13
LAMPIRAN ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

LAMPIRAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3572/9/MULASIH - LAMPIRAN.pdf · teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44) ... aku melihat Tupai

  • Upload
    lemien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAMPIRAN

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

No Etika Lingkungan Kutipan 1 Sikap Hormat

Terhadap Alam

“Kita juga harus menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, binatang, dan manusia. Benar kan, Cil?”kata Burung sambil bertanya. “Benar…benar,” kata Kancil senang. (KSP: 44:45) “Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil. “Mengapa?” tanya Kura-kura. “Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

2 Tanggung Jawab

“Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil “Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon.Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan. “Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29) “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35) “Benar, tapi tidak hanya itu saja. Sebenarnya air juga bermanfaat untuk minum, mandi, mencuci, dan menyiram tanaman,” kata Kancil memberi tahu. “Disaat kekurangan air seperti ini, kita baru bisa tahu betapa pentingnya air,” “Wah, banyak sekali manfaat air, Cil,” kata Kerbau kaget. “Ya, jadi karena manfaat yang banyak itulah kita tidak boleh membuang-buang air untuk sesuatu yang tidak perlu. Kita harus berhemat menggunakan air,” kata Kancil.(KJD: 66-67)

3 Solidaritas Kosmis

“Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil “Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon. Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan. “Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29) “Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil. “Mengapa?” tanya Kura-kura. “Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44) “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

4 Kasih Sayang dan Keperdulian Terhadap Ala

“Ya, aku janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” kata Monyet menyesal. “Bagus, lingkungan juga sahabat kita. Jadi, kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih,” kata Kancil dengan semangat.(KSP; 26-27) “Kita juga harus menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, binatang, dan manusia. Benar kan, Cil?”kata Burung sambil bertanya. “Benar…benar,” kata Kancil senang. (KSP: 44:45)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa

5 Tidak Merugikan “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35) “Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

“Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon.Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan. “Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29) “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35) “Benar, tapi tidak hanya itu saja. Sebenarnya air juga bermanfaat untuk minum, mandi, mencuci, dan menyiram tanaman,” kata Kancil memberi tahu. “Disaat kekurangan air seperti ini, kita baru bisa tahu betapa pentingnya air,” “Wah, banyak sekali manfaat air, Cil,” kata Kerbau kaget. “Ya, jadi karena manfaat yang banyak itulah kita tidak boleh membuang-buang air untuk sesuatu yang tidak perlu. Kita harus berhemat menggunakan air,” kata Kancil.(KJD: 66-67)

“Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil “Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon. Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan.

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

“Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29) “Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil. “Mengapa?” tanya Kura-kura. “Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44) “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35) “Ya, aku janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” kata Monyet menyesal. “Bagus, lingkungan juga sahabat kita. Jadi, kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih,” kata Kancil dengan semangat.(KSP; 26-27) “Kita juga harus menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, binatang, dan manusia. Benar kan, Cil?”kata Burung sambil bertanya. “Benar…benar,” kata Kancil senang. (KSP: 44:45)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35) “Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil. “Mengapa?” tanya Kura-kura. “Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44) “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan. “Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal. Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,” “Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35) “Hmm…bagaimana caranya agar kita dapat makanan, Cil?”Kura-kura bertanya lagi. “Kita sebaiknya mengumpulkan beberapa buah di hutan,” jawab Kancil semangat. “Benar-benar,” teriak Kura-kura. (KJD:40)

6 Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam

Akhirnya Kancil memiliki sebuah kebun. dia pun sangat senang karena di kebun itu juga terdapat banyak makanan kesukaannya yaitu timun. Dia juga

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

tidak lupa berbagi kepada teman-temannya. Setiap pagi Kancil selalu menyiram kebunnya dan menjaga kebersihannya. Jadi, tidak heran kalau kebun timunnya terlihat subur. (KSA:52) “Hmm..memangnya kalau aku mancing, aku bisa jadi pintar ya, Cil?”Tanya anak gembala. “Ya, kamu akan mengetahui banyak jenis ikan yang ada di sungai. Kalau ikan hasil tangkapanmu dimasak, maka kamu akan menjadi sehat, kuat, dan pintar, karena ikan adalah hewan dengan nilai protein yang tinggi,” jawab Kancil menjelaskan. (KSP: 67)

7 Keadilan

“Hmm….kalau begitu aku akan menanam banyak pohon di halaman rumahku agar udara yang ku hirup segar,” kata Anjing semangat. “Bagus!”kata Kancil. “Tapi bagaimana caranya?” tanya Anjing, bingung. “Tenang, kita minta saja beberapa bibit pohon pada Pak Tani!” jawab Kancil. Keesokan harinya. Anjing pergi ke rumah Pak Tani untuk meminta beberapa bibit pohon. Pak Tani setuju dan memberikan beberapa bibit pohon untuk ditanam. Kemudian Kancil dan Anjing menanam bibit-bibit pohon itu. Mereka juga tidak lupa menyiraminya agar bibit-bibit pohon itu cepat tumbuh besar dan berbuah. (KJD: 52-54) Akhirnya, Kancil dan Kura-kura pulang bersama ke rumah dan menunggu sampai hujan benar-benar berhenti. Setelah itu mereka akan bersiap kembali menanam pohon pisang yang hanyut.(KJD: 7)

“Benar Cil. Makanya, kita harus menanam kembali pohon itu agar tidak banjir dan hutan kita semakin indah dan hijau. Yang paling penting, pohon itu menghasilkan oksigen. Oksigen adalah gas yang kita perlukan untuk bernapas,” kata Kura-kura semangat.(KJD:10)

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

Dalam seri ini, kancil digambarkan secara unik sebagai binatang yang senang

bersahabat dengan siapa saja, baik dengan sesama maupun dengan alam. Ayo kita

belajar lebih mencintai lingkungan dan menyayangi teman melalui kisah Kancil

Sahabat Alam karya Litda Ir. (81 halaman berwarna)

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

Dalam seri ini, kancil digambarkan secara unik sebagai binatang yang senang

bersahabat dengan siapa saja, baik dengan sesama maupun dengan alam. Ayo kita

belajar lebih mencintai lingkungan dan menyayangi teman melalui kisah Kancil Jadi

Detektif karya Litda Ir. (69 halaman berwarna)

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

Dalam seri ini, kancil digambarkan secara unik sebagai binatang yang senang

bersahabat dengan siapa saja, baik dengan sesama maupun dengan alam. Ayo kita

belajar lebih mencintai lingkungan dan menyayangi teman melalui kisah Kancil sang

Penyelamat karya Litda Ir. (82 halaman berwarna)

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013

Riwayat Penulis

MULASIH, Tulisannya yang berupa esai, cerpen, cernak dan puisi dipublikasikan di Suara Merdeka, Wawasan, Bobo, Mentari Jawa Pos, Lampung Post, Korcil Kedaulatan Rakyat, Kompas Anak, Minggu Pagi, Koran Merapi, Tabloid Cempaka, Tabloid Nova, Suara Pembaruan, Radar Banyumas, Harian Banyumas, Majalah Mayara, Story dan lain-lain.

Bergiat di Komunitas Rumah Ajaib (KRA) Purwokerto dan Komunitas Taman Pelangi UMP, Pembimbing di kelas menulis Jemari Pelangi Banyumas dan kelas menulisa STAIN Purwokerto. Buku bacaan anaknya yang sudah terbit adalah novel anak Tujuh Kebaikan Dido Lebah di Negeri Kesedihan (Yogyakarta: Pustaka Anak, 2011); kumpulan cerpen Pangeran Lupa (Yogyakarta: Pustaka Ceria, 2011); Negeri Kejujuran (Surabaya: Ilalang Press, 2010); Kumpulan Fabel Binatang (Yogyakarta: Pustaka Anak, 2012). Kisah Dari Negeri Dongeng Yogyakarta: Pustaka Anak, 2012), Kerajaan Pohon Ceria (Yogyakarta: Pustaka Anak, 2012), Pondok Senja (Semarang; Dahara Ceria, 2013) Kisah Princess di Negeri Buah (Jakarta; BIP Gramedia, 2012), Kisah Princess di Negeri Bunga (Jakarta; BIP Gramedia,2012), Klimaks (Jakarta; Pelangibooks,2013) Petualangan Irene di Negeri Mimpi (Jakarta; Pustaka Alkautsar, 2013) cerpen terantologikan dalam Lelaki yang Dibeli (Purwokerto: Grafindo, 2010), Nyanyian Kesetiaan (Purwokerto: Obsesi Press 2012) dan antologi esai Indonesia Hari Esok (Purwokerto: Grafindo, 2012) Prestasi menulisnya adalah menjadi Juara Ke-1 Lomba Penuliasan Esai Kabupaten Banyumas (2010), Juara 2 Lomba Penulisan Esai seJawa Tengah (2010) Juara Ke-1 Lomba Penulisan Cerpen Peksiminas di Makassar (2012). Juara Ke-2 Penulisan Puisi Peksimitas (2012), Juara Ke-2 Penulisan Cerpen Peksimitas (2012). . Juara Ke-3 Penulisan Cerpen Peksimida di Surakarta (2012.) Juara Ke-1 Penulisan Proposal-Karya Ilmiah Pekan Kegiatan Mahasiswa UMP (2011), dan Mendapat Bantuan PKM dari Dikti tahun 2012. Sekarang bertempat tinggal di Desa Kuta Rt. 08 Rw. 02 Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang 52356, E-mail: [email protected]. Telp. 085642817776.

ETIKA LINGKUNGAN PADA ...,MULASIH,PBSI FKIP, UMP 2013