Upload
anonymous-i91hw7
View
28
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
BAB II : KONSEP TEORI
A. Kebutuhan Dasar Manusia 3
B. Sekilas Tentang Maslow 3
C. Hierarki Maslow 4
D. Konsep Diri 5
E. Komponen Konsep Diri 6
F. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri 8
G. Jenis Konsep Diri 9
H. Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri 10
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah
konsep diri. Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang
penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep
diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan
untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang
merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang
memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan
ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung
tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang
bersangkutan.
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia
miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara
individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan
sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan
individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk
diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang perawat
memahami konsep diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa
memahami klien
Konsep diri adalah manusia, dan Manusia adalah makhluk
biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta saling
berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap
individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Konsep diri belum ada saat dilahirkan, tetapi dipelajari dari
pengalaman unik melalui eksplorasi diri sendiri hubungan dengan orang
dekat dan berarti bagi dirinya. Dipelajari melalui kontak sosial dan
1
pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan individu tentang
dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu.
B. TUJUAN
Setelah mempelajari tentang konsep diri diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami tentang konsep kebutuhan dasar manusia
2. Memahami tentang konsep diri
3. Mengetahui lima komponen konsep diri
2
BAB II
KONSEP TEORI
A. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial yang utuh dan unik. Teori
kebutuhan manusia memandang manusia sebagai suatu keterpaduan,
keseluruhan yang terorganisir yang mendorong untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia (Yura Wals, 1983)
Menurut Abraham Maslow (1970), kebutuhan dasar manusia terdiri dari
1. Physiology needs (Kebutuhan Fisiologis)
2. Safety needs (Kebutuhan Rasa Aman)
3. Love and belonging needs (Kebutuhan Cinta dan Memiliki)
4. Self Esteem Needs (Kebutuhan Harga Diri)
5. Actualization Needs (Kebutuhan Aktualisasi Diri)
Dalam teori ini, Maslow mengidentifikasikan hierarki kebutuhan yang
menurut pendapatnya memainkan peran yang sangat penting dalam motivasi
manusia. Teori Abraham Maslow berpendapat bahwa semua manusia
mempunya kebutuhan dasar umum dimana kebutuhan dasar fisik dulu yang
harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lainnya.
B. SEKILAS TENTANG MASLOW
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April
1908. Semua gelar psikologinya diperoleh dari Universitas Wisconsin. Nama
Maslow menjadi pembicaraan banyak orang terutama setelah ia meluncurkan
buku keduanyaMotivation and Personalitypada 1954. Berbeda dengan
teoritikus-teoritikus psikologi sebelumnya yang mendasarkan teorinya pada
hasil penelitian mengenai orang-orang yang sakit jiwa, Maslow merumuskan
teorinya dari hasil-hasil penelitiannya mengenai orang-orang sehat, kreatif,
dan telah mencapai puncak-puncak prestasi. Ia banyak meneliti orang-orang
besar zaman dulu dan yang sezaman dengannya semisal Abraham Lincoln,
Albert Einstein, Joseph Hayden, dan Ralph W. Emerson.
3
Maslow menyebut dirinya sebagai orang yang berpandangan humanistik
dalam psikologi. Pandangannya tentang manusia positif dan optimistik. Ia
yakin bahwa manusia pada dasarnya baik, mempunyai potensi-potensi yang
tak terukur untuk mencapai puncak tertinggi.
C. HIERARKI MASLOW
Hierarki diartikan sebagai proses atau sistem yang menempatkan benda
menurut urutan tingkat pentingnya. Maslow 1970 telah mengembangkan
suatu tingkatan atau hierarki kebutuhan manusia yang terdiri dari 5 kategori
yaitu kebutuhan fisiologis dan biologis, rasa aman, mencintai dan dicintai,
harga diri dan terakhir adalah aktualisasi diri.
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai
kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis. Kemudian berhenti dengan
sendirinya.
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-
kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak
kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-
kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih
sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir
persis sama dengan insting.
4
Jika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi atau berada dalam
keseimbangan maka kebutuhan keselamatan (aman) merupakan prioritas
teratas begitu terus sampai pada tingkatan teratas yaitu aktualisasi diri.
Apabila kebutuhan fisiologis terpenuhi secara relatif memuaskan,
kebutuhan lain yang tidak kalah penting akan muncul dan apabila kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi maka orang akan cenderung kesepian, tak punya
teman, merasa ditolak dalam pergaulan juga merasa cemas, rendah diri dan
tertekan.
Tingkat kebutuhan yang lebih tinggi lagi yaitu kebutuhan rasa aman dan
nyaman, kebutuhan cinta mencintai kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri
yang merupakan serangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi karena setiap manusia membutuhkannya.
D. KONSEP DIRI
Konsep diri (self consept)merupakan suatu bagian yang penting dalam
setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan
sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan
manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologikepribadian berusaha
menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa
pengertian.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan
aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki
dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan
keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian
membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri :
1 Menurut Burns (1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran
campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat,
mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan.
2 Menurut Mulyana (2000:7). Konsep diri adalah pandangan individu
mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi
5
yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri
individu
3 Menurut Hurlock (1990:58) Konsep diriini merupakan gabungan dari
keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang
meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan
prestasi.
4 Menurut William D. Brooks bahwa pengertian konsep diriadalah
pandangan dan perasaan kita tentang diri kita (Rakhmat, 2005:105).
5 Sedangkan Centi (1993:9) mengemukakan konsep diri (self-
concept)tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri,
konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai
pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana
kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita
harapkan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep diri didefinisikan secara
umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan
pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter,
maupun sikap yang dimiliki individu
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.
Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu
memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif
terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu
memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki
mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu
hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah
karena interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam konsep diri yaitu
1 Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain
2 Berkembang secara bertahap, diawali pada waktu bayi dan terus
berkembang dan terbentuk karena peran keluarga
6
3 Konsep diri positif ditandai dengan kemampuan intelektual dan
penguasaan lingkungan
4 Konsep diri negatif ditandai dengan hubungan individu dan hubungan
sosial yang mal adaptif
5 Merupakan aspek kritikal dan dasar dari pembentukan perilaku individu
6 Berkembang dengan cepat bersama-sama dengan perkembangan bicara
E. KOMPONEN KONSEP DIRI
Terdapat 5 komponen konsep diri:
1 Bodi Image (Citra Tubuh)
Adalah sikap seseorang terhdap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, dan
fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu. Hal-hal yang terkait
dengan gambaran diri adalah sebagai berikut:
a. Fokus individu terhadap fisik lebih menonjol pada usia remaja
b. Bentuk tubuh, TB, BB serta tanda-tanda pertumbuhan kelamin
sekunder menjadi gambaran diri
c. Cara individu memandang diri berdampak penting terhadap aspek
psikologis.
d. Gambaran yang realistik: menerima dan menyukai bagian tubuh akan
memberi rasa aman dalam menghindari kecemasan dan meningkatkan
harga diri
e. Individu yang stabil, realistik dan konsisten terhadap gambaran dirinya
dapat mendorong sukses dalam kehidupan
2 Ideal Diri
Adalah persepsi individu terhadap perilakunya disesuaikan dengan standar
pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan dan keinginan.
Hal-hal yang terkait dengan ideal diri:
a. Perkembangan awal terjadi pada masa anak-anak
b. Terbentuknya masa remaja melalui proses identifikasi terhadap
orangtua, guru dan teman
7
c. Dipengaruhi oleh orang-orang yang dipandang penting dalam memberi
tuntunan dan harapan
d. Mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma keluarga
dan sosial.
3 Harga Diri
Adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisa seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai dengan ideal
diri. Harga diri dapat diperoleh melalui diri sendiri dan orang lain.
Individu yang sering berhasil dalam mencapai cita-citanya akan
menumbuhkan perasaan harga diri yang tinggi dan sebaliknya. Seseorang
akan mempunyai haga diri rendah apabila kehilangan kasih sayang,
kehilangan perhargaan dari orang lain dan juga individu dengan hubungan
interpersonal yang buruk.
4 Peran Diri
Adalah pola perilaku, sikap, nilai dan aspirasi yang diharapkan individu
berdasarkan posisinya di masyarakat..
Hal-hal yang terkait dengan peran:
a. Peran dibutuhkan sebagai aktualisasi diri
b. Peran yang memenuhi kebutuhan dan sesuai ideal diri menghasilkan
harga diri yang tinggi atau sebaliknya
c. Stress peran timbul karena struktur sosial yang menimbulkan
kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan
5 Identitas Diri
Adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari pengamatan dan
penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri.
Hal-hal penting yang terkait dengan identitas diri
a. Berkembang sejak masa anak-anak bersamaan dengan konsep diri
b. Individu yang memiliki perasaan identitas diri yang kuat akan
memandang dirinya tidak sama dengan oranglain, unik dan tiada
duanya
8
c. Identitas jenis kelamin dimulai dengan konsep laki-laki dan perempuan
serta banyak dipengaruhi oleh pandangan maupun perlakuan
masyarakat
d. Kemandirian timbul dari perasaan berharga, menghargai diri sendiri,
kemampuan dan penguasaan diri
e. Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya
Ciri-ciri identitas diri:
1 Memahami diri sendiri sebagai organisme yang utuh, berbeda dan
terpisah dari orang lain
2 Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat
3 Mengakui jenis kelamin sendiri
4 Meyadari hubungan masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang
5 Memandang sebagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keserasian dan
keselarasan
6 Mempunyai tujuan hidup yang bernilai dan dapat direalisasikan
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
1. Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan
pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya
2. Budaya
Pada usia anak-anak, nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya,
kelompo dan lingkungannya
3. Sumber eksternal dan internal
Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh
terhdapa konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang
humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya
adanya dukungan dari masyrakat dan ekonomi yang kuat
4. Pengalaman sukses dan gagal
Ada kecendurungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep
diri demikian juga sebaliknya
9
5. Stressor
Stressor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian
akan menimbulkan ketakutan. Apabila koping individu tidak adekuat
maka akan menimbulkan depresi, menarik diri dan kecemasan
6. Usia, keadaan sakit dan trauma
Usia tua, keaadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya
G. JENIS-JENIS KONSEP DIRI
Menurut William D.Brooks (dalam Rahkmat, 2005:105) bahwa dalam
menilai dirinya seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai
negatif. Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri yang
positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif.
Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah :
1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini mempunyai
rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi
masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa
setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
2. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong,
mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain.
3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu
tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima
pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan
keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh
masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga akan
menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh
masyarakat.
5. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu
untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang
10
lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima
di lingkungannya.
Dasar konsep diri positif adalah penerimaan diri. Kualitas ini lebih
mengarah kekerendahan hati dan kekedermawanan dari pada keangkuhan dan
keegoisan. Orang yang mengenal dirinya dengan baik merupakan orang yang
mempunyai konsep diri yang positif.
Tanda-Tanda individu yang memiliki konsep diri negatif adalah :
1. Peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya
dan mudah marah atau naik pitam, hal ini berarti dilihat dari faktor yang
mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat mengendalikan
emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang salah. Bagi orang
seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan
harga dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang memiliki konsep diri
negatif cenderung menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras
mempertahankan pendapatnya dengan berbagai logika yang keliru.
2. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura
menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada
waktu menerima pujian. Buat orang seperti ini, segala macam embel-
embel yang menjunjung harga dirinyamenjadi pusat perhatian. Bersamaan
dengan kesenangannya terhadap pujian, merekapun hiperkritis terhadap
orang lain.
3. Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela atau
meremehkan apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak
sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan
orang lain.
4. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.Ia merasa tidak
diperhatikan, karena itulah ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh,
sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan,
berarti individu tersebut merasa rendah diri atau bahkan berperilaku yang
tidak disenangi, misalkan membenci, mencela atau bahkan yang
melibatkan fisik yaitu mengajak berkelahi (bermusuhan).
11
5. Bersikap pesimis terhadap kompetisi.Hal ini terungkap dalam
keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat
prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan
yang merugikan dirinya
H. FAKTOR RESIKO GANGGUAN KONSEP DIRI
1. Gangguan identitas diri
a. Perubahan perkembangan
b. Trauma
c. Jenis kelamin yang tidak sesuai
d. Budaya yang tidak sesuai
2. Gangguan citra tubuh (body image)
a. Hilangnya bagian tubuh
b. Perubahan perkembangan
c. Kecacatan
3. Gangguan harga diri
a. Hubungan interpersonal yang tidak harmonis
b. Kegagalan perkembangan
c. Kegagalan mencapai tujuan hidup
d. Kegagalan dalam mengikuti aturan moral
4. Gangguan peran
a. Kehilangan peran
b. Peran ganda
c. Konflik peran
d. Ketidakmampuan menampilkan peran
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara
utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang
diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sangatlah
penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu
harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab
keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya,
disinilah peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya
yaitu membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang
merupakan intenal idividual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi,
harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan
peran atau posisi di dalam masyarakat.Untuk membangun konsep diri kita
harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif,
memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang
positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam
memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya
diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah
kebahagiaan dalam hidup.
Dengan demikian, konsep diri terbentuk melalui proses belajar
yang berlangsung sejak masa pertumbuhan hingga dewasa. Lingkungan,
pengalaman, dan pola asuh orangtua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Sikap dan respons
orangtua serta lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk
menilai siapa dirinya. Anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola
asuh yang keliru atau negatif, seperti perilaku orangtua yang suka
memukul, mengabaikan, kurang memberikan kasih sayang, melecehkan,
13
menghina, tidak berlaku adil, dan seterusnya, ditambah dengan lingkungan
yang kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif.
Hal ini adalah karena anak cenderung menilai dirinya berdasarkan apa
yang ia alami dan dapatkan dari lingkungannya. Jika lingkungan
memberikan sikap yang baik dan positif, maka anak akan merasa dirinya
berharga, sehingga berkembangan konsep diri yang positif.
B. SARAN
Setiap individu hendaknya memiliki konsep diri yang baik dalam
kehidupan sehari karna dapat memeksimalkan potensi yang ada.
Konsepdiri yang tidak baik/buruk menimbulkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari
14
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto, Wartonah, Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan, Jakarta: Penerbit Salmeba Medika 2003
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC, 2002
Maryam Siti dkk, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Dan Berpikir
Kritis dalam Keperawatan, Jakarta: Trans Info Media, 2013
Belajar psikologi.com diakses pada hari Kamis tanggal 18-2-2016
pukul 15.00
15
KONSEP DIRI MASLOW
Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Kebutuhan Aktualisasi Diri
Dosen pengampu:
Bambang Edi Warsito, S.Kp., M.Kes
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Suherman 22020115183001
2. Susu Septyati Ningsih 22020115183002
3. Dwi Istiyaningsih 22020115183003
4. Dyas Rahmi Jamila 22020115183023
5. Fachrudin AR 22020115183026
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2016
16