89
Kuliah Pengantar Praktikum Patologi Klinik Blok Hematologi M. I. Diah P. 16 Maret 2011

Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kesehatan

Citation preview

Page 1: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Kuliah Pengantar Praktikum

Patologi Klinik Blok Hematologi

M. I. Diah P.

16 Maret 2011

Page 2: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

PHLEBOTOMY

Page 3: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Sarana :Tempat pengambilan darah, sebaiknya :

Bersih dan berventilasi udara segar Tenang & Nyaman Lingkungan yang tertutup Kursi yang ergonomic, adjustable

serta nyaman Tempat tidur (untuk bayi) Wadah khusus jarum

Page 4: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

BAHAN DAN ALAT

Evacuated Collection Tube, Jarum, Holder

Syringe Torniquet Kapas Alkohol Plester Sarung tangan Wadah Pembuangan Jarum

Page 5: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN

Page 6: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

TEKNIK PUNGSI VENA

Identifikasi pasien Jelaskan Prosedur, ambil posisi Siapkan alat – alat yang diperlukan Suruh pasien menggenggam tangan Pilih vena yang baik untuk pungsi Bersihkan dengan alkohol 70 % Pasang torniquet ( Tdk blh > 1

menit )

Page 7: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Mencari letak vena

Rentangkan tangan lurus ke bawah

Tekan lengan di lokasi pembuluh vena

Page 8: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Mencari letak venaGenggam dan buka telapak tangan beberapa

kali, agar vena terlihat menonjol

Tentukan lokasi vena yang tepat dengan rabaan

Page 9: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

TEKNIK PUNGSI VENA

Fiksasi Vena Lakukan pungsi vena dengan sudut

150

Lepaskan turniquet Suruh pasien melemaskan tangan,

jangan ‘pumping’ Taruh kapas steril dan beri tekanan

Page 10: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Persiapan Penusukan Vena

Rentangkan lengan pasien ke bawah

Pasang turniquet pada lengan pasien

Page 11: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Persiapan Penusukan Vena

Raba letak vena dengan jari telunjuk

Regangkan kulit dengan ibu jari tangan kiri agar letak Vena tidak berubah saat penusukan

Page 12: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Persiapan Penusukan Vena

Desinfeksi lokasi yang akan ditusuk jarum dengan

alkohol

Page 13: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Posisi jarum yang benar

1. Jarum kurang dalam

2. Jarum terlalu dalam

Page 14: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Posisi jarum yang benar

3. Darah berkumpul di bawah kulit

4. Penusukan yang benar

Page 15: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

*

Page 16: Kuliah Pengantar Praktikum Darah
Page 17: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

*

Tarik perlahan untuk mencegahhemolisis

Page 18: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Antikoagulan

Hematologi :

EDTA : hematologi rutin, Sitrat : koagulasi, agregasi trombosit Perbandingan

darah:antikoagulan harus tepat

Page 19: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

ANTIKOAGULAN1.Ethylenediamine tetra-acetic acid

(EDTA) Natrium EDTA Kalium EDTA terutama utk hematologi rutin Fungsi:

Mencegah Ca tdk mengion Mencegah adhesi dan pengerombolan

trombosit Tidak mempengaruhi pengenceran dan bentuk

eritrosit Utk mencapai efek tsb diperlukan 1,2

mg/ml darah

kuat

Page 20: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

2. Trisodium sitrate (Na sitrat )

= Na3C6H5O7 antikoagulan pilihan utk pemeriksaan

koagulasi

(9 vol darah : 1 vol lar Na sitrat) Juga dipakai pada LED

(4 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)

antikoagulan

Page 21: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

3. Heparin Kadar: 10-20 IU/ml darah Heparin:

antikoagulan yg efektif tdk mempengaruhi ukuran eritrosit lebih baik disajikan dlm bentuk kering, tu.

utk mengurangi kemungkinan lisis tetapi, tdk dpt dipakai utk membuat

apusan darah (menimbulkan background kebiruan dg pengecatan Romanowsky)

paling baik digunakan utk pem. tes fragilitas osmotik

tdk boleh dipakai utk pem jumlah lekosit (menyebabkan penggumpalan lekosit)

antikoagulan

Page 22: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

PRAKTIKUM PK

Page 23: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Praktikum I

1. Hemoglobin2. Hematokrit3. Hitung eritrosit4. Indeks eritrosit5. Morfologi eritrosit6. Hitung retikulosit

Page 24: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

1. Hemoglobin Metode Kolorimetri Sahli Prinsip:

Hemoglobin diubah mjd hematin asam→ warna yang terbentuk dibandingkan scr visual dgn standard pewarnaan permanen dalam alat tsb

Indikasi: Skrining eritrosit Follow up penderita setelah terapi/transfusi

Bahan & alat: Pipet Sahli - Darah EDTA Tabung hemometer - HCl 0,1 N Standard Hb - Aquabides Pipet tetes pengaduk

Page 25: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

hemoglobin Cara kerja:

1. Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemometer (sampai tanda 2)

2. Isap darah dengan pipet Sahli s/d garis tanda 20 µl

3. Hapus sisa darah yang melekat diluar pipet Sahli

4. Catat waktunya, segera alirkan darah dari pipet Sahli ke dalam tabung hemometer, isap HCl pelan2 utk membilas darah pada pipet

5. Campur HCl dan darah 6. Tambahkan aquabides setetes demi setetes,

sambil diaduk dgn batang pengaduk7. Persamaan warna campuran dgn standard

warna harus dicapai dlm 3-5 menit8. Baca kadar Hb (dlm gram/dL darah)

Harga rujukan: Pria : 13,0 – 18,0 g/dL Wanita : 11,5 – 16,5 g/dL

Page 26: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

2. Hematokrit Metode mikrohematokrit Prinsip:

Menentukan volume semua eritrosit dlm volume darah tertentu dgn sentrifugasi darah berantikoagulan pada waktu dan kecepatan tertentu

Indikasi: Skrining eritrosit anemia

Bahan dan Alat: Darah EDTA - tabung mikrokapiler Penyumbat - grafik pembacaan Hct Centrifuge mikrohematokrit

Page 27: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

hematokrit

Cara kerja:1. Isi tabung mikrokapiler

dgn darah, ¾ penuh2. Sumbat satu sisinya

dgn penyumbat3. Masukkan tabung

mikrokapiler ke dalam centrifuge

4. Pusingkan selama 3-5 menit, 16.000 rpm

5. Baca nilai hematokrit dgn grafik khusus

Page 28: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

hematokrit

Harga Rujukan:

• Pria : 47 ± 7 vol %

• Wanita : 42 ± 5 vol %

Page 29: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

3. Hitung Eritrosit (Anthal Erythrocyte)

Metode: manual (bilik hitung) Prinsip:

Darah diencerkan dlm larutan isotonis tertentu → larutan merusak sel-sel selain eritrosit → eritrosit dihitung dgn volume tertentu pada bilik hitung

Indikasi: Hb < 10 g/dL Suspek polisitemia Suspek anemia megaloblastik

Bahan dan alat: Darah EDTA Larutan Hayem (Na2SO4, NaCl, HgCl2, Aqua) Haemocytometer (Pipet eritrosit, Bilik hitung (improved

Neubauer) Deck glass mikroskop

Page 30: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung eritrosit Cara kerja:1. Mengisi pipet eritrosit

Isap darah EDTA sampai batas 0,5

Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet

Masukkan ujung pipet ke dlm larutan Hayem, lalu hisap larutan Hayem sampai batas 101

Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan

Kocok pipet scr transversal, 2-3 menit

Letakkan posisi horisontal

Page 31: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung eritrosit

2. Mengisi bilik hitung: Letakkan bilik hitung dgn

deck glass yg sdh terpasang di atasnya

Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300)ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar

Biarkan bilik hitung selama 1-2 menit, spy eritrosit bisa mengendap

Page 32: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung eritrosit

3. Menghitung jumlah sel: Gunakan perbesaran

lensa objektif 10 x, kemudian pindahkan ke lensa objektif 40 x

Hitung semua eritrosit yang terdapat dalam 5 kotak sedang(diagonal kanan/kiri)

Gunakan batas: kiri atas atau kanan bawah

Page 33: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung eritrosit4. Perhitungan: Pengenceran 200x Luas 1 kotak sedang: 1/5 x 1/5 = 1/25 mm2

Tinggi bilik hitung : 1/10mm Eritrosit dalam 5 x kotak

sedang, V = 1/5 mm2 x 1/10 mm = 1/50 mm3

Faktor utk mendapat jumlah eritrosit per mL/ mm3 darah:

V = 200 x n 1/50 mm3 = 200 x n 1 mm3 = 10.000 n eritrosit

Harga rujukan: Pria : 4,5 – 6,5 juta/mL Wanita : 3,9 – 5,8 juta/mL

Page 34: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

4. Indeks eritrosita. MCV: Mean corpuscular volume

(Volume rata-rata eritrosit)MCV (fl)= Hct (%) x 10

AE (106/mm3)

HR: 80 – 90 flb. MCH: Mean Corpuscular Hemoglobin

(banyaknya Hb per eritrosit)MCH (pg) = Hb (g/dL) x 10

AE (106/mm3)

HR: 27 – 31 pg

Page 35: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Indeks eritrosit

c. MCHC: Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (kadar Hb per eritrosit)

MCHC (%)= Hb (g/dL) x 100

Hct (%)

HR: 32 – 36 %

Page 36: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Indeks eritrosit

Page 37: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

5. Morfologi eritrosit

Dengan preparat apusan darah: Size, shape, staining/kromasi

Size/ukuran:Normositik : ukuran: 6-8 μmMakrositik : anemia megaloblastik, pasca perdarahan /hemolisisMikrositik : ADB, thalasemia

Bentuk:Normal : diskus bikonkaf, inti (-), ukuran 6-8 μm (kemerahan o.k pigmen Hb) Tengah : area kepucatan,normal 1/3 bag luas eritrosit

Page 38: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Morfologi eritrosit Beberapa kelainan eritrosit:

Anisositosis: variasi abnormal ukuran eritrosit Poikilosistosis: variasi abnormal bentuk eritrosit

Kelainan bentuk eritrosit: Sferosit : bentuk sferis, Ø < normal, area pucat di tengah (-)

sferositosis herediter, AIHA, sepsis Ovalosit : bentul oval, normal < 10%.

Makroovalosit → An.megaloblastik Eliptosit : bentuk elips, eliptositosis herediter, ADB (sel pensil) Sel target : eritrosit dg lingkaran Hb tepi cincin dan

hemoglobinisasi di bag. sentral o.k. luas permukaan membran bertambah > dibandingkan vol. sel

thalasemia, Hbpathi, ADB, post splenektomi, peny. Hati

Tear drops Schistocyte Sel sabit

Normoblas (-) atau (+)

Page 39: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

6. Hitung retikulosit Prinsip:Setelah inti dari eritrosit berinti (normoblas

asidofilik) hilang, maka sisa RNA akan tetap ada di dalam eritrosit.

Sel tsb disebut RETIKULOSIT, utk mendeteksi sel tsb, eritrosit hrs di-cat ‘hidup-hidup’

Proses tsb disebut pengecatan SUPRAVITAL

Pronormoblasn. basofilik

n. polikromatofilik

retikulosit

n = normoblas

berisi RNA

eritrositmatang

Page 40: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung retikulosit

a. Sediaan basah: Bahan dan Alat:

Kaca objek, deck glass Larutan BCB 1% Darah EDTA

Cara kerja:1. Kaca objek: diberi 1 tetes larutan BCB2. Tambahkan 1 tetes darah EDTA, campurkan dgn

BCB3. Tutup dgn deck glass, campuran akan

menyebar dgn sendirinya4. Baca di bawah mikroskop, perbesaran lensa

objektif 100 x (dgn emersi), hitung retikulosit dalam 1000 eritrosit

Page 41: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

HITUNG RETIKULOSIT (sediaan kering)

Lar. cat retikulosityg sudahdisaring

+ Whole blood

campur

Biarkan pd suhu kamar atau

inkubasi pd 37°C (15 men)

Pd 15 menit terakhir, campur isi tabung tsb

teteskan 3 ttske tabung

Membuat beberapaApusan & keringkan

Page 42: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

CARA KERJA HITUNG RETIKULOSIT

1. Pasang apusan I pada mikroskop2. Amati dg lensa obyektif kecil (10x)3. Cari daerah yang tipis4. Amati dg lensa obyektif 100x

(pakai minyak imersi)5. Cari daerah apusan dg jumlah

eritrosit kira-kira 100-200 sel per lapangan pandang. (area ideal : 1 lp ≈ 200 sel eritrosit)

6. Retikulosit diidentifikasi dan dihitung (retikulosit hrs mengandung min. 2 atau lebih partikel biru)

7. Hitunglah retikulosit dalam 1000 eritrosit (utk mempermudah penghitungan, kecilkan lap. pandang dg membuat potongan kertas yg dilubangi & dipasang pd lensa)retikulosit

retikulosit

Page 43: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Penghitungan hasil

Dihitung jumlah retikulosit dlm 1000 eritrosit, misal: didapatkan 20 sel retikulosit per 1000 eritrosit Hasil ditulis 2%

Harga rujukan: Retikulosit: 0,5 – 1,5 %

Page 44: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Praktikum II

1. Hitung lekosit2. Hitung jenis lekosit3. Morfologi lekosit4. LED

Page 45: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

1. Hitung Lekosit (Anthal Leucocyte) Metode: Manual (bilik hitung) Prinsip:

Darah diencerkan dalam pipet lekosit, dihitung dlm bilik hitung di bawah mikroskop

Indikasi: Pemeriksaan rutin hematologi

Bahan dan alat: Darah EDTA Larutan Turk (gentian violet, asam asetat glasial, aqua) Pipet lekosit Bilik hitung (improved Neubauer) Deck glass Mikroskop

Page 46: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung Lekosit Cara kerja:1. Mengisi pipet lekosit

Isap darah EDTA sampai batas 0,5

Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet

Masukkan ujung pipet ke dlm larutan Turk, lalu hisap larutan Turk sampai batas 11

Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan

Kocok pipet scr transversal, 15-30 detik

Letakkan posisi horisontal

Page 47: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung lekosit

2. Mengisi bilik hitung: Letakkan bilik hitung dgn

deck glass yg sdh terpasang di atasnya

Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300) ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar

Biarkan bilik hitung selama 2-3 menit, spy lekosit bisa mengendap

Page 48: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung lekosit

3. Menghitung jumlah sel: Gunakan perbesaran

lensa objektif 10 x Hitung semua lekosit

yang terdapat dalam 4 kotak besar( tepi-tepi)

Gunakan batas: kiri atas atau kanan bawah

Page 49: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung lekosit4. Perhitungan: Pengenceran 20x Luas 1 kotak besar: 1 x 1 = 1 mm2

Tinggi bilik hitung : 1/10mm Lekosit dihitung dalam 4

kotak besar,Vol = 4 x (1 x 1/10) mm

= 0,4 mm3

Faktor utk mendapat jumlah lekosit per mm3 /mL darah:

V = 20 x n 0,4 mm3 = 20 x n 1 mm3 = 50 n lekosit

Harga rujukan: 5000 – 10.000/mL

Page 50: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

2. Hitung jenis lekosit

Prinsip: Hapusan darah yang baik berwarna merah dan

seragam dimana eritrosit, lekosit, dan trombosit dapat terlihat jelas

Indikasi: Pemeriksaan rutin

Tahap-tahap:1. Pembuatan slide preparat apusan darah2. Pengecatan3. Pembacaan hitung jenis lekosit

Page 51: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

a. Pembuatan apusan darah tepi

Page 52: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Pembuatan slide

Slide apusan darah yang baik:1. Panjang apusan ± 2/3 panjang slide2. Warna kemerahan, coklat jingga3. Terdapat bagian yang tebal, tipis, dan

peralihan tebal tipis4. Apusan > sempit dari slide dengan tepi yang

halus dan berakhir pada ujung yang lurus5. Apusan harus bebas goresan, lubang-lubang,

tonjolan, kerutan, dan kontaminasi lemak6. Ukuran standard apusan darah 2 x 3,5 cm

Page 53: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Ideal

Kurang baik

Page 54: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

b. Pengecatan Bahan & alat:

Slide apusan darah - rak pengering Larutan Wright - timer Larutan Giemsa - pipet tetes Stainning jar - methanol 90%

Cara Kerja:1. Slide apusan darah → biarkan mengering2. Fiksasi slide dgn methanol absolut 90%, 1-2

menit3. Genangi dgn Larutan Wright, 2 menit4. Genangi dgn larutan Giemsa, 5 – 12 menit5. Alirkan air scr tidak langsung mengenai slide

( > 30’’)6. Letakkan slide miring dlm rak pengering →

biarkan mengering7. Setelah kering, dibaca di bawah mikroskop

Page 55: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

c. Menghitung jenis lekosit1. Preparat GDT siap baca2. Gunakan lensa objektif 10x utk mencari area

hitung.3. Pindahkan ke perbesaran 100x utk menghitung

jenis lekosit (gunakan minyak emersi)

No Jenis sel I II III IV V VI VII VIII IX X

1 Basofil

2 Eosinofil

3 Netrofil batang

4 Netrofil segmen

5 Limfosit

6 Monosit

JUMLAH 10

10

10 10 10

10

10 10 10 10

100

Page 56: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Zona pada slide GDT: Zona I: zona ireguler (± 3%)

Eritrosit tidak teratur, bergerombol sedikit/banyak dan tidak selalu sama pada tiap preparat

Zona II: zona tipis (± 14%) Eritrosit tidak teratur, saling bertumpukan dan berdesakan

Zona III: zona tebal (± 45%) eritrosit bergerombolan rapat/padat, saling bertumpukan

dan berdesakan

Zona IV: zona tipis (± 18%) ~ zona II

Zona V: counting area/zona reguler (± 11%) Sel-sel tersebar secara merata, tidak saling bertumpukan

dan berdesakan, bentuknya masih utuh

Zona VI: zona sangat tipis (± 9%) Di ujung preparat sebelum mjd ekor, eritrosit tersusun

longgar, cenderung membentuk gerombolan sel-sel yang berderet

Page 57: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

ideal

ekorkepala

MORFOLOGI DARAH TEPI

Page 58: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Ideal Ekor Kepala

Page 59: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung jenis lekosit Harga Rujukan:

Jenis Prosentase

Absolut

Basofil 0 – 2 % 0 – 0,2 x 109/L

Eosinofil 0 – 4 % 0 – 0,45 x 109/L

Netrofil batang

0 – 6 % 0 – 0,7 x 109/L

Netrofil segmen

40 – 64 % 1,8- 7,0 x 109/L

Limfosit 22 – 44 % 1,0 – 4,8 x 109/L

monosit 0 – 7 % 0 – 0,8 x 109/L

Page 60: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

3. Morfologi lekosit KARAKTERISTIK INTI SEL

a. Bentuk:- pelana, ginjal (monosit), bersegmen

(segmen)b. Ukuran relatif:

- inti dibandingkan dgn luas sitoplasma (rasio nukleositoplasmik)c. Pola kromatin:

- pola kepadatan : halus (monosit, sel muda), kasar (limfosit)

d. Ada tidaknya anak inti (nukleoli) - sel muda (sel blas)

Page 61: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Morfologi lekosit

KARAKTERISTIK SITOPLASMAa. Granuler atau non granuler

– Granula besar & merah (eosinofil), granula besar & biru/ungu tua (basofil), granula halus (netrofil)

b. Warna– Sangat biru (limfosit reaktif,

LPB=limfosit plasma biru)c. Luas

– Luas (monosit)– Sempit (limfosit)

Page 62: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

MORFOLOGI DARAH TEPI

MORFOLOGI ERITROSIT MORFOLOGI LEKOSIT

MORFOLOGI TROMBOSIT

Page 63: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Manfaat Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi (GDT)

Memperkirakan jumlah lekosit dan trombosit

Menentukan atau memperkirakan penyebab penyakit

Mengetahui perjalanan penyakit Pemantauan penyakit atau

pengobatan

Page 64: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Sel muda

Sel matur

Monosit

Makinkecil

Page 65: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Netrofil batang

Ukuran : sedang Sitoplasma :

Warna pucat Ukuran sedang-luas sedang-luas dg granula halus

Inti : seperti btk batang melekuk kromatin kurang kasar &

menggumpal

Page 66: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Netrofil segmen

Ukuran : sedang Sitoplasma :

Warna pucat Ukuran sedang-luas Tdp granula halus Granula toksik Vakuolisasi

Inti : bersegmen 2-5 lobus kromatin kasar &

menggumpal

Page 67: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Eosinofil

Ukuran : sedang Sitoplasma :

Warna pucat Ukuran sedang-luas Tdp granula besar merah, tidak menutupi inti

Inti : biasanya memp 2 lobus kromatin kasar &

menggumpal

Page 68: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Basofil

Ukuran : sedang-kecil

Sitoplasma : Warna pucat Tdp granula besar & kasar,

biru/ungu tua Inti :

tdk bersegmen bilobus (2 lobus) sering tertutupi oleh

granula

Page 69: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Limfosit

Ukuran : kecil Sitoplasma :

sempit, kd tidak tampak tak bergranula Kdg bergranula

(azurofilik) sitoplasma biru Sitoplasma sangat biru

(LPB) Inti :

bulat kromatin kasar &

menggumpal

Page 70: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Gambaran Darah Tepi

Morfologi eritrosit: Kromasi, ukuran, bentuk sel, normoblas

(-)/(+)

Morfologi lekosit: Jumlah lekosit, sel muda

Morfologi trombosit: Jumlah trombosit, penyebaran

Page 71: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

4. LED (Laju Endap Darah) Prinsip:

Darah vena dgn antikoagulan tertentu dimasukkan dlm tabung tertentu dan dicatat pengendapan dari eritrosit

Indikasi: Penyakit infeksi

Bahan dan alat: Darah Natrium sitrat 3,8 % Tabung Westergreen Rak tabung LED

Page 72: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

LED

Cara kerja:

1. Darah vena 1,6 ml campurkan ke dalam botol yang telah terisi 0,4 ml larutan Natrium sitrat 3,8 %, homogenkan dengan merata

2. Isap campuran tsb dengan pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm

3. Tutup bagian atas tabung dgn jari, lalu letakkan tabung scr vertikal pada rak westergreen, biarkan selama 60 menit

4. Baca tingginya kolom lapisan plasma dlm mm

5. HR: Pria : 0 – 10 mm/jam

Wanita : 0 – 15 mm/jam

Page 73: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Praktikum III

1. Hitung trombosit2. Morfologi trombosit3. Bleeding time4. Clot retraction

Page 74: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

1. Hitung Trombosit (Anthal Thrombocyte)

Metode: manual (bilik hitung) Prinsip:

Darah diencerkan dgn larutan pengencer Rees ecker yg mengandung BCB yang akan mengecat trombosit shg berwarna biru jernih

Indikasi: Faal hemostasis Skrining pre operasi Diagnosis penyakit dan kelainan perdarahan

Bahan dan alat: Darah EDTA Larutan Rees Ecker (Na Sitrat, formaldehide, BCB, aqua)

Pipet eritrosit Bilik hitung (improved Neubauer) Deck glass mikroskop

Page 75: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung trombosit Cara kerja:

1. Mengisi pipet eritrosit Isap larutan RE sampai batas

0,5 Isap darah EDTA sampai

batas 1 Hapus kelebihan darah yang

melekat pada ujung pipet Masukkan ujung pipet ke dlm

larutan RE, lalu hisap larutan RE sampai batas 101

Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan

Kocok pipet scr transversal,

2 – 3 menit Letakkan posisi horisontal

Page 76: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung trombosit

2. Mengisi bilik hitung: Letakkan bilik hitung dgn

deck glass yg sdh terpasang di atasnya

Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300)ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar

Biarkan bilik hitung selama 2-3 menit, spy trombosit bisa mengendap

Page 77: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung trombosit

3. Menghitung jumlah sel: Gunakan perbesaran

lensa objektif 10 x, kemudian pindahkan ke lensa objektif 40 x

Hitung semua trombosit yang terdapat dalam kotak besar tengah

Page 78: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Hitung trombosit4. Perhitungan: Pengenceran 200x Luas 1 kotak besar: 1 x 1 = 1 mm2

Tinggi bilik hitung : 1/10mm

Trombosit dihitung dalam 1 kotak besar tengah,V = 0,1 mm3

Faktor utk mendapat jumlah trombosit per mm3 /mL darah

V = 200 x n 0,1 mm3 = 200 x n 1 mm3 = 2000 n

trombosit Harga rujukan:

150.000 – 400.000/mL

Page 79: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

2. Bleeding Time Prinsip:

Masa perdarahan merupakan waktu perdarahan sejak terjadi luka kecil yg dibuat di permukaan kulit dan dilakukan dalam kondisi standard

Indikasi: Gangguan hemostasis Skrining pre operasi Trombositopenia

Bahan dan alat: Lancet steril Alkohol 70 % Tensimeter Kertas saring Stopwatch

Page 80: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Bleeding time

Cara Kerja (metode Ivy):

1. Bersihkan bagian volar lengan bawah dgn alkohol 70 %, biarkan kering

2. Pasang manset tensimeter pada lengan atas, pompakan sampai tekanan 40 mmHg

3. tegangkan kulit lengan bawah, tusuklah dgn lanset pada dua tempat ± 3 jari di bawah lipat siku (kedalaman 3mm)

4. Jika terlihat darah mulai keluar, jalankan stopwatch

5. Isaplah tetes darah yang keluar itu dgn kertas saring setiap 30 detik

6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat dihisap lagi

Page 81: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Bleeding time

Perhitungan: x : masa perdarahan x = (t1 + t2) : 2 atau [(n1 + n2): 2 x

30’’] t : waktu n : jumlah bercak darah

Harga Rujukan: 1 – 6 menit

Page 82: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

3. Clot retraction

Prinsip: Darah setelah diambil dari vena, dimasukkan dlm suatu

tabung, diinkubasi dlm suhu 370C selama 1 jam. Setelah serum serta darah yang terperas keluar dari bekuan, diukur volumenya dan dinyatakan dlm volum % darah seluruhnya

Indikasi: Gangguan fungsi trombosit Faal hemostasis Trombositopenia

Bahan & Alat: Spuit injeksi Jam Tabung sentrifus bergaris lidi

Page 83: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Clot retraction

Cara kerja:1. Lidi dibengkokkan membentuk kait2. Masukkan ke dlm tabung sentrifus yg telah berisi

darah (± 5 cc) tanpa antikoagulan→ Biarkan 2-3 jam

3. Tarik lidi perlahan-lahan4. Serum yg tertinggal pada botol5. Catat dlm vol %, dan konsistensinya

X = S/V x 100 % X: % serum S: volume serum V: volume darah

Harga Rujukan: % vol serum yg ada dlm tabung 40-60%

Page 84: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

4. Morfologi trombosit

Page 85: Kuliah Pengantar Praktikum Darah
Page 86: Kuliah Pengantar Praktikum Darah
Page 87: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Pengaruh penyimpanan terhadap morfologi sel darah

Darah disimpan dlm botol/tabung tidak segera dibuat apusan

Terjadi perubahan degeneratif ok adanya antikoagulan, juga terjadi pada darah defibrinasi

Page 88: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Efek penyimpanan thd morfologi sel darah

Dibiarkan (sebelum pembuatan apusan)

Terjadi perubahan degeneratifdarah

1 jam 3 jam 12-18 jam

1 jam 18-25°C

Tidak berubah

Perubahan dptterlihat rusak

Page 89: Kuliah Pengantar Praktikum Darah

Keterlambatan pemeriksaan

Pemeriksaan kuantitas &kualitas trombosit

lambat• Jumlah trombosit turun !• Agregasi trombosit hipoagregasi

Pemeriksaan Koagulasi(PT, APTT, F. VIII, F. IX

lambat• Memanjang • F VIII, F IX turun

Pemeriksaan Hb, hmt, jumlah lekosit

lambat

Relatif konstan