2
UJI KEKUATAN KOMPRESI Kekuatan produk gypsum dinyataan dalam istilah kekuatan kompresi. Terdapat dua macam kekuatan produk gypsum yaitu kekuatan basah dan kekuatan kering. Kekuatan basah adalah kekuatan yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkan untuk hidrasi hemihidrat tertinggal dalam contoh bahan uji. Kekuatan kering adalah kekuatan yang diperoleh bila contoh bahan uji dikeringkan dari kelebihan air. Kekuatan kering mungkin dua kali atau lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan basah. Sehingga, dengan mengetahui nilai perbedaan diantara kedua kekuatan tersebut sangatlah penting. Hal ini dapat diakibatkan karena begitu banyaknya tetesan air yang terakhir keluar, kristal kristal gypsum yang halus mengendap. Ini menjangkarkan kristal kristal yang lebih besar, kemudian bila air ditambahkan atau bila terdapat kelebihan air, kristal kristal kecil ini pertama kali terlalut , jadi jangkar penguat menjadi hilang. (Annusavice, 2004) Pada hasil percobaan hasil kekuatan gips dengan sediaan basah adalah 4014,3312 g/cm2 atau 0,40143312 MPa sedangkan dengan sediaan kering adalah 11791,083 g/cm2 atau 1,1791083 Mpa. Hasil ini sesuai dengan teori Annusavice (2004) yang menyatakan bahwa kekuatan kering mungkin dua kali atau lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan basah. Pada hasil percobaan, rata-rata uji kompresi bahan gips plaster adalah 10531,847g/cm2 atau 1,0531847 MPa dan hasil rata rata uji kompresi investment adalah 7865,8175 g/cm2 atau 0,78658175 MPa. Hal ini sudah sesuai dengan teori Anusavice (2004) yang menyatakan bahwa kekuatan kompresi gips plaster adalah 1400 psi atau 9,6 MPa sedangkan kekuatan kompresi untuk bahan tanam adalah 350 psi atau 2,4 MPa. Dapat simpulkan bahwa kekuatan kompresi gips plaster lebih besar daripada investment.

KOMPRESI GIPS LAPORAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMPRESI GIPS LAPORAN

UJI KEKUATAN KOMPRESI

Kekuatan produk gypsum dinyataan dalam istilah kekuatan kompresi. Terdapat dua macam kekuatan produk gypsum yaitu kekuatan basah dan kekuatan kering. Kekuatan basah adalah kekuatan yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkan untuk hidrasi hemihidrat tertinggal dalam contoh bahan uji. Kekuatan kering adalah kekuatan yang diperoleh bila contoh bahan uji dikeringkan dari kelebihan air. Kekuatan kering mungkin dua kali atau lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan basah. Sehingga, dengan mengetahui nilai perbedaan diantara kedua kekuatan tersebut sangatlah penting. Hal ini dapat diakibatkan karena begitu banyaknya tetesan air yang terakhir keluar, kristal kristal gypsum yang halus mengendap. Ini menjangkarkan kristal kristal yang lebih besar, kemudian bila air ditambahkan atau bila terdapat kelebihan air, kristal kristal kecil ini pertama kali terlalut , jadi jangkar penguat menjadi hilang. (Annusavice, 2004)Pada hasil percobaan hasil kekuatan gips dengan sediaan basah adalah 4014,3312 g/cm2 atau 0,40143312 MPa sedangkan dengan sediaan kering adalah 11791,083 g/cm2 atau 1,1791083 Mpa. Hasil ini sesuai dengan teori Annusavice (2004) yang menyatakan bahwa kekuatan kering mungkin dua kali atau lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan basah.

Pada hasil percobaan, rata-rata uji kompresi bahan gips plaster adalah 10531,847g/cm2 atau 1,0531847 MPa dan hasil rata rata uji kompresi investment adalah 7865,8175 g/cm2 atau 0,78658175 MPa.

Hal ini sudah sesuai dengan teori Anusavice (2004) yang menyatakan bahwa kekuatan kompresi gips plaster adalah 1400 psi atau 9,6 MPa sedangkan kekuatan kompresi untuk bahan tanam adalah 350 psi atau 2,4 MPa. Dapat simpulkan bahwa kekuatan kompresi gips plaster lebih besar daripada investment.

Kekuatan kompresi gips plaster dapat lebih besar daripada investment karena perbedaan kandungan pada bahan. Menurut Anusavice (2004) kandungan utama gypsum plaster adalah kalsium sulfat hemihidrat (CaSO4)2. Sedangkan investment atau bahan tanam memiliki kandungan utama kalsium sulfat hemihidrat dan silica. Silika merupakan bahan refraktori yang ketika dipanaskan