28
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI “PENGUJIAN EFEK ANTIDEPRESI” Disusun Oleh : Adiba Hasna R. 260110110057 (Pembahasan) Rey Hagai Yheri 260110110058 (Pembahasan) Anggy Luthfi R. 260110110059 (Grafik) Tazkia Farhany S. 260110110060 (Editor) Melani 260110110061 (Pembahasan) Nitya Nurul F. 260110110062 (Alat bahan, prosedur) Tubagus Akmal 260110110064 (Teori dasar, daftar pustaka) Maharani D. H. K. 260110110065 (Data Pengamatan, perhitungan) Mira Shinee 260110113049 (Tujuan, Prinsip) LABORATORIUM FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI

lapak antidepresi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lapak antidepresi

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

“PENGUJIAN EFEK ANTIDEPRESI”

Disusun Oleh :

Adiba Hasna R. 260110110057 (Pembahasan)

Rey Hagai Yheri 260110110058 (Pembahasan)

Anggy Luthfi R. 260110110059 (Grafik)

Tazkia Farhany S. 260110110060 (Editor)

Melani 260110110061 (Pembahasan)

Nitya Nurul F. 260110110062 (Alat bahan, prosedur)

Tubagus Akmal 260110110064 (Teori dasar, daftar pustaka)

Maharani D. H. K. 260110110065 (Data Pengamatan, perhitungan)

Mira Shinee 260110113049 (Tujuan, Prinsip)

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2013

Page 2: lapak antidepresi

PENGUJIAN EFEK ANTIDEPRESAN

I. Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui

sampai sejauh mana aktivitas obat antidepresi pada hewan percobaan

II. Prinsip

Obat anti depresan mengurangi depresi pada hewan coba yang mengalami

depresi.

III. Teori Dasar

Pada penyakit psikis terjadi gangguan neurotransmitter,terutama pada monoamin

aromatik yaitu dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Psikofarmaka akan

berinteraksi dengan penghantar rangsang fisiologik dan akan bekerja pada pengaturan

saraf sehingga kesetimbangan neurotransmitter yang terganggu akan diperbaiki,tidak

mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan penyakit psikis,hanya mempengaruhi

gejala tujuan tertentu seperti halusinasi (Mutcler,1991).

Depresi adalah  suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu

keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya

aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.

Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan

setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan

gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping

obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan

klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang-

bidang penting lainnya (Yustinus, 2006).

Page 3: lapak antidepresi

Pengobatan untuk gangguan cemas dan gangguan depresi perlu meliputi ketiga

aspek yang mempengaruhi kejiwaan seseorang. Pendekatan biologis, psikologis dan

sosial (termasuk spiritual) adalah hal yang tidak bisa dilepaskan pada pengobatan

pasien-pasien tersebut (Andri, 2012).

Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi,

meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak

lahir. Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk:

• Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stres.

• Meringankan insomnia

• Untuk mengurangi kejang/ serangan dalam perawatan epilepsi.

• Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot.

• Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung.

• Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan

(Mutchler, 1991).

JENIS ANTIDEPRESAN

antidepresan trisiklik (ATS)

inhibitor monoamine oksidase (MAOI)

inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI)

dan sekelompok antidepresan lain yang tidak termasuk tiga kelas pertama. Indikasi

klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Obat ini

juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas (cemas) lainnya

dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa obat ini

Page 4: lapak antidepresi

berguna untuk mengatasi gangguan deficit perhatian pada anak-anak dan bulimia

serta narkolepsi.

Anti deprasan seperti amitriptilin juga memiliki efek anti kejang. Golongan ini

digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kecemasan, atau untuk

penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul ketergantungan bila

menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO seperti meclobemid sangat berguna

pada pasien depresi dengan fobia. Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan panic. Antidepresan Trisiklik adalah

sejenis obat yang digunakan sebagai antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan

trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom. (Staf Pengajar FK

UNSRI, 2004).

Mekanisme kerja ATS tampaknya mengatur penggunaan neurotransmiter

norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang

dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas

usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan

jangka panjang. Reaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatan, perawat

harus mampu mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai

efek toksik serta pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping

antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine,

hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas.

Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta

dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk

kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang,depresi pernafasan,

takikardia,bradikardia dan koma.Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan

trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine,

iprindole, protriptyline dan trimipramine. (Mutchler,1991).

Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) 

Diduga SSRI meningkatkan 5-HT di celah sinaps, pada awalnya akan

meningkatkan aktivitas autoreseptor yang justru menghambat pelepasan 5-HT

Page 5: lapak antidepresi

sehingga kadarnya turun dibanding sebelumnya. Tetapi pada pemberian terus

menerus autoreseptor akan mengalami desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT akan

meningkat dicelah sinaps di area forebrain yang menimbulkan efek terapetik. Contoh

obat-obat yang tergolong SSRI diantaranya adalah fluoxetine, paroxetine,

dan sertraline (Mutchler,1991).

Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor)

MAOIs secara nonselektif mengeblok MAO A dan B isoenzym dan memiliki

efek antidepresan yang mirip dengan antidepresan trisiklik. Namun, MAOIs bukan

obat pertama terapi antidepresan karena pasien yang menerima harus disertai dengan

diet rendah tiramin untuk mencegah krisis hipertensi karena MAOIs membawa resiko

interaksi obat dengan obat lain. MAOI tidak bersifat spesifik dan akan menurunkan

metabolisme barbiturate, analgesic opioid dan alkohol. Meclobamid menghambat

MAO A secara selektif dan reversible, relative aman dengan efek samping utama

pusing, insomnia, dan mual. Contoh obat-obat MAOIs diantaranya phenelzine,

dan tranylcypromine (Mutchler, 1991).

Yang harus diperhatikan saat Anda mengkonsumsi antidepresan:

1. Pastikan dokter tahu tentang masalah kesehatan pasien yang lainnya agar ia

tahu apakah obat yang akan dipengaruhinya bisa mempengaruhi penyakit yang

lain atau tidak.

2. Jangan mengkonsumsi obat lain tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.

3. Jangan minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang (Sondang,

2012).

IV. Alat dan Bahan

4.1 Alat

1. Kapas

Page 6: lapak antidepresi

2. Syringe

3. Neraca

4. Stopwatch

5. Tabung berdiameter 20 cm

4.2 Bahan

1. Amitriptilin (3,25 mg/kg BB dan 1,625 mg/kg BB)

2. Alkohol

3. Aquadest

4. PGA 2%

4.3 Hewan Percobaan

Mencit

4.4 Gambar Alat

Page 7: lapak antidepresi

V. Prosedur

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah sehari sebelum percobaan

mencit yang akan diuji dimasukkan terlebih dahulu ke dalam tabung yang berisi air

setinggi 8 cm selama 5 menit. Kemudian keesokan harinya mencit ditimbang dan

ditandai, serta dihitung volume obat yang harus diberikan. Lalu mencit dibagi

menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok kontrol dan kelompok Amitriptilin dosis

rendah, dan kelompok Amitriptilin dosis tinggi. Kelompok kontrol diberikan PGA

2% secara intraperitonial, kelompok Amitriptilin dosis rendah diberikan Amitriptilin

1,625 mg/kg BB, sedangkan kelompok Amitriptilin dosis tinggi diberikan

Amitriptilin 3,25 mg/kg BB. Kemudian mencit didiamkan selama 1 jam. Setelah 1

jam, mencit dimasukkan ke dalam tabung plastik yang berisi air setinggi 8 cm, lalu

diamati dan dihitung berapa lama mencit diam setiap 5 menit selama 15 menit.

Page 8: lapak antidepresi

Diamnya mencit di dalam air, dianggap sebagai gejala depresi dari mencit tersebut.

Kemudian hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

VI. Data Pengamatan

Kelompok Pemberian

Bobot

Mencit

(gram)

5’ 10’ 15’

I PGA 2%

1. 24,9 160 264 294

2. 15 42 71 164

3. 19,6 22 176 268 Σ

74,67 170,33 242 487

II

Am

itri

ptil

in 3

,25

mg/

kgB

B

1. 14,1 8 60 119

2. 12,2 25 141 167

3. 16,9 83 202 206 Σ

38,67 134,33 164 337

III

Am

itri

ptil

in

1,62

5 m

g/kg

BB 1. 18,4 - - -

2. 15,8 34 58 79

3. 20 137 203 231 Σ

85,5 130,5 155 371

Page 9: lapak antidepresi

VII. Perhitungan

8.1. Perhitungan Volume Obat

- Volume PGA 2%

- Volume Amitripilin 3,25 mg/kg BB

- Volume Amitripilin 1,625 mg/kg BB

Page 10: lapak antidepresi

8.2. Perhitungan Persen Aktivitas Obat

- Persen Aktivitas Amitripilin 3,25 mg/kg BB

- Persen Aktivitas Amitripilin 1,625 mg/kg BB

8.3. Perhitungan Persen Inhibisi

Persen Inhibisi Amitripilin 3,25 mg/kg BB

Persen Aktivitas Amitripilin 1,625 mg/kg BB

Page 11: lapak antidepresi

8.4. Analisis ANAVA

Kelompok

Rata-Rata Diam (detik)

Kontrol

Negatif

Amitripilin

3,25mg/kg

Amitripilin

1,625 mg/kg

1 718 187 0

2 277 333 171

3 466 491 571

N 3 3 2 Σ n 8

Σ x 1461 1011 742 Σ x total 3214

(Σ x)2 2134521 1022121 550564 Σ (Σ x)2 3707206

Keterangan:

Yij = Aktivitas imobilitas mencit (lamanya mencit diam) yang mendapat obat ke-i

ulangan ke-j

µ = rataan umum

i = pengaruh obat ke-i

ijk = pengaruh galat dari obat ke-i ulangan ke-j

- Hipotesis

H0: 1 = 2 = 3 = 0

Tidak ada pengaruh jenis obat terhadap aktivitas imobilitas mencit.

H1: paling sedikit ada satu i dimana 1 0

Ada pengaruh obat terhadap aktivitas imobilitas mencit

- AnalisisRagam

Page 12: lapak antidepresi

a. Faktor Koreksi

b. Sum of Square Total

c. Sum of Square Treatment (SSTreat)

d. Sum Square of Eror (SSE)

SSE = SSTot – SSTreat

= – = 224134

e. Degree or Freedom (df)

dfTotal= N – 1

= 8 - 1 = 7

df Treat= t – 1

= 3 - 1 = 2

Page 13: lapak antidepresi

df Error= df Total – df Treat

= 7 – 2 = 5

f. Mean of Square Treatment (MSTreat)

g. Mean of Square Eror (MSE)

h. F hitung (Fhit)

Tabel ANAVA

Source of

Variance

Df Sum of

Squares

Mean of

Square

Fhitung F0.05(2,5)

Treatment 2 5,79

Error 5 224134

Total 7 1551228.25 -

Kesimpulan:

Ftabel= 5,79

tolak H0 jika F hitung> F tabel

14,8> 5,14 →Tolak H0

Page 14: lapak antidepresi

Kesimpulan: setiap obat memiliki pengaruh yang tidak sama

Efek PGA ≠ Efek Amitripilin Dosis Tinggi ≠ Efek Amitripilin Dosis Rendah

VIII. Grafik

Grafik 1

Page 15: lapak antidepresi

Grafik 2

Dari grafik dapat dilihat, adanya variasi

IX. Pembahasan

Praktikum kali ini berjudul Pengujian Antidepresi. Bertujuan mengetahui

sejauh mana aktivitas antidepresi pada hewan percobaan. Obat-obat antidepresan

berkemampuan untuk menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang

dimanifestaskan meningkatnya aktivitas motorik dan perbaikan mood.

Terdapat beberapa percobaan yang bisa dilaakukan untuk melihat aktivitas

obat-obat antidepresan, antara lain uji renang, uji waterwheel dan uji rotary road.

Untuk yang metode uji water wheel yang diamati adalah waktu yang

diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan arus air pada kincir angin yang

digerakkan dengan kecepatan tertentu. Sedangkan untuk metode rotary road yang

diamati adalah waktu yang diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan putaran

alat rotary road yang berlawanan arah dengan kecepatan tertentu. Namun pada

percobaan kali ini dilakukan uji renang. Persamaan dari tiga metode uji ini adalah

dengan pemberian obat antidepresan waktu yang diperlukan oleh hewan uji untuk

0

50

100

150

200

250

300

5 10 15

rata

-rat

a w

aktu

dia

m

waktu pengamatan

Waktu diam Terhadap Waktu Pengamatan

PGA 2%

amitripitilin1,625mg/KgBB

amitripitilin3,25mg/KgBB

Page 16: lapak antidepresi

melawan pergerakan yang disebabkan masing- masing alat     menjadi semakin panjang

dibandingkan terhadap kontrol atau dengan kata lain aktivitas motorik hewan uji

menjadi lebih tinggi dibandingkan kontrol.

Untuk metode uji renang, prosedur pertama, satu hari sebelum percobaan

hewan uji mencit dimasukkan ke dalam tabung silinder berisi air kemudian dibiarkan

untuk berenang selama lima menit. Tujuannya untuk mengadaptasikan mencit. Pada

hari percobaan, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok

kontrol negatif, kelompok amitriptilin dosis I dan kelompok amitriptilin dosis II.Pada

0 menit mencit disuntikkan secara intra peritoneal PGA 2% untuk kelompok kontrol

negatif, amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB untuk kelompok amitriptilin dosis I dan

amitriptilin dosis 1,625 mg/kgBB untuk kelompok amitriptilin dosis II. Dipilih cara

intraperitonial karena cara ini efisien dan memiliki bioavabilitas yang sama dengan

intravena tetapi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan intravena, khususnya

terhadap mencit. Sedangkan dibandingkan dengan cara oral, biovabilitas secara

intraperitoneal lebih besar. Selanjutnya mencit uji dibiarkan selama 1 jam untuk

menunggu obat memberikan efek.

Setelah 1 jam, mencit uji dimasukkan kedalam tabung silinder berisi air

setinggi 8 cm dengan suhu 25o C. kemudian mencit dibiarkan berenang. Pada saat

tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit akan menggerakkan kaki dan

tangannya untuk berenang dan berusaha keluar dari air. Namun saat-saat tertentu

mencit akan menghentikkan gerakkan kaki dan tangannya, menunjukkan sikap yang

pasif. Pada saat itulah mencit dianggap mengalami depresi. Pengamatan percobaan

dilakukan dengan membiarkan mencit berenang selama 15 menit. Setiap 5 menit,

dihitung dengan stopwatch,lamanya waktu mencit uji mengalami depresi, sehingga

diperolehlah data lamanya depresi tiap mencit pada menit ke-5, ke-10 dan ke-15.

Data dicatat dalam tabel pengamatan kemudian dihitung persentase aktivitas dan

persentase inhibisidari setiap kelompok mencit.

Page 17: lapak antidepresi

Selanjutnya data dianalisis berdasarkan analisis varians dan dianalisis dengan

Student’s t-test untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antara perlakuan bahan

uji dan kontrol. Data disajikan pula dalam bentuk grafik.

Dari data pengamatan pada kelompok control negatif yang diberikan larutan

PGA 2% sebagai ganti obat uji, mencit dengan bobot 15 gram yang mengalami

depresi mengalami peningkatan waktu dalam penurunan pergerakan pada selang

waktu tertentu (t=5’, t=10’, dan t=15’) yaitu sebanyak 42 detik, 71 detik, 164 detik.

Hal ini telah sesuai karena pada control negative hanya diberikan PGA 2 % yang

tidak memberikan pengaruh terhadap pengurangan depresi dari mencit yang diamati

dari perubahan mencit menjadi tidak banyak bergerak. Dengan mencit yang hanya

diberikan PGA 2%, maka depresi yang terjadi akan semakin parah dan mencit lebih

statis saat diberenangkan. Pada seluruh kelompok uji negatif juga menunjukkan hasil

yang sama yaitu 74,67 detik; 170,33 detik; dan 242 detik. Pada mencit yang diberikan

Amitriptilim 3,25 mg/kg BB pada pengukuran waktu mencit saat tenang juga

mengalami kenaikan. Pada mencit dengan bobot 12,2 gram, hasil pengamatan yang

didapat yaitu 25 detik; 141 detik; dan 167 detik. Begitu pula pada seluruh kelompok

mencit uji. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa semakin lama mencit

diberenangkan, semakin depresi juga mencit tersebut. Pada mencit dengan bobot 15,8

gram yang diberikan Amitriptilin 1,625 mg/kg BB, hasil pengamatan yang didapat

yaitu 34 detik; 58 detik; dan 79 detik. Sama halnya terhadap seluruh kelompok

mencit uji. Pada perbandingan kelompok uji, mencit yang diberikan Amitriptilin pada

dosis 3,25 mg/kg BB lebih banyak menunjukkan efek antidepresi dibandingkan

dengan pemberian dosis Amitriptilin 1,625 mg/kg BB yang dilihat dari lebih

banyaknya jumlah pergerakan. Uji mencit terhadap obat uji antidepresan Amitriptilin

Page 18: lapak antidepresi

didapatkan persentase aktivititas Amitriptilin pada dosis 3,25 mg/kg BB sebesar

69,19 % dan pada dosis 1,625 mg/kg BB sebesar 76,18 %. Nilai persentase aktivitas

yang diatas 50 % tersebut menunjukkan bahwa Amitriptilin tidak cukup efektif dalam

memberikan efek antidepresi karena persentase aktivitas yang baik haruslah 50 %.

Data yang diperoleh juga kemudian diolah untuk mendapatkan persen

inhibisi. Pada persen inhibisi dengan obat uji Amitriptilin 3,25 mg/kg BB didapatkan

persentase sebesar 30,81 % dan pada Amitriptilin 1,625 mg/kg BB didapatkan

persentase sebesar 23,82 %. Persentase inhibisi obat antidepresi menunjukkan

kemampuan obat uji dalam menginhibisi depresi. Nilai yang ideal untuk persentase

inhibisi juga sama dengan persentase aktivitas yaitu 50 %. Hal ini dapat terjadi

dikarenakan pemberian obat antidepresi secara intraperitoneal belum tepat dan

mencit yang diberenangkan ke dalam air tidak seragam untuk setiap waktunya

sehingga perhitungan waktu depresi menjadi kurang akurat.

Grafik 1 merupakan grafik waktu diam masing-masing kelompok dimana

sumbu X nya adalah kelompok sediaan uji sedangkan sumbu Y nya merupakan waktu

diam. Pada grafik 1, dapat dilihat bahwa dari ketiga kelompok mencit yang diuji,

ketiganya menunjukkan terjadinya depresi yang ditandai dengan adanya waktu diam,

waktu diam yang paling lama terjadi pada kelompok 1 yang diberi suspensi PGA 2 %

, pada pemberian amitriptilin 3,25mg/kg BB dan amitriptilin 1,625mg/KgBB waktu

diam yang paling lama terjadi pada kelompok 3. Pemberian PGA 2% pada kelompok

1, 2, dan 3 mempunyai total waktu diam yang lebih tinggi dibandingkan kelompok

mencit yang diberikan amitriptilin 1,625 mg/KgBB dan amitriptilin 3,25 mg/kg BB.

Hal Ini dikarenakan amitriptillin memiliki efek antidepresan, sehingga menghambat

terjadinya depresi pada mencit yang ditandai dengan rendahnya waktu diam.

Sedangkan dengan pemberian amitriptilin 3,25 mg/kgBB memiliki total waktu diam

yang lebih tinggi dibandingkan pada pemberian amitriptillin 1,625 mg/KgBB.

Padahal seharusnya, amitriptillin 3,25 mg/kgBB dapat menghambat terjadinya

depresi yang lebih baik karena dosisnya lebih tinggi sehingga waktu depresinya

Page 19: lapak antidepresi

berkurang atau waktu diamnya rendah. Pada kelompok 1 yang diberikan amitriptilin

1,625 mg/kg BB tidak terdapat grafik batangnya dikarenakan matinya mencit saat

melakukan percobaan sehingga tidak terdapat data berupa waktu diam. Dapat dilihat

juga pada kelompok 3 terjadi perbedaan hasil percobaan dengan teorinya dimana

waktu diam yang paling tinggi terjadi pada pemberian amitriptilin 1,625 mg/kgBB

dan waktu diam yang paling rendah PGA 2%. Selanjutnya juga terdapat perbedaan

pada kelompok 2 dimana waktu diam PGA 2% lebih rendah dari pada Amitriptilin

1,625mg/kg BB yang seharusnya waktu diam PGA 2% lebih tinggi.

Pada grafik 2 merupakan grafik waktu diam terhadap waktu pengamatan.

Pada grafik 2 dapat dilihat bahwa pada pemberian PGA 2% mempunyai waktu diam

yang paling tinggi dari pemberian sediaan uji yaitu amitriptilin 1,625mg/KgBB dan

3,25 mg/kgBB. Tetapi pada waktu 5 menit pemberian PGA 2% waktu diamnya lebih

rendah daripada amitrptilin 1,625mg/kgBB pada 5 menit, yang seharusnya pada

waktu 5 menit PGA 2% mempunyai waktu diam yang lebih tinggi dari waktu diam

sediaan uji lainnya. Dapat dilihat grafik 2 mempunyai kesamaan dengan grafik 1

dimana pemberian amitriptilin 3,25 mg/KgBB mempunyai waktu diam yang lebih

tinggi dari waktu diam pemberian amitriptillin 1,625 mg/KgBB.

Page 20: lapak antidepresi

X. KESIMPULAN

1. Aktivitas obat antidepresi amitriptilin terhadap mencit yaitu mengurangi

depresi mencit, ditandai dengan lamanya waktu diam mencit dalam wadah

berisi air yang lebih pendek.

2. Efek pemberian amitriptilin dalam dua dosis yang berbeda yaitu pada dosis

3,25 mg/kg BB lebih baik daripada dosis 1,625 mg/kg BB, yang terlihat pada

persen inhibisi. Persen inhibisi dosis 3,25 mg/kg BB adalah 30,81%

sedangkan persen inhibisi dosis 1,625% adalah 23,82%.

Page 21: lapak antidepresi

DAFTAR PUSTAKA

Dr Andri Sp KJ.2012.Obat Antidepresan dan seluk beluknya. Tersedia di http://

health.kompas.com/read/2012/07/02/17544067/Obat.Antidepresan.dan.Seluk.B

eluknya . Diakses 6 Mei 2013

Mutchler, Ernst. 1991. Dinamika Obat Edisi Kelima. Penerbit ITB. Bandung

Semiun, Drs Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 2. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Sondang, 2012. Tersedia di http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/

Depresi-Atasi-Efek-Samping-Antidepresan. Diakses 6 Mei 2012

Staf Pengajar Departemen Farmakologi.2004.Kumpulan Kuliah Farmakologi, Edisi

2. Penerbit EGC. Jakarta