Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    1/13

    KONTRAK KEBIJAKAN: DESAIN DAN PERANGKAT1

    Dalam tahapan proses kebijakan publik model tradisional, perumusan kebijakanadalah bagian dari tahap pra-putusan pembuatan kebijakan. Hal ini melibatkan

    identifikasi dan / atau susunan seperangkat alternatif kebijakan untuk mengatasi tiap

    permasalahan dan menetapkan penyempitan solusi dalam rangka mempersiapkan

    putusan akhir dari kebijakan. Menurut Cochran dan Malone, perumusan kebijakan

    terdiri atas pertanyaan "apa" "!pa rencana untuk menangani masalah !pa tujuan

    dan prioritas !pa pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut #erapa

    biaya dan manfaat dari setiap pilihan $aktor eksternal apa, positif atau negatif,

    yang terkait dengan setiap alternatif "%&''', ()*.

    +endekatan ini untuk perumusan kebijakan, tertanam dalam model tahapan proses

    kebijakan, mengasumsikan proses kebijakan yang sudah diketahui dan penetapan

    masalah kebijakan, kemudian menjadi agenda kebijakan. +erumusan perangkat

    alternatif melibatkan identifikasi berbagai pendekatan untuk masalah yang luas,

    kemudian mengidentifikasi dan merancang perangkat kebijakan spesifik yang

    merupakan pendekatan masing-masing. ni melibatkan penyusunan dengan bahasa

    legislatif atau peraturan untuk setiap alternatif-yang menggambarkan perangkat

    %misalnya, sanksi, hibah, larangan, hak, dan sejenisnya* dan mengartikulasikan

    kepada siapa atau apa yang akan berlaku, dan ketika akan berlaku . Memilih di

    antara seperangkat ini dari solusi yang memungkinkan dalam pengambilan

    keputusan benar-benar dipilih dari beberapa seperangkat kriteria untuk alternatif 

    yang diterapkan, misalnya menilai kelayakan, akseptabilitas politik, biaya, manfaat,dan semacamnya.

    ecara umum, kami berharap sedikit peserta terlibat dalam perumusan kebijakan

    dari yang terlibat dalam penyusunan agenda dan kami berharap lebih banyak

    pekerjaan untuk mengambil tempat di mata publik. tandar kebijakan menguraikan

    formulasi yang melatar-belakanginya. eperti Dye katakan, perumusan kebijakan

    berlangsung di birokrasi pemerintah, di kantor-kantor kelompok berkepentingan, di

    ruang komisi legislatif, dalam berbagai pertemuan komisi khusus, yang biasanya

    diformulasikan oleh staf %, (-(&*. Dengan kata lain, perumusan kebijakan

    biasanya adalah ranah ahli, "partisipan tersembunyi" dari aliran kebijakan 0ingdon

    %&''1*, kaum teknokrat atau elit pengetahuan demokrasi berisiko %$ischer, *.

    1 Mara . idney, 2+olicy $ormulation Design and 3ools4 dalam $rank $ischer,

    5erald 6. Miller, Mara . idney %7d.*, Handbook of Public Policy Analysis Theory,

    Politics, and Methods, %8ondon C9C +ress, 3aylor : $rancis 5roup, ;*, hh. ;' <

    =;

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    2/13

    +erumusan kebijakan secara jelas merupakan fase kritis dari proses kebijakan.

    3entu saja perancangan alternatif dapat menunjang pengambil keputusan untuk

    mempertimbangkan secara langsung hal yang mempengaruhi pada pilihan

    kebijakan utama. +roses ini juga mengekspresikan dan mengalokasikan kekuasaandi antara kepentingan sosial, politik, dan ekonomi. eperti chattschneider 

    mengingatkan kita, ". . . definisi alternatif adalah pilihan konflik dan pilihan konflik

    atas alokasi kekuasaan"%&'), )=*.

    0epentingan kekinian dalam perumusan kebijakan dapat ditelusuri dari Dahl dan

    8indblom yang mendesak akademisi pada tahun &'1> untuk mengambil studi

    kebijakan publik bukannya terus fokus pada ideologi sebagai aspek penting dari

    sistem politik. Mereka berpendapat bah?a perdebatan luas tentang manfaat dari

    kapitalisme la?an sosialisme kurang penting untuk kesejahteraan masyarakat

    daripada itu mempertimbangkan secara seksama dari berbagai "teknik" yang dapat

    digunakan dalam mengatur perekonomian dan memajukan nilai-nilai sosial tertentu.ebagian dari mereka menyarankan secara rinci dari tiap masalah-yaitu, kapitalisme

    atau sosialisme dapat berkembang melalui sejumlah kebijakan publik tertentu, dan

    pilihan di antaranya memiliki konsekuensi penting yang harus dipertimbangkan oleh

    para ahli.

    ilmu?an pada perumusan kebijakan mengambil beragam masalah, mengkaji faktor-

    faktor alternatif yang berpengaruh dari keahlian pelaku, menetapkan cara seperti,

    menganalisis bagaimana dan mengapa alternatif kebijakan tertentu tetap dipilih atau

    hilang dari agenda keputusan. +enelitian menganggap perangkat kebijakan dan tren

    tertentu dalam penggunaannya, serta asumsi yang mendasarinya tentang

    sekelompok masalah. ebagaimana para ahli menja?ab pertanyaan-pertanyaantersebut, mereka mempertimbangkan berbagai kepentingan yang terlibat dan

    perimbangan kekuasaan yang dipegang oleh pelaku, ide-ide dominan dan nilai-nilai,

    struktur kelembagaan alternatif- tentang proses pengaturan, sejarah yang lebih luas,

    politik, sosial, dan konteks ekonomi. Hasil kerja yang terbaik pada perumusan

    kebijakan dan perangkat kebijakan adalah mampu menyatukan hal bersifat empiris

    dan normatif. !rtinya, menetapkan tren dan menjelaskan hubungan sekaligus

    mengusulkan kriteria normatif untuk menge@aluasi proses dan perangkat, dan

    mempertimbangkan implikasinya terhadap masyarakat yang demokratis.

    +7AD70!3!A D!8!M +7ABA!A 07#6!0!A

    8iteratur mengenai desain kebijakan atau formulasi sedikit terputus. perumusan

    kebijakan adalah objek penyelidikan yang eksplisit dalam studi desain kebijakan dan

    perangkat kebijakan. 3api, perhatian pada perumusan kebijakan juga melekat pada

    subsistem, koalisi ad@okasi, jaringan, dan komunitas kebijakan %lihat eible dan

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    3/13

    abatierE Miller dan DemirE 9aab dan 0enis*. #ahkan, karya-karya klasik dalam

    penentuan agenda pada perumusan aspek kebijakan %misalnya, 0ingdon &''1E

    #irkland, buku ini*. #erbagai kerangka kerja dan teori perubahan kebijakan

    mempertimbangkan koalisi para pelaku turut ambil bagian %atau karena tidakdiikutsertakan* dalam proses pembuatan kebijakan. +engidentifikasian para pelaku

    dan memahami ideologinya dan moti@asi, penilaian mereka tentang kelayakan, dan

    persepsi mereka tentang konteks politik, keberlangsungan untuk menjelaskan

    kebijakan publik yang telah terbentuk %Ho?lett dan 9amesh &''1*.

    D7!A 07#6!0!A

    5elombang terbaru dari literatur secara eksplisit difokuskan pada perumusan

    kebijakan menggunakan konsep desain kebijakan. Hal itu muncul sebagai respon

    terhadap studi penerapan tahun &'; diselenggarakan oleh sistem birokrasi yang

    bertanggung ja?ab atas kegagalan kebijakan. 0ebijakan dari teoretikus desain

    berpendapat bah?a para ahli harus melihat lebih jauh ke belakang dalam rantai

    kausalitas untuk memahami mengapa kebijakan berhasil atau gagal, karena proses

    perumusan kebijakan dan kebijakan desain, secara signifikan berkontribusi pada

    hasil implementasi. Bang mendasari di antara karya-karya ini adalah asumsi

    rasionalitas yang terbatas %imon &'=1*. !rtinya, batas kemampuan kognisi manusia

    dan perhatian, dan batas-batas pengetahuan kita tentang dunia sosial yang mau

    tidak mau mengakibatkan para pembuat kebijakan memusatkan perhatian pada

    beberapa aspek masalah dengan merugikan pihak lain, dan untuk membandingkan

    pilihan parsial tentang kemungkinan pemecahannya %lihat !ndre?s, dalam buku ini*.+enelitian terhadap perumusan kebijakan demikian bertujuan untuk memahami

    konteks di mana para pengambil keputusan bertindak dan untuk mengidentifikasi

    secara selektif perhatian yang muncul. eringkali tujuannya adalah untuk memba?a

    kesadaran mengenai "batas-batas" rasionalitas desain proses untuk memperluas

    pencarian solusi, dengan harapan dapat meningkatkan kebijakan yang

    dihasilkannya.

    Dalam rubrik desain kebijakan, beberapa ahli menuliskannya dari perspektif analis

    kebijakan profesional, mengeksplorasi bagaimana gagasan dari desain kebijakan

    dapat meningkatkan praktik analisis kebijakan dan rekomendasi yang disusunnya.

    3ujuannnya adalah penerapan dengan harapan untuk peningkatan prosesperancangan alternatif kebijakan. Mereka mengusulkan bah?a perbaikan pencarian,

    dan pembentukan alternatif kebijakan akan mengarah pada kebijakan yang lebih

    efektif dan berhasil. +ada dasarnya, para ahli ini berusaha untuk mengurangi

    keacakan dalam perumusan kebijakan %misalnya, seperti yang digambarkan dalam

    model tong sampah* dengan menghadirkan kesadaran, kemudian menstrukturkan,

    proses. Misalnya, !leFander merekomendasikan "tahap desain" di dalamnya para

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    4/13

    pembuat kebijakan mencari alternatif kebijakan %&'=*. #iasanya, perancangan

    kebijakan melibatkan beberapa tingkat kreati@itas, atau elemen ekstra-rasional,

    selain proses rasional pencarian dan penemuan. !leFander berpendapat bah?a

    "perhatian utama pada desain alternatif kebijakan yang sistematis tak diragukan lagidapat mempengaruhi peningkatan signifikan dalam keputusan dan hasilnya "%ibid.,

    ='*. 8inder dan +eters mengembangkan dengan mengedepankan kerangka kerja

    yang para analis kebijakan gunakan untuk menghasilkan dan membandingkan solusi

    alternatif pada proses rancangan kebijakan %&'=1*. Mereka menyerukan untuk

    menghentikan sementara penghakiman atas alternatif sampai mereka mampu

    menciptakan suatu perangkat yang komprehensif. 0erangka kerja yang efektif untuk

    mengarahkan proses memungkinkan dari analisis, perbandingan, dan pemaduan

    karakteristik permasalahan, tujuan, dan instrumen tersebut.

    eimer setuju bah?a dengan mengkonsultasikan berbagai daftar umum dalam

    instrumen kebijakan dapat mensistematisasikan perumusan kebijakan, namun dia juga memperingatkan bah?a pengembangan solusi yang benar-benar ino@atif 

    melibatkan perancangan yang sesuai dengan konteks substantif, organisasi, dan

    politik tertentu %&''*. Dia mendesak perancang kebijakan untuk berpikir dalam

    pembangunan kelembagaan. !rtinya, kebijakan sebagai perilaku lembaga dapat

    membentuk dan mempersepsikan, sehingga kebijakan dapat tersusun sedemikian

    rupa untuk memba?a perubahan yang diinginkan dalam kondisi problematis, tetapi

     juga koalisi politik untuk mendukung mereka. #obro? dan DryGek %&'=;* juga

    menganjurkan desain kontekstual yang secara eksplisit memasukkan nilai-nilai, dan

    mendesak para analis kebijakan untuk menarik diri dari berbagai perspektif analisis

    kebijakan, dari ekonomi kesejahteraan, pemilihan umum, dan pendekatan struktural

    untuk filsafat politik ketika mencari alternatif. Mereka menyarankan bah?a para

    analis berhati-hati untuk memasukkan dalam daftar desain kebijakan alternatif yang

    mena?arkan tidak ada inter@ensi, status uo, dan solusi yang sangat berbeda dari

    praktek saat ini. $ischer %* dan 9iFecker %&''(* menunjukkan bah?a ino@asi

    dan kreati@itas akan muncul dengan memperhatikan suara-suara yang berkontribusi

    terhadap dialog kebijakan. 9iFecker mendesak dimasukkannya kesadaran penduduk

    yang termarjinalisasi dalam proses desain kebijakan. $ischer mengkaji epistemologi

    yang mengarah untuk tunduk kepada ?arga negara oleh para ahli tentang masalah

    kebijakan, dengan alasan bah?a pengetahuan kontekstual lokal memiliki peran

    penting dalam meningkatkan solusi kebijakan dan memajukan demokrasi.

    +ara ahli yang melakukan pendekatan desain kebijakan dari perspektif penelitian

    akademis biasanya berupaya mengembangkan suatu kerangka kerja yang dapat

    meningkatkan pemahaman kita, analisis, dan e@aluasi dari proses kebijakan dan

    konsekuensinya. #anyak di antara karya-karya ini bertujuan untuk mengidentifikasi

    aspek pengambilan kebijakan secara kontekstual pada desain kebijakan. Mereka

    memanfaatkan teori institusional hukum, konstitusi, dan organisasi dari proses politik

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    5/13

    untuk menyalurkan perilaku politik dan pilihan. !rtinya, pilihan dan strategi dengan

    cara mengakui legitimasi pernyataan tertentu atas orang lain, lembaga, pelaku, dan

    dengan pena?aran untuk menyuarakan keluhan %mmergut &''=*. ebagian

    memfokuskan pada ?acana dan ide-ide yang dominan. +olitik meliputi upaya untukmelakukan sesuatu yang berarti sebesar untuk memenangkan pemilihan dalam

    persaingan. Mengejar dan melaksanakan kekuasaan seperti halnya menyusun

    gambar dan cerita, dan simbol %$ischer dan $orester &''>E 9ochefort dan Cobb

    &''(E chneider dan ngram &'';, 1E tone &E Bano? &''1*. de-ide tentang

    kelayakan, penafsiran kehakiman, gagasan mengenai kelompok yang terkena

    dampak kebijakan, semua memainkan peranan dalam pembentukan alternatif 

    kebijakan.

    May menyatakan bah?a lingkungan politik yang ber@ariasi dalam hal tingkat

    perhatian publik terfokus atas diri mereka memiliki konsekuensi penting bagi proses

    menysusun kebijakan. 3ingkat di mana menyelenggarakan kepentingan telahmengembangkan gagasan mengenai sebuah isu tentu akan melibatkan dinamika

    dan tantangan tertentu dalam proses desain kebijakan. Misalnya, pada beberapa

    isu, banyak kelompok berkepentingan akan berperan aktif dalam merumuskan

    masalah dan mengajukan alternatifE mereka akan mena?arkan berbagai ide-ide

    yang bertentangan. 3antangan desain dalam skenario seperti itu adalah untuk

    mencari solusi yang akan diterima pelaku tetapi juga akan mencapai hasil yang

    diinginkan "ebuah dilema muncul ketika usulan kebijakan yang menyeimbangkan

    kepentingan berkompetisi tidak selalu memba?a hasil yang optimal" %&''&,&';*. Di

    sisi lain, mengenai beberapa masalah, beberapa kelompok memperhatikan dan

    pembahasan tentang solusi berlangsung jauh dari hadapan publik. Dilema ini

    melibatkan kekha?atiran tentang proses demokrasi, tetapi juga perancang kebijakan

    mungkin mengalami kesulitan merebut perhatian pembuat kebijakan. #erikutnya,

    tantangan yang dihadapi adalah mobilisasi kepentingan, mobilisasi kepedulian

    masyarakat, dan akhirnya untuk mematuhi kebijakan.

    ngraham mempertimbangkan lingkungan dari segi aturan kelembagaan,

    mengajukan bah?a tingkat desain berinteraksi dengan kedudukan desain menjadi

    berbentuk ta?aran kebijakan %&'=;*, bertolak belakang bah?a legislatif dengan

    pengaturan birokrasi untuk menggambarkan bagaimana lembaga-lembaga yang

    berbeda keahlian dan pada keputusan untuk desain kebijakan. Misalnya, legislatif 

    sering membutuhkan kompromi antara beragam pendapat, sehingga menghasilkan

    perluasan atau kaburnya tujuan kebijakan dan konten. Di sisi lain, pengaturan

    birokrasi memungkinkan keahlian teknis dan ilmiah yang harus dilibatkan dalam

    proses desain, tetapi dengan mengorbankan legitimasi demokratis.

    elain perbedaan antara hasil terapan dan karya tradisional, para ahli memiliki

    konsepsi bercabang dalam kegiatan menyusun atau merancang kebijakan.

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    6/13

    #eberapa melihatnya sebagai usaha teknis, yang memba?a mereka untuk

    mengkarakterisasi kebijakan yang dirancang "lebih" atau "kurang", yang dirancang

    sebagai "baik" atau "buruk" %ngraham &'=;E 8inder dan +eters &'=1*. Misalnya,

    penulis akan menjelaskan kebijakan yang dirancang dengan analisis cermat darihubungan makna-akhir telah dilakukan sebelum penerapannya %ngraham &'=;*.

    #agi orang lain, merancang kebijakan mencakup beberapa jenis tugas analisis. +ara

    ahli cenderung memahami desain kebijakan sebagai proses politik para

    pendahulunya pada setiap pemilihan kebijakan %#obro? dan DryGek &'=;E 0ingdon

    &''1E chneider dan ngram &'';E tone &*. Dan bukannya berharap untuk

    sebuah desain kebijakan rasional yang muncul, mereka memperkirakan desain yang

    kurang memiliki koherensi atau konsistensi sebagai akibat dari proses perdebatan

    mereka.

    +7AD70!3!A !8!3 07#6!0!A

    eiring berjalannya ?aktu, bagian dari literatur kebijakan difokuskan secara eksplisit

    pada perangkat kebijakan. ntuk sebagian, hasil penelitian ini dapat digunakan

    dalam desain kebijakan. +enelitian ini bertujuan untuk membedakan berbagai

    instrumen, terlepas dari hubungan mereka dengan program kebijakan tertentu, baik

    untuk memperluas alternatif yang dipertimbangkan oleh desainer kebijakan, dan

    untuk mencari pola dalam dinamika dan politik dari implementasi program di bidang

    kebijakan mengenai perangkat mana yang sama digunakan %alamon &'=', *.

    Hal ini juga terlihat dalam teori, asumsi, dan implikasi dari berbagai perangkat

    kebijakan.

    #ardach mena?arkan lampiran tentang "Hal yang Dapat +emerintah 8akukan"

    dalam delapan langkahnya analisis kebijakan, uraian pajak, ketentuan, hibah,

    layanan, anggaran, informasi, hak, dan perangkat kebijakan lainnya %1*. ntuk

    masing-masing perangkat, ia menyarankan mengapa dan bagaimana akan

    digunakan, dan perangkat apa yang mungkin bertujuan untuk mendorong kreati@itas

    dalam menyusun kebijakan. Hood menganalisis berbagai perangkat pemerintahan

    yang secara signifikan lebih rinci %&'=)* dengan tujuan utama membuat memahami

    kompleksitas pemerintah, menghasilkan ide-ide untuk desain kebijakan dan yang

    memungkinkan bisa dibandingkan antarpemerintahan. 8iteratur terbaru tentang

    dokumen perangkat kebijakan memiliki kecenderungan pada penyedia layananpemerintah dan hal-hal yang melekatkan pejabat pemerintah dalam hubungan

    kolaboratif yang kompleks dengan berbagai tingkatan di lembaga pemerintah,

    pelaku sektor s?asta, dan organisasi non-pemerintahan. 0esepakatan antara pihak

    pemerintah ini merupakan kebijakan dari penga?asan yang jauh lebih besar, ketat,

    dan mengikuti regulasi/ketentuan di masa lalu %alamon *. 8angkah-langkah

    tidak langsung termasuk kontrak, hibah, @oucher, pengeluaran pajak, jaminan

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    7/13

    pinjaman, perusahaan yang disponsori pemerintah dan peraturan, antara lainE

    banyak yang tidak muncul di anggaran pemerintah yang memberi kesan dapat

    membantu dalam menjelaskan popularitas mereka %ibid., 1*.

    eperti beberapa hasil kerja pada desain kebijakan, penelitian tentang perangkat

    kebijakan menyoroti konsekuensi politik dari perangkat tertentu, sekaligus asumsi

    yang mendasarinya tentang permasalahan, orang, dan perilaku. alamon

    mencirikan pilihan perangkat sebagai politik sekaligus operasionalnya "!pa yang

    dipertaruhkan dalam peperangan ini tidak hanya cara yang paling efisien untuk

    memecahkan masalah publik tertentu, tetapi juga pengaruh relatif bah?a berbagai

    kepentingan turut terkena dampak akan terbentuk e@olusi program pasca

    pemberlakukannya"%&&*. elain itu, suatu perangkat kebijakan membutuhkan

    rangkaian tersendiri, yaitu keterampilan manajemen dan pengetahuan sehingga

    perangkat yang dipilih pada akhirnya berpengaruh terhadap sifat dasar manajemen

    publik.

    8iteratur tentang perangkat kebijakan mena?arkan beragam dimensi yang mungkin

    dibandingkan, seperti kelangsungan, @isibilitas, otomatisitas, dan pemaksaan,

    penyesuaian dengan dampak yang mungkin %seperti keadilan, efisiensi, dukungan

    politik, pengelolaan* %ibid.*. +erangkat juga memba?a asumsi khusus tentang

    penyebab sekitar moti@asi perilaku. Misalnya, pena?aran imbalan untuk mendorong

    asumsi "bah?a indi@idu secara positif menanggapi insentif dan yang akan memilih

    alternatif nilai yang lebih tinggi " %chneider dan ngram &'', 1&1*. 0apasitas

    perangkat memberikan informasi yang menganggap bah?a hambatan terhadap

    perilaku harapan terdiri dari kurangnya sumber daya, bukannya insentif %ibid., 1&;*.

    +79!AC!A5!A 07#6!0!A Dl !3! MID78 3!H!+!A

    0emajuan terbaru dalam kajian penyusunan kebijakan dan perangkat kebijakan

    %oleh chneider* dan kerangka desain kebijakan %ngram, &'';*. Dalam buku

    mereka, Policy Design for Democracy , penulis menyajikan kerangka kerja yang

    mendorong tahap model sederhana dengan konseptualisasi proses. ni memba?a

    tahap diskrit dari proses kebijakan dalam satu model, dan menekankan hubungan

    antara masalah, pengaturan agenda, dan satu sisi desain kebijakan, desain

    kebijakan, pelaksanaan dan dampak pada masyarakat di sisi lain. ni mena?arkanbeberapa prediksi tentang jenis desain kebijakan yang akan muncul dari berbagai

     jenis proses politik, dan secara eksplisit menggabungkan analisis normatif dengan

    mempertimbangkan dampak dari desain kebijakan kelompok sasaran dan praktik

    demokrasi.

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    8/13

    chneider dan ngram menyatakan tentang kerangka kerja mengenai pendekatan

    integratif untuk kajian kebijakan. 8ass?ell dan ilmu?an kebijakan lainnya secara

    konsisten menekankan pentingnya pendekatan integratif untuk pengkajian

    kebijakan, dan para pengkaji bidang politik juga mengakui keterbatasan analisisyang memfokuskan secara eksklusif pada kepentingan, ide, atau lembaga.

    +erspektif desain kebijakan mena?arkan kerangka kerja untuk memandu kajian

    empiris yang mengintegrasikan tiga dimensi de dan kepentingan berinteraksi dalam

    pengaturan kelembagaan untuk menghasilkan desain kebijakan. Desain kebijakan

    ini kemudian menjadi sebuah institusi, penataan interaksi masa depan ide dan

    kepentingan. esuatu yang kompleks, model ini dapat digunakan untuk memandu

    analisis empirisE dan dapat menguji dan mere@isi apa yang diprediksi oleh chneider 

    dan ngram tentang desain kebijakan dan dampaknya.

    Dengan kerangka kerja mereka, chneider dan ngram juga menggabungkan

    pendekatan yang penting dalam penelitian kebijakan yang mengeksplorasibagaimana pemerintah dan kebijakan menciptakan dan mempertahankan "sistem

    hak istime?a, kekuasaan, dan kelatenan di antara mereka yang paling tertindas"

    %&''; 1>*. Mereka berteori bah?a desain kebijakan mencerminkan upaya untuk

    meningkatkan nilai-nilai dan kepentingan tertentu, mencerminkan konstruksi

    pengetahuan sosial yang dominan dan sekelompok orang, dan hubungan

    kekuasaan yang sudah ada. elain itu, desain kebijakan tidak hanya berpengaruh

    terhadap implementasi kebijakan, tetapi juga mobilisasi politik dan hakikat

    demokrasi. chneider dan ngram meningkatkan status serta pentingnya kebijakan

    publik di luar berkas instrumen teknis yang mungkin atau tidak dapat mungkin dapat

    memecahkan masalah kekinianE mereka menyebutnya kebijakan publik "alat utama

    dalam menjamin janji demokrasi bagi semua orang" %ngram dan chneider 1

    *. Dalam memandang kebijakan dengan cara ini menuntut analisis yang

    mempertimbangkan seberapa efektifnya kebijakan untuk mengurangi masalah

    sosial, tetapi juga sejauh mana dapat memajukan demokrasi ?arga negaranya,

    memberi inspirasi partisipasi politik dan memperbaiki pembagian %di@isi* sosial.

    chneider serta ngram sangat prihatin tentang dampak dari desain kebijakan yang

    dihasilkan dari proses politik "bersifat kemunduran" %lihat juga chneider dan

    ngram, buku ini*. elama proses tersebut, para pelaku politik semacam

    menargetkan populasi menjadi "pantas" serta "tidak layak" kelompok sebagai

    pembenaran untuk menyalurkan keuntungan dari penghukuman bagi mereka.

    ementara keuntungan politik dapat dicapai dengan cara ini, mereka berpendapat

    bah?a kebijakan dirumuskan berdasarkan argumen seperti merusak demokrasi

    serta menghambat pemecahan masalah. Dalam bahasa dan alokasi sumber daya

    cenderung untuk memberi stigma pada kelompok lemah, meneguhkan stereotype,

    dan mengirim pesan ke anggota kelompok dan bagi masyarakat yang lebih luas-

    bah?a pemerintah tidak menghargai mereka.

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    9/13

    D7!A 07#6!0!A

    +usat dalam perspektif desain kebijakan adalah gagasan bah?a setiap kebijakanpublik berisi desain-kerangka ide dan instrumen-untuk dapat diidentifikasi dan

    dianalisis. Daripada sebuah "produk acak dan kacau dari proses politik," kebijakan

    mempunyai pola mendasar dan logis %chneider dan ngram &'';, bagian >*.

    0erangka kerja ini mengusulkan desain kebijakan sebagai struktur kelembagaan

    yang terdiri dari unsur-unsur yang dapat diidentifikasi tujuan, kelompok sasaran,

    lembaga, struktur implementasi, perangkat, aturan, dasar pemikiran, dan asumsi.

    Desain kebijakan demikian mencakup perangkat, tetapi pendekatan ini juga

    mendorong para ahli untuk mencari tujuan eksplisit atau implisit dan asumsi yang

    merupakan bagian dari paket kebijakan tersebut.

    +79M!A 07#6!0!A 0IA370 D!A 87M#!5!

    ntuk memahami dan menjelaskan mengapa kebijakan memiliki desain tertentu,

    salah satunya adalah harus mempelajari proses yang mengarah ke seleksi.

    0erangka kerja yang diajukan chneider dan ngram mengacu pada teori-teori

    institusional dan ideasional, model bertahap, dan teori-teori dalam pengambilan

    keputusan, seperti rasionalitas terikat. Dalam pembuatan kebijakan, terlihat dalam

    konteks tertentu, yang ditandai dengan kelembagaan yang khas dan gagasan,

    institusional, kongres, pengadilan, lembaga eksekutif, dan sejenisnyaE memiliki

    aturan, norma, dan prosedur yang mempengaruhi pilihan dan strategi para pelaku J.elain itu, pembuatan kebijakan terjadi pada momen tertentu, ditandai dengan

    gagasan yang menonjol dan berhubungan dengan masalah kebijakan, untuk

    kelompok yang terkena dampaknya, peran yang tepat bagi pemerintah, dan

    sebagainya. 5agasan ini akan berpengaruh terhadap argumen para pelaku yang

    berpihak pada solusi tertentu, dan persepsi dalam mengambil keputusan atas

    kebijakan tertentu.

     !nalisis konteks tertentu mungkin menyebabkan prediksi yang luas tentang desain

    kebijakan yang akan muncul. !kan tetapi, karena rancangan memiliki begitu banyak

    "bagian bekerja" %tujuan, definisi masalah, kelompok sasaran, alat, agen, dan

    semacamnya*, analisis tersebut tidak bisa ditentukan terlebih dahulu dari dimensi

    para pelaku yang membangun pada titik dan dalam ?aktu tertentu. +rediksi juga

    diperumit oleh dimensi manusia dalam pembuatan kebijakan. +ara pelaku dapat

    memperbarui konsep dalam konteks yang menghambat, memberikan bingkai

    kembali atas struktur sebelumnya ketika berusaha menciptakan solusi kebijakan

    untuk masalah yang mendesak. Dengan mempertimbangkan lembaga-

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    10/13

    kepemimpinan, kreati@itas, perdebatan, dan pembentukan koalisi-chneider dan

    ngram dasarnya adalah beralih ke ?a?asan penetapan agenda dan masalah <

    definisi konsep yang mencirikan kebijakan yang dibuat para pelaku yang

    memperjuangkan gagasannya %7delman &'==E $ischer dan $orester &''>E9ochefort dan Cobb &''(E tone &'='*. +enambahan perhatian pada masalah

    definisi ini terus dita?arkan, namun untuk lebih memberikan pemahaman tentang

    dukungan politik dan "kepentingan" dalam proses kebijakan. Di luar partisipasi

    dalam pengkajian kebijakan, kita bisa mempertimbangkan apakah para pelaku

    berhasil dalam memperluas atau membatasi keikutsertaannya, dan bagaimana

    mobilisasi ini mempengaruhi pilihan kebijakan %Cobb dan 7lder &';E

    chattschneider &')*.

    0IA707A D!9 07#6!0!A +#80

    Di sini, chneider dan ngram mengambil dorongan orisinil mengenai penelitian

    desain kebijakan - untuk lebih memahami ketika implementasi. Mereka berpendapat

    bah?a rancangan kebijakan bertindak sebagai mesin perubahan sutau

    kelembagaan, dan dapat ditelusuri bagaimana dimensi mereka dapat mempengaruhi

    tindakan politik. implementasi kebijakan dalam mendistribusikan bantuan kepada

    beberapa kelompok membebankan pada orang lain. Dalam hal ini, rancangan ini

    menghadirkan insentif bagi sejumlah kelompok untuk berpartisipasi dalam

    kehidupan publik, dan mena?arkan sumber daya untuk hal tersebut. 0elompok-

    kelompok lain menerima pesan-pesan negatif dari kebijakan. Misalnya, jika

    keuntungan didistribusikan menimbulkan stigma, indi@idu bisa terintimidasi olehpemerintah, menarik diri dari kehidupan publik, atau merasa terasing %oss &'''*.

    0erangka kerja chneider dan ngram dibangun di atas argumen tentang umpan

    balik kebijakan. ni menyarankan sejumlah cara di mana kebijakan membentuk arah

    politik masa depan. 0elompok yang menerima manfaat dari program pemerintah

    cenderung untuk menata, mempertahankan, dan memperluasnya. Mobilisasi

    terfasilitasi ketika kebijakan memberikan sumber informasi kepada berbagai

    kelompok kepentingan, seperti sumber pendanaan, akses pada pembuat kebijakan,

    dan informasi %+ierson &''(, >'-()*. !kibatnya, kelompok sasaran yang memahami

    masalah secara berbeda atau yang tidak memiliki keahlian yang berkaitan dengan

    prosedur administrasi kebijakan ini, tidak akan menerima hasil yang sama dalam haldukungan atau legitimasi dari kebijakan tersebutE mereka mempunyai rintangan

    yang lebih besar untuk ditanggulangi agar dapat mencapai tujuannya. +emilihan

    desain kebijakan tertentu juga memberlakukan efek kuncian. etelah pilihan diambil,

    segala biaya penerapan solusi menjadi alternatif peningkatan permasalahan. !rti

    penting dari proses perumusan kebijakan menjadi jauh lebih besar karena beberapa

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    11/13

    hambatan untuk mengubah-seperti in@estasi pada program dan komitmen terhadap

    ide-yang terkumpul dari ?aktu ke ?aktu.

     !plikasi empiris mengenai kerangka desain kebijakan terakumulasi untuk

    menyempurnakan perspektif itu sendiri %chneider dan ngram 1*. idney

    menelusuri perkembangan, rancangan, dan dampak dari dua kebijakan yang

    berbeda %>*. Dia menunjukkan konstruksi sosial mengenai kelompok sasaran

    dan cerita-cerita kausal yang anggota legislatif katakan sebagai ciri dan alternatif 

    dire@isi kebijakan, menjadi masukan dalam pilihan kebijakan yang dihasilkan, yang

    membatasi dampak pada permasalahan, dan yang lebih penting membentuk

    lintasan agen pelaksana. kondisi pekerjaannya perancangan kebijakan perspektif 

    dalam konteks ideologi dan masukan dari 8M sebagai agen mediasi yang penting

    dalam proses perancangan kebijakan juga anggota kelompok sasaran.

    oss menelusuri pengaruh dari beberapa rancangan termasuk jaminankesejahteraan yang diujikan pada penerimanya Jterhadap pemerintah dan disposisi

    bagi ysng terlibat di dalamnya. Dengan membandingkan  Aid to Families with

    Dependent Children  AFDC!  %#antuan kepada 0eluarga dengan !nak-anak

    #ergantungan* dengan "ocial "ecurity Disability #nsurance ""D#!  %!suransi

    6aminan osial Disabilitas*, ia menunjukkan bah?a program desain memiliki

    konsekuensi yang signifikan bagi persepsi klien. Dengan !$DC, klien mungkin saja

    mengembangkan pandangan negatif kepada pemerintah, sementara penerima D

    menganggap pemerintah sangat membantu dan tertarik dalam pandangan mereka

    %1*. Dalam prosesnya, ia menimbulkan pertanyaan tentang pernyataan kausal

    yang mungkin didapat dalam kerangka ini, karena indi@idu yang secara bersamaan

    menjadi milik banyak kelompok sasaran, mendapatkan petunjuk dari beberapadesain kebijakan sekaligus.

    0930 D!A !9!H #!9

    0ritik terhadap literatur pada perumusan kebijakan dan perangkat kebijakan dapat

    berfokus pada keterbatasan model tahapan itu sendiri. !rtinya, spesifikasi alternatif 

    kebijakan dan pemilihan alat kebijakan tidak mematuhi proses penetapan agenda

    secara beraturan atau mengarah ke implementasi dengan rapi. ebaliknya,

    pemilihan alternatif mungkin terjadi sebelum atau selama proses agenda, danimplementasinya sering melibatkan formula baru dari desain kebijakan. 6adi,

    beberapa studi mena?arkan rekomendasi alternatif masalah berbingkai yang telah

    terjadi, dan seolah desain yang telah dihasilkan akan diteruskan menjadi

    implementasi, mereka memiliki kelemahan sejak dari mulanya. Di sisi lain, jika

    peneliti memahami perumusan kebijakan sebagai fungsi bukan sebagai tahap yang

    dimulai dan berakhir di urutan tahapan tertentu, mereka akan cenderung untuk

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    12/13

    mencari catatan empiris kebijakan secara lebih luas. Dengan kerangka terpadu

    mereka menempatkan desain kebijakan di pusatnya, chneider dan ngram

    berangkat dari model tahapan dengan komunitas yang tumbuh dari akademisi,

    mena?arkan teori kebijakan publik yang secara langsung membahas pertanyaansiapa akan mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dari pemerintah %chneider 

    dan ngram 1*. +ara kritikus menuding bah?a ia tidak memiliki mekanisme yang

     jelas dari perubahan kebijakan yang dapat diuji di seluruh kasus %de8eon 1*.

    #adan peradilan adalah ranah pemerintah yang paling mangkir dari analisis

    kebijakan publik. Meskipun banyak peneliti mempelajari peran pengadilan dalam

    pembuatan kebijakan publik dan implementasinya, lembaga ini sebagian besar 

    bekerja secara teoretis pada proses kebijakan umum, dan perumusan kebijakan

    khususnya. +ada bagian ini, pemahaman tradisional mengartikan pengadilan

    bukannya sebagai pembuat hukum yang dapat berfungsi sebagai penghalang,

    meskipun kebijakan kon@ensional ini semakin cacat %misalnya, Miller dan #arnes(*. #anyak ahli berpendapat agar pekerjaan pengadilan secara alamiah

    merupakan pembuat kebijakan %misalnya, Kan Horn, #aumer, dan 5ormley 6r., chap.

    ;*. 3entu pengadilan merupakan pengatur institusional yang khas, yang para pelaku,

    prosedur, bahasa, dan proses penalaran yang berbeda dari mereka berlaku dalam

    lembaga legislatif dan birokrasi. Meskipun demikian kita, dapat mengkonsepsikan

    kasus pengadilan sebagai proses perumusan kebijakan, dengan penggugat,

    tergugat, dan amici   sebagai partisipan yang mengajukan alternatif, dan hakim

    sebagai pengambil keputusan. +engadilan karenanya mena?arkan kasus

    pembanding yang berpotensi memiliki dampak bagi studi kelembagaan pada

    perumusan kebijakan. Dalam konteks ! setidaknya, banyak isu-isu kebijakan

    akhirnya menjangkau sistem peradilan.

    Irganisasi di ka?asan sekitar, misalnya, memiliki moti@asi yang cukup berbeda dan

    insentif pada saat merancang kebijakan daripada anggota parlemen, sehingga teori-

    teori perancangan kebijakan tersebut beranggapan konteks legislatif mungkin tidak

    akan membantu dalam pemahaman keputusan kebijakan, dan skala besar 

    pemerintah %Camou 1 *. Di perkampungan miskin di #altimore, organisasi yang

    menargetkan kebijakan mereka kepada yang paling membutuhkan, kepentyingan

    indi@idu yang dapat ditukar, berbeda dengan harapan chneider dan ngram,

    pembuat kebijakan mengarahkan manfaat bagi kelompok yang paling terpinggirkan.

    Di kota-kota di seluruh negeri, organisasi berbasis masyarakat telah dirancang

    dengan berbagai kebijakan yang ino@atif dan berhasil dilaksanakan mereka

    %ch?artG >*. 8ebih memperhatikan perumusan kebijakan di luar birokrasi, dan di

    ba?ah tingkat nasional yang dapat memperluas teori dan pengetahuan substantif 

    terhadap fungsi penting ini. +ekerjaan semacam itu akan membangun teori tentang

    kebijakan nasional untuk menemukan formulasi kebijakan yang terjadi di luar kantor-

    pemerintah, dalam jaringan yang terbebas dari ad@okasi dan kelompok kepentingan

  • 8/18/2019 Kontrak Kebijakan - Desain Dan Perangkat

    13/13

    yang bersama-sama para pejabat pemerintah menyusun kebijakan bagi masyarakat

    %lihat Miller dan Demir, dan tone, dalam buku ini*.

    +enelitian tentang perumusan kebijakan dan perangkat kebijakan mengacu, saling

    tumpang tindih dengan, berkontribusi untuk menyelidiki berbagai pengaturan

    agenda, pembatasan masalah, implementasi, dan membangun koalisi kebijakan, di

    antaranya. Dengan singularitas yang muncul dalam fokusnya pada tingkat mikroE

    bah?a masyarakat dianggap sebagai kebijakan alternatif tertentu, bagaimana

    perbedaannya dalam hal perangkat kebijakan, dan bagaimana cara yang mungkin

    tampak di permukaannya, atau pada tingkat makro, menjadi perbedaan kecil yang

    memiliki konsekuensi signifikan bagi pemecahan masalah, dan dalam pengalokasian

    serta menjalankan kekuasaan. +erhatian terhadap desain kebijakan pada

    hakikatnya mengingatkan kita bah?a demokrasi ada di dalam tiap detailnya.