38
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN MAT A PELAJARAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI OPTIMALISASI PEMAHAMAN PSIKOLOGI BELAJAR SISWA KELAS XI APK 3 SMK NEGERI 1 SURABAY A TA HUN AJARAN 201 0/2011 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: S! N"#$%l%& S' P( NIP : 132 0)3 22* DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA SMK NEGERI 1 SURABAYA 2010

KTI 1 Mala

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 1/38

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM

MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN MATA PELAJARAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI

OPTIMALISASI PEMAHAMAN PSIKOLOGI BELAJAR 

SISWA KELAS XI APK 3 SMK NEGERI 1 SURABAYA

TAHUN AJARAN 2010/2011

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

S! N"#$%l%& S' P(

NIP : 132 0)3 22*

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYASMK NEGERI 1 SURABAYA

2010

Page 2: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 2/38

ABSTRAK 

Proses pembelajaran administrasi perkantoran, faktor yang

terpenting adalah bukan pada tataran kemampuan siswa dalam

 pengenalan konsep. Namun jauh dari itu tujuan dari tujuan

 pembelajaran administrasi perkantoran adalah sejauh mana kemampuan

siswa mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Adanya sebuah

kesadaran psikologis di harapkan akan menumbuhkan sebuah kesadaran

kognitif pada siswa bagaimana seharusnya besikap dan bertingkah laku

dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pada saat berada di tengah-

tengah dunia kerja mampu ikut menyelesaikan segala persoalan-

 persoalan kemasyarakatan. Dengan demikian penelitian ini mengambil

sebuah deskripsi penelitian yaitu meningkatkan kemampuan siswadalam membuat jurnal penyesuaian mata pelajaran administrasi

 perkantoran melalui optomalisasi pemahaman psikologi belajar siswa

kelas X AP! " S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$.

Penelitian ini betujuan untuk mendapatkan gambaran empiris

tentang( meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat jurnal

 penyesuaian mata pelajaran administrasi perkantoran melalui

optimalisasi pemahaman psikologi belajar siswa kelas X AP! " S#! 

 Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$.

)bser*asi dasar dilakukan kepada seluruh siswa kelas X AP! "

S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ yang berjumlah %

kelas. )bser*asi dasar dilaksanakan dalam kondisi siswa mengikuti

 pelajaran Administrasi perkantoran di dalam kelas. +aktu obser*asi

dilaksanakan selama % kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan

selama % jam pelajaran. Setting atau lokasi P! ini siswa kelas X AP! 

" S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ dengan jumlah siswa

% anak.

asil penelitian menunjukan bahwa optimalisasi pemahaman

 psikologis belajar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

membuat siswa dalam membuat jurnal penyeseuaian mata pelajaranadministrasi perkantoran melalui siswa kelas X AP! " S#! Negeri $

Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ adalah memuaskan. Se/ara

keseluruhan hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan, baik 

dalam menganilisis masalah maupun moti*asi belajar siswa.

Page 3: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 3/38

KATA PENGANTAR 

Puji syukur pada setiap nikmat yang diberikan uhan pada

 penulis termasuk dalam menyelesaikan makalah ini. Penelitian

 pendidikan ini tentunya banyak sekali keterbatasan-keterbatasan dalam

 penelitian ini mendeskripsikan 0#eningkatkan kemampuan siswa

dalam membuat jurnal penyesuaian mata pelajaran administrasi

 perkantoran melalui optimalisasi pemahaman psikologi belajar siswa

kelas X AP! " S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$1.

Penulisan juga menyampaikan terima kasih kepada beberapa

 pihak yang telah membantu terselesainya karya tulis ini baik itu sa/ara

moriil maupun materiil kepada penulis. Semoga uhan 2ang #aha 3sa

men/atat segala amal kebaikannya.

Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenannya

kepada pemba/a manakala dalam penulisan karya tulis ini terjadi

kesalahan dan kekeliruan segala bentuk saran dan kritik sangat kami

harapkan demi perbaikan penulisan di masa yang akan datang.

  Penulis

Siti Nurmala, S.Pd

Page 4: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 4/38

DA+TAR ISI

A4A#AN 56D64 777777777777777777 i

43#8A9 P3N:3SAAN 777777777777777.. ii

A8S9A! 77777777777777777777 iii

!AA P3N:ANA9 7777777777777777 i*

DA;A9 S 777777777777777777777 *

8A8 P3NDA646AN

A. 4atar 8elakang 77777777777777777 $

8. 9umusan #asalah 777777777777777... <

=. ujuan Penelitian 7777777777777777. <

D. #anfaat Penelitian 777777777777777... >

8A8 !A5AN P6SA!A

A. !onsep 8elajar 77777777777777777. ?

8. eori lmu 5iwa Daya Atau #ental Disiplin 77777.. @

=. Pengaruh eori 8elajar erhadap !urikulum 77777. %>

D. ipotesis indakan 7777777777777777"&

8A8 #3)D)4): P3N34AN

A. dentifikasi #asalah 77777777777777.7."$

8. Peren/anaan 77777777777777777..7."$

=. 4okasi Penelitian 777777777777777.7.."<

8A8 AS4 P3N34AN

A. Deskripsi Setting Penelitian 77777777777.7.">

8. Setting'Subjek Penelitian 777777777777.7.">

=. 4aporan Per Siklus 7777777777777777">

D. Pembahasan 777777777777777777..."B

8A8 S#P64AN DAN SA9AN

A. Simpulan 77777777777777777777"@8. Saran 777777777777777777777.."@

DA;A9 P6SA!A7777777777777777777..&

Page 5: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 5/38

8A8

P3NDA646AN

A' L%!%# Bel%,%-.

Perubahan tingkah laku bukan di lihat dari perubahan sifat-

sifat fisik misalnya tinggi dan berat badan, kekuatan fisik 

misalnya untuk mengangkat, yang terjadi sebagai suatu

 perubahan fisiologis dalam besar otot atau efisiensi dari proses-

 proses sirkulasi dan respirasi , perubahan ini tidak termasuk 

 belajar. Prilaku berbi/ara , menulis , bergerak , dan lainnya

memberi kesempatan kepada manusia untuk mempelajari

 perilaku-perilaku seperti berpikir , merasa , mengingat ,

meme/ahkan masalah , berbuat kreatif , dan lain-lainnya,

 penibahan ini termasuk hasil belajar. Sedangakan istilah

 pengalaman membatasi ma/am-ma/am perubahan perilaku yang

dapat dianggap mewakili belajar. CSyaiful Sagala %&&"E.

8atasan ini penting dan sulit untuk didefinisikan , biasanya

 bataasan ini di lakukan dengan memperhatikan penyebab-

 penyabab perubahan dalam perilaku yang tidak dapat di anggap

sebagai hasil pengalaman. 5adi, perubahan perilaku yang di

sebabkan oleh kelelahan, adaptasi indera, obat-obatan, dan

kekuatan mekanis tidak di anggap sebagai perubahan yang di

sebabkan oleh pengalaman, dan karena itu tidak dapat dianggap ,

 bahwa belajar telah terjadi. +ilis Dahar C$@B@($%E memberi

ilustrasi, bila seseorang masuk kedalam kamar yang gelap,

lambat laun ia akan melihat lebih jelas, perubahan yang di alami

orang ini di akibatkan oleh pembukaan pupil dan perubahan-

Page 6: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 6/38

Page 7: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 7/38

6ntuk itu perlu di pahami, strategi belajar yang salah dan

terus menerus di tajamkan , akan mempengaruhi struktur otak ,

yang pada akhirnya mempengaruhi /ara seseorang berperilaku.

Suatu tingkat kematangan tertentu merupakan prasyarat belajar 

 berbi/ara, walaupun pengalaman dengan orang dewasa yang

 bebi/ara di butuhkan untuk membantu kesiapan yang di bawa

oleh kematangan. 5adi, belajar di hasilkan dari pengalaman

dengan lingkungan, dimana terjadi hubungan-hubungan antara

stimulus-stimulus dan respon-respon. al ini memberi makna

 bahwa belajar adalah proses aktif indi*idu dalam membangun

 pengetahuan dan pen/apaian tujuan. CSyaiful Sagala %&&"E

Artinya, di perlukan sebuah pendekatan belajar yang lebih

memberdayakan siswa. Proses belajar tidak hanya tergantung

 pada orang lain, akan tetapi sangat tergantung pada indi*idu yang

 belajar CStudent /enteredE, anak belajar tidak hanya *erbalisme

tetapi juga dari mengalami sendiri dalam lingkungan yang

alamiah, mengkonstruksi pengetahuan, dan memberi makna pada

 pengetahuan itu. Anak harus tahu makna belajar dan

menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang telah di

 peroleh untuk meme/ahkan masalah dalam kehidupannya.

CNasution , %&&"E

!arena itu, belajar merupakan proses terbentuknya tingkah

laku baru yang di sebabkan indi*idu merespon lingkungannya.

#elalui pengalaman pribadi yang tidak termasuk kematangan ,

 pertumbuhan atau insting. 8elajar sebagai proses akan terarah

kepada ter/apainya tujuan C:oal )rientedE dari pihak siswa

maupun dari pihak guru. ujuan itu dapat di identifikasi dan

Page 8: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 8/38

Page 9: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 9/38

melalui optimalisasi pemahaman psikologi belajar siswa kelas X

AP! " S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ F

' T""%- Pe-el!%-'

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran

empiris tentang ( meningkatakan kemampuan siswa dalam

membuat jurnal penyesuaian mata pelajaran administrasi

 perkantoran melalui optimalisasi pemahaman psikologi balajar 

siswa kelas X AP! " S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran

%&$&'%&$$.

D' M%-%%! Pe-el!%-'

!egunaan atau manfaaat yang dapat diperoleh mengenai

hubungan sifat Ckepribadian guruE dengan moti*asi belajar dalam

P8#, yaitu(

$. informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat

dimanfaatkan oleh guru bidang study bagi pelaksanaan

 pengajaran yang merupakan tugas utamanya. Dengan

adanya informasi tersebut diharapkan guru dapat lebih

memperhatikannya, menerapkan, dan meningkatkan

kepribadian teladan pada saat P8# sehingga siswa lebih

termoti*asi untuk belajar.

%. bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru atau guru

 pembimbing guna perbaikan dan peningkatak perannya di

dunia pendidikan. :uru tidak hanya beretugas sebagai

 pengajar, dalam arti hanya menyampaikan ilu atau bahan

tanpa memeperhatikan kelebihan atau kekurangan yang

Page 10: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 10/38

mumngkun dialami oleh pendidik dan pembimbing agar 

masalah masalah yang dihadapi siswa terutama dalam hal

moti*asi dapat diatasi, baik oleh siswa dengan atau tanpa

 bantuan guru sehungga hasil P8# akan menjadi optimal

sesuai dengan kemampuan siswa.

". sebagai kajian teoritis dalam psikologis kurikulum dan

 psikologis belajar dalam P8#

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A' K-e4 Bel%%#

Apakah sebenarnya belajar itu, belum diketahui sepenuhnya,

sama dengan proses psikis lainnya. 8erma/am ma/am teori

men/oba menjelaskannya ditinjau dari segi tertentu, dengan dasar 

filosofis yang berbeda tentang hakikat manusia. Suatu teori belajar 

ialah suatu pandangan terpadu yang sistematis tentang /ara

manusia berinteraksi dengan lingkungan sehingga terjadi suatu

 perubhahan kelakuan. iap guru mengajar dapat diketahui tori

yang mendasarinya, walaupun guru itu sendiri kurang atau tidak 

Page 11: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 11/38

menyadarinya. #engenal teori kiranya dapat membantu guru

mamehami atas dasar apa ia melakukannya . CNasution, %&&"E

Sejak ada manusia di dunia ini ia belajar dan ada yang

mengajarnya. iap orang tua mendidik anaknya, mengajarnya

 berbagai pengetahuan, keterampilan , norma norma, dan

sebagainya. 9asanya semua lan/ar walaupun tak seorangpun

memikirkan atau menghiraukan ada tidaknya dasar teorinya belajar 

dan mengajar dan semua belajar se/ara wajar. Namun orang

mendirikan sekolah belajar itu dijadikan masalah, dan ternyata

sangat kompleks dan pelik. Apa yang dipelajari di sekolah brbeda

sekali dirumah atau diladang.

Definisi belajar berbeda menurut teori yang dianut se/ara

trdisional belajar dingggap sebagai menabah pengetahuan. 2ang

diutamakan ialah aspek intelektual. Anak anak disuruh

mempelajari berbagai ma/am mata pelajaran yang memberinya

 berbagai pengetahuan yang menjadi miliknya, kebanyakan dengan

menghafalnya. C6sman, $@@@E

Pendapat lain yang lebih popular ialah memandang belajar sebagai

 perubahan kelakuan, suatu 0 /hange of beha*iour1 . suatu definisi

yang sering dikutip ialah yang diberikan oleh 3rnest 9. ilgard,

sebagai berikut(

 Learning is the process, by which an activity orginates or 

is changed through training procedures (whether in thelaboratory on in the natural environment) as distinguishe from

changes by factor not attributable to training  .

Seorang belajar bila ia ingin melakukan sesuatu kegiatan

sehingga kelakuan berubah . ia dapat melakukan sesuatu yang

Page 12: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 12/38

sebelumnya tidak dapa dilakukannya. a menghadapi situasi dengan

/ara lain. !elakuan harus kita pandang dalam arti yang luas yang

meliputi pengamatan, pengenalan, perbuatan, keterampilan, minat,

 penghargaan, sikap, dan lain lain. 5adi belajar tidak hanya mengenali

 bidang intelektual saja, akan tetapi seluruh pribadi anak, kognitif,

efektif , mauppun psikomotor. 8ila guru mengajar matematika, sejarah,

 biologi, dan lain lain, ia hendaknya jangan merasa puas bila

 pengetahuan anak bertambah , akan tetapi juga agar anak mempunyai

sikap anak yang positif dan menyukai mata pelajaran itu. Perubahan

karena mabuk atau keletihan bukan hasil belajar karena tidak diperoleh

melalui kegiatan belajar. Demkin pula kemampuan binatang karena

 pertumbuhan instink , seperti membuat sarang, bukan hasil belajar.

8ila kita terima belajar sebagai perubahan kelakuan , maka

 pendidik menghadapi tiga soal(

$. a harus mengetahui kelakuan apa yang diharapkan dari anak.

al ini berkenan dengan tujuan yang akhirnya ditentukan oleh

falsafah pendidikan.

%. a mengetahui hingga manakah taraf perkembangan anak, agar 

 bahan pelajaran dapat dikusai anak.

". ia harus tahu bgaimana anak belajar sebagaiman guru

mengajakannya , kondisi apa yang harus dipenuhi agar terjadi

 proses belajar yang berhasil. CNasution., %&&"E

Sepertiyang telah dikemukakan diatas, kita akan lebih lanjut

membi/arakan beberapa teori belajar ynag banyak diterpakan dalam

 proses belajar mengajar.

B' Te# Il$" J5% D%6% %!%" Me-!%l D4l-

Page 13: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 13/38

eori pelajar yang palin tua ini beranggapan, bahwa 0 otak 0 atau

mental manusia terdiri atas sejumlah 0 fa/ulties1 atau daya daya. iap

daya mempunya fungsi tertentu, maka ada daya ingat , daya pikir, daya

tanggap , daya fantasi, dan lain lain. ujuan pendidkan ialah

memperkkuat daya d aya itu dan ini dilakukan dengan latihan untuk 

mendisiplinnya. Daya ingat misalnya dapat dilatih dengan menghafal

nama nama kota, nama panlawan, tahun tahun sejarah , kata kata asing ,

 bahkan juga kata atau suku kata yang tidak mengandung arti. Daya

 pikir dilatihdengan menghadapkan anak dengan berbagai soal, makin

sulit makin baik, karena nilai latihnya makin tinggi. #ata pelajaran

yang di anggap paling ampuh untuk mendisiplinkan daya-pikir ialah

matematika, dahulu juga bahasa latin yang /ukup pelik. Seperti pada

daya ingat, juga pada daya pikir ini tak dihiraukan apa yang dipelajari,

 bukan penguasaan bahan yang dipentingkan. tu semua boleh

dilupakan. Akan tetapi yang tinggal ialah daya ingat , daya pikir. Daya

 pikir yang telah terlatih akan dapat digunakan untuk memikirkan apa

saja. Siswa yangtelah terlatih daya pikirnya melalui matematika akan

mudah melanjutkan pelajaran untuk menjadi ahli hokum, insinyur,

akuntan, ahli manajemen, apa saja. 5adi melatih daya daya mentalitu

 banyak persammannya dengan melatih otot. )tot terlatih dapat

mengerjakan apa saja. Demikian pula 0otak1 yang sudah diasah sampai

tajam dapat 0menyayat1 segala masalah. ni berarti bahwa transfer 

menurut teori ini bersifat mutlak. Daya yang terlatih dapat digunakan

untuk apa saja. !esanggupan berpikir yang terlatih diaggap dengan

sendirinya dapat dipakai, dapat dipindahkan atau di transfer dalam

 bidang bidang lain dalam kehidupan. Disini yang diutamakan bukan

 penguasaan bahan, peningkatan kemampuan berbagai daya mental itu.

Page 14: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 14/38

eori ini laGim juga di sebut teori mental disiplin, jug teori berdasarkan

0 faculty psychology” C6sman, $@@@E

eori 0mental dis/ipline1 ini sekarang tidak dapat diterima oleh

kebanyakan ahli psikologi dan pendidik professional. Penelitian

eksperimen membuktikan, bahwa daya ingat tidak bertambah

meningkatkan kemampuannya dengan menghafal sejak-sejak.

Demikian pula latihan mental dengan matematika tidak dengan

sendirinya meningkatkan kemampuan belajar politik atau bahasa.

+alaupun telah di anggap tak berlaku lagi, namun di sekolah teori ini

masih dianut. Ada pula sejumlah ilmuwan, pendidik, dan orang tua

merasa yakin akan nilai fisika, matematika untuk meningkatkan untuk 

meningkatkan kemampuan anak berpikir.

eori ini didasarkan atas anggapan, bahwa manusia terdiri atas

dua bagian, yakni bagian rohaniah Cdalam istilah psikologi ini 0mind1E

dan bagian jasmaniah Csubstan/e, matter, bodyE. Substansi fisik ada

 persamaannya dengan benda lain seperti batu, gunung, binatang,

tanaman, mempunyai ukuran panjang, lebar, berat. Akan tetapi 0mind1

tidak mempunyai ukuran namun sesuatu yang nyata ada. !eper/ayaan

akan dualisme pada manusia, jiwa raga, rohaniah jasmaniah, masih

 banyak dianut. 4okasi 0mind1 tak dapat ditentukan dengan pasti, namun

dianggap dalam 0otak1 yang dianggap alat untuk berbagai kegiatan

mental.

6ntuk mendidik anak, perlu 0mind1nya dikembangkan dan ini

dilakukan dengan latihan. Dianggap makin keras latihannya, makin

 berkembang 0mind1 itu. Salah satu fungsi mental ialah berpikir yang

dapat dikembangkan dengan bahan pelajaran seperti matematika, !aren

sulitnya. ujuan latian ini yang utama bukan untuk menguasai bahan

Page 15: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 15/38

matematika. 2ang paling berharga ialah latihan yang di berikan oleh

 pelajaran itu. 8ahannya dapat dilupakan, akan tetapi kemampuan

 berpikir itu sebagai akibat latihan itulah yang penting, karena

kemampuan ini akan memungkinkan anak memikirkan segala hal lain.

0#ind substan/e1 di anggap sama dengan otot, yang dapat dilatih

menjadi kuat dan dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan. #akin

keras latihan, makin kuat otot itu.

Salah satu pendirian dalam aliran ini ialah  faculty psychology,

yang menganggap bahwa 0mind1 itu terdiri atas sejumlah bagian atau

0fa/ulty1, yang masing masing mempunyai fungsi atau daya tertentu.

2ang utama ialah daya pengenalan, perasaan dan kemauan. Daya

 pengenalan terbagi dalam daya persepsi, imajinasi, ingatan, dan berpikir 

atau penalaran. Daya pikir memberi kemampuan untuk meme/ahkan

 berbagai masalah untuk mengambil keputusan. Daya kemauan juga di

anggap sangat penting. anpa kemauan yang baik, manusia tidak dapat

memperoleh kebahagian dalam hidupnya dalam masyarakat. !alo

manusia di anggap tidak intrinsi/ jahat sejak lahir, maka perlulah di

latih kemauan anak kea rah yang baik . kemauan yang baik dapat

menaklukkan hawa nafsu jahat dan memberi kekuatan untuk memilih

dan melakukan yang baik. !emauan adalah kun/i keberhasilan.

Sepertyi halnya dengan latihan otot, kemauan juga harus di beri latihan

keras dengan memberi pekerjaan yang berat, sulit dan membosankan.

!alo perlu guru tak perlu segan memberi ke/aman, /elaan, hukuman,

 bahkan menggunakan /ambuk untuk memaksa anakmenyelesaikan

 pekerjaannya. Pendidikan serupa ini tidak menghiraukan keinginan atau

minat anak, juga tidak memperhitungkan tingkat perkembangan anak.

C6sman, $@@@E

Page 16: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 16/38

Pendirian 0mental disiplin1 ini banyak mendapat kritil dan di

 bantah kenbenarannya se/ar ilmiah. horndike dan +oodworth

melakuakan berbagai eksperimen untuk menguji kebenaran teori ini dan

memperoleh kesimpulan, bahwa teori ini tak dapat di pertahankan

se/ara ilmiah. 4atihan daya mental dalam suatu bidang tidak dengan

sendirinya meningkatkan kemampuan dalam bidang lain. #elatih

kebersihan dalam bidang taerataentu, misalnya pakaian, tidak dengan

sendirinya mempengaruhi kebersihan tulisan anak. Demikian pula di

 buktikannya bahwa peningkatan kemampuan mental umum hanya

sedikit akibat pelajaran di sekolah. Peneliti lain membuktikan bahwa

dalam peningkatan kemampuan mental tidak ada kelebhan satu mata

 pelajaran di banding dengan pelajaran lain, misalnya matematika tidak 

lebih unggul dalam melatih anak berpikir di banding dengan sejarah

atau ilmu bumi. Anak yang pintar sering mengambil matematika

dimana ia dapat menunjukkan kepintarannya dan ia akan banyak 

memperoleh manfaat dari pelajaran itu. Akan tetapi anak yang tidak 

 pintar, tidak akan banyak mendapat keuntungan dari pelajaran itu.

C6sman,$@@@E

Sekolah yang menjalankan teori mental disiplin ini /enderung di

sebut sebagai skolah yang baik, karena mengutamakan pelajaran yang

sulit seperti matematika dan fisika, akan tetapi dapat di sanksikan

kebenarannya, kareana banyak anak yang tak tahan akan keluar atau di

keluarkan dari sekolah, sehingga yang tinggal hanya anak yang pandai.

5adi sekolah itu baik bukan karena keunggulan pengajaran dalam

matematika, fisika, kimia, dan lain-lain, melainkan karena keunggulan

siswa yang masih bertahan.

Page 17: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 17/38

ni teori mental disiplin ini sudah tidak diterima lagi di kalangan

kebanyakan ahli psikologi. Namun masih ada lagi ilmuwan, orangtua

dan guru yang yakin akan kebaikan latihan mental ini dan

mempraktikannya di sekolah maupun dalam lingkungan keluarga. Dari

segi penelitian ilmiah telah di buktikan bahwa latihan daya-daya mental

tidak otomatis dapat di transfer dalam bidang bidang lain. ransfer 

memang masih ada, tetapi bukan dengan /ara mendisiplin daya mental.

TEORI APERSEPSI HERBART

5.;. erbart C$??>-$B$E pengganti filsuf jerman terkenal

manuel !ant tahun $B$, dapat di pandang sebagai tokoh pertama

 psikologi belajar modern yang menyimpang dari teori ilmu jiwa daya.

Pengaruh erbart dalam abad %& sangat besar. 8uah pikirannya

mendominasi pendidikan guru dan pendidikan umumnya di Amerika

Serikat dan bagian lain dunia ini dan hingga sekarang idenya masih

 banyak digunakan, walaupun tidak di bawa namanya. Se/ara teoritis

namanya telah lenyap dari dunia psikologi dewasa ini, namun dala

 praktik apa yang dikemukakannya masih berlaku.

erbart terkenal karena konsep appersepsi yang dikemukakanya.

Apersepsi ialah proses asosiasi antara ide tau orstel-lung yang baru

dengan yang lama yang tersimpan dalam bawah sadar indi*idu. Setiap

ada masuk persepsi baru maka ia di sambut oleh yang lama. de yang

lama berloma kekuatan untuk memasuki alam bawah sadara untuk 

menyambut ide baru. 8ila seseorang melihat kapal terbang misalnya,

maka mungkn akan timbul ide burung, atau perjalanan yang pernah

dilakukan ke luar negeri, atau kemajuan atau teknologi, entah yang

Page 18: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 18/38

mana bergantung pada kekuatan ide yang di simpan atau bahan persepsi

yang tersedia. Persepsi atau pengamatan di peroleh dari lingkungan

melalui alat-dria. #elalui asosiasi di peroleh ide yang sederhana yang

menjadi lebih kompleks melalui asosiasi selanyjutnya. Penggabungan

ide-ide dapat di bandingkan dengan proses kimiawi atau 0mental

/hemistry1.

Sebelumnya, 5hon lo/ke C$>"%-$?&E telah mengemukakan teori

0tabula rasa1 yang mengatakan bahwa 0otak1 CmindE manusia

semulanya waktu lahir, masih kosong seperti papan tulis bersih . akan

tetapi perangsang, pengalaman dari luar, mengisi mind itu. Apa saja

yang di ketahui manusia dating nya dari luar diri orang itu. Dalam

0otak1 itu terjadi hubungan atau asosiasi antara ide-ide.

#asalah asosiasitelah dikemukakan Aristoteles pada abad ke

S#. Dikatakan nya bahwa asosiasi /enderung terjadi antara hal-hal

yang tampil bersamaan CkontiguitasE, yang dating berurutan CsuksesiE,

yang mempunyai persamaan arti CsimilaritasE dan yang berlawanan

CkontrasE. Cnasution,%&&"E

#enurut lo/ke ide-ide itu pasif. erbart sebaliknya, berpendapat

 bahwa ide-ide itu aktif, dinamis, mempunyai kekuatan untuk 

 bergabung, jadi berlomba untuk bergabung dengan ide baru yang

masuk. Akan tetapi manusia itu sendiri pasif, dan hanya merupakan

wadah tempat asosiasi itu berlangsung. 5adi 0mind1 itu adalah

isinya.ide mempunyai kekuatan bergabung atau menolak bergabung,

ada afinitas menarik atau menolak, misalanya 0murid1 dan 0guru1 akan

Page 19: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 19/38

saling menarik, akan tetapi 0murid1 dan 0ra-malan /ua/a1 mungkin

tidak.

8agi herbart semua persepsi pada hakikatnya apersepsi, oleh

setiap persepsi /enderung akan bergabung dengan bahan yang telah ada.

anpa pengalaman yang ada suatau pengamatan atau ide tak ada artinya

dan tak akan di perdulikan sebaliknya ide yang telah tersimpan, akan

tetapi tak mempunyai kesempatan bergabung lambat laun akan lenyap

dengan sendirinya.

erbart per/aya , bahwa ide yang baik akan menghasilkan

kemauan yang baik dan perbuatan yang baik. 5adi kemauan bergantung

 pada pikiran. ugas guru adalah memberikan pikiran yang baik agar 

anak berbuat baik. ujuan pendidikan, menurut herbart ialah mendidik 

anak menjadi manusia yang bermoral baik. Seni megajar adalah

menyajikan buah pikiran yang dapat digunakan siswa sepanjang

hidupnya. :uru dapat di pandang 0arsitek1 dan pembangunan 0mind1

dan demikian pula watak siswa.

#inat sangat di pentingkan, pelajarn harus di buat menarik dan

ini ter/apai dengan metode mengajar yang baik, di dukung oleh bahan

apersepsi yang banyak. Apa yang disebut apersepsi, sekarang di beri

nama 0entry beha*ior 

+alaupun teori herbart ini menunjukan kelemahan karma

terlampu peranan guru, banyak pula sumbangan H nya kepada

 pendidikan, antara lain (

Page 20: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 20/38

$. a telah mengen/am teori ilmu-jiwa daya.

%. a menekankan pendekatan pisikologis dalam belajar mengajar dan

mengemukakan metode mengajar yang dapat di pertanggung jawab

kan.

". Pendidikan guru menjadi usaha yang penting.

.a mengemukakan pentingnya minat siswa dalam proses belajar.

<.a juga membuka jalan untuk mengadakan penelitian eksperimen ini

mengenai prose belajar mengajar.

#etode mengajar yang di kemukakan oleh herbart dan kawan-

kawan yaitu terima langkah itu, sudah /ukup terkenal yakni (

$.Persiapan.:uru mengingatkan siswa tentang pengalaman atau

 pelajaran yang lampau agar ide-ide yang relefan timbul dalam

kesadaran siswa.

%.Penyajian. :uru menyajikan fakta baru, mungkin melalui demonstrasi

tentang pokok yang dibi/arakan.

".8erbandingan dan abstraksi. 5ika guru melakukan ke dua langkah di

atas dengan baik, siswa akan melihat kesamaan ide yang baru dengan

yang telah di ketahui maka terjadi asosiasi antara yang baru dan yang

lama. Dengan abstraksi di maksud melihat unsur-unsur bersamaan.

.:eneralisasi. pada langkah ini siswa men/oba memberi ( nama

kepada kedua pasangan fakta atau ide sebagai suatu prinsip.

<.Aplikasi. prinsip yang baru di temukan itu di terapkan untuk 

menjelaskan fakta yang lain untuk meme/ahkan soal lain. :uru dapat

meminta siswa untuk menjelaskan gejala, atau masalah lain.

Page 21: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 21/38

+alaupun metode ini telah kolot, belun banyak guru yang

menerapkannya sepenuhnya. Sering guru anya menjelaskan sesuatu,

kadang-kadang ada yang membangkitkan pengetahuan yang rele*an

yang telah dimiliki siswa, atau dengan istilah sekarang, mengadakan

 pre-test. ak banyak guru pula yang memberi kesempatan kepada siswa

untuk merumuskan generalisasi dalam bentuk suatu prinsip dan

seterusnya menyuruh siswa untuk menyerapkannya dalam situasi lain.

5ika pendidikan kita masih berpusat pada guru, maka metode erbart

masih dapat membantu guru.

PSIKOLOGI KOGNITI+ JEROME BRUNER

5erome 8runer C$@$<E menjadi sangat terkenal dalam dua

 pendidikan, setelah Sputnik, sewaktu Amerika Serikat men/ari

kurikulum baru untuk mengejar ketinggalan dalam pendidikan

dibanding dengan 6ni So*yet. bruner mengumpulkan ilmuwan yang

 paling terkemuka yang bersamaan dengan ahli pendidikan menyusun

 buku pelajaran baru dengan proses belajar-mengajar yang baru pula.

Ada dua prinsip penting yang dikemukakan dalam tulisanya,

yakni (

$. Perolehan pengetahuan adalah proses aktif.

Page 22: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 22/38

%. ndi*idu se/ara aktif merekonstruksi pengalamanya dengan

menghubungkan pengetahuan baru dengan 0internal modal1 atau

struktur kognitif yang telah dimilikinya. CNasution, C%&&"E

Dalam proses belajar, anak itu partisipan aktif, ia memilih dan

mentransformasi. iap orang membentuk suatu model berstruktur 

tentang dunia. a melihat dunia dengan /aranya sendiri. #odel itu

memungkinkannya untuk meramalkan, menginter-polasi,

mengekstrapolasi. Dengan intrapolasi dimaksud mengubah pandangan

dengan mengaplikasi pengetahuan baru. 3kstrapolai ialah mengangkat

informasi pada taraf yang melebihi taraf sekedar informasi.

#enurut 8runer, kita melihat dunia ini bukan seperti melihatnya

 pada /ermin, akan tetapi sebagai konstruk atau model dengan

mengorganisasi informasi dalam bentuk yang lebih umum, sehingga

dapat digunakan untuk berbagai tujuan. #odel itu bukan sekedar 

kumpulan informasi, akan tetapi jauh melebihinya. Adanya model itu

timbul karena adanya kemampuan manusi untuk mendeskriminasikan,

melihat persamaan dan membentuk konsep atau katagori.

8elajar ialah memperoleh informasi, yang bersamaan atau yang

 bertentangan dengan yang ada, mentransformasi nya, yaitu

memanipulasinya dengan intrapolasi dan ekstrapolasi, agar sesuia

dengan tugas yang dihadapi, dan menge/ek keserasiannya dengan

tugas. 6ntuk ini diperlukan pertimbangan dan penilaian.

Page 23: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 23/38

Perkembangan menurut 8runner melalui tiga fase, yakni fase

0ena/ti*e, i/oni/, dan symboli/1. Anak menjelaskan sesuatu melalui

 perbuatan Cia bergeser ke depan atau ke belakang di papan mainan

untuk menyesuaikan beratnya dengan berat temanya bermainE, ini fase

0 ena/ti*ge1. !enudian pada fase 0i/oni/1, ia menjelaskan

kesimbangan pada gambar atau bagan, dan akhirnya ia menggunakan

 bahsa ubtuk menjelaskan prinsip keseimbangan ini fase 0symboli/1.

#enurut 8runer, sekolah didirikan masyarakt sebagai alat untuk 

meningkatakan kemampuan intelektual anak.

8agaimana pendidikan melakukan tugas ituF

$. #enerjemahkan teori menjadi stuktur yang dapat

dipahami anak melalui dialog atara guru dan anak.

%. mengembangkan rasa keper/ayaan pada siswa akan

kemampuannya meme/ahkan masalah dengan

menggunakna kemampuan mentalnya.

". membimbing siswa agar ia sendiri dapat mempelajari

 berbagai ma/am bahan pelajaran atau mem/ahkan

masalah yang dirumuskan sendiri.

. menggunakan kemampuan mentalnya se/ara ekonomis

dengan mn/ari rele*ansi dan memahami stuktur bahan

yang dipelajarinya.

<. memumpuk kejujuran intelektual.

Dalam mempelajari ilmu pengetahuan ialah mempelajari disiplin

ilmu. +alaupun isinya berguna, namun yang lebih penting ialah

Page 24: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 24/38

mempelajari /ara berpikir dalam disiplin ilmu itu, /ara ilmu itu

mem/ahkan masalah.

Dalam mempelajari ilmu pengetahuan ialah mempelajari

disiplin ilmu. +aIlaupun isinyta berguna, namun yang lebih

 penting ialah mempelajari /ara berpikir dalam disiplin ilmu itu,

/ara ilmu itu meme/ahkan masalah.

#engenai proses belajar-mengajar 8runer memberikan

 beberapa petujuk (

$. memberi pengalaman agar siswa belajar, bagaiman /ara

meme/ahkan maslah.

%. menstruktur pengetahuan,mengusahakan agar siswa

memahami struktur pelajaran. #emahami berarti dapat

menghubungkannya dengan berbagai hal lain. !ita tak 

dapat mengajarkan prinsip-prinsipnya yang pokok,

yang disebut strukturnya.". urutan penyajian bahan dapat dilakukan dari yang

sederhana sampai yang lebih abstrak. iap pengetahuan

dapat disajikan dalam bentuk yang sederhana yang

dapat dipahami anak pada tingakt usianya. !epada anak 

dapat diartikan tentang /omputer, statisti/, dalam

 bentuk yang benar dan jujur, misalnya dengan taraf 

ena/ti*e, kemudian i/oni/, dan akhirnya symboli/.

CNasutio, %&&"E

Suatu konsep, prinsip, atau masalah pokok tidak dapat

dipahami sgera, bahkan ada yang tidak kunjung dipahami segera,

 bahkan ada yang tidak kunjung dipahami sepenuhnya, akan tetapi

 berangsur-angsur makin dipahami sepenuhnya, akan tetapi

 berangsur-angsur makin diphami. 8ahkan serupa itu dapat di

ajarkan di SD, S#P, S#A, bahkan selanjutnya di Perguruan

Page 25: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 25/38

inggi. !urikulum yang membi/arakan pokok yang sama pada

tingkatan yang senantiasa bertambah tinngi, disebut kurikulum

spiral. Pan/asila misalnya, dapat dibi/arakan pada berbagai

tingkat pendidikan. !euntungan kurikulum spiral ialah bahwa

 bahan dapat di ajarkan lebih awal dan dengan demikian

memper/epat kesepian atau 0readiness1 tanpa menunggunya

se/ara pasif. tu sebabnya, 8runner tidak merasa terikat oleh

 perkembangan menurut fase perkembangan seperti dikemukakan

oleh Piaget. Pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan

kurikulum dengan memberikan sejumlah mata pelajaran jauh

lebiyh awal daripada sedia kala .

. #oti*asi belajar. 8runer menganjurkan untuk 

mengurangi moti*asi entrinsik, sering berupa pujian,

hadiah, angka baik, dan lain-lain dan mengutamakan

moti*asi intrinsi/. #oti*asi intrinsi/ ialah bila siswamenguasai pelajaran, sanggup meme/ahkan masalah

yang sulit, menaruh minat, merasa turut terlibat, merasa

diri kompeten. !eberhasilan dan kegagalan bertalian

dengan tugas dapat menjadi moti*asi intrinsi/.

!eberhasilan tak perlu lagi diberi hadiah atau pujian,

ada kemungkinan siswa belajar untuk memperolehnya.

adiah yang paling beharga terdapat dalam

keberhasilan melakukan tugas. !egagalan dapat

menjadi moti*asi intrinsi/ bila menjadi /ambuk untuk 

mengeluarkan usaha yang lebih banyak. Akan tetapi

kegagalan yang disertai hukuman akan merusak.

Peme/ahan masalah dilakukan dengan merumuskan

hipotesis yang di /ek kebenarannya berdasarkan data yang

rele*an. Peme/ahan masalah dapat juga ter/apaIi dengan

menggunakan intuisi, yaitu proses berpikir yang tidak 

dapat di *erbalisasi. Diharapkan siswa didik agar dapat

menemukan jawaban atas masalah dengan usaha sendiri.

Apa yang ditemukan sendiri lebih mantap dan mempunyainilai transfer tinggi

.

Page 26: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 26/38

PRINSIP7PRINSIP UMUM

+alaupun belum ada satu teori belajar yang berlaku bagi semua

 jenis belajar, menurut ilgard, telah ada sejumlah prinsip yang umum

dapat diakui kebenaranya.

$. Ada  perbedaan individual mengenai kesanggupan beljar. Apa

yang dapat dipahami oleh anak pandai, belum daopat dipahami

oleh anak yang kurang pandai.

%. motivasi mempertinggi hasil belajar.

". #oti*asi yang berlebih-lebihan  dapat menimbulkan gangguan

emosional, dan mengurangi akti*itas belajar.

. pada umumnya hadiah, pujian, dan sukses lebih menggiatkan

orang belajar daripada hukuman, /elaan, dan kegagalan.

<. #oti*asi intrinsi/ memberi hasil yang lebih baik daripada

moti*asi intrinsi/.>. !egagalan dalam belajar sebaiknya diatas dengan adanya

keberhasilan pada masa yang lampau.

?. tujuan hendaknya realistis, jangan terlampau tinggi atau rendah

menimbulkan kegiatan belajar yang tinggi.

B .ubungan tidask baik dengan guru dapat menghalangi prestasi

 balajar yang tinggi.

@. asil blajar yang sebaik-baiknya di/apai apabila murid turut aktif 

mengolah dan men/ernakan bahan pelajaran dan tidak sekedar 

mendengarkan saja.

$&. 8ahan dan tugas yang bermakna bagi murid lebih diterima dan

dipeljari murid daripada bahan dan tugas yang tak dipahami

maksudya.

$$. untuk menguasai sesuatu sepenuhnya, misalnya memainkan lagu

 pada piano, diperlukan latihan yang banyak sehingga ter/apai

“overleaming”.

$%. keterangan tentang hasil yang baik atau kesalahn yang baik atau

kesalahan yang dibuat, membantu murid beljar.

$". ransfer hal yang dipelajari kepada situasi atau problema baru,

akan lebih terjamin bila murid itu sendiri menemukan hubunganantara kedua hal itu dan selama belajar mendapat kesempatan

menerapkannya dalam berbagai ma/am situasi.

$. ulangan sebaiknya dilakukan se/ara berkala agar lebih lama dapat

diingat. CNasution, %&&"

Page 27: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 27/38

' Pe-.%#"h Te# Bel%%# Te#h%(%4 K"#,"l"$

Teori ilmu jiwa daya bertujuan men/apai mental disiplin, yakni

melatih daya mental terutam daya pikir. ujuan ini sangat sempit.

8ahan pelajaran dapat uniform bagi anak. 8ahan pelajaran yang melatih

daya pikir menduduki tempat yang penting. Dalam penentuan bahan,

faktor anak tak berapa dihiraukan. 8ahan itu disusun menurut urutan

yang logis sesuai dengan sistematik mata pelajaran itu, jadi biasanya

dimulai dengan definisi atau klasifikasi ilmiah baru kemudian obyek-

obyek atau /ontoh-/ontoh yang konkrit.

Teori asosiasi  mengutamakan bahan pelajaran yang spesifik,

yang terdiri atas sejumlah S-9 dan dikuasai melalui penyajian yang

/ermat, hafalan, dan ulangan. 2ang disajikan adalah unsur-unsur yang

atomistis, bukan ide-ide yang prinsipil. Penyajian hal-hal yang spesifik 

dengan /ara yang sangat teliti itu tampak dalam pengajaran

 berprograma Cprogrammed instru/tionE dan 0te/hing ma/hines1. 5uga

0job analysis1 seperti dilakukan untuk pertama kalinya oleh /harters

didasarkan atas teori itu.

Teori Gestalt   atau field theory mempunyai tujuan yang luas,

yakni bukan hanya memberikan pengetahuan tapi juga proses

menghadapi dan meme/ahkan masalah, pengembangan anak,

lingkungan masyarakat anak dan bahan dari berbagai mata pelajaran.

!urikulum meliputi perkembangan so/ial, emosional, dan intelektual.

)rganisasi bahan mata pelajaran dan metode mengajar mengutamakan

hubungan dan integrasi serta pemahaman. ;akta-fakta atau informasi

spesifik diperlukan untuk memperoleh pemahaman itu. 8erbeda dengan

teori asosiasi, yang banyak memberi peranan 0pasif1 kepada anak, teori

:estalt ini memandang belajar sebagai proses yang memerlukan

akti*itas anak. !arena itu digunakan metode  problem-solving   dan

inquiry-approach . Anak sendiri harus amenemukan jawan masalah,

dengan bimbingan serta bantuan guru sejauh diperlukan.

Page 28: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 28/38

TEORI BELAJAR DAN ILMU MENGAJAR 

#engenai proses belajar itu sendiri kita hadapi berbagai Hbagai

kesulitan. 8anyak ma/am-ma/am teori tentang belajar yang di-pakai

se/ara /ampur aduk dalam praktek. eori belajar menurut 0mental

dis/ipline1 atau ilmu jiwa daya digunakan bersam dengan teori belajar menurut teori stimulus dan response serta teori /onditioning. 4agi pula

 banyak jenis-jenis belajar, seperti belajar keterampilan motoris,

mengingat fakta-fakta dan informasi, ke-trampilan intelektual seperti

membentuk konsep, belajar menurut 0inIuiry approa/h1 meme/ahkan

masalah, dan belajar sikap, emosi, nilai-nilai, hubungan so/ial, dan

sebagainya. !arena itu tidak ada satu teori umum sebagia pegangan

untuk segala jenis belajar itu.

!ebanyakan teori itu tidak didukung oleh eksperimen-

eksperimen. Penelitian hanya dilakukan mengenai bentuk belajar yang

sederhana dengan binatang. !ita dapat menyangsikan apakah hasil

 penelitian itu berlaku pula bagi manusia dalam belajar hal-hal yang jauh

lebih kompleks. Penelitian mengenai belajar dalam situasi belajar dalam

kelas bersifat penelitian jangka pendek, bukan mengenai hal-hal jangka

 panjang. ariabel dalam situasi belajar dalam kelas tidak dapat dikuasai

sepenuhnya karena banyak *ariabel itu. 4ingkungan tempat anak 

 belajar perlu pula diperhatikan, karena anak itu senantiasa merupakan

organisme dalam lingkungan yang turut memepengaruhinya dalam

 belajar. CNasution,%&&"E

4agi pula arti istilah-istilah dan pengertian pokok dalam berbagai

teori belajar sebenarnya masih kabut, misalnya 0insight1 dalam teori

:estalt, 0reinfor/ement1 0trial-and-error1 dan pengaruh pujian dan

hukuman dalam belajar menurut teori asosiasi.

Pada umumnya dapat kita katakana bahwa teori asosiasi lebih

serasi untuk mempelajari hal-hal yang sederhana, akan tetapi kurang

sesuai untuk soal-soal yang memerlukan proses mental yang kompleks

seperti berpikir atau meme/ahkan suatu masalah dan untuk mempelajarisikap, minat, atau emosi. Akan tetapi /ara belajar menurut teori ini lebih

mudah dikuasai, hasilnya segera dapat diketahui dan dinilai. 8ahkan

untuk belajar serupa ini horndike telah merumuskan sejumlah 0laws of 

learning1, misalnya bahwa hubungan S-9 bertambah erat bila sering

diulangi, bila hubungan itu disertai rasa senang atau puas, dan

sebagainya.

Page 29: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 29/38

Di lain pihak teori :estalt atau field theory lebih sesuai untuk 

mempelajari hal-hal yang kompleks, yang mengandung masalah. Akan

tetapi kelemahannya ialah, bahwa teori ini terlampau banyak 

*ariabelnya, terlampau kompleks dan tidak dapat dituangkan dalam

 bentuk prinsip-prinsip dan hokum-hukum yang /epat dan /ermat.

anya petunjuk-petunjuk umum yang dapat diberikan.

)leh sebab belum ditemukan teori belajar yang pasti, maka

sebenarnya belum dapat disusun suatu ilmu mengajar atau 0s/ien/e of 

tea/hing1 yang dapat meramalkan dengan pasti hasil suatu kegiatan

mengajar.

D' H4!e T-(%,%-

)ptimalisasi pemahaman psikologi belajar dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam membuat jurnal penyesuaian mata pelajaranadministrasi perkantoran siswa kelas X AP! " S#! Negeri $

Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$.

Page 30: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 30/38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A' I(e-!,% M%%l%h

Permasalahan yang mun/ul dalam proses belajar mengajar 

sehingga mendasari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan adalah

rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis masalah yang bersifat

 penalaran. Di samping itu seringkali dalam membuat jurnal

 penyesuaian mata pelajaran administrasi perkantoran siswa masih

mengalami banyak kesalahan dan menyepelekan pembelajaranAdministrasi perkantoran.

B' Pe#e-8%-%%-

 P#e Pe-el!%- 4"!%#%- I 9I

$. #elaksanakan obser*asi dasar 

)bser*asi dasar dilakukan kepada seluruh siswa kelas X AP! "

S#! Negeri $ Surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ yang berjumlah %

kelas. )bser*asi dasar dilaksanakan dalam kondisi siswa mengikuti pelajaran Administrasi perkantoran di dalam kelas. +aktu obser*asi

dilaksanakan selama % kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan

selama dua jam pelajaran. ujuan obser*asi dasar tersebut adalah( C$E

untuk mengetahui seberapa besar moti*asi siswa mengikuti pelajaran

Administrasi perkantoran, C%E mengetahui bagaimana kemampuan

siswa dalam menganalisis masalah berdasarkan penalaran,

%. 4atihan melaksanakan tindakan

Dalam latihan pelaksanaan tindakan kelas ini sebagai

 pelaksaannya adalah guru mata pelajaran yang berjumlah % orang.

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan system klasikal.

#ateri pelatihan berupa metode penerapan pemahaman psikologi

 belajar yang telah disiapkan se/ara matang oleh guru dan lama

 pelaksanaan selama % hari dengan waktu % jam pelajaran setiap

Page 31: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 31/38

 pertemuan. ujuan pelatihan ini untuk mengetahui bagaimana kesiapan

guru untuk menerapkan metode ini dengan benar.

". #elaksanakan tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini sebagai pelaksananya

adalah guru kelas yang berjumlah % orang. Pelaksanaan tindakan

dilakukan dengan menggunakan system klasikal. #ateri pelatihan

 berupa penerapan pemahaman psikolog belajar yang telah disiapkan

se/ara matang oleh guru. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama kali

 pertemuan dengan waktu % jam pelajaran setiap pertemuan. ujuan

tindakan ini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menganalisis masalah.

. 9efleksi

Pada bagian ini, yang dikemukakan adalah seberapa hasil

 perubahan yang telah diperoleh dari pelatihannya. Selanjutnya

dilaksanakan diskusi dengan tim peneliti. asil diskusi tersebut

digunakan untuk menindaklanjuti hasil penelitian pada putaran pertama.

P#e Pe-el!%- P"!%#%- II 9II$. #elaksanakan pelatihan ulang kepada guru

Pelatihan ulang dilaksanakan selama % kali pertemuan dengan

tujuan mengoreksi dan memperbaiki kelemahan dan kekurangan

 pemberian tindakan putaran .

%. #elaksanakan tindakan

Dalam pelaksaan tindakan kelas ini sebagai pelaksanaannya

adlah guru Administrasi perkantoran yang berjumlah % orang. 6ntuk melaksanakan tindakan ini dengan menggunakan system klasikal.

#ateri pelatihan berupa penerapan, pemahaman psikologi , lama

 pelaksanaan selama hari dengan waktu masing-masing % jam

 pertemuan.

Page 32: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 32/38

Pada waktu pelaksanaan tindakan ini, guru melakukan obser*asi

dengan tujuan sama seperti pada putaran pertama yakn( $E untuk 

mengetahui seberapa besar moti*si siswa mengikuti pelajaran

Administrasi perkantoran , %E mengetahui berbagai kemampuan siswa

dalam menganalisis maslah berdasarkan penalaran.

". 9efleksi

Pada bagian ini, yang dikemukakan adalah seberapa hasil

 perubahan yang telah diperoleh dari pelatihan. Selanjutnya ,

dilaksanakan diskusi dengan tim peneliti, guru sebagai praktisi

 penelian. asil diskusi tersebut men/oba meningkatkan efekti*itas penerapan pemahaman psikologi belajar se/ara tenstruktur terhadap

mata pelajaran Administrasi perkantoran yang digunakan untuk 

menindaklanjuti hasil penelitian pada putaran kedua.

P#e Pe-el!%- P"!%#%- III 9III

$. #elaksanakan pelatihan ulang kepada guru

Pelatihan ulang difokuskan pada metode meningkatkan moti*asi

 belajar siswa melalui penerapan pemahaman psikologi belajar se/ara

terstruktur. Pelatihan dilaksanakan selama % kali pertemuan denga

tujuan mengoreksi dan memperbaiki kelemahan dan kekurangan

 pemberian tindakan putaran yang khusus berkaitan dengan usaha

meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar.

%. #elaksanakan tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini sebagai pelaksananya

adalah guru yang berjumlah % orang. 6ntuk pelaksanaan tindakan ini

tetap menggunakan system klasikal. #ateri pelatihan berupa penerapan pemahaman psikologi belajar se/ara terstruktur dan lama pelaksanaan,

selama hari dengan waktu masing-masing dua jam pertemuan.

Pada waktu pelaksanaan tindakan ini, guru melakukan obser*asi

dengan tujuan sama seperti pada putaran pertama dan kedua, yakni( $E

untuk mengetahui seberapa besar moti*asi siswa mengikuti pelajaran

Page 33: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 33/38

Administrasi perkantoran, %E mengetahui bagaimana kemampuan siswa

dalam menganalisis masalah berdasarkan penalaran

 

". 9efleksi

Pada bagian ini, dikemukaan hasil perubahan yang telah

diperoleh dri penerapan pemahaman psikologi belajar se/ara terstuktur.

Selanjutnya, dilaksanakan diskusi dengan tim penelitian yaitu guru

sebagai praktis peneliti. asil diskusi tersebut men/oba merumuskan

efekti*itas pemahaman psikologi belajar se/ara terstuktur terhadap mata

 pelajaran administrasi perkantoran yang digunakan untuk 

menindaklanjuti hasil penelitian pada putaran kedua.

' L,% Pe-el!%-

Penelitian ini akan dilaksanakan disalah satu S#! Negeri $

surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ lebih memudakan proses penelitian

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 34: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 34/38

BAB I;

HASIL PENELITIAN

A' De,#4 e!!-. 4e-el!%-

 penelitian ini merupakan tindakan kelas. Adapun jenis tindakan

yang diteliti adalah sebagai berikut. $E untuk mengetahui seberapa besar 

moti*asi siswa mengikuti pelajaran administrasi perkantoran, %E

mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menganalisis masalah

 berdasarkan penalaran

B' Se!!-. / "<e, 4e-el!%-

Setting atau lokasi P! ini siswa X AP! " S#! Negeri $

surabaya tahun ajaran %&$&'%&$$ dengan jumlah siswa % ank 

' L%4#%- 4e# ,l"'

$. Siklus $

asil pada siklus pertama, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi

kelompok masing-masing > anak.

Page 35: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 35/38

!emampuan

menganalisis masalah

dalam menyelesaikan

 jurnal penyesuaian mata pelajaran administrasi

 perkantoran

!elompok " siswa

!elompok % siswa

!elompok % siswa

!elompok % siswa

#oti*asi belajar 

!elompok " siswa

!elompok " siswa

!elompok % siswa

!elompok % siswa

%. Siklus %

!emampuan

menganalisis masalah

dalam menyelesaikan

 jurnal penyesuaian mata

 pelajaran asministrasi

 perkantoran

!elompok " siswa

!elompok < siswa

!elompok siswa

!elompok " siswa

#oti*asi belajar !elompok siswa

!elompok " siswa

!elompok " siswa!elompok " siswa

". Siklus "

!emampuan

menganalisis masalah

dalam menyelesaikan

 jurnal penyesuaian

mata pelajaran

administrasi

 perkantoran

!elompok > siswa

!elompok > siswa

!elompok < siswa

!elompok > siswa

#oti*asi belajar !elompok > siswa

!elompok < siswa

!elompok > siswa

!elompok > siswa

Page 36: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 36/38

D' Pe$<%h%%-

asil penelitian menunjukan bahwa optimalisasi pemahaman

 psikologi belajar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

membuat jurnal penyelesaian mata pelajaran administrasi perkantoran

melalui siswa kelas X AP! " S#! Negeri $ surabya tahun ajaran

%&$&'%&$$ adalah memuaskan. Se/ara keselurahan hasil penelitian

menunjukan adanya peningkatan, baik dalam menganalisis masalah

maupun moti*asi belajar siswa, seperti pada table berikut (

T%<el I; P#l H%l Pe-el!%-

!emampuanmenganalisis

masalah memebuat

 juranal penyesuaian

mata pelajaran

administrasi

 perkantoran

Siklus @ "?,<J

$< >%,< J

%" @<,BJ

#oti*asi belajar Siklus $& $,>J

$" <,$J

%" @<,BJ

BAB ;

Page 37: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 37/38

SIMPULAN DAN SARAN

A' S$4"l%-

asil penelitian menunjukan bahwa optimalisasi pemahaman

 psikologi belajar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

membuat jurnal penyelesaian mata pelajaran administrasi perkantoran

melalui siswa kelas X AP! " S#! Negeri $ surabya tahun ajaran

%&$&'%&$$ adalah memuaskan. Se/ara keselurahan hasil penelitian

menunjukan adanya peningkatan baik dalam menganalisis masalah

maupun moti*asi belajar siswa.

B' S%#%-

eori belajar yang dianut berpengaruh terhadap kurikulum yang

dibina. teori ilmu jiwa daya mengutamakan latihan mental yang

diperoleh melalui bahan pelajaran, teori asosiasi mengutamakan

 penguasaan bahan pelajaran sendri, sedangkan teori gestalt

mementingkan perkembangan pribadi anak dalam usahan meme/ahkan

masalah-maslah yang dihadapinya dalam hidupnya.

eori belajar juga mempengaruhi proses dan kegiatan mengajar-

 belajar. Namun mengajar belum didukung oleh psikologi belajar yang

diperkuat oleh eksperimentasi. !arena belajar dalam kelas banyak 

*ariabel yang tidak dapat dikuasai, maka per/obaan kebanyakan dapat

dilakukan tentang belajar menurut asosiasi.

DA+TAR PUSTAKA

Page 38: KTI 1 Mala

8/17/2019 KTI 1 Mala

http://slidepdf.com/reader/full/kti-1-mala 38/38

Slameto, Drs belajar, dan fa/tor-faktor yang mempengaruhinya reneka

/ipta. 5akarta $@@<

3lita D. Noegroho. Aspek H aspek efektif dalam karakteristik siswa

 puspen unika atma jaya. 5akarta. $@B%

amalik, oemar. #etode belajar dan kesulitan-kesulitan belajar. arsito

 bandung. $@?<.

!eiter, dorthy. Apa rahasia belajar yang berhasil. Pusat bimbingan.

6ni*ersitas !risten satya wa/ana. Salatiga.

#oh. 6ser usman, $@@@ dan lilies setiawati, upaya optimalisasikegiatan belajar mengajar, remaja rosdakarya, bandung.

777777., %&&&, menjadi guru profersional, remaja rosdakarya,

 bandung.

 Nana sudjana, $@BB, /ara belajar siswa aktif, sinar baru, 5akarta

.

Sutrisno hadi, $@B@, metodologi resear/h , andi offset, yogyakarta.

erman hudoyo, $@@& proses belajar mengajar yang efektif, 5akarta,

sinar baru.

+arji, $@B?, langkah-langkah pengajaran remedial , bandung, graham

utama

 Nasution, %&&". asas-asas kurikulum. 5akarta. 8umi aksara.