Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    1/12

    2025, Indonesia Harus Bebas Kawasan Kumuh

    Nur Januarita Benu - Okezone

    Senin, 27 Februari 2012 17:17 wib

    JAKARTA - Menyikapi permasalahan meluasnya permukiman kumuh di Indonesia yangtelah mencapai 57.800 hektare (ha), pemerintah melalui Kemenpera berupaya mencegahnya

    dengan membuat program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman KumuhBerbasis Kawasan (PLP2K-BK).

    Menurut Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, rumah tinggal yang layak

    merupakan hak dasar bagi masyarakat Indonesia. Hal ini tercantum dalamIstanbulDeclaration on Settlements : Agenda Habitat, dalam paragraph 39 yang menyebutkan,

    pemerintah bertanggungjawab dalam membantu masyarakat untuk dapat bertempat tinggalserta melindungi dan meningkatkan kualitas permukiman dan lingkungannya.

    Belum lagi undang-undang No. 17 Tahun 2007 itu, pemerintah punya target, di tahun 2025

    tidak ada lagi kawasan kumuh, kata Djan dalam keterangan resmi yang diterima okezone, di

    Jakarta, Senin (27/2/2012).

    Namun demikian, Djan menegaskan, sebelum program ini berjalan, perlu dipahami dulu

    karakteristik dari PLP2K-BK. Menurutnya, karakteristik tersebut melingkupi empat hal.

    Pertama, pendekatan Tridaya (manusia, lingkungan dan ekonomi). Kedua, menata kawasan

    permukiman yang terintegrasi dengan tata ruang. Ketiga, mendorong pengembangan

    ekonomi masyarakat melalui integrasi dengan sistem kegiatan kota. Keempat, melengkapi

    kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) agar terpenuhi lingkungan permukiman yanglayak. Kelima, mengintegrasikan pendekatan sektor lainnya.

    Ironisnya, dari tahun 2010 2014, pemerintah hanya menata dan menangani lingkungan danpermukiman kumuh sebanyak 655 hektare (ha). Padahal, UU nomor 17 Tahun 2007 tentangrencana jangka panjang nasional, sudah mengisyaratkan bahwa di tahun 2025, semua

    kawasan perkotaan di Tanah Air sudah terbebas dari lingkungan kumuh.(rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/02/27/471/583410/2025-indonesia-harus-bebas-

    kawasan-kumuh

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    2/12

    Berantas Permukiman Kumuh, Kemenpera

    Anggarkan Rp220 M

    Nur Januarita Benu - Okezone

    JAKARTA - Sebagai upaya mengatasi berbagai kendala yang dapat muncul dalam

    memberantas permukiman kumuh di Indonesia, Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) akan mengambil beberapa langkah konkret.

    Pertama, merumuskan program pencegahan kumuh sesuai UU No 1/2011. Kedua,

    memperluas target Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh BerbasisKawasan (PLP2K-BK) pada midterm review RPJMN. Ketiga, meningkatkan kapasitas

    pemerintah daerah (pemda) dan keterlibatan pemangku kepentingan lainnya untukpenanganan kumuh melalui sosialisasi dan bantuan program. Keempat, menyusun konsep

    kebijakan dan program peremajaan kawasan kumuh untuk diusulkan dalam RPJMN.

    Djan menegaskan, sinerjitas program pemerintah perlu ditingkatkan sehingga program

    berkelanjutan dan tepat sasaran. Perlu dilaksanakan MoU antara Menpera dan gubernur dan

    ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara deputi dengan para walikota dan bupati,

    kata Djan dalam keterangan resmi, Senin (27/2/2012).

    Di tahun 2012 ini, Djan mengungkapkan, terdapat 44 lokasi kawasan kumuh yang menjadi

    target pemerintah untuk ditanggulangi. Tahun 2010 terdapat 21 lokasi. 2011, ada 25 lokasi.

    Tiap tahun anggarannya bertambah. Tahun 2010 anggarannya Rp75 miliar. Tahun 2011

    Rp160 miliar dan tahun 2012 ini mencapai Rp220 miliar," papar Djan.

    (rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/02/27/471/583432/berantas-permukiman-

    kumuh-kemenpera-anggarkan-rp220-m

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    3/12

    Kendala Terwujudnya Hunian Layak Bagi

    Rakyat

    Nur Januarita Benu - Okezone

    Senin, 27 Februari 2012 18:32 wib

    JAKARTA - Memberantas permukiman kumuh di berbagai daerah memang bukan perkara

    mudah, tapi pemerintah optimistis dapat mengatasi masalah utama kependudukan diIndonesia ini secara perlahan-lahan.

    Sebenarnya, apa sajakah masalah yang dihadapi pemerintah dalam hal ini Kementerian

    Perumahan Rakyat (Kemenpera) dalam memberikan hunian yang layak serta mengatasipermukiman kumuh di Tanah Air?

    Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dalan keterangan resminya, Senin (27/2/2012),

    menyebutkan salah satu persoalan yang dihadapi pemerintah, yakni menyangkut persoalan

    Dana Alokasi Khusus (DAK), yakni dana APBN yang ditempatkan di daerah, Pemda,

    Pemprov, yang bisa dimanfaatkan sebagai dana stimulan untuk dana perumahan yang

    pemanfaatnnya berkoordinasi dengan Kemenpera, ternyata tidak mencukupi.

    Target fisik DAK ini sebesar 320 ribu unit dan telah ditetapkan dalam Renstra Kemenpera

    2010-2014, ternyata tidak didukung APBN yang cukup. Alokasi hanya sekitar 30 ribu unit

    per tahun dari target 80 ribu unit per tahun. Target DAK 320 ribu unit harus direvisi sesuai

    alokasi program, terang Djan.

    Menurutnya, selain itu, munculnya program baru di luar Rencana Strategis (Renstra)

    Kementerian, juga menjadi kendala tersendiri. Di antaranya, munculnya pengembangan 24

    kota baru untuk mendukung Mendorong Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi diIndonesia (MP3EI), plot proyek penanganan demonstartion plot (demplot) di lima lokasi,

    kemudian munculnya direktif untuk penanganan rumah NTT.

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    4/12

    Karena itu, Renstra Kemenpera perlu direvisi agar tersedia alokasi untuk melaksanakan

    program tersebut, tambahnya. Selain itu, siklus pembangunan PSU melalui APBN juga tidaksesuai dengan jadwal pembangunan oleh pengembang. Perlu mempercepat penyusunan

    program pembangunan PSU dan pelaksanaannya. Para pengembang juga perlu menyesuaikan

    jadwal pembangunan perumahan mengikuti siklus APBN.

    Kendala lain adalah lahan di perkotaan semakin langka dan mahal. "Perlu penyusunan

    kebijakan pencadangan lahan bagi pengembangan perumahan dan kawasan permukiman.

    Salah satu yang dilakukan adalah menyesuaikan program prasarana, sarana dan utilitas (PSU)

    untuk dapat mendukung pengembangan land banking, papar Djan. (rhs)

    http://property.okezone.com/read/2012/02/27/471/583446/kendala-terwujudnya-hunian-

    layak-bagi-rakyat

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    5/12

    Tugas Pengembang Ringan, Hanya Melaporkan....M.Latief | Latief | Senin, 27 Februari 2012 | 15:37 WIB

    JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak pidana pencucian uang di Indonesia harus diperketat

    agar negara tidak semakin mengalami kebangkrutan. Semakin banyak jumlah uang dipegang

    koruptor yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

    Mestinya ini dipandang sebagai sebuah kesadaran, tanggap terhadap kewajiban, dan

    dilindungi secara pidana dan perdata.-- Salahuddin Akbar

    "Indonesia itu negara kaya, tetapi kalau (pencucian uang oleh koruptor) dibiarkan, maka 10

    tahun lagi negara akan mengalami kebangkrutan," kata Pengawas Aturan Senior PusatPelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Salahuddin Akbar dalam seminar

    tentang "Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang danKonsekuensinya pada Profesi Broker dan Pengembang Properti" di Jakarta, Senin

    (27/2/2012).

    Salahuddin mengatakan, untuk itu diperlukan pendekatan pengawasan lebih ketat terkaitmetode antipencucian uang, yaitu dengan prinsipfollow the money atau ikuti aliran uang. Hal

    tersebut, masih menurut dia, karena dalam kasus paling sukar sekalipun akan mudahditemukan bila diketahui pihak yang membiayai aliran dana dalam kasus pencucian uang

    tersebut.

    Terkait tugas pengembang properti yang harus melaporkan transaksi properti di atas Rp 500

    juta, ia mengemukakan, tugas pengembang sebenarnya ringan karena hanya melaporkan.

    Setelah itu, kata Salahuddin, biar PPATK yang bekerja dengan mencari asal dari transaksitersebut bersumber sah atau tidak.

    Ia memaparkan, bukan hanya pengembang akan menjadi pihak yang melaporkan, tetapi jugaberbagai pihak lainnya seperti pedagang kendaraan bermotor, pedagang permata dan

    perhiasan/logam mulia, serta pedagang barang seni dan antik.

    Diberitakan sebelumnya, perusahaan dan agen properti atau broker yang melaporkan setiap

    transaksi properti setidaknya atau setara Rp 500 juta akan terlindungi secara pidana dan

    perdata. Bagi yang menyembunyikan atau menyamarkan akan dikenai hukuman penjara

    paling lama 20 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

    "Kewajiban lapor ini dikenakan pada semua, baik broker yang memiliki izin maupun yangtidak. Mestinya ini dipandang sebagai sebuah kesadaran, tanggap terhadap kewajiban, dan

    dilindungi secara pidana dan perdata," kata Salahuddin Akbar, Pengawas Aturan Senior PusatPelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada seminar UU No 8 tahun 2010

    tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Jakarta, Senin(27/2/2012).

    http://properti.kompas.com/read/2012/02/27/15374228/Tugas.Pengembang.Ringan.Han

    ya.Melaporkan.

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    6/12

    TRANSAKSI PROPERTI

    Lapor PPATK, "Broker" dan Pengembang DilindungiNatalia Ririh | Latief | Senin, 27 Februari 2012 | 15:15 WIB

    JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan dan agen properti atau broker yang melaporkansetiap transaksi properti setidaknya atau setara Rp 500 juta akan terlindungi secara pidana

    dan perdata. Bagi yang menyembunyikan atau menyamarkan akan dikenai hukuman penjara

    paling lama 20 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

    "Kewajiban lapor ini dikenakan pada semua, baik broker yang memiliki izin maupun yang

    tidak. Mestinya ini dipandang sebagai sebuah kesadaran, tanggap terhadap kewajiban, dan

    dilindungi secara pidana dan perdata," kata Salahuddin Akbar, Pengawas Aturan Senior Pusat

    Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada seminar UU No 8 tahun 2010

    tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Jakarta, Senin

    (27/2/2012).

    Salahuddin menyampaikan, pengusaha dan agen properti diminta melaporkan transaksinasabah mulai Rp 500 juta.

    "Jadi, kami meminta, kalau ada nasabah bertransaksi sebesar itu laporkan kepada PPATK.Pengembang dan broker tidak perlu kebingungan mencari tahu asalnya, nanti PPATK yang

    akan mengusutnya," jelasnya.

    Menanggapi beragam keberatan para broker yang tergabung dalam Arebi (Asosiasi Real

    Estat Broker Indonesia), Salahuddin mengatakan, tindakan pencucian uang biasanya tidak

    ditaruh seluruhnya di satu sektor, seperti properti saja.

    "Pelaku pencucian uang itu pintar, tidak hanya di properti saja, tapi juga di sektor lain, seperti

    main saham, emas, kendaraan dan lain-lainnya," ujarnya.

    Namun, bila pelaku kemudian menanamkannya pada sektor properti, Salahuddinmencontohkan pembelian rumah, kemudian terlacak, maka pengembang atau broker properti

    bisa ikut tersangkut kasus.

    "Dia tahu ada transaksi itu terjadi, tapi enggak lapor, maka bisa terkena sanksi ikut tindakpencucian uang," jelasnya.

    Dia mengakui, aturan wajib lapor transaksi ini memang masih baru di sektor properti.

    Namun, hal ini telah diterapkan sebelumnya di sektor perbankan, asuransi, dan perusahaan

    efek.

    http://properti.kompas.com/read/2012/02/27/15154596/Lapor.PPATK.Broker.dan.Peng

    embang.Dilindungi

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    7/12

    NASIONAL - HUMANIORA

    Senin, 27 Februari 2012 , 14:29:00

    Menpera Rotasi Pimpinan BLU PPP

    JAKARTA--Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz melakukan rotasi di lingkup BadanLayanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP). Dari sekian kandidat, akhirnya

    terpilih Dyah Tjahjani Saraswati sebagai pimpinan baru menggantikan Margustienny Oemar

    Ali.

    "Pergantian pimpinan di lingkungan BLU PPP Kemenpera ini diharapkan lebih

    meningkatkan kinerja Kemenpera khususnya dalam program penyaluran dana Fasilitas

    Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata Djan Faridz dalam sambutannya saat

    melantik pejabat eselon II dan III di Kantor Kemenpera, Senin (27/2).

    Ditambahkannya, mutasi pegawai serta pimpinan merupakan hal biasa untuk meningkatkankinerja kementerian. Di samping menjawab tantangan tugas serta merealisasikan program

    kegiatan yang telah ditetapkan. Politisi PPP ini juga meminta para pegawai Kemenperamemperhatikan beberapa hal. Di antaranya, sistem regulasi harus dapat menyusun peraturan-

    peraturan sebagai turunan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan danKawasan Permukiman dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

    "Kita harus terus berusaha untuk lebih menekan biaya pembangunan perumahan termasuk

    didalamnya masalah perizinan, instalasi listrik, penyediaan PSU serta mengupayakan suku

    bunga KPR yang rendah dan terjangkau masyarakat," tuturnya.

    Sementara Dyah Tjahjani Saraswati mengatakan, tantangan yang dihadapi BLU PPP untuk

    mendukung program perumahan rakyat di Indonesia sangatlah besar. Apalagi harapan

    masyarakat untuk memiliki rumah impiannya juga sangat tinggi mengingat suku bunga FLPP

    kini telah turun dari 8,15 persen menjadi 7,25 persen. Untuk itu, langkah pertama yang akan

    dilakukannya adalah mempelajari dan mengevaluasi program kerja yang telah dan akan

    dilaksanakan BLU PPP selama ini.

    Saya akan berusaha mempelajari dan mengevaluasi program-program BLU PPP selama ini.

    Tentunya saya akan tetap berkoordinasi dengan bapak Menpera dan pimpinan Kemenpera

    lainnya, tandasnya. (Esy/jpnn)

    http://www.jpnn.com/read/2012/02/27/118754/Menpera-Rotasi-Pimpinan-BLU-PPP-

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    8/12

    Pimpinan BLU Pembiayaan Perumahan DigantiLatief | Senin, 27 Februari 2012 | 15:57 WIB

    JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz melantik DyahTjahyani Saraswati menjadi Pemimpin Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan

    (BLU PPP) menggantikan Margustienny Oemar Ali. Djan berharap, pergantian ini bisa

    meningkatkan program penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

    Djan mengatakan menjadi pemimpin BLU PPP bukanlah tugas yang mudah. Dia mengatakanperlu kerja keras dan pengabdian semua pihak untuk bekerja lebih profesional sesuai dengan

    tuntutan masyarakat. Dyah Tjahjani Saraswati mengakui penempatannya merupakan sebuahtantangan yang harus dihadapi.

    "Saya berharap dapat bekerja lebih baik lagi serta menyelesaikan tugas-tugas dari pimpinan

    dengan baik," ujarnya, Senin (27/2/2012).

    Menurut Dyah, tantangan yang dihadapi BLU PPP untuk mendukung program perumahan

    rakyat di Indonesia sangatlah besar. Apalagi, lanjutnya, harapan masyarakat untuk memiliki

    rumah impiannya juga sangat tinggi mengingat suku bunga FLPP kini telah turun dari 8,15%

    menjadi 7,25%.

    Langkah pertama yang akan dilakukannya adalah mempelajari dan mengevaluasi programkerja yang telah dan akan dilaksanakan oleh BLU PPP selama ini.

    "Saya akan berusaha mempelajari dan mengevaluasi program-program BLU PPP selama ini,"

    tandasnya.

    Dyah sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Kemitraan dan Keswadayaan Perumahan

    Deputi Bidang Perumahan Swadaya. (Rika Panda)

    http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/02/27/1557229/Pimpinan.BLU.Pembiayaan.Peru

    mahan.Diganti

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    9/12

    Diharapkan Program Penyaluran Dana FLPP Bertambah Baik

    Dyah Tjahjani Saraswati Jabat Pemimpin BLU PPP

    KemenperaSenin, 27 Februari 2012 19:37 WIB

    LENSAINDONESIA.COM: Dyah Tjahyani Saraswati dilantik oleh Menteri Perumahan

    Rakyat (Menpera) Djan Faridz menjadi Pemimpin Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan

    Perumahan (BLU PPP) Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menggantikan

    Margustienny Oemar Ali. Adanya pergantian pimpinan di lingkungan BLU PPP Kemenpera

    ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja Kemenpera khususnya dalam program

    penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

    Menpera Djan Faridz mengungkapkan, mutasi pegawai serta pimpinan di lingkungan

    Kemenpera merupakan sebuah hal yang biasa guna meningkatkan kinerja kementerian.

    Selain itu juga menjawab tantangan tugas serta merealisasikan program kegiatan yang telah

    ditetapkan.

    Hal ini bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu memerlukan kerja keras dan

    pengabdian kita semua untuk bekerja lebih profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat,

    ujar Menpera Djan Faridz saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pejabat Eselon II

    dan III di lingkungan Kemenpera di Kantor Kemenpera, Jakarta, Senin (27/2).

    Beberapa kegiatan yang perlu mendapat perhatian khusus dari para pegawai Kemenperadiantaranya, pertama dalam bidang regulasi harus dapat menyusun peraturan-peraturan

    sebagai turunan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

    Permukiman dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Kedua,

    dalam bidang operasional dan layanan masyarakat kita harus mampu memberikan pelayanan

    kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

    Ketiga, kita juga akan terus berusaha untuk lebih menekan biaya pembangunan perumahan

    termasuk didalamnya masalah perijinan, instalasi listrik, penyediaan PSU serta

    mengupayakan suku bunga KPR yang rendah dan terjangkau oleh masyarakat.

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    10/12

    Supaya sasaran pembangunan perumahan dan permukinan dapat tercapai dengan baik sayaberharap para pejabat di Kemenpera dapat terus meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah

    yang profesional, kompeten, akuntabel, disiplin, berdedikasi tinggi dan bebas dari praktekKKN dan saling bekerjasama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

    terangnya.

    Dyah Tjahjani Saraswati menambahkan, sebelumnya dirinya sempat menjabat sebagaiAsisten Deputi Kemitraan dan Keswadayaan Perumahan Deputi Bidang Perumahan

    Swadaya. Namun demikian, dirinya melihat penempatannya di jabatan yang baru merupakan

    sebuah tantangan yang harus dihadapi.

    Saya berharap dapat bekerja lebih baik lagi serta menyelesaikan tugas-tugas dari pimpinan

    dengan baik, ujarnya.

    Menurut wanita yang biasa disapa Ibu Saras itu, tantangan yang dihadapi BLU PPP untuk

    mendukung program perumahan rakyat di Indonesia sangatlah besar. Apalagi harapanmasyarakat untuk memiliki rumah impiannya juga sangat tinggi mengingat suku bunga FLPP

    kini telah turun dari 8,15 persen menjadi 7,25 persen.

    Untuk itu, langkah pertama yang akan dilakukannya adalah mempelajari dan mengevaluasi

    program kerja yang telah dan akan dilaksanakan oleh BLU PPP selama ini. Saya akan

    berusaha mempelajari dan mengevaluasi program-program BLU PPP selama ini. Tentunya

    saya akan tetap berkoordinasi dengan Bapak Menpera dan pimpinan Kemenpera lainnya,

    tandasnya.

    Sementara itu, Margoestienny OA berharap penggantinya tersebut dapat melanjutkan

    program-program yang selama ini telah terlaksana dengan baik di lingkungan BLU PPP.

    Dirinya juga mengaku optimis program FLPP Kemenpera ke depan akan dapat meningkatkan

    kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli rumah dengan suku

    bunga yang rendah serta angsuran murah selama masa tenor KPR.

    Selama ini, imbuh Margoestienny, dirinya belum melihat adanya kendala-kendala di

    lapangan yang dapat menghambat penyaluran FLPP kepada masyarakat luas. Saya rasa

    dengan turunnya bunga FLPP menjadi 7,25 persen serta pemangkasan biaya di sana sini

    seharusnya bisa menjadikan FLPP lebih meningkat lagi. Semoga pengganti saya bisa

    melanjutkan program kerja BLU PPP, harapnya.

    Pejabat Eselon II yang dilantik adalah:

    y Ir. Dyah Tjahjani Saraswati, M.Si, sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan,Kementerian Perumahan Rakyat menggantikan Margoestienny Oemar Ali.

    y Ir. Bambang Murwono Hariadi, CES sebagai Asisten Deputi Kemitraan danKeswadayaan Perumahanm Deputi Bidang Perumahan Swadaya, menggantikan Dyah

    Tjahjani Saraswati, M.Si.

    y Ir. Sri Nurhayati, MM, sebagai Asisten Deputi Sumber Daya Swadaya, Deputi BidangPerumahan Swadaya, menggantikan Ir. Bambang Murwono Hariadi, CES.

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    11/12

    Pejabat Eselon III yang dilantik:

    y Bisma Staniarto, ST., M. Eng, sebagai Kepala Bidang Kemitraan Usaha PerumahanSwadaya, Asisten Deputi Kemitraan dan Keswadayaan Perumahan, Deputi Bidang

    Perumahan Swadaya.ari

    Editor: Noviyanto

    http://www.lensaindonesia.com/2012/02/27/dyah-tjahjani-saraswati-jabat-pemimpin-blu-ppp-

    kemenpera.html

  • 8/2/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 28 Februari 2012

    12/12