21
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul “Darah” disusun oleh: N a m a : Ariandi NIM : 071404075 Kelas : A Klp : V. Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima. Makassar, Maret 2009 Koordinator Asisten, Asisten, St, Zaenab Hermayanti, S.Pd NIM: 0514040083 Mengetahui, Dosen Penanggung jawab Drs. Adnan, M.S. Nip.131772272

Laporan Praktikum Aliran Darah

Embed Size (px)

Citation preview

  • LEMBAR PENGESAHAN

    Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Darah disusun

    oleh:

    N a m a : Ariandi

    NIM : 071404075

    Kelas : A

    Klp : V.

    Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.

    Makassar, Maret 2009

    Koordinator Asisten, Asisten,

    St, Zaenab Hermayanti, S.PdNIM: 0514040083

    Mengetahui,

    Dosen Penanggung jawab

    Drs. Adnan, M.S.

    Nip.131772272

  • BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Berbicara tentang sistem transport atau sistem pengangkutan dalam tubuh

    hewan, maka kita pasti akan menyinggung mengenai darah. Darah merupakan

    salah satu jaringan dasar yang menjadi komponen penting penyusun tubuh

    mahluk hidup. Darah terutama berfungsi peredaran zat-zat yang penting bagi

    metabolisme.

    Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah manusia

    mengandung 90% sampai 92% air.Orang yang mengalami pendarahan terlalu

    banyak harus segera diberi pertolongan dengan transfuse darah, yaitu

    memasukkan darah baru ke dalam tubuh penderita. Darah yang diberikan kepada

    penderita harus dari golongan yang sama dengan penderita. Dalam darah

    seseorang terdapat suatu zat yang dapat menolak adanya protein asing yang

    terdapat dalam sel darah merah yang diberikan. Zat tersebut yang terdapat pada

    plasma penerima darah yang dapat menyebabkan rusaknya sel darah merah yang

    diberikan apabila golongan darah tidak sesuai. Beberapa jenis darah dibedakan

    satu dengan yang lain berdasarkan protein yang terdapat dalam sel darah merah

    yang disebut aglutinogen.

    Di dalam tubuh, darah memiliki jalur peredaran sendiri, yaitu melalui

    pembuluh dan kapiler darah. Banyak hal yang akan menjadi sangat menarik jika

    kita membahas tentang darah. Mulai dari mekanisme peredarannya, komponen-

    komponennya, sampai peristiwa-peristiwa yang terjadi apabila darah keluar dari

    tubuh melalui luka (pendarahan) seperti pembekuan darah.

    Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh mengenai darah, maka

    diperlukan sebuah kegiatan yang representative, yang tidak hanya memberikan

    pengetahuan teori, melainkan aplikasi teori yang telah dipelajari dalam kegiatan

    perkuliahan. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah praktikum, dimana

    mahasiswa selaku praktikan dapat melihat sendiri proses-proses dan memahami

  • konsep-konsep mengenai darah, sehingga mampu membuka wawasan dan

    pengetahuan berfikir mahasiswa mengenai darah.

    B. Tujuan Praktikum

    Adapun tujuan di lakasanakannya praktikum ini adalah:

    1. Mempelajari cara mengidentifikasi golongan darah pada manusia

    2. Mempelajari aliran darah pada kecebong dan kaki belakang katak.

    C. Manfaat Praktikum

    Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara

    mengidentifikasi golongan darah pada manusia.

    2. Mahasiswa dapat mengetahui aliran darah pada

    kecebong dan pada selaput renang kaki katak.

    BAB II

  • TINJAUAN PUSTAKA

    Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah

    mengangkut oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Dara juga membekalkan

    tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem

    imunisasi bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin

    juga diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang

    apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan

    oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi

    dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah

    dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan,

    dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen

    keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke

    jantung melalui vein (Anonim, 2009).

    Menurut Wulangi (1993), darah mempunyai peranan sebagai berikut:

    1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi yaitu a) substansi yang

    mempunyai sangkut paut dengan respirasi yaitu oksigen dan karbondioksida,

    b) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan nutrisi yaitu glukosa, asam

    amino, asam lemak dan gliserol diangkut dari usus keseluruh jaringan tubuh

    (c) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan ekskresi yaitu zat-zat ampas

    seperti urea ,asam urat, kreatinin diangkut ke alat-alat ekskresi, (d) substansi yang

    mempunyai sangkut paut dengan pengaturan yaitu hormone diangku dari

    sumbernya ke jaringan-jaringan yang memerlukannya.

    2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.

    3. Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah.

    4. Mencegah pendarahan.

    5. Merupakan alat pertahanan tubuh.

    6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu

    tubuh, karena air yang terdapat didalam darah memepunyai tiga macam sifat yang

  • sesuai untuk kepentingan tersebut yaitu panas jenis air relatif tinggi.

    Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang mengangkat darah

    meninggalkan jantung dalam semua arteri kecuali arteri paru-paruhterdapat darah

    yang terogsigenasi. Lapisan paling dalam arteri adalah intima atau endothelium.

    Lapisan tersebut terdiri dari suatu membrane elastic yang dilengkapi oleh selaput

    tunggal sel-sel epitel pipih. Endothelium tersebut luar biasa mulus, sehingga hanya

    memberikan resistensi minimal terhadap aliran darah. Kemulusan semacam itu juga

    penting untuk menghindari inisiasi proses pembekuan darah lapisan tengah arteri

    disebut tunika media, adalah lapisan yang paling tebal. Tunika media mengandung

    serabut-serabut otot polos (tak sadar) yang kebanyakan berbentuk sirkular. Selain itu

    banyak terdapat serabut elastik kuning. Kontraksi fungsional arteri dilakukan oleh

    tunika media. Lapisan ketiga yang sangat kuat, dan pada dasarnya tidak elastic

    merupakan bagian terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika eksterna, yang terutama

    tersusun atas jaringan ikat berserabut putih (Fried, 2005).

    Vena mirip dengan arteri dalam hal strukturnya yang terdiri atas tiga lapis,

    akan tetapi, dinding-dinding vena jauh lebih tipis dan akan kolaps ketika kosong.

    Walaupun vena tak memiliki elastisitas seperti yang diniliki arteri, vena dengan

    mudah terdilasi oleh darah yang bergerak didalamnya. Vena tidak memiliki tekanan

    pemompaan yang dihasilkan jantung untuk menjaga darah untuk tetap mengalir,

    sebagai gantinya, vena berrgantung pada serangkaian katup satu jalur yang bekerja

    bersamaan dengan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas rustin otot-otot rangka yang

    ada didekat pembuluh. Takanan dari otot-otot disekitar pembuluh menyebabkan

    darah bergerak, dan katup-katup pada pembuluh memastikan darah bergerak hanya

    kesatu arah, yaitu menuju jantung (Fried, 2005).

    Kapiler merupakan pembuluh yang amat kecil yang hamper keseluruhannya

    terdiri, yang merupakan tersusun dari epitel squamosa sederhana yang menyelimuti

    jantung serta pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh-pembuluh berdinding tipis ini

    diameternya hanya cukup untuk lewatnya satu deretan eritrosit. Dindingnya berperan

    ebagai membrane permeable yang bersifat selektif yang memungkinkan air, oksigen

  • dan nutrient keluar dari darah dan masuk kesel-sel jaringan masuk kedalam jaringan.

    Serta memungkinkan pula pruduk-pruduk buangan dari sel-sel jaringan masuk

    kedalam darah. Banyak cairan yang keluar dari kapiler masuk keruang-ruang jaringan

    kembali lagi melalui dinding kapiler. Sebagaian cairan ada yang tetap tinggal didalam

    jaringan sebagai cairan jaringan, sedang kelebihannya dalam keadaan normal akan

    diangkut oleh pembuluh limfa. Didalam jaringan kapiler atau anyaman kapiler yang

    terletak dianteriol dan venul, terdapat hubungan yang lebih besar yang disebut

    arteriovenenosa anastosom, shunts, atau thoroughfarechannel. Anastosome ini

    memungkinkan lebih banyak lagi darah mengalir melalui suatu bagian tertentu,

    daripada darah yang menuju ke kapiler. Peningkatan aliran darah ini membantu

    dalam hal ini diperlakukannya suatu perubahan volume darah, seperti dalam hal

    pelepasan beban panas dari permukaan kulit dan peningkatan kandungan oksigen

    didalam paru-paru (Frandson, 1996).

    Dalam tubuh manusia terdapat tiga golongan darah utama yaitu golongan

    darah ABO, golongan darah Rhesus (Rh) dan golongan darah MN. Ditinjau dari

    golongan darah ini manusia dikelompokan menjadi empat golongan. Pengelompokan

    ini didasarkan atas ada tidaknya golongan suatu zat tertentu didalam sel darah merah,

    yaiyu yang dikenal dengan nama Aglutinogen (antigen). Ada dua macam aglutinogen

    yaitu Aglutinogen A dan B. Aglutinogen merupakan polisakarida, dan terdapat tidak

    saja terbatas didalam sel darah merah tetapi juga dikelenjar luda, pancreas, hati,

    ginjal, paru-paru, testes dan semen (Campbell, 2004).

    Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila didalam sel darah

    merahnya terdapat aglutinogen A, golongan darah B, bila didalam sel darah

    merahnyaterdapat aglutinogen B, golongan darah AB, bila mengandung aglutinogen

    AB, bila mengandung golongan darah O apabila didalam sel darah merahnya terdapat

    aglutinogen O. Perlu dicatat disini bahwa golongan darah O yang tidak mengandung

    aglutonogen A maupun B, merupakan golongan darah yang paling banyak dijumpai

    pada hampir % penduduk dunia, sedangakan golongan darah AB adalah yang paling

    sedikit dijumpai, hanya sekitar 3% dari jumlah penduduk dunia. Bila suatu

  • aglutinogen (misalnya A) terdapat didalam sel darah merah tertentu, maka agglutinin

    yang bersangkutan (anti A atau alfa) tidak ada didalam plasma. Demikian pula

    aglutinogen tidak terdapat didalam sel darah merah, agglutinin yang bersangkutan

    harus ada didalam plasma (Kimball, 1999).

    Plasma darah mengandung suatu protein yang disebut aglutinin. Plasma

    darah golongan A mengandung aglutinin , plasma darah golongan B mengandung aglutinin . Kedua macam agglutinin dan terdapat pada plasma darah golongan O. sedangkan plasma darah golongan AB tidak

    mengandung aglutinin sama sekali. Apabila sel darah merah golongan A dicampur

    dengan plasma darah golongan B yang mengandung aglutinin akan terjadi proses aglutinasi dan hemolisis. Demikian pula halnya, apabila sel darah golongan B

    ditempatkan pada plasma darah golongan A. sel darah golongan O bila ditempatkan

    pada plasma golongan A, B, atau AB tidak memberikan reaksi sebab sel darah

    golongan O tidak mengandung aglutinogen (Poedjiadi, 1994).

    BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

  • A. Waktu dan Tempat

    Hari/tanggal : Rabu/ 25 Maret 2008

    Waktu : Pukul 14.00 s.d. 15.50 WITA

    Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM

    Makassar.

    B. Alat dan Bahan

    Kegiatan I: Uji Golongan Darah

    1. Alat :

    a. Plat tetes

    b. Objek glass

    2. Bahan:

    a. Blood lancet

    b. Alkohol 70%

    c. Serum anti A

    d. Serum anti B

    e. Tusuk gigi

    f. Kapas

    Kegiatan II: Pengamatan Aliran Darah pada Kecebong dan Kaki Katak.

    1. Alat:

    a. Cawan petri

    b. Mikroskop

    2. Bahan:

    a. Larutan uretan 0,2% dan 2%

    b. Kecebong

    c. Katak

    C. Prosedur Kerja

    Kegiatan I (menguji golongan darah)

  • 1. Menyiapkan alat dan bahan.

    2. Membersihkan salah satu dari jari-jari tangan kiri dengan kapas yang

    dibasahi alkohol 70%, membiarkan alkohol mengering .

    3. Menempelkan ujung blood lancet pada jari dan pijitlah ujung blood

    lancet sehingga lancet menusuk ujung jari dan terjadilah pendarahan.

    4. Menghapus tetesan darah pertama yang keluar dari luka dengan kapas

    bersih, dan membiarkan tetesan darah berikutnya keluar dari luka.

    5. Meneteskan darah pada plat tetes, kemudian meneteskan anti serum A

    dan anti serum B pada masing-masing tetesan darah.

    6. Menghomogenkan tetesan darah tadi dengan menggunakan tusuk

    gigidan mengamati dimana terjadi penggumpalan atau bahkan tidak

    terjadi penggumpalan.

    7. Mencatat hasil identifikasi golongan darah pada tabel pengamatan.

    Kegiatan II (Pengamatan Aliran Darah)

    1. Pengamatan pada Kecebong

    a. Mencuci kecebong dengan air bersih.

    b. Memasukkan kecebong dalam cawan petri, kemudian

    menetesinya dengan larutan uretan 0,2%.

    c. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil

    pengamatan.

    2. Pengamatan pada Katak

    a. Membersihkan kaki belakang katak.

    b. Menetesi kaki belakang katak tadi dengan larutan uretan 0,2%.

    Mengamati di bawah mikroskop.

    c. Mencuci kembali kaki belakang katak tadi, kemudian

    menetesinya dengan larutan uretan 2%.

    d. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil

    pengamatan.

  • BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan

    N0 NAMA PASIEN GOLONGAN DARAH1 Muhammad Rusmin B2 Sunardi A3 Muhammad Yusran O4 St. Hardiyanti A5 Hebri Jamal O6 Nurhikmah Ramadhana O7 Sutrisno O8 Busra O9 Nurhikma A10 Abul khair O11 Rahmansyah O12 Rahmiani A13 Sri wahyuni O14 Ema Raharja O15 Salmawati O16 Dian Dwi Ulan Sari P B17 Andi Andariana O18 Sartika. R O19 Mubin O20 Reski Amalia O21 Sri Hastuti B22 Awal Kurniadi A23 Rezki A24 Hasriyanti O25 Erlin Tambing B26 Irmayanti A27 Ayub Syamsi B28 Asmirati Mustalib AB29 Nelsiani. T O30 Nurfitriyana O

  • 31 Nova Dwi. P. S O32 Andi Zulhajriana A33 Andi Nirwana O34 Faradiba Rahim AB35 Rusmawati A36 Ade Irmayanti B37 Agung Wardani B38 Nur Alam O39 Ariandi O40 Vonnise B41 St. Bidasari O41 Suhriana B42 Nirma Dewi O43 Andi Marwati O45 Sandi. S B46 Yuli Ekawati. N B47 Isni Diana. H A48 Mitrawati A49 Nunu Dwi Warti A50 Nurmaninsih AB51 Munadri O52 Devi Warnida O53 Rezeki Amaliah O54 Muh. Azhar B55 Hamzahruddin A56 Anugreini O57 Irmayanti Nasir O

    Gambar hasil pengamatan:

    a. Aliran darah pada kecebong

  • Keterangan:

    1. Arteriola

    2. Kapiler

    3. Venula

    Arah aliran darah

    b. Aliran darah pada kaki renang katak

  • Keterangan:

    1. Venula

    2. Kapiler

    3. Arteri

    Arah aliran darah

    B. Analisis Data

    Analisis data golongan darah mahasiswa Jurusan Biologi Kelas A Angkatan

    2007:

  • 1.

    GRAFIK PERSENTASE GOLONGAN DARAH

    C. Pembahasan

    1. Kegiatan I (Pengamatan golongan darah)

  • Pengamatan golongan darah ini dilakukan pada mahasiswa yang menjadi

    praktikan dalam praktikum fisiologi hewan. Pada pengamatan ini, masing-masing

    mahasiswa meneteskan darahnya ke kaca objek sebanyak dua kali. Tetes darah

    pasien diletakkan pada objek glass dam masing-masing ditetesi dengan antiserum

    A dan antiserum B. Penentuan golongan darah kemudian dilakukan dengan

    meneteskan antiserum pada tiap-tiap sampel darah yang telah diambil.

    Sampel darah pada objek glass pertama ditetesi antiserum A mengalami

    pengumpalan, sedangkan sampel darah pada objek glass kedua yang ditetesi

    dengan antiserum B tidak mengalami penggumpalan, maka berarti pemilik

    sampel darah bergolongan darah A. Apabila sampel darah pada objek glass

    pertama ditetesi antiserum A tidak mengalami pengumpalan, sedangkan sampel

    darah pada objek glass kedua yang ditetesi dengan antiserum B mengalami

    penggumpalan, maka dapat diartikan darah tersebut bergolongan B. Bila darah

    menggumpal bila ditetesi antiserum A maupun aniserum B, maka berarti

    golongan darah tersebut AB, dan apabila sama sekali tidak terjadi penggumpalan

    bai kayng ditetesi antiserum A dan antiserum B, maka berarti pemilik sampel

    darah bergolongan darah 0 (nol).

    Dari analisis data yang dilakukan, maka diperoleh data yang menunjukkan

    bahwa golongan darah 0 merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki

    mahasiswa biologi angkatan 2007 kelas A. Jika dipersentasekan, golongan darah

    A mencapai 22,81%, diikuti golongan darah 0 50,88%, golongan darah B

    21,05%, dan yang paling sedikit golongan darah AB, hanya 5,26%.

    2. Kegiatan II (Pengamatan aliran darah)

    Pengamatan aliran darah pada kecebong, menggunakan larutan NaCl

  • fisiologis, bertujuan untuk membius kecebong. Sehingga memungkinkan

    untuk melihat aliran darah pada kecebong dengan menggunakan mikroskop.

    Dengan menggunakan larutan dan aquades sebagai kontrol, aliran darah pada

    kaki belakang katak dapat diamati.

    Aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena.

    Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju arteriola. Arteri

    ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan venula. Arteri dan

    arteriola memiliki dinding berotot yang dapat menyesuaikan diameternya

    untuk memningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Oleh

    karena itulah kecepatan aliran darah dalam arteri dan arteriol lebih konstan.

    Setelah melewati arteriola darah dibawa oleh kapiler darah. Kapiler

    darah merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis. Di

    dalam kapiler darah inilah terjadi pertukaran gas dan zat makanan antara

    darah dan jaringan. Selain itu, kapiler darah yang berfungsi untuk

    menghubungkan antara arteriola dan venula.

    Pada pengamatan selaput renag katak hampir sama pada pengamatan

    pada kecebong yaitu aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula,

    dan vena. Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju

    arteriola. Arteri ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan

    venula. Arteri dan arteriola memiliki dinding berotot yang dapat

    menyesuaikan diameternya untuk memningkatkan atau menurunkan aliran

    darah ke daerah tertentu. Oleh karena itulah kecepatan aliran darah dalam

    arteri dan arteriol lebih konstan. Namun terdapat perbedaan yaitu pada jumlah

    kapiler darah pada selaput renang katak lebih banyak namun ukurannya kecil

    daripada ekor kecebong karena kebutuhan sel-sel lebih meningkat, menurut

    teori jumlah sel-sel darah lebih banyak sehingga membutuhkan oksigen dan

    nutrisi yang lebih banyak dan kerena itu aliran darahnya lebih cepat.

    BAB VPENUTUP

  • A. Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

    1. Apabila terjadi penggumpalan pada anti serum A maka golongan

    darahnya adalah golongan darah A, begitu pula sebaliknya golongan

    darah B. Dan apabila keduanya menggumpal maka golongan darah

    AB dan kalau tidak terjadi penggumpalan maka golongan darah O.

    2. Darah beredar melalui 2 jenis pembuluh, yaitu pembuluh arteri yang

    membawa darah meninggalkan jantung dan pembuluh vena yang

    membawa darah menuju jantung.

    3. Kecepatan aliran darah pada katak lebih cepat karena pembuluh

    darahnya lebih kecil dibandingkan dengan katak yang aliran darahnya

    lebih lambat karena pembuluh darahnya lebih besar.

    B. Saran

    Pada saat melaksanakan pengamatan, praktikan sebaiknya menyimak dan

    mengikuti instruksi yang diberikan oleh asisten, serta melakukan pengamatan

    dengan teliti agar hasil pengamatan yang didapatkan sesuai dengan yang

    diharapkan..

  • DAFTAR PUSTAKA

    Adnan. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

    Anonim. 2009. D-dimer. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah. Diakses tanggal 27 Maret 2008.

    Campbell, N.A; J.B Reece dan L.G Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

    Frandson, R.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: UGM Press.

    Fried, George Hademenos. 2005. Schaums Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

    Kimball W. John. 1999. Biologi Edisi Ketiga Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

    Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.

    Wulangi, Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.

  • DarahD-dimer. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah

    [Sunting]Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah mengangkut

    oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Darah juga membekalkan tisu dengan

    zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem imunisasi

    bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga

    diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang

    apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan

    oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi

    dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah

    dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan,

    dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen

    keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke

    jantung melalui vein.