Upload
moch-irfan
View
7
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jkg
Citation preview
KONSEP PERBANKAN DALAM ISLAM
A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK
Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, di lanjutkan ke zaman yunani dan
romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang.
Sedangkan istilah “BANK” berasal dari “banco” dari bahasa Italia yang berarti banku, yaitu
tempat penukaran uang. Pada awalnya banco ini tempat menukar barang-barang yang punya nilai
tinggi. Dengan adanya kepercayaan seperti itu maka semakin lama- semakin lama mereka
menganggap banco bukan lagi sekedar tempat tukar menukar barang, akan tetapi banco
digunakan sebagai tempat penyimpanan uang dan merupakan tempat yang paling aman serta
dapat dipercaya untuk membantu proses transaksi.
B. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK ISLAM
Perbankan islam pertama kali muncul di MEsir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena
adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan
fundamentalis.
system pertama yang dikembangkan adalah mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang
berbasi profit sharing pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 70 an telah berdiri setidaknya 9
bank yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-
usaha perdagangan dan indusstri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi
keuntungan yang didapat dengan para penabung.
Baru kemudian berdiri Islamic Development Bank pada tahun 1974 disponsori oleh Negara-
negara yang tergabung dalam organisasi konferensi islam, yang menyediakan jasa finansial
berbasi fee dan profit sharing untuk Negara-negara anggotanya dan secara bijak menyatakan diri
berdasar pada syariah islam. Kemudian setelah itu, secara berturut-turut berdirilah sejumlah bank
berbasis islam sudah berkembang dimana-mana.
Di Indonesia sendiri perbankan syariah baru muncul pertama pada tahun 1991 dengan berdirinya
Bank Muamalat Indonesia yang di prakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonsia (ICMI) dan beberapa
pengusaha muslim.
Bank islam sebenarnya di Indonesia lebih popular disebut dengan istilah bank syariah. Adapun
pengertian bank islam adalah bank yang beroperasio sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam
atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada Al-Quran dan Hadist.
C. PRINSIP BANK ISLAM
Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar
lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal,
menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum
Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut:
1.Perniagaan atas barang- barang yang haram,
2.Bunga (ربا riba),
3.Perjudian dan spekulasi yang disengaja (ميسر maisir), serta
4. Ketidakjelasan dan manipulatif (غرر gharar).
Selain itu dasar prinsip bank syariah salah satunya berpedoman kepada sifat rosulullah yaitu :
1. Shiddiq = kejujuran dalam bertransaksi/melayani masyarakat
2. Tabligh = menyampaikan betapa pentingya produk,jasa serta prinsip-prinsip perbankan
islam
3. Amanah = menjaga prinsip syariah perbankan
4. Fathanah= pengelolahan dilakukan secara syariah dan profesionalis.
D. FUNGSI & TUJUAN BANK ISLAM
Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengan demikian,
penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia
Islam dewasa ini. Suatu hal yang sangat menggembirakan bahwa belakangan ini para ekonom
Muslim telah mencurahkan perhatian besar, guna menemukan cara untuk menggantikan sistem
bunga dalam transaksi perbankan dan membangun model teori ekonomi yang bebas dan
pengujiannya terhadap pertumbuhan ekonomi, alokasi dan distribusi pendapatan. Oleh karena itu,
maka mekanisme perbankan bebas bunga yang biasa disebut dengan bank syariah didirikan.
Tujuan perbankan syariah didirikan dikarenakan pengambilan riba dalam transaksi keuangan
maupun non keuangan (QS. Al-Baqarah 2 : 275). Dalam sistem bunga, bank tidak akan tertarik
dalam kemitraan usaha kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan pendapatan
bunga (Zaenul Arifin, 2002: 39-40)
Fungsi Bank Syariah
Intermediary agent (sama seperti bank konvensional)
Fund atau investment manager
Penyedia jasa perbankan pada umumnya (sama seperti bank konvensional) sepanjang
tidak melanggar syariah
Pengelola fungsi sosial (ZISWA)
E. PRODUK-PRODUK BANK ISLAM
Produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Produk penyaluran dana
1) Prinsip Jual beli
Prinsip jual beli, berhubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau
benda. Tingkat keuntungan Bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas
barang yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan atas bentuk pembayaran dan
penyerahan barang sebagai berikut a). Pembiayaan Murabahah, b). Salam dan c).
Istinhna.
2) Prinsip Sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Bila pada jual beli objek
transaksi adalah barang, maka pada ijarah objeknya jasa. Pada akhir masa sewa, bank
dapat menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Harga jual dan harga sewa
dapat di sepakati pada awal perjanjian.
3) Prinsip Bagi Hasil
Prinsip bagi hasil di bagi menjadi 2, yaitu :
- Musyarakah, transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang
bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-
sama.
- Mudharabah, adalah bentuk kerja sama antara 2 atau lebih pihak dimana pemilik
modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu
perjanjian pembagian keuntungan.
b) Produk Penghimpunan Dana
Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah
wadiah dan mudharabah.
c) Produk yang berkaiatan dengan jasa.
1. Hiwalah (alih piutang), fasilitas ini lazim untuk membantu supplier mendapatkan
modal tunai agar dapat melanjutkan produksi. Bank mendapatkan ganti biaya atas
jasa pemindahan piutang.
2. Rahn(gadai), untuk memberi jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam
memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria
a) Milik nasabah sendiri
b) Jelas ukuran, sifat dan nilainya
c) Dapat dikuasai, tapi tak boleh dimanfaatkan oleh bank.
3. Qard (pinjaman uang), aplikasi Qard dalam perbankan, antara lain: sebagai
pinjaman talang haji, dan sebagai pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah.
4. Wakalah (perwakilan), terjadi bila nasabah memberi kuasa kepada bank untuk
mewakili dirinya melaksanakan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan,inkaso
dan transfer uang.
5. Kafalah (bank garansi), diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran
suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan nasabah untuk
menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn (gadai), serta bank
dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadiah. Bank diperkenankan
mendapatkan ganti biaya atas jasa yang diberikan.
F. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BANK ISLAM
Keunggulan bank islam antara lain :
a) Adanya ikatan emosional agama antara nasabah dan pihak pengelola bank.
b) Membuktikan bahwa bank islam itu adalah baik
c) Adanya fasilitas kerja sama islami
d) Tidak ada diskriminasi nasabah.
keunggulan yang belum di ketahui masyarakat :
a) Fasilitas selengkap bank konvensional
b) Manajemen finansial
c) Anda berkontribusi langsung memperkuat bank syariah anda.
d) Membantu orang yang butuh di zakati.
e) Satu langkah awal menuju halal.
Kelemahan bank islam antara lain :
a) Bank islam sangat rawan kecurangan, karena dalam pengelolaanya dasar kepercayaan
terhadap nasabah sangat kuat.
b) Membutuhkan perhitungan yang sangat teliti dalam menghitung perolehan laba rugi
c) Bank membutuhkan banyak tenaga ahli, sedangkan tenaga ahli di Indonesia sangat kurang
dan terbatas
d) Bagi nasabah yang sedang mengalamu masa jaya, maka bagi hasil tidak menarik bagi
mereka. Karena di anggap keuntunganya sedikit. Atau bahkan tidak menguntungkan.
Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional adalah sebagai berikut :
Bank Islam
-Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam
-Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa
-Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam)
-Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
-Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan
Pengawas Syariah
Bank Konvensional
-Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam
-Memakai perangkat suku bunga
-Berorientasi keuntungan
-Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
-Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis
.