KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfe

Citation preview

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    1/13

    Suatu disiplin ilmu dapat dipandang sebagai pengetahuan ilmiah apabila disiplin

    tersebut memiliki status keilmuan yang jelas. Hal ini dikarenakan status keilmuan

    yang jelas akan memperkokoh keberadaaan atau eksistensi ilmu itu sendiri,

    manakala disiplin tersebut mendapat pengujian secara ilmiah. Status keilmuan

    suatu disiplin, menunjukkan kesiapan disiplin ilmu tersebut untuk diuji secara

    empiris. Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang

    menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa

    dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan

    secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena

    atau fakta. Seperangkat hipotesis tersebut merupakan hasil penelitian dengan

    menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan demikian, status teori akuntansi

    akan menjadi ilmiah setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika,

    fisika , biologi dan sebagainya.

    Akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat

    bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai

    dasar dalm pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu

    wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk

    mencapai suatu tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi

    oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor social, ekonomi, politis, dsb. dan

    hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa

    tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya.Untuk melaksanakan suatu

    praktek yang baik, tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik.

    Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep,

    penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.

    Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapapraktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang, dalam artian perbedaan

    praktek akuntansi antar Negara (keanekaragaman akuntansi). Pada awal

    prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi.

    Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang

    terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam

    praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    2/13

    Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang

    digambarkan dalam bentuk dalil dalil dan disajikan dalam bentuk kalimat

    kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat

    apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang

    mungkin terjadi di masa yang akan datang. Teori Akuntansi dapat memberikan

    penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua

    fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik

    akuntansi.

    Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode

    ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian. Pertama, Asumsiasumsi klasik

    termasuk definisi variabel variabelnya dan logika yang menghubungkan antara

    variabel tersebut. Kedua, himpunan hipotesishipotesis yang penting. Sedangkan

    hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di

    analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik

    akuntansi.

    Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara

    sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan

    antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud

    dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul. Hendriksen

    menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum yang memberikan

    kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai. Teori akuntansi

    yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial

    teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Chamberr (1994) dan

    Golberg (1984) berpendapat bahwa akuntansi dikembangkan dari model spesifik

    bukannya dikembangkan secara sitematik dari teori yang terstruktur. Oleh karenaitu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah masalah

    khusus. Secara umum, fungsi utama dari Teori Akuntansi adalah untuk

    memberikan kerangka pengembangan ide ide baru dan membantu proses

    pemilihan akuntansi.

    Menurut belkoi, tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap kurun waktu.

    Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi

    yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Teori akuntansi

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    3/13

    merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi

    prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk

    disajikan kepada para pemakainya.

    Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi akuntansi sebagai berikut :

    Pre-teory (1942-1800)

    General scientific period (1800-1955)

    Normatife period (1956-1970)

    Specific scientific period ( 1970- sekarang)

    Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi,

    pendekatan dalam peranan teori akuntansi menurut belkoui sebagai berikut :

    Pendekatan informal

    Pendekatan informal di bagi dalam pendekatan non teoritis. Pendekatan

    non teoritis berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter, pendekatan

    pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian

    terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi

    praktis, sedangkan pendekatan otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang

    umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari penyajian sejumlah

    praktik-praktik akuntansi

    Pendekatan otoriter. Dalam metode ini yang dirumuskan teori akuntansiadalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang

    mengatur praktek akuntansi.

    Pendekatan teoritis. Pendekatan teoritis meliputi deduktif, induktif, etis,sosiologis, ekonomis dan elektik.

    Teori Pragmatis

    Teori pragmatis menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar

    akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori

    akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan.

    Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para

    pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    4/13

    akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal

    terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan

    dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh

    ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media

    pelaporannyaHal ini sekarang sesuai untuk mempertimbangkan beberapa teori

    akuntansi dan mengklasifikasikannya sesuai dengan diskusi umum kami dari

    formulasi teori pada bab 2. Tinjauan ini jauh dari lengkap dan, dengan kebutuhan

    singkat.Banyak diskusi yang dikembangkan dan dibahas secara lebih rinci pada

    bab-bab berikut. Tujuan utama dari bab ini adalah untuk memberikan beberapa

    wawasan: bagaimana teori akuntansi secara historis telah dirumuskan.

    Pendekatan Pragamatis Deskriptif

    Pendekatan pragmatis deskriptif untuk konstruksi teori akuntansi

    merupakan sebuah pendekatan induktifdimana terori tersebut didasarkan pada

    pengamatan terus-menerus terhadap perilaku akuntan untuk menyalin prosedur

    dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Pendekatan deskriptif mungkin adalah

    metode tertua dan paling universal digunakan dalam konstruksi teori akuntansi.

    Sampai saat ini, pendekatan ini adalah cara yang populer untuk mempelajari

    akuntansi keterampilan akuntansidimana akuntan dilatih dengan cara magang

    atau diberi artikel untuk berlatih akuntan.

    Namun, ada beberapa kritik dari pendekatan ini untuk konstruksi teori akuntansi:

    pendekatan pragmatis deskriptif tidak mencakup penilaian analisis darikualitas tindakan akuntan, tidak ada penilaian apakah akuntan melaporkan

    dengan cara mereka seharusnya

    Pendekatan ini tidak menyediakan teknik akuntansi yang ditantang.Misalnya, metode dan teknik akuntan dan mengajarkan mereka metode

    dan teknik tersebut kepada para siswa

    Pendekatan pragmatis deskriptif memfokuskan perhatian pada perilakuakuntan, bukan pada pengukuran atribut perusahaan, seperti aset,

    kewajiban dan keuntungan.

    Pendekatan Pragmatis Psikologis

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    5/13

    Berbeda dengan pendekatan pragmatis deskriptif, di mana teori tersebut

    mengamati perilaku akuntan, pendekatan pragmatis psikologis mengamati

    tanggapan pengguna output keuangan. Akuntan akan menghitung transaksi

    keuangan untuk menunjukkan perbedaan sintaksis yang berguna untuk membuat

    laporan keuangan yang kemudian akan dipakai oleh penggunanya. Reaksi oleh

    pengguna digunakan sebagai bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi

    informasi yang relevan.

    Teori Sintaksis dan semantik

    Salah satu interpretasi teoritis akuntansi biaya tradisional historis adalah

    bahwa sebagianbesar merupakan teori sintaksis. Penafsiran ini dapat digambarkan

    sebagai berikut: systemsemantik adalah transaksi dan pertukaran tercatat dalam

    voucher, jurnal dan buku besar bisnis.Hasil ini kemudian disimpulkan

    berdasarkan lokasi dan asumsi akuntansi biaya historis. Sebagai contoh, kami

    mengasumsikan bahwa inflasi tidak akan dicatat dan nilai pasar nilai aktiva dan

    kewajiban diabaikan. Kami lalu menggunakan akuntansi double-entry dan prinsip-

    prinsip akuntansi biaya historis untuk menghitung laba rugi dan posisi keuangan.

    Proposisi individu diverifikasi setiap kali laporan diaudit dengan memeriksa

    perhitungan dan manipulasi. Dengan cara ini teori biaya historis telah

    dikonfirmasi berkali-kali.

    Beberapa teori akuntansi mengkritik dari pendekatan ini. Mereka berpendapat

    bahwa teori tersebut memiliki konten semantik hanya atas dasar input. Tidak ada

    operasi empiris independen untuk memverifikasi output yang dihitung, misalnya,

    keuntungan atau aset total. Angka-angka ini tidak diamati, mereka hanya sekedar

    penjumlahan sederhana saldo rekening, dan proses audit ini, pada dasarnya, hanyasebuah perhitungan kembali. Proses audit memverifikasi masukan dengan

    memeriksa dokumen yang digaris bawahi dan memeriksa perhitungan matematis

    tapi tidak memverifikasi output akhir. Hal ini berarti bahwa bahkan jika laporan

    akuntansi disusun dengan menggunakan sintaks yang sempurna, mereka mungkin

    memiliki sedikit, jika ada, nilai dalam pelaksanaan.

    Teori Normative

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    6/13

    Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti

    tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau tidak. Teori

    normative berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya

    dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan

    seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut Nelson

    (1973) dalam literature akuntansi teori normative sering dinamakan teori apriori

    (artinya dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori normative

    bukan dihasilkandari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan semi-

    research.

    Teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana

    akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Pada awal

    perkembangannya, teori akuntansi normative belum menggunakan pendekatan

    investigasi, dan cenderung disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi.

    Perumusan akuntansi normative mencapai masa keemasan pada tahun 1950

    dan1960an. Selama periode ini perumus akuntansi lebih tertarik pada rekomendasi

    kebijakan danapa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang sekarang

    dipraktekkan. Pada periode tersebut, teori normative lebih berkonsentrasi pada:

    1. Penciptaan laba sesungguhnya (true income)

    Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar

    untuk aktiva dan laba. Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa

    yang dimaksud denganpengukur nilai dan laba yang benar.

    2. Pengambilan keputusan (decision usefulness)

    Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk

    membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan dataakuntansi yang relevan atau bermanfaat.

    Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik tentang

    laba dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan

    rasional. Biasanya konsep tersebut didasarkan juga pada penyesuaian rekening

    karena pengaruh inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya

    merupakan teori pengukuran akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena

    didasarkan pada anggapan:

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    7/13

    Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran Laba dan nilai dapat diukur secara tepat Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi) Ada beberapa pengukur laba yang unik.Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyrktif maka

    tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki

    dasar teori yang kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan system

    akuntansi yang dihasilkan sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan

    penggantian system akuntansi cost histories dan pemakaian teori normatif oleh

    semua pihak.

    Teori Positif

    Metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang

    berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem

    penelitian untuk mengamati perilakuatau fenomena nyata yang tidak ada dalam

    teori. Kemudian dikembangkan teori untukmenjelaskan fenomena tadi dan

    dilakukan penelitian secara terstruktur dan peraturan yang standar dengan

    melakukan perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan datadan

    pengujian statistik ilmiah. Sehingga diketahui apakah hipotesis yang dirumuskan

    diterima atau tidak.

    Perspective Lainnya

    Pada poin ini, penulis berfokus pada apa yang dapat dilihat sebagai

    pendekatan yang sangat terstruktur untuk formulasi teoripendekatan ilmiah.

    Penulis mulai dengan teori yang didasarkan pengetahuan sebelumnya atau

    diterima secara ilmiah konstruksi teorinya. Langkah selanjutnya adalah dengan

    menggunakan teori untuk membangun masalah penelitian ketika kita mengamati

    dunia nyata perilaku yang tidak setuju dengan teori, kita memperlakukan anomali

    itu sebagai masalah penelitian dan mengungkapkannya sebagai masalah penelitian

    yang akan dijelaskan. Pada tahap ini, kami mengembangkan teori untuk

    menjelaskan perilaku yang diamati dan menggunakan teori untuk menghasilkan

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    8/13

    hipotesis diuji yang akan dikuatkan hanya jika teori berlaku. Kami kemudian

    mengikuti prosedur yang tepat dan sangat terstruktur atau ditentukan untuk

    pengumpulan data dan setelah menundukkan data (biasanya) dengan teknik

    matematika atau statistik, kita memvalidasi atau menolak hipotesis

    diuji.Pendekatan ini memiliki asumsi yang melekat lebih lanjut bahwa melihat

    dunia untuk diteliti sebagai realitas obyektif yang mampu memeriksa dalam hal

    skala besar atau statistik rata-rata. Jenis penelitian ini dilakukan oleh hipotesis

    tambahan yang kemudian dikumpulkan .Asumsi tersirat adalah bahwa variabel

    diteliti memiliki beberapa stabilitas di perusahaan, industri dan waktu.

    Pendekatan ini untuk penelitian umumnya digambarkan sebagai

    pendekatan ilmiah dan merupakan pendekatan yang dominan saat ini digunakan

    oleh para peneliti di bidang akuntansi, khususnya di Amerika Serikat. Penting

    untuk dicatat bahwa itu didasarkan pada asumsi ontologis tertentu (cara kita

    memandang dunia), yang menyiratkan epistemologi yang berbeda (cara kita

    mengumpulkan pengetahuan) dan metodologi penelitian dan metode yang

    berbeda. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi jenis masalah penelitian yang

    diajukan dan hipotesis yang diuji. Hal ini penting bagi para peneliti akuntansi

    dengan jelas mengenai asumsi yang mendasari penelitian mereka dan untuk

    mempertimbangkan apakah pendekatan penelitian alternatif yang lebih tepat. Ada

    sebuah tubuh literatur, yang secara bebas dicap sebagai penelitian naturalistik,

    yang sangat penting dari pendekatan yang sangat terstruktur yang diadopsi oleh

    peneliti ilmiah. Penulis meninjau secara singkat beberapa kritik mereka di

    bagian ini.

    Kritik pertama adalah bahwa penelitian skala besar statistik cenderungmenyatukan segala hal bersama-sama. Hipotesis yang didasarkan pada

    penggunaan harga pasar saham atau survei membuat banyak penelitian akuntansi

    jauh dari dunia praktisi dan sepadan dengan keprihatinan mereka. Fokus

    penelitian naturalis dikemukakan sebagai lebih tepat untuk memperoleh

    pengetahuan tentang perilaku akuntansi dalam pengaturan dasarnya. Idenya

    adalah bahwa kita melakukan penelitian secara sealamiah mungkin. Pendekatan

    ini memiliki dua implikasi. Pertama, kita tidak memiliki asumsi atau teori yang

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    9/13

    terbentuk sebelumnya. Kedua, kita berfokus pada masalah perusahaan tertentu.

    Hal ini dilakukan dengan mengambil pendekatan penelitian fleksibel

    menggunakan pengamatan dekat dan menempatkan kurang penekanan pada

    analisis matematika, pemodelan, uji statistik, survei dan tes laboratorium. Cara

    biasa untuk melakukan penelitian naturalistic adalah dengan menggunakan studi

    kasus individu dan kerja lapangan lebih rinci. Jenis penelitian ini jauh lebih

    kecil/mikro dalam perspektif karena itu bertujuan untuk memecahkan masalah

    individu yang mungkin perusahaan tertentu.Oleh karena itu, hasilnya mungkin

    lebih sulit untuk menggeneralisasi.

    Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian ilmiah

    akuntansi, yang lebih rentan terhadap menggabungkan hasil dari pengujian

    sejumlah hipotesis dalam rangka membentuk teori umum akuntansi. Penelitian

    naturalistik dimulai dari situasi spesifik dunia nyata, tujuan utama adalah untuk

    menjawab pertanyaan: Apa yang terjadi di sini?, Bukan untuk memberikan

    kondisi yang dapat digeneralisasikan untuk segmen masyarakat luas.

    Pendekatan studi kasus dipandang oleh beberapa peneliti sebagai

    pemenuhan terbaik peran menjelajahi masalah penelitian untuk penelitian

    naturalistik. Sebagai contoh:

    Situasi di mana tidak layak untuk mengembangkan model teoritis sebelum

    pengamatan empiris, alternatif terbaik berikutnya (pendekatan eksplorasi) dapat

    diikuti.

    Tomkins dan Groves tidak setuju dengan pandangan ini. Mereka melihat

    pendekatan penelitian naturalistik sebagai lebih tepat untuk asumsi ontologis yang

    berbeda. Perbedaan asumsi ontologis menyiratkan gaya penelitian yang berbedadan mempengaruhi pertanyaan penelitian diajukan dan diselidiki. Sebagai contoh,

    kita dapat melihat akuntansi sebagai konstruksi sosial. Kita mungkin ingin

    memahami apa citra diri yang orang pegang, atau apa yang mendasari asumsi

    yang mempertahankan pandangan bahwa, atau bagian apa peran persepsi ini

    dalam mengendalikan cara mereka melakukan peran mereka sehari-hari. Ini

    adalah jenis pertanyaan yang mungkin akan diteliti menggunakan ontologi

    subjektif.

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    10/13

    Untuk lebih menjelaskan ontologi dan gaya penelitian yang berbeda yang

    dapat digunakan, penulis mempertimbangkan artikel Tomkins dan Groves dan

    klasifikasi Morgan dan Smircich yang mereka gunakan. Pertama, mereka

    mendaftarkan 6 klasifikasi sifat dunia sosial (lihat tabel 2.1).

    Tabel 2.1. Enam dasar asumsi ontologism

    Kategori Asumsi

    1. Realitas sebagai struktur kongkrit

    2. Realitas sebagai proses konkrit

    3. Realitas sebagai bidang informasi kontekstual

    4. Realitas sebagai wacana simbolik

    5. Realitas sebagai konstruksi social

    6. Realitas sebagai imajinasi manusia

    Source: G. Morgan, Accounting As Reality Construction: Towards a New

    Epistemolosy for Accounting Practice, Accounting Organizations and Society,

    Vol. 13, No. 5 (1988), pp. 477-85.

    Kategori 1-6 adalah cara alternatif untuk melihat dunia. Kategori 1 adalah

    pandangan objektivis yang ketat dari dunia. Kategori 1 mengasumsikan bahwa

    dunia nyata dan stabil, kategori 6 memandang dunia sebagai tidak stabil dan

    manusia-spesifik. Untuk kategori 1-3, lebih tepat untuk menggunakan pendekatan

    ilmiah. Dengan pengamatan dan pengukuran yang tepat, diasumsikan bahwa

    seseorang sudah tersedia, stabil dan biasanya sangat sederhana yang berkaitan

    dengan subset terisolasi dan kecil dari dunia sosial yang dapat digunakan untuk

    prediksi yang akurat.

    Untuk kategori 4-6, Tomkins dan Gruves menunjukkan bahwa penelitian

    naturalistik atau eksplorasi lebih tepat.3 Ini kategori umumnya diberi label sebagai

    interaksionis simbolis. Interactionists simbolis melihat dunia mereka sebagai

    salah satu di mana orang membentuk kesan mereka sendiri yang terpisah melalui

    proses interaksi manusia dan negosiasi. Mereka percaya bahwa aksi sosial dan

    interaksi hanya mungkin melalui pertukaran interpretasi berbagi 'label' yang

    melekat pada orang-orang, hal-hal dan situasi. Realitas tidak diwujudkan dalam

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    11/13

    aturan penafsiran sendiri, tetapi hanya dalam arti bahwa hasil dari interpretasi

    masyarakat terhadap situasi dan peristiwa yang mereka alami.

    Seperti yang telah penulis catat sebelumnya, asumsi ontologis yang

    penulis buat menyiratkan pendekatan epistemologis yang berbeda dan metode

    penelitian tertentu. ini pada gilirannya mempengaruhi jenis masalah penelitian

    yang diminta dan hipotesis yang diuji. Untuk membantu memahami hal ini,

    penulis menyajikan perbandingan pendekatan ilmiah dan alamiah dalam tabel 2.2.

    Scientific research Naturalistic research

    Asumsi Ontologis Realitas objektif

    dan konkret.

    Akuntansi adalah

    realitas objektif yang

    terpisah dari peneliti.

    Realitas

    dikonstruksi secara sosial

    dan diproduksi dari

    imajinasi manusia.

    Akuntansi

    dibangun dari realitas.

    Pendekatan

    Epistimologis

    Satu demi

    kemajuan pengetahuan

    reduksionisme

    Pengujian hipotesis

    individual

    Mampu

    generalisasi

    Hukum

    Holistik

    Kompleksitas

    dunia tidak dapat

    diselesaikan dengan

    reduksionisme

    Hukum Kerumitan

    yang tak Teruraikan

    Metodologi Tersusun

    Sebelum teoritis

    dasar

    Empiris validasi

    atau ekstensi

    Tidak terstruktur

    Tidak ada teori

    sebelumnya

    Metode Sintaksis model

    formulasi

    Empiris induksi

    untuk membentuk

    Studi kasus

    Eksplorasi oleh

    fleksibilitas

    Pengalaman

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    12/13

    hipotesis

    Sesuai metode

    statistic

    peristiwa individu

    Pendekatan ilmiah diterapkan untuk akuntansi

    Kesalahpahaman tujuan

    Banyak kesalahpahaman tentang upaya untuk menerapkan pendekatan

    ilmiah untuk akuntansi. Beberapa percaya bahwa upaya ini adalah untuk membuat

    para ilmuwan keluar dari praktisi akuntansi. Pandangan ini bukanlah tujuan dari

    pendekatan. Seorang ilmuwan adalah salah satu yang menggunakan metode

    ilmiah dan, oleh karena itu, terutama peneliti. Profesi medis memberikan analogi

    yang baik dari perbedaan antara peneliti dan praktisi dan penggunaan dan efek

    dari metode ilmiah.

    Para peneliti medis adalah seorang ilmuwan, tetapi praktisi medis (dokter)

    adalah tbukan. Yang terakhir adalah seorang teknisi, orang yang menerapkan alat-

    alat kedokteran. Dia adalah orang yang profesional yang diharapkan untuk

    menggunakan penilaian untuk mendiagnosis penyakit dan merekomendasikan

    pengobatan.Alat kedokteran yang berlaku terutama terdiri, dari pengetahuan yang

    diperoleh melalui penelitian ilmiah oleh peneliti medis. Namun, seperti di

    beberapa bidang lain, penelitianilmiah tidak menemukan semua jawaban atas

    pertanyaan medis dan beberapa kesimpulan yang lain tidak persuasif. Kesimpulan

    dari penelitian ini adalah generalisasi, tapi praktisi dihadapkan dengan kasus-

    kasus tertentu yang mungkin tidak sesuai persis dengan kesimpulan umum.

    Untuk alasan ini, pertimbangan praktisi selalu diperlukan dalam

    menerapkan `alat nya atau perdagangannya. Yang penting adalah bahwa doktermengambil sikap ilmiah dalam praktek itu adalah, dia mengambil secara serius

    pandangan bahwa bukti untuk mendukung diagnosis atau pengobatan adalah

    penting. Misalkan Anda mengalami sakit punggung dan pergi ke dokter yang

    mengatakan kepada Anda bahwa Anda akan sembuh dengan meminum satu liter

    air sehari. Bukankah Anda ingin tahu apakah dasar ilmiah untuk pengobatan ini

    ada?

  • 5/25/2018 KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

    13/13

    Seorang akuntan yang percaya pada pendekatan ilmiah ingin bukti empiris

    dan penjelasan logis untuk mendukung praktik akuntansi sehingga praktisi dapat

    merekomendasikan metode yang paling sesuai untuk situasi yang diberikan

    berdasarkan bukti ini.Orang menemukan pernyataan yang lebih meyakinkan

    ketika didukung secara obyektif, bukti empiris dari pernyataan berdasarkan

    rasionalisasi hanya bisa diperdebatkan. Bahkan, akuntan sering tidak yakin

    tentang keabsahan apa yang mereka diarahkan untuk meresepkan.

    Kesalahpahaman umum lain tentang penerapan pandangan ilmiah dalam

    akuntansi adalah bahwa kebenaran mutlak yang diinginkan, yang tentu saja tidak

    mungkin. Oleh karena itu berpendapat bahwa itu adalah sia-sia untuk mencari apa

    yang tidak mungkin. Argumen seperti itu didasarkan pada kesalahpahaman bahwa

    ilmu pengetahuan mengetahui kebenaran mutlak.Metode ilmiah yang tidak

    sempurna.Ini adalah penemuan manusia untuk membantu kami memastikan

    apakah pernyataan harus dianggap benar atau tidak. Struktur dari proses di mana

    penentuan ini dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada yang dapat mengklaim

    kebenaran mutlak dalam ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kebenaran ilmiah

    bersifat sementara.Sebuah pernyataan atau teori keuntungan status `kebenaran

    hanya setelah para ilmuwan di daerah dari mana teori berkembang memutuskan

    bahwa bukti cukup persuasif. Sejarah ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa

    substitusi, penyesuaian dan modifikasi dari teori yang dibuat terang dalam bukti

    baru.Misalnya, teori Newton memberi jalan untuk teori relativitas Einstein. Dalam

    pandangan dari apa yang kita katakan, kita harus memiliki konsepsi yang kurang

    idealis dari syarat kebenaran dan fakta, dalam ilmu pengetahuan.