Upload
dea
View
11
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kusta
Citation preview
KUSTA
KUSTA
Sinonim: LEPRA = MORBUS HANSEN
Definisi : Peny menular yang menahun
Disebabkan : Mycobacterium leprae
Saraf perifer, kulit, mukosa tr. resp atas organ lain, kec : saraf pusat, mata, otot- otot, tulang, dan testis
Cont,....Sifat: BTA, berbentuk batang, gram (+), spora (-), gerak(-).Ukuran: panjang 1-8, lebar 0,2-0,5Biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu. Hidup didalam sel terutama jaringan yg bersuhu dingin bgn tubuh yg dingin merupakan tempat predileksi mis: sal. nafas, testis, ruang anterior mata, kulit terutama cuping telingga dan jari-jari.Tidak dapat di kultur dalam media buatan
Masa Tunas:Masa tunas penyakit kusta rata-rata: 2-5 tahun (ini ok masa belah kuman kusta memerlukan waktu yg sangat lama dibandingkan dgn kuman-kuman yg lain ( 12-21 hari)
Cara Penularan :Ditularkan dari penderita kusta tipe MB dengan cara penularan langsung (kontak yg lama dan erat).Cara masuk M.Leprae ke dlm tubuh manusia belum diketahui dengan pasti.Bbrp penelitian paling sering melalui kulit yg lecet atau luka di kulit; dan melalui mucosa nasal (saluran nafas).
Epidemiologi
Cara penularan : ??? Anggapan : kontak langsung antar kulit lama dan erat Masa tunas Bervariasi 40 hr 40 thPenyebaran o/ orang yang terinfeksi
MORBUS HANSENBukan penyakit turunanSemua umurFrek tertinggi umur 25 35 thAnak-anak < 14 th. 13 %BTA ditemukan di kulit, folikel rambut,ASIjarang pada kel. keringat, sputum, urin
KOMPLIKASIUlserasi
Mutilasi menyeramkan & ditakuti Deformitas dampak
SosialPsikologisEkonomis
ETIOLOGI DAN PATOGENESISMycobacterium lepraeBasil tahan asamPositif gramUkuran 3 8 Um x 0,5 UmBiakan medium artifisial (-)
BTA masuk ke dalam tubuh : rentan -/+ TIDAK SAKIT SAKIT gejala klinis tipe ? CMI CMI : tuberkuloid CMI : lepromatosa
KlasifikasiRidley & Jopling: TT, BT, BB, BL dan LL
Madrid: Tuberkuloid, Borderline, Lepromatosa
WHO: Pausibasiler ~ sedikit basil : TT, BT, I Multibasiler ~ banyak basil : BB, BL, LL
Gambaran KlinisKelainan KulitBentuk : makula, infiltrat, papul, nodusJumlah: satu, beberapa, banyakDistribusi: simetris, asimetrisPermukaan: halus, berkilat, kering bersisikBatas: jelas, tidak jelasAnastesia: jelas, tidak jelas, tidak ada
.
Tanda awal pada lepra
Bentuk lesi kulit pada lepra
Gambaran KlinisBTA : negatif, positif(+)banyakSaraf Perifer N. fasialisN. aurikularius magnusperlu dinilaiN. ulnarisN. medianusN. radialis- pembesaranN. poplitea lateralis- konsistensiN. tibialis posterior- nyeri -/+
Tes motorik (Paresis / Paralisis)
Gambaran KlinisKERUSAKAN SARAF
SensorisMotorisOtonom
Anastesi paresis/paralisis kulit kering
Kusta Tipe NeuralLesi kulit tidak ada / tidak pernah adaPembesaran saraf 1 atau lebihAnastesia dan atau paralisis, atrofi ototBakterioskopik (-)Tes Mitsuda umumnya (+)
Diagnosis sulit, anjuran biopsi saraf
Kusta HistoidVariasi lesi tipe lepromatosa
Klinis : nodus berbatas tegas, keras
Bakterioskopik : positif tinggi
Terjadi ok resistensi sekunder
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan BakterioskopikMembantu menegakkan diagnosisPengamatan pengobatanM. leprae terlihat merahsolid: batang utuh hidupfragmented: batang terputusgranular: butiran mati
Indeks Bakteri :- Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada satu sediaan - Nilai 0 6+
Indeks Morfologi- Persentase bentuk solid dibandingkan dgn jumlah solid dan non solid
Pemeriksaan Penunjang2. Pemeriksaan HistopatologikUntuk memastikan gambaran klinisPenentuan klasifikasi kusta
3. Pemeriksaan SerologisTes ELISA (Enzyme Linked Immuno-sorbent Assay)Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination)Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae dipstick)
DIAGNOSISBerdasarkan penemuan tanda Kardinal yaitu
1. Bercak kulit yang mati rasa (total/sebagian) berupa makula atau plak hipopigmentasi/eritematosa
2. Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan fungsi saraf +/-
3. Ditemukan basil tahan asam cuping telingalesi kulit aktif biopsi
DIAGNOSISD/ kusta paling sedikit 1 tanda Kardinal
Tanda Kardinal (-) :Tersangka kustaObservasi dan periksa ulang setelah 3 6 blnkusta +/-
Diagnosis BandingPenyakit kusta ~ The Greatest Immitator
DermatofitosisTinea versikolorPitiriasis roseaPitiriasis albaPsoriasisNeurofibromatosisdll
Pengobatan Multi Drugs Treatment (MDT) :DDS (Diamino Difenil Sulfon)Klofazimin (Lamprene)Rifampisin
Pemberian MDTMencegah dan mengobati resistensiMemperpendek masa pengobatanMempercepat pemutusan mata rantai penularan
Pengobatan
Obat alternatif :OfloksasinMinosiklinKlaritromisin
PengobatanMDT Multibasiler (MB) BB,BLdan LL atau semua tipe BTA (+)Rifampisin 600 mg/bulanDDS 100 mg/hariKlofazimin 300 mg/bln diteruskan 50 mg/hariDiberikan 2 3 tahunbakterioskopik (-)Pemeriksaan klinis setiap bulanPemeriksaan bakterioskopik setiap 3 bulan
PengobatanMDT Pausibasiler (PB) I, TT dan BT Rifampisin 600 mg/bulanDDS 100 mg/hariDiberikan 6 9 bulanPemeriksaan klinis setiap bulanPemeriksaan bakterioskopik setelah 6 bulan
PengobatanMH Pausibasiler Lesi tunggal Rifampisin 600 mgOfloksasin 400 mgMinosiklin 100 mg
ROM diberikan dosis tunggal
PengobatanRelease From Treatment (RFT) :Penghentian pemberian obatKontrol klinis dan bakterioskopis
Release From Control (RFC) :Bebas dari pengamatanLesi baru (-), BTA (-)
PengobatanWHO (1998)RFT & RFC tidak dianjurkan lagiPasien dinyatakan sembuh jika :Kasus MB12 dosis dalam 12 18 bulanKasus PB 6 dosis dalam 6 9 bulan
Reaksi KustaSuatu keadaan akut pd perjalanan peny kusta yg kronikPenyebab utama kerusakan saraf dan cacatDapat terjadi pada awal, selama & setelah terapiPembagian :Reaksi tipe I ~ reversalhipersensitifitas tipe IVReaksi tipe II ~ ENLhipersensitifitas tipe IIIKe-2 tipe reaksi ini dpt berlangsung ringan - berat
KLINISREVERSALENLKulit
Saraf
KonstitusiLesi >> eritematosaLesi baru
MembesarNyeri +/-Gangguan fungsi +/-
Demam ringanMaleseNodus < >>>Nyeri, ulserasi
MembesarNyeri +/-Gangguan fungsi +/-
Demam ringan beratMalese
Reaksi lepra
Pengobatan ReaksiPrinsip pengobatan :Pemberian obat anti reaksiIstirahat atau imobilisasiAnalgetik, sedatifu mengatasi rasa nyeriMDT diteruskan
Pengobatan ReaksiReaksi ENLRinganrawat jalan, istirahatBeratrawat inapObat :Prednison 15 30 mg/hr berat/ringan reaksiKlofazimin 200 300 mg/hrThalidomideteratogenik, di Indonesia (-)
Pengobatan ReaksiReaksi ReversalNeuritis (+)Prednison 15 30 mg/hrAnalgetik + sedatifAnggota gerak yang terkena istirahatkan
Neuritis (-)Kortikosteroid (-)Analgetik kalau perlu
Reaksi lepra setelah diobati
Komplikasi
Komplikasi
.
Mana yang merupakan lesi pada lepra ??
Lepra ???
*******************************************************