11
TUGAS KINESIOLOGI OLAH RAGA Mendeskripsikan gerak pada saat melakukan Lay Up Di Susun Ole ! Amad Niam Na"id# $%&&'&%&&( ILMU KEOLAHRAGAAN )AKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNI*ERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN %+&,-%+&'

kinesologi olahraga basket

Embed Size (px)

DESCRIPTION

olahraga

Citation preview

TUGAS KINESIOLOGI OLAH RAGAMendeskripsikan gerak pada saat melakukan Lay Up

Di Susun Oleh :Ahmad Niam Nafidz6211412115

ILMU KEOLAHRAGAANFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2013/2014BAB IDESKRIPSI KETERAMPILAN MOTORIK1. Nama dan Tujuan Khusus Keterampilan MotorikTanpa adanya identifikasi nama dan tujuan khusus dari gerak keterampilan, akan sangat sulit untuk menggambarkan bagaimana gerak tersebut secara pantas diperagakan. Keterampilan motorik yang hendak dianalisis adalah teknik Lay Up pada cabang olahraga bola basket. Tujuan Lay Up adalah untuk memasukkan bola ke keranjang dengan cara melayang dan memantulkan bola ke papan seperti contoh gambar di bawah. Kunci kesuksesan dari gerakan ini adalah daya ledak dan akurasi lompatan dan lengan.

Gambar. 1. Gerakan Lay Up yang baik (atas) dan gerakan Lay Up yang kurang baik (bawah)

2. Klasifikasi Gerak Keterampilan Gerakan Lay Up dapat dibagi menjadi beberapa fase, yakni: 1) persiapan/preparatory, 2) Langkah/Step, 3) Lompatan/Jump, 4) gerak lanjutan/follow through. Setiap fase memiliki fokus gerak tersendiri yang menjadi bagian dari kesatuan utuh sebuah teknik Lay Up. Seorang pemain basket mampu mengoptimalkan gerak dalam setiap fase untuk melahirkan gerakan lay up yang baik. Namun sebenarnya fokus utama adalah pada fase lompatan dengan cara menambahkan gaya pada bola sehingga bola dapat memantul baik masuk ke dalam keranjang. Gerakan melompat pada awal sebelum lay up berguna untuk menambah akurasi lay up dengan jalan mengikis jarak antara bola dengan papan. Selain itu lompatan juga bertujuan untuk menciptakan lompatan yang setinggi-tingginya guna menghindari gangguan atau hadangan dari lawan.

2.1 Fase persiapan/preparatory Pada fase ini (gambar 1) fokus seorang Lay Up adalah memposisikan bola pada cengkraman tangan secara nyaman. Mencegah bola lepas dari genggaman tangan sebelum dilakukan Lay Up. Lengan atas tangan pe- Lay Up membentuk sudut minimal 1200 terhadap lengan bawah. Gerakan didukung oleh permukaan lantai (supported by the ground) sebagai tumpuan keseimbangan untuk menghasilkan posisi awal yang kokoh. Pe- Lay Up melakukan gerakan fleksi tungkai dengan kategori gerak terhadap tubuh sendiri (giving motion) dengan cara merendahkan posisi togok mendekati lantai sehingga stabilitas akan lebih terjaga.

2.2 Fase Langkah/Step Pada fase ini (gambar 1.) fokus seorang Lay Up adalah di fase step ini,posisi seorang lay up harus memperhatikan langkah untuk mengawali lompatan pada lay up. Tumpuan pada kaki tungkai berpengaruh untuk mengawali lompatan pada fase ini.2.3 Fase Lompatan/JumpPada fase ini fokus seorang Lay Up adalah untuk melompat secara vertikal setinggi-tingginya untuk mengikis jarak bola terhadap keranjang sekaligus untuk menjauhkan bola dari jangkauan penjagaan musuh. Tungkai memegang peranan penting untuk menghasilkan lompatan vertikal yang maksimal. Lompatan yang dilakukan termasuk dalam kategori gerak translasi linear dengan memindahkan tubuh dari lantai menuju titik vertikal tertinggi di udara. Selama melompat, tubuh dan tungkai dipertahankan tegak lurus terhadap lantai.

2.4 Gerak lanjutan/follow through Gerak lanjutan merupakan fase terakhir dalam rangkaian gerakan Lay Up. Pada fase ini tubuh dipertahankan dalam kondisi tegak lurus terhadap lantai dengan lengan dalam kondisi lurus searah dengan lintasan bola. Pada saat jatuh ke lantai, kaki memainkan peran untuk menerima gaya yang dihasilkan sebagai akibat dari percepatan gravitasi terhadap tubuh serta membentuk sistem penopang bagi titik pusat berat tubuh sehingga setelah melakukan Lay Up, seorang pe- Lay Up dapat meraih keseimbangannya kembali. Gerak lanjutan yang dilakukan dengan baik akan memastikan seorang Lay Up medorong bola untuk memantulkan ke papan dan siap jatuh kelantai.3. Deskripsi Singkat Lay Up Teknik ini merupakan bagian dari teknik melayang dalam cabang olahraga bola basket. Teknik ini menjadi yang terbaik untuk memasukan bola ke dalam ring daripada teknik dasar yang lain karena bagaimanapun seorang pemain mampu melakukan dribble dengan baik, membawa bola dengan baik, rebound dengan baik, namun tetap saja pemain tersebut harus menguasai teknik melompat, untuk mencetak skor dan memenangkan pertandingan. Lay Up pada dasarnya adalah usaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang dengan cara memantulkan bola menggunakan tangan melalui awalan lompatan melayang

.

BAB IIPENDEKATAN ANATOMI

1. Sendi dan Segmen Gerak Sendi berperan sebagai axis atau poros gerak yang menjadi pusat gerakan dari setiap segmen tubuh. Gerakan jump shoot dalam kaitannya dengan persendian dan segmen gerak dapat dilihat dalam tabel berikut ini:Tabel 1. Sendi dan segmen gerak dalam jump shootFaseSegmen gerakNama gerakSendiTulang penyusun

AwalanTogokEkstensiArt. IntervertebralisOs. vertebra

Tungkai atasFleksiArt. CoxaeOs. Coxae dan femur

Tungkai bawahFleksiArt. GenuOs. Femur, Patela dan Tibia

Lengan atasAdduksiArt. Humero scapularisOs. Humerus dan skapula

Lengan bawahFleksiArt. Cubiti Os. Humerus, radius dan ulna

Tangan (kanan)Hiper-ekstensiArt. Radio calparisOs. Radius, Ulna dan karpal

Tangan (kiri)EkstensiArt. Radio calparisOs. Radius, Ulna dan karpal

LompatanTogokEkstensiArt. IntervertebralisOs. vertebra

Tungkai atasEkstensiArt. CoxaeOs. Coxae dan femur

Tungkai bawahEkstensiArt. GenuOs. Femur, Patela dan Tibia

KakiPlantar fleksiArt. Talo cruralisOs. Talus, tibia dan fibula

Lengan atasAdduksiArt. Humero scapularisOs. Humerus dan skapula

Lengan bawahFleksiArt. Cubiti Os. Humerus, radius dan ulna

Tangan (kanan)Hiper-ekstensiArt. Radio calparisOs. Radius, Ulna dan karpal

Tangan (kiri)EkstensiArt. Radio calparisOs. Radius, Ulna dan karpal

Follow throughTogokEkstensiArt. IntervertebralisOs. vertebra

TungkaiAbduksiArt. CoxaeOs. Coxae dan femur

KakiDorso fleksiArt. Talo cruralisOs. Talus, tibia dan fibula

Lengan atasAbduksiArt. Humero scapularisOs. Humerus dan skapula

Lengan bawahEkstensiArt. Cubiti Os. Humerus, radius dan ulna

Tangan (kanan)FleksiArt. Radio calparisOs. Radius, Ulna dan karpal

Tangan (kiri)EkstensiArt. Radio calparisOs. Radius, Ulna dan karpal

2. Otot dan jenis kontraksi Otot memegang peranan penting dalam gerak mengingat kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi. Berikut ini disajikan dalam Tabel.2 mengenai peran otot dan jenis kontraksi dalam gerakan jump shoot.Tabel.2 Otot dan jenis kontraksi dalam jump shootFaseSegmen gerakNama GerakOtot yang bekerja (agonis)Jenis kontraksi

AwalanTogokEkstensiM. latisimus dorsi dan erektor spinaeEksentrik

Tungkai atasFleksiM. Bisep femoris Konsentrik

Tungkai bawahFleksiM. Bisep femoris dan semitendinosusKonsentrik

Lengan atasAdduksiM. Triceps dan teres mayorKonsentrik

Lengan bawahFleksiM. Biceps brachiiKonsentrik

Tangan (kanan)Hiper-ekstensiM. Ekstensor digitorum dan ekstensor pollicisKonsentrik

Tangan (kiri)EkstensiM. Ekstensor digitorum dan ekstensor pollicisKonsentrik

LompatanTogokEkstensiM. Latisimus dorsi dan erector spinaeStatic

Tungkai atasEkstensiQuadrisep femorisKonsentrik

Tungkai bawahEkstensiM.Tibialis anteriorKonsentrik

KakiPlantar fleksiM. Gastrocnemius dan fibularis longusKonsentrik

Lengan atasAbduksiM. DeltoideusKonsentrik

Lengan bawahEkstensiM. Triceps dan ekstensor carpiKonsentrik

Tangan (kanan)Hiper-ekstensiM. Ekstensor digitorum dan ekstensor pollicisKonsentrik

Tangan (kiri)EkstensiM. Ekstensor digitorum dan ekstensor pollicisKonsentrik

Follow throughTogokEkstensiM. Latisimus dorsi dan erector spinaeStatic

TungkaiAduksiM. Aduktor longusKonsentrik

KakiDorso fleksiM. Tibialis anteriorKonsentrik

Lengan atasAbduksiM. DeltoideusKonsentrik

Lengan bawahEkstensiM. Triceps dan ekstensor carpiKonsentrik

Tangan (kanan)FleksiM. Fleksor carpi dan digitorumKonsentrik

Tangan (kiri)EkstensiM. Ekstensor digitorum dan ekstensor pollicisKonsentrik

3. Prinsip anatomi untuk gerak yang efektif dan aman Dalam setiap gerakan terdapat beberapa prinsip anatomi yang memastikan setiap gerakan dilakukan secara efektif, efisien dan aman. Prinsip-prinsip tersebut mencakup struktur dan fungsi organ tubuh, toleransi terhadap tekanan internal maupun eksternal dan efisiensi dalam pola gerakan. Beberapa prinsip anatomi yang diterapkan pada teknik Lay Up antara lain:a) Penjajaran/ AlignmentPenjajaran yang tepat untuk setiap segmen berbeda-beda dalam setiap gerakan. Optimalisasi penjajaran segmental harus dilakukan berdasarkan efektivitas, efisiensi dan keamanan. Pada saat melakukan Lay Up, persendian dari ekstrimitas inferior harus meregang (extended) secara penuh pada saat melompat untuk mendapatkan gaya yang maksimal untuk mencapai titik vertikal yang setinggi-tingginya.

b) Jangkauan gerak/ Range of motionSetiap persendian kerjanya dibatasi oleh jangkauan gerak. Keterbatasan jangkauan gerak dan kebutuhan jangkauan gerak dari teknik olahraga harus cocok. Keterbatasan gerak ekstensi pada tungkai dan lengan dalam Lay Up akan membatasi tingginya lompatan dan jauhnya lecitan bola.

c) Kelentukan/ FlexibilityFleksibilitas mampu mengurangi hambatan internal tubuh ketika bergerak. Menjaga fleksibilitas merupakan faktor penting penunjang optimalnya penampilan gerak. Pada fase melompat dan menembak, persendian dari tungkai dan lengan harus mampu mengakomodasi optimalnya gerak fleksi dari keduanya disamping mengurangi resiko cedera selama tungkai melompat maupun tangan saat melepas bola.

d) Penggunaan otot yang tepatEfisiensi gerak adalah kemampuan untuk menggunakan otot yang tepat dalam setiap gerakan. Tekanan (tension) pada otot yang tidak aktif bergerak akan menghasilkan kelelahan dan menyebabkan gerakan yang tidak efektif maupun tidak efisien. Kegagalan dalam mengaktifkan otot yang tepat dalam gerak tentunya akan mengganggu penampilan gerak itu sendiri. Tekanan tersebut akan menghambat gerakan lompatan vertikal yang dilakukan. Selain itu, hal tersebut juga akan mengganggu stabilitas lompatan. Kesalahan yang sering muncul juga sering terjadi pada otot-otot di pergelang bahu dimana gerakan ayunan bahu tidak berada dalam jalur liniernya.

BAB IIIPENDEKATAN MEKANIKA

1. Identifikasi Tujuan Mekanik Mengidentifikasi tujuan dari sebuah gerak merupakan hal yang sangat penting sebelum beranjak untuk menjelaskan faktor-faktor mekanika yang berkontribusi dalam gerakan tersebut. Tujuan gerakan yang diungkapkan akan mampu menjadi pedoman kesuksesan gerak. Teknik Lay Up memiliki tujuan untuk memanipulasi sebuah benda (bola), melepaskannya dari titik tertinggi hingga bola tersebut dapat memantul pada papan sehingga masuk ke dalam keranjang. Karakteristik dari teknik ini selain melempar bola, penembak juga melakukan lompatan vertikal setinggi-tingginya untuk memperoleh awalan yang baik agar tidak dijangkau oleh lawan (projection of body for maximum height).

2. Hakikat dan Sifat Gerak Teknik Lay Up merupakan perpaduan dari teknik tembakan dan lompatan. Seorang penembak yang ulung akan mampu mengkombinasikan antara lompatan yang stabil dan tembakan yang akurat. Melalui analisis kinesiologi ini, teknik jump shoot dibagi menjadi beberapa fase yakni: a. Awalan / preparatory: Gerak angular segmen tubuh dari landasan stasioner.b. Langkah/Step: Gerak anguler segmen tubuh dari landasan stasioner serta gerak tranlasi linier seluruh tubuh dari titik landasan ke titik vertikal maksimal.c. Lompatan / Jump: Gerak anguler segmen tubuh dari titik vertikal.d. Gerak lanjutan / follow through: Gerak anguler segmen tubuh dari titik vertikal dan gerak translasi linier seluruh tubuh dari titik vertikal ke titik landasan.

3. Hakikat dan Sifat Gaya Setelah menentukan hakikat dan sifat gerak dari teknik olahraga (jump shoot), maka langkah selanjutnya adalah menentukan hakikat dan sifat gaya yang mempengaruhi gerakan tersebut. Dalam jump shoot, berat badan menembak menjadi suatu tahanan yang harus diatasi agar penembak mampu berada pada titik maksimal tertingginya. Otot-otot tungkai menghasilkan gerak ekstensi penuh yang bertenaga untuk mampu mendorong tubuh menuju titik vertikal tertingginya. Selain melompat, teknik jump shoot juga membutuhkan kemampuan lemparan bola yang akurat. Lemparan dihasilkan dari otot-otot lengan yang menerapkan gaya pada bola untuk memproyeksikannya dalam sudut, jarak dan kecepatan yang tepat hingga bola akhirnya dapat masuk ke dalam keranjang (ring) .

4. Penyimpangan Mekanika Beberapa penyimpangan mekanika yang terjadi meliputi penyimpangan terhadap gerak lanjutan, percepatan maksimal dan efektivitas gerak dan stabilitas lompatan. Kesalahan yang muncul dari penyimpangan prinsip tersebut adalah tidak stabilnya lompatan yang dihasilkan (terindikasi dari sikap tubuh yang tidak tegak lurus terhadap lantai), tidak dilepaskannya bola pada titik tertinggi lompatan sehingga sudut proyeksi bola tidak akan terkunci.

BAB IVSARAN PERBAIKAN

1. Saran Perbaikan Saran perbaikan mencakup hal-hal apa saja yang direkomendasikan untuk dilakukan atlet agar mampu memperbaiki hal-hal yang masih kurang sempurna dari teknik olahraga yang ditampilkan. Beberapa saran perbaikan terkait teknik Lay Up dalam analisis ini diantaranya: a. Perbaikan keseimbangan lompatanLay Up yang baik selalu berawal dari posisi yang seimbang. Posisi tubuh yang seimbang akan mampu membuat tubuh selanjutnya dapat menerapkan gaya lanjutan dengan optimal, dengan lompatan yang seimbang (tidak limbung) akan mampu membuat lengan mendorong bola dengan proyeksi, kecepatan dan kekuatan yang optimal. Keseimbangan lompatan yang baik dapat dicapai dengan latihan lompatan tanpa bola. Jarak lompatan yang dihasilkan mampu membuat tubuh tegak lurus terhadap lantai maka lompatan tersebut sudah stabil, selanjutnya hanya perlu menambahkan bola dan melakukan lari untuk mengambil langkah. b. Perbaikan fase Lay UpKesalahan yang muncul adalah kebiasaan seorang lay up mengambil langkah terlalu awal untuk akhirnya melepaskan bola yang pada waktu tidak tepat. Di saat kita mengambi lompatan terlalu awal maka bola akan memantul dengan tudak baik,karena posisi lengan harus memanjang untuk menggapai dekat dengan papan.c. Perbaikan fase gerak lanjutanKesalahan gerak lanjutan merupakan indikasi adanya kesalahan pada saat melepas bola. Kesalahan yang muncul dapat diperbaiki dengan memperhatikan sikap lengan yang benar dalam Lay Up. Prinsip penjajaran dan efisiensi gerak lengan menjadi faktor kunci keberhasilan Lay Up.