kuantitatif deskriptif

  • Upload
    simsame

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    1/7

    Posting di bawah ini akan menjelaskan mengenai Pengertian Penelitian Deskriptif. Penelitian

    deskriptifadalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

    menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982 : 119). Penelitian Deskriptif ini juga

    sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan

    manipulasi variabel penelitian. Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkan peneliti untukmelakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan

    mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian

    deskriptifjuga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan

    penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan

    keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

    Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematis

    fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangannya, akhir-

    akhir ini metode penelitian deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan. Pertama, dari

    pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk

    deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang

    berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

    Di samping kedua alasan tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik bagi para

    peneliti muda, karena bentuknya sangat sederhana dengan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan

    teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena

    penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam

    penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun

    perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penenelitian

    naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan

    penelitian seting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam)atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.

    Penelitian deskriptifyang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian

    kuantitatif lainnya. Disamping itu,penelitianini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap

    komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya.

    Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel

    penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau

    komparasi yang tepat perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti

    secara lengkap dan benar.

    Dalampenelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan

    peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini.

    Dengan penelitian deskriptif, memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian yang

    berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antar

    variabel.

    Keunikan yang ada pada metode penelitian deskriptif antara lain seperti berikut :

    1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yag sangatsedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.

    2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, terkadang dalam pengumpulan data tidak memperoleh data

    yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat cheklist lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secaraobjektif dan reliable.

    http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-definisi-penelitian-adalah/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-definisi-penelitian-adalah/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-definisi-penelitian-adalah/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-deskriptif/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-deskriptif/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-deskriptif/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-deskriptif/http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-definisi-penelitian-adalah/
  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    2/7

    3. Penelitian deskriptif juga membutuhkan permasalahan yang harus diindentifikasi dan dirumuskan dengan jelas,agar peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data ketika di lapangan.

    Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian penelitian deskriptif. Semoga penjelasan di atas

    dapat bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.

    Metode kuantitatif dan kualitatif berkembang terutama dari akar filosofis dan teori sosial abad ke-20.

    Kedua metode penelitian di atas mempunyai paradigm teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik

    penelitian yang berbeda. Masing-masing memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan

    isu penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial.

    Penelitian pada hakikatnya adalah berusaha mendapatkan informasi tentang sistem yang ada (dan

    beroperasi) pada obyek yang sedang diteliti, maka peneliti perlu menentukan cara menemukan

    informasi tentang sistem yang sedang dicari itu. Cara menemukan informasi itulah yang bervariasi baik

    dengan menggunakan metode kuantitatif, kualitatif maupun menggabungkan dari kedua metode

    tersebut. Perbedaan yang berawal dari paradigma pengetahuan yang berbeda itu nampak pada praktek

    kegiatan penelitiannya, yaitu dalam penentuan tujuan (masalah), penentuan macam data yang dicari,

    penentuan sumber data, penentuan instrumen pengumpul data, kegiatan pengumpulan dan analisis

    data.

    A. PENELITIAN KUANTITATIF

    Metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positivistik, eksperimental atau empiricist.

    Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte, Mill, Durkeim, Newton dan John Locke.

    Gaya penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang diturunkan pada

    variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan memperhatikan aspek reliabilitas.

    Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak kasus dan subjek yang

    diteliti, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. Hal penting untuk dicatat di

    sini adalah, peneliti terpisah dari subjek yang ditelitinya.

    Pada hakikatnya setiap penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu sosial menerapkan filosofi yang disebut

    deducto hipothetico verifikatif artinya, masalah penelitian dipecahkan dengan bantuan cara berpikir

    deduktif melalui pengajuan hipotesis yang dideduksi dari teori-teori yang bersifat universal dan umum,

    sehingga kesimpulan dalam bentuk hipotesis inilah yang akan diverifikasi secara empiris melalui cara

    berpikir induktif dengan bantuan statistika inferensial.

    Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu

    dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat

    mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga dan seterusnya.

    Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian

    kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata dan

    perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan

    atau angka atau kuantitas. Hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada.

    Ciri-ciri penelitian kuantitatif:

    1. Asumsi

    Asumsi ontologis: realitas bersifat objektif dan singular terpisah dari peneliti; peneliti independen dari

    yang diteliti (asumsi epistemologis), bebas nilai dan menghindarkan bias (asumsi aksiologis); formal,

    berdasar definisi, impersonal dan menggunakan bahasa kuantitatif (asumsi retoris); proses deduktif,

    sebab akibat, desain statis kategori membatasi sebelum studi, bebas konteks, generalisasi mengarah

    pada prediksi, eksplanasi dan pemahaman, akurasi dan reliabilitas melalui validitas dan reliabilitas

    (asumsi metodologis).

  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    3/7

    Penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta

    atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian

    dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif menggunakan sisi

    pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti (etik). Keunggulan penelitian kuantitatif terletak

    pada metodologi yang digunakan.

    2. Tujuan penelitian

    Penelitian kuantitatif memiliki tujuan menjeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuk

    memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk

    menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti, menguji teori, mencari generalisasi

    yang mempunyai nilai prediktif.

    3. Pendekatan

    Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti Peneliti menggunakan teknik

    manipulasi dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas.

    Peneliti mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap

    komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan menetapkan norma secarakonsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam bentuk laporan.

    4. Peran peneliti

    Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek penelitian yang tidak

    terpengaruh dan memihak (obyektif).

    5. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekwensi tinggi

    6. Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat digeneralisasi.

    7. Penelitian kuantitatif menggunakan paradgma positivistik-ilmiah. Segala sesuatu dikatakan ilmiah biladapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto,

    1993: 3). Karena itu, paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan,

    pengukuran dan uji-uji statistik.

    8. Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori, sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni

    hanya membuktikan teori (menerima atau menolak teori).

    9. Penelitian kuantitatif khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat. Peneliti seringkali

    tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY? Jika

    peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan

    mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya) yang diduga akan

    berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan sedemikian rupa bukan hanya melalui teknikteknik penelitianmelainkan juga melalui analisis statistik.

    10. Mengenai waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan. Peneliti dapat menentukan

    berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data; jumlah tenaga yang diperlukan; berapa lama

    pengumpulan data akan dilakukan; dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang

    dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah dipersiapkan. Demikian

    halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan penyajian data termasuk tabel-tabel yang akan

    dipergunakan sudah dapat ditentukan.

    B. PENELITIAN KUALITATIF

    1. Definisi

  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    4/7

    Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan

    pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian

    kualitatifhttp://www.Wikipedia.com. Menurut Strauss dan Corbin yang dimaksud dengan penelitian

    kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai

    (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi

    (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan

    masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satualasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat

    digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala

    merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.

    Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur

    penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang

    diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam tentang ucapan,

    tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau

    organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,

    komprehensif, dan holistik. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya

    umum terhadap kenyataan sosial dari perpektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan

    terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus

    penelitian. Berdasarkan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang

    sifatnya abstrak tentang kenyataan-kenyataan (Hadjar, 1996 dalam Basrowi dan Sukidin, 2002: 2)

    2. Model model Kualitatif

    Model-model kualitatif dapat dikelompokkan menjadi 4 model:

    a. Grounded research Glaser & Strauss

    Grounded research banyak memberi sumbangan operasional kualitatif, terutama dalam mencari dan

    merumuskan teori berdasarkan data empiric. Glaser & Strauss member peluang pengembangan teori

    substantive menjadi teori formal.

    b. Etnometodologi Bodgan

    Etnometodologi lebih banyak sumbangannya terhadapmetode kualitatif, tetapi banyak hal masih terpaku

    pada metode kuantitatif, antara lain dengan validasi, reliabilitas.

    c. Paradigma naturalistic Guba & Lincoin

    Paradigma naturalistic dapat dibandingkan dengan latar alami dalam kualitatif. Model ini digunakan

    dengan model Grounded research dan Etnometodologi menjadi cirri kualitatif yang paling konsekuen

    adalah model ini.

    d. Interaksi simbolik Blumer

    Model interaksi simbolik menjurus ke kuantitatif-statistik-positivistik. Pendekatan positivistic yang

    dikritik oleh pendekatan rasionalisme karena tidak adanya grand-theory (yang dihasilkan hanya tesis-

    tesis spesifik yang tidak direkonstruksi).

    3. Karakteristik penelitian kualitatif

    Guba (1985: 39 44) mengetengahkan empat belas karakteristik penelitian naturalistik, yaitu :

    a. Konteks natural (alami), yaitu suatu konteks keutuhan (entity) yang tak akan dipahami dengan

    membuat isolasi atau eliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.

    http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/
  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    5/7

    b. Manusia sebagai instrumen. Hal ini dilakukan karena hanya manusia yang mampu menyesuaikan diri

    dengan berbagai ragam realitas dan menangkap makna, sedangkan instrumen lain seperti tes dan

    angket tidak akan mampu melakukannya.

    c. Pemanfaatan pengetahuan tak terkatakan. Sifat naturalistic memungkinkan mengungkap hal-hal yang

    tak terkatakan. Sifat naturalistic memungkinkan mengungkap hal-hal yang tak terkatakan yang dapat

    memperkaya hal-hal yang diekspresikan oleh responden.

    d. Metoda kualitatif. Sifat naturalistik lebih memilih metode kualitatif dari pada kuantitatif karena lebih

    mampu mengungkap realistas ganda, lebih sensitif dan adaptif terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

    e. Pengambilan sample secara purposive.

    f. Analisis data secara induktif, karena dengan cara tersebut konteksnya akan lebih mudah

    dideskripsikan. Analisis data induktif menurut paradigma kualitatif adalah analisis data spesifik dari

    lapangan menjadi unit-unit dan dilanjutkan dengan kategorisasi.

    g. Grounded theory. Sifat naturalistik lebih mengarahkan penyusunan teori diangkat dari empiri, bukan

    dibangun secara apriori. Generalisasi apriorik nampak bagus sebagai ilmu nomothetik, tetapi lemahuntuk dapat sesuai dengan konteks idiographik.

    h. Desain bersifat sementara. Penelitian kualitatif naturalistic menyusun desain secara terus menerus

    disesuaikan dengan realita di lapangan tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat. Hal

    ini terjadi karena realita di lapangan tidak dapat diramalkan sepenuhnya.

    i. Hasil dirundingkan dan disepakati bersama antara peneliti dengan responden. Hal ini dilakukan untuk

    menghindari salah tafsir atas data yang diperoleh karena responden lebih memahami konteksnya

    daripada peneliti.

    j. Lebih menyukai modus laporan studi kasus, karena dengan demikian deskripsi realitas ganda yang

    tampil dari interaksi peneliti dengan responden dapat terhindar dari bias. Laporan semacam itu dapatmenjadi landasan transferabilitas pada kasus lain.

    k. Penafsiran bersifat idiographik (dalam arti keberlakuan khusus), bukan ke nomothetik (dalam arti

    mencari hukum keberlakuan umum), karena penafsiran yang berbeda nampaknya lebih member makna

    untuk realitas yang berbeda konteksnya.

    l. Aplikasi tentatif, karena realitas itu ganda dan berbeda Ikatan konteks terfokus. Dengan pengambilan

    fokus, ikatan keseluruhan tidak dihilangkan, tetap terjaga keberadaannya dalam konteks, tidak

    dilepaskan dari nilai lokalnya.

    n. Kriteria keterpercayaan. Dalam penelitian kuantitatif keterpercayaan ditandai dengan adanya validitas

    dan reliabilitas.

    Menurut Kirk dam Miller ciri-ciri Penelitian Kualitatif adalah sbb:

    Ciri- ciri pokok Penelitian Kualitatif

    Naturalistic Inquiry Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan manipulasi,;

    terbuka pada apapun yang timbul.

    Inductive analysis Mendalami rincian dan kekhasan data guna menemukan kategori, dimensi, dan

    kesaling hubungan.

    Holistic perspective Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem yang kompleks lebih darisekedar penjumlahan

  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    6/7

    Qualitative data Deskriptif terinci, kajian dilakukan secara mendalam

    Personal contact dan insight Peneliti memounyai hubungan langsung dan bergaul erat dengan orang-

    orang dan situasi, gejala yang sedang dipelajari

    Dynamic system Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat konstan dan terus

    berlangsung baik secara individu maupun budaya secara keseluruhan

    Unique case orientation Menganggap setaip kasus bersifat khusus dan khas

    Context sensitivity Menempatkan temuan dalam dalam konteks sosial, historis dan waktu

    Emphatic netrality Penelitian dilakukan secara netral agar objektif tapi bersifat empati

    Design flexibility Design penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka, beradaptasi sesuai perubahan yang

    terjadi (tidak bersifat kaku.

    (sumber: Patton, 1990: 40-41).

    Setelah mensintesiskan pendapat Bogdan & Biklen dengan pendapat Lincoln & Guba, Moleong

    mengemukakan sebelas karakteristik penelitian kualitatif yaitu :

    a. Latar alamiah (penelitian dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu keutuhan)

    b. Manusia sebagai alat (Manusia/peneliti merupakan alat pengumpulan data yang utama)

    c. Metode kualitatif (metode yang digunakan adalah metode kualitatif)

    d. Anslisa data secara induktif (mengacu pada temuan lapangan)

    e. Teori dari dasar/grounded theory (menuju pada arah penyusunan teori berdasarkan data)

    f. Deskriptif (data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka)

    g. Lebih mementingkan proses daripada hasil

    h. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus (perlunya batas penelitian atas dasar fokus yang timbul

    sebagai masalajh dalam penelitian)

    i. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data (punya versi lain tentang validitas, reliabilitas dan

    obyektivitas)

    j. Desain yang bersifat sementara (desain penelitian terus berkembang sesuai dengan kenyataan

    lapangan)

    k. Hasil penelitiaan dirundingkan dan disepakati bersama (hasil penelitian dirundingkan dan disepakati

    bersama antar peneliti dengan sumber data)

    Dengan memperhatikan karakteristik penelitian kualitatif yang dikemukakan para ahli sebagaimana

    dikemukakan di atas, nampaknya lebih bersifat saling melengkapi dan menambah, karakteristik yang

    dikemukakan oleh Patton lebih bersipat umum yang merupakan ciri-ciri dasar, rumusan Moleong sudah

    menambahkan hal-hal yang bersifat operasional penelitian. Dengan beberapa variasi tersebut maka

    akan lebih menambah pemahaman mengenai metode penelitian kualitatif.

    Menurut Sugiyono, metode kuantitatif dan metode kualitatif dapat digunakan bersama-sama atau

    digabungkan tetapi dengan catatan:

  • 7/28/2019 kuantitatif deskriptif

    7/7

    1. Untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuan yang berbeda. Metode kualitatif dapat digunakan

    untuk menemukaan hipotesis, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.

    2. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif sehingga

    ditemukan hipotesis. Selanjutnya, hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.

    3. Metode penelitian tidak dapat digabungkan Karena paradigmanya berbeda. Tetapi dalam penelitian

    kuantitatif dapat menggabungkan penggunaan teknik pengumpulkan data (bukan metodenya), seperti

    penggunaan triangulasi dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif misalnya, teknik

    pengumpulan data yang dperoleh adalah data kuantitatif. Selanjutnya untuk memperkuat dan mengecek

    validitas data kuesioner tersebut, maka dapat dilengkapi dengan observasi atau wawancara kepada

    responden yang telah memberikan angket tersebut atau orang lain yang memahami masalah yang

    diteliti. Bila data antara kuesioner dan wawancara tidak sama, maka dilacak terus sampai ditemukan

    kebenaran data tersebut. Bila sudah demikian maka proses pengumpulan data seperti trianggulasi

    dalam penelitian kualitatif.

    4. Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode tersebut telah difahami

    dengan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.

    PENUTUP

    Dengan adanya perbedaan dari metode penelitain kuantitaif dan kualitatif maka peneliti akan dapat

    menentukan pendekatan mana yang akan digunakan, apakah pendekatan kuantitaif, kualitatif ataupun

    gabungan dari keduanya. Dalam penentuan metode penelitian yang akan digunakan tergantung pada

    tujuan penelitian yang akan dilakukan dan hasil yang diharapkan. Pendekatan metode kuantitatif dan

    kualitatif, keduanya benar dan ilmiah sesuai dengan paradigmanya masing-masing.

    DAFTAR RUJUKAN

    Musianto L.S, Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam Metode Penelitian,

    Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 123 -136

    Somantri G.R, Memahami metode Kualitatif, Makara Sosial Humaniora, Volume 9, No.2 Desember 2005,

    57-65

    Sofyani I, Rangkuman hakekat penelitian kuantitaitf, kualitatif dan penelitian tindakan (action

    research)http://www.imansofyani.co.cc/Penelitian/penelitian1.pdf

    Sugiyono, Metode penelitian bisnis

    Strauss and Corbin, Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Technique,

    Newbury Park, Sage Publication, 1990

    http://azizahkh.wordpress.com/2010/03/01/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/

    http://www.imansofyani.co.cc/Penelitian/penelitian1.pdfhttp://www.imansofyani.co.cc/Penelitian/penelitian1.pdfhttp://www.imansofyani.co.cc/Penelitian/penelitian1.pdfhttp://azizahkh.wordpress.com/2010/03/01/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/http://azizahkh.wordpress.com/2010/03/01/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/http://azizahkh.wordpress.com/2010/03/01/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/http://www.imansofyani.co.cc/Penelitian/penelitian1.pdf