8
← Inilah Penanganan Efek Samping Imunisasi dan KIPI Kenali Tanda dan Gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) → Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Penanganannya dan Penanganannya Posted on Mei 16, 2012 Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Penanganannya Penanganannya Reaksi yang timbul pada anak setelah imunisasi dapat berasal dari unsur kuman dari vaksin maupun zat-zat tambahan yang dapat berupa reaksi “simpang” vaksin. Reaksi-reaksi tersebut dapat sebagai akibat dari efek farmakologi, efek samping, interaksi obat, intoleransi, reaksi idiosinkrasi dan reaksi alergi. Reaksi alergi adalah reaksi yang timbul akibat kepekaan seorang anak yang berhubungan dengan faktor genetik (keturunan). Ada pula reaksi yang bukan karena vaksinnya sendiri, yaitu akibat dari kesalahan tehnik pembuatan, pengadaan dan distribusi vaksin, kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan imunisasi, atau semata-mata kejadian yang timbul secara kebetulan. Menurut hasil telaah Pokja KIPI Depkes RI, justru penyebab timbulnya KIPI sebagian besar karena kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan imunisasi dan faktor kebetulan. Ini sesuai pula dengan yang dilaporkan oleh Vaccine Safety Comitee (VSC), Institute of Medicine AS. Kejadian ikutan setelah imunisasi yang telah dikenal oleh sebagian besar anggota masyarakat yaitu efek panas setelah imunisasi PDT dan Campak. Sebetulnya, masih ada efek lain daripada itu seperti sakit pada tempat suntikan, warna kemerahan di sekitar bekas tempat suntikan, anak yang menangis terus menerus setelah mendapat imunisasi DPT. Search Kategori Kategori Pilih Kategori Artikel Favorit Artikel Favorit Menentukan Penyebab Nyeri Perut Berdasarkan Lokasi dan Sifat Nyeri Daftar Lengkap Harga Vaksin Imunisasi Anak Pedoman Jadwal dan Cara Pemberian Makan Pada Bayi Kondisi ibu dan Janin Dalam Kehamilan Trimester Ke Tiga atau Minggu ke 29 - 40 Daftar Lengkap Susu Formula di Indonesia: Harga dan Cara Pemilihannya Fungsi dan Analisa Berbagai Pemeriksaan Laboratorium Karakteristik Feses dan Gangguan Fungsi Saluran Cerna Ondansetron, Obat Anti Mual Sangat Kuat 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah Rekomendasi Jumlah Takaran Makan dan Minum Bayi Usia 0 - 12 bulan 1001 Kata Mutiara Untuk Anak Indonesia Cara Pemilihan Susu Terbaik Bagi Anak, Bukan Yang Terkenal Termahal Disukai Antibiotika Yang Aman dan CHILDREN GROWUP CLINIC CHILDREN GROWUP CLINIC Beranda Peduli Anak Children Ball Therapy Children Motoric Therapy Medicine Massage Therapy Swimming Spa Baby Parenting Khusus Profesional Asthma Allergy Clinic Foot Clinic Oral Motor-Speech Clinic Picky Eaters Clinic Sleep Clinic Widodo Judarwanto Sites Autism Clinic Supported By 100 Diseases-Top Articles Konsultasi Online About Us

KIPI Penanganan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KIPI Penanganan

Citation preview

Page 1: KIPI Penanganan

← Inilah Penanganan Efek Samping Imunisasi dan KIPI Kenali Tanda dan Gejala Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI) →

Kenal i Kejadian Ikutan Pasca Imunisas i ( K IPI)Kenal i Kejadian Ikutan Pasca Imunisas i ( K IPI)dan Penanganannyadan PenanganannyaPosted on Mei 16, 2012

Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) danKenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) danPenanganannyaPenanganannya

Reaksi yang timbul pada anak setelahimunisasi dapat berasal dari unsurkuman dari vaksin maupun zat-zattambahan yang dapat berupa reaksi“simpang” vaksin. Reaksi-reaksitersebut dapat sebagai akibat dari efekfarmakologi, efek samping, interaksiobat, intoleransi, reaksi idiosinkrasi danreaksi alergi. Reaksi alergi adalah reaksiyang timbul akibat kepekaan seoranganak yang berhubungan dengan faktorgenetik (keturunan).

Ada pula reaksi yang bukan karenavaksinnya sendiri, yaitu akibat darikesalahan tehnik pembuatan,pengadaan dan distribusi vaksin,kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan imunisasi, atau semata-mata kejadian yangtimbul secara kebetulan. Menurut hasil telaah Pokja KIPI Depkes RI, justru penyebabtimbulnya KIPI sebagian besar karena kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan imunisasidan faktor kebetulan. Ini sesuai pula dengan yang dilaporkan oleh Vaccine Safety Comitee(VSC), Institute of Medicine AS.

Kejadian ikutan setelah imunisasi yang telah dikenal oleh sebagian besar anggotamasyarakat yaitu efek panas setelah imunisasi PDT dan Campak. Sebetulnya, masih ada efeklain daripada itu seperti sakit pada tempat suntikan, warna kemerahan di sekitar bekastempat suntikan, anak yang menangis terus menerus setelah mendapat imunisasi DPT.

Search

KategoriKategori

Pilih Kategori

Artikel FavoritArtikel FavoritMenentukan Penyebab NyeriPerut Berdasarkan Lokasi danSifat NyeriDaftar Lengkap Harga VaksinImunisasi AnakPedoman Jadwal dan CaraPemberian Makan Pada BayiKondisi ibu dan Janin DalamKehamilan Trimester Ke Tiga atauMinggu ke 29 - 40Daftar Lengkap Susu Formula diIndonesia: Harga dan CaraPemilihannyaFungsi dan Analisa BerbagaiPemeriksaan LaboratoriumKarakteristik Feses danGangguan Fungsi Saluran CernaOndansetron, Obat Anti MualSangat Kuat15 Penyebab Muntah dan 15Obat MuntahRekomendasi Jumlah TakaranMakan dan Minum Bayi Usia 0 -12 bulan1001 Kata Mutiara Untuk AnakIndonesiaCara Pemilihan Susu TerbaikBagi Anak, Bukan Yang TerkenalTermahal DisukaiAntibiotika Yang Aman dan

CHILDREN GROWUP CLINICCHILDREN GROWUP CLINIC

Beranda Peduli Anak Children Ball Therapy Children Motoric Therapy Medicine Massage Therapy Swimming Spa Baby Parenting

Khusus Profesional Asthma Allergy Clinic Foot Clinic Oral Motor-Speech Clinic Picky Eaters Clinic Sleep Clinic

Widodo Judarwanto Sites Autism Clinic Supported By 100 Diseases-Top Articles Konsultasi Online About Us

Page 2: KIPI Penanganan

Cuma karena kejadiannya agak jarang sering luput dari perhatian orangtua balita.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau adverse events following immunization adalahsemua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Padakeadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (arthritis kronik pascavaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus campak vaccine-strain pada pasienimunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine-strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).

Pada umumnya reaksi terhadap obat dan vaksin dapat merupakan reaksi simpang (adverseevents), atau kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek langsung vaksin. Reaksi simpangvaksin antara lain dapat berupa efek farmakologi, efek samping (side-effects), interaksi obat,intoleransi, reaksi idoisinkrasi, dan reaksi alergi yang umumnya secara klinis sulit dibedakan.Efek farmakologi, efek samping, serta reaksi idiosinkrasi umumnya terjadi karena potensivaksin sendiri, sedangkan reaksi alergi merupakan kepekaan seseorang terhadap unsurvaksin dengan latar belakang genetik. Reaksi alergi dapat terjadi terhadap protein telur(vaksin campak, gondong, influenza, dan demam kuning), antibiotik, bahan preservatif(neomisin, merkuri), atau unsur lain yang terkandung dalam vaksin.

KIPI yang paling serius terjadi pada anak adalah reaksi anafilaksis. Angka kejadian reaksianafilaktoid diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis DPT, tetapi yang benar-benar reaksianafilaksis hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis. Anak yang lebih besar dan orang dewasalebih banyak mengalami sinkope, segera atau lambat. Episode hipotonik/hiporesponsif jugatidak jarang terjadi, secara umum dapat terjadi 4-24 jam setelah imunisasi.

KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa satu bulan setelahimunisasi, yang diduga ada hubungannya dengan pemberian imunisasi.Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), KIPI dibagi menjadi 3 (tiga)kategori, yaitu:

Related programmeRelated programme atau hal – hal berkaitan dengan kegiatan imunisasi, misalnyatimbul bengkak bahkan abses pada bekas suntikan vaksin. Biasanya karena jarum tidaksteril. Contoh lain adalah kelenjar limfe misalnya di daerah ketiak, atau lipat pahamembengkak dan terasa sedikit nyeri. Ini akibat aktivitas sistem kekebalan tubuh yangmenerima vaksin tersebut.Reaction related to properties of vaccineReaction related to properties of vaccine atau reaksi terhadap sifat – sifat yangdimiliki oleh vaksin yang bersangkutan. Misalnya saja reaksi terhadap bahan campuranvaksin. Reaksi ini biasanya berupa pembengkakan, kemerahan, demam (misalnyaterhadap vaksin campak, biasanya akan normal kembali dalam satu hari).Coincidental atau koinsidensi.Coincidental atau koinsidensi. Koinsidensi adalah dua kejadian secara bersama tanpaadanya hubungan satu sama lain. Ketika anak menerima imunisasi, sebenarnya dia sudahdalam keadaan masa perjalanan penyakit yang sama atau penyakit lain (masa tunas) yangtidak ada hubungannya dengan vaksin yang bersangkutan. Misalnya saja, anak sedangdalam perjalanan mau sakit batuk pilek atau diare bahkan seringkali penyakit akut yanglebih serius disertai demam.

Kejadian yang bukan disebabkan efek langsung vaksin dapat terjadi karena kesalahan teknikpembuatan, pengadaan dan distribusi serta penyimpanan vaksin, kesalahan prosedur danteknik pelaksanaan imunisasi, atau semata-mata kejadian yang timbul secara kebetulan.Sesuai telaah laporan KIPI oleh Vaccine Safety Committee, Institute of Medicine (IOM)USA menyatakan bahwa sebagian besar KIPI terjadi karena kebetulan saja. Kejadian yangmemang akibat imunisasi tersering adalah akibat kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan(pragmatic errors). Tidak semua kejadian KIPI disebabkan oleh imunisasi karena sebagianbesar ternyata tidak ada hubungannya dengan imunisasi.

Ada 5 (lima) kelompok faktor etologi yang dapat menyebabkan KIPI menurutAda 5 (lima) kelompok faktor etologi yang dapat menyebabkan KIPI menurutklasifikasi lapangan WHO Western Pacific (1999), yaitu:klasifikasi lapangan WHO Western Pacific (1999), yaitu:

Kesalahan program/teknik pelaksanaan (programmic errors) Kesalahan program/teknik pelaksanaan (programmic errors) Sebagian kasus KIPI

Antibiotika Yang Aman danBerbahaya bagi Ibu Hamil atauMenyusui10 Permasalahan KesehatanBayi Yang Sering DianggapNormalTehnik dan Cara Pijat Bayi YangBaik dan Benar9 Jenis Imunisasi Yang DiberikanSaat Bayi Sebelum 1 TahunPenanganan Terkini Tuberkulosisatau TB (TBC) Pada AnakBerandaTanda Bahaya Bayi Jatuh DariTempat Tidur danPenanganannyaPerkembangan Motorik, Bahasadan Stimulasi Anak Usia 1-2Tahun

Artikel TerkiniArtikel TerkiniWaspadai Obat Herbal MungkinBeresiko Berbahaya Pada Anak10 Kondisi Kehamilan PenyebabGangguan JaninInilah 4 ManfaatPemeriksaan KehamilanKapan Pemeriksaan KehamilanHarus Ke Dokter SpesialisKandungan ?Jenis dan TahapanPemeriksaan KehamilanPenanganan Terkini Influenza Avirus H7N9Tindakan Berlebihan SaatDemam pada AnakInilah Obat Herbal TerbaikUntuk AnakMerokok Saat KehamilanAkibatkan Gangguan Perhatiandan Agresif Pada Anak25 Tips Dahsyat UntukMembangun Rasa PercayaDiri AnakMenari Perbaiki GangguanMental Depresi dan Rendah DiriPentingnya Second Opinion KeDokter LainnyaWaspadai 10 Penyakit PalingBerbahaya Pada AnakPerbuatan Kriminal DimasaDepan, Bisa DiidentifikasiSejak DiniNorovirus Ancaman Baru BagiManusia ModernNorovirus Menggeser RotavirusSebagai Penyebab Utama DiareNutrition Update: Prevalence of

Page 3: KIPI Penanganan

Kesalahan program/teknik pelaksanaan (programmic errors) Kesalahan program/teknik pelaksanaan (programmic errors) Sebagian kasus KIPIberhubungan dengan masalah program dan teknik pelaksanaan imunisasi yang meliputikesalahan program penyimpanan, pengelolaan, dan tata laksana pemberian vaksin.

Kesalahan pada berbagai t ingkatan prosedur imunisasi:Kesalahan pada berbagai t ingkatan prosedur imunisasi:

(1) Dosis antigen (terlalu banyak) Lokasi dan cara menyuntik (2) Sterilisasi sempritdan jarum suntik (3) Jarum bekas pakai (4) Tindakan aseptik dan antiseptic (5)Kontaminasi vaksin dan perlatan suntik (6) Penyimpanan vaksin (7) Pemakaian sisavaksin (8) Jenis dan jumlah pelarut vaksin (9) Tidak memperhatikan petunjukprodusen (10) Kecurigaan terhadap kesalahan tata laksana perlu diperhatikanapabila terdapat kecenderungan kasus KIPI berulang pada petugas yang sama.(11) Reaksi suntikan

Semua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum suntik baik langsung maupun tidaklangsung harus dicatat sebagai reaksi KIPI. Reaksi suntikan langsung misalnya rasa sakit,bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan, sedangkan reaksi suntikan tidak langsungmisalnya rasa takut, pusing, mual, sampai sinkope.

Beberapa contoh KIPI setelah imunisasi DPT adalah anak menangis terus tak bisa dibujuksekitar 3 jam pasca-imunisasi, reaksi syok (anafilaksis), dan kesadaran menurun. KIPI setelahpemberian imunisasi Campak berupa sakit atau radang sendi yang mendadak atau kronis.Kejadian-kejadian tersebut memang terbukti kuat sebagai akibat imunisasi. Demikian pulareaksi-reaksi yang ditimbulkan oleh vaksin lainnya. Cuma kejadiannya sangat jarang kalausebagai akibat dari vaksinnya.

Adanya kerusakan syaraf, perdarahan, infeksi pada jaringan otak setelah mendapat imunisasiDPT, kejadian-kejadian tersebut terbukti tidak ada hubungan dengan pemberian imunisasi.Demikian pula gangguan saraf setelah imunisasi Campak, tidak ada hubungan denganimunisasinya. Telah pula dibahas oleh pejabat yang terkait dalam pelaksanaan PIN, bahwasampai saat ini vaksin polio yang sudah dipakai sampai miliaran dosis, terbukti tidakmenimbulkan efek samping.

Induksi vaksin (reaksi vaksin) Induksi vaksin (reaksi vaksin) Gejala KIPI yang disebabkan induksi vaksin umumnyasudah dapat diprediksi terlebih dahulu karena merupakan reaksi simpang vaksin dansecara klinis biasanya ringan. Walaupun demikian dapat saja terjadi gejala klinis hebatseperti reaksi anafilaksis sistemik dengan resiko kematian. Reaksi simpang ini sudahteridentifikasi dengan baik dan tercantum dalam petunjuk pemakaian tertulis olehprodusen sebagai indikasi kontra, indikasi khusus, perhatian khusus, atauberbagaitindakan dan perhatian spesifik lainnya termasuk kemungkinan interaksi obat atau vaksinlain. Petunjuk ini harus diperhatikan dan ditanggapi dengan baik oleh pelaksana imunisasi.Faktor kebetulan (koinsiden) Faktor kebetulan (koinsiden) Seperti telah disebutkan di atas maka kejadian yangtimbul ini terjadi secara kebetulan saja setelah diimunisasi. Indicator faktor kebetulan iniditandai dengan ditemukannya kejadian yang sama disaat bersamaan pada kelompokpopulasi setempat dengan karakterisitik serupa tetapi tidak mendapatkan imunisasi.Penyebab tidak diketahui Penyebab tidak diketahui Bila kejadian atau masalah yang dilaporkan belum dapatdikelompokkan kedalam salah satu penyebab maka untuk sementara dimasukkankedalam kelompok ini sambil menunggu informasi lebih lanjut. Biasanya denagnkelengkapan informasi tersebut akan dapat ditentukan kelompok penyebab KIPI.

Gejala Klinis KIPIGejala Klinis KIPI

Gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejalalokal, sistemik, reaksi susunan saraf pusat, serta reaksi lainnya. Pada umumnya makin cepatKIPI terjadi makin cepat gejalanya.

Reaksi KIPIReaksi KIPI Gejala KIPIGejala KIPI

LokalLokal Abses pada tempat suntikan

Childhood Celiac Disease andChanges in Infant FeedingUpdate Journal: Pediatrics March2013, Volume 131 2013Rekomendasi dan JadwalImunisasi Pada Anak danDewasa 2013Childhood and AdolescentImmunization Schedule 2013

Update InformationUpdate InformationMasukkan alamat surat elektronikAnda untuk mengikuti blog ini danmenerima pemberitahuan tentangtulisan baru melalui surat elektronik.

Follow Me

Artikel TerekomendasiArtikel Terekomendasi100 Artikel Favorit 0100 Penyakit Anak 0Kumpulan Artikel Dr Widodo 0Kumpulan Artikel Imunisasi 0

Klinik KhususKlinik KhususKlinik Alergi AnakKlinik Autism IndonesiaKlinik Khusus Gangguan BicaraKlinik Khusus Kesulitan MakanDan Gangguan PertumbuhanBerat BadanKlinik Khusus Masalah KakiPain Management ClinicWidodo Judarwanto-PediatricianSites

Page 4: KIPI Penanganan

LimfadenitisReaksi lokal lain yang berat,misalnya selulitis, BCG-itis

SSPSSP Kelumpuhan akutEnsefalopatiEnsefalitisMeningitisKejang

Lain-lainLain-lain Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis,edemaReaksi anafilaksisSyok anafilaksisArtralgiaDemam tinggi >38,5°CEpisode hipotensif-hiporesponsifOsteomielitisMenangis menjerit yang terusmenerus (3jam)Sindrom syok septik

Gejala Klinis KIPI sesuai jenis ImunisasiGejala Klinis KIPI sesuai jenis Imunisasi

Tidak ada satupun jenis vaksin yang aman tanpa efek samping, maka apabila seorang anaktelah mendapatkan imunisasi perlu diobsevasi beberapa saat, sehingga dipastikan tidakterjadi KIPI (reaksi cepat). Berapa lama observasi sebenarnya sulit ditentukan, tetapi padaumumnya setelah pemberian setiap jenis imunisasi harus dilakukan observasi selama 15menit.untuk menghindarkan kerancuan maka gejala klinis yang dianggap sebagai KIPIdibatasi dalam jangka waktu tertentu timbulnya gejala klinis.

Jenis VaksinJenis Vaksin Gejala Klinis KIPIGejala Klinis KIPI Saat t imbulSaat t imbulKIPIKIPI

Toksoid TetanusToksoid Tetanus(DPT, DT, TT)(DPT, DT, TT)

Syok anafilaksisNeuritisbrakhialKomplikasi akut termasukkecacatan dan kematian

4 jam2-18haritidaktercatat

Pertusis wholePertusis wholecell (DPwT)cell (DPwT)

SyokanafilaksisEnsefalopatiKomplikasiakut termasuk kecacatan dankematian

4 jam72jamtidaktercatat

CampakCampak SyokanafilaksisEnsefalopatiKomplikasiakut termasuk kecacatan dankematian

4 jam5-15haritidaktercatat

TrombositopeniaKlinis campak padaresipienimunokompromaisKomplikasi akuttermasuk kecacatan dan kematian

7-30 hari6bulantidaktercatat

Polio hidupPolio hidup(OPV)(OPV)

Polio paralisisPolio paralisis padaresipienimunokompromaisKomplikasi akuttermasuk kecacatan dan kematian

30 hari6 bulan

Hepatit is BHepatit is B Syok anafilaksisKomplikasi akut 4 jamtidak

Link InternasionalLink InternasionalChildren's healthMayoClinic.comChildren's Health MedlinePlusKids HealthWHO Child health

Link NasionalLink NasionalDepartemen KesehatanIndonesiaIkatan Dokter Anak IndonesiaIkatan Dokter Indonesia

Twitter TerbaruTwitter Terbaru@SBYudhoyono, Selamatmenjlnkan UN SMP. AnakIndonesia jngn terpengaruhgonjang ganjing UN. Jujur,berdoa & berusahalah. BenarkanPak Beye? 2 days ago

Iku ti Iku ti Iku ti Iku ti @wido juda rwa nto@wido juda rwa nto@wido juda rwa nto@wido juda rwa nto

Follow My TwitterFollow My TwitterA randomized, double-blind trialof the effect of treatment withmontelukast on bronchialhyperresponsiveness and...fb.me/2HaWSQNUT21 hours agoClinical asthma phenotypes andtherapeutic responsesfb.me/1vTFg4TsL 21 hours ago

Iku tiIku tiIku tiIku ti

Page 5: KIPI Penanganan

termasuk kecacatan dan kematian tercatat

BCGBCG BCG-itis 4-6 minggu

Mengingat tidak ada satupun jenis vaksin yang aman tanpa efek samping, maka apabilaseorang anak telah mendapatkan imunisasi perlu diobsevasi beberapa saat, sehinggadipastikan tidak terjadi KIPI (reaksi cepat). Berapa lama observasi sebenarnya sulitditentukan, tetapi pada umumnya setelah pemberian setiap jenis imunisasi harus dilakukanobservasi selama 15 menit.untuk menghindarkan kerancuan maka gejala klinis yangdianggap sebagai KIPI dibatasi dalam jangka waktu tertentu timbulnya gejala klinis.

Kelompok Resiko yang harus diwaspadai saat imunisasiKelompok Resiko yang harus diwaspadai saat imunisasi

Reaksi simpang Imunisasi.Reaksi simpang Imunisasi. Anak yang mendapat reaksi simpang pada imunisasiterdahulu.Bayi berat lahir rendahBayi berat lahir rendah. Pada dasarnya jadwal imunisasi bayi kurang bulan samadengan bayi cukup bulan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bayi kurang bulan adalah:Titer imunitas pasif melalui transmisi maternal lebih rendah dar pada bayi cukup bulanApabila berat badan bayi sangat kecil (<1000 gram) imunisasi ditunda dan diberikansetelah bayi mencapai berat 2000 gram atau berumur 2 bulanimunisasi hepatitis B diberikan pada umur 2 bulan atau lebih kecuali bila ibu mengandungHbsAg Apabila bayi masih dirawat setelah umur 2 bulan, maka vaksin polio yang diberikanadalah suntikan IPV bila vaksin tersedia, sehingga tidak menyebabkan penyebaaran viruspolio melaui tinjaPasien imunokompromais. Pasien imunokompromais. Keadaan imunokompromais dapat terjadi sebagai akibatpenyakit dasar atau sebagai akibat pengobatan imunosupresan (kemoterapi,kortikosteroid jangka panjang). Jenis vaksin hidup merupakan indikasi kontra untuk pasienimunokompromais dapat diberikan IVP bila vaksin tersedia. Imunisasi tetap diberikanpada pengobatan kortikosteroid dosis kecil dan pemberian dalam waktu pendek. Tetapiimunisasi harus ditunda pada anak dengan pengobatan kortikosteroid sistemik dosis 2mg/kg berat badan/hari atau prednison 20 mg/ kg berat badan/hari selama 14 hari.Imunisasi dapat diberikan setelah 1 bulan pengobatan kortikosteroid dihentikan atau 3bulan setelah pemberian kemoterapi selesai. Pada resipien yang mendapatkan humanimmunoglobulin Imunisasi virus hidup diberikan setelah 3 bulan pengobatan utnukmenghindarkan hambatan pembentukan respons imun.Indikasi Kontra dan Perhatian Khusus Untuk Imunisasi Indikasi Kontra dan Perhatian Khusus Untuk Imunisasi Pada umumnya tidakterdapat indikasi kontra imunisasi untuk individu sehat kecuali untuk kelompok resiko.Pada setiap sediaan vaksin selalu terdapat petunjuk dari produsen yang mencantumkanindikasi kontra serta perhatian khusus terhadap vaksin. Petunjuk ini harus dibaca olehsetiap pelaksana vaksinasi.

PENANGANAN MASALAH Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)PENANGANAN MASALAH Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Abses pada tempat suntikan.Abses pada tempat suntikan. Bengkak tidak perlu diobati dikompres dengan airhangat atau larutan fisiologis NaCl bila timbul nanah, tetapi bila luka besar dan bengkak diketiak anjurkan ke dokterLimfadenitis. Limfadenitis. Limfadenitis BCG adalah timbulnya pembesaran kelenjar disekitar tempatsuntikan BCG seperti diketiak atau di lipatan paha. Limfadenitis BCG merupakan efeksamping yang sering dijumpai padavaksinasi BCG meskipun jarang menimbulkan masalahyang serius. Kejadiannya berkisar 1-2 per1000 vaksinasi. Penanganan limfadenitis BCGmasih diperdebatkan. Di lapangan tidak jarang kelainan ini diberi obat antituberkulosis(Isoniasid, INH) meskipun hasilnya tidak memuaskan. Bahkan ada yang melakukan oprasipengambilan kelenjar yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Pada tipe lirnfadenitis non-supuratif, tindakan eksisi tidak dianjurkan, sedangkan pada tipe supuratif,eksisi dapatdianjurkan. Tindakan eksisi dilakukan apabila dengan aspirasi tidak menunjukkan hasilyangbaik, sudah terjadi bentuk sinus, atau kelenjarnya multipel. Selain itu tindakan eksisilebihdiindikasikan pada kosmetik yaitu rnencegah pecahnya kelenjar secara tidakberaturan. Pemberianobat antituberkulosis setelah eksisi tidak memberikan hasil yanglebih baik. Kalau eksisi dianjurkan,maka tindakan insisi pada limfadenitis BCG tidakdianjurkan.

Follow MeFollow Me

Grow Up Clinic JakartaGrow Up Clinic Jakarta

Suka

739 orang menyukai Grow Up Clinic Jakarta

Plugin sosial Facebook

Page 6: KIPI Penanganan

BCG-itis.BCG-itis. BCG, luka tidak perlu diobati cukup dibersihkan atau dikompres dengan airhangat atau larutan fisiologis NaCl bila timbul nanah, tetapi bila luka besar dan bengkak diketiak anjurkan ke dokter.DPT, bila panas atau rewel diberikan obat penurun panas dan berikan kompres dingin.Campak, bila timbul panas atau rewel berikan obat panasShock anafilaksis.Shock anafilaksis. Shock anafilaksis adalah suatu syndroma klinis yang ditandai denganadanya hipotensi, tacycardia, kulit yang dingin, pucat basah, hiperventilasi, perubahanstatus mental, penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh reaksi anafilaksis.Penanganan Shock anafilaksis. Penanganan Shock anafilaksis. 1. Baringkan penderita dalam posisi shock yakni tidurterlentang dengan tungkai lebih tinggi dari kepala pada alas yang keras 2. Bebaskan jalannafas 3. Tentukan penyebab dan lokasi masuknya bahan alergen 4. Bila masuk melaluiekstremitas pasang torniquette 5. Berikan Adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 ml subcutane 6. Monitor pernafasan dan hemodinamika 7. Berikan suplemen oksigen 8. Untukkasus yang sedang berikan Adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 ml intra muskuler 9. Bilaberat berikan Adrenalin 1 : 100- sebanyak 2,5 – 5 ml intra vena 10.Bila vena colapsberikan Adrenalin sub lingual atau trans tracheal 11.Berikan Aminophillin 5 – 6 mg/ kg BBIv bolus diikuti 0,4 – 0,9 mg/kg BB/ menit per drip ini untuk bronchospasme yangpersisten 12.Berikan cairan infus dengan berpedoman pada kadar hematokrit 13.Monitorhemodinamika dan pernafasan 14.Bila tidak membaik rujuk ke intitusi yang lebih tinggiReaksi alergi: urtikaria, dermatit is, edemaReaksi alergi: urtikaria, dermatit is, edema dalam keadaan tertentu dapat diberikanantihistamin, sebaiknya tidak diberikan kortikosteroid. Gejala ini dalam beberapa saatakan membaik, bila terdapat faktor utama yang lain bisa berkepanjangan tetapi dalamekadaan ini imuniasasi hanya dalam keadaan kebetulan (co-accident).Artralgia Artralgia Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik sejenis paracetamol atauNSID lainnyaDemam tinggi >38,5°C.Demam tinggi >38,5°C. Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesikEpisode hipotensif-hiporesponsifEpisode hipotensif-hiporesponsifOsteomielit is Osteomielit is Osteomielitis adalah proses inflamasi atau peradangan tulang. Infeksitulang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupandarah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukaninvolukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitisdapat menjadi masalah kronis yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau Bilamengganggu diberi antipiretik atau analgesik sejenis paracetamol atau NSID lainnya.Harus segera dibawa ke dokter ortopediMenangis menjerit yang terus menerus (3jam). Bila mengganggu diberi antipiretik atauanalgesikNeurit is brakhial. Neurit is brakhial. Dapat diberi vitamin neurotropik Bila mengganggu diberi antipiretikatau analgesik

Artikel Imunisasi terkait lainnyaArtikel Imunisasi terkait lainnya

Rekomendasi Jadwal Imunisasi AnakTerbaru Tahun 2012Inilah Penyebab Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI)Kenali Tanda dan Gejala Kejadian IkutanPasca Imunisasi (KIPI)Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)dan PenanganannyaInilah Penanganan Efek Samping Imunisasidan KIPI“Vaksin Polio Haram ?”, Inilah RekomendasiMUIInilah 20 Mitos Tidak Benar YangDisebarkan Kampanye Hitam Anti ImunisasiKontroversi Imunisasi di Kalangan Umat IslamDampak Pengabaian Imunisasi, Difteri MengancamPermasalahan Pemberian Imunisasi PolioPermasalahan Imunisasi Dalam Masyarakat

Page 7: KIPI Penanganan

Update Photo-Poster: Imunisasi Hak Anak Yang Tidak Bisa DitundaHepatitis B dan Imunisasi Hepatitis B Pada Anak dan RemajaVaksin Polio Tetes Aman, Tetapi Lebih Aman Polio InjeksiVaksin Pentavalent, Vaksin Terbaru Biofarma Mencegah 5 PenyakitRotaTeq dan Rotarix Vaksin Terbaru Mencegah Infeksi Diare RotavirusPrevenar dan Synflorix, Vaksin Pnemokokus Mencegah Invasive Pneumococcal Disease(IPD)Benarkah Kontroversi Autism dan Imunisasi Thimerosal ?Cara Menyikapi Kontroversi Autism dan ImunisasiKumpulan Artikel Lengkap Kesehatan Anak dr Widodo Judarwanto SpAUpdate Photo-Poster: Imunisasi Hak Anak Yang Tidak Bisa DitundaJadwal Terbaru dan Terlengkap : Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2011ARTIKEL IMUNISASI LAINNYA

supported bysupported by

CH I L D RE N GRo W U P CL I N I CCH I L D RE N GRo W U P CL I N I C Yudhasmara Foundation InspirasiOrangtua Cerdas, Tumbuhkan Anak Semakin Sehat, Kuat dan Pintar

CHILDREN GRoW UP CLINIC ICHILDREN GRoW UP CLINIC I Jl TamanBendungan Asahan 5 Bendungan Hilir JakartaPusat 10210, phone (021) 5703646 –44466102CHILDREN GRoW UP CLINIC IICHILDREN GRoW UP CLINIC II MENTENGMENTENGSQUARESQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430,phone (021) 44466103 – 97730777email : [email protected][email protected]://childrengrowup.wordpress.comhttp://childrengrowup.wordpress.com

WORKING TOGETHER FOR STRONGER, SMARTERAND HEALTHIER CHILDREN BY EDUCATION,CLINICAL INTERVENTION, RESEARCH ANDNETWORKING INFORMATION . Advancing of the future pediatric and future parenting tooptimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant,children, adolescents and young adult

LAYANAN KLINIK KHUSUS LAYANAN KLINIK KHUSUS “CHILDREN GRoW UP CLINIC”“CHILDREN GRoW UP CLINIC”

Children Allergy Clinic OnlinePicky Eaters Clinic (Klinik Kesulitan makan Pada Anak) dan GROW UP CLINIC(Klinik Khusus Gangguan Pertumbuhan Berat badan Anak)Children Foot ClinicChildren Rehabilitation ClinicChildren Speech ClinicPain Management Clinic JakartaMedicine Baby Gym & Children MassageNICU – Premature Follow up Clinic

PROFESIONAL MEDIS “CHILDREN GRoW UP CLINIC”PROFESIONAL MEDIS “CHILDREN GRoW UP CLINIC”

Dr Narulita Dewi SpKFR, Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & RehabilitationDr Widodo Judarwanto SpA, Dr Widodo Judarwanto SpA, PediatricianFisioterapis

Clinical – Editor in Chief :Clinical – Editor in Chief :

Dr WIDODO JUDARWANTO SpA, pediatricianDr WIDODO JUDARWANTO SpA, pediatrician

Page 8: KIPI Penanganan

Like this :Like this :

← Inilah Penanganan Efek Samping Imunisasi dan KIPI Kenali Tanda dan Gejala Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI) →

email : [email protected] vitaeFor Daily Newsletter join with this Twitterhttps://twitter.com/WidoJudarwanto

Information on this web site is provided for informationalpurposes only and is not a substitute for professionalmedical advice. You should not use the information on thisweb site for diagnosing or treating a medical or healthcondition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you havea medical problem, promptly contact your professional healthcare provider

Copyright © 2012, CHILDREN GRoW UP CLINIC Information EducationCopyright © 2012, CHILDREN GRoW UP CLINIC Information EducationNetwork. All rights reservedNetwork. All rights reserved

Memuat...

Catatan ini telah ditulis dalam Imunisasi, Permasalahan Kesehatan Tersering dan di-tag dengan Kenali KejadianIkutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Penanganannya. Penunjuk permalink.

CHILDREN GROWUP CLINICCHILDREN GROWUP CLINIC

Tin ggalk an BalasanTin ggalk an Balasan

Enter your comment here...Enter your comment here...

Tema: Twenty Ten Blog pada WordPress.com.