Upload
dedi-setio-bakti
View
41
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
komunitas
Citation preview
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data demografi, vital statistic, status kesehatan komunitasb) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-batas wilayah, dan kondisi geografisc) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan)d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia.e) Keamanan dan transportasif) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam kesehatang) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasih) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakani) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi2. Analisa DataAnalisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;a) Menetapkan kebutuhan komunitasb) Menetapkan kekuatanc) Mengidentifikasi pola respon komunitasd) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
3. Prioritas masalahDalam menentukan priorita masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan yang perlu
pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria penapisan, diantaranya:a) Sesuai dengan perawat komunitasb) Jumlah yang berisikoc) Besarnya resikod) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatane) Minat masyarakatf) Kemungkinan untuk diatasig) Sesuai dengan program pemerintahh) Sumber daya tempati) Sumber daya waktuj) Sumber daya dana
k) Sumber daya peralatanl) Sumber daya orang
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 1 =
sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan
diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.
4. Diagnosa KeperawatanUntuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan diagnosa
keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan fisik dan
biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya
masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:a. Pilihan gaya hidupb. Penggunaan alcohol, rokok dan obatc. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasid. Aktivitas seksual2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:a. Aktivitas seksualb. Malnutrisic. Kerusakan imunitas3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhanb. Melewati waktu makan; ikut mode makananc. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin penjual makanand. Kemiskinane. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenalb. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:a. Perasaan negative tentang tubuhb. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan
keperawatan meliputi: perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.
Masalah kesehatan adolesens Intervensi promosi kesehatan
1. Cedera tidak disengaja - Anjurkan adolesens untuk mengikuti
program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
- Informasikan adolesens tentang risiko
yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
- Tingkatkan penggunaan helm oleh
adolesens yang menggunakan kendaraan
bermotor
- Yakinkan adolesens mendapatkan
orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga
2. Penggunaan zat - Periksa penggunaan zat, seperti
alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3. Bunuh diri - Berikan informasi tentang bunuh diri
- Ajarkan metode untuk bertemu dengan
sebaya yang mencoba bunuh diri
4. Penyakit menular seksual - Berikan adolesens informasi mengenai
penyakit, bentuk penularan, dan gejala
yang berhubungan
- Dorong pantangan terhadap aktivitas
seksual; atau bila aktif seksual, tentang
penggunaan kondom
- Berikan informasi akurat tentang
konsekuensi aktivitas seksual
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah
disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
1. Berdasarkan respon masyarakat.
2. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungannya.
4. Bekerja sama dengan profesi lain.
5. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit.
6. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
7. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan. Keberhasilan
proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses
tersebut.
BAB IIITINJAUAN KASUS
Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A
A. PENGKAJIAN1. Data Intia) Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga tidak tahu siapa yang pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri.b) Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04, RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.
Distribusi Penduduk berdasarkan Umur dan Jenis kelaminNo Umur Jenis Kelamin
Laki-laki % Perempuan
% Total %
1 0-5 58 10,90 74 14,29 132 12,572 6-12 68 12,78 63 12,16 131 12,483 13-20 91 17,10 85 16,41 176 16,764 21-35 125 23,50 142 27,41 267 25,435 36-54 129 24,25 101 19,50 230 21,906 >55 61 11,47 53 10,23 114 10,86
Total 532 100 518 100 1050 100Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak
laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada
interval 21-35 tahun ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di kelurahan A.- Etnisitas
Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.- Nilai dan Keyakinan
Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari banyaknya bangunan masjid.2. Data Lingkungan Fisik
Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul di persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-kebutan.3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek umum, bidan, balai pengobatan4. Ekonomi
Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau penganguran.
5. Keamanan dan TransportasiKendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja bisa
menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan kendaraan tersebut, 50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.6. Politik dan Pemerintah
Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.7. Sistem komunikasi
Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.8. Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan kepada kelompok remaja ini.9. Rekreasi
Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-minuman dengan persentase 15%.10. Pemeriksaan fisik remaja
Table Status kesehatan remaja Kelurahan A dalam 6 bulan terakhirJenis penyakit Frekuensi %
1. Batuk pilek2. Asma3. TBC4. Malaria5. Anemia6. Tidak ada
80102502028
42,105,261,0526,3110,5214,73
Jumlah 190 100Menurut tabel status kesehatan remaja Kelurahan A jenis penyakit terbanyak adalah
batuk pilek dengan jumlah 80 orang (42,10%).
Tabel Analisa DataANALISA DATA MASALAH
KESEHATANDIAGNOSA
KEPERAWATANHasil Quisioner :
50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya.
Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya.Hasil Observasi
Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A
- Resiko cedera pada remaja di kelurahan A
- Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya
Hasil Quisioner : Kebiasaan remaja; merokok
70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan prilaku seksual 5% menyimpang.
- Perubahan pemeliharaan kesehatan
- Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
Hasil Wawancara : Beberapa remaja mengatakan
bahwa mereka jarang melakukan olahragaHasil Observasi
Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan A.
merokok, alkohol dan narkoba
B. PENAMPISAN MASALAH
Diagnosakeperawatan
Kriteria penapisanTersedia Sumber
Ses
uai
den
gan
per
anp
eraw
at k
omu
nit
as
Jum
lah
yan
g b
eres
iko
Bes
arn
ya r
esik
o
Kem
un
gkin
an u
ntu
k
pen
did
ikan
kes
ehat
an
Min
at m
asya
rak
at
Kei
ngn
an m
asya
rak
at
Ses
uai
den
gan
pro
gram
p
emer
inta
h
Su
mb
er d
aya
tem
pat
Su
mb
er d
aya
wak
tu
Su
mb
er d
aya
dan
a
Su
mb
er d
aya
per
alat
an
Su
mb
er d
aya
oran
g (p
eraw
at)
Jum
lah
sk
ore
Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya
5 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 50
Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol
5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 57
dan narkobaKeterangan:Skore: 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Jadi prioritas dalam kelurahan A ini adalah:1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57.2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.
BAB IVPEMBAHASAN
A. PengkajianDalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan mudah atau tidak
terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.B. Diagnose Keperawatan
Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.C. Intervensi Keperawatan
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95% remaja dari 108 remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu lintas.
Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi, para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi kebiasaan buruk mereka.
Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung berolahraga.
BAB VPENUTUP
A. KesimpulanMasa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang
dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.
Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja kelurahan A teratasi.
B. Saran1. Bagi remaja kelurahan AKesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan nantinya agar
cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
2. Bagi para pembacaMakalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.