21
KONSEP DASAR LUKA Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETNA . PENDAHULUAN Seseorang yang menderita luka akan merasakan adanya ketidaksempurnaanyang pada akhirnya cenderung untuk mengalami gangguan fisik dan emosional( H y l a n d . 1 9 9 4 ) . S e h i n g g a tidak dapat dipungkiri bahwa luka a k a n mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebagai contoh, pasien dengan lukakanker dengan eksudat yang banyak dan sangat berbau tentunya bukan hanyamenjadi gangguan kesehatan bagi klien akan tetapi juga akan mempengaruhigangguan interaksi pasien.Menurut Schipper (1996) ada empat domain kualitas hidup yang bisa terkenadampak dari luka yaitu: Fungsi fisik dan pekerjaan, fungsi psikologis, interaksisosial, sensasi somatik dan dampak finansial. Jadi kalau kita menggunakanmodel berpikir ESQ (berpikir melingkar) maka perawatan luka butuh pendekatanyang kompleks kita tidak hanya melihat lokasi luka, mencium bau luka,mengganti balutan luka tapi lebih dari itu ada faktor-faktor lain y a n g h a r u s diperhatikan dengan seksama. B.PENGERTIAN Luka dapat diartikan sebagai gangguan atau kerusakan integritas dan fungsi jaringan pada tubuh (suriadi 2007). C.KLASIFIKAS LUKA 1.Berdasarkan sifatnya: a.Luka Akut. Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yangdiharapkan atau dengan kata lain sesuai dengan konsep penyembuhan.Luka akut dapat dikategorikan sebagai: Luka akut pembedahan, contoh: insisi, eksisi dan skin graft. Luka akut bukan pembedahan, contoh: Luka bakar. Luka akut akibat faktor lain, contoh:abrasi, laserasi, atau injuri pada lapisan kulit superfisial.

Konsep Dasar Luka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar Luka

  KONSEP DASAR LUKASaldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETNA.PENDAHULUANSeseorang yang menderita luka akan merasakan adanya ketidaksempurnaanyang pada akhirnya cenderung untuk mengalami gangguan fisik dan emosional( H y l a n d . 1 9 9 4 ) . S e h i n g g a t i d a k d a p a t d i p u n g k i r i b a h w a l u k a a k a n mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebagai contoh, pasien dengan lukakanker dengan eksudat yang banyak dan sangat berbau tentunya bukan hanyamenjadi gangguan kesehatan bagi klien akan tetapi juga akan mempengaruhigangguan interaksi pasien.Menurut Schipper (1996) ada empat domain kualitas hidup yang bisa terkenadampak dari luka yaitu: Fungsi fisik dan pekerjaan, fungsi psikologis, interaksisosial, sensasi somatik dan dampak finansial. Jadi kalau kita menggunakanmodel berpikir ESQ (berpikir melingkar) maka perawatan luka butuh pendekatanyang kompleks k i t a t i dak hanya me l iha t l okas i l uka , menc ium bau l uka , mengganti balutan luka tapi lebih dari itu ada faktor-faktor lain yang harusdiperhatikan dengan seksama.B .PENGERTIANLuka dapat diartikan sebagai gangguan atau kerusakan integritas dan fungsi jaringan pada tubuh (suriadi 2007).C.KLASIFIKAS LUKA1.Berdasarkan sifatnya:a . L u k a A k u t .Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yangdiharapkan atau dengan kata lain sesuai dengan konsep penyembuhan.Luka akut dapat dikategorikan sebagai:Luka akut pembedahan, contoh: insisi, eksisi dan skin graft.

  Luka akut bukan pembedahan, contoh: Luka bakar.Luka akut akibat faktor lain, contoh:abrasi, laserasi, atau injuri padalapisan kulit superfisial. a . L u k a K r o n i s .Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya mengalamiketerlambatan atau bahkan kegagalan. Contoh: Luka decubitus, lukadiabetes, dan leg ulcer.2.Berdasarkan Kehilangan Jaringan.a.Superfisial; luka hanya terbatas pada lapisan epidermis.b.Parsial (partial-thickness); luka meliputi lapisan epidermis dan dermis.c.Penuh (full-thickness) ; luka meliputi epidermis, dermis dan jaringansubcutan bahan dapat juga melibatkan otot, tendon, dan tulang.3.Berdasarkan Stadium.a . S t a g e I .Lapisan epidermis utuh, namun terdapat eritema atau perubahan warna.

Page 2: Konsep Dasar Luka

b . S t a g e I I .Kehilangan kulit superfisial dengan kerusakan lapisan epidermis dandermis. Eritema di jaringan sekitar yang nyeri, panasa, dan edema.Exudate sedikit sampai sedang.c . S t a g e I I I .Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub cutan, denganterbentuknya rongga (cavity), exudate sedang sampai banyak.d . S t a g e I V .Hilangnya jaringan sub cutan dengan terbentuknya rongga (cavity) yangmelibatkan otot, tendon dan atau tulang. Exudat sedang sampai banyak.4.Berdasarkan mekanisme terjadinya.a.Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yangtajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik)biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang lukadiikat (Ligasi)  b.Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatutekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak,perdarahan dan bengkak.c.Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan denganbenda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.d.Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, sepertipeluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yangkecil.e.Luka gores(Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam sepertioleh kaca atau oleh kawat.f.Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organtubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapipada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.g.Luka Bakar (Combustio), adalah luka yang disebabkan oleh traumapanas, listrik, kimiawi, radiasi atau suhu dingin yang ekstrim.1.Berdasarkan Penampilan Klinis.a.Nekrotik  (hitam): Eschar yang mengeras dan nekrotik, mungkin keringatau lembab.b.Sloughy(kuning): Jaringan mati yang fibrous.c.Terinfeksi (kehijauan): Terdapat tanda-tanda klinis adanya infeksiseperti nyeri, panas, bengkak, kemerahan dan peningkatan eksudat.d.Granulasi(merah): Jaringan granulasi yang sehat.e.Epitelisasi (pink): Terjadi epitelisasi.

B.PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Page 3: Konsep Dasar Luka

1.Fase Koagulasi dan Inflamasi (0-3 hari). Koagulasi merupakan responyang pertama terjadi sesaat s e t e l a h l u k a t e r j a d i d a n m e l i b a t k a n p l a t e l e t . Pengeluaran platelet akan menyebabkanvasokons t r i k s i . P ro se s i n i  bertujuan untuk homeostatiss e h i n g g a m e n c e g a h perdarahan lebih lanjut.Pengeluaran platelet akan menyebabkan vasokonstriksi. Proses ini bertujuanuntuk homeostatis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut.Fase inflamasi selanjutnya terjadi beberapa menit setelah luka terjadi danberlanjut hingga sekitar 3 hari. Fase inflamasi memungkinkan pergerakan l eukos i t ( u t amanya neu t ro f i l ) . Neu t ro f i l s e l an ju tnya memfagos i t dan m e m b u n u h b a k t e r i d a n m a s u k k e m a t r i k s f i b r i n d a l a m p e r s i a p a n pembentukan jaringan baru.2.Fase Proliferasi atau Rekonstruksi (2-24 hari). Apabila tidak ada infeksi atau kontaminasi pada fase inflamasi, maka prosespenyembuhan selanjutnya memasuki tahapan Proliferasi atau rekonstruksi. Tujuan utama dari fase ini adalah:•Proses granulasi (untuk mengisi ruang kosong pada luka).•Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru).Secara klinis akan tampak kemerahan pada luka. Angiogenesis terjadi be r s amaan dengan f i b rop l a s i a . Tanpa p rose s ang iogenes i s s e l - s e l penyembuhan tidak dapat bermigrasi, replikasi, melawan infeksi dan pembentukan atau deposit komponen matrik baru.•Proses kontraksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan).M e n u r u t H u n t ( 2 0 0 3 ) k o n t r a k s i a d a l a h p e r i s t i w a f i s i o l o g i y a n g menyebabkan terjadinya penutupan pada luka terbuka. Kontraksi terjadibersamaan dengan sintesis kolagen. Hasil dari kontraksi akan tampak dimana ukuran luka akan tampak semakin mengecil atau menyatu.

  1.Fase Remodelling atau Maturasi (24 hari-1tahun). F a s e i n i m e r u p a k a n f a s e y a n g t e r a k h i r d a n t e r p a n j a n g p a d a p r o s e s penyembuhan luka. Aktifitas sintesis dan degradasi kolagen berada dalamkeseimbangan. Serabut-serabut kolagen meningkat secara bertahap dan bertambah tebal kemudian disokong oleh proteinase untuk perbaikansepanjang garis luka. Kolagen menjadi unsur yang utama pada matrks. Se r abu t ko l agen menyeba r dengan s a l i ng t e r i ka t dan menya tu s e r t a berangsur-angsur menyokong pemulihan jaringan.A k h i r d a r i p e n y e m b u h a n

Page 4: Konsep Dasar Luka

d i d a p a t k a n p a r u t l u k a y a n g m a t a n g y a n g mempunyai kekuatan 80 % dibanding kulit normal.B.TYPE PENYEMBUHAN LUKA1.Primary Intention Healing.  Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dapat dirapatkan kembali melalui jahitan, klip atau plester.2.Delayed Primary Intention Healing.  Terjadi ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing yang menghambatpenyembuhan.3.Secondary Healing. Proses penyembuhan tertunda dan hanya bisa terjadi melalui prosesgranulasi, kontraksi dan epitelisasi. Secondary healing menghasilkan scar.TYPE PENYEMBUHAN

KONSEP DASAR LUKA

Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document

Info and Rating

lukaluka akutluka kroniknekrotik. sloughygranulasiepiletisasifase inflamasi(more tags)Followsaldy_yusuf3024

Share & Embed

Related Documents

PreviousNext

1.

8 p.

Page 18: Konsep Dasar Luka

This document has made it onto the Rising list!08 / 24 / 2010

Saldy Yusufleft a comment

buat pembaca terima kasih atas kunjungannya....kritik dan saran tetap saya nantikan, maju terus perawat Indonesia

07 / 05 / 2010 Upload a Document

Search Documents

Follow Us! scribd.com/scribd twitter.com/scribd facebook.com/scribd

About Press Blog Partners Scribd 101 Web Stuff Support FAQ Developers / API Jobs Terms Copyright Privacy

luka akut ad

Page 19: Konsep Dasar Luka

Copyright © 2012 Scribd Inc.Language:English