105
RESUME KOMPLIKASI BLOK VI SKENARIO 2 KELOMPOK A KELOMPOK B KELOMPOK C KELOMPOK D KELOMPOK E KELOMPOK F KELOMPOK G FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

Konvert Final 2 2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gggn

Citation preview

RESUME KOMPLIKASI BLOK VI

SKENARIO 2

KELOMPOK AKELOMPOK BKELOMPOK CKELOMPOK DKELOMPOK E

KELOMPOK F

KELOMPOK GFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2011ANATOMI

Intestinum Tenue

Duodenum

-Duodenum adalah bagian teratas dari usus halus, bentuknya seperti huruf C, berliku-liku di sekitar caput pankreas dengan panjang sekitar 25 cm. Duodenum terbagi menjadi empat bagian, yaitu :

1.Pars cranialis duodeni.

Bagian pertama duodenum dengan panjang 5cm yang berhubungan dengan pylorus (perbatasan antara saluran pencernaan atas dan bawah).2.Pars descendens yang merupakan muara dari ductus choledochus dari Oddi. Terdapat sphincter Oddi yang selalu menutup dan berfungsi untuk menjaga aliran di ductus choledochus. Merupakan bagian yang terpenting karena terdapat:-Papila duodeni mayoris fateri, yang merupakan muara dari duktus chaledochus dan pankreatikus. Sedangkan ductus chaledochus itu sendiri merupakan muara dari ductus sisticus dan ductus hepaticus.

-Papila duodeni mayoris sanorini, yang merupakan muara dari ductus pancreaticus accesorius.

3.Pars horisontalis duodeni.

Bagian ketiga dengan panjang 10cm yang terletak di sebelah anterior, dilewati oleh pangkal mesenterium dan pembuluh darah mesenterika superior.

4.Pars ascendens duodeni.

Bagian akhir duodenum ini berbatasan dengan jejenum dan berakhir sebagai sambungan duodenojujunal dengan panjang 2,5cm. Fleksura-fleksura :

flexura duodeni superior (L1)

flexura duodeni inferior (L3)

flexura duodeni jejunales (L2)

Di flexura duodeni jejunales terdapat ligamentum suspensorium duodeni (Treitz) yang menghubungkan duodeni jejunales dengan diafragma crus dextra. Ligamen inilah yang sebenarnya membagi antara upper tract dan lower tract dari Gastrointestinal system.

Di papilla vater :

Terdapat M. Sphincter Oddi untuk mengatur pengeluaran dari papilla vater itu sendiri.

M. Sphincter Oddi terdiri atas :

a. sphincter ductus choledocus

b. sphincter ductus pankreaticus

c. sphincter ampula vater.

Vaskularisasi

-Arteri Pankreatikoduodenalis superior-inferior memasok darah ke duodenum dan berjalan di antara duodenum dan caput pankreas.

-Arteri superior berasal dari aksis seliaka atau arteri gastroduodenalis dan arteri inferior dari arteri mesenterika superior.

-Diinervasi oleh plexus coeliac.Jejunum

-Letak seluruhnya intraperitoneal, dmn 2/5 bagian dari intestinum tenue.

-Antara jejunum dan ileum tidak ada batas yang jelas

-Diameter kira-kira 4 cm,lebih besar drpd ileum (3,5 cm)

-Jejunum pada umumnya lebih sering dalam keadaan kosong dan warna lebih merah (banyak vaskularisasi) dan dinding lebih tebal, lipatan mukosa lebih tebal drpd ileum.

-Permukaan lumen banyak lipatan disebut plicae ciculares; yaitu lipatan mukosa berbentuk bulan sabit, mulai terdapat 2-5 cm distal dari pylorus, sangat banyak dan luas, di pertengahan ileum mulai menghilang.

Vaskularisasi

Mendapatkan arterialisasi dari cabang a. mesenterica cranialis yaitu aa. Jejunales. Arteri2 keluar dari sisi kiri yg cembung dari a. mesenterica craniales yg jumlahnya dapat mencapai 20 buah. Cabang2 ini berjalan turun di dlm mesostenium dan banyak membentuk anastomosis yg disebut arcade,sblm mencapai dinding usus dan area ini tembus cahaya. Dari arcaden ini keluar cabang2 langsung yg lurus (a.recta) menuju ke dinding usus. Waktu mencapai dinding usus, pecah mjd 2 masing2 mengelilingi dinding usus dan bertemu di bagian usus yg berhadapan dengan perlekatan mesostenium. Banyaknya anstomosis untuk menjamin kalancaran supply darah untuk usus. Semua vena akhirnya menuju ke v. mesenterica superior untuk meneruskan alirannya ke v porta.

PersarafanOtonomik

1. Simpatetik : nervus splanchnicus mll plexus coelicus ikut sepanjang pembuluh nadi.

Untuk vasomotor; inhibitorik terhadap peristaltik dan mengkontraksikan musculus spinchter.

2. Parasimpatetik : via n. vagus

Serabut2 saraf disebarkan di dalam plexus submukosa Meissner dan plexus myentericus dari Auerbach di dalam dinding usus.

Untuk motorik dinding otot usus, relaksasi otot spinchter, secremotorik utk kelenjar di ususIleum

Ileum termasuk salah satu bagian dari intestinum tenue (usus halus) yang terletak di bagian dextra cavitas abdomen dan cavitas pelvis dengan panjang 2-2,5 m. Ileum ininberakhir pada juncture ileocaecalis

Perbedaan jejenum dan ileum:

Lumen jejenum lebih besar daripada ileum

Dinding jejenum lebih tebal daripada ileum

Vascularisasi jejenum lebih banyak

Lipatan dalam jejenum lebih banyak

Tidak ada payer patch dalam jejenum, sedangkan di ileum terdapat payer patch

Vascularisasi

Berasal dari cabang-cabang arteri mesenterica superior dan ileum pada bagian bawah diperdarahi oleh arteri Ileocolica

Vena sesuai dengan cabang-cabang arteri mesenterica dan mengalirkan darahnya ke dalam vena mesenterica superior

Pembuluh limfe berjalan melalui banyak nodi mesenterica dan akhirnya sampai di nodi mesenterica superior (di sekitar arteri mesenterica superior)

Innervasi

Dari saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) plexus mesentericus superior

-terdapat muara-muara yang berbentuk jonjot yang halus dan disebut vili intestinalis yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorpsi untuk menyerap sari makanan -Secara umum jejenum dan ileum memiliki struktur yang hampir sama, tetapi terdapat perbedaan antara keduanya, yaitu :

JEJUNUMILEUM

2/5 proksimal usus halus3/5 distal akhir usus halus

Lingkaran jejenum cenderung mengisi regio umbilikalisIleum mengisi bawah abdomen dan pelvis

Lipatan sirkular (valvula koniventes) pada mukosa terlihat jelasValvula koniventes pada mukosa tidak jelas

Diameter lebih besar daripada ileumDiameter lebih kecil daripada jejenum

Mesenterium lebih tebalMesenterium lebih tipis

Intestinum crassum

intestinum crassum terdiri dari:

Colon

Terdiri dari:- Kolon asendens (kanan p=13 cm)- Kolon transversum (p= 38 cm)- Kolon desendens (kiri p= 25 cm)- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Vaskularisasi:

arteri mesenterica superior ( arteri ileocolica, arteri colica dextra, arteri colica media

arteri mesenterica inferior ( artericiloca sinistra dan arteri sigmoideum

membentuk marginal arteri seperti periarcaden, yang memberi cabang-cabang vasa recta pada dinding usus.

Yang membentuk marginal arteri adalah arteri ileocolica, arteri colica dextra, arteri colica media, arteri colica sinistra dan arteri sigmoidae.

Katup Ileosekal

Adalah katup yang menjadi perbatasan antara Ileum dan Kolon.

Fungsi utama katup ileosekal adalah untuk mencegah kembalinya isi fekal dari kolon ke dalam usus halus.

1.Colon Asendens

Struktur

:

Panjang : 5 inchi (13 cm)

Letak : kuadran kanan bawah, membentang ke atas dari caecum sampai permukaan inferior lobus hepatis dextra membelok ke kiri, membentuk flexura coli dextra.

Vaskularisasi

:

Arteriae : a.ileocolica dan a.colica dextra (cabang a.mesenterika superior)

Venae : mengikuti vena yang sesuai, bermuara ke vena mesenterika superior.

Innervasi:

Berasal dari cabang saraf simpatis dan parasimpatis dari pleksus mienterikus superior.

2.Colon Transversum

Struktur

:

Panjang : 15 inchi ( 38 cm )

Menyilang abdomen, menempati regio umbilikalis

Mulai dari flexura coli dextra (di bawah lobus hepatis dextra) menggantung ke bawah oleh karena adanya mesocolon transversum berjalan ke atas sampai flexura coli sinistra (di bawah lien).

Vaskularisasi

:

Arteriae

: 2/3 proksimal : a.colica media (cabang a.mesenterica superior)

1/3 distal : a.colica sinistra (cabang a.mesenterica inferior)

Venae : bermuara ke v.mesenterica superior et inferior.

Innervasi

:

2/3 proksimal : saraf simpatis dan n.vagus melalui pleksus mientericus superior.

1/3 distal : saraf simpatis dan parasimpatis n.splanchnici pelvici melalui pleksus mientericus inferior.

3.Colon Descendens

Struktur

:

Panjang : 10 inchi ( 25 cm )

Letak : kuadran kiri atas dan bawah, berjalan ke bawah flexura coli sinistra sampai pinggir pelvis di sini colon descendens melanjutkan diri jadi colon sigmoideum.

Vaskularisasi

:

Arteriae : a.colica sinistra dan a.sigmoidea (cabang a.mesenterica inferior)

Venae : bermuara ke vena mesenterica inferior.

Innervasi

:

Saraf simpatis dan parasimpatis n.splanchnici pelvici melalui pleksus mientericus inferior. Appendiks

Anatomi -Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira-kira 10cm dan berpangkal pada sekum, -Apendiks memiliki lumen sempit dibagian proximal dan melebar pada bagian distal. Saat lahir, apendiks pendek dan melebar dipersambungan dengan sekum. Selama anak-anak, pertumbuhannya biasanya berotasi ke dalam retrocaecal tapi masih dalam intraperitoneal. -Pada apendiks terdapat 3 tanea coli yang menyatu dipersambungan caecum dan bisa berguna dalam menandakan tempat untuk mendeteksi apendiks. Posisi apendiks terbanyak adalah Retrocaecal (74%) lalu menyusul Pelvic (21%), Patileal(5%), Paracaecal (2%), subcaecal(1,5%) dan preleal (1%).

Vaskularisasi

Apendiks dialiri darah oleh arteri apendicular yang merupakan cabang dari bagian bawa arteri ileocolica. Arteri apendiks termasuk akhir arteri. Apendiks memiliki lebih dari 6 saluran limfe melintangi mesoapendiks menuju ke nodus limfe ileocaecal.

Caecum

-Merupakan bagian colon tempat peralihan antara intestinum tenue dan crassum.

-Merupakan kantong yang buntu dan termasuk organ intraperitoneal. Letaknya pada fossa iliaca dextra diatas ligamentum liguinalis.

-Pada caecum ini melekat appendix yang merupakan kantong yang sempit, panjang dan buntu. Panjangnya kurang lebih 8 cm, dan melekat pada apex caecum dan difixir oleh mesenteriolum dan mempunyai arteri appendicularis.

-Pada caecum bermuara ileum dan pada muara ini terdapat valvula ileocaecalis. Dari caecum tadi keluar tonjolan kecil yaitu appendix vermiformis. Pada 65% individu, berkontak langsung dengan dinding abdomen posterior di belakang caecum dan colon ascendens. Appendix vermiformis termasuk organ intraperitoneal. .

colon sigmoid

dimulai dari appertura pelvis cranialis menyilang os sacrum kemudian ia melengkung menuju garis tengah setinggi vertebrae S3, dan disini ia bergabung dengan rectum. Colon ini bersifat retroperitoneal.

Vascularisasi intestinum crasum :

Cab.A.mesenterica cranialis1. A.Iliocaecal

2. A.Colica dextra

3.A..Colica media

Cab..A.mesenterica caudalis4.A.Colica sinistra

5.A.Sigmoidea

6.A..Rectalis superior ( a.haemorrhoid superior)

Aliran vena menuju ke V.Mesenterica cranialis /caudalis menuju ke V. porta hepatica

Rektum

Saluran pencernaan yang merupakan bagian dari usus besar.

Panjangnya 12 sampai 13 cm.

Pada bagian cranial diameternya sana dengan diameter colon, tetapi bagian caudal diameternya mengalami pelebaran yang disebut ampula.

Bentuk rektum seperti huruf S.

Mempunyai 3 buah lipatan yang terproyeksi ke dalam lumen rektum yaitu 2 lipatan kecil yang terletak di sebelah kiri dan lipatan besar pada sisi kanan dengan posisi terletak diantara kedua lipatan.

Rektum dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1.Pars Ampularis recti ( pars sacralis recti ); panjangnya kira-kira 12 cm

Terdapat struktur: plica transversalis recti ( Houstons valve)

2.Pars Analis recti (Anal Canal); panjangnya kira-kira 4 cm.

Terdapat struktur:

-Columna rectalis Morgagni dan sinus rectalis

-Sphincter ani internus ( otot polos involunter)

-Sphincter ani eksternus (otot polos volunteer)

-Annulus Haemorhoidalis

Vaskularisasi:

a. Arteri :

1. A.haemorhoidalis superior ( cabang a. messenterica inferior).

2. A.haemorhoidalis medius ( cabang dari a. iliaka interna).3. A.haemorhoidalis inferior ( cabang dari a. pudenda interna)

b. Vena:

1. V.Haemorhoidalis superior---V.messenterica superior---vena porta hepatica.

2. V.haemorhoidalis medius--- v. iliaca interna---v. cava inferior.

3. V.haemorhoidalis inferior--- v. pudenda interna --- vena cava inferior.

Anus

tediri dari canalis analis, spincterani dan fosa ischiorectalis

terdapat m.Shincter ani internus yang involunter dan berfungsi membuka dan menutup anus

m sphincter ani ekternus yang volunteer

Organ viseral

Hepar

Merupakankelenjarterbesardenganberat 1/40 dariberattubuh.

Intraperitoneal

Terletak di bagianatascavitasabdominalistepatdibawahdiafragma (regiohypocondriumdextradan region epigastric)

Facies :

1. Facies diafragmatica terdapat :

- facies ventrale : terdapat struktur lig.faciforme, lig. teres hepatis

- facies cranialis : terdapat struktur pars.affixa hepatis,ligament coronaria

Anterior/Posterior dan triangulare Dex/Snt

- facies dorsalis : terdpt.struktur Vena Cava inferior + impres. oesopagus.

2. Facies visceralis (caudalis) terdapat :- Lobus caudatus, lobus quadratus, Vesica felea pd fossa vesica felea

- Porta hepatis/hillus hepar terdpt : a.hepatica, v.porta, dt hepaticusfacies visceralis hapatis terdapat :

- Tuber omentalis hepatis

- Ligament falciforme, teres hepar

- Ligament venosum Arantii

- Impressio : colica dextra, renalis dextra, gastrica duodenalisAnatomic Lobation, terdiridari :

Lobusdextra

Lobussinistra

2 lobuscentralis (CaudatusdanQuardatus)

Functional Lobation

Digunakanbiasanyauntukkepentinganbedah

Membagi 2 lobussamabesar (dextradansinistra), yaknidenganmenggunakangaris imaginer di faciesdiaphragmatica yang berasaldarivesicavelleamenujuke vena cafa inferior)

Vaskularisasi

1. Nutritif

Dari cabang-cabang a. hepatica propria yang merupakancabangarteri hepatica communis

2. Fungsional

Dari cabang vena porta

AliranLimfa :sebagianmenyertaipembuluhdarahkeportahepatislalukeLnn. Coeliaca

Kandung empedu (VESICA FELEA = GALL BLADDER)

-Letak : intra peritoneum, Tepi inferior hepar dengan garis mid clavicular dextra-Pembagian :- fundus - ductus cysticus (terdapat valvula spiralis)

- collum - corpus

-Saluran Empedu :

1. Ductus Hepaticus : dari lobus hepar dext/sint

2. Ductus Hepaticus Common : gabungan 2 duct hepaticus

3. Ductus cysticus: dari collum visica felea

4. Ductus Choledocus : bertemunya ductus cysticus dengan duct. Hept.common

5. Bergabungnya duct.choledochus dengan ductus pancreaticus mayor masuk ke duodenum

-Vascularisasi : A. cystica cabang dari a. Hepatica, V. Cystica menuju V.hepstica-Fungsi :

1. menyimpan empedu

2. mengentalkan empedu

3. mengeluarkan empedu kalau ada makanan yang mengandung lemakPankreas

1. Kelenjar endokrin :Menghasilkan hormon insulin untuk menurunkan glucosa darah

2. Kelenjar eksokrin : Menghasilkan enzim pencernaan protein dan karbohidrat

Letak/tofographi :

-retroperitonium di dalam lengkungan duodenum sedang bagian caudal pancreas terletak intra peritonium pd hillus lien

Pembagian Pancreas :1. Caput Pancreas dengan procesus uncinatus pd pars descenden duodeni

2. Corpus Pancreas dengan bag. :- margo superior, anterior, inferior, dan tuber omentalis.

3. Cauda Pancreas Hubungan tofographi, pancreas dgn organ organ sekitarnya :

- Ventral : gaster dan colon tranversum

- Cranial : a. lienalis

- Dorsal : aorta abdominalis, vena cava inferior, vasa mesenterika superior

- Caudal : flexura duodenojejunaldan flexura coli sinistra

- Dextra : Pars descenden duodeni

- Sinistra : Hilus lienalisSaluran excresi pada : duodenum

Ductus Wirsung/Ductus Pancreatis, yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima banyak cabang pada perjalanannya. Bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.

Ductus Sartorini/Ductus Pancreatis Accesoris, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi. Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.

Arteri dan vena mesenterica superior terletak anterior dari proc. pancreatic

Vaskularisasi1. Arteriae a.pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )

a.pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)

a.pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan inferior cabang a.lien

2. VenaeVenae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.

Inervasi

Berasal dari serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).

Limpa

Letak : Intra peritoneal, regio hypochondrium sinistra.

Fungsi : - Storage sel darah merah (erythrocyt)

- Menghancurkan sel darah merah yang tua (phagocitosis) tak berhubungan dengan tractus digestivus / pencernaan tapi termasuk jaringan Reticulo Endotheel Sistem.

Permukaan Lien :

1. Facies diafragmatica : licin menempel diafragma dan costa IX,X,XI

2. Facies visceralis : terdapat hillus lienalis, facies gastrica, facies renalis, dan facies colica

3. Margo(tepi lien) : margo inferior, margo lateralis, margo superior terdpt. Incicura lienalis.

Fixatie Lien :

1. ligament lienorenal/phrenico lienalis (berisi vasa lienalis dan cauda pancreas)

2. ligament gastrolienalis ( beisi vasa gastrica breves dan vasa gastro epiploica sinistra)

3. ligament phrenico colica terdapat dibawah tepi caudal lien

Vaskularisasi :

Arteri lienalis :

1. Arteri terbesar dan cabangr terbesar truncus coeliacus.

2. Jalan arteri splenica berkelok-kelok disepanjang margo superior pankreas.

3. Arteri lienalis bercabang menjadi 6 pembuluh arteri yang masuk ke lien melalui hilum lienale.

Vena lienalis :

1. Keluar dari hilum lienal dan berjalan di belakang cauda dan corpus pankreatis.

2. Di belakang collum pankreas, vena lienalis bergabung dengan vena messenterica superior membentuk vena porta hepatis.HISTOLOGI

Intestinum tenue

Struktur khusus pada intestinum tenue adalah :

Plika semisirkularis dari Kerkringi (valvula koliventes)

Plika permanen yang merupakan lipatan sirkuler atau spiral yang tingginya 1/3 sampai 2/3 lumen dan bercabang-cabang terdiri atas mukosa dan submukosa. Makin ke arah anal makin jarang dan menghilang pada pertengahan / akhir ileum.

Vili intestinalis

Merupakan tonjolan propria di permukaan mukosa dan di antara plika kerkringi. Di tengah vili terdapat pembuluh lymfe yang disebut central lateal. Makin ke arah anal makin jarang dan menghilang pada akhir ileum. Terdapat kelenjar lieberkuhn yang merupakan kelenjar tubular.

Mikrovili

Tonjolan halus seperti silinder yang hanya tampak pada E.M. terletak pi permukaan sel absobtif. Mempunyai nama khusus striated border.

Lapisan-lapisan usus halus

Tunika mukosa

Lapisan epitel : terdiri dari bermacam-macam sel, yaitu :

Sel absorbtif : sel silindris dengan striated border, inti lonjong di bagian basal, dan terdapat brush border pada apeks.

Sel goblet : berada di antara sel absorptif, yang menghasilkan glikoprotein asam dari musin sehingga melindungi dan melumasi lapisan usus.

Sel paneth : sel silindris, puncak kecil, terdapat di dasar kripta, dan mengandung lisozim sebagai antibakteri.

Sel silindris rendah : terdapat di atas kripta, banyak mitosis, menggantikan sel absorbtif dan sel goblet

Sel argentafin : tersebar di antara sel-sel yang menutupi vili dan kripta

Lamina propria

Terdiri dari jaringan ikat kendor yang mempunyai banyak sabut-sabut retikuler dan tampak infiltrasi sel-sel limfosit. Kaya akan anyaman kapiler. Ikut membentuk vili da plika kerkringi.

Muskularia mukosa

Terdiri atas 2 lapis otot polos, lapisan dalam sirkuler dan lapisan luar longitudinal. Ikut mementuk plika kerkringi. Berfungsi mendekatkan mukosa dengan makanan sehingga absorbsi lebih sempurna

Tunika submukosa

Terdiri atas jringan ikat kendo yang mempunyai banyak sabut-sabut elastis dan juga terdapat jaringan lemak. Didalamnya terdapat :

Kelenjar dari Brunner : pada duodenum, yang mensekresi mukus.

Plksus submukus dari Meissner, berupa ganglion otonom.

Pleksus dari Heller, berupa pleksus pembuluh darah.

Tunika muskularis eksterna

Terdiri atas 2 lapis otot polos yaitu muskularis sirkularis yang merupakan lapisan dalam dan muskulus longitudinalis yang merupakan lapisan luar. Diantara keduanya terdapat ganglion otonom yang bernama pleksus dri Auerbach.

Tunika adventitia

Terdiri atas jaringan ikat kendor yang tertutup oleh mesotelium (serosa).

1.1.1 Duodenum

Banyak plika kerkringi & bercabang2

vili lebar2 seperti daun

pada lamina propria: terdapat kripta lieberkuhn

pada tunika submukosa: kelenjar Brunner, lebih pucat khas pada duodenum

Pada pertengahan duodenum bermuara duktus choledochus & duktus pankreatikus

Mukosa Epitel : selapis silindris, sel kolumnar dengan mikrovili yang membentuk limbus striatus dn sel goblet

Lamina propria : mengandung serat jaringan ikat halus dengan reticular, jaringan limfoid difus dan nodulus limfoid. Kelenjar intestinal bermuara ke ruang intervilus

Muskularis mukosa

Submukosa

Ada kelenjar duodenal yang berfungsi melindungi mukosa duodenum dari isi lambung yang sangat korosifMuskularis eksterna Lapisan otot polos sirkular dalam Lapisan otot polos longitudinal luar

Dianataranya terdapat pleksus saraf mienterikus

SerosaDitandai banyak tonjolan mirip jari disebut vili. Mengandung sel jaringan ikat, pembuluh adrah, dan sel adiposa1.1.2 Jejenum

batas dengan duodenum tidak jelas

tidak mempunyai tanda khusus

plika kerkringi banyak dan panjang

vili jejenum bagian atas seperti lidah dan bagian bawah seperti jari

kripta lieberkuhn dan sel goblet lebih banyak daripada duodenum

Mukosa

Epitel : selapis silindris dengan sel goblet

Lamina propria : ada nodulud limfoid, kelenjar intestinal

Muskularis mukosa

Submukosa

Mengandung banyak arteri dan vena

Muskularis eksterna

Lapisan otot polos sirkular dalam

Lapisan otot polos longitudinal luar

Diantaranya terdapat pleksus mienterikus

SerosaMembungkus usus halus. Terdapat jaringan ikat, pembuluh adrah, dan sel adiposa1.1.3 Ileum

Plika kerkringi makin jarang dan pendek, akhirnya menghilang pada akhir ileum

Vili pendek dan atrofis, juga menghilang pada akhir ileum

Kripta Liberkuhn dan sel goblet banyak kadang sulit dilihat karena tertutup infiltrsi limfosit

Di dalam lamina propria terdapat kelompok limfosit (lymphonoduli agregasi) yang disebut Peyer patch, merupakan bentukan khas pada ileum.

Cirri khas : agregasi nodulus limfoid (peyers patch)

Nodulus limfoid biasanya meluas ke submukosa, menembus muskularis mukosa dan menyebar di jaringan ikat longgar submukosa

Epitel permukaan melapisi :

Vili

Kelenjar intestinal

Lacteal

Muskularis eksterna

Serosa

Intestinum crassum

Berfungsi sebagai absorbs air dan mencerna selulosa oleh sisa enzim dan kuman pembusuk.Perbedaan dengan usus halus:

-plika kerkringi tidak ada

-vili intestinais tidak ada

-sel goblet lebih banyak- Kripta lieberkuhn lebihn banyak dan lebih dalam karena dinding usus besar lebih tebal

-terdapat plika semilunaris ialah lipatan-lipatan yang dibentuk oleh mukosa,submukosa dan muskulus sirkularis Perbedaan dengan usus halus:

plika kerkringi (-)

vili intestinalis (-)

sel paneth (-), kecuali pada appendix

sel goblet lebih banyak

kripta lieberkuhn > & lebih dalam

plika semilunaris (+) ( mukosa, submukosa & muskularis sirkularis

Taenia coli ( pengumpulan muskulus longitudinal menjadi 3 kelompok ( khas pd colon.

Pada sigmoid menyebar kembali, pd rektum menjadi lapisan kontinu

Serosa merupakan jar. ikat kendor berisi kantong-kantong lemak (appendices epiploicae)

Sel goblet (, sel paneth (-)

1.1.4 Caecum

Stuktur caecum sama dengan struktur histology colon

Taenia coli : bentukan khusus kumpulan muskulus longitudinal

Banyak sel goblet semakin ke bagian distal yang menyekresi mukus

Sel epitel selapis silindris

Dua lapisan otot : sirkular dan longitudinal

Tidak memiliki vili seperti pada usus halus

1.1.5 Apendix

Pada penampang melintang, lumen berbentuk segitiga dan pada orang dewasa kadang tertutup jaringan ikat

Dilapisi oleh epitel selapis silindris engan striated border dan sedikit sel goblet dan pada kripta terdapat sedikit sel paneth

Tidak terdapat vili intestinalis

Lamina propria terdapat limphonodi agregasi

Muskularis mukosa tidak tumbuh sempurna.

1.1.6 Colon

Taenia coli ( pengumpulan muskulus longitudinal mjd 3 kelompok ( khas pd colon

Pada sigmoid menyebar kembali, pd rektum mjd lapisan kontinu

Serosa merup. jar. ikat kendor berisi kantong2 lemak (appendices epiploicae)

Sel goblet (, sel paneth (-)

1.1.7 Rektum

Dilapisi oleh epitel selapis silindris dengan banyak sekali sel goblet

Mukosa mempunyai lipatan longtudinal yang disebut kolumna rektalis dari Morgagni

Muskularis mukosa tidak ada

Di dalam lamina propria dan tunika submukosa terdapat vena yang berliku apabila terjadi bendungan mengakibatkan penyakit haemorhoid

Tunika muskularis eksterna sangat tebal dan muskulus longitudinal tersebar lagi, bagian depan dan belakang lebih pendek daripada rektum sehingga terjadi lipatan yang disebut plika tranversa (2 kiri dan 1 dikanan)

Rektum dibagi 2 :

1. Pars ampularis recta : bagian rectum yang dekat dengan colon. Secara struktur hampir sama dengan colon hanya saja tidak punya taenia coli, yaitu pita otot longitudinal. Epitelnya selapis silindris, ada kelenjar intestinal, dan punya sedikit kelenjar limfoid.

2. Pars analis recta : tunica mukosa membentuk lipatan longitudinal sebanyak 8 buah. Ujung lipatan membatasi lubang anus. Kelenjar intestinal berakhir di sini. Lamina propianya terdiri dari jaringan ikat padat ireguler dan sangat vaskular

Terdapat struktur:

Columna rectalis Morgagni dan sinus rectalis

Sphincter ani internus ( otot polos involunter)

Sphincter ani eksternus (otot polos volunteer)

Annulus Haemorhoidalis

1.1.8 Anus

Epitel :

Mulai dari garis rekto-anal sampai garis ano-perineal dilapisi epitel berlapis pipih tak bertanduk dan selanjutnya yang melapisi sphincter ani externus dilapisi oleh kulit tipis berambut yang mempunyai kelenjar lemak dan kelenjar keringat apokrin yang disebut kelenjar sirkum-analis

Muskularis sirkularis :

Terdiri atas otot polos yang tebal membentuk sphincter ani internus.

Sphincter ani eksterna dibentuk oleh otot bergaris dari pelvis.

1.1.9 Pankreas

Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan hormon.

Bagian eksokrin ( sel mensekresi enzim ditimbun, yang tersusun dalam asini. Enzim yang dihasilkan seperti tripsin, lipase, dan amilase.

Bagian endokrin ( sel mensistesis hormon, yang dikenal sebagai pulau langerhans, hormon yang dihasilkan insulin dan glukagon. Mengandung bermacam0macam sel:

Sel Alfa/sel A: menghasilkan hormon glukagon, yang kerjanya berlawanan dengan insulin yaitu meningkatkan kadar gula darah.

Sel Beta/sel B: menghasilkan hormon insulin, berfungsi untuk memudahkan transpor glukosa ke dalam sel sehingga kadar gula darah menurun.

Sel C: pendahulu sel alfa

Sel D: kinerjanya belum diketahui

Pada penkreas, bagian awal duktus interkalaris masuk ke dalam lumen asinus. Produksi sekresi asini dikeluarkan melalui ductus interkalaris (intralobular) yang kemudian berlanjut sebagai ductus interlobular. Saluran keluar utama disalurkan dalam duktus pankreaticua (duktus wirsungi). Inti yang dikelilingi sitoplasma pucat terletak di sel sentroasinar yang merupakan bagian intra-asinar di duktus interklaris. Sel-sel ini hanya dijumpai di asinus pankreas.

Asinus eksokrin pankreas terdiri atas beberapa sel serosa yang mengelilingi lumen. Sebuah asinus pancreas terdiri dari sel-sel zimogen (penghasil protein). Pankreas memiliki jaringan kapiler luas yang penting untuk proses sekresi. Kebanyakan enzin disimpan sebagai koenzim dalam granul sekretoris sel-sel asinus, yang teraktifkan dalam lumen usus halus setelah disekresi

Merupakan kelenjar pencernaan yang besar dan terletak di dalam perut sehingga disebut juga kelenjar ludah perut.

Terdiri dari 2 komponen, yaitu:1. Eksokrin

Terdiri dari asini serosa yang di dalamnya terdapat sel zimogenik yang tersusun rapat membentuk lobulus kecil berbentuk pyramid yang mengelilingi lumen kecil. Dimana lobules kecil tersebut dikelilingi oleh septum jaringan ikat interlobularis yang didalamnya terdapat pembuluh darah, duktus interlobularis, saraf dan kadang ada corpusculum lamellosum (badan paccini).

Asini serosa ini mempunyai ductus eksretorius yaitu sel sentroasinar yang terpulas pucat dalam lumen. Dan produk hasil eksretoriusnya dikeluarkan melalui ductus interkalaris yang mempunyai lumen kecil dan dilapisi oleh epitel selapis kuboid rendah.

Sekresi eksokrin pancreas diatur oleh ransangan hormaon dan nervus vagus. Hormone di mukosa duodenum yang meransang sekresi pancreas, yaitu :

a. Kolesistokinin

Hormone ini akan meransang sel asinar di pancreas untuk menghasilkan getah pencernaan seperti: amylase ancreas, lipase, deoksiribonuklease, dll.

b. sekretin

Merangsang pengeluaran cairan encer yang kaya ion natrium karbonat yang dihasilkan oleh sel sentroasinar di asini dan sel yang melapisi ductus interkalaris.

2. Endokrin

Komponen ini tersebar di sel organ berupa pulau endokrin yang disebut insula pancreas/pulau langerhans dan berada di antara asini serosa. Sel pada pulau langerhans ini tersusun berderet dan berkelompok dan diantaranya ada jaringan ikat halus dan mengandung banyak anyaman kapiler.

Bagian-bagian :

a. Luar : terdapat kapsula jaringan ikat tipis yangmemisahkan pancreas endokrin dari asini serosa eksokrin

b. Dalam :

1. sel alfa . Warna sitoplasma merah muda yang terletak di bagian perifer dan menghasilkan hormone glucagon

2. Sel beta. Warna sitoplasma biru dan terletak di bagian tengah dan juga menghasilkan hormone insulin

1.1.10 Hepar

Kelenjar tebesar.

Organ yang terbesar ke-2 setelah kulit

Letak: di dalam perut di bawah diafragma.

Hepar dibungkus oleh kapsula glisson: jaringan ikat padat yang mengandung sabut-sabut kolagen dan elastis yang membungkus seluruh permukaan hepar.

Porta hepatis

Tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah.

Fisura pada hati: tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika dan tempat keluarnya duktus hepatika.

Mempunyai hilus: jaringan ikat yang mengikuti pembuluh darah masuk ke hepar dan membagi hepar menjadi 2, yaitu: lobus dan lobulus.

Lobulus pada manusia tidak jelas. Yang jelas terdapat pada babi, beruang, dan unta.

Hepar terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Parenchyma hepar, yang terdiri atas:

a. Sel-sel hepar (hepatosit)

Bentuk: polihedral, diameter: 20-30 m.

Jumlah inti: 1 atau lebih dari 1, bulat.

Hepatosit tersusun dalam lempengan-lempengan setebal 1 sel: lamina hepatis, yang tersususn atas epitel kelenjar.

Sitoplasma eosinofil, tersusun banyak organel: mitokondria, aapratus golgi, lisosom, butir glikogen, dan tetesan lemak.

Lobus dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung duktus biliaris, pembuluh limfe, saraf, dan pembuluh darah.

Bagian perifer lobulus: zona aktif (zone of permanent function).

Bagian sentral lobulus: zona yang tidak aktif (zone of permanent repose).

Zona di antara keduanya: zone of intermediet zone.

b. Kapiler-kapiler empedu

Dibentuk oleh selaput sel dari 2 sel hepatosit yang berdekatan.

Dindingnya mempunyai mikrovili.

Mengalirkan empedu ke arah perifer lobuli, ditampung ke dalam kala hering, yang tersusun atas epitel selapis kubis pucat, susunannnya kurang teratur.

Intralobuler: saluran empedu yang sudah punya dinding sendiri, yang tersusun atas epitel selapis pipih.

2. Sinusoid

Sistem kapiler intralobuler

Lumen lebar dan saling beranastomosis

Memisahkan lamina hepatis yang 1 dengan yang lain.

Dindingnya, terdiri dari:

a. Sel endotel

Tersusun atas sel pipih berinti gelap, sifat:

Selaput sel berlubang-lubang (fenestrated).

Hubungan antar sel tidak lengkap.

Tidak mempunyai basal membran.

b. Sel dari Von kupffer

Inti bulat.

Sel fagosit, mempunyai bentuk seperti bintang karena mempunyai juluran-juluran plasma yang menyusup di antara sel-sel endotel.

Jaringan ikat (septum interlobaris)

Jaringan ikat kendor .

Tempat pertemuan 3 lobuli yang berdekatan, yaitu:

1. Vena interlobularis

Cabang dari vena porta, penampang terbesar, dinding tipis.

2. Arteri interlobularis

Cabang dari arteri hepatika, penampang terkecil, dinding tebal.

3. Duktus interlobularis

Saluran empedu, penampang sedang, tersusun atas epitel selapis kubis.

Ketiga lobuli tersebut akan membentuk segitiga kiernan (portal triad).

Lobulasi Hepar, vena sentralis sebagai pusatnya.

1.1.11 Empedu

Membran luar diselubungi oleh Jaringan Epitel Selapis Pipih

Ada 3 lapisan :a. Lamina Propia => terdapat papil-papil propia, Crypts dan Arteriol dan Venule

b. Jaringan Otot Polos => terdapat jaringan ikat elastis

c. Serosa => terdapat jaringan ikat perimuskular, nervus dan arteri dan vena

Lapisan-lapisan kandung empedu:

1. tunika submukosa

Berlipat-lipat seperti sarang lebah. Dilapisi oleh epitel selapis silindris yang pucat dengan mikrovilli yang cepat mengalami autodigesti post mortem. Lamina propria terdiri dari jaringan ikat dengan sedikit otot polos.

2.Tunika muskularis

Terdiri dari otot polos yang tebal dengan arah sirkuler dan longitudinal dengan diantaranya terdapat sabut-sabut elastis

3.Tunika serosa/adventitia

Terdiri atas jaringan ikat kendor yang dilapisi oleh mesotel,mengandung pembuluh darah

Extra hepatic duct

a.Duktus hepatikus

b.Duktus cystikus

c.Duktus choleodochus

ketiga saluran ini merupakan saluran empedu diluar hepar

1.1.12 Limpa

Tunika serosa (pembungkus lien) ( epitel selapis pipih Capsula/Tunika fibrosa ( jaringan ikat fibrous padat, berisi :1. Berkas kolagen >>2. Otot polos