136
i PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Fransisca Ajeng Ratikasari NIM: 141134256 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

TERPADU TIPE SHARED UNTUK SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Fransisca Ajeng Ratikasari

NIM: 141134256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kelancaran dan kemudahan

disetiap langkah dalam mengerjakan penelitian ini.

2. Ayah dan Ibu tercinta, Wagiya dan Christina Ani Subekti yang

memberikan dukungan, doa, dan cinta kasih yang luar biasa.

3. Kakak tercinta, Cecilia Annytha Idamayanty Ayugia dan seluruh keluarga

yang selalu memberikan dukungan.

4. Sahabat-sahabatku yang selalu menghibur, mengingatkan, dan

menyemangati.

5. Universitas Sanata Dharma, almamater yang saya banggakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

v

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan

ucapan syukur”

(Filipi 4:6)

“Syukuri apapun yang telah terjadi dan yang kamu miliki; kemarin, hari ini, dan

esok hingga kenikmatan hidup terasa”

(Fransisca Ajeng Ratikasari)

Success is the sum of small efforts, repeated day-in and day-out

(Robert Collier)

Balas dendam terbaik adalah kesuksesan yang hakiki

(Frank Sinatra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Februari 2018

Peneliti

Fransisca Ajeng Ratikasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fransisca Ajeng Ratikasari

Nomor Mahasiswa : 141134256

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 9 Februari 2018

Yang menyatakan

Fransisca Ajeng Ratikasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

TERPADU TIPE SHARED UNTUK SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013

Fransisca Ajeng Ratikasari

Universitas Sanata Dharma

2018

Perubahan terakhir pada sistem pendidikan di Indonesia yaitu dengan

ditetapkannya Kurikulum 2013. Penetapan tersebut menyebabkan guru

mengalami kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran.

Pembelajaran terpadu dapat membantu guru dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran. Namun tingkat pemahaman guru tentang pembelajaran terpadu

sangat rendah, sehingga guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran

terpadu. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan produk

berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe shared. Penelitian tersebut

diharapkan dapat membantu guru dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan. Prosedur

pengembangan yang digunakan adalah hasil modifikasi dari langkah-langkah

pengembangan Borg & Gall dan desain instruksional Dick & Carey. Hal ini

dilakukan dengan alasan langkah-langkah pengembangan Borg & Gall merupakan

langkah untuk mengembangkan suatu produk pendidikan. Sedangkan desain

instruksional Dick & Carey digunakan untuk mendesain pembelajaran. Hasil

modifikasi tersebut terdiri dari tujuh langkah yaitu (1) potensi masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji

coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga menghasilkan produk akhir berupa

perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar

mengacu kurikulum 2013.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata 3,59 dengan kategori

“baik” diberikan oleh dua orang validator pakar pembelajaran terpadu. Validator

dua orang guru kelas IV SD Negeri Babarsari memberikan skor rata-rata 4,46

dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan skor hasil validasi pakar

pembelajaran terpadu dan guru kelas IV SD Negeri Babarsari, diperoleh hasil skor

rata-rata akhir yaitu 4,03 dengan kategori “baik”. Dengan demikian, produk yang

dikembangkan ini mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk digunakan

sebagai perangkat pembelajaran terpadu mengacu kurikulum 2013.

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu, tipe Shared,

kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING INSTRUMENT

“SHARED TYPE” FOR FOURTH GRADE STUDENTS OF

ELEMENTARY SCHOOL BASED ON 2013 CURRICULUM

Fransisca Ajeng Ratikasari

Sanata Dharma University

2018

The latest development of the Indonesian educational system is the

enforcement of 2013 curriculum. This enforcement causes the teachers difficulties

in developing learning media . The integrated learning could help the teachers in

developing learning media. The teachers understanding of an integrated learning

is very low, so the models of the integrated learning is highly needed. Therefore

this research is conducted to develop a media in the form of shared type of

integrated learning media.

The research uses the research and development method. The researcher

used the developmental procedure of the modified of Borg & Gall and Dick &

Carey instructional design. This is done by reason of Borg & Gall development

steps is a step to develop an educational product. While Dick & Carey

instructional design is used for designing learning. The results of the modification

consists of seven steps they are: (1) problem potencies, (2) data collections, (3)

product design, (4) validation design, (5) revision design, (6) product test, and (7)

product revision, which finally produced a final product design in the form of

integrated learning media “shared type” for fourth grade students of elementary

school based on 2013 curriculum.

The result of the research indicates that two integrated learning experts

give the average score 3,59 it means “good”. The fourth grade teachers of SD

Negeri Babarsari also gives average score 4,46 it means “very good”. Based on

the result of all the validations from the integrated learning experts and the

fourth grade teachers of SD Negeri Babarsari, it got 4,03 it means “good”. Thus,

the developed product is categorized good in quality and worthy to be used as

integrated learning media based on 2013 curriculum.

Keywords: learning instrument, integrated learning, Shared type, 2013

curriculum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk Siswa Kelas

IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013 dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tidak lepas dari bantuan, dukungan,

bimbingan, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing yang selalu memberi

nasihat, bimbingan, dan semangat sehingga peneliti termotivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Prihamanto, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri Babarsari yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri

Babarsari.

6. Drs. Sulistiyanta, selaku guru kelas IV A SD Negeri Babarsari yang

senantiasa memberikan saran dan membantu peneliti melakukan penelitian.

7. Wahyu Sri Handayani, S.Pd., selaku guru kelas IV B SD Negeri Babarsari

yang berkenan membantu peneliti dalam proses validasi produk penelitian.

8. Pakar Pembelajaran terpadu yang memberikan saran dalam proses validasi

produk sehingga dapat disusun dan dikembangkan dengan maksimal.

9. Siswa kelas IV SD Negeri Babarsari yang dengan senang hati membantu dan

berinteraksi secara aktif selama proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xi

10. Kedua orang tuaku, Wagiya dan Christina Ani Subekti yang tidak pernah

berhenti mendoakan dan memberikan semangat bagi peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kakakku tercinta, Cecilia Annytha Idamayanty Ayugia yang senantiasa

memberikan saran, semangat, dan doa untuk memotivasi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman angkatan 2014 PGSD khususnya teman-teman skripsi payung

yang saling memberikan dukungan dan bantuan satu sama lain.

13. Teman-teman terkasih dan seluruh pihak yang telah membantu baik secara

moral maupun material, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu

peneliti sangat bersyukur karena kritik dan saran yang telah diberikan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada

semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Yogyakarta, 9 Februari 2018

Peneliti

Fransisca Ajeng Ratikasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

1.5. Batasan Istilah ............................................................................................. 7

1.6. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ..................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 12

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 12

2.1.1. Pengertian Kurikulum SD 2013 ................................................................ 12

2.1.2. Karakteristik Kurikulum SD 2013 ............................................................ 12

2.1.3. Perangkat Pembelajaran ............................................................................ 16

2.1.4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 16

2.1.5. Pembelajaran Terpadu ............................................................................... 21

2.1.5.1 Hakikat Pembelajaran Terpadu ................................................................. 21

2.1.5.2 Landasan Pembelajaran Terpadu............................................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xiii

2.1.5.3 Karakteristik Pembelajaran Terpadu ......................................................... 26

2.1.5.4 Keunggulan Pembelajaran Terpadu .......................................................... 28

2.1.5.5 Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu ............................................................... 30

2.1.6. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared .......................................................... 33

2.1.6.1 Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Shared ........... 33

2.1.6.2 Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared .... 34

2.1.6.3 Contoh bagan peta konsep tipe Shared ..................................................... 35

2.1.6.4 Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared ................ 36

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................ 36

2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 40

2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 42

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 42

3.1.1 Model Pengembangan Borg and Gall ....................................................... 42

3.1.2 Desain Instruksional Dick and Carey ........................................................ 45

3.2. Setting Penelitian ....................................................................................... 48

3.2.1. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 48

3.2.2. Subjek Penelitian ....................................................................................... 48

3.2.3. Objek penelitian ........................................................................................ 49

3.2.4. Waktu Penelitian ....................................................................................... 49

3.3. Prosedur Pengembangan ........................................................................... 49

3.3.1. Potensi dan Masalah .................................................................................. 52

3.3.2. Pengumpulan Data .................................................................................... 52

3.3.3. Desain Produk ........................................................................................... 52

3.3.4. Validasi Desain ......................................................................................... 52

3.3.5. Revisi Desain ............................................................................................. 53

3.3.6. Uji Coba Produk ........................................................................................ 53

3.3.7. Revisi Produk ............................................................................................ 53

3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 54

3.5. Instrumen Penelitian .................................................................................. 54

3.5.1 Pedoman Wawancara ................................................................................ 54

3.5.4. Kuesioner .................................................................................................. 55

3.6. Teknik Analisis Data ................................................................................. 55

3.6.1 Data Kualitatif ........................................................................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xiv

3.6.4. Data Kuantitatif ......................................................................................... 56

3.7. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 60

4.1. Analisis Kebutuhan ................................................................................... 60

4.1.1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...................................................... 60

4.1.2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ................................. 62

4.2. Deskripsi Produk Awal ............................................................................. 63

4.2.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 63

4.3. Validasi Ahli dan Revisi Produk ............................................................... 66

4.3.1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu .............................................. 66

4.3.2. Revisi Produk ............................................................................................ 70

4.4. Uji Coba Terbatas ...................................................................................... 71

4.4.1. Data Uji Coba Terbatas ............................................................................. 71

4.4.2. Revisi Produk ............................................................................................ 73

4.5. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................... 73

4.5.1. Kajian Produk Akhir ................................................................................. 74

4.5.2. Pembahasan ............................................................................................... 75

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 80

5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 80

5.2. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 81

5.3. Saran .......................................................................................................... 81

DAFTAR REFERENSI ....................................................................................... 83

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom .......................................... 20

Tabel 2.2 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget ........................................ 24

Tabel 2.3 Klasifikasi Pengintegrasian Kurikulum ................................................ 30

Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima .................... 56

Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................... 58

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 58

Tabel 4.1 Komentar dan Revisi Pakar Pembelajaran Terpadu ............................. 69

Tabel 4.2 Komentar dan Revisi Guru Kelas IV .................................................... 73

Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Guru SD

Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................................. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh bagan peta konsep tipe Shared menurut Fogarty .................. 35

Gambar 2.2 Contoh bagan peta konsep tipe Shared ............................................. 36

Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Yang Relevan ............................................ 39

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................. 40

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Produk dari Borg and Gall........................ 43

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Desain Instruksional dari Dick and Carey 46

Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan ................................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian........................................................................... 87

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 88

Lampiran 3 Pedoman Wawancara ........................................................................ 89

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan ...................................... 90

Lampiran 5 Instrumen Validasi RPP..................................................................... 91

Lampiran 6 Instrumen Validasi Uji Coba Produk................................................. 93

Lampiran 7 Hasil Validasi RPP 1 ......................................................................... 95

Lampiran 8 Hasil Validasi RPP 2 .......................................................................100

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Produk 1 ..................................................................105

Lampiran 10 Hasil Uji Coba Produk 2 ................................................................111

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian .................................................................117

Lampiran 12 Biodata Penulis ..............................................................................118

Lampiran 13 Produk Buku RPP Terpadu Tipe Shared .......................................119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sekolah

Dasar (SD) merupakan tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar

pendidikan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 juga mengemukakan

tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan adanya tujuan

pendidikan nasional tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia di Indonesia. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas akan menjunjung dunia pendidikan di masa mendatang.

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat ditingkatkan melalui

pelaksanaan pendidikan termasuk diperlukannya pendidik profesional yang

berpartisipasi dalam dunia pendidikan beserta kurikulum yang berkualitas.

Pendidik professional merupakan pendidik yang dapat mengoptimalkan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

2

dalam menyusun bahan ajar dan melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.

Dalam hal ini pendidik yang dimaksud adalah guru. Guru yang profesional harus

memiliki empat kompetensi guru. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2005 tentang guru dan dosen, empat kompetensi guru tersebut yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional. Agar mencapai Sumber Daya Manuasia yang berkualitas, seorang

guru memiliki tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, dan mengevaluasi. Dengan adanya tugas-tugas tersebut, guru

membutuhkan suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini alat

yang dimaksud adalah kurikulum dan perangkat pembelajaran. Selain guru,

kurikulum merupakan salah satu penunjang penting dalam memajukan dunia

pendidikan. Zainal (2011: 1-2) menjelaskan bahwa kurikulum adalah salah satu

alat yang digunakan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan sebagai pedoman

saat melaksanakan pembelajaran di semua jenjang pendidikan. Pada zaman

dahulu kurikulum lebih menekankan pada mata pelajaran, namun saat ini

kurikulum lebih menekankan pada kehidupan nyata, proses, dan keaktifan siswa.

Tidak hanya hafalan saja tetapi mementingkan sikap dan keterampilan peserta

didik. Perubahan terakhir pada sistem pendidikan di Indonesia yaitu dengan

ditetapkannya Kurikulum 2013. Dengan adanya perubahan kurikulum ini,

diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat.

Sundayana (2014: 21) memaparkan bahwa pendekatan dan landasan

Kurikulum 2013 yang digunakan sebagai pijakan pengembangan kurikulum

tersebut secara eksplisit menganut pendekatan terintegrasi melalui pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

3

tematik terpadu. Pembelajaran terpadu ideal untuk diimplentasikan di Sekolah

Dasar karena dengan mengaplikasikan 10 tipe yang mengacu Kurikulum 2013,

guru dapat lebih kreatif dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Sehingga proses pembelajaran di dalam kelas dapat terarah

dan tidak membosankan. Trianto (2011: 6) menjelaskan bahwa model

pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang

dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan terutama pada

jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran terpadu memiliki 10 tipe

pembelajaran dengan karakteristik yang berbeda-beda. Fogarty (2009: 12)

mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki sepuluh tipe yang berbeda-

beda, yaitu fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded,

integrated, immersed, dan networked.

Selain kurikulum yang berkualitas untuk menunjang dalam memajukan

dunia pendidikan, perangkat pembelajaran juga salah satu alat yang digunakan

agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satu perangkat pembelajaran yaitu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berperan penting agar proses

pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan. Sanjaya (2008: 106) mengatakan

bahwa proses pembelajaran harus diarahkan supaya siswa mampu mengatasi

masalah dan tantangan dalam kehidupan yang cepat berubah. Dengan adanya RPP

diharapkan guru dapat membuat proses pembelajaran yang tidak membosankan

dan mengedepankan keaktifan peserta didik.

Namun hingga saat ini Kurikulum 2013 masih menjadi perdebatan di

kalangan guru. Masalahnya terletak pada tingkat pemahaman guru yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

4

pada Kurikulum 2013. Pada implementasi kurikulum 2013 guru dituntut untuk

cerdas dan kreatif dalam menyajikan RPP agar siswa lebih aktif dan dapat

mengembangkan kreatifitasnya dalam melaksanakan pembelajaran. Sedangkan

guru sendiri tidak kreatif dalam mengembangkan RPP sehingga siswa tidak aktif

dan cenderung bosan saat belajar. Hal tersebut dikarenakan guru kurang

memahami bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 yaitu menggunakan

pembelajaran terpadu dan guru tidak menerapkannya dalam mengembanngkan

RPP. Tingkat pemahaman guru yang kurang tidak hanya terdapat pada Kurikulum

2013 saja, namun dapat dilihat pada pengetahuannya tentang Pembelajaran

Terpadu. Pembelajaran terpadu yang digunakan di Indonesia adalah tipe Webbed

(jaring laba-laba). Tipe ini menunjukkan adanya pendekatan tematik. Dalam

mengintegrasikan mata pelajaran, guru dapat memiliki tema yang berkualitas dan

membutuhkan rencana yang ekstensif. Tipe Webbed cocok diterapkan di

Indonesia khususnya pada siswa SD dengan alasan guru lebih mudah memahami

tipe ini dan lebih sesuai dengan perkembangan kemampuan intelektual dan

karakteristik anak usia dini. Oleh karena itu guru belum mengenal tipe-tipe

pembelajaran terpadu yang lainnya. Usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan

pendidikan belum berhasil secara optimal karena guru kurang kreatif dalam

mengembangkan RPP. Guru hanya menerapkan pembelajaran terpadu tipe

webbed bahkan menyalin langkah-langkah kegiatan dari Buku Guru tanpa

mengembangkannya sendiri.

Berdasarkan hasil survei kebutuhan yang dilakukan peneliti di SD Negeri

Babarsari dengan melakukan wawancara bersama dua guru kelas IV sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

5

pelaksana Kurikulum 2013, peneliti memperoleh informasi bahwa implementsi

Kurikulum 2013 di SD Negeri Babarsari sudah berjalan dengan baik karena di

Sekolah Dasar tersebut sudah mengimplementasikan Kurikulum 2013 sejak tahun

2013. Namun, guru masih mengalami sedikit kesulitan dalam merencanakan dan

mengembangkan RPP menggunakan pembelajaran terpadu. Guru belum

sepenuhnya memahami tentang sepuluh tipe pembelajaran terpadu. Pemahaman

guru tentang Kurikulum 2013 hanya terbatas pada pemaduan atau pengintegrasian

antar mata pelajaran. Perangkat pembelajaran terpadu yang digunakan oleh guru

tidak sepenuhnya lengkap menggunakan sepuluh tipe dan guru hanya mengacu

bahkan memanfaatkan Buku Guru dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran. Guru belum mampu mengembangkan secara mandiri bahan ajar

yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan alasan guru belum memahami

sepuluh tipe pembelajaran terpadu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti saat melakukan wawancara

dengan guru, peneliti menyadari dan mengamati bahwa masih banyak guru yang

belum sepenuhnya paham mengenai pembelajaran terpadu. Yunus (2014: 263)

mengatakan bahwa bahan ajar memiliki fungsi penting sebagai pedoman bagi

guru dan siswa untuk mengarahkan semua aktivitas di dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini bahan ajar yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Peneliti mengamati bahwa RPP yang digunakan oleh guru

masih mengacu pada Buku Guru. Oleh karena itu guru membutuhkan suatu

contoh perangkat pembelajaran agar dapat lebih kreatif dalam mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

6

RPP. Sehingga peneliti terdorong untuk mengembangkan suatu perangkat

pembelajaran berupa RPP terpadu tipe shared.

Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu berupa RPP

yang dibatasi pada satu tipe yaitu tipe shared (terbagi). Alasan peneliti memilih

pembelajaran terpadu tipe shared karena tipe ini memiliki keunggulan yaitu dapat

digunakan sebagai awal menuju tipe terintegrasi yang mencakup keseluruhan

mata pelajaran. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian pengembangan

yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”. Hasil penelitian

dan pengembangan perangkat ini dapat membantu guru untuk mengenal tipe

pembelajaran terpadu khususnya tipe shared (terbagi).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran

terpadu tipe shared untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum

2013?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan dalam pelaksanaannya. Tujuan tersebut

adalah untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe shared

untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

7

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,

diantaranya yaitu:

1.4.1. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman baru dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran terpadu tipe shared mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV

sekolah dasar dan berkesempatan membantu guru mengenal model pembelajaran

terpadu selain tipe integrated yang selalu digunakan.

1.4.2. Bagi Guru

Guru mendapatkan perangkat pembelajaran terpadu tipe shared mengacu

Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV yang nantinya dapat digunakan saat

melaksanakan pembelajaran di kelas.

1.4.3. Bagi Sekolah

Sekolah mendapatkan referensi dan pengetahuan dalam mengembangkan

rencana pembelajaran terpadu tipe shared yang mengacu Kurikulum 2013.

1.4.4. Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambahkan pustaka PGSD Universitas Sanata

Dharma terkait dengan perangkat pembelajaran terpadu tipe shared.

1.5. Batasan Istilah

1.5.1. Kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum yang menekankan pada

peningkatan dan penyeimbangan kemampuan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

8

1.5.2. Pembelajaran terpadu adalah suatu model pembelajaran yang dalam

kegiatan pembelajarannya menggabungkan berbagai materi pelajaran

menjadi suatu tema.

1.5.3. Pembelajaran terpadu tipe shared adalah pembelajaran yang

menggabungkan dua mata pelajaran dengan konsep, sikap, dan

keterampilan yang sama.

1.5.4. Perangkat pembelajaran adalah alat yang dipersiapkan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Dalam

hal ini perangkat yang dimaksud adalah RPP.

1.5.5. RPP adalah suatu cara pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari

suatu tema tertentu yang mengacu pada silabus dan merupakan rencana

pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari

silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk

mencapai Kompetensi Dasar (KD).

1.6. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah:

1.6.1. Penjelasan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

Penjelasan pembelajaran terpadu tipe shared berisi pengertian

pembelajaran terpadu tipe shared, karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared,

langkah-langkah mengembangkan pembelajaran terpadu tipe shared, dan

kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe shared.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

9

1.6.2. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Terpadu Tipe

Shared

Peneliti memberi tiga (3) contoh pemetaan Kompetensi Dasar dan

Indikator pembelajaran terpadu tipe shared.

1.6.3. Komponen Perangkat Pembelajaran (RPP) disusun lengkap

Komponen yang terdapat pada RPP yaitu (1) identitas RPP; (2) perumusan

indikator; (3) perumusan tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5)

sumber belajar; (6) media belajar; dan (7) metode pembelajaran; (8) skenario

pembelajaran; (9) penilaian; (10) Lembar Kerja Siswa (LKS); dan (11) bahasa

1.6.4. RPP yang Dikembangkan mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013

RPP yang dikembangkan mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013

yaitu menggunakan pembelajaran terpadu, pendekatan saintifik, pendidikan

karakter, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan penilaian otentik.

1.6.5. Indikator pembelajaran mengembangkan kemampuan berpikir siswa

tingkat tinggi

Indikator pembelajaran yang dikembangkan menggunakan kata kerja operasional

dan mengacu pada tingkatan berfikir Taksonomi Bloom. Tingkatan berfikir

tersebut adalah dimulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta.

1.6.6. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared (terbagi)

Pembelajaran terpadu tipe shared memiliki karakteristik yaitu

menggabungkan dua mata pelajaran; dua mata pelajaran yang dipilih memiliki

konsep, sikap dan keterampilan yang sama; dan keterpaduan antara dua mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

10

pelajaran yang berbeda memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama

namun pengajarannya menggunakan konten yang berbeda sehingga tidak terjadi

overlapping.

1.6.7. Produk dicetak dalam ukuran kertas A4

1.6.8. Cover Produk

Cover produk yang terdiri dari judul pengembangan perangkat

pembelajaran terpadu, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu tipe

shared untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013; gambar

yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe shared; nama penulis; logo

Universitas Sanata Dharma; dan keterangan yang bersisi program studi yaitu

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pendidikan, fakultas

yaitu Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, dan universitas yaitu Universitas

Sanata Dharma.

1.6.9. Kata Pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;

penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe shared; penjelasan

spesifikasi produk yang dikembangkan; ucapan terimakasih kepada pihak yang

membantu dan terlibat dalam penyusunan produk; dan kesediaan penulis

menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang dikembangkan.

1.6.10. Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.

1.6.11. Memuat daftar referensi yang digunakan dalam produk.

1.6.12. Cover belakang berisi sinopsis pembelajaran terpadu tipe shared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

11

1.6.13. Perangkat pembelajaran praktis dan fungsional

RPP yang dikembangkan praktis yang berarti mudah dilaksanakan oleh

guru. Fungsional yang berarti banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran.

1.6.14. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EBI (Ejaan

Bahasa Indonesia)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1. Pengertian Kurikulum SD 2013

Fadlillah (2014: 16) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 adalah sebuah

kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan

kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan

pengetahuan. Senada dengan hal itu, Sani (2014: 45) menyatakan bahwa

kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai

dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan pengertian di atas, Kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum

yang menekankan pada peningkatan dan penyeimbangan kemampuan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

2.1.2. Karakteristik Kurikulum SD 2013

Sesuai dengan pengertiannya, Kurikulum SD 2013 memiliki karakteristik

sebagai berikut:

2.1.2.1 Menggunakan Pembelajaran Terpadu

Daryanto (2014: 42) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu merupakan

suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan

atau bidang studi atau berbagai materi dalam satu sajian pembelajaran keterangan

seperti ini disebut juga dengan kurikulum atau pengajaran lintas bidang studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

13

Senada dengan penjelasan Daryanto, Prastowo (2015: 45) memaparkan bahwa

pembelajaran tematik adalah salah satu model dalam pembelajaran terpadu

(integrated instruction) yang merupakan sistem pembelajaran yang

memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali

dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistis, bermakna,

dan autentik.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, pembelajaran terpadu merupakan

model pembelajaran yang memadukan beberapa pokok bahasan atau mata

pelajaran dalam suatu pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa mampu

menemukan konsep secara aktif, holistis, bermakna, dan autentik. Pembelajaran

terpadu yang cocok digunakan di Indonesia adalah tipe Webbed (jaring laba-laba).

Tipe ini menunjukkan adanya pendekatan tematik. Dalam mengintegrasikan mata

pelajaran, guru dapat memiliki tema yang berkualitas dan membutuhkan rencana

yang ekstensif. Tipe Webbed cocok diterapkan di Indonesia khususnya pada siswa

Sekolah Dasar dengan alasan guru lebih mudah memahami tipe ini dan lebih

sesuai dengan perkembangan kemampuan intelektual dan karakteristik anak usia

dini. Dengan tema-tema yang menarik, pembelajaran akan lebih menyenangkan

dan mencerdaskan siswa.

2.1.2.2 Menggunakan Pendekatan Saintifik

Fadlillah (2014: 175) menjelaskan pendekatan saintifik adalah pendekatan

yang dalam pembelajarannya melalui proses ilmiah. Apa yang dipelajari dan

diperoleh peserta didik dilakukan dengan indra dan akal pikiran sendiri sehingga

mereka mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

14

Pendekatan ini melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan. Senada dengan penjelasan Fadlillah, Sani (2014: 50)

memaparkan bahwa pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik.

Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau

observasi.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, pendekatan saintifik adalah

pendekatan dimana pembelajarannya menggunakan proses ilmiah untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu melalui proses mengamati, menanya, mencoba,

menalar, dan mengomunikasikan.

2.1.2.3 Pendidikan Karakter

Yani (2014: 54-55) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum

yang serat dengan pendidikan karakter. Kompetensi sikap hanya ada satu rumusan

saja, namun setelah ada pendalaman materi maka arti sikap dibedakan antara

sikap spiritual dan sikap sosial. Isi dari sikap spiritual dan sikap sosial berasal dari

butir-butir pendidikan karakter yang telah disosialisasikan sejak 2010. Aspek

sikap tersebut mengandung nilai pendidikan karakter sehingga Kurikulum 2013

sangat serat dengan muatan pendidikan karakter. Prastowo (2015: 66) menyatakan

bahwa Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-2) bukanlah untuk siswa karena

kompetensi ini tidak diajarkan, tidak dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai

pegangan bagi guru bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan

sosial dan spiritual sangat penting yang terkandung dalam materinya. Dengan kata

lain, KI-1 dan KI-2 dikembangkan secara tidak langsung yaitu pada waktu peserta

didik belajar tentang pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4). Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

15

penjelasan para ahli di atas, kurikulum 2013 mengembangkan pendidikan karakter

melalui aspek sikap spiritual dan sikap sosial yang pengajarannya tidak secara

langsung.

2.1.2.4 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kuswana (2012: 109) menjelaskan bahwa kemampuan berpikir yang baik

dicapai melalui beberapa tahapan yang dapat dilihat dari teori berpikir kritis

menurut taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Tahapan revisi taksonomi Bloom

tersebut, yaitu: 1) mengingat, 2) memahami, 3) menerapkan, 4) menganalisis, 5)

mengevaluasi, dan 6) menciptakan.

2.1.2.5 Penilaian Otentik

Fadlillah (2014: 179) menjelaskan penilaian otentik adalah penilaian

secara utuh, meliputi kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar.

Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas,

gaya, dan perolehan belajar peserta didik. Penilaian otentik ini dapat lebih mudah

membantu para guru dalam mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik

yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Senada dengan penjelasan

Fadlillah, Majid dan Chaerul (2014: 6) memaparkan bahwa penilaian otentik

memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013, karena penilaian semacam ini mampu

menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka

mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

16

Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, penilaian otentik fokus pada

tugas-tugas kompleks yang memungkinkan siswa dalam mencapai kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2.1.3. Perangkat Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perangkat merupakan alat atau

perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang

belajar. Trianto (2010: 96) memaparkan bahwa perangkat pembelajaran

merupakan perangkat yang dipergunakan dalam pengelolaan proses pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, perangkat pembelajaran adalah

alat yang dipersiapkan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas maupun

di luar kelas. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pengembangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saja dan tidak mengembangkan silabus dengan

alasan pembelajaran terpadu tipe shared menggabungkan dua mata pelajaran yang

memiliki konsep, keterampilan, dan sikap yang sama. Hal ini akan menyulitkan

jika mengembangkan silabus dalam satu semester karena akan membutuhkan

waktu, komitmen, dan kompromi. RPP terpadu yang dikembangkan memilih

Kompetensi Dasar dalam satu tema namun lintas pembelajaran dan hanya

digunakan dalam 6 jam pertemuan sehingga tidak bisa dibuat silabus.

2.1.4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Fadlillah (2014: 143) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah RPP merupakan suatu bentuk

perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan

pembelajaran. Senada dengan Fadlillah, Trianto (2010: 329) menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

17

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.

Berdasarkan pengertian di atas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran

(RPP) merupakan suatu cara pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari

suatu tema tertentu yang mengacu pada silabus dan merupakan rencana

pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mencapai

Kompetensi Dasar (KD). RPP juga berisi serangkaian kegiatan yang harus

dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Prastowo (2015: 70-79) memaparkan bahwa RPP tematik terpadu

memiliki komponen yaitu: (1) identitas RPP; (2) kompetensi inti; (3) kompetensi

dasar dan indikator; (4) tujuan pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) metode

pembelajaran; (7) alat dan sumber pembelajaran; (8) langkah-langkah

pembelajaran; (9) alokasi waktu; (10) penilaian; dan (11) pengesahan.

2.1.4.1 Analisis KI dan KD Kelas IV, Indikator dan Tujuan

Prastowo (2015: 70) menjelaskan bahwa Kompetensi Inti (KI) merupakan

gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti (KI) harus

menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft

skills. Khusus untuk kompetensi sikap dipecah menjadi dua, yaitu kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

18

sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial. Kompetensi Inti (KI) dirancang

dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu KI-1 adalah Kompetensi Inti

Sikap Spiritual, KI-2 adalah Kompetensi Inti Sikap Sosial, KI-3 adalah

Kompetensi Inti Pengetahuan, dan KI-4 adalah Kompetensi Inti Keterampilan

sebagai penerapan pengetahuan. Sehubungan dengan hal itu, Kemendikbud RI

tentang dokumen Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa kompetensi inti merupakan

kompetensi yang mengikat berbagai kompetensi dasar ke dalam aspek sikap,

keterampilan dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, kompetensi inti merupakan gambaran

kompetensi dasar yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata

pelajaran.

Prastowo (2015: 61) memaparkan bahwa kompetensi dasar dirumuskan

untuk mencapai kompetensi inti. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat

kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti, yaitu: pertama,

kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1; kedua, kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial

dalam rangka menjabarkan KI-2; ketiga, kelompok kompetensi dasar pengetahuan

dalam rangka menjabarkan KI-3; dan keempat, kelompok kompetensi dasar

keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Senada dengan penjelasan

Prastowo, Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

19

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau

mata pelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, kompetensi dasar merupakan suatu

rumusan untuk mencapai kompetensi inti yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan suatu muatan pelajaran.

Prastowo (2015: 66 dan 162) memaparkan bahwa indikator dikembangkan

dari kompetensi dasar pada Kelompok Kompetensi Inti 3 (Aspek Pengetahuan)

dan Kelompok Kompetensi Inti 4 (Aspek Keterampilan) yang termasuk jaringan

tema. Sementara itu, KD dari Kelompok Kompetensi Inti 1 (Aspek Spiritual) dan

Kelompok Kompetensi Inti 2 (Aspek Sikap Sosial) tidak (menjadi keharusan)

dikembangkan menjadi indikator. Indikator adalah ukuran tercapai tidaknya suatu

tujuan pembelajaran dalam kompetensi dasar. Indikator menjadi acuan dalam

penilaian pembelajaran. Indikator merupakan pengembangan dari KD. Indikator

menjadi operasionalisasi dari kompetensi dasar. Operasionalisasi ini

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi oleh guru.

Kata kerja operasional yang digunakan mengacu pada Taksonomi Bloom.

Kuswana (2012: 115) menjelaskan bahwa klasifikasi untuk proses kognitif yaitu:

(1) mengingat, mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan relevan

yang tersimpan dari memori jangka panjang; (2) memahami, mendeskripsikan

susunan dalam artian pesan pembelajaran, mencakup oral, tulisan, dan komunikasi

grafik; (3) menerapkan, menggunakan prosedur dalam situasi yang dihadapi; (4)

menganalisis, memecahkan materi menjadi bagian-bagian pokok dan

menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan satu sama lain;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

20

(5) mengevaluasi, melakukan evaluasi atau penilaian yang didasarkan pada

kriteria dan atau standar; dan (6) menciptakan, menempatkan bagian-bagian

secara bersama-sama ke dalam suatu ide. Berikut ini adalah daftar kata kerja

operasional yang dapat digunakan menurut Bloom.

Tabel 2.1 Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom

Sumber: Jurnal Retno Utari, Pusdiklat KNPK.

Prastowo (2015: 186, 190-191) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran

adalah penguasaan kompetensi yang bersifat operasional yang ditargetkan atau

dicapai oleh siswa dalam RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

21

pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk pernyataan yang

operasional. Tujuan pembelajaran harus mengandung unsur audience (A),

behavior (B), condition (C), dan degree (D). Audience (A) adalah peserta didik

yang menjadi subjek tujuan pembelajaran tersebut. Behavior (B) merupakan kata

kunci yang mendeskripsikan kemampuan audience setelah pembelajaran. Kata

kunci ini merupakan jantung dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur.

Condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut diselesaikan. Degree

(D) merupakan standar yang harus dicapai oleh audience sehingga dapat

dinyatakan telah mencapai tujuan. Sehubungan dengan hal itu, Permendikbud RI

No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan menjelaskan bahwa tujuan

pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja

operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan pembelajaran adalah penguasaan

kompetensi yang dicapai oleh siswa. Tujuan pembelajaran diturunkan atau

dirumuskan dari indikator dalam bentuk pernyataan. Rumusan tujuan

pembelajaran yang baik adalah dengan memperhatikan unsur ABCD (Audience,

Behavior, Condition, dan Degree).

2.1.5. Pembelajaran Terpadu

2.1.5.1 Hakikat Pembelajaran Terpadu

Kurniawan (2014: 59) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah

pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

22

berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus

tertentu. Senada dengan hal itu, Hadisubroto (dalam Margunayasa dkk, 2014: 3)

menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali

dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok

bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara

spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan

berbagai pengalaman belajar anak, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Sesuai dengan penjelasan para ahli di atas, hakikat pembelajaran terpadu

adalah suatu proses pembelajaran yang bermakna dengan tema tertentu dengan

pokok bahasan dan konsep saling berkaitan dengan pokok bahasan dan konsep

yang lain. Bermakna karena proses pembelajarannya dilakukan secara spontan

dan direncanakan.

2.1.5.2 Landasan Pembelajaran Terpadu

Beberapa teori yang melandasi pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar

(SD) diuraikan sebagai berikut:

1. Teori Konstruktivis

Margunayasa (2014: 7) menjelaskan teori konstruktivis yaitu

bahwa setiap orang harus menyusun pengetahuannya sendiri dan

pengalamannya. Tindakan seperti ini merupakan kunci utama belajar

bermakna. Slavin (dalam Trianto, 2010: 74) menjelaskan bahwa teori ini

mengandung satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan

yaitu, bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan

kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di benaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

23

Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan

siswa kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka

sendiri dan membelajarkan siswa dengan secara sadar menggunakan

strategi mereka sendiri untuk belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, teori konstruktivis menunjukkan

bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh masing-masing individu dengan

menggunakan pengalaman sebagai kunci utama dari belajar. Teori tersebut

berkaitan dengan pembelajaran tematik dimana pengetahuan siswa

dibentuk berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Teori Psikologi Gestalt

Margunayasa (2014: 8-9) menjelaskan bahwa Psikologi Gestalt

menganggap segala pengindraan dan kesadaran merupakan suatu

keseluruhan. Pengamatan atau pengenalan pertama terhadap sesuatu

diawali dari pengamatan terhadap keseluruhan atau totalitas. Pengamatan

secara totalitas merupakan pengenalan yang wajar untuk memahami detail

atau rincian. Daryanto (2014: 53) mengatakan bahwa teori ini memandang

kejiwaan manusia terikat pada pengamatan yang berwujud pada bentuk

menyeluruh. Teori belajar ini berpendapat bahwa seorang belajar jika ia

mendapat “insight”. Insight itu dipeperoleh bila ia melihat hubungan

tertentu antara berbagai unsur dalam situasi itu, sehingga hubungan itu

menjadi jelas baginya dan dengan demikian dapat memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

24

Demikian pula halnya dengan pembelajaran terpadu yang diawali

dengan mengenal sesuatu secara menyeluruh, yakni melalui sebuah tema

siswa akan mempelajari komponen-komponen melalui subtema.

3. Teori Perkembangan Kognitif

Piaget (dalam Margunayasa dkk, 2014: 10) menjelaskan bahwa

perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap, yakni sensorimotor,

praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Tahap-tahap

perkembangan kognitif tersebut dijabarkan di dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama

Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun Pengetahuan individu berkembang melalui

interaksi indera fisiknya dengan lingkungan.

Stimulus atau informasi hanya diperoleh

melalui respon alat inderanya.

Praoperasional 2 sampai 7 tahun Individu mulai berusaha mengenal beberapa

keteraturan-keteraturan dan melakukan

klasifikasi atau mengelompokkan objek-objek

yang dapat direspon oleh alat inderanya

berdasarkan kemauannya atau mengikuti pola

tertentu.

Operasi konkrit 7 sampai 11 tahun Mampu berpikir logis. Mampu konkrit

memperhatikan lebih dari satu dimensi

sekaligus dan juga dapat menghubungkan

dimensi ini satu sama lain. Belum bisa

berpikir abstrak.

Operasi formal 11 tahun sampai

dewasa

Mengklasifikasi dengan detail/lengkap

(multiple classification), generalisasi,

konservasi logis, serial ordering berdasarkan

kriteria baik tampak maupun abstrak,

memahami sifat-sifat konsep abstrak,

aksioma, dan teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

25

Berpikir kombinasi, seperti menghitung

secara sistematik.

Mengintepretasi hubungan fungsional dalam

persamaan matematika.

Mengidentifikasi dan menetapkan variabel.

Sumber: Margunayasa (2014: 10-11)

Trianto (2010: 72-73) memaparkan bahwa Piaget yakin

pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi

terjadinya perubahan perkembangan. Selain itu, ia juga berkeyakinan

bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi,

berdiskusi, membantu memperjelas pemikiran, yang pada akhirnya,

membuat pemikiran itu menjadi lebih logis.

Dari implikasi teori Piaget di atas, guru harus mampu menciptakan

keadaan siswa yang mampu untuk belajar sendiri. Dengan kata lain, guru

tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada siswa yang

mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar.

4. Filsafat Progesivisme

Margunayasa dkk (2014: 13) menjelaskan tentang filsafat

progesivisme bahwa pendekatan yang tepat digunakan dalam kegiatan

pembelajaran adalah pendekatan yang berpusat pada anak. Anak

memperoleh kesempatan melakukan aktivitas belajar secara alami dan

mengalami secara langsung, sehingga seluruh aktivitas belajar lebih

bermakna dan hasil belajarnya pun akan bertahan lama. Daryanto (2014:

54) menegaskan bahwa aliran progesivisme memandang proses

pembelajara perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

26

sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan

pengalaman siswa.

Berdasarkan pendapat diatas, filsatat progesivisme mengajarkan

bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak. Artinya, siswa tidak begitu

saja menerima informasi secara pasif. Mereka berperan aktif dalam

memperoleh informasi secara langsung dengan suasana yang natural

namun tetap memperhatikan pengalaman siswa. Berdasarkan filsafat ini,

pembelajaran terpadu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berperan secara aktif dalam menambah pengetahuan mengenai dunia

nyata.

2.1.5.3 Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Depdikbud (dalam Trianto, 2010) menjelaskan bahwa pembelajaran

terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri,

yaitu:

1. Holistik

Kurniawan (2014: 97) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu

memberikan peluang yang besar kepada anak untuk memperoleh

pengalaman langsung atas materi yang dipelajarinya. Sehingga informasi

yang diterima benar-benar informasi tangan pertama yang dialami secara

langsung. Senada dengan hal itu, Daryanto (2014: 84) menegaskan suatu

gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran

terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

27

dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu

memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, pembelajaran terpadu

memiliki karakteristik yang mengajak siswa dalam menambah

pengetahuan melalui pengalaman langsung yang ditemuinya.

2. Bermakna

Kurniawan (2014: 98) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu

sangat mempertimbangkan pembelajaran baik proses maupun isi materi

agar memiliki relevansi dengan sifat anak didik, sehingga pembelajaran

bisa lebih dipahami, berguna, dan sesuai kebutuhan siswa. Sehubungan

dengan hal itu, Trianto (2010: 62) menjelaskan bahwa rujukan yang nyata

dari segala konsep yang diperoleh, dan keterkaitannya dengan konsep-

konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari.

Hal ini akan mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Siswa mampu

menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah

yang muncul dalam kehidupannya.

Berdasarkan pendapat di atas, pembelajaran terpadu memberikan

proses belajar menjadi bermakna. Karena pembelajaran terpadu mengajak

siswa untuk mampu menerapkan perolehan belajarnya agar masalah-

masalah nyata di dalam kehidupannya dapat terpecahkan.

3. Otentik

Daryanto (2014: 84) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu

memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

28

ingin dipelajari. Seperti pendapat Daryanto, Trianto (2010: 62)

menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu memungkinkan siswa

memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya

melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil

belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan

pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik.

Berdasarkan penjelasan di atas, melalui kegiatan belajar secara

langsung, pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami hasil

belajarnya sendiri tanpa pemberitahuan dari guru. Sehingga pengetahuan

yang diperoleh bersifat otentik.

4. Aktif

Trianto (2010: 63) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu

menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik,

intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal

dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga

mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.

Dalam pembelajaran terpadu, siswa dituntut aktif dalam

pembelajaran agar tercapai hasil belajar yang optimal sehingga siswa

termotivasi untuk terus belajar.

2.1.5.4 Keunggulan Pembelajaran Terpadu

Daryanto (2014: 92) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu memiliki

beberapa keunggulan, diataranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

29

1. Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak

dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.

2. Siswa juga dengan mudah mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata

pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.

3. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan

kemampuan belajarnya dalam aspek afektif psikomotorik, selain aspek

kognitif.

4. Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.

5. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah

menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran.

Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 61) memaparkan bahwa pembelajaran

terpadu memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tingkat

perkembangannya;

2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa;

3. Kegiatan belajar bermakna bagi siswa sehingga hasilnya dapat bertahan

lama;

4. Keterampilan berpikir siswa berkembang dalam proses pembelajaran

terpadu;

5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan siswa;

6. Keterampilan sosial (kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan

pedapat orang lain) siswa berkembang dalam proses pembelajaran terpadu;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

30

Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran terpadu menyajikan

beberapa keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran terpadu

memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan

anak.

2.1.5.5 Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu

Tabel 2.3 Klasifikasi Pengintegrasian Kurikulum

No. Klasifikasi Pengintegrasian Tipe Pembelajaran Terpadu

1. Pengintregasian kurikulum di dalam

satu disiplin ilmu (interdisiplin ilmu).

Fragmented (terpenggal), connected

(terhubung), nested (tersarang)

2. Pengintregasian kurikulum beberapa

disiplin ilmu (antar disiplin ilmu).

Sequenced (terurut), shared

(terkombinasi), webbed (terjaring

laba-laba), threaded (terantai), dan

integrated ( keterpaduan)

3. Pengintegrasian kurikulum di dalam

dan beberapa disiplin ilmu (inter dan

antar disiplin ilmu).

Immersed (terbenan), dan networked

(jaringan kerja)

sumber: Trianto diadopsi dari Fogarty

Fogarty (2009: 22-110) memaparkan bahwa ada 10 tipe pembelajaran

terpadu, yaitu:

1. Tipe Penggalan (Fragmented)

Memiliki ciri materi atau ilmu diajarkan secara terpisah antar satu

mata pelajaran dengan mata pelajaran lain. Misalnya, dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi

pembelajaran keterampilan berbahasa namun pengajarannya dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

31

secara terpisah-pisah. Begitu pula pengajaran mata pelajaran IPA tidak

dapat digabungkan dengan mata pelajaran Matematika.

2. Tipe Keterhubungan (Connected)

Materi dalam satu mata pelajaran berhubungan satu sama lain.

Misalnya, butir-butir pembelajaran kosa kata, struktur, membaca, dan

mengarang dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia.

3. Tipe Sarang (Nested)

Tipe nested merupakan pemaduan berbagai konsep keterampilan

dalam satu mata pelajaran atau dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Misalnya kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna

kata, dan ungkapan dapat ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam

membuat ungkapan atau mengarang puisi.

4. Tipe Urutan/Rangkaian (Squenced)

Tipe squenced adalah tipe pembelajaran yang menggabungkan dua

mata pelajaran yang memiliki persamaan konsep. Misalnya suatu topik

pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan.

5. Tipe Terbagi/Bagian (Shared)

Tipe shared merupakan tipe pembelajaran yang memadukan dua

mata pelajaran atau lebih akibat adanya “overlapping” konsep, sikap, dan

keterampilan. Misalnya materi pelestarian lingkungan pada mata pelajaran

IPA dapat dipadukan dengan materi melestarikan lingkungan pada mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

32

pelajaran PPKn. Namun pengajarannya dilaksanakan secara terbagi agar

tidak terjadi overlapping.

6. Tipe Jaring Laba-laba (Webbed)

Tipe webbed merupakan tipe pembelajaran yang menggunakan satu

tema sebagai dasar pembelajaran dalam berbagai materi mata pelajaran.

7. Tipe Tusuk Sate/Galur (Threaded)

Tipe threaded adalah tipe pembelajaran yang fokus pada

keterampilan-keterampilan sosial, berpikir, berbagai jenis kecerdasan

melalui berbagai konsep.

8. Tipe Keterpaduan (Integrated)

Tipe integrated merupakan tipe pembelajaran terpadu yang

memadukan sejumlah topik, konsep, keterampilan dan sikap dari berbagai

mata pelejaran. Topik, konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya

dikaitkan dalam satu tema yang mencakup berbagai mata pelajaran.

9. Tipe Tercelup (Immersed)

Tipe immersed adalah tipe pembelajaran yang melibatkan beberapa

mata pelajaran dalam satu subjek dengan cara memandang pengajaran

melalui sudut pandang yang berbeda.

10. Tipe Jaringan (Networked)

Tipe networked merupakan tipe pembelajaran yang mengandalkan

kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun

tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi

lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

33

belajar berlangsung secara terus-menerus dikarenakan adanya hubungan

timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.

2.1.6. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

2.1.6.1 Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

Daryanto (2014: 81) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared

merupakan pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide

pada dua materi pelajaran sehingga menjadi konsep utuh yang dapat menuntun

siswa dalam membuka wawasan dan cara berfikir yang luas dan mendalam

melalui pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu. Senada dengan

hal itu, Fogarty (2009: 57) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared

merupakan pembelajaran yang pengajarannya melibatkan dua disiplin ilmu yang

difokuskan pada konsep, keterampilan, dan sikap yang sama.

Sesuai dengan pengertian diatas, pembelajaran terpadu tipe shared atau

terbagi merupakan tipe pembelajaran yang menggabungkan dua mata pelajaran

yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama sehingga dapat saling

melengkapi. Namun pengajarannya dilaksanakan secara terbagi agar tidak terjadi

overlapping.

Berdasarkan pengertian di atas, karakteristik model pembelajaran terpadu

tipe shared antara lain sebagai berikut:

1. Menggabungkan dua mata pelajaran

Penggabungan atau pemaduan pembelajaran terpadu tipe shared hanya

dibatasi pada dua mata pelajaran saja.

2. Memiliki konsep, sikap dan keterampilan yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

34

Pada pembelajaran terpadu tipe shared, dua mata pelajaran yang dipilih

untuk dipadukan harus memiliki konsep, sikap dan keterampilan yang

sama.

3. Menggunakan konten yang berbeda

Pengajaran pada pembelajaran terpadu tipe shared menggunakan konten

yang berbeda dan dilaksanakan secara terbagi agar tidak terjadi

overlapping.

2.1.6.2 Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

Fogarty (2009: 57-59) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe

shared dirancang untuk digunakan dengan dua area subjek yang berbeda (mata

pelajaran yang berbeda). Dalam merancang pembelajaran terpadu tipe ini,

dibutuhkan dua guru dengan tingkat kelas yang sama namun dua guru tersebut

berasal dari dua area subjek yang berbeda. Tujuannya adalah untuk

mengintegrasikan kurikulum dengan melihat secara mendalam pada dua mata

pelajaran dan menemukan konsep, sikap, dan keterampilan yang sama. Satu guru

memikirkan tentang mata pelajaran tertentu yang akan mereka ajarkan, sedangkan

guru yang lain akan membuat perpaduan yang masuk akal. Dengan menggunakan

diagram ven, para guru bergiliran berbicara dan menulis di bagian lingkaran luar.

Melalui percakapan yang mendalam, mereka saling bertukar pendapat tentang apa

yang akan mereka lakukan di bagian tersebut. Kemudian mereka akan

menemukan konsep, sikap, dan keterampilan yang saling bertumpang tindih. Para

guru menggunakan ide yang paling kuat untuk menciptakan fokus tematik seputar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

35

fokus keterampilan yang menduplikasi praktik dengan keterampilan hidup yang

ditangani di kedua mata pelajaran.

2.1.6.3 Contoh bagan peta konsep tipe Shared

Sumber: Fogarty, 2009

Gambar 2.1 Contoh bagan peta konsep tipe Shared menurut Fogarty

Berdasarkan contoh bagan peta konsep tipe shared menurut Fogarty di

atas, peneliti mengembangkan peta konsep tipe shared kelas IV Sekolah Dasar

mengacu Kurikulum 2013. Berikut contoh bagan peta konsep tipe shared yang

peneliti kembangkan:

Interviews

Biography

(life cycle)

Following plot

line

Photosynthesis

Ecology

Ecosystem

Flow charts

IPA BAHASA

Cycles

(Concepts)

Sequencing

(Skill)

Respect

(Attitude)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

36

Gambar 2.2 Contoh bagan peta konsep tipe Shared

2.1.6.4 Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

Fogarty (2009: 58) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared

memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan tipe shared adalah terdapat

pengalaman-pengalaman instruksional bersama, dengan dua guru dalam satu tim

akan mempermudah dalam berkolaborasi. Tipe ini dapat digunakan dengan

mudah sebagai awal menuju tipe terintegrasi yang mencakup keseluruhan mata

pelajaran. Sedangkan kelemahannya membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen,

dan kompromi.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama, Yusuf & Ana (2015) melakukan penelitian

tentang penerapan model pembelajaran discovery learning menggunakan

pembelajaran tipe shared dan webbed. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan proses sains berisi tentang efektivitas penerapan

model pembelajaran discovery learning menggunakan pembelajaran tipe shared

Upaya

pelestarian

lingkungan

Kegiatan upaya

pelestarian

Sikap taat

Kewajiban

Pelestarikan ling

kungan

Ajakan

Sikap patuh

PPKn IPA

Pelestarian

(Konsep)

Poster

(Keterampilan)

Disiplin (Sikap)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

37

dan webbed pada materi pemanasan global. Peneliti ingin meningkatkan

keterampilan proses sains peserta didik. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran discovery learning tipe keterpaduan shared dan

webbed dapat meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Hasil

penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

peningkatan keterampilan proses sains peserta didik pada kedua tipe keterpaduan,

artinya pembelajaran IPA Terpadu yang dikembangkan dengan keterpaduan

shared dan keterpaduan webbed.

Penelitian yang kedua, Suryaningsih (2016) melakukan penelitian tentang

implementasi pembelajaran terpadu tipe shared. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kecerdasan spiritual siswa menggunakan model pembelajaran

terpadu tipe shared. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti berupa

perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, LKS dan alat pengumpul data (pretest

dan posttest pada kecerdasan spiritual, angket sikap siswa dan lembar observasi

guru). Peneliti ingin membuktikan bahwa model pembelajaran terpadu tipe shared

dapat meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Hasil penelitian ini adalah model

pembelajaran terpadu tipe Shared dapat meningkatkan kecerdasan spiritual siswa.

Ketiga, Rahayu, Mulyani, dan Miswadi. (2012). Melakukan penelitian

tentang pengembangan pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan model

pembelajaran problem base melalui lesson study. Hasil penelitian jurnal

pengembangan pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan model

pembelajaran problem base melalui lesson study menunjukkan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Base melalui lesson study dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

38

membantu guru untuk mengembangkan seperangkat perangkat pembelajaran dan

memberikan pembelajaran yang lebih baik. Dapat diketahui dari peningkatan hasil

observasi pada setiap tes dan nilai rata-rata siswa dari tes pertama sampai ketiga.

Kegiatan ilmiah dapat membantu siswa untuk memahami materi IPA yang

diberikan oleh guru, dan mereka dapat mendapatkan pemahaman yang

menyeluruh.

Penelitian-penelitian di atas diketahui berfokus pada penerapan

pembelajaran terpadu tipe shared. Ketiga penelitian tersebut relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu, penelitian tentang

pengembangan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini mengacu

pada pembelajaran terpadu khususnya tipe shared. Penelitian-penelitian di atas

akan digunakan peneliti sebagai acuan dalam menyusun penelitian

“Pengembangan perangkat pembelajaran tipe shared untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar”. Literature Map dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

39

Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Yang Relevan

Yusuf dan Ana

(2015)

Penerapan Model

Pembelajaran

Discovery Learning

Menggunakan

Pembelajaran Tipe

Shared dan Webbed

untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses

Sains

Suryaningsih (2016)

Implementasi

Pembelajaran

Terpadu Tipe Shared

Untuk Meningkatkan

Kecerdasan Spiritual

Siswa s

Rahayu, Mulyani,

dan Miswadi.

(2012).

Pengembangan

Pembelajaran IPA

Terpadu Dengan

Menggunakan Model

Pembelajaran

Problem Base

Melalui Lesson Study

Fransisca Ajeng Ratikasari (2018)

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Mengacu Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

40

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

Salah satu pendukung terlaksananya pembelajaran terpadu di sekolah

dasar adalah adanya tuntutan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan

perangkat pembelajaran. Peneliti masih melihat beberapa guru Sekolah Dasar

belum menguasai berbagai macam tipe-tipe pembelajaran terpadu, khususnya tipe

shared. Peneliti juga menemukan bahwa guru hanya mengacu pada langkah-

langkah yang ada di Buku Guru dan tidak mengembangkannya sendiri saat

merancang perangkat pembelajaran. Setelah melakukan wawancara dengan dua

Kurikulum 2013

Guru membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran

terpadu tipe shared mengacu

kurikulum 2013 yang baik

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013

Menggunakan

Pembelajaran

Terpadu

Salah satunya,

pembelajaran

terpadu tipe

shared

Guru belum menguasai

pembelajaran terpadu tipe

shared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

41

guru kelas IV Sekolah Dasar yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, ternyata

guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu, khususnya tipe

shared.

Berdasarkan alasan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat

pembelajaran terpadu berupa RPP. RPP ini menjadi pengembangan perangkat

yang akan membantu guru dalam memahami pembelajaran terpadu, khususnya

tipe shared. Oleh karena itu, peneliti berasumsi jika guru mengetahui dan

memahami RPP pembelajaran terpadu tipe shared, guru akan lebih kreatif dan

berinovasi dalam mengembangkan perangkat pembelajaran.

2.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

2.4.1 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk

siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013 menurut pakar

pembelajaran terpadu?

2.4.2 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk

siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013 menurut guru

Sekolah Dasar melalui uji coba terbatas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian R &

D (Research and Development). Sukmadinata (2011: 164) mengemukakan bahwa

penelitian R & D adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Senada dengan hal itu, Sugiyono (2012: 297)

menjelaskan penelitian R & D adalah sebuah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektifan produk tersebut.

Sesuai dengan pengertian di atas, penelitian R & D merupakan sebuah

metode penelitian yang digunakan untuk membuat sebuah produk tertentu atau

menyempurnakan produk yang telah ada dan menguji keefektifannya. Penelitian

ini mengembangkan satu perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP ini menjadi

pengembangan perangkat yang akan membantu guru dalam memahami

pembelajaran terpadu, khususnya tipe shared.

Peneliti mengembangkan produk menggunakan model pengembangan

Borg and Gall dan desain instruksional Dick and Carey. Berikut peneliti jabarkan

kedua pengembangan tersebut.

3.1.1 Model Pengembangan Borg and Gall

Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2012: 407), penelitian R & D

terdiri dari 10 langkah utama, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

43

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Produk dari Borg and Gall

3.1.1.1.Potensi dan Masalah

Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dan akan

memiliki nilai tambah. Sedangkan, masalah ialah sesuatu hal yang terjadi dan

dianggap dapat menjadi suatu hambatan. Potensi dan masalah didapatkan dari

pengamatan secara langsung.

3.1.1.2.Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah didapatkan maka langkah selanjutnya ialah

mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan

suatu produk dan diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah dikemukakan.

Potensi dan

Masalah

Pengumpul

an Data

Desain

Produk

Uji Coba

Pemakai

an

Revisi

Produk

Uji Coba

Produk

Revisi

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Produksi massal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

44

3.1.1.3.Desain Produk

Desain produk dibidang pendidikan yaitu produk yang dihasilkan

diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pendidikan. Hasil akhir dari

kegiatan ini berupa desain produk tentang rencana metode pembelajaran yang

baru.

3.1.1.4.Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai suatu rancangan

produk. Validasi desain ini dapat dilakukan dengan menghadirkan pakar atau ahli

yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang telah dirancang.

3.1.1.5.Perbaikan Desain

Setelah desain produk telah divalidasi oleh pakar atau ahli maka dapat

diketahui kelemahan produk yang telah dibuat. Kelemahan tersebut harus di

perbaiki oleh peneliti.

3.1.1.6.Uji Coba Produk

Setelah dilakukan validasi desain dan perbaikan desain maka dapat

dilakukan uji coba produk. Uji coba dapat dilakukan pada kelompok terbatas yang

telah ditentukan.

3.1.1.7.Revisi Produk

Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas

menunjukkan bahwa metode mengajar lebih efektif dari metode lama. Namun dari

hasil pengujian terlihat bahwa kreativitas siswa yang mendapat perlakuan tidak

maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukannya revisi produk.

3.1.1.8.Uji Coba Pemakaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

45

Setelah revisi produk dilakukan maka produk sudah siap diujicobakan

pada lembaga pendidikan yang lebih luas.

3.1.1.9.Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian terdapat

kekurangan pada produk yang telah dibuat.

3.1.1.10. Pembuatan Produk Masal

Apabila produk dinyatakan efektif dan sudah layak untuk digunakan

secara masal maka produk dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan

secara masal.

3.1.2 Desain Instruksional Dick and Carey

Berikut ini penjelasan langkah-langkah desain instruksional Dick and

Carey. Abidin (2014: 45-52) mengungkapkan bahwa langkah pengembangan

Dick and Carey dapat dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

46

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Desain Instruksional dari Dick and Carey

3.1.2.1.Analisis Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran.

Analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran adalah

langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengembangkan sebuah desain

sistem pembelajaran yang bertujuan untuk menentukan apa yang harus dicapai.

3.1.2.2.Melakukan Analisis Pembelajaran

Analisis pembelajaran adalah suatu prosedur yang diterapkan pada tujuan

pembelajaran dan akan menghasilkan identifikasi untuk mencapai tujuan utama.

3.1.2.3.Menganalisis Siswa dan Konteks Pembelajaran

Step 10 Design and

conduct

summative evaluation

Step 3 Analysis

learners

and

context

Step 8

Design and

conduct

formative

evaluatio

n if instructio

n

Step 4 Write

performa

nces

objectives

Step 6 Develop

instructio

nal streategy

Step 5 Delevop

assessme

nt

intrument

Step 7

Develop

and select instructio

nal material

Step 9

Revise

Instructio

n

Step 1

Assess

needs to identify

goal (s)

Step 2

Conduct

instructio

nal

analysis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

47

Analisis konteks meliputi kondisi-kondisi terkait dengan keterampilan

yang dipelajari oleh siswa dan situasi yang terkait dengan tugas yang dihadapi

oleh siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari.

Analisis karakteristik siswa meliputi kemampuan aktual yang dimiliki oleh siswa,

gaya belajar, sikap terhadap aktivitas belajar, dan termasuk didalamnya karakter

serta kepribadian siswa.

3.1.2.4.Merumuskan Tujuan Performasi

Tujuan performasi adalah sebuah gambaran detail tentang apa yang akan

dapat dilakukan oleh siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Penyusunan

tujuan diperlukan kata kerja operasional yang terukur dari masing-masing ranah

(kognitif, psikomotor, dan afektif).

3.1.2.5.Mengembangkan Instrumen Penilaian

Pengembangan instrumen penilaian hendaknya dilakukan sebelum proses

pembelajaran bukan setelah proses pembelajaran. Hal ini disebabkan penilaian

harus benar-benar sesuai dengan tujuan performa yang telah ditetapkan.

3.1.2.6.Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Pengembangan strategi pembelajaran berwujud model-model

pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai dan dikembangkan

sejalan penilaian otentik yang digunakan.

3.1.2.7.Mengembangkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dikatakan sebagai program yang disusun guru untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa sebagaimana

kompetensi yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

48

3.1.2.8.Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Formatif

Tujuan evaluasi formatif adalah untuk mengumpulkan data yang terkait

dengan kelebihan dan kelemahan desain sistem pembelajaran yang

dikembangkan. Hasil dari proses evaluasi formatif digunakan sebagai masukan

untuk memperbaiki draf desain pembelajaran yang dikembangkan.

3.1.2.9.Merevisi Pembelajaran

Data yang digunakan untuk merevisi draf desain sistem pembelajaran

adalah data evaluasi formatif. Prosedur evaluasi formatif dilakukan pada semua

aspek program pembelajaran dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan

kualitas program tersebut.

3.1.2.10. Mengembangkan Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dievaluasi secara

formatif dan direvisi sesuai dengan standar yang digunakan oleh perancang.

3.2. Setting Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babarsari Yogyakarta yang

beralamatkan di Jalan Babarsari, Kledokan, Desa Caturtunggal, Kecamatan

Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kode

pos 55281.

3.2.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV SD Negeri Babarsari tahun

ajaran 2017/1018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

49

3.2.3. Objek penelitian

Objek penelitian ini yaitu pengembangan perangkat pembelajaran terpadu

tipa shared.

3.2.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama sepuluh bulan terhitung pada bulan April

2017 sampai bulan Februari 2018. Penelitian ini diawali dengan analisis

kebutuhan hingga penyelesaian laporan skripsi.

3.3. Prosedur Pengembangan

Sanjaya (2013: 129-130) menjelaskan bahwa Research and Development

(R & D) merupakan model penelitian yang banyak digunakan untuk

pengembangan pendidikan. Borg dan Gall memberikan catatan tentang

pengembangan “produk” bahwa produk pendidikan yang dihasilkan melalui

penelitian dan pengembangan itu tidak terbatas pada bahan-bahan pembelajaran

seperti buku teks, film pendidikan dan lain sebagainya, akan tetapi juga bisa

berbentuk prosedur atau proses seperti metode mengajar atau metode

mengorganisi pengajaran. Proses pengembangan tersebut untuk menghasilkan

suatu produk tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Tung (2017: 12) memaparkan bahwa desain instruksional model Dick dan

Carey merupakan suatu proses dalam mendesain pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran dengan mengatasi masalah rencana pembelajaran, metode

dan evaluasi unit pengajaran yang tersusun secara analisis sistematik dengan

kondisi belajar yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

50

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengombinasi pengembangan

menurut Borg and Gall dan desain instruksional Dick and Carey. Hal ini

dilakukan dengan alasan langkah-langkah pengembangan Borg and Gall

merupakan langkah untuk mengembangkan suatu produk pendidikan. Sedangkan

desain instruksional Dick and Carey digunakan untuk mendesain pembelajaran.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti yaitu

berupa pengembangan perangkat pembelajaran.

Berikut langkah-langkah pengembangan yang telah dikombinasikan oleh

peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

51

Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan

1. Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan

(wawancara)

2. Pengumpulan Data

Analisis hasil wawancara

3. Desain Produk

1. Mengembangkan instrumen penilaian produk

2. Analisis Kurikulum (Kompetensi Inti (KI),

Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pembelajaran

dan Tujuan Pembelajaran) mengacu pada

Taksonomi Bloom.

3. Peta Konsep/Jaringan KD dan Indikator

Pembelajaran 4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

4. Validasi Desain

Evaluasi Formatif

5. Revisi Produk

Revisi RPP

6. Uji Coba Produk

Evaluasi Sumatif

7. Revisi Produk

Revisi RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

52

3.3.1. Potensi dan Masalah

Tahap ini merupakan tahap analisis kebutuhan yang berawal dari adanya

potensi dan masalah. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru kelas

IV di SD Negeri Babarsari untuk mendapatkan permasalahan yang ada kepada

guru kelas IV terkait dengan Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Terpadu.

Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang

ada di sekolah tersebut atas pengimplementasian Kurikulum 2013. Selain itu

wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sekolah tersebut terhadap

perangkat pembelajaran terpadu khususnya pada tipe shared. Selain itu

wawancara ini juga dilakukan untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang

telah digunakan oleh guru selama ini.

3.3.2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah didapatkan maka langkah selanjutnya ialah

mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan

suatu produk dan diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah dikemukakan.

3.3.3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan tahap awal yaitu menentukan dua mata

pelajaran yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama. Kemudian

dilanjutkan dengan membuat peta konsep pembelajaran terpadu tipe shared dan

mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe shared.

3.3.4. Validasi Desain

Peneliti menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi formatif terhadap

desain pengembangan perangkat pembelajaran tipe shared. Produk tersebut akau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

53

divalidasi oleh dua pakar pembelajaran terpadu. Validasi desain bertujuan untuk

mengetahui kualitas produk yang dikembangkan, memperoleh kritik, saran, dan

penilaian produk yang dikembangkan peneliti. Kritik dan saran tersebut

diharapkan mampu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang

telah dikembangkan.

3.3.5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik, saran, dan penilaian

dari validator. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang

telah divalidasi.

3.3.6. Uji Coba Produk

Langkah selanjutnya setelah revisi produk adalah uji coba produk. Uji

coba produk dilakukan di SD Negeri Babarsari untuk siswa kelas IVA dan IV B.

Uji coba ini, peneliti gunakan sebagai evaluasi sumatif dari 2 (dua) guru kelas IV

Sekolah Dasar. Evaluasi dilakukan dengan memberikan instrumen validasi uji

coba produk kepada kedua guru kelas IV. Evalusai sumatif ini bertujuan untuk

mendapat kritik dan saran dari implementasi produk maupun kualitas produk dan

untuk mengetahui produk yang dirancang sudah berjalan efektif atau belum.

3.3.7. Revisi Produk

Setelah melakukan uji coba produk pada dua kelas IV yaitu, IV A dan IV

B SD Negeri Babarsari, peneliti melakukan revisi produk akhir berdasarkan

komentar dan saran yang diberikan guru. Revisi produk dilakukan untuk

memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang terdapat pada RPP agar menjadi

lebih berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

54

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian

yang bertujuan untuk mendapatkan analisis kebutuhan. Teknik pengumpulan data

yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Peneliti

melakukan wawancara dengan dua guru kelas IV SD Negeri Babarsari pelaksana

Kurikulum 2013 guna untuk mengetahui analisis kebutuhan terhadap perangkat

pembelajaran terpadu tipe shared. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan

teknik wawancara terstruktur dan menggunakan pedoman wawancara khusus.

Sedangkan kuesioner pada penelitian ini digunakan peneliti untuk menilai kualitas

produk yang akan dikembangkan dalam penelitian. Kuesioner disusun

berdasarkan indikator penilaian untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam

melakukan revisi atas desain pengembangan perangkat pembelajarannya.

Kuesioner diberikan kepada empat (4) ahli untuk memvalidasi produk yang

dikembangkan yaitu dua (2) pakar pembelajaran terpadu dan dua (2) guru kelas

IV Sekolah Dasar pelaksana Kurikulum 2013.

3.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti berupa

pedoman wawancara dan kuesioner.

3.5.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berupa butir-butir pertanyaan yang sudah disusun

oleh peneliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan digunakan untuk melakukan

wawancara dengan guru kelas IV SD guna menganalisis kebutuhan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

55

pembuatan produk RPP pembelajaran terpadu tipe shared (lihat lampiran 3

halaman 90)

3.5.4. Kuesioner

Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk menentukan kelayakan

produk yang akan dikembangkan dan menilai kualitas produk yang akan

dikembangkan dalam penelitian. Kuesioner diberikan kepada empat (4) ahli untuk

memvalidasi produk yang dikembangkan yaitu dua (2) pakar pembelajaran

terpadu dan dua (2) guru kelas IV Sekolah Dasar pelaksana Kurikulum 2013

(Lampiran 5 halaman 93 dan lampiran 6 halaman 97).

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data berfungsi untuk mengetahui produk yang dihasilkan sudah

sesuai dengan kebutuhan saat ini atau belum. Maka akan dilakukan analisis data

kualitatif dan data kuantitatif digunakan untuk menilai kelayakan bahan ajar yang

dibuat agar siap untuk dikembangkan.

3.6.1 Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan melalui hasil wawancara dengan para guru

kelas IV sebagai pelaksana Kurikulum 2013 untuk menganalisis kebutuhan yang

ada. Selain itu, data kualitatif juga didapat dari komentar, kritik, dan saran yang

dikemukakan oleh pakar dan guru kelas IV Sekolah Dasar pelaksana Kurikulum

2013 yang telah memvalidasi produk penelitian. Komentar tersebut diperoleh dari

para ahli guna mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran terpadu. Data

dianalisis sebagai dasar untuk mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

56

3.6.4. Data Kuantitatif

Data kuantitatif ini berbentuk bilangan yang didapat dari hasil

penggabungan angka ataupun pengukuran. Dalam penelitian ini data kuantitatif

diperoleh dari jumlah skor pada lembar validasi produk yang disebar kepada para

ahli serta hasil uji coba produk. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil

penilaian kuesioner diubah menjadi interval.

Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil

instrument yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Rata-rata =

Adapaun penilaian produk menggunakan acuan dari Sukardjo (2008: 101)

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Skor Kategori

X> i + 1,80 Sbi Sangat baik

i +0,60 SBi < X ≤ i + 1,80 Sbi Baik

i - 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60 Sbi Cukup

i - 1,80 SBi < X ≤ i - 0,60 Sbi Kurang

X ≤ i - 1,80 Sbi Sangat Kurang

Keterangan :

Rerata ideal ( x i ) :

(skor maksimal ideal + skor minimal)

Simpangan baku ideal (SBi) :

(skor maksimal ideal – skor minimal)

X : Skor actual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

57

Bedasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif

dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan rumus konversi

tersebut. Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan dengan

konversi sebagai berikut :

Diketahui :

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( x i ) :

(5+1) = 3

Simpangan baku ideal :

(5-1) = 0,67

Ditanyakan : interval skor kategori sangat baik, baik, cukup,

kurang baik, sangat kurang baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = X > x i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,21)

= X > 4,21

Kategori baik = x i + 0,60 SBi < X ≤ x i + 1,80 SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = x i – 0,60 SBi < X ≤ x i + 0,60 SBi

= 3- (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

58

= 2,60 < X ≤ 3,40

Kategori kurang baik = x i – 1,80 SBi < X ≤ x i – 0,60 SBi

= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)

= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = X ≤ x i – 1,80 SBi

= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 – (1,21)

= X ≤ 1,79

Bedasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kkuantitatif

menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima

Interval skor Kriteria

4,22 -5,00 Sangat baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,78 – 2,60 Kurang

1,00 – 1,79 Sangat kurang

3.7. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

April Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des. Jan. Feb.

1 Wawancara

analisis

kebutuhan

2 Menyusun

proposal

√ √

3 Pengembangan

bentuk awal

produk

√ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

59

4 Validasi

produk

5 Revisi produk √

6 Uji coba

produk

7 Revisi produk √ √ √

8 Ujian skripsi √

9 Revisi akhir √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah langkah awal yang dilakukan oleh peneliti

dalam penelitian perangkat pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara untuk

mendapatkan data analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 15

April 2017 kepada guru kelas IV SD Negeri Babarsari, yaitu guru kelas IV A

Bapak Sulistiyanta dan guru kelas IV B Ibu Wahyu Sri Handayani. Wawancara

ini bertujuan untuk mengetahui adanya fakta dan permasalah terkait dengan

Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Terpadu. Selain itu untuk mengetahui

kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran terpadu khususnya tipe shared. Hasil

wawancara akan digunakan oleh peneliti untuk merancang sebuah produk berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Tipe Shared. Berikut ini akan

dijabarkan data wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti.

4.1.1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara untuk analisis kebutuhan tentang produk

RPP Terpadu Tipe Shared. Peneliti melakukan wawancara berpedoman pada

tujuh butir pertanyaan. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan dua guru

kelas IV SD Negeri Babarsari sebagai pelaksana Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan yang pertama adalah penerapan Kurikulum 2013. Hasil

wawancara menyatakan bahwa di SD Negeri Babarsari sudah menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

61

Kurikulum 2013 sejak tahun 2013. Kurikulum 2013 diterapkan pertama kali di SD

ini pada kelas IV.

Kedua adalah mengenai pengetahuan guru tentang Kurikulum 2013 harus

menggunakan pembelajaran terpadu. Guru memberikan jawaban bahwa sudah

mengetahui Kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu. Guru

menyatakan bahwa pada penerapan Kurikulum 2013 semua mata pelajaran

berbasis tema. Pada setiap tema menggabungkan beberapa mata pelajaran yang

saling berkaitan.

Ketiga tentang keikutsertaan guru dalam pelatihan Kurikulum 2013. Hasil

wawancara menyatakan bahwa guru pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013

sebanyak satu kali, yaitu pada awal penerapan Kurikulum 2013. Selanjutnya guru

belum pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 lagi.

Butir pertanyaan keempat, yaitu terkait dengan pemahaman guru tentang

kesepuluh jenis pembelajaran terpadu. Guru menjelaskan bahwa tidak mengenal

dan menguasai kesepuluh jenis pembelajaran terpadu. Beliau menjelaskan bahwa

pembelajaran pada Kurikulum 2013 hanya menggabungkan beberapa mata

pelajaran yang saling berkaitan, menggunakan tema, dan berbasis tematik. Guru

tidak mengenal dan menguasai jenis pembelajaran terpadu yang lain.

Pertanyaan yang kelima adalah mengenai kesulitan guru dalam

merencanakan pembelajaran terpadu. Berdasarkan pertanyaan tersebut, guru

menjelaskan bahwa masih mengalami kesulitan dalam merencanakan

pembelajaran terpadu. Guru hanya mempunyai satu contoh RPP yang menjadi

acuan dalam merancang RPP selama ini. Beliau menjelaskan bahwa selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

62

dalam merencanakan pembelajaran hanya mengacu pada Buku Guru, karena di

dalam Buku Guru sudah tercantum lengkap indikator, tujuan, langkah-langkah

pembelajaran hingga penilaian.

Butir pertanyaan yang keenam adalah tantang kesulitan yang dialami guru

dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Guru kelas IV SD Negeri Babarsari

menjabarkan bahwa masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan

pembelajaran terpadu. Kesulitan tersebut terletak pada pemberian nilai hasil

belajar siswa.

Pertanyaan yang terakhir adalah mengenai pemahaman dan kebutuhan

guru terhadap perangkat pembelajaran terpadu tipe shared. Guru tidak memahami

pembelajaran terpadu tipe shared, bahwa tipe tersebut mengajarkan dua mata

pelajaran yang memiliki kesamaan konsep, sikap, dan keterampilan yang sama.

Sehingga guru membutuhkan contoh pembelajaran terpadu tipe shared sebagai

acuan dalam mengembangkan RPP agar lebih kreatif dalam merancang

pembelajaran.

4.1.2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Babarsari,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman guru terkait dengan Kurikulum

SD 2013 sudah cukup karena sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.

Namun guru belum sepenuhnya paham mengenai pembelajaran terpadu. Guru

belum sepenuhnya memahami sepuluh jenis pembelajaran terpadu. Sehingga guru

tidak paham merencanakan dan melaksanakan pembelajaran terpadu khususnya

tipe shared. Guru berpendapat bahwa selama ini beliau merencanakan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

63

melaksanakan pembelajaran hanya mengacu pada Buku Guru. oleh karena itu,

guru membutuhkan sebuah produk berupa RPP pembelajaran terpadu tipe shared.

Contoh RPP tersebut digunakan sebagai acuan agar lebih kreatif dalam

merencanakan pembelajaran.

4.2. Deskripsi Produk Awal

Analisis kebutuhan di atas digunakan peneliti sebagai dasar dalam

menyusun perangkat pembelajaran. Setelah melakukan analisis kebutuhan,

langkah selanjutnya adalah menyusun pemetaan indikator masing-masing mata

pelajaran. Pemetaan indikator disusun berdasarkan KD yang terdapat pada Buku

Guru. Indikator yang dibuat dan disesuaikan dengan Kata Kerja Operasional dan

mengacu pada Taksonomi Bloom. Selanjutnya, indikator tersebut dikonsultasikan

bersama dosen pembimbing dan mendapatkan saran. Saran tersebut digunakan

untuk merevisi kekurangan-kekurangan yang ada. Langkah selanjutnya adalah

memadukan indikator-indikator dan memilih dua mata pelajaran yang memiliki

konsep, sikap, dan keterampilan yang sama. Peneliti hanya mengambil dua mata

pelajaran karena pembelajaran terpadu tipe shared hanya memadukan dua mata

pelajaran yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama. Setelah

memadukan dua mata pelajaran yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan

yang sama, peneliti membuat pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator tipe

shared. Langkah selanjutnya adalah merancang RPP terpadu tipe shared

berdasarkan indikator yang telah ditentukan.

4.2.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

64

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah pedoman

kegiatan yang menggambarkan langkah-langkah proses pembelajaran. RPP

digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran

agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. RPP disusun secara sistematis

sesuai dengan pendekatan terpadu dan saintifik. RPP memiliki beberapa

komponen di dalamnya, yaitu: (1) identitas sekolah (satuan pendidikan,

kelas/semester, tema, subtema, pembelajaran ke, muatan pelajaran, alokasi

waktu); (2) kompetensi inti; (3) kompetensi dasar dan indikator; (4) tujuan

pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) metode pembelajaran; (7) media, alat,

dan sumber pembelajaran; (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; (9)

penilaian setiap muatan pelajaran; dan (10) lampiran-lampiran. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe shared hanya memadukan dua mata

pelajaran yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama. Selain itu,

RPP terpadu tipe shared tidak menggunakan tema dan subtema karena tipe ini

tidak berkaitan dengan tema.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk satu hari dengan alokasi

waktu 6 JP (6 x 35 menit). Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua penggalan.

Masing-masing penggalan terdapat kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir. Setiap penggalan menggunakan pendekatan terpadu dan saintifik.

Diharapkan siswa lebih aktif dan guru hanya sebagai fasilitator tidak memberikan

materi. Pada RPP ini dilampirkan pula penilaian otentik sesuai dengan kegiatan

yang telah direncanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

65

Materi ajar merupakan lampiran yang terdapat di dalam RPP. Materi ajar

berisikan ringkasan materi yang akan diajarkan nantinya. Materi tersebut

dijelaskan secara singkat namun tetap mencakup semua materi yang akan

disampaikan saat kegiatan pembelajaran. Media gambar dan lirik lagu juga ikut

serta dilampirkan dalam RPP sebagai pendukung pembelajaran dan pemberi

motivasi siswa.

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu lampiran yang terdapat

di dalam RPP. Lembar kerja siswa ini dikembangkan untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar yang mengacu pada Kurikulum 2013. Lembar Kerja Siswa (LKS)

ini menggunakan pendekatan terpadu dan saintifik. Dimana setiap penggalan

terdapat kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

mengomunikasikan (5M). Masing-masing penggalan pada LKS melakukan

kegiatan 5M dan menggunakan konten yang berbeda. LKS dibuat menarik agar

siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pendidikan karakter juga

diterapkan dalam LKS ini, yaitu sikap disiplin. Komponen-komponen yang

terdapat dalam LKS adalah: (1) tujuan yang akan dicapai; (2) petunjuk

mengerjakan LKS; (3) kegiatan belajar; dan (4) soal-soal latihan. Pada akhir

kegiatan terdapat evaluasi formatif untuk mengukur sejauh mana tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Melalui evaluasi tersebut,

guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang diterima siswa

sehingga dapat menentukan tindakan selanjutnya.

Instrumen penilaian merupakan salah satu lampiran dalam RPP. Instrumen

penilaian berisi panduan masing-masing muatan pelajaran dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

66

penilaian otentik. Penilaian untuk ranah sikap spiritual berisi tentang penilaian

sikap, kepercayaan, dan rasa syukur siswa terhadap penciptaan Tuhan Yang Maha

Esa. Penilaian untuk ranah afektif berisi tentang penilaian sikap siswa berdasarkan

pengamatan guru selama pembelajaran berlangsung sesuai dengan indikator dan

tujuan yang ingin dicapai. Penilaian untuk ranah kognitif dilakukan dengan

menggunakan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian untuk ranah

keterampilan berisi tentang penilaian kinerja siswa. Seluruh penilaian tersebut

memiliki pedoman masing-masing seperti rubrik/kriteria, soal dan kunci jawaban.

4.3. Validasi Ahli dan Revisi Produk

Produk awal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat

diberikan kepada dua orang pakar pembelajaran terpadu untuk divalidasi. Validasi

ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang

dikembangkan.

4.3.1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu

Pakar pembelajaran terpadu yang menjadi validator adalah dua dosen

PGSD yaitu Ibu K dan Ibu A. Validasi dilakukan pada bulan September dan

dilakukan sebanyak satu kali. Dalam instrumen validasi terdapat beberaa aspek

penilaian terhadap komponen RPP yaitu: (1) identitas RPP, (2) perumusan

indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5)

sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario

pembelajaran, (9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, (10) penilaian,

(11) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (12) bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

67

Berdasarkan hasil validasi dari keduabelas aspek yang dilakukan dengan

validator pakar pembelajaran terpadu Ibu K, maka validator memberikan rerata

skor 3,33 dengan kategori “cukup”. Validator juga memberikan catatan bahwa

produk yang dibuat dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran. Validator pakar pembelajaran terpadu Ibu K memberikan

komentar untuk beberapa komponen yaitu: (1) kesesuaian rumusan indikator

dengan KI, dan KD; (2) kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual)

dan karakteristik peserta didik; (3) kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu;

(4) sumber belajar yang digunakan beragam; (5) kesesuaian media pembelajaran

untuk mengimplementasikan pendekatan scientific; (6) skenario pembelajaran

sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih dan

kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran; (7) rumusan skenario

pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna; (8) keterpaduan antara dua mata pelajaran yang berbeda memiliki

konsep, sikap, dan keterampilan yang sama namun pengajarannya menggunakan

konten yang berbeda sehingga tidak terjadi overlapping; (9) kesesuaian teknik,

bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai; (10)

kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian; (11) kegiatan pembelajaran dalam LKS

memungkinkan tercapainya indikator /tujuan pembelajaran.

Komentar yang diberikan yaitu: (1) ada indikator PPKn yang tidak sesuai

dengan KD (Cek RPP); (2) materi dangkal mengikuti buku siswa, perlu diekplor

lebih lagi; (3) karena dangkal, materi terkesan diulang-ulang; (4) sumber minim;

(5) media sebatas gambar, explorasi siswa minim; (6) skenario pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

68

belum terlalu mendukung tercapainya KD; (7) jika siswa diberi kesempatan untuk

berinteraksi dengan lingkungan, secara nyata pembelajaran akan lebih bermakna;

(8) terjadi overlapping; (9) soal tes tertulis tidak sesuai dengan indikator; (10)

kriteria untuk indikator spiritual perlu diperbaiki; dan (11) ada LKS-LKS yang

tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil validasi dari keduabelas aspek yang dilakukan dengan

validator pakar pembelajaran terpadu Ibu A, maka validator memberikan rerata

skor 3,85 dengan kategori “baik”. Validator juga memberikan catatan bahwa

produk yang dibuat dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran. Validator pakar pembelajaran terpadu Ibu A memberikan

komentar untuk beberapa komponen yaitu: (1) kelengkapan komponen dalam

rumusan tujuan pembelajaran; (2) kesesuaian media pembelajaran untuk

mengimplementasikan pendekatan scientific; (3) menampilkan kegiatan inti sesuai

dengan pendekatan scientific; (4) kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian; dan

(5) kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.

Komentar yang diberikan yaitu: (1) lengkapi komponen ABCD pada setiap

tujuan pembelajaran; (2) Perbaiki sesuai saran di RPP! Saran di RPP: Hanya satu

media?; (3) deskripsi kegiatan harus sesuai dengan LKS!; (4) Berbeda. Indikator

penilaian tidak sesuai dengan sikap disiplin; dan (5) soal mana yang menunjukkan

penyusunan rencana?

Berikut peneliti menjabarkan rangkuman komentar dan revisi perangkat

pembelajaran setelah divalidasi kedua validator. Perangkat pembelajaran yang

telah divalidasi oleh kedua validator tersebut direvisi sesuai saran yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

69

Tabel 4.1 Komentar dan Revisi Pakar Pembelajaran Terpadu

No. Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

B. Perumusan Indikator

1 Kesesuaian rumusan indikator

dengan KI, dan KD

Ada indikator PPKn yang

tidak sesuai dengan KD.

(Cek RPP)

Mengubah indikator agar

sesuai dengan KD.

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

2 Kelengkapan komponen

ABCD (Audience, Behaviour,

Condition, Degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran.

Lengkapi komponen ABCD

pada setiap tujuan

pembelajaran.

Melengkapi komponen

ABCD pada setiap tujuan

pembelajaran.

D. Pemilihan Materi Ajar

2 Kesesuaian materi ajar

dengan lingkungan

(kontekstual) dan

karakteristik peserta didik

Materi dangkal mengikuti

buku siswa, perlu diexplore

lebih lagi.

Mengubah materi menjadi

lebih luas tidak mengikuti

pada buku siswa.

3 Kesesuaian materi ajar

dengan alokasi waktu

Karena dangkal, materi

terkesan diulang-ulang.

Mengubah materi lebih

luas agar alokasi waktu

saat penyampaian materi

yang digunakan lebih efetif

dan tidak terkesan diulang-

ulang.

E. Sumber Belajar

2 Sumber belajar yang

digunakan beragam

Sumber minim Menambah beberapa

sumber terkait.

F. Media Pembelajaran

2 Kesesuaian media

pembelajaran untuk

mengimplementasikan

pendekatan scientific.

Media sebatas gambar,

explorasi siswa minim.

Menambah media

tumbuhan dan keadaan

lingkungan sekitar sebagai

media pembelajaran yang

nyata dan mengajak siswa

untuk bereksplorasi untuk

mencari kasus tentang

keadaan lingkungan di

sekolah

Perbaiki sesuai saran di

RPP!

Saran di RPP:

Hanya satu media?

H. Skenario Pembelajaran

2 Menampilkan kegiatan inti

sesuai dengan pendekatan

scientific (mengamati,

menanya, menalar,

mencoba/mempraktikkan,

mengomunikasikan)

Deskripsi kegiatan harus

sesuai dengan LKS!

Mengubah kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan LKS.

5 Skenario pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah

metode pembelajaran yang

dipilih dan kondisi/proses

yang dirumuskan dalam

Skenario pembelajaran

belum terlalu mendukung

tercapainya KD.

Mengubah skenario

pembelajaran

menyesuaikan KD,

indikator, dan tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

70

tujuan pembelajaran

7 Rumusan skenario

pembelajaran berpotensi

untuk terciptanya

pembelajaran yang

menyenangkan dan bermakna

Jika siswa diberi

kesempatan untuk

berinteraksi dengan

lingkungan, secara nyata

pembelajaran akan lebih

bermakna.

Mengubah skenario

pembelajaran dengan

mengajak siswa melihat

keadaan lingkungan

sekolah secara nyata.

I. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

4 Keterpaduan antara dua mata

pelajaran yang berbeda

memiliki konsep, sikap, dan

keterampilan yang sama

namun pengajarannya

menggunakan konten yang

berbeda sehingga tidak terjadi

overlapping

Terjadi overlapping. Mengubah skenario

pembelajaran dan

menggunakan konten yang

berbeda saat pengajaran.

J. Penilaian

2 Kesesuaian teknik, bentuk,

dan instrumen penilaian

dengan indikator yang akan

dicapai.

Soal tes tertulis tidak sesuai

dengan indikator.

Mengubah soal tes tertulis

menyesuaikan dengan

indikator.

4 Kesesuaian tugas dengan

rubrik penilaian.

Kriteria untuk indikator

spiritual perlu diperbaiki.

Mengubah kriteria kriteria

menyesuaikan dengan

indikator.

Berbeda. Indikator penilaian

tidak sesuai dengan sikap

disiplin.

5 Kesesuaian pedoman

penskoran dari soal dan rubrik

penilaian

Soal mana yang

menunjukkan penyusunan

rencana?

Mengubah indikator dan

soal agar sesuai.

K. Lembar Kerja Siswa (LKS)

5 Kegiatan pembelajaran dalam

LKS memungkinkan

tercapainya indikator /tujuan

pembelajaran.

Ada LKS-LKS yang tidak

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Mengubah LKS

menyesuaikan tujuan

pembelajaran.

4.3.2. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh validator.

Revisi yang dilakukan peneliti antara lain: (1) mengubah indikator agar sesuai

dengan KD; (2) melengkapi komponen ABCD pada setiap tujuan pembelajaran;

(3) mengubah materi menjadi lebih luas tidak mengikuti pada buku siswa; (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

71

mengubah materi lebih luas agar alokasi waktu saat penyampaian materi yang

digunakan lebih efektif dan tidak terkesan diulang-ulang; (5) menambah beberapa

sumber terkait; (6) menambah media tumbuhan dan keadaan lingkungan sekitar

sebagai media pembelajaran yang nyata dan mengajak siswa untuk bereksplorasi

untuk mencari kasus tentang keadaan lingkungan di sekolah; (7) mengubah

kegiatan pembelajaran sesuai dengan LKS; (8) mengubah skenario pembelajaran

menyesuaikan KD, indikator, dan tujuan; (9) mengubah skenario pembelajaran

dengan mengajak siswa melihat keadaan lingkungan sekolah secara nyata; (10)

mengubah skenario pembelajaran dan menggunakan konten yang berbeda saat

pengajaran; (11) mengubah soal tes tertulis menyesuaikan dengan indikator; (12)

mengubah kriteria menyesuaikan dengan indikator; (13) mengubah indikator dan

soal agar sesuai; dan (14) mengubah LKS menyesuaikan tujuan pembelajaran.

4.4. Uji Coba Terbatas

Setelah divalidasi oleh pakar pembelajaran terpadu dan melakukan revisi,

peneliti melakukan uji coba di lapangan. RPP yang dikembangkan oleh peneliti

diberikan kepada dua guru kelas IV SD Negeri Babarsari untuk divalidasi agar

mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan.

4.4.1. Data Uji Coba Terbatas

Guru dari SD Negeri Babarsari yang menjadi validator adalah dua orang

guru kelas IV yaitu Bapak S dan Ibu W. Validasi dilakukan pada bulan Oktober

dan dilakukan sebanyak satu kali. Dalam instrumen validasi terdapat beberapa

aspek penilaian terhadap komponen RPP yaitu: (1) identitas RPP, (2) perumusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

72

indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5)

sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario

pembelajaran, (9) implementasi pembelajaran terpadu tipe shared, (10) penilaian,

(11) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (12) bahasa.

Berdasarkan hasil validasi dari keduabelas aspek yang dilakukan dengan

validator guru kelas IV A Bapak S, maka validator memberikan rerata skor 4,80

dengan kategori “sangat baik”. Validator juga memberikan catatan bahwa produk

yang dibuat dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi. Validator guru kelas

IV A Bapak S memberikan komentar untuk beberapa komponen yaitu: (1) sumber

belajar sesuai dan mutakhir, dan (2) kesesuaian media pembelajaran dengan

indikator/tujuan pembelajaran. Komentar yang diberikan yaitu: (1) pakai internet,

lingkungan sekolah/siswa; dan (2) bisa tambah LCD (media audiovisual).

Berdasarkan hasil validasi dari keduabelas aspek yang dilakukan dengan

validator guru kelas IV B Ibu W, maka validator memberikan rerata skor 4,13

dengan kategori “baik”. Validator juga memberikan catatan bahwa produk yang

dibuat dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi. Validator guru kelas IV B

Ibu W memberikan komentar untuk beberapa komponen yaitu: (1) kesesuaian

penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur, dan (2)

kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian. Komentar yang

diberikan yaitu: (1) gunakan KKO yang lebih mudah diukur, dan (2) sesuaikan

kriteria pada pedoman penskoran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

73

Berikut peneliti menjabarkan rangkuman komentar dan revisi perangkat

pembelajaran setelah divalidasi kedua validator. Perangkat pembelajaran yang

telah divalidasi oleh kedua validator tersebut direvisi sesuai saran yang diberikan.

Tabel 4.2 Komentar dan Revisi Guru Kelas IV

No. Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

B. Perumusan Indikator

2 Kesesuaian penggunaan

kata kerja opera-sional

dengan kompetensi yang

diukur

Gunakan KKO yang lebih

mudah diukur.

Mengubah KKO agar lebih

mudah diukur.

E. Sumber Belajar

1 Sumber belajar seusai dan

mutakhir

Pakai internet, lingkungan

sekolah/siswa.

Menambah sumber belajar

berdasarkan lingkungan

sekolah.

F. Media Pembelajaran

1 Kesesuaian media

pembelajaran dengan

indikator/tujuan

pembelajaran.

Bisa tambah LCD (media

audiovisual)

Menambahkan media

audiovisual menggunakan

LCD.

J. Penilaian

5 Kesesuaian pedoman

penskoran dari soal dan

rubrik penilaian

Sesuaikan kriteria pada

pedoman penskoran.

Menambah kriteria pada

pedoman penskoran.

4.4.2. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh validator.

Revisi yang dilakukan peneliti antara lain: (1) mengubah KKO agar lebih mudah

diukur, (2) menambah sumber belajar berdasarkan lingkungan sekolah, (3)

menambahkan media audiovisual menggunakan LCD, dan (4) menambah kriteria

pada pedoman penskoran.

4.5. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir diperoleh berdasarkan saran yang diberikan oleh dua pakar

pembelajaran terpadu dan dua guru kelas IV Sekolah Dasar selaku validator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

74

Peneliti memperbaiki produk awal sesuai dengan komentar dan saran yang

diberikan.

4.5.1. Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang dihasilkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Komponen yang terdapat pada RPP yaitu (1) identitas sekolah, (2)

kompetensi inti, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6)

materi pembelajaran, (7) metode dan pendekatan pembelajaran, (8) media, alat

dan sumber belajar, (9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian,

dan (11) lampiran-lampiran.

Pertama, identitas RPP berisi nama satuan instansi, kelas/semester, mata

pelajaran, dan alokasi waktu. Kedua, Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran

tentang kompetensi yang harus dipelajari dalam ranah spiritual, afektif (sikap

sosial), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan).

Ketiga, Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar merupakan

kemampuan khusus yang mencakup spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan. Spiritual dan sikap sosial hanya muncul pada mata pelajaran PPKn

saja. Namun pada RPP yang dikembangkan peneliti menambahkan kompetensi

sikap pada mata pelajaran IPA karena pembelajaran terpadu tipe shared harus

memunculkan kompetensi konsep, sikap, dan keterampilan yang sama.

Keempat, adalah indikator. Indikator yang dikembangkan berdasarkan

karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Perumusan indikator

menggunakan kata kerja operasional berdasarkan Taksonomi Bloom. Kelima,

adalah tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

75

dasar dan perumusan indikator. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD

(Audience, Behavior, Condition, dan Degree).

Keenam, adalah materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang ditulis

hanya materi yang pokok saja. Ketujuh, metode pembelajaran dan pendekatan.

Metode pembelajaran dituliskan berdasarkan kegiatan yang akan dilakukan dalam

proses pembelajaran. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terpadu dan

saintifik. Kedelapan, media, alat, dan sumber belajar ditentukan berdaarkan

kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.

Kesembilan, adalah langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah

pembelajaran merupakan skenario pembelajaran mengenai kegiatan belajar yang

akan dilakukan. Kesepuluh, yaitu penilaian. Penilaian berisikan teknik penilaian,

bentuk instrumen, rubrik, dan pedoman penskoran. Pada penilaian ranah kognitif

berisi soal dan kunci jawaban. Kesebelas, adalah lampiran-lampiran. Lampiran-

lampiran memuat penilaian setiap muatan pelajaran, materi, Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang dirancang semenarik mungkin, media gambar, lirik lagu sebagai

motivasi, dan refleksi. Pada LKS terdapat lembar evaluasi. Evaluasi dikerjakan

pada akhir pembelajaran dengan tujuan untuk mengukur tingkat pemahaman

siswa terkait dengan materi yang diberikan. Refleksi berisi tentang beberapa

pertanyaan untuk siswa dengan tujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan

apa yang dirasakan selama pembelajaran ke dalam bentuk tulisan.

4.5.2. Pembahasan

Produk perangkat pembelajaran terpadu tipe shared dikembangkan oleh

peneliti berdasarkan spesifikasi produk yang terdiri dari: (1) Penjelasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

76

pembelajaran terpadu tipe shared, karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared,

langkah-langkah mengembangkan pembelajaran terpadu tipe shared, serta

kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe shared; (2) tiga contoh

pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator pembelajaran terpadu tipe shared; (3)

Komponen yang terdapat pada RPP yaitu identitas RPP, perumusan indikator,

perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, sumber belajar, media

belajar, dan metode pembelajaran, skenario pembelajaran, penilaian, Lembar

Kerja Siswa (LKS), dan bahasa; (4) RPP yang dikembangkan mengandung

karakteristik Kurikulum 2013 yaitu menggunakan pembelajaran terpadu,

pendekatan saintifik, pendidikan karakter, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan

penilaian otentik; (5) Indikator pembelajaran yang dikembangkan menggunakan

kata kerja operasional dan mengacu pada tingkatan berfikir Taksonomi Bloom.

Tingkatan berfikir tersebut adalah dimulai dari mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta; (6) Pembelajaran terpadu

tipe shared memiliki karakteristik yaitu menggabungkan dua mata pelajaran; dua

mata pelajaran yang dipilih memiliki konsep, sikap dan keterampilan yang sama;

dan keterpaduan antara dua mata pelajaran yang berbeda memiliki konsep, sikap,

dan keterampilan yang sama namun pengajarannya menggunakan konten yang

berbeda sehingga tidak terjadi overlapping; (7) Produk dicetak dalam ukuran

kertas A4; (8) Cover produk yang terdiri dari judul pengembangan perangkat

pembelajaran terpadu, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu tipe

shared untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013; gambar

yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe shared; nama penulis; logo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

77

Universitas Sanata Dharma; dan keterangan yang bersisi program studi yaitu

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pendidikan, fakultas

yaitu Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, dan universitas yaitu Universitas

Sanata Dharma; (9) Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe shared,

penjelasan spesifikasi produk yang dikembangkan, ucapan terimakasih kepada

pihak yang membantu dan terlibat dalam penyusunan produk, dan kesediaan

penulis menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang dikembangkan;

(10) Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman; (11)

Memuat daftar referensi yang digunakan dalam produk; (12) Cover belakang

berisi sinopsis pembelajaran terpadu tipe shared; (13) RPP yang dikembangkan

praktis yang berarti mudah dilaksanakan oleh guru. Fungsional yang berarti

banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran; dan (14) Menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar menurut EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).

Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), diperoleh hasil validasi oleh dua orang pakar

Pembelajaran Terpadu dan dua guru kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013. RPP

tersebut masuk dalam kategori “baik” dengan skor rerata yaitu 4,03. Peneliti

menjabarkan hasil tersebut ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Guru SD Kelas IV Pelaksana

Kurikulum SD 2013

No. Validasi Perangkatan Pembelajaran

Skor Kategori

1. Pakar Pembelajaran Terpadu 3,33 Cukup

2. Pakar Pembelajaran Terpadu 3.85 Baik

3. Guru SD Kelas IV A 4,80 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

78

4. Guru SD Kelas IV B 4,13 Baik

Jumlah 16,11

Rerata (Jumlah total : Responden) 4,03

Kategori Baik

Tabel 4.3 di atas menunjukkan skor hasil validasi produk oleh pakar

Pembelajaran Terpadu dan guru kelas IV SD Negeri Babarsari, sehingga

diperoleh skor rerata 4,03 dengan kategori “baik”. Hasil validasi tersebut

berpedoman pada 12 aspek, yaitu: (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3)

perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6)

media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)

karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared/ implementasi pembelajaran

terpadu tipe shared, (10) penilaian, (11) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (12)

bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Pembelajaran Terpadu (A)

memberikan skor 3,33 dengan kategori “cukup”. Pakar Pembelajaran Terpadu (B)

memberikan skor 3,85 dengan kategori “baik”. Guru SD kelas IV (A)

memberikan skor 4,80 dengan kategori “sangat baik”. Guru SD kelas IV (B)

memberikan skor 4,13 dengan kategori “baik”.

Perangkat pembelajaran yang berupa RPP dikategorikan “baik” karena

sudah memenuhi semua aspek dalam RPP. Dalam RPP yang dikembangkant

memuat (1) identitas RPP sudah lengkap; (2) perumusan indikator sudah sesuai

dengan SKL, KI, dan KD yang sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat

tinggi, misalnya: membuat poster tentang upaya pelestarian sumber daya alam; (3)

perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience,

Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud, 2013: 40) misalnya: melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

79

diskusi kelompok, siswa mampu merancang minimal 3 (tiga) upaya pelestarian

lingkungan; (4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran;

(5) pemilihan sumber belajar sudah relevan; (6) pemilihan media belajar sudah

menarik dan sudah menggunakan media kontekstual; dan (7) metode

pembelajaran sudah menggunakan pendekatan terpadu yaitu menggabungkan dua

mata pelajaran yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama

(Ahmadi, 2014: 83) dan sudah menggunakan pendekatan saintifik yaitu,

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif melalui langkah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan sehingga dapat memberikan

pengalaman yang bermakna pada peserta didik; (8) skenario pembelajaran sudah

mencerminkan kegiatan saintifik; (9) penilaian sudah menggunakan penilaian

otentik yaitu penilaian yang secara keseluruhan menggunakan berbagai instrumen

penilaian seperti tes tertulis dan observasi (Majid, 2014: 35); (10) Lembar Kerja

Siswa (LKS) dibuat menarik dan sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran; dan

(11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Dengan demikian, produk yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan

layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum

2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

80

BAB V

PENUTUP

Bab V ini akan membahas mengenai tiga hal yaitu, (1) kesimpulan, (2)

keterbatasan pengembangan, dan (3) saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

5.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe shared untuk kelas

IV mengacu Kurikulum 2013 dinyatakan mempunyai kualitas dengan

kategori “baik” karena memiliki skor rerata 3,59 dan layak untuk

digunakan. Skor rerata tersebut diperoleh dari hasil validasi yang

dilakukan oleh dua pakar pembelajaran terpadu. Pakar Pembelajaran

Terpadu (A) memberikan skor 3,33 dengan kategori “cukup”. Pakar

Pembelajaran Terpadu (B) memberikan skor 3,85 dengan kategori “baik”.

Sehingga dapat diujicobakan yang lebih luas.

5.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe shared untuk kelas

IV mengacu Kurikulum 2013 dinyatakan mempunyai kualitas dengan

kategori “sangat baik” karena memiliki skor rerata 4,46 dan layak untuk

digunakan. Skor rerata tersebut diperoleh dari hasil validasi yang

dilakukan oleh dua guru SD kelas IV pelaksana Kurikulum 2013. Guru SD

kelas IV (A) memberikan skor 4,80 dengan kategori “sangat baik”. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

81

SD kelas IV (B) memberikan skor 4,13 dengan kategori “baik”. Sehingga

dapat diujicobakan yang lebih luas.

Sehingga kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk siswa

kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013 memilki kategori yang “baik”

memiliki skor rerata 4,03 yang diperoleh dari dua validator pakar dan dua

validator guru kelas IV sebagai pelaksana Kurikulum 2013.

5.2. Keterbatasan Pengembangan

Perangkat pembelajaran berupa RPP yang dikembangkan dalam penelitian

ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pengembangannya, diantaranya:

5.2.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan di satu sekolah saja,

sehingga bahan pertimbangan untuk membuat perangkat pembelajaran

berupa RPP terpadu tipe shared kurang.

5.2.2 Produk berupa RPP Terpadu Tipe Shared hanya mengembangkan satu

RPP saja.

5.2.3 Instrumen validasi hanya divalidasi oleh dosen pembimbing tidak

divalidasi terlebih dahulu kepada validator pakar pembelajaran terpadu

karena alasan praktis yaitu keterbatasan waktu.

5.3. Saran

Berikut merupakan beberapa saran yang disampaikan untuk peneliti yang

akan datang:

5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan di lebih dari

satu sekolah sehingga bahan pertimbangan untuk membuat perangkat

pembelajaran berupa RPP terpadu tipe shared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

82

5.3.2 Produk berupa RPP Terpadu Tipe Shared sebaiknya mengembangkan

lebih dari satu produk terkait dengan tipe tersebut sebagai referensi

pembaca.

5.3.3 Instrumen validasi sebaiknya divalidasi terlebih dahulu kepada validator

pakar agar layak untuk digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

83

DAFTAR REFERENSI

Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum

2013. Bandung: Refika Aditama.

Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. (2013). Pengembangan dan Model

Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum

2013). Yogyakarta: Gava Media.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fogarty, Robin. (2009). How To Intergrate The Curricula. USA: Library of

Crown

Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. PT Remaja

Rosdakarya: Bandung.

Kurniawan, Deni. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan

Penelitian). Bandung: Alfabeta.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul, dan Chaerul, R. (2014). Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margunayasa, I Gede, Ni Wayan Arini, dan I Gusti Ngurah Japa. (2014).

Pembelajaran Terpadu; Konsep dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Martiyono. (2012). Perencanaan Pembelajaran Suatu Pendekatan Praktis

Berdasarkan KTSP Termasuk Model Tematik. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Permendikbud RI No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan.

Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu. Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

84

Rahayu, P., S. Mulyani, dan S. S. Miswadi. (2012). Pengembangan Pembelajaran

IPA Terpadu Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base

Melalui Lesson Study. Semarang: JPII 1 (1) (2012) 63-70.

Revisi Taksonomi Bloom atau Revised Bloom Taxonomy, dari

http://www.hilman.web.id/posting/blog/852/revisi-taksonomi-bloom,

diakses tanggal 15 September 2017

Sani, Ridwan Abdullah. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Media Grup.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Grup.

Siregar, E & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardjo. (2008). Kumpulan Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi

Teknologi Pembelajaran. UNY.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sundayana, W. (2014). Pembelajaran berbasis tema: panduan guru

mengembangkan pembelajaran terpadu. Jakarta: erlangga.

Suryaningsih, Yeni. 2016. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa. Majalengka: Volume 1,

Nomor 1, hlm. 64-71.

Tim Penyusun Kemendikbud. (2013). Dokumen Kurikulum 2013: Kompetensi

Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemendikbud.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia

Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Tung, K. Y. (2016). Desain Instruksional Perbandingan Model dan

Implementasinya. Yogyakarta: Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

85

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru

dan dosen.

Yani, Ahmad. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, Muhammad., & Ana Ratna Wulan. 2015. Penerapan Model Pembelajaran

Discovery Learning Menggunakan Pembelajaran Tipe Shared dan

Webbed untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Bandung:

Volume 1 Nomor 2, hlm 19.

Zainal, Arifin. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. PT Remaja

Rosdakarya: Bandung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

86

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

87

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

88

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

89

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013?

2. Apakah bapak/ibu sudah tahu bahwa Kurikulum 2013

menggunakan pembelajaran terpadu?

3. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013?

4. Ada 10 tipe pembelajaran terpadu, apakah bapak/ibu mengenal

dan menguasai 10 model itu? Jika mengenal bagaimana

implementasi dalam pembelajaran di kelas.

5. Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran

terpadu? Jika ada apa kesulitanya? Jika tidak ada mengapa?

6. Bagaimana bapak/Ibu menyikapi beberapa mata pelajaran yang

memiliki kesamaan konsep atau ide atau gagasan dalam

implementasi pembelajaran di kelas?

7. Salah satu jenis tipe pembelajaran terpadu adalah tipe shared

yaitu mengajarkan dua mata pelajaran yang memiliki kesamaan

konsep, sikap, dan keterampilan yang sama. Apakah bapak/ibu

membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe

shared?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

90

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan

Wawancara dilakukan dengan wali kelas IV SD Negeri Babarsari yaitu Drs.

Sulistiyanta dan Wahyu Sri Handayani, S.Pd.

No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Sejak kapan menerapkan kurikulum 2013? SD Negeri Babarsari sudah menerapkan

Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang

dimulai pada kelas IV.

2. Apakah Bapak/Ibu sudah tahu bahwa

kurikulum 2013 harus menggunakan

pembelajaran terpadu?

Bapak dan Ibu selaku wali IV telah

mengetahui bahwa pada penerapan

Kurikulum 2013 semua mata pelajaran

berbasis tema. Pada setiap tema

menggabungkan beberapa mata pelajaran

yang saling berkaitan dan

3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti

pelatihan kurikulum 2013?

Bapak dan Ibu selaku wali IV telah

mengikuti pelatihan kurikulum 2013

sebanyak satu kali, yaitu pada awal

penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri

Babarsari.

4. Ada 10 jenis pembeljaran terpadu, apakah

Bapak/Ibu mengenal dan menguasai 10

jenis itu ?

Bapak dan Ibu selaku wali IV tidak mengenal

dan menguasai 10 jenis pembelajaran

terpadu, beliau hanya mengetahuai bahwa

karakteristik pembelajaran kurikulum 2013

menggunakan tema dan berbasis tematik

5. Apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran terpadu ?

Bapak dan Ibu selaku wali IV masih

mengalami kesulitan, karena beliau hanya

mempunyai satu contoh RPPTH yang

diperoleh dari buku guru sehingga beliau

masih membutuhkan contoh RPPTH yang

lebih kreatif

6. Apakah ada kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran terpadu ?

Bapak dan Ibu selaku wali IV mengalami

kesulitan dalam penilaian hasil belajar siswa

7. Salah satu jenis tipe pembelajaran terpadu

adalah tipe shared yaitu mengajarkan dua

mata pelajaran yang memiliki kesamaan

konsep, sikap, dan keterampilan yang

sama. Apakah bapak/ibu membutuhkan

contoh perangkat pembelajaran terpadu

tipe shared?

Ya, Bapak dan Ibu selaku wali IV masih

membutuhkan contoh perangkat

pembelajaran terpadu khususnya pada tipe

shared. Contoh tersebut akan dijadikan acuan

dalam mengembangkan RPP agar lebih

kreatif dalam proses pemeblajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

91

Lampiran 5 Instrumen Validasi RPP

Pernyataan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran (RPP)

No Komponen

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,

pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu).

2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD.

3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang

diukur.

4 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan).

5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator.

7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,

Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran.

8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.

9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku.

10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.

11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik

peserta didik.

12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu.

13 Sumber belajar sesuai dan mutakhir.

14 Sumber belajar yang digunakan beragam.

15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku.

16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan

scientific.

18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik.

19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific.

21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi).

22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific

(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,

mengomunikasikan).

23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,

refleksi, tindak lanjut).

24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis.

25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode

pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam

tujuan pembelajaran.

26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga

perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai.

27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa.

28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

92

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional.

30 Kesesuaian jaringan indikator dengan pembelajaran terpadu tipe shared

31 Menggabungkan dua mata pelajaran.

32 Dua mata pelajaran yang dipilih memiliki konsep, sikap dan keterampilan

yang sama

33 Keterpaduan antara dua mata pelajaran yang berbeda memiliki konsep,

sikap, dan keterampilan yang sama namun pengajarannya menggunakan

konten yang berbeda sehingga tidak terjadi overlapping

34 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik

penilaian) meliputi (untuk PPKn sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,

dan keterampilan sedangkan mata pelajaran lain meliputi pengetahuan dan

keterampilan).

35 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang

akan dicapai.

36 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

37 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian.

38 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.

39 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan

refleksi).

40 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa.

41 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan

mudah dipahami siswa.

42 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut.

43 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator

/tujuan pembelajaran.

44 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik

pembelajaran terpadu tipe Shared

45 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific.

46 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan

siswa.

47 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi.

48 Tampilan LKS indah dan menarik.

49 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

93

Lampiran 6 Instrumen Validasi Uji Coba Produk

Pernyataan Uji Coba Produk Perangkat Pembelajaran (RPP)

No Komponen

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,

pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu).

2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD.

3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang

diukur.

4 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan).

5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator.

7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,

Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran.

8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.

9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku.

10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.

11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik

peserta didik.

12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu.

13 Sumber belajar sesuai dan mutakhir.

14 Sumber belajar yang digunakan beragam.

15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku.

16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan

scientific.

18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik.

19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific.

21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi).

22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific

(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,

mengomunikasikan).

23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,

refleksi, tindak lanjut).

24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis.

25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode

pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam

tujuan pembelajaran.

26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga

perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai.

27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa.

28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

94

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional.

30 Karakteristik kesesuaian jaringan indikator dengan pembelajaran terpadu

tipe shared nampak jelas dalam proses pembelajaran

31 Karakteristik menggabungkan dua mata pelajaran pembelajaran terpadu

tipe shared nampak jelas dalam proses pembelajaran

32 Karakteristik dua mata pelajaran yang dipilih memiliki konsep, sikap dan

keterampilan yang sama dalam pembelajaran terpadu tipe shared nampak

jelas dalam proses pembelajaran

33 Karakteristik keterpaduan antara dua mata pelajaran yang berbeda

memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama namun

pengajarannya menggunakan konten yang berbeda sehingga tidak terjadi

overlapping pada pembelajaran terpadu tipe shared nampak jelas dalam

proses pembelajaran

34 RPP pembelajaran terpadu tipe Shared memiliki sifat praktis dan

fungsional

35 RPP pembelajaran terpadu tipe Shared mampu memberdayakan siswa

36 RPP pembelajaran terpadu tipe Shared menciptakan suasana pembelajaran

yang bermakna (menyenangkan)

37 RPP Pembelajaran terpadu tipe shared mampu mengembangkan keutuhan

perkembangan pribadi siswa.

38 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik

penilaian) meliputi (untuk PPKn sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,

dan keterampilan sedangkan mata pelajaran lain meliputi pengetahuan dan

keterampilan).

39 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang

akan dicapai.

40 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

41 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian.

32 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.

43 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan

refleksi).

44 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa.

45 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan

mudah dipahami siswa.

46 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut.

47 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator

/tujuan pembelajaran.

48 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik

pembelajaran terpadu tipe Shared

49 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific.

50 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan

siswa.

51 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi.

52 Tampilan LKS indah dan menarik.

53 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

95

Lampiran 7 Hasil Validasi RPP 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

100

Lampiran 8 Hasil Validasi RPP 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

105

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Produk 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

111

Lampiran 10 Hasil Uji Coba Produk 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

117

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

118

Lampiran 12 Biodata Penulis

BIODATA PENULIS

Fransisca Ajeng Ratikasari lahir di Magelang, 4 Januari

1996. Pendidikan Dasar penulis tempuh di SD Negeri

Gelangan 5 Magelang, tamat pada tahun 2008. Pendidikan

Menengah Pertama penulis tempuh di SMP Negeri 4

Magelang, tamat pada tahun 2011. Pendidikan Menengah

Atas penulis tempuh di SMA Negeri 5 Magelang, tamat

pada tahun 2014.

Pada saat ini penulis sedang menyelesaikan Studi Strata 1 di Universitas Sanata

Dharma Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis sedang

menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Terpadu Tipe Shared untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Mengacu Kurikulum 2013”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … filepengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk, sehingga

119

Lampiran 13

(Produk Buku RPP Terpadu Tipe Shared Dicetak Terpisah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI