56
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin meningkat di Indonesia dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan terutama pangan asal daging dan produk daging olahan sehingga merangsang berdirinya industri-industri pengolahan daging di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Daging merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikrobia karena mengandung nutrien yang lengkap dan kadar air yang tinggi sehingga apabila penanganannya tidak benar akan menimbulkan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Proses pengolahan daging adalah salah satu cara yang dapat memperpanjang masa simpan atau daya tahan daging. Selain itu, pengolahan daging dapat mempermudah penanganan, menambah nilai gizi, menambah nilai jual dan sebagai preservasi untuk mengamankan daging dari pertumbuhan mikrobia yang menyebabkan pembusukan pada daging. Daging olahan mengandung sedikit kadar air, lebih banyak mengandung kalori dan mineral. Kenaikan persentase mineral disebabkan karena bumbu-bumbu dan garam, sedangkan kenaikan nilai kalori disebabkan oleh 1

Laporan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

b

Citation preview

BAB IPENDAHULUANLatar Belakang

Jumlah penduduk yang semakin meningkat di Indonesia dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan terutama pangan asal daging dan produk daging olahan sehingga merangsang berdirinya industri-industri pengolahan daging di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Daging merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikrobia karena mengandung nutrien yang lengkap dan kadar air yang tinggi sehingga apabila penanganannya tidak benar akan menimbulkan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.

Proses pengolahan daging adalah salah satu cara yang dapat memperpanjang masa simpan atau daya tahan daging. Selain itu, pengolahan daging dapat mempermudah penanganan, menambah nilai gizi, menambah nilai jual dan sebagai preservasi untuk mengamankan daging dari pertumbuhan mikrobia yang menyebabkan pembusukan pada daging. Daging olahan mengandung sedikit kadar air, lebih banyak mengandung kalori dan mineral. Kenaikan persentase mineral disebabkan karena bumbu-bumbu dan garam, sedangkan kenaikan nilai kalori disebabkan oleh penambahan karbohidrat dan protein dari biji-bijian, tepung dan susu (Soeparno, 2005).Salah satu produk daging olahan dari daging ayam adalah produk chicken nugget. Chicken nugget merupakan produk yang sedang berkembang dan banyak diminati semua lapisan, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Chicken nugget adalah suatu produk berbahan baku daging ayam yang dicampur tepung terigu atau tepung roti dan susu (Sams, 2001). Produk olahan ini sebagai makanan yang memiliki nilai gizi yang cukup baik dan tidak heran jika mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran. Oleh karena itu, produk chicken nugget memiliki prospek yang cukup menjanjikan dan dapat dikembangkan dalam skala kecil, menengah maupun besar.

Chicken nugget termasuk restructured meat product yang dibuat dari bagian dada ayam (tanpa kulit dan tulang) yang dicincang dan ditambah bumbu, remahan roti dan dibentuk seperti apa yang diinginkan. Penggorengan dilakukan sesaat setelah pembentukan produk agar mempunyai bentuk yang tetap konsisten dan dihasilkan tekstur remahan roti yang renyah dan khas nugget (Barbut, 1992).PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi produk daging olahan, salah satunya adalah produk chicken nugget. Produk chicken nugget PT. Kepurun Pawana Indonesia telah cukup dikenal banyak orang dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat, serta mendapatkan kepercayaan yang cukup tinggi dari seluruh lapisan masyarakat khususnya di daerah Klaten, Yogyakarta dan sekitarnya, karena produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik. Hal ini dapat dilihat dari telah banyak beredarnya produk chicken nugget di toko-toko daerah Yogyakarta.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kepurun Pawana Indonesia dilakukan untuk mengetahui, memahami dan menambah pengetahuan mengenai semua hal berkaitan dengan pengolahan dan pengemasan produk chicken nugget. Hal ini dirasa dapat diperoleh penyusun di PT. Kepurun Pawana Indonesia daripada di tempat lain, sehingga sangat berguna agar dapat memiliki modal pengetahuan dan pengalaman dalam berwirausaha sendiri setelah lepas dari bangku perkuliahan.Tujuan Praktek Kerja LapanganTujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kepurun Pawana Indonesia adalah sebagai berikut:1. Mengetahui, memahami dan mengikuti rangkaian aktivitas proses pengolahan produk chicken nugget.2. Memberikan gambaran yang nyata dari ilmu yang telah diperoleh selama kuliah sehingga bisa melatih kemampuan dalam menganalisis serta memecahkan permasalahan yang muncul selama pelaksanaan proses pengolahan chicken nugget.Manfaat Praktek Kerja LapanganManfaat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai proses pengolahan produk chicken nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia. 2. Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa sehingga mendapatkan gambaran dan kematangan untuk terjun di dunia kerja setelah lulus.3 Memberikan pemikiran analisis terbuka dalam menemukan suatu masalah dan mencari alternatifnya khususnya di dalam proses pengolahan produk chicken nugget.BAB II

KONDISI UMUM PERUSAHAANSejarah dan Perkembangan Usaha

PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) adalah badan usaha swasta nasional yang berdiri atas perwujudan dan tindak lanjut kerjasama antara PT. PLN (PERSERO), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pihak swasta untuk membina usaha kecil dan koperasi yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh ketiga pihak pada tanggal 21 Agustus 1997. Sebagai perwujudan atas kerjasama tersebut, maka pada tanggal 28 Oktober 1997 berdasarkan Akte Notaris H. Daliso Rudianto, SH., notaris dan PPAT di Yogyakarta Nomor : 22, tanggal 28 Oktober 1997 PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) secara resmi berdiri. Kerjasama yang dimaksud meliputi : (1) Penelitian, pengkajian dan pengembangan usaha serta kelembagaan, (2) Pengembangan sumber daya manusia, (3) Pengembangan sumber informasi, (4) Pengembangan teknologi.

Berdirinya PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) didasarkan pada pemikiran dan kenyataan potensi alam dan sumber daya manusia Indonesia yang begitu besar serta kondusif bagi usaha agribisnis dan agroindustri yang belum dikelola secara optimal. Oleh karena itu, didirikannya PT Kepurun Pawana Indonesia (KPI) dimaksudkan untuk mengelola dan mengembangkan secara optimal potensi tersebut.Nama PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan gabungan dari tiga kata yakni: Kepurun merupakan nama desa di mana kegiatan usaha PT. Kepurun Pawana Indonesia dipusatkan, terletak di lereng gunung Merapi dengan ketinggian 450 meter dpl, termasuk wilayah Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pawana dalam bahasa Sansekerta berarti angin. Indonesia: negara, tanah tumpah darah tercinta. Penggabungan ketiga kata tersebut menjadi Kepurun Pawana Indonesia memiliki arti para penggagas dari Kepurun akan bertiup angin segar yang memberi harapan membangun kehidupan untuk masa depan yang lebih baik ke seluruh pelosok tanah air Indonesia.PT. KPI merupakan badan usaha di bawah binaan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PT. PLN (Persero). PT. KPI, pada awalnya merupakan perusahaan yang dibentuk sebagai program kemitraan antara swasta dan PT. PLN (Persero) sebagai BUMN yang diperkuat melalui kerja sama dengan perguruan tinggi (UGM). Program-program usaha PT. KPI yang senantiasa berlandaskan hasil pengkajian teknologi yang dalam penerapannya diharapkan mampu menghasilkan produk-produk yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan peternak. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

Kantor pusat PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) berlokasi di Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Batas-batas administratif Desa Kepurun adalah sebelah utara Desa Bawukan, sebelah selatan Desa Leses, sebelah timur Desa Ngemplak Seneng dan sebelah barat wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Denah lokasi PT. Kepurun Pawana Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 1.PT. Kepurun Pawana Indonesia memiliki beberapa unit bangunan yang meliputi perkantoran, ruang kelas, gudang, green house, asrama, kantin, mushola, pembibitan ikan, perkandangan sapi perah, sapi potong, domba, kambing, unggas, unit pengolahan kompos, kripik, bakso, nugget, susu, lahan sayuran dan hijauan makanan ternak (Lampiran 2). Visi dan Misi PerusahaanVisi perusahaanDiakui sebagai perusahaan nasional yang bertumbuh kembang, unggul, terpercaya dan memberikan manfaat bagi umat manusia dan lingkungan dengan bertumpu pada kekayaan sumberdaya alam dan insani tanah air Indonesia.Misi perusahaanMenjalankan dan mengembangkan Usaha jasa Konsultasi dan Training Centre Agribisnis serta Agroindustri dan Bidang Usaha lain yang terkait, berorientasi kepuasan masyarakat atau pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham; mengupayakan agar agribisnis dan agro industri menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat; membantu pengembagan kegiatan usaha agribisnis dan agro industri yang berwawasan lingkungan dan kelestarian alam; membantu pengembangan wilayah atau daerah pedesaan berbasis pada potensi, kearifan, budaya dan keunggulan lokal berwawasan global.Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Kepurun Pawana Indonesia terdiri dari Dewan Komisaris yang membawahi Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Administrasi, Direktur Operasional dan Pemasaran serta Manager Divisi Keuangan, Manager Divisi Administrasi, Manager Divisi Produksi, Manager Divisi Pemasaran, Manager Divisi Quality Control dan Manager Divisi Training Centre.Dewan Komisaris

Dewan Komisarisadalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi suatu Perseroan Terbatas (PT).Direktur Utama

Direktur Utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberikan laporan kepada Dewan Direksi. Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan anggaran dasar PT, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT.Direktur Keuangan dan Administrasi

Direktur Keuangan dan Administrasi bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulangan berbagai jenis resiko finansial (financial risk management) yang dihadapi perusahaan, melakukan koordinasi aktivitas di Direktorat Keuangan, mengkoordinasi aktivitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal daripelaksanaan seluruh usaha perusahaan. Direktur Keuangan dan Administrasi membawahi Divisi Keuangan dan Divisi Administrasi.Direktur Operasional dan Pemasaran

Direktur Operasional dan Pemasaran memiliki wewenang untuk mengelola dan mengawasi divisi-divisi yang di bawahinya. Direktur Operasional dan Pemasaran bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan serta melapor kepada Direktur Utama. Direktur Operasional dan Pemasaran membawahi Divisi Pemasaran, Divisi Produksi, Divisi Quality Control dan Divisi Training Centre.Divisi Keuangan

Divisi Keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manager keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan.Divisi Administrasi

Tugas utama Divisi Administrasi adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas dan layanan administrasi perkantoran, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan.Divisi Produksi

Divisi Produksi bertugas menjamin tercapainya hasil produksi dalam hal jumlah, kualitas dan waktu yang sesuai dengan rencana perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan lancar. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahanbaku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.Divisi Pemasaran

Divisi Pemasaran bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan pemasaran sesuai dengan prosedur yang telah digariskan.

Divisi Quality Control

Divisi Quality Control memiliki tugas untuk mengadakan pemeriksaan produk baik sebelum atau sesudah dikemas. Melakukan pengendalian mutu dengan prosedur kerja berdasarkan referensi yang dapat diterapkan dan diimplementasikan langsung di proses pekerjaan tersebut untuk memenuhi persyaratan minimum sebagai hasil akhir pekerjaan.Divisi Training Centre

Divisi Training Centre mengadakan pelatihan peningkatan keahlian di bidang pertanian, peternakan dan layanan konsultasi agrobisnis dan agroindustri. Divisi Training Centre bertugas menjadi penyelenggara pelatihan untuk PT. Kepurun Pawana Indonesia khususnya, dan perusahaan rekanan yang membutuhkan pelatihan bagi karyawan pada umumnya.

Gambar 1. Struktur organisasi PT Kepurun Pawana Indonesia

Keterangan:

Direktur OP dan SAR = Direktur Operasional dan Sarana Prasarana.Direktur KEU dan ADM = Direktur Keuangan dan Administrasi.Ketenagakerjaan

KaryawanJumlah seluruh karyawan di PT. Kepurun Pawana Indonesia berjumlah 40 orang karyawan terdiri dari : 22 karyawan inti (lulusan diploma dan sarjana) dan 18 karyawan staf. Perekutan tenaga kerja ditunjukkan khusus bagi warga sekitar PT. Kepurun Pawana Indonesia. Sistem perekrutan melalui percobaan langsung bekerja di sana selama 3 bulan.Pengaturan jam kerja

Jam kerja bagian kantor dimulai sejak pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 sampai 13.00, hari jumat istirahat siang mulai pukul 11.30 sampai 13.00. Khusus hari sabtu jam kerja setengah hari yaitu dari pukul 08.00 sampai 13.00 WIB. Tenaga lapangan sistem kerjanya dengan sistem kerja borongan, misalnya mengambil rumput, memberi pakan ternak, sanitasi, menyemprot sayuran dan lain-lainnya sesuai kebutuhan.

Sistem pemberian gaji dan jaminan kesehatanPemberian gaji dilakukan setiap akhir bulan secara langsung. Besarnya gaji berdasarkan prestasi kerja dan masa kerja. Pegawai yang ditunjuk sabagai pengajar training centre atau jasa konsultan akan mendapat bonus dari perusahaan.

Setiap karyawan mendapat jaminan dan jamsostek, karyawan yang sakit waktu bekerja mendapat jaminan biaya berobat yang ditanggung oleh perusahaan.Sarana dan Fasilitas ProduksiSumber air dan energi.

Sumber air. Proses produksi chicken nugget sangat dibutuhkan sumber air untuk kelancaran produksinya. Air yang digunakan untuk keperluan industri pangan pada umumnya dipersyaratkan sebagai air minum. PT. Kepurun Pawana Indonesia menggunakan air tanah sebagai sumber air untuk proses produksi chicken nugget. Air digunakan pada saat pencampuran bahan baku dan bahan tambahan lainnya, selain itu air juga digunakan pada saat pengukusan chicken nugget. Air tersebut berfungsi untuk membuat tekstur chicken nugget menjadi lebih padat dan mematangkan chicken nugget. Air untuk sanitasi digunakan untuk membersihkan tempat dan alat penggilingan dan juga peralatan lainnya selama proses produksi chicken nugget. Sumber energi. Sumber energi yang digunakan adalah listrik, diesel dan gas. Energi listrik digunakan untuk menghidupkan mesin penggiling, penerangan, pendinginan dan pengepakan. Diesel digunakan untuk menghidupkan mesin pencampur atau chopper. Energi gas berasal dari gas elpiji yang digunakan dalam proses pemasakan chicken nugget.

Alat produksi bagian cuttingPisau dan Talenan. Pisau berfungsi untuk memotong daging dan mengupas bumbu misalnya bawang putih, sedangkan talenan berfungsi untuk landasan memotong daging.

Timbangan. Timbangan berfungsi untuk menimbang daging, tepung dan bumbu sesuai dengan takaran yang diinginkan. Timbangan yang digunakan yaitu dua timbangan duduk dengan kapasitas 2 kg dan 15 kg. Timbangan kapasitas 2 kg digunakan untuk menimbang daging, tepung, bumbu dan chicken nugget sebelum dikemas, sedangkan timbangan kapasitas 15 kg digunakan untuk menimbang daging dalam jumlah besar.

Alat produksi bagian processingProcessor atau silent cutter. Alat ini berfungsi untuk menggiling daging. Prinsip kerja mesin penggiling daging yaitu berdasarkan gaya dorong oleh screw yang berputar sehingga mendorong daging menuju pisau pemotong dan melumatkan daging. Kapasitas silent cutter dalam pembuatan chicken nugget yaitu 2 kg per menit. .

Gambar 2. Mesin penggiling

Chopper. Alat ini digunakan untuk mencampur daging, tepung dan bumbu-bumbu sehingga terbentuk adonan yang homogen. Prinsip kerja chopper adalah perputaran piringan atau wadah yang terbuat dari baja disertai perputaran pisau bagian atas dalam wadah. Kapasitas chopper untuk proses pencampuran adonan dalam pembuatan chicken nugget yaitu 10 kg per proses pencampuran.

Gambar 3. ChopperAlat produksi bagian pemasakan

Panci. Alat perebusan berupa panci stainless steel berkapasitas 15 liter merupakan wadah yang digunakan sebagai tempat pengukus chicken nugget. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengukusan chicken nugget sekitar 5 menit.

Kompor gas. Kompor gas digunakan sebagai pemanas pada proses pengukusan chicken nugget. Gas yang digunakan berasal dari gas elpiji.

Alat produksi bagian finishing

Pisau. Chicken nugget setelah dikukus dilakukan proses pemotongan menggunakan pisau pemotong. Chicken nugget dipotong dalam bentuk stick memanjang.

Sealer (alat pengepres). Sealer berfungsi untuk mengemas produk dalam bentuk vacum. Hal ini bertujuan untuk menjaga produk agar lebih tahan lama.

Gambar 4. Alat pengepresAlat produksi bagian penyimpanan

Freezer. Freezer yang dimiliki perusahaan berjumlah 4, masing-masing digunakan untuk menyimpan daging, produk akhir seperti bakso dan nugget, dan untuk menyimpan susu pasteurisasi. Kapasitas dari freezer sebesar 500 liter dan temperaturnya dapat mencapai -300C. Gambar 5. FreezerProduk dan Pemasaran Produk

ProdukProduk olahan daging yang dihasilkan oleh PT. Kepurun Pawana Indonesia adalah bakso serta nugget yang terdiri dari chicken nugget, nugget sapi dan nugget sayur. Jumlah produk bakso dan nugget yang dihasilkan untuk sekali produksi tergantung pada permintaan konsumen, jumlah pesanan, dan stock. Bahan baku yang digunakan sebagai bahan pembuatan chicken nugget berupa daging ayam. Pengadaan daging ayam yaitu dengan cara membeli langsung dari produsen, dengan cara daging ayam diantar langsung ke rumah produksi chicken nugget sekitar jam 6 pagi. Produksi chicken nugget dalam sekali produksi membutuhkan daging ayam sekitar 4 kg, dengan 4 kg daging mampu dihasilkan sekitar 40 kemasan chicken nugget dengan tiap kemasan mempunyai berat bersih 0,25 kg.

Gambar 6. Produk nugget dan bakso PT. KPIPemasaran produk

PT. Kepurun Pawana Indonesia menghasilkan dua macam olahan daging yaitu nugget dan bakso. Produk-produk tersebut sebagian besar dipasarkan di wilayah Klaten, Yogyakarta dan ada juga yang dipasarkan ke Semarang. Produk tersebut didistribusikan dengan sistem pengantaran produk secara langsung ke pihak pelanggan atau konsumen dan pembelian langsung ke lokasi pembuatan nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia. Kebanyakan pelanggan berasal dari pasar swalayan seperti mini market Plaza Agro Fakultas Peternakan UGM, dan catering Budi Mulia.BAB III

KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGANPengadaan Bahan

Bahan baku.

Proses pengolahan chicken nugget yang pertama adalah persiapan bahan baku, yang meliputi pemeriksaan kualitas, kuantitas maupun keamanannya. Daging ayam yang baru diterima diperiksa secara manual, yaitu pengamatan secara visual yang meliputi kebersihan daging dari kotoran-kotoran, bulu hewan, tanah, darah dan sebagainya yang berasal dari tempat penyembelihan, wadah, atau selama transportasi. Pengamatan fisik lainnya dilakukan terhadap penampakan dan kesegaran daging itu sendiri, jika daging yang diterima memiliki warna yang tidak normal akan ditolak.Bahan baku utama dalam pembuatan chicken nugget adalah daging ayam yang masih segar. Daging ayam yang digunakan adalah daging dada tanpa tulang dan kulit dalam bentuk boneless. Daging ayam untuk proses pembuatan chicken nugget tidak terlalu mendapat perlakuan khusus karena daging yang digunakan merupakan daging giling. Daging ayam tersebut berasal dari rumah potong ayam (RPA) Manisrenggo yang bekerja sama dengan PT. Kepurun Pawana Indonesia..Bahan tambahan.Bahan pengisi (filler). Bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan chicken nugget adalah tepung tapioka, tepung panir dan roti tawar. Tepung tapioka dan roti tawar diperoleh dari pasar daerah Manisrenggo. Tepung panir diperoleh dari toko bahan kue Intisari daerah Taman Siswa Yogyakarta. Fungsi penambahan bahan pengisi adalah untuk menarik air, membentuk tekstur, menstabilkan emulsi, dan memperbaiki sifat adonan. Bahan pengikat (binder). Bahan pengikat yang digunakan untuk pembuatan chicken nugget adalah susu bubuk tanpa lemak dengan merk Lactona Susu Skim yang diperoleh dari mini market daerah Manisrenggo. Susu bubuk tanpa lemak tersebut berfungsi untuk meningkatkan kapasitas menahan air (water holding capacty) dan meningkatkan daya emulsi. Selain penggunaan susu bubuk tanpa lemak, digunakan pula telur sebagai bahan pengikat yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Telur diperoleh dari pasar Manisrenggo.Bumbu (Seasoning). Bumbu yang ditambahkan pada proses pembuatan chicken nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia adalah soda kue, merica, bawang putih, MSG (Mono Sodium Glutamat) dan kaldu ayam. Bumbu-bumbu yang digunakan semua berupa bubuk (powder) dengan tujuan memudahkan proses mixing dan tercampur merata pada adonan. Semua bumbu tersebut diperoleh dari pasar Manisrenggo.

Garam. Garam merupakan komponen dasar dalam bahan campuran curing yang berfungsi membantu melarutkan dan mengeluarkan aktin dan miosin dari serat-serat daging, di mana miosin merupakan komponen utama dan dapat mempertinggi daya ikat antar partikel, menambah rasa asin, meningkatkan tekanan osmosa sehingga menghambat pertumbuhan bakteri. Garam diperoleh dari pasar Manisrenggo.

Es. Es yang ditambahkan dalam pembuatan chicken nugget adalah dalam bentuk es yang ditambah dengan air. Air es ditambahkan pada saat proses pelembutan dan pengadukan. Penambahan air es berfungsi untuk mengabsorbsi energi panas yang dihasilkan selama proses pengadukan dan pelembutan dan untuk menjaga agar suhu tetap dibawah 15OC. Selain itu penambahan es berfungsi agar lemak tidak mencair dan untuk mencegah ketengikan yang disebabkan reaksi kimia antara oksigen di udara dengan asam lemak tidak jenuh pada lemak daging. Es yang digunakan untuk pembuatan chicken nugget merupakan produksi PT. Kepurun Pawana Indonesia.

Bahan pelapis. Bahan pelapis yang digunakan dalam pembuatan chicken nugget terdiri dari dua macam yaitu putih telur dan tepung panir. Tepung panir atau breadcrumb memiliki beberapa macam dilihat dari segi warna. Penggunaan breadcrumb pada proses pengolahan chicken nugget memiliki spesifikasi warna tersendiri sesuai ketentuan yang ada. Tekstur breadcrumb yang digunakan tidak terlalu halus ataupun besar dikarenakan apabila terlalu halus akan menyebabkan lebih banyak penyerapan minyak dan akan sulit menempel pada adonan chicken nugget.Proses Pengolahan Chicken NuggetPengirisan daging Tahap awal sebelum daging ayam diolah menjadi chicken nugget, daging harus diiris atau dipotong kecil-kecil berbentuk kotak memanjang lebih kurang 10 cm. Pengirisan daging bertujuan untuk mempermudah proses pelumatan pada saat daging digiling.Penimbangan bahanPenimbangan bahan dilakukan pada bahan baku yaitu daging ayam tanpa tulang (boneless) dan bahan-bahan lain dengan menggunakan timbangan kapasitas 2 kg, penimbangan dilakukan sesuai dengan formulasi yang sudah diterapkan di PT. Kepurun Pawana Indonesia. Proses penimbangan bertujuan untuk memperoleh komposisi bahan yang sesuai dengan takaran sehingga dihasilkan produk chicken nugget yang memiliki rasa, flavour, dan aroma yang khas. Komposisi dari bahan dan bumbu yang digunakan dalam pembuatan chicken nugget dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Komposisi bahan pembuatan chicken nuggetBahanJumlah bahan per adonan

Daging ayam5 kg

Tepung tapioka2 kg

Tepung panir1 kg

Roti tawar10 lembar

Telur4 butir

Susu bubuk tanpa lemakMericaBawang putih

MSGKaldu ayamMentegaGaram

Air es4 sdm1 sdm8 siung2 sachet1 sdm

3 sdm

2 sdm

Secukupnya

Persiapan alat

Proses penyiapan alat pada pembuatan chicken nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia adalah pisau dan talenan yang sebelumnya dilakukan pencucian terhadap alat tersebut menggunakan sabun cuci, kemudian dikeringkan dan alat siap digunakan untuk proses pembuatan chicken nugget.Proses pembuatan chicken nugget Proses pengolahan chicken nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia meliputi beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini.Penggilingan bahan

Pencampuran

Pengisian danpengukusan

Pemotongan

Pelapisan

Pembekuan

Penimbangan dan Pengemasan

Penyimpanan ProdukGambar 7. Bagan skema proses pengolahan chicken nuggetPenggilingan bahan. Penggilingan daging tanpa tulang digunakan dengan mesin penggiling. Selain daging ayam tanpa tulang, kulit juga ikut digiling, karena kulit dapat membantu proses emulsifikasi. Waktu yang dibutuhkan untuk menggiling sekitar 5 menit per adonan. Tujuan dari penggilingan adalah untuk mendapatkan daging giling yang lembut sehingga mempermudah dalam proses pencampuran.

Pencampuran (mixing). Pencampuran pada proses pembuatan chicken nugget meliputi pencampuran daging ayam yang telah digiling dengan bumbu-bumbu di antaranya bawang putih, merica, garam, penyedap rasa, kaldu ayam, dan dicampur air es dalam mesin chopper. Es atau air es yang ditambahkan pada proses pengolahan daging berfungsi untuk menurunkan suhu selama proses pencampuran, sehingga tidak terjadi kenaikan suhu yang dapat mengakibatkan denaturasi protein. Protein bila terdenaturasi maka kemampuan sebagai emulsifer akan berkurang, sehingga lemak dan air tidak dapat bersatu dan adonan menjadi pecah. Pencampuran bertujuan untuk memperoleh adonan yang homogen sehingga berbagai bahan yang ditambahkan dapat terdistribusi dengan baik dan menghasilkan produk akhir yang berkualitas baik fisik maupun sensoris.

Gambar 8. Adonan chicken nuggetPengisian dan pengukusan. Pengisian adonan chicken nugget yaitu dengan cara memasukkan adonan ke dalam plastik pencetak yang sudah dilubangi kemudian dikukus. Waktu yang dibutuhkan untuk mengukus chicken nugget sekitar 10 sampai 15 menit. Perebusan dilakukan untuk memasak chicken nugget sehingga diperoleh adonan yang stabil. Proses pengukusan terjadi proses gelatinasi dan penguapan sebagian air sehingga adonan menjadi stabil dan elastisitasnya terjaga. Pengukusan juga berfungsi untuk membunuh mikrobia yang dapat mengakibatkan kerusakan dan kegagalan produk.

Pemotongan. Chicken nugget setelah didinginkan menggunakan kipas angin selama lebih kurang 3 menit kemudian baru dillakukan proses pemotongan. Pendinginan ini bertujuan supaya chicken nugget lebih padat dan tidak pecah ketika diiris atau dipotong. Chicken nugget dipotong sesuai ukuran dan bentuk yang telah ditentukan, yaitu dengan bentuk dan ukuran stick dengan panjang lebih kurang 5 cm.Pelapisan. Proses coating atau memberi lapisan, pemberian lapisan pertama adalah battering yang bertujuan memberikan lapisan batter pada chicken nugget yang sudah dipotong sehingga dapat merekatkan bread crumb. Bahan yang digunakan untuk membuat batter adalah putih telur dan air. Lapisan yang kedua adalah bread crumb yang bertujuan untuk menambah berat produk sebelum digoreng. Proses pelapisan dilakukan secara manual. Pelapisan berfungsi untuk memberikan kerenyahan pada produk dan menambah cita rasa produk. Putih telur berfungsi untuk mengikat tepung panir dengan chicken nugget agar dapat menyatu. Chicken nugget yang sudah dilapisi dengan tepung panir, kemudian disusun satu per satu pada rak chicken nugget untuk selanjutnya dibekukan dalam freezer.

Pembekuan. Pembekuan chicken nugget yang telah dipotong-potong dan dilapisi dengan bahan pelapis dibekukan dalam freezer dengan suhu sekitar -12oC selama 24 jam. Pembekuan ini bertujuan untuk mendapatkan produk yang padat dan kompak dan untuk mematikan bakteri yang mungkin masih tahan dalam suhu panas setelah proses pemasakan dan berfungsi untuk mengawetkan produk.

Gambar 9. Pembekuan chicken nuggetPenimbangan dan pengemasan. Chicken nugget yang akan dikemas harus ditimbang terlebih dahulu dengan takaran per pack 250 gram. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan kapasitas 2 kg, kemudian chicken nugget yang telah ditimbang dilakukan pengepakan dan pengepresan. Plastik yang digunakan untuk pengemasan adalah plastik jenis low density polyethylene (LDPE). Chicken nugget yang sudah dikemas kemudian dilakukan pengepressan yaitu dengan cara menekan pada ujung plastik supaya angin yang ada di dalam plastik keluar sebanyak-banyaknya sehingga terbentuk kondisi yang vacum. Tujuan vacum adalah untuk memudahkan penyimpanan chicken nugget dan memperbaiki penampilan bentuk kemasan. Apabila sebelum dipress, udara di dalam kemasan tidak dikeluarkan maka kemasan akan menggembung dan daya simpan chicken nugget akan semakin pendek.

Gambar 10. Pengemasan chicken nuggetPenyimpanan produk. Produk chicken nugget yang telah dikemas kemudian disimpan pada freezer dengan suhu lebih kurang -12OC. Produk chicken nugget yang akan disimpan terlebih dulu dilakukan penghitungan jumlahnya berapa dan dilakukan pencatatan. Chicken nugget yang disimpan dalam freezer dapat bertahan sekitar 3 sampai 4 bulan, sedangkan jika disimpan dalam ruangan terbuka hanya dapat bertahan 24 jam.

Pengendalian Mutu

Batas kadaluarsa produk selama tiga bulan, untuk mengontrol lamanya penjualan atau pemasaran di dalam kemasan dicantumkan tanggal kadaluarsa. Tahapan ini merupakan titik kritis, sehingga perusahaan harus cermat dengan batas kadaluarsa produk. Perusahaan akan mengecek atau mengkontrol produk chicken nugget setiap satu bulan sekali dengan pengujian secara visual yaitu dilihat dari warna, rasa dan bau produk apakah masih layak ataupun sudah berubah.

Chicken nugget yang diproduksi oleh perusahaan PT. Kepurun Pawana Indonesia menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tinggi dengan bahan daging ayam yang baik dan tanpa bahan campuran apapun kecuali dengan bumbu-bumbu, oleh karena itu produk chicken nugget dalam waktu 1 bulan pun masih bagus kualitasnya dan tidak berubah warna, bau ataupun rasanya. Perusahaan juga sudah melengkapi sertifikat halal dari LP POM MUI Provinsi D.I. Yogyakarta (Lampiran 5), sehingga konsumen aman dalam mengkonsumsi produk chicken nugget PT. Kepurun Pawana Indonesia.Sistem Sanitasi

Sistem sanitasi yang diberlakukan PT. Kepurun Pawana Indonesia pada proses pengolahan chicken nugget meliputi beberapa hal yaitu sanitasi alat produksi, sanitasi ruang produksi dan sanitasi pekerja.

Sanitasi alat produksi

Produk pengolahan bahan pangan mudah mengalami kerusakan yang disebabkan kontaminasi oleh mikrobia. Salah satu tempat berkembangnya mikrobia tersebut adalah peralatan yang kurang bersih. Mencegah terjadinya kontaminasi mikrobia terhadap hasil produk maka perlu diperhatikan sanitasi alat produksi pada proses pembuatan chicken nugget karena peralatan langsung kontak dengan bahan baku produk.

Peralatan dibersihkan baik sebelum atau sesudah digunakan untuk proses produksi. Peralatan dibersihkan dengan menggunakan detergen dan dibilas dengan air hingga bersih, kemudian dikeringkan menggunakan lap kain. Sanitasi peralatan dilakukan untuk menjaga kebersihan. Hal ini berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan.Sanitasi ruang produksi

Sanitasi ruangan dilakukan pada ruang produksi baik sebelum maupun setelah proses produksi berlangsung. Pembersihan meliputi, menyapu lantai dan tempat-tempat pembuangan sampah. Setelah proses produksi selesai, ruangan dibersihkan kembali dengan mengepel lantai dan membersihkan meja produksi. Tujuan dari sanitasi ruangan yaitu untuk menjaga kondisi ruangan agar tetap bersih dan steril, karena dengan adanya kebersihan tempat produksi chicken nugget sangat penting untuk menentukan kualitas akhir suatu produk.Sanitasi karyawan

Sanitasi karyawan di PT. Kepurun Pawana Indonesia, karyawan yang melakukan pengolahan harus mencuci tangan terlebih dahulu, karena proses pengolahan chicken nugget menggunakan tangan. Karyawan merupakan sumber kontaminan yang paling besar, karena karyawan adalah orang yang langsung menangani produk dan kontak langsung dengan produk.

Kesadaran karyawan akan kebersihan dan kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk terlaksananya sanitasi perusahaan yang baik. Setiap karyawan di PT. Kepurun Pawana Indonesia diwajibkan melaksanakan peraturan seperti harus sehat, tidak berpenyakit yang mempengaruhi hasil produksi, tidak boleh berkuku panjang, diwajibkan mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah bekerja dan tidak boleh merokok. Perusahaan sudah menyediakan seragam dan celemek yang digunakan karyawan bagian pengemasan dan produksi. Peralatan kebersihan seperti celemek digunakan sekali pakai dan setelah selesai produksi maka celemek dicuci menggunakan detergent.BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

PT. Kepurun Pawana Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis terutama pada pengolahan produk seperti proses produksi chicken nugget, tidak luput dari berbagai permasalahan yang berpengaruh terhadap produksi dan pemasaran. Chicken nugget merupakan suatu produk olahan daging yang dibuat dengan cara melumatkan daging kemudian mencampurnya dengan bahan-bahan tambahan. Kenyataan di lapangan masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam proses produksi chicken nugget, di antaranya: kerusakan alat produksi, tempat penyimpanan produk dan sistem sanitasi yang menyebabkan banyaknya kontaminan mikroorganisme sehingga akan mempengaruhi kualitas chicken nugget.Alat ProduksiSalah satu sarana produksi yang sering bermasalah yaitu pisau dan alat penggilingan. Pisau untuk memotong daging yang digunakan dalam proses produksi sudah mengalami ketumpulan dan alat penggiling sering macet di tengah proses penggilingan dikarenakan pisau penggiling di dalamnya sudah tidak tajam, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam proses pemotongan daging dan penggilingan memakan waktu lebih lama. Hal itu menyebabkan proses produksi chicken nugget jadi lebih lama. Pengadaan alat pengasah untuk mengasah pisau-pisau yang sudah tumpul, peremajaan alat penggiling dan perawatan alat secara berkala merupakan solusi yang dapat dilakukan agar proses produksi berjalan lancar. Proses Produksi

Proses produksi chicken nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia sudah cukup bagus, karena menggunakan bahan baku berupa daging ayam segar dengan bumbu-bumbu tanpa bahan campuran apapun, sehingga dapat menjaga kualitas produk chicken nugget bermutu tinggi.

Permasalahan yang terdapat dalam proses pengolahan chicken nugget adalah proses pendinginan perlu dilakukan sebelum chicken nugget dipotong. Proses pendinginan di PT. Kepurun Pawana Indonesia dilakukan dengan kipas angin sampai chicken nugget tidak terlalu panas. Pendinginan bertujuan untuk menghindari penguapan yang tinggi saat chicken nugget sudah dikemas. Apabila pada saat dilakukan pengemasan chicken nugget masih terasa panas, maka chicken nugget menjadi tidak tahan lama. Pengurangan kadar air permukaan dapat mengurangi aktivitas air (berhubungan dengan tekanan uap air) dan menghambat pertumbuhan mikrobia yang bertahan hidup serta mencegah rekontaminasi bakteri pada produk. Pengurangan air permukaan memberikan tekstur yang lebih padat (Pearson dan Gillet, 1999). Pendinginan chicken nugget di PT Kepurun Pawana Indonesia masih dilakukan pada ruangan terbuka, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kontaminan, pendinginan chicken nugget sebaiknya dilakukan di ruangan khusus sehingga chicken nugget yang diinginkan tidak mengalami kontaminasi. Kebanyakan bakteri tumbuh optimal pada suhu 150C sampai 400C antara lain bakteri kelompok Mesophiles, Escherichia coli dan Bacillus subtilis (Lechowich, 1970, cit Price, 1971). Untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri, pendinginan seharusnya dilakukan pada suhu di bawah 50C di mana pada suhu tersebut bakteri tidak dapat tumbuh, sehingga diperlukan ruang pendingin untuk mendinginkan produk chicken nugget sebelum dikemas.Pencetakan chicken nugget masih menggunakan cara sederhana yaitu menggunakan pisau sebagai media pemotongan, sehingga ukuran chicken nugget menjadi tidak seragam ada yang besar dan ada yang kecil. Sebaiknya PT. Kepurun Pawana Indonesia menggunakan alat khusus pencetak chicken nugget agar chicken nugget yang dihasilkan menjadi seragam. Keseragaman produk menyangkut sifat, parameter atau kriteria yang konsisten atau tetap sama dari waktu ke waktu atau dari produksi satu ke produksi selanjutnya. Keseragaman produk dapat meliputi banyak aspek di antaranya keseragaman ukuran, bentuk dan sifat mutu (Soekarto, 1990). Variabel yang menjadi tolak ukur keseragaman produk chicken nugget adalah ukuran dan berat chicken nugget per-pieces sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan.

Keseragaman produk penting untuk dilakukan karena mengingat jika terjadi ketidakseragaman produk dengan spesifikasi sama akan merugikan pihak-pihak yang terkait seperti produsen, distributor dan sampai ke konsumen. Konsumen jika menerima produk yang kurang beratnya atau bentuk dari produk itu tidak sesuai maka akan terjadi komplain, tetapi jika ukuran berat produk lebih dari standar yang telah ditetapkan maka produsen akan dirugikan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan proses pembuatan kembali atau me-reject produk-produk yang dianggap tidak seragam kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan yang akan dipakai juga dalam pembuatan chicken nugget. Meskipun demikian, terdapat masalah yang terjadi jika banyak sekali produk-produk yang direject karena akan membuat waktu, biaya dan tenaga yang dibutuhkan akan lebih banyak.

Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dapat dilakukan dengan pengadaan alat khusus pencetak chicken nugget agar dapat menghasilkan produk chicken nugget yang seragam bentuknya.Tempat Penyimpanan Produk (Freezer)Freezer yang digunakan di PT. Kepurun Pawana Indonesia ada 4 buah freezer yaitu digunakan untuk penyimpanan daging segar, produk chicken nugget, bakso, susu pateurisasi dan pembuatan es batu. Penyimpanan produk yang dilakukan di PT. Kepurun Pawana Indonesia masih tergabung menjadi satu antara bahan baku dengan produk setengah jadi, hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi dari bahan baku yang masih mentah ke dalam produk jadi yang sudah diolah namun belum dikemas. Penggunaan freezer sebaiknya dipisah antara bahan baku dengan produk setengah jadi. Penyimpanan dalam satu ruang dapat dilakukan untuk efisiensi biaya, namun dapat dilakukan dengan membagi ruang pendingin tersebut yaitu diberi pemisah yang dianggap mampu melindungi produk dari hal-hal yang tidak diinginkan.Sistem Sanitasi

Permasalahan sanitasi yang masih terjadi di PT. Kepurun Pawana Indonesia terkait dengan sanitasi personal adalah kurangnya kesadaran bagi karyawan untuk memakai pelindung tubuh selama proses produksi. Cemaran mikrobia yang masuk dapat bersumber dari alat yang digunakan dan karyawan yang bekerja selama proses produksi berlangsung. Karyawan hanya dibiasakan untuk mencuci tangan setiap kali produksi, tanpa menggunakan sarung tangan untuk keseluruhan proses produksi.

Hygiene dan kesehatan karyawan ternyata berpengaruh besar terhadap kualitas produk akhir. Bila mesin, alat-alat, kaleng, wadah bahan baku bisa dicuci dan dibersihkan dengan desinfektan, manusia atau karyawannya tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Oleh karena itu diperlukan hygiene dan kesehatan karyawan, terutama bagi mereka yang langsung kontak dengan pengolahan produk makanan (Winarno dan Surono, 2002).

PT. Kepurun Pawana Indonesia sebaiknya lebih memperhatikan kelengkapan untuk menunjang sanitasi produk, seperti sarung tangan, masker dan hair net bagi karyawan dalam proses produksi. Sanitasi pekerja harus diperhatikan, sehingga dapat mencegah adanya kontaminasi oleh mikroorganisme yang bersumber dari pekerja dalam melakukan produksi. Hygiene pekerja yang menangani makanan sangat penting peranannya di dalam pencemaran penyakit dalam makanan, persyaratan bagi pekerja yang penting adalah kesehatan yang baik untuk mengurangi kemungkinan pekerja sebagai media penyimpanan dan pencemaran bakteri pathogen, kebersihan untuk mengurangi kemungkinan penyebaran bakteri oleh pekerja dan kemauan untuk mengerti tentang sanitasi, merupakan persyaratan agar program sanitasi berjalan efektif (Jenie, 1988).

Guna memaksimalkan sanitasi pada karyawan, dapat dilakukan pelatihan rutin, pengawasan intensif dari manager, pemberian penghargaan ataupun teguran terhadap karyawan yang bekerja langsung dalam pengolahan chicken nugget agar karyawan dapat bekerja lebih baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan salah satu perusahaan pangan di Jawa Tengah yang memproduksi produk olahan daging menjadi makanan siap saji. Proses produksi chicken nugget yang dilakukan di PT. Kepurun Pawana Indonesia meliputi: persiapan bahan baku dan bahan penunjang, pengirisan dan penimbangan bahan, penggilingan, pencampuran, pengisian dan pengukusan, pemotongan, pelapisan, pembekuan, penimbangan dan pengemasan serta penyimpanan produk.

Proses penanganan bahan baku yang dilakukan di PT. Kepurun Pawana Indonesia sudah cukup baik. Daging ayam yang digunakan adalah daging ayam segar agar rasa dari chicken nugget tetap terjaga kualitasnya. Proses produksi chicken nugget di PT. Kepurun Pawana Indonesia mempunyai beberapa permasalahan antara lain dalam alat produksi, proses produksi, penyimpanan produk dan sistem sanitasi.

Saran

Proses sanitasi pengolahan produk chicken nugget harus benar-benar dijaga untuk menjaga agar produk tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan pencemar dan mikrobia kontaminan. Sarana prasarana yang terlibat dalam proses produksi harus selalu dijaga kualitasnya supaya proses produksi chicken nugget dapat berjalan secara optimal dan memuaskan. Peremajaan dan perawatan alat secara berkala dapat dilakukan dengan penambahan alat pengasah pisau. Pelatihan diberlakukan untuk para karyawan secara berkala, sehingga bila ada karyawan yang kinerja baik akan mendapat penghargaan dan sebaliknya bila melakukan kesalahan dapat diberi peringatan.DAFTAR PUSTAKABarbut, S. 1992. Poultry Products Processing. New York : CRC Press.

Jenie BSL. 1988. Sanitasi Dalam Industri Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lawrie, R. A. 1995. Ilmu Daging. Cetakan ke Lima. PenerjemahAminuddinParakkasi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.Lechowich. 1970. Microbiology Of Meat. Di dalam J.F. Price dan B.S. Schwiegert, (ed). The Science Of Meat and Meat Product. W.H. Freeman and Co. San Fransisco.Pearson, A. M. and T. A. Gillet. 1999. Processed Meats. Aspen Publisher Inc. Gaithersburg.Sams, Alan. 2001. Poultry Meat Processing. United States. CRC Press LCC.

Soekarto, S. T. 1990. Dasar-Dasar Pengawasan Dan Standarisasi Mutu Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Winarno, F.G. dan Surono. 2002. HACCP dan Penerapannya dalam Industri Pangan. M-Brio Press. Bogor.LAMPIRANLampiran 1. Denah Lokasi PT. Kepurun Pawana Indonesia

Lampiran 2. Tata Letak PT Kepurun Pawana IndonesiaLampiran 3. Lay-out Ruang Produksi U

Keterangan:

(1) Freezer(6) kipas angin(11) Alat pemotong daging

(2) Almari(7) kompor(12) Alat penggiling

(3) Alat pengepres(8) Alat pencetak bakso(13) Freezer(4) Wastafel(9) Alat pencampur(14) Almari dan meja

(5) Meja (10) Rak

(15) MejaLampiran 4. Sertifikat Halal Bahan Baku dari MUI

Lampiran 5. Form Penilaian Praktek Kerja LapanganLampiran 6. Daftar Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Lampiran 7. Surat Keterangan Praktek Kerja Lapangan15

14

7

4

3

8

10

11

12

6

5

5

2

13

2

1

1

1

9

UNIT-UNIT USAHA

DIVISI QUALITY CONTROL

DIVISI TRAINING CENTER

DIVISI PRODUKSI

DIVISI ADMINISTRASI

DIVISI KEUANGAN

DIVISI PEMASARAN

DIREKTUR KEU & ADM

DIREKTUR OP& SAR

EXPERT & CONSULTANT

DIREKTUR UTAMA

DEWAN KOMISARIS

2