Upload
diankurnia32
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
...
Citation preview
2.1 KLASIFIKASI KEJANG
Klasifikasi kejang menurut sifatnya :
Parsial
Kesadarannya masih utuh walaupun mungkin berubah; focus di satu bagian tetapi dapat menyebar ke bagian lain.
a. Parsial sederhana
Tidak ada gangguan kesadaran.
Dapat bersifat motorik (gerakan abnormal unilateral), sensorik (merasakan, membaui,mengdengar sesuatu yang abnormal), autonomic (takikardi, bradikardi, takipneu, kemerahan, rasa tidak enak di epigastrium), psikik (disfalgia, gangguan daya ingat)
Biasanya berlangsung kurang dari 1 menit
b. Parsial kompleks
Terdapat gangguan kesadaran.
Dimulai dengan kejang parsial sedehana; berkembang menjadi perubahan kesadaran yang disertai:
Gejala motoric, gejala sensorik, otomatisme (mengecap-ngecapkan bibir, mengunyah, menarik-narik baju)
Beberapa kejang parsial kompleks mungkin berkembang menjadi kejang generalisata
Biasanya berlangsung 1-3 menit
Generalisata
Hilangnya kesadaran dan tidak ada awitan fokal; bilateral dan simetrik; tidak ada aura.
a. Tonik-klonik, Spasme tonik-klonik otot; inkontenensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase pasca iktus
b. Absence, sering salah diagnosis sebagai melamun
Menatap kosong , kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, atau berkedip secara cepat; tonus postural tidka hilang
Berlangsung beberapa detik
c. Miklonik, Kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai; cenderung singkat
d. Atonik, Hilangnya secara mendadag tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh
e. Klonik, gerakan menyentak, repetitive, tajam, lambat, dan tunggal atau multiple di lengan, tungkai dan torso.f. Tonik, Peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas; fleksi lengan dan ekstensi tungkai. Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi Dapat menyebabkan henti nafas
2