Upload
betha-taiyou
View
6.414
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
Konstitusi Negara dan Sistem Konstitusi Negara dan Sistem Ketatanegaraan IndonesiaKetatanegaraan Indonesia
Kelompok 1
Kelompok 1Rosa Dwi KurniaCindy Ananda S.Jihan Mardhiyah HidayatFio Rizky OksaM. Izdihar RiduanA. Rizki T.P.L
1. Undang-Undang Dasar 1945 1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)(UUD 1945)
UUD 1945 berlaku mulai 18 Agustus 1945 s/d 27 Desember 1949 pada masa proklamasi yang merupakan konstitusi pertama di Indonesia.
a. Latar Belakang dan Proses Terjadinya (UUD 1945)
UUD I945 dirancang oleh BPUPKI yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Berikut tugas pokok BPUPKI :1) Merencanakan organisasi pemerintahan nasional Indonesia setelah Indonesia merdeka2) Membuat rancangan Undang-Undang Dasar
BPUPKI melakukan dua kali masa sidang, Masa Sidang I dan Masa Sidang II.
Sidang BPUPKIMasa Sidang I
Dilaksanakan pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945
Sidang ini membicarakan dasar negara Indonesia, dan pada 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan konsep dasar negara Indonesia merdeka yang diberi nama “Pancasila”
Masa Sidang II Dilaksanakan pada
tanggal 10 Juni s/d 17 Juli 1945
Pada sidang ini, dibentuk Panitia Perancang Hukum Dasar (UUD) yang diketuai Ir. Soekarno
Pada tanggal 13 Juli 1945, panitia kecil perancang UUD berhasil merumuskan rancangan UUD.
b. Sistematika dan Isi Pokok UUD 19451) Pembukaan UUD 1945
A. Alinea I berisi pernyataan bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilanB. Alinea II berisi pernyataan tentang perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan, dan kemerdekaan merupakan tujuan akhir tetapi harus diisi dengan mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
C. Alinea III kembali berisi pernyataan kemerdekaan Indonesia dan kemerdekaan tersebut yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.D. Alinea IV berisi tujuan negara Indonesia dan prinsip-prinsip dasar untuk mencapai tujuan negara
Empat pokok pikiran UUD 1945 :
a. Pokok pikiran I yaitu persatuan. Artinya negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Pokok pikiran II yaitu negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Pokok pikiran III yaitu kedaulatan rakyat. Artinya, negara berdasar atas kedaulatan rakyat sehingga kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat
d. Pokok pikiran IV yaitu Ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
2) Batang Tubuh UUD 1945Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 ayat Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan.
3) Penjelasan UUD 1945a. Suatu pernyataan bahwa Pembukaan UUD 1945 memuat 4 pokok pikiranb. Tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negarac. Penjelasan pasal demi pasal
C. Implikasi UUD 1945 terhadap Bentuk Negara dan Sistem
KetatanegaraanBerdasarkan UUD 1945, bentuk negara Indonesia yaitu negara kesatuan yang berbentuk republik sesuai yang dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi “Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Yakni negara yang tersusun tunggal dan tidak ada negara dalam negara.Provinsi
Indonesia
Kabupaten Kota
2. Konstitusi Republik Indonesia 2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949 (RIS)Serikat 1949 (RIS)
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) berlaku mulai tanggal 27 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950. Konstitusi RIS ini merupakan konstitusi yang berlaku setelah UUD 1945.
a. Latar Belakang dan Proses Terjadinya Konstitusi RIS
Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejak saat itulah berdiri negara RIS dengan menggunakan Konstitusi RIS 1949
Wilayah RIS meliputi seluruh wilayah bekas jajahan Belanda
Sedangkan UUD 1945 hanya berlaku di dalam wilayah Republik Indonesia (bagian dari RIS) yang beribukota di Yogyakarta
b. Sistematika dan Isi Pokok Konstitusi RIS
Sistematika Konstitusi RIS :1. Mukadimah yang terdiri dari 4 alinea,
yang di dalamnya tercantum dasar negara Pancasila
2. Batang tubuh yang terdiri dari 6 bab dan 197 pasal
Konstitusi RIS bersifat sementara. Hal iniditunjukkan dalam Pasal 186 yang menyatakan bahwa, “... dengan pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Konstitusi RIS yang akan menggantikan konstitusi sementara ini.”
c. Implikasi Konstitusi RIS terhadap Bentuk Negara dan
Sistem KetatanegaraanBerlakunya Konstitusi RIS 1949 membuat bentuk negara Indonesia menjadi negara federasi atau serikat, yakni suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang merdeka dan berdaulat kemudian negara-negara tersebut menggabungkan diri untuk membentuk suatu ikatan kerja sepeti yang dinyatakan di dalam Konstitusi RIS Pasal 1 Ayat (1)
d. Perbedaan Pokok antara UUD 1945 dengan Konstitusi
RISNo
UUD 1945 Konstitusi RIS 1949
1. Bentuk negara : Kesatuan Bentuk negara : Serikat atau federasi
2. Sistem pemerintahan : Presidensil
Sistem pemerintahan : Parlementer
3. Kedaulatan : Di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
Kedaulatan : Dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR
4. Demokrasi Pancasila Demokrasi Liberal
5. Tidak dikenal Senat melainkan utusan-utusab dari daerah-daerah dan golongan-golongan
Dikenal Senat sebagai wakil daerah-daerah bagian
6. Perangkat negara : MPR, DPR, Presiden, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), MA (Mahkamah Agung) dan DPA (Dewan Pertimbangan Agung)
Perangkat negara : Presiden, Menteri, Senat, DPR, Mahkamah Agung Indonesia dan Dewan Pengawas Keuangan
3. UUD Sementara 1950 3. UUD Sementara 1950 (UUDS 1950)(UUDS 1950)
UUDS 1950 berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959. UUDS 1950 merupakan konstitusi yang berlaku setelah RIS 1949
a. Latar Belakang dan Proses Lahirnya UUDS 1950
Naskah perubahan Konstitusi RIS menjadi UUDS 1950 termuat dalam Pasal I UU No. 7 Tahun 1950
Berdasarkan Pasal II UU No. 7 Tahun 1950, UUDS 1950 mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1950
Maka sejak saat itu susunan negara federasi atau serikat berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
b. Sistematika dan Isi Pokok UUDS 1950
1) MUKADIMAH yang terdiri dari 4 alinea yang di dalamnya memuat dasar negara Pancasila
2) BAB I. NEGARA REPUBLIK INDONESIABagian 1. Bentuk Negara dan Kedaulatan (1 pasal)Bagian 2. Daerah Negara (1 pasal)Bagian 3. Lambang dan Bahasa Negara (2 pasal)Bagian 4. Kewarganegaraan dan Penduduk Negara (2 pasal)Bagian 5. Hak-Hak dan Kebebasan-Kebebasan Dasar Manusia (28 pasal)Bagian 6. Asas-Asas Dasar (9 pasal)
3) BAB II. ALAT ALAT PERLENGKAPAN NEGARABagian I. Pemerintah (11 pasal)Bagian 2. Dewan Perwakilan Rakyar (22 pasal)Bagian 3. Mahkamah Agung (2 pasal)Bagian 4. Dewan Pengawas Keuangan (2 pasal)
4) BAB III. TUGAS ALAT ALAT PERLENGKAPAN NEGARABagian 1. Pemerintahan (6 pasal)Bagian 2. Perundang-undangan (12 pasal)Bagian 3. Pengadilan (6 pasal)Bagian 4. Keuangan (Babakan 1 dan Babakan 2)Bagian 5. Hubungan Luar Negeri (4 pasal)Bagian 6. Pertahanan Kebangsaan dan Keamanan
Umum (7 pasal)
5) BAB IV. PEMERINTAHAN DAN DAERAH-DAERAH SWARPRAJA (3 pasal)
6) BAB V. KONSTITUANTE (6 pasal)7) BAB VI. PERUBAHAN, KETENTUAN-KETENTUAN PERALIHAN, DAN KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP:Bagian 1. Perubahan (2 pasal)Bagian 2. Ketentuan-Ketentuan Peralihan
(3 pasal)Bagian 3. Ketentuan-Ketentuan Penutup (3 pasal)
c. Implikasi UUDS 1950 terhadap Bentuk Negara dan Sistem
KetatanegaraanBerlakunya UUDS 1950 membuat bentuk negara Indonesia berubah dari negara federasi menjadi negara kesatuan, seperti yang disebutkan dalam UUDS 1950 Pasal 1 Ayat (1)
UUDS 1950 masih bersifat sementara dan nantinya akan dibentuk UUD yang bersifat tetap
Dalam kenyataannya, badan pembuat UUD (Konstituante) tidak mampu menghasilkan UUD sebagai pengganti UUDS 1950, keadaan tersebut membuat dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan negara Indonesia kembali menggunakan UUD 1945
d. Perbedaan Pokok antara UUD 1945 dengan UUDS 1950
No
UUD 1945 UUDS 1950
1. Sistem pemerintahan : Presidensil
Sistem pemerintahan : Parlementer
2. Kedaulatan : Di tangan rakyat dan dilaksanakan MPR
Kedaulatan : Di tangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR
3. Demokrasi : Pancasila Demokrasi : Liberal
4. Kedudukan presiden : a) Presiden memegang kekuasaannya menurut UUDb) Presiden tidak dapat membubarkan DPR
Kedudukan presiden : a) Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat b) Presiden berhak membubarkan DPR
5. Perangkat negaraa. MPRb. DPRc. Presidend. BPKe. MAf. DPA
Perangkat negaraa. Presiden dan wakil presidenb. Menteri-menteric. DPRd. MAe. Dewan Pengawas Keuangan
4. UUD 1945 Hasil Dekrit Presiden 4. UUD 1945 Hasil Dekrit Presiden 5 Juli 19595 Juli 1959
UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mulai berlaku tanggal 5 Juli 1959 s/d 19 Oktober 1999. UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 1959 merupakan konstitusi yang berlaku setelah UUDS 1950
a. Latar Belakang dan Proses TerjadinyaKeluarnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli
1959 diletarbelakangi situasi negara yang tidak menentu. Badan pembuat UUD (Konstituante) tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya
Dekrit presiden tersebut diumumkan dengan Keputusan Presiden No. 150 Tahun 1959 yang termuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 75 Tahun 1959
Dengan demikian, sejak tanggal 5 Juli 1959, UUD 1945 berlaku kembali bagi bangsa Indonesia di seluruh wilayah Indonesia
b. Sistematika dan Isi Pokok UUD 1945 Hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Sistematika dan isi pokok UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sama dengan UUD 1945 (UUD Proklamasi)
1) Pembukaan UUD 1945 a. Alinea I b. Alinea II c. Alinea III d. Alinea IV 2) Batang Tubuh UUD 1945 16 bab, 37 pasal, 4 Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan3) Penjelasan UUD 1945
c. Pengaruh terhadap Bentuk Negara dan Sistem KetatanegaraanKeluarnya Dekrit Presiden 5
Juli 1959 mengakhiri berlakunya UUDS 1950 sehingga Indonesia kembali ke UUD 1945
Sejak berlakunya kembali UUD 1945, maka negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berdasarkan pada UUD 1945
5. UUD 1945 Hasil 5. UUD 1945 Hasil AmandemenAmandemen
UUD 1945 hasil amandemen merupakan konstitusi yang berlaku setelah UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Proses amandemen UUD 1945 ini dilakukan oleh MPR dan berlangsung dari tahun 1999 s/d tahun 2002
a. Latar Belakang dan Proses Terjadinya Pada dasarnya, UD 1945 merupakan UUD
yang bersifat sementara, hal ini tercantum dalam Aturan Tambahan Ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi : “Dalam enam bulan sesudah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini.” Hal ini berarti bahwa 6 bulan harus sudah terbentuk MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA. Lalu, pada Aturan Tambahan Ayat (2) UUD 1945 dinyatakan : “Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan terbentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar.”
Setelah reformasi bergulir dan jatuhnya Orde baru, sebagian besar partai politik dan golongan masyarakat mendukung adanya reformasi konstitusi yang dilakukan dengan cara mengamandemen UUD 1945. Hal ini sesuai dengan Pasal 37 UUD 1945
Hal-hal penting yang perlu diamandemen yaitu pasal-pasal yang menyangkut pelaksanaan kedaulatan, kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, kekuasaan kehakiman, pemilihan presiden dan wakil presiden, masa jabatan presiden dan wakil presiden, dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
b. Sistematika dan Isi Pokok UUD 1945 Hasil Amandemen
Sistematika UUD 1945 hasil amandemen :1) Pembukaan2) Batang Tubuh
Isi pokok bagian Pembukaan tetap sama dengan UD 1945 (UUD Proklamasi). Perubahan hanya dilakukan pada bagian Batang Tubuh yakni terdapat penambahan dan pengurangan pasal-pasal
Adapun isi pokok UUD 1945 hasil amandemen meliputi bentuk dan kedaulatan, MPR, kekuasaan pemerintahan negara, kementerian negara, pemerintahan negara, DPR, DPRD, pemilu, hal keuangan, (BPK), kekuasaan kehakiman, wilayah negara, warga negara dan penduduk, HAM, agama, pertahanan dan keamanan negara, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian dan kesejahteraan sosial, bendera, bahasa, lambang negara, lagu kebagsaan, dan perubahan undang-undang dasar
UUD 1945 hasil amandemen juga terdapat tiga pasal Aturan Peralihan dan dua pasal Aturan Tambahan
Adapun tentang Dewan Pertimbangan Agung (DPA), dilakukan penghapusan
Bagian Penjelasan juga dihapus sehingga UUD 1945 hasil amandemen hanya terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal (Pasal II Aturan Tambahan)
c. Implikasinya terhadap Bentuk Negara dan Sistem
KetatanegaraanMPR tidak melakukan
perubahan terhadap bentuk negara, meskipun UUD 1945 telah diamandemen empat kali
Jadi, negara Indonesia tetap negara kesatuan yang berbentuk republik. Ini sesuai dengan Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945
d. Perbedaan Pokok antara UUD 1945 dengan UUD 1945 Hasil Amandemen
No
UUD 1945 UUD 1945 Hasil Amandemen
1. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar
2. MPR terdiri atas anggota DPR ditambah dengan utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 2 ayat 1)
MPR terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang (Pasal 2 Ayat 1)
3. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak (Pasal 6 Ayat 2)
Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat (Pasal 6A)
4. Presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali (Pasal 7)
Presiden wakil presiden memegang jabatan selama masa 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7)
5. Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 16 Ayat 1)
Pasal 16 tentang Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dihapus
6. Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan DPR (Pasal 20 Ayat 1)
DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang (Pasal 20 Ayat 1)
7. Dalam 6 bulan sesudah MPR dibentuk,, Majelis itu bersidang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal
Thank You for Your Attention!