Upload
kartika-wahyu-illahi
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
1/41
Kartika Wahyu Illahi
140310090039
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
Senin, 25 Oktober 2010
ROTATOR HARMONIS
ABSTRAK
Dalam praktikum kali ini, kita akan membahas mengenai rotator harmonis. Tujuan dari
percobaan ini yaitu kita dapat menentukan frekuensi resonansi dari suatu osilator, menentukan
gaya luar paksaan, dan mengukur redaman suatu getaran paksaan tertentu. Getaran adalah gerak
bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui suatu titik keseimbangan. Osilasi terjadi bila
sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya. Osilasi berhubungan erat dengan
gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana sendiri memiliki pengertian yaitu jika
suatu partikel atau benda dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama.
Getaran harmonis sederhana merupakan suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada
titik sembarang selalu mengarah ke titik keseimbangan, dan besar resultan gaya yang sebanding
dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan tersebut.
Pada osilator harmonis, gerakannya bergerak secara linear sedangkan rotator harmonis
bergerak secara melingkar (berputar). Pada percobaan kali ini kita menggunakan piringan yang
kita sebut pendulum torsi, dimana kita akan mencari frekuensi alamiah dengan cara memutar
pendulum dengan menentukan skala amplitudo awal ketika kita akan memutar kemudian kita
hitung waktu untuk setiap 10 kali getaran. Dengan cara tersebut kita dapat menghitung frekuensi
alamiah dari pendulum torsi tersebut.
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
2/41
I. PENDAHULUANPada praktikum kali ini, kita akan membahas tentang rotator harmonis. Osilasi terjadi bila
sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya. Karakteristik gerak osilasi yang
paling dikenal adalah gerak bersifat periodic yaitu gerak yang berulang-ulang. Gerak gelombang
sangat berhubungan erat dengan gerak osilasi. Suatu gerak yang berulang pada selang waktu
yang tetap disebut gerak periodic. Beberapa contoh dari gerak periodic adalah gerak ayun bandul
lonceng, getaran senar biola, dan gerak ayun dari satu massa yang tergantung pada seutas tali.
Dalam kenyataannya, kebanyakan gerak di atas tidaklah betul-betul periodic karena pengaruh
gaya gesekan yang membuang energi gerak. Jadi benda berayun lama-lama akan berhenti, dan
senar biola tak lama kemudian berhenti bergetar. Jika gaya-gaya gesekan ini dimasukan dalam
hitungan, maka gerak yang terjadi disebut gerak periodik teredam. Osilator harmonis bergerak
secara linear sedangkan rotator harmonis bergerak secara melingkar (berputar).
II. TEORI DASARSatu macam gerak osilasi yang lazim adalah gerak harmonic sederhana. Apabila sebuah
benda disimpangkan dari kedudukan setimbangnya, gerak harmonic sederhana akan terjadi
seandainya ada gaya pemilih yang sebanding dengan simpangan dan kesetimbangannya kecil.
Jika kita menyimpangkan sebuah benda dari kesetimbangannya dan melepaskannya, benda itu
akan berosilasi bolak balik disekitar kedudukan setimbang. Waktu bagi benda untuk melakukan
satu osilasi penuh disebut periode T. Dan kebalikan dari frekuensi f yang merupakan banyaknya
osilasi setiap detik sehingga
.
Suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap disebut gerak periodic. Jika
geraknya periodic adalah bolak balik pada jalan yang sama, gerak ini disebut osilasi atau getaran.
Satu getaran(vibrasi) atau satu osilasi adalah satu gerak bolak balik. Posisi saat dimana resultan
gaya pada benda sama dengan nol disebut dengan posisi setimbang. Jika suatu partikel bergetar
sekitar suatu posisi setimbang, sedangkan gaya pada partikel sebanding dengan jarak partikel
dari posisi setimbang, maka partikel tersebut dikatakan melakukan gerak harmonic sederhana.
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
3/41
Gaya itu selalu mengembalikan partikel kepada posisi setimbang yang disebut dengan gaya
balik. Suatu contoh dari osilator harmonic sederhana adalah gerak suatu partikel bermassa yang
diikat pada suatu pegas. Hukum-hukum yang mendasari yaitu hukum Hooke dan hukum II
Newton. Pada hukum Hooke, terdapat suatu gaya yang selalu mengembalikan partikel pada
posisi semula yang disebut dengan Gaya Balik.
kxFp -=
Tanda negatif (-) pada rumus tersebut diberikan karena arah gaya pemulih Fp selalu berlawanan
dengan arah simpangan y. k menyatakan ukuran kekakuan pegas dimana pegas yang kaku
memiliki nilai kyang besar dan sebaliknya. Dari rumus diatas kita dapat mencari periode dengan
menyamakn resultan gaya pada benda yang sesuai dengan hokum Newton II dengan rumus
umum gaya pemulih, sebagai berikut:
ymky
ymmaF yp2
2 )(
m
k
T
m
k
m
k
2
2
Sehingga,
k
m2T dan
m
k
2
1f
Periode osilator harmonis sederhana ternyata bergantung pada kekakuan pegas dan juga pada
massa m yang berosilasi. Periode tidak bergantung pada amplitude.
1. Getaran Bebas Tanpa HambatanPegas memiliki sifat elastic. Jika ditarik dan kemudian dilepaskan, pegas akan kembali
pada panjang semula. Pada percobaan ini digunakan piringan kuning sebagai partikel yang
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
4/41
bergetar harmonis yang disebut dengan rotor. Piringan ini akan tetap bergerak harmonis,
karena pusatnya dihubungkan dengan per spiral dan ujung per spiral yang lainnya
dihubungkan ke motor yang berputar dengan amplitude yang dapat diubah-ubah. Persamaan
gerak dari rotor ini adalah:
02
2
D
tI
dimana I merupakan momen inersia dari piringan tersebut dan D merupakan konstanta untuk
per spiral. Apabila persamaan diatas kita bagi dengan I maka;
2
2
dtI
+ D = 0
2
2
dt
+
I
D = 0 ;
I
D =
0 sehingga;
2
2
dt
+
2
0 = 0
dimana: = simpangan sudut
I = momen inersia rotator
=0 frekuensi alamiah rotator
Pada pegas yang berosilasi, akan terus bergerak osilasi. Tetapi lama-lama pegas akan
berhenti berosilasi. Hal ini dikarenakan adanya gaya gesekan udara tetapi nilainya kecil
sehingga gaya gesek udara ini dianggap diabaikan.
2. Getaran Bebas dengan RedamanBila energi mekanik gerak osilasi bergerak terhadap waktu, gerak tersebut dikatakan
teredam. Jika gaya gesekan atau redaman kecil, gerak hampir periodic, sekalipun amplitude
berkurang secara lambat terhadap waktu. Jika tidak ada gesekan, maka suatu partikel yang
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
5/41
bergetar akan terus berosilasi tanpa henti. Tetapi pada kenyataannya amplitude osilasi
semakin lama semakin berkurang dan akhirnya osilasi akan berhenti. Sehingga dikatakan
bahwa osilasi teredam oleh gesekan. Dalam banyak hal, gaya gesekan adalah sebanding
dengan kecepatan benda dan mempunyai arah yang berlawanan.
x
t
Gambar 2 Gerak Harmonis Teredam
Gambar 2 menunjukkan grafik yang khas dari simpangan (amplitude) sebagai fungsi waktu.
Gerak ini disebut gerak harmonis teredam. Redaman biasanya disebabkan oleh hambatan udara
dan gesekan internal pada system yang berosilasi. Energi yang kemudian dikeluarkan sebagai
energi panas ditunjukkan dengan amplitude osilasi yang berkurang. Dalam getaran bebas dengan
redaman, ada tiga macam gerak yang teredam :
* Kurang redam; jika o 2 2* Redaman kritis; o 2 2* Terlampau redam; jika o 2 2
x
t
A
B
C
Gambar 3 Grafik yang menunjukkan gerak osilasi
(A) redaman besar, (B) redaman kritis, dan (C) redaman kecil
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
6/41
Kurva A menunjukkan situasi redaman besar, dimana peredaman sedemikian besar
sehingga memerlukan waktu lama untuk mencapai kesetimbangan. Kurva B menunjukkan
redaman kritis. Kurva Cmenyatakan situasi redaman kecil di mana sistem melakukan beberapa
ayunan sebelum berhenti.
Persamaan gerak suatu rotator yang diredam adalah:
I2
2
t
+ R
t
+ D = 0
atau
2
2
t
+ 2
t
+
2
0 = 0
Dimana
ialah parameter redam
R=faktor redam
Dari ketiga hal diatas, yang akan menghasilkan gerak ayunan adalah yang kurang redam ( o
2 2). Tenaga ayunan redam tidak tetap terhadap waktu. Jika peredaman bertambah secara
perlahan, redaman akhirnya mencapai nilai kritis sehingga tak ada osilasi yang terjadi. Makin
besar redaman, makin lama waktu yang diperlukan system untuk kembali ke kesetimbangan.
3. Getaran dengan Gaya Luar PeriodisUntuk mempertahankan suatu system teredam agar tetap berosilasi, energy harus diberikan
kedalam system. Bila hal ini dilakukan, osilator dikatakan digerakkan atau dipaksa. Amplitudo
dan karena itu energy, system dalam keadaan tunak tidak hanya bergantung pada amplitude
penggerak, tapi juga pada frekuensinya. Frekuensi alami sebuah osilator didefinisikan sebagai
frekuensi osilator tersebut ketika tak ada gaya paksa atau gaya redaman. Jika frekuensi paksa
hampir sama dengan frekuensi alami system, system akan berosilasi dengan suatu amplitude
yang jauh lebih besar daripada amplitude gaya paksa. Fenomena ini disebut resonansi. Bila
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
7/41
frekuensi paksa sama dengan frekuensi alami osilator tersebut, energy yang diserap oleh osilator
bernilai maksimum.
Karena piringan atau rotator dihubungkan ke per spiral dan per spiral dihubungkan ke motor,
maka gaya yang ditimbulkan (disebut gaya luar periodis) adalah:
I2
2
t
+ R
t
+ D = F0 sin(t)
Untuk keadaan stasioner, penyelesaian persamaan diatas adalah:
= A sin (
Dimana A = (Fo/I)/([(o2 - 2) + 422]1/2
2 - 2)]
Keadaan resonansi dapat terjadi bila sehingga amplitude menjadi maksimum. Bila hal
diatas tidak terjadi redaman, maka persamaan geraknya:
I2
2
t
+ D = F0 sin(t)
Dan solusi persamaannya:
= A sin () dengan A=(Fo/I)/([(o2 - 2)]1/2
III. PERCOBAAN ALAT dan BAHAN BESERTA FUNGSINYA
1. Pendulum TorsiSebagai pendulum torsi digunakan suatu piringan kuningan dengan as yang dihubungkan
ke per spiral.
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
8/41
2. MotorUjung dari per spiral dihubungkan dengan motor yang bergerak harmonis dengan
amplitude yang tetap dan frekuensinya dapat diubah-ubah bila motor dalam keadaan
berjalan.
3. Magnet PermanenDua buah magnet permanen yang diletakkan sedimikian rupa sehingga apabila magnet itu
diberi arus akan menimbulkan redaman pada pendulum torsi.
4. MultimeterDigunakan untuk mengukur tegangan dan arus.
METODE EKSPERIMENA. Frekuensi Alamiah
1. Mengatur pendulum sehingga amplitude pendulum pada skala 15 secara manual.2. Menggerakkan pendulum, mencatat waktu untuk sepuluh(10) getaran.3. Melakukan prosedur dua(2), minimal 3(tiga) kali.4. Mengulangi prosedur 1-3 untuk amplitude 14 s/d 5.
B. Frekuensi Paksaan1. Menetapkan skala fein pada motor, pada skala 27.2. Memasukan tegangan untuk motor (input bagian atas) dengan tegangan 24 volt
(output Power Supply sebelah kanan).
3. Menentukan selector grob pada motor pada skala 6.4. Mengukur dan mencatat tegangan motor (output bawah) pada skala tersebut.5. Mencatat amplitude maksimum pada skala tersebut, minimal 3 (tiga) kali.6. Mengulangi prosedur 2 s/d 5 untuk skala berikutnya, sampai dengan skala 26.
C. Frekuensi Redaman1. Memasukkan arus pada kumparan dari Power Supply (output sebelah kiri).
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
9/41
2. Mengatur selector Power Supply hingga arus yang masuk pada kumparan sebesar0,1A.
3. Secara manual menentukan amplitude pada skala 15 sebagai amplitude awal Ao. 4. Menggerakkan pendulum, mencatat amplitude A1 setelah pendulum mencapai satu
perioda.
5. Mencatat amplitude pada saat 2 perioda, 3 perioda dan seterusnya hingga amplitudeyang masih dapat diamati.
6. Mengulangi prosedur 3 s/d 5 untuk variasi arus 0,2 s/d 1 A.
D. Frekuensi Paksaan dan Redaman1. Memasukkan arus pada kumparan dari Power Supply (output bagian kiri).2. Memasukkan tegangan pada motor dari Power Supply (output sebelah kanan).3. Pada arus kumparan 0.2 A, melakukan prosedur seperti pada frekuensi paksaan.4. Mengulangi prosedur 3 untuk arus 0.4, 0.6, 0.8, dan 1.0 A.
IV. DATA dan ANALISIS Menghitung Frekuensi alamiah
M = massa rotator = (244.400 0.005) gram
R = jari-jari = (19.00 0.05) cm
Menghitung momen inersia
massa (kg) jari-jari (m)
I=m.r^2
(kgm)
0,244 0,095 0,0022021
Amplitudo t1 (s) t2 (s) t3 (s) n t rata2 (s)
T (s)=trata/n f (Hz)=1/T sesatan
15 17,41 17,64 17,41 10
17,4866666
7
1,74866666
7
0,57186427
8 0,00212816
4
14 17,5 17,46 17,59 10
17,5166666
7
1,75166666
7
0,57088487
2
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
10/41
I wo wo^2 D=wo^2.I sesatan
0,0022021 0,57186428 0,327028752 0,00072015
5,37947E-06
0,0022021 0,57088487 0,325909537 0,000717685
0,0022021 0,57526366 0,330928281 0,000728737
0,0022021 0,57131975 0,326406255 0,000718779
0,0022021 0,57725611 0,333224616 0,000733794
0,0022021 0,57482276 0,330421209 0,000727621
0,0022021 0,57681215 0,332712258 0,000732666
0,0022021 0,57537399 0,331055232 0,000729017
0,0022021 0,57383321 0,329284548 0,000725118
0,0022021 0,57526366 0,330928281 0,000728737
0,0022021 0,57372347 0,329158615 0,00072484
Menghitung Frekuensi Paksaan
skala
grob
Vout
(volt)A1 A2 A3 A rata-rata
Frekuensi
(Hz)
6 2,39 0,4 0,4 0,5 0,433333333 0,073952342
7 2,57 0,5 0,5 0,4 0,466666667 0,069702602
8 2,83 0,5 0,5 0,5 0,5 0,093632959
13 17,46 17,23 17,46 10
17,3833333
3
1,73833333
3
0,57526366
3
12 17,73 17,37 17,41 10
17,5033333
3
1,75033333
3
0,57131974
9
11 17,37 17,32 17,28 10
17,3233333
3
1,73233333
3
0,57725610
9
10 17,46 17,41 17,32 10
17,3966666
7
1,73966666
7
0,57482276
3
9 17,28 17,32 17,41 10
17,3366666
7
1,73366666
7
0,57681215
2
8 17,32 17,41 17,41 10 17,38 1,738
0,57537399
3
7 17,37 17,41 17,5 10
17,4266666
7
1,74266666
7
0,57383320
6
6 17,46 17,28 17,41 10
17,3833333
3
1,73833333
3
0,57526366
3
5 17,55 17,46 17,28 10 17,43 1,743
0,57372346
5
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
11/41
9 3,16 0,5 0,5 0,5 0,5 0,108932462
10 3,38 0,5 0,5 0,5 0,5 0,13321492
11 3,74 0,55 0,55 0,55 0,55 0,154639175
12 4,21 0,6 0,59 0,6 0,596666667 0,179425837
13 4,6 0,6 0,7 0,7 0,666666667 0,20718232
14 5,08 0,7 0,7 0,7 0,7 0,229709035
15 5,71 0,8 0,8 0,8 0,8 0,261324042
16 6,4 1 1 1 1 0,293542074
17 7,2 1,8 1,6 1,4 1,6 0,321199143
18 7,95 5,4 5,2 5 5,2 0,365853659
19 8,65 7,2 7 6,8 7 0,674766383
20 9,8 3,4 2,4 1,4 2,4 0,753012048
21 10,9 0,8 0,8 0,6 0,733333333 0,833333333
22 12,31 0,4 0,2 0,4 0,333333333 0,943396226
23 13,41 0,3 0,2 0,3 0,266666667 1,057082452
24 15,38 0,2 0,1 0,1 0,133333333 1,184834123
25 16,9 0,1 0,1 0,1 0,1 1,344086022
26 17,82 0,1 0,1 0,1 0,1 1,453588372
Menghitung Gaya LuarI A w wo^2 (wo^2-wo)^1/2 Fo
0,0022021
0,43333333 0,073952342 0,327028752 0,503067003 0,000480048
0,46666667 0,069702602 0,325909537 0,506168879 0,000520163
0,5 0,093632959 0,330928281 0,487129677 0,000536354
0,5 0,108932462 0,326406255 0,466340855 0,025399829
0,5 0,13321492 0,333224616 0,447224436 0,000492416
0,55 0,154639175 0,330421209 0,419263681 0,000507793
0,59666667 0,179425837 0,332712258 0,391518098 0,000514423
0,66666667 0,20718232 0,331055232 0,351955838 0,000516695
0,7 0,229709035 0,329284548 0,31555588 0,00048642
0,8 0,261324042 0,330928281 0,263826154 0,000464777
1 0,293542074 0,329158615 0,18872345 0,000415588
1,6 0,321199143 0 0 0
5,2 0,365853659 0 0 0
7 0,674766383 0 0 0
2,4 0,753012048 0 0 0
0,73333333 0,833333333 5,7121 2,208793034 0,003566921
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
12/41
0,33333333 0,943396226 6,6049 2,379391471 0,001746553
0,26666667 1,057082452 8,0089 2,63662996 0,001548299
0,13333333 1,184834123 9,9856 2,966608481 0,000871036
0,1 1,344086022 11,4244 3,17495102 0,000699156
0,1 1,453588372 13,9876 3,540340609 0,000779618
Analisa grafik :
Terlihat dari grafik bahwa apabila amplitude suatu rotator akan kecil nilainya, begitu juga
dengan nilai frekuensi alamiahnya. Pada rotator ini gerakannya bergerak secara alamiah tanpa
adanya paksaan dan hambatan lain. Frekuensi alamiah dinyatakan dengan w.
Analisa grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara frekuensi dengan tegangan. Tegangan yang digunakan
yaitu tegangan output dari power supply. Sumbu x menunjukkan nilai frekuensi dan sumbu y
menunjukkan nilai dari tegangan outputnya.
y = 0.0321x + 0.8172
R = 0.0131
0
2
4
6
8
0 5 10 15 20 25A rata-rata Linear (A rata-rata)
y = 0.7617x - 0.551
R = 0.9252
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
Grafik
Series1 Linear (Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
13/41
Menghitung Frekuensi RedamanArus I
(Amp) 0,11 0,21 0,3 0,41 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
Ao 15
A1 13,2 12,8 12 10,4 9,2 8 6,6 5,2 4 3
A2 11,6 10,8 10 7,6 6 4 3 1,8 0,8 0,2
A3 10 9 7,4 5,2 3,2 2 1 0,4 0 0
A4 8,8 7,6 5 3,6 2 1 0,2 0
A5 7,6 6,2 4,4 2,6 1,2 0,4 0
A6 6,6 5,2 3,6 1,6 0,6 0
A7 6,6 4,2 2,8 1 0,2 0
A8 5,6 3,6 2,2 0,6 0
A9 4,6 3,2 1,8 0,2 0
A10 4 2,6 1,4 0
A11 3,6 2,2 1 0
A12 3,4 1,8 0,8 0
A13 3 1,6 0,6 0
A14 2,6 1,2 0,2 0
A15 2,4 1 0
A16 2 0,8 0
A17 1,8 0,5 0
A18 1,6 0,3 0
A19 1,2 0,1 0
A20 1 0
1. Arus = 0,1 Amp
Arus I (Amp)
t
(s)
0,1
1 A1 13,2
2 A2 11,6
3 A3 10
4 A4 8,8
5 A5 7,6
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
14/41
6 A6 6,6
7 A7 6,6
8 A8 5,6
9 A9 4,6
10 A10 4
11 A11 3,6
12 A12 3,4
13 A13 3
14 A14 2,6
15 A15 2,4
16 A16 2
17 A17 1,8
18 A18 1,6
19 A19 1,2
20 A20 1
Analisa grafik:
Pada grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude. Sumbu X menunjukkan
waktu dalam sekon dan sumbu Y menunjukkan besar dari amplitude. Grafik dibuat secara
eksponensial. Hal ini dikarenakan data dari grafik akan menunjukkan parameter redam .
Parameter redam dapat kita dapatkan dari nilai y yang merupakan persamaan eksponensial y.
maka nilai dari parameter redam akan diperoleh -0,128. Akan tetapi, nilai dari suatu parameter
ini akan memiliki harga mutlak. Dengan arus yaitu 0,1 A.
y = 15.014e-0.128x
0
24
6
8
10
12
14
0 10 20 30
Series2
Expon.
(Series2)
Expon.
(Series2)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
15/41
2. Arus = 0,2
Arus I (Amp) t (s)
0,2
1 A1 12,8
2 A2 10,8
3 A3 9
4 A4 7,6
5 A5 6,2
6 A6 5,2
7 A7 4,2
8 A8 3,6
9 A9 3,2
10 A10 2,6
11 A11 2,2
12 A12 1,8
13 A13 1,6
14 A14 1,2
15 A15 1
16 A16 0,8
17 A17 0,5
18 A18 0,3
19 A19 0,1
y = 20.059e-0.221x
0
2
46
8
10
12
14
16
18
0 5 10 15 20
Series2
Expon.
(Series2)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
16/41
Analisa grafik:
Sama dengan grafik diatas, grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude.
Grafik juga dibuat secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -0,221.
Sumbu X menunukkan waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya.
3. Arus = 0,3
Arus I (Amp) t (s)
0,3
1 A1 12
2 A2 10
3 A3 7,4
4 A4 5
5 A5 4,4
6 A6 3,6
7 A7 2,8
8 A8 2,2
9 A9 1,8
10 A10 1,4
11 A11 1
12 A12 0,8
13 A13 0,6
14 A14 0,2
y = 17.489e-0.271x
0
2
4
6
8
10
12
14
0 5 10 15
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
17/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude. Grafik juga dibuat secara
eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -0,271. Sumbu X menunukkan waktu
getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digubnakan yaotu sebesar 0,3
ampere.
4. Arus = 0,4
Arus I (Amp) t (s)
0,4
1 A1 10,4
2 A2 7,6
3 A3 5,2
4 A4 3,6
5 A5 2,6
6 A6 1,6
7 A7 1
8 A8 0,6
9 A9 0,2
Analisa Grafik:
y = 20.657e-0.459x
0
2
4
6
8
10
12
14
0 5 10
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
18/41
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuat
secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -0,459. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaotu sebesar 0,4
ampere.
5. Arus = 0,5
Arus I (Amp) t (s)
0,5
1 A1 9,2
2 A2 6
3 A3 3,2
4 A4 2
5 A5 1,2
6 A6 0,6
7 A7 0,2
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuat
secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -0,61. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaotu sebesar 0,5
ampere.
y = 20.089e-0.61x
0
2
4
6
8
10
12
0 5 10
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
19/41
6. Arus = 0,6
Arus I (Amp) t (s)
0,6
1 A1 8
2 A2 4
3 A3 2
4 A4 1
5 A5 0,4
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuat
secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -0,75. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaotu sebesar 0,6
ampere.
7. Arus = 0,7
Arus I (Amp) t (s)
0,71 A1 6,6
2 A2 3
y = 17.494e-0.738x
0
2
4
6
8
10
0 2 4 6
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
20/41
3 A3 1
4 A4 0,2
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuat
secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -1,15. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaitu sebesar 0,7
ampere.
8. Arus =
0,8
Arus I
(Amp) t (s)
0,8
1 A1 5,2
2 A2 1,8
3 A3 0,4
y = 25.562e-1.159x
0
2
4
6
8
10
0 2 4 6
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
21/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuat
secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -1,282. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaotu sebesar 0,8
ampere.
9. Arus = 0,9
Arus I (Amp) t (s)
0,91 A1 4
2 A2 0,8
y = 20.186e-1.282x
0
1
2
3
4
5
6
0 2 4
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
22/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuatsecara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -1,609. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaotu sebesar 0,9
ampere.
10. Arus = 1
Arus I
(Amp) t (s)
11 A1 3
2 A2 0,2
y = 20e-1.609x
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
0 1 2 3
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
23/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara waktu terhadap amplitude juga. Grafik juga dibuat
secara eksponensial. Dan hasil nilai parameter redaman adalah -2,708. Sumbu X menunukkan
waktu getarandan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Arus yang digunakan yaotu sebesar 1
ampere.
Menghitung Parameter redam Beta danfaktor redaman R
Arus
I Parameter redam Beta Parameter redam R
0,1-0,128
-0,0256
0,2
-0,221
-0,0884
0,3-0,271
-0,1626
0,4-0,459
-0,3672
0,5-0,61
-0,61
0,6-0,738
-0,8856
y = 45e-2.708x
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 1 2 3
Series1
Expon.
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
24/41
0,7-1,159
-1,6226
0,8-1,282
-2,0512
0,9-1,609
-2,8962
1
-2,708
-5,416
Analisa grafik:
Grafik diatas menunjukkan grafik antara parameter redam terhadap arus I. Grafik dibuat secara
linear. Sumbu X menunjukkan arus I dan sumbu Y menunjukkan nilai parameter redam .
Namun dari grafi, nilai-nilainya bernilai negative. Tetapi, parameter redam tidak bernilai
negative karena memiliki harga mutlak.
Menghitung Redaman dan Paksaana. untuk I = 0,2 Amp
Arus I skala Grob
Vout
(Volt) A1 A2 A3 A rata-rata
0,2 6 2,62 0,4 0,4 0,4 0,4
7 2,84 0,4 0,4 0,4 0,4
8 3,04 0,45 0,45 0,45 0,45
9 3,46 0,5 0,5 0,5 0,5
10 3,75 0,5 0,5 0,5 0,5
11 4,16 0,6 0,6 0,6 0,6
12 4,56 0,6 0,6 0,6 0,6
13 4,93 0,65 0,65 0,65 0,65
y = -2.4375x + 0.4221
R = 0.8542
-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
0 0.5 1 1.5
Series1
Linear
(Series1)
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
25/41
14 5,41 0,65 0,65 0,65 0,65
15 5,95 0,7 0,7 0,7 0,7
16 6,72 1 1 1 1
17 7,51 1,8 1,7 1,7 1,733333333
18 8,29 5,6 5,6 6,2 5,8
19 9,1 6,2 5,9 5,4 5,833333333
20 10,06 1,4 1,4 1 1,266666667
21 11,1 0,8 0,6 0,2 0,533333333
22 12,49 0,4 0,3 0,3 0,333333333
23 13,78 0,2 0,2 0,2 0,2
24 15,09 0,2 0,1 0,2 0,166666667
25 17,08 0,1 0,1 0,1 0,1
26 17,98 0,1 0,1 0,1 0,1
Frekuensi (Hz) (wo^2-wo)^1/2 Fo
0,073952342 0,503067003 0,04024536
0,069702602 0,506168879 0,04049351
0,093632959 0,487129677 0,043841671
0,108932462 0,466340855 0,046634086
0,13321492 0,447224436 0,044722444
0,154639175 0,419263681 0,050311642
0,179425837 0,391518098 0,046982172
0,20718232 0,351955838 0,045754259
0,229709035 0,31555588 0,0410222640,261324042 0,263826154 0,036935662
0,293542074 0,18872345 0,03774469
0,321199143 #NUM! 0
0,365853659 #NUM! 0
0,674766383 #NUM! 0
0,753012048 #NUM! 0
0,833333333 2,208793034 0,23560459
0,943396226 2,379391471 0,158626098
1,057082452 2,63662996 0,105465198
1,184834123 2,966608481 0,0988869491,344086022 3,17495102 0,06349902
1,453588372 3,540340609 0,070806812
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
26/41
Analisa Grafik:
Pada grafik diatas, grafik menunjukkan amplitude terhadap frekuensi. Sumbu X menunjukkan
amplitudonya dan sumbu Y menunjukkan frekuensinya. Semakin rendah nilai amplitude, maka
nilai frekuensinya akan semakin tinggi.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
Fre
kuensi
Ampllitudo
Series1
0
1
2
3
4
5
6
7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Amplitudo
Arus
Series1
Series2
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
27/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara grafik arus terhadap amplitude. Amplitude yang
digunakan adalah amplitude rata-ratanya. Sumbu X menyatakan arus dan sumbu Y menyatakan
amplitude. Pada grafik, saat arus berniali 14, maka amplitudonya akan besar juga nilainya.
Tetapi pada grafik semakin besar arus maka amplitudonya akan semakin kecil.
b. untuk I = 0,4 Amp
Arus I skala Grob
Vout
(Volt) A1 A2 A3 A rata-rata
0,4
6 2,67 0,45 0,45 0,45 0,45
7 2,98 0,45 0,45 0,45 0,45
8 3,17 0,45 0,45 0,45 0,45
9 3,5 0,5 0,5 0,5 0,5
10 3,81 0,5 0,5 0,5 0,5
11 4,29 0,55 0,55 0,55 0,55
12 4,68 0,6 0,6 0,6 0,6
13 5,04 0,6 0,6 0,6 0,6
14 5,44 0,65 0,65 0,65 0,65
15 6,04 0,8 0,7 0,8 0,766666667
16 6,74 1 1 1 1
17 7,53 1,4 1,8 1,9 1,7
18 8,22 1,8 2,2 2,6 2,2
19 9,09 3,8 4 4 3,933333333
20 10,06 1,6 1,4 1,6 1,533333333
21 11,25 0,4 0,6 0,6 0,533333333
22 12,2 0,4 0,3 0,3 0,333333333
23 13,5 0,2 0,3 0,2 0,233333333
24 15,02 0,2 0,2 0,2 0,2
25 16,89 0,1 0,1 0,1 0,1
26 17,98 0,1 0,1 0,1 0,1
Frekuensi (Hz) (wo^2-wo)^1/2 Fo
0,073952342 0,503067003 0,090552061
0,069702602 0,506168879 0,091110398
0,093632959 0,487129677 0,087683342
0,108932462 0,466340855 0,093268171
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
28/41
0,13321492 0,447224436 0,089444887
0,154639175 0,419263681 0,09223801
0,179425837 0,391518098 0,093964344
0,20718232 0,351955838 0,084469401
0,229709035 0,31555588 0,082044529
0,261324042 0,263826154 0,080906687
0,293542074 0,18872345 0,07548938
0,321199143 #NUM! 0
0,365853659 #NUM! 0
0,674766383 #NUM! 0
0,753012048 #NUM! 0
0,833333333 2,208793034 0,471209181
0,943396226 2,379391471 0,317252196
1,057082452 2,63662996 0,246085463
1,184834123 2,966608481 0,237328678
1,344086022 3,17495102 0,126998041
1,453588372 3,540340609 0,141613624
Analisa grafik:
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara amplitude terhadap frekuensi. Sumbu xmenunjukkan amplitudonya dan sumbu Y menunjukkan frekuensinya. Arus yang digunakan
sebesar 0,4 Ampere. Pada grafik, terlihat bahwa semakin besar amplitudonya maka nilai
frekuensinya juga akan semakin besar.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Series1
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
29/41
Analisa grafik:
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara arus terhadap amplitude. Hampir sama dengan
grafik hubungan antara arus terhadap amplitude diatas, pada saat arusnya 14, nilai amplitudonya
akan besar yaitu 4. Tetapi pada grafik, semakin besar arus maka semakin kecil amplitudonya.
c. untuk I = 0,6 Amp
Arus I skala GrobVout(Volt) A1 A2 A3 A rata-rata
0,6
6 2,76 0,45 0,45 0,45 0,45
7 2,99 0,45 0,45 0,45 0,45
8 3,2 0,45 0,45 0,45 0,45
9 3,6 0,5 0,5 0,5 0,5
10 3,88 0,5 0,5 0,5 0,5
11 4,14 0,55 0,55 0,55 0,55
12 4,67 0,6 0,55 0,55 0,566666667
13 5,1 0,6 0,6 0,6 0,6
14 5,45 0,6 0,6 0,6 0,615 5,95 0,65 0,65 0,65 0,65
16 6,77 0,85 0,85 0,85 0,85
17 7,54 1,2 1,2 1,3 1,233333333
18 8,47 1,8 1,8 1,9 1,833333333
19 9,18 1,6 1,6 1,4 1,533333333
20 10,22 1,2 0,8 0,7 0,9
0
0.5
1
1.5
22.5
3
3.5
4
4.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
Amplitu
do
arus
Series2
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
30/41
21 11,08 0,6 0,5 0,5 0,533333333
22 12,44 0,3 0,3 0,3 0,3
23 13,86 0,2 0,2 0,2 0,2
24 15,21 0,2 0,2 0,2 0,2
25 17,12 0,1 0,1 0,1 0,1
26 18,05 0,1 0,1 0,1 0,1
Frekuensi (Hz) (wo^2-wo)^1/2 Fo
0,073952342 0,503067003 0,135828091
0,069702602 0,506168879 0,136665597
0,093632959 0,487129677 0,131525013
0,108932462 0,466340855 0,139902257
0,13321492 0,447224436 0,134167331
0,154639175 0,419263681 0,138357015
0,179425837 0,391518098 0,133116153
0,20718232 0,351955838 0,126704102
0,229709035 0,31555588 0,113600117
0,261324042 0,263826154 0,1028922
0,293542074 0,18872345 0,09624896
0,321199143 #NUM! 0
0,365853659 #NUM! 0
0,674766383 #NUM! 0
0,753012048 #NUM! 0
0,833333333 2,208793034 0,7068137710,943396226 2,379391471 0,428290465
1,057082452 2,63662996 0,316395595
1,184834123 2,966608481 0,355993018
1,344086022 3,17495102 0,190497061
1,453588372 3,540340609 0,212420437
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
31/41
Analisa grafik:
Pada grafik, grafik menunjukkan hubungan antara amplitude dengan frekuensinya. Sumbu X
menunjukkan amplitudonya dan sumbu Y menunjukkan frekuensinya. Pada grafik, semakin
besar amplitudonya, maka frekuensinya pun akan besar juga.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
frekue
nsi
amplitudo
Series1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
amplitudo
arus
Series1
Series2
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
32/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara arus dengan amplitudonya. Sumbu X menunjukkan
arus dan sumbu Y menunjukkan amplitudonya. Pada grafik, saat arus menunjukkan besarnya
yaitu 13, maka amplitudonya akan melonjak tinggi juga yaitu 1,8. Tetapi lama kelamaan, pada
grafik apabila arusnya semakin besar, maka amplitudonya akan semakin kecil.
d. untuk I = 0,8 Amp
Arus I skala Grob
Vout
(Volt) A1 A2 A3 A rata-rata
0,8
6 2,34 0,4 0,4 0,4 0,4
7 2,56 0,5 0,5 0,4 0,466666667
8 2,81 0,5 0,4 0,4 0,433333333
9 3,07 0,5 0,5 0,5 0,5
10 3,35 0,5 0,5 0,5 0,5
11 3,71 0,5 0,5 0,5 0,5
12 4,05 0,5 0,5 0,4 0,466666667
13 4,39 0,5 0,5 0,5 0,5
14 4,9 0,5 0,5 0,5 0,5
15 5,43 0,6 0,6 0,6 0,6
16 6,3 0,7 0,7 0,7 0,7
17 7 0,9 0,9 0,9 0,9
18 7,9 1 1 1 1
19 8,58 1 1 1 1
20 9,92 0,7 0,6 0,6 0,633333333
21 10,85 0,4 0,5 0,4 0,433333333
22 12 0,3 0,3 0,3 0,3
23 13,29 0,3 0,3 0,3 0,3
24 14,78 0,2 0,2 0,2 0,2
25 16,24 1 1 1 1
26 17,91 1 1 1 1
Frekuensi (Hz)(wo^2-wo)^1/2 Fo
0,073952342 0,503067003 0,160981441
0,069702602 0,506168879 0,188969715
0,093632959 0,487129677 0,168871621
0,108932462 0,466340855 0,186536342
0,13321492 0,447224436 0,178889774
0,154639175 0,419263681 0,167705472
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
33/41
0,179425837 0,391518098 0,146166757
0,20718232 0,351955838 0,140782335
0,229709035 0,31555588 0,126222352
0,261324042 0,263826154 0,126636554
0,293542074 0,18872345 0,105685132
0,321199143 #NUM! 0
0,365853659 #NUM! 0
0,674766383 #NUM! 0
0,753012048 #NUM! 0
0,833333333 2,208793034 0,765714918
0,943396226 2,379391471 0,571053953
1,057082452 2,63662996 0,63279119
1,184834123 2,966608481 0,474657357
1,344086022 3,17495102 2,539960816
1,453588372 3,540340609 2,832272487
Analisa Grafik:
Sama seperti grafik-grafik sebelumnya. Grafik diatas menunjukkan hubungan antara amplitude
dengan frekuensi. Dalam grafik terlihat jelas bahwa apabila amplitudonya bernilai besar, maka
nilai frekuensinya pun akan tinggi juga.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
frekuensi
amplitudo
Series1
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
34/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara arus terhadap amplitude. Pada grafik, terlihat nilai-
nilainya menunjukkan naik turun. Tetapi, saat arusnya tinggi yaitu 21, maka nilai amplitudonya
yaitu 1.
e. untuk I = 1 Amp
Arus I skala GrobVout(Volt) A1 A2 A3 A rata-rata
1
6 2,73 0,4 0,4 0,4 0,4
7 2,76 0,4 0,4 0,4 0,4
8 3,29 0,4 0,4 0,4 0,4
9 3,58 0,45 0,45 0,45 0,45
10 3,88 0,45 0,45 0,45 0,45
11 4,16 0,5 0,5 0,5 0,5
12 4,65 0,5 0,5 0,5 0,5
13 5,11 0,55 0,55 0,55 0,55
14 5,51 0,6 0,6 0,6 0,615 6,11 0,6 0,6 0,6 0,6
16 6,75 0,7 0,7 0,7 0,7
17 7,49 0,8 0,8 0,8 0,8
18 8,24 0,8 0,8 0,8 0,8
19 9,03 0,7 0,7 0,7 0,7
20 10,14 0,5 0,5 0,5 0,5
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
amplitu
do
arus
Series1
Series2
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
35/41
21 11,41 0,4 0,4 0,4 0,4
22 12,25 0,3 0,3 0,3 0,3
23 13,52 0,2 0,2 0,2 0,2
24 15,37 0,15 0,15 0,15 0,15
25 17,26 0,1 0,1 0,1 0,1
26 18,08 0,1 0,1 0,1 0,1
Frekuensi (Hz) (wo^2-wo)^1/2 Fo
0,073952342 0,503067003 0,201226801
0,069702602 0,506168879 0,202467552
0,093632959 0,487129677 0,194851871
0,108932462 0,466340855 0,209853385
0,13321492 0,447224436 0,201250996
0,154639175 0,419263681 0,20963184
0,179425837 0,391518098 0,195759049
0,20718232 0,351955838 0,193575711
0,229709035 0,31555588 0,189333528
0,261324042 0,263826154 0,158295692
0,293542074 0,18872345 0,132106415
0,321199143 #NUM! 0
0,365853659 #NUM! 0
0,674766383 #NUM! 0
0,753012048 #NUM! 0
0,833333333 2,208793034 0,8835172140,943396226 2,379391471 0,713817441
1,057082452 2,63662996 0,527325992
1,184834123 2,966608481 0,444991272
1,344086022 3,17495102 0,317495102
1,453588372 3,540340609 0,354034061
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
36/41
Analisa Grafik:
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara amplitude dengan frekuensinya. Sama seperti
grafik-grafik sebelumnya, semakin tinggi amplitude, maka semakin tinggi juga frekuensinya.
Analisa Grafik:
Sama seperti grafik-grafik sebelumnya, grafik diatas menunjukkan hubungan antara arus
terhadap amplitudo. Dalam grafik terlihat bahwa apabila nilai arus semakin besar, maka
amplitudonya akan semakin menurun.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
frekuensi
amplitudo
Series1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
amplitudo
arus
Series1
Series2
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
37/41
Analisa Data:
Dalam mencari frekuensi alamiah, dari data dapat kita lihat bahwa semakin besar nilai
amplitudonya, maka akan semakin besar pula periodenya. Saat mencari nilai konstanta per
spiralnya, kita dapat mengalikan frekuensi alamiahnya dengan 2 kali momen inersianya.
Dalam frekuensi paksaan, dari data terlihat bahwa kita menambahkan paksaan pada rotator
sehingga akan nada skala grobnya. Semakin besar skala grobnya maka akan semakin besar
pula tegangannya. Pada amplitude, ampliudo akan semakin besar juga nilainya sampai
mencapai amplitude maksimum dan kemudian akan semakin menurun nilainya. Selain itu,
dalam frekuensi paksaan juga kita mencari nilai gaya luar dan besarnya sudut fase. Nilai gaya
luar dapat dicari dengan ( ) 21
22
00 -= AIF . Untuk menghitung besarnya sudut fase
digunakan rumus:
Dimana merupakan parameter redaman dan dalam frekuensi paksaan ini = 0, sehingga
= 0 karena tidak ada beda fase dalam getaran yang konstan.
Dalam mencari nilai frekuensi redaman, jika kita beri arus yang kecil, maka amplitude
yang dihasilkan akan sangat banyak. Tetapi apabila kita beri arus yang besar, maka
amplitude yang dihasilkan akan semakin sedikit dan amplitude maksimumnya akan semakin
kecil. Dalam frekuensi redaman ini, terdapat 10 grafik yang menunjukkan hubungan antara
waktu terhadap amplitude. Grafik dibuat secara eksponensial, hal ini dikarenakan kita akan
mencari nilai parameter redamannya. Pangkat dari eksponensial itulah nilai dari parameter
redamannya. Dalam mencari frekuensiredaman dan paksaan, kita menggunakan nilai arus
yang berbeda-beda yaitu 0,2A, 0,4A, 0,6A, 0,8A, dan 1A. Bila skala grobnya besar, maka
tegangan yang dihasilkan akan bernilai besar juga. Amplitudonya akan terus naik nilainya
dan kemudian turun lagi.
22
2arctan
o
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
38/41
V. KESIMPULANPada percobaan mengenai rotator harmonis ini, kita dapat mengetahui frekuensi resonansi
dari suatu osilator, menentukan gaya luar paksaan, dan mengukur redaman suatu getaran paksaan
tertentu. gerak harmonis sederhana adalah suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada
titik sembarang selalu mengarah ke titik keseimbangan, dan besar resultan gaya yang sebanding
dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan tersebut. Apabila suatu benda yang
berosilasi, tidak selamanya benda tersebut akan berosilasi terus menerus. Benda tersebut lama
kelamaan akan berhenti juga tetapi pada waktu yang lama dan dengan amplitude yang kecil, Hal
ini dikarenakan adanya gaya gesekan udara. Apabila gaya gesekan udara tersebut kecil sekali
nilainya, maka gaya gesek udara tersebut dapat diabaikan. Sehingga akan tercipta getaran bebas
tanpa hambatan. Apabila gaya gesek udara diperhitungkan, maka akan tercipta getaran bebas
dengan redaman.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. Fisika Dasar Mekanika. Penerbit: ITB, 1977.
Tipler. Fisika untuk Sains dan Teknik. Penerbit: Erlangga, 1991.
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
39/41
LAPORAN AKHIR
ROTATOR HARMONIS
Nama : Kartika Wahyu Illahi
NPM : 140310090039
Hari/ Tanggal Praktikum : Senin, 11 Oktober 2010
Waktu Praktikum : 12.30 15.00 WIB
Asisten : Kang Heru
LABORATORIUM EKSPERIMEN
JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
40/41
LEMBAR PENGESAHAN
ROTATOR HARMONIS
Nama : Kartika Wahyu Illahi
NPM : 140310090039
Hari/ Tanggal Praktikum : Senin, 11 Oktober 2010
Waktu Praktikum : 12.30 15.00 WIB
Asisten : Kang Heru
Jurnal Speaken Laporan
Jatinangor,
Asisten,
..
NPM :
7/31/2019 Lapak Eksper Rotator
41/41