Upload
azka-faza-fadhila
View
257
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
vrecdsx
Citation preview
LAPORAN KASUS kejang demam
OLEH : Azka faza fadhilaPEMBIMBING : dr. jauhari tri wasisto Sp.a
Nama : An. ATTL : Jakarta, Usia : 16 bulanJenis Kelamin : PerempuanNama Ibu : Ny.NNama Bapak : Tn.WAlamat : Sindanglaka, RT/RW
02/02, Karteng, CianjurTgl masuk RS : 18 Juni 2015No.CM : 02697188
IDENTITAS
KELUHAN UTAMA Kejang
ANAMNESIS
RIW.PENYAKIT SEKARANGKejang sebanyak 2 kali. Kejang yang pertama SMRS dan kejang yan kedua saat di IGD RS Cianjur dengan sifat kejang tonik-klonik. Durasi setiap kejang yang pertama dan yang kedua selama 1 menit dengan interval 1 jam antara kejang yang pertama dengan kejang yang kedua. Setelah kejang, os terlihat lemas lalu menangis. Kejang pertama kali sejak setengah jam yang lalu SMRS. Keluhan di sertai demam terus menerus sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai dengan menggigil dan keringat dingin. Muntah(+) sejak 1 hari SMRS dengan frekuensi 2x, konsistensi cair, lendir (-), darah(-), warna muntah sesuai dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi.Os batuk berdahak 1 minggu yang lalu dan pilek disangkal. BAB mencret 2x/hari sebanyak ½ gelas dengan konsistensi cair, berlendir, dan tidak berdarah sejak 4 hari yang lalu. Os tampak lemas dan gelisah.
• R.PENY.DAHULU : Riwayat kejang disangkal• R.PENY.KELUARGA : Tidak ada riwayat keluarga yang pernah kejang• R.PENGOBATAN : -• R.KEHAMILAN IBU : ANC teratur ke bidan, ibunya pernah sakit
demam saat usia kehamilan 7 bulan dan meminum obat paracetamol selama 4 hari
• R.KELAHIRAN : Usia Gestasi 38 mgg, Normal, BBL 3000 gram, PBL 50cm, Saat lahir bayi langsung menangis dan di bantu oleh bidan.
• R.IMUNISASI : 3x (Polio 1x, BCG 1x, DPT 1x)• R.MAKANAN : ASI sampai sekarang, Usia 4 bulan diberikan
pisang, Usia 5 bulan sampai dengan sekarang diberikan ASI,
bubur SUN dan biskuit.• R.ALERGI : Disangkal• R.PSIKOSOSIAL : OS anak ke 2 dari 2 bersaudara. Os semenjak sakit
jadi sulit makan
CONTINUE….
• Riwayat Tumbuh KembangRiwayat Pertumbuhan:• BBL: 3000 gram• BBS: 9,5 kg• PBL: 50 cm• TBS: 76 cm
Riwayat Perkembangan: – Motorik kasar:
• Usia 8 bulan mulai bisa tengkurap• Usia 9 bulan mulai bisa duduk• Usia 14 bulan mulai bisa berdiri• Usia 16 bulan bisa berdiri dan jalan namun masih berpegangan
– Motorik halus:• Usia 9 bulan mulai bisa memegang benda-benda kecil / mainan• Usia 11 bulan mulai bisa mengucapkan kata.
• Sosial: Menurut orang tua penderita, penderita mulai dapat berinteraksi dengan keadaan sekitarnya pada usia 1 tahun.
• Mental/ intelegensia:Pasien selalu ingin tahu terhadap benda-benda yang dilihatnya selalu memegang dan
memasukkan benda ke dalam mulut sejak usia 8 bulan.• Emosi :
Sejak pasien sudah mulai bisa duduk, pasien sudah dapat mengenal anggota keluarganya dan tidak rewel jika berinteraksi dengan orang sekitarnya.
KEADAAN UMUM : Sakit SedangKESADARAN : ComposmentisTANDA VITAL :- SUHU : 38,7 0c-TD : --NADI : 118 x/menit-PERNAFASAN : 27x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GIZI
BB/U : 9,5/10,5 x 100% = 90,4% (gizi baik)
PB/U : 76/78 x 100% = 97,4% (baik)BB/PB : 9,5/8,9 x 100% = 106,7% (baik)
BB= 9,5kg; PB = 76cm;
LK=44cm
ANTROPOMETR
I
KEPALA
STATUS GENERALIS
MATAHIDUNG
TELINGAMULUT
LEHER
BENTUK NORMOCHEPAL
LK = 44 CMUBUN-UBUN MENUTUP mata celong(-), anemis(-), sklera
ikterus (-), udem palpebra(-) sekret(-), cupping hidung(-), deviasi
septum (-) mukosa lembab(+), tonsil T1/T1, tdk hiperemis, gusi
berdarah(-) serumen (-)
pembesaran KGB colli(+) at sinistra and dextra, soliter; 0,5-1cm
DADA- PARU
Inspeksi : normochest, simetris, retraksi (-) Palpasi : simetris, vokal premitus normal Perkusi : sonor (+) Auskultasi : vesikuler, suara nafas tambahan(-)
- JANTUNG Inspeksi : ictus cordis terlihat Palpasi : ictus cordis teraba Perkusi : Jantung dalam bts normal Auskultasi : BJ I&II regular, suara tambahan(-)
ABDOMEN Inspeksi : perut datar Auskultasi : BU normal Palpasi : BU (+) Supel, nyeri tekan (-),
organomegali(-) Perkusi : timpani Asites : (-)
CONTINUE….
EKSTREMITAS - ATAS
Akral : hangat, CRT <2 det Edema : -
- BAWAH Akral : hangat, CRT < 2 det Edema : -
INGUINAL : dbnANUS DAN REKTUM : dbnGENITALIA : dbnPEMERIKSAAN PENUNJANG :
- Pemeriksaan Darah Lengkap- Pemeriksaan Elektrolit- Pemeriksaan Feces- Rontgen Thorax- Mantoux Test
CONTINUE….
Seorang anak perempuan usia 16 bulan, BB: 9,5 kg; PB: 76 cm, datang dengan keluhan utama kejang. Kejang sebanyak 2 kali. Kejang yang pertama SMRS dan kejang yang kedua saat di IGD RS Cianjur dengan sifat kejang tonik-klonik. Durasi setiap kejang yang pertama dan yang kedua selama 1 menit dengan interval 1 jam antara kejang yang pertama dengan kejang yang kedua. Setelah kejang, os terlihat lemas lalu menangis. Kejang pertama kali sejak setengah jam yang lalu SMRS. Keluhan di sertai demam terus menerus sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai dengan menggigil dan keringat dingin. Muntah(+) sejak 1 hari SMRS dengan frekuensi 2x, konsistensi cair, warna muntah sesuai dengan makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Os batuk berdahak 1 minggu yang lalu. BAB mencret 2x/hari sebanyak ½ gelas dengan konsistensi cair, berlendir, dan tidak berdarah sejak 4 hari yang lalu. Os tampak lemas dan gelisah.
RESUME
Pada anamnesis pasien mengalami gangguan pada system serebrospinal, pernapasan dan gastrointestinal. Pada pemeriksaan umum, keadaan umum sedang, suhu 38,7oC, nadi 118x/menit, RR 27x/menit, status gizi baik, terdapat pembesaran kelenjar KGB colli sinistra and dextra, soliter 0,5-1cm. Pada pemeriksaan laboratorium HB kurang dari normal, leukositosis, dan hypokalemia.
CONTINUE….
Diagnosis Banding
1. Kejang demam kompleks2. Hipokalemi3. Diare akut tanpa dehidrasi4. Ensefalitis5. Meningitis6. TB
Dx: Kejang Demam Kompleks + Susp. TB
ASSESMEN
T
PLANN
ING
Pemeriksaan Anjuran
• Pemeriksaan darah lengkap• Pemeriksaan elektrolit• Rontgen Thorax• Mantoux Test• Pemeriksaan Feces
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
• Informasi keadaan pasien• Tirah baring• Observasi tanda-tanda vital• Kompres air hangat jika demam• Banyak minum air putih• Edukasi orant tua
Medikamentosa
• Inf D1-4: 9,5x80/96 = 8 TPM makro• Inj Cefotaxime 475 mg• Diazepam IV BB 0.3-0.5 mg (Bila
Kejang)• Propiretik sup 3x120mg atau
paracetamol ¼ tablet 500 mg tablet (Bila panas)
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonamAd Sanationam : dubia ad bonamAd Fungtionam : dubia ad bonam
Tanggal/Jam S O A P
18 Juni 2015 Os kembali kejang 1x
selama 2 menit, kelojotan,
mata ke atas, dan setelah
kejang langsung menangis.
Demam (+)
Batuk dahak (+)
Muntah (-)
Mual (-)
BAB mencret(-)
BAK normal
Lemas (+)
T = 37,9oC
Nadi = 112x/menit
RR = 27x/menit
TD = (-)
Ikterik (-) C.anemis (-) Mata
Cekung (-)
Pergerakan bola mata DBN
PCH (-)
PKGB Colli (+) soliter
sinistra dextra 0,5-1cm
Auskultasi vesikuler (+/+)
R(-/-) W(-/-)
Bising usus (normal)
D/ KDK O2 1L/menitInf. D1-4: 9,5 x 80 96Inj. Cefotaxime 2x475 mgStesolid 4mg (Bila kejang)Propiretik Supp 3x120 mg(Bila Demam)
19 Juni 2015 Kejang (-) Demam ()
Pusing(+), Batuk(+)
berdahak(+)
Mual dan Muntah (-)
Pegal-pegal (+)
BAK (normal)
BAB mencret (-),
Lemas (+)
T = 36,8oC
Nadi = 110x/menit
RR = 21x/menit
TD = (-)
Ikterik (-) C.anemis (-) Mata
Cekung (-)
Pergerakan bola mata DBN
PCH (-)
PKGB Colli (+) soliter
sinistra dextra 0,5-1cm
Auskultasi vesikuler (+/+)
R(-/-) W(-/-)
Bising usus (normal)
D/ KDK + Susp.TB O2 1L/menitInf. D1-4: 9,5 x 80 96Inj. Cefotaxime 2x475 mgStesolid 4mg (Bila kejang)Propiretik Supp 3x120 mg(Bila Demam)Skrining TBPemeriksaan Feces
Tanggal/Jam S O A P
20 Juni 2015 Kejang (-) Demam () Pusing(+),
Batuk(+) berdahak(+)
Mual dan Muntah (-)
Pegal-pegal (+)
BAK (normal)
BAB mencret (-),Lemas (+)
T = 37,9oC
Nadi = 112x/menit
RR = 27x/menit
TD = (-)
Ikterik (-) C.anemis (-)
Mata Cekung (-)
Pergerakan bola mata
DBN
PCH (-)
PKGB Colli (+) soliter
sinistra dextra 0,5-1cm
Auskultasi vesikuler (+/+)
R(-/-) W(-/-)
Bising usus (normal)
KDK + Susp. TB
O2 1L/menitInf. D1-4: 9,5 x 80 96Inj. Cefotaxime 2x475mgStesolid 4mg (Bila kejang)Propiretik Supp 3x120 mg(Bila Demam)Test PPD (+)Pemeriksaan Feces (-)Diet bubur
TANGGAL HEMOGLOBIN HEMATOKRIT LEUKOSIT ERITROSIT TROMBOSIT GDS ELEKTROLIT
17 Juni 2015 9,9 32,7 13,9 4,47 444 156 Na= 135,4K= 2,96
Ca= 1,20
18 Juni 2015 - - - - - - Na= 140,4K=3,57
Ca= 1,26
DEFINISIKejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).
ETIOLOGI• Belum diketahui dengan pasti• Demam sering disebabkan oleh : - ISPA - Radang telinga tengah - Infeksi saluran kemih & saluran cerna• Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi terkadang pada suhu tidak terlalu
tinggi
FAKTOR RESIKO
• Demam• Usia• Genetik Riwayat kejang demam pada
orang tua atau saudara sekandung• Perkembangan terlambat (Malnutrisi)
Resiko Tinggi Berulang
Metabolisme Basal Meningkat
Resiko Tinggi Gangguan Kebutuhan
Nutrisi
O² ke Otak Menurun
Kejang Demam
TIK Meningkat
Kejang Demam Komplek
Kejang Demam sederhana
Peningkatan Suhu Tubuh
Resiko Injuri Resiko Tinggi Gangguan Tumbuh
Kembang
Gangguan Perfusi Jaringan
PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:-Kejang berlangsung singkat, < 15 menit-Kejang umum tonik dan atau klonik-Umumnya berhenti sendiri-Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam
Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:-Kejang lama, > 15 menit-Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial-Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM MENURUT LIVINGSTONE• Kejang Demam Sederhana
– Kejang bersifat umum– Lamanya kejang berlangsung singkat ( < 15 menit)– Usia waktu kejang demam pertama kali muncul < 6 tahun– Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun– EEG normal
• Epilepsi yang di cetus oleh demam – Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal/ setempat– Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan kejang demam pertama– Frekuensi serangan melebihi 4 kali dalam satu tahun– Gambaran EEG yang dibuat setelah anak tidak normal lagi adalah
normal.
KRITERIA LIVINGSTONE SETELAH DIMODIFIKASI
1.UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN DAN 4 TAHUN 2.KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH DARI 15 MENIT3.KEJANG BERSIFAT UMUM.4.KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA SETELAH
TIMBULNYA DEMAM5.PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH KEJANG
NORMAL.6.PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1 MINGGU SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK MENUNJUKKAN KELAINAN.7.FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1 TAHUN TIDAK MELEBIHI 4 KALI
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS: Kejang:
* Frekuensi dan lama kejang* Kapan terjadinya* Pertama kali atau sudah pernah* Bila sudah pernah, saat umur berapa?* Sifat kejang* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,
kemunduran fungsi kognitif)* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang
DIAGNOSIS
• Demam:timbul mendadak dan lamanya, menggigil, mengigau,
• Gejala penyakit penyerta:Mencret, muntah, sesak nafas, dll
• PEMERIKSAAN FISIKTanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kudukTanda brudzinki I dan IITanda kernig
Pada kejang demam rangsangan meningeal (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Refleks Neurologis untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP ( meningitis, ensefalitis)Refleks fisiologis
- Biseps, Triceps, KPR, APR (++ / ++)Refleks patologis
- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman ( normal pada bayi < 18 bulan )
Pada kejang demam refleks patologis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium (Darah perifer lengkap, elektrolit, glukosa darah)mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab
• Pungsi lumbal menyingkirkan meningitisindikasi berdasarkan umur :* < 12 bulan sangat dianjurkan * 12 – 18 bulan dianjurkan * > 18 bulan tidak rutin
• Elektroensefalografi kejang demam yang tidak khas
(anak > 6th , kejang demam fokal) • CT-Scan atau MRI
Tidak rutin & atas indikasi: - kelainan neurologik fokal yang menetap - parese N.VI - Papil edema
PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM ADA 3 HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :
1. PENGOBATAN FASE AKUT
2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
• Anti Piretik* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
• Anti Konvulsan* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbbBB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara dan dosis yang sama dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20 mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.
Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal
Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.
RUMATAN
• Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
• Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair dibagi 2-3 dosis
• DOC : Asam Valproat• Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan bertahap selama 1 – 2 bulan
INDIKASI RUMATAN • Kejang > 15 menit • Kelainan neurologis • Kejang fokal • Rumat dipertimbangkan pada keadaan:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam - Kejang demam pada bayi < 12 bulan- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
BAGAN PENATALAKSANAAN KEJANG
SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA ATAU DIAZEPAM REKTAL DIAZEPAM :
DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU
DOSIS <10 KG: 5 MG REKTIOL >10 KG : 10 MG REKTIOL
BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT
KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv) KEJANG (+) FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)
KEJANG (+) KEJANG (-)
RUMATANRAWAT ICU Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
PROGNOSIS• Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:1. Riwayat kejang demam dalam keluarga2. Usia kurang dari 12 bulan3. Tingginya suhu badan sebelum kejang4. Cepatnya kejang setelah demam
- Ada seluruh faktor resiko kejang demam berulang 80%.- Tidak ada faktor resiko kejang demam berulang 10-15%
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM