Upload
oswar-mungkasa
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
1/28
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
KONEKTIVITAS ENAMKORIDOR EKONOMI
33 Proyek PPP Dukung MP3EI
Apa dan Bagaimana M P3EI
Rencana Aksi MemperkuatKonektivitas Nasional
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
2/28
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi K husus Konektivitas N asional 2011
2
E D I T O RI A L & RE D A K S I
P EN A SE H A T / P EL I N D U N G
Depu t i B idang Sarana & Prasa rana ,
B a p p e n a s
PENANG GUN G JAWAB
D i re k t u r Pe n g e m b a n g a n K e r j a sa ma
P e me r i n t a h & S w a s ta B a p p e n a s
P EM I M P I N R ED A K S I
Jusu f A rb i
DEWAN REDA KSI
D e l t h y Su g r i a d y S im a t u p a n g ,
Gunsa i r i ,
R ac h m a t M a r d ia n a ,
N o v i e A n d r i a n i,
M o h a m m a d T a u fi q R i n al d i ,
A d e H e n d r a p u t ra
REDAKTU R PELAKSAN A
B . G u n t a r t o
REPORTER/ RISET
Sandra Kaunang ,
A g u s S u p r i y a d i H i d a y a t
FOTOGRAFER
A r i e f B a k r i
DESAIN GRAFIS
I nd r ie Soeharyo
SUSUN AN RED AKSI
In f rast ructure Reform Sector
D eve lopm en t Prog ram ( IRSD P)
BAPPENAS
Jl. Tanjung N o.47 Jakarta 1031 0
w ebs ites: ww w .i rsdp .o rg
Tel . (62-21) 3925392Fax. (62-21) 3925390
ALAM AT REDAKSI
Bagaimana Indonesia di tahun 2025?
Pada tahun 2025, pendapatan per-k apita penduduk In donesia dit argetk an akan m encapai
seki t ar U S$ 15.000, dengan Produk D om estik Br uto (PD B) antara U S$ 4 tr i l iun -U S$
5 tri l iun. Indonesia akan mendapat predikat baru sebagai negara berpendapatan tinggi.
Sebagai gamb aran, p ada tahun 2010, pendapatan per-kapita p enduduk In donesia adalah
U S$ 3 .000 dan PD B k i t a US$ 700 m i l iar .
Tentu akan ti m bul p ert anyaan: bagaim ana kit a dapat m encapai target t ersebut ? M am puk ah
seluruh pemangku kepent in gan di negeri in i b ersin ergi m em bangun I ndo nesia? Jawabannya
adalah: h arus mampu , dan harus bisa.
Saat ini, sudah ada M asterplan Percepatan dan Perluasan Pem bangunan Ekon om i In don esia
atau lebih d ikenal dengan M P3EI. In i adalah d okum en kerja yang si fatnya m elengkapi
dokumen lain yang sudah ada, seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana
P em b a n g u n a n Ja n g k a M en e n g a h , d i t i n g k a t n a si o n a l m a u p u n d a er a h .
M P3EI dim aksudkan untuk mendorong terwujudn ya pertum buhan ekonom i yang t in ggi ,
berim bang, berk eadilan dan berkelanj ut an. M elalui langk ah percepatan tersebut , In don esia
akan dapat m endudu kk an di rin ya sebagai sepul uh negara besar dun ia pada tahun 2025 ,
dan enam negara besar pada tahun 2050.
Untuk mencapai Visi Indonesia 2025, dirumuskan tiga strategi dasar, yaitu pengembangan
potensi ekonomi melalui koridor ekonomi; penguatan konektivitas nasional; dan penguatan
kemampuan SD M dan Ip tek N asional. D alam kaitan itu lah persoalan konektivi tas nasional
m enjadi sangat relevan un tu k d ibahas dalam m ajalah Su st a i n i n g P A RT N E R SH I P i n i .
D i bagian awal, akan dip apark an t ent ang apa dan bagaim ana M P3EI ; kemud ian keterkaitan
antara M P3EI dengan d okum en kerja yang lain; t entang persoalan k onekti vit as nasion al
pada enam kor idor ekon om i; serta bagaim ana rencana aksi d alam m eningkatkan k onekti vitas
nasional t ersebut. E disi in i juga di lengkapi dengan pendapat para ahl i dan pengamat
mengenai persoa lan in i , dan daf tar program pemer in tah dengan skema KPS yang
menduk ung program besar M P3EI.
Persoalan konektivitas antar koridor sangat terkait dengan ketersediaan infrastruktur yang
mem ungki nkan k eterhubun gan antar pu lau dan wi layah dengan lebih cepat dan lebih
mu rah. O leh k arena itu, keberadaan pelabuhan dengan m anajemen p elayaran sert a bongkar
mu at yang baik, m isalnya, tentu m enjadi suatu keharusan. H al in i ju ga harus diduk ung
dengan sarana transportasi darat yang efektif seperti kereta api barang, dan adanya jalur
distri busi yang lancar.
D engan mengangkat topi k tentang konekti v i t as nasion al in i , mud ah-m udahan dapat
memberi gambaran tentang berbagai peluang investasi di bidang infrastruktur yang sesuai
dengan pri orit as dan pr ogram besar pemerin tah. K arena t anp a peran sert a pihak swasta,
m ustahil berbagai p em bangunan inf rastru kt ur di In donesia dapat di jalankan dengan baik.
Selamat membaca.
Redaksi
Persoalan Konekti vit as di Indonesia
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
3/28
22
Edisi Khusus Kone ktivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
3
D AF T AR I SI
Latar Belakang MP3EI 4
9
13
18
MP3EI dan RPJPN - RPJMN
Koridor Ekonomi
Rencana Aksi
25
Pendapat Ahli
Proyek KPS
APA DAN BAGAIM ANA M P3EI
KAITAN ANTARA M P3EIDENGAN RPJPN DAN RPJMN
KONEKTIVITAS ENAMKORIDOR EKONOM I
RENCANA AKSI MEMPERKUATKONEKTIVITAS NASIONAL
PENDAPAT TENTANG KONEKTIVITASDALAM MP3EI PRIORITAS PADAKONSTRUKSI
33 PROYEK PPP DUKUNG MP3EI
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
4/28
Berbagai up aya yang dil akukan unt uk m endoro ng pembangunan
ekonomi Indones ia d ihadapkan pada berbaga i tan tangan,
khususnya dalam hal keterbatasan penyediaan infrastruktur
penduk ung akt i v i tas ekonom i . D i si si l a in , kebutuhan unt uk
memenuhi ketersediaan infrastruktur sudah sangat mendesak,s e m e n t a r a k e t e r s e d i a a n p e n d a n a a n p e m e r i n t a h u n t u k
m e n g e m b a n g a n k a n i n f r a s t r u k t u r s a n g a t t e r b a t a s .
Untuk itulah keterl ibatan dunia usaha menjadi hal yang sangat
penting untuk dapat direalisasikan sehingga pengembangan seluruh
potens i pembangunan Indones ia dapat d ipercepat mela lu i
penyediaan i nf rastr uk tu r secara bersama-sama antara pemerin tah
dan dunia usaha.
POTENSI D AN TANTANGAN
PEMBANGUNAN IND ONESIA .
Sebagai n egara kepulauan t erbesar di dun ia, I ndon esia mem il kiberbagai potensi y ang di tun juk kan oleh karakterist ik geografi ,
demografi, ekon om i, sosial-bu daya serta sum ber k ekayaan alam
yang di m il ik i. D ari sisi geografis, In donesia memil ik i lok asi yang
sangat strat egis sert a mem il ik i akses lan gsun g ke pasar t erbesar
di dun ia karena di lewati oleh satu Sea Lane o f Commun ica t ion
(SLoC ), yai tu Selat M alaka yang m enemp ati peringkat pertam a
dalam jalur pelayaran kon tainer global.
Sedangkan d ari sisi d emografi , Ind onesia juga memi l ik i bonus
demogra f i sampa i tahun 2030 , ya i tu men i ngka tnya po rs i
penduduk usia produkti f . Bonus dem ografi i n i m enunjukk an
bahw a po tens i ekonomi yang d i m i l i k i o l eh Indones i a j uga
didukung oleh potensi produkti f i tas sumber daya manusia dimasa mendatang.
Potensi y ang l ain adalah k ekayaan sum ber daya alam. Sepert i k it a
ketahui, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan
potensi sum ber daya alam , baik yang terbaruk an (h asi l b um i)
m aupun yang t i dak terbarukan (hasi l t ambang dan m ineral ) .
B ahkan , un tuk bebe rapa komod i tas unggu l an , Indones i a
m erupakan salah satu pro dusen sekaligus ekspor ti r terbesar du ni a.
Berbagai keunggulan Indonesia dalam hal kekayaan sumber daya
alam tersebut harus dimanfaatkan sebesar-besarnya dengan prinsip
kehati -hatian k hususnya terkai t dengan k eberlanjutan sum ber
daya alam tersebut dan kerusakan l ingkungan yang mungkin
terjadi.D i sisi lain , I ndon esia juga menghadapi berbagai t antangan dalam
pembangunan ke depan. Kekayaan a lam yang d imi l i k i o leh
In don esia t i dak m erata di selur uh wi layah In don esia. Sebaran
sum ber daya alam, k hususnya m in yak dan gas, serta pert um buh an
pusat perdagangan d an in dustri terko nsent rasi d i b eberapa daerah
sehingga menyebabkan terjadinya kesenjangan antar wilayah dan
kesejahteraan masyarakat antar wilayah.
Awal penyusunan MasterplanPercepatan dan Perl uasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) d idasarkan oleh berbagai in formasi dan pert im bangan yang mencakup berbagai
potensi dimi li ki ol eh Indonesia, khususnya potensi sumber daya alam. Kekayaan alam yang
melimp ah yang dim il iki oleh Indonesia merupakan potensi yang ti dak terni lai yang dapat
dikembangkan untuk m endorong pembangunan ekonomi Indonesia.
L A T A R B E L A K A N G M P 3E I
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
4
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
5/28
Y a n g h a r u s d i u p a y a k a n a d a l a h b e r a l i h d a r i
ke tergantungan terhadap sektor pr imer sebaga i
penggerak perekonom i an . N am un , t i dak dapat
d ipungk i r i bahwa kekayaan a lam yang mel impahm erupakan po tensi ekon om i. Pengelolaan k ekayaan
a l am te rsebu t ten tunya ha rus d i i r i ng i dengan
manajemen yang baik dan dukungan infrastruktur
y a n g m e m a d a i s e h i n g g a d a p a t m e n d o r o n g
pertumbuhan perekonomian dengan lebih optimal .
Tantangan lain yang dihadapi oleh I ndon esia adalah
masih rendahnya keterkai tan antar wi layah yang
ditunjukkan dengan masih rendahnya ketersediaan
i n f r a st r u k t u r u n t u k m e n d o r o n g ak t i v i t a s
perekonomian. Ketersediaan infrastruktur di beberapa
wi layah di Indonesia, khususnya di wi layah t imur
Indonesia masih kurang memadai.
Ke depan, pengembangan infrastruktur Indonesia
perlu di fokuskan untuk meningkatkan konektiv i tas
antar wi layah. H al in i di tujuk an unt uk m engurangi
biaya transport asi dan bi aya logistik sehingga dapat
m endoron g daya saing sert a mem percepat di stri busi
produk.
D i luar berbagai potensi ekonom i dan tantangan yang
ada, perbaikan citra Indonesia di tingkat internasional
ju ga m engalam i kemaj uan . Saat i n i , k epercayaan du n ia
terhadap kondisi Indonesia telah meningkat seiring
dengan perbaikan ranking kondisi Indonesia oleh
berbagai lemb aga int ern ational.
Berdasarkan ha l te rsebut , maka per lu d i lakukan
t r a n s f o r m a s i e k o n o m i y a i t u m e n g a l i h k a n
perekonomian yang didasari atas konsumsi untuk
beralih pada perekon om ian yang tum buh berdasark an
in vestasi. T ransform asi tersebut haru s dipersiapk an
dari sekarang dengan h arapan k etika tahun 2030 nanti
I nd on esia sud ah berhasi l dan selesai m elaku kan
transformasi.
Untuk mendukung transformasi ekonomi tersebut,
saat in i d ik embangkan sebuah kon sep percepatan dan
perluasan pembangunan ekonom i I ndo nesia, yai t u
konsep p engemb angan kori dor ekonomi Ind onesia.
Konsep ini menggunakan pendekatan wilayah untuk
m e n g a k s e l e r a s i p e r e k o n o m i a n d e n g a n u p a y a
memperbaiki berbagai permasalahan pengembangan
wilayah, yaitu keterbatasan infrastruktur dan suplai
energi, p enanganan logi sti k yang b elum efi sien, p asar
domestik yang terbagi bagi (belum menyatu), dan
terbatasnya koneksitas ke pasar global.
APA DAN BAGAIM ANA M P3EI ?
M asterp lan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekon om i In donesia (M P3EI ) merupakan sebuah
roadmapyang disusun sebagai upaya untuk melakukan
transformasi ekonomi untuk mendorong akt i v i tas
perekonomian sekaligus mempercepat pertumbuhan
e k o n o m i u n t u k m e n i n g k a t k a n d a y a s a i n g .
U paya t ransfo rm asi ekonom i t e rsebu t ten tun ya
dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh potensi
dan tantangan yang dim i l ik i o leh In donesia. Selain
it u, M P3EI in i sekaligus sebagai pi jakan awal dalam
ha l mengembangkan komi tmen be rsama an ta ra
Pemerintah dan dunia usaha untuk melaksanakan
berbagai langkah-langkah p emb angunan yang kon kret.
Pem bangun an n asion al bu kanlah semata-m ata agregasi
atau gabun gan atas pembangun an d aerah/ wi layah
atau b ahkan gabungan pembangunan ant ar sektor
semata. Pembangun an n asion al adalah hasil sin ergi
berbagai bentuk keterkaitan (linkages), baik k eterk aitanspasial ( s p a t i a l l i n k a g e s atau r e g i o n a l l i n k a g e s ) ,
keterkaitan sektoral (sectoral li nk ages) dan keterkaitan
ins t i tus iona l ( i n s t i t u t i o n a l l i n k a g e s ) . H al te rsebut
dilakukan melalui sinergi yang lebih baik lagi antara
P emer i n t ah P usat , P em er i n t ah D aerah , B U M N ,
BU M D , dan swasta .
Pih ak swast a akan m em egang peran yang u tam a dan
penting dalam percepatan dan perluasan pembangunan
ekonom i k hususnya dalam hal m eningkatk an i nvestasi
dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan pihak
pemerintah akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator,
dan katalisator.
Fasilitasi dan katalisasi akan diberikan oleh pemerintah
melalui penyediaan infrastruktur maupun pemberian
insent i f f i skal d an non f i ska l . D ar i si si r egu lasi ,
p e m e r i n t a h a k a n m e l a k u k a n d e r e g u l a s i
(debottlenecking) terhadap regulasi yang menghambat
pelaksanaan investasi.
MP3EI juga merupakan langkah awal
untuk mendorong Indonesia menjadi
negara maju di masa mendatang. Konsep
pengembangan MP3EI di lakukan dengan
pendekatan yang didasari oleh semangat
Not Business As Usual .
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
5
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
6/28
Secara lebih spesi f ik, dalam koridor ekonomi Indonesia,
peran Pemerintah (pusat) hanya akan terbatas pada regulasi
dan alokasi investasi pusat, sedangkan peran pemerintah
(daerah), khususnya daerah yang merupakan lokasi darikoridor ekonomi Indonesia sehingga berperan sebagai direct
user dari koridor yang telah di tetapkan. Selain i tu daerah
j uga akan berperan dalam p enen t u an regu lasi dan al ok asi
investasi di daerah.
N am un, p erlu di sadari pu la bahwa anggaran pem eri ntah,
baik p emerin tah pu sat dan daerah m em i l i k i keterbatasan.
O leh karena itu , semangat no t b u si n ess as usua l haru s terefleksi
dalam elemen penting dalam pembangunan, terutama dalam
penyediaan infrastruktur.
Anggaran pemer in tah yang terbatas sangat su l i t un tuk
memenuhi kebutuhan in f ras truk tur yang memadai bag i
perekonomian di seluruh wi layah Indonesia. Oleh karenait u, beberapa skema penyediaan inf rastr ukt ur d apat di lakuk an
melalui alokasi investasi secara bersama-sama antara
pemerintah dan swasta melalui model kerjasama pemerintah
dan swasta a tau P u b l i c P r i v a t e P a r t n e r s h i p ( P P P ) .
Perubahan tersebut harus dimulai dari Pemerintah dengan
birokrasinya yang kemudiaan di ikuti dengan peningkatan
produktivitas, inovasi, dan kreatifitas melalui pengembangan
I PT EK . Selain it u, peran du ni a usaha juga harus di ti ngkatkan
dalam pembangunan ekonomi .
Untuk mencapai keberhasi lan dalam pembangunan, ada
beberapa syarat yang harus di lakukan. P e r t a m a peran
pemerintah dan dun ia usaha dalam p emb angunan. D unia
Usaha (swasta, BU M N , dan BU M D ) m em punyai peran utama
dan penting dalam pembangunan, terutama dalam peningkatan
investasi dan penciptaan lapangan kerja. Sementara i tu,
Pemerintah bertanggung jawab menciptakan kondisi ekonomi
makro y ang kondusif bagi i nvestasi. O leh karena itu, kom itm en
dun ia usaha dan p em erint ah menjadi sangat penti ng dalam
m enduk ung kebijakan yang dilakukan.
K e d u a , reform asi kebi j akan keuangan n egara. K ebi jakan
anggaran harus d im ula i d engan m enc ip takan An ggaran
Pend apatan dan Belanja N egara (APB N ) yang c red ib le dan
be rke l an j u tan , se r ta d i p r i o r i taskan un tuk akse l e ras i
pert um buhan demi m encipt akan pembangunan yang m erata
dan berkelanjutan.
K e t i g a , reformasi bi rokrasi . Percepatan dan PerluasanPemb angunan Ekon omi Ind onesia memerlukan d ukun gan
melalui penciptaan birokr asi yang efekti f, bir okrasi yang did ukun g
oleh kelembagaan yang kuat serta menciptakan komitmen
kepada penerapan good governance.
Keempat, penciptaan konektivitas antar wilayah di Indonesia.
D al am ha l i n i , pem er i n tah men j ad i m o to r p enc i p taan
konektiv i t as ant ar w i layah yang diw ujudk an dalam bent uk
m erealisasik an sistem y ang terin tegrasi ant ara logisti k n asion al,
sistem transportasi nasional, pengembangan wilayah, dan
sistem kom unik asi dan in form asi.
K e l i m a , kebijakan ketahanan pangan, air dan energi yang
merupakan prasyara t pent ing mendukung keberhas i lanpembangunan Indonesia.
Keenam, Jaminan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.
N egara bert anggung jawab melaksanakan sistem perli ndu ngan
sos i a l un tuk me l i ndung i masya raka t te rhadap res i ko
pembangunan ekonomi sehingga perlu menyediakan jaminan
sos i a l dan upaya penanggu l angan kemi sk i nan yang
di laksanakan secara berkelanjut an d engan berlandaskan
penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.
Pada dasarnya, konsep koridor ekonomi menggunakan pendekatan
wilayah untuk mengakselerasi perekonomian dengan upaya
m em perbaiki berbagai p erm asalahan pengem bangan wi layah.
Saat ini sudah teridentifikasi 6 koridor ekonomi yang mencakup
sebagian besar wilayah Indonesia yaitu secara spesifik: Sumatera
bagian T im urB arat L aut Jawa, Jawa bagian U tara, Kalim ant an,
Sulawesi, Jawa bagian Tim ur BaliN usa Tenggara, serta K epu lauan
M aluku dan Papua.
Kor id or ekonomi In donesia i tu send i r i i n t i nya terd i r i dar i
masterplan akses darat utama menghubungkan pusat pusat
ekonom i, dan akses darat p enu njang m enghubun gkan sektor-
sektor foku s ke fasilit as/in frastru ktu r penunjang yang lokasin ya
a k a n t e r s e b a r d i s e l u r u h w i l a y a h d i I n d o n e s i a .
O leh karena i t u , dasar pengem bangan kor i dor ekon omi
Indonesia akan bert i t ik berat pada konektiv i tas nasional
(konektiv i tas intra dan antar pulau, serta internasional).
M aka dasar pengem bangan kor idor ekonom i In donesia
diselaraskan dengan 4 konsep utama yaitu peta jalan, sistem
l og i s t i k nas i ona l , s i s tem t ranspo r tas i nas i ona l , dan
pengem bangan wi layah.
Selain k onekt iv i t as in tra dan ant ar pulau, p engem bangan
k o r i d o r e k o n o m i j u g a d i t u j u k a n u n t u k m e n i n g k a t k a n
kon ekt iv i tas regional dan global . D alam l ingk up regional
dan global, perkuatan konektivitas nasional melalui konsep
Penyusunan MasterplanPercepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi In donesia
(M P3EI) did asarkan pada berbagai pr in sip
dasar keberhasilan pembangunan yang
membutuhkan perubahan cara pandang dan
peri laku seluruh kom ponen bangsa.
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
6
L A T A R B E L A K A N G M P 3E I
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
7/28
koridor ekonomi diharapkan akan menghubungkan Indonesia
dengan pu sat-pusat perekonom ian regional seperti ASEAN dan
dunia (global) dalam upaya meningkatkan daya saing nasional.
H a l i n i sangat pen t i n g d i l akukan un tu k m em aks i ma l kankeuntun gan dari keterhubun gan regional dan global ( regional ly
and globally connected).
K O RI D O R E KO N O M I I N D O N E SI A
P e l aksanaan K o r i do r E konomi Indones i a a tau M a st er p l a n
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
di lakukan un tuk m emp ercepat dan m emp erluas pembangunan
ekon om i I ndon esia melalui pengem bangan 8 (delapan) pr ogram
utama yang terdi r i dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi
u t a m a y a n g b e r a d a d i s e l u r u h w i l a y a h I n d o n e s i a .
Pengembangan 8 (delapan) program utama tersebut mel iputi :sektor industri manufaktur, pertambangan, pertanian, kelautan,
pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan
strategis nasional. Sedangkan fokus dari 8 (delapan) program
utama tersebut meliput i 22 (dua puluh dua) akti vitas utama yaitu:
i ndus t r i bes i -ba j a , makanan -mi numan , teks t i l , pe ra l a tan
transportasi, perkapalan, nikel, tembaga, bauksit, kelapa sawit,
karet, kakao, perikanan, pariwisata, telematika, batubara, minyak
dan gas, serta pengem bangan M etro pol it an Jabodetabek, dan
pembangunan Kawasan Selat Sunda.
St r a t eg i u t am a p el a k sa n aa n M P 3 E I d i l a k u k a n d e n g a n
mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama.
Per tama, mengembangkan 6 (enam) koridor ekonomi indonesia,yai tu : Kor idor Sumatera , Kor idor Jawa, Kor id or K a l imantan,
Kor idor Su lawesi , K or idor Ba liN usa Tenggara, dan Ko r idor
PapuaKepulauan M aluku. Pem bangunan 6 (enam) k or ido r
e k o n o m i d i l a k u k a n m e l a l u i p e m b a n g u n a n p u s a t - p u s a t
pertumbuhan di setiap koridor dengan mengembangkan klaster
indu str i dan K awasan Ekonom i K husus (KE K) yang berbasis
sumber daya unggulan di setiap koridor ekonomi. Keenam koridor
ekonomi tersebut telah ditetapkan tema pembangunan di masing-
masing k oridor sesuai dengan potensi yang dim i l ik i d i masing-
masing wilayah serta tujuan pengembangan yang ingin dicapai.
K e d u a , meningkatkan konektiv i tas nasional yang terintegrasi
secara lok al d an t erh ubu ng secara in ternasion al ( locally integrated,
i n t e r n a t i o n a l l y c o n n e c t e d ) . Penguatan konekt i v i tas nas iona ldi t ujuk an u nt uk m emperlancar distr i busi b arang dan jasa, dan
m e n g u r a n g i b i a y a t r a n s a k s i ( t r a n s a c t i o n c o s t ) l o g i s t i k .
D a lam k ont eks pengembangan konekt i v i tas nasion a l yang
terintegrasi secara lokal dan terhubung secara nasional, maka
pengembangan pengua tan konek t i v i tas d i l akukan dengan
mem perkuat kon ekti vitas int ra dan antar pusat-pu sat pertu mb uhan
dalam kor id or ekonom i ser ta m em perkuat k onekt i v i t as antar
korid or (pulau) unt uk m em perlancar koleksi dan distri busi bahan
baku, bahan setengah jadi dan produk akhir dari dan keluar
kor idor (pu lau) .
Sumber : M P3EI 2011 -2025, Kementerian Koordi nator Bidang Perekonom ian
PENGEMBANGAN KORID OR EKONOM I IND ONESIA
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
7
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
8/28
Sedangkan un tu k m eni ngk atkan kon ektiv it as secara in ternasion al,
maka peningkatan konektiv i tas di lakukan melalui penguatan
ja r i n gan i n f r astr uk tu r, k om u ni k asi, d an perger akan kom od i t as
(barang, j asa, dan i nf orm asi) secara efekti f d an efisien sebagaipin tu keluar dan m asuk perdagangan dan pari wi sata ant ar n egara.
Ket iga, mempercepat penin gkatan k apasit as sum ber daya manu sia
(SD M ) I ndonesia dan m engembangkan i lm u pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) untuk mendukung pengembangan program
utama di setiap koridor ekonomi . M engungat bonus demografi
yang d i m i l i k i o l eh Indones i a d i masa menda tang , maka
peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi merupakan
hal yang m en desak.
Beberapa kebijakan yang dilakuk an unt uk m eningkatkan kualitas
sum berdaya ant ara lain adalah dengan m enin gkatk an ku al i t as
pendidikan termasuk pendidikan tinggi, kejuruan, dan pelatihan
kh ususnya yang berkait an d engan pengemb angan p rogram ut ama,m e n i n g k a t k a n k o m p e t e n s i t e k n o l o g i d a n k e t r a m p i l a n ,
menin gkatkan k egiatan d an pengemb angan r iset m elalui kolaborasi
ant ar Pem er in tah, D un ia U saha dan Perguruan T ingg i ser t a
m engem bangkan i n st i tu si si s tem i n ovasi nasi on a l yang
berkelanjutan.
Te rka i t dengan kebu tuhan pengembangan i n f ras t ruk tu r ,
pengem bangan k egiatan ekonom i ut am a dalam K oridor Ekonom i
In donesia membut uhk an d ukun gan d ari sis i energi yang cukup
besar. D engan adanya Korid or Ek onom i I ndon esia, kebutuhan
energ i l i s t r i k d i Indones ia h ingga tahun 2025 d iperk i rakan
m encapai sek i t ar 90 .000 M W (da lam kond isi beban p uncak)
yang akan d igunakan untuk mendukung pembangunan dan
pengem bangan k egiatan-k egiatan ekonom i u tama di dalam kori dor.
Pemenuh an kebutuh an energi serta in frastr ukt ur yang lain t ent unyamembutuhkan investasi yang tidak sedikit.
D ari sisi k ebut uhan in vestasi, un tuk m endu kun g pengembangan
K oridor Ekonom i I ndonesia, telah di in dik asikan ni la i investasi
yang akan d i lakukan ya i tu sek i t ar R p 4 .012 t r i l i un . D ar i t o ta l
investasi yang diperkirakan tersebut, Pemerintah akan berkontribusi
seki tar 10% dalam bentuk pembangunan infrastruktur dasar,
seperti jalan, pelabuhan laut, pelabuhan udara, serta rel kereta
dan pembangki t tenaga l istr ik. Sedangkan kontibusi s isanya
diup ayakan akan dipenuhi dari peran swasta maupun BU M N
dan lainnya.
Secara umu m , dapat di katakan bahw a M P3EI m eru pakan salah
satu w uju d k olaborasi ant ara Pem erin tah dengan du nia usahadalam upaya mengembangkan berbagai sektor unggulan serta
seka l i gus meng i den t i f i kas i kebu tuhan i n f ras t ruk tu r un tuk
m engem bangkan p otensi yang di m il i ki In donesia. Telah di sadari
bersama bahwa keberhasilan pembangunan Indonesia di masa
m e n d a t a n g m e m e r l u k a n p e r a n s e r t a d a r i d u n i a u s a h a .
M ela lu i M P3EI d ih arapkan akan terbangun suatu kom i tm en
bersama dari berbagai pi hak pemangku k epent ingan un tuk terus
melakukan berbagai upaya dalam rangka melakukan transformasi
ekonomi Indones i a demi mencapa i v i s i Indones i a un tuk
mewuju dkan m asyarakat yang mandir i , m aju, adi l , m akmur.(* )
18% 32% 24% 8% 3% 15%% Investasiper k oridor
Nilai Indikasi investasiberdasar investor
Campuran
B U M N
Pemerintah
Swasta
21%
18%
10%
51%
IDR Triliu n
4.000
3.000
2.000
1.000
Sum atera Jawa K alim antan SulawesiBali - Nu saTenggara
Papu a -Kep. Maluku
Total6 K oridor
0
714
1.290
945
309
233622
4.012
Indikasi Investasi Kegiatan Ekonomi Utama 6 Koridor
Sumber : M P3EI 2011-20 25, Kementerian Koordin ator Bid ang Perekonomi an
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
8
L A T A R B E L A K A N G M P 3E I
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
9/28
Sem entara itu d alam penjelasan U U N o. 17/20 07 yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari batang tubuh,
d i je laskan bahwa untuk mewujudkan pemerataan
pembangunan yang berkeadilan maka akan dilaksanakan
pengembangan wilayah yang ditujukan untuk peningkatan
kual i tas hidup dan kesejahteraan masyarakat serta
pemerataannya.
Saat in i, Rencana Pem bangunan Jangka Panj ang N asion al
(RPJPN ) 20 05-2 025 telah d isahk an serta menjadi dasar
program pembangunan selama jangka waktu 20 tahun
mu lai dari tahun 2005 samp ai dengan tahun 2025. Selain
i tu , RPJPN 2005- 2025 ju ga menjadi pedoman bagi
penyu sun an Rencana Pem bangun an Jangka M en engah
N a si o n a l ( R P JM N ) y a n g m e r u p a k an p r o g r am
pembangunan selama 5 tahun mendatang. Visi dan misi
Presiden yang di tu angkan dalam RPJM N harus pula
berpedoman pada RPJPN . D alam k ont eks tersebut
sangatlah jelas kai tan ant ara RPJPN dan RPJM N .
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah di mana posisi
M asterp lan Percepatan d an Perl uasan Pem bangun an
Ekon om i I ndo nesia (M P3EI ) dalam Sistem Perencanaan
Pem bangunan N asion al serta bagaim ana keterkaitan M P3EI
dengan RPJPN dan RPJM N ?
KETERKAI TAN M P3EI
D ENGAN RPJPN
M P3EI di susun dengan visi M ewuj udk an M asyarakat
In donesia yang M andiri, M aju, Adil, dan M akm ur . Visi
tersebut selaras dengan visi pembangunan nasional yang
tertuang dalam RPJPN . Vi si yang sejalan in i m enun juk kan
bahwa M P3EI merup akan bagian yang ti dak terpisahk an
dari Sistem Perencanaan Pem bangun an N asion al .
H al lain yang m enun ju kk an keselarasan adalah terkait
dengan periodisasi antara kedua dokumen tersebut.
Periodi sasi pelaksanaan M P3EI dim ulai pada tahun 2011
dan berakhir pada tahun 2025. Pada tahun 2025, juga
m eru pakan akh ir d ari pelaksanaan RPJPN . M eski pun
m em ilik i akhir p eriode yang sam a, namun dalam k onteks
te rsebu t , dokum en M P 3E I t i dak d i tu j uk an un tu k
mengganti dokum en RPJPN . D okum en M P3EI tersebut
ju stru m enj adi dokum en kom pl ement er y ang t erin tegrasi
dengan do kum en R PJPN yang secara khusus dit uju kan
u n t u k m e m p e r c e p a t p e m b a n g u n a n I n d o n e s i a .
D alam dok um en M P3EI, pengem bangan berbagai k egiatan
ekonomi utama serta rencana pengembangan sarana dan
prasarana untuk mendukung aktiv i tas perekonomian
dijabarkan secara lebih detail dengan mengacu kepada
RPJPN . H al ini terlihat p ada visi yang akan dicapai pada
tahun 2025 yai tu M ewujudkan M asyarakat In donesia
yang M andir i , M aju, Adi l , dan M akm ur.
Selain mengacu pada RPJPN , doku men M P3EI juga
m em perhatik an Rencana Ak si N asional G as Rum ah K aca
(RAN -GRK ) yang merupakan kom itm en nasional terkait
dengan perubahan ikli m . D oku m en lain yang diacu dalam
penyusunan M P3EI adalah Rencana Tata Ruang N asion al.
M engingat dok um en M P3EI m em uat berbagai rencana
strategis pengembangan infrastruktur untuk mendukung
aktivi tas ekonom i, m aka pengembangan berbagai saranadan p rasarana tersebu t perlu m engacu pada Rencana Tata
Ruang N asion al sehingga ti dak bertent angan antara
pengembangan i n f ras t ruk tu r un tuk men i ngka tkan
perekonom ian dengan upaya unt uk mempertahankan
kawasan l indung.
UU No. 25/ 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangun an Nasional telah
mengamanatkan adanya integrasi perencanaan pembangunan baik dalam
jangka panjang, jangka menengah serta tahunan. Hal in i sekali gus menun jukkan
bahwa UU tersebut merupakan payung hukum bagi pelaksanaan perencanaan
pembangunan dalam rangka menjamin tercapainya tu juan negara.
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
9
M P3 EI d a n R PJPN - R PJM N
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
10/28
KETERKAITAN M P3EI D ENGAN RPJM N
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana keterkai tan antara
dokum en M P3EI d engan d okum en RPJM N ? D ari sisi periodisasi,
sangatlah jelas jik a dokum en M P3EI m emili ki periode pelaksanaan
lebih lam a dibandingkan dokum en RPJM N . Dok um en RPJM N
merupakan dokum en dengan periode 5 tahun yang m erupakan
visi dan m isi Presiden dan W aki l Presiden t erpi l ih. D okum en
RPJM N dij abarkan seti ap tahu nn ya secara lebih tekn is m elalui
penyusunan dok um en Rencana K erja Pemerint ah (RK P) yang
menjadi dasar bagi penetapan program dan alokasi pendanaan di
seti ap sekt or dan w ilayah.
Sem ent ara i tu, d okum en M P3EI disusun dengan p eriode m ulai
tahun 2011 sampai dengan tahun 2025. Sehingga beberapa
program dan kegiatan yang tertuang dalam dok um en RPJM N
merupakan bagian dari pengemb angan Korid or Ekon omi In donesiayang akan dil aksanakan selam a sekit ar 15 tahun yang m engacu
pada RPJPN .
Terdapat beberapa kaitan ant ara doku m en RPJM N (saat ini yang
menjadi acuan pem bangunan 5 t ahun an adalah RPJM N 2010-
2014) dengan dokum en M P3EI.
Per tam a, dok um en M P3EI yang m emuat berbaga i rencana
pembangunan ekonom i Ind onesia 2011-202 5 m enjad i acuan
d a l am m en y u s u n R P JM N , k h u su sn y a t e r k ai t d en g an
pengem bangan ekono mi sert a konekti v i tas. D engan di acunya
dokum en M P3EI da lam dok um en RPJM N , maka selan ju tn ya
dokum en RPJM N tersebut dapat m enjadi dasar penyusunan RK P
dan RA PBN sehi ngga berbagai pro gram dan kegiatan ut ama yang
tertu ang dalam M P3EI d apat di l aksanakan.
Kedua, keterkaitan antara dokum en M P3EI dan dokum en RPJM N
2010-20 14 adalah dalam kont eks pengem bangan wil ayah. D alam
RPJM N 2010 -2014 telah di susun str ategi dan arah pengem bangan
yang telah dibagi di beberapa wi layah. Sementara i tu, dalamM P3EI juga telah disusun b eberapa koridor ekono m i yang dibagi
dalam beberapa wilayah yaitu koridor Sumatera, koridor Jawa,
Sumber : M P3EI 2011-2025, Kementerian K oordinator Bidang Perekonomian
KETERKAITAN MP3EI DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
10
M P3 EI d a n R PJPN - R PJM N
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
11/28
koridor K al im antan, korid or Sulawesi , kori dor Bal i -N usa
Tenggara serta kori dor Papua dan Kepu lauan M aluku .
O leh karena itu, p engem bangan arah kebijakan dan strategipengem bangan per-wi layah pulau dalam RPJM N harus
memperhatikan strategi pengembangan yang tertuang dalam
dokumen M P 3EI .
Bagaim ana dengan RPJM pada level d aerah? M engingat
l ok us da r i pengem bangan M P 3E I d i d asa rkan pada
pembagian per wilayah, maka secara lebih spesifik dalam
kori dor ekon om i I ndon esia, peran p usat hanya akan t erbatas
pada regulasi dan alokasi investasi pemerintah untuk
mendukung kerjasama pemerintah dan swasta. Sedangkan
peran daerah akan sangat besar, yaitu daerah merupakan
lokasi dan berperan sebagai di rect user dar i kor idor yang
telah ditetapkan.
Selain itu, daerah juga akan berperan dalam penentuan
regulasi dan alokasi investasi di daerah (pemerintah dan
swasta). O leh karena it u, d aerah perlu m elaku kan sinergi
dalam alokasi sum ber daya, pengem bangan sekt or un ggulan,
sarana prasarana, dan rencana tata ruang dengan konsep
korid or ekonom i I ndonesia.
Sin ergi t ersebut d i t uangkan dengan duk ungan regulasi ,
lokasi, sumber daya, dan pelaksanaan melalui kerangka
penyelenggaraan pembangunan dan penentuan target
pembangunan di daerah yang tertuang dalam perencanaan
pembangunan, yai tu RPJM D dan RKPD . D engan adanya
sinergi diharapkan koridor ekonomi Indonesia akan cepat
terlaksana dan t eri nt egrasi d alam perencanaan pemb angunan
baik di pusat m aupun daerah. O leh karena it u, dih arapkan
priori tas perencanaan pembangunan daerah juga akan
mendukung koridor ekonomi yang telah dikembangkan.
SI NERGI D OKU M EN PERENCANAAN
Sebagai suatu dokum en, M P3EI telah mem uat berbagai
arahan p engembangan kegiatan ekon om i ut am a yang sudah
l eb i h spes i f i k yang d i l engkap i dengan kebu tuhan
KETERKAITAN MP3EI DENGAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
RPJMDaerah
RenstraKL
Renja -KL
Pedoman Pedoman RKA - KLRincianAPBN
Pedoman
PedomanMP3EI
(Koridor EkonomiIndonesia)
Diacu
Diacu
Diacu
Pedoman
Diacu
Pedoman
RPJPNasional
RPJPDaerah
Pedoman
RPJMNasional
Diperhatikan
Dijabarkan
RenstraSKPD
RKP
RKPDaerah
Diacu Diacu
Diacu
Pedoman
PedomanPedoman
Dijabarkan
Pedoman
Diacu
Renja -SKPD
DiacuDiacu
Diserasikan melalui Musrenbang
Rencana AksiMP3EI
RAPBN
RAPBD
RKA -SKPD
APBN
APBD
RincianAPBD
UU SPPNUU KN
Sumber : M P3EI 2011-20 25, Kementerian Koordin ator Bidang Perekonomi an
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
11
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
12/28
infrastruktur dan berbagai rekomendasi perubahan atau revisi
terhadap peratur an perun dang-und angan. M eskip un demi kian
sinergi antara dokumen perencanaan tetap mutlak diperlukan
u n t u k m en j a m i n k e b er h a si l a n p e m b a n g u n a n .
Sin ergi t ersebut d itu angkan dengan duk ungan r egulasi, l okasi,
s u m b e r d a y a , d a n p e l a k s a n a a n m e l a l u i k e r a n g k a
penye lenggaraan pembangunan dan penentuan target
pembangunan di daerah yang tertuang dalam perencanaan
pemb angunan yai tu R PJM dan RK P.
Sebagai dokumen perencanaan, dokumen
MP3EI sangat erat kaitannya dengan
dokum en perencanaan RPJP dan RPJM N.
Perum usan MP3EI telah m emadukan 2
(dua) pendekatan, yaitu sektoral danregional (pengembangan wilayah) yang
k e m u d i a n d i i n t e g r a s i k a n d a l a m
pengembangan Koridor Ekonomi. Hal
serupa juga terdapat pada dokumen
perencanaan RPJPN dan RPJMN yang juga
memadukan antara perencanaan sektoral
dan perencanaan regional.
Pend ekatan sektor al di dasarkan atas identi fi kasi sekt or- sektor
unggul an dengan prospek pengembangan t in ggi secara global
dan Indones ia memi l i k i po tens i dan kemampuan untuk
d i t ingkatkan daya sa ingnya ke depan. Sementara i tu ,pendekatan regional atau pengembangan wilayah diterapkan
untuk menyebarkan pengembangan sektor-sektor unggulan
yang telah di tetapkan k e dalam 6 (enam) k oridor ekonomi
yang telah di identifikasi.
U ntu k m enduk ung pengem bangan potensi un ggulan wil ayah
serta menciptakan sinergi perencanaan dengan pemerintah
pusat, m aka peran perencanaan kh ususnya d i d aerah sebagai
lokasi pelaksanaan koridor ekonomi perlu difokuskan untuk
beberapa hal sebagai berikut:
a. P ercepa tan penetapan R T R W P rovi ns i dal am upaya
penyelesaian kon fl i k penggunaan lahan ant ara kawasan
hutan, perkebunan dan pertambangan;
b . R en d a h n y a p el a k sa n aan h u k u m ( l a w e n f o r c e m e n t ) .
Ancaman keamanan dan ketertiban masih cukup tinggi,
term asuk d i kawasan wisata. O leh karena it u, pemerin tah
daerah perlu meningkatkan keamanan dan ketert iban
melalui pelaksanaan peraturan dan sanksi yang tegas bagi
pelaku t indak kriminal ;
c . H a r m o n i s asi p er at u r a n d an p er u n d an g - u n d a n g an .
Pem eri nt ah pu sat bersam a-sama dengan pem erint ah daerah
perlu b ersam a-sam a menin gkatkan harm oni sasi p eratu ran
dan perundang-und angan baik di pusat d an di d aerah.
H ambatan p erdagangan antar daerah yang berpot ensi
m enciptakan ekonomi biaya tin ggi, berupa pungut an d an
d u p l i k a s i p a j a k , j u g a p e r l u d i k u r a n g i ; s e r t a
d . K oo rd i nasi an ta ra pemer i n tah pusa t , p rov i ns i , dan
kabupaten dalam pengembangan wilayah untuk koridor
ekonomi.
D engan m emperhatikan p erbedaan k arakteristik antar wilayah,
sinergitas pembangunan antar wilayah merupakan jawaban
untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing
nasional dengan mengutamakan pengelolaan sumber kekayaan
alam secara lebih efisien dan efekt if guna m end oron g keserasiandan kese imbangan pembangunan antar w i layah, ser ta
memperhatikan kaidah pembangunan secara berkelanjutan
dan menjaga kesinambungan pembangunan.
Peran pemerintah yang kuat akan menjamin adanya sinergi
dalam seluruh kon sep perencanaan p embangunan yang ada
seper t i R P JPN , R P JM N , R K P, R P JP D , R P JM D , R K P D ,
K or id or Ekon om i In donesia , dan berbagai M aster P lan
W il ayah. Sinergi b erbagai kon sep p erencanaan p embangun an
akan berdampak pada pencapaian target pembangunan yang
d i ing inkan ba ik d i daerah maupun d i t i ngkat nas iona l .
Sinergi tersebut dit uangkan dengan duk ungan regulasi, lo kasi,
s u m b e r d a y a , d a n p e l a k s a n a a n m e l a l u i k e r a n g k apenye lenggaraan pembangunan dan penentuan target
pembangunan di daerah yang tertuang dalam perencanaan
pemb angunan daerah (Rencana K erja Pem erint ah D aerah)
ba ik jangka menengah (Rencana Pembangunan Jangka
M enengah D aerah (RPJM D ) dan tahunan (Rencana K erja
Pemerint ah D aerah (RK PD ).
D engan adanya sinergi d iharapkan u paya percepatan d an
perluasan pembangunan ekonom i In donesia m elalui m asin g-
m asin g kor idor ekonom i akan cepat terlaksana dan t erin tegrasi
baik d alam perencanaan pemb angunan d an pelaksanaan baik
di pusat maupun daerah. Oleh karena itu, diharapkan prioritas
perencanaan pembangunan d aerah ju ga akan m endu ku ngupaya pe rcepa tan pembangunan w i l ayah yang te l ah
diupayakan.(*)
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
12
M P3 EI d a n R PJPN - R PJM N
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
13/28
Enam kor idor ekonomi te rsebut antara la in ada lah kor idor
Sum atera, Jawa, K alim antan, Sulawesi, Bali-N usa Tenggara, sert a
PapuaK epulauan M aluku. Pada setiap kor idor tersebut akan
dikembangkan konektiv i tas intra wi layah serta antar wi layah
dengan tuju an m enghubun gkan pusat-pusat ekonomi utama yang
ada di dalam setiap koridor dan antar koridor serta dengan pasar
dunia.
Selain i t u, penguatan kon ektiv i tas di tu jukan u ntuk memp erluas
pembangunan ekonomi ke wi layah seki tarnya, khususnya ke
wil ayah t ertin ggal, t erp encil serta wi layah perbatasan. Sehi ngga
dapat dikatakan bahwa suksesnya percepatan dan perluasan
pembangunan ekon om i In donesia sangat tergant ung seberapa
kuat derajat konektiv i tas ekonomi nasional dan internasional
Indonesia.
Penin gkatan konekt ivitas pada enam kori dor ekon omi didasarkanpada pengintegrasian empat elemen kebi jakan nasional yang
terd i r i dar i Sis tem L og is t i k N asion a l (Sis lognas) , Sis tem
Transpor t asi N asion a l (S ist r anas) , Pengem bangan w i layah
( R P JM N / R T R W N ) , T ek n o l o g i I n f o r m a si d an K o m u n i k a si
(T IK /I CT ). Int egrasi tersebut di lakukan untu k dapat m ewujud kan
konektivitas nasional yang efektif, efisien, dan terpadu dalam
rangka m eningkatk an d aya saing n asion al.
Pengint egrasian k eem pat elem en utama t ersebut dit ujuk an un tuk
m encapai vi si k onekt ivit as nasion al yaitu t erint egrasi secara lokal,
terhubung secara global (L ocal ly I nt egrated, G lobal ly C onnected) .
Yang dim aksud dengan terin tegrasi secara lokal adalah m elaku kan
pengint egrasian sistem kon ekti vit as yang ada secara efekt if dan
efisien sehi ngga dapat m end uk un g m obil isasi barang, jasa serta
m anusia ke seluruh wi layah I ndon esia.
Untuk mengembangkan integrasi konektivtas secara lokal perlu
dilakukan integrasi jaringan transportasi dengan simpul-simpul
transportasi . Selain jaringan transportasi , untuk mendukung
konekt i v i tas per lu pu la d i lakukan peng in tegras ian ja r ingan
kom unik asi dan inf orm asi .
Pengin tegrasian ko nekti vitas tersebut perlu d i lakuk an di seluruh
wilayah di Indonesia. Beberapa wilayah di bagian timur Indonesia
yang cenderung memiliki ketersediaan jaringan transportasi yangsangat minim terkait dengan kondisi geografis dan aspek lainnya,
setidakn ya perlu dicerm ati bagaim ana melakukan pengin tegrasian
konektivitas secara efektif dan efisien sehingga dapat mendorong
pem erataan antar daerah.
Sementara itu, yang dimaksud dengan integrasi secara global
adalah adanya sistem kon ekt ivit as nasion al yang efekt if dan efisien
KO N EK T I V I T AS EN AM KO R I D O R EKO N O M IDalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
telah dikembangkan enam kori dor ekonom i yang disusun berdasarkan pembagian wi layah
atas dasar potensi sum berdaya alam yang dimi li ki dengan mempert im bangkan keterkaitan
antarwilayah.
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
13
K O RI D O R EK O N O M I
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
14/28
Sumber : M P3EI 2 011-2025, K ementerian K oordinator Bidang Perekonom ian
yang saling terkait satu dengan yang lainnya serta memiliki peran
sebagai p in tu in t ern asion a l . D a lam ha l in i , pengem bangan
pelabuhan dan bandara dengan f asili tas perdagangan dan in dustri
serta bea cukai secara efektif dan efisien akan menjadi kunci
utama unt uk mencapai tuju an tersebut.
D alam hal konekti vitas, Pem erin tah m erupakan m otor penggerak
dalam menciptakan serta membangunan infrastruktur dasar untuk
menduk ung i ntegrasi perekonom ian. H al yang dapat di lakukan
oleh Pemerintah dalam hal mendukung integrasi perekonomian
yaitu dengan melakukan identifikasi simpul-simpul transportasi
( t ranspor tat ion hubs) dan dis t r ibut ion centers unt uk m emf asi l i t asi
kebutuhan logist ik bagi komodi t i utama dan penunjang serta
peningkatan jaringan komunikasi dan teknologi informasi untuk
memfasil i tasi seluruh aktifi tas ekonomi, aktivitas pemerintahan,
dan sektor pendidikan nasional.
D a lam m engem bangkan sistem k onekt i v i tas da lam k or ido r
ekonomi, efektivitas dan efisiensi serta keterhubungannya secara
g l oba l me rupakan ha l u tama yang ha rus d i capa i . U n tuk
menciptakan hal tersebut, maka beberapa prinsip yang perlu
diperhatik an antara lain adalah: (1) m eni ngkatkan k elancaran
arus barang, jasa dan informasi; (2) menurunkan biaya logistik;
(3) m engurang i ekonom i b iaya t in ggi ; (4 ) m ewujudkan akses
yang merata di seluruh wi layah; dan (5) mewujudkan sinergi
ant ar pusat-pu sat pertum buhan ekonom i.
Terkai t dengan upaya penguatan k onektiv i tas di enam k orido r
ekon om i, b erik ut beberapa fok us penguatan kon ekt iv i t as yang
d i tu jukan untuk mendukung tema pembangunan d i mas ing-
masing korid or ekonom i.
PENGEM BANGAN KONEKTIV I TAS
K O RI D O R E KO N O M I SU M AT E RA
W i l ayah Pu lau Sum atera berpot ensi b esar sebaga i pusat
pertum buh an di kawasan sub-r egional ASEAN , Asia Pasifi k, d an
kawasan i nt ernasion al lain nya. Selain it u, w ilayah Pulau Sum atera
m em i l i k i akses perdagangan pal in g strategis dibandin g pu lau
besar lain di Indonesia dengan sumber daya alam cukup lengkap
ba i k pe r tan i an , pe rkebunan , pe r i kanan , kehu tanan dan
pertambangan.
4 ELEM EN UTAM A PEM BENTUK KON EKTIVI TAS NASION AL
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
14
K O RI D O R E KO N O M I
SISLOGNAS SISTRANAS PENGEM BANGAN W ILAYAH(RPJM N dan RTRWN )
ICT
1 . M ig rasi M enu juKonvergensi
2 . Pem erataan Akses danLayanan
3 . Pe ng em b a n ga nJar ingan Broad band
4 . Pe n in g ka t an Ke am a n a nJarin gan & SistemInformasi
5 . I n teg r asi In f r ast r uk tu r ,
Apl ikasi & data Nasional6 . Pen ingkatan e -Li t e r asi ,
Kemandi r ian Indust r iICT Dom est ik dan SDMICT Siap Pakai
7 . Pe ni n gk at anKemandi r ian Indust r iICT Dalam Neger i
1 . Pe ne nt u an KeyCom mod it ies
2 . Pe n gu a t an Ja saLogistik
3 . Ja rin ga nIn f rast ruktur
4 . Pe n in gka t anKapasitas SDM
5. Peningkatan ICT6 . H ar m o n isasi
Regulasi7 . Pe r lu D e w a n Lo g ist i k
Nasional
1 . Pen i ng ka ta nEkono m i Lokal
2 . Pen i ng ka ta nKapasit as SDM
3 . Pen ge m b an ga nIn f rast ruktur
4 . Pen i ng ka ta nKapasitasKelembagaan
5 . Pen i ng ka ta n
Akses M odal Ker ja6 . Pen ingka tan F as il i t as
Sosial Dasar
1 . Ke se la m at a nTransportasi
2 . Pe n gu sa haTransportasi
3 . Jar in anTransportasi
4 . Pe n in g ka t an SD Mdan Ip tek
5 . Pe m e li ha ra anKualitas Lingkungan
Hidup6 . Pe n ye d ia an Da n a
Pembangunan
7 . Pe n in gk at anAdministrasi Negara
Penguatan Konekt i f i tas Nasional Di lakukan dengan M engintegrasikan dan Me nsinergikanRencana Sislognas, Sistran as, Pengem bangan W ilayah d an ICT
Kom ponen Pemb entuk Postur Konekt i f itas Nasional
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
15/28
Berdasark an h al t ersebut , m aka pem bangunan K orid or Eko nom i
Sum atera diarahk an sebagai Sentra Prod uk si d an Pengolahan H asil
Bum i dan Lu mbu ng Energi N asional. Pengem bangan K oridor
Ekon om i Sumatera di arahkan pada beberapa kegiatan ekon om i
ut ama yaitu pengemb angan k elapa sawit, karet, batub ara dan besi
baja.
Untuk mendukung pengembangan setiap kegiatan ekonomi utama
tersebut diperlukan upaya peningkatan konektiv i tas, sepert i
pembangunan jalan r aya dan jalur rel kereta api. Sem entara itu,
posisi Sum at era yang st rategis yang berbatasan l angsun g dengan
negara la in , maka penguatan konekt i v i tas d i fokuskan pada
pengem bangan h ub in ternasional b eru pa pelabuh an utam a bagi
pelayaran internasional baik di timur pantai Sumatera dan sisi barat
Sumatera sebagai alternatif untuk membuka dan memperbesar
peluang pembangunan di luar Jawa sekaligus mengurangi beban
Pulau Jawa.
PENGEM BANGAN KONEKTI VITAS
KORID OR EKONOM I JAWA
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang terjadi di wilayah Jawa
tidak diimbangi dengan daya dukung sumber daya yang memadai.
N amu n, di s isi la in, wi l ayah Jawa memi l i k i in frastru kt ur yang
m emadai diband ingkan w ilayah lainn ya di luar Jawa. D engan daya
tarik in frastr ukt ur yang lebih m em adai dan posisi sebagai p usat
pemerint ahan m em buat Jawa tetap palin g dim inati u ntu k in vestasi.
O leh karena itu , Pem bangunan K oridor Ekonom i Jawa diarahkan
sebagai Pend oron g In dustr i d an Jasa N asion al .
Penguatan konektiv i tas melalui pengembangan infrastruktur
difokuskan pada bagian utara Jawa dengan dibangunnya jalan raya
trans Jawa dan jalur kereta api yang menjadi konektivitas antar
lokus dalam rangka memperlancar arus perpindahan komoditas
dari u tara ke selatan dan sebalik nya. D isam pin g itu , pengem bangan
pelabuhan laut dan udara juga dilakukan sebagai upaya untuk
memperlancar komodi tas baik di dalam koridor maupun antar
koridor.
Sumber : M P3EI 2011-202 5, Kementerian Koordin ator Bidang Perekonom ian
KERANGK A KERJA KON EKTI VI TAS NASIO NAL
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
15
Koridor 1
Koridor 2
Koridor 3
PintuGerbang
InternasionalIndonesia
ASIA
EROPA
AM ERIKA
KONEKTIVITAS INTRA-KORIDOR
LOCAL CONN ECTIVITYO I N ATIO N AL CON N ECTIV ITY G LOBA L CON N ECTIV ITY
KONEKTIVITASANTAR-KORIDOR
KONEKTIVITASGLOBAL
pertumbuhan ekonomi da lam koridor dan an tarapusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan hinterland-
nya term asuk dengan wilayah-w i layah non-koridor
Pusat -p usat p er tum b uh an Loku s sekt or
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
16/28
D engan adanya pengembangan berbagai k egiatan ekonom i u tam a
serta pengembangan konektiv i tas di Koridor Ekonomi Jawa,
di harapkan dapat m engatasi perm asalahan kesenjangan Prod uk
D om esti k Regional Brut o (PD RB) ant ar daerah sekaligus m endo rong
penin gkatan i nt egrasi secara global.
PENGEMBANGAN KONEKTI VI TAS
KORIDOR EKONOMI KALIM ANTAN
W ilayah K alim ant an merupakan pusat pemb angun an di I ndon esia
Bagian Timur dan memil iki letak yang strategis dan mendukung
bagi kerjasama antar daerah, selain wilayah tersebut memil iki
ketersediaan sumber daya yang memadai baik dari sektor pertanian,
pertambangan maupun perikanan. Selain itu, wilayah Kalimantan
memilik potensi yang besar dengan keunggulan kompetiti f pada
sektor-sektor pertambangan (minyak, gas, emas, batubara), kehutanan(kayu), perkebunan (sawit, karet), serta perikanan laut dan darat.
Pembangunan Koridor Ekonomi Kalimantan diarahkan sebagai
Pusat Produksi dan Pengolahan H asil Tamb ang dan L um bun g
Energi N asion al. K egiatan-k egiatan ekonom i ut ama di dalam K orid or
Ekonomi Kalimantan akan berpusat pada empat pusat ekonomi
yakn i Ko ta Pont ianak, Palangkaraya, B anj armasin , d an Sam arinda,
yang terkon eksi melalui Jalur Penghubun g K orid or. D alam rangka
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia,
telah dii dentif ik asi beberapa kegiatan ekono m i utam a yang b erpot ensi
menjad i penun jang per tumbuhan ekonomi Kor idor Ekonomi
Kalimantan di masa depan, yaitu: besi baja, bauksit, dan perkayuan.
Sebagai w il ayah y ang cuku p l uas, beberapa pusat kegiatan ekon om i
utama dalam struktur tata ruang Kalimantan akan dihubungkan
melalui j aringan jalan raya dan jalur rel kereta api t rans Kalim ant an
yang terin tegrasi dengan angku tan sun gai. D engan b anyak perusahaan
swasta yang bergerak di sektor pert ambangan di K alimant an, m aka
pengembangan infrastruktur di Kalimantan juga dilakukan melalui
mod el pengem bangan in frastr ukt ur konsorsium . M elalui model ini,
beberapa perusahaan yang bergerak d i sektor pertam bangan khususnya
batub ara, saling b erbagi dalam pengemb angan dan p enggunaan
infrastruktur sepert i rel kereta api dan jalan sehingga dapa
m eni ngkatkan efisiensi.
PENGEM BANGAN KONEKTI VITAS
KORID OR EKONOM I SU LAWESI
W ilayah Sulawesi m erupakan pu sat pembangunan di In donesia
Bagian Timur dan memil iki letak yang strategis dan mendukung
bagi k erjasama ant ar d aerah. Selain it u, w il ayah tersebut m em ili ki
ketersediaan sumber daya yang memadai baik dari sektor pertanian,
per tambangan m aupun p er i kanan. W i layah Pu lau Su lawesi
m emil i ki p otensi yang besar dengan keunggulan k om petiti f pada
sekto r-sektor perkebunan (kakao, cengkeh, kop i , j amb u m ete),
ILUSTRASI KORIDOR EKONOMI
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
16
Sumber : M P3EI 2011-20 25, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
K O RI D O R E KO N O M I
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
17/28
perikanan laut (tuna dan cakalang), tanaman pangan (padi dan
j ag u n g) , ser t a p er t am ban gan ( n i k el , asp al d an m ar m er ) .
Berdasarkan berbagai pot ensi yang ada, m aka pem bangunan K orid orEkonom i Sulawesi d iarahkan sebagai Pusat Produ ksi dan Pengolahan
H asil Pertani an, Perk ebunan, Perik anan, M igas dan Pertambangan
Nasional.
Pengembangan infrastruktur di wilayah Sumatera diarahkan pada
pola pergerakan barang dari hasil perkebunan m aupun tambang
menuju tempat pengolahan dan atau kawasan industri, yang kemudian
berlanju t m enuj u k e pelabuh an. H al yang sama juga dilakukan dalam
pembangunan in f ras truk tur a i r dan energ i . Pengembangan
infr astru ktur air dan energi di lakukan untuk m endu kung produk si
pertanian dan perkebun an m aupun pertambangan yang ada di seti ap
provinsi.
Pem bangunan Kor idor Ekonom i Sulawesi akan berkem bang seiringdengan pembangunan dan keberadaan jalan raya trans Sulawesi yang
m enghu bun gkan Sulawesi bagian selatan hi ngga utara. Selain i tu ,
m engin gat bahwa kor idor in i berada di sisi Sam udr a Pasifi k d an jalur
pelayaran in ternasion al, m aka perlu di tetapkan beberapa lokasi y ang
akan berfungsi sebagai hu b internasional. Penetapan hub internasional
di kawasan Indonesia Timur diharapkan dapat mempercepat
pembangunan di Indonesia Timur yang lebih didominasi oleh
kepulauan.
PENGEMBANGAN KONEKTI VITAS KORID OR
EKONOM I BALI NU SA TENGGARA
Sebagai satu k esatuan w il ayah, wi layah Bali- N usa Tenggarasesungguh nya m emili ki pot ensi pengem bangan yang sangat b esar
berbasis sumber daya alam terutama peternakan, perikanan dan
pariw isata. Potensi sum berdaya peri kanan l aut sangat besar dan m asih
belum dikelola secara optimal. Potensi sumber daya lahan, hutan
dan perkebunan juga cukup besar sehingga masih ada peluang
pengelolaan sum ber daya tersebut u nt uk pengem bangan ekon om i
wilayah.
Pembangunan K orid or Eko nom i BaliN usa Tenggara diarahkan
sebagai Pin tu G erbang Pariw isata dan Pendukung Pangan N asion al.
D alam j angka panjang, kegiatan kepariwi sataan di kori dor i ni
merupakan pendorong pembangunan ekonomi di Koridor Ekonomi
BaliN usa Tenggara melalui diversif ikasi prod uk wisata, perluasankawasan pariw isata dan pengem bangan daya saing t uj uan p ariwi sata
secara berkelanj ut an, m aupun pengemb angan pangsa pasar d engan
daya beli t inggi.
Pengembangan infrastruktur dilakukan sejalan dengan pengembangan
tu juan pariw isata dalam k orid or. Pengembangan kegiatan p eternakan
secara konsisten akan diupayakan melalui pengembangan teknologi
mutakhir untuk meningkatkan kualitas bibit sapi, pengintegrasian
kegiatan peternakan d an t anaman pangan unt uk menjami n sumber
pakan ternak, pengembangan industri pengolahan dan peningkatan
kapas i tas i n f ras t ruk tu r j a l an dan pe l abuhan l au t un tuk
m endi stri busikan hasil produ ksi peternakan.
Pengem bangan tr ansport asi pada Korid or Ekonom i Bal iN usa
Tenggara dik em bangkan d engan m enit ikberatkan pada konekti vitas
darat, l aut , dan udara yang m enghubungkan baik antar pu lau maupun
ant ar provinsi dengan mempertim bangkan k ondi si geografis korid or
ini yang berup a gugus pulau.
Sistem k onektivi tas ini akan m endu kun g seluruh k egiatan ekonom i
utama (pariwisata, peternakan, dan perikanan) dan kegiatan lainnya
yang memi lik i ni lai investasi t in ggi. Ek splor asi p ert amb angan t idak
dipri oritaskan pada kori dor i ni karena akan m em berik an dampak
negatif pada kegiatan pariwisata, perikanan, d an peternakan. Priori tas
peningkatan pelabuhan laut dan pelabuhan udara diberikan pada
pelabuhan yang telah ada dan berdekatan dengan lokus kegiatan
ekonomi utama agar lebih efektif, efisien dan meminimalkan biaya
transportasi.
PENGEMBANGAN KONEKTI VITAS KORID OR
EKONO M I PAPUAKEPULAUAN M ALU KU
Potensi pengembangan wil ayah K epulauan M aluku yang besar adalah
berbasis sum berdaya alam terut ama perik anan dan w isata bahari.
Potensi sumberdaya perikanan laut masih sangat besar dan masih
belum dik elola secara opt im al. Sedangkan w ilayah Papua m emil iki
potensi pengembangan yang masih punya peluang besar untuk
d ikembangkan juga berbas is sumberdaya a lam teru tamapertambangan, hutan, perikanan, perkebunan dan wisata bahari.
Berdasarkan berbagai p otensi yang ada, m aka pem bangunan K orid or
Eko nom i PapuaK epulauan M aluku di arahk an sebagai Pusat
Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan
N asional.
Pengembangan Ko ridor Ek onom i PapuaK epulauan M aluk u akan
difok uskan k epada penyiapan k onektivit as dari Sofifi Am bonSorong-
M anokwariTim ika. M erauke In tegrated Food and Energy Estatedi
M erauk e yang sedang berkembang perlu di tunj ang dengan penyiapan
infrastruktur berskala internasional dengan dibangunnya pelabuhan
udara dan laut .
Selain it u, kon ektiv itas darat dari T im ik aJayapuraM erauke juga
perlu dikembangkan seiring dengan berkembangnya pusat-pusat
ekonom i di setiap sim pul koridor. M engingat biaya yang dib utuhk an
unt uk pengem bangan kawasan in i sangat besar sehingga mun gkin
diperlukan pelibatan sumber dana asing, maka pemerintah dapat
memulai feasibil ity studypengembangan kawasan, sehingga dapat
mem perm udah m em asarkan kawasan unt uk menjarin g in vestasi.(*)
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
17
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
18/28
H al tersebut m enyebabk an tim bul nya berbagai m asalah
sepert i m isaln ya tin gginya dispari tas harga ant ar wi layahdan m asih m enjadi hamb atan u tama dalam pengem bangan
kor idor-kor idor u tama ekonomi yang berdaya sa ing,
terutama di kawasan timur Indonesia.
K ondi si yang dih arapkan d ari k eterkai tan antar wi l ayah
adalah kuatnya derajat konektiv i tas ekonomi nasional
( intra dan inter wi layah) maupun konektiv i tas ekonomi
in ternasional I ndon esia dengan p asar d uni a. K onekti vitas
nasional Indonesia merupakan bagian yang t idak bisa
d ip isahk an dar i konekt i v i t as g lobal . O leh karena i tu ,
pe rw u j udan pengua tan konek t i v i tas nas i ona l ha rus
m erup akan keterhubun gan In donesia dengan dengan pusat-
pusat perekon om ian regional dan dun ia (global) dalamrangka m eningk atkan daya saing n asion al.
H al in i sangat pent ing di lakukan guna memaksim alkan
k e u n t u n g a n d a r i k e t e r h u b u n g a n r e g i o n a l d a n
g lobal / in ternasiona l . D a lam h al i n i , dapat d iw u judk an
melalui integrasi empat elemen kebijakan nasional yang
terdi ri d ari Sistem L ogisti k N asion al (Sislognas), Sistem
Tr anspor tasi N asion al (Sistr anas), Pen gem bangan wi layah
( R P JM N / R T R W N ) , d an T ek n o l o g i I n f o r m asi d an
K o m u n i k asi ( T I K / I C T ) .
D alam skema keterkai t an ant ar dokum en p erencanaan
(L i ha t G ambar K eterka i tan D okum en M P 3E I dengan
dok um en perencanaan pembangunan n asional), terl ihat
jelas bahwa dok um en M P3EI per lu di susun kem bal i dal am
bentuk rencana aksi. Rencana aksi sangat berkaitan dengan
doku men Rencana K erja Pem erintah (RK P) serta unt uk
penyusunan RAPBN . Selain i tu , dokum en M P3EI juga
dimaksudkan sebagai acuan bagi penyusunan kebijakan
in vest asi swasta d an K PS/PPP.
RENCANA AKSI M P3EI
Indones ia mempunya i tan tangan da lam penyed iaan
i n f r a s t r u k t u r u n t u k m e n d u k u n g a k t i v i t a s e k o n o m i .
K etersediaan i nf rastr ukt ur m em il ik i spektr um yang sangat
luas. Satu hal yang harus mendapatkan perhatian utama
adalah i nfr astru ktu r yang m endoron g konekti v i tas ant ar
wi layah sehingga dapat mempercepat dan memperluas
pembangunan ekonom i Ind onesia.
Penyediaan infrastruktur yang mendorong konektiv i tas
akan m enur unk an biaya transportasi d an biaya logist ik
sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan
m em percepat gerak ekonom i. Termasuk d alam inf rastru kt ur
kon ekti v i t as in i adalah pembangunan jalur t ransport asidan tekn o log i in form asi dan kom uni kasi (T IK ) , ser ta
se luruh regu las i dan a turan yang terka i t dengannya.
K onek t i v i tas te rsebu t ha rus d i dukung o l eh s i s tem
tr anspor tasi nasion al dengan pola k eterpaduan ant ar dan
int ramoda dengan memp erti mbangkan karakterist ik t iap
m oda t ransport asi , pol a pengem bangan wi l ayah, aspek
geografis, faktor spesifi k wilayah, dan pem il ih an teknol ogi
yang tepat.
Penyu sun an rencana aksi Penguatan K onekt ivit as N asion al
dalam M P3EI dim aksudk an unt uk beberapa hal sebagai
berikut: (1) menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan
ekonom i ut ama untu k m emaksim alkan pertum buhan; (2)m emp erluas pertu mbu han ekonomi m elalui peningkatan
aksesibi l i t as dari p usat-pusat p ert um buh an ekon om i , dan
(3) menyebarkan manfaat pembangunan secara luas
(per tumbuhan yang ink lus i f dan berkead i lan) mela lu i
penin gkatan ko nekt ivit as dan pelayanan d asar ke daerah
te r t i ngga l , te rpenc i l dan pe rba tasan da l am rangka
pemerataan pemb angun an.
Sistem keterkaitan antar wi layah secara nasion al dan keterhubungannya dengan
konektivitas global sangat diperlukan dalam upaya mendukung integrasi
perekonomian nasional. Kurangnya dukungan sistem jaringan infrastruktur yang
mampu menghubungkan antar w il ayah (domesti c connecti vi ty), teknologi, dan
sistem informasi handal mengakibatkan sistem logistik nasional berjalan kurang
efisien dan efekti f.
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
18
RE N C A N A A K SI
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
19/28
Sedangk an secara spesif ik , t uju an dari penyusun an Rencana Aksi
Kon ekt i v i tas M P3EI adalah untuk (1) M enjad i pedoman yang
m emu at sasaran, str ategi, dan kebij akan percepatan pelaksanaan
pembangun an sert a pembi ayaan kegiatan M P3EI y ang menunj ang
kon ekt ivit as nasion al; (2 ) Sebagai pedom an kepada Tim K orido r
Ekonomi dan pelaksana kegiatan terkai t dengan capaian dan
target pelaksanaan kegiatan M P3EI yang menun jang konekti vitas
y a n g a k a n d i l a k s a n a k a n p a d a t a h u n 2 0 1 1 - 2 0 1 2 . ( 3 )
M engkoordi nasikan d an m ensink ronk an sum ber d aya yang ada
di t ingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota di wi layah
kori dor u ntu k m eningkatkan efisiensi pelaksanaan k egiatan M P3EI
2011 -201 2; baik dari sisi pendanaan yang bersum ber dari APB N ,
APBD Prov insi dan APBD K abupaten/ K ota ser ta kont r ibu si
lembaga donor dan swasta (KPS/PPP) maupun sumber daya
lainn ya; serta (4) Sebagai bahan m asuk an dalam p enyu sunan dan
penyempu rnaan doku m en perencanaan di tin gkat pu sat dan daerah.Penyu sunan rencana aksi kon ektiv it as dalam kerangka M P3EI
did asarkan pada dua pri nsip.
Per tama, rencana aksi konektivitas yang dilaksanakan diharapkan
dapat memberikan nilai tambah terhadap sarana dan prasarana
yang telah ada. N ilai tam bah yang di m aksudk an adalah melalui
penin gkatan k ond isi sarana dan p rasarana yang ada, perbaikan
pengelolaan in frastr uk tur dan p enggun aan sarana prasaran secara
lebih efisien.
Kedua, rencana aksi k onekt ivit as yang di laksanakan d ifo ku skanpada penam bahan ju m lah dan fasil i tas in frastr ukt ur b aru. Kedua
hal tersebut dapat berlaku pada lin tas kori dor d an korid or tertent u.
Yang d im aksudkan d engan l i nt as kor idor adalah r encana aksi
konektivitas dapat di laksanakan pada semua koridor atau tidak
hanya di fokuskan pada satu koridor tertentu dengan kegiatan
yang bersif at penyu sun an kebi jakan atau r egul asi sert a bersifat
proyek dalam skala kecil. Sedangkan kor idor tertentu dim aksudk an
bahwa kegiatan rencana aksi hanya terfokus kepada koridor
tertentu dan lebih banyak bersifat proyek.
M elalui penyusunan rencana aksi dih arapkan akan mem perkuat
konektivitas nasional yang disusun dengan memfokuskan pada
beberapa prioritas nasional pembangunan yang terkait dengankon ekti vitas fisik yaitu ant ara lain pada sektor tr anpor tasi berupa
pengembangan pe l abuhan , banda ra dan re l ke re ta ap i ;
pengembangan j alan; pengem bangan energi; pengembangan sistem
logistik nasion al sert a pengem bangan I n fo rmat ion Commun ica t ion
and Techno l ogy ( I CT ) yang te lah d ibagi d i t i ap- t iap kor idor
ekonomi .
KONSEP GERBANG PELABUHAN DAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI MASA DEPAN
Sumber : M P3EI 2011- 2025, Kementerian Koordin ator Bidang Perekonom ian
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
19
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
20/28
Penyusunan rencana aksi yang di lakukan p ada tahun 2011 -2015
adalah fase pertama yang merupakan tahapan implementasi
quickwins. Pada fase ini, kegiatan difokuskan untuk pembentukan
dan operasion alisasi in sti tu si pelaksana M P3EI unt uk k emudi an
m elakukan penyu sunan r encana aksi un tuk debottleneckingregulasi,
perizinan, insentif, dan pembangunan dukungan infrastruktur
yang di perluk an, serta realisasi k om it m en in vestasi ( q u i c k w i n s ) .
Penyusunan kebijakan dan regulasi pada fase pertama ini lebih
ditekankan pada pengembangan lintas koridor. Selain itu, pada
fase ini juga dilakuk an penguatan ko nektivi tas nasional t erut am a
penetapan global hubuntuk pelabuhan laut dan bandar udara di
kawasan barat dan t im ur In don esia yang di laksanakan di dalam
koridor.
H al lain yang dik em bangkan pada fase pert ama penyusunan
Rencana Ak si M P3EI adalah penyiapan sum ber daya m anusiayang berk ualitas. H al ini t erk ait dengan bonus demografi yang akan
dimi l ik i Indonesia sampai dengan tahun 2030. Penyiapan
sumberdaya manusia difokuskan pada peningkatan kompetensi
yang dapat mendukung kegiatan ekonomi utama koridor serta
pendir ian sarana penelit ian d an pengembangan dan r iset (center
of excellence) yang terkait dengan kegiatan ekonomi utama di
m asing-m asing kori dor sebagai l angkah awal m enuju p engem bangan
kapasitas I PT EK .
Secara khu sus, di dalam jangka pendek, M P3EI dif okuskan padapelaksanaan berbagai rencana aksi yang harus diselesaikan hingga
2014 . Rencana aksi yang di persiapkan dalam j angka pend ek i ni
dim aksudkan unt uk m em astik an bahwa in isiati f strategik dapat
terlaksana serta menjadi dasar pada percepatan dan perluasan
p e m b a n g u n a n e k o n o m i p a d a f a s e - f a s e b e r i k u t n y a .
Selanju tn ya, pada fase kedua (2016-2020), k egiatan akan difoku skan
untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur jangka
panjang, memperkuat kemampuan inovasi untuk peningkatan
daya sain g kegiatan ekonom i ut ama M P3EI, p eni ngkatan tata
kelola ekonomi di berbagai bidang, serta mendorong perluasan
pengembangan industri yang akan menciptakan nilai tambah.
Pada fase tiga (2021-2025) , kegiatan M P3EI lebih di foku skan
unt uk pemantapan daya saing i ndu stri dalam rangka memenangkan
persaingan global serta penerapan teknologi t inggi untuk
pembangunan berkelanjut an.
KEGIATAN PRI ORI TAS
KONEKTI VITAS D ALAM M P3EI
K egiatan pri ori tas kon ekti vit as pada fase pert ama terbagi dalam
dua bagian yaitu prioritas l intas koridor dan prioritas koridor.
K egiatan pr iori tas W ilayah K orid or m erupakan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga di masing-masing wilayahK orid or berasal dari dana APBN dan didu kun g dengan dana
BU M N /A PBD / Swasta. K egiatan yang tercant um dalam Rencana
Ak si K onektivit as M P3EI m erupakan kegiatan yang bersifat pri orit as
yang dit ujuk an un tu k m engatasi i su strategis yang ada di w ilayah
kori dor, sesuai dengan pot ensi ekon omi yang dim ilik i di m asing-
masing wilayah koridor.
Beberapa kegiatan yang menjadi prioritas konektivitas dalam
rencana aksi M P3EI yang dibagi per kori dor adalah sebagai berik ut .
P e r t a m a , Kor idor Ekonomi Sumatera . Keg ia tan pr io r i tas
konektivitas difokuskan untuk peningkatan kualitas jalan dan
rel kereta api, tenaga listrik serta kualitas pelayanan pelabuhanunt uk pengemb angan kegiatan ekonom i ut ama yakn i k elapa sawi t,
karet, batubara dan industri besi baja. Selain itu, pengembangan
konektivitas lintas koridor Sumatera dan Jawa juga diprioritaskan
me l a l u i pembangunan Jemba tan S e l a t S unda (JS S ) .
Ekonom i Jawa. Kegiatan prior itas konekti vitas difok uskan unt uk
peningk atan penyediaan energi l istrik , penin gkatan fu ngsi p elayan
pelabuhan utama di Jakarta, Semarang, dan Surabaya untuk
pengembangan kegiatan ekonomi utama tekstil serta pembangunan
dermaga untuk mendukung industri perkapalan. Pada bidang
telematika, konekti vitas dip rio rit askan pada kegiatan pengemb angan
sistem komunikasi dan informasi yang aman. Sementara itu,
untuk pengembangan Jabodetabek area akan dilakukan berbagai
kegiatan prioritas seperti pengembangan bandar udara dan
pelabuh an, pemb angunan m onor ail sert a pengem bangan sistem
pengendali banjir di area Jabodetabek.
K e t i g a , K o r i do r E konomi K a l i man tan . K eg i a tan p r i o r i tas
kon ekt i v i tas d i fok uskan unt uk pengem bangan ja r ingan re l
kereta api khusus batubara, peningkatan dan penambahan
kapasitas pelabuhan sungai dan laut, serta peningkatan dan
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
20
RE N C A N A A K SI
VISI KONEKTIVITAS NASIONAL
Sumber : M P3EI 2011-2025, K ementerian K oordinator Bidang Perekonomi an
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
21/28
penam bahan kapasit as pem bangkit l istrik dan peningkatan akses
jal an untuk k egiat an eko nom i kelapa sawi t , besi baj a dan bau ksit .
Keempat, K oridor Ekonom i Sulawesi. K egiatan pri orit as konektivi tasdifokuskan untuk perbaikan akses jalan dan fasilitas irigasi untuk
menduk ung kegiatan ekon om i u tama pertanian pangan. Sedangkan
untuk mendukung keg ia tan ekonomi u tama kakao dan n ike l
diprioritaskan beberapa kegiatan Peningkatan kapasitas pelabuhan,
pen i ngka tan akses j a l an , l i s t r i k ,a i r dan te l ekomun i kas i .
Sementara itu, untuk pengembangan kegiatan ekonomi perikanan
dipriori taskan pembangunan dan pengembangan pelabuhan
perikanan, pengembangan U ni t Pengolahan I kan (U PI), sert a
p e m b a n g u n a n f a s i l i t a s p e n y i m p a n a n h a s i l l a u t . U n t u k
pengem bangan kegiatan ut ama m igas, d iperlukan pembangunan
infrastruktur pengilangan migas serta penyimpanan bahan bakar.
Kel ima, K oridor Ekonom i BaliN usa Tenggara. Kegiatan p riori tas
konektivitas difokuskan untuk peningkatan pengembangan bandar
udara, p enin gkatan kapasitas dan pembangunan i nfr astru ktu r jalan,
peningkatan pelabuhan serta pembangunan pembangkit l istrik
baru unt uk menduk ung keg iatan ekonomi u tama par iw isata ,
peningk atan p rod uk si p eri kanan dan p engem bangan u saha garam
serta untuk m endu kun g produk si peternakan.
Keenam, K oridor Ek onom i PapuaK epulauan M aluku. K egiatan
prioritas konektivitas difokuskan pada pengembangan jaringan
prasarana sumber daya ai r, peningkatan dan pengembangan
pelabuh an laut dan d erm aga sungai, penin gkatan dan pengembangan
j al an & j em b at an , p em b an gu n an p em b an gk i t l i st r i k u n t u k
m enduku ng pengem bangan k egiatan ekono mi ut am a kelapa sawit,
tembaga, nikel, minyak dan gas, serta perikanan.
Selur uh k egiatan pr iori tas kon ekt ivit as dalam M P3EI dilaksanakan
m elalui p engem bangan sin ergitas pemb angunan antara Pem erin tah
pusat dan daerah serta antar wilayah. Sinergitas pembangunan
antar wi layah melalui penguatan konektiv i tas nasional yang
m emanfaatkan p osisi geo-strategis regional dan gl obal akan m enjadi
tulang-punggung yang membentuk postur konektivitas nasional
dan sekaligus diharapkan berfungsi menjadi instrumen pendorong
dan penarik keseimbangan ekonom i wilayah.
H al in i tid ak hanya dapat mendor ong kegiatan ekon om i yang lebih
merata ke seluruh wilayah Indonesia, tetapi dapat juga menciptakan
kemandi rian d an daya saing ekonom i nasional yang terint egrasi
satu sama lain. ( *)
KORIDOR EKONOM I JAWA
Sumber : M P3EI 2011-2025, Kementerian K oordinator Bidang Perekonomi an
21Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
22/28
Pada tahun 2025 tersebut, In don esia akan m eraih p redikat sebagai
negara maju dengan pendapatan per kapita berkisar US$ 14.250-
15.500 dengan ni la i total perekonom ian (PD B) berkisar U S$4,0-4 ,5 t r i l i un .
U ntuk mewujudkan visi t ersebut, m aka ekonom i ri i l harus tum buh
sebesar 6,4% hin gga 7,5% pada period e 2011-20 14, d an sekitar
8 ,0% h ingga 9 ,0% pada per iode 2015-2025. Per tumbuhan
ekonom i i tu, juga harus dibarengi penuru nan inf lasi d ari 6,5%
p a d a p e r i o d e 2 0 1 1 - 2 0 1 4 , m e n j a d i 3 , 0 % p ad a 2 0 2 5 .
Bagaimana agar visi Indonesia 2025 tercapai? Setidaknya, ada 3
St ra tegi U tama M P 3E I . P e r t a m a , mengembangkan potens i
ekonomi melalui koridor ekonomi. Kedua, penguatan k oneksivit as
nasional. D an ketiga, penguatan kemamp uan sumber daya manusia
dan i lmu pengetahuan nasional.
Strategi konektiv i tas nasional begi tu penting untuk didorong,
sebab sebagai negara kepul auan terb esar di dun ia, In don esia
memil i ki wilayah begitu luas. W ilayah I ndonesia memil i ki panjang
5.200 k i lom eter, dan lebar m encapai 1 .870 k i lom eter. Fakta di
lapangan m enunj ukk an bahwa min im nya transport asi antar pu lau
telah m eningkatk an biaya distri busi yang berdamp ak pada harga
barang, d engan begit u d ratis.
Ekonom i pun m enjad i hanya ekonom i pu lau, bukan ekonom i
antar pu lau. D engan k ekuatan dif erensial eko nom i yang berserakan
di b erbagai pulau, akib atnya t idak m am pu d ipersatuk an h anyakarena ketiadaan m oda penghubun g.
Padahal ketika konektivitas dalam negeri sangat lancar, maka
secara t idak langsung dunia juga akan lebih dekat dengan
Indonesia. Sebab lokasi geografis negeri ini sangat strategis, tak
j auh dar i Selat M alaka, yan g m erupakan jalu r u t am a p elay aran
kontainer global.
D alam kaitannya dengan pem bangunan konekti vitas nasional, yang
perlu diutamakan adalah pembangunan infrastruktur mulai dari
j alan , p elabuh an, ban dar udar a, h ingga sarana p end ukung b eru pa
ai r minum .
M eski tugas pem erint ah adalah m embangun i nfr astruk tur, n am un
pemer in tah memi l i k i ke terbatasan da lam pendanaan untuk
mem bangunnya. Sehin gga pemerin tah m emasukk an 33 proyek
K erjasama Pem erint ah dan Swasta ( K PS) atau P u b l i c P r i v a t e
Par tnership(PPP) dalam dokumen M P3EI.
M enuru t perhit ungan Kem ent erian Perencanaan Pem bangunan
N asion al / Bappenas, ta rget pendanaan un tuk pembangunan
in frastr ukt ur yang dib iayai dengan skem a KPS mencapai Rp 327 ,8
tr i l i un .
Pendapat Tentang Konektivitas dalam MP3EIPrioritas Pada Konstruksi
Tanggal 20 Mei 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonom i Indonesia atau MP3EI. Rencana induk ini
akan di im plementasikan tahun 2011-2025, dengan harapan supaya Indonesia sejajar dengan
negara-n egara maju di duni a.
P EN D A PA T A H L I
SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011
22
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
23/28
PROYEK KP S
Proyek K PS m em ang did orong un tuk m em perkuat ketersediaan
in fr astr ukt ur, kata D irekt ur Pengem bangan Kerjasama Pemerint ah
dan Swasta, K ementerian PPN /B appenas, Bastary Pandji In dra.
Beberapa proyek jalan tol, yang akan dibangun dengan pola KPS.
D i an t a r an y a , T o l M ed an - K u a l an a m u - T e b i n g T i n g gi , T o l
Palembang-In dralaya, Tol Pekanbaru-D um ai, Tol Bal ikp apan-
Sam arind a, dan Tol M anado-Bi t ung.
Sementara i tu, beberapa proyek bandara dan pelabuhan di
an ta ranya , pe r l uasan pe l abuhan Tan j ung P r i ok , B anda ra
Internasional Kertajati, Bandara Internasional Kulonprogo, dan
pembangunan Por t M aloy d i Ka l imantan T im ur.
Bagi W aki l M enteri Perhu bun gan Bamb ang Susant ono, yang
terpenti ng unt uk m engimpl em entasikan M P3EI adalah d im ulainyakonstruksi . Jadi yang harus diutamakan adalah konstruksi ,
konstruksi , dan kon stru ksi , ujar dia. M enur utn ya, saat in i k i t a
berkejar-kejaran dengan p erm in taan. A rt i penti ng pembangunan
adalah supaya ti dak ada jarak yang m akin lebar ant ara perm in taan
dan penawaran.
Sejauh ini , pemerintah dan Badan U saha M i l ik N egara (BUM N )
telah memulai pekerjaan fisik. Angkasa Pura II misalnya, mulai
terlih at dengan pemancangan perdana konstru ksi di Bandara D epati
Am ir d i Pangkalpinang pada 24 O ktober 2011; di Bandara Sult an
Thaha, di Jambi, Senin kemarin; dan direncanakan di Bandara
Supadio, di Pontianak, Kalim ant an Barat, pada 27 D esember 2011.
Un tuk memicu pembangunan infrastru ktu r m enjadi real i ta, adatiga strategi yang dapat digunakan. Per tama, sederhanakan proses
perizinan untuk infrastruktur yang akan dibangun swasta. Ambil
contoh adalah, pembangunan kereta api di K al imantan T im ur.
Kedua, fok uskan dana APBN sebagai cont oh pembangunan jalur
rel ganda Pantura.
Ket iga , berdayakan kem amp uan BU M N unt uk m em percepat
pembangunan proyek-proyek. Seperti diserahkannya pembangunan
kereta bandara kepada PT K eret a Ap i I nd on esia. Juga, beberapa
in is iat i f yang d i ker jakan o leh PT Pel indo I I (Persero) , u n tukm embangun fasil i t as-fasi l i tas pelabuhan.
K etua U m um M asyarakat Transportasi I ndon esia (M T I), Profesor
D anang Parik esit dari Fakultas Teknik , U niversit as Gadjah M ada
Yogyakarta m engungkapkan, sejauh i ni terlihat opti mi sme t erhadap
imp lementasi d ar i M P3EI. Te lah d ibentuk b erbagai t im yang
mulai bekerja, dengan hasil-hasil yang mulai terl ihat, ujar dia.
D anang berharap tahun 2012, t erlihat di mu lainya berbagai pr oyek
infrastruktur dengan besar-besaran. Sebenarnya, proyek-proyek
in i k an sudah di j adwalkan sejak lama. Jadi M P3EI i tu sekedar
m enamp i lk an p royek lama dengan p erw ajahan baru, u jar dia.
W ajah baru yang d im aksudkan D anang adalah, m engelom pokkanproyek-proyek dalam koridor-k oridor ekonom i. D engan demi kian,
pembangunannya dapat lebih dip riori taskan dan di foku skan lagi.
N amun yang selalu m enjadi m asalah kl asik dalam pembangunan
in fras truk tur d i Indones ia ada lah soa l pembebasan lahan.
K eberadaan U U Pengadaan Tanah, dengan d em iki an m enj adi
sangat penting art inya dalam mendukung kelancaran proyek
in frastr ukt ur t erut ama yang m emerlukan lahan yang luas seperti
j alan tol .
Apalagi selama ini , D i rektur U tama PT Jasa M arga, T bk, Frans
S Suni to m isalnya, selalu m engatakan, D i d uni a ini , h anya di
In donesia-lah p roses pem bebasan lahan dik erjakan dengan cara
musyawarah.
Sebagai i l us t ras i , pembangunan ja lan to l T rans-Jawa yang
m enghubungk an Jakarta-Surabaya, tid ak kun jun g terhubun gkan
oleh karena lambannya pembebasan lahan. Contoh lain adalah
tentang pembangunan landasan pacu baru di Bandara Internasional
Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP
23
7/30/2019 Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. Sustaining Partnership. Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta.
24/28
Soekarno-H atta di Cengkareng, yang m em but uhk an lahan seluas
830 h ektar. N ah, dengan adanya regulasi baru tersebut, m em buatpr oses pengadaan tanah akan lebih cepat.
U U Pengadaan T anah yang terdiri dari 62 pasal ini cukup progresif.
Bahkan, ada pasal-pasal yang mengungkapkan ganti rugi tak
hanya