Upload
vladementor
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perhitungan pelat
Citation preview
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
1
Kuliah - 5Struktur Beton Dasar
Program Diploma Sipil FTSP-ITSJalan Menur 127 Surabaya 60116Telp. (031)-5947637 Faks. (031)-5938025
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
2
D e f i n i s iPelat 1 Arah (One-way Slab)
lxly
MlyMty
Mty
lx ly
MlyMty
MtyMtx
Mtx
Mlx
Perhitungan sama seperti Balok
Pelat 2 Arah (Two-way Slab)
Pasal 15 SNI 03-2847-2002
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
3
Berbagai Jenis Sistem Struktur Pelat
(a) Pelat 2 Arah dengan Balok-balok Penumpu
(b) Flat Plate
(c) Flat Slab
(d) Waffle Slab Pelat 2 Arah dengan Balok-balok Joist
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
4
Beberapa Gambar Detail
Sistem Pelat tanpa Balok
Sistem Pelat dengan Penebalan
Sistem Pelat dengan Kepala Kolom
Sistem Pelat dengan Balok
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
5
Waffle Slab
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
6
S
i
s
t
e
m
P
e
l
a
t
d
e
n
g
a
n
B
a
l
o
k
S
i
s
t
e
m
P
e
l
a
t
d
e
n
g
a
n
B
a
l
o
k
S
i
s
t
e
m
P
e
l
a
t
d
e
n
g
a
n
B
a
l
o
k
7
8
6
5
4
3
2
1
A B C D E
2.00 3.00 3.00 3.00 3.00
2.00
4.00
4.00
3.00
4.00
4.00
2.00a b c
d e f
g h i
j k l
Semua balok indukmelintang 40/60
Semua balok induk meman-jang 30/45
Semua balok anakmemanjang 30/45
F G H
3.00 3.00
H I J
3.00 3.00
h
+4.25 100
K
2.00
Semua balok anakmelintang 30/45
Semua kolom 50/50
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
7
Syarat KetebalanPasal 11.5 SNI 03-2847-2002
D Komponen struktur beton bertulang yang mengalami lentur harus direncanakan agar mem-punyai kekakuan yang cukup untuk membatasi lendutan/deformasi apapun yang dapat mem-perlemah kekuatan atau mengurangi kemampuan layan struktur pada beban kerja.
D Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah diatur menurut Tabel 8 sebagai berikut :
Tabel 8 : Tebal min. balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung
Komponen Dua tumpuan Satu ujung Kedua ujungstruktur sederhana menerus menerus
Pelat massifsatu arah
Balok atau pelat rusuksatu arah
Tebal minimum, h
Kantilever
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan partisi ataukonstruksi lain yang mungkin akan rusak oleh lendutan yang besar
l /20 l/24 l /28 l /10
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk struktur dengan beton normal ( w c = 2400 kg/m3 ) dan tulangan
Bj.TD-40. Untuk kondisi yang lain, nilai-nilai di atas harus dimodifikasikan terlebih dulu.
l /16 l /18.5 l /21 l /8
Catatan :
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
8
Pasal 11.5 SNI 03-2847-2002 ( Lanjutan - 1 )D Bila lendutan harus dihitung, maka lendutan yang terjadi seketika sesudah bekejanya beban
harus dihitung dengan metoda atau formula standar untuk lendutan elastis, dengan memper-hitungkan pengaruh retak dan tulangan terhadap kekakuan komponen struktur.
D Lendutan tersebut tidak boleh melebihi nilai-nilai ijin menurut Tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9 : Lendutan ijin pelat
Jenis komponen struktur Lendutan yang diperhitungkan Batas lendutan
Atap datar yang tidak menahanatau tidak disatukan dengan komponen Lendutan seketika akibat l /180nonstruktural yang mungkin akan beban hiduprusak oleh lendutan yang besarLantai datar yang tidak menahanatau tidak disatukan dengan komponen Lendutan seketika akibat l /360nonstruktural yang mungkin akan beban hiduprusak oleh lendutan yang besarAtap atau lantai yang menahan ataudisatukan dengan komponen nonstruktural Bagian dari lendutan total yang terjadi setelah l /480yang mungkin akan rusak oleh lendutan pemasangan komponen nonstruktural ( jumlahyang besar dari lendutan jangka panjang, akibat semuaAtap atau lantai yang menahan atau beban tetap yang bekerja, dan lendutan seketikadisatukan dengan komponen nonstruktural akibat penambahan beban hidup ) l /240yang mungkin tidak akan rusak olehlendutan yang besar
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
9
Tabel 10 : Tebal minimum pelat tanpa balok interior
D Tebal minimum pelat tanpa balok interior yang menghubungkan tumpuan-tumpuannya dan mempunyai rasio ly/lx tidak lebih dari 2 harus memenuhi Tabel 10 tapi tidak boleh kurang dari : (a) Pelat tanpa penebalan 120 mm, (b) Pelat dengan penebalan 100 mm.
Pasal 11.5 SNI 03-2847-2002 ( Lanjutan - 2 )
Teg. Leleh Panel Panelf y (MPa) Tanpa Dengan dalam Tanpa Dengan dalam
balok pinggir balok pinggir balok pinggir balok pinggir
Panel luar Panel luar
Tanpa penebalan Dengan penebalan
300
400
500
l /33
l /30
l /28
l /33
l /31
l /40
l /36
l /34
l /40
l /36
l /34
l /36
l /33
l /31
l /36
l /33
l /31
l /36
Catatan :(a) Untuk tulangan dengan tegangan antara 300 MPa dan 400 MPa atau antara 400 MPa dan 500 MPa, gunakaninterpolasi linier(b) Penebalan panel disefinisikan dalam 15.3.7.1 dan 15.3.7.2
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
10
D Tebal minimum pelat dengan balok yang menghubungkan tumpuan-tumpuan pada semua sisinya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pasal 11.5 SNI 03-2847-2002 ( Lanjutan - 3 )
(a) Untuk m [ 0.20 pakai persyaratan untuk pelat tanpa balok interior,(b) Untuk 0.20 [ m < 2.0 pakai persamaan (16), tapi tidak boleh kurang dari 120 mm,(c) Untuk m > 2.0 pakai persamaan (17), tetapi tidak boleh kurang dari 90 mm,(d) Pada tepi yang tidak menerus, balok tepi harus mempunyai rasio kekakuan > 0.80,
atau sebagai alternatif, ketebalan minimum yang ditentukan menurut persamaan (16)atau (17) harus dinaikkan paling tidak 10%.
( )20.05361500
80.0
+
+
=m
yn
fl
h (16) 9361500
80.0
+
+
=y
nf
lh (17)
dimana : h = tebal pelatm = nilai rata-rata untuk semua balok tepi dari suatu panel = rasio bentang bersih arah memanjang terhadap arah memendek pelatln = bentang bersih arah memanjang panel pelat
pcp
bcb
IEIE= Rasio kekakuan balok terhadap pelat
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
11
P
e
l
a
t
d
e
n
g
a
n
b
a
l
o
k
-
b
a
l
o
k
p
e
n
u
m
p
u
Perhitungan Momen-momen PelatP
a
k
a
i
T
a
b
e
l
1
3
.
3
.
1
P
B
I
-
1
9
7
1
1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 > 2.5
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 21 25 28 31 34 36 37 38 40 40 41 41 41 42 42 42 42
Mly = + 0.001 q.lx2.X 21 21 20 19 18 17 16 14 13 12 12 11 11 11 10 10 8
Mtx = + 0.001 q.lx2.X 52 59 64 69 73 76 79 81 82 83 83 83 83 83 83 83 83
Mty = + 0.001 q.lx2.X 52 54 56 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 28 33 38 42 45 48 51 53 55 57 58 59 59 60 61 61 63
Mly = + 0.001 q.lx2.X 28 28 28 27 26 25 23 23 22 21 19 18 17 17 16 16 13
Mtx = + 0.001 q.lx2.X 68 77 85 92 98 103 107 111 113 116 118 119 120 121 122 122 125
Mty = + 0.001 q.lx2.X 68 72 74 76 77 77 78 78 78 78 79 79 79 79 79 79 79
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 22 28 34 42 49 55 62 68 74 80 85 89 93 97 100 103 125
Mly = + 0.001 q.lx2.X 32 35 37 39 40 41 41 41 41 40 39 38 37 36 35 35 25
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 32 34 36 38 39 40 41 41 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Mly = + 0.001 q.lx2.X 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10 10 9 9 9 9 8
Mtx = + 0.001 q.lx2.X 31 38 45 53 60 66 72 78 83 88 92 96 99 102 105 108 125
Mly = + 0.001 q.lx2.X 37 39 41 41 42 42 41 41 40 39 38 37 36 35 34 33 25
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 37 41 45 48 51 53 55 56 58 59 60 60 60 61 61 62 63
Mly = + 0.001 q.lx2.X 31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18 17 17 16 16 15 13
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 21 26 31 36 40 43 46 49 51 53 55 56 57 58 59 60 63
Mly = + 0.001 q.lx2.X 26 27 28 28 27 26 25 23 22 21 21 20 20 19 19 18 13
Mtx = + 0.001 q.lx2.X 55 65 74 82 89 94 99 103 106 110 114 116 117 118 119 120 125
Mty = + 0.001 q.lx2.X 60 65 69 72 74 76 77 78 78 78 78 78 78 78 78 79 79
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 26 29 32 35 36 38 39 40 40 41 41 42 42 42 42 42 42
Mly = + 0.001 q.lx2.X 21 20 19 18 17 15 14 13 12 12 11 11 10 10 10 10 8
Mtx = + 0.001 q.lx2.X 60 66 71 74 77 79 80 82 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Mty = + 0.001 q.lx2.X 55 57 57 57 58 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57
= Terletak bebas
= Terjepit penuh
Keterangan :
Momenly / lx
I
Tipe Pelat
44
44
52
45
59
VB
VIA
VIB
II
III
IVA
IVB
Mlx = + 0.001 q.lx2.X
Mtx = + 0.001 q.lx2.X
45
66
44
73
44
78
43
84
41
88
40
93
39
97
38
100
37
103
36
106
35
108
34
110
33
112
32
125
25Mly = + 0.001 q.lx2.X
Mty = + 0.001 q.lx2.X 70 79 87 94 100 105 109 112 115 117 119 121120 122 123 123 125
Mtx = + 0.001 q.lx2.X 70 74 77 79 81 82 83 84 84 84 84 84 83
VAMty = + 0.001 q.lx
2.X 84 92 99 104 109
83 83 83 83
112 115 117 119 121 122 122 123 123 124 124 125
84 92 98 103 108 111 114 117 119 120 121 122 125122 123 123 124
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
12
P
e
l
a
t
d
e
n
g
a
n
b
a
l
o
k
-
b
a
l
o
k
p
e
n
u
m
p
u
Perhitungan Momen-momen Pelat ( Lanjutan )P
a
k
a
i
T
a
b
e
l
1
3
.
3
.
2
P
B
I
-
1
9
7
1
1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 > 2.5
Mlx = - Mtx = + 0.001 q.lx2.X 36 42 46 50 53 56 58 59 60 61 62 62 62 63 63 63 63
Mly = + 0.001 q.lx2.X 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35 34 34 34 34 34 13
Mlx = - Mtx = + 0.001 q.lx2.X 48 55 61 67 71 76 79 82 84 86 88 89 90 91 92 92 94
Mly = + 0.001 q.lx2.X 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49 49 48 48 47 47 19
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 22 28 34 41 48 55 62 68 74 80 85 89 93 97 100 103 125
Mly = + 0.001 q.lx2.X 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79 79 79 79 79 79 25
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 31 38 45 53 59 66 72 78 83 88 92 96 99 102 105 108 125
Mly = + 0.001 q.lx2.X 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80 80 79 79 79 79 25
Mlx = - Mtx = + 0.001 q.lx2.X 38 46 53 59 65 69 73 77 80 83 85 86 87 88 89 90 54
Mly = + 0.001 q.lx2.X 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50 49 49 48 48 48 19
Mlx = - Mtx = + 0.001 q.lx2.X 13 48 51 55 57 58 60 61 62 62 62 63 63 63 63 63 63
Mly = + 0.001 q.lx2.X 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34 34 33 33 33 33 13
34 34 3835 34 34 3436 36 35 3538 38 38 37
45
59
45
66
44
= Menerus atau Terjepit elastis
Keterangan : = Terletak bebas
I
Tipe Pelat
44
44
Momenly / lx
52
VB
VIA
VIB
II
III
IVA
IVB
Mlx = + 0.001 q.lx2.X 73
44
78
43
84
41
88
40
93
39
97
38
100
37
103
36 33
112
32
106
35
108
34
125
25Mly = + 0.001 q.lx2.X
51 57
- Mty = + 0.001 q.lx2.X 36 37
62
110
67 70 73 75 77 78 79 79 7979 79 79 79 75
Mly = + 0.001 q.lx2.X 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10 10 9
VA- Mty = + 0.001 q.lx
2.X 60 65 69 73 75 77
9 9 9 13
78 79 79 80 80 80 79 79 79 79 75
31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18 17 1217 16 16 15
- Mty = + 0.001 q.lx2.X 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49 49 48 48 47 47 56
- Mty = + 0.001 q.lx2.X
60
- Mtx = + 0.001 q.lx2.X 51 54 63 6357 59 60 61 63 63 63Mlx = 63 63 63 6362 62
- Mtx = + 0.001 q.lx2.XMlx =
Mly = + 0.001 q.lx2.X
66 71 76 79 82 85 87 88 89 90 91 91 92 92 93 94
- Mty = + 0.001 q.lx2.X 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50
33 33- Mty = + 0.001 q.lx2.X 38 39 38 38 37 36
48 5649 49 48 48
3834 34 33 3336 35 35 34
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
lx
ly
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
13
D Perhatikan panel pelat (b) dari gambar halaman 6 di depan, sebagai berikut :Contoh :
3.00
2.00b
B C
1
2
30/45
30/45
40/6030/45
X Bentang bersih sumbu panjang :
265230
240300 ==nl
X Bentang bersih sumbu pendek :
170230
230200 ==ns cm
cm
56.1170265===
n
n
sl
Misalkan direncanakan pelat tebal = 12 cm, beton : fc = 27 MPa dan baja : fy = 300 MPa ;
40
60 cm
12
be Menentukan lebar effektif flens : Pasal 15.2.4 SNI 03-2847-2002
( ) 1361260240 =+=ebfwwwe hbhbb 82 ++=
13612840 =+=eb Pilih nilai terkecil :
be = 136 cm}
X Lihat balok as B joint 1 - 2 ;
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
14
Wang, dalam bukunya Reinforced Concrete Design, menunjukkan bahwa momen inersia penampang bersayap bisa dinyatakan sebagai momen inersia penampang segi empat yang di modifikasikan dengan k :
+
+
+
+
=ht
bb
ht
bb
ht
ht
ht
bb
k
w
e
w
e
w
e
11
14641132
bw
h
t
be
Sehingga momen inersia penampang T :12
3hbkI w =
Masukkan rumus di atas untuk balok as B1-2 di depan, dihasilkan : k = 1.642Sehingga momen inersia penampang T :
1182240126040642.1
3==bI cm4
( ) 3600012
123002005.012
33
=+== tbI pp cm4
84.3236000
11822401 ===
p
b
II
Rasio kekakuan balok terhadap pelat :
Sedangkan momen inersia lajur pelat :
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
15
Lebar effektif flens :
( ) 961245230 =+=eb12612830 =+=eb } Pilih nilai terkecil : be = 96 cm
X Lihat balok as C joint 1 - 2 ;
30
45 cm
12
be
Masukkan rumus di atas untuk balok as C1-2 ini, dihasilkan : k = 1.638Sehingga momen inersia penampang T :
373157124530638.1
3==bI cm4
( ) 4320012
123003005.012
33
=+== tbI pp cm4
64.843200373157
2 ===p
b
II
Momen inersia lajur pelat :
Rasio kekakuan balok terhadap pelat :
X Balok as 2 joint B - C = Balok as C joint 1 - 2 ;
64.843200373157
3 ===p
b
II
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
16
X Lihat balok as 1 joint B - C ;
Masukkan rumus di atas untuk balok as 1B-C ini, dihasilkan : k = 1.387Sehingga momen inersia penampang T :
315976124530387.1
3==bI cm4
1440012
122005.012
33
=== tbI pp cm4
94.2114400315976
4 ===p
b
II
Momen inersia lajur pelat :
Rasio kekakuan balok terhadap pelat :
30
45 cm
12
be Menentukan lebar effektif flens : Pasal 15.2.4 SNI 03-2847-2002
63124530 =+=ebfwwwe hbhbb 4++=
7812430 =+=eb } Pilih nilai terkecil : be = 63 cm
Dari keempat balok di atas didapatkan rata-rata : 02.18
464.894.2164.884.32
44321 =+++=+++= m
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
17
w Karena m > 2.0 dipakai persamaan (17), tetapi tidak boleh kurang dari 90 mm :
96.5256.1936150030080.02650
9361500
80.0=+
+=+
+
=
yn
fl
h mm < 90 mm
Dipakai tebal pelat : h = 90 mm Dengan mengikuti tata langkah yang sama, hitunglah ketebalan pelat-
pelat (a), (d), (e), (j) dan (k)
D Untuk contoh perhitungan penulangan, kita perhatikan panel pelat (e) dari gambar halaman 6 di depan ;
Misal tebal : h = 12 cm ly = 400 cm , lx = 300 cm , 33.1300400 ==
x
y
ll
Perhitungan beban-beban pelat :
A. Beban Mati (DL) :? Berat sendiri pelat = 0.12 x 2400 = 288 kg/m2? Ubin (t = 3 cm) berikut spesi (t = 2 cm) = 0.03 x ( 2400 + 2100 ) = 135? Plafond berikut penggantungnya = 11 + 7 = 18? Pemipaan air bersih & kotor = 25? Instalasi listrik, AC dll. = 40
qDL = 506 kg/m2
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
18
B. Beban Hidup (LL) :qLL = 400 kg/m2 Gedung Perpustakaan
Beban ultimate rencana :
qU = 1.2 qDL + 1.6 qLL = 1.2 x 506 + 1.6 x 400 = 1248 kg/m2
Momen-momen pelat dihitung dengan Tabel 13.3.2 PBI-1971 ( Pelat tipe II ) :
? Mtx = - 0.001 x 1248 x 3.002 x 53 = - 595.30 kg.m/m? Mlx = 0.001 x 1248 x 3.002 x 53 = 595.30 kg.m/m? Mty = - 0.001 x 1248 x 3.002 x 38 = - 426.82 kg.m/m? Mly = 0.001 x 1248 x 3.002 x 38 = 426.82 kg.m/m
Perhitungan penentuan tulangan dilakukan dengan cara tabel Lihat Catatan Kuliah-III Tabel III.34 Beton : K-325 & Baja : Bj.TD-30X Mtx = - 595.30 kg.m/m = - 0.5953 x 107 N.mm/m Momen ultimate rencana = Mu
Momen nominal : 77
107419.080.0
105935.0 === u
nMM N.mm/m
h =120 mm
tx
Tulangan arah lxTulangan arah ly
ty
Tinggi manfaat :
dx = 120 - 30 - 6 = 84 mm
dy = 120 - 30 - 12 - 6 = 72 mm
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
19
0514.1841000107419.02
7
2 ==
x
n
bdM
Lihat Tabel III.34 untuk : = 0.6 didapatkan : = 0.005Luas tulangan dibutuhkan : As = 0.005 x 1000 x 120 = 600 mm2
As = 0.5 x 600 = 300 mm2
Tulangan dipakai : Tarik : 12 - 15 cm As ada = 753.98 mm2 > 600 mm2 (OK) Tekan : 12 - 30 cm As ada = 376.99 mm2 > 300 mm2 (OK)
( Lihat Tabel II.6 Catatan Kuliah-II )
X Mlx = 595.30 kg.m/m = 0.5953 x 107 N.mm/m
0514.184100080.0
105953.02
7
2 ==
x
n
bdM
Lihat Tabel III.34 untuk : = 0.0 didapatkan : = 0.005Luas tulangan dibutuhkan : As = 0.005 x 1000 x 120 = 600 mm2
As = 0.0 x 600 = 0 mm2
Tulangan dipakai : Tarik : 12 - 15 cm As ada = 753.98 mm2 > 600 mm2 (OK) Tekan : Tidak ada di daerah lapangan Tulangan tunggal
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
20
X Mty = - 426.82 kg.m/m = - 0.4268 x 107 N.mm/m
0291.172100080.0
104268.02
7
2 ==
y
n
bdM
Lihat Tabel III.34 untuk : = 0.6 didapatkan : = 0.005Luas tulangan dibutuhkan : As = 0.005 x 1000 x 120 = 600 mm2
As = 0.5 x 600 = 300 mm2
Tulangan dipakai : Tarik : 12 - 15 cm As ada = 753.98 mm2 > 600 mm2 (OK) Tekan : 12 - 30 cm As ada = 376.99 mm2 > 300 mm2 (OK)
X Mly = 426.82 kg.m/m = 0.4268 x 107 N.mm/m
0291.172100080.0
104268.02
7
2 ==
y
n
bdM
Lihat Tabel III.34 untuk : = 0.0 didapatkan : = 0.005Luas tulangan dibutuhkan : As = 0.005 x 1000 x 120 = 600 mm2
As = 0.0 x 600 = 0 mm2
Tulangan dipakai : Tarik : 12 - 15 cm As ada = 753.98 mm2 > 600 mm2 (OK) Tekan : Tidak ada di daerah lapangan Tulangan tunggal
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
21
Ketentuan Khusus Tulangan Susut & SuhuPasal 9.12 SNI 03-2847-2002
D Pada pelat struktural dimana tulangan lenturnya terpasang dalam satu arah saja harus disediakan tulangan susut dan suhu yang arahnya tegak lurus terhadap tulangan lentur tersebut, dengan rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton sebagai berikut :
{ Pelat dengan batang tulangan ulir mutu 300 MPa - 0.002| Pelat dengan tulangan ulir atau jaring kawat las mutu 400 MPa - 0.0018} Pelat dengan mutu tulangan melebihi 400 MPa - 0.0018 x 400/fy
D Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan jarak tidak lebih dari 5 kali tebal pelat atau 450 mm.
D Bila diperlukan, tulangan susut dan suhu pada semua penampang harus mampu me-ngembangkan kuat leleh tarik fy .
D Bila pergerakan akibat susut dan suhu terkekang maka harus memperhatikan persyarat-an pada Pasal-pasal 10.2.4 dan 11.2.7.
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
22
X Dari contoh Pelat (e) di depan ;
Luas tulangan susut : As = 0.002 x 1000 x 120 = 240 mm2
Tulangan dipakai : 12 - 30 cm As ada = 376.99 mm2 > 240 mm2 (OK) Tulangan tersebut dipasang pada lapis atas dan bawah, masing-masing pada ujung kiri dan
kanan tumpuan, baik pada arah bentang lx maupun ly .
Lebar lajur pemasangan tulangan susut, diukur dari muka bagian dalam balok-balok penum-pu ke arah lapangan pelat, masing-masing sebesar : 0.22 ln , yaitu :
{ Ke arah bentang panjang = 0.22 x (400 - 15 - 15) = 81.4 l 90 cm| Ke arah bentang pendek = 0.22 x (300 - 20 - 15) = 58.3 l 60 cm
29/11/2004 Kuliah - 5 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS
23
S
k
e
t
s
a
P
e
n
u
l
a
n
g
a
n
P
e
l
a
t
S
k
e
t
s
a
P
e
n
u
l
a
n
g
a
n
P
e
l
a
t
S
k
e
t
s
a
P
e
n
u
l
a
n
g
a
n
P
e
l
a
t
4.00 m
3.00 m
0.60
0.60
0.900.90
12 - 30 cm12 - 30 cm
12 - 30 cm
12 - 30 cm
12 - 30 cm
12 - 30 cm
12 - 30 cm
12 - 30 cm
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
1
2
-
3
0
c
m
Kuliah - 5Struktur Beton DasarBerbagai Jenis Sistem Struktur PelatBeberapa Gambar DetailWaffle Slab