budaya bangsa di bidang kesehatan Obat tradisional yang lebih dikenal sebagai jamu, diperlukan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, memelihara keelokan tubuh serta kebugaran dan ada beberapa yang digunakan untuk mengobati penyakit. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Berikut dua contoh tumbuhan yang biasa digunakan sebagai ramuan untuk obat tradisional :1. Kunyit (Curcuma longaL.) sinonim (Curcuma domesticaVal.)

1.1 Nama tumbuhanKunyit mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda diantaranyaa. Sumatra: Kakunye (Enggano), Kunyet (Adoh), Kuning (Gayo), Kunyet (Alas), Hunik (Batak), Odil (Simalur), Undre, (Nias), Kunyit (Lampung), Kunyit (Melayu)b. Jawa: Kunyir (Sunda), Kunir (Jawa Tengah), Temo koneng (Madura)c. Kalimantan: Kunit (Banjar), Henda (Ngayu), Kunyit (Olon Manyan), Cahang (Dayak Panyambung), Dio (Panihing), Kalesiau (Kenya), Kunyit (Tidung)d. Nusa Tenggara: Kunyit (Sasak), Huni (Bima), Kaungi (Sumba Timur), Kunyi (Sumba Barat), Kewunyi (Sawu), Koneh, (Flores), Kuma (Solor), Kumeh (Alor), Kunik (Roti), Hunik kunir (Timor)e. Sulawesi: Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha (Gorontalo), Kolalagu (Buol), Pagidon (Toli-toli), Kuni (Toraja), Kunyi (Ujungpandang), Kunyi (Selayar), Unyi (Bugis), Kuni (Mandar).f. Maluku: Kurlai (Leti), Lulu malai (Babar), Ulin (Tanimbar), Tun (Kayi), Unin (Ceram), Kunin (Seram Timur), Unin, (Ambon), Gurai (Halmanera), Garaci (Ternate)g. Irian: Rame (Kapaur), Kandeifa (Nufor), Nikwai (Windesi), Mingguai (Wandamen), Yaw (Arso) (Usman, Hanapi, 2012).1.2 Klasifikasi tumbuhanKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo: ZingiberalesFamili:Zingiberaceae(suku jahe-jahean)Genus:CurcumaSpesies:Curcuma longaL. (Plantamor, 2012).1.3 Ciri-ciri morfologiTanaman kunyit merupakan tanaman menahun yang mempunyai ciri khas tumbuh berkelompok membentuk rumpun. Tinggi tanaman antara 40 sampai 100 cm. morfologi kunyit selengkapnya sebagai berikut :

1.3.1 BatangKunyit memiliki batang semu yang tersusun dari kelopak atau pelepah daun yang berpalutan atau saling menutupi. Batang kunyit bersifat basah karena mampu menyimpan air dengan baik, berbentuk bulat dan berwarna hijau keunguan. Tinggi batang kunyit mencapai 0,75 m sampai 1 m (Said, Ahmad, 2007).1.3.2 DaunDaun kunyit tersusun dari pelepah daun, gagang daun, dan helai daun. Daun tersebut tersusun secara berselang-seling mengikuti kelopaknya. Panjang helai daun antara 31-84 cm. lebar daun antara 10-18 cm. Daun kunyit berbentuk bulat telur memanjang dengan permukaan agak kasar. Pertulangan daun rata dan ujung meruncing atau melengkung menyerupai ekor. Permukaan daun berwarna hijau muda. Satu tanaman memiliki 6-10 daun (Said, Ahmad, 2007)1.3.3 BungaBunga kunyit berbentuk kerucut runcing berwarna putih atau kuning muda dengan pangkal berwarna putih. Setiap bunga memiliki tiga lembar kelopak bunga, tiga lembar tajuk bunga, dan empat helai benang sari. Salah satu dari keempat benang sari itu berfungsi sebagai alat pembiakan. Sementara itu, ketiga benang sari lainnya berubah bentuk menjadi helai mahkota bunga.Bunga muncul dari ujung batang semu dan biasanya mekar bersamaan. Bunga ini memiliki daun pelindung bunga yang berwarna putih. Di ujung bagian atas daun pelindung terdapat garis-garis berwarna hijau atau merah jambu. Sementara itu, bagian bawah daun pelindung berwarna hijau muda. Perbungaan bersifat majemuk. Tangkai bunga berambut dan bersisik dengan panjang tangkai mencapai 16-40 cm (Said, Ahmad, 2007).1.3.4 RimpangRimpang kunyit bercabang-cabang membentuk rumpun. Rimpang atau disebut juga akar rimpang berbentuk bulat panjang dan membentuk cabang rimpang berupa batang yang ada didalam tanah. Rimpang kunyit terdiri atas rimpang induk atau umbi kunyit dan tunas atau cabang rimpang. Rimpang utama ini biasanya ditumbuhi tunas yang tumbuh ke arah samping, mendatar, atau melengkung. Jumlah tunas umumnya banyak. Tinggi anakan mencapai 10,85 cm (Said, Ahmad, 2007).Rimpang kunyit tumbuh dari umbi utama yang berbentuk bulat panjang, pendek, tebal, lurus, dan melengkung. Warna kulit rimpang jingga kecoklatan atau berwarna terang agak kuning sampai kuning kehitaman. Warna daging rimpangnya jingga kekuningan dilengkapi dengan bau yang khas yang agak pahit dan pedas (Said, Ahmad, 2007).Rimpang cabang tanaman kunyit akan berkembang secara terus-menerus membentuk cabang-cabang baru dna batang semu sehingga berbentuk seperti rumpun. Lebar rumpun mencapai 24,10 cm. Panjang rimpang bisa mencapai 22,5 cm. Tebal rimpang yang tua 4,06 cm dan rimpang muda 1,61 cm. rimpang kunyit yang sudah besar dan tua merupakan bagian yang dominan sebagai obat (Said, Ahmad, 2007)1.3.5 Peta penyebaran tumbuhan kunyit di Indonesia

1.3.6 Habitat hidup kunyitTanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan jika tanahnya kurang subur. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30C. Kunyit dapat tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl. Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur dan jenis tanah yang paling cocok adalah tanah ringan dengan bahan organik yang tinggi dan tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit lembab. Kunyit mampu menyesuaikan diri dalam berbagai jenis kondisi lingkungan (Usman, Hanapi, 2012).

1.4 Kandungan bahan aktif dalam kunyitKomponen kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit diantaranya minyak asiri, pati, zat pahit, resim, selulosa, dan beberapa mineral. Kandungan minyak asiri dalam kunyit sebesar 3-5%. Minyak asiri kunyit ini terdiri dari d-alfa-pelandren (1%), borneol (0,5%), zingiberen (25%), tirmeron (58%), seskuiterpen alkohol (5,8%), alfa-atlanton dan gama-atlanton. Sementara itu, komponen utama pati berkisar 40-50% dari berat kering rimpang (Winarto, 2004).Komponen zat warna atau pigmen pada kunyit yang utama adalah kurkumin (R1 = R2 = OCH3) yakni sebanyak 10%. Di samping itu, kunyit juga banyak mengandung zat warna lain seperti monodesmetoksikurkumin (R1 = OCH3, R2 = H1) sebanyak 5% dan diodesmetoksikurkumin (R1 = R2 = H) sebanyak 10%. Setiap rimpang segar kunyit mengandung 3 senyawa ini sebanyak 0,8%. Pigmen kurkumin inilah yang memberi warna kuning pada rimpang. Selain itu, kurkumin juga memberi sumbangan terhadap karakter kepedasan yang lembut pada rempah. Selain itu, kunyit memiliki kandungan tanin dan saponin. Berikut tabel kandungan kimia dalam rimpang kunyit per 100 gram bahan yang dapat dimakan (Winarto, 2004) :

Tabel 1. Kandungan kimia dalam rimpang kunyit per 100 gram bahan yang dapat dimakan

Selain itu efek farmakologis zat aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah sebagai berikut :Tabel 2. Efek farmakologis zat aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit

1.5 Keunggulan kunyit (khasiat dan penggunaannya)Bagian terpenting dalam pemanfaatan kunyit adalah rimpangnya. Meskipun demikian, daun kunyit dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis masakan seperti gulai, opor, nasi kuning, dan rending karena dapat menghilangkan bau anyir serta menambah aroma masakan tersebut. irisan tipis daun kunyit juga banyak dipakai sebagai bahan campuran untuk masakan keripik dan peyek sehingga aromanya menjadi harum (Said, Ahmad, 2007).Dalam masakan keluarga dan restoran, rimpang kunyit sering dipakai sebagai bumbu rending, gulai, kare, asam pedas, martabak, acar bawal. Kini sudah tersedia dalma bentuk segar dan bubuk kering. Secara turun-temurun, kunyit dikenal sebagai zat pewarna untuk berbagai bahan makanan dan industri tekstil. Pewarna dalam kunyit (kurkumin) dijadikan salah satu alternative karena merupakan zat pewarna alami yang tidak berbahaya. Industry tekstil menggunakan kunyit sebagai pewarna untuk wol, sutra, tikar, kulit, kertas, rotan, bahan pakaian.Di Indonesia, kunyit sering dipakai dalam proses pembuatan minyak kelapa secara basah. Selain warna minyak menjadi lebih menarik, kunyit juga dapat mengawetkan minyak kelapa. Mekanisme ini terjadi karena minyak asiri yang terdapat dalam kunyit dapat mengikat air melalui pemecahan ester jika konsentrasi kunyitnya lebih dari 4%. Sifat kunyit yang antioksidan ini juga telah diuji dapat mengawetkan jagung (Wasito, Hendri, 2010).Rimpang kunyit merupakan obat. Dalam pengobatan verbal, sudah banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan rimpang kunyit seperti demam, flu, rematik, diare, disentri, gatal-gatal pada kulit, bengkak, bau badan, malaria, panas dalam, sariawan usus, sariawan mulut, penurun kadar lemak tinggi (hyperlipidemia), menyembuhkan nyeri dada, asma, rasa tidak enak di perut (dyspepsia), pegal di bahu, terlambat haid karena darah tidak lancer, haid tidak teratur, sakit perut sehabis melahirkan, radang hidung, radang telinga, rahim, gusi, keputihan, radang usus buntu, amandel, penyakit kuning, hepatitis, batu empedu, dan tekanan darah tinggi (Wasito, Hendri, 2010).Dalam industry kosmetik, kunyit dipakai untuk menghaluskan kulit dan membuat kuning lebih cerah yang biasanya dipakai sebagai lulur. Selain itu buubk kunyit bisa juga dicampur pada bedak, foundation, dan hand body lotion (Wasito, Hendri, 2010).Di bidang peternakan, digunakan untuk menambah cerah atau warna kuning kemerahan pada kuning telur. Di samping itu, jika dicampurkan pada ransum ayam, kunyit dapat menghilangkan bau kotoran ayam dan menambah berat badan ayam.Dalam bidang keamaan pangan, minyak asiri kunyit memberikan efek antimikroba sehingga dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan. Minyak ini bersifat membunuh terhadap bakteri golongan Bacillius cereus B, Subtilis, dan B. Megaterium. Minyak asiri dapat menghambat pertumbuhan spora drai bakteri-bakteri tersebut. efek yang ditimbulkan adalah dalam bentuk daya tolak (repellent) dan daya pencegah (antifeedant) (Wasito, Hendri, 2010).Curcumin dapat mengganggu siklus sel kanker paru A549 dan menekan pertumbuhan sel. Efek penekanan tergantung pada konsentrasi. Efek tidak hanya bergantung dari sitotoksik nonspesifik, tetapi juga dari induksi apoptosis. Dapat dikembangkan sebagai obat antikanker yang potensial. Aktivitas antikankercurcumin dikaitkan dengan kemampuannya sebagai penghambat COXmaupun pada jalur signaling sel, baik melalui pemacuan apoptosis maupun cell cycle arrest dengan mempengaruhi produk gen penekan tumor maupun onkogen. Selain itu, dikaitkan juga dengan kemampuannya sebagai antioksidan, penghambatan karsinogenesis, penghambatan proliferasi sel, antiestrogen, dan antiangiogenesis. Berikut gambar senyawa curcumin [1,7-bis-(4'-hidroksi-3'-metoksifenil)hepta-1,6-diena-3,5-dion] (Wasito, Hendri, 2010) :

Sedangkan cara penggunaan kunyit dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :a. Pemanfaatan kunyit untuk mengatasi keputihanAmbil 2 rimpang kunyit, 1 gagang buah asam, 1 genggam daun beluntas,air 1 liter dan 1 potong gula kelapa . Semua bahan tersebut direbus dengan menggunakan 1 liter air sampai mendidih, dinginkan dan kemudian saring. Minum 1 gelas sehari.b. Pemanfaatan kunyit untuk mengatasi haid tidak lancarAmbil 2 rimpang kunyit,1/2 sd teh biji pala , 1/2 sd teh ketumbar dan 1/2 genggam daun srigading.Tumbuk semua bahan sampai halus kemudian rebus dengan 1 liter air.Dinginkan dan saring,minum 1 gelas sehari.c. Pemanfaatan kunyit untuk pengobatan tifusAmbil 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto.Tumbuk semua bahan sampai halus lalu dipipis.Tambahkan 1 gelas air yang sudah di masak yang masih hangat kemudian disaring.Cara pemakaian,minum selama 1 minggu berturut turut setiap hari.

d. Usus buntuBahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya. Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring. Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.e. DiabetesBahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam. Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.f. DisentriBahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring. Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.g. Perut mulas saat haidBahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm. Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring. Cara menggunakan: ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari pertama haid.h. Memperlancar ASIBahan: 1 rimpang kunyit. Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.i. AmandelBahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu. Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring. Cara menggunakan: diminum secara rutin 2 hari sekali.j. JerawatBahan: 15 gram sambiloto + 25 gram temu lawak + 20 gram kunyit, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

2. Kencur (Kaempferia galanga L)

2.1 Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi Kaempferia galanga L di dalam dunia botani adalah sebagai berikut:Kingdom: Plantae (tumbu-tumbuhan)Divisio: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Subdivisio: Angiospermae (berbiji tertutup)Class: Monocotyledonae (biji berkeping satu)Ordo: ZingiberalesFamili: ZingiberaceaeSubfamili: ZingiberoideaeGenus: KaempferiaSpesies: Kaempferia galangal

2.2 Ciri-ciri morfologiDaun kencur berbentuk bulat lebar, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah dengan jumlah daun tiga sampai empat helai. Permukaan daun sebelah atas berwarna hijau sedangkan sebelah bawah berwarna hijau pucat. Panjang daun berukuran 10 12 cm dengan lebar 8 10 cm mempunyai sirip daun yang tipis dari pangkal daun tanpa tulang tulang induk daun yang nyata (Backer, 1986).Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 3 cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 7 cm berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas berukuran 1 1,5 cm, tangkai sari berbentuk corong pendek.Terna yang hampir menutupi tanah, tidak berbatang, rimpang bercabang-cabang, berdesak-desakan, akar-akar berbentuk gelendong, kadang-kadang berumbi, panjang 1-1,5 cm. Setiap tanaman berdaun sebanyak 1-3 (umumnya 2) helai, lebar merata, dan hampir menutupi tanah, daun berbentuk jorong lebar sampai hampir bundar, pangkal hampir berbentuk jantung, ujung mendadak lancip, bagian atas tidak berambut, bagian bawah berambut halus, pinggir bergelombang berwarna merah kecoklatan, bagian tengah berwarna hijau, pinggir helai daun 7 cm sampai 15 cm, lebar 2 cm sampai 8 cm, tangkai pendek, berukuran 3 mm sampai 10 mm, pelepah terbenam dalam tanah panjang 1,5 cm sampai 3,5 cm, warna putih. Perbungaan, panjang 4 cm dan mengandung 4 sampai 12 bunga. Kelopak berbentuk tabung, panjang lebih kurang 3 cm, bergerigi 2 sampai 3 buah. Tajuk berwarna putih dengan tabung panjang 2,5 cm sampai 5 cm, ujung berbelah-belah berbentuk pita, panjang 2,5 cm sampai 3 cm, lebar 1,5 mm sampai 3 mm (Depkes, 1989 dalam skripsi Regianto 2009).

2.2.1 Peta penyebaran tumbuhan kencur di IndonesiaDaerah dataran rendah hingga kawasan pegunungan dapat ditanami kencur. Lahan terbuka maupun sedikit ternaungi tak menjadi masalah baginya. Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir. Dalam keadaan demikian, pertumbuhan tanaman kencur akan bagus. Bahkan pada musim kemarau panjang kencur masih dapat bertahan hidup, namun tampak seolah mati suri. Di musim kemarau, semua daunnya mengering, tetapi sebenarnya rimpang masih dapat bertahan. Saat hujan atau air siraman datang, maka tunas akan muncul kembali (Muhlisah, 1999).

2.3 Kandungan bahan aktif dalam kencur Akar rimpang kencur adalah bagian yang digunakan sebagai obat. Rimpang kencur mengandung beberapa senyawa aromatik dan alifatik yang mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi bahan dasar industri kimia dan farmasi, terutama dua komponen utamanya, yaitu trans-p-metoksi sinamat etil ester dan borneol. Dari isolasi dan pemurnian ekstrak kasar secara kromatografi diperoleh 6 komponen, dua di antaranya mempakan komponen utama dan salah satu adalah borneol (Astuti dkk, 1996).Rimpang tumbuhan kencur (Kaempferia galanga L) mengandung saponin, flavonoida, polifenol, dan minyak atsiri (Depkes, 2001).Kandungan minyak atsiri dari rimpang kencur diantaranya terdiri atas miscellaneous compounds (misalnya etil p-metoksisinamat 58,47%, isobutil -2- furilakrilat 30,90%, dan heksil format 4,78%); derivat monoterpen teroksigenasi (misalnya borneol 0,03% dan kamfer hidrat 0,83%); serta monoterpen hidrokarbon (misalnya kamfen 0,04% dan terpinolen 0,02%) (Sukari dkk., 2008). Dari penelitian denga AAFS (Atomic Absorption Flame Spectrophotometer) diketahui bahwa kencur mengandung berbagai mineral, seperti: Mg, Fe, Cu, Ca, Na, K, Ag, Pb, Zu, Co, Al, Cd, dan Li (Astuti dkk, 1996).

2.4 Keunggulan kencur (khasiat dan penggunaannya)Kencur (Kaempferia galanga L) merupakan salah satu dari lima jenis tumbuhan yang dikembangkan sebagai tanaman obat asli Indonesia. Kencur merupakan tanaman obat yang bernilai ekonomis cukup tinggi sehingga banyak dibudidayakan. Bagian rimpangnya digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional, bumbu dapur, bahan makanan, mauoun minuman penyegar lainnya (Rostiana dkk., 2003).Rimpang tumbuhan kencur (Kaempferia galanga L) sebagai ekspektoransia, diuretika, karminatif, stimulasi, penambah nafsu makan, disentri, tonikum, masuk angin, obat asma, infeksi bakteri, anti jamur (Anonim, 2008).Secara empirik, kencur berkhasiat sebagai obat untuk batuk, gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, mual, masuk angin, pegal-pegal, pengompres bengkak/radang, tetanus dan penambah nafsu makan (Miranti, 2009). Rimpang kencur dapat digunakan sebagai untuk hipertensi, rematik, dan asma. Penelitian yang dilakukan Sulaiman dkk. (2007) ini juga melaporkan bahwa ekstrak air daun kencur mempunyai aktivitas antiinflamasi yang diuji pada radang akut yang diinduksi dengan karagenan, dalam jurnal Hasanah dkk, (2011). Minyak atsiri di dalam rimpang kencur banyak digunakan dalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai anti jamur ataupun anti bakteri (Ketaren, 1985). Kandungan etil p-metoksisinamat (EPMS) didalam rimpang kencur menjadi bagian yang penting didalam industri kosmetik karena bermanfaat sebagai bahan pemutih dan juga anti eging atau penuaan jaringan kulit (Rosita, 2007).Kencur yang mempunyai kandungan etil p-metoksi trans sinamat yang diduga sebagai pengeblok kimia anti UV B yang berguna sebagai tabir matahari (Astuti dkk., 1996)Sedangkan cara penggunaan kunyit dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :a. Radang Lambung Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah Cara menggunakan : ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.b. Radang Anak Telinga Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan biji buah pala. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar telinga.c. Influenza pada bayi Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/ Cubeb) Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.d. Masuk Angin Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakan: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari. e. Sakit Kepala Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.f. Batuk Cara 1 Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.Cara 2 Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.g. Diare Cara 1 Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.Cara 2 Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.h. Menghilangkan Darah Kotor Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.i. Memperlancar haid Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.j. Mata Pegal Bahan : 1 potong rimpang Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan: permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.k. Keseleo Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.l. Menghilangkan LelahCara 1 Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.Cara 2 Bahan : 1 rimpang besar kencur, 1 sendok tepung beras basah, 1 potong gula kelapa/aren. Cara membuat : semua bahan tersebut diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring. Cara menggunakan : diminum dan diulangi secara teratur 3 hari sekali.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Rini. 2013. Khasiat Kencur. http://rini-andriani.blogspot.com/2013/05/makalah-farmakologi-khasiat-kencur.html. diakses pada 21 februari 2015 pukul 12.50.Anonim. 2011. Kencur (Kaempferia galangan L.). http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/25449/4/Chapter%20II.pdf. diakses pada 21 februari 2015 pukul 13:05.Astuti, Yun., Sundari Dian., Winarno, Wien. 1996. Tanaman Kencur (Kaempferza Galanga L.); Informasi Tentang Fitokimia dan Efek Farmakologi.Hasanah, A. N., Nazaruddin, F., Febrina, E., dan Zuhrotun, Ade. 2011. Analisis Kandungan Minyak Atsiri dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galangan L.). 6, 3.Usman, Hanapi. 2012. Dasar-dasar Kimia Bahan Alam. Makassar: Dua Satu Press.Plantamor. 2012. Informasi Spesies. http://www.plantamor.com. Diakses pada 21 Februari 2015 pukul 14:17 WIB.Rostiana, O., S. M. Rosita, H. Wawan, Supriadi, dan A. Siti. 2003, Status Pemuliaan Tanaman Kencur. Perkembangan Teknologi TRO, 15, 2, 25-38.Said, Ahmad. 2007. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Yogyakarta: PT. Sinar Widja Lestari.Wasito, Hendri. 2010. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Jakarta: Graha Ilmu.Winarto, W.P. 2004. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: AgroMedia Pustaka.