100
i RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam mencapai sasaran strategis yang disusun dengan tujuan melaporkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 disusun melalui pengukuran indikator kinerja Rencana Strategis Tahun 2014 – 2018. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target kinerja dalam dokumen-dokumen perjanjian kinerja dengan hasil pengukuran kinerja. Berikut Realisasi pencapaian target sebagaimana di bawah ini : Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018 No. Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan Kondisi Tahun 2013 Target Realisasi Capaian Kinerja Target Akhir 2018 1. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 10,98 10,78 8,05 Menurun 2,73% = (125%) Melebihi target 10,00 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten Persen -- 81,23 81,23 100% Tercapai 68,10 3. Jumlah Calon Wira Usaha Baru Orang 780 1.120 1.160 103,57 Melebihi target 7.500 4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Jumlah Loker 2.452 3.000 9.695 323,17 Melebihi target 50.000 5. Prosentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan Orang 14,05 14,22 (2.532/ 17.800) 41,92 (3.849/ 9.181) 294,80 Melebihi target 44,88 6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan Persen -- 5,51 5,51 100% Tercapai 4,09 7. Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB) Persen 61,32 55 (55/ 100) 55 (60/109) 100% Tercapai 58,00 8. Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK Persen 27,67 72,33 72,33 100% Tercapai 82,97 9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib lapor Ketenagakerjaan Perusahaan -- 1977 1977 100% Tercapai 2.300 10. Jumlah Calon Transmigrasi Yang Terseleksi Jiwa -- 60 60 100% Tercapai 568 Target Kinerja pokok dalam RENSTRA menjadi Indikator Kinerja Utama yaitu nomor 1 sampai nomor 10 seperti tersebut di atas dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan

LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

i"

RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam mencapai sasaran strategis yang disusun dengan tujuan melaporkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 disusun melalui pengukuran indikator kinerja Rencana Strategis Tahun 2014 – 2018. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target kinerja dalam dokumen-dokumen perjanjian kinerja dengan hasil pengukuran kinerja. Berikut Realisasi pencapaian target sebagaimana di bawah ini :

Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

No. Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan

Kondisi Tahun 2013

Target Realisasi Capaian Kinerja Target Akhir 2018

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

Persen 10,98 10,78 8,05 Menurun 2,73% = (125%)

Melebihi target

10,00

2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

Persen -- 81,23 81,23 100% Tercapai

68,10

3. Jumlah Calon Wira Usaha Baru

Orang 780 1.120 1.160 103,57 Melebihi target

7.500

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

Jumlah Loker

2.452 3.000 9.695 323,17 Melebihi target

50.000

5. Prosentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan

Orang 14,05 14,22

(2.532/ 17.800)

41,92

(3.849/ 9.181)

294,80 Melebihi target

44,88

6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

Persen -- 5,51 5,51 100% Tercapai

4,09

7. Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)

Persen 61,32 55

(55/ 100)

55

(60/109)

100% Tercapai

58,00

8. Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK

Persen 27,67 72,33 72,33 100% Tercapai

82,97

9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan -- 1977 1977 100% Tercapai

2.300

10. Jumlah Calon Transmigrasi Yang Terseleksi

Jiwa -- 60 60 100% Tercapai

568

Target Kinerja pokok dalam RENSTRA menjadi Indikator Kinerja Utama yaitu nomor 1 sampai nomor 10 seperti tersebut di atas dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan

Page 2: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

ii"

Walikota Bandung, kemudian target kinerja nomor 11 sampai 13 adalah target kinerja RENSTRA yang mendukung atas ketercapaian 10 target IKU. Realisasi 3 target pendukung sebagaimana di bawah ini :

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

No. Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan

Kondisi Tahun 2013

Target Realisasi Capaian Kinerja

Target Akhir Tahun 2018

11. Nilai Evaluasi AKIP Kategori 64,16 64,29 64,29 100% Tercapai

69,00

12. Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

Persen 100 100 100 100% Tercapai

100

13. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Kategori 70,05 62,00 78,85 127,18 Melebihi Target

70,00

Pengukuran Kinerja 7 (tujuh) Sasaran RENSTRA dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja dikelompokkan berdasarkan kategori dengan interpretasi, sebagai berikut :

Pencapaian Kinerja Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2014

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Tidak Ada Target 0 2 Tidak Tercapai 0 3 Tercapai 8 4 Melebihi Target 5 Jumlah 13

Perbandingan capaian kinerja indikator Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2014 dijelaskan dalam tabel sebagai berikut : 1)! Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Propinsi Jawa Barat dan

Kota Bandung Tahun 2011 – 2014

No. Uraian Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun/%)

2011 2012 N/T 2013 N/T 2014 N/T 1. Propinsi Jawa Barat 9,81 9,00 T 0,81 9,16 N 0,16 8,45 T 0,71

2. Kota Bandung 10,34 9,17 T 1,17 10,98 N 1,81 8,05 T 2,93

Sumber Data : Sakernas 2011 s.d. 2014 BPS Jabar Jika membandingkan Propinsi Jawa Barat dengan Kota Bandung dari Tahun 2012 ke Tahun 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Barat dari Tahun 2011 sebesar 9,81 menjadi 9,00 persen Tahun 2012 menurun 0,81 persen, dan menurun pula sebesar 0.16 persen menjadi 9,16 persen di Tahun 2013, kemudian menurun 0,71 persen dari Tahun 2013 menjadi 8,45 persen pada Tahun 2014. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bandung dari Tahun 2011 sebesar 10,34 persen menurun 1,17 persen Tahun 2012 menjadi

Page 3: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

iii"

9,17 persen, dan pada Tahun 2013 meningkat 1,81 persen menjadi sebesar 10,98 persen, pada Tahun 2014 secara signifikan turun sebesar 2,93 persen dari Tahun 2013 sebesar 10,98 persen menjadi sebesar 8,05 persen. 2)! Indikator Prosentase Penempatan Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat - Kota

Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian Penempatan Kerja Pencari Kerja Terdaftar Persentase

Propinsi Jawa Barat 477.046

1.775.196 26,87

Kota Bandung 3.849 9.181 41,92

Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014 Penempatan atau penyerapan Tenaga Kerja Kota Bandung prosentasenya melebihi Jawa Barat, yaitu 41,92 persen dan Jawa Barat 26,87 persen. Kondisi ini dapat didefinisikan Kota Bandung tingkat penyerapan tenaga kerja lebih tinggi dari rata-rata penempatan Propinsi Jawa Barat yaitu 3.849 orang penempatan dibanding dengan jumlah 477.046 penempatan se-Jawa Barat hanya 0,81 persen, pencari kerja terdaftar 9.181 di Kota Bandung hanya 0,052 dari 1.775.196 orang pencari kerja di Jawa Barat yang merupakan penjumlahan dari 26 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Hal ini sangat menggembirakan, sedikitnya memberi kontribusi terhadap penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka dari Tahun 2013 sebesar 10,98 persen ke Tahun 2014 menjadi 8,05 persen, walaupun Kota Bandung ibukota Propinsi Jawa Barat, dimana migrasinya cukup tinggi. 3)! Persentase Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama Propinsi Jawa Barat –

Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian Kasus Selesai Melalui PB Kasus Masuk Persentase

Propinsi Jawa Barat 300 400 75

Kota Bandung 60 109 55

Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014 Persentase kasus PHI selesai melalui Perjanjian Bersama di Kota Bandung 55 persen berada dibawah Propinsi Jawa Barat yaitu 75 persen. Walaupun dibawah Propinsi, namun kondisi ini tetap merupakan permasalahan, bahwa di Kota Bandung kasus yang masuk bobotnya cukup berat, terutama terjadinya perselisihan kepentingan yang lebih sulit untuk diselesaikan. Dari 400 kasus Jawa Barat 27,25 persen adalah kasus yang terjadi di Kota Bandung, mengandung arti kasus Perselisihan Hubungan Industrial di Jawa Barat hampir didominasi oleh Kota Bandung, dan kemudian yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama dibandingkan dengan Jawa Barat, 20 persennya adalah penyelesaian kasus PHI yang dilakukan Kota Bandung

Page 4: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

iv"

4)! Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian pekerja/buruh yang

menjadi peserta program Jamsostek

Jumlah pekerja/buruh

berdasarkan W.L. Persentase

Propinsi Jawa Barat 8.921.180 19.443.783 45,88

Kota Bandung 283.173 391.501 72,33

Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014 Dari data di atas, Kota Bandung tingkat kesadaran perusahaan dan pekerjanya sangat tinggi dalam hal keikutsertaan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan, realisasi kepesertaan dari data pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebesar 72,33 persen sedangkan untuk Jawa Barat tingkat kepesertaannya masih dibawah 50 persen, yaitu 45,88 persen. Jumlah pekerja 283.173 orang yang masuk menjadi peserta program Jamsostek di Kota Bandung adalah 3,17 persen dari jumlah 8.921.180 peserta program Jamsostek Propinsi Jawa Barat. Serta 19.443.783 orang pekerja/buruh di Jawa Barat, pekerja/buruh terdaftar di Wajib Lapor hanya 2,01 persen di Kota Bandung yaitu 391.501.

Page 5: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

v"

KATA PENGANTAR

Sebagai sebuah organisasi, Instansi Pemerintah semakin dituntut untuk

mewujudkan keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsinya. Keberhasilan

sebuah organisasi akan banyak dipengaruhi oleh kemampuan menyampaikan

informasi secara terbuka, seimbang dan merata bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders). Informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai

penyampaian/komunikasi capaian kinerja dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung yang harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan

keberhasilan/ ketidakberhasilan kinerja. Pelaporan kinerja Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung yang isinya adalah penjelasan mengenai kinerja Dinas Tenaga

Kerja Kota Bandung dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan salah satu

instrumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 disusun

berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memenuhi Surat Edaran

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Tahun 2010 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2014,

adapun maksud disusunnya LKIP ini adalah :

a.!Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data

yang telah diolah.

b.!Sebagai wujud pertanggungjawaban suatu organisasi Instansi Pemerintah

kepada pemberi wewenang dan pemberi mandat.

c.!Sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

program/kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran

organisasi instansi pemerintah.

d.!Sebagai media informasi tentang sejauhmana pelaksanaan prinsip – prinsip

good governance termasuk penerapan fungsi – fungsi manajemen secara

benar pada instansi yang bersangkutan.

Page 6: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

vi"

Tidak semua rencana dapat berjalan sesuai dengan harapan, namun

demikian dengan adanya laporan akuntabilitas kinerja ini kami berharap dapat

memperoleh umpan balik untuk peningkatan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung melalui perbaikan penerapan fungsi – fungsi manajemen sesuai

aturan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, evaluasi, dan

pelaporan pencapaian kinerja, hingga dapat mengetahui/mengukur

keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan lingkungannya

terhadap organisasi Instansi Pemerintah.

Bandung, 2015

KEPALA DINAS TENAGA KERJA

KOTA BANDUNG

Drs. HERRY MOCH. DJAUHARI, MM. Pembina Utama Muda IV/c

NIP. 19600411 198603 1004

Page 7: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

vii

DAFTAR ISI

Hal

Ringkasan Eksekutif …………………………………….................................... i Kata Pengantar …………………………………………………….......................... v Daftar Isi ………………………………………………………………...................... vii Daftar Tabel .......................................................................................... ix Daftar Grafik......………………………………………………................................ xii Daftar Lampiran ....................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1! Gambaran Umum SKPD.....................................................

1.2! Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi.................... 1.3! Isu Strategis ...................................................................... 1.4! Landasan Hukum .............................................................. 1.5! Ruang Lingkup dan Sistematika ........................................

1 3 5 7 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................... 10 2.1! Indikator Kinerja Utama …………………………..................

2.1.1! indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013-2014 Sebelum Reviu ..............................................

2.1.2! Reviu Indikator Kineja Utama Renstra Setelah Reviu ...................................................................

2.2! Rencana Strategis ............................................................ 2.2.1! Visi ...................................................................... 2.2.2! Misi ......................................................................

2.3! Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 Sebelum dan Setelah REVIU Tahun 2015........................................ 2.3.1 Hasil Reviu Iku-Renstra ..........................................

2.4! Stratregi dan Arah Kebijakan ......................................... 2.5! Perjanjian Kinerja 2014 .................................................

10

11

11 12 1313

14 20 22 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................... 27 3.1! Capaian Kinerja Organisasi..........……………………........

3.1.1! Kerangka Pengukuran Kinerja............................. 3.1.2! Capaian Indikator Kinerja ...................................

3.2! Analisis Pencapaian Kinerja .......................................... 3.2.1! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1 ....................... 3.2.2! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 ...................... 3.2.3! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 ...................... 3.2.4! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 ...................... 3.2.5! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5 ...................... 3.2.6! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6 ...................... 3.2.7! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7 ......................

3.3! Akuntabilitas Keuangan ................................................. 3.3.1! Program Kegiatan Penunjang Pencapaian

Pernyataan Kinerja ................................................ 3.3.2! Realisasi Anggaran sesuai dengan Dokumen

27 27 30 37 39 49 54 59 65 67 70 72

74

Page 8: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

viii

Perjanjian Kinerja .................................................. 3.4! Prestasi dan Penghargaan ............................................

76 79

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 81 LAMPIRAN

Page 9: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

ix

DAFTAR TABEL

!Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan

Ketenagakerjaan Tahun 2014 10

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013-2014 sebelum reviu

11

Tabel 2.3 Rincian Target Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Hasil Reviu Tahun 2014

12

Tabel 2.4

Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum dan Setelah Reviu Tahun 2015)

15

Tabel 2.5

Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum Dan Setelah Reviu Tahun 2015)

17

Tabel 2.6 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum Reviu)

18

Tabel 2.7 Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Setelah Reviu Tahun 2015)

19

Tabel 2.8 Strategis dan Arah Kebijakan Sebelum dan Setelah REVIU 23

Tabel 2.9 Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 (Sebelum Reviu)

24

Tabel 2.10 Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 (Setelah Reviu Tahun 2015)

25

Tabel 3.1

Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Setelah Reviu Tahun 2015)

29

Tabel 3.2

Sasaran dan Indikator Kinerja RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2014

30

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Tujuan RENSTRA Setelah Pra Evaluasi Tahun 2014

30

Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Berdasarkan RPJMD 2013-2018 Tahun 2014

32

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

33

Tabel 3.6

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

34

Tabel 3.7

Pencapaian Kinerja Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

34

Page 10: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

x

Tabel 3.8

Capaian Kinerja sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

35

Tabel 3.9

Pencapaian target Misi RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2014 36

Tabel 3.10

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014

36

Tabel 3.11

Analisis Pencapaian Sasaran 1 Antara Target dan Realisasi Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2014

39

Tabel 3.12

Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung Tahun 2009 – 2014

40

Tabel 3.13

Data Jumlah Penganggur dan Angkatan Kerja Kota Bandung Tahun 2011 – 2014

41

Tabel 3.14 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2011 – 2014

42

Tabel 3.15

Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Se- Bandung Raya Tahun 2011 – 2014

44

Tabel 3.16

Jumlah Pengangguran, Angkatan Kerja, dan TPT se-Jawa Barat Tahun 2014

45

Tabel 3.17

Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja

49

Tabel 3.18

Target Penciptaan Wira Usaha Baru sesuai RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018

51

Tabel 3.19

Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

55

Tabel 3.20 Pencapaian Indikator Sasaran 3 Tahun 2009 – 2014 56

Tabel 3.21

Prosentase Penempatan Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

57

Tabel 3.22

Analisis Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

59

Tabel 3.23

Persentase Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

62

Tabel 3.24

Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

63

Tabel 3.25

Analisis Pencapaian Sasaran 5 : Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

66

Tabel 3.26 Analisis Pencapaian Sasaran 6 Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

67

Page 11: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

xi

Tabel 3.27

Potret Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam Ruang Lingkup Pengawasan Tahun 2013 - 2014

68

Tabel 3.28

Tindaklanjut Hasil Temuan Pemeriksaan Berkala (Reguler oleh Inspektorat) Tahun 2014

69

Tabel 3.29

Analisis Pencapaian Sasaran 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Perbandingan Tahun 2013 dan 2014

70

Tabel 3.30

Tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang Tahun 2014

71

Tabel 3.31

Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Misi RENSTRA Tahun 2014

73

Tabel 3.32

Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

73

Tabel 3.33 Program Kegiatan Penunjang Pencapaian Pernyataan Kinerja Tahun 2014

74

Tabel 3.34 Penyerapan Anggaran pada setiap Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sesuai dengan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2014

77

!

Page 12: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

xii

DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota

Bandung Tahun 2009-2014 41

Grafik 3.2 Perbandingan Jumlah Penganggur, Bekerja, dan Angkatan Kerja di Kota Bandung Tahun 2009-2014

41

Grafik 3.3 Perbandingan TPT Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2011 -2014

43

Grafik 3.4 Perbandingan TPT se- Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 47

Grafik 3.5 Perkembangan Lowongan Kerja, Penempatan Kerja dan Pendaftar Pencari Kerja Tahun 2010-2014

57

Grafik 3.6 Perbandingan Kasus Masuk dengan Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama Tahun 2010-2014

61

Page 13: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Reviu IKU/RENSTRA SKPD

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Setelah Reviu Kemmenpan & RB Tahun 2015

3. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2014

4, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 Hasil Reviu Tahun 2015

5. Target Kinerja Triwulanan Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

6. Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

7. Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/2148-DISNAKER tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015

8. Rencana Aksi Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Form I Perencanaan Anggaran

9. Rencana Aksi Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Form II Perencanaan Jadual Kegiatan

10. Realisasi Kinerja Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

11. Capaian Indikator Kinerja Strategis Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja (Silakip Online)

12. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja (Silakip Online)

13. Bukti-Bukti Atas Data Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung :

1)! Data Pencari Kerja SMK dan Perguruan Tinggi Tahun 2014

2)! Data Pencari Kerja Kompeten (Lulusan SMK s.d. S3 Terdata di Disnaker Kota Bandung

3)! Pelaksanaan Pelatihan Dalam Upaya Mendukung Target Kinerja Penciptaan Wirausaha Baru Tahun 2014

4)! Tabel IPK : Pencari Kerja Yang Terdaftar, Lowongan dan Penempatan Menurut Jenis Pendidikan Tahun 2014

5)! Tabel IPK.III/1 : Ikhtisar Statistik Antar Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

6)! Tabel IPK.III.2 : Pencari Kerja Yang Terdaftar, Ditempatkan dan Dihapuskan Menurut Jenis Pendidikan Tahun 2014

7)! Tabel IPK.III/3 : Pencari Kerja Yang Terdaftar, Ditempatkan dan Dihapuskan Menurut Golongan Pokok Jabatan Tahun 2014

8)! Tabel IPK.III/4 : Lowongan Kerja Yang Terdaftar, Ditempatkan dan Dihapuskan Menurut Jenis Pendidikan Tahun 2014

9)! Tabel IPK.III/5 : Lowongan Kerja Yang Terdaftar, Ditempatkan dan Dihapuskan Menurut Golongan Pokok Jabatan Tahun 2014

10)! Tabel IPK.III/6 : Lowongan Kerja Yang Terdaftar, Ditempatkan dan Dihapuskan dan Menurut Jenis Sektor Usaha Tahun 2014

Page 14: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

xiv

11)! Data Perselisihan Hubungan Industrial Di Kota Bandung Tahun 2014

12)! Data Jumlah Kasus Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Tahun 2014

13)! Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan 2014 :

-! Objek Pengawasan Ketenagakerjaan (berdasarkan wajib lapor ketenagakerjaan)

-! Surat Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor Und.06/PPK/V/2014 Perihal Penganugerahan Penghargaan K3 Tahun 2014

-! Surat Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor B 1582/DJPPK/V/2014 Perihal Penghargaan K3 Tahun 2014

-! Daftar Undangan Perusahaan Penerima Penghargaan Kecelakaan Nihil Tahun 2014

-! Daftar Perusahaan Penerima Sertifikat SMK3 Tahun 2014 Provinsi Jawa Barat

14)! Penyiapan Calon transmigran Tahun 2014 Kota Bandung Bulan Desember

14. Sertifikat Hasil Kinerja Dinas Tenga Kerja Kota Bandung Dalam Kegiatan P engawasan Tahun Anggaran 2014

15. Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Atas Hasil Pemeriksaan BPK RI Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Semester I 2013

16. Potret Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Dalam Ruang Lingkup Pengawasan Tahun 2013 Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kota Bandung

17. Inventarisasi Standar Pelayanan Prosedur (SOP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

18. SOP Pengumpulan Data Dinas

19. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja

20. Analisis Efisiensi Dan Efektifitas Kinerja Kegiatan Tahun 2014

!

Page 15: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

1 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.! Gambaran Umum SKPD

Peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Penyusunan penetapan kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri

Penertiban Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai

Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selaku

unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja.

Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang

berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran

pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah,

melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup

pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan

yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenaan dengan

harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna,

bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme,

maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan

Page 16: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

2 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas

tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas

proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah

setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus

dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang

kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal

terpenting yang diperluakan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran

kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis

terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja dipergunakan sebagai :

1.! Sarana/instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan

tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat;

2.! Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah

dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen

kinerja secara taat asas (konsisten);

3.! Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi

pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis

dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan;

4.! Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari

setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi, tugas/jabatan,

sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja,

struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap

instansi/unit kerja; dan

5.! Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi,

kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja, dan

prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi

dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.

Penyusunan LKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dimaksudkan

sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan

Page 17: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

3 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

sasaran dengan target yang telah ditetapkan, berdasarkan pengukuran kinerja tingkat

keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan.

1.2.! Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, dirubah dengan

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009, terakhir dirubah kembali dengan Peraturan

Daerah Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Bandung, struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai

berikut :

Page 18: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

4 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

!BAGAN!STRUKTUR!ORGANISASI!DINAS!TENAGA!KERJA!KOTA!BANDUNG!

!!

KEPALA&DINAS&&

Drs.&H.&HERRY&MOCH.&DJAUHARI,&MM&NIP.&19600411&198603&1&004&

SEKRETARIS&&

H.AZIS&RACHMAN,&SH&NIP.&19580118&198603&1&

008&

BIDANG&PENGAWASAN&KETENAGAKERJAAN&&

&Drs.&AMINUDIN.,&M.Si.&

NIP.&&19610625&198603&1&005&&

&

SUB&BAGIAN&&UMUM&DAN&&KEPEGAWAIAN&

&Hj.&RINA&INDRISARI&NUGRAHA,&SIP&

19720819&199803&2&007&

SUB&BAGIAN&KEUANGAN&DAN&PROGRAM&&

&TINI&KADARUSTINI.S.Sos,&M.A.P&NIP.&19630212&198303&2&019&&

SEKSI&PENGAWASAN&KESEHATAN&&DAN&KESELAMATAN&KERJA&

&Drs.&Hermawan&

N&

KELOMPOK'JABATAN'FUNGSIONAL'''I.! MEDIATOR:'&1.! Drs.&L.Muji&Sancoyo.&2.! Dra.&Siti&Hadidjadjah.&&II.! PENGANTAR''

KERJA'&1.!Marsudi&&Sampoerno.SE&2.!Asikin&3.!Sugeng&Supriyadi&&III.! PENGAWASAN'&4.! M.Suryahadi.SH&5.! Mochamasd&Subki.&6.! Harun&AlRasyid&7.! Aan&Setiana&8.! Sri&Astrid&&9.! Dandhi&Sundhani&10.! Rico&Prastawa&Adi&11.! Prihastuti&12.! Hasani.&13.! Elia&Niati&14.! Agung&Mulyadi&15.! Hadi&hanibal&16.! Heru&Sarwono&17.! Muslim&&&

SEKSI&PENGAWASAN&NORMA&KERJA&

&AGUS&SUPARMAN,&S.Sos.,&M.Si.&NIP.&19670929&199303&2&004&

BIDANG&PEMBINAAN&&HUBUNGAN&INDUSTRIAL&DAN&JAMSOSTEK&

MARSANA.SH.M.Hum&NIP.&19660916&199303&1&003'

&

SEKSI&&PEMBINAAN&&DAN&PENGEMBANGAN&H.I.&dan&

JAMSOSTEK&DEDE&SUKADIS,&SH&

NIP.&19580708&199203&1&003&

SEKSI&PENYELESAIAN&PERSELISIHAN&HUBUNGAN&

INDUSTRIAL&R.INDARTRIANNI,&SH&

NIP.&19630824&198903&2&006&

BIDANG&PELATIHAN&DAN&PRODUKTIVITAS&KERJA&

KELOMPOK'JABATAN'FUNGSIONAL'''

a)! MEDIATOR:'&a)! Drs.&L.Muji&Sancoyo.&b)! Dra.&Siti&Hadidjadjah.&&b)! PENGANTAR''KERJA'&1.!Marsudi&&Sampoerno.SE&2.!Asikin&3.!Sugeng&Supriyadi&&c)! PENGAWASAN'&M.BIDANG&PENGAWASAN&KETENAGAKERJAAN&&

&Drs.&AMINUDIN.,&M.Si.&

NIP.&&19610625&198603&1&005&&&

o&PrastaSEKSI&PENGAWASAN&KESEHATAN&&DAN&KESELAMATAN&

KERJA&&

Drs.&Hermawan&N&

4.! u&Sarwono&5.! Muslim&&&

&HELLIN&SSEKSI&PENGAWASAN&

NORMA&KERJA&&

AGUS&SUPARMAN,&S.Sos.,&M.Si.&NIP.&19670929&199303&2&004&

AFARINA&DEWI,&SH&

BIDANG&&PENEMPATAN&TENAGA&KERJA&DAN&TRANSMIGRASI&

&R.PONNY&SURYANI,&SH&19580622&198503&2&004&

&

SEKSI&&PENEMPATAN&TENAGA&KERJA&DAN&PERLUASAN&&KERJA&

&HENDRY&HENDARMAN,&SE&NIP.&19610907&199403&1&002&

SEKSI&&PEMBINAAN&LLK&&&&PELATIHAN&KERJA&

&Ir.&ASEP&SARIFUDIN&

NIP.&19640909&199103&1&010&&

SEKSI&STANDARISASI&KOMPETENSI&KERJA&

&MAMAN&BASTAMAN,&BA&

NIP.&19591102&198703&1&004&

SEKSI&&PENGEMBANGAN&TRANSMIGRASI&

&DRS&AGUS&MUSLIH.BA&

NIP.&19580205&198603&1&011&.DEDI&KUSNADI&

NIP.&195803311986031004&&

KEPALA&UPTD&HYPERKES&&

DRA.&SALAMATUL&AFIYAH.M.Si&NIP.&19610501&198903&2&002&

KABAG&TU&UPTD&HYPERKES&Sudariyati.SH.M.Si&

&

&

DDra.&Iyut&

&

KEPALA&UPTD&BLK&&

Ir.&RUSTAMAN&NIP.&19591215&198503&1&016&

KABAG&TU&UPTD&BLK&DIAH&MUTIARAWATI.S.ST&NIP.&19670811&199102&2&001&

Page 19: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

5 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Sesuai struktur organisasi tersebut di atas, berdasarkan Peraturan Walikota Bandung

Nomor 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi

pada Dinas Daerah Kota Bandung, Tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung sebagai berikut :

1.2.1.! Tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

1.2.2.! Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Tenaga Kerja

mempunyai fungsi :

a.! Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja,

penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

b.! Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi,

pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta

pengawasan ketenagakerjaan;

c.! Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas kerja,

penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

d.! Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya;

e.! Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan

Dinas.

1.3.! Isu Strategis

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas

penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, Peraturan Daerah Kota

Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018 menetapkan 9 (sembilan) isu

strategis Kota Bandung, sebagai berikut :

1.! Lingkungan Hidup;

2.! Infrastruktur;

3.! Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi;

4.! Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Keluarga;

Page 20: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

6 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

5.! Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan Pengangguran;

6.! Pendidikan dan Kebudayaan;

7.! Kesehatan;

8.! Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; dan

9.! Iklim Usaha, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Isu strategis yang terkait tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja adalah isu

strategis ke-5 (kelima) yaitu Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan

Pengangguran. Walaupun capaian kinerja sasaran meningkatnya kesempatan kerja

pada tahun ini melebihi target, namun tidak dapat disangkal bahwa jumlah

penganggur jumlahnya masih banyak. Tahun 2014 tingkat pengangguran di Kota

Bandung mencapai 8,05%. Nilai ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat

pengangguran terbuka (TPT) Nasional Agustus 2014, menurut Kepala BPS Suryamin

adalah sebesar 5,94%. Jika dibandingkan dengan Agustus 2013, tingkat pengangguran

terbuka mengalami penurunan dari 6,17% menjadi 5,94%. (BPS Pusat), sedangkan

Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bandung Tahun 2013 sebesar 10,98%.

Permasalahan utama (strategic issued) di bidang ketenagakerjaan adalah masih

tingginya angka pengangguran di Kota Bandung, penyebabnya meningkatnya warga

luar yang datang ke Bandung tanpa memiliki keterampilan khusus, selain itu tingkat

persaingan kerja tinggi, dan terbatasnya ketersediaan lapangan kerja baru juga

memberikan kontribusi pada lambatnya penyerapan tenaga kerja. Penanganan

permasalahan tersebut pada prinsipnya merupakan tanggungjawab bersama,

melibatkan hampir seluruh SKPD, baik dari bidang ekonomi, sosial, budaya,

pendidikan dan kesehatan.

Dari permasalahan tersebut di atas hasil evaluasi dan pemantaun secara mendalam

Isu Strategis Urusan Ketenagakerjaan adalah :

1.! Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat, minat,

dan kemampuan pencari kerja;

2.! Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia;

3.! Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan meningkatnya kasus

perselisihan hubungan industrial;

4.! Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi;

5.! Masih kurang maksimalnya pelayanan publik Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

Page 21: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

7 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Strategi Urusan Ketenagakerjaan yang disusun untuk mencapai misi 4 RPJMD Kota

Bandung 2013-2018 difokuskan pada 4 (empat) aspek utama adalah :

1.! Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja dan

produktivitas tenaga kerja;

2.! Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan,

kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dalam mewujudkan

kesadaran dan kepatuhan pengusaha dan pekerja dalam melaksanakan peraturan

perundang-undangan ketenagakerjaanmengupayakan penciptaan lapangan

pekerjaan baru;

3.! Peningkatan minat masyarakat untuk bertransmigrasi;

4.! Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD.

1.4.! Landasan Hukum

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ini disusun

berdasarkan :

a.! Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

b.! Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan;

c.! Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

d.! Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota;

e.! Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

f.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2002, tentang Penyelenggaraan

Ketenagakerjaan;

g.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

h.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Pembentukan tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung;

i.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005 –

2025;

j.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-

2018;

Page 22: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

8 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

k.! Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

1.5.! Ruang Lingkup, dan Sistematika

1.5.1.! Ruang lingkup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2014 adalah :

1. Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2014;

2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan yang tercantum dalam

Renstra SKPD Tahun 2013-2018;

3. Pencapaian Tujuan dan Sasaran Renstra SKPD Tahun 2013-2018;

4. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung;

5. Perbandingan capaian indikator kinerja empat tahun ke belakang dengan

target kinerja yang direncanakan.

1.5.2.! Sistematika

Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2014 sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif Berisi ringkasan pencapaian kinerja/tujuan dan

sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2014

BAB I Pendahuluan Menguraikan tentang Gambaran Umum Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung, stuktur organisasi &

tugas dan fungsi, isu strategis, landasan hukum

penyusunan, dan sistematika penyusunan LKIP.

BAB II Perencanaan

Kinerja

Menguraikan tentang Perencanaan strategis sebelum

reviu dan setelah reviu

BAB III Akuntabilitas

Kinerja

Menguraikan tentang pengukuran kinerja, capaian

kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja,

informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian

kinerja.

Page 23: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

9 Bab 1 Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB IV Penutup Penutup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

Tahun 2014

Lampiran Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja Pemerintah

Kota Bandung Tahun 2014, dan lampiran lainnya.

Page 24: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

10 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu

pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

2.1.! Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama

merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi

pemerintah. Mengacu pada Keputusan Walikota Bandung tentang Indikator Kinerja

Utama Kota Bandung Tahun 2013-2018, setelah melakukan reviu atas Rencana

Strategis Tahun 2013-2018 diterbitkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung Nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama

(IKU) Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014. Reviu

memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator

Kinerja Utama Urusan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2014 yang ditetapkan

dengan Keputusan Walikota adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama Kota Bandung

Urusan Ketenagakerjaan

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 10,78%

2. Penciptaan Lapangan Pekerjaan Baru Loker 3.000

3. Penciptaan Wirausaha Baru WUB 1.120

Sumber Data : RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018

Page 25: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

11 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.1.1.! Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013-2014 Sebelum Reviu

Indikator Kinerja Utama urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

Sebelum Reviu mengacu pada IKU Kota Bandung Tahun 2013-2018

ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013-2014 Sebelum Reviu

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL

RENSTRA (2013)

TARGET KINERJA PADA

TAHUN

2014

(1) (2) (3) (4)

1.!Rasio Tenaga Kerja Yang Mendapatkan Pelatihan Kerja % 43,00 50,00

2.!Tingkat Pengangguran Terbuka % 8,95 10,78

3.!Menciptakan lapangan pekerjaan baru Loker 2.452 3.000

4.!Jumlah penempatan tenaga kerja % 14,05 14,22

5.!Penciptaan Wirausaha Baru Orang 780 1.120

6.!Rasio penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial, selesai melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 61,32 55,00

7.!Jumlah calon Transmigran KK 3 KK 8 KK

8.! Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Hasil kajian IKM Baik Baik

9.! Nilai Evaluasi AKIP Penilaian AKIP

Inspektorat/Menpan

65

(Baik) 65

(Baik)

10.! Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100

11.! Prosentase Tertib Administrasi barang/asset daerah ditindaklanjuti % 100 100

2.1.2.! Reviu Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu

Pada tanggal 20 Pebruari sampai dengan 19 Maret Bagian ORPAD&RB

(Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi)

Sekretariat Kota Bandung melaksanakan Reviu IKU RENSTRA SKPD,

asistensi dilakukan Tim Reviu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Hasilnya atau rekomendasi Tim

Menpan sebagai berikut :

Page 26: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

12 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.3 Rincian Target Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Hasil Reviu Tahun 2014

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI

AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN HASIL REVIU TAHUN 2015

KONDISI AKHIR

RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1.! Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00

2.! Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten % -- 81,23 68,02 68,06 68,08 68,10 68,10

3.! Jumlah Calon Wirausaha Baru 0rang 780 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

4.! Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Loker 2.452 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

5.! Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan % 14,05 14,22 42,44 43,16 44,43 44,88 44,88

6.! Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

% -- 5,51 4,76 4,53 4,31 4,09 4,09

7.! Prosentase Kasus yangdiselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 61,32 55,00

56,00

57,00 58,00 58,00 58,00

8.! Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

% 27,67 72,33 73,70 76,90 79,19 82,97 82,97

9.! Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan -- 1.977 2.101 2.164 2.229 2.300 2.300

10.! Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa -- 60 88 130 140 150 568

Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 Indikator kinerja hasil REVIU tersebut di atas tetap konsisten mengacu dan

masih selaras dengan Target RPJMD Kota Bandung 2013-2018.

2.2.! Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari tahun 20013 – 2018

ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor

800/482/SK/DISNAKER/2014 tentang Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung Tahun 2013 - 2018.

Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ditujukan untuk mewujudkan visi dan

misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Rencana Strategis

Page 27: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

13 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun selaras dengan Renstra Kementerian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional,

secara simultan sesuai proses tahapan penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun

2013-2018 yang diawali pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) RPJMD, dan Forum SKPD. Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung dan stakeholder yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian. Berikut Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Sebelum dan

Setelah dilakukan Reviu :

2.2.1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh

pimpinan dan seluruh staf Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Visi tersebut

mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan

kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung

sebagai Kota Jasa yang Bermartabat. Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2013-2018 adalah:

2.2.2.! Misi

Dalam upaya mewujudkan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

“Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan terbaik “

Sebelum Reviu : 1.! Meningkatkan kompetensi dan

produktifitas tenaga kerja; 2.! Meningkatkan kesempatan kerja; 3.! Meningkatkan perlindungan dan

pengembangan lembaga ketenagakerjaan;

4.! Meningkatkan penempatan transmigrasi;

5.! Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance).

Setelah Reviu :

1.! Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja;

2.! Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan;

3.! Meningkatkan minat bertransmigrasi;

4.! Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance).

Page 28: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

14 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.3.! Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 Sebelum dan Setelah REVIU Tahun 2015

Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada

analisa isu-isu strategis. Tujuan Strategis sebelumnya tidak mempunyai indicator

kinerja, namun setelah dilakukan Pra Evaluasi Tim Kemmenpan Tujuan Strategis

diharuskan mempunyai indikator sebagaimana tertuang pada halaman berikut.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek

dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu

/ tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

berikut di bawah ini tujuan, sasaran, indikator kinerja, dan target lima tahunan

sebelum dan setelah REVIU:

Page 29: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

15 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.4. Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2013-2018 (SEBELUM DAN SETELAH REVIU TAHUN 2015)

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SASARAN

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU SEBELUM REVIU SETELAH REVIU SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Menyiapkan tenaga kerja

yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja;

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja

1.! Tingkat Pengangguran Terbuka

-- --

1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Tenaga Kerja

1. Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif

2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja;

3. Jumlah Calon Wirausaha Baru

2. Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

3. Rasio Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Terdaftar

5. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

4. Lapangan Pekerjaan Baru

5. Wira Usaha Baru

2. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja;

2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan

2.! Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja)

3. Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6. Rasio Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan Industrial, selesai Perjanjian Bersama (PB)

4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6. Prosentasi Perusahaan Yang Berkasus tentang Ketenagakerjaan 7. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) 8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 9. Jumlah Perusahaan yang melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Page 30: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

16 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3. Meningkatkan penempatan transmigrasi;

3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;

3.! Jumlah Calon Transmigran Siap diberangkatkan

4. Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi

7. Jumlah calon transmigran yang siap diberangkatkan

5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

11. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

4.! Nilai Evaluasi AKIP

5. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.

8. Nilai Evaluasi AKIP 6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

12. Nilai Evaluasi AKIP 9. Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

13. Prosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti

10. Prosentase Tertib Administrasi barang/asset daerah ditindaklanjuti

6. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;

11. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

7. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

14. IKM

Page 31: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

17 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.5 Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018

(SEBELUM DAN SETELAH REVIU TAHUN 2015)

NO.

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SATUAN

KONDISI AWAL

RENSTRA TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI

AKHIR RENSTRA SEBELUM REVIU SETELAH REVIU 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja;

Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

Tingkat Pengangguran Terbuka

% 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00 2. Meningkatkan

penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja;

Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan;

Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja)

Perusahaan 13 15 16 17 18 19 20

4. Meningkatkan penempatan transmigrasi;

Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;

Jumlah Calon Transmigran Siap Diberangkatkan

KK 3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK

Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

Nilai Evaluasi AKIP

Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00

Page 32: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

18 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.6 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018

(SEBELUM REVIU)

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI

AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR

RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai perkembangan pasar kerja;

Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kerja

Rasio Tenaga Kerja terampil dan produktif

% 39,00% 50,00% 50,99% 52,00% 53,00% 54,01% 39,00%

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka 8,95% 10,78% 10,55% 10,36% 10,17% 10,00% 10,00% 8,95%

Rasio Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Terdaftar

%+ 14,05+ 14,22+ 42,44+ 43,16+ 44,43+ 44,88+ 44,88+

Wira Usaha Baru 0rang 780 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

Lapangan Pekerjaan Baru Loker 2.452 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalamupaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja;

Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

Prosentase Kasus yangdiselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 61,32 55,00 56,00 57,00 58,00 58,00 58,00

4. Meningkatkan penempatan transmigrasi;

Peningkatan lokasi dan penempatan transmigrasi

Jumlah Pemberangkatan Transmigran Jiwa 3+KK 8+KK 10+KK 10++KK 11+KK 12+KK 51+KK

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Disnaker

Meningktanya kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi

Penilaian AKIP Menpan/Inspektorat Nilai Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Prosentase2 Temuan2 Pengelolaan2 Anggaran2BPK/Inspektorat2yang2ditindaklanjuti

% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Prosentasi2 Tertib2 Administrasi2 barang/aset2daerah2ditindaklanjuti

% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

Hasil2Survey2IndeksMasyarakat2(IKM) Nilai Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Page 33: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

19 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.7. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2013-2018 (SETELAH REVIU TAHUN 2015)

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL

RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR

RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. Menyiapkan tenaga

kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

1.! Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

1.! Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00

2.! Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

2.! Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten % -- 81,23 68,02 68,06 68,08 68,10 68,10 3.! Jumlah Calon Wirausaha Baru 0rang 780 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

3.! Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

4.! Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Loker 2.452 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000 5.! Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang

ditempatkan % 14,05 14,22 42,44 43,16 44,43 44,88 44,88

2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan;

4.! Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6.! Prosentasi Perusahaan Yang Berkasus tentang Ketenagakerjaan

% -- 5,51 4,76 4,53 4,31 4,09 4,09

7.! Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 61,32 55,00 56,00 57,00 58,00 58,00 58,00

8.! Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

% 27,67 72,33 73,70 76,90 79,19 82,97 82,97

9.! Jumlah Perusahaan yang melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan

Perusahaan -- -- 28 42 70 84 224

10.! Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan -- 1.977 2.101 2.164 2.229 2.300 2.300

3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;

5.! Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

11.! Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa -- 60 88 130 140 150 568

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

6.! Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

12.! Nilai Evaluasi AKIP Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00 13.! Prosentase Temuan BPK /Inspektorat

yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100 100

7.! Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

14.! IKM

Nilai -- 62,00 62,51 65,00 67,50 70,00 70,00

Page 34: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

20 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.3.1. Hasil REVIU IKU-RENSTRA

Tujuan, Sasaran, Indikator, dan Target Kinerja RENSTRA :

1.! Penggabungan tujuan 1 (satu) “menyiapkan tenaga kerja yang kompeten,

produktif sesuai perkembangan pasar kerja” dengan tujuan 2 (dua)

“meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja”

menjadi 1 (satu) tujuan, yaitu “Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten,

produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam upaya peningkatan

penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja” setelah dikaji lebih

mendalam merupakan satu kesatuan arah, maksudnya adalah ketika

meningkat kompetensi tenaga kerja, penempatan atau peluang kerja pun akan

meningkat;

Tujuan di atas, semula masing-masing hanya 1 (satu) sasaran, yaitu untuk

nomor 1 : “Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kerja” dan nomor 2:

“Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja”, setelah

REVIU menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka;

2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja; 3. Meningkatnya Penempatan

Tenaga Kerja.

Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, semula hanya indikator dari

Tujuan 2, setelah dilakukan REVIU indikator tersebut harus naik menjadi

sasaran karena merupakan target RPJMD 2013-2018 yang pencapaiannya

melibatkan SKPD terkait yang membidangi investasi, ekonomi, dan sumber

daya manusia. Sasaran “Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja” lebih tepat

digunakan, untuk mengukur berapa rasio tenaga kerja yang kompeten

terdaftar, ditambah dengan pengujian sertifikasi peserta latihan yang dilakukan

Dinas Tenaga Kerja, karena sasaran awal “Peningkatan Kualitas SDM Tenaga

Kerja” hanya mengukur rasio pelatihan dibanding dengan peserta latihan.

selanjutnya sasaran ketiga tetap sama dengan IKU RENSTRA sebelum REVIU,

dianggap sangat tepat untuk mengukur Tujuan nomor 1.

Selanjutnya masing-masing sasaran di atas diukur dengan indikator : “Tingkat

Pengangguran Terbuka” untuk sasaran 1; “Prosentase Tenaga Kerja Yang

Kompeten” dan “Jumlah Calon Wirausaha Baru” indikator sasaran 2; “Jumlah

Lowongan Pekerjaan Baru” dan “Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang

ditempatkan” merupakan indikator sasaran 3.

Tingkat pengangguran terbuka otomatis menurun sebagai jika tersedia

lowongan pekerjaan baru, dan tentunya harus terjadi penempatan tenaga kerja;

Page 35: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

21 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

penempatan tenaga kerja akan terjadi jika tenaga kerja mempunyai kompetensi

sesuai kebutuhan pasar kerja, kemudian apabila tidak mendapatkan pekerjaan

secara formal, pencari kerja didorong agar menjadi wira usaha baru, dengan

diikutsertakan dalam pelatihan calon wira usaha baru.

2.! Tujuan sebelum REVIU “Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan

pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan

perlindungan tenaga kerja” kalimatnya disederhanakan cukup mencantumkan:

“Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan”.

Sasaran setelah REVIU menjadi 4 (empat) adalah : Prosentase Perusahaan yang

berkasus tentang ketenagakerjaan; Prosentase pekerja/buruh yang menjadi

peserta program Jamsostek; dan Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan

Wajib Lapor Ketenagakerjaan; menambah sasaran baru, dimana sebelum

REVIU hanya : Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama

(PB).

“Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan” tujuannya

untuk mengukur kemampuan kinerja Disnaker melalui penurunan rasio kasus

yang masuk dari tahun ke tahun, dari sasaran tersebut ditindaklanjuti dengan

penyelesaian kasus yang masuk melalui Perjanjian Bersama, indikator ini

sangat sulit dicapai karena memerlukan waktu dan kemampuan maksimal

para pejabat mediator.

Sasaran “Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek”

untuk mengukur tingkat kesejahteraan pekerja melalui kepesertaan program

jamsostek, yaitu penjaminan kecelakaan kerja, penjaminan hari tua, dan

penjaminan pensiun. Sasaran Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib

Lapor Ketenagakerjaan, adalah tahapan awal untuk mengukur kepatuhan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan,

khusus kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang

Wajib Lapor Ketenagakerjaan, yang didalamnya mewajibkan perusahaan

melaporkan atas ketaatannya terhadap 33 (tigapuluh tiga) norma

ketenagakerjaan.

3.! “Meningkatkan penempatan transmigrasi” adalah tujuan sebelum REVIU.

Penempatan Transmigrasi merupakan kewenangan pemerintah pusat, tidak

dapat dijadikan sasaran pemerintah daerah, tercapai tidaknya sasaran tersebut

tergantung pada kebijakan pusat, maka tujuan yang tepat setelah REVIU

Page 36: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

22 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

menjadi : “Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi”; dan

Sasaran “meningkatnya minat bertransmigrasi” indikatornya “jumlah calon

transmigran terseleksi”

4.! Tujuan Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di

lingkungan Disnaker dengan sasaran : Meningkatnya Kapasitas dan

Akuntabilitas Kinerja Birokrasi; dan Terwujudnya Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik. Setelah di Reviu masih tetap, hanya indikatornya dari 4

(empat) menjadi 3 (tiga) yaitu Nilai Evaluasi AKIP, Prosentase Temuan

BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti, dan Nilai IKM.

5.! Kemudian pada tanggal 24 Juni 2015 dilakukan Pra Evaluasi SAKIP dimana

dari pihak Tim Evaluator Kemmenpan menyarankan adanya Indikator Tujuan

sebagaimana dan sudah tercantum dalam tabel di atas.

2.4. Strategi dan Arah Kebijakan

Mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar

sasaran dapat tercapai.Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mencakup

penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan

ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait yang ditetapkan

untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk pelaksanaan program dan

kegiatan demi tercapai kelancaran dan keterpaduan sebagai upaya mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata,

sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Kegiatan

merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari

pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas

pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan

merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang

berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

Dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas penyelenggaraan tugas pokok

urusan pemerintahan daerah bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung mempedomani dokumen perencanaan :

1.! RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018;

2.! Rencana Strategis Reviu Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018;

3.! Perjanjan Kinerja Reviu Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014.

Page 37: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

23 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Strategi dan Arah Kebijakan Tahun 2013-2018 urusan Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian sebelum dan setelah di-REVIU adalah :

Tabel. 2.8. Strategis dan Arah Kebijakan Sebelum dan Setelah REVIU

Strategi Arah Kebijakan

Sebelum Reviu Setelah Reviu Sebelum Reviu Setelah Reviu

1.! Pelatihan calon wira usaha baru dan uji kompetensi tenaga kerja, dan penyiapan lowongan pekerjaan baru, serta perlindungan ketenagakerjaan

Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja dalam upaya perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan, dan perlindungan ketenagakerjaan

Meningkatkan kompetensi tenaga kerja, penempatan dan perluasan kesempatan kerja, serta perlindungan tenaga kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran terbuka

Meningkatkan kualitas, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, profesionalisme kepelatihan, Peningkatan Penempatan dan perluasan Kerja, serta perlindungan ketenagakerjaan

2.! Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja;

Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja;

Meningkatkan kualitas, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, serta profesionalisme kepelatihan;

Meningkatkan kompetensi tenaga kerja, dan profesionalisme kepelatihan;

3.! Mengupayakan perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan, dan fasilitasi terciptanya perluasan kerja;

Mengupayakan perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan, dan fasilitasi terciptanya perluasan kerja;

Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

4.! Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis, berkeadilan, dan meningkatnya kesejahteraan pekerja; dan mewujudkan kesdaran dan kepatuhan pengusaha danpekerja dalammelaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan

Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerjadalam mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha danpekerja dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan

Meningkatkan pembinaan, pengembangan lembaga ketenagakerjaan, dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, serta perlindungan tenaga kerja;

Meningkatkan pembinaan, dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, serta pengawasan ketenagakerjaan;

5.! Peningkatan jumlah lokasi penempatan transmigrasi, dan jumlah pemberangkatan transmigran.

Peningkatan minat masyarakat untuk bertransmigrasi

Meningkatkan kerjasama antar daerah/penempatan transmigrasi, dan penyuluhan transmigrasi;

Meningkatkan kerjasama antar daerah penempatan transmigrasi, dan penyuluhan transmigrasi

6.! Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD.

Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD.

Meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD

Meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD.

7.! Meningkatkan efektifitas dn kualitas pelayanan publik

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Page 38: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

24 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Strategi dan Arah Kebijakan Kesatu didukung oleh semua program dan kegiatan

Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian; Kedua dan ketiga dilaksanakan

melalui program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dan

program Peningkatan Kesempatan Kerja yang merupakan tugas pokok dan fungsi

Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja dan UPT Balai Latihan Kerja, dan Bidang

Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi; selanjutnya Strategi dan Arah

Kebijakan Keempat dilaksanakan melalui program Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, tugas pokok dan fungsi Bidang

Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek,dan Bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan, serta UPT Hiperkes; Strategi dan Arah Kebijakan Kelima

dilaksanakan melalui program Pengembangan Wilayah Transmigrasi; dan

Program Transmigrasi Regional, pelaksananya adalah Seksi Transmigrasi di

Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Strategi dan Arah Kebijakan

Keenam dan Ketujuh leadernya adalah 5 Program Non Urusan yang merupakan

tugas pokok dan fungsi Sekretariat.

2.5.! Perjanjian Kinerja 2014

Penetapan Kinerja yang dituangkan dan ditandtangani dalam Perjanjian Kinerja

antara Kepala SKPD dengan Walikota Bandung merupakan wahana proses yang

akan memberikan perspektif mengenai apa yang ingin dihasilkan. Perencanaan

kinerja yang dilakukan berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai

dari sumber dana terbatas. Fokus perencanaan kinerja diharapkan mengarah pada

pengelolaan program kegiatan lebih baik, dan terarah. Penyusunan Perjanjian

Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen

Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014,

dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Perjanjian Kinerja sebelum

dan setelah REVIU sebagai berikut :

Tabel 2.9. Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2014 (Sebelum Reviu)

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET

1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tenaga kerja;

1 Rasio Tenaga Kerja terampil dan produktif

Persen 50,00%

2. Peningkatan penempatan kerja dan perluasan

2 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 10,78%

3 Lapangan PekerjaanBaru Loker 3000

Page 39: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

25 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

kesempatan kerja 4 Wira Usaha Baru Orang 1.120

5 Tingkat penempatan pencari kerja

Persen 14,22%

3. Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

6 Rasio Penyelesaian kasus Perselsishan Hubungan Industrial, selesai melalui Perjanjian Bersama (PB)

Persen 55,00%

4. Peningkatan lokasi dan penempatan transmigrasi

7 Jumlah pemberangkatan Transmigran

8 KK 50,00%

5. Meningkatnya kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi

8 Nilai Evaluasi AKIP Kategori Baik

6. Meningkatnya kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi

9 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

Persen 100%

10 Prosentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah

Persen 100%

7. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

11 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Kategori Baik

Setelah di REVIU dari jumlah enam sasaran (sasaran satu dan sasaran dua

digabung) menjadi lima sasaran, dan dari sebelas indikator jumlahnya menjadi

sepuluh indikator, sebagaimana di bawah ini :

Tabel 2.10.

Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 (Setelah Reviu Tahun 2015)

NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

1.! Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,78

2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

2.! Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten % 81,23

3.! Jumlah Calon Wirausaha Baru 0rang 1.120

3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

4.! Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Loker 3.000

5.! Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan % 14,22

4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6.! Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

% 5,51

7.! Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 55,00

8.! Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

% 72,33

9.! Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan 1.977

Page 40: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

26 Bab 2 Perencanaan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi 10.! Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa 60

6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

11.! Nilai Evaluasi AKIP Nilai 64,29

12.! Prosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti %

100

7. Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

13.! IKM Nilai 62,00

Page 41: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

27 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian

kinerja.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaporkan

Akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing

indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018

maupun Renja Tahun 2014.

3.1.1.! Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan Misi dan Visi Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja

dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja

Instansi Pemerintah Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator

kinerja strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-

masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas

indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja

pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas

capaian indikator kinerja sasaran.

Page 42: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

28 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Penilaian capaian kinerja didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013

tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Predikat nilai capaian

kinerjanya sesuai dengan Silakip Online Kota Bandung, sebagai berikut :

No. Prosentase Interpretasi

1.

2.

3.

4.

n/a

< 100 %

= 100 %

> 100 %

Tidak Ada Target

Tidak Tercapai

Tercapai

Melebihi Target

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja

sasaran ditentukan oleh Silakip Kota Bandung yang dibangun oleh Bagian Organisasi

Penertiban Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Kota Bandung,

dengan kriteria n/a jika tidak ada target, dibawah 100% diinterpretasikan tidak

tercapai, sama dengan 100 % interpretasi tercapai, dan di atas 100 % interpretasi

melebihi target.

Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dapat memberikan gambaran

penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator

kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing

indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Reviu Rencana Strategis

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018, dan Indikator Kinerja Utama

Kota Bandung telah ditetapkan sesuai sasaran RPJMD 2013-2018 dengan 2 (dua)

indikator kinerja (outcomes) yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Bandung

Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2014 terdapat dalam Sasaran Misi 4 RPJMD 2013-

2018, yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka; dan Lapangan Pekerjaan Baru yang

didasarkan pada Tujuan: “Membangun Perekonomian Kota Yang Berkeadilan”

Sasaran: “Meningkatkan Kesempatan Kerja”.

Hasil Pra Evaluasi yang dilaksanakan Tim Kemmenpan & RB pada tanggal 24 Juni

2015 disarankan adanya indikator kinerja tujuan yang merupakan sari atau resume

dari indikator sasaran, dapat juga diambil dari indikator sasaran yang paling pokok,

sebagai berikut :

Page 43: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

29 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.1. Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2013-2018 (SETELAH REVIU TAHUN 2015)

Untuk menunjang realisasi pencapaian target tersebut di atas, Renstra sebelum Reviu

yang dituangkan pada Bab 2, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempunyai 6 sasaran

dan 11 indikator kinerja, setelah dilakukan reviu maka tersusun 7 sasaran dengan 13

indikator kinerja Rencana Strategis (RENSTRA) dengan rincian sebagai berikut :

!" Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator

!" Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator

!" Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

!" Sasaran 4 terdiri dari 4 indikator

!" Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator

!" Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator

!" Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator

NO.

TUJUAN

INDIKATOR TUJUAN

SATUAN

KONDISI AWAL

RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR

RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

% 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00

2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan

Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja)

Perusahaan 13 15 16 17 18 19 20

3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi

Calon Transmigran Siap diberangkatkan

KK 3 0 5 7 8 10 30

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja

Nilai Evaluasi AKIP

Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00

Page 44: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

30 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Sasaran dan indikator kinerja Renstra Dinas Tenaga Kerja setelah di-reviu oleh Tim

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagaimana

di bawah ini :

Tabel 3.2. Sasaran dan Indikator Kinerja RENSTRA Setelah Reviu

Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR KINERJA

(1) (2)

1." Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

1." Tingkat Pengangguran Terbuka

2." Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

2." Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

3." Jumlah Calon Wirausaha Baru

3." Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

4." Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 5." Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

4." Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6." Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

7." Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

8." Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

9." Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

5." Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

10." Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

6." Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

11." Nilai Evaluasi AKIP 12." Prosentase Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti

7." Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

13." IKM

dalam sasaran dan indikator RENSTRA tersebut ditentukan 5 Sasaran dan 10

Indikator yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu sasaran 1 sampai dengan

sasaran 5.

3.1.2.! Capaian Indikator Kinerja

a.! Capaian Indikator Kinerja Tujuan

Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Tujuan RENSTRA Setelah Pra Evaluasi

Tahun 2014

NO

TUJUAN

INDIKATOR TUJUAN

SATUAN

KONDISI TAHUN 2013

TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan

Tingkat Pengangguran Terbuka

% 10,98 10,78% 8,05% 2,73%

Melebihi target

Page 45: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

31 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tiga target kinerja tujuan tercapai dengan baik, hanya satu indikator Jumlah Calon

Transmigran Siap diberangkatkan belum mempunyai target, seperti yang disarankan

Tim Evaluator Kemmenpan untuk indikator tujuan “Meningkatkan Perlindungan

Ketenagakerjaan” harus indikator outcome bukan indikator proses, oleh karena itu

tidak mengambil dari indikator sasaran, dan direalisasikan dengan indikator

Perusahaan Nol Kecelakaan Kerja (Zero Acident), capaian 15 perusahaan adalah

capaian yang sangat valid dan teruji karena banyak kriteria yang harus dipenuhi oleh

perusahaan yang bersangkutan. Penghargaan Zero Acident setelah dilakukan verifikasi

awal oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja kemudian diusulkan

ke Pemerintah Pusat melalui Kemmennakertrans, hasilnya dari yang diusulkan 15

perusahaan semuanya mendapat penghargaan Zero Acident Skala Nasional, Nol atau

nihil Kecelakaan Kerja berarti perusahaan tersebut sudah mampu memberikan

perlindungan keselamatan kerja terhadap Tenaga Kerja nya.

b.! Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kota Bandung

Setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja

utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan

kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah.

Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Bandung yang berkaitan dengan urusan

ketenagakerjaan capaiannya sebagaimana tabel di bawah ini :

pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan;

Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja)

Perusahaan

13 15 15 100% Tercapai

3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;

Jumlah Calon Transmigran Siap Diberangkatkan

KK 3 -- -- n/a

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

Nilai Evaluasi AKIP

Nilai 64,16 64,29 64,29 100% Tercapai

Page 46: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

32 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan

Berdasarkan RPJMD 2013-2018 Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

Persen 10,78% 8,05% 2,73%

Melebihi target

2. Lapangan Pekerjaan Baru Jumlah Loker

3.000 9.695 223,17% Melebihi target

3. Wira Usaha Baru Calon WUB

1.120 1.160 103,57%

Melebihi target

Dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 Indikator Tingkat Pengangguran

Terbuka dan Lapangan Pekerjaan Baru masuk di Misi Keempat Membangun

perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan, sasaran : Meningkatkan

kesempatan kerja. Capaian kinerja(1) Tingkat Pengangguran Terbuka menurun

sebesar 2,73%, yaitu perhitungan dari target 10,78% realisasi nyata 8,05%, artinya

bahwa semakin menurun prosentase tingkat pengangguran terbuka, kinerja

Pemerintah Kota Bandung semakin baik; Kemudian indikator (2) Lapangan Pekerjaan

Baru, didukung oleh target kinerja Dinas Tenaga Kerja dengan indikator “Jumlah

Lowongan Pekerjaan Baru” tercapai 223,17% yaitu membandingkan target 3.000

Lowongan Kerja Baru, realisasi 9.695 Lowongan Kerja Baru. Pencapaian Indikator

Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tabel di atas melampaui target yang ditetapkan.

Prosentase pencapaian indikator lowongan kerja baru sangat tinggi. Hal ini adalah

merupakan peningkatan upaya yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja untuk mencari

Lowongan Kerja Baru selain melalui Pameran Bursa Kerja, Bursa Kerja On-Line

(BKOL), Bursa Kerja Khusus, juga diupayakan melalui Website BNP2TKI (Badan

Nasional Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia), media sosial/koran,

juga secara efektif menurunkan para Pejabat Pengantar Kerja langsung ke

perusahaan-perusahaan di Kota Bandung untuk mencari informasi lowongan

pekerjaan yang tersedia di perusahaan yang bersangkutan.

Peningkatan penempatan tenaga kerja akan terjadi apabila kompetensi tenaga kerja

meningkat. Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Pusat harus menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dalam upaya

perluasan kesempatan kerja atau penciptaan lapangan pekerjaan baru. Pemerintah

Daerah mempunyai target penciptaan wira usaha baru melalui program pelatihan-

pelatihan orientasi penempatan tenaga kerja atau penciptaan wira usaha baru

mandiri. Semua unsur dan potensi diberdayakan dalam membangun kepekaan dan

Page 47: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

33 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

kepedulian aparatur daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran.

Penyusunan kebijakan dan strategi program kegiatan harus terarah. Salah satu tolok

ukur keberhasilan kebijakan nasional dan regional adalah mampu meningkatkan

perluasan kesempatan kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran.

(penjelasan selanjutnya dibahas di analisa capaian kinerja Sasaran 1 RENSTRA

Disnaker pada Indikator yang sama).

b. Capaian Indikator Kinerja Utama RENSTRA Dinas Tenaga Kerja

Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung setelah

dilakukan reviu oleh Tim Asistensi Menpan yang difasilitasi Bagian ORPAD&RB

Sekretariat Kota Bandung. tetap mengacu pada Dokumen RPJMD 2013-2018 Kota

Bandung, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi menjadi

perhatian pula dalam penyusunan reviu target kinerja.

IKU adalah target utama yang merupakan indikator kelompok program Urusan

Pemerintahan yaitu indikator inti atau core bussinesnya tugas pokok dan fungsi

pemerintah di bidang Ketenagakerjaan, dan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja

nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan IKU Perubahan Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung Tahun 2014. Realisasi pencapaian target sebagaimana di bawah ini :

Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

No. Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan

Kondisi Tahun 2013

Tahun 2014 Capaian Kinerja

Target Akhir 2018 Target Realisasi

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

Persen 10,98 10,78 8,05 Menurun 2,73% = (125%)

Melebihi target

10,00

2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

Persen -- 81,23 81,23 100% Tercapai

68,10

3. Jumlah Calon Wira Usaha Baru

Orang 780 1.120 1.160 103,57 Melebihi target

7.500

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

Jumlah Loker

2.452 3.000 9.695 323,17 Melebihi target

50.000

5. Prosentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan

Orang 14,05 14,22

(2.532/ 17.800)

41,92

(3.849/ 9.181)

294,80 Melebihi target

44,88

6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

Persen -- 5,51 5,51 100% Tercapai

4,09

Page 48: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

34 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

7. Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)

Persen 61,32 55

(55/ 100)

55

(60/109)

100% Tercapai

58,00

8. Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK

Persen 27,67 72,33 72,33 100% Tercapai

82,97

9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan -- 1977 1977 100% Tercapai

2.300

10. Jumlah Calon Transmigrasi Yang Terseleksi

Jiwa -- 60 60 100% Tercapai

568

c. Capaian Indikator Kinerja RENSTRA Dinas Tenaga Kerja

Target Kinerja pokok dalam RENSTRA menjadi Indikator Kinerja Utama yaitu nomor 1

sampai nomor 10 seperti tersebut di atas dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK)

yang ditandatangani Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan Walikota Bandung, kemudian

target kinerja nomor 11 sampai 13 adalah target kinerja RENSTRA yang mendukung

atas ketercapaian 10 target IKU. Realisasi 3 target pendukung sebagaimana di bawah

ini :

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014

dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

No. Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan

Kondisi Tahun 2013

Target Realisasi Capaian Kinerja

Target Akhir Tahun 2018

11. Nilai Evaluasi AKIP Kategori 64,16 64,29 64,29 100% Tercapai

69,00

12. Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

Persen 100 100 100 100% Tercapai

100

13. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Kategori 70,05 62,00 78,85 127,18 Melebihi Target

70,00

Pengukuran Kinerja 7 (tujuh) Sasaran RENSTRA dengan 13 (tiga belas) indikator

kinerja dikelompokkan berdasarkan kategori dengan interpretasi, sebagai berikut :

Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2014

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Tidak Ada Target 0 2 Tidak Tercapai 0 3 Tercapai 8 4 Melebihi Target 5 Jumlah 13

Page 49: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

35 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci sesuai Misi dan Sasaran, rata-rata capaian

dari pengukuran kinerja dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut:

Tabel 3.8 Capaian Kinerja sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

No. Sasaran Jumlah Indikator

Rata-rata capaian Sasaran

n/a < 100% = 100% >100%

I Misi 1: Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja

1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat Pengangguran Terbuka

125 % - - - Menurun 2,73% = 125%

2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

101,79% - - 100% -

Jumlah Calon Wirausaha Baru

- - - 103,57

3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

308,99% - - - 323,17

Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

- - - 294,80

II Misi 2 : Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan

4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

100% - - 100% -

Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

- - 100% -

Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

- - 100% -

Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

- - 100% -

III Misi 3: Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi;

5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

100% - - 100% -

IV Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)

6. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.

Nilai Evaluasi AKIP 100% - - 100% -

Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

- - 100% -

7. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

127,18

- - - 127,18

Jumlah 13 - - 8 5

Page 50: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

36 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Misi terhadap target yang sudah

ditetapkan dilihat dari tingkat pencapaian target, sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pencapaian target Misi RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2014

Misi Jumlah

Indikator Sasaran

Rata-rata capaian Misi

(%)

Tingkat Pencapaian Target

Melebihi

(>100%)

Tercapai

(=100%)

Tidak Tercapai (<100%)

Tidak Ada

Misi 1 5 189,31 4 1 - -

Misi 2 4 100 - 4 - -

Misi 3 1 100 - 1 - -

Misi 4 3 109,06 1 2 - -

Jumlah 13 136,44 5 8 - -

Kemudian selanjutnya kinerja pencapaian dirinci menurut kategori pencapaian

indikator sasaran sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA

Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014

Sasaran Jumlah

Indikator Sasaran

Rata-rata capaian Sasaran

(%)

Tingkat Pencapaian Target

Melebihi

(>100%)

Tercapai

(=100%)

Tidak Tercapai

(<100%)

Tidak Ada

Sasaran 1 1 125 1 - - -

Sasaran 2 2 101,79 1 1 - -

Sasaran 3 2 308,99 2 - - -

Sasaran 4 4 100 - 4 - -

Sasaran 5 1 100 - 1 -

Sasaran 6 2 100 - 2 -

Sasaran 7 1 127,18 1 - -

Jumlah 13 136,44 5 8 - -

Untuk mengukur keseluruhan kinerja Dinas Tenaga Kerja baik terhadap kinerja

teknis, pelayanan publik dan pengukuran kinerja internal tercermin atau sudah

terwakili dalam empat misi, tujuh sasaran dan tigabelas indicator sebagaimana

dijelaskan di atas. Misi yang disusun dalam RENSTRA Dinas Tenaga Kerja merupakan

jawaban “Mengapa Dinas Tenaga Kerja menjadi salah satu Organisasi Perangkat

Page 51: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

37 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Daerah di Kota Bandung”. Disnaker menangani permasalahan ketenagakerjaan dari

awal (pre employment), yaitu penganggur dan pencari kerja, kemudian setelah tidak

mendapatkan pekerjaan (post employment) yaitu pekerja yang terkena Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK) dan tenaga kerja kurang produktif, penanganannya diakomodir

dalam Misi I “Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya

peningkatan kesempatan kerja”. Kemudian penanganan ketika sedang bekerja atau

disebut during employment yaitu melindungi perusahaan dan pekerja ketika sedang

bekerja, dicerminkan dalam Misi 2 (dua) Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan.

Misi kedua ini pun targetnya semua dapat direalisasikan dengan kategori memuaskan.

Misi 3 (tiga) Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi dengan satu

sasaran Meningkatnya Minat Bertransmigrasi, indikator Jumlah Calon Transmigran

Terseleksi. Misi ini merupakan salah satu upaya penyelesaian permasalahan

ketenagakerjaan ketika tenaga kerja yang hidup di Kota Bandung sudah tidak

mempunyai kompetensi kerja/kalah bersaing dengan Pencari Kerja di Kota Bandung,

maka masyarakat tersebut diberikan penyuluhan, diseleksi termasuk keluarganya

untuk disiapkan menjadi calon transmigrasi, sehingga apabila mendapat kuota

pemberangkatan dari Pusat para calon tersebut sudah siap untuk diberangkatkan.

Untuk target ini direalisasikan seratus persen dengan kategori memuaskan.

Misi 4 (empat) Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola

Kepemerintahan yang Baik (good governance), dua sasaran yaitu Meningkatnya

Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan dua indikator yaitu Nilai Evaluasi

AKIP, Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti, dan sasaran kedua

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik indikatornya Indeks Kepuasan

Masyarakat. Misi ini sebagai misi pendukung yang tetap penting untuk menilai dan

mengukur kinerja pengelolaan keuangan dan pengelolaan barang serta untuk

mengukur kepuasan dan harapan masyarakat terhadap kinerja Dinas Tenaga Kerja.

Keempat indikator target direalisasikan dengan kategori memuaskan.

3.2.! Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi kinerja melalui analisa pencapaian indikator kinerja bertujuan mengetahui

perbandingan antara target dan realisasi, serta kemajuan dan kendala yang dijumpai

dalam pencapaian misi; dinilai dan dipelajari untuk perbaikan atau penyempurnaan

pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi

kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output

Page 52: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

38 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan

tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per

unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang

menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau

dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja

(performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun

strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-

pembandingan antara :

!" kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

!" kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

!" kinerja nyata dengan kinerja Propinsi, jika terdapat target kinerja yang sama.

Analisis Sasaran Renstra Dinas Tenaga Kerja dengan indikator yang telah di-Reviu

menjelaskan faktor pendukung keberhasilan pencapaian target dan faktor

penghambatan atau permasalahan target yang tidak tercapai. 13 target kinerja di atas,

3 (tiga) target kinerja adalah merupakan turunan target kinerja Misi 4 (empat)

Pemerintah Kota Bandung yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka; Penciptaan Lapangan

Pekerjaan Baru; dan Penciptaan Wira Usaha Baru. Selain target tersebut

pencapaiannya dikontribusi oleh SKPD terkait. Seluruh program kegiatan Dinas

Tenaga Kerja, yaitu 2 (dua) target program pelatihan keterampilan dan produktivitas

yang juga mendapat dukungan data program penempatan tenaga kerja, 2 (dua) target

program penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja (pre & post employment), dan 4

(empat) target program perlindungan tenaga kerja (during employment), serta 1 (satu)

target urusan pilihan ketransmigrasian. Kesepuluh target pokok yang menjadi

Indikator Kinerja Utama, ditambah 3 (tiga) target indikator penunjang, pada dasarnya

semuanya merupakan indikator pendukung untuk mencapai target Misi 4 RPJMD Kota

Bandung 2013-2018.

Pengukuran kinerja yang telah di-Reviu, analisis pencapaian kinerja dalam

pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

Page 53: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

39 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3.2.1.! Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1

a.! Realisasi Kinerja Tahun 2014

Pengangguran terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi

tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Oleh karena itu yang paling pokok adalah

perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan adanya pertumbuhan ekonomi

akan memberikan peluang kesempatan kerja baru atau dengan kata lain memberikan

kesempatan industri untuk meningkatkan output, peningkatan output tentunya akan

meningkatkan penggunaan faktor produksi. Dan Tenaga Kerja adalah salah satu faktor

produksi, peningkatan kebutuhan faktor produksi tenaga kerja berdampak pada

berkurangnya jumlah pengangguran.

Tabel 3.11

Analisis Pencapaian Sasaran 1 Antara Target dan Realisasi Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2014

No Indikator Kinerja Existing Tahun 2013

Tahun 2014 Persentase

Capaian Kinerja

Target Akhir RENSTRA

2018 Target Realisasi

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

10,98%

10,78%

8,05% Menurun 2,73%

10,00

Indikator menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, menetapkan target 10,78

persen pada tahun 2014, target ini didasarkan pada hasil evaluasi Tahun 2013 Tingkat

Pengangguran Terbuka sebesar 10,98 persen, namun diluar dugaan realisasi tahun

2014 mencapai 8,05 persen, berarti terjadi penurunan sebesar 2,73 persen,

keberhasilan pencapaian target ini sangat signifikan.

Jika dilihat dari data di atas maka target kinerja 10 persen pada akhir RENSTRA

yaitu Tahun 2018 di Tahun 2014 sudah terlampaui namun naik turunnya Tingkat

Pengangguran Terbuka tidak bisa diprediksi secara dini karena sangat tinggi

ketergantungannya pada aspek-aspek lainnya, seperti fluktuasi perkembangan

perekonomian, politik, dan keamanan.

1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

Page 54: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

40 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

b.! Realisasi dan Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2010 – 2014

Pengukuran kinerja organisasi perlu dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun-

tahun sebelumnya sebagai progess report kinerja organisasi yang bersangkutan,

sebagai perbandingan disajikan capaian kinerja Tahun 2009-2014, target Tingkat

Pengangguran Terbuka adalah target prioritas yang ditetapkan RPJMD Kota Bandung

Tahun 2008-2013 dan juga RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Realisasi 2010-

2014 sebagai berikut :

Tabel 3.12 Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung

Tahun 2009 – 2014

Uraian TPT (%/Tahun)

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Realisasi 13,83 13,75 10,34 9,17 10,98 8,05

Meningkat - - - - 1,81 -

Menurun - 0,08 3,41 1,17 - 2,93

Setiap tahun Tingkat Pengangguran Terbuka Kota

Bandung terus mengalami penurunan berarti

Pemerintah Kota Bandung sedikitnya telah berhasil

memberikan peluang kesempatan kerja pada

masyarakat Kota Bandung, hanya pada Tahun 2012 ke

Tahun 2013 terjadi peningkatan Pengangguran

Terbuka (Jawa Barat 0,16 persen, Kota Bandung 1,81

persen) berdasarkan sumber data (BPS) hal ini terjadi

sehubungan pada saat dilakukan Sakernas bulan Agustus bertepatan dengan

selesainya bulan puasa, dimana yang biasanya bekerja, pada saat dilakukan sensus

sedang berhenti/tidak sedang bekerja karena sedang libur Hari Raya Iedul Fitri,

sehingga menambah data jumlah penganggur, maka ketika sensus dilakukan Agustus

2014. Untuk lebih jelas dapat dilihat grafik di bawah ini :

Page 55: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

41 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Grafik 3.1.Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandung

Tahun 2009-2014

Sebagai bahan dapat dilihat tren jumlah penganggur, jumlah bekerja, dan jumlah

angkatan kerja dari Tahun 2009 ke Tahun 2014 sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.13 Data Jumlah Penganggur dan Angkatan Kerja Kota Bandung

Tahun 2011 – 2014

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah Penganggur 152.953 131.353 116.798 107.384 129.142 95.971

2. Jumlah Bekerja 998,227 1,000,140 1,012,946 1,064,167 1,047,235 1,096,799

3. Jumlah Angkatan Kerja

1.069.077 1.079.477 1.129.744 1.171.551 1.176.377 1.192.770

Sumber data : BPS Kota Bandung

Lebih jelas dapat ditampilkan grafik perbandingan di bawah ini :

Grafik 3.2. Perbandingan Jumlah Penganggur, Bekerja, dan Angkatan Kerja

di Kota Bandung Tahun 2009-2014

0

5

10

15

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Perbandingan*Tingkat*Pengangguran*Terbuka*di*Kota*Bandung**Tahun*200962014

TPT

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Angkatan4KerjaBekerjaPenganggur

Page 56: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

42 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Jumlah penganggur dari Tahun 2009 sampai Tahun 2014 terus mengalami

penurunan, sebaliknya jumlah bekerja makin meningkat, walaupun jumlah Angkatan

Kerja setiap Tahun meningkat pula.

c.! Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Kota Bandung dengan

Kabupaten/Kota se - Jawa Barat Tahun 2014

Kota Bandung dengan Propinsi Jawa Barat Tahun 2011 – 2014

Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat memiliki peranan yang sangat penting

dalam perkembangan pembangunan di Propinsi Jawa Barat. Tahun 2012 PDRB Kota

Bandung menyumbang sebesar 12,75 persen terhadap perekonomian Propinsi Jawa

Barat, dan Tahun 2013 kontribusi meningkat menjadi 13,16 persen. Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi walaupun hanya didukung oleh beberapa faktor, pada akhirnya

akan berbanding lurus dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka.

Tabel 3.14 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2011 – 2014

No. Uraian Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun/%)

2011 2012 N/T 2013 N/T 2014 N/T

1. Propinsi Jawa

Barat

9,81 9,00 T 0,81 9,16 N 0,16 8,45 T 0,71

2. Kota Bandung 10,34 9,17 T 1,17 10,98 N 1,81 8,05 T 2,93

Sumber Data : Sakernas 2011 s.d. 2014 BPS Jabar.

Jika membandingkan Propinsi Jawa Barat dengan Kota Bandung dari Tahun 2012 ke

Tahun 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Barat dari Tahun 2011 sebesar

9,81 menjadi 9,00 persen Tahun 2012 menurun 0,81 persen, dan menurun pula

sebesar 0.16 persen menjadi 9,16 persen di Tahun 2013, kemudian menurun 0,71

persen dari Tahun 2013 menjadi 8,45 persen pada Tahun 2014. Sedangkan Tingkat

Pengangguran Terbuka Kota Bandung dari Tahun 2011 sebesar 10,34 persen menurun

1,17 persen Tahun 2012 menjadi 9,17 persen, dan pada Tahun 2013 meningkat 1,81

persen menjadi sebesar 10,98 persen, pada Tahun 2014 secara signifikan turun

sebesar 2,93 persen dari Tahun 2013 sebesar 10,98 persen menjadi sebesar 8,05

persen.

Page 57: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

43 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Kota Bandung pada Tahun 2012 ke Tahun 2013 terjadi peningkatan Pengangguran

Terbuka sama dengan Propinsi Jawa Barat (Jawa Barat 0,16 persen, Kota Bandung

1,81 persen) berdasarkan sumber data (BPS) hal ini terjadi sebagaimana telah

dijelaskan di atas dalam Realisasi dan Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2010 –

2014. Untuk lebih jelasnya dilihat dalam grafik di bawah ini :

Grafik 3.3. Perbandingan TPT Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung

Tahun 2011 -2014

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat pada ekspos pencapaian

target penyerapan dua juta kesempatan kerja di Propinsi Jawa Barat jumlah

Pengangguran di Jawa Barat menurun dari 1.888.667 menjadi 1.775.196, artinya

orang yang menganggur di Jawa Barat turun sekitar 113.000 orang. Salah satu

serapan tenaga kerjanya adalah semakin banyak masyarakat Jawa Barat yang mampu

berwirausaha. Sektor paling banyak menyerap tenaga kerja adalah jasa, perdagangan,

hotel, restoran, dan industri keuangan. Propinsi Jawa Barat terus berusaha

mendorong pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada sektor non formal, dengan

tren investasi di Jabar terus naik, kendati serapan tenaga kerja lebih didominasi sektor

jasa, harapan Jawa Barat adalah industri manufaktur dapat berorientasi pada industri

padat karya.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya dapat diciptakan dengan adanya

lapangan kerja yang memadai. Peningkatan pertumbuhan ekonomi korelasinya adalah

meningkatnya penyerapan tenaga kerja, aktivitas ekonomi meningkat maka kebutuhan

faktor produksi terutama pekerja juga akan mengalami kenaikan, secara simultan

akan mengurangi tingkat pengangguran.

0

2

4

6

8

10

12

2011 2012 2013 2014

Prop.4JabarKota4Bandung4

Page 58: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

44 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tahun 2010 jumlah Penganggur di Kota Bandung mencapai 131.353 orang, terjadi

penurunan sebanyak 35.382 orang adalah pengurangan dari data Tahun 2014 (data

sementara publish BPS Kota Bandung) berjumlah 95.971 orang, diprosentasekan

penurunannya 4,12 persen dari Tahun 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka 12,17

persen, pada Tahun 2014 menjadi 8,05 persen. Indikasi ini sangat baik walaupun

jumlah Angkatan Kerja terus meningkat Tahun 2010 sebanyak 1.079.477 orang, dan

pada Tahun 2014 bertambah menjadi 1.192.770 orang, tetapi jumlah orang yang

bekerja terus meningkat pula dari Tahun 2010 sebanyak 1.000.140 orang, dan Tahun

2014 mencapai di angka 1.096.799 orang.

Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – bandung Raya Tahun

2011 - 2014

Keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat

atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Disnaker

mencoba membandingkan realisasi capaian target “Menurunnya Tingkat Pengangguran

Terbuka dengan Kabupaten/Kota se-Bandung Raya dapat dilihat dari tabel di bawah

ini :

Tabel 3.15 Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Se- Bandung Raya

Tahun 2011 – 2014

No. Kabupaten/Kota Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun)

2011 2012 % (N/T) 2013 % (N/T) 2014 % (N/T) 1. Kota Bandung 10,34 9,17 T 1,17 10,98 N 1,81 8,05 T 2,93 2. Kota Cimahi 10,32 8,57 T 1,75 11,43 N 2,86 9,62 T 1,81 3. Kabupaten

Bandung 10,69 10,38 T 0,31 10,15 T 0,23 8,48 T 1,67

4. Kabupaten Bandung Barat 13,01 12,37 T 0,64 9,61 T 2,76 8,15 T 1,46

Sumber Data : Pusat Data dan Analisa Pembangunan Jabar (N : Naik - T : Turun)

Perbandingan tingkat pengangguran terbuka dari Tahun 2011 ke Tahun 2014 : Kota

Bandung tingkat pengangguran terbuka menurun 2,29 persen dari Tahun 2011

sebesar 10,34 persen menjadi 8,05 persen Tahun 2014; Kota Cimahi Tahun 2011

sebesar 10,32 persen menjadi 11,43 persen pada Tahun 2014 berarti di Kota Cimahi

ada peningkatan jumlah penganggur sebesar 1,11 persen; Kabupaten Bandung dari

Tahun 2011 sebesar 10,69 persen turun 2,21 persen ke Tahun 2014 sebesar 8,48

persen; dan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011 sebesar 13,01 persen menjadi

9,61 persen Tahun 2013, penurunannya adalah sebesar 3,4 persen.

Apabila di ranking maka penyerapan tenaga kerja tertinggi di Bandung Raya pertama

adalah Kabupaten Bandung Barat penurunan dari Tahun 2011 ke Tahun 2014 sebesar

Page 59: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

45 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3,4 persen, Kota Bandung peringkat kedua penurunan sebesar 2,29 persen,

kemudian Kabupaten Bandung penurunan sebesar 2,21 persen, sedangkan di Kota

Cimahi terjadi peningkatan jumlah penganggur sebesar 1,11 persen kemungkinan

banyak migrasi ke Kota tersebut karena selalu mendapatkan beberapa predikat terbaik

se – Jawa Barat maupun tingkat Nasional, sehingga peluang kerja meningkat.

Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota se – Jawa Barat Tahun 2014

Selanjutnya kita bandingkan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2014 se-Jawa

Barat, posisi Kota Bandung ada di ranking ke-14, Kabupaten Majalengka menduduki

posisi tertinggi dengan TPT 4,47 persen, dan terendah adalah Kabupaten Cianjur 14,87

persen. Hal ini untuk membuktikan bahwa menurut Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi (Kemmenpan, RB) keberhasilan kinerja

suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan

dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Disnaker mencoba membandingkan

realisasi capaian target “Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka” dengan

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 3.16 Jumlah Pengangguran, Angkatan Kerja, dan TPT se-Jawa Barat Tahun 2014

No.

Kabupaten/Kota Jumlah

Pengangguran Jumlah Angkatan

Kerja TPT

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi KabupatenBandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar

177.222 88.421

153.407 138.045 78.818 58.588 37.755 32.118

121.695 28.116 41.883 61.403 49.193 31.905

114.004 94.436 51.971 43.503 16.083 95.971 16.221

115.643 80.903 26.006 15.571 6.315

2.315.176 1.093.219 1.031.622 1.628.076 1.022.545

845.869 767.041 467.066 913.940 628.959 557.618 766.583 729.932 407.360

1.026.868 1.389.958

637.436 458.665 138.129

1.192.770 147.148

1.236.114 958.587 270.284 289.572 85.602

7,65 8,09

14,87 8,48 7,71 6,93 4,92 6,88

13,32 4,47 7,51 8,01 6,74 7,83

11,10 6,79 8,15 9,48

11,64 8,05

11,02 9,36 8,44 9,62 5,38 7,38

Propinsi Jawa Barat 1.775.196 21.006.139 8,45

Page 60: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

46 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Berdasarkan data di atas, posisi Kota Bandung berada di peringkat ke-14, jumlah

Angkatan Kerja Tahun 2014 di Kota Bandung mencapai 1.192.770, hampir sama

dengan jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Cianjur yang menduduki posisi terakhir,

yaitu 1.031.622 orang (86,49 persen dibanding Kota Bandung) dengan Tingkat

Pengangguran Terbuka tertinggi di Jawa Barat di angka 14,87 persen, sedangkan

Kabupaten Majalengka menduduki posisi pertama, hanya jumlah Angkatan Kerjanya

52,73 persen lebih sedikit dari Kota Bandung, yaitu hanya 628.959 orang. Kota

Bandung adalah merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, daya tarik migrasinya

sangat tinggi, dan juga merupakan Kota Pendidikan dimana berdasarkan survey BPS

kebanyakan yang telah mengikuti pendidikan di Kota Bandung mencari kerjanya

tetap di Kota Bandung, enggan meninggalkan Kota Bandung, dengan kata lain

berkehendak menjadi penduduk tetap Kota Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat grafik di bawah ini :

Page 61: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

47 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Grafik 3.4. Perbandingan TPT se- Propinsi Jawa Barat Tahun 2014

7.658.09

14.87

8.487.71

6.93

4.92

6.88

13.32

4.47

7.518.016.74

7.83

11.1

6.798.15

9.48

11.64

8.05

11.029.36

8.449.62

5.38

7.38

Tingkat(Pengangguran(Terbuka Se(/ Propinsi(Jawa(Barat

Tingkat3Pengangguran3Terbuka

Tingkat3Pengangguran3Terbuka3tertinggi3se:Jawa3Barat33adalah3di3Kab.3Cianjur3dengan3angka3TPT3sebesar314,87%,3dan3TPT3terendah3Kab.3Majalengka3dengan3angka3TPT3Sebesar34,47%.33sementara3TPT3Kota3Bandung3berada3pada3posisi3ke3143sebesar38,05%.3

Page 62: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

48 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Analisis Peningkatan/Penurunan Pencapaian Kinerja serta solusi yang

dilakukan

Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-

upaya yang dilakukan Pemerintah Kota

Bandung, terutama adanya kebijakan dan

tingginya perhatian Walikota Bandung

terhadap perkembangan ekonomi kreatif

berupa konsep penataan pembangunan

kampung juara dengan pola kolaborasi antara

pihak swasta/masyarakat dengan Pemerintah

Daerah. Kebijakan lainnya adalah dengan memperluas dan meningkatkan informasi

kebijakan pemerintah melalui Informasi Teknologi, sehingga dengan pengetahuan

meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi pelaku usaha ekonomi kreatif, dan

indikasi lainnya adalah meningkatnya pelaku usaha bisnis online, dalam hal ini berarti

penyerapan tenaga kerja di sector informal meningkat, atau meningkatnya wira usaha

baru secara alami sebagai dampak dari adanya inovasi-inovasi kebijakan ekonomi dan

teknologi.

Kebijakan di atas menjadikan sektor ekonomi di Kota Bandung pemberi kontribusi

tertinggi terhadap pengurangan tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung

terutama sektor ekonomi kreatif, dan penciptaan wira usaha baru di sektor jasa,

(menurut Buku Indikator Makro – Bappeda Kota Bandung Tahun 2014) : “pada tahun

2013 sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

mampu tumbuh menopang pertumbuhan ekonomi Kota Bandung”. Di sektor inilah

pelaku ekonomi kreatif dan pelaku wira usaha bergerak tumbuh mendongkrak

perekonomian Kota Bandung.

Solusi yang dilakukan untuk pengentasan pengangguran adalah dengan melaksanakan

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Program Peningkatan

Kesempatan Kerja, Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan, Program pengembangan wilayah Transmigrasi, dan Program

Transmigrasi Regional secara maksimal serta melakukan kolaborasi antara Pemerintah

Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja dengan masyarakat, juga melakukan pengendalian

dan pemantauan kinerja aparat secara terus menerus.

Page 63: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

49 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3.2.2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2

!

Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan

Kesempatan Kerja mempunyai 2 (dua) indikator kinerja sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja

No. Indikator Kinerja

Satuan

Existing Tahun 2013

Tahun 2014 Prosentase

Capaian Kinerja

Target Akhir Renstra (Tahun 2018) Target Realisasi

1. Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten

%

-- 81,23

(7655/9424)

81,23

(7655/9424) 100 68,10

2. Jumlah Calon Wirausaha Baru Orang 860 1.120 1.160 103,57 7.500

1.! Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten

Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten

adalah cerminan kinerja bidang Pelatihan

Keterampilan dan Produktivitas Kerja, dan bidang

Penempatan Tenaga Kerja, rumusan yang terkandung

dalam target tersebut adalah Jumlah Pencari Kerja

Terdaftar lulusan SMK sampai dengan Sarjana

(produk kinerja bidang Penempatan Tenaga Kerja),

ditambah dengan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang lulus dan

mendapatkan sertifikat (produk kinerja bidang Pelatihan dan Produktivitas).

Rumusan ini didapat dari pengertian Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap

individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja

yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Tingkat capaian kinerja

100,00% realisasi sesuai target yang ditetapkan. Capaian indikator ini seratus persen

tercapai merupakan data real capaian pada tahun 2014 untuk mengukur seberapa

persen pencari kerja yang terdaftar, dan peserta pelatihan yang mempunyai kompetensi

kerja; target ini adalah target kinerja baru hasil Reviu Tim Menpan, merevisi target Rasio

Tenaga Kerja Terampil dan Produktif, alas anrevisi adalah target Rasio tersebut hanya

Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja

Page 64: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

50 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

mengukur seberapa banyak/persen usulan musrenbang yang diakomodir untuk dilatih

oleh Disnaker, target ini tidak mencerminkan outcome, hanya mengukur output saja.

Pencari Kerja terdaftar lulusan SMK keatas

dianggap sudah mempunyai kompetensi

dibidangnya, tidak perlu sentuhan Disnaker untuk

dilakukan pelatihan atau di Uji Kompetensi,

permasalahannya yang mereka butuhkan adalah

peluang kerja sesuai dengan kompetensi kerja yang

dimilkinya. Dari capaian target 81,23 persen,

sisanya adalah Pencari Kerja lulusan SMA kebawah sebesar 18,77 persen Pencari Kerja

yang dianggap belum kompeten adalah menjadi pekerjaan Bidang Pelatihan dan

Produktivitas Kerja untuk dipanggil dan ditawarkan diberi pelatihan pada tahun

selanjutnya sesuai bakat dan minat Pencari Kerja tersebut.

Menggunakan kata dianggap, maksudnya adalah bahwa tidak semua lulusan SMA ke

bawah tidak kompeten, namun karena Disnaker tidak mempunyai data pencari kerja

terdaftar dari SMA ke bawah yang kompeten, karena mungkin saja pencari kerja lulusan

SMA yang mendaftar sudah/sedang mempunyai pekerjaan, tentunya yang

sudah/sedang mempunyai pekerjaan sudah kompeten dibidangnya.

Analisa Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten, hanya membandingkan kinerja nyata

dengan kinerja yang direncanakan, karena indikator ini baru ditetapkan setelah Reviu-

Renstra. Untuk membandingkan kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya

dan dengan kinerja instansi Kabupaten/Kota sekitar data tidak tersedia. Sebagai upaya

menyajikan laporan kinerja yang lebih berkualitas sudah dilakukan koordinasi dengan

Disnakertrans Propinsi Jawa Barat, mencari data pembanding untuk indicator ini juga

tidak tersedia, bahwa Propinsi Jawa Barat pun baru akan memunculkan target kinerja

Tingkat Kompetensi Tenaga Kerja pada tahun 2016 sehubungan dengan ditetapkannya

Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2016, Tenaga Kerja bebas boleh bekerja se-ASEAN

sesuai peluang kerja yang ada di Negara yang bersangkutan.

Upaya selanjutnya yang telah dilakukan dalam

meningkatkan kompetensi tenaga kerja agar Pencari

Kerja diterima Dunia Kerja, adalah :

1.! Meningkatkan kualitas dan kuantitas Lembaga

Pelatihan Kerja melalui pembinaan sertifikasi

LPK

Page 65: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

51 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.! Mendorong majunya pendidikan formal, karena merupakan salah satu persyaratan

untuk bekerja dalam suatu perusahaan, serta melalui pendidikan non formal,

berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi serta diarahkan untuk

menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan.

3.! Meningkatkan kegiatan pelatihan kerja

Pengangguran kebanyakan disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak

terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki

keterampilan atau keahlian tertentu. Relevansinya adalah kenyataannya sejumlah

besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian

tertentu.

2.! Indikator Jumlah Calon Wirausaha Baru

Selanjutnya indikator kedua adalah turunan dari

target RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 :

Penciptaan 100.000 Wira Usaha Baru yang terdapat di

Misi 4 Membangun perekonomian yang kokoh, maju,

dan berkeadilan; sasaran 13 meningkatkan

Kesempatan Kerja; Strategi 2 Menciptakan 100.000

Wira Usaha Baru, SKPD leading sektornya adalah

Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan. Sebagai gambaran target SKPD terkait

sebagai berikut :

Tabel 3.18

Target Penciptaan Wira Usaha Baru sesuai RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018

No SKPD Target Akhir Renstra (Tahun 2018)

1.

Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan 35.000

2. Dinas Pendidikan 40.000 3. Dinas Tenaga Kerja 7.500 4. Dinas Pemuda dan Olahraga 7.500 5. Dinas Pertanian 1.000

Tenaga Kerja hasil pelatihan yang sudah mengikuti Uji Kompetensi untuk mendapatkan

sertifikasi dibidangnya agar diterima di dunia kerja (dapat bekerja di sektor formal), jika

tidak berhasil diarahkan untuk menjadi Calon Wira Usaha Baru. Target Dinas Tenaga

Kerja di Kota Bandung pada akhir Tahun 2018 dapat melatih sebanyak 7.500 orang

Calon Wira Usaha Baru.

Page 66: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

52 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Untuk mencapai target tersebut pada umumnya

yang dilakukan SKPD adalah melakukan

pelatihan sesuai tupoksi bidangnya. Realisasi

dari indikator untuk sasaran tersebut di atas,

target 1.120 orang tercapai sebanyak 1.160

orang. Pencapaian target tersebut di Dinas

Tenaga Kerja dilakukan oleh 3 (tiga) unit kerja,

yaitu oleh Bidang Lattas, Bidang Penta dan Transmigrasi, dan UPT BLK. Realisasinya

melebihi target karena di kegiatan bidang penempatan tenaga kerja Pemberian fasilitasi

dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat dari target bidang 120

orang realisasi 160 orang.

Bahwa masalah pengangguran menjadi

sedikit terpecahkan apabila muncul keinginan

untuk menciptakan lapangan usaha sendiri

atau berwirausaha. Cara ini berpeluang besar

dalam mengurangi pengangguran dalam

masyarakat. Menjadi wira usaha tidak

menuntut pendidikan yang tinggi, yang

dibutuhkan sedikit modal dan keuletan dalam

menjalankan usahanya.

Bertambahnya volume program kegiatan pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh Dinas

Tenaga Kerja bertujuan untuk memenuhi target di atas, tahap ini merupakan tahap

awal dari penciptaan wira usaha baru, karena pengangguran kebanyakan disebabkan

oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Selain berpendidikan,

perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau

keahlian tertentu.

Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Pelatihan dan Produktivitas melaksanakan

pemagangan di perusahaan bagi Calon Wira Usaha Baru yang sudah dilatih harapannya

tenaga kerja siap pakai dan diterima di dunia kerja atau menjadi wira usaha baru,

sedangkan yang dilaksanakan oleh Bidang Penempatan dan Transmigrasi melakukan

pelatihan teknis bagi penciptaan Wira Usaha Baru arahnya murni menyiapkan tenaga

kerja calon wira usaha baru, karena materi 100% semua praktek mengolah suatu

produksi/industri sejenis, pelatihan dilaksanakan ditempat Wirausahawan yang sudah

berhasil.

Page 67: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

53 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Kemudian tahap ketiga melakukan intermediasi Perbankan yaitu mempertemukan para

calon wira usaha baru yang sudah dilatih dengan perbankan/lembaga keuangan

lainnya, materi yang diberikan berupa bimbingan teknis manajerial, pengelolaan

administrasi kelembagaan/ keuangan, serta akses permodalan. namun dengan cara

demikian tetap kurang berhasil, permasalahannya adalah untuk akses ke

perbankan/lembaga permodalan tetap harus memenuhi persyaratan

keperbankanan/bankable.

Terkendala tupoksi, Disnaker tidak melaksanakannya beberapa tahapan penciptaan

WUB, yaitu tahap pendampingan untuk proses perijinan, peningkatan kualitas produk,

pemasaran, dan pemberian dana segar/permodalan, tujuannya adalah agar Calon WUB

ini mendapatkan kemudahan proses perijinan serta kemudahan fasilitasi pemasaran

produk melalui pameran-pameran baik skala lokal, regional, nasional, maupun

intenasional, serta memperoleh modal awal untuk melakukan kegiatan usaha;

Permasalahan selanjutnya jika Calon WUB hanya diberikan pelatihan kewirausahaan,

pemagangan serta fasilitasi akses permodalan melalui intermediasi, dikhawatirkan akan

mengakibatkan kekurang berhasilan dalam menciptakan WUB, karena untuk

menciptakan satu orang Wira Usaha Baru berdasarkan hasil penelitian Chevron yang

disampaikan Kepala BAPPEDA Propinsi (Profesor Denny) pada saat Rapat Koordinasi

penyusunan RKPD Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2014 di Hotel Khatulistiwa

menyatakan, bahwa untuk menciptakan Wira Usaha Baru dari 100 orang yang dilatih

hasil seleksi rekruitment Calon WUB paling yang berhasil menjadi WUB sukses hanya 2

orang saja. Sudah tentu untuk penciptaan WUB perlu penanganan yang sinergi antara

para pihak. Penyelesaian permasalahan Penciptaan WUB pelaksanaannya harus

terkoordinasikan dengan baik dengan SKPD dan Instansi serta Lembaga terkait lain

sesuai tupoksinya, seperti Perguruan Tinggi, Perbankan, KADIN, dan instansi/lembaga

yang berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan, sehingga harapan akhir Tahun

2018 dapat menciptakan 100.000 Wira Usaha Baru akan berhasil, karena program ini

merupakan program unggulan Bapak Walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih

periode 2013-2018 harapan terjadi multiplayer effect satu orang wira usaha baru

berhasil akan mampu menciptakan lapangan kerja yang baru.

Upaya selanjutnya yang telah dilakukan dalam meningkatkan penciptaan wira usaha

baru yaitu mendorong sikap kewirausahaan para pencari kerja. Masalah pengangguran

menjadi sedikit terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan

usaha sendiri dan menjadi wira usaha yang berhasil. Cara ini sebenarnya berpeluang

Page 68: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

54 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

besar dalam mengurangi pengangguran dalam masyarakat, karena dalam berwirausaha

tidak menuntut pendidikan yang tinggi, yang dibutuhkan hanya sedikit modal dan

keuletan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu hal ini dijadikan target prioritas

RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 sesuai janji politik Walikota Tahun 2018 harus

tercipta 100.000 Wira Usaha Baru, karena diindikasikan sektor informal di perkotaan

diduga mampu menyerap angkatan kerja yang mendapat tekanan dari rasionalisasi

pekerja akibat kontraksi perekonomian.

Jika dilihat dari target RPJMD 2013-2018 terciptanya 100.000 WUB, sedangkan

berdasarkan LPPD yang sudah dipublish melalui Koran Tribun Tanggal 17 Juni 2015

halaman 5, pada Tahun 2014 dari 5 SKPD yang sudah merealisasikan pelatihan WUB

baru Disnaker sebanyak 1.160 melebihi target yang ditentukan yaitu 1.120, berarti dari

target 7.500 Calon WUB terlatih di akhir Tahun 2018, tanggungjawab Disnaker akhir

Tahun 2018 sisa sebanyak 6.340 Calon WUB, kemudian Tahun 2015 rencana 1.340

Calon WUB, maka di Tahun 2016 sisa 5.000 Calon WUB lagi yang harus disentuh

melalui pelatihan ketenagakerjaan.

3.2.3. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3

Pada dasarnya untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian

informasi yang cepat. Salah satu penyebab munculnya masalah pengangguran karena

pencari kerja tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau

perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Berkat kinerja

Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang didukung para Pejabat fungsional Pengantar

Kerja, target kinerja terlampaui. Proses Penyediaan Informasi Lowongan Pekerjaan

yang dilakukan adalah melalui Job Fair/Pameran Kerja yang dilaksanakan 3 kali

Pameran/Bursa Kerja, melalui Bursa Kerja On-line. (BKOL) memberi kemudahan

kepada Pengusaha melakukan entry secara on-line lowongan yang tersedia di

perusahaan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor

Ketenagakerjaan, perusahaan mempunyai kewajiban melaporkan perkembangan

perusahaannya kepada Pemerintah melalui SKPD yang membidangi ketenagakerjaan.

Tahun 2014 Disnaker termasuk sebagai Smart SKPD, inovasi yang dilakukan dalam

upaya meningkatkan pelayanan publik adalah menyusun aplikasi Sistem Informasi

Ketenagakerjaan yang diberi nama BIMMA’S (Bandung Integrated Manpower

Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

Page 69: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

55 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Management Aplications System), sub sistem yang sudah berjalan di bidang Pengawasan

yaitu Wajib Lapor On-line. dengan sistem ini, memberi kemudahan terhadap

perusahaan untuk menyampaikan laporan perusahaannya melalui website Wajib Lapor

On-line (paperless), diantara contentnya perusahaan wajib mengisi format lowongan

kerja yang tersedia di perusahaannya, harapan kedepan adalah jumlah lowongan kerja

yang tersedia di Kota Bandung meningkat dengan diketahuinya dan dilaksanakannya

Wajib Lapor Ketenagakerjaan oleh Perusahaan melalui Website tersebut. Jika dibanding

dengan target 50.000 Lowongan Kerja di akhir RENSTA, direalisasikan Tahun 2014

sebanyak 9.695 loker, melebihi target yang ditentukan, tanggungjawab sebanyak 40.305

loker lagi harus didapat sampai akhir Tahun 2018, agar para pencari kerja dengan

mudah mencari loker sesuai bakat dan minat yang bersangkutan, seperti tabel berikut:

Tabel 3.19 Analisis Pencapaian Sasaran 3

Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

No Indikator Kinerja Satuan

Existing Tahun 2013

Tahun 2014 Prosentase Capaian Kinerja

Target Akhir Renstra (Tahun 2018) Target Realisasi

1. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

Loker 6.989 3.000 9.695 323,17% 50.000

2.

Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

% 14,05

14,22

41,92 294,80% 44,88

1.! Indikator Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

Indikator Menciptakan 250.000 Lapangan Pekerjaan Baru adalah janji politik

Walikota dan Wakil Walikota Bandung Terpilih yang dituangkan dalam Dokumen

RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, untuk mencapai target tersebut Dinas Tenaga

Kerja menetapkan target pada akhir Tahun 2018 Lowongan Pekerjaan Baru sebanyak

50.000 lowongan kerja, dan Tahun 2014 dari target 3.000 Lowongan Kerja Baru,

terealisasi 9.695 Lowongan Kerja Baru; Dipersentase mencapai 323,17%, kategori

memuaskan. Pencapaian melebihi target sangat signifikan bukan berarti adanya

kesalahan dalam menetapkan target ataupun pencapaian kinerja Dinas sangat

maksimal. Penentuan target biasanya diambil dari rata-rata lowongan kerja yang

tersedia setiap tahun, lima tahun ke belakang rata-rata antara 3.000 - 6.000 lowongan

kerja. Oleh karena pencapaian target Tahun 2014 sangat signifikan serta diperkirakan

perkembangan perekonomian tahun selanjutnya lebih meningkat, maka Tahun 2015

ditetapkan target sebanyak 10.000 lowongan pekerjaan baru, harapan akhirnya adalah

Page 70: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

56 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

makin meningkat pula penempatan tenaga kerja untuk mengurangi jumlah

pengangguran di Kota Bandung.

2.! Indikator Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

Target Kedua Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan akhir Tahun 2018

ditentukan target sebesar 44,88 persen, Tahun 2014 telah ditetapkan target sebesar

14,22 persen (2.532 penempatan/17.800 pendaftaran pencari kerja), dan direalisasikan

sebesar 41,92 persen (penempatan 3.849/pendaftaran pencari kerja 9.181). Jika dilihat

dalam tabel di atas realisasi sangat tinggi, padahal penempatan tenaga kerja seperti

pada tahun tahun sebelumnya peningkatannya tidak terlalu signifikan mencapai 3.849,

hal ini disebabkan dengan data pembanding di bawahnya yaitu jumlah pendaftar

pencari kerja terdaftar menurun drastis jauh dari perkiraan hanya berjumlah 9.181.

Penurunan pendaftar pencari kerja karena pendaftaran CPNS tahun 2014 tidak

mensyaratkan lagi melampirkan Kartu AK.I (Kartu Pencari Kerja), persyaratan tersebut

berlaku ketika pencari kerja diterima menjadi Calon PNS. Capaian kinerjanya sebesar

294,80 persen melebihi target yang ditetapkan mencerminkan keberhasilan Dinas

Tenaga Kerja melalui Bidang Penempatan Tenaga Kerja baik penempatan di sektor

pekerja formal ataupun yang menjadi wira usaha baru.

Berdasarkan tabel di atas bahwa realisasi Tahun 2014 kedua indikator sasaran 3

menunjukkan capaian kinerja lebih dari 100 persen yang berarti capaian kinerja

Renstra Tahun 2014 melampaui target yang ditetapkan. Realisasi data pendukung

pencapaian sasaran 3 apabila dibuat tabel Tahun 2009 - 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.20

Pencapaian Indikator Sasaran 3 Tahun 2009 – 2014

No. Indikator Kinerja Utama

Satuan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Lowongan Kerja Baru Loker 1.840 4.779 10.313 11.882 6.989 9.695

2. Pendaftaran Pencari Kerja Orang 33.476

24.159 7.757 8.815 17.455 9.181

3. Penempatan Tenaga Kerja Orang 2.894

2.281 3.044 4.035 2.452 3.849

Page 71: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

57 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Apabila tabel tersebut di atas dibuat grafik, maka hasilnya seperti di bawah ini:

Grafik 3.5 Perkembangan Lowongan Kerja, Penempatan Kerja dan Pendaftar Pencari Kerja

Tahun 2010-2014

Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan adalah indikator Standar

Pelayanan Minimal ketiga dari tujuh indikator yang ditetapkan oleh Peraturan

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2 Tahun 2014. Oleh karena itu

target ini dapat diperbandingkan dengan Propinsi Jawa Barat. Diperoleh data capaian

SPM Propinsi Jawa Barat melalui e-mail Kepala Sub Bagian Keuangan Disnakertrans

Propinsi Jawa Barat sebagai berikut :

Tabel 3.21 Prosentase Penempatan Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung

Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian Penempatan Kerja Pencari Kerja Terdaftar

Persentase

Propinsi Jawa Barat 477.046

1.775.196 26,87

Kota Bandung 3.849 9.181 41,92 Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014

Penempatan atau penyerapan Tenaga Kerja Kota Bandung prosentasenya melebihi

Jawa Barat, yaitu 41,92 persen dan Jawa Barat 26,87 persen. Kondisi ini dapat

didefinisikan Kota Bandung tingkat penyerapan tenaga kerja lebih tinggi dari rata-rata

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1840 477910313 11882

6989 9695

33476

24159

7757 8815

17455

91812894 2281 3044 40352452 3849

Perkembangan*Lowongan*Kerja,*Penempatan*Kerja*dan*Pendaftar*Pencari*Kerja**Tahun*2010=2014

Lowongan1Kerja Pendaftaran1Pencari1Kerja Penempatan1Tenaga1Kerja

Page 72: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

58 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

penempatan Propinsi Jawa Barat yaitu 3.849 orang penempatan dibanding dengan

jumlah 477.046 penempatan se-Jawa Barat hanya 0,81 persen, pencari kerja terdaftar

9.181 di Kota Bandung hanya 0,052 dari 1.775.196 orang pencari kerja di Jawa Barat

yang merupakan penjumlahan dari 26 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Hal ini sangat

menggembirakan, sedikitnya memberi kontribusi terhadap penurunan Tingkat

Pengangguran Terbuka dari Tahun 2013 sebesar 10,98 persen ke Tahun 2014 menjadi

8,05 persen, walaupun Kota Bandung ibukota Propinsi Jawa Barat, dimana migrasinya

cukup tinggi.

Namun jika diperbandingkan dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia pada

Tahun 2014 sebagaimana tabel/grafik di atas terjadi kesenjangan antara

penempatan tenaga kerja 3.849 orang, sedangkan lowongan kerja tersedia 9.695

formasi, berarti hanya 39,70 persen terjadi penyerapan tenaga kerja. Permasalahannya

adalah Pencari Kerja yang ingin memperoleh pekerjaan dari pemberi kerja untuk

pengisian lowongan kerja yang tersedia tidak sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya, serta tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang tersedia atau

dalam istilah ketenagakerjaan disebut antara Lowongan Kerja Tersedia dengan Pencari

Kerja tidak Link and Match.

Penyelesaian masalah di atas adalah dengan pelatihan kerja untuk memberi,

memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,

disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai

dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan, kemudian dilakukan uji

kompetensi kerja adalah pengukuran kemampuan kerja setiap individu yang mencakup

aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan. Selain itu beberapa upaya lain yang bisa dilakukan adalah

melalui :

1.! Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja/Lowongan kerja melalui Job

Fair/Pameran Kerja dan Bursa Kerja On-line.

Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang

cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.

Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja

yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan

keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.

2.! Adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja melalui bimbingan

teknis memperbaiki kejiwaan, mental dan moralitas para pengangguran untuk

melakukan hal yang berguna dan berdampak positif.Seperti; pembinaan mental,

Page 73: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

59 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

taat beragama, memperbaiki karakter, memiliki kepribadian yang baik,

memperbaiki kapasitas dan kualitas yang menjadikan diri diterima di lapangan

pekerjaan, karena diindikasikan penduduk Kota Bandung bila upah kerja rendah

maka orang lebih suka menganggur

3.! Bisnis online apabila dijalankan dengan serius, sebenarnya cara ini cukup berhasil

dalam mengurangi pengangguran bahkan mengatasi kemiskinan di suatu negara.

Dalam menjalankan bisnis online sangatlah mudah dapat dijalankan semua orang,

karena tidak diperlukan modal yang besar

Jika penyelesaian permasalahan berhasil, dan jika kondisi perekonomian dan keamanan

Kota Bandung kondusif dipastikan target 44,88 persen penempatan tenaga kerja

dibanding dengan pencari kerja terdaftar pada akhir RENSTRA Tahun 2018 akan

berhasil atau mungkin bisa melebihi target yang ditetapkan.

3.2.4. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4

Pencapaian sasaran 4 Misi disusun 4 indikator yaitu:

Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang

ketenagakerjaan, Prosentase Kasus yang

diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB),

Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta

program Jamsostek, Jumlah Perusahaan Yang

Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan dan

Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Misi ini menjadi

target kinerja Bidang Perselisihan Hubungan Industrial dan Jamsostek, dan Bidang

Pengawasan Ketenagakerjaan. Realisasinya sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.22 Analisis Pencapaian Sasaran 4

Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

No Indikator Kinerja Utama Satuan Existing Tahun 2013

Tahun 2014 Target Akhir 2018 Target Realisasi

1. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

Persen

--

5,51 5,51 4,09

Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

Page 74: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

60 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

Persen 61,32

55,00

55,00 58,00

3. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

Persen 27,68 72,33 72,33 82,97

4. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan

6.258

1.977 1.977 2.300

1.! Indikator Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan

Indikator kinerja pertama direalisasikan 100 persen

sesuai target yang direncanakan, rumusannya adalah

realisasi 109 kasus yang masuk dibanding dengan

1.977 perusahaan yang melaksanakan wajib lapor

ketenagakerjaan pada Tahun 2014, target ini adalah

indikator kinerja baru hasil Reviu Tim Menpan&RB.

Meningkat dan menurunnya kasus yang masuk

tergantung pada pembinaan dan pengawasan yang

dilakukan oleh kedua bidang yang menangani perlindungan ketenagakerjaan, selain

faktor internal juga faktor eksternal sangat mempengaruhi tingginya kasus yang

masuk, diantaranya faktor ekonomi dan politik, seperti adanya peningkatan harga BBM

dan tarif Listrik akan berpengaruh pada pelaku ekonomi, yaitu menurunkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya produksi, dan Tenaga Kerja adalah

salah satu faktor produksi yang ikut terpengaruh akibat kebijakan Pemerintah tersebut.

Target akhir RENSTRA menurunnya prosentase kasus yang masuk dari Tahun 2014

sebesar 5,51 persen menjadi 4,09 persen dari jumlah Perusahaan Wajib Lapor

Ketenagakerjaan pada Tahun 2018 dapat direalisasikan dengan mengoptimalkan

kinerja kedua Bidang yang menangani Perlindungan Ketenagakerjaan, melalui

pembinaan SP/SB/SBSI, sosialisasi peraturan ketenagakerjaan&jamsostek,

pemeriksaan dan pengawasan perusahaan karena walaupun prosentase kecil tetapi

yang namanya penyelesaian perselisihan hubungan industrial bobotnya sangat berat

dan memerlukan waktu untuk penyelesaiannya.

2.! Indikator Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

Target kedua yang didasarkan pada indikator kinerja SPM Permennakertrans Nomor 2

Tahun 2014, adalah tindak lanjut penanganan target pertama yaitu 109 kasus yang

masuk, realisasi 100 persen yaitu perbandingan 60 kasus yang diselesaikan melalui

Perjanjian Bersama. Relisasi Tahun 2013 sebesar 61,32 persen adalah perhitungan 65

Page 75: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

61 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

kasus selesai melalui Perjanjian Bersama dari 106 kasus yang masuk. Target Tahun

2014 diperkirakan 55 kasus selesai melalui Perjanjian Bersama dari perkiraan 100

kasus yang masuk/terdaftar. Realisasi dari 109 kasus yang masuk kasus selesai melalui

PB 60 kasus, 40 kasus selesai dengan Anjuran, 9 kasus karena bobotnya berat

penyelesaian masih harus dilanjutkan pada tahun berikutnya. Target kinerja ini sama

dengan target kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM). Perlu diketahui bahwa

permohonan penyelesaian perselisihan hubungan industrial sebanyak 109 kasus

didominasi kasus perselisihan PHK sebanyak 81 kasus, selesai melalui Perjanjian

Bersama (PB) 51 kasus; perselisihan Hak 11 kasus, selesai melalui PB 5 kasus, dan

ketiga Perselisihan Kepentingan 17 kasus selesai melalui PB dari 4 kasus yang masuk,

sedangkan perselisihan Antar SP/SB Nihil. Kasus yang masuk dengan kasus yang dapat

diselesaikan melalui Perjanjian Bersama, dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Grafik 3.6 Perbandingan Kasus Masuk dengan Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama

Tahun 2010-2014

Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku

dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,

pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD

1945. Perselisihan Hubungan Industrial merupakan perbedaan pendapat yang

mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan

pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh karena adanya perselisihan mengenai hak,

kepentingan, PHK atau perselisihan antar serikat pekerja/buruh dalam satu

46

7490

106109

42

46

6165

60

020406080100120140160180

2010 2011 2012 2013 2014

Perbandingan*Kasus*Yang*Masuk*dengan*Kasus*Selesai*Melalui*Perjanjian*Bersama*Tahun*2010=2014

Kasus1SelesaiKasus1masuk

Page 76: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

62 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

perusahaan. Suatu hal yang sangat mendukung pada kondusifitas tripartit yaitu adanya

aksi Walikota Bandung yang proaktif menanggapi usulan para pengusaha dan Serikat

Pekerja pada tahun 2014 Walikota Bandung langsung menghadap Kementerian Tenaga

Kerja Dan Transmgirasi RI pada saat diminta Serikat Pekerja menyampaikan usulan

peningkatan jumlah item yang dijadikan alat survey dalam penentuan Kebutuhan Hidup

Layak/KHL, maka hubungan industrial di Kota Bandung cukup kondusif sehingga

target kinerja dapat direalisasikan dengan baik.

Sebagai perbandingan Persentase Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama

berdasarkan data capaian SPM Kota Bandung dan Propinsi Jawa Barat sebagai berikut :

Tabel 3.23 Persentase Kasus Selesai Melalui Perjanjian Bersama

Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian Kasus Selesai Melalui PB Kasus Masuk Persentase

Propinsi Jawa Barat 300 400 75

Kota Bandung 60 109 55

Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014

Persentase kasus PHI selesai melalui Perjanjian

Bersama di Kota Bandung 55 persen berada

dibawah Propinsi Jawa Barat yaitu 75 persen.

Walaupun dibawah Propinsi, namun kondisi ini

tetap merupakan permasalahan, bahwa di Kota

Bandung kasus yang masuk bobotnya cukup

berat, terutama terjadinya perselisihan

kepentingan yang lebih sulit untuk diselesaikan.

Dari 400 kasus Jawa Barat 27,25 persen adalah kasus yang terjadi di Kota Bandung,

mengandung arti kasus Perselisihan Hubungan Industrial di Jawa Barat hampir

didominasi oleh Kota Bandung, dan kemudian yang diselesaikan melalui Perjanjian

Bersama dibandingkan dengan Jawa Barat, 20 persennya adalah penyelesaian kasus

PHI yang dilakukan Kota Bandung. Oleh karena itu perlu ada penyelesaian masalah

yaitu pada tahun berikutnya fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan

dan serikat pekerja harus lebih ditingkatkan, jika para pihak memahami peraturan

ketenagakerjaan yang berlaku, dimungkinkan akan menurunkan terjadinya perselisihan

hubungan industrial.

Target akhir RENSTRA di Tahun 2018, kasus yang dapat diselesaikan melalui Perjanjian

Bersama meningkat menjadi 58 persen, karena trend yang terjadi berdasarkan

Page 77: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

63 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

pengalaman setiap akhir masa jabatan seorang Kepala Daerah, suhu politik

meningkatkan, berkaitan dengan kondisi politik diluar kewenangan Disnaker biasanya

paling mudah mempropokasi para pekerja untuk dijadikan alat politik, sehingga sering

terjadi demo, akibatnya kegiatan perekonomian terganggu, bisa berdampak pada

terjadinya PHK. Maka untuk target ini tidak dapat diperjanjikan pada akhir RENSTRA

yang otomatis berakhirnya masa Jabatan Walikota Bandung untuk menetapkan target

dibawah Tahun sebelumnya.

3.! Indikator Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

Indikator ketiga dari target sasaran 4 Perlindungan Ketenagakerjaan yaitu Prosentase

pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek adalah, sama seperti indikator

kedua adalah target kinerja SPM urusan ketenagakerjaan. Tahun 2014 persentase 72,33

adalah 105.867 jumlah pekerja/buruh yang masuk program Jamsostek dari 146.374

pekerja/buruh berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Tahun 2013 realisasi

prosentase hanya 27,68 persen, dari 283,173 pekerja/buruh yang masuk program

Jamsostek, pembandingnya adalah jumlah Bekerja 1,047,235 orang berdasarkan data

BPS sehingga prosentase yang didapat lebih kecil.

Perbandingan Kota Bandung dengan Propinsi Jawa Barat sesuai Standar Pelayanan

Minimal yang ditetapkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Perbandingannya

seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.24

Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung

Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian pekerja/buruh yang

menjadi peserta program Jamsostek

Jumlah pekerja/buruh berdasarkan W.L. Persentase

Propinsi Jawa Barat 8.921.180 19.443.783 45,88

Kota Bandung 283.173 391.501 72,33

Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014

Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang selanjutnya disingkat JAMSOSTEK adalah suatu

perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa uang penggganti sebagian

dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa

atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil,

bersalin, hari tua, dan meninggal dunia. Penjaminan ini sangat penting bagi para

Page 78: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

64 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

pekerja/buruh sebagai upaya preventif bagi perlindungan diri sendiri maupun

keluarganya. Dari data di atas, Kota Bandung tingkat kesadaran perusahaan dan

pekerjanya sangat tinggi dalam hal keikutsertaan dalam penjaminan sosial

ketenagakerjaan, realisasi kepesertaan dari data pekerja/buruh yang menjadi peserta

program Jamsostek berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebesar 72,33 persen

sedangkan untuk Jawa Barat tingkat kepesertaannya masih dibawah 50 persen, yaitu

45,88 persen.

Jumlah pekerja 283.173 orang yang masuk menjadi peserta program Jamsostek di Kota

Bandung adalah 3,17 persen dari jumlah 8.921.180 peserta program Jamsostek

Propinsi Jawa Barat. Serta 19.443.783 orang pekerja/buruh di Jawa Barat,

pekerja/buruh terdaftar di Wajib Lapor hanya 2,01 persen di Kota Bandung yaitu

391.501.

Kekurang sadaran pengusaha akan tanggungjawabnya dimana Undang-Undang tentang

Jaminan Kesejahteraan Nasional (JKN) menyatakan semua masyarakat Indonesia wajib

mengikuti program penjaminan sosial, maka target Tahun 2014 kepesertaan Program

Jamsostek sebesar 72,33 persen sulit dilakukan, harapan jika para pejabat fungsional

mediator, dan fungsional pengawas ketenagakerjaan meningkatkan kinerjanya,

yaitu melakukan pembinaan, sosialisasi, dan pemeriksaan dan pengawasan

terhadap perusahaan yang melanggar peraturan ketenagakerjaan, khususnya untuk

indikator ini maka pada akhir Tahun 2018 target 82,97 persen akan terealisasikan.

4.! Indikator Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Indikator kelima adalah realisasi sebanyak 1.977

Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor

Ketenagakerjaan, sama dengan indikator nomor 1

adalah target baru hasil Reviu Tim Menpan,

sebetulnya indikator ini kurang tepat karena yang

diharapkan adalah ukuran seberapa banyak

perusahaan yang melaksanakan Wajib Lapor

Ketenagakerjaan yang mentaati peraturan norma

ketenagakerjaan, hanya pada Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja belum siap data, maka

khusus untuk Tahun 2014 indikator ini yang digunakan, Tahun 2015 diharapkan dapat

menyusun data sesuai dengan yang disarankan, yaitu dari rencana 2.101 perusahaan

yang melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, dapat dipilah berapa perusahaan

yang melaksanakan ketentuan norma ketenagakerjaan (dari 33 norma, minimal 5 atau

Page 79: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

65 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

10 norma dilaksanakan) karena makin meningkatnya jumlah perusahaan yang

melaksanakan norma ketenagakerjaan adalah bukti keberhasilan kinerja Dinas Tenaga

Kerja melalui Bidang Pengawasan dengan dibantu 14 orang fungsional Pengawas

Ketenagakerjaan (Umum dan spesialis) dalam melaksanakan pengawasan

ketenagakerjaan terhadap perusahaan.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan di atas,

diantaranya adalah :

1.! Meningkatkan kerjasama dan harmonisasi LKS Tripartit melalui peningkatan

volume rapat-rapat koordinasi dengan semua anggota Tim berdasarkan Surat

Keputusan Walikota Bandung.

2.! Semakin bertambahnya kasus perselisihan kepentingan yang sulit diselesaikan

secara damai (PB), sudah menjadi keharusan adanya penambahan tenaga

fungsional mediator PHI secara proporsional membandingkan dengan jumlah

7.124 perusahaan pada tahun 2014, sehingga mediator PHI dapat melaksanakan

fungsinya yang utama yaitu melakukan pembinaan hubungan industrial terhadap

perusahaan untuk pencegahan terjadinya perselisihan hubungan industrial secara

prefentif. Sehubungan tenaga fungsional mediator hanya tinggal 2 (dua) orang lagi,

maka selama ini hanya fungsi penyelesaian kasus yang masuk saja yang dapat

dilaksanakan. Yang terjadi seorang pejabat fungsional mediator tersita waktunya

hanya untuk menyelesaikan kasus saja.

3.! Fungsi pemeriksaan perusahaan yang dilaksanakan oleh fungsional Pengawas

Ketenagakerjaan perlu dimaksimalkan, misalkan menyelesaikan kasus

pelanggaran norma ketenagakerjaan secara tuntas, sehingga pada tahun

berikutnya kasus yang sama di perusahaan yang sama tidak muncul kembali.

3.2.5. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5

Pengangguran terutama di Pulau Jawa dapat sedikit teratasi melalui upaya mendorong

minat masyarakat untuk bertransmgirasi dengan penyuluhan dan pemberian stimulan

bagi yang siap diberangkatkan dengan motivasi dan penyampaian informasi positif.

Masih luasnya lahan di luar Pulau Jawa lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan.

Baik peluang berwirausaha maupun pekerjaan di perusahaan lebih terbuka lebar.

Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

Page 80: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

66 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.25 Analisis Pencapaian Sasaran 5 : Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

No. Indikator Sasaran Satuan

Kondisi Tahun2013 Realisasi

Tahun 2014 Target

Tahun 2014

Target Akhir (2018)

1 2 3 4 5 6 7

1.

Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa

-- 60 60 568

Target 60 Jiwa Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

dan berhasil dilaksanakan 100 persen adalah target

hasil Reviu Tim Menpan sesuai tupoksi dan

kewenangan Pemerintah Daerah sebagai pengganti

target penempatan transmigrasi yang tidak dapat

direalisasikan sehubungan adanya surat dari

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor

B.684/P2KTRANS/VI/2014 perihal pemenuhan

pembangunan kawasan transmigrasi tahun 2014, pagu APBN Perubahan

Kemmenakertrans ada Pengurangan Belanja pembangunan pemukiman transmigrasi

yang lokasinya adalah rencana lokasi penempatan transmigran Kota Bandung yaitu di

Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara. Padahal Memory of Understanding sudah

ditandatangani Walikota Bandung dan Bupati Muna, karena penetapan quota

penempatan transmigrasi ditentukan oleh Pemerintah Pusat, maka pemerintah daerah

tidak dapat melakukan upaya apapun untuk merealisasikan rencana yang sudah

ditetapkan dalam RENSTRA, realisasi penempatan transmigasi tahun 2014 sama seperti

tahun 2013 adalah Nol Persen berarti target tidak tercapai, maka setelah dilakukan

Reviu penentuan target kinerja menurut Tim Menpan disesuaikan dengan kewenangan

yang dimiliki atau diberikan kepada Pemerintah Daerah. Target 568 Calon Transmigran

terseleksi sudah direalisasikan di Tahun 2014 sebanyak 60 orang, 508 lagi sisa target di

akhir Tahun 2018 dalam kurun waktu empat tahun lagi diupayakan dilaksanakan

melalui sosialisasi program dan penyuluhan yang dilakukan di kewilayahan. Harapan

jika tidak ada permasalahan ketransmigasian di Pemerintah Pusat yang menjadi

Indikator Tujuan Renstra sesuai saran Tim Pra Evaluasi SAKIP dari Menpan dan RB

yaitu 10 Kepala Keluarga (KK) Calon Transmigran Siap Diberangkatkan di Tahun

2015 akan terealisasi.

Page 81: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

67 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3.2.6. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6

Selanjutnya pencapaian sasaran 6 Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja

Birokrasi, sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.26 Analisis Pencapaian Sasaran 6

Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

No. Indikator Sasaran Satuan Kondisi Tahun 2013

Realisasi Tahun 2014

Target Renstra

Tahun 2014

Target Akhir Renstra

1 2 3 4 5 6 1. Nilai Evaluasi AKIP Kategori 64,16 64,29 64,29 69

2. Prosentase Temuan

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

Persen

100 100 100 100

1.! Indikator Nilai Evaluasi AKIP

Hasil evaluasi AKIP yang disajikan adalah hasil evaluasi tahun 2013 karena untuk

evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2014 biasanya Dinas Tenaga Kerja

mendapatkan hasil penilaian dari Inspektorat pada Triwulan 3 Tahun 2015. Indikator

kinerja Nilai Evaluasi AKIP Tahun 2013 sesuai dengan yang diharapkan, walaupun

belum mencapai kategori Baik, tahun 2013 baru termasuk dalam kategori Cukup Baik

meningkat 0,13 dari Tahun 2012 sebesar 64,16, dan Tahun 2013 menjadi 64,29 yang

diperoleh dari 4 komponen besar manajemen kinerja meliputi Perencanaan Kinerja nilai

24,41; Pengukuran Kinerja nilai 16,37; Pelaporan Kinerja nilai 13,82; dan 9,69 untuk

nilai Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.

Komponen Perencanaan Kinerja AKIP skor tertinggi 35%. Hasil evaluasi Tim Penilaian

AKIP Inspektorat Dinas Tenaga Kerja mendapat nilai 24,41 menurut Tim Penilai AKIP

ada beberapa indikator yang dianggap belum memenuhi ketentuan, diantaranya adalah

penyajian target tahunan dalam RENSTRA Revisi belum memuat keseluruhan substansi

komponen target tahunan secara lengkap.

Komponen Pengukuran Kinerja nilai yang diperoleh sebesar 16,37 nilai yang paling ideal

22,5%. Permasalahannya adalah indikator kinerja dan target kinerja jangka pendek,

serta Perjanjian Kinerja belum menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU), padahal IKU

Disnaker sudah dibuat dan ditandangani Walikota Bandung, hanya karena tidak

Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Page 82: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

68 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

dilampirkan dalam Buku LAKIP Tahun 2013 dianggap belum menyusunnya. Mekanisme

penyusunan pengumpulan data kinerja harus dibuat SOP nya, dan reviu IKU belum

pernah dilakukan, serta dilakukan pemantauan secara berkala.

Komponen Pelaporan Kinerja nilainya sebesar 13,82; jika ingin mendapatkan nilai yang

tinggi maka indikator ini harus berada di posisi 20%. Nilai tahun 2014 sebesar 9,69.

Temuan Tim Penilai AKIP permasalahannya adalah bahwa LAKIP Tahun 2013

Disnaker, antara target capaian kinerja dengan Sasaran/Kinerja Organisasi belum

sesuai/ada beberapa sasaran/kinerja organisasi yang tidak mempunyai target

kinerja. Solusinya di Tahun 2015 penyusunan LAKIP yang diganti menjadi L.KIP

dibimbing secara konsisten oleh Bagian Orpad&RB Sekretariat Pemkot Bandung dengan

menghadirkan Tim Reviu dan Tim Pra Evaluasi SAKIP sampai dengan Juni 2015,

sehingga harapan Tahun 2018 mendapatkan Nilai 69 dapat direalisasikan.

2.! Indikator Sasaran Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti

Target 100%, realisasi sesuai Renstra yaitu semua temuan yang berkaitan dengan tugas

pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah ditindaklanjuti 100%.

Tabel 3.27 Potret Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam Ruang Lingkup Pengawasan Tahun

2013 - 2014

No. Unsur Kebijakan Tahun 2013 Tahun 2014 BPK RI Temuan Tindaklanjut Temuan Tindaklanjut

1. Kebijakan Daerah 1 Selesai 0 0 2. Kelembagaan 0 0 0 0 3. Pegawai Daerah 0 0 0 0

4. Keuangan Daerah 2 Selesai 1 Selesai

5. Barang Daerah 0 0 1 Selesai

Jumlah 3 Selesai 2 Selesai

Untuk hasil temuan BPK RI Tahun 2013-2014 masih ada 1 (satu) Rekomendasi yang

belum ditindaklanjut oleh Walikota Bandung, yaitu sehubungan dengan terjadinya

kelebihan pembayaran atas perjalanan dinas luar daerah pada Dinas Tenaga Kerja yang

mengakibatkan kerugian Daerah sebesar Rp.15.360.000,00 pada Tahun 2010 dan Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung pada tahun yang bersangkutan sudah mengembalikan

kelebihan pembayaran tersebut, hanya yang menjadi Temuan Hasil Pemeriksaan BPK

RI sampai dengan 30 Juni 2013, disampaikan pada Tahun 2014 Walikota Bandung

belum Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja

terkait yang lemah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian, tentunya

Page 83: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

69 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

hal ini bukan merupakan tugas dan tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung,

maka untuk indikator ini kami nyatakan selesai 100%, serta untuk status BT

(rekomendasi b) nomor 2 sudah ditindaklanjuti.

Kemudian hasil temuan pemeriksaan Berkala (reguler) oleh Inspektorat Kota Bandung

Nomor 700/009/I-Inspektorat tanggal 28 Pebruari 2014, sebagaimana tabel di bawah

ini:

Tabel 3.28 Tindaklanjut Hasil Temuan Pemeriksaan Berkala (Reguler oleh Inspektorat) Tahun 2014

No. Unsur Kebijakan Temuan Tindaklanjut 1. Kebijakan Daerah Nihil - 2. Kebijakan

Kelembagaan Nihil -

3. Pengelolaan Pegawai Daerah

"! Kelebihan pembayaran tunjangan anak Rp.1.422.442

"! Kekurangan kelengkapan dokumen pendukung SKUM PTK

Sudah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kembali ke Kas Daerah, dan dokumen sudah dilengkapi

4. Pengelolaan Keuangan Daerah

Kelebihan Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Daerah Dalam Propinsi Rp.1.710.000,00

Sudah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kembali ke Kas Daerah

Atas permasalahan nomor 3 (tiga) di atas Kepala Dinas Tenaga Kerja telah menegur

secara tertulis kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta pegawai yang

bersangkutan mengembalikan dan memenuhi dokumen sesuai ketentuan yang berlaku.

Kemudian untuk permasalahan nomor 4 Kepala Dinas telah menegur Bendahara

Pengeluaran secara tertulis atas kelalaiannya karena melakukan pembayaran uang

tidak memperhatikan Peraturan Wailkota Bandung tentang Standar Harga Satuan

Tetinggi Tahun 2013, dan pegawai yang bersangkutan mengembalikan kelebihan sesuai

ketentuan yang berlaku.

Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung tidak ditemukan adanya permasalahan mengani

pengelolaan administrasi barang/aset daerah.

Perlu diketahui bersama bahwa hasil pemeriksaan reguler BPK-RI atas Laporan

Keuangan Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014 Nol Temuan, juga Indikator Kinerja

Tujuan dan Indikator Kinerja Sasaran direalisasikan seratus persen/lebih. Ini

merupakan prestasi bagi seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang perlu

mendapat apresiasi.

Page 84: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

70 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3.2.7. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7

Selanjutnya pencapaian sasaran 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

satu indikator, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.29 Analisis Pencapaian Sasaran 7

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Perbandingan Tahun 2013 dan 2014

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi Tahun 2013

Target Renstra Tahun 2014

Realisasi Tahun 2014

Prosentase Capaian Kinerja

(perbandingan realisasi 2013 dengan 2014)

Target Akhir

Renstra

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Setelah Dikonversi

Nilai 70,5 62,00

78,85

8,35 70

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 2,82 - 3,15 0,33 -

1. Prosedur Pelayanan Nilai 2,91 - 3,22 0,31 -

2. Persyaratan Pelayanan Nilai 2,92 - 3,18 0,26 -

3. Kejelasan Petugas Pelayanan

Nilai 2,88 - 3,22 0,34 -

4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan

Nilai 2,83 - 3,22 0,39 -

5. Tanggungjawab Petugas Pelayanan

Nilai 2,85 - 3,01 0,16 -

6. Kemampuan Petugas Pelayanan

Nilai 2,87 - 3,17 0,30 -

7. Kecepatan Pelayanan Nilai 2,65 - 3,19 0,54 -

8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan

Nilai 2,89 - 3,16 0,27 -

9. Kesopanan dan Keramahan Petugas

Nilai 2,79 - 2,99 0,20 -

10. Kewajaran Biaya Pelayanan Nilai 2,91 - 3,37 0,46 -

11. Kepastian Biaya Pelayanan Nilai 2,79 - 3,31 0,52 -

12. Kepastian Jadwal Pelayanan Nilai 2,67 - 3,22 0,55 -

13. Kenyamanan Lingkungan Nilai 2,84 - 3,03 0,19 -

14. Keamanan Pelayanan Nilai 2,96 - 3,13 0,17 -

Sumber : Subbag Keu&Program Disnaker, diolah Tahun 2015

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Page 85: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

71 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Nilai Interval Konversi IKM dari 25 ke 43,75 mutu pelayanan D; dari 43,76 ke 62,50

mutu pelayanan C; interval 62,51 ke 81,25 mutu pelayanan B; kemudian interval 81,20

ke 100 mutu pelayanan A. Berdasarkan tabel di atas target penilaian IKM yang

direncanakan dengan skor 62, dari 150 responden yang disebar dengan 14 (empat belas)

variabel unsur pelayanan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN.2.2004, yaitu Unsur :

1).prosedur pelayanan; 2).persyaratan pelayanan; 3).kejelasan petugas pelayanan;

4).kedisiplinan petugas pelayanan; 5) tanggungjawab petugas pelayanan; 6).kemampuan

petugas pelayanan; 7).kecepatan pelayanan; 8).keadilan mendapatkan pelayanan;

9).kesopanan dan keramahan petugas; 10).kewajaran biaya pelayanan; 11).kepastian

biaya pelayanan; 12).kepastian jadwal pelayanan; 13).kenyamanan lingkungan; 14).dan

keamanan pelayanan. Sasaran survey adalah 27 Standar Operasional Pelayanan urusan

ketenagakerjaan (terlampir) hasilnya mendapatkan skor IKM Tahun 2014 nilai indeks

unit pelayanan setelah dikonversi = nilai indeks x nilai dasar (3,15 x 25) sama dengan

78,85 dan dikategorikan “Baik”, meningkat 8,35 persen dari Tahun 2013 sebesar

70,50, secara menyeluruh mutu kinerja pelayanan Dinas Tenaga Kerja mendapatkan

kategori BAIK, capaian kinerja melebihi yang ditargetkan menunjukkan 111,84 persen

berarti tercapai melebihi rencana yang ditetapkan. Kalau dilihat dari data di atas,

terdapat beberapa point/unsur yang progres peningkatannya lebih tinggi yaitu

Kepastian Jadwal Pelayanan meningkat 0,55%, Kecepatan Pelayanan meningkat

0,54%, dan Kepastian Biaya Pelayanan meningkat 0,52%. Selain itu ada juga progres

peningkatannya yang kurang yaitu Tanggungjawab Petugas Pelayanan hanya 0,16%,

Keamanan Pelayanan sebesar 0,17%, Kenyamanan Lingkungan pun hanya meningkat

0,19%. Jika dibandingkan dengan hasil survey IKM Kota Bandung dengan nilai 75,23,

kepuasan pelanggan terhadap layanan aparat Dinas Tenaga Kerja lebih tinggi. Berikut

tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.30 Tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang Tahun 2014

No. Bidang Jumlah SOP Nilai Nilai Tertinggi/Terendah

1. Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

7 80,50/B Tertinggi U6 (3,14)

Terendah U9 (2,57)

2. Penempatan Tenaga Kerja 9 78,22/B

Tertinggi U10 (3,33)

Terendah U9 (3,04)

3. Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek

4 72,78/B Tertinggi U6 (3,14)

Terendah U9 (2,57)

4. Pengawasan Ketenagakerjaan 7 81,79/A Tertinggi U10 (3,49)

Terendah U13 (3,00)

Page 86: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

72 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek di posisi terendah dengan nilai

72,78 karena bidang ini tugas pokok dan fungsinya adalah memediasi perselisihan antar

pekerja/buruh dan perusahaan di Kota Bandung. Survey dilakukan terhadap

perusahaan/pekerja yang sedang berselisih, dan atau yang sudah selesai dimediasi,

tentunya kepuasan pekerja dan pengusaha bisa sama atau bisa berbeda, ketika

kepentingan yang berselisih tidak terpenuhi maka hasilnya tentu akan menyatakan

tidak puas walaupun benar/sesuai secara norma/aturan hukum ketenagakerjaan.

Kemudian di bidang yang bersangkutan sangat kekurangan SDM fungsional mediator

(hanya 3 orang), sedangkan kasus perselisihan hubungan industrial yang terdaftar

setiap tahun lebih dari 100 kasus, dan memerlukan waktu yang lama untuk

penyelesaiannya.

Bidang Pengawasan mendapatkan nilai tertinggi 81,79 kategori A, hal ini selain SDM

fungsional pengawas ketenagakerjaannya terlatih dari 13 orang fungsional 5 orang

fungsional pengawasan spesialis. Pekerjaan (SOP) yang di survey adalah penerbitan

perijinan dan rekomendasi, pada umumnya perusahaan yang membutuhkannya karena

berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.

3.3.! Akuntabilitas Keuangan

Selama Tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan

tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Tenaga

Kerja Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung

DPA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung total nilai sebesar Rp.23.863.632.100,00

realisasi anggaran mencapai Rp.20.594.333.203,00 atau serapan dana APBD mencapai

86,30%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan dan Anggaran) Dinas Tenaga

Kerja Tahun 2014 sebesar Rp. 3.269.298.897,00. Hal ini merupakan upaya

penghematan penggunaan anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang

tidak dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai.

Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target

kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Setelah Reviu pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 87: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

73 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.31 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan Misi RENSTRA Tahun 2014

No. Misi Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi Anggaran (Rp.) Persen

1 Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya Meningkatkan kesempatan kerja

7.618,977.830,00

6.423.449.700,00

84,31%

2 Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan 3.937.796.000,00

3.381.442.664,00

85,87%

3 Meningkatkan Minat Bertransmigrasi

610.050.000,00

480.480.699,00

78,76%

4. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)

3.833.176.170,00 3.241.512.848,00 84,56%

Jumlah

16.000.000.000,00

13.526.885.911,00

84,54

Dari tabel di atas diketahui realisasi anggaran Tahun 2014 sebesar 84,54 persen, sisa

anggaran sebesar 15,46 persen, pemanfaatan anggaran sangat efisien karena

pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dengan 14 target kinerja tercapai

melebihi 100 persen yaitu mencapai 137.61 persen, jika dibanding dengan persentase

realisasi anggaran (137.61 dikurangi 84,54) selisih efisiensinya sebesar 53,07 persen.

Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Sasaran Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung, dilihat dari capaian kinerja Sasaran RENSTRA setelah reviu

dan anggaran yang digunakan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 3.32 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung Tahun 2014

No Sasaran Indikator Kinerja Capaian Kinerja (≥100%)

Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

1 Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat Pengangguran Terbuka

125,32 84,54 40,75

2 Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

1.! Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

2.! Jumlah Calon Wirausaha

Baru

101,79 82,36 19,43

Page 88: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

74 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

1.! Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

2.! Prosentase Pencari Kerja

Terdaftar yang Ditempatkan

308,99

89,49 219.5

4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

1.! Prosentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang Ketenagakerjaan

2.! Prosentase Kasus Yang

Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB)

3.! Prosentase Pekerja/Buruh

Yang Menjadi Peserta Program Jamsostek

100 85,87 14,13

5 Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

100 78,76 21,24

6 Meningkatnya Kapasitas Dan Akuntabilitas KInerja Birokrasi

1.!Nilai AKIP

2.!Prosentase Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti

100

84,98 15,02

7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

127,18 78,85 48.33

Pagu dan realisasi Anggaran berdasarkan sasaran dan tabel analisis efisiensi dan

efektifitas kinerja kegiatan menjadi lampiran LKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2014.

3.3.1.! Program Kegiatan Penunjang Pencapaian Pernyataan Kinerja

Keberhasilan pencapaian Pernyataan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2014 didukung dengan program/kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.33 Program Kegiatan Penunjang Pencapaian Pernyataan Kinerja

Tahun 2014 Sasaran Indikator Sasaran Target Program/Kegiatan

1.! Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

1.! Tingkat Pengangguran Terbuka

10,78 % Seluruh Program/Kegiatan Disnaker

2.! Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

2.! Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

81,23 % 1.! Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja a.! Kegiatan Peningkatan Kompetensi

dan Produktivitas Tenaga Kerja serta Kompetensi Lembaga Latihan Kerja

b.! Kegiatan Pemagangan Dalam Negeri

2.! Program Peningkatan Kesempatan Tenaga Kerja a.! Kegiatan Penyusunan Informasi

Bursa Tenaga Kerja

Page 89: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

75 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3.! Jumlah Calon Wirausaha Baru

1.120!ang 1.! Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja a.! Kegiatan Pendidikan dan

pelatihan keterampilan bagi pencari kerja

b.! Kegiatan Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah

2.! Program Peningkatan Kesempatan Tenaga Kerja a.! Kegiatan Pengembangan

kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan

b.! Kegiatan Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat

3.! Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja

4.! Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

3.000 Loker Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan : Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja

5.! Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

14,22 % Program Peningkatan Kesempatan Kerja a.!Kegiatan: Penyebarluasan Informasi

Bursa Tenaga Kerja b.!Kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja

4.! Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6.! Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan#

5,51 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan a.!Kegiatan Fasilitasi penyelesaian

prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial

b.!Kegiatan Penyusunan dan perumusan UMK Kota Bandung

6.! Prosentase Kasus yangdiselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

55,00 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan a.!Kegiatan Fasilitasi penyelesaian

prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial

b.!Kegiatan Penyusunan dan perumusan UMK Kota Bandung

7.! Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

72,33 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Kegiatan : Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

8.! Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

1.977 Perusahaan

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan a.! Kegiatan : Kegiatan Sosialisasi

berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

b.! Kegiatan Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

c.! Kegiatan Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja

7.!Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

9.! Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

60 Jiwa 1.! Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi a.! Kegiatan Peningkatan

kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan Antar Sektor dalam rangka pengembangan kawasan

Page 90: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

76 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

transmigrasi

b.! Kegiatan Pengerahan dan fasilitas perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM

2.! Program Transmigrasi Regional a.! Kegiatan Penyuluhan

Transmigrasi Regional

8.! Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

10.! Nilai Evaluasi AKIP 64,29 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

11.! Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

100 % 1.!Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan : Penyusunan Pelaporan prognosis realisasi anggaran

2.!Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3.!Program Peningaktan Sarana dan Prasaran Aparatur

4.!Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

9.! Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

12.! IKM 62,00 Seluruh Program / Kegiatan Pelayanan Publik Disnaker

3.3.2.! Realisasi Anggaran sesuai dengan Dokumen Perjanjian Kinerja

Pencapaian Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Tahun 2014 yang dituangkan dalam

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan pencapaian kinerja tahun pertama dari periode

2013-2018, uraian capaian sasaran berdasarkan realisasi anggaran dalam kurun waktu

1 (satu) tahun sebagai berikut :

Page 91: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

77 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.34 Penyerapan Anggaran pada setiap Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

sesuai dengan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2014

No Sasaran Indikator Sasaran Indikator Kinerja Anggaran (Rp.)

Target Realisasi % Pagu Indikatif Renstra

Realisasi tahun ke-1 (2014)

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Menurunnya Tingkat

Pengangguran Terbuka 1.! Tingkat Pengangguran

Terbuka 10,78 % 8,05% Turun 2,73%

16.000.000.000

13.526.885.911

84,54

2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

2.! Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

81,23 %

81,23 %

100 %

5.564.227.830

4.584.694.750

82,36 3.! Jumlah Calon Wirausaha

Baru 1.120 Orang 1.160 Orang 103,57%

3. Penempatan Tenaga Kerja

4.! Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 3.000 Loker 9.695 Loker 323,17%

2.054.750.000

1.838.754.950

89,49

5.! Prosentase Pencari Ke\rja terdaftar yang ditempatkan 14,22 % 41,92 % 294,80%

4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6.! Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan#

5,51 % 5,51 % 100% 3.937.796.000 3.381.442.664

85,87

7.! Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

55,00 % 55,00% 100%

8.! Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

72,33 % 72,33% 100%

9.! Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

1.977 Perusahaan

1.977 Perusahaan

100%

Page 92: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

78 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

5. 10.! Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

11.! Jumlah Calon Transmigran Terseleksi 60 Jiwa 60 Jiwa 100%

610.050.000

480.480.699

78,76

6. 12.! Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

13.! Nilai Evaluasi AKIP Nilai 64,29 64,29 100%

334.808.000

284.513.804

84,98

14.! Prosentase Temuan

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

100 % 100 % 100%

7.

13.!Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

14.! IKM

Nilai 62,00 79,73 128,60% 3.498.368.170 2.956.999.044 84,53

16.000.000.000

13.526.885.911

84,54%

Page 93: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

79 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Secara umum efektifitas anggaran terhadap capaian Misi dan Sasaran Dinas Tenaga

Kerja Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan efektif

terhadap capaian kinerja misi organisasi.

3.4.! Prestasi dan Penghargaan

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga KerjaKota Bandung

dilakukan secara optimal dengan mengerahkan sumber daya dan potensi yang dimiliki,

sehingga Dinas Tenaga KerjaKota Bandung telah memperoleh penghargaan yang

diberikan oleh pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan

penghargaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, sebagai berikut :

1.! Prestasi Tingkat Internasional

No. Prestasi Penerima Tahun - --- --- --

2.! Prestasi Tingkat Nasional

No. Prestasi Penerima Tahun 1. Tingkat kecelakaan

nihil (Zero Accident) Awards dari Menakertrans RI

1.! PT. Bio Farma (Persero) 2.! PT. Kimia Farma (Persero) 3.! PT. Masterindo Jaya Abadi 4.! PT. Pikiran Rakyat 5.! PT. GE Nusantara Turbine Services 6.! RS. Immanuel Bandung

2011

2. Penghargaan SMK3 Terbaik (bendera emas) dari Menakertrans RI

1.! PT. LEN Indonesia 2.! PT. Tanabe Abadi Indonesia

2011

3. Tingkat kecelakaan nihil (Zero Accident) Awards dari Menakertrans RI

1.! PT. Pikiran Rakyat 2.! RS. Immanuel Bandung 3.! PT. GE Nusantara Turbin 4.! PT. Meprofarm 5.! RS. Al Islam 6.! PT. Tanabe Indonesia 7.! PT. Masterindo Jaya Abadi

2012

4. Tingkat Kecelakaan Nihil (Zero Acident) Awards dari Menakertrans RI

Untuk 13 Perusahaan di Kota Bandung 2013

5. Penghargaan SMK3 Terbaik (Bendera Emas) dari Mennakertrans RI

1.! PT LEN; 2.! PT Arkindo Bandung; 3.! PT Gunakrya Nusantaran Tahun 2012

6. Tingkat Kecelakaan Nihil (Zero Acident) Awards dari Menakertrans RI

1.! PT Bio Farma; 2.! PT Kimia Farma; 3.! PT INTI;

2014

Page 94: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

80 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

4.! GE Nusantara; 5.! PT PINDAD 6.! PT TELKOM Japati; 7.! PT TELKOM Supratman; 8.! PT TELKOM Lembang; 9.! PT Tanabe Abadi; 10.! PT Masturindo; 11.! RS Al Islam; 12.! Bank Permata Astana Anyar; 13.! PT Harian PR; 14.! PT Daya Adira; 15.! RS Immanuel.

3.! Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat

No. Prestasi Penerima Tahun 2. Lembaga Kerjasama

Tripartit Award

Pemerintah Kota Bandung

2011

3. Jamsostek Award

1.! Walikota Bandung (Pembina Koordinasi Fungsional dengan Jamsostek Terbaik)

2.! PT. LEN (Peserta Terbaik perusahaan < 500 TK)

2012

4. -- -- 2013 5. Penghargaan BPJS

Award Tk. Propinsi Juara I

PT PINDAD 2014

4.! Prestasi lainnya (Tingkat KotaBandung)

No. Prestasi Penerima Tahun 1. Pekerja Teladan

1.! PT. LEN (Persero) (Dra. Almi

Simbolon) 2.! PT. Nobel Industries (Asep

Sukmana. R, Mari) 3.! PT. Famatex (Dede Nasripin) 4.! Savoy Homann Bidakarta Hotel

(Gagan Andaria) 5.! PT. Dirgantara Indonesia (Sidik

Asianto)

2011

2. Pekerja Teladan

1.! Prestu Hartini (Sheraton Bandung Hotel & Towers)

2.! Heni Wijaya (RS. Muhammadiyah Bandung)

3.! Aneka Ningsih (Grand Hotel Preanger)

4.! Wagiyanto (PT. Multi Garmen Jaya)

5.! Iwa Kartiwa (Grand Hotel Preanger)

6.! Wahyu Purnama (RS. Muhammadiyah Bandung

2012

Page 95: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

81 Bab 4 Penutup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung Tahun 2014 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas

penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung Tahun 2014. Penyusunan LKIP ini merupakan amanat yang

tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP), sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan

yang baik sesuai harapan semua pihak.

LKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 ini menggambarkan

kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang

telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, kinerja

anggaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan

kegagalan.

Tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung menetapkan 7 sasaran

dengan 14 indikator kinerja sasaran strategis yang dituangkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2014 dengan

rincian pencapaian sasaran sebagai berikut :

•! Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai capaian menurun 2,73% atau

interpretasi melebihi target

•! Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai capaian 100% dan 103,57%

atau interpretasi melebihi target

•! Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan nilai capaian 323,17% dan 294,80%

atau interpretasi melebihi target

•! Sasaran 4 terdiri dari 4 indikator dengan nilai 100% atau interpretasi tercapai

•! Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100% atau interpretasi tercapai

•! Sasaran 6 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 100% atau interpretasi tercapai

•! Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 127,55% atau interpretasi

melebihi target

Selama Tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka

menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target

kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung total nilai

sebesar Rp.23.863.632.100,00 realisasi anggaran mencapai

Rp.20.594.333.203,00 atau serapan dana APBD mencapai 86,30%, dengan

Page 96: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

82 Bab 4 Penutup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan dan Anggaran) Dinas Tenaga Kerja Tahun

2014 sebesar Rp. 3.269.298.897,00. Hal ini merupakan upaya penghematan

penggunaan anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang tidak

dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai.

Secara efektif anggaran tersebut telah mewujudkan capaian kinerja untuk

menunjang pencapaian Misi dan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. hal

tersebut menunjukan bahwa perencanaan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

masuk dalam kategori memuaskan, namun masih belum maksimal, efektif dan

efisien dalam upaya meningkatkan kinerja serta pencapaian Visi dan Misi Kota

Bandung.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga

Kerja Kota Bandung ini, adalah merupakan gambaran Kinerja Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung selama satu tahun.

Bandung, 2015

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Drs. H. HERRY MOCH. DJAUHARI, MM. Pembina Utama Muda IV/c

NIP. 19600411 198603 1004

Page 97: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

PEMERINTAH*KOTA*BANDUNG*DINAS*TENAGA*KERJA*

!!!!!!!

PROSEDUR*BAKU*PELAKSANAAN*KEGIATAN/*STANDAR*OPERASIONAL*PROSEDUR*(SOP)*

!!

****

PENGUMPULAN*DATA*DINAS*DI*LINGKUNGAN*DINAS*TENAGA*KERJA*KOTA*BANDUNG*

*

Page 98: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

!Nomor!SOP!!!!!!!

*PEMERINTAH*KOTA*BANDUNG*

DINAS*TENAGA*KERJA*

1!Januari!2015!Tgl!Pembuatan!!!Tgl!Revisi!!!Tgl!Pengesahan!!

Kepala!Dinas!Tenaga!Kerja!!Kota!Bandung!

!!

Drs.!H.!Herry!Moch.!Djauhari,!MM!Nip.!!19600411!198603!1!004!

Disahkan!Oleh!

Pengumpulan!Data!Dinas!!

Nama!SOP!*

Kualifikasi!Pelaksana!Dasar!Hukum!1.! Kepala!Dinas!!miimal!S2!2.! Sekretaris!!minimal!S1!3.! Kepala!bidang!miimal!S1!4.! Ka!sub!bag!/Kepala!Seksi!Minimal!!S1!5.! JFU!Minimal!!S1!!

1.! Peraturan!Presiden!Nomor!8!Tahun!2006!Tentang!Pelaporan!Keuangan!dan!Kinerja!Instansi!Pemerintah!2.! Instruksi!Presiden!Nomor!7!Tahun!1999!Tentang!Akuntabilitas!Kinerja!Instansi!PemerintahU!3.! Keputusan! Lembaga! Administrasi! Negara! Nomor! 239! Tahun! 2003! Tentang! Perbaikan! Pedoman! Penyusunan!

Pelaporan!Akuntabilitas!Kinerja!Instansi!PemerintahU!4.! Peraturan! Menteri! Pendayagunaan! Aparatur! Negara! dan! Reformasi! Birokrasi! Nomor! 29! Tahun! 2010! Tentang!

Pedoman!Penyusunan!Penetapan!Kinerja!dan!Pelaporan!Akuntabilitas!Kinerja!Instansi!Pemerintah.!5.! Peraturan!Pemerintah!No.!108!Tahun!2000,!tentang!Pertanggungjawaban!Kepala!DaerahU!6.! Peraturan!Daerah!Kota!Bandung!Nomor!13!tahun!2007!Tentang!Pembentukan!Susunan!Organisasi!Dinas!DaerahU!

dirubah! dengan! Perda! No.! 13/! 2009! Tentang! ! Perubahan! Atas! Perda! Kota! Bandung! No.! 13/2007! Tentang!Pembentukan!Susunan!Organisasi!Dinas!DaerahU!dirubah!kembali!dengan!Perda!No.!05/2013!Tentang!Perubahan!Kedua!Atas!Perda!Kota!Bandung!No.!13/2007!Tentang!Pembentukan!!dan!Susunan!Organisasi!!Dinas!Daerah!Kota!BandungU!

7.! Perwal!Kota!Bandung!No.!265/2008! tentang!Pembentukan!dan!Susunan!Organisasi!UPT!pada!Lembaga!Teknis!Daerah!dan!Dinas!Daerah!di!Lingkungan!Pemerintah!Kota!BandungU!

8.! Perwal!Kota!Bandung!No.!475/2008!tentang!Rincian!Tupoksi!Satuan!Organisasi!pada!Dinas!Daerah!Kota!Bandung!Peralatan/Perlengkapan!Keterkaitan!1.!Dokumen!Perencanaan!!2.!Format!Pelaporan!dan!Aplikasinya!(Silakip)!3.!Komputer!4.!Printer!5.!ATK!

SOP$Penyusunan$RENSTRA$SOP$Penyusunan$RENJA$SOP$Penyusunan$RKT$

Pencatatan!dan!Pendataan!Peringatan!1.! Pengumpulan!data!harus!berdasarkan!kebutuhan!2.! Pengumpulan!data!setiap!bulan!dari!masingZmasing!Bidang!

dan!UPT!paling!lambat!tanggal!5!setiap!bulannya!3.! Pengumpulan!data!yang!sifatnya!insidentil!untuk!memenuhi!

pengukuran!pencapaian!kinerja!agar!disampaikan!dengan!segera!sesuai!waktu!.!

4.! Data!agar!disampaikan!dengan!tepat!dan!akurat!!!

SOP!Penyusunan!Pengumpulan!data!Dinas!di!Lingkungan!Dinas!Tenaga!Kerja!Kota!Bandung!ini!harus!dilaksanakan!dengan!baik,!jika!tidak!maka!data!yang!disajikan!kemungkinan!kurang!akurat!

G EM AH R IP A H W IB A W A M U K T I

Page 99: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

Uraian*Prosedur*

Pelaksana* Mutu*Baku*

Ket*Kepala*Dinas* Sekretaris* Bidang** Kasubag*Keu*&*

Prog*

*JFU*

*Kelengkapan*

*Waktu*

*Output*

1.! !Memberi!!arahan/disposisi!kepada!Sekretaris! untuk! melaksanakan!pengumpulan!data!dinas!!!

! ! ! ! ! Z! Surat!Z! Disposisi!!

10!menit! Z! Surat!Z! Disposisi!

!

2.! !Memberi! arahan! kepada!kasubbag! untuk! menyiapkan!bahan/nota! dinas! untuk!pengumpulan! data! dinas! sesuai!kebutuhan!

! ! ! ! ! Z! Surat!Z! disposisi!

10!menit! Z! Surat!disposisi!

!

3.! !Menerima,! menelaah! dan!selanjutnya! bersama! JFU!mempersiapkan! bahan!pengumpulan!data!dinas!!

! ! ! ! ! Z! Surat!Z! disposisi!

30!menit! Z! Surat!disposisi!

!

4.! !Kepada! bidang! menyampaikan!bahan!kebutuhan!data!dinas!

! ! ! ! ! Z! Surat!Z! disposisi!

2!jam! Z! Surat!disposisi!

!

5.! !Menerima,!menginventarisasi!data!dinas! dari! bidang! kemudian!diserahkan!kepada!kasubbag!!

! ! ! ! ! Z! data!! 2!hari! Z! data!

!!

6.! !Menerima! hasil! inventarisasi! data!dari!seluruh!bidang!!!

! ! ! ! ! Z! data!! 1!jam! Z! data!

!!

7.! !Menerima! dan! menelaah!rekapitulasi! data! dari! bidang!sesuai! kebutuhan! kemudian!!disampaikan! kepada! Kepala!Dinas!

! ! ! ! ! Z! data!! 1!jam! Z! data!

!!

8.! !Menerima,! dan! mengoreksi! data!dinas! ! !koreksi! ! ! ! Z! data!

! 1!jam! Z! data!!!

!

!

9.! !Menggandakan! dan!mengarsipkan!data!dinas!!!!!!!

! ! ! ! ! Z! data!! 1!hari! Z! data!

! !

mulai!

Ya

tidak

selesai!

Page 100: LAKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2015

Uraian*Prosedur*

Pelaksana* Mutu*Baku*

Ket*Kepala*Dinas* Sekretaris* Bidang** Kasubag*Keu*&*

Prog*

*JFU*

*Kelengkapan*

*Waktu*

*Output*

10.! !Jika! dibutuhkan! oleh! Instansi!terkait! dapat! menyampaikan! /!mengirimkan! data! ke! Instansi!terkait!sesuai!permintaan!

! ! ! ! ! Z! ! ! Z! ! !

Bandung!1!Januari!2015!KEPALA!DINAS!TENAGA!KERJA!

KOTA!BANDUNG!!!!

Drs.!H.!HERRY!MOCH.!DJAUHARI,!MM!Pembina!Utama!Muda!

Nip.!19600411!198603!1!004!!