Upload
sari-yanti-matsyah
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
1/24
1
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
2/24
BAB I
PENDAHULUAN
Hirschsprung (HD) adalah kelainan kongenital dimana terjadi gangguan
perkembangan dari sistem saraf instrinsik yang dapat di tandai tidak adanya
pleksus auerbach dan pleksus myenterik pada kolon. Dari hasil penelitian 90%
terletak pada rektum atau rectosigmoid, akan tetapi dapat mengenai seluruh kolon
bahkan seluruh usus Total Colonic Aganglionois (!"). #enyakit Hirschsprung
diakibatkan karena adanya obstruksi fungsional yang berupa aganglionis usus
dimulai dari sfngter ani interna ke arah proksimal dengan panjang segmen
setidaknya melibatkan sebagian rektum. $ama lain dari penyakit Hirschsprung
adalah megakolon aganglionik.,&
#enyakit Hirschsprung pertama kali dideskripsikan oleh ahli bedah kuno
hindu pada tulisan yang bernama 'husruta 'amheta. #ada tahun , seorang
ahli anak Harald Hirschsprung menemukan penyakit Hirschsprung dan
memberikan nama penyakit tersebut. Harald Hirschsprung menyatakan bah*a
penyakit Hirschsprung dapat mengakibatkan nyeri abdomen dan konstipasi pada
bayi atau anak+anak, namun hal ini belum diketahui patofisiologinya secara pasti.
"nak yang menderita penyakit hirschsprung meninggal karena malnutrisi dan
enterocolitis. #ada tahun 9 -obertson ernohan menyimpulkan adanya
kelainan neurologi pada ple/us myenteric yang menyebabkan gangguan
peristaltik.
"ngka kejadian penyakit Hirschsprung yang terjadi pada bayi yang lahir
cukup bulan diperkirakan sekitar 1000 kelahiran dan lebih banyak terjadi pada
bayi laki+laki dibandingkan dengan bayi perempuan dengan perbandingan 2. Di
3ndonesia sendiri, insidensinya tidak diketahui secara pasti, tetapi dengan jumlah
penduduk 3ndonesia &00 juta dan tingkat kelahiran 1 permil, maka diprediksikan
setiap tahun akan lahir 200 bayi dengan penyakit Hirschsprung. artono
mencatat &0+20 pasien penyakit Hirschsprung yang dirujuk setiap tahunnya ke
-'4#$ !ipto 5angunkusomo 6akarta. 7erdasarkan penelitian disebutkan bah*a
faktor resiko tertinggi terjadinya penyakit Hirschsprung biasanya pada pasien
2
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
3/24
yang memiliki ri*ayat keluarga penyakit Hirschsprung dan pada pasien penderita
Do*n 'yndrome.,2
#enyakit Hirschsprung sering menyerang neonatus, yang dapat ditandaidengan keterlambatan pengeluaran mekonium pertama, muntah bilious, distensi
abdomen. 5etode diagnosis yang dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi
penyakit Hirschsprung adalah dengan melakukan biopsi, barium enema , dan
anorectal manometri. #enegakan diagnosis dini sangat penting untuk melakukan
treatment yang cepat dan tepat serta untuk mencegah terjadinya komplikasi.
3
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
4/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
". "natomi "norektal
-ektum memiliki buah 8al8ula yaitu superior kiri, medial kanan dan
inferior kiri. & bagian distal rektum terletak di rongga pel8ik dan terfiksir,
sedangkan bagian proksimal terletak dirongga abdomen dan relatif mobile.
edua bagian ini dipisahkan oleh peritoneum reflektum dimana bagian anterior
lebih panjang dibanding bagian posterior. 'aluran anal (anal canal ) adalah bagian
terakhir dari usus, berfungsi sebagai pintu masuk ke bagian usus yang lebih
proksimal: dus, dikelilingi oleh spinkter ani (eksternal dan internal ) serta otot+otot
yang mengatur pasase isi rektum kedunia luar. 'pingter ani eksterna terdiri dari
sling yaitu atas, medial dan depan.1,;
Gambar 1. Struktur Anatomi Rektum(!
4
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
5/24
#endarahan rektum berasal dari arteri hemorrhoidalis superior dan medialis
(a.hemorrhoidalis medialis biasanya tidak ada pada *anita, diganti oleh a.uterina)
yang merupakan cabang dari a.mesenterika inferior. 'edangkan arteri
hemorrhoidalis inferior adalah cabang dari a.pudendalis interna, berasal dari
a.iliaka interna, mendarahi rektum bagian distal dan daerah anus.
#ersyarafan motorik spinkter ani interna berasal dari serabut syaraf simpatis
(n.hypogastrikus) yang menyebabkan kontraksi usus dan serabut syaraf
parasimpatis (n.splanknikus) yang menyebabkan relaksasi usus. edua jenis
serabut syaraf ini membentuk pleksus rektalis. 'edangkan muskulus le8ator ani
dipersyarafi oleh n.sakralis 333 dan 3
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
6/24
'istem syaraf autonomik intrinsik pada usus terdiri dari pleksus
. #leksus "uerbach terletak diantara lapisan otot sirkuler dan longitudinal
&. #leksus Henle terletak disepanjang batas dalam otot sirkuler
. #leksus 5eissner terletak di sub+mukosa.
A. De&ini$i
Hirschsprung adalah kelainan kongenital dimana terjadi gangguan
perkembangan dari sistem saraf parasimpatis yang dapat di tandai tidak adanya
pleksus auerbach dan pleksus myenterik pada kolon. Dari hasil penelitian 90%
terletak pada rektum atau rectosigmoid, akan tetapi dapat mengenai seluruh kolon
bahkan seluruh usus Total Colonic Aganglionois (!"). #enyakit Hirschsprung
diakibatkan karena adanya obstruksi fungsional yang berupa aganglionis usus
dimulai dari sfngter ani interna ke arah proksimal dengan panjang segmen
setidaknya melibatkan sebagian rektum. $ama lain dari penyakit Hirschsprung
adalah megakolon aganglionik.,&
B. E'iemio)o*i
#enyakit Hirschsprung terjadi pada dari 1.000 kelahiran. #ada bayi
ditemukan 0% =ona transisional terletak di rektum atau kolon rektosigmoid. 0%
lainnya =ona transisi ditemukan pada kolon proksimal dan 1+0% bayi terjadi total
aganglionik kolon yang dimulai dari distal usus halus. >aki+laki lebih banyak dari
perempuan dengan perbandingan 2.
"nak kembar dan adanya ri*ayat keturunan meningkatkan resiko terjadinya
penyakit hirschsprung. >aporan insidensi tersebut ber8ariasi sebesar .1 sampai
,;% dengan 0 kali lebih tinggi pada anak laki dan ;0 kali lebih tinggi pada
anak perempuan. #enyakit hirschsprung lebih sering terjadi secara diturunkan oleh
ibu aganglionosis dibanding oleh ayah. 'ebanyak &.1% dari kembaran pasien
mengalami aganglionosis total pada colon (sindroma ?uel=er+@ilson). 'alah satu
laporan menyebutkan empat keluarga dengan && pasangan kembar yang terkena
yang kebanyakan mengalami long segment aganglionosis.
+ Etio)o*i
6
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
7/24
Atiologi #enyakit Hirschsprung disebabkan karena kegagalan migrasi sel+sel
saraf parasimpatis myenteric dari cephalo ke caudal. 'ehingga sel ganglion selalu
tidak ditemukan dimulai dari anus dan panjangnya ber8ariasi keproksimal. Hal ini
juga dapat disebabkan kegagalan maturasi neuroblast ataupun terjadi
perkembangan normal tetapi oleh karena suatu hal menyebabkan degragdasi dan
destruksi sel+sel ganglion.&
D. Pato*ene$i$
Dasar dari patofisiologi dari HD adalah tidak adanya gelombang propulsi8e
dan abnormalitas atau hilangnya relaksasi dari sfingter ani interna yang
disebabkan oleh aganglionosis, hipoganglionis atau disaganglionis pada usus
besar. elainan pada penyakit ini berhubungan dengan spasme pada distal colon
dan sphincter anus internal sehingga terjadi obstruksi. 5aka dari itu bagian yang
abnormal akan mengalami kontraksi di segmen bagian distal sehingga bagian
yang normal akan mengalami dilatasi di bagian proksimalnya. 7agian aganglionik
selalu terdapat dibagian distal rektum. ,9
#ada pro/imal segmen dari bagian aganglion terdapat area
hipoganglionosis. "rea tersebut dapat juga merupakan terisolasi.
Hipoganglionosis adalah keadaan dimana jumlah sel ganglion kurang dari 0 kali
dari jumlah normal dan kerapatan sel berkurang 1 kali dari jumlah normal. #ada
colon iner8asi jumlah ple/us myentricus berkurang 10% dari normal.
Hipoganglionosis kadang mengenai sebagian panjang colon namun ada pula yang
mengenai seluruh colon. 3maturitas dari sel ganglion.0
'el ganglion yang imatur dengan dendrite yang kecil dikenali dengan
pemeriksaan >DH (laktat dehidrogenase). 'el saraf imatur tidak memilikisitoplasma yang dapat menghasilkan dehidrogenase. 'ehingga tidak terjadi
diferensiasi menjadi sel 'ch*annBs dan sel saraf lainnya. #ematangan dari sel
ganglion diketahui dipengaruhi oleh reaksi succinyldehydrogenase ('DH).
"kti8itas en=im ini rendah pada minggu pertama kehidupan. #ematangan dari sel
ganglion ditentukan oleh reaksi 'DH yang memerlukan *aktu pematangan penuh
selama & sampai 2 tahun. Hipogenesis adalah hubungan antara imaturitas dan
hipoganglionosis. "ganglionosis dan hipoganglionosis yang didapatkan dapat
7
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
8/24
berasal dari 8askular atau non8ascular. Cang termasuk penyebab non8ascular
adalah infeksi rypanosoma cru=i (penyakit !hagas), defisiensi 8itamin 7,
infeksi kronis seperti uberculosis. erusakan iskemik pada sel ganglion karena
aliran darah yang inadekuat, aliran darah pada segmen tersebut, akibat tindakan
pull through secara '*enson, Duhamel, atau 'oa8e.0
A. ejala linis
ambaran klinis penyakit Hirschsprung dapat kita bedakan berdasarkan usia
gejala klinis mulai terlihat
(). Periode Neonatal . "da trias gejala klinis yang sering dijumpai, yakni
pengeluaran mekonium yang terlambat, muntah hijau dan distensi abdomen.
#engeluaran mekonium yang terlambat (lebih dari &2 jam pertama) merupakan
tanda klinis yang signifikans. '*enson mencatat angka 92% dari pengamatan
terhadap 10 kasus , sedangkan artono mencatat angka 9,1% untuk *aktu &2
jam dan &,2% untuk *aktu 2 jam setelah lahir. 5untah hijau dan distensi
abdomen biasanya dapat berkurang manakala mekonium dapat dikeluarkan
segera. 'edangkan enterokolitis merupakan ancaman komplikasi yang serius bagi
penderita penyakit Hirschsprung ini, yang dapat menyerang pada usia kapan saja,
namun paling tinggi saat usia &+2 minggu, meskipun sudah dapat dijumpai pada
usia minggu. ejalanya berupa diarrhea, distensi abdomen, feces berbau busuk
dan disertai demam. '*enson mencatat hampir kasus Hirschsprung datang
dengan manifestasi klinis enterokolitis, bahkan dapat pula terjadi meski telah
dilakukan kolostomi.,&,1
(&). Anak . #ada anak yang lebih besar, gejala klinis yang menonjol adalah
konstipasi kronis dan gi=i buruk (failure to thrive). Dapat pula terlihat gerakan peristaltik usus di dinding abdomen. 6ika dilakukan pemeriksaan colok dubur,
maka feces biasanya keluar menyemprot, konsistensi semi+liEuid dan berbau tidak
sedap. #enderita biasanya buang air besar tidak teratur, sekali dalam beberapa hari
dan biasanya sulit untuk defekasi.,1
G. Pemerik$aan Penun,an*
. #emeriksaan -adiologi
8
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
9/24
#emeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan yang penting pada penyakit
Hirschsprung. #ada foto polos abdomen dapat dijumpai gambaran obstruksi usus
letak rendah, meski pada bayi sulit untuk membedakan usus halus dan usus besar.
#emeriksaan yang merupakan standard dalam menegakkan diagnosa Hirschsprung
adalah barium enema, dimana akan dijumpai tanda khas yaitu adanya
penyempitan di bagian rektum ke proksimal yang panjangnya dapat ber8ariasi,
terlihat daerah transisi, serta terlihat daerah pelebaran lumen di proksimal daerah
transisis.,;
"pabila dari foto barium enema tidak terlihat tanda+tanda khas penyakit
Hirschsprung, maka dapat dilanjutkan dengan foto retensi barium, yakni foto
setelah &2+2 jam barium dibiarkan membaur dengan feces. ambaran khasnya
adalah terlihatnya barium yang membaur dengan feces kearah proksimal kolon.
'edangkan pada penderita yang bukan Hirschsprung namun disertai obstipasi
kronis, maka barium akan terlihat menggumpaldi daerah rectum dan sigmoid.;
&. 5anometri "norektal
#emeriksaan manometri anorektal adalah suatu pemeriksaan objektif
mempelajari fungsi fisiologi defekasi pada penyakit yang melibatkan spinkter
anorektal. Dalam prakteknya, manometri anorektal dilaksanakan apabila hasil
pemeriksaan klinis, radiologis dan histologis meragukan. #ada dasarnya, alat ini
memiliki & komponen dasar transduser yang sensitif terhadap tekanan seperti
balon mikro dan kateter mikro, serta sisitem pencatat seperti poligraph atau
komputer.
7eberapa hasil manometri anorektal yang spesifik bagi penyakit
Hirschsprung adalah . Hiperakti8itas pada segmen yang dilatasi:
&. idak dijumpai kontraksi peristaltik yang terkoordinasi pada segmen usus
aganglionik:
. Sampling reflex tidak berkembang. idak dijumpai relaksasi spinkter interna
setelah distensi rektum akibat desakan feces. idak dijumpai relaksasi spontan.;
9
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
10/24
. 7iopsi rtektal merupkan gold standard dari pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis Hirschprung yang didasarkan ada tidaknya sel ganglion
pada pleksus auerbach dan pleksus meisner. Disamping itu akan terlihat dalam
jumlah yang banyak penebalan serabut saraf (parasimpatis). #emeriksaamn akan
semakin tinggi tingakatan akurasnya apabila menggunakan pengecetan
immunohistokimia asetilkolinestrerase yaitu suau en=im yang ditemukan pada
serabut saraf parasimpatis.,;
H. Tata)ak$ana
erapi terbaik pada bayi dan anak dengan Hirschsprung tergantung dari
diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat. 'alah satunya dapat diakukan
dekompresi kolon dengan cara *ashout serial dan dekompresi menggunakan
$. 4ntuk prioritas utama yang dilakukan pada pasien Hirsprung adalah
resusitasi cairan khususnya pada neonatus dengan obstruksi usus dan diberikan
antibiotic spectrum luas. #ada anak yang tidak respon dengan penanganan
nonoperatif, mungkin membutuhkan pembuatan stoma dengan tindakan kolostomi
agar dekompresi usus dapat dilakukan secara memadai.
4mumnya diagnosis HD membutuhkan tatalaksana pembedahan. ujuan
dari manajemen bedah pada HD adalah untuk mengkonfirmasi lokasi dari usus
dimana =ona transisi tersebut berada, mereseksi segmen aganglionik dari usus dan
membuat anastomosis antara segmen usus ganglionik dengan anus. eknik operasi
yang paling umum dilakukan adalah prosedur '*enson, Duhamel dan 'oa8e
meskipun sejumlah operasi lainnya seperti -ebhein dan prosedur 'tate masih
dilakukan di beberapa center. arena sangat sedikit studi prospektif yangmembandingkan teknik+teknik dari operasi tersebut. #rosedur operasi terbaik bagi
seorang indi8idu adalah bah*a ahli bedah yang mengerjakan prosedur tersebut
telah terlatih dan sering melakukannya. iga macam teknik operasi untuk
mengoreksi HD adalah sebagai berikut
. #rosedur '*enson -eseksi dilakukan dengan membuat anastomosis end to
end antara ujung usus ganglionik dengan anus.
10
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
11/24
&. #rosedur 'oa8e 5erupakan suatu diseksi endorektal yang dilakukan dengan
cara menghilangkan mukosa dari segmen aganglionik distal, kemudian usus
ganglionik ditarik ke ba*ah menuju anus mele*ati tero*ongan seromuskular.
. #rosedur Duhammel #rosedur ini dilakukan dengan meninggalkan rektum
pada tempatnya dan memba*a usus ganglionik ke dalam ruang rektorektal.
"nastomosis dilakukan antara dinding posterior rektum dengan dinding
anterior segmen usus ganglionik.
Fperasi klasik terdiri dari prosedur dengan tahap yang multipel. ahap
tersebut meliputi pembuatan kolostomi pada masa neonatal dan diikuti dengan
penatalaksanaan definif pull through ketika berat badan bayi lebih dari 0 kg.
'ekarang telah dikembangkan suatu prosedur pull through yang terdiri dari satutahap saja. #rosedur satu tahap dilaporkan lebih aman, bahkan jika dilakukan pada
periode neonatal sekalipun. #endekatan ini sama dengan prinsip+prinsip operasi
sebelumnya, hanya saja terdiri dari satu tahap. elebihannnya antara lain
menghindari morbiditas stoma pada bayi, dan lebih efektif biaya. $amun,
pembuatan stoma mungkin masih diperlukan untuk bayi dan anak+anak dengan
enterokolitis berat, perforasi, malnutrisi, atau dilatasi masif proksimal usus, dan
dalam situasi ketika tidak mungkin untuk mengidentifikasi =ona transisi melalui
pemeriksaan frozen section.,&
I. Kom')ika$i
'ecara garis besarnya, komplikasi pasca tindakan bedah penyakit
Hirschsprung dapat digolongkan atas kebocoran anastomose, stenosis,
enterokolitis dan gangguan fungsi spinkter. 'edangkan tujuan utama dari setiap
operasi definitif pull-through adalah menyelesaikan secara tuntas penyakit
Hirschsprung, dimana penderita mampu menguasai dengan baik fungsi spinkter
ani dan kontinen.
BAB III
PRESENTASI KASUS
11
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
12/24
A. Ientita$ 'a$ien
$ama -i=kan asiran
anggal >ahir4mur $o8ember &02 ( tahun bulan &1 hari)
"lamat 4jung #ancu, >hokseuma*e
"gama 3slam
'uku "ceh
$omor !5 +01++10
anggal 5asuk 6anuari &0;
anggal #emeriksaan 0 6anuari &0;
B. Anamne$a
Ke)u%an Utama
#erut kembung
Ke)u%an Tamba%an
idak bisa buang air besar
Ri-aat Penakit Sekaran*
#asien dirujuk dari -umah 'akit "run >hokseuma*e dengan keluhan perut
kembung dan tidak bisa buang air besar sejak & hari sebelum masuk rumah sakit.
#asien sempat dira*at di rumah sakit tersebut selama 1 hari dan dilakukan
tindakan wash out dan pemberian la/antia tetapi tidak ada perubahan. 'ebelumnya
pasien pada usia bulan pernah mengalami hal seperti ini dan berulang sebulan
sekali tetapi setelah diberi la/antai dan tindakan wash out perut kembung hilang
dan buang air besar lancar. #ada usia bulan pasien didiagnosa #enyakit
Hirschsprung oleh dokter spesialis bedah anak di -'4?". etapi ibu pasien
menolak operasi karena takut anaknya masih bayi. 5untah hijau (+), mekonium
terlambat (+), mual(+).
Ri-aat Penakit Da%u)u
#enyakit Hirschsprung diketahui sejak usia bulan.
Ri-aat Pen**unaan /bat
12
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
13/24
>a/antia.
Ri-aat Ke%ami)an
3bu antenatal care teratur setiap bulan di dokter spesialis kebidanan dankandungan
Ri-aat Per$a)inan
#asien anak pertama dari satu bersaudara. >ahir secara per8aginam cukup bulan
dengan 77> 2000gr.
Ri-aat Imuni$a$i
3munisasi dasar lengkap
Ri-aat 0akanan
0+2 bulan "'3
2+ bulan "'3 G #isang
+& bulan "'3 G5# "'3
& bulan+sekarang 5akanan 7iasaG 'usu 'api
+. Pemerik$aan &i$ik
+eadaan 4mum ampak sakit sedang
+esadaran !ompos mentis
+$adi 2 /menit
+#ernafasan & /menit
+'uhu ;,
o
!
+eadaan i=i 77;,1kg #7 1;cm
774 +& I 'D I &
#74 +& I 'D I &
77#7354 +& I 'D I &
esimpulan i=i 7aik
13
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
14/24
Ku)it
@arna $ormal
urgor embali !epat
'ianosis (+)
3kterus (+)
Adema (+)
#ucat (+)
Ke'a)a Normo2e'a)
0ata Eema (343!5 Pu2at (343!
Te)in*a Normotia
Hiun* N+H (3!
T%ora6
3nspeksi 'imetris (G)
#alpasi 'J sulit dinilai
#erkusi idak dilakukan
"uskultasi
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
15/24
#erkusi impani (G), 'hifting dullness (+), 4ndulasi (+)
"uskultasi #eristaltik (G)7ising usus meningkat (G)
Anu$
-ectal tube
Jeses menyemprot (G)
Genita)ia
esan $ormal
Joto klinis
15
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
16/24
D. Pemerik$aan 'enun,an*
Laboratorium 7414"819
6enis #emeriksaan Hasil $ilai rujukan
Hemoglobin & &,0+2,1 grdl
Hematokrit ; 0 + 2 %
Aritrosit 2, ,+;,; / 0ul
>eukosit ,9 ;,0+,1 / 0ul
rombosit ;9K 10 + 210 / 0ul
Aosinofil 0+; %
$etrofil batang 0 &+; %
$etrofil'egmen 2K 10+0 %
>imfosit 29K &0+20 %
5onosit &+ %
Jaal Hemostasis
@aktu perdarahan + menit
@aktu
pembekuan
1+1 menit
imia linik
16
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
17/24
Alektrolit
$a 20 1+21 mmoll
2,1 ,1+2,1 mmoll
!l 0; 90+0 mmoll
Diabetes
lukosa Darah
'e*aktu
0& I&00 mgdl
injal Hipertensi
4reum 9 +2 mgdl
reatinin 0,2K 0,;+, mgdl
Raio)o*i
Ke$im'u)an i)atation o& bo-e)
Pemerik$aan barium enema (1" Januari "819!
Dari hasil pemeriksaan barium enema udara di usus tampak meningkat.
ontras barium yang telah dimasukkan ke dalam anus dengan bantuan kateter
tampak kontras masuk dengan lancer mengisi rectum, colon sigmoid, colon
17
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
18/24
descendens, colon tran8ersum dan colon ascendens dan caecum. ampak adanya
penyemppitan rectum dan pelebaran abnormal segmen pro/imal
esimpulan Hirschsprung Disease
Ha$i) :ro;en Se2tion (17 Januari "819!
#ada sedian biopsi tampak jaringan mukosa usus dengan lapisan
muskularis mukosa dan pada lapisan otot tampak adanya ganglion. idak
dijumpai adanya tanda keganasan
esimpulan pada sedia biopsy tampak adanya ganglion.
E. Dia*no$a HirschsprungBs disease
:. Penata)ak$anaan
• 3 000 cc&2 hours
• 3nj. !eftria/one 100 mg
• @ash out & kali sehari
G. Pro*no$i$
Luo ad 8itam dubia ad bonam
Luo ad functionam dubia ad bonam
Luo ad sanactionam dubia ad bonam
BAB I<
ANALISA KASUS
18
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
19/24
elah diperiksa seorang anak laki+laki umur tahun bulan di -'4D dr
?ainoel "bidin 7anda "ceh pada tanggal 0 6anuari &0; dengan keluhan utama
perut kembung. #asien telah di diagnose Hirschsprung berdasarkan dari
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
7erdasarkan anamnesis, pada a*alnya pasien datang ke -' dengan keluhan
perut kembung, hal ini sesuai dengan yang teori yang menyatakan bah*a
mayoritas pasien HD akan memperlihatkan manifestasi klinis berupa distensi
abdomen yang diakibatkan oleh adanya obstruksi fungsional pada usus. Fbstruksi
fungsional pada HD terjadi akibat tidak adanya sel ganglion pada pleksus
submukosa dan myenterik sebagai persyarafan instrinsik dari usus bagian distal
yang berfungsi merelaksasikan usus. etiadaan dari persyarafan tersebut akan
mengakibatkan hilangnya efek relaksasi dari otot polos pada usus sehingga usus
bagian distal mengalami kontraksi yang permanen.1
#ada pasien ini terdapat adanya ri*ayat pengeluaran mekonium pada &2 jam
pertama kelahiran. 5anifestasi pada pasien ini kemungkinan merupakan 8ariasi
dari gejala HD. #ada teori dikatakan bah*a sekitar 90% pasien HD akan
mengalami pengeluaran mekonium yang tertunda dalam &2 jam pertama. Jakta
tersebut menunjukkan bah*a masih ada kemungkinan sekitar 0% pasien HD
tidak mengalami hal tersebut. #ada penelitian 3=adi 5 et al. yang meneliti
sebanyak 1 pasien HD, hanya 0 diantaranya yang memperlihatkan gejala
pengeluaran mekonium yang tertunda dengan persentase ,%. #ersentase
tersebut tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan pasien HD yang
memperlihatkan gejala distensi abdomen dan konstipasi, yaitu sebesar ;,% dan
9,%.1,
#ada pemeriksaan fisik, saat dilakukan inspeksi didapatkan adanya distensi
abdomen. #ada palpasi tidak teraba adanya pembesaran hepar, lien, dan ginjal.
#erkusi abdomen timpani, pada auskultasi terdengar adanya peningkatan bising
usus. #ada pemeriksaan rectal tube ditemukan adanya feses yang menyemprot.
#emeriksaan penunjang radiologi memperlihatkan gambaran obtruksi usus.
Distensi abdomen disebabkan oleh dilatasi usus akibat penumpukan fekal
material. #enumpukan fekal material akibat obstruksi usus bagian distal
menyebabkan meningkatnya motilitas usus yang dapat terdengar sebagai
19
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
20/24
peningkatan bunyi bising usus. Jeses yang menyemprot menggambarkan adanya
kontraksi pada rektum dan anus akibat ketiadaan sel ganglion yang berfungsi
merelaksasikan otot polos usus. Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan
bah*a tidak ditemukannya sel ganglion pada pleksus myenterikus dan submukosa
pada usus penderita HD. 'ehingga terjadi peningkatan tekanan dibagian atas dari
usus yang mengalami kelainan dan saat dilakukan pemasangan rectal tube tampak
feses yang keluar menyemprot.2
#ada teori dikatakan bah*a pemeriksaan radiologi untuk HD terdiri dari
tahap. ahap pertama dilakukan pengambilan foto polos abdomen untuk
menentukan ada atau tidaknya dilatasi usus sebagai pertanda obstruksi bagian
distal usus. ahap kedua dilakukan pengambilan foto barium enema untuk
mencari =ona transisi pada usus. ahap ketiga dilakukan foto &2 jam post
e8akuasi kontras untuk menentukan ada atau tidaknya retensi kontras, pada HD
umumnya ditemukan kontras yang tertahan (retensi) setelah &2 jam berada di
dalam usus sebagai akibat dari adanya obstruksi fungsional usus.1,2
#ada pasien ini terdapat ri*ayat penggunaan la/antia .7erdasarkan teori,
penggunaan laksatif pada HD sebenarnya tidak ada anjuran. 3=adi 5 et al .
menyatakan bah*a gejala utama pada HD adalah konstipasi yang tidak dapat
diobati dengan laksatif maupun softener. erbukti pada kasus ini, pemberian
laksatif hanya menghilangkan gejala sesaat, pasien kembali mengalami perut
kembung beberapa hari kemudian.2,
#ada pasien ini perlu dilakukan penanganan a*al berupa pemberian cairan
intra8ena untuk rehidrasi, pemberian antibiotik spektrum luas untuk mencegah
komplikasi seperti enterokolitis, dekompresi rektum menggunakan rectal tube,
teknik irigasi (rectal irrigationwash out!.
1
"ash out yang dilakukan bertujuan untuk mendekompresi kolon yang
berada di atas sfingter anal. 'elain itu, tindakan ini juga bermanfaat untuk
mencegah timbulnya komplikasi enterokolitis. indakan wash out dilakukan
dengan cara memasukkan normal salin sebanyak 0+&0 m>kg77 setiap ;+ jam
melalui kateter lateks. 'elanjutnya, untuk memastikan pengosongan kolon yang
efektif, ditambahkan normal salin sekitar 0+1 m> yang dimasukkan secara
gentle. indakan wash out sebaiknya disertai dengan pemberian antibiotik
20
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
21/24
spektrum luas baik secara intra8ena maupun oral sesuai dengan derajat keparahan
penyakit. 'etelah penanganan a*al berupa wash out dan antibiotik profilaksis
diberikan, seorang dokter layanan primer harus segera merujuk pasien ke dokter
spesialis bedah anak untuk dilakukan biopsi dan pemeriksaan lanjutan lainnya,
serta untuk dilakukan tindakan pembedahan. 'eorang dokter layanan primer juga
harus memiliki pengetahuan tentang prosedur operasi yang dilakukan sehingga
dapat melakukan e8aluasi dan follo* up kondisi pasien pasca operasi.,2
indakan operatif yang telah dilakukan adalah Transanal #ndorektal $ull
Through (A#)'oa8e. 7erdasarkan teori, teknik operasi yang paling umum
dilakukan adalah prosedur '*enson, Duhamel dan 'oa8e. #rosedur 'oa8e
merupakan suatu diseksi endorektal yang dilakukan dengan cara menghilangkan
mukosa dari segmen aganglionik distal, kemudian usus ganglionik ditarik ke
ba*ah menuju anus mele*ati tero*ongan seromuskular.
#ada pasien ini dilakukan operasi dengan tahap saja tanpa pembuatan
stoma dengan tindakan colostomy. 7erdasarkan teori, prosedur satu tahap
dilaporkan lebih aman, bahkan jika dilakukan pada periode neonatal sekalipun.
elebihan prosedur ini antara lain untuk menghindari timbulnya morbiditas stoma
pada bayi, dan biaya yang dibutuhkan lebih efektif.,&
BAB <
21
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
22/24
KESI0PULAN
elah diperiksa seorang anak laki+laki umur tahun bulan di -'4D dr
?ainoel "bidin 7anda "ceh pada tanggal 0 6anuari &0; dengan keluhan utama perut kembung. 7edasarkan dari pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang
yang dilakukan pasien menderita Hirschsprung Disease yaitu kelainan kongenital
dimana terjadi gangguan perkembangan dari sistem saraf enterik yang dapat di
tandai tidak adanya pleksus auerbach dan leksus myenterik pada kolon. Dari hasil
penelitian 90% terletak pada rektum atau rectosigmoid, akan tetapi dapat
mengenai seluruh kolon bahkan seluruh usus Total Colonic Aganglionois (!").
4ntuk menegakkan diagnose pasti dari Hd adalah dengan cara melakukan
pemeriksaan penunjang yaitu foto polos abdomen, barium enema dan 'uction
biopsy yang merupakan gold standart dari diagnosa Hirschsprung Disease.
22
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
23/24
DA:TAR PUSTAKA
. 5attei, peter. Jundamentals of pediatric surgery chapter ;Hirschsprung
Disease. #hiladelphia 'pringer, &00. hal. 21+22.
&. >anger, 6acob. Hirschsprung Disease. Mpengar. bukuN '*at=. #ediatric 'urgery.
7rooklyn s.n., &01, hal. 22+29.
. 4lshen, 5artin. #enyakit Hrischsprung. Mpengar. bukuN -ichard 7ehrman,
-obert liegman dan "nn "r8in. $elson 3lmu esehatan "nak. #hiladelphia
A!, &0&, hal. ;+9.
2. 3=adi, 5ohammed. !linical 5anifestations of Hirschsprung Disease " ; Cear
!ourse -e8ie* on "dmitted patients in uilan, $orth 3ran. &00, anger, 6acob. Hirschsprung Disease. Mpengar. bukuN '*at=. #ediatric 'urgery.
7rooklyn s.n., &01, hal. 22+29.
&. 4lshen, 5artin. #enyakit Hrischsprung. Mpengar. bukuN -ichard 7ehrman,
-obert liegman dan "nn "r8in. $elson 3lmu esehatan "nak. #hiladelphia
A!, &0&, hal. ;+9.
. 3=adi, 5ohammed. !linical 5anifestations of Hirschsprung Disease " ; Cear
!ourse -e8ie* on "dmitted patients in uilan, $orth 3ran. &00,
8/17/2019 LAPKAS BEDAH SARI.docx
24/24
1. Jujimoto, , Hata6 dan Cokohama, '. " 'tudy of the e/tracelluler matri/
protein as the migration path*ay of neural crest cells in the gut "nalysis in
human embryo *ith special reference to the pathogenesis of HirschsprungBs
disease. 99;.
;. Holschneider, " dan 4re, 7. HirschsprungBs Disease. "shcraft #ediatric 'urgery
rd edition. #hiladelphia @.7. 'aunders !ompany, &000, hal. 21+2;.
. @arner, 7 @. #ediatric 'urgery. F@$'A$D '"73'F$ AP7FF of
'4-A-C. th edition. . #hiladelphia Alse8ier+'aunders, &002, hal. &+
&2.
. Holcomb, @, 5urphy, 6 # dan Fstlie, D 6. "shcraftOs #ediatric 'urgery.
>ondon Alse8ier, &02. hal. 22+29.
9. '*enson, F. HirschsprungBs disease " -e8ie. &00&, ink, &0. hal. &9+&9&.
2.essmann, 6. HirschsprungOs Disease Diagnosis and 5anagement. &00;,