Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LA PORAN MAGANG
PERAN E-MONEY DALAM MENDUKUNG GERAKAN
NASIONAL NON TUNAI (GNNT) PADA KARYAWAN
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA JAMBI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
Oleh :
SAFIRA KHAIRUNNISA
NIM: EPS. 150547
PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN
JAMBI
2019
2
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Laporan magang ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memproleh gelar Ahli Madya di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya asli saya atau merupakan hasil
jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Sulthan Thaha Saifuddin jambi.
Jambi, November 2018
Safira Khairunnisa
EPS 150547
3
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Jambi, November 2018
Pembimbing : Dr. Rafidah, SE.,M.EI
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Di-
Jambi
NOTA- DINAS
Assalamu’alaikum Wr.wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka laporan
magang saudari Safira Khairunnisa yang berjudul “Peran E-Money Dalam
Mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Pada Karyawan Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Jambi” telah disetujui dan dapat diajukan untuk
dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Ahli Madya
dalam program Studi Diploma III Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, nusa, dan bangsa.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Pembimbing
Dr. Rafidah, SE.,M.EI
NIP. 197105151991032 001
4
5
MOTTO
ب مه الل ورسوله وإن تب تم فلكم فإن لم تف علوا فأ ذووا بحر
والكم ل تظ لمون ول تظ لمون رءوس أم
Artinya: Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu;
kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.(QS. Surat Al
Baqarah : 279).
6
HALAMAN PERSETUJUAN
Dengan ini, Dosen pembimbing tugas akhir, instruktur laporan dan ketua
program studi, menyatakan bahwa laporan magang yang disusun oleh :
Nama : Safira Khairunnisa
Nim : EPS150547
Program studi : D-III Perbankan Syariah
Judul laporan : Peran E-Money Dalam Mendukung Gerakan Nasional
Non Tunai (GNNT) Pada Karyawan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Jambi
Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan
kelaziman yang berlaku dalam ujian Munaqasah dan Laporan Magang pada
tanggal yang telah tertera di bawah ini:
Disetujui Oleh :
Jambi, November 2018
Dosen Pembimbing Instruktur Lapangan
Dr. Rafidah, SE.,M.EI Novifalisah Aristanti
NIP.19705151991032001 NIP. 15441
Mengetahui
Ketua Program Studi
D-III Perbankan Syariah
Ahsan Putra Hafiz.S.HI., M.EI
NIP.198107222005011002
7
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrohiim
Sebagai ungkapan syukur yang tak ternilai pada mereka yang telah mewarnai
hidupku jadi lebih bermakna, dengan rasa cinta yang mendalam
kupersembahkan karya ini padamu:
Ayahanda Afrizal & Ibunda Siti Absah :
“Terima kasih atas semua yang telah diberikan padaku, bukanlah apa-apa
tanpa dukunganmu dan doa Ayah dan Ibu.
Dan adik-adikku yang telah memberi motivasi, mereka adalah orang-
orang hebat yang selalu mampu membuat aku tersenyum setelah menangis dan
selalu memberikan kasih sayang yang tulus dalam hidup sehingga kujelahi dunia
yang begitu luas.
Dosen pembimbingku yang tak lelahnya membimbing tugas akhir ini hingga
selesai.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 khususnya DIII Perbankan Syariah
yang selalu memberikan semangat hingga akhir penulisan tugas akhir.
Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga akhir penulisan
tugas akhir.
8
ABSTRAK
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui Peran E-Money Dalam Mendukung
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Pada Karyawan Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Jambi. Laporan akhir ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif
dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi
pustaka. Ada dua jenis e-money yaitu : Prepaid Card, sering disebut juga
electronic purses, dengan karakteristik sebagai berikut, nilai elektronis disimpan
dalam suatu chip (integrated circuit) yang tertanam pada kartu. Mekanisme
pemindahan dana dilakukan dengan meng-insert kartu ke suatu alat tertentu (card
reader). Dan Prepaid Software, sering disebut juga digital cash, dengan
karakteristik sebagai berikut, nilai elektronis disimpan dalam suatu hard disk yang
terdapat dalam Personal Computer (PC). Mekanisme pemindahan dana dilakukan
melalui suatu jaringan komunikasi seperti Internet pada saat melakukan
pembayaran. Manfaat dari transaksi nontunai yang juga penting adalah semakin
kecilnya risiko yang melekat pada penggunaan uang tunai seperti risiko uang
hilang, kerampokan, dan uang palsu. Selain itu, dengan bertransaksi menggunakan
transaksi nontunai, masyarakat akan terhindar dari potongan uang kembalian yang
seringkali terjadi akibat ketiadaan uang dalam pecahan kecil. Nilai transaksi dapat
dibayar dengan tepat, bahkan hingga ke nominal terkecil. Dari keseluruhan hasil
wawancara yang didapat dari karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi
didapatlah hasil bahwa hanya sedikit karyawan yang menggunakan kartu e-
money, lebih banyak yang menggunakan aplikasi seperti gopay. Alasan mereka
menggunakan gopay adalah dengan membayar melalui gopay mereka
mendapatkan potongan harga dan juga jika membayar menggunakan e-money
mereka bisa mendapatkan beberapa promo menarik yang ditawarkan.
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... iii
NOTA DINAS ........................................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. vi
PERSEMBAHAN .................................................................................. vii
ABSTARK ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 3
E. Metode Penelitian........................................................................ 4
1. Pendekatan Penelitian........................................................... 4
2. Sumber Data .......................................................................... 4
3. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 4
F. Waktu dan Lokasi Magang ......................................................... 6
1. Waktu .................................................................................... 6
2. Lokasi Magang ...................................................................... 6
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian E-Money.................................................................... 9
B. Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) ....................................... 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Indonesia .............................................. 12
1. Sejarah singkat Bank Indonesia ............................................ 12
2. Landasan Hukum Bank Indonesia ........................................ 15
3. Visi dan Misi Bank Indonesia ............................................... 15
4. Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia .................................... 17
5. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia ........................................ 18
6. Kewenangan Bank Indonesia ................................................ 19
7. Kedudukan Bank Indonesia .................................................. 20
8. Sejarah Bank Indonesia Provinsi Jambi ................................ 20
9. Visi dan Misi Bank Indonesia Provinsi Jambi ...................... 21
10. Kegiatan Operasional Bank Indonesia Provinsi Jambi ......... 21
B. Hasil Kegiatan Magang ............................................................... 33
1. E-Money ................................................................................ 33
2. Gerakan Nasional Non Tunai ................................................ 38
3. Peran E-Money dalam mendukung Gerakan Nasional
Non Tunai (GNNT) pada karyawan Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Jambi ........................................ 39
10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 41
B. Saran ........................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan teknologi, kehidupan manusia kini berjalan
dengan sangat cepat, efektif, dan efisien. Di dunia usaha penggunaan
teknologi khususnya internet pun sudah lazim dilakukan sehingga transaksi
menjadi lebih cepat dan mudah. Begitupun dalam hal sistem pembayaran
pada dunia perbankan. Gaya hidup modern seperti itu mendorong munculnya
sistem pembayaran non-tunai seperti penggunaan kartu kredit, kartu debit,
kartu ATM, dan e-money.
Sistem pembayaran uang secara fisik mulai digantikan oleh sistem
pembayaran non tunai. Dengan keuntungan yang diperoleh negara melalui
penghematan biaya transaksi, diharapkan adanya kecenderungan arah
perubahan transaksi tunai menuju transaksi non tunai.
Konsep pembayaran non tunai umumnya dilakukan tidak menggunakan
uang yang memiliki wujud fisik (uang kartal) sebagai alat pembayaran
melainkan dengan cara transfer antar bank ataupun transfer intrabank melalui
jaringan internal bank sendiri. Beberapa instrumen pembayaran non tunai
yang berkembang di masyarakat sekarang ini, sesuai dengan isu paling sentral
dalam studi mengenai sistem pembayaran elektronis pada saat ini adalah
inovasi sistem pembayaran elektronik yaitu uang elektronik.
Sebenarnya sistem pembayaran non-tunai sudah disosialisasikan sejak
tahun 2007. Namun baru ramai diperbincangkan di tengah masyarakat sejak
muncul Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) pada tahun 2014 ini. GNNT
1
2
adalah gerakan yang digalakkan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan
bank swasta maupun BUMN, perusahaan telekomunikasi, dan perusahaan
lain yang mendukung gerakan ini, untuk mensosialisasikan sistem
pembayaran non-tunai dalam rangka menciptakan less cash society. Agar
gerakan ini berjalan dengan baik maka Bank Indonesia berusaha
menciptakan mindset di masyarakat bahwa berjalannya sistem pembayaran
non-tunai mengindikasikan masyarakat yang sudah modern.
Oleh karena itu, pada GNNT ini sistem pembayaran non-tunai yang
mungkin bisa dilakukan oleh semua kalangan adalah e-money. Saat ini sudah
banyak variasi e-money mulai dari kartu e-money sampai rekening ponsel.
Selain karena munculnya GNNT, manfaat penggunaan sistem
pembayaran non-tunai sangat besar sekali. Sistem ini dapat memperkecil
resiko kehilangan uang. Masyarakat tidak akan khawatir uangnya dicuri,
karena uang tersebut sudah tercatat hanya dalam sebuah kartu atau catatan
saldo rekening ponsel. Manfaat lainnya, dengan sistem ini Bank Indonesia
dapat mengontrol perputaran uang di masyarakat sehingga inflasi dapat
dikontrol dengan baik. Selain itu, Bank Indonesia dapat menghemat biaya
operasional untuk memproduksi uang, baik uang kertas maupun uang logam
yang mudah rusak. Karena umur penggunaan kartu lebih lama daripada umur
penggunaan uang kertas yang mudah robek, basah, dan rusak. Begitu
besarnya manfaat dan sedang menjadi isu yang ramai dibicarakan membuat
penulis tertarik mengangkat judul mengenai peran e-money dalam
mendukung gerakan nasional non tunai (GNNT) pada karyawan Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Jambi
3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis angkat dari judul karya
tulis ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan E-Money?
2. Apa yang dimaksud dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)?
3. Bagaimana peran e-money dalam mendukung gerakan nasional non
tunai (GNNT) pada karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Jambi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan E-Money.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Gerakan Nasional Non Tunai.
3. Mengetahui peran e-money dalam mendukung gerakan nasional non
tunai pada karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasan penulis, serta sebagai bahan referensi bagi
pihak-pihak yang ingin meneliti atau menambah wawasan tentang E-
Money dan Gerakan Nasional Non Tunai.
2. Sumbangan pengetahuan bagi para pembaca.
3. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengguna E-Money
dalam mengevaluasi produk E-Money yang digunakan.
4. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerbit E-Money
dalam mengevaluasi produk.
4
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
kualitatif deskriftif. Penelitian ini digunakan untuk menjelaskan peran
e-money dalam meningkatkan gerakan nasional non tunai.
2. Sumber Data
Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan data primer dan
data sekunder.
a. Data primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh peneliti
dari sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer di dapat dari
hasil wawancara dengan karyawan Bank Indonesia.
b. Data sekunder
Data sekunder meliputi buku-buku yang relevan dengan
topik penulisan, karya tulis ilmiah, artikel, dan jurnal dari
internet. Selain itu, penulis juga menggunakan data tidak
langsung dengan cara mengutip pernyataan beberapa orang yang
berkompeten serta berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
dalam proposal.
5
3. Tehnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung ke lokasi penelitian
untuk mendapatkan data atau gambaran yang jelas dari objek
penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara
melakukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara
lisan pula, dengan ciri kontak langsung antara peneliti subjek
diteliti.1
Adapun pertanyaan yang akan diajukan adalah:
1. Apa alasan anda menggunakan e-money?
2. Apa kesulitan atau permasalahan yang anda alami
ketika menggunakan e-money?
3. Anda lebih sering bertransaksi menggunakan e-money
atau kartu debit/kredit?
4. Menurut pendapat anda, apakah dengan banyaknya
masyarakat yang menggunakan e-money maka
penggunaan uang tunai akan berkurang?
5. Menurut pendapat anda apakah dengan adanya e-
money dapat mendukung Gerakan Nasional Non
Tunai?
1 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011). hlm 154
6
c. Dokumentasi
Dokumentasi artinya barang-barang tertulis. Di dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan , notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.2
Dokumentasi peneliti digunakan untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan penelitian ini.
F. Waktu dan Lokasi Magang
1. Waktu
Adapun kegiatan magang dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu
terhitung dimulai tanggal 05 Februari sampai dengan 29 Maret 2018.
Dengan ketentuan jam kerja sebagai berikut :
Senin s/d Jumat : Pukul 07.45 s/d 17.00 WIB
Jam istirahat : Pukul 12.00 s/d 13.00 WIB
Sabtu s/d Minggu : Libur
2. Lokasi Magang
Lokasi kegiatan magang dan penyusunan laporan magang ini
dilaksanakan di Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Jambi Jl.
Jendral Ahmad Yani No. 14, Telanaipura.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan, diperlukan sekali adanya susunan atau
hal-hal yang akan dibahas di dalamnya. Sistematika tersebut dimaksudkan
2 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011). Hlm.168
7
untuk memberikan gambaran secara luas mengenai isi pada laporan
magang ini sehingga pembaca dapat melihat secara jelas hubungan antara
BAB yang satu dengan BAB yang lain. Dalam penulisan laporan ini,
penulis membagi ke dalam 5 (lima) BAB yang selanjutnya setiap BAB
terbagi dalam sub bab seperti yang diuraikan di bawah ini :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini yang akan diuraikan adalah latar belakang, identifikasi
masalah, masalah pokok laporan, tujuan dan manfaat penulisan laporan,
metode pengumpula data, waktu dan lokasi magang serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang uraian landasan teori atau konsep yang
digunakan untuk penulisan laporan mengenai data yang ditemui selama
magang yang berhubungan erat dengan permasalahan yang berkaitan
dengan penulisan laporan.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mengemukakan gambaran umum instansi
magang, deskripsi kegiatan magang dan hasil dari kegiatan magang dan
membahas mengenai Peran E-Money Dalam Mendukung Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT) Pada Karyawan Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Jambi.
8
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini berisikan bab penutup yang berisi kesimpulan dari
hasil pembahasan dan saran yang dapat digunakan sebgai bahan tambahan
pemikiran dan masukan dalam usaha menuju perbaikan.
9
BAB II
KERANGKA TEORI
1. Pengertian E-Money
Uang elektronik atau electronic money (e-money) adalah salah satu
instrumen pembayaran non tunai dimana jumlah nilai uang yang tertera
sesuai dengan jumlah nilai uang yang disetorkan terlebih dahulu oleh
pihak pemegang kartu e-money kepada pihak penerbit. Nilai uang tersebut
disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip,
serta dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran.3
Menurut BI yang dimaksud uang elektronik (e-money) adalah uang
yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Transaksi
uang elektronik melibatkan penggunaan jaringan komputer seperti sistem
penyimpanan harga digital, salah satu contoh uang elektronik misalnya
adalah Electronic Funds Transfer (EFT).
Peraturan Bank Indonesia No.20/6/PBI/2018 Tanggal 4 Mei 2018
tentang Uang Elektronik (e-money), uang elektronik adalah instrumen
pembayaran yang memenuhi unsur sebagai berikut:
a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu
kepada penerbit.
b. nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server
atau chip.
3 Luthfan Darma Prasetia (2018) dalam jurnal Pengaruh Penggunaan Uang Elektronik (E-
Money) Terhadap Perputaran Uang (Velocity of Money) di Indonesia, hlm 2
9
10
c. nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang yang mengatur mengenai perbankan.
2. Pengertian Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) adalah gerakan penggunaan
alat pembayaran nontunai yang dicanangkan Bank Indonesia pada tanggal
14 Agustus 2014. GNNT bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran
sekaligus meningkatkan penggunaan nontunai di kalangan masyarakat,
pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintah. Sehingga berangsur-
angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih aktif dalam
menggunakan nontunai (less cash society) di tanah air, dari Sabang sampai
Merauke. 4
Tujuan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) adalah:
1. Memberikan pengalaman menggunakan APMK (Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu) dan uang elektronik bagi masyarakat yang baru
mulai menggunakan instrumen pembayaran non tunai tersebut,
sehingga dapat menimbulkan kebiasaan dalam bertransaksi secara
rutin.
2. Mendorong peningkatkan frekuensi penggunaan APMK dan uang
elektronik dalam kegiatan transaksi masyarakat.
3. Mempelajari perilaku dari masyarakat yang telah memiliki rekening di
bank dan telah memiliki APMK maupun uang elektronik namun
penggunaan untuk bertransaksi cenderung masih minim. Dengan
4 http://www.nontunai.com/kenali/mengenal-gnnt/
11
program ini diharapkan dapat memperoleh informasi yang tepat
mengenai apakah akan terjadi perubahan perilaku masyarakat untuk
menggunakan instrumen tersebut apabila masyarakat difasilitasi
dengan berbagai kemudahan seperti keberadaan merchant yang lebih
banyak serta infrastruktur yang lebih merata dan berbagai program
yang menarik.
4. Memberikan edukasi tentang uang elektronik baik melalui sosialisasi,
pusat informasi, lomba, seminar, talkshow non tunai dan bazar.
5. Mendorong peningkatan frekuensi penggunaan Uang Elektronik.
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Indonesia
1. Sejarah Singkat Bank Indonesia
Sebelum Kedatangan bangsa barat, Nusantara telah berkembang
menjadi wilayah perdagangan internasional. Pada saat itu terdapat dua
jalur perniagaan internassional yang digunakan oleh para pedagang yakni
jalur darat dan jalur laut. Pada masa itu telah terdapat dua kerajaan utama
di Nusantara yang mempunyai andil besar dalam meramaikan perniagaan
internasional yaitu kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Dalam
maraknya perniagaan tersebut belum ada mata uang baku yang dijadikan
nilai standar meskipun masyarakat telah mengenal mata uang dalam
bentuk sederhana.
Sementara itu pada abad ke-15 bangsa-bangsa Eropa sedang
berupaya memperluas wilayah penjelajahannya diberbagai belahan dunia
termasuk Asia dan Nusantara. Sejak Jatuhnya Konstantinopel ke tangan
kekuasaan Turki Usmani (1453), penjelajahan tersebut dipelopori oleh
Spanyol dan Portugis yang kemudian diikuti oleh Belanda, Inggris dan
Prancis. Kegiatan penjelajahan tersebut telah mendorong munculnya
paham merkantilisme di Eropa pada abad ke 16-17.
Selanjutnya pada akhir abad ke-18 revolusi industri telah
berlangsung di Eropa. Kegiatan industri berkembang dan hasil produksi
meningkat sehingga mendorong kegiatan ekspor ke wilayah Asia dan
Amerika. Pesatnya perdagangan di Eropa memicu tumbuhnya lembaga
12
13
pemberi jasa keuangan yang merupakan cikal bakal lembaga perbankan
modern, antara lain seperti Bank Van Leening di Belanda. Kemudian
secara bertahap bank-bank tertentu diwilayah Eropa seperti Bank Of
England (1773), Riskbank (1809), Bank of Franch (1800) berkembang
menjadi Bank Sentral.
Munculnya Malaka sebagai emporium perdagangan telah menarik
perhatian bangsa portugis yang akhirnya pada tahun 1511 berhasil
menguasai Malaka. Mereka terus bergerak kearah timur menuju sumber
rempah-rempah di Maluku. Disana Portugis menghadapi bangsa Spanyol
yang datang melalui Filiphina. Beberapa saat kemudian bangsa Belanda
juga berusaha menguasai sumber-sumber komoditi perdagangan di Jawa
dan Nusantara. Dengan mengibarkan bendera VOC, mereka mengukuhkan
kekuasaannya di Batavia pada tahun 1619. Untuk memperlancar dan
mempermudah aktivitas perdagangan VOC di Nusantara, pada tahun 1746
didirikan De Bank Van Leening dan kemudian berubah menjadi De Bank
Courant en Bank Van Leening pada tahun 1752. Bank Van Leening
merupakan Bank pertama yang beroperasi di Nusantara. Pada akhir abad
ke-18, VOC telah mengalami kemunduran bahkan kebagkrutan, maka
kekuasaan VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Kerajaan
Belanda. Setelah masa pemerintahan Herman William Daendels dan
Janssen, Hindia Timur akhirnya jatuh ke tangan Inggris.
Ratu inggris mengutus Sir Thomas Stanford Raffless untuk
memerintah Hindia Timur namun pemerintahan Raffless tidak bertahan
lama karena setelah usainya perang melawan Prancis (Napoleon) di Eropa,
14
Inggris dan Belanda membuat kesepakatan bahwa semua wilayah Hindia
Timur diserahkan kembali kepada Belanda. Sejak saat itu Hindia Timur
disebut sebagai Hindia Belanda (Netherland Indie) dan diperintah oleh
komisaris Jendral (1815-1819) yang terdiri dari Elout, Buyskes dan Van
Der Capellen. Pada periode inilah berbagai perbaikan ekonomi mulai
dilaksanakan di Hindia Belanda, hingga nantinya Du Bus menyiapkan
beberapa kebijakan yang mempersiapkan didirikannya De Javasche Bank
pada tahun 1828.
Pada tahun 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan De
Javasche Bank sebagai Bank Sirkulasi yang bertugas untuk mencetak dan
mengedarkan uang. Tahun 1953, Undang-Undang pokok Bank Indonesia
yakni UU No. 11/1953 menetapkan bahwa Bank Indonesia didirikan
menggantikan De Javasche Bank, bertugas untuk menjaga stabilitas
rupiah, mengedarkan uang, memajukan perkembangan dan melakukan
pengawasan urusan kredit.
Pada tahun 1968, diterbitkan Undang-undang Bank Sentral yakni
UU No. 13/1968 yang melarang Bank Indonesia melakukan kegiatan
komersial. Tugas pokok Bank Indonesia adalah membantu pemerintah
mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas rupiah, mendorong
kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas kesempatan
kerja untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tahun 1999 merupakan babak baru dalam sejarah Bank Indonesia
dimana UU No. 23 tahun 1999 menjadikan Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral yang independen, single objective mencapai dan memelihara
15
kestabilan nilai rupiah, melalui tiga tugas pokok, yakni: melaksanakan
kebijakan moneter, sistem pembayaran dan pengawasan bank.
Pada tahun 2004 Undang- Undang Bank Indonesia diamandemen
dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas
dan wewenang Bank Indonesia termasuk penguatan Governance. Pada
tahun 2008, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Undang- Undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai
bagian dari Upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen
dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam
mengahadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap
pembiayaan jangka pendek dari Bank Indonesia.
Pada tahun 2011, dikeluarkan Undang-Undang baru yakni UU No.
21/2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjelaskan bahwa
fungsi pengawasan bank dialihkan dari Bank Indonesia kepada Otoritas
Jasa Keuangan sejak 31 Desember 2013 dan diganti dengan fungsi
pengaturan dan pengawasan stabilitas sistem keuangan.
2. Landasan Hukum Bank Indonesia
Berikut ini adalah landasan hukum Bank Indonesia, antara lain :
1) Pasal 23 D UUD 1945 (yang sudah diamandemen) tentang Negara
memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab dan independensinya diatur dengan Undang-undang.
16
2) Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2004 dan No. 6 tahun 2009.
3. Visi dan Misi Bank Indonesia
a) Visi Bank Indonesia
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel diregional
melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian
inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.
b) Misi Bank Indonesia
a. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektifitas transmisi
kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas.
b. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan
efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan
eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/
pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian nasional.
c. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien dan lancar
yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan
stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan
akses dan kepentingan nasional.
d. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis
kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang
17
berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan
Undang-Undang.
4. Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia
Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai
untuk bertindak atau berprilaku yakni:
a. Trust and Integrity
Membangun kondisi saling menghormati dan mempercayai secara
internal dan eksternal melalui keterbukaan, kehandalan dan
konsistensi antara ucapan dan tindakan yang didasari oleh nilai-nilai
moral dan etika.
b. Profesionalism
Bekerja dengan tuntas dan bertanggung jawab atas dasar
kompetensi terbaik yang dilakukan secara independen, antisipatif,
rasional dan obyektif.
c. Excellent
Senantiasa melakukan yang terbaik dengan mengedepankan
penciptaan nilai tambah yang prima untuk mencapai keunggulan yang
berkelanjutan menuju kesempurnaan.
d. Public Interest
Senantiasa mengutamakan dan melindungi kepentingan bangsa dan
negara diatas kepentingan pribadi dan golongan dalam melaksanakan
mandat dengan penuh dedikasi, adil dan bertanggung jawab.
18
e. Coordination and Teamwork
Membangun sinergi yang berkesinambungan secara internal dan
eksternal melalui kolaborasi dan komunikasi yang menghasilkan
komitmen yang memberikan nilai tambah dengan dasar saling
percaya, saling menghargai dan semangat interdependensi.
5. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
a) Tujuan Bank Indonesia
Tujuan Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah terhadap: (1) Barang dan jasa
tercermin dari perkembangan laju inflasi; (2) Mata uang negara lain
tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata
uang negara lain.
b) Tugas Bank Indonesia
Berikut ini adalah tugas Bank Indonesia, antara lain :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, dengan ruang
lingkuptugasnya antara lain sebagai berikut:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada
operasi pasar terbuka dipasar uang, baik rupiah maupun valuta
asing.
c. Menetapkan tingkat diskonto, menetapkan cadangan minimum
dan mengatur kredit atau pembiayaan.
19
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dengan
ruang lingkup tugasnya, antara lain:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran.
3. Mencapai dan memelihara stabilitas sistem keuangan
(menggantikan tugas mengatur dan mengawasi bank yang beralih
ke OJK berdasarkan UU No. 21 tahun 2011), dengan ruang lingkup
tugasnya antara lain, sebagai berikut:
a. Menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan sistem
keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta
mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal
sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat
berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian
nasional.
6. Kewenangan Bank Indonesia
Kewenangan Bank Indonesia antara lain sebagai berikut:
1) Mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara
2) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter
3) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
4) Menjaga stabilitas sistem keuangan
5) Menjalankan fungsi sebagai “Lender of the last resort”.
20
7. Kedudukan Bank Indonesia
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Indonesia
8. Sejarah Bank Indonesia Provinsi Jambi
Pada tahun 1966 Bank Indonesia Jambi menjalankan kegiatan
operasionalnya di Gedung Bank Exim Lantai 4. Satu tahun kemudian
tepatnya pada tanggal 22 februari 1967, Kantor Bank Indonesia di Sipin
diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia periode 1966-1973 yakni
Bapak Radius Prawiro.
Pada tahun 1974 dimulailah pembangunan gedung kantor baru
yang bertempat di Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 14 Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi dan pada tanggal 22 februari 1977 gedung
tersebut resmi digunakan dan diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia
yang pada saat itu sedang menjabat yakni Rachmat Saleh. Gedung tersebut
masih aktif digunakan sampai saat ini untuk kegiatan operasional Bank
PRESIDEN
Mengusulkan dan Mengangkat Anggota
Dewan Gubernur BI dengan Persetujuan DPR
MAHKAMAH AGUNG
Mengambil Sumpah
Anggota Dewan Gubernur
PUBLIK *)
Via Media Massa
B P K
Memeriksa Laporan
Keuangan Bank Indonesia
D P R
Menilai Kinerja dan Dewan
Gubernur Bank Indonesia
21
Indonesia Jambi. Sedangkan kantor lama yang berlokasi di Sipin saat ini
beralih menjadi Kompleks Rumah Dinas Bank Indonesia Kelas III.
9. Visi dan Misi Bank Indonesia Provinsi Jambi
a) Visi Bank Indonesia Provinsi Jambi
Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan
tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi
daerah maupun nasional.
b) Misi Bank Indonesia Provinsi Jambi
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga
stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas
pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk
mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka
panjang yang inklusif dan berkesinambungan.
10. Kegiatan Operasional Bank Indonesia Provinsi Jambi
Bank Indonesia Provinsi Jambi dipimpin oleh Bapak Bayu
Martanto selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Bank
Indonesia Provinsi Jambi membagi fokus kerjanya dalam dua bidang,
yakni Bidang Advisory dan Pengembangan Ekonomi serta Bidang Sistem
Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi,
dimana dua bidang ini membawahi beberapa unit kerja yang ada di Bank
Indonesia Provinsi Jambi. Kegiatan Operasional kedua bidang ini secara
umum dijabarkan sebagai berikut:
22
a) Kegiatan Operasional Bidang Advisory dan Pengembangan
Ekonomi
Bidang Advisory dan Pengembangan Ekonomi ini dipimpin
oleh Ibu Meily Ika Permata selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank
Indonesia. Kegiatan Operasional bidang Advisory dan Pengembangan
Ekonomi ini secara umum, antara lain:
a. Menyelenggarakan diskusi Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) Provinsi Jambi serta beberapa Kabupaten di Jambi.
b. Memberikan bantuan tekhnis kepada perbankan dan atau
Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) selaku pendamping
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
c. Mengembangkan klaster perekonomian dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM).
d. Melaksanakan Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dan survey
lainnya sesuai dengan kebutuhan.
e. Membuat buku Statistik Ekonomi Keuangan Daerah
f. Membuat Kajian Ekonomi Keuangan Regional
g. Memberikan masukan atau input kepada Pemda dan stakeholders
lainnya di p[daerah.
Bidang Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia
Provinsi Jambi ini membawahi empat unit kerja. Masing-masing unit
kerja dipimpin oleh Kepala Unit atau Manager dengan fokus kerja
atau tugas yang berbeda-beda tiap unitnya, antara lain sebagai berikut:
23
1) Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan (FDSEK)
Kepala unit atau Manager dari Fungsi Data dan Statistik
Ekonomi dan Keuangan (FDSEK)ini adalahBapak Ihsan Wahyu
P. Tugas dari unit ini adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan mengkonsolidasikan kegiatan survey
untuk kepentingan bidang moneter, stabilitas moneter,
stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran.
b. Melaksanakan dan mengkonsolidasikan kegiatan liaison
serta menyusun laporan hasil liaison.
c. Menganalisis dan menyusun laporan hasil survey
d. Menganalisis dan menyusun laporan hasil liaison
e. Mengumpulkan, menyusun, mengelola dan
mengembangkan data dan informasi bidang ekonomi
moneter, stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran.
f. Mengumpulkan, menyusun, mengelola dan
mengembangkan data dan informasi produk unggulan
daerah.
g. Mengelola database informasi bidang ekonomi moneter,
stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran, hasil
survey, hasil liaison dan indikator ekonomi makro lainnya
dalam kerangka sistem informasi ekonomi regional.
24
2) Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans (FAES)
Kepala unit atau manager dari Fungsi Asesmen Ekonomi
dan Surveilans (FAES) ini adalah Ibu Yanny. Tugas dari unit ini
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan asessmen perkembangan ekonomi moneter,
sektor keuangan dan sistem pembayaran di Provinsi Jambi.
b. Melakukan proyeksi perkembangan ekonomi moneter,
sektor keuangan dan sistem pembayaran di Provinsi Jambi.
c. Menyusun usulan rekomendasi kebijakan inflasi di Provinsi
Jambi dalam kerangka pengendalian inflasi daerah.
d. Melakukan tracking dan proyeksi jangka pendek terhadap
inflasi, permintaan agregat dan komponen PDB sektoral.
e. Melakukan review sasaran inflasi dan menyusun susulan
sasaran inflasi Provinsi Jambi.
f. Melaksanakan kajian pengembangan keuangan sektor riil
UMKM di wilayah kerja.
3) Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU)
Kepala unit atau Manager dari Fungsi Pelaksanaan
Pengembangan UMKM (FPPU)ini adalah Ibu Eva Ariesty. Tugas
dari unit ini adalah sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi hasil-hasil kajian penelitian,
kesepakatan program yang potensial dalam pengembangan
sektor riil dan melaksanakan identifikasi permasalahan
25
secara spesifik untuk komoditi, industri, bidang usaha
tertentu.
b. Melaksanakan pengembangan keuangan inklusif untuk
mendukung fungsi intermediasi lembaga pembiayaan.
c. Menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan
sektor riil berdasarkan hasil identifikasi.
d. Melaksanakan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan
informasi berbasis penelitian, pelatihan untuk perbankan
dan sektor riil UMKM.
e. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada
lembaga pembiayaan, pendamping dan UMKM dalam
rangka meningkatkan kualitas intermediasi kepada sektor
riil UMKM.
f. Melakukan koordinasi dengan Stakeholders daerah untuk
memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepala
perbankan dan BDSP dalam rangka pemberdayaan sektor
riil UMKM.
4) Fungsi Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan (FKKK)
Kepala Unit atau Manager dari Fungsi Komunikasi dan
Koordinasi Kebijakan (FKKK) ini adalah Ibu Aya Sophia. Tugas
dari unit ini adalah sebagai berikut:
a. Menyusun materi diseminasi atas kebijakan ekonomi dan
keuangan daerah.
26
b. Melakukan koordinasi pengendalian inflasi dengan
pemerintah daerah.
c. Melakukan kompilasi dan menyelaraskan hasil assesmen
dan produk utama unit-unit kerja didalam suatu kerja
terkait.
d. Melakukan kegiatan fungsi investor relation program untuk
meningkatkan investasi daerah.
e. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi dan
diseminasi atas hasil-hasil kajian ekonomi serta pelaksanaan
tugas Bank Indonesia.
f. Melaksanakan program sosialisasi dan edukasi
kebanksentralan kepada masyarakat.
g. Memberikan informasi terkait dengan perkembangan
ekonomi daerah dan kebijakan Bank Indonesia termasuk
penyediaan narasumber.
h. Melaksanakan tugas sebagai pusat informasi.
i. Memberikan layanan informasi pengkreditan kepada
masyarakat dan satker internal serta kepentingan publikasi.
j. Melaksanakan dan melakukan pengelolaan program sosial
Bank Indonesia.
k. Melakukan kerjasama dan partnership dalam rangka
pelaksanaan beasiswa.
27
l. Mengevaluasi proposal program magang pihak ke-3,
melaksanakan program magang, memonitor dan
mengevaluasi program magang pihak ketiga.
m. Menyelenggarakan program manajemen perpustakaan dan
pengetahuan untuk mendukung riset dan edukasi dibidang
kebanksentralan.
n. Memberikan informasi atas permintaan Stakeholders terkait
dengan Undang-Undang KIP.
b) Kegiatan Operasional Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan
Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi
Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah,
Layanan dan Administrasi ini dipimpin oleh Bapak Poltak Sitanggang
selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia. Kegiatan
Operasional bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah,
Layanan dan Administrasi ini secara umum, antara lain:
a. Mengatur distribusi uang kartal dalam jumlah dan pecahan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah.
c. Menyelenggarakan kliring antar bank baik lokal maupun nasional.
d. Memperlancar sistem pembayaran melalui sistem RTGS (Real
Time Gross Settlement).
e. Menginformasikan perkembangan kurs rupiah terkini terhadap
berbagai mata uang mitra dagang utama.
28
f. Menyelenggarakan kas keliling dengan prinsip “Clean money
policy” sampai ke kabupaten dan beberapa pulau-pulau kecil.
Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah,
Layanan dan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Jambi ini
membawahi 4 unit kerja. Masing-masing unit kerja dipimpin oleh
Kepala Unit atau Manager dengan fokus kerja atau tugas yang
berbeda-beda tiap unitnya, antara lain sebagai berikut :
1) Unit Satuan Layanan dan Administrasi (SLA)
Kepala Unit atau Manager dari Unit Satuan Layanan dan
Administrasi (SLA) ini adalah Bapak Imam Termizi. Tugas dari
unit ini adalah sebagai berikut:
a. Mendistribusikan dan menatausahakan dokumen masuk dan
keluar.
b. Pengelolaan dan pemeliharaan arsip di Sentral Khazanah
Arsip (SKA).
c. Melaksanakan kegiatan protokoler sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d. Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas satuan kerja
dibidang sekretariat dan protokoler.
e. Melaksanakan pengamanan dan tindakan penanggulangan
ancaman serta gangguan kamtib terhadap aset dan personil
serta melakukan koordinasi dengan pihak yang berwajib.
f. Menjaga dan memelihara ketertiban dan keamanan di area
perkantoran dan perumahan Bank Indonesia.
29
g. Melaksanakan pengadaan, pengurusan izin dan penggunaan
serta pengelolaan perlengkapan pengamanan.
h. Menyelenggarakan upacara bendera untuk hari besar
nasional.
i. Mengoperasikan dan memelihara Integrated Security System
(ISS) di area perkantoran satuan kerja antara lain: acca
system, CCTV system, security alarm system, fire alarm
system, communication system.
Unit Satuan Layanan dan Administrasi (SLA) ini juga
membawahi satu unit kerja, yakni Unit Manajemen Logistik,
dengan tugas-tugas sebagai berikut:
a) Melaksanakan dan menatausahakan pengadaan barang dan
jasa termasuk aset Bank Indonesia.
b) Melaksanakan dan menatausahakan pemeliharaan perangkat
lunak dan keras terkait dengan teknologi informasi.
c) Mendukung kinerja satuan kerja dalam bentuk penyediaan
logistik dan melakukan monitoring program kerja anggaran.
d) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan,
penempatan, penggembangan, pembinaan dan penilaian kerja
serta pemutusan hubungan kerja sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
e) Mengelola dan menatausahakan data pegawai aktif dan
purnatugas.
30
2) Unit Operasional Sistem Pembayaran (UOSP)
Kepala Unit atau Manager dari Unit Operasional Sistem
Pembayaran (UOSP) ini adalah Ibu Tetty Suharty. P. Tugas dari
unit ini adalah sebagai berikut:
a. Monitoring penyelenggaraan kliring lokal non BI.
b. Melakukan sertifikasi kepada calon peserta.
c. Memproses permohonan penyelenggaraan kliring lokal di
wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan
melakukan persiapan administrasi dan teknis pelaksanaan
implementasi diwilayah kliring lokal.
d. Melakukan analisis dan perhitungan bantuan keuangan
kepada penyelenggara kliring lokal selain Bank Indonesia.
e. Layanan informasi terkait perizinan dan pengawasan
pembayaran di daerah.
f. Merencanakan, mengawasi dan mempertanggungjawabkan
kegiatan layanan bank atau non bank.
g. Merencanakan, mengawasi dan mempertanggungjawabkan
kegiatan pengolahan uang.
h. Merencankan, mengawasi, mempertanggungjawabkan dan
mengevaluasi kegiatan distribusi uang serta barang titipan
sementara dalam Khazanah.
31
3) Unit Perizinan dan Pengawasan SP, PUR dan KI
(UPSPURKI)
Kepala Unit atau Manager dari Unit Perizinan dan
Pengawasan SP, PUR dan KI (UPSPURKI) ini adalah Ibu Berti
Pracimasanti. Tugas dari unit ini adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan perizinan (pembukaan, perpanjangan dan
pencabutan) Kegiatan Layanan Uang (KLU).
b. Melaksanakan pengawasan KLU.
c. Memberikan rekomendasi pembukaan dan perpanjangan/
penutupan, serta melaksanakan pengawasan kas titipan.
d. Mengelola data dan informasi SP dan PUR serta KI.
e. Menghitung Estimasi Kebutuhan Uang (EKU).
f. Menyusun analisis/ kajian terkait SP dan PUR serta KI.
g. Merencanakan dan melaksanakan program KI.
h. Melakukan koordinasi/ kerjasama dan/ atau implementasi
program KI.
i. Memberikan layanan informasi dan mediasi perlindungan
konsumen sistem pembayaran.
4) Unit Pengelolaan Uang Rupiah (UPUR)
Kepala Unit atau Manager dari Unit Pengelolaan Uang
Rupiah adalah Bapak Ismidul Ainain yang bertindak sebagai Kasir
Senior. Tugas dari unit ini adalah sebagai berikut
a. Mempersiapkan rencana modal kerja harian dan menghitung
ulang modal kerja yang sudah disiapkan oleh Unit Distribusi
32
Uang baik dalam hal kegiatan, bayaran Bankdan Non Bank,
penukaran, layanan kas luar kantor yaitu kas kliring dan kas
titipan dan penjualan uang rupiah.
b. Melaksanakan kegiatan dan pertanggungjawaban serta
menyerahkan hasil kerja transaksi untuk kegiatan, setoran
bank dan non bank, layanan kas diluar kantor yaitu kas
keliling dan kas titipan serta sisa modal kerja.
c. Melakukan tindak lanjut atas klarifikasi temuan uang yang
diduga palsu dari stakeholders dan unit pengelola uang.
d. Monitoring mailing list setoran dan bayaran secara periodik.
e. Mempersiapkan rencana modal kerja, menghitung ulang
modal kerja serta melaksanakan kegiatan pengolahan uang
dan mempertanggungjawabkan kegiatan pengolahan uang
dan mempertanggungjawabkan untuk kegiatan, hitung ulang
dengan mesin sortasi uang kertas dan pemusnahan UK min
racik uang kertas.
f. Melakukan tindak lanjut atas temuan selisih lebih atau kurang
hasil hitung ulang yang disebabkan karena selisih jumlah
perbedaan pecahan dan uang palsu.
g. Memantau dan melaporkan pemeliharaan dan kinerja
peralatan kas atau sarana lainnya.
h. Memantau penggunaan dan persediaan supplies yang
dibutuhkan dalam kegiatan operasional kas.
i. Melakukan pengelolaan fisik uang dan dokumen lain.
33
B. Hasil Kegiatan Magang
1. E-money
a. Produk E-Money
Dilihat dari media yang digunakan secara umum ada dua tipe produk e-
money yaitu5 :
a) Prepaid Card, sering disebut juga electronic purses, dengan
karakteristik sebagai berikut, nilai elektronis disimpan dalam
suatu chip (integrated circuit) yang tertanam pada kartu.
Mekanisme pemindahan dana dilakukan dengan meng-insert kartu
ke suatu alat tertentu (card reader).
b) Prepaid software, sering disebut juga digital cash, dengan
karakteristik sebagai berikut, nilai elektronis disimpan dalam
suatu hard disk yang terdapat dalam Personal Computer (PC).
Mekanisme pemindahan dana dilakukan melalui suatu jaringan
komunikasi seperti Internet, pada saat melakukan pembayaran.
b. Perbedaan Uang Elektronik dan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK) Lainnya
No Uang Elektronik Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK) Lainnya
1 Nilai uang tercatat dalam
instrumen media uang
elektronik
Tidak ada pencatatan nilai uang pada
instrument kartu
2 Dana sepenuhnya berada
dalam penguasaan
pemegang
Dana sepenuhnya berada dalam penguasaan
bank
3 Transaksi pembayaran
dilakukan secara off-
line ke penerbit.
Transaksi pembayaran dilakukan secara on-
line ke penerbit.
Sumber: Bank Indonesia
5 Paper Kajian Bank Indonesia Mengenai E-Money, hlm 4
34
c. Daftar penerbit kartu E-Money di Jambi
NO NAMA
BANK
NAMA
KARTU
BENTUK KARTU
1 BRI BRIZZI
2 MANDIRI e-mOney
Mandiri
3 BTN BTN
BLINK
4 BNI TAPCASH
BNI
35
5 BCA FLAZZ
BCA
6 BANK
MEGA
MEGA
CASH
Sumber: Bank Indonesia
d. Daftar penerbit layanan E-Money berbasis server
NO NAMA PERUSAHAAN NAMA
APLIKASI
1 PT. ARTAJASA PEMBAYARAN
ELEKTRONIS
MYNT
2 PT. DOMPET ANAK BANGSA GOPAY
3 PT. ESPAY DEBIT INDONESIA KOE UNIK
4 PT. FINNET INDONESIA FINPAY
5 PT. INDOSAT PAYPRO
6 PT. NUSA SATU INTI ARTHA DOKU
7 PT. SKYE SAB INDONESIA SKYE MOBILE
SAB
8 PT. SMARTFREN TELECOM UANGKU
9 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA T-MONEY
10 PT. WITAMI TUNAI MANDIRI TRUEMONEY
11 PT. XL AXIATA XL TUNAI
12 PT. BUANA MEDIA TEKNOLOGI GV E-MONEY
13 PT. BIMASAKTI MULTI SINERGI FASTPAY
14 PT. VISIONET INTERNASIONAL OVO
15 PT. INTI DUNIA SUKSES I.SAKU
16 PT. VERITRA SENTOSA
INTERNASIONAL
PAYTREN
Sumber : Bank Indonesia
36
e. Brand Dan Lokasi Yang Menerima Pembayaran Menggunakan E-Money
di Jambi
Chatime Breadtalk
Makanan & Minuman Makanan & Minuman
Rotiboy J.CO
Makanan & Minuman Makanan & Minuman
KFC Sharetea
Makanan & Minuman Makanan & Minuman
Starbucks Breadlife
Makanan & Minuman Makanan & Minuman
Baskin Robbins Amazone
Makanan & Minuman Hiburan 6
6 https://www.tcash.id/merchants?category=all&search=&location=jambi
37
f. Cara membuat kartu E-Money
a) Nasabah mendatangi Bank atau outlet penerbit E-Money
b) Mengisi form pembuatan kartu E-money
c) Membayar uang penerbitan kartu beserta uang saldo awal,
besarnya saldo awal sesuai dengan ketentuan masing-masing bank
dan outlet penerbit
d) Proses selesai, dan kartu sudah bisa langsung digunakan
g. Manfaat dari alat pembayaran E-Money :
a) Memberikan tingkat kepuasan yang bertambah kepada konsumen
dengan berkurangnya biaya transaksi
b) Adanya sumber pendapatan bagi penyedia jasa pembayaran non
tunai
c) Pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan7
d) Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu transaksi
dengan e-money dapat menjadi lebih singkat dibandingkan
bertransaksi dengan menggunakan alat pembayaran non tunai
lainnya.
e) Nilai nominal dapat diisi ulang kedalam kartu e-money. E-money
adalah multi-purposed prepaid card sehingga satu kartu e-money
dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
7 Warjiyo, P. 2006. Non-Cash Payments and Monetary Policy Implications in Indonesia. Di dalam:
Bank Indonesia. Seminar Internasional “Toward Less Cash Society in Indonesia”; Jakarta, 17 Mei
2006 – 18 Mei 2006. Jakarta: Bank Indonesia.
38
f) Untuk memiliki e-money seseorang tidak perlu mempunyai akun di
bank, sehingga sangat memudahkan seseorang yang belum atau
tidak memiliki akun di bank untuk memiliki kartu e-money ini.8
h. Kelemahan dari E-Money:
a) Tidak semua tempat menerima pembayaran secara elektronik
b) Untuk kartu e-money, jika hilang atau rusak saldo tidak bisa
dikembalikan
c) Cenderung membuat boros
2. Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)
Bank Indonesia sebagai regulator sekaligus bank sentral di
Indonesia mengemukakan ide penggunaan instrumen pembayaran non-
tunai dengan membuat sebuah kampanye bertema “Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT)”. Dengan adanya Kampanye Gerakan Nasional Non
Tunai, diharapkan di masa mendatang akan semakin banyak masyarakat
yang beralih dari penggunaan instrumen tunai ke instrumen non-tunai
dalam transaksi pembayaran atau aktivitas ekonomi lainnya. Sehingga
diharapkan penerapan less cash society (masyarakat non-tunai) dapat
terwujud. Dengan menggunakan sistem pembayaran non-tunai, transaksi
pembayaran yang dilakukan akan lebih mudah, aman, dan efisien.
Berangkat dari prinsip yang dimiliki oleh Bank Indonesia, GNNT
dilakukan untuk mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan anggaran di Indonesia. GNNT akan dijadikan sebagai gerakan
8 M Nur, Fadli. 2013. E-money : Solusi Transsaksi Mikro Modern (Paper). Tangerang Selatan :
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
39
tahunan dan digencarkan untuk menuju kesiapan sektor perbankan
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Manfaat dari transaksi nontunai yang juga penting adalah semakin
kecilnya risiko yang melekat pada penggunaan uang tunai seperti risiko
uang hilang, ke rampokan, dan uang palsu. Selain itu, dengan bertransaksi
menggunakan transaksi nontunai, masyarakat akan terhindar dari potongan
uang kembalian yang seringkali terjadi akibat ketiadaan uang dalam
pecahan kecil. Nilai transaksi dapat dibayar dengan tepat, bahkan hingga
ke nominal terkecil.
3. Peran E-Money dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai
(GNNT) pada karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi
Jumlah karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia adalah
sebanyak 51 orang, selama kegiatan magang dilakukan wawancara dan
observasi didapatlah hasil bahwa 28 orang karyawan bertransaksi
menggunakan E-Money dan 23 orang belum bertransaksi menggunakan E-
Money.
Dari keseluruhan hasil wawancara yang didapat dari karyawan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi didapatlah hasil bahwa hanya
sedikit karyawan yang menggunakan kartu e-money, lebih banyak yang
menggunakan aplikasi seperti gopay. Alasan mereka menggunakan gopay
adalah dengan membayar melalui gopay resiko kehilangan kartu e-money
jadi berkurang. Yang menjadi kendala dalam bertransaksi menggunakan e-
money adalah mereka sering lupa untuk top-up saldo e-money, dan juga
resiko dalam menggunakan kartu e-money adalah ketika kartu tersebut
40
hilang maka seluruh uang atau saldo yang terdapat pada kartu e-money
akan ikut hilang. Karena uang atau saldo e-money tersimpan pada chip
yang ada di kartu tersebut. Menurut pendapat karyawan, jika banyak
masyarakat yang bertransaksi menggunakan e-money dari pada
menggunakan uang tunai maka hal itu akan sangat berguna dalam
menciptakan masyarakat less cash society dan mendukung Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan oleh Bank
Indonesia. Hal itu juga dapat membantu Bank Indonesia dalam
menghemat biaya produksi uang baik uang kertas maupun uang logam,
karena penggunaan kartu e-money lebih tahan lama dan tidak mudah
rusak. Penggunaan aplikasi e-money juga lebih mudah karena tidak perlu
khawatir jika pihak penjual tidak menyiapkan uang kembalian, dan
transaksi pun akan jadi lebih ringkas dan cepat.
41
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua tentang e-money yaitu : Prepaid Card, sering disebut juga
electronic purses, dengan karakteristik sebagai berikut, nilai elektronis
disimpan dalam suatu chip (integrated circuit) yang tertanam pada kartu.
Mekanisme pemindahan dana dilakukan dengan meng-insert kartu ke
suatu alat tertentu (card reader). Dan Prepaid software, sering disebut juga
digital cash, dengan karakteristik sebagai berikut, nilai elektronis disimpan
dalam suatu hard disk yang terdapat dalam Personal Computer (PC).
Mekanisme pemindahan dana dilakukan melalui suatu jaringan
komunikasi seperti Internet, pada saat melakukan pembayaran. Manfaat
dari transaksi nontunai yang juga penting adalah semakin kecilnya risiko
yang melekat pada penggunaan uang tunai seperti risiko uang hilang, ke
rampokan, dan uang palsu. Selain itu, dengan bertransaksi menggunakan
transaksi nontunai, masyarakat akan terhindar dari potongan uang
kembalian yang seringkali terjadi akibat ketiadaan uang dalam pecahan
kecil. Nilai transaksi dapat dibayar dengan tepat, bahkan hingga ke
nominal terkecil. Dari keseluruhan hasil wawancara yang didapat dari
karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi didapatlah hasil
bahwa hanya sedikit karyawan yang menggunakan kartu e-money, lebih
banyak yang menggunakan aplikasi seperti gopay. Alasan mereka
menggunakan gopay adalah dengan membayar melalui gopay mereka
mendapatkan potongan harga dan juga jika membayar menggunakan e-
41
42
money mereka bisa mendapatkan beberapa promo menarik yang
ditawarkan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Bank Indonesia Jambi
Supaya diperkenalkan E-Money di kalangan masyarakat karena
masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang mudahnya
bertransaksi menggunakan E-Money, itulah penyebab banyaknya
masyarakat yang masih memilih untuk bertransaksi menggunakan uang
tunai. Dan juga agar masyarakat sadar akan mudahnya bertransaksi
menggunakan E-Money
2. Bagi Penerbit E-Money
Promosikan E-Money kepada masyarakat dengan cara
menawarkan promo menarik dan potongan harga jika bertransaksi
menggunakan E-Money.
Perbanyak tempat-tempat yang menerima pembayaran
menggunakan E-Money, seperti pasar dan warung-warung. Agar
masyarakat menengah kebawah juga bertransaksi menggunakan E-
Money.
3. Bagi Masyarakat
Mulailah bertransaksi dengan menggunakan E-Money agar dapat
mendukung Gerakan Nasional Non Tunai dan dapat terciptanya
masyarakat Less Cash Society.
43
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011).
Bank Indonesia. 2014. Bank Indonesia Mencanangkan Gerakan Nasional Non
Tunai :
SiaranPers.http://www.bi.go.id/id/ruangmedia/siaranpers/Pages/sp_165814.
aspx diakses pada tanggal 3 Agustus 2018
http://www.nontunai.com/kenali/mengenal-gnnt/
http://www.nontunai.com/kenali/mengenal-gnnt/
https://help.mataharimall.com/hc/en-us/articles/215048697-Metode-pembayaran-
apa-saja-yang-tersedia-di-MATAHARI-COM
https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/GNNT/Pages/default.aspx
https://www.tcash.id/merchants?category=all&search=&location=jambi
https://www.tcash.id/merchants?category=all&search=&location=jambi
Luthfan Darma Prasetia (2018) dalam jurnal Pengaruh Penggunaan Uang
Elektronik (E-Money) Terhadap Perputaran Uang (Velocity of Money) di
Indonesia.
M Nur, Fadli. 2013. E-money : Solusi Transsaksi Mikro Modern (Paper).
Tangerang Selatan : Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Paper Kajian Bank Indonesia Mengenai E-Money.
Warjiyo, P. 2006. Non-Cash Payments and Monetary Policy Implications in
Indonesia. Di dalam: Bank Indonesia. Seminar Internasional “Toward Less
44
Cash Society in Indonesia”; Jakarta, 17 Mei 2006 – 18 Mei 2006. Jakarta:
Bank Indonesia.
www.pengertianmenurutparaahli.com, pengertian komoditas www.bi.go.id.
Kepada perwakilan BI Prov. Jambi
45
FOTO-FOTO KEGIATAN MAGANG
FHOTO BERSAMA ANAK MAGANG
FHOTO BERSAMA ANAK MAGANG
46
MATERI PERKENALAN MATA ANG RUPIAH YANG BARU
MATERI PERKENALAN MATA ANG RUPIAH YANG BARU
47
MATERI PERKENALAN MATA ANG RUPIAH YANG BARU
KUNJUNGAN DOSEN PEMBIBING LAPANGAN KE BANK INDONESIA
48
JALAN SANTAI BERSAMA BANK INDONEIA
JALAN SANTAI BERSAMA BANK INDONEIA
49
FHOTO BERSAMA MAMANG SAAT MEMBANTU MEMPERSIAPKAN RUANG RAPAT
A
50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Safira Khairunnisa
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Jambi, 10 Juni 1997
Alamat : Jl. Sunan Kali Jaga RT.29 No.58 Kel. Simp III Sipin
Kec. Kota Baru Kota Jambi
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat Email : [email protected]
No. Kontak : 082280070896
Pengalaman-pengalaman
Pendidikan Formal :
1. SD N 25 KOTA JAMBI Tamat Tahun 2009
2. SMP N 11 KOTA JAMBI Tamat Tahun 2012
3. SMK N 1 KOTA JAMBI Tamat Tahun 2015
Motto Hidup : “ ”