97
STRATEGI FUNDRAISING YANG DILAKUKAN BAZIS DKI JAKARTA UNTUK MENCAPAI TARGET PENERIMAAN DANA ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy) Oleh : ARIF KHAMDAN KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1431 H / 2010 M

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

STRATEGI FUNDRAISING YANG DILAKUKAN BAZIS DKI JAKARTA

UNTUK MENCAPAI TARGET

PENERIMAAN DANA ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy)

Oleh :

ARIF KHAMDAN

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1431 H / 2010 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

STRATEGI FUNDRAISING YANG DILAKUKAN BAZIS DKI JAKARTA

UNTUK MENCAPAI TARGET

PENERIMAAN DANA ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy)

Oleh :

ARIF KHAMDAN

NIM: 105046101585

Pembimbing

Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH,MA,MM NIP. 197107011998032002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1431 H / 2010 M

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul STRATEGI FUNDRAISING YANG DILAKUKAN BAZIS DKI JAKARTA UNTUK MENCAPAI TARGET PENERIMAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 25 November 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 25 November 2010 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag ( ……..……….) NIP. 197107011998032002

2. Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag.,MH (………..……..) NIP. 197407252001121001

3. Pembimbing : Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM (……….……...) NIP. 195505051982031012

4. Penguji I : Dr. Asep Saepudin Jahar, MA (…….………...) NIP. 196912161996031001

5. Penguji II : Mu’min Roup, M.Ag, MA. (……….……...) NIP. 150 281 979

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa tulisan ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 1 September 2010

Arif Khamdan

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

i

ABSTRAKSI

Arif Khamdan, 105046101585, “strategi fundraising yang dilakukan BAZIS DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat, infak dan sedekah”, program strata 1 (S1), konsentrasi Perbankan Syariah, program studi muamalat, fakultas syariah dan hukum , universitas islam negeri (UIN) syarif hidayatullah Jakarta, 2010.

Strategi fundraising adalah strategi yang dilakukan sebuah lembaga untuk

mengumpulkan dana. dalam hal lembaga amil zakat maka fundraising dapat di artikan sebagai strategi yang dilakukan sebuah lembaga zakat untuk dapat mengumpulkan/ menggalang dana zakat, infak dan sedekah.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penulis menggambarkan

permasalahan dengan didasari pada data-data yang ada lalu dianalisis lebih lanjut kemudian diambil sebuah kesimpulan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dalam bentuk tidak berstruktur dengan responden yaitu kasubag infokom BAZIS DKI Jakarta Bpk. Sukiyana , S.Sos. sedangkan data skunder diperoleh dari hasil kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Selain membahas tentang strategi fundraising yang dilakukan BAZIS DKI

Jakarta, penelitian ini juga membahas mengenai bagaimana upaya BAZIS DKI Jakarta dalam memaksimalkan potensi zakat, infak dan sedekah yang ada di wilayah DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan zakat, infak dan sedekah yang telah ditetapkan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi fundraising yang dilakukan oleh

BAZIS DKI Jakarta melliputi: Kebijakan fundraising, Program sosialisasi, Konsep komunikasi, Manajemen kemitraan dengan perusahaan, Pencarian sumber ZIS kintemporer dan Manajemen motivasi dan control. Sedangkan upaya untk memaksimalkan potensi zakat yang ada diwilayah DKI Jakarta ini dilakukan dengan membentuk petugas operasional yang ada di tingkat kecamatan dan kelurahan serta dibentuk satuan unit kerja di BAZIS Provinsi sendiri, dan dengan dikeluarkannya instruksi gubernur no. 34 Tahun 2008 untuk memaksimalkan zakat profesi bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di wilayah DKI Jakarta. Kemudian dibentuk juga event peduli Ramadhan yang mempertemukan langsung antara muzakki dan mustahik dalam satu tempat.

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian

dari tugas akademik di Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Salawat beriring salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah memperjuangkan agama islam sehingga kita bisa

merasakan indahnya nikmat iman dan islam serta memberikan tuntunan kepada

ummat manusia menuju akhlakul karimah.

Penulis berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana (S1) dalam bidang Ekonomi Islam dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi berjudul “Strategi Fundraising Yang Dilakukan BAZIS DKI Jakarta

Untuk Mencapai Target Penerimaan Dana Zakat Infak dan Sedekah” ahirnya dapat

diselesaikan sesuai harapan penulis. Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya ada

banyak kesulitan yang penulis hadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain

sebagainya. Namun berkat kesungguhan penulis dan bantuan dari berbagai pihak,

segala kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis

adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada orang tua, keluarga dan orang-

orang tercinta yang selalu mendukung penulis serta pihak-pihak yang turut andil

dalam mensukseskan harapan penulis.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

iii

Sebagai bentuk penghargaan yang tak ternilai, izinkanlah penulis menyampaikan

ucapan terimakasih seluas-luasnya kepada:

1. Prof. Dr. Drs. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM. Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

sekaligus sebagai pembimbing yang telah ikhlas membagi ilmu dan waktunya

untuk membimbing penulis.

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag. Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang mensahkan proposal skripsi penulis.

3. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., MH. Sekretaris Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang tak kenal lelah dalam memberikan ilmu dan berbagai pengalaman yang

sangat berharga bagi penulis.

5. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam memberikan fasilitas untuk mengadakan studi

perpustakaan.

6. Pimpinan dan staf Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) Provinsi DKI

Jakarta hususnya Bpk. Sukiyana, S.Sos selaku Kasubag Infokom dan Bpk.

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

iv

Djunaidi Mansyur, selaku Kasubag Umum yang banyak membantu penulis dalam

mencari dan mengumpulkan data untuk penyelesaian skripsi ini. Kepada Mas

Agam, terimakasih atas bantuannya.

7. Orangtua tercinta, Ayahanda M. Amin dan Ibunda Sa’adah. Salam sujud penulis

haturkan atas kesabaran, keihlasan, perhatian dan cinta kasih yang tak pernah

pudar serta doa yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT. Senantiasa agar

penulis meraih kesuksesan belajar dan prestasi yang gemilang, juga atas

perjuangan mereka yang telah mendidik dan mengayomi serta mengajarkan

makna kehidupan.

8. Seluruh keluarga penulis, Kakak (Mba Eni dan Mas Sugeng) dan (Mas Hanif dan

Mba Emi) terimakasih atas segala kasih dan sayang kalian serta dukungan moral

dan materil yang tak terhingga kepada penulis. Adinda Noviana Ventikadari

terimakasih atas dukungan dan motivasi yang telah di berikan sehingga penulis

dpt menyelesaikan skripsi.

9. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa dalam proses penyelesaian skripsi ini,

hususnya PS (Perbankan Syariah) kelas B angkatan 2005 yang tak bisa

disebutkan namanya satu persatu namun tidak mengurangi sedikitpun rasa

terimakasih dari penulis.

Ahirnya atas segala bantuan dari semua pihak, penulis berterima kasih dan berdoa

kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal kebaikan

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

v

dan manfaat serta mendapat pahala yang setimpal baik di dunia maupun di akherat

kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.

Jakarta, 4 September 2010

Penulis

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………... 7

D. Tinjauan Studi Terdahulu ……………………………………… 8

E. Obyek Penelitian ………………………………………………. 9

F. Metode Penelitian ………..…………………………………… 10

G. Sistemetika Penulisan …………………………………………. 11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Strategi Fundraising ………………………………………….. 12

B. Pengertian Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah.................... 19

C. Landasan Hukum ZIS …........................................................... 22

D. Syarat-syarat Zakat…................................................................. 24

E. Sasaran Zakat, Infak dan Sedekah ……………………………. 26

F. Hikmah dan Manfaat Zakat, Infak dan Sedekah ……………... 28

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

vii

G. Pola Penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah ………………. 31

BAB III GAMBARAN UMUM BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA

A. Sejarah Berdiri ........................................................................... 33

B. Dasar Hukum ............................................................................. 36

C. Visi dan Misi .............................................................................. 37

D. Tujuan dan Prinsip Pengelolaan Zakat BAZIS DKI Jakarta … 38

E. Sasaran Pengumpulan Zakat di DKI Jakarta ............................. 39

F. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................ 41

G. Perkembangan ………………………………………………… 42

H. Struktur Organisasi BAZIS DKI Jakarta ……………………... 45

BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING BAZIS DKI JAKARTA

A. Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta …………… 53

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Fundraising BAZIS

Provinsi DKI Jakarta…..………………………………………. 63

C. Analisis Pencapaian Target Pengumpulan Zakat BAZIS Provinsi

DKI Jakarta (Dari Tahun 2004- 2009) ………………………… 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………… 69

B. Rekomendasi………………………………………………….. 71

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………… 74

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badai krisis ekonomi yang melanda negeri ini sejak tahun 1997 belum

juga dapat diatasi. Berbagai dampak yang timbul dari krisis ekonomi sangatlah

banyak, mulai dari pengangguran sampai pada angka kemiskinan yang kian

meningkat. Tidak sampai disitu saja, akibat dari jumlah kaum miskin yang

meningkat mengakibatkan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi dan

pendidikan bagi anak-anak mereka.

Belum juga krisis ekonomi 1997 dapat di atasi, muncul lagi penyakit

yang serupa bahkan lebih berbahaya untuk perekonomian yaitu krisis ekonomi

global. Sadar atau pun tidak sadar akibat krisis ekonomi global kali ini sudah

sangat jauh merambah dalam berbagai strata masyarakat. Dimana-mana

pengangguran semakin bertambah, income perkapita drastis menurun karena

beberapa industri mulai merampingkan tenaga kerja atau mulai mulai meliburkan

tenaga kerja tanpa batas waktu. Senada dengan hal itu investor-investor lokal dan

asing pun mulai menarik saham dalam industri-industri di Indonesia1. Apabila

krisis ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas tidak segera diatasi, maka

ketimpangan sosial ekonomi akan semakin lebar, sehingga akan memicu

kerawanan sosial.

1 http: //metris-community.com

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

2

Kemiskinan yang terjadi akan menambah jurang pemisah antara kaum

miskin dengan kaum yang berpunya (kaya). Padahal Islam telah mengajarkan

kepada kita untuk berbuat baik terhadap sesama, tidak terkecuali terhadap orang

miskin dengan cara memberikan sedikit harta kita yaitu berupa zakat. Zakat

diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan pendapatan antara orang kaya dan

miskin. Disamping itu, zakat juga diharapkan dapat meningkatkan atau

menumbuhkan perekonomian, baik pada level individu maupun pada level soial

masyarakat.2

Zakat merupakan kewajiban orang berpunya (kaya) terhadap orang

miskin dan merupakan hak orang miskin. Maka zakat dapat berfungsi untuk

menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir miskin ke arah

kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi

kehidupan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT. terhindar

dari bahaya kekufuran sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki, dan hasad yang

mungkin timbul dari kalangan mereka. Ketika mereka melihat orang kaya yang

memiliki harta cukup banyak.3

Dari fungsi yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari pemberian

zakat adalah untuk melepaskan mereka dari jerat kemiskinan kearah yang lebih

baik dan sejahtera. Dengan tujuan inilah maka Allah mewajibkan zakat dan

2 Nurdin Mhd. Ali. Zakat sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal. (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada 2006), h.2 3 Didin Hafiduddin, Zakat dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Insani, 2004,

cetakan ke empat), h.10

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

3

menjadikannya sebagai pondasi terhadap keberlangsungan islam di muka bumi

dengan cara mengambil zakat tersebut dari orang-orang yang mampu dan kaya.4

Sebagaimana firman Allah dalam surat at-taubah : 60 yang artinya : “Ambillah

zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu

(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.”5

Dari tujuan pemberian zakat di atas menunjukkan bahwa betapa

pentingnya zakat, baik bagi muzakki (pemberi zakat) maupun bagi mustahik

(penerima zakat). Bagi muzakki, zakat berfungsi sebagai sarana untuk

membersihkan dan mensucikan harta mereka serta dapat menumbuhkan rasa

kasih sayang dan kepedulian terhadap kaum miskin. Sedangkan bagi mustahik,

zakat dapat melepaskan mereka dari jerat kemiskinan menuju pada kehidupan

yang lebih baik dan sejahtera. Semua ini akan terwujud jika pemberdayaan zakat

dilakukan secara terorganisir, namun kenyataannya pemberian zakat di Indonesia

masih banyak yang menggunakan model konvensional yaitu para muzakki

(pemberi zakat) lagsung memberikan zakat kepada mustahik (penerima zakat)

disekitar tempat tinggalnya.

4 Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan (Jakarta:

Zikrul, 2005, cet.1),h.27 5 Al Qur’an dan Terjemahan

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

4

Apabila zakat dikelola dengan baik oleh pemerintah maupun lembaga

zakat non-pemerintah, bukan mustahil kemiskinan di Indonesia sedikit demi

sedikit akan berkurang dan lama kelamaan kemiskinan di Indonesia akan habis.

Dalam perkembangan di Indonesia, pembagian zakat dibagi menjadi 2

(dua) yaitu bantuan sesaat dengan pola tradisional (konsumtif) dan pemberdayaan

(produktif)6.

Pengelolaan zakat tidak hanya sebatas pemberdayaan dana zakat saja,

tetapi yang terpenting sebenarnya adalah pengumpulan atau penghimpunan dana

zakat. Bagaimana mungkin sebuah lembaga zakat akan melakukan pemberdayaan

ekonomi ummat apabila tidak didukung dengan penerimaan atau penghimpunan

dana zakat yang memadai. Oleh karena itu peran pengumpul zakat (Amil) harus

semaksimal mungkin agar perolehan dana zakat lebih optimal.

Di Indonesia, bertepatan pada hari rabu tanggal 20 September 2006

menjadi babak baru dunia perzakatan Indonesia. Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) yang dibentuk dengan SK Presiden RI Nomor 8 Tahun 2001

meleburkan diri dengan dompet dhu’afa (DD) Republika yang merupakan sebuah

lembaga pengelolaan zakat berbasis masyarakat yang dibentuk tahun 1993.

Melalui sinergi ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan

6 Lili Bariadi, dkk. Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, cetakan pertama 2005), h.34

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

5

penghimpunan dana zakat sebanyak-banyaknya untuk didistribusikan secara rapi

dan tepat sasaran sesuai hukum islam.7

Sebelum sinergi itu terjadi, BAZNAS berhasil mengumpulkan dana 32

Milyar setahun, sementara Dompet Dhu’afa (DD) mengumpulkan dana 50 Milyar

setahun. Jumlah keseluruhan dana yang terhimpun adalah 82 Milyar. Ini

merupakan sebuah langkah besar umat islam dalam rangka mewujudkan

termobilisasinya potensi zakat sebesar 19,3 Triliyun.( Harian Republika, 22

September 2006:7).8

Pengelolaan zakat di Indonesia mengalami perubahan yang cukup

menggembirakan. Dulu pengelolaan zakat masih bersifat terbatas, tradisional dan

individual, maka saat ini pengelolaan zakat telah menggunakan unsur-unsur

profesionalisme dan manajemen yang modern. Hal ini tidak terlepas dari lahirnya

Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dengan Keputusan

Menteri Agama (KMA) No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan Undang-

Undang No.38 tahun 1999 dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam dan Urusan Haji No.D/291 tahun 2000 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Zakat9.

Undang-undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

Bab III pasal 6 dan pasal 7 mengatakan bahwa lembaga pengelolaan zakat di

7 Rusli Hasbi, “sejarah perkembangan zakat”, seminar dan training strategi pengelolaan dana

zakat/ infak bagi masjid, 9 Agustus 2009 , h.7 8 Ibid., h.9 9 Kuntoro Noor Aflah,dkk, Zakat dan Peran Negara, (Jakarta: Forum Zakat (FOZ) cetakan

pertama 2006), h.80

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

6

Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga

Amil Zakat (LAZ). Badan Amil Zakat dibentuk oleh pemerintah, sedangkan

Lembaga Amil Zakat didirikan oleh masyarakat.10 Dengan adanya Undang-

Undang tentang zakat di atas maka banyak berdiri lembaga-lembaga zakat baik

yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.

Atas dasar permasalahan di atas maka saya tertarik untuk mengambil

judul “Strategi Fundraising yang dilakukan BAZIS DKI Jakarta untuk

Mencapai Target Penerimaan Zakat Infak dan Sedekah” dalam skripsi saya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar penelitian ini terarah dan permasalahan yang dibahas tidak

melebar maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

a. Strategi fundraising BAZIS DKI Jakarta untuk mencapai target

penerimaan zakat

b. Faktor pendukung dan penghambat fundraising BAZIS DKI Jakarta

c. Tempat penelitian adalah BAZIS DKI Jakarta

d. Objek penelitian adalah strategi fundraising BAZIS DKI Jakarta tahun

2009

10 Didin Hafiduddin,Ibid,. h.130

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

7

2. Perumusan masalah

a. Bagaimana strategi fundraising yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta

untuk mencapai target penerimaan zakat.

b. Apa faktor pendukung dan penghambat fundraising BAZIS DKI Jakarta

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian.

a. Untuk mengetahui strategi fundraising yang dilakukan oleh BAZIS DKI

Jakarta.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat fundraising BAZIS

DKI Jakarta.

c. Untuk mengetahui siapa yang menetapkan target penerimaan zakat

BAZIS DKI Jakarta.

2. Manfaat penelitian.

1) Manfaat akademis:

a. Setelah mengetahui strategi fundraising BAZIS DKI Jakarta,

diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi para mahasiswa

Fakultas Syariah dan Hukum tentang strategi fundraising.

b. Memberikan pemahaman bagi para akademisi hususnya Fakultas

Syariah dan Hukum untuk melakukan kajian mendalam tentang

ekonomi kerakyatan melalui zakat.

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

8

2) Manfaat praktis:

a. Agar masyarakat mengetahui dan memahami strategi fundraising yang

dilakukan BAZIS DKI Jakarta dalam meningkatkan pendapatan zakat,

sehingga dapat berpartisipasi dalam menyalurkan zakat kepada BAZIS

DKI Jakarta.

b. Sebagai bahan masukan bagi BAZIS DKI Jakarta dalam menerapkan

dan mengembangkan pengelolaan zakat terutama mengenai strategi

fundraising.

D. Tinjauan Studi Terdahulu

1. Strategi Fundraising Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar peduli umat oleh

Umroha Almaal (S1 Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Dari hasil skripsi yang telah ditulis dapat disimpulkan bahwa strategi

fundraising LAZ Al Azhar peduli umat dalam mencapai tujuan zakat antara

lain melakukan sosoialisasi secara berkesinambungan kepada masyarakat

dengan cara menyebarkan pamphlet, news letter, brosur, spanduk dan

sebagainya. Mengoptimalkan media informasi tentang keberadaan LAZ Al

Azhar peduli umat, melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam hal

pengumpulan dana penyaluran zakat serta mengadakan forum diskusi atau

tatap muka langsung berupa presentasi tentang kegiatan LAZ Al Azhar Peduli

ummat.

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

9

Faktor pendukung fundraising LAZ Al Azhar Peduli Ummat antara

lain: lembaga ini didirikan sesuai dengan Undang Undang RI No.30 tahun

1999 tentang pengelolaan zakat serta keputusan menteri agama RI No. 373

tahun 2003 tentang pelaksanaan UPZ. LAZ Al Azhar memiliki banyak UPZ

(Unit Pengumpul Zakat) yang tersebar dibeberapa daerah. Teknologi yang

digunakan on line 24 jam. sedangkan penghambat fundraising LAZ Al Azhar

Peduli Ummat antara lain kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga

LAZ Al Azhar hanya diketahui oleh kalangan tertentu saja.

2. Manajemen penghimpunan dan pendayagunaan Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS)

dan wakaf uang melalui teknologi informasi pada Lembaga Amil Zakat

(LAZ) Portalinfaq, oleh Wahyuddin (S1 Jurusan Manajemen Dakwah,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Dari judul skripsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

penghimpunan dana zis dan wakaf uang pada lembaga ini selain

menggunakan internet sebagai one stop servicvenya, para personildari

lembaga ini juga melakukan penghimpunan secara konvensional. Begitu juga

dengan proses pendayagunaan dana zis dan wakaf uang. Kemudian strategi

yang dilakukan portalinfaq agar dana yang tgerkumpul dapat tepat sasaran

ditempuh upaya seperti memberi kebebasan kepada setiap muzakki untuk

memilih program-program yang sedang berjalan atau yang akan dilaksanakan,

melakukan sosialisasi melalui media-media komunikasi serta mengirim pesan

singkat via e-mail yang berisikan ajakan untuk memmbayar zakat.

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

10

E. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS)

Provinsi DKI Jakarta yang beralamat di Gedung Prasada Sasana Karya Lt.3. Jl.

Suryopranoto No. 8 Jakarta Pusat.

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Sebagai tingkat wacana, maka metode penelitian ini adalah kualitatif

yaitu suatu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis dari sumber-sumber yang diperoleh.

2. Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian kepada strategi fundraising Badan Amil

Zakat Infak dan Shodaqoh (BAZIS) DKI.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan judul

skripsi, penulis menggunakan teknik pengumpulan sebagai berikut:

a. Observasi

Untuk mendapatkan data yang konkrit, maka penulis mengadakan

kunjungan dan pengamatan langsung terhadap BAZIS DKI.

b. Wawancara

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

11

penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara)11.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dipakai untuk melengkapi data-data yang diperlukan dan

juga untuk mengerahui segala sesuatu yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti antara lain mencari data berupa buku, catatan,

transkrip, bulletin, makalah dan sebagainya.

4. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode Deskriptif

analisis yaitu suatu teknik analisisdata dimana penulis membaca,

mempelajari, memahami dan kemudian menguraikan semua data yang

diperoleh lalu membuat analisa- analisa komprehensif sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian.

G. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini mengacu

kepada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.

11 Moh. Nazir. Metode Penelitian.( Bogor: Ghalia Indonesia, cet ke enam, 2005) h.193

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Fundraising

1. Pengertian Strategi

Secara etimologis, strategi berasal dari kata majemuk bahasa yunani;

stratos (artinya pasukan) dan agein (artinya memimpin), jadi strategi berarti

hal memimpin pasukan.1 Sedangkan menurut istilah, strategi berarti hal- hal

yang berkenaan dengan cara dan usaha menguasai dan mendayagunakan

sumber daya suatu masyarakat, suatu bangsa, untuk mencapai tujuannya.2

Pendekatan strategis pada hakekatnya mempunyai lima ciri-ciri berikut:3

a. Ia memusatkan perhatian kepada kekuatan, kepada power. Kekuatan

adalah bagaikan fokus pokok di dalam pendekatan strategis.

b. Ia memusatkan perhatian kepada analisis dinamik, analisis gerak, analisis

aksi.

c. Strategi memusatkan perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai serta

gerak untuk mencapai tujuan tersebut.

d. Strategi memperhitungkan faktor- faktor waktu (sejarah: masa lampau,

masa kini dan terutama masa depan) dan faktor lingkungan.

1 Ali Moertopo. Strategi kebudayaan. (Jakarta: CSIS. 1978), cet I, H. 7 2 Ibid. 3 Ibid.

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

13

e. Strategi berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari

peristiwa- peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan,

kemudian mengadakan analisis mengenai kemungkinan-kemungkinan

serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah- langkah yang dapat

diambil, dalam rangka bergerak menuju kepada tujuan itu.

Sehingga dalam hal pengumpulan zakat, strategi dapat diartikan

sebagai cara atau usaha yang dilakukan oleh lembaga zakat untuk

mendayagunakan semua sumber daya yang ada (dalam hal ini adalah para

muzakki) dalam rangka mencapai tujuan zakat.

2. Pengertian Fundraising

Yang dimaksud dengan Fund Raising dalam kamus Inggris-Indonesia

adalah pengumpulan uang (dana). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia yang dimaksud dengan pengumpulan adalah proses, cara, perbuatan

pengumpulan; perhimpunan; pengerahan4. Sedangkan yang dimaksud dengan

dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan; biaya; pemberian;

hadiah; derma5.

4 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi ke 3

hal.612 5 Ibid, h.234

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

14

3. Prinsip Menggalang Dana (Fundraising).6

a. Lembaga harus melakukan jemput bola

Sebuah penelitian yang diadakan oleh sebuah organisasi amal besar

menanyakan kepada orang-orang yang tidak memberi sumbangan alasan

utama mereka tidak memberi sumbangan. Jawabannya sederhana saja:

mereka tidak pernah diminta untuk memberikan sumbangan.

Beberapa penggalang dana tidak memanfaatkan peluang yang ada

untuk memperoleh dana, beberapa lagi melakukannya, teteapi tidak terlalu

efektif. Tujuan fundraising zakat adalah memperoleh dana zakat, tetapi

sering dilupakan bahwa imbauan agar orang berbuat sesuatu, permintaan

agar orang membayar zakat adalah bagian yang sangat penting dari

imbauan yang disampaikan.

b. Pendekatan pribadi

Banyak penggalang dana/ amil yang lebih suka mengirimkan surat

meminta zakat. Ini bukan cara yang efektif untuk mendapat sumbangan.

Anda perlu memikirkan masak-masak bagaimana melakukan pendekatan

yang terbaik kepada muzakki. Ada dua cara yang patut dipertimbangkan:

pertama, adakan pertemuan pertemuan di program- program lembaga,

disitu calon muzakki dapat melihat kegiatan lembaga dan bertemu

langsung dengan kelompok-kelompok dhuafa yang menerima dana zakat.

Cara ini adalah cara yang paling efektif. Kedua, gambarkan kegiatan

6 Michael Norton. Menggalang Dana. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia), 2002), h. 11

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

15

lembaga dengan rekaman video, atau dengan foto-foto kepada calon

muzakki.

c. Memahami sudut pandang muzakki, munfik dan mutasoddik

Dalam diri muzakki mungkin timbul berbagai perasaan dan pikiran

ketika ia memutuskan akan memberikan zakatnya pada lembaga zakat

tertentu. Seorang penggalang dana zakat harus memahami proses ini.

Memberikan zakat dilandasi oleh keyakinan, harapan dan kemurahan hati.

Keyakinan bahwa Lembaga Amil Zakat (BAZ) benar-benar mewakili apa

yang diperjuangkan dan akan berperan sebagai saluran yang efisien bagi

zakat yang telah dikeluarkan oleh muzakki.

d. Menggalang dana berarti menjual

Fundraising zakat adalah sebuah proses yang terdiri atas dua tahap.

Tahap pertama, menunjukkan kepada calon muzakki bahwa ada

kebutuhan penting yang dapat Lembaga Amil Zakat (LAZ) penuhi melalui

kegiatan lembaga. Jika mereka sependapat bahwa kebutuhan itu penting,

dan perlu dilakukan sesuatu yang berarti untuk itu, dan jika mereka

sependapat bahwa lembaga anda sedang melakukan sesuatu yang berarti

untuk mengadakan perubahan, dan jika lembaga dapat menunjukkan

kepada mereka bahwa dukungan dari merekaakan dapat membuahkan

hasil yang lebih baik lahi, maka akan mudah meminta mereka untuk

memberikan sumbangan.

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

16

e. Kepercayaan dan hubungan masyarakat

Orang lebih suka memberi sumbangan kepada lembaga dan kegiatan

yang sudah mereka kenal. Ini berarti reputasi dan hubungan masyarakat

yang baik sangat penting.

f. Muzakki tidak tahu berapa harus memberi

Satu masalah adalah donor tidak tahu harus memberi berapa besar.

Mereka mungkin tidak ingin memberi terlalu besar. Tetapi, dipihak lain

mereka juga mungkin tidak ingin memberi terlalu sedikit agar tidak dikira

kikir.

g. Mengucapkan terimakasih

Mengucapkan terima kasih sangatlah penting. Mengucapkan terima

kasih berarti menghargai kedermawanan seseorang. Mengucapkan

terimakasih juga sebuah tindakan untuk kepentingan sendiri dalam arti

yang baik, yaitu muzakki merasa lebih dihargai oleh lembaga zakat, dan

akan memberikan zakatnya lagi dimasa depan.

h. Keterlibatan dan kesungguhan berbuat untuk jangka panjang

Yang lembaga perlukan sebenarnya orang yang memberikan

(membayar) zakat secara teratur dan dalam jumlah yang cukup besar.

Untuk mencapai hal ini berarti lembaga harus mengajak muzakki (orang

yang berzakat) agar mau terlibat dalam kegiatan lembaga dan sungguh-

sungguh membantu mencapai tujuannya.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

17

i. Tanggung jawab dan melapor.

Sebuah lembaga harus memberi laporan kepada donor (muzakki)

sebagai syarat mendapat sumbangan (zakat). Tetapi walau tidak harus

sekalipun, sebaiknya lembaga memberikan laporan kepada donor

(muzakki), untuk menunjukkan kepadanya bahwa dana sumbangannya

(zakatnya) digunakan dengan efektif.

4. Perumusan Strategi Fundraising

a. Menentukan kebutuhan

Titik tolak dalam merumuskan strategi fundraising adalah menentukan

kebutuhan organisasi, hal ini dapat dilakukan pada tiga tingkat:7

1) Agar bisa terus melakukan kegiatan

2) Meningkatkan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang terus

bertambah

3) Perkembangan organisasi di masa depan

b. Perkembangan organisasi

Disamping tugas-tugas menyangkut dana, sebuag organisasi juga perlu

membiayai kegiatan sendiri dan masa depannya. Ada beberapa factor yang

perlu dipertimbangkan:8

1) Pengembangan modal

2) Dana Abadi (Corpus Fund)

7 Ibid, h. 51 8 Ibid, h. 54

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

18

3) Mengurangi hidup bergantung pada pihak luar dan mengembangkan

sumber dana independen

4) Mengembangkan landasan keanggotaan dan pendukung

5) Kemampuan berdiri sendiri untuk jangka panjang

c. Mengidentifikasi sumber daya

Dalam menyusun strategi fundraising titik tolak yang baik adalah

mengidentifikasi sumber-sumber dana yang mungkin dapat digali:9

1) Dukungan dari perorangan, diajak menjadi anggota atau memberi

sumbangan

2) Sumbangan besar selama hidup, dan warisan setelah meninggal

3) Dukungan dari kegiatan fundraising, seperti meminta sumbangan dari

masyarakat, mengadakan malam hiburan dan acara masal lainnya

4) Pemberian dalam bentuk barang (oleh perorangan atau lembaga amil

zakat (LAZ))

5) Hibah dari lembaga pemerintah pusat maupun dari lembaga non

pemerintah

6) Hibah dari lembaga donor internasional atau nasional

7) Hibah dari yayasan internasional atau lokal.

9 Ibid, h. 57

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

19

d. Menilai peluang

Butir-butir di atas adalah gambaran yang cukup lengkap mengenai

sumber dana yang dapat digali. Sebelum memutuskan sumber-sumber

mana yang akan digali, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut ini:10

1) Pengalaman dimasa lalu

2) Pendukung yang sewajarnya

3) Organisasi macam apa yang akan dibentuk

4) Gaya dalam melakukan kegiatan

5) Sumber daya dan keahlian yang dimiliki

6) Sumber dana yang ada sekarang

7) Peluang yang terbuka

8) Siapa saja yang kita kenal

B. Pengertian Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah

1. Pengertian Badan

Badan adalah tubuh, jasad manusia keseluruhan ; awak, dan sebagainya-

sekumpulan orang dalam suatu organisasi atau kelompok yang melakukan

suatu kegiatan tertentu.11

2. Pengertian Zakat

Secara bahasa kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al barakatu

“keberkahan”, al namaa “pertumbuhan dan perkembangan”, ath thaharatu

10 Ibid, h. 60 11 Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),

cetakan ke-V, h. 49

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

20

“kesucian” dan ash shalahu “keberesan”. Sedang secara istilah, adalah bagian

dari harta dengan persyaratan tertentu yang Allah SWT mewajibkan kepada

pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan

persyaratan tertentu pula.12

Sedangkan menurut istilah, zakat adalah:

a. Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-

orang yang berhak.

b. Mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri juga disebut zakat.

c. Mengeluarkan sebagian dari harta benda atas perintah Allah, sebagian

sedekah wajib kepada mereka yang telah ditetapkan menurut syarat-syarat

yang telah ditentukan oleh hukum islam.13

d. Merupakan salah satu rukun islam: yaitu kewajiban yang dibebankan atas

harta kekayaan tiap pribadi muslim wanita atau pria, bahkan anak-anak

yang belum akil balik.14

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa zakat adalah

sejumlah harta yang diserahkan kepada orang yang berhak menerimanya

dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan oleh hukum islam.

12 Didin Hafiduddin, Zakat dalam perekonomian modern. Ibid, h.7 13 Drs. H. Moh Rifa’i, Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 2003), h.346) 14 Pemerintah DKI, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta, 1992), h.2.

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

21

3. Pengertian Infak

a. Kata Infak dapat berarti mendermakan atau memberikan rezeki (karunia

Allah) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ihlas

dan karena Allah SWT.

b. Infak adalah pengeluaran derma setiap kali seorang muslim menerima

rezeki (kurnia) dari Allah sejumlah yang dikehendaki dan direlakan oleh si

penerima zakat tersebut.15

c. Infak adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali ia

memperoleh rizki, sebanyak yang dikehendakinya sendiri16.

Sehingga dari pengertian di atas zakat dapat diartikan bahwa infak

adalah mengeluarkan/ mendermakan rizki yang telah diterima oleh seorang

muslim kepada orang lain sebanyak yang dikehendakinya dengan rasa ikhlas

dan karena Allah.

4. Pengertian Sedekah

Sedekah adalah keseluruhan amal kebaikan yang dilakukan setiap

muslim untuk menciptakan kesejahteraan sesame umat manusia, termasuk

untuk kelestarian lingkungan hidup dan alam semesta ciptaan illahi guna

memperoleh hidayah dan ridho Allah AWT.17

15 H. Cholid Fadlullah, Mengenal Hukum ZIS dan Pengamalannya di DKI Jakarta, (Jakarta:

BAZIS DKI Jakarta, 1993), h.6. 16 Mohammad Daud Ali. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. (Jakarta: UI-Press, cetakan

pertama 1988). H. 23 17 Fadlullah, Mengenal Hukum ZIS dan Pengamalannya di DKI Jakarta, h. 7.

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

22

C. Landasan hukum ZIS

1. Al Quran

a. QS. At Taubat: 103

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.

b. QS. Adz Dzariat: 15-19

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air (15). Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan (16). Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam (17). Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (18). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (19)”

c. QS. At Taubat: 71

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

23

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

2. Hadis

a. Hadis yang diriwayatkan dari Abi Kabsyah Al-Anmari r.a, bahwa Nabi

SAW bersabda:

ةملظم دبع ملا ظلو ةقدص نم الم صقانم هوظفحاا فثیدح مكثدحاو نھیلع مسقا ةاتلث

رقف ابب ھیلع اهللا حتا فلا ةلاسم ابب دیع حتافلا وزع اهللا هادز الا اھیلع ربصف

“Ada 3 perkara yang aku bersumpah atasnya dan aku akan menyampaikan satu hadis kepada kalian, maka hafalkan dan peliharalah: (1) Harta tidak akan berkurang karena sedekah, (2) tidaklah seorang hamba di dzalimi, lalu dia brersabar menghadapinya melainkan Allah akan menambah kemuliaan baginya, (3) tidaklah seorang hamba membuka pintu meminta-minta, melainkan Allah akan membukakan pintu kefakiran baginya”.

b. Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad serta At Tirmidzi dan beliau

mensahihkannya. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW

bersabda:

هرھم كما یربي احدكم مكدحاا لھیبریف ھنیمیذھا بخایو تاقدالص لبقی لجو زع اهللا نا

دحا لثم ریصتل ةمقالل نا حتي ھلیصفوا هولفوا

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

24

“Sesungguhnya Allah menerima sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya, lalu Dia mengembangkannya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana salah seorang dari kalian mengembangkan anak kudanya, sehingga satu suap pun bisa menjadi sebesar gunung uhud”.18

D. Syarat-syarat Wajib Zakat.19

1. Merdeka

Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib atas hamba sahaya karena

hamba sahaya tidak mempunyai hak milik. Tuannyalah yang memiliki apa

yang ada ditangan hambanya.

2. Islam

Menurut ijma’, zakat tidak wajib atas orang kafir karena zakat merupakan

ibadah mahdhah yang suci sedangkan orang kafir bukan orang yang suci.

3. Baligh dan berakal

Keduanya dipandang sebagai syarat oleh madzhab Hanafi. Dengan demikian,

zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila sebab keduanya

tidak termasuk dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah; seperti

shalat dan puasa, sedangkan menurut jumhur, keduanya bukan merupakan

syarat.

4. Harta yang wajib dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati

18 Syaih As Sayyid SAbiq, Panduan Zakat Menurut Al Quran dan As Sunnah, cet.I, (Bogor:

Pustaka Ibnu Katsir,2005), h. 19 Wahbah Al Zuhayly. Zakat: Kajian Berbagai Mazhab (terjemahan). (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, cetakan ke enam, 2005). H. 98

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

25

Harta yang mempunyai criteria ini ada 5 jenis, yaitu: a) uang, emas, perakbaik

yang berbentuk uang logam maupun uang kertas; b) barang tambang dan

barang temuan; c) batrang dagangan; d) hasil tanaman dan buah-buahan; dan

e) menurut jumhur, binatang ternak yang mearumput sendiri (sa’imah) ; atau

menurut Mazhab Maliki, binatang yang diberi makan oleh pemiliknya

(ma’lufah).

5. Harta yang dizakati telah mencapai nisab atau senilai dengannya

Maksudnya ialah nisab yang ditentukan oleh syara’ sebagai tanda kayanya

seseorang dan kadar-kadar berikut yang mewajibkannya zakat.

6. Harta yang dizakati adalah milik penuh

Para Fuqoha berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud harta milik.

Apakah yang dimaksud dengannya ialah harta milik yang sudah berada

ditangan sendiri, ataukah harta milik yang hak pengeluarannya berada

ditangan seseorang, dan ataukah harta yang dimiliki secara asli.

7. Kepemilikan harta telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun qomariah.

Pendapat ini berdasarkan hadis Nabi saw. berikut: “tidak ada zakat dalam

suatu harta sampai umur kepemilikannya mencapai setahun”.

8. Harta tersebut bukan merupakan harta hasil utang

Mazhab Hanafi memandangnya sebagai syarat dalam semua zakat selain zakat

harts (biji-bijian dan yang menghasilkan minyak nabati), sedangkan Mazhab

Hanbali memandangnya sebagai syarat dalam semua harta yang dizakati,

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

26

penerj. Mazhab Maliki sendiri berpendapat bahwa syarat tersebut ditujukan

untuk zakat emas dan perak, bukan untuk harts, binatang ternak, atau barang

tambang. Adapun Mazhab Syafi’I berpendapat bahwa hal di atas tidak

termasuk syarat.

9. Harta yang akan dizakati melebihi kebutuhan pokok

Mazhab Hanafi mensyaratkan agar harta yang wajib dizakati terlepas dari

utang dan kebutuhan pokok sebab orang yang sibuuk mencari harta untuk

kedua hal ini sama dengan orang yang tidak mempunyai harta.

E. Sasaran Zakat, Infak dan Sedekah

Dalam Al Qur,an telah disebutkan siapa saja yang berhak menerima zakat

(dalam surat At Taubah: 60) yaitu: fakir, miskin, pengurus-pengurus zakat

(‘amil), mu’allaf, budak, orang yang berhutang, orang yang berjuang dijalan

Allah (fi sabilillah) dan ibnu sabil20.

1. Fakir (fuqara’)

Fakir yaitu orang yang tidak memiliki harta benda dan pekerjaan yang mampu

mencukupi kebutuhan sehari-hari.

2. Miskin (masakin)

Miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak

dapat dipakai untuk memenuhi hajat hidupnya.

3. Pengurus zakat (‘amil)

20 Wahbah Zuhayly. Ibid, h. 280

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

27

Pengurus zakat (‘amil) adalah orang-orang yang bekerja memungut zakat.

Panitia ini disyaratkan harus memiliki sifat kejujuran dan menguasai hokum

zakat.

4. Mu’allaf

Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain orang-orang yang lemah

niatnya untuk memasuki islam.

5. Budak

Para budak disini menurut jumhur ulama ialah para budak muslim yang telah

membuat perjanjian dengan tuanya (al mukkatabun) untuk dimerdekakan dan

tidak memiliki uang untuk membayar tebusan atas diri mereka, meskipun

mereka telah bekerja keras dan membanting tulang mati-matian.

6. Orang yang berhutang

Mazhab hanafi mengatakan orang yang berutang ialah orang yang betul-betul

memiliki utang dan tidak memiliki apa-apa selain uutangnya itu.

7. Orang yang berjuang di jalan Allah (fi sabilillah)

Yang termasuk dalam kelompok ini ialah para pejuang yang berperang dijalan

Allah yang tidak digaji oleh markas komando mereka karena yang mereka

lakukan hanyalah berjuang.

8. Orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil)

Ibnu sabil adalah orang-orang yang bepergian (musafir) untuk melaksakan

suatu ,hal yang yang baik (tha’ah) tidak termasuk maksiat.

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

28

F. Hikmah dan Manfaat Zakat, Infak dan Sedekah

1. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya,

menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan

hidup, sekaligus memberisihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki.

Firman Allah dalam surat Ibrahim: 7

“Dan (angatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

2. Karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk

menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir miskin kea rah

kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepad Allah

SWT. Terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri,

dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika mereka

melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak. Zakat sesungguhnya

bukanlah sekedar memenuhi kebutuhan para mustahik, terutama fakir miskin,

yang bersifat konsumtif dalam waktu sesaat, akan tetapi memberikan

kecukupan dan kesejahteraan kepada mereka dengan cara menghilangkan

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

29

ataupun memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan

menderita.

3. Sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang

berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan

untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak

memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berihtiar bagi

kepentingan nafkah diri dan keluarganya. Allah SWT berfirman dalam surat

Al- Baqarah: 273

“(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kayak arena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) maka sesungguhnya Allah maha mengetahui”.

4. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana dan prasarana yang

harus dimiliki umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial

maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumberdaya

manusia muslim. Hampir semua ulama sepakat bahwa orang yang menuntut

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

30

ilmu berhak menerima zakat atas nama golongan fakir dan miskin maupun

sabilillah.

5. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah

membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari hak

orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai

dengan ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam suat Al-Baqarah: 267, dan

hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis

tersebut Rasulullah saw bersabda:

لولغ نع ةقدص لبقا یل اهللا نا

“Allah swt tidak akan menerima sedekah (zakat) dari harta yang di dapat secara tidak sah”.

6. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah saatu

instrumen pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang dikelola dengan baik,

dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan

pendapatan, economic with equity. Munzir Khaf menyatakan zakat dan sistem

pewarisan islam cenderung kepada distribusi harta yang egaliter dan bahwa

sebagai manfaat dari zakat, harta akan selalu beredar. Akumulasi harta di

tangan seseorang atau sekelompok orang kaya saja, secara tegas dilarang

Allah swt. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Surat Al Hasyr: 7

… …

“… Agar harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu…”.

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

31

7. Dorongan ajaran islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang beriman

untuk berzakat, berinfak dan bersedekah menunjukkan bahwa ajaran islam

mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha sehingga memiliki

harta kekayaan yang disamping dapat memenuhi kebutuha hidup diri dan

keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi muzakki dan munfik. Zakat yang

di kelola dengan baik akan mampu membuka lapangan kerja dan usaha yang

luas. Dengan demikian, zakat menurut Yusuf Al-Qaradhawi adalah ibadah

maaliyah al ijtima’iyyah, yaitu ibadah di bidang harta yang memiliki fungsi

strategis, penting dan menentukan dalam membangun kesejahteraan

masyarakat.

G. Pola Penghimpunan Zakat, Infak Dan Sedekah

Pengumpulan zakat tidak dapat dilakukan dengan paksaan terhadap muazakki,

melainkan muzakki melakukan dengan kesadaran sendiri, menghitung sendiri

jumlah hartanya yang harus dibayarkan kewajibannya. Dalam hal, muzakki tidak

dapat menghitung sendiri harta dan kewajiban zakatnya, muzakki dapat meminta

bantuan kepada BAZ/LAZ atau lembaga pengelola zakat (LPZ). Idealnya, LPZ

menyediakan panduan dalam penghimpunan dana, jenis dana dan cara dana itu

diterima. Organisasi pengelola menetapkan jenis dana yang akan diterima sebagai

sumber dana. Setiap jenis dana memiliki karakteristik sumber dan konsekuensi

pembatasan berbeda yang harus dipenuhi oleh pengelola zakat.21

21 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005). h. 20.

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

32

Jenis dana yang dapat dihimpun organisasi pengelola aazakat tidak terbatas

hanya zakat. Selain zakat, dana yang dapat dihimpun menurut UU No. 38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat dan realitas di masyarakat adalah sebagai

berikut: infak sedekah, wasiat, waris, kafarat, wakaf, hibah lembaga lain, hibah

dari pemerintah, dan lain-lain.22

Ada tiga cara dana zakat diterma, yaitu: melalui transfer di Bank, bayar di

LPZ, atau jemput bola. Termasuk dalam cara dana diterima adalah pilihan tempat

dari masing-masing cara tersebut. Artinya di Bank mana LPZ membuka rekening,

dilokasi mana membuka counter atau wilayah mana yang akan dilayani dengan

jemput bola merupakan bagian dari cara dana diterima. Organisasi pengelola

zakat dapat memilih salah satu, dua, atau menggunakan tiga cara sekaligus.

Pemillihan cara penerimaan dana disesuaikan dengan tempat kedudukan

organisasi dan target muzakki guna kemudahan akses.23

22 Ibid., h. 21. 23 Ibid., h. 22.

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

33

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA

A. Sejarah Berdiri1

Badan amil zakat, sebagai cikal bakal BAZIS sekarang digagas sejak awal

berdirinya orde baru. Tepatnya, ketika sebelas ulama tingkat nasional

mengadakan pertemuan pada tanggal 24 Septembar 1968 di Jakarta. Ulama-ulama

itu adalah Prof.Dr. Hamka, KH. Ahmad Azhari, KH Moh. Syukri Ghazali, Moh.

Sodry, KH. Taufiqurrohman, KH. Moh. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH.

M.A. Zawawy. Mereka menyarankan diadakan sebuah badan untuk pelaksanaan

zakat di Indonesia. Hal ini dipertegas oleh presiden Soeharto ketika

menyampaikan pidatonya pada peringatan Isra mi’raj, tanggal 26 oktober 1968.

Pada saat itu beliau mengajak ummat islam untuk mengamalkan ibadah zakat

secara konkret dengan mengintensifkan pengumpulan zakat sehingga hasilnya

menjadi lebih terarah.

Selanjutnya, soeharto, presiden RI saat itu, mengeluarkan Surat Perintah No.

07/PRN/10/1968 tanggal 31 Oktober 1968 yang isinya adalah perintah kepada

Alamsyah Ratuperwiranegara, M. Azwar Hamid dan ali Afandy untuk membantu

presiden dalam pengadministrasian peneriman zakat.

1 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005). h.92.

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

34

Sebelum adanya seruan Presiden, BAZ sendiri sebenarnya sudah berdiri

berdasarkan peraturan mentri Agama tahun 1968 tentang pembentukan badan

amil zakat yang bertugas melaksanakan pemungutan dan pengumpulan zakat mal

dan zakat fitrah. Hanya saja, mungkin pelaksanaannya dilapangan saat itu masih

tersendat.

Di tingkat daerah, seruan Presiden soeharto direspon secara positif. Gubernur

DKI Jakarta, misalnya, saat itu ali Sadikin, mengeluarkan SK Gubernur DKI

Jakarta No. Cb-14/8/18/68 tentang pembentukan amil zakat berdasarkan syariat

islam pada tanggal 5 Desember 1368. Mulai saat itu, secara resmi BAZ DKI

Jakarta berdiri dari tingkat propinsi, kotamadya, kecamatan, hingga kelurahan.

Inilah cikal bakal yang sebenarnya. Dari BAZIS DKI yang pada saat itu masih

bernama BAZ karena memang kegitannya masih terbatas pada pengumpulan dana

zakat saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, pengumpulan dana zakat oleh BAZ DKI

diperluas lagi, bukan hanya terbatas pada zakat, tetapi juga meliputi infak dan

sedekah. Perluasan ini dituangkan dalam SK Gubernur DKI Jakarta No.

D.III/14/6/51/73 tentang pembentukan badan amil zakat dan infak sedekah

(BAZIS) DKI Jakarta yang dikeluarkan pada tanggal 22 desember 1973.

Berdasarkan keputusan ini, maka dana yang dikumpulkan oleh BAZIS menjadi

lebih luas spektrumnya.

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

35

Pada awal pembentukanya, BAZIS DKI Jakarta berada langsung di bawah

gubernur DKI Jakarta. Namun, pada proses yang lebih lanjut, dirasakan adanya

keperluan untuk mengadakan perubahan di bidang struktur, agar BAZIS lebih

leluasa lagi dalam gerak organisasinya maka, tahun 1991, dikeluarkan SK

Gubernur DKI Jakarta No. 859 tentang susunan dan tata kerja BAZIS DKI

Jakarta. Dengan surat keputusan ini kepemimpinan BAZIS, yang tadinya

dipegang langsung oleh Gubernur, dilimpahkan kepada aparat teknis yang bersifat

professional dan fungsional. Sejak saat itu pula, BAZIS menjadi perangkat

pelaksanaan pemerintah daerah yang mandiri, karena bersifat non-struktural.

Pada tahun 1998, Gubernur DKI Jakarta kembali mengeluarkan surat keputusan

Nomor 87 tentang susunan dan tata kerja BAZIS DKI Jakarta. Berdasarka SK

ini, nama pimpinan BAZIS berubah dari ketua menjadi kepala BAZIS. Sementara

itu, BAZIS tingkat kotamadya diganti pula menjadi pelaksana BAZIS kotamadya.

Satu hal yang menarik adalah bahwa mulai tahun 1974 dana oprasional tidak lagi

diambil dari dana zakat, tetapi diganti dengan subsidi dari pemerintah. Ini berarti,

dana zakat bisa disalurkan kepada para mustahik secara keseluruhan, karena hak

amil, dalam hal ini untuk oprasional BAZIS, yang sebesar 2,5 % manjadi utuh.

Pada tahun 2002, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan dua surat keputusan

yang berkaitan dengan BAZIS, yaitu, SK No. 120 dan SK No. 121. Yang

pertama, mengenai organisasi dan tata kerja badan amil zakat, infaq, Shadaqah

propinsi khusus ibu kota jakarta; dan yang kedua mengenai pengelolaan zakat,

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

36

infaq, dan shadaqah badan amil zakat, infaq, dan shadaqah propinsi daerah khusus

ibukota Jakarta. Berdasarkan SK ini, istilah badan Pembina tidak dipergunakan,

tetapi diganti dengan dewan pertimbangan dan komisi pengawas. Dengan kedua

SK ini diharapkan organisasi BAZIS menjadi lebih efisien dan pola pengelolaan

dana zakatnya menjadi lebih optimal, professional, amanah, dan transparan.

B. Dasar Hukum.2

Sejalan dengan perkembangan BAZIS produk-produk hukumnya senantiasa

disesuaikan, terutama lahirnya UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

memberikan implikasi sangat luas pada lembaga pengelola zakat ini, diantaranya

adanya tuntutan profesional, transparansi, akuntabilitas, dan kemandirian. Dasar

hukum yang membentengi posisi BAZIS Provinsi DKI Jakarta saat ini adalah:

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

daerah.

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat.

2 BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta, cet.I, (Jakarta: BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 2006), h.13.

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

37

4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 373 tahun 2003 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 tentang Pengelolaan

Zakat.

5. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 120 tahun

2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat, Infak dan

Sedekah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 121 tahun

2002 tentang Pola Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah Badan Amil Zakat,

Infak dan Sedekah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

7. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 26 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Zakat, Infak dan Sedekah

pada Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta.

8. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 51 Tahun

2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat,

Infak dan Sedekah oleh Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

C. Visi dan misi.3

Visi : Menjadi badan pengelola ZIS yang unggul dan terpercaya

3 Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h.82.

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

38

Misi : Mewujudkan optimalisasi pengelolaan ZIS yang amanah,

professional, transparan, akuntabel, dan mandiri di Jakarta

menuju masyarakat yang sejahtera, berdaya, dan bertaqwa.

D. Tujuan dan Prinsip Pengelolaan Zakat BAZIS DKI Jakarta.4

Pengelolaan zakat, infak, dan sedekah oleh BAZIS DKI Jakarta bertujuan

untuk:

1. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, inpaq,

dan shadaqah sesuai dengan tuntunan agama;

2. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial;

3. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat, infak dan sedekah.

Untuk mencapai tujuan tadi, BAZIS DKI Jakarta dalam pengelolaan zakat

selalu berprinsip kepada 6 hal:

1. Prinsip syariah dan moral keagamaan. Artinya, pengelolaan zakat, infaq, dan

shadaqah berlandaskan pada syariah dan moral agama islam.

2. Prinsip kesadaran umum. Artinya, pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah

hendaknya mempunyai dampak positif dalam menumbuh-kembangkan

kesadaran bagi muzakki, munfiq, dan mustahaddik untuk melaksanakan

kewjibanya.

4 Ibid.,h.82.

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

39

3. Prinsip manfaat. Artinya, pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah harus

memberikan manfaat yang sebesr-besarnya untuk kemaslahatan umat.

4. Prinsip koordinasi. Artinya, dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah

hendaknya terjalin koordinasi secara harmonis antar berbagai intansi/ lembaga

tekait, agar tercipta efisiensi dan efektifitas yang optimal.

5. Prinsip keterpaduan. Artinya, dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah

secara menyeluruh diperlukan adanya keterpaduan antar berbagai intansi/

lembaga terkait, dan keterpaduan antar ulama dan umara.

6. Prinsip produktif rasional. Artinya, dalam pendayagunaan dana zakat, infaq

dan shadaqah hendaknya diarahkan secara produktif dan rasional untuk lebih

memudahkan bagi para pembayar zakat, BAZIS DKI Jakarta sudah

mengeluarkan pedoman tentang jenis harta dan zakat yang harus dibayarkan.

E. Sasaran pengumpulan Zakat di DKI Jakarta.5

Adapun yang menjadi sasaran pengumpulan zakat (sumber zakat) adalah

seluruh warga muslim yang berada di DKI Jakarta yang dibagi ke dalam tiga

kelompok.

1. Masyarakat umum yang dikoordinasikan oleh kepala kelurahan dan dibantu

oleh ketua RT/RW serta tokoh agama dan pemuka masyarakat.

5 Ibid.,h.83.

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

40

2. Karyawan/pegawai yang dikoordinasikan oleh kepala kelurahan, kecamatan,

kotamadya dan BAZIS unit satuan kerja.

3. Para pengusaha nasional, hartawan, dan dermawan yang dikoordinasikan

langsung oleh kepala BAZIS DKI Jakarta atas nama gubernur kepala daerah.

Untuk menjaring dana dari tiga kelompok ini, Gubernur DKI Jakarta antara

lain melakukan:

1. Seruan pengumpulan sedekah sebagai gerakan amal social setiap setahun

sekali. Seruan itu dikeluarkan pada waktu menjelang bulan ramadhan melalui

BAZIS DKI Jakarta dengan mengedarkan map gerakan amal social.

2. Pengiriman surat kepada kanwil departemen agama dan kepala dinas

pendidikan dan pengajaran DKI Jakarta yang berisi harapan dan himbauan

agar setiap lembaga pendidikan merintis dan mendidik anak-anak

SD/madrasah untuk sadar berinfak di bawah bimbingan guru atau kepala

sekolah masing-masing.

3. Pengiriman surat yang sama kepada walikotamadya, camat dan lurah agar

mengumpulkan zakat diwilayahnya masing-masing.

4. Menghimbau para calon jamaah haji untuk membersihkan harta yang akan

mereka pergunakan.

5. Untuk pengusaha nasional, hartawan, dan dermawan, di samping surat seruan,

juga diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi dan menyerahkan ZIS secara

langsung kepada Gubernur.

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

41

F. Tugas Pokok dan Fungsi.6

Sesuai dengan BAB II Pasal 3 Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.

120 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat, Infak dan

Sedekah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka tugas pokok BAZIS

Provinsi DKI Jakarta adalah:

1. Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infak dan

sedekah sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

2. Dalam melaksanakan tugasnya BAZIS bersifat obyektif dan transparan.

Sedangkan yang menyangkut fungsi, sebagaimana BAB II Pasal 3 Keputusan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 120 di atas, maka fungsi BAZIS Provinsi

DKI Jakarta mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan program kerja

2. Pengumpulan segala macam zakat, infaq dan shadaqah dari masyarakat

termasuk pegawai di wilayah Provinsi DKI Jakarta

3. Pendayagunaan zakat, infak dan edekah sesuai dengan ketentuan hukumnya

4. Penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan kesadaran

menunaikan ibadah zakat, infak dan sedekah

5. Pembinaan pemanfaatan zakat, infak dan sedekah agar lebih produktif dan

terarah

6 BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta., h.17.

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

42

6. Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengumpulan zakat, infak

dan sedekah yang dilaksanakan oleh pelaksana pengumpulan BAZIS

7. Penyelenggaraan kerja sama dengan Badan Amil, Zakat, Infak dan Sedekah

dan Lembaga Amil Zakat yang lain

8. Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infak

dan sedekah

9. Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan

sumber daya manusia.

G. Perkembangan.7

Dimulai pada tahun 1999, tepatnya sejak keluarnya Undang-undang Republik

Indonesia No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, babak baru BAZIS

Provinsi DKI Jakarta dimulai. Lembaga ini terus berbenah. Bak meteor melesat,

BAZIS Provinsi DKI Jakarta melaju dengan pesat. Hal ini terlihat dari jumlah

penghimpunan ZIS yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam kurun 6

tahun terahir misalnya, terkumpul ZIS berturut-turut Rp 8,4 Milyar (2001), Rp

11,5 Milyar (2002), Rp 14,1 Milyar (2003), dan Rp 16,2 Milyar (2004). Bahkan

pada tahun 2005 BAZIS berhasil mengumpulkan dana ZIS sebesar Rp 18,4

Milyar.

7 Ibid.,h.18.

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

43

Prestasi tersebut menempatkan BAZIS Provinsi DKI Jakarta sebagai penerima

ZAKAT AWARD 2004 pada IMZ (Institut Manajemen Zakat) untuk kategori

Penghimpunan Dana, Kategori Pendayagunaan, dan Kategori Transparansi.

Meskipun demikian, BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak pernah menepuk dada,

tetap berusaha meningkatkan performance-nya. Upaya penghimpunan,

pendayagunaan dan mobilisasi sumber daya yang ada terus-menerus dilakukan.

Tak lain, hal ini dilakukan agar masyarakat benar-benar dapat merasakan

kehadiran BAZIS.

Ada beberapa hal yang dibenahi BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk

meningkatkan performance-nya yaitu: melakukan rekayasa terhadap manajemen

organisasi, manajemen keuangan dan Sistem Informasi Manajemen. Dalam hal

manajemen organisasi ditetapkan Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas, dan

Badan Pelaksana. Dengan tiga formasi ini proses pelaksanaan penghimpunan dan

pendistribusian ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta berjalan dengan penuh

pertimbangan dan pengawasan.

Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan berbagai kalangan masyarakat dalam

struktur organisasi, seperti ulama, cendekia, tenaga profesional, praktisi pengelola

zakat, LSM, dan unsur pemerintah. Job-job diduduki oleh kalangan profesional.

Misalnya di bagian keuangan adalah orang yang berlatarbelakang pendidikannya

di bidang keuangan, di bagian akuntansi diduduki oleh accounting, dan

seterusnya.

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

44

Sebagai lembaga yang berada di bawah naungan pemerintah Daerah DKI

Jakarta, hubungan birokrasi tidak dapat dihindarkan. Hanya saja, saat ini

intervensi birokrasi tidak begitu kental. Dan ini membuat gerakan BAZIS menjadi

lincah.

Tak ketinggalan, Teknologi Informasi pun dijamah. Dengan mengedepankan

akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi, BAZIS Provinsi DKI Jakarta

membuat sistem online. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengakses

informasi BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan mudah. Baik yang berkaitan

dengan informasi penghimpunan ZIS maupun pendistribusiannya. Inilah spirit

dari tujuan pelayanan yang termaktub dalam Surat Keputusan Gubernur No. 121

tahun 2002. sehingga dapat dikatakan bahwa pasca lahirnya Undang-undang

Republik Indonesia No. 38 tahun 1999 BAZIS Provinsi DKI Jakarta meningkat

dengan pesat.

Berbeda dengan sebelum dikeluarkannya Undang-undang Republik Indonesia

No. 38 tahun 1999. saat itu BAZIS masih kental dengan birokrasi, belum

transparan, kredibel dan akuntabel. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghimpunan

dana ZIS yang jauh di bawah sebelum Undang-Undang ini dikeluarkan.

Ada dua pendekatan yang digunakan untuk bantuan modal usaha produktif

ini, yaitu: pendekatan mudharabah dan qordhul hasan. Pendekatan mudhorobah

adalah bantuan yang diberikan kepada para pedagang kecil yang ada di pasar-

pasar tradisional. Bantuan ini diberikan melalui Baitul Maal wa Tamwil.

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

45

Sedangkan pendekatan qordhul hasan adalah bantuan tanpa bunga yang

diberikan kepada para pedagang kecil di sekitar pemukiman.

Dalam upaya menciptakan carachter building, BAZIS Provinsi DKI Jakarta

memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa tingkat Madrasah Ibtidaiyah

sampai Perguruan Tinggi. Begitu pula para guru, lembaga sosial keagamaan,

kesehatan dan lain-lain.

Ibarat akar sebatang pohon yang menghujam ke bawah tanah. BAZIS Provinsi

DKI Jakarta tak tampak di permukaan, tapi masyarakat merasakan manfaatnya.

Ketimbang harus gembar-gembor publikasi nama BAZIS Provinsi DKI Jakarta

dengan dana yang besar, lebih baik dana itu disalurkan kepada masyarakat. Ini

akan lebih realitas. “Bila tangan kanan memberi usahakan tangan kiri jangan

sampai mengetahui,” begitulah BAZIS Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan

kepada kaum lemah. Sebagaimana pesan agama, jangan sampai pendistribusian

ZIS membuat para mustahik merasa terhina dan rendah, justru dengan ZIS dapat

mengangkat status quo (kondisi kedhuafaan dan kehinaan) para mustahik.

H. Struktur Organisasi Bazis DKI Jakarta.8

Organisasi BAZIS terdiri dari tiga lembaga utama (berdasarkan SK Gubernur

DKI No. 120 tahun 2002), yaitu:

1. Dewan pertimbangan

8 Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h.91.

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

46

2. Komisi pengawas

3. Badan pelaksana

Susunan dewan pertimbangan BAZIS DKI Jakarta ditetapkan oleh gubernur

dan mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Memberikan pertimbangan tentang pengembangan hokum dan pemahaman

seputar zakat, infaq dan shadaqah

2. Memberikan pertimbangan, saran dan pendapat dalam kebijaksanaan

pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah

3. Menampung dan menyalurkan pendapat umat islam tentang pengembangan,

pengumpulan, dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah

Susunan komisi pengawas juga ditetapkan oleh Gubernur dan bertugas untuk

melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan zakat, infaq, dean

shadaqah. Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas bertanggung-jawab

kepada Gubernur.

Anggota dewan pertimbangan dan komisi pengawas terdiri dari unsur Ulama,

Umaro, DPRD, Tokoh Masyarakat, Pengusaha Nasional dan Cendikiawan

Muslim.

Susunan Organisasi Badan Pelaksana adalah:

1. Kepala

Tugas dari kepala BAZIS adalah:9

9 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005). h.92.

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

47

a. Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi BAZIS

b. Memimpin dan mengkoordinasikan kegitan sekretariat,bidang, pelaksana

BAZIS kotamadya/kabupaten, Administrasi termasuk petugas oprasional

BAZIS kecamatan, kelurahan, dan unit satuan kerja.

2. Wakil kepala

Wakil kepala BAZIS mempunyai tugas sebagai berikut:10

a. Membantu kepala dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi BAZIS

b. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang dilimpahkan kewenangan- nya

oleh kepala

c. Mewakili kepala apabila berhalangan melaksanakan tugas dan fugsinya

d. Melaksanakan pengendalian administrative pelaksana kegiatan BAZIS

3. Sekretariat

Sekretariat, bertugas melaksanakan koordinasi, kondolidasi, internal dan

pengendalian administrasi kegiatan BAZIS yang berhubungan dengan fingsi-

fungsi pembinaan dan administrasi kegegewaian sumberdaya manusia; tata

rumah tangga dan inventarisasi kantor, serta informasi dan komunikasi yang

membawahi aplikasi fungsi sistem informasi manajemen BAZIS.11

Untuk melaksanakan tugas-tugas di atas, sekretariat yang dipimpin oleh

seorang kepala sekretariat itu mempunyai fungsi:

10 Ibid, h.92-93.

11 Ibid, h. 93.

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

48

a. Penyusunan surat-menyurat dan kearsipan

b. Pengurusan perlengkapan dan kerumah-tanggaan

c. Pembinaan sumber daya manusia

d. Pelaksana urusan kepegawaian

e. Pengelolaan keuangan anggaran yang bersumber dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah

f. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan penyuluhan

g. Pengembangan sistem informasi dan manajemen

h. Pembentukan dan pembinaan jaringan kerja

i. Penelitian dan pengembangan

j. Penyusunan program kerja

4. Bidang pengumpulan

Bidang pengumpulan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha

pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Untuk mendukung tugas ini, bidang

pengumpulan mempunyai fungsi:12

a. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengumpulan zakat, infaq, dan

shadaqah. Dari sumber-sumber yang mencakup wilayah,korporat dan

peroranga

b. Pengembangan upaya-upaya pengumpulan zakat,infaq, dan shadaqah.

12 Ibid, h. 95.

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

49

c. Pendataan muzaki, munfiq, dan mustasaddik dan memasukan data tersebut

ke dalam SIM BAZIS

d. Pembinaan terhadap muzaki, munfiq, dan mustahaddiq terutama untuk

menjaga silaturahim dan komunikasi serta citra BAZIS

e. Penyiapan bahan laporan pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah

5. Bidang pendayagunaan

Selanjutnya tugas dari bidang pendayagunaan adalah adalah

melaksanakan usaha-usaha pelayanan dan pembinaan mustahik serta

pengembangan usaha produktif. Untuk melaksanakan tugas ini, bidang

pendayagunaan mempunyai fungus sebagai berikut:13

a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendayagunaan zakat, infaq, dan

shadaqah

b. Penelitian (seleksi persyaratan) calon mustahik

c. Pendistribusian zakat, infaq, dan shadaqah kepada para mustahik

d. Pencatatan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah

e. Pengembangan pendayagunaan infaq, dan shadaqah untuk usha-usaha

produktif

f. Pembinaan mustahik

g. Penyiapan bahan laporan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah

13 Ibid, h. 96.

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

50

6. Bidang dana

Selanjutnya bidang dana mempunyai tugas menerima, membukukan, dan

menyalurkan hasil penerimaan zakat, infaq, dan shadaqah, menyusun dan

mengelola anggaran, serta menyusun dan mengelola anggaran, serta

menyusun laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas ini, bidang dana

mempunyai fungsi:14

a. Penerimaan hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah

b. Pembukuan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan shadaqah

c. Pengeluaran hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah

d. Pelaporan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan shadaqah

e. Penyusunan dan pengelolaan anggaran

7. Pelaksana BAZIS kotamadya/kabupaten Administrasi

Di setiap kotamadya/kabupaten administrasi dibentuk pelaksanaan BAZIS

kotamadya/kabupaten administrasi pelaksana ini bertanggung jawab secara

administrative kepada kepala BAZIS, sedangkan secara taktis, bertanggung

jawab kepada walikota atau bupati.15

Tugas dari pelaksana kotamadya/kabupaten Administrasi adalah

melaksanakan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah.

14 Ibid, h. 98.

15 Ibid, h. 99.

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

51

Untuk melaksanakan tugas ini, pelaksana kotamadya/kabupaten administratif

mempunyai fungsi:

a. Pendataan muzakki, munfiq dan mutashaddiq termasuk sumber-sumber

zakat, infaq, dan shadaqah baru serta mustahik di wilayah

kotamadya/kabupaten Administrasi masing-masing

b. Pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah dari sumber-sumber zakat, infaq,

dan shadaqah

c. Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah kepda mustahik

d. Pengkoordinasian pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan

shadaqah yang dilakukan oleh perangkat tingkat kecamatan dan kelurahan

e. Pengelolaan umum ketatausahaan

f. Pelaporan kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan

shadaqah di wilayah kotamadya/kabupaten Administratif

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

52

Dalam bentuk diagram, struktur organisasi BAZIS bisa digambarkan

sebagai berikut:

Struktur Organisasi BAZIS Jakarta

GUBERNUR

KOMISI PENGAWAS

DEWAN PERTIMBANGAN

KEPALA WK. KEPALA

SEKRETARIAT

SUBBAG UMMUM,

SUBBAG HUMAS

SUBBAG INFOKOM

SUBBAG LITBANG

SUBBAG LITBANG

SEKSI KAS

SEKSI

AKUNTAN

BIDANG PENDAYAGUNAAN

BIDANG PENGUMPULAN

SEKSI HINPUN

MUZAKKI

SEKSI BINA

MUZAKKI

SEKSI LAYANAN

MUSTAHIK

SEKSI BINA USAHA

SEKSI

LAYANAN MUSTAHIK

PELAKSANA BAZIS KODYA. KB ADM

SEKSI AKUNTAN

SUBBAG TATA

SEKSI

PENYALURAN

SEKSI PENGUMPULAN

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

53

BAB IV

ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING BAZIS DKI JAKARTA

A. Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Strategi fundraising adalah hal-hal yang berkenaan dengan cara dan usaha

menguasai dan mendayagunakan sember daya yang tersedia guna mencapai

tareget penghimpunan dana yang telah ditetapkan. Setidaknya ada enam strategi

fundraising yang dilakukan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta guna mencapai

target penghimpunan dana ZIS yang telah ditetapkan, yaitu kebijakan, program

sosialisasi, konsep komunikasi, manajemen kemitraan dengan perusahaan,

pencarian ZIS kontemporer, serta manajemen motivasi dan kontrol.1

1. Kebijakan Fundraising

Yang dimaksud kebijakan disini adalah kebijakan internal BAZIS

Provinsi DKI Jakarta terkait segmentasi pendonor (muzakki, munfik dan

mutasoddik) dan tata cara penghitungan zakat.

a. Segmentasi pendonor

Bazis provinsi dki Jakarta mengelompokkan sumber penghimpunan

dana zis kedalam beberapa segmen,2 yaitu:

1) Masyarakat umum yang dikoordinasikan oleh lurahyang dibantu ketua

RT/RW serta tokoh agama dan pemuka masyarakat.

1 BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIZ BAZIS

Provinsi DKI Jakarta, cet.I, (Jakarta: BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 2006), h.65 2 Ibid., h.67

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

54

2) Karyawan/ pegawai, yang di koordinasikan oleh kelurahan,

kecamatan, kotamadya dan BAZIS unit satuan kerja.

3) Para pengusaha nasional, hartawan dan dermawan yang

dikoordinasikan langsung oleh BAZIS Provinsi atas nama gubernur.

4) Infak dan sedekah via sms.

5) Nasabah bank.

6) Jemaah calon haji dan umroh.

b. Teknik penghitungan zakat

Sebagaimana tercantum dalam pasal 14 UU RI No. 38 Tahun 1999

tentang pengelolaan zakat, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian

dalam hal penghitungan zakat, yaitu:3

1) Muzakki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban

zakatnya berdasarkan hukum agama. Hukum agama yamng dimaksud

salah satunya adalah mengenai zakat perniagaan dan provesi berlaku

ketentuan nisbahnya sebesar 85 gram emas dalam waktu satu tahun

dan besar zakatnya adalah 2,5%.4

2) Bila muzakki tidak bisa menghitung sendiri harta dan kewajiban

zakatnya, maka Badan Amil Zakat memberikan bantuan kepada

muzakki untuk menghitungnya.5

3 Ibid., h. 68 4 Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010 5 Ibid.

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

55

2. Program Sosialisasi

Memberikan pemahaman ZIS kepada masyarakat bukanlah proses

yang instan. Keberhasilan ini bergantung pada bagaimana kesungguhan ajaran

ZIS didakwahkan terus menerus ke dalam masyarakat. Karena penyadaran ini

bukan hanya terhenti pada kemauan masyarakat untuk menunaikannya. Tetapi

diharapkan juga masyarakat mampu menjadikannya sebagai gerakan yang

menyeluruh dan mampu menggerakkan masyarakat yang lain untuk

menunaikannya pula.

Bagi sebagian masyarakat, menunaikan ZIS masih menghadapi

kendala. Karena diantara mereka masih ada yang belum mengetahui hukum

ZIS, peran ZIS, dan fungsi amil (BAZIS), siapa yang termasuk muzakki,

munfik dan mutasoddik, bagaimana membayar ZIS serta harus kemana

membayarnya.

Sebagai implementasi tugas dan fungsinya, BAZIS Provinsi DKI Jakarta

melaksanakan langkah-langkah sosialisasi yang secara umum adalah:6

a. Mengadakan kerjasama secara teknis dengan lembaga/ instansi lain dalam

hal penyuluhan dan penghimpunan ZIS.

b. Mengadakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi yang bersifat teknis

(bukan kebijaksanaan) dengan semua pihak, agar penghimpunan ZIS

optimal.

6 BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat,. Ibid., h. 70

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

56

c. Mengadakan kerjasama dengan lembaga profesi sejenis sebagai mitra atau

sinergi dalam penyuluhan zakat, infak dan sedekah.

Adapun kegiatan sosialisasi yang dilakkan BAZIS Provinsi DKI Jakarta

diantaranya:7

a. Menyediakan sarana internet dengan situs internet dengan homepage:

http://www.bazisdki.go.id, email: webmaster@bazis dki.go.id, yang

memuat kebutuhan informasi tentang ZIS secara lengkap yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

b. Bagi yang ingin berhubungan langsung dengan kantor BAZIS, disediakan

saluran telepon khusus (hotline) dengan nomor: (021) 3144023, 3901367

dan faksimili (021) 3144579.

c. Selain itu penyebarluasan informasi secara intensif dan berkesinambungan

diupayakan pula melalui media dakwah, cetak, elektronik, penerbitan

majalah, buku, leaflet, banner, baliho, pemasangan spanduk, dan lain-lain.

d. BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga menitipkan pesan dakwah untuk

menunaikan ZIS kepada para da’I dan khotib jumat agar ummat

khususnya kaum aghniya lebih paham tentang ZIS dan kemudian sadar

untuk menunaikannya.

7 Ibid., h.70

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

57

3. Konsep Komunikasi8

Komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi vertikal dan

komunikasi horisontal. Komunikasi vertikal terdiri dari komunikasi ke bawah,

biasanya dari manajemen puncak secara hierarkis dalam bentuk instruksi,

saran, peringatan, dan penilaian kepada bawahan. Sedangkan komunikasi ke

atas adalah komunikasi dari bawahan ke atas. Biasanya dalam bentuk laporan

keuangan, laporan perkembangan program yang dijalankan BAZIS, seperti

laporan dari Supervise Program (SP) tentang perkembangan kerjasama BMT

dengan pedagang kecil di 5 wilayah DKI Jakarta.

Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang sejajar. Dalam

kaitannya dengan BAZIS Provinsi DKI Jakarta, maka komunikasi ini adalah

komunikasi antara personal pegawai dengan pegawai lain. Dan komunikasi

horisontal antara bidang dengan bidang yang lain. Komunikasi ini dilakukan

untuk mensinkronkan berbagai program yang ada.

Perkembangan BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang prestisius tidak

lepas dari keterbukaan lembaga ini terhadap berbagai perkembangan yang

ada. Dalam hal ini, BAZIS Provinsi DKI Jakarta menganggap perlunya

membuka komunikasi dengan berbagai kalangan masyarakat. Karena dengan

komunikasilah BAZIS Provinsi DKI Jakarta dapat berkembang seperti

sekarang.

8 Ibid., h.73

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

58

Sebagai lembaga dengan system yang modern, upaya komunikasi tidak

hanya pada ketersampaian pesan kepada khalayak. Tetapi juga berbarengan

dengan komunikasi kelembagaan. Komunikasi kelembagaan ini terkait

dengan citra lembaga. Betapapun juga lembaga sebagai pengelolaan harus

dapat membangun komunikasi yang dialogis dengan masyarakat baik sebagai

pemberi maupun sebagai penerima. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat

menaruh kepercayaan terhadap lembaga pengelola. Adapun upaya itu

meliputi:

a. Transparansi pengelolaan. Hal ini dibuktikan dengan publikasi

pengelolaan kepada khalayak melalui media cetak, media online, dan

keterlibatan Komisi Pengawas, akuntan publik, dan Badan Pengawas

daerah dalam kontrol kelembagaan.

b. Modernisasi pengelolaan, yang dicirikan dengan penerapan teknologi

informasi berbasis komputer dan internet serta SOP yang berlaku.

c. Publikasi. Sebagai lembaga yang didirikan untuk publik, BAZIS Provinsi

DKI Jakarta secara rutin mempublikasikan perkembangan pemikiran,

program, dan informasi pengelolaan melalui Majalah Peduli Umat sebagai

media milik BAZIS Provinsi DKI Jakarta, dan media massa yang lain.

Upaya ini dilakukan untuk memberikan untuk memberikan informasi

sekaligus penggalangan dana ZIS.

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

59

4. Manajemen Kemitraan dengan Perusahaan

Dalam rangka mengoptimalkan potensi ZIS, BAZIS Provinsi DKI Jakarta

menjalin hubungan dengan berbagai perusahaan yang ada di Jakarta. Disini

letak perbedaan BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan lembaga pengelola zakat

yang lain. BAZIS Provinsi DKI Jakarta memiliki power yang lebih. Power

dalam arti daya tekan maupun image di hadapan perusahaan. Tetapi dalam hal

ini bukan berarti BAZIS Provinsi DKI Jakarta menggunakan secara

sewenang-wenang. Dengan kelebihan ini BAZIS Provinsi DKI Jakarta telah

memiliki database dan peta perusahaan yang ada di Jakarta. Untuk itu bentuk

kemitraan yang dilakukan BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan perusahaan

adalah:9

a. Mengadakan kerjasama secara teknis dengan perusahaan dalam hal

penyuluhan dan penghimpunan ZIS. Upaya ini dilakukan secara

koordinatif. Hal ini dilakukan agar penyuluhan dan penghimpunan ZIS

diperusahaan lebih optimal.

b. Mengadakan kerjasama teknis pembayaran ZIS dengan bank dan

perusahaan jasa komunikasi. Misalnya kerjasama dengan PT. Manajemen

Qolbu dalam SMS infak dan penyimpanan dana ZIS di Bank Syariah.

c. Mempertemukan pengusaha (muzakki, munfik dan mutasoddik) dengan

mustahik. Acara ini disebut dengan “Event Peduli Ramadhan”. Dalam

acara tersebut kita mengundang muzakki dan mustahiknya dalam satu

9 Ibid., h.76

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

60

waktu. Jadi di samping mereka menyerahkan zakat sebagai kewajibannya,

pada saat itu juga kita menyerahkan pendayagunaan yang menjadi hak

para mustahik. Jadi penyaerahan zakat kepada mustahik disaksikan

langsung oleh muzakki.10

d. Setiap tahun gubernur mengeluarkan seruan penghimpunan sedekah

sebagai gerakan amal sosial. Seruan ini dikeluarkan pada waktu menjelang

bulan Ramadhan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta, pelaksanaannya

dengan mengedarkan map GAR (Gerakan Amal Sosial Ramadhan).

5. Pencarian Sumber ZIS Kontemporer

Meski banyak yang menilai terus mengalami peningkatan dalam

penggalangan dana ZIS, BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak pernah berhenti

mencari sumber-sumber baru. Karena potensi ZIS, terutama di Jakarta, masih

banyak yang belum terjamah. Dengan potensi SDM dan Sistem Informasi

modern yang sudah ada dan berkembang itu, maka BAZIS Provinsi DKI

Jakarta terus melakukan beragam inovasi dalam rangka menambah jumlah isi

pundit-pundi. Upaya yang dilakukan dalam mencari sumber ZIS kontemporer

ini antara lain adalah:11

a. Menggarap Jamaah Haji plus dan Umroh.

b. Mendekati kalangan professional. Selama ini upaya ini baru sebatas

pribadi mereka dan belum menyentuh lembaga. Karena itu BAZIS

10 Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010 11BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat,. Ibid., h.78

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

61

Provinsi DKI Jakarta melakukan pendekatan, baik secara kelembagaan

maupun personal kepada kalangan professional ini.

6. Manajemen Motivasi dan Kontrol12

Prestasi yang diraih BAZIS Provinsi DKI Jakarta seperti saat ini tidak

lepas dari motivasi dan kontrol. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada

diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Sedangkan kontrol dapat

diartikan sebagai pengawasan dan pengendalian.

a. Motivasi

Dalam kaitannya dengan motivasi, ada dua hal penting yang

dillakukan pihak manajemen BAZIS Provinsi DKI Jakarta kepada semua

unsur yang ada di dalamnya yaitu motivasi instrinsik dan motivasi

ekstrinsik.

1) Motivasi intrinsik

Motivasi ini adalah dorongan yang muncul dari dalam diri

seseorang. Dengan motivasi ini, para petugas BAZIS Provinsi DKI

Jakarta diharapkan dapat bekerja dengan ikhlas. Karena bekerja di

BAZIS adalah bekerja untuk kemaslahatan umat, dimana pahalanya

tidak tampak secara langsung. Bekerja di BAZIS adalah tabungan

dunia akhirat yang tidak mudah didapatkan di tempat lain. Motivasi ini

secara kontinu dan berjenjang selalu disampaikan pihak pimpinan

kepada pegawai BAZIS yang ada di semua tingkatan.

12 Ibid., h.79

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

62

2) Motivasi ekstrinsik

Merupakan dorongan yang munculdari luar diri seseorang.

Secara inmdividu bagi pegawai BAZIS yang berprestsai akan

diberikan penghargaan dan hadiah. Secara geografis, bagi wilayah

yang berprestasi juga diberikan penghargaan misalnya dengan

menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah percontohan BAZIS.

Hadiah yang diberikan dapat berupa piagam atau umrah yang

ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Hadiah

ini diberikan sekali dalam satu tahun.motivasi ini berdampak positif

karena dapat meningkatkan penghimpunan ZIS dan kinerja pegawai

BAZIS di masing-masing wilayah.

b. Kontrol/ pengawasan

Sebagai lembaga yang memiliki spirit agama, tentunya semua unsur di

BAZIS Provinsi DKI Jakarta sedapat mungkin berbuat sesuai dengan

koridor agama. Kontrol atau pengawasan merupakan proses amar ma’ruf

nahi munkar dengan pengawasan diharapkan dapat menjamin tercapainya

tujuan organisasi. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari rencana organisasi,

karena pengawasan merupakan usaha untuk mengembalikan, meluruskan,

dan mengantisipasi berbagai penyimpangan agar sesuai dengan

perencanaan.

Upaya pengawasan dilakukan BAZIS Provinsi DKI Jakarta ada yang

bersifat preventif. Pengawasan ini dilakukan dengan penertiban

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

63

administrasi, keuangan, dalam penghimpunan, pendistribusian,

pendayaguanaan dan pengembangan ZIS. Namun secara rinci upaya ini

dilakukan dengan hal-hal berikut:

1) Dalam hal penghimpunan upaya kontrol ini dilakukan dengan

menertibkan, kartu kendali, kupon, Formulir Menghitung Zakat

Sendiri (MZS), formulir, tanda bukti setoran ZIS, pembukaan, dan

akuntansi.

2) Menurunkan tim setiap 2 bulan untuk melakukan control pembukuan.

3) Berkoordinasi dengan Badan Pengawas Daerah (BAWASDA).

4) Melibatkan Akuntan Publik setiap tahun untuk mengaudit keuangan

dari program yang diselenggarakan BAZIS. Auditor ini dipilih secara

terbuka.

5) Membuat Standar Operasional Prosedure (SOP). Dengan SOP ini

diharapkan pengelolaan BAZIS memiliki system yang terkontrol.

6) Adanya Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas.

B. Faktor Pendukung dan penghambat Strategi Fundraising BAZIS DKI

Jakarta

Mudah dan sulitnya pencapaian tujuan Strategi Fundraising BAZIS DKI

Jakarta tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

Strategi Fundraising yang di jalankan oleh BAZIS DKI Jakarta. Adapun faktor

pendukung dan penghambat Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakata adalah:

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

64

1. Faktor Pendukung Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakarta

Posisi BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang merupakan satu-satunya

pengelola ZIS dibawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta menyebabkan

Strategi Fundraising mereka berjalan lancar. Setidaknya ada dua strategi

BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang dapat berjalan efektif karena posisi

strategis ini yaitu manajemen kemitraan dan sumber ZIS kontemporer.

BAZIS Provinsi DKI Jakarta mempunyai kredibilitas yang cukup baik

dihadapan perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta terkait posisi mereka

yang berada di bawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian,

BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak mengalami kesulitan untuk menjalin

kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dan pengusaha untuk menyalurkan

ZIS-nya di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Untuk menambah kepercayaan mereka terhadap BAZIS DKI Jakarta,

BAZIS DKI Jakarta juga mempertemukan pengusaha (muzakki, munfik dan

mutasoddik) dengan mustahik secara langsung. Acara ini disebut dengan

“Event Peduli Ramadhan”. Dalam acara tersebut kita mengundang muzakki

dan mustahiknya dalam satu waktu. Jadi di samping mereka menyerahkan

zakat sebagai kewajibannya, pada saat itu juga kita menyerahkan

pendayagunaan yang menjadi hak para mustahik. Jadi penyaerahan zakat

kepada mustahik disaksikan langsung oleh muzakki.13

13 Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

65

Selain itu, dengan adanya dukungan kekuasaan dari Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta dapat dengan mudah mencari sumber-sumber dana ZIS.

Misalnya instruksi gubernur DKI Jakarta No. 34 tahun 2008 yang

menganjurkan seluruh Pegawai Negeri di lingkungan pemerintahan yang telah

mencapai nisab untuk membayarkan zakatnya di BAZIS Provinsi DKI

Jakarta. Atau contoh lainnya, pemerintah provinsi DKI Jakarta menetapkan

penambahan dana ZIS pada harga tiket masuk tempat-tempat wisata di Jakarta

yang dikelola oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, seperti Kebun Binatang

Ragunan, MONAS (Monument Nasional) dan Taman Mini Indonesia Indah

(TMII).14

Keunggulan-keunggulan yang disebutkan di atas hanya dimiliki oleh

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan tidak dimiliki oleh Lembaga Amil Zakat

(LAZ) yang lain. Dan hal ini menjadi peluang bagi BAZIS Provinsi DKI

Jakarta untuk menghimpun dana ZIS sesuai target yang telah ditetapkan.

2. Faktor Penghambat Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakarta

Untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga pasti ada hambatan

yang akan dilaluinya, tak terkecuali dengan BAZIS DKI Jakarta. Setidaknya

ada dua faktor yang menjadi kelemahan strategi Fundraising BAZIS DKI

Jakarta, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

14 Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

66

Faktor internal yang menjadi penghambat strategi fundraising BAZIS

DKI Jakarta adalah kurang gencarnya sosialisasi yang dilakukan BAZIS DKI

Jakarta sehingga pengetahuan masyarakat tentang zakat minim.

Kemudian faktor eksternal yang menjadi penghambat strategi

fundraising BAZIS DKI Jakarta seperti pengetahuan masyarakat DKI Jakarta

yang masih minim15, dan keberadaan Lembaga Amil Zakat, Infak dan

Sedekah (LAZIS) yang lain, serta budaya masyarakat tentang berzakat yang

masih suka membayarkan zakat, infak atau sedekahnya langsung kepada

mustahik.

Keberadaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dari organisasi

kemasyarakatan dan bahkan partai politik islam merupakan salah satu faktor

penyebab tidak tercapainya target fundraising di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Para pengikut suatu organisasi kemasyarakatan atau simpatisan partai politik

tertentu, dari berbagai profesi, biasanya sangat loyal dan percaya terhadap

organisasi kemasyarakatan atau partai politik yang mereka ikuti. Termasuk

dalam hal penyaluran dana ZIS.

Kecenderungan seperti ini membuat Strategi Fundraising BAZIS

Provinsi DKI Jakarta mengalami hambatan. Dalam posisi ini, BAZIS Provinsi

DKI Jakarta perlu mendorong para fundraisernya untuk memberikan

informasi-informasi tentang program-program BAZIS Provinsi DKI Jakarta

15 Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

67

kepada calon donor (muzakki, munfik dan mutasoddik) dari segmen ini. Selain

itu, BAZIS Provinsi DKI Jakarta bisa jadi merekrut orang-orang dari

organisasi masyarakat dan partai politik islam tersebut atau orang-orang yang

dekat dengan mereka untuk dijadikan fundraiser.

C. Analisis Pencapaian Target Pengumpulan Zakat BAZIS Provinsi DKI

Jakarta (dari tahun 2004-2009)

Efektifitas Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat dari

keberhasilan penghimpunan dana sesuai target yang ditetapkan. Pada tahun 2009

BAZIS DKI Jakarta menargetkan dapat mengumpulkan dana zakat, infak dan

sedekahnya sebesar 35M, namun hasilnya sangat memuaskan dan melebihi target

sampai 44M16. Selain itu, efektifitas Strategi Fundraising juga dapat dilihat dari

peningkatan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang terhimpun dari waktu ke

waktu.

Dalam setiap lembaga pasti ada target yang harus dicapai dalam waktu satu

tahun ke depan, begitu pula BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga menentukan target

penerimaan ZIS-nya setiap tahun. Yang menentukan target penerimaan Zakat,

Infak dan Sedekah pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah wilayah yang

ditetapkan dalam rapat kerja yang dihadiri oleh kepala-kepala BAZIS di tingkat

wilayah, kemudian para camat, lurah dan BAZIS provinsi DKI Jakarta sebagai

16 Sukiyana, Wawancara pribadi, Jakarta, 20 April 2010

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

68

fasilitator, kemudian tiap wilayah menetapkan sendiri target atau kemampuan

mereka mengumpulkan zakatnya.17

Pencapaian BAZIS Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2004-2009 sangat

mengagumkan. Pada tahun 2004 BAZIS Provinsi DKI Jakarta berhasil

menghimpun dana ZIS sebesar 16,258 M. setahun kemudian, dana ZIS yang

berhasil dihimpun naik sebesar 13,7% menjadi 18,483 M. pada tahun 2006, dana

ZIS yang dihimpun naik sebesar 17,8% dari tahun sebelumnya menjadi 21,771 M.

prestasi ini berlanjut ketika pada tahun 2007, BAZIS Provinsi DKI Jakarta

berhasil menghimpun dana sebesar 27,214 M atau naik 25% dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2008, kenaikan penghimpunan ZIS menurun dari

kenaikan tahun sebelumnya, yaitu hanya meningkat sebesar 9,3% saja menjadi

29,748 M. namun, penurunan persentasi penambahan dana ZIS pada tahun 2008

ditutupi dengan kegemilangan di tahun berikutnya. Pada tahun 2009 dana ZIS

yang berhasil dihimpun sebesar 44,224 M atau naik signifikan dari tahun

sebelumnya sebesar 48,7%.

Keberhasilan BAZIS Provinsi DKI Jakarta meningkatkan penghimpunan dana

ZIS dari tahun ke tahun tersebut merupakan bukti efektifitas Strategi Fundraising

yang diterapkan selama ini. Dengan demikian, Strategi Fundraising tersebut dapat

terus diterapkan dengan dibarengi langkah-langkah inovatif untuk

mengoptimalkan penghimpunan dana dari sumber-sumber yang belum dikelola

secara maksimal. 17 Ibid.

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

69

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan dan

rekomendasi sebagai berikut;

A. KESIMPULAN

Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian tentang strategi

fundraising yang dilakukan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta yaitu:

1. Untuk mencapai target peneriman zakat, infak dan sedekah, BAZIS Provinsi

DKI Jakarta menerapkan strategi fundraising dalam 2 sisi, yaitu dari segi

internal dan external. Segi internal ini mencakup konsep komunikasi (yaitu

komunikasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke bawah biasanya dalam

bentuk instruksi, saran, peringatan dan penilaian kepada bawahan dan

komunikasi ke atas dalam bentuk laporan keuangan, laporan perkembangan

program yang dijalankan BAZIS DKI Jakarta. Dan komunikasi horizontal

yaitu komunikasi antar staf maupun antar divisi), dan manajemen motivasi

dan control/ pengawasan.

Sedangkan dari segi eksternal meliputi kebijakan fundraising (dalam

bentuk segmentasi prndonor dan teknik penghitungan zakat), program

sosialisasi dan manajemen kemitraan dengan perusahaan serta pencarian

sumber ZIS kontemporer.

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

70

2. Faktor pendukung dan penghambat fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta

a. Faktor pendukung fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Posisi BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang merupakan satu-satunya

pengelola ZIS dibawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta menyebabkan

Strategi Fundraising mereka berjalan lancar. Setidaknya ada dua strategi

BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang dapat berjalan efektif karena posisi

strategis ini yaitu manajemen kemitraan dan sumber ZIS kontemporer.

Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

BAZIS DKI Jakarta dapat dengan mudah mencari sumber-sumber dana

ZIS. Misalnya untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan

dan pengusaha untuk menyalurkan ZIS-nya, serta instruksi gubernur DKI

Jakarta No. 34 tahun 2008 yang menganjurkan seluruh Pegawai Negeri

Sipil di lingkungan pemerintahan yang telah mencapai nisab untuk

membayarkan zakatnya di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

b. Faktor penghambat fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Setidaknya ada dua faktor yang menjadi kelemahan strategi

Fundraising BAZIS DKI Jakarta, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yang menjadi penghambat strategi fundraising

BAZIS DKI Jakarta adalah kurang gencarnya sosialisasi yang dilakukan

BAZIS DKI Jakarta sehingga pengetahuan masyarakat tentang zakat

minim. sedangkan faktor eksternal yang menjadi penghambat strategi

fundraising BAZIS DKI Jakarta seperti pengetahuan masyarakat DKI

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

71

Jakarta yang masih minim1, dan keberadaan Lembaga Amil Zakat, Infak

dan Sedekah (LAZIS) yang lain, serta budaya masyarakat tentang

berzakat yang masih suka membayarkan zakat, infak atau sedekahnya

langsung kepada mustahik.

B. REKOMENDASI

c. Terlalu banyaknya segmen muzakki, munfik dan mutasoddik yang di bidik

oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta di hawatirkan dalam penghimpunan/

penghimpunan dana Zakat, Infak dan Sedekah tidak maksimal, sehingga

target dana ZIS yang telah ditentukan tidak tercapai.

d. Diharapkan kepada BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk lebih menggali lagi

sumber-sumber ZIS kontemporer namun tidak melupakan sumber-sumber ZIS

yang telah ada.

e. Bagi masyarakat luas hususnya calon muzakki, munfik dan mutasoddik di

wilayah ibukota DKI Jakarta diharapkan agar mempercayakan penyaluran

dana zakat, infak dan sedekahnya pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Karena

secara struktural BAZIS DKI Jakarta berada dalam struktur pemerintahan

Provinsi DKI Jakarta yang mengetahui keadaan ekonomi warganya sehingga

dalam penyalurannya akan lebih tepat sasaran.

1 Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an dan Terjemahan

Aflah, Kuntoro Noor, dkk. Zakat dan Peran Negara. Jakarta: FOZ (Forum Zakat) Ali, Mohammad Daud. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf,cet.I. Jakarta: UI Press, 1988.

Almaal, Umroha. “Strategi Fundraising Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar peduli umat.” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Al Zuhayly, Wahbah. Zakat: Kajian Berbagai Madzhab (terjemahan), cet. VI. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Bariadi, Lili. Zakat dan Wirausaha, cet.I. Jakarta: CED (Center for Entrepreneurship Development), 2005.

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat. Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta, cet.I, Jakarta: BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 2006. Chaniago, Amran YS. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, cet. V. Bandung: Pustaka

Setia, 2002. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke 3. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Fadlullah, Cholid. Mengenal Hukum ZIS dan Pengamalannya di DKI Jakarta. Jakarta:

BAZIS DKI Jakarta, 1993. Hafiduddin, Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern, cet.IV. Jakarta: Gema Insani, 2004.

Hasbi, Rusli, “sejarah perkembangan zakat”, seminar dan training strategi pengelolaan dana zakat/ infak bagi masjid, 9 Agustus 2009

Http: //metris-community.com/dampak-krisis-ekonomi-global. Ali Moertopo. Strategi kebudayaan, cet I. Jakarta: CSIS. 1978. Nazir, Moh. Metode Penelitian, cet ke enam. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Norton, Michael. Menggalang Dana. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002.

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

Nurudin Mhd. Ali. Zakat Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006. Pemerintah DKI, Pedoman Pengelolaan ZIS. Jakarta, 1992. Qaradhawi, Yusuf. Spektrum Zakat dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan, cet.I. Jakarta: Zikrul, 2005. Rifa’i, Moh. Fiqh Islam Lengkap. Semarang: CV. Toha Putra, 2003. Sabiq, Syaih As Sayyid. Panduan Zakat Menurut Al Quran dan As Sunnah, cet.I. Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2005. Subhan, Arief dan Kilun Yusro. Islam yang Berpihak: Filantropi Islam dan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Dakwah Press, 2007. Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Menejemen Strategi; Prespektif Syariah. Cet I. Jakarta: Khairul Bayaan, 2003.

Wahyuddin “Manajemen penghimpunan dan pendayagunaan Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) dan wakaf uang melalui teknologi informasi pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Portalinfaq.” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

Pedoman Wawancara

Nama : Sukiyana, S. Sos

Umur : 44 Tahun

Jabatan : Kasubag Infokom

Hari/ tanggal : Selasa, 20 April 2010

Waktu : 10.10 – 1030 WIB

Tempat : BAZIS Provinsi DKI Jakarta (Gedung Prasada Sasana

Karya Lt.3)

A. Strategi fundraising yg dilakukan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk

mencapai target penerimaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).

1. Upaya apa yg dilakukan BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk menumbuhkan

kesadaran berzakat kepada warga Ibu Kota yg wajib mengeluarkan zakat?

Jawab:

Upaya-upaya dari kita yaitu dengan mengadakan sosialisasi kepada

masyarakat melalui tokoh-tokoh ulama, tokoh-tokoh masyarakatnya,

kemudian kepada unit kerja juga kita adakan sosialisasi. Karena sasaran kita

bukan cuma masyarakat, tapi dari beberapa sasaran kita garap semua. Jadi dari

masyarakat, dari pegawai, dari pejabat, termasuk disini kita juga menjalin

mitra kerja dengan Bank, bagi mereka yang tidak sempat menyampaikan

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

zakat melalui petugas kita, mereka juga bisa transfer melalui bank, tapi yang

paling pokok adalah sosialisasi.

2. Upaya apa saja yg dilakukan BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk menarik para

muzakki agar membayar zakatnya melalui BAZIS Provinsi DKI Jakarta?

Jawab:

Ya itu tadi yang pertama kalau kita di masyarakat tentunya dengan

pendekatan. Pendekatan kepada mereka melalui petugas operasional, karena

disana ditingkat kecamatan dan kelurahan terdapat petugas PO namanya yaitu

Petugas Operasional itu sebagai kepanjangan tangan dari BAZIS Provinsi,

jadi mereka itu yang mengadakan pendekatan-pendekatan langsung kepada

masyarakat. Bagaimana di unit kerja? Ya itu kita melakukan pendekatan,

seperti halnya untuk meningkatkan zakat karyawan caranya bagaimana, kita

menggunakan instruksi gubernur, tapi sebelumnya kita sudah menghitung

dulu berapa sih penghasilan pegawai, sudah masuk wajib zakat atau belum.

Mungkin dulu belum tapi ketika sudah ada tambahan TKG , peningkatan

pendapatan kemudian dihitung, ternyata mereka sudah kena wajib zakat, nah

untuk mengetuk hati mereka itu cara pendekatan melalui tangan gubernur

yaitu dengan instruksi gubernur No. 34 Tahun 2008.

3. Selain kesadaran pribadi, menurut Bapak hal apa yang mendorong muzakki

membayar zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta?

Jawab:

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

Dengan mengadakan sosialisasi, yang pertama bisa dalam bentuk penyuluhan,

yaitu bisa sosialisasi dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat , kita

menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan yang ada di BAZIS Provinsi DKI

Jakarta, yang perlu diketahui bahwa sekarang perkembangan BAZIS sudah

cukup baik, dari dulu terbentuk tahun 1968 perkembangan sudah luar biasa,

dulu mungkin kita BAZIS hanya dikenal ditingkat provinsi tetapi ketika kita

sudah dibentuk ditingkat kota, kemudian kecamatan dan kelurahan kita dibuat

petugas operasional maka perkembangan dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan-peningkatan. Kita bisa lihat itu dari hasil pengumpulan tahun

2007 itu kita sudah mencapai 27M kemudian tahun 2008 kita sudah mencapai

29M bahkan tahun 2009 kemarin yang kita targetkan 35M itu sudah mencapai

44M. itu tadi saya bilang jadi kita sasarannya jangka panjang yaitu selain dari

masyarakat sendiri kemudian dari pegawai/ pemerintah, kemudian bank-bank,

BUMD bahkan mungkin yang akan datang ini kita akan mengarah kepada

tempat-tempat wisata yaitu kita akan mengacu.

4. Apakah ada strategi fundraising husus yang saat ini diterapkan oleh BAZIS

Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan penerimaan Zakat, Infak dan

Sedekah (ZIS)?

Jawab:

Pasti, jadi mekanisme yang sudah kami katakana tadi itu melalui masyarakat

itu ada PO disana, melalui unitkerja juga ada PO juga disana. Kemudian Bank

mitra sudah kita jaring, bagi mereka yang tidak bisa langsung ke loket kita

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

bisa langsung melalui Bank mitra, tapi ada event-event tertentu yang bisa

menggugah hati para muzakki, termasuk disitu nanti kita adakan acara dibulan

puasa. Biasanya masyarakat kita lebih cenderung kalau di bulan puasa katanya

mengeluarkan zakat itu lebih afdol. Makanya kita bentuk “Event Peduli

Ramadhan”, di situ yang kita undang adalah para muzakki dari kalangan

pejabat, pengusaha dan dari kalangan yang lainnya. Dalam acara tersebut,

muzakkinya kita undang dan mustahiknya juga kita undang. Jadi di samping

mereka menyerahkan zakat sebagai kewajibannya, pada saat itu juga kita

menyerahkan pendayagunaan yang menjadi hak para mustahik. Jadi

penyerahan zakat kepada mustahik disaksikan langsung oleh muzakki. Jadi

event itu sangat bagus karena mempertemukan muzakki dan mustahik dalam

satu tempat, makanya “Event Peduli Ramadhan” kita adakan setiap tahun

secara rutin dan itu langsung dihadiri oleh gubernur.

5. Dalam pengumpulan zakat, apakah BAZIS Provinsi DKI Jakarta meminta

secara langsung (jemput bola) kepada muzakki atau muzakki yang datang

sendiri ke BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk menyetorkan zakatnya?

Jawab:

Nah ini, dulu kita masih menggunakan jemput bola dengan petugas-petugas

kita yang ada dibawah (ditingkat kelurahan maupun ditingkat kecamatan)

yaitu petugas PO kita adakan jemput bola. Untuk muzakki-muzakki yang ada

di kelurahan dan kecamatan, mereka itu sekarang penyetorannya kalau dulu

dia langsung melalui petugas kita ditingkat kota maupun kabupaten

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

setorannya, tapi sekarang kita untuk tahun 2010 ini sudah kita rubah melalui

“Banking System”, jadi ketika mereka sudah mendapatkan setoran dari

masyarakat maupun dari unit kerja, maka mereka harus langsung setor ke

Bank dan mereka ke BAZIS kota hanya membuat laporan saja.

6. Bagaimana teknik penghitungan zakat yang dilakukan BAZIS Provinsi DKI

Jakarta? Apakah muzakki menghitung sendiri kewajiban zakatnya atau pihak

BAZIS yang menghitungkan kewajiban zakatnya?

Jawab:

Ada dua macam, jadi pertama sepenuhnya kita serahkan kepada mereka,

karena yang tahu persis sebetulnya mereka, hanya mungkin caranya yang

mereka belum paham karena itu kan ada saratnya, kalau zakat jelas nisabnya

itu kan ada 85 gram emas kemudian haulnya 1 tahun yang harus dikeluarkan

2,5% nah begitu, dengan ketentuan seperti itu kita sarankan kepada mereka

untuk menghitung zakatnya sendiri, kecuali mereka yang minta petunjuk

kepada kita, kita kasih petunjuk. Jadi dua sistem itu kita dipakai, kalau mereka

tidak bisa menghitung sendiri kita bantu kemudian mereka baru menyetorkan

2,5%, itu biasanya untuk mereka yang punya usaha dan tidak sempat

menyetor langsung ke loket tinggal mereka menyetornya bisa langsung

melalui bank mitra yang sudah kita tunjuk. Ada beberapa bank yang kita

tunjuk seperti BCA, BNI, Bank MANDIRI dan lain-lain.

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

7. Selain masalah zakat, apakah BAZIS Provinsi DKI Jakarta tetap menjaga

komunikasi yang baik kepada muzakki, Misalnya mengadakan konsultasi

keagamaan atau lainnya?

Jawab:

Ya itu ada, karena disini supaya diketahui bahwa BAZIS provinsi DKI Jakarta

ini tidak berdiri sendiri karena disitu ada dewan pertimbangan yang kebetulan

dijabat langsung oleh wakil gubernur dan untuk anggota-anggotanya itu dari

para ulama termasuk MUI, itu sebagai wakil dewan pertimbangan kemudian

disitu ada komisi pengawas, komisi pengawas itu juga kita melibatkan dari

unsur masyarakat, perwakilan masyarakat, dari anngota dewan, kemudian dari

tokoh ulama, dan tokoh cendekiawan. Nah itu juga kita adakan komunikasi

dengan mereka bagaimana untuk meningkatkan zakat, itu tadi terutama untuk

mengetuk hati mereka, makanya kita sudah menampilkan melalui televisi,

media cetak, tokoh-tokoh kita minta untuk mengadakan sosialisasi tentang

zakat.

8. Apakah ada penghargaan yang diberikan BAZIS Provinsi DKI Jakarta kepada

muzakki sebagai ucapan terimakasih karena telah mempercayakan BAZIS

Provinsi DKI Jakarta untuk menyalurkan zakatnya.

Jawab:

Ada, ada suatu penghargaan yang kita kasih terutama kepada mereka-mereka

yang tidak sempat membayar ke kita dan itu melalui bank yang penting

mereka bisa menyampaikan struk dari bank itu ke kita, nanti kita berikan surat

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

kepada mereka bahwa zakat yang mereka salurkan melalui bank ini sudah

kami terima dengan baik dan kami ucapkan terimakasih.

9. Siapakah yang mengaudit dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang

terkumpul di BAZIS Provinsi DKI Jakarta? Kemudian apakah hasil audit itu

diberikan kepada muzakki sebagai laporan?

Jawab:

Jadi gini, untuk di BAZIS provinsi DKI Jakarta ini ada dua pembinaan yang

pertama itu pembinaan melalui jalur BAZISnya sendiri yang di dampingi

langsung oleh inspektorat dan kita adakan monitoring atau pemeriksaan secara

rutin dan kemudian setiap tahun juga kita adakan rapat komisi pengawas, nah

komisi pengawas ini kemudian minta bantuan kepada akuntan publik dan

hasilnya di sebarluaskan melalui media cetak supaya para muzakki yang

menyalurkan zakatnya tahu bahwa ini hasil zakatnya, ada beberapa media

diantaranya Media Indonesia, Koran Tempo dan bisa di akses melalui web

BAZIS.

B. Faktor pendukung dan penghambat fundraising BAZIS DKI Jakarta.

1. Apakah setiap orang yang bekerja di BAZIS Provinsi DKI Jakarta mempunyai

kesungguhan untuk mewujudkan tujuan BAZIS Provinsi DKI Jakarta,

terutama untuk pencapaian target dana zakat yang dikumpulkan?

Jawab:

Ya pasti, karena disini setiap saat diadakan koordinasi baik itu koordinasi

dengan antar staf kita sendiri maupun koordinasi dengan wilayah melalui

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

BAZIS kota, itu kita adakan koordinasi, kemudian untuk mencapai target itu,

itu kan yang menentukan target itu bukan kita, jadi justru wilayah, jadi setiap

tahun kita mengadakan rapat kerja, itu rapat kerja itu dihadiri oleh kepala-

kepala BAZIS di tingkat wilayah, kemudian para camat, lurah dan BAZIS

provinsi DKI Jakarta sebagai fasilitator. Jadi kesungguhan untuk mencapai

target zakat yang terkumpul diwujudkanj melalui rapat koordinasi dari semua

unsur BAZIS dari pusat sampai tingkat kelurahan.

2. Apakah ada pelatihan yang dilakukan BAZIS provinsi DKI Jakarta untuk

meningkatkan kemampuan meminta/ mengumpulkan zakat, infak dan sedekah

(ZIS)?

Jawab:

Ada, insaya Allah untuk tahun 2010 ini kalau tidak salah besok tanggal 29

april atau 30 april untuk pelatihan petugas-petugas operasional unit kerja. jadi

disini ada petugas operasional unit kerja, ada petugas operasional di tingkat

kecamatan dan kelurahan, kalau untuk ditingkat kecamatan dan kelurahan

sepenuhnya kita serahkan kepada wilayah untuk pembinaannya dan mereka

mengadakan pelatihan diwilayahnya masing-masing, tapi untuk di tingkat

provinsi insyaAllah langsung di koordinir oleh BAZIS provinsi. Jadi untuk

unit-unit kita misalkan dinas itu dari kita, tapi kalau kecamatan dan kelurahan

karena menyangkut kewilayahan maka diserahkan kepada tingkat wilayah,

kota dan kabupaten. Pelatihan ini kita adakan secara rutin, dengan rapat kerja

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

nanti sekaligus mengevaluasi apa kesulitan kita di lapangan, jadi nanti begitu

dia ada kesulitan maka kita carikan solusinya.

3. Apakah setiap staf pengumpul dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang ada

di BAZIS Provinsi DKI Jakarta dibekali kemampuan lobbi yang bagus?

Jawab:

Ya itu pasti, harus ada lobbi-lobbi seperti itu terutama kepada mereka-mereka

yang usahanya sudah berhasil, (misalnya: “mereka sebagai dokter sekarang

alhamdulillah sudah berhasil, nah mungkin selama ini mereka tidak tahu

kewajiban mereka, nanti ketika kita ketuk hatinya, sudah lama jadi dokter dan

alhamdulillah sekarang sudah ada perkembangan, dan setelah dihitung

ternyata kalo begitu sudah punya kewajiban). Nah pendekatan dengan lobby-

lobby seperti itu mampu meningkatkan pendapatan zakat dan pendekatan

kepada mereka supaya ahirnya menyadari kewajibannya.

4. Berdasarkan pengalaman, Menurut bapak apakah rasa percaya diri, kesabaran

dan kemampuan bergaul dengan para staf pengumpul zakat, infak dan sedekah

(ZIS) mampu mempengaruhi besarnya dana ZIS yang terkumpul di BAZIS

provinsi DKI Jakarta?

Jawab:

Yang pertama harus tumbuh dari diri kita sendiri, nantinya dibekali dengan

pengetahuan yang cukup. Kemudian tentang kemampuan bergaul tadi

,bagaimana kita bisa bergaul dengan mereka, terutama dengan tokoh-tokoh

masyarakatnya, kalau misalkan kita mau mengambil zakat dari majlis ta’lim,

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

tokohnya disitu siapa, oh ustadz ini deketin mereka kapan mau ada pengajian,

kapan kita ikut kesana dan nanti disana kita sisipkan masalah zakat. Dari cara

seperti ini pengaruhnya besar, disamping kita juga meminta kepada para

muzakki tapi ada kontribusi, sampaikan kepada mereka apa kewajiban mereka

dan apa hak mereka, jadi ada timbal balik, jangan kita hanya meminta tapi kita

tidak mau memberi.

5. Sejauh ini apakah strategi fundraising yang diterapkan BAZIS Provinsi DKI

Jakarta sudah efektif untuk meningkatkan dana ZIS yang terkumpul?

“kalo belum” menurut bapak apa kelemahan strategi fundraising yang

diterapkan ini?

Jawab:

Cukup efektif karena bisa dibuktikan dengan hasil yang maksimal, hasil

pengumpulan kalau kita lihat itu mulai dari 27M, 29M sampai 44M itu luar

biasa. Ya kalau menurut hemat saya itu sudah cukup berhasil, makanya

sekarang kita membuka jaringan, memperluas sasaran zakat yang sudah ada,

dan yang sudah kita garap sekarang kita kembangkan lagi. Nah untuk di

wisata ini tidak sedikit, insyaAllah untuk yang akan datang bisa mendapatkan

target yang lebih besar, seperti Monas, Ragunan, Taman Mini. Kemudian

caranya bagaimana? Kita adakan pendekatan/ lobby dengan mereka kemudian

kalau mereka “oke bisa saya bantu”, maka kita akan mengacu kesana. Saya

kira untuk orang yang berekreasi, menyisihkan infaknya sedikit dari saku

tidak keberatan, satu orang misalkan Rp 1000,- tapi disampaikan dulu kepada

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

mereka ini ada infak sekian dari BAZIS provinsi DKI Jakarta pasti mereka

mau.

6. Dalam strategi fundraising yang diterapkan saat ini adakah segmentasi

muzakki, munfik dan mutasoddik dan segmen mana yang menjadi prioritas

BAZIS provinsi DKI Jakarta?

Jawab:

Untuk sementara ini semuanya merupakan prioritas, karena kita tidak tahu

soal kemampuan dari masing-masing-masing (muzakki, munfik dan

mutasoddik). Jadi insyaAllah untuk system pengumpulan ini baik itu zakatnya

maupun infaknya itu saya anggap semua prioritas. Maka bagi mereka yang

belum terkena wajib zakat maka kita mengetuk hati mereka untuk

mengeluarkan infak atau sedekahnya. Karena infak dan sedekah tidak ada

ketentuannya yang penting diawali dengan hati dan disertai dengan niat yang

ikhlas dan tulus.

7. Sejauh ini adakah kendala dalam penerapan strategi fundraising yang

diterapkan saat ini?

Jawab:

kesulitan-kesulitan yang ada dilapangan mungkin mulanya mereka itu untuk

mencapai target tidak mudah, Karena melalui pendekatan masyarakat, tidak

semua masyarakat Jakarta itu ngerti tentang zakat. Kemudian mereka kita

adakan koordinasi pembinaan kepada masyarakat yaitu dalam bentuk

sosialisasi dengan mengumpulkan mereka kemudian kita kasih penjelasan,

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

dan biasanya narasumber di ambil dari BAZIS Provinsi, jadi misalkan Jakarta

pusat ada 50 instansi, nah itu PO kita kumpulkan sekaligus dan nanti kita

adakan sosialisasi, kita kasih langsung narasumber dari BAZIS Provinsi.

C. Target zakat.

1. Disetiap lembaga pasti ada tujuan/ target, apakah di BAZIS provinsi DKI

Jakarta ada penargetan jumlah penerimaan zakat? Berapa target di tahun

2009? Berapa yang terkumpul? Dan siapa yang menentukan target

penerimaan zakat, infak dan sedekah?

Jawab:

Ada, dan yang menentukan target itu bukanlah kita, melainkan wilayah.

Setiap tahun kita mengadakan rapat kerja, rapat kerja itu dihadiri oleh kepala-

kepala BAZIS di tingkat wilayah, kemudian para camat, lurah dan BAZIS

provinsi DKI Jakarta sebagai fasilitator, kemudian berapa sih kamu

kemampuannya untuk tahun ini, jadi nanti masing-masing dia akan

menentukan oh saya punya kemampuannya sekian jadi nanti dirangkum

menjadi target BAZIS provinsi. Seperti halnya pada tahun 2009 target kita

cuma 35M tapi ternyata bisa mencapai 44M. nah itu kita punya terobosan-

terobosan baru melalui zakat profesi, jadi karyawan yang tadinya belum

terkena wajib zakat setelah di hitung ada tambahan ini sudah wajib zakat dan

zakatnya harus dikeluarkan, jadi pendapatan zakat antara zakat wilayah plus

zakat provinsi menjadi 44M. Jadi dari target 35M itu sudah kita lampui.

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2274/1/ARIF KHAMDAN... · DKI Jakarta untuk mencapai target penerimaan dana zakat,

Jadi yang menentukan target pengupulan zakat adalah BAZIS pusat bersama-

sama dengan wilayah, BAZIS kota dan kabupaten. Jadi disitu tidak ada unsur

paksaan kamu sekian, kamu sekian. Jadi kemampuan ini berapa, estimasi

sekian kamu berapa saya sekian pak, makanya alhamdulillah setiap tahun

target yang kita perlakukan diwilayah secara konsisten mereka bisa tertutup.

Jakarta, 20 April 2010

Sukiyana, S. Sos Kasubag Infokom