Embed Size (px)
Citation preview
MACHMUD HASJIM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Seminar Nasional Permatadi Universitas SriwijayaPalembang, 24 Mei 2010
MENGATASI KRISIS ENERGIDI INDONESIA
Kebutuhan Energi terus meningkat Jenis energi primer dominan : MINYAK BUMIProduksi dan cadangan minyak bumi nasional cenderung
menurunHarga minyak mentah dunia berfluktuasiBeban subsidi melampaui yang dianggarkanPemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi (±28%)Pemerintah menetapkan untuk mengurangi dominasi
BBM Perpres No. 5/2006 BBM : 51,66% (2006) 20% (2025)Gas Bumi : 28,57% (2006) 30% (2025)Batubara : 15,34% (2006) 33% (2025)EBT : 4,43% (2006) 17% (2025)
POTENSI SUMBERDAYA ENERGI FOSIL
CADANGAN MINYAK BUMI DUNIA
NorthAmerica
Asia Pacific
Africa Europe & Eurasia
Middle East
South & Cent.
America
Proved reserves at end 2007Thousand Million Barrels
40.869.3
111.2 117.5143.7
755.3
Total : 1,2379 Trilyun BarrelsMiddle East : 61,02%Indonesia : 0,35%
CADANGAN GAS BUMI DUNIA
Proved reserves at end 2007Trillion Cubic Metres
South & Cent. America
NorthAmerica
Asia Pacific
Africa Europe & Eurasia
Middle East
7.73 7.98
14.46 14.58
59.41
73.31
Total : 177,36 Trillion Cubic MetresMiddle East : 41,3%Indonesia : 1,7%
CADANGAN BATUBARA DUNIAProved reserves at end 2007Thousand Million Tonnes
1.416.3
250.5257.5
272.2
NorthAmerica
Asia PacificAfrica Europe & Eurasia
Middle East
South & Cent. America
49.6
Total : 847,49 Billion TonnesAsia Pacific : 30,4%Indonesia : 0,5%
RASIO CADANGAN-PRODUKSI ENERGI FOSIL
Fossil Fuel Reserves-to-Production (R/P) Ratios at End 2007
Oil
Gas
Coal
OECD Former Soviet Union WorldEMEs excl.Former Soviet Union
500
400
300
200
100
0
SUMBERDAYA DAN CADANGANBATUBARA NASIONAL
HYPOTHETIC INFERRED INDICATED MEASURED TOTAL PROBABLE PROVENSumatra 20,148.46 13949,28 10,734.67 7,699.17 52,531.58 3,781.44 904.80 Java 5.47 6.65 - 2.09 14.21 - - Kalimantan 3,389.28 21,028.92 2,893.82 13,156.04 40,468.07 2,605.99 4,556.99 Sulawesi - 146.91 33.09 53.10 233.10 - 0.06 Maluku - 2.13 - - 2.13 - - Papua 89.40 64.02 - - 153.42 - -
TOTAL 23,632.61 35,197.91 13,661.59 20,910.39 93,402.51 6,387.43 5,461.79
RESOURCES (million tons) RESERVES (million tons)LOCATION
Sumberdaya CBM Nasional
POTENSI EBT DI INDONESIA
Types ResourcesEquivalent
ValueExisting
Utilization
Hydro 845.00 juta BOE 75.67 GW 4.2 GW
Geothermal 219.00 juta BOE 27.00 GW 0.8 GW
Mini/Micro Hydro 0.45 GW 0.45 GW 0.084 GW
Biomass 49.81 GW 49.81 GW 0.3 GW
Solar - 4.80 kWh/m2/day 0.008 GW
Wind 9.29 GW 9.29 GW 0.0005 GW
Uranium24.112 ton* e.q. 3 GW for 11 years
- -
* Resources only exist in Kalan region – West Kalimantan
PRODUKSI ENERGI FOSIL
PRODUKSI MINYAK BUMI DUNIA (Juta Barrel per Hari, 1982 - 2007)
50
80
20
70
60
40
30
10
85 90 95 00 05
Asia Pacific
Africa
Middle East
Europe & Eurasia
S. & Cent. America
Nort America
Total : 81,53 Juta BOPDMiddle East : 30,8%Indonesia : 1,2%
PRODUKSI GAS BUMI DUNIA (Miliar meter kubik, 1982 - 2007)
85 90 95 00 05
1000
2000
3000
Rest of World
Asia Pacific
Europe & Eurasia
North America
Total = 2940 miliar m3
= 284,5 BCFDEurope & Eurasia : 36,5%Indonesia : 2,3%
PRODUKSI BATUBARA DUNIA (Setara Juta Ton Minyak)
19972007
NorthAmerica
S & CentAmerica
Europe & Eurasia
Middle East & Africa
Asia Pacific
1800
1000
500
1500
Total : 3135,6 juta toe = 6395,6 juta ton
Asia Pacific : 59,0%Indonesia : 3,4%
PRODUKSI ETHANOL DUNIA (Setara Juta Ton Minyak)
PRODUKSI PHOTOVOLTAIK DUNIA
Other IEA PVPSUSAGermanyJapan
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DUNIA
PRODUKSI ENERGI PRIMER INDONESIA
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1993 1996 1998 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Ju
ta S
BM
Batubara Minyak Bumi Gas Bumi Tenaga Air Geothermal Biomasa
Juta
SB
M
KONSUMSI ENERGI DUNIA (Setara Juta Ton Minyak, 1982 - 2007)
85 90 95 00 05
11000
Coal
Hydroelectricity
Natural Gas
Oil
Nuclear Energy5000
Total : 11099,3 juta toeOil = 35,61%Gas = 23,76%Coal = 28.62%
KONSUMSI MINYAK BUMI DUNIA(Juta Barrel per Hari, 1982 - 2007)
50
80
20
70
60
40
30
10
85 90 95 00 05
Asia Pacific
AfricaMiddle East
Europe & Eurasia
S. & Cent. America
North America
Total : 85,22 juta BOPDAsia Pacific : 30,0%US : 23,9%Middle East : 7,4%Indonesia : 1,4%
KONSUMSI GAS BUMI DUNIA(Milliar Meter Kubik, 1982 - 2007)
85 90 95 00 05
1000
2000
3000
Rest of World
Asia Pacific
Europe & Eurasia
North America
Total : 2921,9 miliar m3
Europe & Eurasia : 39,4%Asia Pacific : 15,3%US : 22,6%Indonesia : 1,2%
KONSUMSI BATUBARA DUNIA(Setara Juta Ton Minyak)
19972007
NorthAmerica
S & CentAmerica
Europe & Eurasia
Middle East & Africa
Asia Pacific
1900
1000
500
1500
Total : 3177,5 juta toeAsia Pacific : 59,7%US : 18,1%Indonesia : 0,9%
KONSUMSI ENERGI NUKLIR DUNIA(Setara Juta Ton Minyak)
85
200
400
600Rest of World
Asia Pacific
Europe & Eurasia
North America
90 95 00 05
KONSUMSI HYDROELECTRICITY DUNIA(Setara Juta Ton Minyak)
500
200
700
600
400
300
100
85 90 95 00 05
Asia Pacific
Middle East
Europe & Eurasia
S. & Cent. America
Nort America
PRODUKSI, KONSUMSI DAN EKSPOR ENERGI DALAM NEGERI
Minyak Bumi Gas Bumi
PLTA & PLTP
PRODUKSI, PEMAKAIAN DALAM NEGERI DAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA
0
50
100
150
200
250
2003 2004 2005 2006 2007
Juta
Ton
Production Domestic Sales Export
Juta
To
n
FORECAST PRODUKSI, PEMAKAIAN DALAM NEGERI DAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
Juta
Ton
Production Domestic Sales Export
Juta
To
n
ENERGI FOSIL MASIH MENDOMINASI BAUR ENERGI 3 DEKADE KE DEPAN
IEA (Background paper in 10th International Energy Forum, Doha, 22-24 April 2006)
SUPPLY & DEMAND ENERGI
PERMINTAAN MINYAK DUNIA
PERMINTAAN MINYAK NASIONAL
SUPPLY & DEMAND MINYAK NASIONAL
200
250
300
350
400
450
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
(Mil
lio
n B
OE
)
Supply Demand
Mil
lio
n B
OE
2001990 1995 2000 2005
0
50
100
150
200
250
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Supply Demand
300
250
350
400
450
SUPPLY & DEMAND GAS NASIONAL
200
250
300
350
400
450
500
550
600
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
(Mil
lio
n B
OE
)
Supply Demand
Mil
lio
n B
OE
2001990 1995 2000 2005
0
50
100
150
200
250
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Supply Demand
300
250
350
400
450
500
550
600
SUPPLY & DEMAND BATUBARA NASIONAL
0
50
100
150
200
250
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
(Mil
lio
n B
OE
)
Supply Demand
Mil
lio
n B
OE
50
100
150
1990 1995 2000 2005
200
250
0
50
100
150
200
250
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Supply Demand
NATIONAL ENERGY DEMAND; BY TYPE
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
(Mill
ion
BO
E)
Coal Oil Fuels Natural Gas Electricity LPG Biomass
Mil
lio
n B
OE
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1990 1995 2000 2005
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Coal Oil Fuels Natural Gas Electricity LPG Biomass
NATIONAL ENERGY DEMAND; BY SECTOR
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
(Mill
ion
BO
E)
Industry Households & Commercial Transportation Others
Mil
lio
n B
OE
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1990 1995 2000 2005
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Industry Households & Commercial Transportation Others
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN ENERGI
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN ENERGI
2006
Kebijakan Energi Nasional
Kebijakan Utama:
1. Penyediaan Energi:a. Penjamin ketersediaan pasokan energi dalam negerib. Pengoptimalan produksi energic. Pelaksanaan konservasi energi2. Pemanfaatan Energi a. Efisiensi pemanfaatan energi b. Diversifikasi Energi3. Penetapan Kebijakan Harga Energi4. Pelestarian Lingkungan
Kebijakan Pendukung1. Pengembangan Istruktur energi2. Kemitraan Pemerintah dan Dunia Usaha3. Pemberdayaan Masyarakat4. Pengembangan Litbang serta Diklat
SASARAN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
• Kebijakan Energi di tingkat daerah disusun dengan mengacu pada Kebijakan Energi Nasional.
• Pemerintah Daerah diberikan keleluasaan untuk menyusun Kebijakan Daerah di bidang energi sesuai dengan potensi dan kondisi daerah setempat.
• Konservasi energi secara nasional dari seluruh sektor
• Intensifikasi sumberdaya energi fosil dan non fosil
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL DAN DAERAH
BBM; 53.1%
BBG (Pipa); 0.1%
LPG; 10.6%
Listrik; 36.1%
Batubara (Briket); 10%
ENERGI (FINAL) INDONESIA 2006 dan 2010
Sektor Transportasi 2006 Sektor Transportasi 2010
Sektor Rumah Tangga dan Komersial 2010Sektor Rumah Tangga dan Komersial 2006
BBM; 28.1%
BBG (Tabung);
1.5%
BBG (Pipa); 6.4%
LPG; 19.0%
Listrik; 40.1%
Bio-oil; 3.7%Batubara
(Briket); 1.2%
Bio-diesel; 0.4%
BBM (Solar); 42.3%
BBM (Premium);
46.4%
Bio-etanol; 7.6%
BBG; 1.4%Bio-oil; 1.9%
BBM (Solar); 45.9%
BBM (Premium);
54.1%
Sektor Pembangkit Listrik 2006
Gas; 19.6%
Listrik; 13.1%
Batubara; 22.5%
LPG; 1.1%
BBM; 43.7%
ENERGI (FINAL) INDONESIA 2006 dan 2010Sektor Industri 2010Sektor Industri 2006
Gas; 20.4%
Listrik; 12.4%
Batubara; 34.9%
LPG; 1.4%
BBM; 27.8%
Biofuel; 3.1%
Gas ; 14.3%
Batubara-Hybrid; 0.0%
Batubara; 46.2%
Hydro; 9.6%
Panas Bumi; 5.3%
Biofuel; 0.9%
BBM; 23.7%
Gas ; 8.3%Batubara-
Hybrid; 2.2%
Batubara; 71.4%
Hydro; 7.8%
Panas Bumi; 6.8%
Biofuel; 0.8% BBM; 2.7%
Sektor Pembangkit Listrik 2010
MENGATASI KRISIS ENERGI
• Potensi Energi Nasional cukup besar• Masih didominasi Energi Fosil, Pemanfaatan EBT
masih sangat terbatas, potensial dikembangkan untuk mengatasi krisis BBM:
Types Resources Utilization (%)
Hydro (GW) 75.6700 4.2000 (5.55)
Geothermal (GW) 27.0000 0.8000 (2.96)
Mini/Micro Hydro (GW) 0.4500 0.0840 (18.67)
Biomass (GW) 49.8100 0.3000 (0.60)
Solar (GW)4.80
kWh/m2/day 0.0080
Wind (GW) 9.2900 0.0005 (0.01)
Uranium (ton) 24.1120 -
CBM (TCF) 453.3 -
*) CBM masih dalam tahap eksplorasi, belum dimanfaatkan
MENGATASI KRISIS ENERGI
SEKTOR MIGASIntensifikasi Eksplorasi
EOR
SEKTOR BATUBARA: 15,34% 33%Pemanfaatan Existing : • PLTU Industri, Komersial, Transportasi, dan RT• Briket RT, Industri kecil menengah
Pemanfaatan Prospek: • UBC, peningkatan kalori antar pulau/ ekspor• Gasifikasi : teknologi sederhana, investasi kecil, telah
pernah ada percontohan gas kota batubara untuk RT, perlu ditindaklanjuti
• Likuifaksi : perlu percepatan untuk implementasi
MENGATASI KRISIS ENERGI
SEKTOR BIOFUEL : 5% Tranportasi & Industri• Telah diproduksi dengan komersial • Perlu ditingkatkan pemanfaatannya (saat ini biosolar
dengan campuran 10% Biodiesel 90% solar) misalnya dengan pendekatan pada pabrikan otomotif untuk modifikasi mesin agar % biodiesel lebih signifikan (misalnya 50% – 80%).
• Perlu kebijakan penyediaan bahan baku (penanaman pulau tak berpenghuni dengan bahan baku biofuel)
• Lebih memasyakatkan penggunaan Biosolar dan BBN lainnya secara umum
MENGATASI KRISIS ENERGI
SEKTOR EBT LAINNYA• CBM : perlu percepatan eksplorasi (lebih intensif)
pemanfaatan PLTG skala kecil• Nuklir : perlu sosialisasi kepada masyarakat,
pembangunan PLTN di pulau tak berpenghuni dan stabil serta dekat dengan pusat industri.
• Air (PLTMH), Surya, Angin, Biomassa, Biogas : peningkatan pemanfaatan dengan prioritas sebagai sumber energi setempat (SES).
PENUTUPIndonesia memiliki potensi sumberdaya energi non fosil cukup besar untuk mengatasi krisis energi.Untuk percepatan mengatasi krisis Energi, perlu kebijakan yang kondusif di tingkat nasional untuk memicu daerah melaksanakan pemanfaatan potensi sumberdaya energi setempat. Dewan Energi Daerah Perencanaan Energi Daerah
Prioritas pengembangan energi:
1. JANGKA PENDEK• Gas bumi bagi daerah penghasil gas bumi, elpiji bagi daerah lain• Briket, UBC untuk sektor RT & Industri• Synthetic Gas Batubara gas kota, industri• Bahan Bakar Nabati (biodiesel / bioetanol) (Penanaman bahan baku
BBN di pulau yang belum berpenduduk) transportasi, industri• Biogas untuk daerah peternakan• Panas Bumi PLTP industri, RT
PENUTUP
2. JANGKA PANJANG• Intensifikasi Migas (Eksplorasi dan EOR)• Crude Synthetic Oil (CSO) Batubara transportasi,
Industri, RT• Coal Bed Methane PLTG skala kecil• Nuklir (PLTN di pulau yang tidak berpenghuni yang terletak
dekat dengan Sentra Industri) PLTN industri, RT, transportasi
3. Secara konsisten dapat melaksanakan perubahan energi mix nasional pada Peraturan Presiden No. 5/2006 untuk pemanfaatan batubara, gas, dan EBT secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
• BP Statistical Review of World Energy, June 2008• Pusat Data dan Informasi, DESDM RI 2008• Indonesian Coal Book 2008/2009, Indonesia Coal Mining
Association, 2008• Direktori Industri Penunjang Energi Baru Terbarukan
dan Konservasi Energi, DJLPE, DESDM RI, 2005
TERIMA KASIH
