27
LAPORAN KASUS NEUROLOGI SEORANG LAKI-LAKI 28 TAHUN DENGAN KELUHAN KELEMAHAN ANGGOTA GERAK Diajukan untuk MemenuhiTugasKepaniteraanKlinikdan Melengkapi Salah Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Penyakit Saraf di RSUD Kudus Disusun oleh: Desia Laila Dian S. (012106117) Pembimbing : Dr. Slamet Triyono. Sp. S FAKULTAS KEDOKTERAN

lapkas kasus SARAF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sarafku

Citation preview

Page 1: lapkas kasus SARAF

LAPORAN KASUS NEUROLOGI

SEORANG LAKI-LAKI 28 TAHUN DENGAN KELUHAN KELEMAHAN ANGGOTA GERAK

Diajukan untukMemenuhiTugasKepaniteraanKlinikdan Melengkapi Salah Satu Syarat

Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Penyakit Sarafdi RSUD Kudus

Disusun oleh:Desia Laila Dian S. (012106117)

Pembimbing :Dr. Slamet Triyono. Sp. S

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2015

Page 2: lapkas kasus SARAF

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : DESIA LAILA DIAN SAPUTRI

FAKULTAS : KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

BIDANG PENDIDIKAN : ILMU PENYAKIT SARAF

PEMBIMBING : dr. SLAMET TRIYONO. Sp.S

Telah diperiksa dan disahkan pada September 2015

Pembimbing

Dr. SLAMET TRIYONO. Sp.S

Page 3: lapkas kasus SARAF

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Sdr. Y

Umur : 28 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Desian Grafis

Status : Belum Menikah

Alamat : Wiroto 01/01 Kaliori Rembang

Dirawat di ruang : Melati 2

Nomor CM : 715 924

Masuk Bangsal : 24 Agustus 2015

DAFTAR MASALAH

MASALAH

AKTIF

Tanggal MASALAH

PASIF

Tanggal

Nyeri Kepala 27 Juni 2015 - -

Lemah Anggota

Gerak Kanan27 Juni 2015 - -

Page 4: lapkas kasus SARAF

SUBJEKTIF

Anamnesa : Autoanamnesa dan alloanamnesa dengan pasien dan ibu pasien tanggal

29 Agustus 2015, pukul 06.30 WIB

KELUHAN UTAMA: Kelemahan kedua anggota gerak atas dan bawah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Lokasi : Kedua anggota gerak atas dan bawah

Onset : ± 1,5 tahun SMRS, namun mulai memberat sejak 1 bulan sebelum

masuk rumah sakit

Kualitas : Keluhan tersebut mengganggu aktivitas sehari – hari pasien (seperti

jalan, berdiri dari tempat tidur dan makan)

Kuantitas : Keluhan semakin lama semakin memburuk hingga pasien susah untuk

berjalan maupun duduk dan pasien hanya bisa berbaring. Otot dan kaki pasien pun

semakin lama semakin mengecil.

Faktor memperberat : Jika pasien beraktivitas, bersin dan batuk

Faktor memperingan : berkurang jika pasien minum obat dan istirahat

Gejala penyerta: nyeri punggung bawah tepatnya dirasakan di daerah tulang

belakang dan pantat. Nyeri pada bahu terutama saat berubah posisi. Pasien sulit

untuk menoleh, nyeri kepala (-), kejang (-), mual dan muntah (-), gangguan

pendengaran, penglihatan maupun pengecapan (-), sesak (-), berat badan turun

drastis (-).

KRONOLOGI:

Pasien datang ke IGD RSUD Kudus dengan keluhan kelemahan anggota

gerak atas dan bawah sejak 1,5 tahun yang lalu dan mulai memberat 1 bulan

ini. Selama 1.5 tahun itu pasien mulai merasakan nyeri di daerah pinggang dan

sedikit gangguan dalam berjalan namun pasien tidak menghiraukan. Ketika 1

bulan ini keluhan dirasakan kembali. Awalnya pasien merasakan nyeri di

Page 5: lapkas kasus SARAF

daerah bahu terutama saat perubahan posisi dari tidur ke duduk. Karena

aktivitas yang berlebih, pasien mulai merasakan juga nyeri di daerah

punggung sekitar tulang belakang kemudian hari berikutnya telapak tangan

terasa kesemutan dan terasa tebal dan jari-jari tangan mulai susah digerakkan

dan tiap memegang sendok selalu jatuh. Semakin lama keluhan semakin

memberat awalnya masih bisa jalan dengan berpegangan pada tembok namun

semakin lama semakin memberat hingga pasien lemas baik kaki maupun

tangannya terutama yang sebelah kiri dan hanya bisa tidur berbaring. Lengan

dan kaki pasien pun semakin lama semakin mengecil. Pasien mencoba minum

obat renadinac untuk menghilangkian nyerinya namun keluhan masih

menetap. Pasien sudah berobat ke RSUD Rembang dan mendapat fisioterapi

kemudian pasien dirujuk ke RSI Kudus dan dilakukan rontgen kepala dan

punggung hingga akhirnya pasien dirujuk ke IGD RSUD Kudus. Pasien

mengaku pernah kecelakaan dua kali yang pertama terjadi 2,5 tahun yang lalu

dan mengenai bahu namun tidak ada patah tulang. Kedua, terjadi 5 bulan

yang lalu ditabrak di punggung dan posisi terduduk. Tidak ada riwayat sakit

kepala, demam, maupun mual dan muntah.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat dengan keluhan serupa disangkal

Riwayat kejang disangkal

Riwayat cedera tulang belakang diakui

Riwayat trauma kepala disangkal

Riwayat penggunaan alcohol disangkal

Riwayat penyalahgunaan obat dan zat terlarang disangkal

Riwayat terpapar radiasi disangkal

Riwayat infeksi THT disangkal

Riwayat DM disangkal

Riwayat Hipertensi disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat batuk lama disangkal

Page 6: lapkas kasus SARAF

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat keluarga dengan keluhan serupa (-)

Riwayat Hipertensi disangkal

Riwayat DM (-)

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI :

Pasien tinggal bersama orang tuanya dan serumah 5 orang.

Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS. Kesan ekonomi kurang.

Page 7: lapkas kasus SARAF

OBJEKTIF

Status Presens

Keadaan Umum : Tampak lemah

Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4V5M6)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 65x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36,7 0C

SpO2 : 97%

Pemeriksaan Fisik

Kepala : Mesocephal

Mata : CA -/- SI -/-

Hidung : Rhinorrhea : -/-

Epistaksis : -/-

Telinga : Otorrhea : - / -

Nyeri tekan tragus : - / -

Leher : Sikap : Normal

Pergerakan : Normal

Pembesaran KGB : Tidak ada

Kaku kuduk : -

Nyeri tekan : -

Jantung: : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru : Suara dasar vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Bising usus (+) normal.

Status Psikis

Cara berpikir : baik

Afek : baik

Tingkah laku : baik

Ingatan : baik

Page 8: lapkas kasus SARAF

Status Neurologi

A. Kepala

Bentuk : Mesocephal

Simetris : (+)

Nyeri tekan : (-)

Pulsasi : (-)

B. Leher

Sikap : normal

Pergerakan : normal

C. Rangsang Meningeal

KANAN KIRI

Kaku kuduk (-)

Laseque (-) (-)

Kernig (-) (-)

Brudzinski I (-)

Brudzinski II (-)

Brudzinski III (-)

Brudzinski IV (-)

Page 9: lapkas kasus SARAF

Nervus Cranialis

1. Nervus I (Olfaktorius) : Normosmia

2. Nervus II (Opticus)

KANAN KIRI

Tajam penglihatan 6/60 6/60

Lapang penglihatan Normal Normal

Melihat Warna Normal Normal

Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

3. Nervus III (Okulomotorius)

KANAN KIRI

Pergerakan bulbus normal Normal

Strabismus konvergen (-) (-)

Nistagmus (-) (-)

Eksoftalmus (-) (-)

Ptosis (-) (-)

Pupil : diameter 3 mm 3 mm

Pupil : bentuk Bulat, isokor Bulat, isokor

Refleks cahaya langsung (+) (+)

Refleks cahaya tidak

langsung(+) (+)

Refleks konvergensi (-) (-)

Melihat kembar (-)

Page 10: lapkas kasus SARAF

4. Nervus IV (Trochlearis)

KANAN KIRI

Pergerakan mata Normal Normal

Sikap bulbus Sentral Sentral

Melihat kembar (-) (-)

5. Nervus V (Trigeminus)

KANAN KIRI

Sensibilitas muka Normal Normal

Membuka mulut Dapat

Menggerakkan rahang Dapat

Menggigit Dapat

Reflek kornea Tidak dilakukan

6. Nervus VI (Abducens)

KANAN KIRI

Pergerakan bola mata Normal Normal

Sikap bulbus Sentral Sentral

Diplopia (-) (-)

7. Nervus VII (Facialis)

KANAN KIRI

Raut muka Simetris

Fisura palpebra Simetris

Mengangkat alis Bisa, simetris

Mengerutkan dahi Bisa, simetris

Menutup mata Bisa, simetris

Menyeringai Bisa Bisa

Bersiul / mencucu Bisa, simetris

Menggembungkan pipi Bisa, simetris

Page 11: lapkas kasus SARAF

8. Nervus VIII (Vestibulokoklearis)

KANAN KIRI

Detik arloji (+) (+)

Suara berbisik Baik Baik

Tes Webber Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan

9. Nervus IX (Glossopharyngeus)

Kualitas suara Baik

Disartria Tidak ada

Pengecapan lidah 1/3 posterior Tidak dilakukan

Sensibilitas faring Tidak dilakukan

10. Nervus X (Vagus)

Arkus faring saat diam Simetris

Arkus faring saat bicara Simetris, Uvula ditengah

Berbicara Bisa

Menelan Bisa

11. Nervus XI (Accesorius)

KANAN KIRI

Mengangkat bahu (+), melemah (+), melemah

Memalingkan kepala (+), melemah (+), melemah

12. Nervus XII (Hipoglossus)

KANAN KIRI

Pergerakan lidah Dapat, simetris

Kedudukan lidah saat

didalam mulutNormal, deviasi (-)

Kedudukan lidah saat

dijulurkanNormal, deviasi (-)

Tremor lidah Tidak ada

Page 12: lapkas kasus SARAF

Artikulasi Baik

Badan dan anggota gerak

1. Badan

Motorik

Respirasi : spontan, thorakoabdominal

Duduk : Bisa, normal

Sensibilitas

Taktil : (+)

Nyeri : (+)

Termis : tidak dilakukan

Diskriminasi : (+)

Refleks

KANAN KIRI

Refleks kulit perut atas Normal Normal

Refleks kulit perut tengah Normal Normal

Refleks kulit perut bawah Normal Normal

2. Anggota gerak atas

Motorik Kanan Kiri

Pergerakan (+) (+)

Kekuatan 5,5,3 5,5,3

Tonus Normotonus Normotonus

Trofi Atrofi Atrofi

Sensibilitas Kanan Kiri

Taktil (+)

Nyeri (+)

Termis Tidak dilakukan

Diskriminasi (+) (+)

Page 13: lapkas kasus SARAF

Kanan Kiri

Refleks fisiologis :

Bisep

Trisep

Reflex Patologis :

Hoffman - trommer

(+)

(+)

(-)

(+)

(+)

(-)

3. Anggota gerak bawah

Kanan Kiri

Motorik :

- Pergerakan

- Kekuatan

- Tonus

- Trofi

(+)

4

Normotonus

Atrofi

(+)

4

Normotonus

Atrofi

Sensibilitas :

- Taktil

- Nyeri

- Termis

- Diskriminasi 2 titik

(+)

(+)

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

(+)

(+)

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Reflek fisiologis :

- Patella

- Achilles

Reflek patologis :

- Babinski

- Chadock

- Openheim

- Schaefer

- Gordon

- Klonus paha

- Klonus kaki

(+)

(+)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(+)

(+)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Page 14: lapkas kasus SARAF

4. Koordinasi, Gait dan Keseimbangan

Cara berjalan Tidak dilakukan

Disdiadokokinesis Baik

Dismetria Baik

5. Gerakan Abnormal

Tremor (-)

Khorea (-)

Athetosis (-)

Mioklonus (-)

6. Alat Vegetatif

Miksi (+)

Defekasi (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (29 Agustus 2015)

Hematologi

Penilaian Hasil Satuan Nilai

Hemoglobin 13,4 (L) g/dl 14,0 – 18,0

Eritrosit 4,89 Jt/ul 4,5 -5,9

Hematokrit 40,6 % 40 - 52

Trombosit 297 10 ³ /ul 150 – 400

Leukosit 16,0 (H) 10 ³ /ul 4,0 – 12,0

Netrofil 83,9 (H) % 50 – 70

Limfosit 6,6 (L) % 25 – 40

Monosit 7,5 % 2 – 8

Eosinofil 0,0 (L) % 2 – 4

Basofil 0,1 % 0 – 1

MCH 27,4 Pg 27 -31

MCHC 33,0 g/dl 33 – 37

Page 15: lapkas kasus SARAF

MCV 83,0 fl 79 – 99

RDW 16,9 (H) % 10 – 15

MPV 8,9 fl 6,5 – 11

PDW 8,5 (L) fl 10 – 18

Kimia Klinik

Ureum 34,1 mg/dl 19 – 44

Kreatinin 0,5 (L) mg/dl 0,6 – 1,3

Kolesterol 204 (H) mg/dl < = 200

SGOT 34 U/l 0 -50

SGPT 57 (H) U/l 0 – 50

Histologi/Sitologi

Penilaian Hasil Satuan Nilai

Elektrolit Clorida 115,5 Mmol/L

Gula cairan 78 Mg/dl

Hitung Jenis Leukosit

PMN 0 %

MN 0 %

Protein 700 (H) Mg/dl 20 - 45

Nonre + -

Pandy + -

Jumlah Sel

Jumlah Leukosit 0 /mm3

Jumlah Eritrosit 0 /mm3

X- FOTO CERVICAL AP / LATERAL (20 AGUSTUS 2015)

Interpretasi :

- Tak tampak skoliosis maupun listhesis

- Osteofit (+)

Page 16: lapkas kasus SARAF

- Disscus intervertebralis normal

- Tak tampak destruksi tulang

- Tak tampak fraktur / kompresi vertebra cervical

Kesan :

- Gambaran spondylosis cervicalis

- Tak tampak gambaran kompresi corpus vertebra cervical

MIELOGRAFI (29 AGUSTUS 2015)

Interpretasi

- Kontras masuk melalui lumbal pungsi mengisi cavum sub arachnoid

- Aliran kontras ke arah lumbal (N), aliran kontras ke T (N)

- Tak tampak filling deffect / sumbatan di VL dan thorakal

- Tampak kontras terhenti setinggi VC 6

Kesan :

Suspek massa Medula soinalis seringgi C6

RESUME

ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA: Kelemahan kedua anggota gerak atas dan bawah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Lokasi : Kedua anggota gerak atas dan bawah

Onset : ± 1,5 tahun SMRS, namun mulai memberat sejak 1 bulan sebelum

masuk rumah sakit

Kualitas : Keluhan tersebut mengganggu aktivitas sehari – hari pasien (seperti

jalan, berdiri dari tempat tidur dan makan)

Kuantitas : Keluhan semakin lama semakin memburuk hingga pasien susah untuk

berjalan maupun duduk dan pasien hanya bisa berbaring. Otot dan kaki pasien pun

semakin lama semakin mengecil.

Faktor memperberat : Jika pasien beraktivitas, bersin dan batuk

Faktor memperingan : berkurang jika pasien minum obat dan istirahat

Page 17: lapkas kasus SARAF

Gejala penyerta: nyeri punggung bawah tepatnya dirasakan di daerah tulang

belakang dan pantat. Nyeri pada bahu terutama saat berubah posisi. Pasien sulit

untuk menoleh, nyeri kepala (-), kejang (-), mual dan muntah (-), gangguan

pendengaran, penglihatan maupun pengecapan (-), sesak (-), berat badan turun

drastis (-).

KRONOLOGI:

Pasien datang ke IGD RSUD Kudus dengan keluhan kelemahan anggota

gerak atas dan bawah sejak 1,5 tahun yang lalu dan mulai memberat 1 bulan

ini. Selama 1.5 tahun itu pasien mulai merasakan nyeri di daerah pinggang dan

sedikit gangguan dalam berjalan namun pasien tidak menghiraukan. Ketika 1

bulan ini keluhan dirasakan kembali. Awalnya pasien merasakan nyeri di

daerah bahu terutama saat perubahan posisi dari tidur ke duduk. Karena

aktivitas yang berlebih, pasien mulai merasakan juga nyeri di daerah

punggung sekitar tulang belakang kemudian hari berikutnya telapak tangan

terasa kesemutan dan terasa tebal dan jari-jari tangan mulai susah digerakkan

dan tiap memegang sendok selalu jatuh. Semakin lama keluhan semakin

memberat awalnya masih bisa jalan dengan berpegangan pada tembok namun

semakin lama semakin memberat hingga pasien lemas baik kaki maupun

tangannya terutama yang sebelah kiri dan hanya bisa tidur berbaring. Lengan

dan kaki pasien pun semakin lama semakin mengecil. Pasien mencoba minum

obat renadinac untuk menghilangkian nyerinya namun keluhan masih

menetap. Pasien sudah berobat ke RSUD Rembang dan mendapat fisioterapi

kemudian pasien dirujuk ke RSI Kudus dan dilakukan rontgen kepala dan

punggung hingga akhirnya pasien dirujuk ke IGD RSUD Kudus. Pasien

mengaku pernah kecelakaan dua kali yang pertama terjadi 2,5 tahun yang lalu

dan mengenai bahu namun tidak ada patah tulang. Kedua, terjadi 5 bulan

yang lalu ditabrak di punggung dan posisi terduduk. Tidak ada riwayat sakit

kepala, demam, maupun mual dan muntah.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat cedera tulang belakang diakui

Page 18: lapkas kasus SARAF

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI :

Kesan ekonomi kurang.

Page 19: lapkas kasus SARAF

PEMERIKSAAN FISIK :

Keadaan Umum : Tampak lemah

Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4V5M6)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 65x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36,7 0C

SpO2 : 97%

Badan dan anggota gerak

Anggota gerak atas

Motorik Kanan Kiri

Pergerakan (+) (+)

Kekuatan 5,5,3 5,5,3

Tonus Normotonus Normotonus

Trofi Atrofi Atrofi

Anggota gerak bawah

Kanan Kiri

Motorik :

- Pergerakan

- Kekuatan

- Tonus

- Trofi

(+)

4

Normotonus

Atrofi

(+)

4

Normotonus

Atrofi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi

Penilaian Hasil Satuan Nilai

Hemoglobin 13,4 (L) g/dl 14,0 – 18,0

Leukosit 16,0 (H) 10 ³ /ul 4,0 – 12,0

Page 20: lapkas kasus SARAF

Netrofil 83,9 (H) % 50 – 70

RDW 16,9 (H) % 10 – 15

PDW 8,5 (L) fl 10 – 18

Kimia Klinik

Kreatinin 0,5 (L) mg/dl 0,6 – 1,3

Kolesterol 204 (H) mg/dl < = 200

SGPT 57 (H) U/l 0 – 50

Protein 700 (H) Mg/dl 20 - 45

X- FOTO CERVICAL AP / LATERAL (20 AGUSTUS 2015)

Kesan :

- Gambaran spondylosis cervicalis

- Tak tampak gambaran kompresi corpus vertebra cervical

MIELOGRAFI (29 AGUSTUS 2015)

Kesan :

Suspek massa Medula soinalis seringgi C6

ASSESMENT

Diagnosis neurologi

Diagnosis Klinis : Tetraparesis

Diagnosis Topis : Temporo-parietal cerebri sinistra

Diagnosis Etiologi : Abses Cerebri

PLANNING

Plan Diagnostik:

Plan Terapi:

Medikamentosa :

Infus RL 20 tpm

Injeksi Metilprednisolon 4x125 mg

Page 21: lapkas kasus SARAF

Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gram

Injeksi Ranitidin 2 x 1 A

Injeksi vitamin B1 B6 B12 1X1 A

Non medikamentosa

- Fisioterapi latihan duduk

- Konsul ke spesialis bedah saraf

Plan Monitoring :

- Keadaan umum

- Tanda vital

- GCS

- Perbaikan gejala dan tanda

Plan Edukasi :

- Menjelaskan penyakit yang diderita kepada pasien dan keluarganya.

- Memberikan nutrisi yang cukup

- Untuk mencegah ulkus decubitus, medminta pasien untuk sering

mengubah posisi

- Minum obat secara teratur

PROGNOSA

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanam : dubia ad bonam

Quo ad fungsionam : dubia ad bonam