33
Komunikasi Intrapersonal Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan menurut Nina (2011) menjelaskan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang.Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.Dia berbicara kepada dirinya sendiri.Dia berdialog dengan dirinya sendiri.Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. Selanjutnya Rakhmat seperti dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli komunikasi penulis mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi memori dan berpikir dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Dalam komunikasi intrapersonal, seorang komunikator (encoder) melakukan proses komunikasi intrapersonal dengan

Komunikasi Intrapersonal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Komunikasi Intrapersonal

Citation preview

Page 1: Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi Intrapersonal

      Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi 

merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran, 

menganalisis dan merenung. Sedangkan  menurut  Nina  (2011) menjelaskan komunikasi 

intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses sensasi, 

asosiasi, persepsi, memori dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh 

Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi 

merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang.Orang itu berperan baik sebagai 

komunikator maupun sebagai komunikan.Dia berbicara kepada dirinya sendiri.Dia berdialog 

dengan dirinya sendiri.Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. 

Selanjutnya Rakhmat seperti dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi 

intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori, 

dan berpikir. 

      Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli komunikasi penulis 

mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri meliputi 

proses sensasi, asosiasi, persepsi memori dan berpikir dengan tujuan untuk berpikir, melakukan 

penalaran, menganalisis dan merenung.

        Dalam komunikasi intrapersonal, seorang komunikator (encoder) melakukan proses 

komunikasi intrapersonal dengan menggunakan seluruh energi yang dimilikinya agar pesan 

yang akan disampaikan kepada komunikan (decoder) dapat diterima dengan jelas, dan 

komunikan pun dapat melakukan umpan balik (feedback) terhadap pesan tersebut. 

Adapun proses komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut:

Page 2: Komunikasi Intrapersonal

Sensasi

      Sensasi adalah proses pencerapan informasi (energy/stimulus) yang datang dari luar melalui 

panca indra. Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan permasalahan yang 

disampaikan oleh seseorang. Di sini terjadi proses pencerapan informasi dengan melalui indera 

pendengaran.

Asosiasi

     Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang mempengaruhi proses sensasi.  

Thorndike  seperti yang dikutip oleh Nina (2011) mengemukakan bahwa  terjadinya asosiasi 

antara stimulus dan respons ini megikuti hukum-hukum berikut, yaitu:

Hukum latihan (law of exercise), yaitu apabila asosiasi antara stimulus dan respons sering 

terjadi, asosiasi itu akan terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari hukum ini adalah semakin 

sering suatu pengetahuan yang telah terbentuk akibat terjadinya asosiasi antara stimulus dan 

respons dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.

Hukum akibat (law of effect), yaitu apabila asosiasi yang terbentuk antara stimulus dan respon 

diikuti oleh suatu kepuasan, maka asosiasi akan semakin meningkat. Ini berarti (idealnya), jika 

suatu respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia 

mengetahuinya, maka kepuasan akan tercapai dan asosiasi akan diperkuat.

     Dari pendapat Thorndike ini , kita dapat mengetahui bahwa sering terjadinya pengalaman 

yang terjadi terhadap suatu peristiwa, maka semakin menguatkan asosiasi dan pada gilirannya 

Page 3: Komunikasi Intrapersonal

akan semakin menguatkan sensasi kita terhadap peristiwa tersebut. Selain itu penguatan 

asosiasi juga terbentuk karena akibat dari suatu peristiwa (asosiasi stimulus dan respon).

Persepsi

      Persepsi adalah pemaknaan/arti terhadap informasi (energy/stimulus) yang masuk ke dalam 

kognisi manusia.Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.Persepsi 

ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).Sensasi adalah bagian dari 

persepsi.Meskipun demikian Desiderato seperti yang dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan 

makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi (perhatian), 

ekspektasi, motivasi, dan memori.

Memori

     Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam 

otak manusia. Secara singkat memori meliputi 3 proses, yaitu:

Perekaman (encoding) yaitu pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit syaraf 

internal.

Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam 

bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif.

Pemanggilan (retrieval), yang dalam sehari-hari disebut mengingat kembali adalah 

menggunakan informasi yang disimpan.

Berpikir

      Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori yang 

dikeluarkan untuk mengambil keputusan.  Selain itu berpikir juga diartikan sebagai kegiatan 

yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision 

making), memecahkan persoalan (problem solving) dan menghasilkan sesuatu yang baru 

(creativity).

      Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan keputusan.Keputusan yang kita ambil 

sangatlah beraneka ragam. Adapun tanda-tanda umumnya adalah:

Page 4: Komunikasi Intrapersonal

Keputusan merupakan hasil berpikir, dan merupakan hasil usaha intelektual.

Keputusan merupakan pilihan berbagai alternatif.

Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan 

atau dilupakan.

      Adapun faktor-faktor personal yang sangat menentukan terhadap apa yang diputuskan, 

antara lain:

a. Kognisi.

Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki.

b. Motif.

Biasa disebut konatif/konasi, dorongan, gairah yang amat memengaruhi pengambilan 

keputusan.

c. Sikap.

Disebut juga afektif/afeksi/emosi yang menjadi faktor penentu lainnya.

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-cukai/19683-komunikasi-

intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal

https://books.google.co.id/books?

id=sFVih7igmEEC&pg=PA47&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=3#v=onepage&q&f=false

https://books.google.co.id/books?

id=XqlOV2TWy4YC&pg=PT56&lpg=PT56&dq=teori+komunikasi+intrapersonal&source=bl&ots=_0O6ex_r

Fn&sig=zcvuNKVB3HFOfc2JFKTsOthlNqU&hl=id&sa=X&ved=0CFgQ6AEwCTgKahUKEwjp6ev7qJnJAhUCG

44KHT0pBgg#v=onepage&q=teori%20komunikasi%20intrapersonal&f=false

http://www.kompasiana.com/mulyadi997/macam-macam-teori-

komunikasi_54f7893ea33311c3758b4650

Page 5: Komunikasi Intrapersonal

Pengertian Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri   komunikator   sendiri   antara   self   dengan   God.Komunikasi   intrapersonal   merupakan keterlibatan internal secara aktif dari  individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya   sendiri   dalam   proses   internal   yang   berkelanjutan.   Komunikasi   intrapersonal   dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.            Dalam buku Trans–Per Understanding Human Communication, 1975, disebutkan bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian. Di lain pihak Ronald   L.   Applbaum   dalam   buku   Fundamental   Concept   in   Human   Communication mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai: Komunikasi yang berlangsung dalam diri kira, ia   meliputi   kegiatan   berbicara   kepada   diri   sendiri   dan   kegiatan-kegiatan  mengamati   dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita (Uchayana 1993).

 

     ( Gambar 1. Komunikasi Intrapersonal )

            Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal dalah   komunikasi   yang   berlangsung   dalam   diri   seorang.   Orang   ini   berperan   baik   sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, dia berbicara pada dirinya sendiri, berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya sendiri, an dijawab oleh dirinya sendiri.

Page 6: Komunikasi Intrapersonal

Adapun sistem komunikasi intrapersonal, seperti tabel berikut :

 2.2 Tahapan Proses Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal menguraikan bagaimana seorang individu menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali, yang melalui tahap-tahap proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori, dan berfikir.1. Sensasi Merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata ”sense” yang   artinya   alat   penginderaan,   yang   menghubungkan   organisme   dengan   lingkungannya. Proses sensasi   terjadi  bila  alat-alat   indera mengubah  informasi  menjadi   impuls-impuls  saraf dengan   ”bahasa”   yang  difahami  oleh  otak.  Melalui   alat   indera,  manusia  dapat  memahami kualitas   fisik lingkungannya.apa saja   yang  menyenth   alat   indera-dari   dalam   atau   dari   luar disebut stimuli.Syarat-syarat terjadinya sensasi sebagai berikut :

a. Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi.Untuk bisa diterima oleh indera diperlukankekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang mutlak (absolutethreshold).b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.

2. Asosiasi Merupakan   proses   kedua   setelah   sensasi   terjadi.   Asosiasi   dapat   diartikan   sebagai   proses menyamakan makna-makna stimulus yang datang di  sensasi  dengan pengalaman masa  lalu. 

Page 7: Komunikasi Intrapersonal

Asosiasi  sangat  berguna untuk  memberikan penyempurnaan persepsi.  Dengan pengalaman-pengalaman tiap individu yang berbeda, maka asosiasi tiap orang seringkali memiliki perbedaan walaupun sensasi yang datang sama.3. Persepsi Merupakan  pengalaman   tentang  objek,   peristiwa  atau  hubungan-hubungan   yang  diperoleh dengan  menyimpulkan   informasi  dan  menafsirkan  pesan.Persepsi   ialah  memberikan  makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli).Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi demikian juga dengan asosiasi yang turut memberikan kontribusi dalam proses persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga ada atensi (perhatian) ekspektasi (pengharapan), motivasi, dan memori (Desiderato dalam Rakhmat, 1999:51)

Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal.Yang menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. Dari   sini,  Krech dan Crutchfield  merumuskan dalil  persepsi  yang pertama:  persepsi  bersifat selektif secara fungsional. Dalil  ini berarti bahwa objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.2.3 Faktor yang mempengaruhi persepsi1. Perhatian   yaitu   proses  mental   ketika   stimuli   atau   rangkaian   stimuli  menjadi  menonjol 

dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan (novelty), 

pengulangan. Faktor   internal  penarik  perhatian adalah  factor  biologis  yaitu  factor  kebutuhan biologis 

pada saat itu; dan factor sosiopsikologis yeng meliputi minat, kebiasaan, sikap.1. Faktor fungsional  adalah yang berasal  dari  kebutuhan,  pengalaman masa  lalu,  kerangka 

acuan seseorang yang semuanya merupakan factor personal.2. Faktor structural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu3. Schlessinger   dan   Groves   dalam   bukunya   Psychology:   A   Dynamic   Science, 

mendefinisikan memori sebagai   tahapan   proses   selanjunya   dalam   komunikasi intrapersonal.  Memori  memegang peranan penting dalam mempengaruhi  baik  persepsi (dengan menyiapkan kerangka rujukan) maupun berfikir. Memori merupakan sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tenang dunia dan menggunakan pengetahuanya untuk membimbing perilakunya (Rakhmat, 1999:62).

Jenis memori:

Page 8: Komunikasi Intrapersonal

Recall (pengingatan):proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi tanpa struktur yang jelas. Misalnya menyebutkan jenis-jenis benda.

1. Recognition   (pengenalan):mengenal   kembali   sejumlah   fakta.   Contoh   seperti   pada pengenalan kembali nama dari foto wajah, pilihan berganda pada tes obyektif.

2. Relearning:menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh. 3. Redintegrasi: merekonstruksi seluruh materi dengan petunjuk memori kecil.4. Berpikir Merupakan proses penafsiran kita terhadap simuli setelah kita melalu tahapan sensasi, asosiasi, persepsi, memori. Secara garis besar, ada dua macam berpiir, yaitu berpikir autistik yang sering dibahsakan   dalam   kehidupan   sehari-hari   sebagai  melamun.Dan   yang   kedua,   yaitu   berpikir realistik yang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif, berpikir induktif, dan berpikir evaluative.Salah   satu   fungsi   berpikir   adalah   menetapkan   keputusan   (Decision   Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif (Creative Thinking).

 

2.4 Teori-teori Komunikasi Intrapersonal            1. Psikologi Sosial

           Psikologi social adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalma hubungan denagn situasi social. Latar belakang timbulnya psikologisosial berasal dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologisosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia.

            Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu   dan   jiwamassa   yang  masing-masing   berlainan   sifatnya.      Sigmund   Freud   berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya   saja tidakdisadari  oleh manusia itu sendiri  karena memang dalam keadaan   terpendam.

            2. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)

                     Teori   ini  menyatakan bahwa  informasi  mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang  inderawi),  kemudian masuk short-term-memory (STM)  lalu dilupakan atau dikoding untuk  dimasukkan   ke  dalam   long-term-  memory   (LTM).Otak  manusia   dianalogikan   dengan komputer.

Page 9: Komunikasi Intrapersonal

             Terdapat  dua macam memori:  memori   ikonis  untuk materi  yang kita  peroleh secara visual,   dan  memori   ekosis  untuk  materi   yang  masuk   secara  auditif   (melalui  pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya   berlangsung sepersepuluh sampai seperempat detik.

        3. Teori Aus

             Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu.Seperti otot, memori kita baru kuat  bila  dilatih terus menerus.Namun menurut  Hunt,  makin sering mengingat,  makin jelek kemampuan mengingat.Dimana tidak selamanya waktu dapat mengauskan memori.

 Proses Kegiatan dalam Diri Komunikator

 

 

BAB IIIANALISIS 

             Berdasarkan jurnal yang membahas mengenai komunikasi intrapersonal dan persepsi, Komunikasi   intrapersonal   itu   sendiri   adalah   komunikasi   yang   berlangsung   dalam   diri seseorang.Orang   itu   berperan   baik   sebagai   komunikator  maupun   sebagai   komunikan,   dia 

Page 10: Komunikasi Intrapersonal

berbicara pada dirinya sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya sendiri, dan dijawab oleh dirinya sendiri.

            Menurut Stanley B. C dalam tulisannya ‘’ Intrapersonal Communication, A review and Critique’’ menyebutkan proses komunikasi intrapersonal yang terjadi pada diri seseorang akan berlangsung seperti ini :1. Berbicara pada diri sendiri, terjadinya komunikasi dalam diri sendiri atau terjadi percakapan 

dengan diri sendiri.2. Terjadi dialog, dialog merupakan suatu proses pertukaran pesan dan pemrosesan makna 

dalam   diri   manusia   antara I and Me. I mewakili   bagian   diri   pribadi   manusia   sendiri, sedangkan Me mewakili produk sosial.

3. Jalannya  proses   tersebut  berdasarkan  perudingan  manusia  dengan   lingkungannya  atau terjadi  adaptasi  dengan  lingkungan.  Disini   terjadi  proses  menggunakan stimuli  dari  dan dalam diri kita.

4. Persepsi, Individu menerima, menyimpan, dan menggambarkan secara ringkas simbol.5. Proses saling mempengaruhi antara ‘’ raw data’’ persepsi dan diberi pengertian.6. Proses Data, merupakan fungsi penggambaran secara baik pada poin ke 4 dan ke 5.7. Feed back, Terjadinya umpan balik, dan ini sangat tergantung dari point 3 dan 6.            Sistem Komunikasi Intrapersonal Proses Komunikasi Intrapersonal 

  (   Sumber   :   Cunningham,   dalam Deetz; 1992 )             Adapun   contoh   kasus   belajar,   yaitu   proses   pembelajaran   (   baca   buku   )   dalam  diri manusia  dimulai  dengan sensasi  yaitu proses menangkap stimulasi  dari   luar  dan dalam diri manusia.  Stimulasi  dari  dalam berupa suasana hati yang gembira dan stimulasi   luar  berupa 

Page 11: Komunikasi Intrapersonal

buku yang dibaca.Dua stimulasi ini diterima menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak. Selanjutnya terjadinya persepsi yaitu proses pemberian makna pada sensasi.

            Persepsi ini sangat tergantung pada perhatian yaitu saat kita memusatkan diri pada buku bacaan,di samping itu dipengaruhi pula oleh faktor fungsional kita adalah kebutuhan membaca buku karena ada ulangan. Dari kondisi diatas menunjukkan bahwa faktor fungsional, struktural dan  perhatian  amat  mendukung   terbentuknya  persepsi  dalam diri  manusia.  Artinya  proses pemberian makna terhadap sensai akan semakin baik karena didukung oleh ketiga faktor tadi. Setelah diberi makna selanjutnya direkan, disimpan dan dicatat, atau dipanggil kembali. Proses ini dinamakan memori. Langkah terakhir adalah mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan. Dalam hal ini bacaan yang sudah direkam, disimpan, dan dicatat, akan dipanggil  kembali  untuk diolah dan dipahami.  Pada akhirnya akan timbul satu pengetahuan baru dari buku yang telah dibaca. Ini merupakan komunikasi intrapersonal dari segi psikologi.

             Komunikasi   intrapersonal   bila   ditinjau   dari   segi   kesehatan   berdasarkan   jurnal “komunikasi   kesehatan”   ditinjau   dari   aspek   jiwa,   spirit,   kemauan,   kesadaran   dan   pikiran, merupakan   sebagian   dari   komunikasi   intrapersonal.   Penelitian   komunikasi   intrapersonal kesehatan berfokus pada proses mental dan psikologis terkait perawatan kesehatan, antara lain mengenai kepercayaan, sikap dan nilai yang mempengaruhi perilaku dan keputusan perawatan kesehatan. Seperti hal nya dimana kondisi seseorang sedang dalam keadaan sakit, yang dimana proses   penyembuhannya  tidak   cukup   jika   hanya  mengandalkan   saja   dengan  mengonsumsi obat,  namun dengan dilakukannya  suatu komunikasi  atau pemberian stimulus  kepada atau terhadap diri sendiri itu lebih baik. Dikarenakan dalam pemberian stimulus dari diri sendiri atau secara intrapersonal mengenai kesehatan, biasanya lebih baik dan lebih cepat menyembuhkan diri dari penyakit, dan hal tersebut juga dapat mempengaruhi cara kerja pikiran, jiwa dan spirit seseorang untuk lebih baik lagi.

            Komunikasi Intrapersonal pada umumnya merupakan suatu komunikasi yang dilakukan terhadap diri sendiri, yang dimana sudah dijelaskan dalam buku Meaning and Mind, Leonard Shedletsky,   bahwa   komunikasi   intrapersonal   meliputi   :   persepsi,   ingatan,   pengalaman, perasaan, menafsirkan, kesimpulan, evaluasi, sikap, penadapat, ide, strategi/taktik, gambaran dan kondisi kesadaran (state of consciouness) ( Gail E.Myers dan Michelle Tohela Myers 1992 ). Komunikasi   Intrapersonal   jika   dikaitkan   dengan   bidang   perikanan   bisa  melalui   komunikasi dengan sumber  atau buku yang dibaca,  buku yang dibaca  tersebut  merupakan wujud atau bentuk dari komunikasi intrapersonal dikarenakan terdapat suatu komunikasi yang terjadi pada diri   kita   atas   apa   yang   telah   dibaca.   Dari   kondisi   inilah,   dilanjutkan  melalui   sensasi   yang selanjutnya   diolah  menjadi   persepsi   yang   akan  memberikan  makna  pada   sensasi   sehingga 

Page 12: Komunikasi Intrapersonal

manusia   memperoleh   pengetahuan   baru.   Di   sini   persepsi   mengubah   sensasi   menjadi informasi.Hal-hal yang mempengaruhi persepsi adalah faktor perhatian, faktor fungsional dan faktor struktural.             Segi   cara   berpikir   dari   komunikasi   intrapersonal,   dari   segi   ini   cara   berpikirnya   pun berbeda   dengan   komunikasi   pada   umumnya,   karena   komunikasi   intrapersonal   hanya mengandalkan pemahaman pribadi dan pengalaman pribadi. Sehingga dari segi berpikirnya pun tidak seluas atau tidak serumit jika dibandingkan dengan komunikasi yang lainnya. Namun, ada keuntungan yang lebih atau didapatkan yaitu dari segi memori dan pemahaman, yang dimana dari   segi   memori   untuk   komunikasi   intrapersonal   lebih   lama   karena   hal   tersebut   hanya berdasarkan  pemahaman  dan  pemikiran  pribadi,   berbeda  dengan  komunikasi   lainnya  yang dimana   komunikasi   yang   lain   didapatkan   dari   berbagai   sumber   dan   adanya   interaksi   dan keterkaitan dengan pihak yang lainnya atau manusia lain, sehingga sumber ilmu atau sumber pemahaman banyak  didapatkan  dan beragam.  Selain   itu  adanya  pertukaran   informasi  atau informasi-informasi   baru   yang   didapatkan   dari   narasumber   atau   sumber-sumber   lainnya, sehingga saegi pemikirannya pun sangatlah berbeda.

             Jika dikaitkan kembali  dengan bidang perikanan, misalnya saja masyarakat desa yang dimana mereka lebih mengetahui mengenai bagaimana berbudidaya yang benar dan baik atau bagaimana mengolah hasil perikanan yang baik, dengan cara mereka mempelajarinya sendiri atau berdasarkan pengalaman. Sehingga mereka lebih cenderung kepada bentuk komunikasi intrapersonal   atau   komunikasi   yang   dilakukan   antara   diri   sendiri.   Kemudian   hal   tersebut berbeda dengan kalangan masyarakat yang berada di kota, mereka dalam segi teknik untuk berbudidaya   atau   apapun   mengenai   perikanan   lebih   mengandalkan   dari   sumber   atau pertukaran informasi dengan yang lainnya, karena mereka atau pemahaman mereka kurang, sehingga harus adanya suatu komunikasi dengan pihak yang lainnya agar mereka mengetahui bagaimana berbudidaya yang benar dan baik.

             Selanjutnya   dari   segi   kompetensi   intrapersonal,   terdiri   dari   pengetahuan   diri, pengarahan diri dan harga diri. Pengetahuan diri merupakan pemahan terhadap kekuatan dan kelemahan dirinya dan masalahnya yang muncul bila kurang memahami diri, yaitu

–           Mengasingkan diri,

–          Tampilan perilaku yang kurang memadai

–           Kurang dapat mengambil keputusan

Page 13: Komunikasi Intrapersonal

–           Persepsi yang keliru, lari dari kenyataan dan

–           Memanipulasi orang lain.

Pengarahan   diri   merupakan   daya   yang   memberi   arah   dan   bertanggung   jawab   terhadap konsekuensi perilakunya, yang terdiri dari

–          Kurang percaya diri dan

–          Kurang mampu mengendalikan diri dan yang terakhir harga diri, pandangan seseorang bahwa dirinya bermanfaat,  berkemampuan dan berkebajikan,  masalah yang muncul  apabila kurang memiliki harga diri,  yaitu : Kurang respek terhadap diri, mengatakan diri sendiri, tidak konsisten dalam berteman dan juga tidak mampu memaafkan diri sendiri.

 Contoh Kasus :

   1.   Konflik Intrapersonal (mutia)

      Kategori : Approach-approach Conflict

      Saya mempunyai konflik pada diri saya sendiri.Dan pilihan ini menyulitkan saya.Berhubung sebentar lagi saya mendapat tugas kerja praktek pada semester 6.Saya dihadapi dua pilihan yang berhubungan dengan kerja praktek/PKL.  Ayah dan paman saya sama-sama menawari kerja praktek di kantornya.

2.      Konflik Intrapersonal (Angga)

Konflik ini terjadi disebabkan karena ada dua keinginan yang ingin saya penuhi kedua-duanya, akan tetapi karena ada beberapa faktor yang menyebabkan saya harus memilih salah satu dari pilihan yang ada. Ketika saya ingin membeli drum set dan juga AC (Air Conditioner) membuat saya bimbang dalam memilih salah satu. Saya ingin membeli drum set karena hanya drum yang belum saya miliki, jadi ketika saya bermain musik dengan teman saya, hanya saya yang tidak memegang alat. Tetapi jika saya membeli drum set kondisi di dalam ruangan sangat lah panas meski pun sudah diberi kipas angin. Mungkin disebabkan karena suhu panasnya hanya berputar didalam ruangan. Saya ingin membeli AC (Air Conditioner) agar suhu di ruangan tetap sejuk dan 

Page 14: Komunikasi Intrapersonal

segar, akan tetapi jika saya membeli AC (Air Conditioner) saya tidak dapat memegang alat saat teman-teman saya bermain musik. Hingga sekarang saya masih belum dapat memilih barang mana yang akan saya beli.

Dalam pengambilan keputusan saya mencoba mengambil teori yang kemukakan oleh “Scott dan Mitchell”, Dalam proses pengambilan keputusan yaitu meliputi :

1.      Proses pencarian/penemuan tujuan.

Yaitu harus menemukan tujuan dalam pengambilan keputusan, untuk apa keputusan tersebut di ambil dan apa tujuannya mengambil keputusan tersebut. Dalam hal ini saya mencari tujuan dari masing-masing barang yang saya inginkan. Untuk tujuan pengambilan drum set yaitu agar saya dapat bermain musik bersama dengan teman-teman saya dan dapat juga mengasah kemampuan saya dalam bermain drum set. Sedangkan untuk tujuan pengambilan AC (Air Conditioner) hanya untuk membuat ruangan sejuk dan segar.

2.      Formulasi tujuan.

Tahap ini yaitu merumuskan tujuan dengan mengumpulkan berbagai keuntungan dan kekurangan dalam pengambilan keputusan. Seperti yang dijelaskan dalam proses pencarian/penemuan tujuan, dalam pengambilan keputusan drum set keuntungannya saya dapat bermain bersama teman-teman dan dapat berlatih untuk mengasah kemampuan bermain drum. Kekurangan yang didapat, ruangan menjadi panas sehingga menyebabkan konsentrasi sedikit berkurang. Sedangkan untuk AC (Air Conditioner) keuntungan yang di dapat ruangan menjadi lebih sejuk dan segar, sehingga dalam bermain dapat meningkatkan sedikit konsentrasi. Akan tetapi kekurangan yang didapat ialah saya hanya bisa melihat dan sedikit bermain alat music lainnya secara berganti-gantian, tidak dapat bermain secara langsung bersama-sama.

3.      Pemilihan Alternatif.

Dalam proses pemilihan alternative disini ialah mencari pilihan lain dari barang yang di inginkan. Untuk AC (Air Conditioner) mungkin dapat digantikan dengan kipas angin meskipun suhu panas diruangan hanya berputar-putar saja, akan tetapi dapat memberikan sedikit kesegaran. Sedangkan untuk drum set, dalam mencari alternatif lain dari drum set sangat susah. Karena drum set memiliki suara yang khas dalam mengeluarkan alunan musiknya.

4.      Mengevaluasi hasil-hasil.

Setelah melewati semua tahap diatas, dalam tahap ini yaitu untuk mendapatkan hasil dari semua yang sudah dilakukan dari atas. Setelah beberapa pertimbangan yang telah dirumuskan dapat disimpulkan dalam pemilihan keputusan yang diambil ialah drum set. Karena kegunaan 

Page 15: Komunikasi Intrapersonal

AC (Air Conditioner) hanya untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan saja, sedangkan drum set saya dapat merasakan kesenangan bermain bersama-sama dan dapat berlatih untuk mengasa kemampuan bermain drum. Dan dari alternative yang didapat AC (Air Conditioner) dapat diganti kan dengan kipas angin, meski tidak sebaik dengan AC (Air Conditioner) akan tetapi dapat mengurangi sedikit panas dalam ruangan. Sedangkan untuk drum set tidak menemukan alternative lain yang sesuai dengan drum set.

Setelah mengikuti teori proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh “Scott dan Mitchell” mungkin dalam pembelian barang nanti saya akan mengambil drum set untuk mendapat keuntungan dan kepuasan tersendiri.

   3.      Konflik Intrapersonal ( Risqa)

Kategori : Approach-avoidance conflict

Saya mengalami konflik intrapersonal, di bingungkan pada dua hal yang sama-sama bermanfaat namun jika memilih salah satu akan menimbulkan konflik. Pasalnya setelah lulus kuliah saya harus membiayai adik-adik setelah ayah saya pensiun. Namun, di sisi lain saya ingin menabung untuk masa depan saya seperti menikah, membeli rumah sendiri dan lain-lain. Hal tersebut selalu terpikirkan.Keputusan yang diambil harus bijak.

     4.      Konflik Intrapersonal (Febri)

Kategori : Approach-approach Conflict

Saya sulit membagi waktu dalam mengerjakan tugas kuliah dengan berkumpul bersama teman-teman SMA tentunya hal ini banyak dirasakan oleh remaja yang sebaya. Memiliki pikiran yang masih labil umum dimiliki oleh remaja-remaja seperti saya. Tentunya saya sangat sulit membagi waktu dalam hal ini , disisi lain saya ingin selalu berkumpul dengan teman-teman tapi saya harus memikirkan kewajiban saya dalam mengerjakan tugas-tugas kampus.

Page 16: Komunikasi Intrapersonal

Mari kita bahas satu per satu dari keempat sub materi ini.

1.        Sensasi

Tahap awal masuknya informasi.Sensasi itu berasal dari kata “sense”, artinya alat penginderaan yang menghubungkan kita dengan lingkungan kita.  Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memelurkan penguraian verbal, simbolis, atau koseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera,” tulis Benyamin B. Wolman (1973: 3443).

Apapun definisi dari sensasi, kita tidak usah terlalu focus ke sana, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya.Lebih dari itu, melalui alat indera lah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.

There is nothing in the mind expect what was first in the sense (tidak ada apa-apa dalah dunia kita kecuali harus lebih dulu lewat alat indera). Inilah yang dikatakan oleh filsuf Jhon Locke. Berkeley, salah seorang filsuf lainnya juga mengatakan bahwa Andaikan kita tidak mempunya alat indera, dunia tidak akan ada. Kita tidak akan tahu ada rambut harum yang baru disemprot hairspray, bila tidak ada indera pencium. Sentuhan lembut dari istri Anda tidak akan Anda sadari kalau indera peraba Anda sudah mati. Lalu Anda tidak mendengarkan ada yang membisikan ucapan kasih ditelinga Anda, tidak melihat senyuman manis yang dialamatkan kepada Anda. Dunia Anda tidak teraba, terdengar, tercium, terlihat-artinya tidak ada sama sekali dunia tanpa indera.

Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Psikologi menyebutkan ada Sembilan (bahkan ada yang menyebut sebelas) alat indera : pengelihatan, pendengaran, kinestetik, vestibular, perabaan, temperature, rasa sakit, perasa, dan penciuman. Kita dapat mengelompokkannya pada tiga macam indera penerima sesuai sumber informasi.Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri individu sendiri (internal).Informasi dari luar diinderai oleh ekstereseptor (misalnya telinga atau mata).Informasi dari dalam indera oleh interoseptor (misalnya sistem peredaran darah).Selain itu, gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh proprioseptor (misalnya organ vestibular).

Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau luar disebut stumulus. Saat ini Anda sedang membaca tulisan saya (stumulus eksternal), padahal pikiran Anda saat ini sedang diganggu oleh pembayaran uang kost yang habis waktu hari ini (stimulus internal).Anda serentak menerima dua macam stimulus. Alat penerima Anda segera mengubah stimulus ini menjadi energy saraf untuk disampaikan ke otak melalu proses tranduksi. Agar dapat diterima pada alat indera Anda, stimulus harus cukup kuat. Batas minimal intensitas stimulus disebut ambang mutlak (absolute threshold) .mata, misalny, hanya menangkap stimulus yang mempunyai panjang gelombang cahaya antara 380-780 nanometer. Telingan manusia hanya dapat mendeteksi gelombang suara yang berkisar antara 20-20.000 heartz. Manusia akan sanggup menerima temperature 10°C sampai 45°C. Dibawah 10°C ia akan menggigil dengan perasaan dingin yang mencekam. Diatas 48°C, ia akan meringis kepanasan.

2.        Persepsi

Page 17: Komunikasi Intrapersonal

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli).Hubungan sensasi dan persepsi sudah jelas.Sensasi adalah bagian dari persepsi.Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori (Desideranto, 1976: 129).

            Anda melihat kawan Anda sedang melihat-lihat etalase toko. Anda menyergapnya dari belakang, “ bangsat, lu. Udah lupa sama aku ya!” Anda terkejut.Ia bukan kawan Anda, tetapi orang yang belum pernah Anda kenal seumur hidup Anda. Ini bukan kesalahan sensasi, ini kekeliruan persepsi.Bila dosen mengucapkan “Bagus”, tetapi Anda mendengar “Agus”, Anda keliru sensasi. Akan tetapi, bila saya mengucapkan “Anda cerdas sekali”, lalu Anda menerima pujian saya dengan berang, karena Anda kira saya mempermainkan Anda, Anda salah mempersepsi pesan saya.

a.        Perhatian (Attention)

“perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah”.

Ada dua faktor penarikan perhatian yang akan kita bahas, diantaranya :

1. Faktor eksternal penarik perhatian

Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarikan perhatian (attention getter). Stumulus diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain : gerakan, intensitas stimulus, kebaruan,l dan pengulangan.

            Gerakan. Seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak. pada tempat yang dipenuhi benda-benda mati, kita akan lebih tertarik kepada tikus kecil yang bergerak.

Intensitas stimuli. Kita akan memperhatikan stumulus yang lebih menonjol daripada stimulus yang lain. warna merah pada latar belakang putih, tubuh jangkung ditengah-tengah orang pendek, atau tawara pedagang yang paling nyaring di pasar malam, sukar lolos dari perhatian kita.

Kebaruan (Novelty). Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan menarik perhatian. Beberapa eksperimen juga membuktikan stimulus yang luar biasa lebih mudah dipelajari atau diingat.Karena alasan inilah maka orag-orang mengejar novel yang beru terbit, film yang beru beredar, atau kendaraan baru yang lebih mutakhir (karena itu pula kenapa istri muda lebih disenangi daripada istri pertama).

Perulangan. Hal-hal yang disajikan berkali-kali bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Disini, unsur familiarity yang sudah kita kenal berpadu dengan unsur novelty,(yang baru kita kenal). Perulangan juga mengandung unsur sugesti: memengaruh bawah sadar kita. Bukan hanya pemasang iklan, yang memopulerkan produk dengan mengulang-ngulang “jingles” atau slogan-slogan, tetapi juga politisi memanfaatkan prinsip perulangan.

Page 18: Komunikasi Intrapersonal

2. Faktor Internal Penaruh Perhartian

Faktor biologis.Dalam keadaan lapar, seluruh pikiran didominasi oleh makanan.Oleh karena itu, bagi orang lapar, yang paling menarik perhatiannya adalah makanan. Yang kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal yang lain. anak muda yang baru saja menonton film porno, akan cepat melihat stimulus seksual disekitarnya.

            Faktor-faktor sosiopsikologis.Berikan sebuah foto yang menggambarkan kerumunan orang banyak dijalan sempit. Tanyakan apa yang mereka lihat. Setiap orang akan melaporkan hal yang berbeda. Namun, seorang pun tidak dapat melaporkan berapa orang terdapat pada gambar itu, kecuali sebelum melihat foto, mereka memperoleh pertanyaan itu. Bila kita ditugaskan meneliti berapa orang orang mahasiswa berada didalam kelas, kita tidak akan dapat menjawab berapa orang diantara mereka yang memakai baju berwarna merah.

            Motif sosiogeni, sikap, kebiasaan, dan kemauan mempengaruhi apa yang kita perhatikan. Dalam perjalanan naik gunung, geolog akan memperhatikan batuan; ahli botani, bunga-bungaan; ahli zoology, binatang; seniman, warna dan bentuk; orang yang bercinta, entahlah (Lefrancois 1974: 56).

3.         Memori

Apa itu memori? “memori adalah sistem yang sangat berstuktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimulus mengenai indera kita, setiap saat pula stimulus itu direkam secara sadar ataupun tidak sadar.  Berapa kemampuan rata-rata manusia

a.         Jenis-jenis memori

1)      pengingat (recall). pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbati (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas. jika anda ditanya, "apakah jenis-jenis ikan laut yang termasuk mamalia?". anda menjawabnya dengan pengingatan. ketika anda menjawab pertanyaa dalam bentuk esai, anda juga mencoba mengingat kembali fakta yang tersimpan di memori.

2)      pengenalan (recognition). agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mudah mengingatnya kembali. pertanyaan, "siapa nama presiden mesir sekarang?" lebih sukar dijawab daripada pertayaan. "siapa nama presiden sekarang-Sadat atau Mubarak?" Pada pertanyaan kedua, anda tidak usah mengingatnya, anda harus mengenal satu diantara dua.pilihan berganda (multiple-choice) dalam tes objektif menuntut pengenalan, bukan pengingatan.

3)      belajar lagi (relearning). menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaa memori. seorang pskolog sering membacakan kutipan-kutipan pendek dalam bahasa yunani pada anaknya yang masih kecil. ini dilakukannya seiap hari sejak usia 15 bulan sampai 3 tahun. pada usia 8 tahun, ia ditanya apakah masih ingat dengan kutipan-kutipan yang pernah didengarnya. anak ini menjawab tidak. recall tidak terjadi. diperlihatkan kutipan-kuipan itu kepadanya, apakah ia mengenalnya. recognition juga tidak terjadi. hampir-hampir psikolog itu menyimpulkan memorinya hilang. kini si anak disuruh menghafal kutipan yang pernah dan tidak pernah didengarnya. ini yang disebut relearning.

Page 19: Komunikasi Intrapersonal

4)      Redintegrasi (redintegration). redintegrasi ialah merekonstruksi seluruh masa lalu dari sau petunjuk memori kecil. Suatu takbir pada malam 'Id sering membawa orang Islam pada kenangan-kenangan indah (atau pahit) pada masa lalu, lengkap dengan seluruh emosi yang menyertainya.petunjuk memori (memory cues) mungkin berupa bau tertentu, warna atau tempat. Inilah yang menyebabkan Anda tiba-tiba dilanda perasaan sedih ketika mencium bau parfum tertentu, karena mengingatkan

                                       

b.        Mekanisme Memori.

1.      Teori aus (disuse theory)

Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu.Seperti otot, memori kita baru kuat, bila dilatih terus-menerus.Sejak zaman Yunani sampai sekarang, masih ada orang yang beranggapan bahwa tugas guru adalah melatih ingatan muridnya.Selama sekolah, orang hanya belajar mengingat. William James, juga Benton  J. Underwood membuktikan dengan eksperimen bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorize”. Makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat (Hunt 1982; 94).Lagi pula, tidak selalu waktu menghauskan memori.Sering terjadi, kita masih ingat pada peristiwa puluhan tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang lewat.

2.      Teori interferensi (interference theory)

Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas.Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu.Katakanlah, pada kanvas itu sudah terlukis hukum relativitas. Segera setelah itu, Anda mencoba merekam hukum medan gabungan. Yang kedua, akan menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau menguburkannya. Ini disebut interverensi.Misalnya, Anda menghafal halaman pertama dalam kamus Inggris-Indonesia.Anda berhasil.Teruskan ke halaman dua.Berhasil juga, tetapi yang diingat pada halaman pertaman berkurang.Ini disebut inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang). Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa pelajaran yang dihafal sebelum tidur lebih awet dalam ingatan daripada pelajaran yang dihafal sebelum kegiatan-kegiatan lain. mengapa ?karena dalam tidak terjadi inhibisi retroaktif.

            Di muka kita menyebut nama Underwood. Ia menyuruh subjek eksperimennya untuk meghafal daftar suku kata yang tidak ada artinya. Dua puluh empat jam kemudia, mereka dites. Mereka sanggup mengingat 80%. Pada daftar yang ke 20, dengan jangka waktu yang sama, mereka mengingat hanya 20%. Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita.Ini isebut inhibisi proaktif (hambatan kedepan).

            Masih ada satu hambatan lagi walaupun tidak tepat masuk teori interferensi.Ini kita sebut hambatan motivasional.Psikologi klinik membuktikan bahwa peristiwa-peristiwa yang “melukai” hati kita cenderung dilupakan. Freud mengasali lupa pada proses represi yang berkaitan dengan cemas atau ketakutan. Amnesia – lupa sebagian atau seluruh memori – busa terjadi karena gangguan fisik atau psikologi; karena kerusakan otak atau neurosis. Sebaliknya, sesuatu yang penting menurut kita, yang menarik perhatian kita, yang memenuhi kebuutuhan kita, akan mudah kita ingat. Sekali lagi, ini pengaruh faktor personal dalam memori.

Page 20: Komunikasi Intrapersonal

3.      Teori pengolahan informasi (information theory)

Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short term memory (STM, memori jangka pendek); lalu dilupakan atau di koding untuk dimasukan kedalam long term memory(LTM, memori jangka panjang). Otak manusia dianalogikan dengan computer.

            Sensory storage lebih melupakan proses perseptual daripada memori. Ada dua macam memori : memori iconis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran) penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung seper sepuluh sampai seperempat detik. Sensory storagelah yang menyebabkan kita melihat rangkaian gambar seperti bergerak, ketika kita menonton film.

            Supaya dapat diingat, informasi ini harus disandi (encoded) dan masuk pada short term memory. Ini pun berlangsung singkat.Anda melihat nomor telepon, kemudian memutar pesawat, dan nomor telepon itu terlupa lagi; kecuali kalau Anda mengulangnya berkali-kali.STM sangat terpengaruh interferensi. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Anda dapat mengingat 8-1-6-5-4-2-2, tetapi akan sukar mengingat 1-7-0-8-1-9-4-5-1-3-6-5. Jumalh bit informasi ini disebut rentangan memori (memori span). Untuk mengingatkan kemampuan STM para psikolog menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut chunk. Deretan angka yang kedua akan segera diingat bila dibagi menjadi empat chunk.

            1708 1945 1365

            Ini tahun Masehi dan tahun Hijrah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bila informasi ini berhasil dipertahankan pada STM, ia akan masuk LTM. Inilah yang umumnya kita kenal sebagai ingatan.LTM meliputi periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Seperti yang disebut diatas, kita dapat memasukan informasi dari STM ke LTM dengan chunking (membagi menjadi beberapa “chunk”), rehearsals (mengaktifkan STM untuk waktu yang lama dengan mengulang-ulangnya), clustering (mengelompokkan dalam konsep-konsep, seperti memasukkan elang, perkutut, dan jalak pada kelompok burung), atau method of loci (memvisualisasikan dalam benak kita materi yang harus kita ingat). Kita tidak bermaksud menguraikan strategi mengingat itu secara terperinci.Kita disini hanya ingin menunjukkan mekanisme kerja memori dalam menerima, mengolah dan menyimpan informasi.

4.        Berpikir

Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka pengambilan keputusan (decision making), memecahkan persoalan (solving problem), dan menghasilkan yang baru (creativity).Mamahami realitas berarti menarik kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas internal dan eksternal. Sehingga ditarik kesimpulan, berpikir sebagai proses ppenarikan kesimpulan.

Page 21: Komunikasi Intrapersonal

a.         Bagaimana Orang Berpikir?

Bagaimana orang berpikir?Atau begaimana orang menarik kesimpulan? Secara garis besar ada dua macam berpikir: berpikir autistic dan berpikir realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun.Fantasi, menghayal, wishful thinking, adalah contoh-contohnya.

            Dengan berpikir autistic orang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambaran-gambaran fantasi.Berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Ada tiga macam berpikir realistic: deduktif, induktif, evaluative.

            Berpikir deduktif ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama merupakan pernyataan umum.Dalam logika ini disebut silogisme. Contoh klasiknya adalah:

            Semua manusia bakal mati

            Shodikin manusia

            Jadi, shodikin bakal mati.

Kemudian berpikir induktif, dimulai dari hal-hal yang khusus dan mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi.Saya bertemu dengan Asep, mahasiswa FIKOM.Ia pAnda berbicara. Saya berjumpa dengan Heni, Yeli, Hamdan; semuanya mahasiswa FIKOM dan pAndai berbicara.Saya menyimpulkan, mahasiswa FIKOM pAndai berbicara.Ketepatan berpikir induktif bergantung pada memadainya kasus yang dijadikan dasar. Misalnya ada lima orang mahasiswa FIKOM cukup untuk dijadikan sampel yang representative.

            Berpikir evaluative ialah berpikir kritis, mengenai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.Kita menilaiinya menurut kriteria tertentu.

b.        Menetapkan Keputusan (Decision Making)

salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. sepanjang hidup kita harus menetapkan keputusan. keputusan yang kita ambil beraneka ragam. Akan tetapi, ada tAnda-tAnda umumnya: (1) keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual; (2) keputusan selalu melibatkan pillihan dari berbagai alternative; (3) keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan.

Masih belum banyak yang dapat diungkapkan tentang proses penetapan keputusan. namun, sudah disepakati, bahwa faktor-faktor personal amat menentukan apa yang diputuskan itu, antara lain kognisi, motif dan sikap. Kognisi artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Bila Anda tahu daerah X berbahaya, Anda akan memutuskan untuk tidak datang kesana.

c.         Memecahkan Persoalan (Problem Solving)

Proses memecahkan masalah melalui lima tahap (tapi, tidak selalu begitu!)

Page 22: Komunikasi Intrapersonal

1.      Problem situation: situasi ketika individu mulai menghadapi masalah

2.      Memori recall: individu tersebut akan menggunakan memorinya, untuk mengetahui cara-cara apa saja yang efektif untuk menyelesaikan problem terseut pada masa lalu.

3.      Trial and Error: individe tersebut akan mencoba melakukan solving dengan sistem trial error. Tahapan ini juga disebut dengan mechanichal solution (penyelesaian secara mekanis), karena solving disini dilakukan secara tindakan nyata, bukan hanya pemikiran saja.

4.      Penggunaan lambang verbal dan grafis: otak individu akan berfikir tentang problem tersebut, dan mengasosiasikannya dengan hal-hal lain. biasanya orang lebih sering menggunakan pola analogi “jika masalah A bisa diselesaikan dengan B, mungkin saja masalah C ini bisa diselesaikan dengan B juga, karena A dan C itu mirip”

5.      Aha Elerbnis (Pengalaman AHA): merupakan insight solution. Yaitu sebuah pengalaman dalam mental individu, ketika individu tersebut mampu mendapatkan solusi di dalam pemikirannya. 

Faktor yang Mempengaruhi Proses Pemecahan Masalah:

1.      Motivasi: motivasi yang rendah mengalahkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas. Anak yagn terlalu bersemangat untuk melihat hadiah ulang tahun, akan kesulitan  membuka pitanya.

2.      Kepercayaan dan sikap yang salah: asumsi yang salah dapat menyesatkan kita. Bila kita percaya bahwa kebahagiaan dapat diperoleh dengan kekayaan material, kita akan mengalami kesulitan ketika memecahkan penderitaan batin kita.

3.      Kebiasaan: kecenderungan untuk mempertahankan pola berpikir tertentu, atau melihat masalah dari satu sisi saja.

4.      Emosi: emosi mewarnai cara berpikir kita. Kita tidak pernah dapat berpikir benar-benar objektif.Emosi bukanlah hambatan utama.Tapi, bila emosi itu sudah mencapai intensitas yang begitu tinggi sehingga menjadi stress, batulah kita menjadi sulit berpikir efisien.

d.        Berpikir Kreatif (Creative Thinking)

Berpikir kreatif adalah “thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new invention, new work of art”

Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat:

1.      Kreativitas melibatkan respon atau gagasan baru, atau yang secara statistic sangat jrang terjadi. Akan tetapi kebaruan saja tidak cukup.

Page 23: Komunikasi Intrapersonal

2.      Kreativitas dapat memecahkan persoalan secara realistis.

3.      Kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin (MacKinnon, 1962)

Proses Berpikir Kreatif

1.      Orientasi: masalah dirumuskan, dan aspek masalah diidentifikasi

2.      Preparasi: pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.

3.      Inkubasi: pikiran beristirahat sejenak, ketika berbagai pemecahan menemui jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah terus berlangsung di dalam alam bawah sadar.

4.      Iluminasi: masa inkubasi berakhir ketiak pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan pengalaman Aha

5.      Verivikasi: tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemcehan masalah yang diajukan pada tahap keempat.

Faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif

1.      Kemampuan kognitif: termasuk disini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.

2.      Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimulasi internal dan eksternal; ia memiliki minat yang beragam dan luas.

3.      Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri. Orang kreatif tidak senang “digiring”, ia ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya. Ia tidak terlalu terikat pada konvensi sosial.