3
Alat yang digunakan dalam survey metode magnetik adalah Proton Precission Magnetometer Geometrics model G-856. PPM merupakan alat yang portable dengan sistem pengoperasian yang cukup mudah dan sederhana. PPM dapat digunakan untuk mengukur medan magnet gradien maupun medan magnet total. Setiap proton adalah massa yang berputar dan membawa muatan listrik positif. Putaran muatan partikel ini menghasilkan momen magnetik dan momentum angular pada arah sumbu putarnya. Medan magnet bumi akan menghasilkan momen magnetik proton yang kemudian dilawan oleh momentum angular proton. Sebagai akibatnya, sumbu proton akan berpresisi di sekitar kerucut yang menunjukkan arah medan magnet bumi. Jumlah putaran sumbu proton di sekitar kerucut dalam waktu tertentu disebut frekuensi presisi proton (f). Nilai f bergantung pada momen magnetik proton M , momentum angular proton L, dan intensitas medan magnet bumi H yang dapat dinyatakan dalam persamaan: (9-1) dengan G adalah gyromagnetic ratio yang bernilai 0,2657513 / gamma-s. Gerakan presisi dari sebuah proton disajikan pada gambar 9.1. Proton Precession Magnetometer (PPM) adalah suatu sensor untuk mengukur induksi medan magnet total. Sensor ini berisi zat cair yang kaya akan proton, misalnya methanol atau kerosene. Di dalam sensor ini terdapat koil atau kumparan yang melingkupi zat cair yang kaya akan proton tersebut. Koil ini dihubungkan dengan sumber arus DC dan sirkuit penghitung frekuensi. Jika arus listrik dilewatkan melalui koil tersebut, maka akan timbul medan magnet dan

Konsep Dasar PPM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metode magnetik

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar PPM

Alat yang digunakan dalam survey metode magnetik adalah Proton Precission Magnetometer Geometrics model G-856. PPM merupakan alat yang portable dengan sistem pengoperasian yang cukup mudah dan sederhana. PPM dapat digunakan untuk mengukur medan magnet gradien maupun medan magnet total. Setiap proton adalah massa yang berputar dan membawa muatan listrik positif. Putaran muatan partikel ini menghasilkan momen magnetik dan momentum angular pada arah sumbu putarnya. Medan magnet bumi akan menghasilkan momen magnetik proton yang kemudian dilawan oleh momentum angular proton. Sebagai akibatnya, sumbu proton akan berpresisi di sekitar kerucut yang menunjukkan arah medan magnet bumi. Jumlah putaran sumbu proton di sekitar kerucut dalam waktu tertentu disebut frekuensi presisi proton (f). Nilai f bergantung pada momen magnetik proton M , momentum angular proton L, dan intensitas medan magnet bumi H yang dapat dinyatakan dalam persamaan:

(9-1)dengan G adalah gyromagnetic ratio yang bernilai 0,2657513 / gamma-s. Gerakan presisi dari sebuah proton disajikan pada gambar 9.1. Proton Precession Magnetometer (PPM) adalah suatu sensor untuk mengukur induksi medan magnet total. Sensor ini berisi zat cair yang kaya akan proton, misalnya methanol atau kerosene. Di dalam sensor ini terdapat koil atau kumparan yang melingkupi zat cair yang kaya akan proton tersebut. Koil ini dihubungkan dengan sumber arus DC dan sirkuit penghitung frekuensi. Jika arus listrik dilewatkan melalui koil tersebut, maka akan timbul medan magnet dan mempolarisasikan proton pada arah koil. Pada saat arus diputus, koil akan dihubungkan dengan sirkuit penghitung frekuensi, sementara proton akan berpresisi pada arah medan magnet bumi. Gerakan momen magnetik proton akan menghasilkan medan magnet siklik yang menginduksi arus ac pada kumparan selama 2 – 3 detik sebelum proton berhenti berpresisi. Selama 2 – 3 detik ini, sirkuit penghitung frekuensi akan mengukur frekuensi presisi proton. Nilai frekuensi presisi proton ini dikonversi ke unit intensitas medan magnet dan ditransmisikan ke data logger yang dapat dibaca langsung. Prisip kerja Proton Preccesion Magnetometer (PPM) disajikan pada gambar 9.2.

Page 2: Konsep Dasar PPM

Gambar 9.1. Gerakan presisi dari sebuah proton (Robinson dan Coruh, 1988).

Gambar B.2. Prinsip kerja Proton Precession Magnetometer (Robinson dan Coruh, 1988).