Upload
ahmad-barrun-nidhom
View
726
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Memiliki kemampuan berbicara yang jelas dan lugas
Memiliki keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan
Memahami latar belakang dan pandangan pasien tentang
diri dan masalahnya
Adanya empaty
Memberikan informsi
Mempengaruhi orang
Mengekspresikan perasaan
1. Pengiriman (karaktersitik atau si pelaku pengirim)
2. Pesan yang dikirim
3. Metode komunikasi
4. Penerima
5. Respon
6. Konteks
Pengirim Penerima
Metode Komunikasi
RESPONKONTEKS
PESAN
Langkah 1Menyelidiki media
pengiriman
Langkah 3Pesan diterima
Pengirim atau
Penerima
Pengirim atau
Penerima
Langkah 2
Mengirim pesan (media pengiriman, oral, tulisan
dan non verbal
Langkah 4
Merespon pesan
1. Hubungan antara orang-orang yang terlibat
2. Faktor waktu : menyediakan waktu yang cukup
3. Pesan yang harus dapat menjelaskan/memberi informasi yang benar, sinkron, tidak membingungkan dalam konteks pembicaraan yang dimaksud
4. Sikap (antara pengirim dan penerima, dalam hal ini adalah dokter keluarga dan pasien)
1. Faktor pengirim pesan
2. Faktor pesan
3. Faktor penerima pesan
4. Faktor lingkungan
5. Faktor media
1. Membangun kepercayaan
2. Empati
3. Berikan kesempatan
4. Setara
Aspek kognitif
Aspek afektif
Aspek penilaian
1. Pembukaan
2. Inti masalah
3. Penyelesaian masalah
4. Penutupan
Ketrampilan melakukan komunikasi verbal
Ketrampilan melakukan komunikasi non verbal
Ketrampilan melakukan pengamatan komunikasi verbal dan non verbal pasien
Yaitu komunikasi melalui kata-kata yang diucapkan oleh seseorang
Membina hubungan (rapporting)
Bertanya (pertanyaan tertutup, terbuka, mendalam dan mengarahkan)
Memberikan informasi
Mendengarkan secara aktif (refleksi isi, perasaan, merangkum)
Menanggapi ucapan pasien
Mendorong pasien untuk berbicara
Yaitu segala sesuatu yang disampaikan oleh seseorang kepada seseorang lainnya tanpa melalui kata-kata, tetapi melalui isyarat, bahasa tubuh dan nada suara
Cara berbicara (volume, artikulasi, ritme, intonasi, penggunaan bahasa dan kosa kata
Bahasa tubuh/body language (ekspresi wajah, gerakan tangan dan kaki, postur tubuh dan gerakan)
Penampilan (karakteristik fisik, kebersihan diri, cara berpakaian)
Jarak kedekatan (zona : intim, personal, sosial, publik)
1. Pengenalan dan pembukaan diri
2. Mendengar
3. Bertanya
4. Penguasaan bahasa non verbal
Penerimaan terhadap orang lain (menerima pasien apa adanya)
Menghargai perasaan orang lain
Toleransi terhadap keanehan yang lain
Perhatian
Konsentrasi
Merefleksi dan merangkum
Tidak memotong atau mencela pasien
Memberikan tanggapan non verbal (misal : anggukan, senyuman, dll)
Refleksi isi (paraphrasing = menggunakan kata lain)
Refleksi perasaan
Merangkum
1. Membandingkan dengan diri sendiri atau orang lain saat mendengarkan
2. Membaca pikiran orang yang sedang berbicara
3. Mempersiapkan jawaban
4. Menyeleksi informasi yang didengarkan
5. Memberikan nilai
6. Melamun/kurang konsentrasi
7. Sikap mendengar yang acuh tak acuh, tidak ada kontak mata
8. Kegagalan mengikuti orang lain berbicara, interupsi terlalu dini
9. Mulai untuk berbicara mengenai cerita anda sendiri/bedakan dengan “membuka diri”
10. Cepat berargumentasi (terlalu bereaksi secara cepat)
11. Memberikan jawaban yg melompat dari pertanyaan karena mungkin anda bosan mendengarkan topik tersebut
12. bereaksi secara impulsif, misalnya : “oh ya …?”, “ya.. Ampun!”, dll
13. Memberikan nasehat sangat awal
14. Mengekspresikan asumsi
15. Memberikan reaksi yg berulang, yang kadang justru memperlihatkan kalau anda tidak serius mendengarkan, misalnya : “ya…benar, benar sekali…”,
Memunculkan ide, pandangan atau perasaan
Membantu orang lain untuk mencapai pengertian thd
pandangan, opini dan perasaannya
Memperlihatkan minat pada orang lain
Memberikan kesempatan pada orang lain
Berusaha menentukan ada tidaknya fakta
Mengumpulkan informasi faktual tanpa diskusi lebih lanjut
Mendorong orang lain untuk membuat pilihan
Meringkas isi atau kesimpulan dari percakapan
Membuat informasi lebih kongkret
1. Pertanyaan tertutup
2. Pertanyaan terbuka
3. Pertanyaan mendalam
4. Pertanyaan mengarahkan
Kapan digunaka
n
Pertanyaan tertutup
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan mendalam
Pertanyaan mengarahk
an
Mulailah dengan
pertanyaan tertutup (misal
pertanyaan yang
mempertanyakan riwayat kesehatan
Lanjutkan dengan
pertanyaan terbuka
Lalu gunakan pertanyaan mendalam
untuk meminta informasi lebih jauh.
Catatan :Jika digunakan tidak
pada kontek yang tepat, hampir sama dengan pertanyaan
mengarahkan
Hindari penggunaan pertanyaan
yang mengarahkan
Memerlukan
Jawaban yang singkat, tepat
sering kali mengundang jawaban ya atau tidak
Jawaban yang lebih panjang
memerlukan pemikiran, memberi
kesempatan penjelasan mengenai pendapat
dan perasaan
Penjelasan mengenai pertanyaan sebelumnya
Mengarahkan pasien untuk
menjawab pertanyaan
dalam bentuk tertentu atau mengatakan sesuatu yang
mungkin tidak akan terpikirkan
oleh mereka
Contoh Berapa usia?Apakah ibu sudah pernah memakai alat KB?
•Apa yang ibu ketahui tentang pil KB?•Bagaimana pendapat dan perasaan ibu setelah memakai IUD?
•Mengapa ibu berpendapat bahwa pil KB itu sulit untuk digunakan?•Bagaimana ibu sampai pada kesimpulan bahwa suntik KB akan menghentikan menstruasi?
•Apakah ibu mendengar bahwa suntuk kb akan menghentikan menstruasi?
Percakapan 1 Percakapan 2
Tanya :
Jawab : Tanya :
Jawab :Tanya : Jawab :
Bagaimana kondisi kesehatan anda?BaikApakah sesak nafasnya sering kambuh?TidakKapan biasanya sesak nafas anda kambuh?Malam hari atau saan udara dingin
Tanya :Jawab : Tanya :
Jawab :
Bagaimana kondisi kesehatan anda?LumayanMungkin anda bisa menceritakan bagaimana kemajuan kesehatan anda?Alhamdulillah, sesak nafas saya sudah jarang kambuh. Kalau dulu saya harus kesini tiap bulan, mungkin hari ini adalah kunjungan saya yang terakhir.
Memberikan kualitas, sikap dan identitas
Mendukung dan membantu bahasa verbal
Mengganti bahasa verbal
Membantu hubungan interpersonal
Cara berbicara
Bahasa tubuh
Penampilan
Jarak kedekatan
Jenis suara (besar kecil)
Volume (keras, lemah)
Artikulasi (kejelasan dalam mengucapkan kata)
Tempo/ritme (irama dalam berbicara : cepat, lambat)
Intonasi (penekanan dalam berbicara)
Penggunaan bahasa (dialek)
Penggunaan kosa kata
Ekspresi wajah (raut muka, kontak mata)
Gerakan tangan dan kaki
Postur tubuh dan gerakan (cara berjalan, cara duduk,
gerakan-gerakan tubuh)
Karakteristik fisik
Kebersihan diri
Cara berpakaian dan menggunakan asesoris
Zona intim (0 – 0,5 meter)
Zona personal (0,5 – 1,5 meter)
Zona sosial (1,5 – 3 meter)
Zona publik (3 meter atau lebih)
Condong kearah pasien
Tersenyum, tidak menunjukkan ketegangan
Tidak ada gerak-gerak kecemasan
Ekspresi wajah yang dapat menumbuhkan kepercayaan
Ada kontak mata dengan klien
Membuat gerakan-gerakan yang menyemangati (misalnya:
menganggukkan kepala sewaktu pasien menyampaikan sesuatu)
Tidak ada kontak mata
Melihat jam terus menerus
Menguap, melihat terus pada kertas/lembar RM atau melihat keluar
Mengernyitkan dahi
Tidak bisa duduk tenang
1. Mengucapkan salam
2. Mempersilahkan duduk
3. Menanyakan identitas
4. Mengeksplorasi keluhan utama
5. Menggali informasi riwayat penyakit sekarang
No Aspek yang dinilaiSkor
0 1 2 3
1. Pengenalan dan pembukaan diri
Memperkenalkan diri Menjalin hubungan/membina sambung rasa Membenagun kepercayaan Menunjukkan empati
2. Mendengar aktif
Refleksi isi Refleksi perasaan Merangkum
3. Bertanya
Pertanyaan tertutup Pertanyaan terbuka (sebaiknya digunakan) Pertanyaan mendalam Pertanyaan mengarahkan (sebaiknya
dihindari)
4. Penggunaan bahasa non verbal
Cara berbicara Bahasa tubuh Penampilan Jarak kedekatan Keterangan :
0 = tidak dilakukan 2 = dilakukan dengan benar
1 = dilakukan, tapi kurang benar 3 = diisi dengan pertimbangan khusus
Hak informasi
Hak akses
Hak memilih
Hak keamanan/keselamatan
Hak kerahasiaan
Hak privasi
Hak harkat martabat
Hak kenyamanan
Hak kesinambungan
Hak berpendapat
Ketrampilan melakukan perilaku-perilaku tunggal (spesifik) secara satu
persatu melalui wawancara
Perilaku-perilkau tunggal tersebut terdiri dari :
Ketrampilan observasi dan memantapkan hubungan baik
Ketrampilan mendengarkan dan bertanya
Ketrampilan mempengaruhi
Ketrampilan konfrontasi (digunakan apabila konselor dan pasien
mempunyai 2 atau lebih pandangan kontradiktif)
Dengan menguasai terlebih dahulu perilaku-perilaku tunggal di atas,
kemudian mengintegrasikan kedalam proses konseling berarti kita
telah melakukan cara kerja yang efektif dan efisien
Dalam pelatihan ini, praktek merupakan hal terpenting agar tercapai
keberhasilan yang optimal
Menyampaikan salam (Greet/SA)
Mengajukan pertanyaan dan menilai (Ask dan Assess/T)
Menyampaikan uraian atau informasi sesuai dengan kebutuhan
pasien (Tel/U)
Membantu pasien mengambil keputusan (Help/TU)
Menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang pelbagai aspek
yang terkait dengan keputusan yang telah diambil (Explain/J)
Merujuk pasien dan menjelaskan kunjungan ulang (refer dan
retur/U)
No Aspek yang dinilaiSkor
0 1 2 3
1. Menyampaikan salam Mempersilahkan duduk Memperkenalkan diri Memberikan salam Melakukan kontak mata Berbicara lafal jelas
2. Mengajukan pertanyaan dan menilai
Menanyakan nama, umur, pekerjaan & alamat Menanyakan masalah utama Menggali riwayat masalahutama yang
diuangkapkan (sesuai dengan kebutuhan/kasus terkait)
3. Menyampaian uraian/informasi sesuai dengan kebutuhan pasien
Menjelaskan alternatif jalan keluar dari permasalahan
Menjelaskan kelebihan/kekurangan masing-masing alternatif
4. Membantu pasien mengambil keputusan
Membantu pasien memilih alternatif penyelesaian
Keterangan :
0 = tidak dilakukan 2 = dilakukan dengan benar
1 = dilakukan, tapi kurang benar 3 = diisi dengan pertimbangan khusus
No Aspek yang dinilaiSkor
0 1 2 3
5. Menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang pelbagai aspek yang terkait dengan keputusan yang telah diambil
Meringkas dan menyimpulkan Melakukan umpan balik
6. Merujuk pasien dan menjelaskan kunjungan ulang
Memberikan penjelasan mengenai tindak lanjut yang sebaiknya dilakukan