86
LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR : 14.1/SE/DC/2007 TANGGAL : 22 AGUSTUS 2007 TENTANG TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

NOMOR : 14.1/SE/DC/2007 TANGGAL : 22 AGUSTUS 2007

TENTANG

TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

ANTAR UNIT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Page 2: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

DAFTAR ISI

BAB I UMUM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

A. Tugas Pokok dan Fungsi . . . . . . . . . . 1 B. Maksud, Tujuan dan Tindak Lanjut . . 2

C. Penerapan Manajemen Risiko . . . . . . 3

D.Monitoring Evaluasi dan Supervisi . . . . 3

BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN

SERTA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DIBIDANG CIPTA KARYA . . . . . . . . . . . . 4 A. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

A.1. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

DJCK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 A.2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja)

Ditjen Cipta Karya . . . . . . . . . . . . . . 9 A.3. Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA-KL) Direktorat Jenderal Cipta Karya . . . . . . . . . . . . 15

A.4. Penyusunan Daftar Isian Pelaksana-

An Anggaran (DIPA) DJCK . . . . . . . . 18 A.5. Penyusunan Evaluasi Kinerja . . . . . . 22

B. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENYU-

SUNAN NSPM UNTUK AIR MINUM, AIR LIMBAH, PERSAMPAHAN DAN FASOS-FASUM

LAINNYA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

Page 3: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

DAFTAR ISI

B. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENYU- SUNAN NSPM UNTUK AIR MINUM, AIR

LIMBAH, PERSAMPAHAN DAN FASOS-FASUM LAINNYA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

B.1. Penyusunan Undang-Undang Tentang Norma (N) Bidang Cipta Karya . . . . . . . . 26

B.2. Penyusunan Standar (S) . . . . . . . . . . . . 32 B.3. Penyusunan Undang-Undang Tentang

Pedoman dan Manual (PM) Bidang Cipta

Karya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

C. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI FASILITASI PEMBANGUNAN DAN

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PERMU- KIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN . . . . 43

D. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBIA-

YAAN DAN POLA INVESTASI AIR MINUM DAN SANITASI MELALUI KERJASAMA PEME

RINTAH, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT

SERTA STANDARISASI BIDANG PERMUKIMAN AIR MINUM, PENYEHATAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN, DAN TATA BANGUNAN . . . 48

Page 4: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

DAFTAR ISI

E. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM BAGI PENGEMBANGAN

KAWASAN PERUMAHAN RAKYAT . . . . . . 53

F. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI FASILITASI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DALAM RANGKA

PEREMAJAAN KAWASAN . . . . . . . . . . . . 57

G. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN UNTUK KAWASAN KUMUH/

NELAYAN, PERDESAAN, DAERAH PERBATASAN DAN KAWASAN TERPENCIL

DAN PULAU-PULAU KECIL . . . . . . . . . . . 61

H. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN

RAWAN AIR MINUM . . . . . . . . . . . . . . . 66

I. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENGAWA SAN PEMBANGUNAN GEDUNG, DAN PENGE-

LOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70

Page 5: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

DAFTAR ISI

I.1.Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelengga

raan Bangunan Gedung dan Penataan Lingku ngan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70

I.2.Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penataan

Dan Revitalisasi Bangunan Kawasan

Bersejarah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75

I.3.Pembinaan Teknis dan Pemberdayaan Komu

nitas Serta Pengembangan Keswadayaan

Masyarakat Dalam Penataan Lingkungan . . 80

I.4.Pembinaan dan Bantuan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Tangga. . . 85

J. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PENANGGULANGAN DARURAT DAN

PERBAIKAN KERUSAKAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN AKIBAT BENCANA ALAM DAN

KERUSUHAN SOSIAL . . . . . . . . . . . . . . . . . 89

K. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

FUNGSI PELAKSANAAN URUSAN ADMINIS TRASI DIREKTORAT JENDERAL DAN PEMBER

DAYAAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM BIDANG CIPTA KARYA . . . . . . . . . . . . . . . . 93

Page 6: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

DAFTAR ISI

L. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN

SISTEM INFORMASI DILINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA . . 98

Page 7: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Lampiran Surat Edaran Dirjen. Cipta Karya Nomor : 14.1/SE/DC/2007 Tanggal : 22 Agustus 2007

BAGIAN PERTAMA URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BAB I UMUM

A. TUGAS POKOK & FUNGSI

Berdasarkan PERMENPU No. 286 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum, telah ditetapkan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu : 1. penyusunan kebijakan, program & anggaran, serta evaluasi kinerja pembangunan bidang

Cipta Karya. 2. pembinaan teknis dan penyusunan NSPM untuk air minum, air limbah, persampahan,

drainase, terminal, pasar dan fasos-fasum lainnya. 3. fasilitasi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan dan

perdesaan. 4. pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi air minum dan sanitasi melalui

kerjasama pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, serta standarisasi bidang permukiman, air minum, penyehatan lingkungan permukiman, dan tata bangunan.

5. penyediaan infrastruktur PU bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat. 6. fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan. 7. penyediaan infrastruktur pemukiman untuk kawasan kumuh/nelayan, perdesaan, daerah

perbatasan, kawasan terpencil, dan pulau-pulau kecil. 8. penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air. 9. pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan bangunan gedung, dan pengelolaan

bangunan gedung dan rumah negara. 10. penanggulangan darurat dan perbaikan kerusakan infrastruktur permukiman akibat

bencana alam dan kerusuhan sosial. 11. pelakasaan urusan administrasi Direktorat Jenderal dan pemberdayaan kapasitas

kelembagaan & SDM bidang Cipta Karya. Pelaksanaan Fungsi diatas dibagi habis kepada setiap unit kerja di lingkungan Drektorat Jenderal Cipta Karya yang terdiri dari :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal. 2. Direktorat Bina Program; 3. Direktorat Pengembangan Permukiman; 4. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan; 5. Direktorat Pengelolaan Air Minum; 6. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman;

Karena sifatnya yang sektoral maka tidak setiap fungsi hanya dilakukan oleh satu unit kerja, tetapi terdapat satu fungsi seperti fungsi Pembinaan Teknis dan Penyusun NSPM (Norma Standar Pedoman Manual) dilakukan oleh semua unit kerja sesuai dengan Sektor/Substansinya masing-masing.

Page 8: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

B. MAKSUD, TUJUAN DAN TINDAK LANJUT

Disadari bahwa pelaksanaan Fungsi-Fungsi tersebut memerlukan pengaturan lebih lanjut. Oleh sebab itu perlu dibuat Tata Laksana dan Tata Hubungan Kerja Antar Unit Kerja, yang dimaksudkan untuk memberikan kejelasan serta mengurangi tumpang tindih (over lapping) kegiatan antar unit Eselon II, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berjalan efektif dan efisien, serta transparan dan akuntabel. Hal-hal yang menyangkut Tata Laksana dan Tata Hubungan Kerja yang memerlukan pengaturan lebih lanjut ditetapkan oleh pejabat eselon 2 yang bertanggung jawab pada fungsi tersebut yang memerlukan pengaturan yang lebih detail.

C. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Setiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya wajib melakukan pengukuran/penaksiran risiko atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Metodologi dan teknik penerapan manajemen risiko akan diatur lebih lanjut dalam buku pedoman yang terpisah.

D. MONITORING EVALUASI DAN SUPERVISI

Monitoring Evaluasi adalah kegiatan monitoring yang dilakukan oleh fihak/unit lain dalam mengevaluasi atas hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.

Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan guna menjaga mutu kualitas pekerjaan serta sesuai prosedur pelaksanaan. Supervisi merupakan

tugas melekat dari setiap unit kerja.

Page 9: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

BAB II

PELAKSANAAN FUNGSI PENYUSUNAN KEBIJAKAN PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DI BIDANG CIPTA KARYA

A. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYUSUNAN KEBIJAKAN,

PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA.

A.1. PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL

CIPTA KARYA. 1). Pengertian

Rencana strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Renstra DJCK adalah Rencana Strategis yang memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Sedangkan rancangan renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya yang selanjutnya disebut Ranrenstra DJCK adalah Konsep atau rancangan yang disiapkan oleh masing-masing eselon 2 sebagai bahan masukan Cipta Karya. Bahan masukan rancangan renstra adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2). Unit Kerja Terkait

Dalam penyusunan Ranrenstra DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Ranrenstra DJCK adalah sebagai berikut :

a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan penyusunan Ranrenstra DJCK

b. Direktorat teknis dan Sekretariat DJCK memberikan masukan berupa materi ( program & kegiatan ) untuk Direktorat Bina Program dalam penyusunan Ranrenstra DJCK, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Ranrenstra DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk:

a. Memberikan arahan. b. Melakukan reviu rancangan renstra. c. Menetapkan rancangan Renstra Direktorat. d. Menyampaikan rancangan Renstra Direktorat Jenderal ke Menteri.

3). Jadual Waktu

Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu penyusunan Ranrenstra DJCK kepada unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK. Unit kerja eselon 2 wajib menepati waktu sesuai jadual yang telah ditetapkan.

4). Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Renstra DJCK

Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Renstra DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Renstra DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Page 10: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Renstra Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Renstra DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5). Reviu Renstra Direktorat Jenderal Direktorat Bina Program melakukan revieu pada tahun ke tiga atas hasil pelasksanaan renstra. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan Rancangan Renstra dalam pedoman ini.

6). Sosialisasi Renstra DJCK Sosialisasi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rancangan Renstra a. Direktorat Bina Program mempersiapkan arahan Direktur Jenderal Cipta Karya

untuk penyusunan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk 5 (lima) tahun kedepan dengan acuan : - Hasil evaluasi kinerja pembangunan bidang Cipta Karya, - Data Kondisi infrastruktur bidang Cipta Karya sampai dengan tahun terakhir, - Petunjuk Departemen Pekerjaan Umum untuk penyusunan rancangan

Renstra Departemen Pekerjaan Umum yang berisi Rancangan Awal RPJM Nasional dari Bappenas sebagai pelaksanaan Undang-Undang RPJP Nasional.

b. Arahan yang disusun oleh Direktorat Bina Program disampaikan kepada Ditjen

untuk dimintakan persetujuan, dan disampaikan kepada Direktorat Teknis dan Sekretariat DJCK.

c. Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun

masukan rancangan Renstra masing-masing sektor/substantif. Dalam menyusun masukan mengacu pada arahan Direktur Jenderal Cipta Karya. Masukan tersebut paling lambat satu minggu setelah diterimanya arahan Direktur Jenderal Cipta Karya dan disampaikan kepada Direktorat Bina

Page 11: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Program. d. Direktorat Bina Program menyelenggarakan pembahasan intern bersama-sama

dengan Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk merumuskan dan menyepakati usulan masing-masing Direktorat Teknis dan Sekretariat DJCK menjadi Ranrenstra DJCK.

e. Direktorat Bina Program menyusun Ranrenstra yang telah disepakati untuk

dimintakan persetujuan Direktur Jenderal Cipta Karya.

f. Setelah Ranrenstra disetujui Direktur Jenderal, Direktorat Bina Program menyampaikan rancangan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya kepada Departemen Pekerjaan Umum sebagai masukan penyusunan Ranrenstra Departemen Pekerjaan Umum selambat-lambatnya satu minggu setelah pembahasan intern.

g. Ranrenstra DJCK akan diproses Departemen Pekerjaan Umum menjadi Ranrenstra Departemen Pekerjaan Umum untuk selanjutnya diproses menjadi RPJM Nasional dan ditetapkan dengan Peraturan Presiden.

h. Apabila dianggap Ranrenstra DJCK belum sesuai dan atau memadai,

Departemen Pekerjaan Umum akan mengembalikan Ranrenstra DJCK, dengan petunjuk dan arahan penyesuaian.

i. Direktorat Bina Program mempersiapkan arahan Direktur Jenderal Cipta Karya

untuk penyesuaian Rancangan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, sesuai dengan petunjuk Departemen Pekerjaan Umum tentang Penyesuaian Rancangan Renstra Departemen Pekerjaan Umum sebagai bahan Renstra Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden tentang RPJM Nasional.

j. Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun

masukan untuk penyesuaian rancangan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang diselesaikan selambat-lambatnya satu minggu setelah pengarahan Direktur Jenderal Cipta Karya.

k. Direktorat Bina Program menyelenggarakan pembahasan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk penyesuaian rancangan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya.

l. Selanjutnya rumusan hasil kesepakatan Penyesuaian Ranrenstra Direktorat

Jenderal Cipta Karya disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum untuk diproses menjadi Rancangan Renstra Departemen Pekerjaan Umum.

m. Ranrenstra Dep PU yang telah disetujui dalam MUSRENBANG dan ditetapkan

menjadi RPJMN menjadi dasar penetapan Renstra Departemen PU yang selanjutnya menjadi dasar penetapan Renstra DJCK.

A.2. PENYUSUNAN RENCANA KERJA (RENJA) DITJEN. CIPTA KARYA. 1) Pengertian

Rencana Kerja (Renja) Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Renja DJCK adalah rencana kerja tahunan. Sedangkan Rancangan Awal Rencana Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya yang

Page 12: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

selanjutnya disebut Ranrenja DJCK adalah usulan program dan kegiatan dengan berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah dan penganggaran terpadu sektor/subtansi.

2) Unit Kerja Terkait Dalam penyusunan Ranrenja DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Ranrenja DJCK adalah sebagai berikut : a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan penyusunan

Ranrenja DJCK. b. Direktorat teknis dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan Ranrenja DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Ranrenja DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk ; a. Memberikan arahan b. Menetapkan rancangan Renja Direktorat Jenderal c. Menyampaikan rancangan Renja Direktorat Jenderal ke Menteri

3) Jadual Waktu Dalam proses penyusunan Ranrenja DJCK, Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Renja DJCK Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Renja DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Renja DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Renja DJCK, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Renja DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5) Reviu Renja DJCK Direktorat Bina Program melakukan revieu pada tahun ke tiga atas hasil pelasksanaan renstra. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan

Page 13: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan renja dalam pedoman ini.

6) Penerapan Manajemen Risiko Setiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya wajib melakukan pengukuran/penaksiran risiko atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rancangan Renja

a. Berdasarkan pada Renst a Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Program, Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyiapkan usulan program dan kegiatan bagi masing-masing unit kerjanya yang berbasis kinerja, serta kerangka pengeluaran jangka menengah dan penganggaran terpadu sektor/substantif untuk penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

r

,

r

Proses penyiapan usulan program dan kegiatan dapat dilakukan melalui rapat kerja dan atau usulan dari unit-unit kerja terkait3.

b. Direktorat Bina Program merangkum dan melakukan pembahasan intern Direktorat Jenderal atas usulan program dan kegiatan sektor/substantif dari setiap unit kerja sebagai rancangan awal RKP Direktorat Jenderal Cipta Karya. Hasil pembahasan disampaikan pada Direktur Jenderal Cipta Karya untukditetapkan sebagai rancangan awal RKP dan selanjutnya disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum untuk dirangkum menjadi usulan rancangan awal RKP Departemen Pekerjaan Umum. Rancangan awal RKP Departemen Pekerjaan Umum akan diproses di Bappenas yang hasilnya berupa RKP Nasional.

c. Direktorat Bina Program mempersiapkan arahan Direktur Jenderal Cipta Karya

untuk penyusunan Renja DJCK dengan acuan Petunjuk Departemen Pekerjaan Umum mengenai penyusunan Renja Departemen PU yang telah disesuaikan dengan SEB Menteri Perencanaan dan Pembangunan dan Menteri Keuangan mengenai prioritas pembangunan dan pagu indikatif.

d. Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun

masukan untuk Renja DJCK dan menyampaikan masukan tersebut kepada Direktorat Bina Program selambat-lambatnya satu minggu setelah arahan Direktur Jenderal Cipta Karya diterima.

e. Direktorat Bina Program menyelenggarakan pembahasan intern di lingkungan

Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk penyusunan Renja DJCK. f. Direktorat Bina Program selambat-lambatnya satu minggu setelah pembahasan

intern menyampaikan hasil rumusan Renja DJCK kepada Direktur Jenderal Cipta Karya untuk selanjutnya disampaikan kepada Departemen Pekerjaan Umum guna diproses lebih lanjut menjadi Renja Departemen Pekerjaan Umum yang hasilnya merupakan masukan untuk penyusunan penetapan Peraturan Presiden tentang RKP.

Direktorat Bina Program bertanggungjawab atas seluruh proses kegiatan ini, dan memberikan informasi kepada Direktur Jenderal Cipta Karya atas kendala yang timbul dan atau keterlambatan dalam proses penyusunan Renja DJCK pada setiap tahap.

a. Berdasarkan pada Renst a Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Program, Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya

Page 14: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

menyiapkan usulan program dan kegiatan bagi masing-masing unit kerjanya yang berbasis kinerja, serta kerangka pengeluaran jangka menengah dan penganggaran terpadu sektor/substantif untuk penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

b. Direktorat Bina Program merangkum usulan sektor/substantif dari setiap unit

kerja sebagai rancangan awal RKP Direktorat Jenderal Cipta Karya, untukditetapkan Direktur Jenderal Cipta Karya, dan selanjutnya disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum untuk dirangkum menjadi usulan rancangan awal RKP Departemen Pekerjaan Umum.

,

Rancangan awal RKP Departemen Pekerjaan Umum akan diproses di Bappenas yang hasilnya berupa Rancangan Awal RKP Nasional dan sebagai bahan penyusunan petunjuk Departemen Pekerjaan Umum untuk penyusunan Renja Departemen Pekerjaan Umum dengan acuan SEB Menteri Perencanaan dan Pembangunan dan Menteri Keuangan mengenai prioritas pembangunan dan pagu indikatif.

c. Direktorat Bina Program mempersiapkan arahan Direktur Jenderal Cipta Karya untuk penyusunan Renja DJCK dengan acuan Petunjuk Departemen Pekerjaan Umum mengenai penyusunan Renja Departemen PU yang telah disesuaikan dengan SEB Menteri Perencanaan dan Pembangunan dan Menteri Keuangan.

d. Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun

masukan untuk Renja DJCK dan menyampaikan masukan tersebut kepada Direktorat Bina Program selambat-lambatnya satu minggu setelah arahan Direktur Jenderal Cipta Karya diterima.

e. Direktorat Bina Program menyelenggarakan pembahasan intern di lingkungan

Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk penyusunan Renja DJCK. f. Direktorat Bina Program selambat-lambatnya satu minggu setelah pembahasan

intern menyampaikan hasil rumusan Renja DJCK kepada Direktur Jenderal Cipta Karya untuk selanjutnya disampaikan kepada Departemen Pekerjaan Umum guna diproses lebih lanjut menjadi Renja Departemen Pekerjaan Umum yang hasilnya merupakan masukan untuk penyusunan penetapan Peraturan Presiden tentang RKP.

Direktorat Bina Program bertanggungjawab atas seluruh proses kegiatan ini, dan memberikan informasi kepada Direktur Jenderal Cipta Karya atas kendala yang timbul dan atau keterlambatan dalam proses penyusunan Renja DJCK pada setiap tahap.

A.3. PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA-KL) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

1) Pengertian Rencana Kerja dan Anggaran ( RKAKL ) Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang

selanjutnya disebut RKAKL DJCK adalah Rencana Kerja Rinci yang memuat kegiatan berdasarkan kebijakan dan program-program yang dilaksanakan

Page 15: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2) Unit Kerja Terkait Dalam penyusunan RKAKL DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja

eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK.

Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan RKAKL DJCK adalah sebagai berikut:

Direktorat Bina Program sebagai koordinator/penanggungjawab utama kegiatan penyusunan RKAKL DJCK

Direktorat teknis dan Sekretariat DJCK memberikan masukan dalam kegiatan penyusunan RKAKL DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor

masing-masing. Berkaitan dalam kegiatan penyusunan RKAKL DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya,

berkewajiban untuk; Memberikan arahan, Melakukan reviu RKAKL dan Menetapkan / menyetujui RKAKL.

3) Jadual Waktu Dalam proses penyusunan RKAKL DJCK, Direktorat Bina Program menyusun dan

menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Direktur Jenderal Cipta Karya..

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) RKAKL DJCK Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan

RKAKL masing masing yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan RKAKL DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada

Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan

Penyusunan RKAKL Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal

Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan RKAKL DJCK.

Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat

Bina Program. 5) Reviu / revisi RKAKL Direktorat Jenderal Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan

laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan

memperhatikan tahapan – tahapan yang telah ditetapkan dalam pedoman ini dan pedoman penyusunan RKAKL

6) Sosialisasi RKAKL DJCK Sosialisasi RKAKL Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina

Program berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat Jenderal

Page 16: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan RKAKL : a. Direktorat Bina Program mempersiapkan arahan Direktur Jenderal Cipta Karya

untuk penyusunan RKA-KL DJCK atas dasar : - Hasil evaluasi kinerja tahun lalu - Masukan dari daerah - Renja Direktorat Jenderal Cipta Karya - Petunjuk Departemen untuk penyusunan RKA-KL Departemen Pekerjaan

Umum yang berisi SE Menteri Keuangan tentang pagu sementara dan standar biaya.

b. Direktorat Bina Program, Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun masukan untuk penyusunan RKA-KL DJCK bagi unit kerjanya masing-masing, dan harus diselesaikan selambat-lambatnya satu minggu setelah arahan Direktur Jenderal Cipta Karya, dan disampaikan kepada Direktorat Bina Program.

c. Direktorat Bina Program menyelenggarakan pembahasan intern di

lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk memperoleh kesepakatan dalam penyusunan RKA-KL DJCK. Hasil kesepakatan dalam pembahasan internini disampaikan kepada Direktur Jenderal Cipta Karya.

d. Selambat-lambatnya satu minggu setelah pembahasan intern, hasil rumusan

RKA-KL DJCK yang telah disepakati, ditetapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, dan disampaikan kepada Departemen Pekerjaan Umum untuk diproses menjadi RKA-KL Departemen Pekerjaan Umum yang hasilnya merupakan bahan pembahasan RKA-KL dengan DPR.

A.4. PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA.

1) Pengertian

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut DIPA DJCK adalah DIPA yang memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Sedangkan DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya yang selanjutnya disebut DIPA DJCK adalah Konsep atau rancangan yang disiapkan oleh masing-masing eselon 2 sebagai bahan masukan Cipta Karya. Bahan masukan DIPA adalah Program dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait Dalam penyusunan DIPA DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan DIPA DJCK adalah sebagai berikut: a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan

penyusunan DIPA DJCK b. Direktorat teknis dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan DIPA DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Page 17: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan DIPA DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk; a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu prioritas kegiatan

3) Jadual Waktu Dalam proses penyusunan DIPA DJCK, Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Direktur Jenderal Cipta Kaarya.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) DIPA DJCK Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan DIPA DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan DIPA DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan DIPA Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan DIPA DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5) Reviu DIPA Direktorat Jenderal Direktorat Bina Program melakukan reviu pada tahun ke tiga atas hasil pelaksanaan DIPA. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan DIPA dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi DIPA DJCK Sosialisasi DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan DIPA

a. Direktorat Bina Program mempersiapkan arahan Direktur Jenderal Cipta

Karya untuk penyusunan DIPA DJCK atas dasar : - DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Page 18: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

- Petunjuk Departemen Pekerjaan Umum untuk penyusunan DIPA di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang berisi Kepres tentang rincian APBN sebagai hasil pembahasan dan disetujui oleh DPR.

b. Berdasarkan arahan Direktur Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Program,

Direktorat Teknik dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan penyusunan DIPA sektor/substantif bagi unit kerjanya, untuk masukan DIPA DJCK dan harus diselesaikan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah arahan Direktur Jenderal Cipta Karya dan disampaikan kepada Direktorat Bina Program.

c. Direktorat Bina Program menyelenggarakan pembahasan intern di

lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk memperoleh kesepakatan dalam penyusunan usulan DIPA DJCK dan dimintakan persetujuannya kepada Direktur Jenderal Cipta Karya.

d. Direktorat Bina Program selambat-lambatnya satu minggu setelah

pembahasan intern, hasil rumusan DIPA DJCK yang telah disepakati dan disetujui oleh Direktur Jenderal Cipta Karya tersebut, disampaikan kepada Departemen Pekerjaan Umum untuk diproses menjadi DIPA-DIPA di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum selanjutnya untuk mendapat pengesahan.

e. Direktorat Bina Program, setelah menerima DIPA yang telah disahkan,

selambat-lambatnya 1 (satu) minggu, menyampaikan DIPA tersebut ke Direktorat Teknis dan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk bahan penyusunan masukan Penetapan Kinerja (PK) masing-masing unit eselon 2.

f. Dengan persetujuan Direktur Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Program

melaksanakan penyusunan Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum untuk diproses intern Departemen Pekerjaan Umum dalam rangka Penetapan Kinerja eselon 1.

g. Masing-masing unit eselon 2, disamping melakukan penyusunan Penetapan

Kinerja, juga melakukan penyusunan Petunjuk Operasional (PO), yang selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program, untuk diproses pengesahan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya.

h. Direktorat Bina Program menyampaikan PO yang telah disahkan Direktur

Jenderal Cipta Karya kepada semua unit eselon II di lingkungan Ditjen.Cipta Karya.

A.5. PENYUSUNAN EVALUASI KINERJA. Dasar Penyusunan Evaluasi Kinerja : - Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, - Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah - Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga.

Page 19: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

1) Pengertian Penyusunan Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya

disebut Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK adalah Penyusunan Evaluasi Kinerja yang memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Bahan masukan Penyusunan Evaluasi Kinerja adalah Prgoram dan Penyusunan Evaluasi Kinerja kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam penyusunan Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK adalah sebagai berikut: a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan

penyusunan Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK b. Direktorat teknis dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

3) Jadual Waktu

Dalam proses penyusunan Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK, Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Renstra DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Penyusunan Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Renstra DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5) Reviu Penyusunan Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Direktorat Bina Program melakukan revieu pada tahun ke tiga atas hasil pelaksanaan Penyusunan Evaluasi Kinerja. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri.

Page 20: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan Penyusunan Evaluasi Kinerja, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan Penyusunan Evaluasi Kinerja dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Penyusunan Evaluasi Kinerja DJCK Sosialisasi Penyusunan Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Penyusunan Evaluasi Kinerja a. Direktorat Bina Program merumuskan sistim evaluasi kinerja yang mengacu

pada Rencana Aksi Nasional Penetapan Kinerja (RANPEKA). b. Masing-masing Unit Eselon 2 melaksanakan penyusunan kinerja bulanan dan

tahunan atas dasar hasil pelaksanaan DIPA/RKA-KL serta mengacu pada Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal dan Direktur masing-masing (Kinerja bulanan dibuat setiap awal bulan sampai dengan tengah bulan, Kinerja tahunan dibuat setiap bulan Januari tahun berikutnya).

c. Direktorat Jenderal Cipta Karya atas dasar Laporan Kinerja Bulanan dan

Tahunan masing-masing unit Eselon 2 melakukan penyusunan Laporan Evaluasi Kinerja Triwulan dan Tahunan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya yang berisi penilaian tentang pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan (DIPA) yang mencakup masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

d. Sesuai dengan Laporan Evaluasi Kinerja bulanan dan tahunan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang disampaikan oleh Direktorat Bina Program, masing-masing unit eselon 2 menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tingkat unit eselon 2 sesuai Instruksi Presiden RI No.7 tahun 1999, sebagai wujud pertanggungjawaban instansi Pemerintah secara berjenjang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber dan pelaksanaan kebijakan.

e. Direktorat Bina Program merangkum LAKIP unit eselon 2 menjadi LAKIP Direktorat Jenderal Cipta Karya setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Cipta Karya dan disampaikan kepada Departemen Pekerjaan Umum untuk bahan penyusunan LAKIP Departemen Pekerjaan Umum (LAKIP Direktorat Jenderal Cipta Karya disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum paling lambat dalam bulan Maret tahun berikutnya).

B. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENYUSUNAN NSPM UNTUK AIR MINUM, AIR LIMBAH, PERSAMPAHAN, DRAINASE, TERMINAL, PASAR DAN FASOS – FASUM LAINNYA.

B.1. PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG TENTANG NORMA (N) BIDANG CIPTA KARYA

Page 21: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

1) Pengertian Norma Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Norma DJCK adalah Aturan umum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan norma adalah Program dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam penyusunan Norma DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Norma DJCK adalah sebagai berikut : a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan

penyusunan norma DJCK; b. Direktorat teknis dan Sekretariat DJCK memberikan masukan dalam

kegiatan penyusunan norma DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing; Berkaitan dalam kegiatan penyusunan norma DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : 1. Memberikan arahan; 2. Melakukan reviu rancangan norma; 3. Menetapkan rancangan norma Direktorat; 4. Menyampaikan rancangan norma Direktorat Jenderal ke Menteri.

3) Jadual Waktu Dalam proses penyusunan norma DJCK, Direktorat Bina Program menyusun

dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Norma DJCK Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas

pelaksanaan Norma DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Norma DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan

kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas

pelaksanaan Norma berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Norma DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5) Reviu Norma Direktorat Jenderal Direktorat Bina Program melakukan revieu pada tahun ke tiga atas hasil

Page 22: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

pelasksanaan norma. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada

Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi,

dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan

memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan norma dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Norma DJCK Sosialisasi Norma Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh

Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat Jenderal

Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rancangan Norma :

a. Direktorat Bina Program/Direktorat Bina Teknis menyusun Naskah Akademis RUU bidang Cipta Karya dengan mengacu Program Legislasi Nasional sebagai payung sistem per-UU-an Nasional.

b. Naskah Akademis RUU bidang Cipta Karya yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Cipta Karya diproses ke Departemen Pekerjaan Umum untuk mendapatkan persetujuan Menteri Pekerjaan Umum.

c. Naskah Akademis RUU bidang Cipta Karya setelah diproses di tingkat Departemen Pekerjaan Umum dan telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum kemudian ditelaah bersama dengan Menteri Hukum dan HAM dalam rangka mendapat telaah hukum dari menteri yang paling bertanggung jawab baik secara teknis maupun substansi hukum.

d. Dokumen berupa Naskah Akademis yang telah mengacu kepada Prolegnas dan telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum serta telah mendapat telaah dari Menteri Hukum dan HAM selanjutnya digunakan sebagai dasar oleh Direktorat Bina Program / Direktorat Teknis untuk menyusun Konsep Awal RUU bidang Cipta Karya.

e. Konsep Awal RUU bidang Cipta Karya kemudian dimintakan telaah hukum dari Sekretariat DJCK sesuai standar yang berlaku di lingkungan DJCK / Departemen Pekerjaan Umum.

f. Konsep Awal RUU bidang Cipta Karya yang telah berformat hukum kemudian dibahas di lingkungan internal DJCK untuk memperoleh masukan substansi teknis dari Direktorat terkait di lingkungan Ditjen Cipta Karya.

g. Konsep Awal RUU bidang Cipta Karya yang telah mendapat muatan hukum dan substansi teknis ke-Cipta Karya-an disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum cq Biro Hukum agar melakukan

Page 23: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

penyiapan, pengolahan, dan perumusan RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an.

h. Paralel dengan butir g diatas Departemen Pekerjaan Umum selaku Pemerakarsa penyusunan UU tentang Norma ke-Cipta Karya-an kemudian membentuk Panitia Antar Departemen.

i. Panitia Antar Departemen yang telah terbentuk kemudian melakukan penelitian, penyesuaian dan perumusan RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an yang menghasilkan Rumusan Konsep RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an.

j. Guna mendapatkan masukan dari masyarakat, Departemen Pekerjaan Umum menyebarluaskan Konsep RUU tentang Norma bidang ke-Cipta Karya-an yang kemudian oleh Panitia Antar Departemen dilakukan penyempurnaan dengan mengakomodasi masukan yang diperoleh dari masyarakat.

k. Departemen Pekerjaan Umum menyampaikan Konsep RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an yang telah disempurnakan kepada Menteri/Pim. Lembaga terkait untuk memperoleh pertimbangan dan paraf persetujuannya.

l. Konsep RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an yang telah mendapat paraf persetujuan dari Menteri/Pim. Lembaga terkait kemudian oleh Menteri Pekerjaan Umum diajukan kepada Presiden guna mendapat persetujuan/diproses lebih lanjut.

m. Bila telah menyetujui Konsep RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an yang diajukan, maka Presiden selanjutnya menyampaikan kepada DPR guna dilakukan pembahasan.

n. Proses pembahasan RUU tentang Norma ke-Cipta Karya-an di DPR melibatkan instansi terkait (Menteri Hukum dan HAM/mewakili Presiden dan Pemrakarsa/selaku nara sumber) kemudian melahirkan Undang-Undang tentang Norma ke-Cipta Karya-an.

o. Undang-Undang tentang Norma ke-Cipta Karya-an kemudian diundangkan sesuai prosedur yang berlaku, sementara itu di lingkungan Ditjen Cipta Karya melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Direktorat Bina Program : Menyelenggarakan koordinasi dan sekaligus melakukan penyuluhan/ sosialisasi/diseminasi Undang Undang tentang Norma ke-Cipta Karya-an kepada kelompok sasaran (target groups) yang berkompeten berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusunnya. Direktorat Teknis : Melakukan penyusuluhan/sosialisasi/deseminasi Undang-Undang tentang Norma ke-Cipta Karya-an kepada kelompok sasaran (target groups) yang berkompeten berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusun Direktorat Bina Program. Setditjen.Cipta Karya : Menyelenggarakan dokumentasi Hukum dan UU tentang Norma ke-Cipta

Page 24: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Karya-an secara sistematis kedalam kelompok NSPM DJCK, serta melakukan penyuluhan/ sosialisasi/deseminasi tentang Norma ke-CK-an kepada kelompok sasaran (target groups) yang berkompeten berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusun Direktorat Bina Program.

B.2. PENYUSUNAN STANDAR (S) 1) Pengertian

Standar Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Standar DJCK adalah Aturan umum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan berupa Standar / SNI di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan Standar adalah Prgoram dan kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait Dalam penyusunan Standar DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Standar DJCK adalah sebagai berikut : a. Direktorat Teknis yang membidangi sebagai penanggungjawab utama

kegiatan penyusunan Standar DJCK b. Direktorat dan Sekretariat DJCK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan Standar DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

c. Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Standar DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : 1. Memberikan arahan 2. Melakukan reviu rancangan standar 3. Menetapkan rancangan Standar Direktorat 4. Menyampaikan rancangan Standar Direktorat Jenderal ke Menteri

3) Jadual Waktu

Dalam proses penyusunan Standar DJCK, Direktorat Teknis yang membidangi menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Standar DJCK

Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Standar DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Standar DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat dan Sekretariat melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Standar Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Standar DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal.

Page 25: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Teknis yang membidangi.

5) Reviu Standar Direktorat Jenderal

Direktorat Teknis yang membidangi dapat melakukan reviu atas hasil pelasksanaan standar.

Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan standar dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Standar DJCK Sosialisasi Standar Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Teknis ybs berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Standar : a. Direktorat Bina Program sesuai kewenangannya menyusun program

kebutuhan akan Standar (S) bidang Cipta Karya berdasarkan hasil inventarisasi dan analisis yang dilakukan.

b. Program kebutuhan Standar bidang Cipta Karya yang telah tersusun selanjutnya oleh Direktorat Bina Program disampaikan kepada Direktorat Teknis agar digunakan sebagai dasar penyusunan Konsep Awal Standar bidang Cipta Karya.

c. Konsep Awal Standar bidang Cipta Karya sebagai hasil kegiatan penyusunan yang dilakukan oleh Direktorat Teknis disampaikan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal guna memperoleh/dilakukan telaah hukum sesuai format hukum yang benar dan standar.

d. Direktorat Teknis melakukan pembahasan internal dengan mengundang Direktorat terkait di lingkungan DJCK dalam rangka mendapatkan masukan substansi teknis demi penyempurnaan konsep secara teknis.

e. Konsep Standar bidang Cipta Karya yang telah mendapat muatan hokum

dan penyempurnaan/masukan substansi teknis yang diperlukan, ditetapkan sebagai konsep final untuk kemudian dilakukan pembahasan internal di tingkat Departemen Pekerjaan Umum guna memperoleh masukan/sinkronisasi/harmonisasi teknis dari unit/unit terkait di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

f. Pararel dengan pembahasan internal Departemen Pekerjaan Umum, Konsep Standar bidang Cipta Karya juga disampaikan kepada Badan Standarisasi Nasional (BSN) guna dilakukan perumusan SNI bidang Cipta

Page 26: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Karya sesuai prosedur yang berlaku.

g. Proses penyusunan SNI bidang Cipta Karya di tingkat BSN dilakukan dengan melalui kegiatan rapat-rapat yang meliputi: Rapat Pembahasan (oleh Gugus Tugas), Rapat Prakonsessus (oleh Sub Panitia Teknis/Sub Pantek), Rapat Konsensus (oleh Pantek), dan Rapat Pantek (oleh Panitia Teknis) yang diprakarsai dan dikoordinasikan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

h. Hasil pembahasan di tingkat BSN ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia oleh Badan Standarisasi Nasional, dan oleh Menteri Pekerjaan Umum sebagai Standar Nasional Indonesia bidang Cipta Karya melalui penerbitan Keputusan /Peraturan Menteri Pekerjaan Umum untuk Standar bidang Cipta Karya.

i. Direktorat Bina Program menyelenggarakan koordinasi dalam penyuluhan/sosialisasi/ diseminasi Standar bidang Cipta Karya.

j. Sekretariat Ditjen menyelenggarakan dokumentasi hukum dan per-UU-an (Standar/S) bidang Cipta Karya secara sistematis dalam kelompok dokumentasi NSPM.

k. Direktorat Bina Program, Direktorat Teknis, dan Sekretariat Ditjen kemudian secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri melakukan penyuluhan/sosialisasi/diseminasi Standar (S) bidang Cipta Karya kepada kelompok sasaran (target groups) yang dianggap berkompeten, berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusun Direktorat. Bina Program.

B.3. PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEDOMAN DAN MANUAL (PM) BIDANG CIPTA KARYA 1) Pengertian

Pedoman dan Manual Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Pedoman Manual DJCK adalah Aturan yang bersifat Teknis dan berlaku umum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan Pedoman Manual adalah Prgoram dan kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan. Bahan masukan Pedoman Manual adalah Prgoram dan kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam penyusunan Pedoman Manual DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Pedoman Manual DJCK adalah sebagai berikut : a. Direktorat Teknis ynag membidangi sebagai penanggungjawab utama

kegiatan penyusunan Pedoman Manual DJCK. b. Direktorat dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan

Page 27: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

penyusunan Pedoman Manual DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Pedoman Manual DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : a. Memberikan arahan. b. Melakukan reviu rancangan pedoman manual. c. Menetapkan rancangan pedoman manual Direktorat. d. Menyampaikan rancangan pedoman manual Direktorat ke Menteri

3) Jadual Waktu Dalam proses penyusunan pedoman manual DJCK, Direktorat Teknis yang membidangi menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pedoman manual DJCK

Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Pedoman Manual DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Pedoman Manual DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program.

Direktorat dan Sekkretariat DJCK melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pedoman Manual Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Pedoman Manual DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal.

Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Teknis yang membidangi.

5) Reviu Pedoman Manual Direktorat Jenderal Direktorat Teknis ybs dapat melakukan reviu atas hasil pelaksanaan pedoman manual. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev.

6) Sosialisasi Pedoman Manual DJCK Sosialisasi Pedoman Manual Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Pedoman dan Manual (PM) Bidang Cipta Karya a. Direktorat Bina Program/Direktorat Bina Teknis menyusun Naskah Akademis

Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya dengan mengacu Program Legislasi Nasional sebagai payung sistem per-UU-an Nasional.

b. Naskah Akademis Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Cipta Karya diproses ke Departemen

Page 28: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Pekerjaan Umum untuk mendapatkan persetujuan Menteri Pekerjaan Umum. c. Naskah Akademis Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya setelah diproses

di tingkat Departemen Pekerjaan Umum dan telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum kemudian ditelaah bersama dengan Menteri Hukum dan HAM dalam rangka mendapat telaah hukum dari menteri yang paling bertanggung jawab baik secara teknis maupun substansi hukum.

d. Dokumen berupa Naskah Akademis yang telah mengacu kepada Prolegnas dan telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum serta telah mendapat telaah dari Menteri Hukum dan HAM selanjutnya digunakan sebagai dasar oleh Direktorat Bina Program / Direktorat Teknis untuk menyusun Konsep Awal Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya.

e. Konsep Awal Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya kemudian dimintakan telaah hukum dari Sekretariat DJCK sesuai standar yang berlaku di lingkungan DJCK / Departemen Pekerjaan Umum.

f. Konsep Awal Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya yang telah berformat hukum kemudian dibahas di lingkungan internal DJCK untuk memperoleh masukan substansi teknis dari Direktorat terkait di lingkungan Ditjen Cipta Karya.

g. Konsep Awal Peraturan Per-UU-an bidang Cipta Karya yang telah mendapat muatan hukum dan substansi teknis ke-CK-an disampaikan ke Departemen Pekerjaan Umum cq Biro Hukum agar melakukan penyiapan, pengolahan, dan perumusan Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an.

h. Paralel dengan butir g diatas Departemen Pekerjaan Umum selaku Pemrakara penyusunan Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an kemudian membentuk Panitia Antar Departemen.

i. Panitia Antar Departemen yang telah terbentuk selanjutnya melakukan penelitian, penyesuaian dan perumusan Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an yang menghasilkan Rumusan Konsep Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an.

j. Guna mendapatkan masukan dari masyarakat, Departemen Pekerjaan Umum menyebarluaskan Konsep Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual bidang ke-CK-an yang kemudian oleh Panitia Antar Departemen dilakukan penyempurnaan dengan mengakomodasi masukan yang diperoleh dari masyarakat.

k. Departemen Pekerjaan Umum menyampaikan Konsep Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an yang telah disempurnakan kepada Menteri/Pim. Lembaga terkait untuk memperoleh pertimbangan dan paraf persetujuannya.

l. Konsep Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an yang telah mendapat parat persetujuan dari Menteri/Pim. Lembaga terkait kemudian oleh Menteri Pekerjaan Umum diajukan kepada Presiden guna mendapat persetujuan/penetapan oleh Presiden.

m. Proses penetapan Presiden terhadap Konsep Peraturan Per-UU-an tentang

Page 29: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Pedoman dan Manual ke-CK-an menjadi Peraturan Pemerintah / Peraturan Presiden tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an.

n. Peraturan Pemerintah / Peraturan Presiden tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an kemudian diberlakukan sesuai prosedur yang berlaku, dan di lingkungan Ditjen Cipta Karya dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Direktorat Bina Program : Menyelenggarakan koordinasi dan sekaligus melakukan penyuluhan /sosialisasi/deseminasi Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an kepada kelompok sasaran (target groups) yang berkompeten berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusun. Direktorat Teknis : Melakukan penyusuluhan/sosialisasi/deseminasi Peraturan Pemerintah/ Peraturann Presiden tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an kepada kelompok sasaran (target groups) yang berkompeten berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusun Direktorat Bina Program. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya : Menyelenggarakan dokumentasi Hukum/UU/ Peraturan Pemerintah/ Peraturan Presiden tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an secara sistematis kedalam kelompok NSPM DJCK, serta melakukan penyuluhan/sosialisasi/deseminasi Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden tentang Pedoman dan Manual ke-CK-an kepada kelompok sasaran (target groups) yang berkompeten berdasarkan sistem koordinasi yang telah disusun Direktorat Bina Program.

C. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI FASILITASI PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN INFRASTUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN.

1) Pengertian

Fungsi Fasilitas Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Fungsi Fasilitasi DJCK adalah kebijakan dan program-program yang dapat berisikan kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam memfasilitasi pembangunan didaerah. Bahan masukan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitas Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi ini unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi adalah sebagai berikut :

Page 30: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan penyusunan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya DJCK

b. Direktorat teknis dan Sekretariat DJCK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitas Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

c. Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan

Fungsi Fasilitas Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya , Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : a. Memberikan arahan; b. Melakukan reviu Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitas

Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Menetapkan rancangan Renstra Direktorat;

c. Menyampaikan rancangan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitas Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat ke Menteri.

3) Jadual Waktu

Dalam proses penyusunan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya DJCK, Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Direktur Jenderal Cipta Karya.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya DJCK Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya DJCK yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Renstra DJCK, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program.

Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal

Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur

Page 31: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5) Reviu Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan

Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal Direktorat Bina Program melakukan revieu pada tahun ke tiga atas hasil pelasksanaan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Fungsi Fasilitasi DJCK

Sosialisasi Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal. Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Hubungan Kerja dalam Pelaksanaan Fungsi Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya :

a. Direktorat Pengembangan Permukiman berdasarkan Renstra/Renja/RKA-KL dan DIPA DJCK melaksanakan penyusunan rencana pengembangan kawasan permukiman di perkotaan dan di perdesaan, dan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun rencana penataan bangunan dan lingkungannya.

b. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL dan DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya serta atas dasar rencana kedua Direktorat tersebut, melaksanakan penyusunan rencana pengembangan sistem penyediaan air minum dan PLP perkotaan dan perdesaan.

c. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP dalam menunjang Direktorat Pengembangan Permukiman dalam pengembangan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan khusus kawasan metopolitan mempersiapkan bantuan teknis pengembangan prasarana dan sarana sistem

Page 32: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

penyediaan air minum dan PLP.

d. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya mengacu pada Renstra/Renja/RKA-AL dan DIPA DJCK mempersiapkan bantuan Hukum dan Administrasi.

e. Direktorat Pengembangan Permukiman menyelenggarakan pembinaan teknik dan koordinasi bantuan teknik pengembangan prasarana dan sarana kawasan metropolitan dengan bantuan teknis dari Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP serta bantuan dukungan Administrasi dan Hukum dari Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya.

f. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP menyelenggaraan fasilitasi pembangunan dan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan PLP perkotan dan perdesaan dengan dukungan adminstrasi dan Hukum dari Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya.

g. Direktorat Pengembangan Permukiman melaksanakan monitoring dan evaluasi pembinaan teknis dan koordinasi bantuan teknik pengembangan prasarana dan sarana kawasan metropolitan.

h. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan fasilitasi pembangunan dan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan PLP perkotaan dan perdesaan.

i. Direktorat Pengembangan Permukiman menyusun laporan monitoring dan evaluasi pembinaan teknis serta koordinasi bantuan teknik pengembangan prasarana dan sarana kawasan metropolitan, selanjutnya sebagai bahan proses laporan evaluasi kinerja.

j. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP menyusun laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan fasilitasi pembangunan dan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan PLP perkotaan dan perdesaan, selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program sebagai bahan proses laporan evaluasi kinerja.

D. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI AIR MINUM DAN SANITASI MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT SERTA STANDARISASI BIDANG PERMUKIMAN, AIR MINUM, PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN, DAN TATA BANGUNAN. 1) Pengertian Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi Air Minum dan Sanitasi melalui

Kerjasama Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat serta Standarusasi Bidang Permukiman, air Minum, Penyehatan Lingkungan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang selanjutnya disebut Fungsi Pengembangan Sistem Pembiayaandan Pola Investasi adalah Pola Pembiayaan dan Investasi yang memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan tentang pola Pembiayaan dan Investasi Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Bahan masukan fungsi ini adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan

kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan

Page 33: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait Dalam penyusunan Fungsi Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola

Investasi DJCK unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK.

Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Ranrenstra DJCK adalah sebagai berikut: a. Direktorat Teknis ybs dan Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan

Fungsi Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi DJCK b. Direktorat teknis dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi DJCK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

c. Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk; 1. Memberikan arahan. 2. Melakukan reviu. 3. Menetapkan hasil reviu. d. Menyampaikan / menetapkan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan

Pola Investas ke Menteri

3) Jadual Waktu Dalam proses penyusunan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola

Investasi , Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan

Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaannya, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada

Direktorat Bina Program. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaannya,

untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Pengembangan

Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal.

Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat

Bina Program. 5) Reviu Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi. Direktorat Bina Program melakukan dapat melakukan revieu pada tahun ke tiga atas

hasil pelasksanaan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev.

Page 34: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi. Sosialisasi dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pola

Investasi.

a. Direktorat Bina Program menyusun Kebijakan Program dan Anggaran mengenai sistem pembiayaan dan pola investasi air dan sanitasi, dengan mengakomodasi masukan Jakstra khususnya bidang air minum dari BP2SPAM.

b. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP melakukan kajian berupa studi kelayakan yang dikaitkan dengan pengembangan sistem pembiayaan bidang Air Minum dan PLP dengan mengacu Renstra/Jakstra yang telah dihasilkan pada butir a diatas.

c. Direktorat Bina Program dengan Renstra/Jakstra yang telah disusun selanjutnya menindaklanjuti dengan menyusun program investasi bidang Air Minum & PLP.

d. Direktorat Bina Program menyusun pola investasi bidang Air Minum & PLP dengan masukan dari Direktorat Air Minum & PLP berupa Sistim Pembiayaan yang dihasilkan dari kegiatan penyusunan FS sebelumnya.

e. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP melakukan bimbingan teknis kepada Daerah dalam rangka mempersiapkan rencana investasi Daerah dengan bahan masukan pola investasi bidang Air Minum & PLP dari Direktorat Bina Program.

f. Dengan memperoleh bimbingan teknis dari Direktorat Pengembangan Air Minum & Direktorat Pengembangan PLP, Daerah melakukan proses penyiapan Rencana Investasi bidang Air Minum & PLP.

g. Direktorat Bina Program mencari dan memperoleh informasi peluang investasi luar negeri bidang Air Minum & PLP, sedangkan Direktorat Pengembangan Air Minum & PPLP mencari dan memperoleh informasi peluang investasi bidang Air Minum & PLP di dalam negeri.

h. Direktorat Pengembangan Air Minum & PPLP berdasarkan peluang investasi yang diperoleh baik dari luar negeri maupun dalam negeri, menginformasikan kepada Daerah agar melakukan kegiatan-kegiatan yang diperlukan sebagai upaya tercapainya kontrak investasi dengan investor luar/dalam negeri.

i. Bila terjadi komitmen dengan investor luar/dalam negeri yang berlanjut dengan kontrak investasi antara investor dengan Daerah : - Direktorat Bina Program memberikan bantuan mediasi & negosiasi antara

Daerah dengan investor luar negeri. - Direktorat Pengembangan Air Minum & PLP memberikan bantuan mediasi &

negosiasi antara Daerah dengan investor dalam negeri. - Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya memberikan bantuan hukum dalam

Page 35: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

negosiasi/penyiapan kontrak investasi antara Daerah dengan investor.

E. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM BAGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN RAKYAT.

1) Pengertian

Penyediaan Infrastruktur PU Bag Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat, yang selanjutnya disebut Penyediaan Infrastruktur PU Bagi Perumahan Rakyat adalah Penyediaan infrastruktur dasar PU bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat. Dalam pelaksanaan pekerjaan di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

i

i

Bahan masukannya adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam Penyediaan Infrastruktur PU Bagi Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat, unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Standar DJCK adalah sebagai berikut : a. Direktorat Teknis yang membidangi sebagai penanggungjawab utama kegiatan

Penyediaan Infrastruktur PU Bagi Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat .

b. Direktorat dan Sekretariat DJCK memberikan masukan dalam kegiatanPenyediaan Infrastruktur PU Bagi Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

c. Berkaitan dalam kegiatan fungsi ini, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk: 1. Memberikan arahan. 2. Melakukan reviu jika diiperlukan. 3. Menetapkan kebijakannya. 4. Menyampaikan ketetapannya ke Menteri.

3) Jadual Waktu

Dalam proses Penyediaan Infrastruktur PU Bagi Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat DJCK, Direktorat Teknis yang membidangi menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyediaan Infrastruktur PU

Bagi Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat ; Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur PU Bag Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan , guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat dan Sekretaris melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan

Page 36: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Penyediaan Infrastruktur PU Bag Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat , untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal

i

i

i

Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program dan Direktorat Teknis yang membidangi.

5) Reviu Penyediaan Infrastruktur PU Bagi Pengembangan Kawasan

Perumahan Rakyat .l Direktorat Teknis yang membidangi dapat melakukan reviu atas hasil pelaksanaan Kegiatan pelaksanaan fungsi ini.

Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri.

Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan PenyediaanInfrastruktur PU Bagi Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Penyediaan Infrastruktur PU Bag Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat . Sosialisasi Kegiatan dilaksanakan oleh Direktorat Teknis ybs berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal dan Direktorat Bina Program. Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Infrastruktur PU Bag Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat :

a. Direktorat Pengembangan Permukiman melaksanakan penyusunan rencana penyediaan infrastrukur Pekerjaan Umum bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat sesuai dengan Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

b. Bersamaan dengan itu Direktorat Penataan Bangunan melaksanakan pula penyusunan rencana penataan bangunan dan lingkungan bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat.

c. Direktorat Teknis (Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP) atas dasar a dan b diatas melaksanakan penyusunan rencana pengembangan sistim penyediaan air minum dan PLP bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat.

d. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya sesuai dengan Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK mempersiapkan dukungan administrasi dan hukum bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat.

e. Direktorat Pengembangan Permukiman menyelenggarakan, monitoring dan evaluasi pembinaan teknik dan koordinasi fasilitasi penyediaan infrastruktur Pekerjaan Umum bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat dengan masukan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya berupa dukungan administrasi dan hukum serta dari Direktorat Teknis (Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP) berupa sistim penyediaan air minum dan PLP.

Page 37: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

f. Direktorat Teknis (Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP)

menyelenggarakan, monitoring dan evaluasi fasilitasi penyediaan air minum dan PLP bagi kawasan perumahan rakyat.

g. Direktorat Pengembangan Permukiman melakukan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi pembinaan teknik dan koordinai fasilitasi penyediaan infrastruktur Pekerjaan Umum bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat, selanjutnya laporan tersebut disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses penyusunan laporan Evaluasi Kinerja

h. Direktorat Teknis ( Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP )

melakukan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan fasilitasi penyedian air minum dan PLP bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat, selanjutnya laporan tersebut disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses penyusunan laporan Evaluasi Kinerja

F. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI FASILITASI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DALAM RANGKA PEREMAJAAN KAWASAN. 1) Pengertian

Fasilitasi Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan, yang selanjutnya disebut Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan adalah Fungsi Fasilitasi Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan yang merupakan kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan , unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan adalah sebagai berikut: a. Direktorat Teknis yang membidangi / Dit. Bangkim sebagai penanggungjawab

utama kegiatan penyusunan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan

b. Direktorat lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan , sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

c. Berkaitan dalam kegiatan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan , Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk;

d. Memberikan arahan e. Melakukan reviu f. Menetapkan kebijakan nya g. enyampaikan kebijakan Direktorat ybs ke Menteri M

3) Jadual Waktu Dalam proses Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan , Direktorat Bangkim menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Renstra DJCK

Page 38: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan ,yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan , guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Bangkim melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan . Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Pengembangan Permukiman ( Bangkim )..

5) Reviu Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan.l

Direktorat Bangkim dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan kegiatan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan.

Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri.

Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev.

Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bangkim dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan renstra dalam pedoman ini.

6) Sosialisasi Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan.

Sosialisasi Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan, dilaksanakan oleh Direktorat Bangkim berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7) Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rumah Susun dalam Peremajaan Kawasan ;

a. Direktorat Pengembangan Permukiman melaksanakan penyusunan rencana pengembangan fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

b. Bersamaan dengan itu Direktorat Penataan Bangunan melaksanakan pula penyusunan rencana penataan bangunan dan lingkungan untuk fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK

c. Direktorat Teknis (Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP) atas dasar butir a dan b diatas melaksanakan penyusunan rencana pengembangan sistim penyediaan air minum dan PLP bagi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK

d. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya sesuai dengan Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK mempersiapkan dukungan administrasi dan hukum bagi fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan.

Page 39: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

e. Direktorat Pengembangan Permukiman menyelenggarakan monitoring dan

evaluasi pembinaan teknik dan koordinasi fasilitasi penyediaan infrastruktur Pekerjaan Umum fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

f. Direktorat Teknis (Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP) menyelenggarakan, monitoring dan evaluasi fasilitasi penyediaan air minum dan PLP bagi kawasan perumahan rakyat.

g. Direktorat Pengembangan Permukiman melakukan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi pembinaan teknik dan koordinai fasilitasi penyediaan infrastruktur Pekerjaan Umum bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat, selanjutnya laporan tersebut disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses penyusunan laporan Evaluasi Kinerja

h. Direktorat Teknis ( Pengembangan Air Minum dan Pengembangan PLP ) melakukan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan fasilitasi penyediaan air minum dan PLP bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat, selanjutnya laporan tersebut disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses penyusunan laporan Evaluasi Kinerja

G. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYEDIAAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN UNTUK KAWASAN KUMUH/NELAYAN, PERDESAAN, DAERAH PERBATASAN DAN KAWASAN TERPENCIL DAN PULAU-PULAU KECIL. 1) Pengertian

Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil, adalah Fungsi Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil yang juga memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan kegiatan ini adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2) Unit Kerja Terkait

Dalam Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil adalah sebagai berikut :

a. Direktorat Teknis yang membidangi sebagai penanggungjawab utama kegiatan penyusunan Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil .

b. Direktorat lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan pelaksanaan fungsi ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Page 40: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

c. Berkaitan dalam kegiatan Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan

Kumuh/Nelayan, Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil , Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : 1) Memberikan arahan, 2) Melakukan reviu , 3) Menetapkan kebijakan, 4) Menyampaikan ketetapan kebijakan Direktorat ybs ke Menteri.

3). Jadual Waktu Dalam proses Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil , Direktorat Teknis yang membidangi menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4) Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan Kumuh/ Nelayan Perdesaan Daerah Perbatasan dan , , Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil

Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan kegiatan ini yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan kegiatan, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat dan Sekretariat melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan ini, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5). Reviu Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan

Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil l Direktorat Teknis yang mmembidangi dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan kegiatan ini. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Teknis yang membidangi dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan kegiatan dalam pedoman ini.

6). Sosialisasi Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan

Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil . Sosialisasi kegiatan dilaksanakan oleh Direktorat Teknis yang membidangi berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal. Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Page 41: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

7). Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Permukiman untuk Kawasan

Kumuh/Nelayan,Perdesaan, Daerah Perbatasan dan Kawasan Terpencil dan Pulau Pulau Kecil :

a. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP melakukan penyusunan rencana integrasi penyelenggaraan penyediaan air minum dan rencana penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

b. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya mempersiapkan dukungan administrasi

dan hukum dalam rangka penyediaan air minum dan rencana penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

c.Direktorat Pengembangan Permukiman menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan

penyediaan air minum dan rencana penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

d. Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP menyelenggarakan

fasilitasi pembangunan, monitoring dan evaluasi penyediaan air minum dan penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.

e. Direktorat Pengembangan Permukiman melakukan monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan pembangunan penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.

f. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP

melakukan penyusunan laporan penyelenggaraan fasilitasi pembangunan, monitoring dan evaluasi penyediaan air minum dan penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air, selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk diproses dalam penyusunan laporan evaluasi kinerja pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

g. Direktorat Pengembangan Permukiman melakukan penyusunan laporan

penyelenggaraan fasilitasi pembangunan, monitoring dan evaluasi penyediaan air minum dan penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air, selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk diproses dalam penyusunan laporan evaluasi kinerja pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

H HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RAWAN AIR MINUM.

1. Pengertian Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum adalah Kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum yang juga memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait

Page 42: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum, unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Ranrenstra DJCK adalah sebagai berikut: a. Direktorat Pengembangan Air Minum ( PAM ) sebagai penanggungjawab

utama kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum ,

b. Direktorat teknis lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum , Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk: a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu pengembangan air minum c. Menetapkan rancangan kebijakan pengembangan air minum, d. Menyampaikan rancangan tsb ke Menteri

3. Jadual Waktu

Dalam proses Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum , Direktorat Pengembangan Air Minum menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum , Direktur terkait dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan kegiatan, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Pengembangan Air Minum melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum , untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Penyediaan AirMinum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum .

r

Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Pengembangan Air Minum.

5. Reviu Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Ai Minum . Direktorat Pengem,bangan Air Minum dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan

Page 43: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Rawan Air Minum .

Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Air Minum dengan memperhatikan tahapan – tahapan kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan

Air Minum Sosialisasi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskin dan Rawan Air Minum dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Air Minum berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal. Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat Miskindan Rawan Air Minum ;

a. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP melakukan penyusunan rencana integrasi penyelenggaraan penyediaan air minum dan rencana penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

b. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya mempersiapkan dukungan

administrasi dan hukum dalam rangka penyediaan air minum dan rencana penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

c. Direktorat Pengembangan Permukiman menyelenggarakan koordinasi

pelaksanaan penyediaan air minum dan rencana penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

d. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP menyelenggarakan fasilitasi pembangunan, monitoring dan evaluasi penyediaan air minum dan penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.

e. Direktorat Pengembangan Permukiman melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pembangunan penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.

f. Direktorat Pengembangan Air Minum dan Direktorat Pengembangan PLP

melakukan penyusunan laporan penyelenggaraan fasilitasi pembangunan, monitoring dan evaluasi penyediaan air minum dan penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air, selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk diproses dalam penyusunan laporan evaluasi kinerja pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

g. Direktorat Pengembangan Permukiman melakukan penyusunan laporan penyelenggaraan fasilitasi pembangunan, monitoring dan evaluasi penyediaan air minum dan penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin dan

Page 44: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

rawan air, selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk diproses dalam penyusunan laporan evaluasi kinerja pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

I. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG, DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA.

I.1. PEMBINAAN TEKNIS DAN FASILITASI PENYELENGGARAAN BANGUNAN

GEDUNG DAN PENATAAN LINGKUNGAN. 1. Pengertian

Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan adalah kegiatan bantuan teknis dan fasilitasi penyelenggaran bangunan gedung dan penataan lingkungan serta memuat kebijakan dan program- program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Bahan masukan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan

Gedung dan Penataan Lingkungan adalah Prgoram dan Rencana, kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait Dalam Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan

Penataan Lingkungan unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK.

Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Ranrenstra DJCK adalah

sebagai berikut : a. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sebagai penanggung jawab

utama kegiatan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan ,

b. Direktorat lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan , sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Ranrenstra DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk; 1. Memberikan arahan. 2. Melakukan reviu kegiatan. c. Menetapkan rancangan kegiatan d. Menyampaikan ketetapan kegiatan ke Menteri

3. Jadual Waktu Dalam proses Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung

dan Penataan Lingkungan , Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembinaan Teknis dan Fasilitasi

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan

Page 45: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Bintek tsb, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan Bintek tsb, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan PembinaanTeknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan . Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal.

Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan.

5. Reviu Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan

Penataan Lingkungan l Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat melakukan revieu atas hasil

pelaksanaan kegiatan Bintek ini. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan memperhatikan tahapan – tahapan kegiatan Bintek tsb dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan

Penataan Lingkungan . Sosialisasi Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan

Penataan Lingkungan dilaksanakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal

Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan

Gedung dan Penataan Lingkungan ; a. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan strategi dan rencana pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK dan hasilnya disampaikan kepada Direktorat Teknis dan Setditjen. Cipta Karya untuk mendapatkan masukan/dukungan.

b. Direktorat Teknis lainnya melakukan persiapan dukungan metode, bintek dan rancang bangun sistim sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK, strategi dan rencana Direktorat Penataan Bangunan dan lingkungan tersebut diatas.

Page 46: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

c. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan persiapan bantuan hukum dan administrasi untuk pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

d. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyelenggarakan koordinasi

pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan

e. Direktorat Teknis melakukan pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai

kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan.

f. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan.

g. Direktorat Teknis melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan.

h. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan

laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan.

i. i. Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan

Evaluasi Kinerja. j. Direktorat Teknis melakukan penyusunan Laporan Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan.

k. Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan

Evaluasi Kinerja.

I.2 PEMBINAAN TEKNIS DAN FASILITASI PENATAAN DAN REVITALISASI

BANGUNAN/KAWASAN BERSEJARAH. 1. Pengertian Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan / Kawasan

Bersejarah adalah Kegiatan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Bangunan/ Kawasan yang juga memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Bahan masukan kegiatan Bintek ini adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait Dalam Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung

dan Penataan Lingkungan unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK.

Page 47: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sebagai penanggungjawab utama kegiatan penyusunan kegiatan Bintek ini b. Direktorat teknis lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam

kegiatan Bintek ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Ranrenstra DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu kegiatan c. Menetapkan kegiatan Bintek ini d. Menyampaikan ketetapan tsb ke Menteri

3. Jadual Waktu Dalam Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan , Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Bintek yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan kegiatan, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Bintek tsb, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Bintek Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan..

5. Reviu Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkunganl Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan renstra. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Penataan Bangunban dan Lingkungan dengan memperhatikan tahapan – tahapan pelaksanaan kegiatan Bintek dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Page 48: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

dan Penataan Lingkungan Sosialisasi Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan dilaksanakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan ;

a. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan

strategi dan rencana pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

b. Direktorat Teknis lainnya atas dasar strategi dan rencana tersebut huruf a

melakukan persiapan dukungan metode, bintek dan rancang bangun sistim sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

c. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya atas dasar strategi dan rencana

tersebut huruf a melakukan persiapan bantuan hukum dan administrasi untuk pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah dengan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

d. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan atas dasar masukan dari

Direktorat Teknis dan Setditjen. Cipta Karya menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah.

e. Direktorat Teknis melakukan pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai

kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah.

f. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah.

g. Direktorat Teknis melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah.

h. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan

laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah.

Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan Evaluasi Kinerja.

i. Direktorat Teknis melakukan penyusunan Laporan Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat untuk

Page 49: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

pembinaan teknis dan fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan bersejarah.

Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan Evaluasi Kinerja.

I.3 PEMBINAAN TEKNIS DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS SERTA

PENGEMBANGAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN LINGKUNGAN. 1. Pengertian

Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Kswadayaan Masyarakat dalam Pena aan Lingkungan adalah Pembinaan teknis kepada masyarakat dalam penataan lingkungan yang juga memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

t

Bahan masukan Bintek ini adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait Dalam Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Kswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan ,unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penyusunan Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Kswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sebagai penanggungjawab

utama kegiatan Bintek ini. b. Direktorat teknis lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam

kegiatan Bintek ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan penyusunan Ranrenstra DJCK, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu kegiatan c. Menetapkan kegiatan Bintek d. Menyampaikan ketetapan Bintek tsb ke Menteri

3. Jadual Waktu Dalam proses Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Kswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan , Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bintek ; Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Kswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan Bintek, guna mengetahui

Page 50: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Bintek tsb, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Bintek. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan.

5. Reviu Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas ser a Pengembangan t

rt t

Swadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan ;l Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan renstra. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan memperhatikan tahapan – tahapan kegiatan Bintek dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan

Sosialisasi Bintek ini dilaksanakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas se ta Pengembangan Kswadayaan Masyaraka dalam Pena aan Lingkungan ; a. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan

strategi dan rencana pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

b. Direktorat Teknis lainnya atas dasar strategi dan rencana tersebut diatas huruf a diatas melakukan persiapan dukungan metode, bintek dan rancang bangun sistim sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

c. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya atas dasar strategi dan rencana

tersebut huruf a melakukan persiapan bantuan hukum dan administrasi

Page 51: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

untuk pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA DJCK.

d. Masyarakat peduli penataan lingkungan sebagai Stakeholders membentuk kelompok untuk berpatisipasi dalam pembinaan teknis penataan lingkungan.

e. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyelenggarakan

koordinasi pelaksanaan pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan.

f. Direktorat Teknis melakukan pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan.

g. Direktorat Penataan Banguna dan Lingkungan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan .

h. Direktorat Teknis melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemabanguna infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan.

i. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan teknis Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan. Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan Evaluasi Kinerja.

j. Direktorat Teknis melakukan penyusunan Laporan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat dalam rangka pembinaan teknis dan Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan Keswadayaan Masyarakat dalam Penataan Lingkungan. Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan Evaluasi Kinerja.

I.4. PEMBINAAN DAN BANTUAN TEKNIS PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA. 1. Pengertian Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah

Negara, adalah Kegiatan Pembinaan dan Bantek tentang Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kepada masyarakat luas ( Pemerintah,Swasta,Masyarakat ) yang juga memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Bahan masukan Pembinaan dan Bantek ini adalah Prgoram dan Rencana

kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait Dalam Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan

Rumah Negara, unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK.

Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam Pembinaan dan Bantuan teknis

Page 52: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara adalah sebagai berikut: a. Direktorat Penataaan Bangunan dan Lingkungan sebagai penanggungjawab

utama kegiatan Pembinaan dan Bantek ini. b. Direktorat teknis lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam

kegiatan Pembinaan dan Bantek ini, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara , Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk; a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu kegiatan, c. Menetapkan kegiatan Direktorat d. Menyampaikan ketetapan Pembinaan dan Bantek Direktorat ke Menteri

3. Jadual Waktu Dalam proses Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan

Rumah Negara DJCK, Direktorat penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembinaan dan Bantek. Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Pembinaan dan Bantek yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan kegiatan, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pembinaan dan Bantek tsb, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan.

5. Reviu Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara .l Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan Pembinaan dan Bantek. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan kegiatan dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara.

Page 53: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Sosialisasi Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara, dilaksanakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan dan Bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara. Ketentuan : Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000, bahwa pembina teknis pengelolaan fisik Bangunan Gedung dan rumah Negara menjadi kewenangan dan tanggungjawab Menteri yang membidangi bidang Pekerjaan Umum.

a. Atas dasar DIPA-DIPA Instansi Pemerintah Pusat di Jakarta yang mempunyai

kegiatan pembangunan gedung dan rumah negara maka Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan strategi dan rencana pembinaan dan bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah negara mengacu pada Renstra/Renja/RKA-AL/DIPA DJCK.

b. Direktorat Teknis lainnya atas dasar huruf a diatas membantu memberikan masukan/dukungan metode, bintek dan rancang bangun sistim sesuai kompetensi Direktorat untuk pembinaan dan bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah negara.

c. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan persiapan bantuan hukum dan administrasi untuk pembinaan dan bantuan teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah negara.

d. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyelenggarakan mobilisasi dalam pembinaan dan bantuan teknis pelaksanaan pengelolaan pembangunan bangunan gedung dan rumah negara.

e. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan mobilisasi dalam pembinaan dan bantuan teknis pelaksanaan pengelolaan pembangunan bangunan gedung dan rumah negara.

f. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan mobilisasi dalam pembinaan dan bantuan teknis pelaksanaan pengelolaan pembangunan bangunan gedung dan rumah negara. Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk proses Laporan Evaluasi Kinerja.

J. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENANGGULANGAN

DARURAT DAN PERBAIKAN KERUSAKAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN AKIBAT BENCANA ALAM DAN KERUSUHAN SOSIAL. 1. Pengertian

Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial adalah Kegiatan tanggap darurat bidang Cipta Karya yang juga memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Bahan masukan kegiatan/pelaksanaan Penanggulangan Darurat dan Perbaikan

Page 54: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Kerusakan Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial adalah Prgoram dan Rencana kegiatan, penetapan kegiatan pelaksanaan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait Dalam penanganan Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan

Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK.

Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam penanganan Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial adalah sebagai berikut: a. Direktorat Teknis yang membidangi sebagai penanggungjawab utama kegiatan

penangan Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial

b. Direktorat teknis lainnya dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan penanganan tanggap darurat ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan Tanggap Darurat ini, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk; a. Memberikan arahan penanganan b. Melakukan supervisi c. Menyiapkan penetapan d. Menyampaikan rancangan penetapan status darurat ke Menteri/yg berwenang.

3. Jadual Waktu

Dalam proses penanganan tanggap darurat, Direktorat Teknis yang membidangi berkoordinasi dengan Sekretaris Ditjen, menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penanganan Tanggap Darurat. Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan penanganan tanggap darurat yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaannya, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Bina Program. Direktorat Teknis yang membidangi melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaannya, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Teknis yang membidangi dan koodinasi dgn Setditjen Cipta Karya.

5. Reviu Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan Infrastruktur

Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial .l Direktorat yang membidangi dgn koordinasi Setditjen. dapat melakukan revieu

Page 55: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

atas hasil pelaksanaan tanggap darurat. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Sekretaris Dirjen. Cipta Karya memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan renstra dalam pedoman ini.

a. Sosialisasi Penanganan Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan

Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial . Sosialisasi penanganan Tanggap Darurat Direktorat Jenderal Cipta Karya,

dilaksanakan oleh Direktorat Teknis yang membidangi berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal

Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Darurat dan Perbaikan Kerusakan

Infrastruktur Permukiman Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial ; a. Direktur Jenderal Cipta Karya membentuk Posko/Tim Koordinasi

Penanggulangan Darurat dibawah pembinaan Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya yang bertugas untuk melaksanakan koordinasi penanganan dan pengadministrasian penanggulangan darurat yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan Direktur Jenderal Cipta Karya.

b. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya selaku Ketua Tim Koordinasi

penanggulangan darurat melaksanakan koordinasi dengan Direktorat Teknis mulai dari perencanaan, persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, monitoring dan evaluasi kegiatan.

c. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan dukungan anggaran dan

masukan dari Direktorat Teknis (Bangkim, Taba, Air Minum, PLP) menyelenggarakan koordinasi perumusan strategi dan rencana tindak lanjut. Penanggulangan darurat.

d. Selanjutnya mengintegrasikan strategi, rencana tindak dan anggaran

penanggulangan darurat dalam forum koordinasi rencana tindak instansi lain melalui Satkorlak Departemen Pekerjaan Umum.

e. Direktorat Teknis (Bangkim, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Air Minum,

PLP) melaksanakan penanggulangan darurat. f. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan koordinasi pelaksanaan

penanggulangan darurat yang diintegrasikan pada koordinasi pelaksanaan penanggulangan darurat dengan instansi lain melalui Satkorlak Departemen Pekerjaan Umum.

g. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan koordinasi monitoring

dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan darurat serta menerima masukan pelaksanaan penanggulangan darurat yang dilaksanakan oleh instansi lain melalui Laporan Satkorlak Departemen Pekerjaan Umum.

h. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan penyusunan

Page 56: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Laporan Monitoring dan Evaluasi penanggulangan darurat selanjutnya disampaikan kepada Departemen Pekerjaan Umum untuk diproses lebih lanjut.

K. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PELAKSANAAN URUSAN

ADMINISTRASI DIREKTORAT JENDERAL DAN PEMBERDAYAAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM BIDANG CIPTA KARYA. 1. Pengertian

Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya adalah Rencana dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya serta memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan fungsi ini adalah Prgoram dan Rencana kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait

Dalam Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya , unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Setditjen Cipta Karya sebagai penanggungjawab utama kegiatan fungsi ini b. Direktorat teknis dan Dit.Bina Program memberikan masukan dalam kegiatan

Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan fungsi tsb, Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk : a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu rancangan c. Menetapkan rancangan d. Menyampaikan rancangan ke Menteri

3. Jadual Waktu

Dalam proses Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya , Setditjen.Cipta Karya menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Urusan Administrasi

Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya. Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan kegiatan ini yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaannya, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal.

Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada selurah Eselon 2.

Page 57: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatannya, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan Renstra DJCK. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Sekretaris Direktorat Jenderal.

5. Reviu Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya .l Sekretaris Direktorat Jenderal dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan kegiatan. Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan rancangan renstra dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya . Sosialisasi Rencana / Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal berkoordinasi dengan Unit terkait.l Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Administrasi Direktorat Jenderal dan

Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan dan SDM bidang Cipta Karya . a. Sekretariat Direktorat Jenderal melaksanakan analisa jabatan struktural

Direktorat Jenderal Cipta Karya dan fungsional pendukung fungsi-fungsi teknis Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan acuan Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA.

b. Direktorat Bina Program melakukan analisa model kelembagaan dan kompetensi

bidang pemograman dengan masukan berupa standar kompetensi jabatan dari Badan Nasional Sertifikasi, profesi, asosiasi profesi dan sebgainya yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA

c. Direktorat Teknis melakukan analisa model kelembagaan dan kompetensi

jabatan bidang masing-masing Direktorat Teknis dengan masukan berupa standar kompetensi jabatan dari Badan Nasional Sertifikasi, profesi, asosiasi profesi dan sebagainya yang mengacu pada Renstra/Renja/RKA-KL/DIPA.

d. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pembakuan deskripsi dan

spesifikasi jabatan (kompetensi jabatan). Direktorat Bina Program melakukan pembakuan kompetensi jabatan bidang

pemograman. Direktorat Teknis melakukan pembakuan kompetensi jabatan masing- masing

bidang Direktorat Teknis.

Page 58: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

e. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan identifikasi kesenjangan kwalitas SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui masukan bakuan kompetensi jabatan dari Direktorat Bina Program dan Direktorat Teknis.

f. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan koordinasi

perumusan modul (materi dan metode) peningkatan kemampuan SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya. Direktorat Bina Program dan Direktorat Teknis masing-masing melakukan perumusan modul (materi dan metode) peningkatan kemampuan SDM dibidang masing-masing substantif.

g. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan penyusunan program

peningkatan kemampuan dan pengembangan karir SDM Direktorat Jenderal CK h. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan peningkatan

kemampuan dan pengembangan karir SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya. Dokumen penyelenggaraan peningkatan kemampuan SDM Direktorat Jenderal

Cipta Karya disampaikan kepada Dit Bina Program untuk bahan penyelenggaraan Knowledge Management Unit dalam bentuk informasi kepustakaan dan informasi digital.

Laporan Penyelenggaraan Peningkatan Kemampuan SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya disampaikan kepada Direktorat Bina Program untuk disusum menjadi Laporan Evaluasi Peningkatan Kemampuan SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Hasil Penyelenggaran Peningkatan Kemampuan SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya dipergunakan sebagai bahan pengembangan karir dalam kepangkatan dan mutasi.

L. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1. Pengertian

Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Kegiatan / Program Sistem informasi Ditjen. Cipta Karya serta memuat kebijakan dan program-program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bahan masukan kegiatan ini adalah Prgoram dan Rencana / kegiatan yang merupakan kebijakan masing-masing sektor yang akan dilaksanakan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan pembangunan.

2. Unit Kerja Terkait

Dalam pelaksanaan kegiatan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, unit kerja yang terkait adalah seluruh unit kerja eselon 2 di lingkungan DJCK. yang meliputi Direktorat Teknis, Direktorat Bina Program, dan Sekretariat DJCK. Tugas masing-masing unit eselon 2 dalam pelaksanaan kegiatan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Direktorat Bina Program sebagai penanggungjawab utama kegiatan penyusunan

Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya . b. Direktorat teknis dan Sekditjen CK memberikan masukan dalam kegiatan

penyusunan masukan kegiatan ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/sektor masing-masing.

Berkaitan dalam kegiatan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya , Direktur Jenderal Cipta Karya, berkewajiban untuk; a. Memberikan arahan b. Melakukan reviu rancangan c. Menetapkan rancangan

Page 59: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

d. Menyampaikan rancangan Direktorat ke Menteri

3. Jadual Waktu Dalam penanganan kegiatan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Program menyusun dan menyampaikan jadual waktu ke unit eselon 2 di lingkungan DJCK, dan melaporkannya kepada Dirjen CK.

4. Supervisi, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sistem Informasi dilingkungan

Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal melakukan supervisi atas pelaksanaan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang menjadi tanggungjawabnya selama proses pelaksanaan kegiatan ini, guna mengetahui pencapaian kinerja program masing-masing, sesuai dengan yang telah ditetapkan Direktur Jenderal. Laporan Supervisi disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya. Direktorat Bina Program melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan inil, untuk mengetahui pencapaian kinerja program yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan. Laporan Monitoring dan Evaluasi disampaikan kepada Direktur Jenderal. Metodologi dan Teknik Supervisi dan Monev akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Bina Program.

5. Reviu Penanganan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya .l Direktorat Bina Program dapat melakukan revieu atas hasil pelasksanaan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya . Laporan hasil reviu disampaikan kepada Dirjen untuk diteruskan kepada Menteri. Revisi dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil reviu, laporan supervisi, dan laporan hasil Monev. Pelaksanaan revisi dikoordinasikan oleh Direktorat Bina Program dengan memperhatikan tahapan – tahapan penyusunan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam pedoman ini.

6. Sosialisasi Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya .

Sosialisasi Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Program berkoordinasi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Sosialisasi dilaksanakan pada seluruh jajaran manajemen, staf dan Pemangku Kepentingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

7. Pelaksanaan Kegiatan Sistem Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) masing-masing

subdirektorat/bagian menyiapkan data-data terbaru dan mengirimkan ke Kasubdit/Kabag. Data-data tersebut harus selalu diupdate maksimal 1 bulan Data terbaru tersebut kemudian dikirimkan ke Kasubdit/Kabag masing-masing.

Page 60: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

b. Kasubdit/Kabag harus memeriksa data yang dikirimkan oleh Kasubag TU dan

bertanggungjawab atas kebenaran data tersebut. Data yang sudah diperiksa dan benar harus ditandatangani oleh Kasubdit/Kabag, dan dikirimkan kembali ke Kasubag TU.

c. Kasubag TU diharuskan menyimpan data yang sudah ditandatangani oleh

Kasubdit/Kabag dan mengirimkan data tersebut ke Koordinator Sistem Informasi masing-masing Direktorat/Setditjen.

d. Koordinator Sistem Informasi masing-masing Direktorat/Setditjen mengkoordinir

dan mengumpulkan semua data yang ada. Koordinator Sistem Informasi Direktorat/ Setditjen sebaiknya mengadakan rapat pembahasan data dengan Kasubdit/Kabag untuk memutuskan kebenaran data.

e. Koordinator Sistem Informasi Direktorat/Setditjen mengirimkan data hasil

pembahasan ke masing-masing Direktur/Setditjen untuk diperiksa dan disetujui. f. Direktur/Setditjen memeriksa data yang dikirimkan oleh Koordinator Sistem

Informasi Direktorat/Setditjen dan bertanggungjawab atas kebenaran data tersebut. Data yang sudah diperiksa dan benar harus ditandatangani oleh Direktur/Setditjen dan dikirimkan kembali ke Koordinator Sistem Informasi Direktorat/Setditjen.

g. Koordinator Sistem Informasi Direktorat/Setditjen memasukkan data yang sudah

ditandatangani oleh masing-masing Direktur/Setditjen ke database dan intranet di masing-masing Direktorat/Setditjen.

h. Koordinator Sistem Informasi Direktorat/Setditjen mengirimkan data ke

Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal Cipta Karya.

i. Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal Cipta mengkoordinir dan mengumpulkan semua data yang ada. Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal Cipta Karya sebaiknya mengadakan rapat pembahasan data dengan Direktur/Setditjen untuk memutuskan kebenaran data.

j. Koordinator sistim informasi Direktorat / Setditjen memproses data menjadi informasi

k. Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal mengirimkan informasi hasil pembahasan ke Direktur Jenderal Cipta Karya untuk diperiksa dan ditandatangani dan Direktur Jenderal Cipta Karya memeriksa informasi yang dikirimkan oleh Koordinator Sistem Informasi Direktur Jenderal Cipta Karya dan bertanggungjawab atas kebenaran informasi tersebut. Informasi yang sudah diperiksa dan benar harus ditandatangani oleh Direktur Jenderal Cipta Karya dan dikirimkan kembali ke Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal Cipta Karya.

l. Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal Cipta Karya memasukkan data

dan informasi yang sudah ditandatangani Direktur Jenderal Cipta Karya ke database dan intranet Direktorat Jenderal Cipta Karya.

m. Koordinator Sistem Informasi Direktorat Jenderal Cipta Karya mengirimkan

informasi ke Pusat Data Departemen Pekerjaan Umum.

Page 61: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

- 55 -

- 55 -

Page 62: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-1-

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

INSTANSI LUAR

DEPARTEMEN PU

DIT. TEKNIS/ SET.DITJEN DIT.BINA PROGRAM

Petunjuk Dep. PU untuk Penyusunan

/Penyesuaian Rancangan Renstra

Dep.PU

Penyiapan Arahan Dirjen.Cipta Karya untuk penyusunan/ Penyesuaian

Rancangan Renstra Ditjen.Cipta Karya dan dimintakan persetujuan

Dirjen

Arahan Dirjen. Cipta Karya untuk Penyusunan/Penyesuaian

Rancangan Renstra

Ditjen. Cipta Karya

Penyusunan/Penyesuaian Masukan untuk Rancangan Renstra Ditjen.Cipta Karya (diselesaikan dalam batas

waktu yang ditetapkan

Dit.Bina Program)

Pembahasan Intern Ditjen.Cipta Karya untuk Penyusunan/ Penyesuaian Rancangan

Renstra Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan/Penyesuaian Rancangan Renstra

Ditjen.Cipta Karya dan dimintakan

persetujuan Dirjen

Penyampaian Rancangan Renstra Ditjen.Cipta Karya

kepada Dep. PU untuk masukan penyusunan Rancangan Renstra

Dep.PU (disampaikan ke Departemen PU dalam batas waktu

yang ditetapkan Departemen PU)

A. HUBUNGAN KERJA DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI

INERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA.

A-1. PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Proses Intern

Dep.PU

Proses di luar Dep.PU :

- Musrenbang

Perpres

RPJM Nasional Ran

Renstra Dep.PU

Penyusunan/Penyesuaian Masukan untuk Rancangan

Renstra Ditjen.Cipta Karya

Undang-Undang

RPJP Nasional

Hasil Evaluasi Kinerja

Pembangunan

bidang CK

Data Kondisi Infrastruktur

bidang CK

Masukan Rancangan

Renstra Dit.BP

BAGIAN KEDUA BAGAN ALUR HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Sesuai Tidak

Masukan Ranrenstra masing-masing

sektor

Ranrenstra

DJCK

Renstra

Dep.PU

ya

A

A

Ranrenstra/Renstra

Ditjen.Cipta Karya

Selesai

A-1. PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

A-1. PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Rancangan Awal RPJM Nasional

(dari Bappenas)

Page 63: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-2-

DEPARTEMEN PU

Petunjuk Dep. PU

untuk Penyusunan Renja Dep.PU

A. HUBUNGAN KERJA DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. A-2. HUBUNGAN KERJA DALAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA (RENJA ) DITJEN CIPTA KARYA

Renstra Dep.PU

Proses Intern

Dep.PU

Renja Dep.PU

Penyusunan usulan Dep.PU utk

rancangan awal RKP

Usulan Dep.PU utk

rancangan awal RKP

INSTANSI LUAR

Perpres RKP

SEB Prioritas

Pemb. & Pagu Indikatif

(dari Men.Peren.&

Men.Keu)

Proses Musrenbang

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIT.TEKNIS/SET.DITJEN DIT.BINA PROGRAM

Penyiapan Arahan

Dirjen.Cipta Karya untuk

Penyusunan Renja Ditjen. Cipta Karya

Arahan Dirjen. Cipta Karya

untuk Penyusunan Renja Ditjen. Cipta Karya

Penyusunan Masukan

untuk Renja

Ditjen.Cipta Karya

(diselesaikan dalam

batas waktu yang

ditetapkan Dit.Bina

Program)

Renja Ditjen.Cipta Karya

Penyampaian Renja

Ditjen.Cipta Karya

kepada Dep. PU menjadi

bagian Renja Dep. PU

(disampaikan ke

Departemen PU dalam

batas waktu yang

ditetapkan Departemen

PU)

Renstra DJCK

Penyusunan Masukan

untuk Renja

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan

Renja

Ditjen.Cipta Karya

Pembahasan Intern

Ditjen.Cipta Karya untuk

Penyusunan Renja

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan usulan Dit.Bina Prog. utk

rancangan awal RKP

Penyusunan usulan sektor untuk

rancangan awal RKP

Pembahasan intern DJCK untuk

menyusun rancangan

awal RKP

Usulan Dit.BP utk

rancangan awal RKP

Masukan usulan sektor

utk rancangan awal RKP

Usulan DJCK utk rancangan awal

RKP

Masukan untuk Renja

Ditjen.CK Masukan untuk Renja

Ditjen.CK

Proses Bappenas

Rancangan Awal RKP Nasional

Page 64: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-3-

INSTANSI LUAR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PU

DIT. TEKNIS / SET.DITJEN DIT.BINA PROGRAM

Petunjuk Dep. PU untuk Penyusunan

/Revisi RKA-KL

Dep.PU

Penyiapan Arahan Dirjen untuk Penyusunan/Revisi RKA-KL DJCK &

dimin-takan persetujuan Dirjen.

Ditjen. Cipta Karya

Arahan Dirjen. Cipta Karya untuk Penyusunan /Revisi

RKA-KL Ditjen. Cipta Karya

Penyusunan Masukan untuk RKA-KL/Revisi

RKA-KL DJCK (diselesaikan dalam batas

waktu yang ditetapkan

Dit.Bina Program)

Penyusunan Masukan untuk RKA-KL/Revisi RKA-KL

DJCK

Pembahasan Intern Ditjen.Cipta Karya untuk

Penyusunan/Revisi RKA-KL

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan RKA-KL /Revisi RKA-KL & dimin-takan

persetujuan Dirjen

RKA-KL/Revisi RKA-KL

Ditjen.Cipta Karya

SE Men.Keu ttg.

Pagu Sementara

A. HUBUNGAN KERJA DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI

KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

A-3. PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA-KL ) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Standar Biaya

(dari Men.Keu)

Proses Intern

Dep.PU

RKA-KL/Revisi RKA-KL Dep.PU

Perpres RKP

Pembahasan Kebijakan Umum

& Prioritas

Anggaran dg DPR

Pembahasan RKA-KL dengan

DPR Penyampaian RKA-KL /Revisi RKA-KL DJCK

kpd Dep.PU untuk masukan penyusunan

RKA-KL Dep.PU (disampaikan ke Departemen PU

dalam batas waktu yang ditetapkan

Departemen PU)

Hasil Evaluasi Kinerja Tahun

lalu

Masukan

Daerah

Renja DJCK

Renja Dep.PU

Masukan untuk RKA-KL

/Revisi RKA-KL DJCK

Masukan untuk RKA-KL

/Revisi RKA-KL DJCK

Setuju?

Selesai Ya

Tidak

Page 65: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-4-

INSTANSI LUAR

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PU DIT. TEKNIS/ SET.DITJEN DIT.BINA PROGRAM

Petunjuk Dep. PU

untuk Penyusunan

DIPA di

lingkungan

Departemen PU

Penyusunan Masukan

untuk DIPA

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan DIPA dan dimintakan

persetujuan Dirjen.

DIPA

Ditjen.Cipta Karya

Penyampaian DIPA Ditjen.Cipta Karya

kpd Dep.PU untuk pengesahan DIPA

(disampaikan ke Departemen PU dalam batas waktu yang ditetapkan Departemen PU)

A. HUBUNGAN KERJA DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI

KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA.

A- 4. PENYUSUNAN DIPA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Keppres ttg

Rincian

APBN

Proses Pengesahan

DIPA

Surat Penge- sahan DIPA

DIPA yang telah

disahkan

RKA-KL hasil

pembahasan dengan DPR

Pembahasan Intern Ditjen.Cipta Karya untuk

Penyusunan DIPA

Ditjen.Cipta Karya

Proses Intern

Dep.PU

Arahan Dirjen.Cipta Karya untuk Penyusunan DIPA

Ditjen. Cipta Karya

Penyiapan Arahan Dirjen untuk Penyusunan DIPA

dan dimintakan pesetujuan

Dirjen.

RKA-KL DJCK

Masukan untuk DIPA

Ditjen.Cipta Karya

Masukan untuk DIPA

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan Masukan

untuk DIPA

Ditjen.Cipta Karya

(diselesaikan dalam

batas waktu yang ditetapkan Dit.Bina

Program)

Lanjut Lanjut

DIPA-DIPA di lingkungan

Dep.PU

Page 66: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-5-

DITJEN.CIPTA KARYA

INSTANSI LUAR

DIT. TEKNIS/SET.DITJEN DIT. BINA PROGRAM

DEPARTEMEN PU.

Penyusunan Petunjuk Operasional

(PO)

PO-PO di lingkungan

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan

Masukan untuk PO

Penyusunan Masukan PK (Penetapan

Kinerja)

Dokumen Penetapan Kinerja

Eselon I

Masukan PK

DIPA yang telah

disahkan

Proses Intern Dep.PU

Penetapan PK Es.I

Penyusunan

Masukan untuk PO

Masukan utk penyusunan PO

PO-PO di lingkungan

Ditjen.Cipta Karya

Penyusunan Masukan PK (Penetapan

Kinerja)

Masukan PK

Penyusunan

PK DJCK

PK DJCK

Masukan utk penyusunan PO

Penyampaian DIPA yang telah disahkan ke Dit.Teknis dan

Set.Ditjen

Lanjutan A-4. : PENYUSUNAN DIPA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Lanjutan Lanjutan

Page 67: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-6-

A. HUBUNGAN KERJA DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA.

A-5. PENYUSUNAN EVALUASI KINERJA

Sekretariat DJCK Dit.Bina Program

Merumuskan Sistem

evaluasi kinerja

Direktorat Teknis

Pembuatan Laporan

Kinerja Bulanan dan

Tahunan

Laporan kinerja

Bulanan dan

Tahunan

Pembuatan Laporan Kinerja Bulanan dan

Tahunan

Laporan kinerja

Bulanan dan

Tahunan

Laporan kinerja

Bulanan dan

Tahunan

Laporan evaluasi kinerja tri wulan dan

tahunan

Penyusunan

LAKIP DJCK

LAKIP DJCK

Melakukan

Evaluasi Kinerja

Pelaksanaan

DIPA/RKA-KL

Pembuatan Laporan Kinerja Bulanan dan

Tahunan

Penyusunan

LAKIP Es. II Penyusunan

LAKIP Es. II

Sistem Pelaporan dan

Evaluasi Kinerja

Pelaksanaan

DIPA/RKA-KL

Pelaksanaan DIPA/RKA-KL

RANPK (Rencana Aksi Nasional

Penetapan Kinerja)

Penyusunan

LAKIP Es. II

LAKIP Es. II

LAKIP Es. II

LAKIP ES. II

Pelaksana-

an DIPA/ RKA-KL

Daerah

Page 68: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-7-

Dep.PU Instansi Lain Set. Ditjen Dit. Bina Program/Dit. Teknis

Perumusan Naskah Akademis RUU Bid. Cipta Karya (Norma Bid. Cipta

Karya)

Konsep Awal RUU

bidang Cipta Karya

Konsep RUU bidang Cipta Karya (yang telah dibahas

internal DJCK)

B. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENYUSUNAN NSPM UNTUK AIR MINUM, AIR LIMBAH, PERSAMPAHAN, DRAINASE, T ERMINAL, PASAR DAN FASOS-FASUM LAINNYA

Pemberian telahaan hukum atas konsep awal

RUU bid. CK

Persetujuan Men.PU

atas Naskah Akademis

Penyusunan Konsep Awal RUU bid. CK

Pembahasan Konsep Internal DJCK untuk memperoleh masukan

penyempurnaan

Masukan

PROLEGNAS

B-1. PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG TENTANG NORMA (N) BIDANG CIPTA KARYA

Penyiapan, Pengolahan,

dan Perumusan RUU tentang Norma ke -CK-

an oleh Biro Hukum

Konsep RUU bid CK yang telah dibahas Internal Dep. PU

Pembentukan Panitia antar departemen oleh Pemrakarsa /

Menteri PU

Panitia antar departemen ( 30 hari )

Penelitian, Penyesuaian dan Perumusan RUU

tentang Norma ke - CK

- an oleh panitia antar Departemen

Naskah Akademis

yang telah ditelaah bersama

antara Men.PU

dan Men Hukum & HAM

lanjut

Rumusan Konsep

RUU tentang norma ke-CK-an

Naskah Akademis RUU bd. CK (yg.telah disetujui

Dirjen.CK)

Proses persetujuan Menteri PU

Penelaahan Menteri

Hukum dan

HAM atas Naskah

Akademis

Page 69: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-8-

Dep.PU Instansi Lain Set. Ditjen Dit. Bina Program/Dit. Teknis

Panitia antar departemen menyempurnakan Konsep

RUU bd ke- CK- an berdasarkan masukan dari

masyarakat

Penyampaian Konsep RUU tentang Norma Ke- CK- an yang telah disempurnakan

kepada Menteri untuk memperoleh pertimbangan

dan paraf persetujuan

Paraf Persetujuan Menteri/Lembaga

terkait

Pengajuan Konsep RUU tentang Norma Ke- CK- an oleh Men.PU kepada

Presiden

Presiden menyampaikan RUU

tentang Norma Ke- CK-

an kepada DPR

Pembahasan RUU tentang norma Ke- CK-

an di DPR

UU tentang Norma Ke- CK- an

Menyelenggarakan koordinasi dalam penyuluhan/sosialisasi

UU tentang Norma Ke- CK- an

Penyelenggaraan dokumentasi Hukum/ UU tentang Norma

Ke- CK- an

Penyuluhan /Sosialiasi/Deseminasi UU

tentang Norma Ke- CK- an

Penyuluhan/Sosiali

sasi /Deseminasi UU tentang Norma

Ke- CK- an

lanjutan

Penyebarluasan Konsep RUU bd. Ke-CK-an

kepada Masyarakat oleh Dep.PU

Masukan dari

Masyarakat

Lanjutan B-1. : PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG TENTANG NORMA (N) BIDANG CIPTA KARYA

Konsep RUU bd. Ke-CK-an yang telah disempurnakan

berdasarkan masukan masyarakat

Page 70: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-9-

Dep.PU Instansi Lain Set. Ditjen Direktorat Teknis

Konsep Awal Standar (S )

Bidang Cipta Karya

Konsep Standar ( S ) Bidang Cipta Karya (yang telah dibahas

internal DJCK)

Penyelenggaraan

dokumentasi hukum

dan peraturan

perundang-undangan

(Standar/S) bidang CK

Penyuluhan/ Sosialisasi/

Desiminasi Standar (S)

bid. Cipta Karya

Penyuluhan/Sosiali sasi Desiminasi

Standar (S) bidang

Cipta Karya

Standar(S)

Nasional

Indonesia Bid.

Cipta Karya

Pemberian telaahaan

hukum atas konsep

awal Standar ( S ) bid.

CK

Penyusunan Konsep Awal Standar ( S ) Bidang Cipta

Karya

Pembahasan Konsep

Internal DJCK untuk memperoleh masukan

penyempurnaan Perumusan SNI

bid. CK oleh

Badan

Standarisasi

Nasional

(BSN)

Keputusan/ Peraturan Menteri PU untuk Standar

bid. Cipta Karya

Dit. Bina Program

Program Kebutuhan Standar ( S )

Bidang Cipta Karya

Penyusunan Program

Kebutuhan

Standar ( S ) Bid. Cipta

Karya

Pembahasan Internal

Dep. PU

B-2. PENYUSUNAN STANDAR (S) BIDANG CIPTA KARYA

Menyelenggarakan koordinasi

dalam penyuluhan/sosialisasi/ desiminasi Standar (S)

bid. Cipta Karya

Penyuluhan/ Sosialisasi/

Desiminasi Standar (S)

bid. Cipta Karya

B. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENYUSUNAN NSPM UNTUK AIR

MINUM, AIR LIMBAH, PERSAMPAHAN, DRAINASE, T ERMINAL, PASAR DAN FASOS-FASUM LAINNYA

Page 71: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-10-

Dep.PU Instansi Lain Set. Ditjen Dit. Bina Program/Dit. Teknis

Perumusan Naskah Akademis

Peraturan Perundang-Undangan

tentang Pedoman/Manual (PM)

Bid. Cipta Karya

Naskah Akademis Peraturan

Perundang-undangan ( PM)

bidang Cipta Karya

(yg.telah disetujui Dirjen.CK)

Konsep Awal Peraturan Perundang-undangan

(PM) bidang Cipta Karya

Konsep Peraturan

Perundang-undangan (PM)

bidang Cipta Karya

(yang telah dibahas

internal DJCK)

Proses

persetujuan

Menteri PU

Pemberian telahaan

hukum atas konsep

awal peraturan

perundang-undangan

(PM) bid. CK

Persetujuan

Men.PU atas

Naskah Akademis

Penyusunan Konsep Awal

Peraturan Perundang-undangan (PM) bid. CK

Pembahasan Konsep

Internal DJCK untuk

memperoleh masukan

penyempurnaan

Masukan

PROLEGNAS

B-3. PENYUSUNAN PERATURAN PER-UU-AN TENTANG PEDOMAN DAN MANUAL ( PM ) BIDANG CIPTA KARYA

Penyiapan, Pengolahan ,

dan Perumusan Peraturan

Perundangan tentang

Pedoman & Manual ke-

CK-an oleh Biro Hukum

(pembahasan internal

Dep PU)

Pembentukan Panitia antar departemen oleh

Pemrakarsa / Menteri

Panitia antar departemen ( 30 hari )

Penelitian dan Penyesuaian

dan Perumusan Konsep

Peraturan Per-UU-an (beserta

penjelesannya) bd.

ke-CK-an oleh Panitia antar

Departemen

lanjut

Rumusan Konsep

Peraturan Per-UU-an

(PM) bd. Ke-CK-an

(beserta penjelasannya)

Penelaahan

Men.Hukum

& HAM atas

Naskah

Akademis

Naskah Akademis yang

telah ditelaah bersama antara

Men.PU dan Men.Hukum &

HAM

B. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEKNIS DAN PENYUSUNAN

NSPM UNTUK AIR MINUM, AIR LIMBAH, PERSAMPAHAN, DRAINASE, T ERMINAL, PASAR DAN

FASOS-FASUM

LAINNYA

Konsep Peraturan Per-

UU-an bid CK yang

telah dibahas Internal

Dep. PU

Page 72: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-11-

Dep.PU Instansi Lain Set. Ditjen Dit. Bina Program/Dit. Teknis

Lanjutan B-3. : Penyusunan Peraturan Per-UU-an tentang Pedoman dan Manual ( PM) Bidang Cipta Karya

Penyebarluasan Konsep

Peraturan Per-UU-an bd

ke-CK-an kepada

masyarakat oleh Dep.PU

Penyampaian konsep Peraturan Per-UU-an bd. Ke- CK- an yang telah disempurnakan oleh

Dep.Pu kepada Menteri/Pim. Lembaga

terkait untuk memperoleh pertimbangan dan

persetujuan

Paraf Persetujuan

Menteri/Pim.

Lembaga terkait

Pengajuan Konsep

Peraturan Per-UU-an Bd

ke-CK-an oleh Men.PU

kepada Presiden

Proses penetapan

Peraturan

Pemerintah/

Peraturan Presiden

Menyelenggarakan koordinasi

dalam penyuluhan/sosialisasi

UU tentang Pedoman & Manual Ke- CK- an

Penyelenggaraan

dokumentasi Hukum/

UU tentang Pedoman &

Manual Ke- CK- an

Penyuluhan

/Sosialiasi/Deseminasi

UU tentang Pedoman & Manual

Ke- CK- an

Penyuluhan/Sosialisasi

/Deseminasi UU tentang

Pedoman & Manual Ke-

CK- an

lanjutan

Masukan dari

Masyarakat

PP/Perpres tentang

Pedoman & Manual

Ke- CK- an

Panitia Antar Departemen

menyempurnakan Konsep

Peraturan Per-UU-an bd

ke-CK-an berdasarkan masukan dari masyarakat

Konsep Peraturan Per-

UU-an bd ke-CK-an yg telah disempur

nakan berdasar

masukan masyarakat

Page 73: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-12-

Sekretariat Ditjen. Dit.Penataan Bangunan

dan Lingkungan

Direktorat Teknis

(Air Minum dan

PLP)

C. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI FASILITASI PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERKDESAAN. MISKIN DAN RAWAN AIR

Direktorat Bina

Program

Penyusunan Rencana

Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Dukungan Administrasi dan

Hukum

Rencana Pengembang

an Sistem Penyediaan

Air Minum dan PLP

Perkotaan dan

Perdesaan

Bantuan Teknik

Pengembangan Prasarana dan

Sarana Kawasan Metropolitan

Rencana Penataan

Bangunan dan

Lingkungan

Penyusunan rencana

Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum dan PLP Perkotaan dan

Perdesaan

Dit.Pengembangan

Permukiman

Penyusunan Rencana

Pengembangan Kawasan

Permukiman Perkotaan

dan Perdesaan

Rencana Pengembangan

Kawasan Permukiman

Perkotaan dan Perdesaan

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Pembinaan

Teknik dan koordinasi

Bantuan Teknik

Pengembangan Prasarana

dan Sarana Kawasan

Metropolitan

Monitoring dan Evaluasi Pembinaan

Teknik dan koordinasi Bantuan Teknik

Pengembangan Prasarana dan Sarana

Kawasan Metropolitan

Penyelenggaraan Pembinaan Teknik dan

koordinasi Bantuan Teknik

Pengembangan Prasarana

dan sarana Metropolitan

Renstra Renja RKA-KL/DIPA DJCK

Penyiapa

n

Bantuan

Teknik

Pengem

bangan

Prasaran

a dan

sarana

kawasan

Metropo

litan

Penyelenggaraan

Fasilitasi

Pembangunan dan

Pengelolaan Sistem

Penyediaan AM

dan PLP Perkotaan

dan Perdesaan

Monitoring dan

Evaluasi

Penyelenggaraan

Fasilitasi

Pembangunan

dan Pengelolaan

Sistem

Penyediaan AM

dan PLP

Perkotaan dan

Perdesaan

Penyiapan Dukungan

Administrasi

dan Hukum

Proses Penyusunan Laporan Evaluasi

Kinerja Pembangunan DJCK

Laporan Evaluasi Monitoring dan

Evaluasi Penyelenggaraan

Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Sistem Penyediaan AM dan PLP Perkotaan dan

Perdesaan

Page 74: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-13-

Daerah Sekretariat DJCK Direktorat Teknis ( AM & PLP) Dit. Bina Program

Mencari dan

memperoleh informasi peluang investasi luar

negeri bidang Air Minum dan PLP

Sistim Pembiayaan

Pengkajian studi kelayakan

pengembangan

sistim pembiayaan

D. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI AIR MINUM DAN SANITASI MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT

Memberikan bantuan

hukum dalam

negosiasi/penyiapan

kontrak investasi

antara Daerah dengan

Investor

Menyusun pola investasi bidang Air

Minum dan PLP

Pola investasi bidang

Air Minum dan PLP

Mencari dan memperoleh informasi

peluang investasi dalam negeri bidang

Air Minum dan PLP

Memberikan bantuan mediasi & negosiasi

antara Daerah dengan

investor luar negeri

Rencana Investasi

Daerah

Proses Intern

Daerah

Proses

Intern

Daerah

dalam

persiapa

n

kontrak

investasi

Bimbingan Teknis kepada Daerah dalam Penyiapan

Rencana Investasi

BP2SPAM

Penyusunan Kebijakan,

Program dan

Anggaran

RENSTRA, Renja/ RKA-KL/DIPA

Masukan Jakstra

Penyusunan. Prog. Investasi bid. AM dan

PLP

Program Investasi

bid. AM dan PLP

Peluang Investasi luar negeri bid. Air

Minum dan PLP

Peluang Investasi dalam negeri bid. Air

Minum dan PLP

Memberikan bantuan mediasi dan negosiasi antara Daerah dengan

Investor

Menyampaikan Informasi peluang

investasi dalam & luar

negeri kepada Daerah

Page 75: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-14-

Sekretariat Ditjen. Dit.Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Direktorat Teknis

(Air minum dan PLP)

E. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PU BAGI PENGEMBANGAN KAWASAN

PERUMAHAN RAKYAT

Direktorat Bina

Program

Dukungan

Administrasi dan Hukum

Rencana Penataan

Bangunan dan

Lingkungan Bagi

Pengembangan

Kawasan Perumahan

Rakyat

Penyusunan Rencana

Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum dan

PLP bagi Pengembangan

Kawasan Perumahan Rakyat

Dit.Pengembangan

Permukiman

Penyusunan Rencana

Penyediaan

Infrastruktur PU bagi

Pengembangan

Kawasan Perumahan

Rakyat

Rencana Penyediaan

Infrastruktur PU bagi

Pengembangan

Kawasan Perumahan Rakyat

Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Teknik dan

koordinasi Fasilitasi

Pembangunan Penyediaan Infrastruktur PU bagi Pengembangan

Kawasan Perumahan

Rakyat

Renstra

Renja

RKA-KL/DIPA

DJCK

Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan

Fasilitasi AM dan PLP

bagi Pengembangan Kawasan Perumahan

Rakyat

Penyiapan

Dukungan

Administrasi dan Hukum

Proses

Penyusunan

Laporan Evaluasi Kinerja

Rencana Pengembangan

Sistem Penyediaan Air

Minum dan PLP bagi

Pengembangan Kawasan Perumahan Rakyat

Penyelenggaraan

Pembinaan Teknik dan

koordinasi Penyediaan

Infrastruktur PU bagi

Pengembangan

Kawasan Perumahan

Rakyat

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembinaan

Teknik dan koordinasi

Fasilitasi Penyediaan Infrastruktur PU bagi

Pengembangan Kawasan

Perumahan Rakyat

Laporan Monitoring

dan Evaluasi

Penyelenggaraan

Fasilitasi Penyediaan

AM dan PLP bagi

Pengembangan Kawasan

Perumahan Rakyat

Penyelenggaraan

Penyediaan AM dan

PLP bagi

Pengembangan

Kawasan Perumahan

Rakyat

Penyusunan Rencana

Penataan Bangunan dan

Lingkungan Bagi

Pengembangan

Kawasan Perumahan

Rakyat

Page 76: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-15-

Sekretariat Ditjen. Dit.Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Direktorat Teknis

(Air minum dan PLP)

F. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI FASILITASI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DALAM RANGKA PEREMAJAAN KAWASAN

Direktorat Bina

Program

Dukungan

Administrasi dan Hukum

Laporan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan

Fasilitasi Pembangunan dan Pengelolaan Sistem

Penyediaan AM dan PLP Fasilitasi Rumah Susun

Dalam Rangka Peremajaan Kawasan

Rencana Penataan

Bangunan dan

Lingkungan untuk

Fasilitasi Pembangunan

Rumah Susun Dalam

Rangka Peremajaan Kawasan

Penyusunan Rencana

Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

dan PLP Fasilitasi

Pembangunan Fasilitasi

Pembangunan Rumah

Susun Dalam Rangka Peremajaan Kawasan

Dit.Pengembangan

Permukiman

Penyusunan Rencana

Pengembangan

Fasilitasi Pembangunan

Rumah Susun Dalam

Rangka Peremajaan Kawasan

Rencana Pengembangan

Fasilitasi Pembangunan Fasilitasi Pembangunan Rumah Susun Dalam Rangka Peremajaan

Kawasan

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Pembinaan

Teknik dan koordinasi

Fasilitasi Pembangunan

Fasilitasi Rumah Susun

Dalam Rangka

Peremajaan Kawasan

Monitoring dan

Evaluasi Pembinaan

Teknik dan koordinasi

Fasilitasi Pembangunan

Fasilitasi Rumah Susun

Dalam Rangka

Peremajaan Kawasan

Penyelenggaraan

Pembinaan Teknik dan

koordinasi Fasilitas

Pembangunan Fasilitasi

Rumah Susun Dalam

Rangka Peremajaan Kawasan

Renstra/Renja

RKA-KL/DIPA DJCK

Penyelenggaraan

Fasilitasi

Pembangunan dan

Pengelolaan Sistem

Penyediaan AM dan

PLP Fasilitasi

Pembangunan

Fasilitasi Rumah

Susun Dalam Rangka Peremajaan Kawasan

Penyiapan

Dukungan

Administrasi dan Hukum

Proses Penyusunan

Laporan Evaluasi Kinerja Pembangunan

DJCK

Monitoring dan

Evaluasi

Penyelenggaraan

Fasilitasi Pembangunan

dan Pengelolaan Sistem

Penyediaan AM dan

PLP Fasilitasi Rumah

Susun Dalam Rangka

Peremajaan Kawasan

Rencana

Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

dan PLP Fasilitasi

Pembangunan Fasilitasi

Pembangunan Rumah

Susun Dalam Rangka

Peremajaan Kawasan

Penyusunan Rencana

Penataan Bangunan dan

Lingkungan untukF

asilitasi Pembangunan

Rumah Susun Dalam

Rangka Peremajaan

Kawasan

Page 77: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-16-

Sekretariat Ditjen. Dit.Penataan Bangunan

dan Lingkungan

Direktorat Teknis

(Air minum dan PLP)

G. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN UNTUK KAWASAN KUMUH/NELAYAN PERDESAAN, DAERAH PERBATASAN , KAWASAN TERPECIL DAN PULAU-PULAU KECIL

Direktorat Bina

Program

Dukungan

Administrasi dan

Hukum

Rencana

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

dan PLP untuk kawasan kumuh/

nelayan,perdesaan,daerah perbatasan, kawasan

terpencil, dan pulau-pulau kecil

Dit.Pengembangan

Permukiman

Penyusunan Rencana Fasilitasi Pembangunan Penyediaan Infrastruktur

Permukiman untuk

kawasan kumuh/nelayan,perdesaan,

daerah perbatasan, kawasan terpencil,dan

pulau-pulau kecil

Rencana Fasilitasi Pembangunan Penyediaan

Infrastruktur Permukiman untuk kawasan

kumuh/nelayan,perdesaan,daerah perbatasan, kawasan

terpencil,dan pulau-pulau

kecil

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Pembinaan Teknik dan koordinasi Fasilitasi

Pembangunan Penyediaan Infrastruktur

Permukiman untuk kawasan kumuh/nelayan,perdesaan,

daerah perbatasan, kawasan

terpencil,dan pulau-pulau kecil

Monitoring dan Evaluasi

Pembinaan Teknik dan koordinasi Fasilitasi

Pembangunan Penyediaan Infrastruktur

Permukiman untuk kawasan kumuh/nelayan,perdesaan,

daerah perbatasan, kawasan terpencil,dan pulau-pulau

kecil

Penyelenggaraan Pembinaan Teknik dan

koordinasi Fasilitasi Pembangunan Penyediaan

Infrastruktur Permukiman untuk kawasan kumuh/nelayan,perdesaan,

daerah perbatasan, kawasan

terpencil,dan pulau-pulau

kecil

Renstra,

Renja/RKA-KL,

DIPA DJCK

Penyelenggaraan

Fasilitasi

Pembangunan

Penyediaan AM dan

PLP untuk kawasan

kumuh/nelayan,perdes

aan,daerah perbatasan,

kawasan terpencil,dan

pulau-pulau kecil

Penyiapan

Dukungan

Administrasi dan Hukum

Penyiapan dukungan

Bintek Penataan

Bangunan dan

Lingkungan

Dukungan Bintek

Penataan Bangunan

dan Lingkungan

Proses Penyusunan

Laporan Evaluasi Kinerja

Pembangunan

DJCK

Laporan Monitoring dan Evaluasi

Penyelenggaraan Fasilitasi Pembangunan

Penyediaan AM dan PLP untuk kawasan

kumuh/nelayan,perdesaan, daerah perbatasan,

kawasan terpencil,dan

pulau-pulau kecil

Monitoring dan Evaluasi

Penyelenggaraan Fasilitasi Pembangunan

Penyediaan AM dan PLP untuk kawasan

kumuh/nelayan,perdesaan, daerah perbatasan, kawasan terpencil,dan

pulau-pulau kecil

Penyusunan Rencana

Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

dan PLP untuk

kawasan

kumuh/nelayan,perdes

aan,daerah perbatasan,

kawasan terpencil,dan pulau-pulau kecil

Page 78: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-17-

Sekretariat Ditjen. Dit. Pengembangan Air

Minum

Direktorat

Pengembangan PLP

H. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RAWAN AIR

Direktorat Bina Program

Penyusunan Rencana

Penyediaan Air Minum

dan pengintegrasian

dengan Rencana

Penyediaan Sanitasi bagi

masyarakat miskin dan

rawan Air

Dukungan

Administrasi dan

Hukum

Rencana Penyediaan

Sanitasi (yang telah diintegrasikan dengan Rencana Penyediaan

Air Minum) bagi

masyarakat miskin dan rawan Air

Laporan Monitoring

dan Evaluasi

Penyelenggaraan

Pembangunan

Penyediaan sanitasi

bagi masyarakat

miskin dan Rawan

Air.

Rencana Penyediaan Air Minum (yang telah

diintegrasikan dengan Rencana Penyediaan

Sanitasi) bagi masyarakat miskin dan rawan Air

Penyusunan Rencana Penyediaan Sanitasi dan

pengintegrasian dengan Rencana Penyediaan Air

Minum bagi masyarakat miskin dan

rawan Air

Dit.Pengembangan

Permukiman

Renstra,

Renja/RKA-KL,

DIPA DJCK

Penyelenggaraan

Pembangunan

Penyediaan sanitasi

bagi masyarakat miskin dan rawan air

Monitoring dan

Evaluasi Penyelenggaraan

Pembangunan Penyediaan Sanitasi

bagi masyarakat miskin dan rawan air

Penyiapan

Dukungan

Administrasi dan Hukum

Penyelenggaraan

Pembangunan

Penyediaan Air Minum

bagi masyarakat miskin dan rawan air

Monitoring dan Evaluasi

Penyelenggaraan

Pembangunan

Penyediaan Air Minum

bagi masyarakat miskin

dan rawan air

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Penyelenggaraan Pembangunan Penyediaan Air Minum bagi masyarakat

miskin dan Rawan Air.

Koordinasi

Penyelenggaraan

Pembangunan

Penyediaan Air Minum

dan Sanitasi bagi

masyarakat miskin dan

rawan air

Monitoring dan Evaluasi

Penyelenggaraan

Pembangunan

Penyediaan Air Minum

dan Sanitasi bagi

masyarakat miskin dan

rawan air

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Penyelenggaraan

Pembangunan Penyediaan

Air Minum dan Sanitasi

bagi masyarakat miskin dan Rawan Air.

Proses Penyusunan

Laporan Evaluasi Kinerja

Pembangunan

DJCK

Page 79: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-18-

Sekretariat Ditjen. Direktorat Teknis lainnya

I. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEHNIS DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG, DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RAWAN AIR

Direktorat Bina

Program

Penyiapan dukungan Metode, Bintek dan

Rancang Bangun Sistem sesuai kompetensi

Direktorat

Bantuan Hukum

dan Administrasi

Dukungan Metode, Bintek dan Rancang Bangun

Sistem sesuai kompetensi Direktorat

Dit Penataan Bangunan

dan Lingkungan.

Penyusunan Strategi dan Rencana Pembinaan Teknis

dan Fasilitasi Penyelenggaraan

Bangunan Gedung dan

Penataan Lingkungan

Strategi dan Rencana Pembinaan Teknis dan

Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan

Penataan Lingkungan

Renstra Renja

RKA-KL/DIPA DJCK

Penyiapan Bantuan Hukum

dan Administrasi

Pelaksanaan Pembangunan

Infrastruktur sesuai

kompetensi Direktorat

Koordinasi Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan

Fasilitasi Penyelenggaraan

Bangunan Gediung dan

Penataan Lingkungan

I-1. PEMBINAAN TEKNIS DAN FASILITASI PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN PENATAAN LINGKUNGAN

Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Pembinaan

Teknis dan Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan

Gediung dan Penataan

Lingkungan

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan Infrastruktur sesuai

kompetensi Direktorat

Laporan Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan

Fasilitasi Penyelenggaraan Bangunan Gediung dan Penataan Lingkungan

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan Infrastruktur

sesuai kompetensi Direktorat

Proses Laporan Evaluasi

Kinerja

Page 80: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-19-

Sekretariat Ditjen. Direktorat Teknis lainnya Direktorat Bina

Program

Penyiapan dukungan

Metode, Bintek dan

Rancang Bangun

Sistem sesuai

kompetensi Direktorat

Bantuan Hukum

dan Administrasi

Dukungan Metode,

Bintek dan Rancang

Bangun Sistem sesuai

kompetensi Direktorat

Dit Penataan Bangunan

dan Lingkungan.

Penyusunan Strategi dan Rencana Pembinaan Teknis dan Fasilitasi

Penataan dan Revitalisasi

Bangunan/Kawasan

bersejarah

Strategi dan Rencana

Pembinaan Teknis dan

Fasilitasi Penataan dan

Revitalisasi

Bangunan/Kawasan

bersejarah

Renstra/Renja RKA-KL/DIPA DJCK

Penyiapan

Bantuan Hukum

dan Administrasi

Pelaksanaan Pembangunan

Infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat

Koordinasi Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penataan dan

Revitalisasi Bangunan/Kawasan

bersejarah

I-2. PEMBINAAN TEHNIS DAN FASILITASI PENATAAN DAN REVITALISASI BANGUNAN/KAWASAN BERSEJARAH

Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Pembinaan

Teknis dan Fasilitasi Penataan dan Revitalisasi

Bangunan/Kawasan bersejarah

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan Infrastruktur sesuai

kompetensi Direktorat

Laporan Monitoring dan

evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Fasilitasi Penataan dan Revitalisasi Bangunan/

Kawasan bersejarah

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan Infrastruktur sesuai kompetensi

Direktorat

I. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEHNIS DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN

BANGUNAN GEDUNG, DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RAWAN AIR

Proses Laporan Evaluasi

Kinerja

Page 81: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-20-

Sekretariat Ditjen. Direktorat Teknis lainnya Direktorat Bina

Program

Penyiapan dukungan

Metode, Bintek dan

Rancang Bangun Sistem

sesuai kompetensi

Direktorat

Bantuan Hukum

dan Administrasi

Dit Penataan Bangunan

dan Lingkungan.

Renstra

Renja

RKA-KL/DIPA

DJCK

Penyiapan

Bantuan Hukum

dan Administrasi

Pelaksanaan

Pembangunan

Infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat

I-3. PEMBINAAN TEKNIS DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS SERTA PENGEMBANGAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN LINGKUNGAN

Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan

Infrastruktur sesuai

kompetensi Direktorat

Laporan Monitoring dan

evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan

Sosialisasi Pemberdayaan Komunitas serta

Pengembangan keswadayaan masyarakat

dalam penataan lingkungan

Laporan Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan

Infrastruktur sesuai kompetensi Direktorat

Stakeholder

Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Pembinaan

Teknis dan Sosialisasi

Pemberdayaan Komunitas serta Pengembangan

keswadayaan masyarakat dalam penataan lingkungan

Penyusunan Strategi dan Rencana Pembinaan

Teknis dan Sosialisasi Pemberdayaan Komunitas

serta Pengembangan keswadayaan masyarakat

dalam penataan

lingkungan

Strategi dan Rencana

Pembinaan Teknis dan

Sosialisasi

Pemberdayaan

Komunitas serta

Pengembangan

keswadayaan masyarakat

dalam penataan

lingkungan

Koordinasi Pelaksanaan

Pembinaan Teknis dan

Sosialisasi Pemberda yaan

Komunitas serta

Pengembangan

keswadayaan masyarakat

dalam penataan ingkungan

Masyarakat peduli

penataan lingkungan

Partisipasi Kelompok Masyarakat Peduli

Lingkungan

Kelompok Masyarakat

Peduli Lingkungan

terbentuk

Dukungan Metode,

Bintek dan Rancang

Bangun Sistem sesuai

kompetensi Direktorat

I. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEHNIS DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG, DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RAWAN AIR

Proses Laporan

Evaluasi

Kinerja

Page 82: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-21-

Sekretariat Ditjen. Direktorat Teknis lainnya Direktorat Bina

Program

Penyiapan dukungan

Metode, Bintek dan

Rancang Bangun

Sistem sesuai

kompetensi Direktorat

Bantuan Hukum dan Administrasi

Dit Penataan Bangunan

dan Lingkungan.

Penyiapan Bantuan Hukum

dan Administrasi

I-4. PEMBINAAN DAN BANTUAN TEKNIS PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

Laporan Monitoring dan

evaluasi Pelaksanaan

Mobilisasi dalam

pembinaan dan Bantuan

Teknis Pengelolaan

Bangunan Gedung dan Rumah Negara.

Instansi Pemerintah

Pusat di Jakarta

Monitoring dan evaluasi

Pelaksanaan Mobilisasi dalam pembinaan dan

Bantuan Teknis Pengelolaan Bangunan

Gedung dan Rumah Negara.

Penyusunan Strategi

dan Rencana

Pembinaan dan

Bantuan Teknis

Pengelolaan Bangunan

Gedung dan Rumah

Negara.

Strategi dan Rencana

Pembinaan dan Bantuan

Teknis Pengelolaan

Bangunan Gedung dan

Rumah Negara.

Mobilisasi dalam pembinaan dan Bantuan

Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan

Rumah Negara.

DIPA-DIPA Instansi

Pemerintah Pusat di Jakarta

Pelaksanaan Pengelo-laan Pembangunan

Bangunan Gedung dan

Rumah Negara

Dukungan Metode,

Bintek dan Rancang

Bangun Sistem sesuai

kompetensi Direktorat

Renstra/Renja RKA-KL/DIPA DJCK

Proses

Laporan

Evaluasi

Kinerja

I. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PEMBINAAN TEHNIS DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG,

DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

SANITASI BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RAWAN AIR

Page 83: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-22-

Dep.PU Dit. Teknis

(Bangkim, Taba, AM, PLP)

J. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENANGGULANGAN DARURAT DAN PERBAIKAN

KERUSAKAN-KERUSAKAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN AKIBAT BENCANA ALAM DAN KERUSUHAN

SOSIAL

Direktorat Bina

Program

Sekretariat Ditjen

Strategi, Rencana Tindak & Anggaran Penanggulangan

Darurat

Dukungan

Anggaran

Koordinasi perumusan Strategi dan Rencana Tindak & Anggaran Penanggulangan

Darurat

Perumusan masukan Strategi dan Rencana Tindak

Penanggulangan Darurat

Koordinasi Rencana Tindak dengan Instansi

lain melalui

Satkorlak Dep.PU

Koordinasi Pelaksanaan

Penanggulangan

Darurat

Pelaksanaan Penanggulangan

Darurat Koordinasi Pelaksanaan

Penanggulangan

Darurat dengan

Instansi Lain

melalui Satkorlak

Dep.PU Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan

Penanggulangan

Darurat

Laporan Monitoring dan Evaluasi

Penanggulangan Darurat

Proses lebih

lanjut untuk

koordinasi

dengan Instansi

Lain

Page 84: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-23-

Instansi Lain

Modul (Materi dan Metode)

Peningkatan Kemampuan SDM DJCK

Direktorat Bina Program

lanjut

Direktorat Teknis

Pembakuan Kompetensi Jabatan bidang masing-masing Dit.Teknis

lanjut

K. HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI URUSAN ADMINISTRASI DIREKTORAT JENDERAL DAN PEMBERDAYAAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG CIPTA KARYA

Pembakuan Deskripsi & Spesifikasi

Jabatan

(Kompetensi Jabatan)

lanjut

Penyelenggaraan Analisa

Jabatan Struktural DJCK dan Fungsional pendukung fungsi-fungsi teknis Ditjen

Cipta Karya

Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan

(Persyaratan Pengetahuan dan keahlian)

Pembakuan

Kompetensi Jabatan bidang Pemrograman

Identifikasi kesenjangan kualitas

SDM DJCK

Penyelenggaraan identifikasi kesenjangan

kualitas SDM

Ditjen Cipta Karya

Menyelenggarakan Koordinasi perumusan

Modul (Materi dan Metode) Peningkatan Kemampuan

SDM DJCK

Renstra , Renja / RKA-KL,

DIPA

Perumusan Modul (Materi dan Metode )

Peningkatan Kemampuan SDM di bidang Pemograman

Perumusan Modul (Materi dan Metode)

Peningkatan Kemampuan

SDM di bidang kompetensi masing-masing Direktorat

Teknis

Modul (Materi dan metode )

peningkatan kemampuan SDM di bd.kompetensi

masing-masing Dit.Teknis

Modul (Materi dan metode)

peningkatan kemampuan SDM di bd. Pemograman

Analisa Model Kelembagaan dan Kompetensi Jabatan

bidang pemograman

Analisa Model Kelembagaan dan Kompetensi Jabatan bidang masing-masing

Direktorat Teknis

Model Kelembagaan dan

Kompetensi Jabatan bidang Pemrograman

Model Kelembagaan dan

Kompetensi Jabatan bidang masing-masing

Dit.Teknis

Standar Kompetensi

Jabatan dari :

Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Asosiasi Profesi,

dlsb

Bakuan Kompetensi Jabatan

bidang masing-masing

Dit.Teknis

Bakuan Kompetensi Jabatan

bidang Pemrograman

Sekretaris Ditjen

Bakuan Deskripsi & Spesifikasi Jabatan (Bakuan Kompetensi)

Page 85: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-24-

Direktorat Bina Program Direktorat Teknis Sekretariat Ditjen

Laporan Evaluasi Peningkatan

Kemampuan SDM bd. CK

Laporan Penyelenggaraan

PK SDM DJCK

lanjutan lanjutan

Penyusunan Program Peningkatan

Kemampuan dan pengembangan karir

SDM DJCK

Penyelenggaraan

Peningkatan Kemampuan dan

pengembangan karir SDM DJCK

Penyelenggaraan Knowledge

Management Unit

Dokumentasi Penyelenggara

an PK SDM DJCK

Informasi Kepustakaan dan Informasi Digital

lanjutan

Program Peningkatan Kemampuan dan

pengembangan Karir SDM DJCK

Pengembangan karir dalam kepangkatan dan mutasi jabatan

SDM DJCK

INSTANSI LAIN

Pembuatan Laporan Evaluasi

Peningkatan

Kemampuan SDM

DJCK

Lanjutan K. : HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI URUSAN ADMINISTRASI DIREKTORAT JENDERAL DAN PEMBERDAYAAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG CIPTA KARYA

Page 86: LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL …ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/se/lampiran_se_14_2007.pdf · DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ... URAIAN TATA LAKSANA DAN TATA HUBUNGAN KERJA

-25-

KETERANGAN :

● Koor. Sistem Informasi Dirjen Cipta Karya : Exofficio Kasubdit Data dan Informasi ● Koor. Sistem Informasi Dir. Bina Program : Exofficio Kasubdit Data dan Informasi ● Koor. Sistem Informasi Dir. Pengembangan Permukiman : Exofficio Kasubdit Perencanaan Teknis dan Pengaturan ● Koor. Sistem Informasi Dir. Penataan Bangunan dan Lingkungan : Exofficio Kasubdit Perencanaan Teknis dan Pengaturan ● Koor. Sistem Informasi Dir. Pengembangan Air Minum : Exofficio Kasubdit Perencanaan Teknis dan Pengaturan

● Koor. Sistem Informasi Dir. Pengembangan PLP : Exofficio Kasubdit Perencanaan Teknis dan Pengaturan ● Koor. Sistem Informasi Sekretariat Dirjen Cipta Karya : Exofficio Kabag Umum

Kasubag

TU

Pusdata

Dep. P.U.

Kasubdit/

Kabag

Koor S.I.

Dir/Bag

Direktur/

Seditjen Koor S.I

DJCK

Dirjen

CK

Persiapan Data

Penyimpan

an data dan

kirim data

L : HUBUNGAN KERJA DALAM PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Periksa Data dan

Acc

Pengumpu

lan

data

Rapat Pembahasan

Data

Periksa Data

dan Acc

Penyimpanan

data dan kirim data

Pengum- pulan Data

Rapat

Pembahasan

Data

Penyimpanan

data dan kirim data

Periksa Informasi

dan Acc

Penyimpanan

Informasi

Pemprosesan Data

Menjadi

Informasi