143
1 RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DAMAI HARAPAN SENTOSA DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK Oleh : NIM NAMA 1. 1112532! SYARIF CHIDAYATULLOH 2. 1112533"! THAHA ESTUPUTRO PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNI#ERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA

KKp kuliah kerja

  • Upload
    ardnsh

  • View
    236

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah kerja praktek di budiluhur mengenai sistem informasi

Citation preview

103

RANCANGAN SISTEM INFORMASIPENJUALANPADAPT. DAMAI HARAPAN SENTOSADENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Oleh :

NIM NAMA

1. 1112530280 SYARIF CHIDAYATULLOH2. 1112530348THAHA ESTUPUTRO

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASIUNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA2015RANCANGAN SISTEM INFORMASIPENJUALANPADAPT. DAMAI HARAPAN SENTOSADENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Oleh:

NIMNAMA

1. 1112530280SYARIF CHIDAYATULLOH2. 1112530348THAHA ESTUPUTRO

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASIUNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA2015

i

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASIUNIVERSITAS BUDI LUHUR

PERSETUJUAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Program Studi:Sistem Informasi

Bidang Peminatan:Sistem Informasi

Jenjang Studi:Strata 1

Judul:Rancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT. Damai Harapan Sentosa Dengan Metodologi Berorientasi Obyek.

NIMNAMA

1. 1112530280SYARIF CHIDAYATULLOH2. 1112530348THAHA ESTUPUTRO

Disetujui untuk dipertahankan dalam sidang KKP periode semester Gasal Tahun Ajaran 2014/2015

Jakarta, Februari 2015Dosen Pembimbing

( Lis Suryadi, M.Kom)

6

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, atas selesainya penulisan KKP ini dalam rangka memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang studi Strata 1 (S-1) di Universitas Budi Luhur Jakarta.Penyusunan KKP ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan hormat kepada :1. Allah SWT, karena atas segala kebaikan dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, PhD, selaku Rektor Universitas Budi Luhur. 3. Bapak Goenawan Brotosaputro, S.Kom, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta.4. Bapak Hendri Irawan, S.Kom, M.T.I selaku ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.5. Bapak Lis Suryadi, M.Kom selaku dosen pembimbing materi dan teknik yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Bapak/Ibu Dosen di Universitas Budi Luhur yang telah membantu mahasiswa/i dalam mendapatkan ilmu selama masa perkuliahan. 7. Ibu Jenny Surbakti, selaku Manager Finance PT. Damai Harapan Sentosa. 8. Keluarga penulis tercinta (Mama yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan agar anaknya , Bapak yang selalu mengingatkan untuk terus berupaya dan pantang menyerah, serta adik-adik penulis yang juga ikut mendukung. 9. Segenap Staf DHS terutama divisi finance, yang telah memberikan banyak masukan saran dan bantuan. Terima kasih atas pengertian, keluangan waktunya. 10. Segenap staff pengajar dan Sekretariat Universitas Budi Luhur Kampus C Salemba yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan. 11. Semua pihak yang telah membantu di dalam penyusunan dan menyelesaikan KKP ini.

Dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek ini penulis menyadari masih adanya kekurangan. Karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas kekurangan yang terdapat dalam penulisan KKP ini. Penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang dapat membangun dari semua pihak demi perbaikan dan sempurnanya tugas akhir ini.Akhir kata, semoga KKP ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya, khususnya Mahasiswa/i Universitas Budi Luhur.

Jakarta, Februari 2015

Penulis

DAFTAR GAMBARHalaman

Gambar I1 : Kerangka Pemikiran3Gambar II1 : Simbol Use Case10Gambar II2 : Simbol Actor10Gambar II3 : Simbol System Boundary10Gambar II4 : Simbol Association10Gambar II5 : Simbol Include Relationship11Gambar II6 : Simbol Extend Relationship11Gambar II7 : Simbol Generalization relationship11Gambar II8 : Simbol StartPoint11Gambar II9 : Simbol EndPoint11Gambar II10 : Simbol Activity11Gambar II11 : Simbol Decision12Gambar II12 : Simbol Fork/Join12Gambar II13 : Simbol Swimlane12Gambar II14 : Simbol Entity13Gambar II15 : Simbol Attribute13Gambar II16 : Simbol Relasi14Gambar II17 : Simbol Association14Gambar II18 : Simbol Package16Gambar II19 : Simbol Kelas16Gambar II20 : Simbol Interface16Gambar II21 : Simbol Association16Gambar II22 : Simbol Directed Association16Gambar II23 : Simbol Generalisasi17Gambar II24 : Simbol Dependency17Gambar II25 : Simbol Aggregation17Gambar II26 : Simbol Entitas17Gambar II27 : Simbol Boundary17Gambar II28 : Simbol Control18Gambar II-29 : Simbol Message18Gambar II30 : Simbol Lifeline18Gambar II-31 : Simbol Actor18Gambar II32 : Simbol Activation18Gambar II33 : Simbol Recursive18Gambar III-1 : Struktur Organisasi PT. Mega Komputindo Lestari23Gambar III-2 : Activity Diagram Memo26Gambar III-3 : Activity Diagram Pengajuan Sparepart26Gambar III-4 : Activity Diagram Membuat Surat Jalan WorkShop27Gambar III-5 : Activity Diagram Pengecekan penggunaan sparepart27Gambar III-6 : Activity Diagram Pengiriman spartpart untuk diperbaiki / RMA28Gambar III-7 : Activity Diagram Pengecekan part RMA28Gambar III-8 : Activity Diagram Pengembalian SparepartError! Bookmark not defined.Gambar III-9 : Fishbone Diagram31Gambar III-10 : Package Diagram33Gambar III-11 : Use Case Diagram File Master33Gambar III-12 : Use Case Diagram File Transaksi34Gambar III-13 : Use Case Diagram Laporan35Gambar IV-1 : Entity Relationship Diagram44Gambar IV-2 : Transformasi Diagram ERD ke LRS46Gambar IV-3 : Logical Record Structure(LRS)47Gambar IV-4 : Ketergantungan Fungsi Tabel barang47Gambar IV-5 : Ketergantungan Fungsi Tabel detail_barang48Gambar IV-6 : Ketergantungan Fungsi Tabel technical48Gambar IV-7 : Ketergantungan Fungsi Tabel Customer49Gambar IV-8 : Ketergantungan Fungsi Tabel Memo50Gambar IV-9 : Ketergantungan Fungsi Tabel TSK50Gambar IV-10 : Ketergantungan Fungsi Tabel detail_tsk51Gambar IV-11 : Ketergantungan Fungsi Tabel SJWS51Gambar IV-12 : Ketergantungan Fungsi Tabel detail_sjws52Gambar IV-13 : Ketergantungan Fungsi Tabel RMA53Gambar IV-14 : Ketergantungan Fungsi Tabel detail_rma53Gambar IV-15 : Ketergantungan Fungsi Tabel tsm54Gambar IV-16 : Ketergantungan Fungsi Tabel detail_tsm54Gambar IV-17 : Struktur Tampilan Sistem Informasi Adminsitrasi Workshop69Gambar IV-18 : Rancangan Layar Menu Utama70Gambar IV-19 : Rancangan Layar Tambah Data Barang70Gambar IV-20 : Rancangan Layar Tambah Data Teknisi71Gambar IV-21 : Rancangan Layar Tambah Data Customer71Gambar IV-22 : Rancangan Layar Tambah Data Memo72Gambar IV-23 : Rancangan Layar Tambah Data Transfer Slip Keluar72Gambar IV-24 : Rancangan Layar Tambah Data Surat Jalan Workshop73Gambar IV-25 : Rancangan Layar Tambah Data Return merchandise authorization74Gambar IV-26 : Rancangan Layar Tambah Data Transfer Slip Masuk75Gambar IV-27 : Rancangan Layar Laporan Stok Barang75Gambar IV-28 : Rancangan Layar Laporan Alur Barang76Gambar IV-29 : Rancangan Layar Laporan Status Barang76Gambar IV-30 : Rancangan Layar Laporan Surat Jalan Workshop77Gambar IV-31 : Rancangan Layar Laporan Return merchandise authorization77Gambar IV-32 : Sequence Diagram Data Barang78Gambar IV-33 : Sequence Diagram Data Customer79Gambar IV-34 : Sequence Diagram Data Technical80Gambar IV-35 : Sequence Diagram Form Memo81Gambar IV-36 : Sequence Diagram Form TSK82Gambar IV-37 : Sequence Diagram Form SJWS83Gambar IV-38 : Sequence Diagram Form RMA84Gambar IV-39 : Sequence Diagram Form TSM85Gambar IV-40 : Sequence Diagram Laporan Stok Barang86Gambar IV-41 : Sequence Diagram laporan Alur Barang87Gambar IV-42 : Sequence Diagram Laporan Status Barang88Gambar IV-43 : Sequence Diagram Laporan SJWS89Gambar IV-44 : Sequence Diagram Laporan RMA90Gambar IV-45 : Rancangan Class Diagram Entity91Gambar IV-46 : Rancangan Class Diagram Boundary92Gambar IV-47 : Rancangan Class Diagram Control Class93

DAFTAR LAMPIRANHalaman

LAMPIRAN A-1 : Formulir Keluaran - 1 Transfer Slip Keluar (TSK)97LAMPIRAN A-2 : Formulir Keluaran - 2 Surat Jalan Workshop (SJWS)98LAMPIRAN A-3 : Formulir Keluaran - 3 Return Marchendise Autorization (RMA)99LAMPIRAN A-4 : Formulir Keluaran - 4 Transfer Slip Masuk (TSM)100LAMPIRAN B-1 : Formulir Masukan - 1 Memo102LAMPIRAN C-1 : Rancangan Keluaran - 1 Transfer Slip Keluar (TSK)104LAMPIRAN C-2 : Rancangan Keluaran - 2 Transfer Slip Masuk (TSM)105LAMPIRAN C-3 : Rancangan Keluaran - 3 Surat Jalan Workshop (SJWS)106LAMPIRAN C-4 : Rancangan Keluaran - 4 Return Merchendise Autorization (RMA)107LAMPIRAN C-5 : Rancangan Keluaran - 5 Laporan Surat Jalan Workshop (SJWS)108LAMPIRAN C-6 : Rancangan Keluaran - 6 Laporan RMA109LAMPIRAN C-7 : Rancangan Keluaran - 7 Laporan Stok110LAMPIRAN C-8 : Rancangan Keluaran - 8 Laporan Alur Barang111LAMPIRAN C-9 : Rancangan Keluaran - 9 Laporan Status Barang112LAMPIRAN D-1 : Rancangan Masukan - 1 Memo114LAMPIRAN E : Surat Keterangan Riset116

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV-1 : Spesifikasi Basis Data barang56Tabel IV-2 : Spesifikasi Basis Data detail_barang57Tabel IV-3 : Spesifikasi Basis Data technical57Tabel IV-4 : Spesifikasi Basis Data customer58Tabel IV-5 : Spesifikasi Basis Data Memo59Tabel IV-6 : Spesifikasi Basis Data tsk59Tabel IV-7 : Spesifikasi Basis Data detail_tsk60Tabel IV-8 : Spesifikasi Basis Data sjws60Tabel IV-9 : Spesifikasi Basis Data detail_sjws61Tabel IV-10 : Spesifikasi Basis Data rma62Tabel IV-11 : Spesifikasi Basis Data detail_rma62Tabel IV-12 : Spesifikasi Basis Data tsm63Tabel IV-13 : Spesifikasi Basis Data detail_tsm64Tabel IV-14 : Spesifikasi Basis Data user64Tabel IV-15 : Kebutuhan simpanan basis data dalam 3 tahun65Tabel IV-16 : Kebutuhan simpanan data dalam 3 tahun65

DAFTAR SIMBOL

1) SIMBOL USE CASE DIAGRAM

SimbolKeterangan

Actor

Menggambarkan Seseorang atau sesuatu yangberinteraksi dengan sistem yang akan dikembangkan

Use Case

Gambaran dari perilaku (behavior) sistem serangkaian kegiatan dalam bentuk dialog yang di lakukan oleh sistem.

Associations

Menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case serta mengindikasikan siapa / apa yang meminta interaksi dan bukan mengindikasikan aliran data

Asosiasi yang termasuk didalam Use Case lainbersifat harus dilakukan bila use case lain tersebut dilakukan.

Perluasan dari Use Case lain jika kondisi atausyarat terpenuhi dan tidak harus dilakukan.

2) SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

SimbolKeterangan

Start PointAdalah titik awal dimulainya kejadian.

End Point Adalah titik akhir suatu kejadian.

ActivityMenggambarkan proses bisnis yang terjadi.

DecisionMerupakan pilihan untuk mengambil sebuah keputusan.

SwimlaneSebuah cara untuk mengelompokkan activity berdasarkan actor.

Fork/JoinDigunakan untuk menunjukkan suatu kejadian secara parallel. Fork ialah awal proses parallel dan diakhiri dengan Join.

3) SIMBOL CLASS DIAGRAM ( ENTITY, BOUNDARY & CONTROL CLASS )

SimbolKeterangan

ClassMembantu dalam Visualisasi sruktur kelas-kelas dari suatu sistem dan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap kelas.

AssociationsMenggambarkan penghubung antara kelas dengan kelas / obyek dengan kelas.

1, 1*MultiplicityMengambarkan bahwa ada sejumlah obyek pada sebuah class yang berhubungan dengan sebuah class yang lain

CompositeSebuah tipe agregasi yang kuat dimana bagian dari obyek tergantung pada keseluruhan obyek

AgregasiBentuk khusus asosiasi sebagian-keseluruhan

BoundarySebuah kelas yang dijadikan alat untuk menghubungkan user dengan system

ControlDigunakan untuk mengontrol aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh sebuah kegiatan

EntityDigunakan untuk menggambarkan sebuah tempat penyimpanan (database)

4) SIMBOL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM ( ER-D )

SimbolKeterangan

Himpunan EntitasMenggambarkan obyek yang terdiri dari kumpulan data/elemen yang dapat dibedakan dari obyek lainnya

Himpunan HubunganMenggambarkan asosiasi dari beberapa entitas

Menggambarkan penghubung entitas dengan relasi.

Tingkat hubungan (Cardinality) satu pada satu kejadian pada entitas

Tingkat hubungan (Cardinality) satu pada banyak kejadian pada entitas

Tingkat hubungan (Cardinality) banyak pada banyak kejadian pada entitas

5) SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

SimbolKeterangan

ActorMenggambarkan Seseorang atau sesuatuyang berinteraksi dengan sistem yang akandikembangkan.

BoundarySebuah kelas yang dijadikan alat untuk menghubungkan user dengan sistem

ControlDigunakan untuk mengontrol aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh sebuah kegiatan

EntityDigunakan untuk menggambarkan sebuah tempat penyimpanan (database)

Garis kehidupan

Sebuah fokus dari kontrol

Sebuah message yang dikirimkan

Message yang dikirim untuk diri sendiri

DAFTAR ISI

Halaman

AbstraksiiSurat Pernyataan Tidak Plagiat dan Persetujuan PublikasiiiKata PengantariiiDaftar GambarvDaftar LampiranviiiDaftar TabelixDaftar SimbolxDaftar Isixiv

BAB I PENDAHULUAN11.Latar Belakang12.Masalah23.Tujuan Penulisan24.Ruang Lingkup / Batasan Masalah25.Kerangka Pemikiran36.Metode Penelitian37.Sistematika Penulisan5

BAB II LANDASAN TEORI61.Konsep Dasar Sistem62.Konsep Dasar Informasi73.Konsep Dasar Sistem Informasi74.Konsep Dasar Analisa Sistem85.Perancangan Sistem86.Konsep Dasar Berorientasi Obyek97.Konsep Dasar Analisa dan Perancangan Berorientasi Obyek98.Teori Pendukung19

BAB III ANALISA SISTEM221.Tinjauan Organisasi222.Uraian Prosedur24

3.Activity Diagram264.Analisa Keluaran295.Analisa Masukan306.Analisa Masalah307.Identifikasi Kebutuhan328.Package Diagram339.Use Case Diagram3310.Deskripsi Use Case35

BAB IV RANCANGAN SISTEM421.Rancangan Basis Data42a.Entity Relationship Diagram (ERD)42b.Transformasi Diagram ER ke Logical Record Structure45c.Logical Record Structure (LRS)46d.Normalisasi47e.Spesifikasi Basis Data56f.Estimasi Kebutuhan Simpanan Data642.Rancangan Antar Muka651.Rancangan Keluaran652.Rancangan Masukan673.Rancangan Dialog Layar68a)Struktur Tampilan68b)Rancangan Layar703.Sequence Diagram784.Rancangan Class Diagram (Entity, Boundary, & Control Class)911.Entity Class912.Boundary Class923.Control Class93

BAB V PENUTUP941.Kesimpulan942.Saran94

DAFTAR PUSTAKA95LAMPIRAN A, Keluaran Sistem Berjalan96LAMPIRAN B, Masukan Sistem Berjalan101LAMPIRAN C, Rancangan Keluaran103LAMPIRAN D, Rancangan Masukan113LAMPIRAN E, Surat Keterangan Riset115

ii

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangSaat ini persaingan antar produk semakin ketat dalam hal mengambil hati para target pelanggan, perusahaan-perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar yang dibidiknya. Persaingan pun terjadi pada produk GPS (global positioning system). faktor penilaian pelanggan yang tidak kalah penting dari kualitas produk adalah dukungan purna jual. Pelanggan saat ini semakin pintar dalam memilih produk dengan kualitas baik dan dukungan purna jual yang baik pula, dengan tujuan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pelanggan dikemudian hari. Dengan memilih produk yang tahan lama, memiliki nilai guna yang tinggi serta dukungan purna jual yang baik biaya yang dikeluarkan untuk pembelian produk tidak sia-sia.Layanan purna jual adalah jasa yang diberikan kepada pelanggan setelah transaksi dilakukan sebagai jaminan mutu atas produk yang ditawarkan. Pelayanan purna jual bertujuan untuk menjaga minat dari pelanggan atau calon pelanggan dan memperluas sikap positif dari keunggulan produk yang telah dijanjikan. Dengan adanya dukungan purna jual yang baik diharapkan dapat menumbuhkan kepuasan, kekaguman terhadap sesuatu produk yang akan berujung pada pembelian ulang produk (repeat order ).Yang dimaksud dengan layanan purna jual meliputi pemberian garansi atas produk yang di beli oleh pelanggan dengan tujuan meyakinkan pelanggan bahwa produk dalam keadaan baik atau bebas dari kerusakan, Penyediaaan suku cadang serta pelayanan pemeliharaan dan perbaikan produk. Layanan pemeliharaan dan perbaikan diperlukan apabila suatu produk memerlukan perawatan yang teratur agar dapat selalu berfungsi dengan baik saat digunakan secara terus menerus setiap hari 24x7, dan juga untuk melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi pada produk tersebut selama pemakaiannya.PT. Damai Harapan Sentosa salah satu penyedia jasa GPS. Saat ini adminstrasi belum terkomputerisasi dan menimbulkan bebarapa masalah diantaranya: proses pencarian data yang lama, banyak menggunakan media kertas sebagai arsip data dan pembuatan laporan yang juga butuh waktu yang tidak singkat. akibatnya finance lambat untuk membuat laporan penjualan, membuat penagihan akibat data yang kurang lengkap. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu sistem adminsitrasi terkomputerisasi yang terasa manfaatnya dalam hal administrasi yang dikelola berdasarkan informasi berjalan. Maka berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil penelitian dengan judul RANCANGAN SISTEM PENJUALAN PADA PT. DAMAI HARAPAN SENTOSA DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK.

MasalahPendataan yang dilakukan secara manual dalam artian arsip-arsip atau berkas yang disimpan masih dalam bentuk lembar-lembar kertas berangkap sehingga memiliki beberapa kekurangan antara lain : a. Banyak dokumen-dokumen yang tidak tersusun rapi dan mudah hilang.b. Data yang dihasilkan sering kali tidak akurat.c. Proses untuk mengulas data membutuhkan waktu yang lama.

Hambatan-hambatan tersebut akan dapat dikurangi dengan adanya kemajuan teknologi, dimana keberadaan sistem yang terkomputerisasi sangat dibutuhkan, mengingat data yang diperlukan harus akurat serta mudah diakses oleh orang-orang yang berkepentingan.

Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek Rancangan Sistem Informasi Adminsitrasi penjualan ini adalah sebagai berikut :a. Memberikan sistem usulan komputerisasi kepada PT. Damai Harapan Sentosa sehingga diharapkan dapat di aplikasikan dengan baik. b. Sebagai sarana untuk pencarian data, membuat administrasi pencatatan serta memperbaiki pelayanan.c. Untuk memenuhi kebutuhan akan adanya sistem informasi yang handal dan terintegrasi serta menyeluruh dengan pendekatan pada kebutuhan langsung di lapangan agar tercapai efisiensi dan efektifitas guna mendukung kelancaran bisnis dari organisasi tersebut.

Ruang Lingkup / Batasan MasalahUntuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan permasalahan, penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas, antara lain :a. Penelitian dilakukan di Finance PT. Damai Harapan Sentosa. b. Sistem aplikasi yang dibuat tidak mencakup proses penerimaan barang.c. Sistem aplikasi yang dibuat tidak mencakup proses pembayaran serta detail pembayaran.d. Sistem aplikasi yang dibuat belum mencakup renewal perpanjangan subscription.e. Sistem aplikasi yang dibuat tidak mencakup proses pembayaran pajak.f. Pendataan file-file master yang terdiri dari barang, sales, customer. g. Pembuatan file-file transaksi yang terdiri dari Quotation, Purchase Order (PO), Sales Order (SO), Delivery Order (DO), Invoice.

Kerangka Pemikiran

Gambar I1 Kerangka Pemikiran

Metode PenelitianMetode penelitian digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang diperoleh tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek ini, antara lain :

a. Pengumpulan Data :1) Wawancara (Interview):Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan lisan langsung kepada admin Finance PT. Damai Harapan Sentosa.2) Pengamatan (Obervasi):Pengamatan dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan yang berlangsung dari awal pembuatan Quotation, Sales Order, Delivery Order hingga pembuatan Invoice.3) Penelitian Kepustakaan:Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari berbagai pustaka atau sumber informasi yang berhubungan dengan sistem informasi administrasi Penjualan

b. Desain Sistem :Dalam proses Rancangan Sistem terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu :1) Tahap Analisa Sistem:Kegiatan yang dilakukan adalah menganalisa sistem yang ada yaitu dengan mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan sistem yang ada.Adapun tahapan-tahapan pada analisa sistem, antara lain:a. Activity Diagram Activity Diagram adalah alat untuk memodelkan alur kerja atau workflow sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas didalam suatu proses.b. Usecase Diagram Use Case Diagram adalah alat untuk mendeskripsikan fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.c. Usecase Description Usecase Description adalah alat untuk mendeskripsikan secara rinci mengenai use case.d. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram adalah alat yang dapat mempresentasikan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih komponen sistem.

2) Tahap Perancangan Sistem:Adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program. Adapun tahapan-tahapan pada rancangan sistem, antara lain:a. Logical Record StructureLogical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya.

b. NormalisasiNormalisasi digunakan untuk mengorganisasikan file dengan menghilangkan grup elemen yang berulang atau sebuah langkah (proses) untuk menyederhanakan hubungan elemen data didalam record.c. RelasiRelasi digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan model konseptual secara terperinci dengan adanya primary key dan foreign key.d. Spesifikasi Basis DataSpesifikasi basis data digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada model konseptual secara detail.

Sistematika PenulisanUntuk mempermudah membaca dan mempelajari Kuliah Kerja Praktek, maka penulis membagi beberapa BAB secara ringkas antara lain :

BAB I:PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, masalah, tujuan penulisan, batasan permasalahan, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II:LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori teori tentang Sistem, Analisa dan Perancangan berorientasi Obyek serta teori tentang Aplikasi / masalah yang saling berhubungan.

BAB III:ANALISA SISTEM

Bab ini membahas tentang tinjauan organisasi secara umum, uraian prosedur, analisa proses, analisa keluaran, analisa masukan, identifikasi kebutuhan, package diagram, usecase diagram dan deskripsi use case.

BAB IV:RANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi mengenai rancangan basis data yang di dalamnya terdapat Entity Relational Diagram, Transformasi ERD ke dalam LRS, Logical Record Structure (LRS), Normalisasi, Spesifikasi Basis Data. Rancangan antar muka dimana dijelaskan rancangan keluaran, rancangan masukan, rancangan dialog layar, Sequence Diagram, rancangan Class Diagram (Entity, Boundary, dan Control Class).

BAB V:PENUTUP

Dalam bab ini dimuat kesimpulan secara umum dari apa yang telah dibahas dalam laporan ini yang disertai saran-saran yang sekiranya diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan PT. Damai Harapan Sentosa.

3

BAB IILANDASAN TEORI

Konsep Dasar SistemTerdapat 2 (dua) kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

a. Pengertian Sistem

Menurut Yakub (2012:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.Dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai sebuah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Karakteristik SistemSuatu sistem mempunyai karekateristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

1) Komponen (components)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

2) Batasan Sistem (Boundary)Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan atau menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3) Lingkuangan Luar Sistem (Environments)Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung Sistem (Interace)Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara subsistem dengan dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya yang mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem lainnya membentuk suatu kesatuan. 5) Masukan Sistem (Input) Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang diproses untuk dapat menghasilan keluaran dari sistem.

6) Keluaran Sistem (Output)Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem lainnya.

7) Pengolahan Sistem (Proses)Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah data akan merubah masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran Sistem (Objectives)Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran/tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

Konsep Dasar Informasi a. Pengertian InformasiInformasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata digunakan untuk pengambilan keputusan.Pengertian informasi menurut Chr.Jimmy L.Gaol (2008:7) Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk pada pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.Kegunaan informasi adalah mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

b. Kualitas InformasiInformasi dapat memiliki kualitas yang tergantung pada kriteria berikut :1) Akurat (Accurate)Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.2) Tepat pada waktunya (Timeliness)Informasi yang diberikan atau data pada penerima tidak boleh terlambat.3) Relevan (Relevance)Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Suatu sistem informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya pendapatannya.4) Lengkap (Complete)Informasi yang dikirim harus lengkap agar tidak salah pemahamannya.

Konsep Dasar Sistem InformasiSistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Di dalam organisasi, sistem informasi sendiri merupakan interaksi baik itu orang-orang, teknologi, fasilitas-fasilitas ataupun prosedur-prosedur kerja yang saling bekerja sama sesuai dengan jalur-jalur tertentu, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Dalam hal ini dibutuhkan agar sistem yang ada dapat berjalan dengan semestinya, sehingga dapat menghasilkan informasi dalam pengambilan keputusan.Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis (2002:27) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Konsep Dasar Analisa SistemAnalisa Sistem adalah penguraian dari suatu informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya dengan membuat sistem yang baru.Adapun langkah-langkah dalam analisa secara umum sebagai berikut :

a. Analisa PendahuluanDalam analisa pendahuluan ini dilakukan pengumpulan informasi yang memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai tempat yang akan kita analisa.Untuk itu analisa sistem mengambil lembar kerja untuk mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisa pendahuluan.b. Penyusunan usulan pelaksanaan analisa sistem Pelaksanaan analisa sistem dirancang oleh analis sistem dalam suatu dokumen tertulis yang disebut usulan pelaksanaan sistem. Maksud dihasilkannya dokumen tertulis tersebut adalah untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.c. Pelaksanaan analisa sistemPelaksanaan analisa sistem didasarkan pada rancangan kerja yang dituangkan dalam usulan analisa sistem.d. Penyusunan laporan hasil analisa sistemHasil akhir analisa sistem disajikan dalam bentuk suatu laporan yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Perancangan SistemPerancangan sistem adalah proses pengamatan terhadap keadaan suatu badan usaha dengan tujuan dapat mengetahui situasi operasionalnya dan apakah badan usaha tersebut memerlukan suatu perbaikan atau tidak yang meliputi identifikasi suatu masalah, analisa suatu masalah dan penyelesaian suatu masalah.Adapun tujuan dari perancangan sistem adalah :a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer(programmer) dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Sedangkan sasaran-sasaran yang harus dicapai meliputi :a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan.b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama organisasi.c. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh komputer.d. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan bangunan yang terinci untuk masing-masing komponen dengan sistem terperinci

Konsep Dasar Berorientasi ObyekAdalah sebuah konsep pemrograman untuk membuat kode program yang lebih terstruktur, terkelompok berdasarkan obyek-obyek yang terlibat sehingga bagian-bagiannya dapat digunakan pembuatan suatu aplikasi. Pemrograman berorientasi obyek merupakan metoda yang relative baru untuk melakukan perancangan dan implementasi sistem perangkat lunak.Secara singkat tujuan utama dari pengembangan perangkat lunak berorientasi obyek antara lain :1. Mempersingkat waktu dan menurunkan biaya pengembangan dengan penggunaan kembali komponen perangkat lunak dalam bentuk kelas-kelas layar utama dan menerapkan pemecahan persoalan secara bertahap dengan menggunakan sub kelas-kelas.2. Menurunkan biaya perawatan perangkat lunak melalui kemampuan untuk melokalisasi perubahan implementasi pada salah satu atau beberapa kelas.Pemrograman berorientasi obyek memberikan landasan yang sangat berguna untuk pembuatan sistem secara tepat apabila sistem tingkat tinggi telah didekomposisi menjadi kelas serta sub kelas, maka berbagai bentuk metoda yang memberi karakteristik sistem dapat segera diimplementasikan dengan program yang lebih sederhana dan efisien.

Konsep Dasar Analisa dan Perancangan Berorientasi ObyekAnalisa dan perancangan berorientasi obyek berarti merumuskan dan menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa atau diagnosa (solusi), memodelkannya dengan pendekatan/paradigma obyek.Unified Modelling Language (UML) adalah metode pemodelan secara visual sebagai saran untuk merancang atau membuat software berorientasi obyek. Karena UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi obyek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. Salah satu pemecahan masalah object oriented adalah dengan menggunakan UML.UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut sudut pandang tertentu.Diagram adalah menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model.a. Analisa Berorientasi ObyekDalam tahap ini kegiatan kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem sebagai berikut :1) Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada.2) Menspesifikasikan sistem yaitu menspesifikasikan masukan yang digunakan database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.Dalam tahap analisa berorientasi obyek ini diagram yang dipakai antara lain :1) Use Case DiagramMenggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem menurut sudut pandang pengamatan luar. Diagram use case berkaitan dengan kejadian-kejadian ketika seseorang berinteraksi dengan sistem. Berikut simbol dan deskripsi yang di gunakan use casediagram :i. Use Case Use case diberi nama apa hal yang dicapai dari hasil interaksi dengan actor. Use case biasanya menggunakan kata kerja Nama use case boleh terdiri dari 2 suku kata,tapi tidak boleh ada 2 nama use case yang sama. Sebuah use case bisa mempunyai dokumentasi. Use case diagram tidak terpengaruh ukuran waktu.

Gambar II1 Simbol Use Caseii. Actor Actor menggambarkan orang, system atau eksternal entitas yang menyediakan atau menerima informasi dari system. Actor menggambarkan sebuah tugas Actor memberi input atau menerima informasi dari sistem. Tidak boleh ada komunikasi langsung antar actor. Actor jangan diletakkan ditengah-tengah use case.

Gambar II2 Simbol Actor

iii. System Boundary Digambarkan dengan kotak di sekitar use case, berfungsi untuk menggambarkan jangkauan sistem. Biasanya digunakan apabila memberikan beberapa alternative sistem yang dapat dijadikan pilihan. Dalam penggunaannya adalah optionalSystem

Gambar II3 Simbol System Boundary

iv. Association Associations bukan menggambarkan aliran data informasi. Associations digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case.

Gambar II4 Simbol Association

v. Include Relationship Pemanggilan use case oleh use case lain sebagai syarat menjalankan fungsinya. Include berarti use case yang ditambahkan dijalankan. Atau use case tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan telah dijalankan. Arah panah include mengarah pada use case yang dipakai.

Gambar II5 Simbol Include Relationship

vi. Extend Relationship Perluasan dari use case lain dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu. Arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan

Gambar II6 Simbol Extend Relationshipvii. Generalization Relationship Hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Gambar II7 Simbol Generalization relationship

2) Activity DiagramDigunakan untuk memodelkan alur kerja (work flow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika, proses bisnis dan alur kerja. Perbedaan utamanya adalah flowchart dibuat untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari Actor.Simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram:i. Start Point Adalah titik awal dimulainya kejadian.

Gambar II8 Simbol StartPoint

ii. End Point Adalah titik akhir suatu kejadian.

Gambar II9 Simbol EndPoint

iii. Activity Menggambarkan proses bisnis yang terjadi.

Gambar II10 Simbol Activity

iv. Decision Merupakan pilihan untuk mengambil sebuah keputusan.

Gambar II11 Simbol Decisionv. Fork/JoinDigunakan untuk menunjukkan suatu kejadian secara parallel. Fork ialah awal proses parallel dan diakhiri dengan Join.

Gambar II12 Simbol Fork/Joinvi. SwimlaneSebuah cara untuk mengelompokkan activity berdasarkan actor.

Gambar II13 Simbol Swimlane

b.Perancangan berorientasi obyek Perancangan berorientasi obyek merupakan tahap lanjutan setelah analisa sistem yang merupakan proses spesifikasi yang terperinci atau pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Untuk mengembangkan suatu sistem baru dilakukan dengan menguraikan hubungan proses-proses dalam bentuk diagram-diagram. Fokus dari desain obyek adalah perencanaan struktur data dan algoritma yang diperlukan untuk implementasi setiap kelas.Tahap-tahap dalam perancangan obyek adalah sebagai berikut :1) Model Data KonseptualModel konseptual merupakan bagian yang paling penting yang harus dibuat dalam proses analisis yang berorientasi obyek. Pengidentifikasian konsep-konsep adalah bagian dari pemeriksaan atau penyelidikan masalah. UML terdiri dari penulisan diagram-diagram struktur statis untuk menggambarkan model-model konseptual. Model konseptual merupakan sebuah gambaran mengenai konsep-konsep didalam ruang lingkup masalah.Dalam UML, suatu model konseptual digambarkan dengan diagram struktur statis yang mana didalamnya tidak terdapat penjelasan mengenai operasi-operasi. Model konseptual menunjukkan konsep-konsep, atribut-atribut dari konsep-konsep bukan pada entitas-entitas software.Alat yang digunakan dalam perancangan sistem adalah :

a) ERD (Entity Relationship Diagram)ERD merupakan sebuah diagram yang digunakan untuk merancang hubungan antar tabel-tabel dalam basis data. Komponen yang digunakan didalam hubungan data antara lain :i. Entitas/Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan. Bakal tabel pada basis data. Biasanya mengacu pada benda yang terlibat dalam aplikasi yang akan dibuat. Bukan seorang user dan sebuah output dari sistem. Suatu entitas direpresentasikan oleh suatu himpunan atribut.

nama_entitas

Gambar II14 Simbol Entity

ii. Attribute Field yang butuh disimpan dalam suatu entitas. Nama dari attribute bisa menjelaskan dirinya sendiri. Pembedaan sebuah entitas digunakan suatu identitas dalam bentuk attribute kunci. Jenis-jenis dari attribute : Primary Key adalah attribute yang mempunyai sifat unik berperan sebagai kunci akses record. Secondary key, yaitu attribute yang dapat menghilangkan kemungkinan primary key tidak unik. Candidate key, yaitu attribute yang hanya dapat dicalonkan sebagai primary key. Alternate key, yaitu dari beberapa kandidat tidak dapat dipakai sebagai primary key.Composite key, yaitu beberapa field yang digabungkan menjadi satu karena tidak ada satupun field yang bisa dijadikan sebagai primary key.Nama_attribut

Gambar II15 Simbol Attributeiii. Relasi Menghubungkan antar entitas. Menggunakan kata kerja atau kata penghubung. Mendefenisikan relasi proses antar entitas/benda yang terkait dengan aplikasi. Langkah-langkah transformasi dari model data konseptual ke table relasi adalah sebagai berikut : Jika hubungan yang terjadi antar class adalah 1 ke 1 (onetoone) maka atribut dari relationshipset diambil dan dimasukkan ke entitas yang lebih membutuhkan. Jika hubungan yang terjadi antar class 1 ke 0..1 (one to zero one) maka atribut dari relationshipset digabung ke entitas yang memiliki multiplicity 0..1 Jika hubungan yang terjadi antar class adalah 1 ke * (one to many) maka atribut dari relationshipset digabung dengan set entitas yang memiliki multiplicity banyak (many).nama_relasi

Gambar II16 Simbol Relasi

iv. Association Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

1 0..*Gambar II17 Simbol Association

b) Konversi ERD (Entity Relational Diagram) ke LRS (Logical Record Structure) dan relasiDiagram-ER harus dikonversi ke bentuk structure (struktur record secara logika). Setelah itu baru dikonversi ke bentuk relasi (tabel).i. Konversi diagram-ER ke Logical Record Structure (LRS).Sebuah model sistem yang digambarkan dengan diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu.Dalam kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan berikut ini : Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), kadang sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri jika tingkat hubungannya M:N (many to many)ii. Konversi Logical Record Structure (LRS) ke relasi (tabel).Relasi atau tabel adalah sebuah bentuk pernyataan data secara grafis dua dimensi, yang terdiri dari kolom dan baris, relasi adalah bentuk visual dalam sebuah file yang terdiri dari field dan record. Field mewakili sebuah atribut dan record gabungan dari beberapa field.

c) NormalisasiNormalisasi adalah proses pengelompokkan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk well-structure relation (relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit).Tujuan Normalisasi adalah :i. Untuk meminimalkan kerangkapan dataii. Untuk menghindari terjadinya insert, update dan delete yang menimbulkan anomaly(terjadinya error/inkonsistensi data pada saat dilakukan updating)iii. Untuk menjamin maintenance resistance(perawatan).iv. Terjaminnya struktur data yang konsisten.

Adapun tahapan normalisasi adalah :1. Normalisasi bentuk pertama (1NF /First Normal Form)Yaitu merubah dari bentuk tabel tidak normal (unnormalized table) menjadi bentuk normal (1NF). Suatu relasi R disebut 1NF jika dan hanya jika kondisi tabelnya dari unnormalized dirubah ke bentuk normal dengan kondisi semua nilai atribut harus simple yang tidak bisa dibagi-bagi (tidak boleh ada atribut yang multivalue).2. Normalisasi bentuk kedua (2NF /Second Normal Form)Dibuat berdasarkan full functional dependency (ketergantungan fungsional penuh). 2NF terjadi jika tabel berada dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.3. Normalisasi bentuk ketiga (3NF /Third Normal Form)Suatu relasi disebut normal ketiga jika sudah memenuhi dalam bentuk normal kedua dan tidak dijumpai adanya ketergantungan transitif. Ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara dua atau lebih atribut bukan key.

d) Spesifikasi Basis DataBasis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersimpan diluar komputer serta digunakan perangkat lunak (software) tertentu untuk memanipulasinya.Sedangkan sistem basis data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta melihat data operasional lengkap pada sebuah organisasi, sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

2) Diagram Kelas (Class Diagram)Diagram Kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur aplikasi berorientasi obyek dari segi pendefenisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun aplikasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

a) Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas.

Gambar II18 Simbol Package

b) Class merupakan struktur pada sistem

Gambar II19 Simbol Kelas

c) Interface Interface dibuat untuk memperjelas struktur perancangan kelas tapi tidak untuk dieksekusi. Interface juga dapat dianalogikan sebagai sebuah daftar isi metode yang akan diimplementasikan kelas yang mengimplementasikan interface tersebut.

Gambar II20 Simbol Interfaced) Association Relasi antar kelas dengan makna umum. Biasanya disertai dengan multiplicity. Multiplicity menunjukkan berapa banyak obyek yang berpartisipasi dalam suatu relasi. Secara umum, multiplicity menunjukkan batasan terendah dan tertinggi untuk obyek-obyek yang berpartisipasi.Multiplicity yang paling umum digunakan adalah 1, *, dan 01.

Gambar II21 Simbol Association

e) Directed AssociationRelasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain.

Gambar II22 Simbol Directed Association

f) GeneralisasiRelasi antar kelas dengan makna umum-khusus.

Gambar II23 Simbol Generalisasi

g) DependencyRelasi antar kelas dengan makna ketergantungan antar kelas.

Gambar II24 Simbol Dependencyh) AggregationRelasi antar kelas dengan makna semua-bagian.

Gambar II25 Simbol Aggregation

3) Diagram Interaksi (Interaction Diagram)Diagram interaksi (Interaction Diagram) menggambarkan bagaimana obyek-obyek berinteraksi dengan perantara pesan-pesan untuk memenuhi tugas-tugas atau disebut juga interaction diagram.UML mendefinisikan dua macam interaction diagram yaitu :a) Diagram kolaborasi (Collaboration Diagram)Collaboration diagram adalah perluasan dari obyek diagram (obyek diagram menunjukkan obyek-obyek dan hubungan satu dengan yang lain.Collaboration diagram menunjukkan message-message yang dikirimkan satu sama lain.b) Diagram urutan (Sequence Diagram)Sequence diagram menjelaskan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Urutan waktu yang dimaksud adalah urutan kejadian yang dilakukan oleh seorang Actor dalam menjalankan sistem.Sequence diagram mempunyai :

i. Entity, entitas yang mempunyai atribut yang memiliki data yang bisa direkam.

Gambar II26 Simbol Entitas

ii. Boundary, menghubungkan user dengan sistem.

Gambar II27 Simbol Boundary

iii. Control, untuk mengontrol aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh sebuah kegiatan.

Gambar II28 Simbol Control

iv. Message, pengiriman pesanMessage()

Gambar II-29 Simbol Message

v. Lifeline, garis kehidupan dari obyek

Gambar II30 Simbol Lifeline

vi. Actor,Menggambarkan seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang akan dikembangkan.

Gambar II-31 Simbol Actor

vii. Activation, sebuah fokus dari control.

Gambar II32 Simbol Activation

viii. Recursive, message yang dikirim untuk diri sendiri

Gambar II33 Simbol Recursive

Teori Pendukung

a. Microsoft Visual StudioMicrosoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Microsoft Visual Studio mencakup compiler, SDK, Integrated Developmen Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukan kedalam paket Microsoft Visual antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe. Visual Basic.NET adalah generasi selanjutnya dari Visual Basic. Visual Basic .NET memungkinkan kita untuk membangun aplikasi database client atau server performa tinggi dan sangat cocok didampingkan dengan perangkat lunak SQL Server. Pemilihan Visual Basic.NET sebagai program pengembang sistem ini adalah karena merupakan salah satu program aplikasi yang berada di bawah platform .NET Framework . Dalam dialog New Project terdapat beberapa jenis aplikasi yang akan dibuat termasuk bahasa pemrograman yang digunakan. Jenis aplikasi yang dapat dibuat adalah:1) Windows Application: aplikasi yang paling umum dibuat, mengunakan interface aplikasi windows. Biasanya, Windows Application merupakan interface aplikasi, sedangkan logic aplikasi terdapat di dalam Class Library. Windows Application dapat berisi form, class, XML file, maupun file VB Script dan Jscript.2) Class Library : fondasi dasar untuk membuat komponen yang menjalankan fungsi tertentu. Class merupakan pondasi dasar untuk membentuk obyek dalam pemrograman berorientasi objek. Class Library tidak memiliki interface tertentu seperti form, tetapi dapat akses oleh aplikasi lain untuk menjalankan berbagai fungsi yang terdapat didalamnya. Class Library dapat disamakan dengan teknologi Ac-tiveX DLL (.dll) dan ActiveX EXE dalam pemrograman VB6.3) Windows Control Library: Kontrol ini sama dengan ActiveX control (ocx) dalam pemrograman VB6. Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET Framework ). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework ). Penggunaan Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework 2.0 dan 3.0. Visual Studio 2003 ditujukan untuk .NET Framework 1.1, dan Visual Studio 2002 ditujukan untuk .NET Framework 1.0. Versi-versi tersebut di atas kini dikenal dengan sebutan Visual Studio .NET, karena memang membutuhkan Microsoft .NET Framework . Sementara itu, sebelum muncul Visual Studio .NET, terdapat Microsoft Visual Studio 6.0 (VS1998).(Pemograman aplikasi database dengan Microsoft visual basic .NET,2009).

b. MYSQLMySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS ) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License ). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL , namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language ). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database , terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer -nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL , yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user , kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.c. Pengertian PenjualanPenjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjuatan dan yang menguntungkan kedua belah pihak. Winardi (1991:2) d. Pengertian Sistem PenjualanSekelompok unsur atau bagian yang saling berhubungan dan berfungsi secara bersama- sama sesuai tugas masing- masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Berikut contoh beberapa unsur atau bagian dalam sistem penjualan barang pada suatu perusahaan:1) Tenaga penjual ( Sales )2) Bagian pengelola order3) Pengelola barang ( Gudang Barang Jadi )4) Bagian pengelola piutang ( Bagian piutang )5) Bagian pengelola keuangan ( Bagian keuangan )Dan untuk elemen atau bagian dalam sistem penjualan dari masing- masing perusahaan mungkin tidak akan sama. Hal ini disebabkan karena kebutuhan informasi yang berbeda - beda anatara perusahaan satu dengan yang lainnya. Mungkin ada perusahaan yang memasukkan unsur atau bagian kendaraan dalam sistem penjualannya, Karena bagian kendaraan atau transport akan sangat mempengaruhi kecepatan pengiriman barang, Dan ini akan menghasilkan informasi tentang berapa lama barang bisa sampai kepada toko relasi yang sudah melakukan order.Adapun tujuan dari system penjualan sebagai berikut :1. Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat2. Memastikan bahwa perusahaan menjual kepada konsumen yang memang layak menerima kredit (sehingga kalau boleh, tidak ada kredit macet)3. Memastikan bahwa konsumen menerima kiriman produk dan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan4. Menagih tepat waktu dan akurat, sehingga perputaran kas lebih cepat.5. Mencatat dan mengelompokkan transaksi keuangan secara cepat dan akurat (ke dalam jurnal maupun ke buku besar)6. Memastikan keamanan aset perusahaan (barang dagangan maupun kas dari penjualan)

7

BAB IIIANALISA SISTEM

Tinjauan Organisasi

Sejarah PT. Damai Harapan Sentosa

PT. Damai Harapan Sentosa yang didirikan pada September 2011 adalah sebuah perusahaan dibidang penyedia jasa GPS (Global Positioning Sistem). Pelayanan kami meliputi instalasi serta perawatan.

Dengan membina hubungan yang dekat dengan para pemimpin global dalam dunia logistics, PT. Damai Harapam Sentosa memiliki posisi yang terbaik dalam memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan para Pelanggan. Kami akan menerima seluruh permasalahan yang dimiliki oleh seluruh Pelanggan Kami dan akan memberikan solusi yang efisien.

Struktur Organisasi PT. Damai Harapan Sentosa

Struktur organisasi PT. Damai Harapan Sentosa terdiri dari : a. CEOb. Personal Assistenc. Project Manager d. Manager Salese. Financef. Bussines Developmentg. BCSC (Bsmart Customer Support Center)h. Project Enggineer

22

Gambar III-1 Struktur Organisasi PT. Damai Harapan Sentosa

Deskripsi PekerjaanDeskripsi tugas sumber daya manusia yang ada di PT. Mega Komputindo Lestari sebagai berikut :

1) CEObertanggung jawab dalam pembuat keputusaan, mengelola perusahaan serta menentukan arah perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Kemudian membuat kebijakan-kebijakan operasional untuk merealisasikan tujuan jangka pendek, membuat koordinasi dengan manajer dan memberikan wewenang khusus dalam hal pelaksaaan kerja harian. Merencanakan, mengorganisasikan operasional perusahaan agar dapat mencapai target keuntungan yang maksimal.

2) Personal AssistanceMembantu proses administrasi pelaksaan dan pelaporan untuk CEO dan ikut menyelesaikan administrasi seputar kegiatan kantor yang berjalan. Selain itu sekertaris juga berkewajiban mengurus administrasi proses ekspor/impor, termasuk administrasi perpajakan, perizinan dsb.

3) Project Manager Beperan besar dalam membesarkan produk-produk yang ditangani. membuat rencana pemasaran berdasarkan analisis produk, pesaing dan pasar. Project Manager juga menentukan anggaran, menentukan pesan yang akan disampaikan dan membuat materi yang harus dibawa oleh tim penjualan. Selain itu project manager juga mengevaluasi program, melakukan koordinasi dengan bagian lain. Yakni, dengan bagian BCSC dan divisi technical support demi menjamin keberadaan produk dan layanan purna jual yang baik.

4) Manager marketingBertanggung jawab penuh terhadap target penjual product serta mengevaluasi strategi bisnis.

5) Technical SupportBertanggung jawab dalam mengantisipasi dan mengatasi permasalahan teknis yang timbul pada produk, membantu sales dalam mempromosikan produk serta memberikan perbaikan yang diperlukan untuk kepuasan pelanggan dan menerima keluhan customer atas produk serta membuat analisa pemecahannya.

6) Manager SalesBertugas membuat target penjualan dan strategi penjualan. Manager sales juga bertanggung jawab terhadap activity plan bulanan dan tahunan dengan tujuan mencapai target penjualan.

Uraian Prosedura. Pembuatan QuotationUmumnya sales membuat penawaran yang ditujukan kepada customer, kemudian di email, fax atau diberikan langsung kepada customer.

b. Penerimaan POSetelah penawaran diberikan dan disetujui maka customer akan membuat PO yang diberikan kepada admin ataupun sales dengan harga yang telah disepakati.

c. Pembuatan SOAdmin melakukan pengecekan pada kesepakatan antara sales dengan customer apakah pembayaran dilakukan diawal menggunakan DP sebesar 50% atau diakhir. Jika pembayaran dilakukan diawal maka Admin akan membuatkan Invoice terlebih dahulu yang akan dikirim ke customer. Setelah pembayar lunas baru Admin akan membuatkan SO. Jika pembayaran diakhir Admin akan langsung membuatkan SO. SO diberikan kebagian gudang sebagai bukti permintaan barang. d. Pembuatan DOAdmin akan membuat DO yang berisikan serial number yang telah diberikan dari bagian gudang, untuk dibawa oleh teknisi yang diberikan kepada customer dan ditanda tangani oleh customer sebagai bukti pengiriman barang.

e. Pembuatan InvoiceAdmin akan membuat Invoice sebagai bukti penagihan bahwa barang yang dipesan sudah dikirim dan sesuai dengan jumlah yang dipesan.

Dengan selesainya ke lima prosedur diatas, maka selesai juga proses bisnis yang berjalan dari penjualan PT. Damai Harapan Sentosa.

Activity Diagramactivity diagram sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Quotation Gambar III-2 Activity Diagram Quotation

2. Penerimaan PO

Gambar III-3 Activity Diagram PO

3. Pembuatan SO

Gambar III-4 Activity Diagram SO

4. Pembuatan DO

Gambar III-5 Activity Diagram DO

5. Pembuatan Invoice

Gambar III-6 Activity Diagram Invoice

Analisa KeluaranAnalisa keluaran adalah analisa yang menggunakan keluaran-keluaran yang berbentuk informasi atau laporan-laporan yang dihasilkan oleh proses yang ada dalam sistem. Keluaran yang dihasilkan dari sistem penjualan yang berjalan pada PT Damai Harapan Sentosa adalah sebagai berikut :

a. Nama Keluaran: Lembar QuotationFungsi: Sebagai tanda penawaran kepada Customer workshopMedia: KertasDistribusi: CustomerRangkap: satuFrekuensi: Setiap terjadi transaksi penawaran kepada CustomerVolume: 2/hariFormat: Lampiran A-1 hal. 89 Keterangan: Admin mencatat nomor QuotationHasil Analisa: Sudah cukup baik

b. Nama Keluaran: Lembar Sales OrderFungsi: Sebagai tanda bukti pemesanan barangMedia: KertasDistribusi: Gudang, ArsipRangkap: DuaFrekuensi: Setiap terjadi transaksi pesananVolume: 3/mingguFormat: Lampiran A-2 hal. 90Keterangan: Admin mencatat nomor SO Hasil Analisa : Sudah cukup baik

c. Nama Keluaran: Lembar Delivery OrderFungsi: Sebagai tanda bukti pengiriman barangMedia: KertasDistribusi: Customer, ArsipRangkap: 2Frekuensi: Setiap terjadi transaksi pengiriman barangVolume: 1/hariFormat: Lampiran A-3 hal. 91Keterangan: Admin mencatat nomor DOHasil Analisa: sudah cukup baik, namun pada saat pengiriman jumlah yang dikirim terkadang tidak sesuai yang terpasang

d. Nama Keluaran: Lembar InvoiceFungsi: Sebagai dokumen penagihanMedia: KertasDistribusi: Customer , ArsipRangkap: DuaFrekuensi: Terjadi transaksi setelah pengiriman barang selesaiVolume: 2/hariFormat: Lampiran A-4 hal. 92Keterangan: Admin mencatat nomor InvoiceHasil Analisa: Sudah cukup baik

Analisa MasukanAnalisa masukan yang dibutuhkan pada pada PT Damai Harapan Sentosa adalah sebagai berikut :a. Nama Masukan: Lembar POSumber: CustomerFungsi: sebagai acuan harga serta jumlah barang yang dipesan Media: KertasRangkap: -Frekuensi: Terjadi saat Customer melakukan pemesanan barangVolume: 3/mingguFormat: Lampiran B-1 hal. 93 Keterangan: Admin mencatat nomor POHasil Analisa:

Analisa Masalah

Gambar III-9 Fishbone Diagram

Pengulasan data membutuhkan waktu yang lama, akibatnya teknisi lambat untuk menanggapi, menganaslisa problem yang dialami customer dan berpotensi menurunkan kualitas layanan purna jual

MasalahDiskusi

Machine

Spesifikasi perangkat komputer kurang mendukungPerlu adanya perbaikan pada spesifikasi perangkat komputer agar proses administrasi

Belum adanya sistem adminstrasiPerlu adanya sebuah sistem yang mendukung kelancaran proses adminstrasi

Metode

Prosedur salahPerusahaan perlu mengkaji kembali prosedur yang saat ini berjalan dan menemukan prosedur yang lebih sesuai dan tepat.

Teknik pengumpulan arsip yang belum terpusatPengumpulan sebaiknya terpusat dan terorganisir.

Pengulasan data membutuhkan waktu yang lama karena mengumpulkan data arsip dokumenPengulasan bedasarkan data dari sistem. Dan dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang berkepentingan

Man

Kurangnya KaryawanKaryawan dapat ditambah dengan tujuan mempercepat proses admistrasi

Beban pekerjaan admin technical yang cukup berat dan banyakMengurangi pekerjaan pencarian data secara fisik dalam hal ini arsip-arsip dokumen. Dan penyajian data didapat dari sistem.

Identifikasi KebutuhanBerdasarkan hasil analisa dan uraian umum tentang sistem yang sedang berjalan pada PT Damai Harapan Sentosa identifikasi kebutuhan sistem mendatang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Kebutuhan: Data BarangMasalah: Tidak disimpannya data terkait barang yang berhubungan dengan divisi gudang. Usulan: Disediakannya database dan form tambah data barang, agar pada saat penambahan data barang, data lebih teratur dan rapi.

2. Kebutuhan: Data SalesMasalah: Tidak memiliki pencatatan detail sales.Usulan: Dengan disediakannya form tambah data teknisi, divisi technical support dapat dengan mudah mengidentifikasi penanggung jawab dari setiap pekerjaan.

3. Kebutuhan: Data CustomerMasalah: Tidak memiliki pencatatan detail customer yang pernah dikunjugi oleh teknisi.Usulan: Dengan disediakannya form tambah data customer, Divisi Technical Support memiliki database tentang customer mana saja yang pernah dikunjungi dan Siapa contact person yang dapat dihubungi.Sehingga pada saat penambahan customer, data lebih teratur dan rapi.

4. Kebutuhan: Laporan Stok Barang Masalah: Belum adanya laporan untuk data stok barang yang ada di workshop. Usulan: Disediakannya Sistem Informasi untuk membuat laporan stok barang.

5. Kebutuhan: Laporan Alur Barang Masalah: Belum adanya laporan untuk data alur barang proses yang terjadi pada suatu barang Usulan: Disediakannya Sistem Informasi untuk membuat laporan data alur barang.

6. Kebutuhan: Laporan Status BarangMasalah: Belum adanya laporan untuk data barang dengan status berada di customer, dan dalam proses RMAUsulan: Disediakannya Sistem Informasi untuk membuat laporan status barang.

7. Kebutuhan: Pencetakan Laporan Surat Jalan Workshop Masalah: belum adanya laporan untuk data surat jalan workshopUsulan: Disediakannya Sistem Informasi untuk membuat laporan Surat jalan workshop.

8. Kebutuhan: Pencetakan Laporan Return merchandise authorization (RMA)Masalah: belum adanya laporan untuk data Return merchandise Authorization (RMA)Usulan: Disediakannya Sistem Informasi untuk membuat laporan Return Merchandise Authorization (RMA)

Package Diagram

Gambar III-10 Package Diagram

Use Case Diagrama. File Master

Gambar III-11 Use Case Diagram File Master

b. File Transaksi

Gambar III-12 Use Case Diagram File Transaksi

c. File Laporan

Gambar III-13 Use Case Diagram Laporan

Deskripsi Use Case

1. Use Case: Data BarangActor: AdminDeskripsi: Admin membuka aplikasi, kemudian masuk ke menu utama, lalu klik menu file Master, pilih list barang kemudian masuk pada halaman daftar barang. Field kode barang secara otomatis telah tersisi, dimana isiinya diambil dari id_brg terakhir yang telah ditambah 1 digit. Admin dapat mengisi Field nama barang sesuai dengan deskripsi dari barang tersebut. Button simpan data digunakan untuk menyimpan data barang. Button clear digunakan untuk membatalkan perintah dan kembali ke halaman daftar barang. Button cari digunakan untuk mencari data barang yang akan diedit, dan kemudian simpan kembali.

2. Use Case: Data SalesActor: AdminDeskripsi: Admin klik menu file master, lalu klik menu sales kemudian masuk pada halaman sales. Field kode sales secara otomatis telah tersisi, dimana isiinya diambil dari id_sal terakhir yang telah ditambah 1 digit. Admin dapat mengisi Field nama sales dan nomor telepon serta email sales. Button simpan data digunakan untuk menyimpan data sales. Button clear digunakan untuk membatalkan perintah dan kembali ke halaman sales.

3. Use Case: Data CustomerActor: AdminDeskripsi: Admin klik menu file master, lalu klik menu customer kemudian masuk pada halaman daftar customer. Field kode customer secara otomatis telah tersisi, dimana isiinya diambil dari id_cus terakhir yang telah ditambah 1 digit. Admin dapat mengisi Field nama customer , alamat, city, zip_kode, telepon, fax, up, email, dan NPWP. Button simpan data digunakan untuk menyimpan data customer. Button clear digunakan untuk membatalkan perintah dan kembali ke halaman daftar customer.

4. Use Case: Form QuotationActor: SalesDeskripsi: Sales klik menu Transaksi, lalu klik menu qoutation kemudian masuk pada halaman quotation. Field no quotation secara otomatis telah tersisi, dimana isiinya diambil dari no_quote terakhir yang telah ditambah 1 digit. Button cari pada kolom customer digunakan untuk mencari customer yang akan dibuatkan penawaran. Button cari pada kolom sales digunakan untuk mencari sales yang melakukan penawaran kepada customer. Button cari pada kolom barang digunakan untuk mencari barang yang akan ditawarkan customer dan mengisi qty. Button add digunakan untuk menambahkan barang kedalam listview. Button clear digunakan untuk menghapus data yang ada dilistview. Button simpan data digunakan untuk menyimpan data quotation

5. Use Case: Form Purchase Order (PO)Actor: AdminDeskripsi: Admin klik menu Transaksi, lalu klik menu PO kemudian masuk pada halaman PO. Button cari pada kolom quotation digunakan untuk mencari no quotation yang akan disimpan dalam data PO. Mengisi No Referensi PO yang berasal dari no po customer. Daftar barang barang akan dibeli akan mucul dilistview, jika ada perubahan harga dapat mengubahnya langsung dilistview. Button simpan data digunakan untuk menyimpan data po

6. Use Case: Form Sales Order (SO)Actor: AdminDeskripsi: Admin klik menu Transaksi, lalu klik SO kemudian masuk pada halaman SO. Field No. SO secara otomatis telah tersisi, dimana isiinya diambil dari no_so terakhir yang telah ditambah 1 digit. Button cari digunakan untuk mercari no po yang akan dibuatkan so yang ditujukan kebagian gudang agar disiapkan barang sesuai permintaan. Button simpan data digunakan untuk menyimpan data so

7. Use Case: Form Delivery Order (DO)Actor: AdminDeskripsi: Admin klik menu Transaksi, lalu klik DO kemudian masuk pada halaman DO. Field No. DO secara otomatis telah tersisi, dimana isiinya diambil dari no_do terakhir yang telah ditambah 1 digit. Button cari pada kolom so digunakan untuk mencari no so yang akan dibuatkan do untuk mengirimkan barang ke customer, dan akan menampilkan nama barang yang dipesan serta jumlahnya. Button cari pada kolom barang digunakan untuk mercari serial number yang akan dikirm ke customer. Button add untuk mengentry data ke dalam listview. Button clear untuk menghapus data yang ada didalam listview. Button simpan untuk menyimpan data DO.

8. Use Case: Form InvoiceActor: AdminDeskripsi: Admin klik menu Transaksi, lalu klik Ivoice kemudian masuk pada halaman Invoice. Admin memilih jenis pembayaran yaitu DP, Full, Remaining kemudian memilih type invoice yaitu Device dan Subscription. Button cari digunakan untuk mencari data po yang akan dibuatkan invoice. Button simpan digunakan untuk menyimpan data invoice

9. Use Case: Laporan Penjualan BarangActor: AdminDeskripsi: Laporan penjualan barang diambil dari tabel barang, customer, detail_so, po, quote, so. Laporan penjualan berisi nama barang, nama customer dan qty barang.

10. Use Case: Laporan Pengiriman BarangActor: AdminDeskripsi: Laporan pengiriman barang diambil dari data barang, customer, detail_do, do, po, quote, so. Laporan pengiriman barang date delivery, nama customer, nama barang, qty kirim .

11. Use Case: Laporan Penjualan BulananActor: AdminDeskripsi: Laporan penjualan barang diambil dari data barang, detail_so, po, quote, sales, so. Laporan penjualan barang berisi nama sales, nama barang, jumlah.

12. Use Case: Laporan Invoice belum lunasActor: AdminDeskripsi: Laporan Invoice belum lunas diambil dari data customer, detail_invoice, po, quote. Laporan Invoice belum lunas berisi nama customer, email, no telepon, up, no. invoice, date invoice, nominal.

30

BAB IVRANCANGAN SISTEM

Rancangan Basis Data

Pada bab ini akan diperlihatkan tahapan dalam rancangan suatu sistem dimulai dari pembuatan Entity Relationship Diagram(ERD) kemudian transformasi ERD ke LRS. Dan kemudian digambarkan Logical Record Structure (LRS) untuk mengetahui rancangan basis data tersebut dibuat spesifikasi.

Entity Relationship Diagram (ERD)Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat yang digunakan untuk membuat model pada metodologi berorientasi data. Fokus utama dalam metode ini adalah data. Dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut.

Langkah-langkah membuat ERD1) Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat berdasarkan dokumen yang diperoleh.

Himpunan entitas tersebut diantaranya entitas barang (menyimpan seluruh data barang), entitas technical (menyimpan data teknisi), entitas customer (menyimpan seluruh data customer), entitas Memo (berisi detail customer dan detail permintaan barang yang dibutuhkan), entitas Transfer Slip Keluar (menyimpan data transaksi TSK beserta detail barang yang diterima dari gudang) , entitas Surat Jalan Workshop (menyimpan data transaksi SJWS termasuk tanggal serta detail barang yang dibawa ke customer), entitas RMA (menyimpan data transaksi RMA termasuk tanggal, detail barang yang rusak beserta kerusakannya), entitas Transfer Slip Masuk (menyimpan data TSM seperti tanggal, detail barang yang dikembalikan ke gudang ).

2) Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas

3) Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya

4) Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap himpunan relasi

Gambar IV-1

39

Entity Relationship Diagram

Transformasi Diagram ER ke Logical Structure

Memperhatikan bagaimana langkah-langkah diagram ER usulan diubah ke bentuk LRS. Sumber pembuatan LRS adalah dari diagram ER usulan Bab IV. Dalam kaitannya dengan transformasi dari diagram ER ke LRS.Perubahan yang terjadi mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :1) Setiap entitas akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entitas berada di dalam kotak2) Sebuah relasi kadang disatukan dengan sebuah kotak bersama entitas berada didalam kotak tersendiri

Aturan yang berlaku diatas sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama pada langkah transformasi, yaitu pada Cardinality (tingkat hubungan). Cardinality antar entitas ( 1:1, 1:M, M:N ) sangat mempengaruhi bagaimana transformasi harus dilakukan. Pengaruh Cardinality yang ada pada diagram ER saat dilakukan transformasi ke LRS adalah :1) Untuk Cardinality One to one ( 1:1 ), relasi yang ada digabungkan ke salah satu entitas yang mempunyai atribut lebih sedikit.2) Untuk Cardinality One to Many ( 1:M ), relasi yang ada digabungkan ke entitas pada pihak many.3) Untuk Cardinality Many to Many ( M:N ), relasi yang ada dibentuk menjadi sebuah tabel ( relasi sendiri ).

Dari diagram ER Sistem sistem penjualan pada PT Damai Harapan Sentosa dengan mengikuti aturan yang telah dijelaskan di atas, maka proses transformasi dari diagram ER ke LRS dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar IV-2 Transformasi Diagram ERD ke LRSLogical Record Structure(LRS)

Gambar IV-3 Logical Record Structure(LRS)NormalisasiNormalisasi adalah suatu kegiatan mengelompokkan atribut-atribut sehingga relasi yang terstruktur dimana atribut-atribut tersebut merupakan entitas di dalam domain-domain nya.

1) Tabel barang

Gambar IV-4 Ketergantungan Fungsi Tabel barang

a. Pada tabel barang sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel barang sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency).c. Tabel barang sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

2) Tabel detail_barang

Gambar IV-5 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_barang

a. Pada tabel detail_barang sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detail_barang sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detail_barang sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

3) Tabel sales

Gambar IV-6 Ketergantungan Fungsi Tabel sales

a. Pada tabel sales sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel sales sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel sales sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

4) Tabel Customer

Gambar IV-7 Ketergantungan Fungsi Tabel Customer

a. Pada tabel customer sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel customer sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel customer sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

5) Tabel quote

Gambar IV-8 Ketergantungan Fungsi Tabel quote

a. Pada tabel quote sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel quote sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel quote sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

6) Tabel detail_quote

Gambar IV-9 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_quote

a. Pada tabel detail_quote sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detail_quote sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detail_quote sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

7) Tabel po

Gambar IV-10 Ketergantungan Fungsi Tabel po

a. Pada tabel po sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel po sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel po sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

8) Tabel detail_po

Gambar IV-11 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_po

a. Pada tabel detai_po sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detai_po sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detai_po sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

9) Tabel so

Gambar IV-12 Ketergantungan Fungsi Tabel so

a. Pada tabel so sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel so sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel so sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

10) Tabel detail_so

Gambar IV-13 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_soa. Pada tabel detail_so sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detail_so sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detail_so sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

11) Tabel do

Gambar IV-14 Ketergantungan Fungsi Tabel doa. Pada tabel do sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel do sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel do sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

12) Tabel detail_do

Gambar IV-15 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_do

a. Pada tabel detail_do sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detail_do sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detail_do sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

13) Tabel detail_isi_do

Gambar IV-16 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_isi_do

a. Pada tabel detail_isi_do sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detail_isi_do sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detail_isi_do sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

14) Tabel invoice

Gambar IV-17 Ketergantungan Fungsi Tabel invoice

a. Pada tabel invoice sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel invoice sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel invoice sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

15) Tabel detail_invoice

Gambar IV-18 Ketergantungan Fungsi Tabel detail_invoice

a. Pada tabel detail_invoice sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) karena sudah tidak ada atribut yang berulang (repeating group).b. Tabel detail_invoice sudah berada pada bentuk normal kedua (2NF) karena sudah berada pada bentuk normal pertama (1NF) dan atribut non key bergantung penuh pada primary key (sudah tidak ada partial dependency). c. Tabel detail_invoice sudah berada pada bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah tidak terdapat transitive dependency yaitu apabila sudah berada pada 2NF dan atribut yang non key tidak tergantung terhadap atribut lainnya kecuali primary key.

Spesifikasi Basis Data

1) Nama File : barangMedia : Hard diskIsi : Data barangOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : id_brgPanjang Record : 62 Byte Jumlah Record : 48 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1id_brgvarchar12-Berisi kode barang dengan format {DHS/BRG/9999}

2nm_brgvarchar40-Berisi nama barang

3hargaint10- Berisi harga barang

Tabel IV-1 Spesifikasi Basis Data barang

Rancangan Kode :

id_brg terdiri dari 12 digit :

DHS/BRG/9999

a b

Ket :a : 8 digit pertama menunjukkan inisial kode barangb : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

2) Nama File : detail_barangMedia : Hard diskIsi : Data detail barangOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : sn_brgPanjang Record : 52 Byte Jumlah Record : 3360 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1id_brgvarchar12-Berisi kode barang dengan format {DHS/BRG/9999}

2sn_brgvarchar30-Berisi Serial number barang

Tabel IV-2 Spesifikasi Basis Data detail_barang

3) Nama File : salesMedia : Hard diskIsi : Data salesOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : id_salPanjang Record : 105 Byte Jumlah Record : 6 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1id_salvarchar9-Berisi kode sales dengan format {sales9999}

2nm_salesvarchar30-Berisi Nama sales

3email_salesvarchar40-Berisi email salas

4telp_sales1varchar13Berisi nomor Telepon sales {9999-999999999}

5telp_sales2varchar13Berisi nomor Telepon sales {999-9999999999}

Tabel IV-3 Spesifikasi Basis Data sales

Rancangan Kode :

id_sal terdiri dari 4 digit :

SALES9999

a b

Ket :a : 5 digit pertama menunjukkan inisial kode salesb : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

4) Nama File : customerMedia : Hard diskIsi : Data customerOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : id_cusPanjang Record : 206 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1id_cusvarchar7-Berisi kode customer dengan format {cus9999}

2nm_cusvarchar40-Berisi nama customer

3alamat_cusvarchar60-Bersisi alamat lengkap customer

4cityvarchar20-Berisi kota customer

5zip_kodevarchar7-Berisi kode pos customer

6telp_cusvarchar13-Berisi telepon customer

7fax_cusvarchar13-Berisi fax customer

8attn_cusvarchar40-Berisi nama PIC customer

9email_cusvarchar40-Berisi Email customer

10npwpvarchar20-Berisi npwp customer

Tabel IV-4 Spesifikasi Basis Data customer

Rancangan Kode :

kd_cust terdiri dari 5 digit :

CUS9999

a b

Ket :a : 3digit pertama menunjukkan inisial kode customerb : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

5) Nama File : quoteMedia : Hard diskIsi : Data quotationOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : no_quotePanjang Record : 26 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_quotevarchar10-Berisi no quotation dengan format {QT/YY/9999}

2id_cusVarchar7-Berisi kode customer

3id_salesvarchar9-Berisi kode sales

4date_quoteDate--Berisi tanggal quote

Tabel IV-5 Spesifikasi Basis Data quoteRancangan Kode :

no_quote terdiri dari 10 digit :

QT/YY/9999

a b c

Ket :a : 2 digit pertama menunjukkan inisial quotationb : 2 digit berikut menunjukkan tahun pembuatan quotationc : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

6) Nama File : detail_quoteMedia : Hard diskIsi : Data detail quotationOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : no_quote + id_brgPanjang Record : 47 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_quotevarchar10-Berisi no quotation dengan format {QT/YY/9999}

2id_brgvarchar12-Berisi kode barang dengan format {DHS/BRG/9999}

3unit_price_quoteint20-Berisi harga quote

4qty_quoteint5-Berisi qty quote

Tabel IV-6 Spesifikasi Basis detail_quote

7) Nama File : po Media : Hard diskIsi : Data poOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : no_poPanjang Record : 129 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_povarchar10-Berisi nomor po dengan format {PO/YY/9999}

2no_ref_povarchar30-Berisi nomor referensi po

3no_quotevarchar10-Berisi nomor quotation

4ship_tovarchar50-Berisi alamat pengiriman

5attn_shipvarchar15-Berisi PIC pengiriman

6phone_picint13-Berisi telepon PIC pengiriman

7dpvarchar1-Berisi Kode dp (y/n)

Tabel IV-7 Spesifikasi Basis Data PO

Rancangan Kode :

no_po terdiri dari 10 digit :

PO/YY/9999

a b c

Ket :a : 2 digit pertama menunjukkan inisial pob : 2 digit berikut menunjukkan tahun pembuatan poc : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

8) Nama File : detail_poMedia : Hard diskIsi : Data detail_poOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : no_po + id_brgPanjang Record : 47 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_povarchar10-Berisi nomor po dengan format {PO/YY/9999}

2id_brgvarchar12-Berisi kode barang dengan format {DHS/BRG/9999}

3unit_price_point30-Berisi harga barang di PO

4qty_point5Berisi qty po

Tabel IV-8 Spesifikasi Basis Data detail_po

9) Nama File : soMedia : Hard diskIsi : Data so Organisasi : Index SequentialPrimary Key : no_soPanjang Record : 20 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_sovarchar10-Berisi nomor po dengan format {SO/YY/9999}

2no_povarchar10-Berisi nomor po dengan format {PO/YY/9999}

3date_sodate--Berisi tanggal SO

Tabel IV-9 Spesifikasi Basis Data so

Rancangan Kode :

no_so terdiri dari 10 digit :

sO/YY/9999

a b c

Ket :a : 2 digit pertama menunjukkan inisial sob : 2 digit berikut menunjukkan tahun pembuatan soc : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

10) Nama File : detail_soMedia : Hard diskIsi : Data detail_soOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : no_so + id_brgPanjang Record : 27 Byte Jumlah Record : 96 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_sovarchar10-Berisi nomor po dengan format {SO/YY/9999}

2id_brgvarchar12-Berisi kode barang dengan format {DHS/BRG/9999}

3qty_soint5-Berisi qty SO

Tabel IV-10 Spesifikasi Basis Data detail_so

11) Nama File : doMedia : Hard diskIsi : Data do Organisasi : Index SequentialPrimary Key : no_doPanjang Record : 24Byte Jumlah Record : 336 Record Struktur :

NoNama FileJenisLebarDesimalKeterangan

1no_dovarchar14-Berisi kode DO dengan format {DO/DHS/YY/9999}

2no_sovarchar10-Berisi kode barang dengan format {DHS/BRG/9999}

3date_dovarchar--Berisi tanggal DO

Tabel IV-11 Spesifikasi Basis Data do

Rancangan Kode :

no_do terdiri dari 10 digit :

DO/YY/9999

a b c

Ket :a : 2 digit pertama menunjukkan inisial dob : 2 digit berikut menunjukkan tahun pembuatan doc : 4 digit berikut menunjukkan nomor urut

12) Nama File : detail_doMedia : Hard diskIsi : Data detail_doOrganisasi : Index SequentialPrimary Key : no_do + id_brgPanj