View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
1/20
PENDAHULUAN
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir
yang biasanya mengenai bronkus dan juga mengenai alveolus disekitarnya.Pneumonia adalah
inflamasi yang mengenai parenkim paru. Bronkopneumonia merupakan satu bentuk
pneumonia, yaitu pneumonia lobularis atau multifokal, secara radiografi ditandai oleh
gambaran bercak, dengan penebalan peribronkial, dan air-space opacities yang kurang.1,11
Pneumonia merupakan infeksi yang mengenai parenkim paru. Pneumonia biasanya
disebabkan oleh virus atau bakteria. Sebagian besar episode yang serius disebabkan oleh
bakteria. Biasanya sulit untuk menentukan penyebab spesifik melalui gambaran klinis atau
gambaran foto dada.1 Dalam program penanggulangan penyakit ISP, pneumonia
diklasifikasikan sebagai pneumonia berat, pneumonia, dan bukan pneumonia, berdasarkan
ada tidaknya tanda bahaya, tarikan dinding dada bagian ba!ah ke dalam dan frekuensi napas,
dan dengan pengobatan yang spesifik untuk masing"masing derajat penyakit.# $etika
penyakit menjadi berat, konsolidasi melibatkan bronkiolus respiratori dan terminal, serta
alveoli menghasilkan opasitas noduler sentrilobuler. $onsolidasi ini dapat berkembang dan
memberikan pola lobularis. Patogen yang menyebabkan pola ini biasanya destruktif sehingga
sering terjadi abses, pneumatokel, dan gangren pulmoner. Secara patologik,
bronkopneumonia berasal dari inflamasi bronkus dengan keterlibatan lobularis %bercak&.1,11
Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai salah satu masalah kesehatan utama
pada anak"anak di negara berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas anak berusia diba!ah ' tahun %balita&.# Diperkirakan hampir seperlima
kematian anak didunia, lebih kurang ( juta anak balita meninggal setiap tahun akibat
pneumonia, sebagian besar terjadi di frika dan sia )enggara. Insiden pneumonia dinegara
berkembang yaitu *+"#' per 1+++ anak dibaa!ah usia ' tahun, 1-"(( per 1+++ anak pada
usai '" tahun dan /"1- per 1+++ anak pada anak yang lebih tua. 0aktor sosial ekonomi
yang rendah mempertinggi angka kematian. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab
kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis.* enurut survei kesehatan
nasional %S$2& (++1, (/,- kematian bayi dan ((,3 kematian balita Indonesia disebabkan
oleh penyakit sistem pernafasan, terutama pneumonia menduduki peringkat keempat dari
sepuluh penyakit terbanyak yang dira!at pertahun. ngka kematian pneumonia yang dira!at
inap berkisar antara (+"*'. Bronkopneumonia merupakan radang dari saluran pernafasan
yang terjadi pada bronkus sampai dengan alveolus paru. Bronkopneumonia lebih sering
dijumpai pada anak kecil dan bayi dan biasanya sering disebabkan oleh bakteri streptokokus
1
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
2/20
pneumonia dan Hemofilus influenza yang sering ditemukan pada dua pertiga dari hasil
isolasi. Berdasarkan data 456, kejadian pneumonia di Indonesia pada balita diperkirakan
antara 1+"(+ pertahun.(,*
7sia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada perbedaan dan
kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi, gambaran klinis, dan strategi
pengobatan. Spektrum mikroorganisme penyebab pada neonatus dan bayi kecil berbeda
dengan anak yang lebih besar. 8tiologi pneumonia pada neonatus dan bayi kecil meliputi
Streptococcus grup B dan bakteri gram negatif seperti E. Colli, Pseudomonas sp, atau
Klebsiella sp. Pada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering disebabkan oleh
infeksi Streptococus pneumoniae, Haemophillus inflienzae tipe B, dan Staphlococcus
aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain bakteri tersebut, sering juga
ditemukan infeksi !coplasma pneumoniae.1,#,1+
2
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
3/20
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
2ama 9 :2
;enis $elamin 9
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
4/20
Pasien mengalami sesak sejak * hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak tidak dipengaruhi
oleh aktivitas. Sesak timbul tiba"tiba saat malam hari. Sesak didahului oleh batuk.
Sebelumnya pasien menderita batuk sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga
mengalami demam sumer"sumer sejak ' hari sebelum masuk rumah sakit, namun beberapa
saat kemudian meninggi. Demam tinggi pada perabaan. Demam turun dengan obat penurun
panas namun beberapa saat kemudian naik kembali. :i!ayat tersedak tidak ada. :i!ayat
sianosis tidak ada. Pasien sudah di ba!ah ke dokter umum dan diberi antibiotik, namun di
rasakan belum ada perubahan. Semenjak sakit nafsu makan menurun. BB dan B$ dalam
batas normal.
namnesis ntenatal9
2> teratur sebanyak ? di puskesmas. Imunisasi )) sebanyak ( kali. Selama hamil ibu
menderita batuk.
Penyakit yang sudah pernah di alami9
orbili 9 "
@aricella 9 "
Pertussis 9 "
Diarrhea 9 A
>acing 9 "
Batuk = Pilek 9 A
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
5/20
namnesis akanan )erperinci Sejak Bayi Sampai Sekarang9
SI 9 + " - bulan
PSI 9 - bulan " sekarang
Bubur susu 9 - " 3 bulan
Bubur saring 9 3 1+ bulan
Bubur halus 9 1+ 1( bulan
2asi lembek 9 1( 1' bulan
Imunisasi Dasar
;enis Dasar 7langan
I II III I II III
B>C APolio A A A
D)P A A A
>ampak A
5epatitis A A A
:i!ayat $eluarga
)idak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini.
$eadaan Sosial, 8konomi. $ebiasaan,
5
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
6/20
CiFi 9 baik
nemia 9 "
$ejang 9 "
Sianosis 9 "
Icterus 9 "
$ulit 9
4arna 9 sa!o matang
8floresensi 9 normal
Pigmentasi 9 "
;aringan parut 9 "
onjunctiva 9 anemis %"&
" Sclera 9 ikterus %"&
" >orneal :efleks 9 normal %A&
" Pupil 9 bulat, isokor, :> A=A
"
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
7/20
)enggorokan 9
" )onsil 9 hiperemis %"&
" 0aring 9 hiperemis %"&
:) H (
)ulang belulang 9 deformitas %"&
6tot"otot 9 eutoni
:efle?"refleks 9 :0 A=A, :P "="
7
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
8/20
Resume
Seorang anak laki"laki usia 1 3=1(tahun dengan BB 1+ kg, PB 3( cm. asuk rumah sakit
tanggal +1 ;uli (+1#, jam +/.++ 4I). Dengan keluhan utama sesak sejak J* hari sebelum
masuk rumah sakit, batuk sejak J1 minggu sebelum masuk rumah sakit, demam dan sejak J'
hari sebelum masuk rumah sakit.
$eadaan umum 9 tampak sakit
$esadaran 9 compos mentis
)ekanan darah 9 +=-+ mm5g
2adi 9 11( ?=menit
:espirasi rate 9 '( ?=menit
Suhu badan 9 *3 E>
SSP 9 pupil bulat isokor, :> A=A
>@ 9 bising %"&, sianosis %"&, akral hangat, >:) H (
:) 9 simetris, retraksi %A& S> I>, P>5 %A&
Sp. Bronkovesikuler, :h A=A, 4h"="
CI) 9 datar, lemas, Bising usus %A& normal
5epar9 tidak teraba l +,#' in D' %5S&91*"1# gtt=m
" Injeksi Injeksi >efota?ime *?#++ mg I@ %5"1&
" Injeksi Centamisin 1?#+ mg I@ %5"1&
" Injeksi De?amethasone *?1,'mg I@ %5"1&
" Sanmol drops * ? 1 cc
" 2ebulisasi 2a>l * * cc = 3 jam
" oral aff sementara
An$uran ! Pro:
" Darah lengkap
" 0oto )hora?
8
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
9/20
Fo%%o# U" Tangga% & 'u%i ()&* +Pemeriksaan Hari ke,&-
S 9 Demam %A& Batuk %A& Sesak %A&
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 + = -+ mm5g 2adi9 11( ?=menit ::9 '( ?=menit Sb9 *3 E>
SSP 9 Pupil bulat isokor, K *"*mm, :> A=A, :0A=A, :P "="
>@ 9 Bising %"&, sianosis %"&, akral hangat >:) H (
:) 9 Simetris, retraksi S> I> %A&
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki A=A, !heeFing "="
CI) 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
5ema9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&
Pemeriksaan Penunjang9
5asil pemeriksaan Darah ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 1(+ ?=menit ::9 #3 ?=menit Sb9 */,/ E>
9
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
10/20
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %"&
)hora? 9 Simetris, retraksi %A& S> I>
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki A=A, !heeFing "="
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
9 Bronkopneumonia berat
P 9 " 6( 1"( l=m
" I@0D 2a>l +,#' in D' %5S&91*"1# gtt=m
" Injeksi >efota?ime *?#++ mg I@ %5"(&
" Injeksi Centamisin 1?#+ mg I@ %5"(&
" Injeksi De?amethasone *?1,'mg I@ %5"(&
" 2ebulisasi 2a>l * *cc=3 jam
" Sanmol drops * ? 1
Pro 9 Darah lengkap, Diff. >ount, 7rine lengkap, 0eses lengkap
Fo%%o# U" tangga% / $u%i ()&* $am &(0)) 1ITA +.ari ke,/ "emeriksaan-
S 9 Demam %"& Batuk %A& Sesak %A&L
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 1(+ ?=menit ::9 ## ?=menit Sb9 *-,3 E>
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %A&
)hora? 9 Simetris, retraksi %A& L
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki A=A, !heeFing "="
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
5asil
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
11/20
" I@0D 2a>l +,#' in D' %5S&91*"1# gtt=m
" Injeksi >efota?ime *?#++ mg I@ %5"*& S)
" Injeksi Centamisin 1?#+ mg I@ %5"*&
" Injeksi De?amethasone *?1,'mg I@ %5"*&
" 2ebulisasi 2a>l * *cc=3 jam
" Sanmol drops * ? 1
Fo%%o# U" tangga% * $u%i ()&* +"emeriksaan .ari ke,*-
S 9 Demam %"& Batuk %A& Sesak %A&L
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 1(+ ?=menit ::9 #( ?=menit Sb9 */ E>
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %A&
)hora? 9 Simetris, retraksi %A& L minimal
Suara pernapasan bronkovesikuler kasar, rhonki A=A, !heeFing "="
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
9 Bronkopneumonia
P 9 " 6( 1"( l=m
" I@0D 2a>l +,#' in D' %5S&91*"1# gtt=m
" Injeksi >efota?ime *?#++ mg I@ %5"#&
" Injeksi Centamicin 1?#+ mg I@ %5"#&
" Injeksi De?amethasone *?1,'mg I@ %5"#&
" 2ebulisasi 2a>l * *cc=3 jam
" Sanmol drops * ? 1 %jika demam&
Pro 9 pindah ruangan bagian respirologi = kelas
Fo%%o# U" tangga% 2 $u%i ()&* +"emeriksaan .ari ke,2-
S 9 Demam %"& Batuk %A& Sesak %"&
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 11( ?=menit ::9 *3 ?=menit Sb9 *-,' E>
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %"&
)hora? 9 Simetris, retraksi %"&
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki A=A, !heeFing "="
11
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
12/20
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
9 Bronkopneumonia
P 9 " 6( 1"( l=m
" I@0D 2a>l +,#' in D' %5S&91*"1# gtt=m
" Injeksi >efota?ime *?#++ mg I@ %5"'&
" Injeksi Centamicin 1?#+ mg I@ %5"'&
" Inj De?amethasone *?1,'mg I@ %5"'&
" 2ebulisasi 2a>l * *cc=3 jam
" Sanmol drops * ? 1 %jika demam&
Fo%%o# U" tangga% 3 $u%i ()&* +"emeriksaan .ari ke,3-
S 9 Demam %"& Batuk %A& Sesak %"&
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 11( ?=menit ::9 *- ?=menit Sb9 *-,3 E>
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %"&
)hora? 9 Simetris, retraksi %"&
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki A=AL, !heeFing "="
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
9 Bronkopneumonia
P 9 " 6( 1"( l=m %jika perlu&
" I@0D 2a>l +,#' in D' %5S&91*"1# gtt=m
" Injeksi >efota?ime *?#++ mg I@ %5"-&
" Injeksi Centamicin 1?#+ mg I@ %5"-&
" Inj De?amethasone *?1,'mg I@ %5"-&
" 2ebulisasi 2a>l * *cc=3 jam
" Sanmol drops * ? 1 %jika demam&
Fo%%o# U" tangga% 4 $u%i ()&* +"emeriksaan .ari ke,4-
S 9 Demam %"& Batuk %A& L Sesak %"&
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 11( ?=menit ::9 *( ?=menit Sb9 *-,'E>
12
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
13/20
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %"&
)hora? 9 Simetris, retraksi %"&
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki A=AL, !heeFing "="
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
9 Bronkopneumonia
P 9 >efi?ime (?#+ mg
mbro?ol # mg A Salbutamol +,3 mg G *?1
Susu on demand
Fo%%o# U" tangga% 5 $u%i ()&* +"emeriksaan .ari ke,5-
S 9 Demam %"& Batuk %A&L Sesak %"&
6 9 $u9 )ampak Sakit $es9 >ompos entis
)D9 +=-+ mm5g 2adi9 11( ?=menit ::9 *( ?=menit Sb9 *-,E>
$epala 9 >onjungtiva anemis %"&, sclera ikterik %"&, P>5 %"&
)hora? 9 Simetris, retraksi %"&
Suara pernapasan bronkovesikuler, rhonki "=", !heeFing "="
bdomen 9 Datar, lemas, Bising usus normal
5epar dan lien tidak teraba
8?stremitas 9 kral hangat, >:) H (
9 Bronkopneumonia
P 9 >efi?ime (?#+ mg
mbro?ol # mg A Salbutamol +,3 mg G *?1
Susu on demand
Pro 9 ra!at jalan
PEM6AHASAN
Bronkopneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru di mana
proses peradangannya menyebar membentuk bercak"bercak infiltrat yang berlokasi di
13
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
14/20
alveoli paru dan dapat pula melibatkan bronkiolus terminal.1 Istilah pneumonia
mencakup setiap keadaan radang paru dimana beberapa atau seluruh alveoli terisi
dengan cairan dan sel"sel darah. Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai
masalah kesehatan utama pada anak"anak di 2egara berkembang. Pneumonia
merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di ba!ah ' tahun
%balita&. "he #H$ Child health Epidemiolog %eference &roup memperkirakan bah!a
kejadian bronkopneumonia setiap tahunnya terdapat 1'+,/ juta kasus baru dan 11"(+
juta di antaranya merupakan kasus berat yang memerlukan ra!at inap. Diperkirakan
hampir seperlima kematian anak di seluruh dunia lebih kurang ( juta anak balita
meninggal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian besar terjadi di frika dan sia
tenggara. Insiden pneumonia di 2egara berkembang yaitu *+"#' per 1+++ anak
diba!ah usia ' tahun, 1-"(( per 1+++ anak pada anak yang lebih tua.(,/
Pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai seorang bayi perempuan, umur
1 3=1( tahun dengan BB9 1+ kg, PB9 3( cm, di diagnosis masuk dengan
bronkopneumonia berat. Diagnosis ini di tegakkan berdasarkan serangkaian anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada alloanamnesis dari ibu penderita didapatkan keluhan sesak sejak * hari
sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas tidak berhubungan dengan aktivitas dan
cuaca. $eluhan sesak nafas tidak disertai adanya suara nafas berbunyi %mengi& atau
mengorok. Sesak di dahului oleh batuk. Sebelumnya pasien menderita batuk 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengalami demam sumer"sumer sejak ' hari
sebelum masuk rumah sakit, namun beberapa saat kemudian naik kembali. Ibu
penderita kemudian memba!a penderita ke :S7P Prof. $andou anado. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi respirasi '( ?=menit dan pada pemeriksaan
auskultasi terdengar bunyi rhonki positif. Dari data "he #orld Health $rganitation
frekuensi pernapasan untuk anak dengan pneumonia sebagai berikut9',(+
1. nak umur M (bulan9 N-+ ?=menit
(. nak umur ("11 bulan9 N '+ ?=menit
*. nak umur 1"' tahun9 N#+ ?=menit
Dengan adanya anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan pasien di
diagnosa dengan bronkopneumonia berat.
Bronkopneumonia merupakan radang dari saluran pernapasan yang terjadi pada
bronkus sampai dengan alveolus paru. Bronkopneumonia adalah radang paru"paru yang
mengenai satu atau beberapa lobus paru"paru yang ditandai dengan adanya bercak"
14
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
15/20
bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing. 7sia pasien
merupakan faktor yang memegang peranan penting pada perbedan dan kekhasan
pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi, gambaran klinis, dan strategi
pengobatan. Saluran pernapasan tersebut tersumbat oleh eksudat yang membentuk
bercak"bercak konsolidasi di lobulus yang berdekatan.1'
7mumnya mikroorganime penyebab pneumonia ini terhisap ke paru bagian
perifer melalui saluran respiratori. ulamula terjadi edema akibat reaksi jaringan yang
mempermudah proliferasi dan penybaran kuman ke jaringan sekitarnya. Bagian paru
yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadi serbukan sel P2, fibrin, eritrosit,
cairan edema, dan ditemukannya kuman di alveoli. Stadium ini disebut stadium
hepatisasi merah. Selanjutnya, deposisi fibrin semakin bertambah, terdapat fibrin dan
leukasit P2 di alveoli dan terjadi proses fagositosis yang cepat. Stadium ini disebut
stadium hepatisasi kelabu. Selanjutnya, jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel akan
mengalami degenerasi, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang. Stadium ini
disebut stadium resolusi. Sistem bronkopulmoner jaringan paru yang tidak terkena akan
tetap normal.1*
Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan
hingga sedang, sehingga dapat berobat jalan saja. 5anya sebagian kecil yang berat,
mengancam kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan
pera!atan di :S. Cambaran klinis penumonia pada bayi dan anak bergantung pada
berat ringannya infeksi, tetapi secara umum dapat dilihat berdasarkan ( gejala yaitu,
gejala infeksi umum dan gejala gangguan respiratori. Cangguan infeksi umum berupa
demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, muntah dan diare.
Cejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak nafas, retraksi dada, takipneu, nafas
cuping hidung, merintih, dan sianosis. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda
klinis suara nafas melemah, dan ronkhi. Dari anamnesis yang berhubungan dengan
keluhan utama ditanyakan gejala sesak nafas akibat penyakit respirasi dan sesak akibat
kelainan jantung. Pada kasus didapatkan gejala sesak nafas tidak berhubungan dengan
aktivitas dan cuaca. $eluhan sesak nafas tidak disertai adanya suara nafas berbunyi
%mengi& atau mengorok, ini menggambarkan bah!a sesak nafas akibat respirasi dan
penyakit asma dapat disingkirkan. Selanjutnya didapatkan gejala batuk, ada ri!ayat
demam yang terus menerus naik turun, tidak ada penurunan berat badan, tidak ada
ri!ayat kontak dengan orang de!asa yang menderita batuk lama ataupun yang sedang
menjalani pengobatan tuberculosa, hal ini dapat menyingkirkan diagnosa ke arah
15
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
16/20
tuberkulosa. Selanjutnya dari pemeriksaan fisik yang menunjang adalah terdapatnya
pernafasan cuping hidung, retraksi subcostal intercostal, pada auskultasi ditemukan
ronkhi, maka dapat disimpulkan bah!a pasien ini merupakan pasien dengan
bronkopneumonia berat.1+
7ntuk mendukung diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang, yaitu,
darah perifer lengkap dan pemeriksaan rontgen thoraks. Pemeriksaan darah lengkap
perfier pada pneumonia yang disebabkan oleh virus biasanya leukosit dalam batas
normal, namun pada pneumonia yang disebabkan oleh bakteri didapatkan leukositosis
%1'.#++=mm*& %1'.+++#+.+++=mm*&. Dengan dominan P2.
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
17/20
Bukan pneumonia )idak ada nafas cepat dan sesak nafas,
tidak perlu dira!at dan tidak perlu
antibiotik, hanya diberikan
pengobatan simptomatis seperti
penurun panas.
Sumber9 Buku jar :espiratori nak. 8disi II
ntibiotik yang diberikan sedini mungkin dapat memotong perjalanan penyakit,
shingga stadium khas yang telah diuraikan sebelumnya tidak terjadi. Beberapa bakteri
tertentu sering menimbulkan gambaran patologis tertentu bila dibandingkan dengan
bakteri lain. Infeksi Streptococcus pneumonia biasanya bermanifestasi sebagai bercak
bercak konsolidasi merata di seluruh lapanga paru %bronkopneumonia&, dan pada anak
besar atau remaja dapat berupa konsolidasi pada satu lobus %pneumonia lobaris&.
Pneumotokel atau abses kecil sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus pada
neonatus atau bayi kecil karena Staphylococcus aureus meghasilkan berbagai toksin
dan enFim seperti hemolisin, lekosidin, stafilokinase, dan koagulase. )oksin dan enFim
ini menyebabkan nekrosis, perdarahan dan kavitasi. $oagulase berinteraksi dengan
faktor plasma dan menghasilkan bahan aktif yang mengkonversi fibrinogen menjadi
fibrin, sehingga terjadi eksudat fibrinopurulen. )erdapat korelasi antara produksi
koagulase dan virulensi kuman. Staphylococcus yang tidak menghasilkan koagulase
jarang menimbulkan penyakit yang serius. Pneumotokel dapat menetap hingga
berbulan"bulan, tetapi biasanya tidak memerlukan terapi lebih lanjut.1*,1#
Pada kasus ini, sesuai gejala klinis yang ditemukan, maka pasien harus dira!at
inap. Dasar tatalaksana pneumonia ra!at inap adalah pengobatan kausal dengan
antibiotik yang sesuai, serta tindakan suportif. Pengobatan suportif meliputi pemberian
cairan intravena, oksigen, koreksi terhadap gangguan asa basa, elektrolit, dan guladarah. 7ntuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik =antipiretik. Pemberian
oksigen nasal 1"(
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
18/20
$omplikasi yang dapat terjadi pada penderita pneumonia yaitu gagal napas,
abses paru, sepsis, empiema torasis, perikarditis purulenta, pneumotoraks atau infeksi
ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta. 8mpien torasis merupakan komplikasi
yang paling sering ditemuka pada penderita pneumonia bakteri. 1+,1-
Pencegahan pneumonia pada anak merupakan hal yang esensial dalam strategi
penurunan kematian anak. 7paya pencegahan pneumonia meliputi beberapa hal, sesuai
dengan faktor penyebab pneumonia9
1 SI eksklusif - bulan
( CiFi cukup dan seimbang sesuai usia anak.
$ecukupan giFi merupakan kunci dalam meningkatkan sistem pertahanan tubuh anak,
dimulai dari SI eksklusif pada - bulan pertama kehidupan. CiFi yang baik terbukti
dapat mencegah pneumonia dan juga mempercepat penyembuhan.* Imunisasi
Imunisasi yang penting berkaitan dengan pneumonia antara lain imunisasi DP).
campak, pneumokokus, dan 5ib. Imunisasi DP) dan campak merupakan imunisasi
!ajib yang hams diberikan pada anak, sedangkan imunisasi pneumokokus dan 5ib
merupakan imunisasi anjuran yang dapat diberikan pada anak $arena memberikan
kekebalan terhadap kuman penyebab pneumonia.
#
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
19/20
Da7tar Pustaka
' Staf Pengajar Ilmu $esehatan nak 0$7I. Buku Kuliah (lmu Kesehatan )nak .
Infomedika ;akarta. (+1+ 1191((3"**.
19
8/18/2019 LAPKAS Bronko Pneumoni
20/20
( 4orld 5ealth 6rganiFation %456&. Pneumonia Kills !ore Children "han )n $ther
*iseases. 456. (++'.
* Pangribo!o S, )riyadi , Indah IS. Situasi Pneumonia Balita di Indonesia. Buletin
;endela 8pidemiologi. (+1+ *9 11"1#+ urray 2edels. )e?t Book of :espiratology edicine, 8disi I. 8lseiver Saunders. (++'
3+9 #/"#3.
' Bennete ;. Pediatric Pnuemonia. edscape pediatric. pril (+1#.
- 0eldman, 4illiam. Pneumonia and Bronchiolitis. 8dvidenced"Based Pediatrics (++3.
/ 72I>80. Pneumonia is the hildren. )he >hallenge. (+11.
3 hildhood Pneumonia. Pediatric
Infectious Disease ;ourna (++ (39(-+.
Supriyanto B. Infeksi :espiratori kut pada nak. Sari Pediatri. (++- 3%(&91++"-.
1+ :ahajoe 2, Supriyanto B, Setyanto D.B. Buku jar :8SPI:6hildhood Pneumonia in ountries9 Burden,
Prevention and anagement. )he 6pen Infectious Diseases ;ournal. (+1+ #9 /#"3#.
1( Ikatan Dokter nak Indonesia. Panduan Pelayanan edis Ilmu $esehatan nak. IDI
(+1(.
1* Price S. Pathophysiology9 >linical >oncepts of Disease Processes. lih Bahasa Peter
nugrah. 8disi #. Penerbit 8C> (++.
1# 4eber , 0ransiska 5 . ksi Clobal ela!an Pneumonia pada nak. @olume *. (+1+.
1' hiu >, >hen P, , ommunity"
cRuired Pneumonia in >hildren. cta Pediatric )ai!an. (++/ #3%#&91-/"3+.
1- )an ), ason 86, 4ald 8:, Barson 4;, SchutFe C8, Bradley ;S, et al. Clinical
characteristics of children ith complicated pneumonia caused Streptococcus
pneumonia. Pediatrics. ;uli. (++.
1/ ansjoer. $apita Selekta $edokteran. ;ilid (, edia esculapius 0$7I9 ;akarta. (+++.13 2euman I, onuteau? >, Scully $;, Bachur :C. Prediction of Pneumonia in a
Pediatric 8mergency. Pediatrics. (+111(3"(#-.
1 Sigalingging C. $arakteristik Penderita Penyakit Pneumonia Pada nak di :uang
erpati II :umah Sakit 7mum 5erna edan. ;urnal Darma gung. (+11.
20 Puumalainen ), uiambao B. >linical case revie!9 a method to improve identification of
true clinical and radiographic pneumonia in children meeting the 4orld 5ealth
6rganiFation definition for pneumonia. B!C (nfect *is. (++339'
20