33
SOAL DOKTER GIGI X BEKERJA SEBAGAI KEPALA PUSKESMAS DI DAERAH PERBATASAN INDONESIA DAN PAPUA NUGINI. DI PUSKESMAS TERSEBUT MASIH SANGAT MINIM SUMBERDAYA MANUSIA. DIA HANYA DITEMANI OLEH SEORANG PERAWAT. TIDAK ADA TENAGA ADMINISTRASI DI PUSKESMAS TERSEBUT. DOKTER GIGI X ADALAH SEORANG DOKTER GIGI YANG BERDEDIKASI TINGGI. SETIAP HARI DIA MELAYANI MASYARAKAT YANG DATANG BEROBAT DENGAN TEKUN PENUH CINTA KASIH. BAHKAN TERKADANG DIA HARUS MENGORBANKAN UANG PRIBADINYA BILA KEKURANGAN OBAT. KARENA MINIMNYA TENAGA ADMINISTRASI, MENGAKIBATKAN DOKTER GIGI X TIDAK SEMPAT MEMBUKUKAN KEUANGAN DAN DANA-DANA YANG DITERIMA DARI PEMDA. HAL INI MENGAKIBATKAN DIA DITUDUH

korupsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: korupsi

SOALDOKTER GIGI X BEKERJA SEBAGAI KEPALA PUSKESMAS DI DAERAH PERBATASAN INDONESIA DAN PAPUA NUGINI. DI PUSKESMAS TERSEBUT MASIH SANGAT MINIM SUMBERDAYA MANUSIA. DIA HANYA DITEMANI OLEH SEORANG PERAWAT. TIDAK ADA TENAGA ADMINISTRASI DI PUSKESMAS TERSEBUT. DOKTER GIGI X ADALAH SEORANG DOKTER GIGI YANG BERDEDIKASI TINGGI. SETIAP HARI DIA MELAYANI MASYARAKAT YANG DATANG BEROBAT DENGAN TEKUN PENUH CINTA KASIH. BAHKAN TERKADANG DIA HARUS MENGORBANKAN UANG PRIBADINYA BILA KEKURANGAN OBAT. KARENA MINIMNYA TENAGA ADMINISTRASI, MENGAKIBATKAN DOKTER GIGI X TIDAK SEMPAT MEMBUKUKAN KEUANGAN DAN DANA-DANA YANG DITERIMA DARI PEMDA. HAL INI MENGAKIBATKAN DIA DITUDUH KORUPSI OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BAGAIMANA PENDAPAT ANDA?

Page 3: korupsi

Korupsi menurut Huntington (1968) adalah perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yg diterima oleh masy, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dlm rangka memenuhi kepentingan pribadi.

Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum.

Page 4: korupsi

korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime)

Page 5: korupsi

Sebab-Sebab KorupsiPenyebab adanya tindakan korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam. Secara umum dapat dirumuskan sesuai dg pengertian korupsi diatas yaitu bertujuan utk mendptkan keuntungan pribadi /kelompok /keluarga/ golongannya sendiri.

Page 6: korupsi

Faktor-faktor secara umum yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan korupsi antara lain :Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dlm posisi2 kunci yg mampu memberi ilham dan mempengaruhi tingkah laku yg menjinakkan korupsi. Kelemahan pengajaran2 agama dan etika. Kurangnya pendidikan. Adanya banyak kemiskinan.

Page 7: korupsi

Tidak adanya tindakan hukum yang tegas.

Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku anti korupsi.

Struktur pemerintahan. Perubahan radikal, suatu sistem nilai

yang mengalami perubahan radikal, korupsi muncul sebagai penyakit transisional.

Keadaan masyarakat yang semakin majemuk.

Page 8: korupsi

Dalam teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi :•Greeds(keserakahan) : berkaitan dengan adanya perilaku serakah yg scr potensial ada di dalam diri setiap orang. •Opportunities(kesempatan) : berkaitan dg keadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yg sedemikian rupa, shg terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan. •Needs(kebutuhan) : berkaitan dg faktor2 yg dibutuhkan oleh individu2 utk menunjang hidupnya yg wajar. •Exposures(pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan melakukan kecurangan.

Page 9: korupsi

Korupsi telah didefinisikan secara jelas oleh UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001 dalam pasal-pasalnya. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, terdapat 33 jenis tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi. 33 tindakan tsb dikategorikan ke dalam 7 kelompok yakni :•Korupsi yg terkait dg merugikan keuangan Negara •Korupsi yg terkait dg suap-menyuap •Korupsi yg terkait dg penggelapan dalam jabatan •Korupsi yg terkait dg pemerasan •Korupsi yg terkait dg perbuatan curang •Korupsi yg terkait dg benturan kepentingan dlm pengadaan •Korupsi yg terkait dg gratifikasi .

Macam-Macam Korupsi

Page 10: korupsi

KORUPSI

Kaidah Hukum yang Bersifat

Normatif berdasarkan UU

no 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana

Korupsi)

Setiap orang yang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri

atau orang lain, atau suatu korporasi, yang dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian negara

Abuse of Power atau

penyalahgunaan wewenang atau

kekuasaan

Keuangan atau kekayaan milik “Pemerintah” atau “Swasta” maupun “masyarakat” baik secara keseluruhan maupun sebagian, sebagai unsur pokok

atau elemen yang tidak terpisahkan dari pengertian “negara “ atau “State”

Hampir 90% tindak pidana korupsi melibatkan pejabat

publik yang memegang jabatan publik

Page 11: korupsi

10 Tindak Korupsi di Bidang Public Procurement

Bagaimana dan darimana

Uang – Barang – Fasilitas

hasil korupsi diperoleh

SUMBANGAN ILEGALILEGAL

CONTRIBUTION

BISNIS ORANG DALAM

INSIDER TRADING

PILIH KASIHFAVORITISM

PEMERASANEXTORTION

PEMALSUANFRAUD

PENGGELAPANEMBLEZZLEMENT

PENYUAPANBRIBERY

PENYALAHGUNAAN WEWENANG

ABUSE OF POWER

NEPOTISMENEPOTISM

KOMISICOMMISION

Page 13: korupsi

UU No 31 tahun 1999(sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001)

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun. Setiap orang yang :a.memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya ; atau b.Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya.Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

Page 14: korupsi

PenggelapanEmbezzlement

Perbuatan mengambil tanpa hak oleh seseorang yang telah diberi kewenangan, untuk mengawasi dan bertanggung jawab penuh terhadap barang milik negara, oleh pejabat publik maupun swasta.

Page 15: korupsi

PemalsuanFraud

Suatu tindakan atau perilaku untuk mengelabui orang lain atau organisasi untuk keuntungan dan kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain

Page 16: korupsi

PemerasanExtortion

Memaksa seseorang untuk membayar atau memberikan sejumlah uang atau barang, atau bentuk lain, sebagai ganti dari seorang pejabat publik untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Perbuatan tersebut dapat diikuti dengan ancaman fisik ataupun kekerasan.

Page 17: korupsi

Penyalahgunaan Jabatan atau WewenangAbuse of Power

Mempergunakan kewenangan yang dimiliki, untuk melakukan tindakan yang memihak atau pilih kasih kepada kelompok atau perorangan, sementara bersikap diskriminatif terhadap kelompok atau perorangan lainnya.

Page 18: korupsi

Pertentangan Kepentingan/ Memiliki Usaha Sendiri

Internal Trading

Melakukan transaksi publik dengan menggunakan perusahaan milik pribadi atau keluarga, dengan cara mempergunakan kesempatan dan jabatan yang dimilikinya untuk memenangkan kontrak pemerintah.

Page 19: korupsi

Pilih KasihFavoritism

Memberikan pelayanan yang berbeda berdasarkan alasan hubungan keluarga, afiliasi partai politik, suku, agama dan golongan, yang bukan berdasarkan alasan objektif seperti kemampuan, kualitas, rendahnya harga serta profesionalisme kerja.

Page 20: korupsi

Menerima KomisiCommision

Pejabat publik yang menerima sesuatu yang bernilai, dalam bantuan uang, saham, fasilitas, barang, dan lain-lain, sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan atau hubungan bisnis dengan pemerintah.

Page 21: korupsi

NepotismeNepotism

Tindakan untuk mendahulukan sanak keluarga, kawan dekat, anggota partai politik yang sepaham dalam penunjukkan atau pengangkatan staf, panitia pelelangan atau pemilihan pemenang lelang.

Page 22: korupsi

Kontribusi/ Sumbangan IlegalIllegal Contribution

Hal ini terjadi apabila partai politik atau pemerintah yang sedang berkuasa pada waktu itu menerima sejumlah dana sebagai suatu kontribusi dari hasil yang dibebankan kepada kontrak-kontrak pemerintah

Page 23: korupsi

BIDANG POLITIKKorupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) .Korupsi di pemilu dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, krn pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi spt kepercayaan dan toleransi.

Page 24: korupsi

DI BIDANG EKONOMIKorupsi :Mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan.Mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan.korupsi juga mengacaukan “lapangan perniagaan”. Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.

Page 25: korupsi

Cara Pencegahan Dan Strategi Pemberantasan Korupsi

Page 26: korupsi

Menurut Baharuddin Lopa, “Mencegah korupsi tidaklah begitu sulit kalau kita scr sadar utk menempatkan kepentingan umum (kepentingan rakyat banyak) di atas kepentingan pribadi atau golongan. Ini perlu ditekankan sebab betapa pun sempurnanya peraturan, kalau ada niat untuk melakukan korupsi tetap ada di hati para pihak yang ingin korup, korupsi tetap akan terjadi karena faktor mental itulah yang sangat menentukan.”

Page 27: korupsi

Dalam melakukan analisis atas perbuatan korupsi dapat didasarkan pada 3 (tiga) pendekatan berdasarkan alur proses korupsi yaitu :Pendekatan pada posisi sebelum perbuatan korupsi terjadi, Pendekatan pada posisi perbuatan korupsi terjadi, Pendekatan pada posisi setelah perbuatan korupsi terjadi.

Page 28: korupsi

Dari tiga pendekatan ini dapat diklasifikasikan 3 strategi utk mencegah dan memberantas korupsi yg tepat yaitu :

Strategi Preventif.Strategi ini harus dibuat dan dilaks dg diarahkan pd hal-hal yg menjd penyebab timbulnya korupsi. Perlu dibuat upaya yg dpt meminimalkan peluang utk melakukan korupsi , upaya ini melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaanya agar dapat berhasil dan mampu mencegah adanya korupsi.

Page 29: korupsi

Strategi Deduktif.Strategi ini harus dibuat dan dilaks terutama dg diarahkan agar apbl suatu perbuatan korupsi terlanjur terjadi, maka perbuatan tsb akan dpt diketahui dalam waktu yang sesingkat2nya dan seakurat2nya, shg dpt ditindaklanjuti dg tepat. Dengan dasar pemikiran ini banyak sistem yg hrs dibenahi, shg sistem2 tsb akan dpt berfs sbg aturan yg cukup tepat memberikan sinyal apabila terjadi suatu perbuatan korupsi. .

Page 30: korupsi

Strategi Represif.Strategi ini hrs dibuat dan dilaks terutama dg diarahkan utk memberikan sanksi hukum yg setimpal scr cepat dan tepat kpd pihak2 yg terlibat dlm korupsi.

Page 31: korupsi

Dg dasar pemikiran ini proses penanganan korupsi sejak dari tahap penyelidikan, penyidikan dan penuntutan spi dg peradilan perlu dikaji utk dpt disempurnakan di segala aspeknya, shg proses penanganan tsb dpt dilakukan scr cepat dan tepat. Namun implementasinya harus dilakukan terintregasi.

Page 32: korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

adalah komisi di Indonesia yg dibtk pd tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Ind. Komisi ini didirikan berdasarkan UU RI Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 33: korupsi