kitik 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN KIMIA ANALITIKPEMICU 2: POTENSIOMETRI

Citation preview

LAPORAN PBL PEMICU 1KIMIA ANALITIKELEKTROKIMIA

Kelompok 4Farisa Imansari Kasandika GaniarsaKristanto - 1206212331Mariana - 1206212331Tiara Febriani - 1206262140DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIADEPOK, 2013KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang karena karunia dan rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada orang-orang yang telah mendukung dan membantu dalam proses pembuatan makalah ini.Makalah ini berisi tentang hubungan korosi pipa air yang mencemari air PAM dengan sistem elektrokimia. Di makalah ini akan ada informasi mengenai penyebab dan pencegahan korosi, sistem elektrokimia itu sendiri, pemurnian air yang tercemar yang berhubungan dengan kasus pada pemicu.]Tentunya sebagai manusia, setiap individu memiliki kekurangannya masing-masing. Maka dari itu, penulis meminta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.Penulis berharap, dengan adanya makalah ini, pembaca bisa mendapat manfaat setelah membaca makalah ini. Penulis berharap, pembaca bisa menambah wawasan pembaca mengenai elektrokimia.

Salam,

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Peta Konsep1.2. Latar Belakang1.3. Problem StatementAir tak pernah lepas kita gunakan sehari-hari. Kebanyakan air yang kita gunakan berasal dari air tanah atau ada juga yang memilih memakai air PAM. Pengguna air PAM yang notabene masih sangat sedikit dibandingkan dengan pengguna air tanah mungkin bisa merasa lebih aman. Pasalnya, air yang berasal dari PAM sudah melalui proses pengujian dan pembersihan sehingga lebih aman digunakan.Namun belakangan ini, sebagian masyarakat pengguna PAM merasa resah. Mereka mengeluh tentang keadaan air PAM yang sering kali membuat warna pakaian yang dicuci berwarna kusam, air yang ditampung berwarna kekuningan, dan tak jarang pula berbau. Hal ini tentunya membuat tidak nyaman bagi masyarakat selaku konsumen dan juga menimbulkan kekuatiran akan efeknya terhadap kesehatan, terutama bagi anak-anak mereka.Sebagai seorang engineer baru masuk, anda mendapat tugas dari PDAM untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan keluhan mayarakat tersebut. Khusus untuk pipa seperti itu perusahaan anda melapisi pipa dengan logam magnesium untuk melindungi besi dari korosi. Dari analisa lapangan ditemukan bahwa sebagian pipa-pipa yang digunakan, diketemukan mulai terkena korosi dibeberapa tempat. Hal ini terutama dilokasi yang melintasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Perusahaan menugasi anda untuk mengumpulkan banyak informasi tentang korosi dan pencegahannya dalam rangka mencari solusi mengatasi masalah ini.1.4. Perumusan Masalah Bagaimana proses dan reaksi electrowining dan electroplating? Apa saja pengaruh unsur-unsur yang ada di lingkungan terhadap korosi pipa? Apa saja jenis-jenis sel elektrokimia? Bagaimana proses pemurnian air secara elektrokimia? Apa faktor penyebab korosi khususnya besi dan bagaimana mekanisme reaksinya? Bagaimana cara atau metode yang digunakan untuk melindungi logam dari korosi? Bagaimana logam-logam seperti magnesium dan aluminium menghindarkan diri dari korosi? Bagaimana reaksi yang terjadi pada proses perolehan logam aluminium dan bauksit?1.5. Informasi yang Diperlukan Faktor penyebab, mekanisme, dan pencegahan korosi pada logam Konsep sel elektrokimia Unsur-unsur lingkungan terhadap terjadinya korosi Konsep elektrokimia mengenai elektroplating dan elektrowinning

BAB IIISI

2.1. Materi Bahasan Pemicu2.1.1. Elektrokimiaa. Pengertian Sel ElektrokimiaSel elektrokimia merupakan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik reaksi reduksi oksidasi dengan arus listrik. b. Jenis-jenis Sel ElektrokimiaSel elektrokimia dibedakan menjadi dua, yaitu sel volta atau sel galvani dan sel elektrolisis. Sel elektrokimia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu anoda, katoda, dan elektrolit. Anoda adalah elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi. Katoda adalah elektroda tempat berlangsungnya reaksi reduksi. Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ionnya.1. Sel VoltaSel volta secara umum terjadi secara spontan. Reaksi spontan artinya reaksi elektrokimia tidak menggunakan energi atau listrik dari luar. Sel volta mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sistem sel volta ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Sistem Sel VoltaAnoda pada sel volta bermuatan negatif, sedangkan katoda bermuatan positif. Dalam sel volta, reduktor dan oksidatornya dipisahkan sehingga pemindahan elektron tidak terjadi secara langsung tetapi melalui kawat penghantar. Pada gambar 1, logam zink dan logam tembaga dicelupkan dalam larutan. Logam zink yang menjadi anoda akan larut dan melepas dua elektron. Elektron yang dibebaskan tertinggal pada logam zink. Elektron tersebut kemudian mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar. Ion Cu2+ akan mengambil elektron dari tembaga kemudian mengendap. Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran elektron (listrik).Bersamaan dengan melarutnya logam zink, larutan dalam wadah A menjadi bermuatan positif. Hal itu menghambat pelarutan logam zink selanjutnya. Sementara itu, larutan dalam wadah B akan bermuatan negatif seiring dengan mengendapnya ion Cu2+. Hal ini akan menahan pengendapan ion Cu2+. Jadi, aliran listriknya tidak akan berkelanjutan. Untuk menetralkan muatan listriknya, kedua larutan dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam (seperti NaCl atau KNO3) dalam agar-agar. Ion-ion negatif dari jembatan garam akan bergerak ke wadah A untuk menetralkan kelebihan ion Zn2+, sedangkan ion-ion positif akan bergerak ke wadah B untuk menetralkan ion SO42-. Jembatan garam melengkapi rangkaian menjadi rangkaian tertutup.Susunan sel volta dinyatakan dlaam notasi yang disebut dengan diagram sel. Diagram selnya, yakni anoda|oksidasi||katoda|reduksi. Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam. 2. Sel ElektrolisisSel elektrolisis terjadi secara tidak spontan atau membutuhkan listrik pada saat reaksi. Sel elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Anoda pada sel elektrolisis bermuatan positif, sedangkan katodanya bermuatan negatif.Elektron (listrik) memasuki sel elektrolisis melalui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Pada katoda terjadi pengendapan logam yang melarut dari anoda. Spesi yang mengalami reduksi dikatoda adalah spesi yang potensial reduksinya paling besar, sedangkan spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya paling besar.Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu anion (ion negatif) ditarik oleh anoda dan jumlah lektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinya bertambah.a. Ion OH dioksidasi menjadi H2O dan O2. Reaksinya:

b. Ion sisa asam yang mengandung oksigen (misalnya NO3, SO42) tidak dioksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:

c. Ion sisa asam yang lain dioksidasi menjadi molekul. Contoh:

Pada katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu kation (ion positif) ditarik oleh katoda dan menerima tambahan elektron, sehingga bilangan oksidasinya berkurang.a. Ion H+ direduksi menjadi H2. Reaksinya:

b. Ion logam alkali (IA) dan alkali tanah (IIA) tidak direduksi, yang direduksi air.

c. Ion logam lain (misalnya Al3+, Ni2+, Ag+ dan lainnya) direduksi. Contoh:

2.1.2. Korosia. Penyebab Terjadinya Korosi pada BesiPenyebab terjadinya korosi adalah besi bersinggungan dengan oksigen atau bersinggungan dengan logam lain dalam lingkungan air akan terjadi sel elektrokimia. Salah satu penyebab korosi yang tidak kita sadari adalah polusi. Polusi dapat menyebabkan korosi karena udara yang kotor mengandung SOx (oksida belerang) dan NOx (oksida nitrogen) karena emisi kendaraan bermootor dan aktivitas industri. Aktivitas industri yang menghasilkan limbah B3 (Bahan berbahaya Beracun) juga menjadi salah satu penyebab korosi. Limbah B3 ini mayoritas terdiri dari karbo, hidrogen, dan oksigen. Namun, ada juga halogen, sulfur, nitrogen, dan logam berat. Pengaruh lingkungan dengan korosi dapat terkategorikan menjadi beberapa kategori Air, air bereaksi dengan logam sebagai pereaksi, pelarut, katalis, dan elektrolit pH, menurut penelitian Whitman dan Russel, pH mempengaruhi laju reaksi Oksigen, potensial redoks tinggi, sehingga oksigen dalam proses korosi akan terlebih dahulu direduksi oleh H+b. Mekanisme Terjadinya Korosi pada BesiReaksi yang terjadi pada korosi besi :Anoda: Katoda:

berarti proses korosi spontan bahkan dapat bereaksi lanjut membentuk karat.

Logam (besi) berlaku sebagai anoda yang mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) berlaku sebagai katoda yang mengalami reduksi. Elektron yang dibebaskan di anoda mengalir ke bagian lain dari besi itu, di mana oksigen tereduksi. Ion besi (II) yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (II) yang kemudian membentuk senyawa oksidasi terhidrasi, Fe2O3.xH2O yaitu karat besi (suatu zat padat yang berwarna cokelat merah).c. Cara (Metode) untuk Melindungi Korosi pada LogamSeperti yang telah diketahui bahwa korosi logam memerlukan oksigen dan air. Lalu berbagai jenis logam dapat melindungi logam dari korosi. Berdasarkan dua sifat itu muncullah cara (metode) untuk melindungi korosi pada logam, yaitu mengecat logam, melumuri dengan oli atau gemuk, dibalut dengan plastik, galvanisasi (dilapisi dengan zink), Chromium plating (dilapisi dengan kromium), dan sacrificial protection (pengorbanan anoda). Beberapa cara di atas didasarkan pada konsep sel elektrokimia baik sel volta maupaun sel elektrolisis.2.1.3. Pemurnian AirSelain menggunakan metode fisika atau kimia, permunian air juga dapat dilakukan dengan prinsip elektrokimia. Pemurnian air dengan metode elektrokimia jarang digunakan namun sangat efektif dalam menghasilkan air yang bebas mikroba. Secara definisi, pemurnian air dengan elektrokimia adalah pemusnahan mikroorganisma dengan menggunakan aliran listrik yang melewati air dengan elektroda yang tepat. Pada batas antara air dan elektroda, arus listrik akan memicu reaksi elektrokimia yang menghasilkan zat desinfektan dan air itu sendiri (ozon) atau substasi lain yang terlarut dalam air (klorida menjadi klorin)Pemurnian air secara elektrokimia lebih murah dan efisen dan dapat digunakan untuk berbagai limbah yang ingin dihilangkan. Terdapat empat metode pemurnan air yang menggunakan prinsip elektrokimia, yaitu oksidasi anodik, membrane-assist methode, electrochemically generated spesies for fisinfection dan metode adsorbsi.Oksidasi anodik biasanya digunakan untuk metode ini adalah untuk mengoksidasi zat-zat organik menjadi H2O dan CO2. Metode oksidasi anodik dibagi kembali menjadi dua bagian yaitu oksidasi anodik secara langsung dan oksidasi tidak langsung. Pada metode membran, membran berfungsi sebagai separataor dan elektrolit solid. Dua prinsip utama pada metode membran assist adalah elektrodialisis dan solid polymere electrolyte application.Metode electrchemically generated species for disinfection banyak digunakan untuk menjaga air yang sudah bersih agar tidak lagi terkena limbah selama masa penyimpanan. caranya adalah dengan memproduksi klorit dan hipoklorit secara stabil. Kedua bahan tersebut ampuh dalam membunuh mikrooganisme maupun makroorganisme.Metode yang terakhir, yaitu metode adsorbsi. Metode ini biasanya menggunkan elektroda karbon. Dimana ketika limbah melewati karbon akan teradi proses adsrobsi. Selanjutnya limbah yang telah teradsobrsi dibuang setelah arus listrik ke eletroda dihentikan.2.1.4. ElectroplatingElektroplating adalah proses penggunaan arus listrik untuk melapisi objek konduktor berarus dengan lapisan tipis logam. Proses yang dilakukan pada elektroplating disebut elektrodeposisi yaitu proses pemberian lapisan logam pada permukaan benda lain dengan penggunaan arus listrik. Ini merupakan kebalikan dari reaksi sel galvani. Pada penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katoda, sedangkan logam penyepuhnya sebagai anoda. Kedua elektroda itu dicelupkan dalam larutan garam dari logam penyepuh. Hal ini menyebabkan pada katoda terjadi pengendapan dan pada anoda terjadi pelarutan. Arus listrik (potensial) dialirkan ke katoda dan anoda muatan ion negatif ditarik elektroda katoda ion ion bermuatan negatif berpindah ke arah elektroda bermuatan negatif ion ion dinetralisir oleh kedua elektroda hasil larutan elektrolit diendapkan pada katoda terbentuk lapisan logam dan hidrogen2.1.5. ElektrowinningElektrowinning atau yang lebih dikenal sebagai ekstraksi elektron, adalah proses penguraian elektron dari logam -yang berasal dari bijihnya- yang diletakkan di dalam larutan atau cairan. Elektrowinning dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Posisi logam dalam deret electromotive. Pada umumnya, logam yang mempunyai nilai potensial elektroda positif lebih mudah menjalankan elektrowinning daripada logam yang mempunyai potensial elektroda negatif Konsentrasi dan jenis logam di dalam elektrolit, Ukuran luas permukaan katoda dan Besarnya arus listrik yang digunakan. Tingkat pengendapan metal di katoda meningkat seiring dengan kerapatan arus yang lebih tinggi.Aplikasi dari proses elektrowinning dapat ditemukan dalam industri pemeliharaan kualitas air, daur ulang logam, dan daur ulang air.2.2. Jawaban PemicuTugas I1. Penjelasan tentang penyebab dan mekanisme terjadinya korosi pada logam khususnya besi.2. Bagaiman cara/metode yang digunakan orang untuk melindungi logam dari korosi dan membedakan satu sama lain?Metode perlindungan yang banyak digunakan dan paling mudah dilakukan serta dari aspek biaya paling murah adalah penerapan pelapisan. System perlindungan menerapkan kontak antara logam dengan lingkungannya. Lapisan pemisah ini dapat digolongkan sebagai berikut : Lapisan hasil reaksi kimia atau elektrokimia pada permukaan logam Lapisan anorganik : enamel, semen dan lain sebagainya Lapisan organik : cat, resin, plastik, karet dan lain sebaginya Lapisan logam : logam murni, logam paduanI. Lapisan Logam

a. Sacrificial AnodePelapisan logam dengan logam murni adalah sacrificial anode (pengorbanan anode), yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).b. GalvanisasiGalvanisasi merupakan proses pelapisan logam induk dengan logam lain dengan tujuan agar logam induk mempunyai ketahanan korosi yang lebih baik. Galvanisasi umumnya menggunakan logam yang memiliki titik cair yang lebih rendah . Galvanisasi bersama denganelectroplating, cladding, thermal spray, aluminizingdansherardizingadalah metode-metode untuk melapiskan logam pada permukaan substrat (metallic coating).Penggunaan metallic coating memiliki dua tujuan:1. Sebagai pelindung korosi2. Sebagai anoda korbanGalvanisasi baja biasanya digunakan seng atau aluminum. Pada proses galvanisasi celup panas baja dengan seng, awalnya baja dicelupkan dalam seng cair (450-475 oC). Pencelupan ini menyebabkan logam seng akan menempel pada logam induk (baja). Pembentukan intermetallic Fe dengan Zn dapat meningkatkan kekuatan lekat lapisan ini. Selain itu parameter lain yang menentukan pelekatan adalah tingkat kebersihan permukaan, temperatur, waktu, dan komposisi kimia logam induk dan pelapis. Umur pakai tergantung pada lingkungan dan ketebalan lapisan.

Galvanisasi celup panas mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya diantaranya memiliki umur panjang dan tidak memerlukan topcoat untuk lingkungan pH 5-10, dapat memproteksi bentuk struktur yang komplek dan rumit, serta sekali celup dapat melapisi permukaan luar dan dalam secara bersamaan. Kekurangannya diantaranya besar struktur yang akan dilapisi dibatasi dengan ukuran penampung, tidak baik untuk struktur yang selalu terendam serta tidak cocok struktur yang diaplikasikan untuk lingkungan pH 10. Kalau akan dilakukan topcoating, permukaan yang porous harus ditutupi dengan sealer.Urutan proses:1. Persiapan permukaan2. Fluxing (pembersihan lapisan oksida dengan pencelupan ke dalam larutan preflux)3. Dipping (pencelupan pada logam cair)4. Postdipping treatmentII. Lapisan OrganikPelapisan organic (Organic Couting ) adalah penghalang organic tipis antara material dengan lingkungannya. Organic couting biasanya diaplikasikan dalam bentuk cairan dengan menggunakan kuas (brushing), rol (rolling), dan penyemprotan (spraying). Komponen lapisan organic terdiri dari binder, pigment, additive, dan solvent. Jenis pelapisan organic diklasifikasikan berdasarkanbinder atau resin. Binder memberikan efek dari ketahanan dan sifat dari lapisan organic,sedangkan pigment,additive, dan solvent dapat memperanguhi sifat dan kemampuan proteksi dari lapisan organic.Binder atau resin merupakan unsur pembentuk film pada pelapisan organic, dimana binder akan membentuk matriks berupa fasa polemerik yang continue pada lapisan organic. Pigment yang ada lapisan organic bertujuan untuk mrmberikan warna pada system lapisan. Selain iu unsur pigment juga dapat meningkatkan sifat proteksi pada korosi dari lapisan organic. Pigmen bekerja sebagai zat inhibitor seperti fosfat, zat yang dikorbankan (sacrificial) seperti seng, serta zat penghalang seperti (barrier) seperti kaca. Sovent digunakan untuk mengurangi vikositas (kekentalan) dari resin dan komponen lainnya sehingga menghasilkan pencampuran yang homogeny. Dengan berkurangnya vikositas maka zat lapis organic akan mudah diaplikasikan pada substrat sehingga menghasilkan lapisan film yang tipis, halus, dan continue/merata. Sedankan tujuan additive adalah proteksi korosi. Komponen additive diperlukan saat proses manufaktur, pengaplikasian, dan curve dari lapisan organic fungsi dari additive sebagai pengontrol aliran dan despresi terhadap lingkungan tertentu.Proses dalam organcic couting :1. Mekanisme pembentukan lapisan Air drying : mekanisme curing yang terjadi pada temperature ruang. Mekanisme ini terdiri dari : Solvent evaporation : dengan menguapnya sovent, maka thermoplastic resin dapat membentuk film padat Conversion : sejalan dengan mnguapnya solvent, lapisan film dapat terbentuk dengam menkanisme curing melalui proses oksidasi, katalis, atau crosslinking. Untuk thermoset coating, lapisan akan terbentuk dengan proses cross-linking pada temperature ruang. Epoxy resin akan mengelami cross-linking dengan polyamine sehingga membentuk lapisan film.2. Metode pengaplikasian zat lapis organicMenggunakan metode brushing untuk pengaplikasian lapisan primer karena kuas dapat menjangkau pori sertaa ketidak seragaman dari permukaan substrat. Karena pengerjaan menggunakan kuas berjalan lambat, mka metode brushing diutamakan untuk pelapisan permukaan substrat yang rumit seperti sudut, pelapisan area yang kecil, serta untuk tujuan perbaikan.3. Mekanisme proteksi lapisan organicTerdapat 2 mekanisme : Aksi penghalangan (barrier) : lapisan organic dapat melindungi logam karena adanya partikel inorganic yang inert yang tersusunn dengan rapi di dalam lapisan, seperti alumunium flake dan glass flake. Aksi inhibisi: didapat dari pigment yang ada di dalam lapisan organic4. Preparasi permukaan : merupakan proses yang meliputi pengkasaran permukaan untuk mendapatkan mechanical bounding dan juga mengangkan karat, minyak lemak, dan pengotor. Terdapat beberapa tahap dalam preparasi permukaan.III. Lapisan AnorganikPelapisan vitereus enamel, glass lining dan porcelain liningPada hakekatnya vitereus enamel, glass lining dan porcelain lining adalah pelapisan zat gelas yang memiliki koefisien muai yang sesuai dengan metal yang dilindunginya. Cara penerapannya adalah bubuk gelas dikenakan pada permukaan yang berbentuk asam atau seperti yang telah disiapkan.IV. Lapisan hasil elektrokimiaLapisan hasil elektrokimia contohnya adalah palisan listrik (electroplating) seperti yang sudah dijelaskan diatas.3. Bagaimana mekanismenya magnesium dapat melindungi logam besi dari korosi?Jawab: Perlindungan logam dari korosi misalnya seperti besi yang menggunakan magnesium merupakan metode yang disebut dengan sacrificial protection (pengorbanan anoda) atau perlindungan katodik. Perlindungan ini merupakan aplikasi dari konsep deret volta dimana unsur yang ada di sebeleh kiri deret volta lebih reaktif dari unsur di kanannya, sehingga dapat mendesak logam dikanannya. Cara ini dilakukan dengan menghuubungkan logam pelindung, yaitu logam E atau potensial standarnya lebih kecil. Logam pelindung ini ditanam di tanah atau air dekat logam yang akan dilindungi. Di sini akan terbentuk sel volta raksasa dengan logam pelindung sebagai anoda. Untuk mencegah korosi pada pipa di dalam tanah, di dekatnya ditanam logam yang lebih aktif (lebih mudah berkarat) daripada besi, misalnya magnesium (Mg) yang dihubungkan dengan kawat. Proses reaksi pencegahan korosi pipa dan tangki minyak dari Fe adalah sebagai berikut:

Anoda (-) : 2Mg(s) 2Mg2+(aq) + 4e-

Katoda (+) : 2H2O(l) + O2(g) + 4e-4OH-(aq)

2Mg(s) + 2H2O(l) + O2(g) 2Mg2+(aq) + 4OH-(aq) membentuk Mg(OH)2(s)Batang magnesium akan mengalami oksidasi dan magnesium yang rusak (berkarat) tetapi besi sebagai katoda tidak mengalami redoks (tidak berkarat), karena air dan gas O2 yang mengalami reaksi reduksi, sehingga pipa besi tidak terkorosi. Logam Mg(s) yang terkorosi menjadi Mg(OH)2(s) secara periodik perlu diganti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam yang paling sesuai untuk proteksi katodik adalah logam Mg.4. Apakah ada kaitan antara lingkungan dekat TPA dengan kecenderungan pipa besi terkorosi? Mengapa? Ada, karena sampah dapat terbagi menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah pada umumnya mengandung karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Pada sampah organik ketika dalam proses pembusukan akan menghasilkan gas H2S atau Hidrogen Sulfida. Gas H2S dapat berada di udara rata-rata 18 jam hingga 3 hari. Selama jangka waktu tersebut H2S dapat berubah menjadi Sulfur Dioksida (SO2). Gas SO2 merupakan gas yang berbau tidak sedap dan mudah larut dalam air sehingga membentuk asam sulfat (H2SO4). Peristiwa ini dapat dikatakan sebagai hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi karena asam memudahkan terjadinya korosi pada besi.

Gambar 2 Proses terjadinya hujan asam

5. Bagaimana saran anda untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pengguna pipa tersebut?6. Dari data sekunder yang anda peroleh diketahi pH tanah sekitar lokasi penempatan pipa besi adalah 6. Dapatkah anda melakukan prediksi apakah terjadi proses korosi pada pipa besi yang ditanam di daerah tersebut? Penjelasan sebaiknya menggunakan angka yang akurat.Jawab: Berdasarkan data sekunder maka diketahui bahwa reaksi berkangsung dalam suasana asam sehingga reaksi kimia yang terjadi adalah:Pada bagian anoda, besi teroksidasi menjadi ion Fe 2+ E0 = 0,45 VPada bagian katoda, oksigen tereduksi menjadi air E0 = 1.23 VJadi reaksi umum yang terjadi adalah

Elektron yang dibutuhkan untuk oksidasi O2 pada bagian katoda didapat dari bagian yang lebih mudah teroksidasi, yaitu anoda. Ketika ion Fe2+ berpindah dari anoda, ion tersebut bereaksi dengan O2. Reaksinya adalah

Besi (III) membentuk suatu insoluble hidrat oksida ()yang dikenal dengan karat

Berdasarkan konsep kinetika kimia, maka laju reaksi dari reaksi ini adalahApabila laju reaksi pada kondisi normal (pH=7) adalah sebesar a mol/sec. Apabila kondisi dengan pH 6 maka konsentrasi H+ sepuluh kali lebih besar daripada kondisi normal sehingga laju pembentukan karat akan semakin besar. Akibatnya karat akan semakin cepat terbentuk pada kondisi ini daripada pada kondisi normal.Tugas II1. Bagaimana menjelaskan reaksi yang terjadi pada proses perolehan logam aluminium dari bauxite?2. Bagaimana bentuk sel elektrokimia yang digunakan dalam proses elektroplating, berikan contoh reaksi elektroplating yang anda ketahui?3. Bagaimana anda menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lapisan logam elektroplating yang diperoleh?

BAB III

3.1. KesimpulanSel elekrokimia merupakan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antarareaksi reduksi dan oksidasi dengan arus listrik. Sel elektrokimia dibedakan menjadi dua yaitu, sel volta dan sel elektrolisis. Pada sel volta reaksi terjadi secara spontan yaitu dengan mengubah energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan sel elektrolisis terjadi secara tidak spontan, dimana energi listrik diubah menjadi energi kimia. Di dalam kehidupan sehari hari terdapat hal hal yang membutuhkan reaksi secara elektrokimia baik itu yang merugikan maupun yang menguntungkan. Reaksi elektrokimia yang merugikan contohnya adalah peristiwa korosi pada besi, dimana logam (besi) berlaku sebagai anoda yang mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) berlaku sebagai katoda yang mengalami reduksi. Sedangkan reaksi elektrokimia yang menguntungkan adalah pemurnian air dan pelapisan logam secara elektrokimia.

3.2. SaranMelalui makalah ini kami berharap mahasiswa lebih memahami tahapan tahapan yang terjadi pada reaksi elektrokimia serta kegunaan yang dapat diambil melalui penerapan reaksi elektokimia. Selain itu mahasiswa diharapkan mengetahui akibat- akibat yang ditimbulkan dalam reaksi elektrokimia contohnya pada peristiwa korosi pada logam.

Daftar Pustaka

Atkins, PW. 1994. Physical Chemistry, 5th.ed. Oxford : Oxford University Press.D. Brynn Hibbert,1993, Introduction to Electrochemistry, Great Britain : Macmillan Physical.H. Van Vlack, Lawrence. 1983. Ilmu dan Teknologi Bahan. Jakarta : Erlangga.Hiskia Ahmad, 1992, Elektrokimia dan Kinetika Kimia , Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.Khopkar, S.M.1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta:UI-Press.Lando, Maron. 1983. Fundamental of phisycal chemistry. New york : Macmillan Publishing.Ph. D, Riyanto. 2013. Elektrokimia dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124672-R040810-Evaluasi%20pelapisan-Literatur.pdfhttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/bahan-baku-dan-produk-industri/pelapisan-logam-di-industri/http://www.ilmukimia.org/2013/01/korosi.html