2
Nama : C. Kinanti Werdiningtyas NIM : A1L013172 Kelas : D TUGAS MENGOMENTARI JURNAL KOMODITAS TANAMAN Komentar Jurnal Daya Tumbuh Tanaman Jeruk Kalamodin Hasil Perbanyakan Via Somatik Embriogenesis In Vitro pada Batang Bawah JC Hasil perbanyakan jeruk melalui SE, baik berupa embrio kotiledonari maupun planlet dapat difungsikan sebagai batang atas. Daya tumbuh tanaman jeruk hasil sambungan antara Kalamondin hasil perbanyakan SE pada batang bawah JC secara Ex Vitro lebih baik dibanding in vitro karena ditandai dengan menyatunya bagian epidermis dan jaringan pembuluh floem serta xylem kedua batang tanaman sehingga pertautannya sempurna, sedangkan hasil penyambungan in vitro mengahasilkan pertautan yang belum sempurna. Meskipun perbanyakan tanaman buah dengan metode sambung pada produk in vitro telah banyak dilakukan tidak semua jenis tanaman bisa mengasilkan perbanyakan tanaman yang lebih memuaskan melalui metode in vitro, sebagai contoh tanaman jeruk, nyatanya tumbuh dengan lebih memuaskan menggunakan metode ex vitro. Karena hasil

Komentar Jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas mengomentari Jurnal daya tumbuh tanaman jeruk kalamodin hasil perbanyakan via somatik

Citation preview

Nama: C. Kinanti Werdiningtyas

NIM: A1L013172

Kelas: DTUGAS MENGOMENTARI JURNAL KOMODITAS TANAMAN

Komentar

Jurnal Daya Tumbuh Tanaman Jeruk Kalamodin Hasil Perbanyakan Via Somatik Embriogenesis In Vitro pada Batang Bawah JCHasil perbanyakan jeruk melalui SE, baik berupa embrio kotiledonari maupun planlet dapat difungsikan sebagai batang atas. Daya tumbuh tanaman jeruk hasil sambungan antara Kalamondin hasil perbanyakan SE pada batang bawah JC secara Ex Vitro lebih baik dibanding in vitro karena ditandai dengan menyatunya bagian epidermis dan jaringan pembuluh floem serta xylem kedua batang tanaman sehingga pertautannya sempurna, sedangkan hasil penyambungan in vitro mengahasilkan pertautan yang belum sempurna. Meskipun perbanyakan tanaman buah dengan metode sambung pada produk in vitro telah banyak dilakukan tidak semua jenis tanaman bisa mengasilkan perbanyakan tanaman yang lebih memuaskan melalui metode in vitro, sebagai contoh tanaman jeruk, nyatanya tumbuh dengan lebih memuaskan menggunakan metode ex vitro. Karena hasil penyambungan menunjukkan belum menyatunya kulit batang dari jaringan floem dan xylem dari dua batang yang tersambung. Kemudian interaksi perlakuan batang atas dengan batang bawah pada metode in vitro sangat berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman jeruk, sedangkan interaksi perlakuan batang atas dengan batang bawah pada metode ex vitro tidak terlalu berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman jeruk. Lalu, penggunaan batang bawah tanaman jeruk lebih baik dibanding menggunakan batang atas karena ketahanannya terhadap penyakit akar dan sistem perakaran yang lebih baik. Itu sebabnya metode ex vitro lebih baik daripada metode in vitro dalam daya tumbuh tanaman jeruk.