76
PEDOMAN PELAYANAN REHAB MEDIS PADA PARA LANJUT USIA ( L A N S I A )

Lansia Dan Latihan 1

  • Upload
    yeyayo

  • View
    50

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lansia Dan Latihan 1

PEDOMAN PELAYANAN REHAB MEDIS

PADA PARA LANJUT USIA ( L A N S I A )

Page 2: Lansia Dan Latihan 1

LANJUT USIA memerlukan

Rehabilitasi Medis

Page 3: Lansia Dan Latihan 1

REHABILITASI MEDIS

Pendekatan medis, psikis, sosial, kultural, spiritual untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien / PENCA

Rehabilitasi medis aspek yang sangat mendasar pada perawatan geriatri

Page 4: Lansia Dan Latihan 1

Kapasitas fungsional seseorang dapat dirancang, dibentuk, walau pada orang cacat ataupun para usia lanjut

Setiap aktifitas organ tubuh yang dilakukan dengan baik dan terstruktur, mempunyai makna pelatihan bagi organ tersebut, dan memberi manfaat pengembalian fungsi organ

Page 5: Lansia Dan Latihan 1

PENILAIAN POTENSI REHABILITASI

• Penilaian medis• Penilaian kemampuan fungsional

diagnosis anatomidiagnosis etiologidiagnosis fungsional

Target Pencapaian

Fungsional

Page 6: Lansia Dan Latihan 1

A: a representation of the gap between reality and hopes. B: improvement in quality of life represents either a reduction in expectations or a change in present reality

Page 7: Lansia Dan Latihan 1

PROSES REHABILITASI

Langkah 1

• Atasi masalah medis utama• Kondisi stabil, menjadi landasan untuk mengawali program Rehabilitasi Medis

Page 8: Lansia Dan Latihan 1

PROSES REHABILITASI

Langkah 2

Cegah Komplikasi Sekunder

Malnutrisi InkontinensiaGangguan kognisi PneumoniaKontraktur DekubitusSindroma dekondisi Ketergantungan PsikologisDepresi Trombosis Vena

Page 9: Lansia Dan Latihan 1

PROSES REHABILITASI

Langkah 3

Mengembalikan fungsi yang hilang

• Nilai kemampuan fungsional yang masih tersisa, dan maksimalkan

• Bila perlu, gunakan alat bantu agar mandiri, bersosialisasi

Walau penyebab gangguan fungsi tak dapat dihilangkan, pasien tetap mampu beraktifitas

Page 10: Lansia Dan Latihan 1

PROSES REHABILITASI

Langkah 4

Ciptakan kemampuan adaptasi bagi pasien

Adaptasi FisikAdaptasi PsikisAdaptasi Sosial

Page 11: Lansia Dan Latihan 1

PROSES REHABILITASI

Langkah 5

Adaptasi Lingkungan

Ciptakan lingkungan yang bersahabat, baik dirumah sakit, dirumah, dilingkungan, untuk kemudahan pasien beraktifitas

Page 12: Lansia Dan Latihan 1

PROSES REHABILITASI

Langkah 6

Adaptasi Keluarga

• 85% aktifitas usia lanjut, dirumah • Para usia lanjut butuh waktu untuk ‘menerima’

kondisinya• Keluarga, makna hidup bagi para usia lanjut• Keluarga, mitra kerja tenaga medis/paramedis

Page 13: Lansia Dan Latihan 1

PEMILIHAN PROGRAMTERAPI REHABILITASI MEDIK

• Tujuan Rasional• Dosis latihan tepat & jelas

• Latihan bertahap• Jenis latihan mudah dan aman

Page 14: Lansia Dan Latihan 1

PENGAWASAN & EVALUASI

• Lakukan Reevaluasi dan Reprogram• Setiap kali, tentukan target baru, agar

motivasi terjaga• Target pencapaian merupakan kesepakatan

dokter dan pasien

Page 15: Lansia Dan Latihan 1

Therapeutic Exercise• Latihan teratur, terstruktur• Tergantung stabilitas kondisi pasien• Informasikan program latihan ke pasien dan keluarga• Beri contoh, dan terapkan pada pasien• Jenis latihan :

LGS, istonik, isometrik Manfaat :

Cegah deformitasMempertahankan tonus dan fungsi normal otot

Page 16: Lansia Dan Latihan 1

Therapeutic Exercise• Latihan lingkup gerak sendi

Pasif : dilakukan oleh perawat/terapis/caregiver

Aktif : dilakukan oleh pasien Area latihan

Anggota gerak atas : Bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari

Anggota gerak bawah : Sendi panggul, sendi lutut Sendi pergelangan kaki, tendo Achilles Kaki,jari-jari

Page 17: Lansia Dan Latihan 1

Senam Tai Chi Chuan

Pusat tumpuan : area anggota gerak terutama otot lutut

Hasil : * endurance otot quadriceps * koordinasi * keseimbangan tubuh

Manfaat : * mencegah jatuh * fungsi kardiorespirasi * kelenturan tubuh * keseimbangan * rasa nyaman, senang, tenang

Page 18: Lansia Dan Latihan 1

Usia lanjut tidak menjadi hambatan untuk berlatih mencegah jatuh

Shummay - Cook, Phys-Ther 1997

Diperlukan pula tahap latihan cepat dan kuat, seperti jalan cepat, manfaat : Multisegmental coordination

Woolacott & Tang

Phys Ther 1997

Page 19: Lansia Dan Latihan 1

Latihan yang dianjurkan :

• Jalan biasa - jalan cepat• Tai - Chi• Habitual Resistance training

Page 20: Lansia Dan Latihan 1

LATIHAN PADA LANSIA

Page 21: Lansia Dan Latihan 1

Perjalanan hidup manusia :

1. Masa perkembangan :

*terjadi perubahan sejak dalamkandungan kanak-kanak

2. Masa Maturasi :*Perubahan dari kanak-kanak dewasa

3. Masa Lansia :* Semua fungsi, survival dan kualitas

hidup menurun

Page 22: Lansia Dan Latihan 1

“BIOLOGICAL AGING” :

Dalam keadaan normal semua sel dan komponen organ tubuh manusia setiap saat selalu berfungsi untuk membangun dan mempertahankan struktur-struktur dalam tubuh dan menjalankan fungsinya. Kemampuan ini disebut : HOMEOSTASIS (a.l.: pengaturan suhu tubuh, nutrisi, kandungan air, dsb )

Pada Biological Aging fungsi homeostasis ini menurun

Page 23: Lansia Dan Latihan 1

Biological Aging ini dipengaruhi oleh dua faktor besar :

1.Genetik : “menentukan life span” ( hanya 35% ?? )

2.Lingkungan dan Life-Style :( 65 % !!! )

Page 24: Lansia Dan Latihan 1

PERUBAHAN FISIOLOGIK PADA LANSIA

Lansia adalah bukan penyakit

Penyakit yang terjadi pada Lansia biasanya adalah akibat “kesalahan” dalam jangka panjang ( merokok, salah nutrisi, tidak pernah / kurang melakukan latihan fisik, terpapar dengan zat-zat beracun seperti bahan kimia, obat, sinar uv )

Page 25: Lansia Dan Latihan 1

KURANG AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA :

Faktor-faktor :

1.Gangguan keseimbangan

2.Daya tahan ( endurance ) menurun

3.Kelemahan umum

4.Sering jatuh

Page 26: Lansia Dan Latihan 1

INAKTIFITAS FISIK :

Menyebabkan gangguan fungsi pada tingkat sel / molekul jaringan organ tubuh

Page 27: Lansia Dan Latihan 1

2.Pembuluh darah :Kekakuan pembuluh darah, ateroma, kalsifikasi arteri MENINGKATTerjadi pelebaran dan berkelok-keloknya pembuluh darah vena

Sirkulasi darah, Curah jantung, Aliran darah balik MENURUN. Terjadi bekuan darah di p.d. balik

Page 28: Lansia Dan Latihan 1

PERUBAHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR DAN PEMBULUH DARAH :

1. JANTUNG : Kandungan lemak, jaringan fibrosa,, Lipofusin, amiloid,jaringan ikat dan elastin, kalsifikasi, tahanan perifer MENINGKAT

Inervasi dan Kecepatan konduksi saraf MENURUN

Curah jantung, Aliran darah balik menurun

Gangguan irama jantung

Page 29: Lansia Dan Latihan 1

3. Perubahan pada otot tubuh & saraf :Massa otot menurun (jumlah serabut menurun& tipe serabut

berubah)Jaringan ikat meningkatKandungan lemak meningkatKapasitas oksidatif menurunDensitas kapiler menurunKecepatan kontraksi otot menurunJumlah unit motor menurunKecepatan hantar saraf menurun

KEKUATAN, DAYA TAHAN, KECEPATAN,KOORDINASI

akan MENURUN

Page 30: Lansia Dan Latihan 1

PERUBAHAN FISIOLOGIK OTOT ……

1.Sarcopenia :Menurun-nya massa ototMenurun-nya sintesa protein : > 60 th 28% lebih lambat dp <

30 < 70 th 13 – 24% > 80 th : > 50%

Serabut tipe II (fast twitch) menurunSerabut tipe I (slow twitch) tak banyak berubah

2.Jumlah Motor Unit menurun

Page 31: Lansia Dan Latihan 1

Kaitan Perubahan fisiologik dengan Lansia, Inaktifitas dan pengaruh latihan

Lansia Inaktifitas Pengaruh latihan

Komposisi tubuh: Massa tubuh Massa lemak Massa tulang Air tubuh

TurunNaikTurunTurun

TurunNaikTurunTurun

NaikTurunNaikNaik / -

Metabolisme :Metabolisme basalToleransi thd glukosaGlikogen ototBalans kalsiumLDL Kolesterol

TurunTurunTurunTurunNaik

TurunTurunTurunTurunNaik

NaikNaikNaikNaik -

Page 32: Lansia Dan Latihan 1

SEBELUM MELAKUAKAN LATIHAN HAL-HAL DI BAWAH INI HARUS DICEK DULU :

1. Status kapasitas aerobik saat ini2. Keadaan jantung3. Keadaan pembuluh darah tepi4. Toleransi terhadap panas5. Kekuatan otot saat ini6. Fleksibilitas otot dan sendi7. Elastisitas jaringan ikat

Page 33: Lansia Dan Latihan 1

SENAM OSTEOPOROSIS

Page 34: Lansia Dan Latihan 1

OSTEOPOROSIS mengakibatkan :

Kecacatan fisik berupa :1. IMPAIRMENT : nyeri yang sangat

mengganggu2. DISABILITY : tidak mampu melakukan

kegiatan seperti laiknya orang normal

3. HANDICAP : tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya

Page 35: Lansia Dan Latihan 1

Contribution of Rehabilitation Medicine in Management of

Osteoporosis

1.To reduce pain

2.To strengthen bones

3.To maintain function

4.To prevent fall

Page 36: Lansia Dan Latihan 1

THE ROLES OF PHYSICAL ACTIVITIES :“Active muscular exercise increase mineral

deposit in bones” Eisenberg &

Grand

“Bone density among >50 y old active people are much higher than those in sedentary life”

Atkinson

“The maintenance of mineral metabolism inside the bone depends on the longitudinal stresses of the long bone especially during ambulation”

Jansen and Rodahl

Page 37: Lansia Dan Latihan 1

EXERCISE IN OSTEOPOROSIS:“Regular exercise and increased muscle strength slow the aging of the skeleton”.

“Adequate Calcium intake and regular exercise of a weight bearing nature seem to provide an effective defence against bone loss at any age”

McArdle and Katch

“Calcium loss can be checked, if not reversed, by a program of progressive weight bearing exercise”

Shepard RJ

Page 38: Lansia Dan Latihan 1

FRAKTUR

Kuantitas tulang( massa )

Kualitas tulang( arsitektur, mikrofraktur )

Kecenderungan jatuhKoordinasi neuromuskuler

Faktor lingkungan

Page 39: Lansia Dan Latihan 1

MOST COMMON PLACES OF FRACTURE IN OSTEOPOROSIS :

1.The spine

2.The Hip

3.The Wrist

Page 40: Lansia Dan Latihan 1
Page 41: Lansia Dan Latihan 1

THE PREVENTION OF FRACTURE :

1.To slow down / halt bone loss

2.To maintain / strengthen muscle power

3.To improve balance

4.To avoid fall / excessive bone stresses

Page 42: Lansia Dan Latihan 1

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP KESEHATAN TULANG :

1. Memperlambat proses penuaan tulang2. Mencegah osteoporosis untuk semua

tingkat umur3. Mencegah, bahkan membalik arah, proses

penurunan kalsium tulang

Page 43: Lansia Dan Latihan 1

EFEK LATIHAN FISIK TERHADAP PEMBENTUKAN TULANG :

1. FAKTOR SISTEMIK :Growth hormon IGF-1

Pembentukan tulang2. FAKTOR LOKAL :

Tarikan mekanik Respons Elektrokemikal

Produksi IGF 3. Fenomena piezoeleletrikal aktifitas osteoblastik

Page 44: Lansia Dan Latihan 1

Bone formation

Bone volume

Mechanical strain

Electrochemical response

Growth factor production

Growth hormon

EXERCISE

+

++

-+

+

+

1

2

3

Page 45: Lansia Dan Latihan 1

KOMPONEN LATIHAN FISIK :

1.Latihan peregangan2.Latihan penguatan3.Latihan daya tahan4.Latihan koordinasi

Page 46: Lansia Dan Latihan 1

THE COMPONENTS OF EXERCISE1.Stretching

Flexibility

2.Strengthening Power & stability

3.Coordination Balance

4.Endurance Fitness

Page 47: Lansia Dan Latihan 1

LIMA PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SETIAP PROGRAM LATIHAN FISIK :

1. PRINCIPLE OF SPECIFICITY2. PRINCIPLE OF PROGRESSION3. PRINCIPLE OF REVERSIBILITY4. PRINCIPLE OF INITIAL VALUES5. PRINCIPLE OF DIMINISHING RETURNS

Page 48: Lansia Dan Latihan 1

PROGRAM SENAM PADA PENDERITA OSTEOPOROSIS :

1. SEDERHANA2. MUDAH3. AMAN4. MENYENANGKAN5. INDAH6. MENGIKUTI KAIDAH-KAIDAH ILMIAH

Page 49: Lansia Dan Latihan 1
Page 50: Lansia Dan Latihan 1
Page 51: Lansia Dan Latihan 1
Page 52: Lansia Dan Latihan 1
Page 53: Lansia Dan Latihan 1
Page 54: Lansia Dan Latihan 1
Page 55: Lansia Dan Latihan 1
Page 56: Lansia Dan Latihan 1
Page 57: Lansia Dan Latihan 1
Page 58: Lansia Dan Latihan 1
Page 59: Lansia Dan Latihan 1
Page 60: Lansia Dan Latihan 1
Page 61: Lansia Dan Latihan 1
Page 62: Lansia Dan Latihan 1
Page 63: Lansia Dan Latihan 1
Page 64: Lansia Dan Latihan 1
Page 65: Lansia Dan Latihan 1
Page 66: Lansia Dan Latihan 1
Page 67: Lansia Dan Latihan 1
Page 68: Lansia Dan Latihan 1

PROGRAM LATIHAN MENCEGAH JATUH

1.Fase Meluncur jatuh2.Fase Instabilitas3.Fase Benturan4.Fase Pasca benturan

Page 69: Lansia Dan Latihan 1

LATIHAN PENGUATAN TUNGKAI DAN MENYANGGA BERAT BADAN

• Walking

• Jogging / Running

• Leg Presses

Page 70: Lansia Dan Latihan 1

Program in INSTABILITY PHASE

• General conditioning exercises• Coordination exercises• Exercise for balance :

e.g. : Tai Chi Chuan• Proper ambulation devices :

canes, crutches, walker, etc.• Proper foot devices

Page 71: Lansia Dan Latihan 1

LATIHAN KESEIMBANGAN

• Unsupported standing balance :

Pada kedua tungkai

Pada satu tungkai

• Senam Tai Chi Chuan

Page 72: Lansia Dan Latihan 1

Program in Impact phase :

• To reduce body weight• Take measures against

dangerous environment, e.g. : slippery floor, stairs, etc.

• “soft landing fall”

Page 73: Lansia Dan Latihan 1

Gejala dan tanda bahwa suatu program latihan adalah terlalu berat :

1. Angina ( nyeri dada )2. Bingung, kepala menjadi ringan3. Mual dan muntah4. Tungkai menjadi nyeri5. Pucat atau kebiruan6. Sesak napas lebih dari 10 menit7. Denyut jantung turun 8. Denyut jantung meningkat dan tak turun-turun9. Letih berlebihan10. Tidak bisa tidur

Page 74: Lansia Dan Latihan 1

KESIMPULAN :1. Dari penelitian dan pengalaman klinik

menunjukkan bahwa latihan untuk setiap orang termasuk orang yang sudah sangat tua adalah terbukti sangat layak dan efektif

2. Inaktifitas mempercepat proses penuaan3. Terapi latihan akan memperpanjang derajat

kesehatan dan mempercepat kesembuhan bila sakit

Page 75: Lansia Dan Latihan 1

G E M P A R• G E N E T I K• E N D O K R I N ( Hormonal )• M A K A N A N• P O S T U R T U B U H• A K T I F I T A S F I S I K• R I S I K O J A T U H

Page 76: Lansia Dan Latihan 1