Upload
eliev-kurniawan
View
6
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan pkl muntaman
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan jalan yang merupakan sarana utama transportasi darat menjadi
sangat penting adanya, karena seperti kita ketahui jalan adalah urat nadi
perekonomian, sedangkan ekonomi yang meningkat sangat diperlukan sebagai
penunjang dalam pembangunan. Jembatan yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari jaringan jalan itu sendiri, ikut pula berperan. Jalan yang baik
tidak ada artinya apabila jembatan-jembatan yang ada di ruas jalan tersebut
belum memadai sesuai dengan kebutuhannya.
Dewasa ini keadaan jaringan jalan di Indonesia masih ditandai oleh
adanya kemacetan – kemacetan lalu lintas , terutama didaerah – daerah yang
sudah berkembang seperti di kota-kota besar. Terbaurnya peranan fungsi jalan
arteri , kolektor dan lokal , menyebabkan tingkat kepadatan arus lalu lintas
juga semakin tinggi. Akibatnya jalan-jalan tersebut tidak berfungsi secara
efisien.
Salah satu alternatif pemecahannya yaitu dengan meningkatkan fasilitas dan
kemampuan jaringan jalan, baik dengan membangun jalan baru, memperlebar
ruas jalan yang sudah ada, meningkatkan kelas jalan, memperbaiki fasilitas
jalan yang kondisinya sudah tidak layak dan meningkatkan kemampuan
jembatan untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas.
1
Sistem Informasi Geografis adalah system informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data terefrensi secara spasial atau koordinat geografis. Atau
dengan kata lain, SIG merupakan system basis data dengan kemapuan-
kemampuan khusus dalam menangani data secara terefrensi secara spasial;
selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data
tersebut (star90 dalam prahasta, 2009).
Dinas Pekerjaan Umum (DPU ) adalah instansi yang bertugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah dibidang pekerjaan umum, penataan ruanng,
perumahan, dan energi sumberdaya mineral. Di dalam kaitannya dengan jalan
Dinam Pemeliharaan Umum membagi jalan kedalam 4 klasifikasi yaitu jalan
Nasional , Jalan provinsi , Jalan kabupaten dan Jalan desa .
Dalam wewenang jalan bidang pembangunan , pemeliharaan jalan dan
jembatan hanya berwenang di jalan kabupaten sehingga didalam pemetaan
nya yang dikasih nama jalan hanya jalan kabupaten .
B. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari pelaksaan praktik kerja lapang ini antara lain :
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja yang relevan sesuai dengan
bidangnya.
b. Menerapkan ilmu yang didapat diperkulihan dengan dunia kerja
sehingga mahasiswa mampu mengimbangi teori dengan pelaksaan
dilapangan .
c. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industry / instasi
2
d. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri di lapangan dan
menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan .
Manfaat dari pelaksaan praktik kerja lapang ini yaitu
1. Memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa sebagai bekal untuk
siap terjun dalam dunia kerja.Menambah pengetahuan, pengalaman
dan penguasaan materi geografi serta meningkatkan ketrampilan
mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme kerja.
2. Melatih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang
diemban.
3. Dapat menerapkan teori perkuliahan dalam praktik kerja lapangan .
C. Tempat dan Pelaksanaan
1. Tempat
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum
(DPU) Kabupaten Semarang jalan Kyai H, Hasyim Asyari no.3 Ungaran
2. Pelaksanaan
Bagian yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
adalah instansi atau mitra yang telah kami tunjuk sebagai tempat pelaksanaan
PKL.
a. Prosedur Pelaksanaan dan Mekanisme Perijinan PKL
1) Prosedur Pelaksanaan PKL
3
a) Mahasiswa memenuhi persyaratan administrasi akademik yang
meliputi pendaftaran PKL, proposal, surat permohonan, surat
penerjunan.
b) Mahasiswa mengikuti pembekalan PKL yang diselenggarakan oleh
Pusat Pengembangan PPL dan PKL.
c) Mahasiswa melaksanakan PKL di institusi mitra yang meliputi
orientasi, observasi, dan praktik yang dibimbing oleh dosen
pembimbing lapangan dan dosen pembimbing.
d) Mahasiswa membuat laporan akhir PKL yang dibimbing oleh dosen
pembimbing dan pembimbing lapangan.
2) Mekanisme Perijinan PKL
a) Mahasiswa mengajukan permohonan PKL kepada Ketua Jurusan/
Prodi.
b) Apabila Ketua Jurusan/Prodi menyetujui maka, pengelola jurusan
memberikan pengantar kepada Pusat Pengembangan PPL dan PKL
untuk dibuatkan surat permohonan PKL kepada Institusi Mitra yang
dimaksud.
c) Pusat Pengembangan PPL dan PKL mengirimkan surat permohonan
kepada Institusi Mitra atau surat permohonan dengan dibawa oleh
mahasiswa yang bersangkutan.
4
d) Kegiatan PKL di Institusi Mitra, baru dapat dilaksanakan apabila telah
memperoleh ijin dari Institusi Mitra yang dimaksud dan memperoleh
pembimbing lapangan.
e) Setelah mendapat ijin, mahasiswa dapat melaksanakan PKL dengan
membawa kelengkapan administratif berupa surat penempatan, daftar
hadir mahasiswa di Institusi Mitra, dan blangko nilai dosen
pembimbing dan pembimbing lapangan.
b. Waktu dan Lama PKL
dari tanggal 27 juli 2015 hingga 4 september 2015. Peserta melakukan
Praktek 5 hari kerja perminggu dengan jam kerja di kantor DPU Kabupaten
Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel 1 pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan
Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan di kampus menyusun
proposal
20 – 26 juli 2015
Kegiatan di instasi
a. Penerjunan , observasi dan
orientasi awal di instasi
b. Melaksanakan pekerjaan
diintasi seperti mengumpulkan
data , mengolah data menjadi
hasil sebuah peta dan
27 juli 2015
28 JULI – 3 SEPTEMBER 2015
5
menyusun laporan
c. Penarikan dari Dinas
Pemeliharaan Umum (DPU) 4 SEPTEMBER 2015
D. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
pemyusunan laporan ini adalah :
1. Metode Studi Kepustakaan
Penulis mengumpulkan , memilih, dan menganalisa beberapa sumber bacaan
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Metode Observasi
Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap obyek yang diamati yaitu sistem kerja dalam
pegolahan data di kantorDinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang.
3. Metode Dokumentasi
Penulis juga menggunakan metode ini untuk mencari data yang digunakan
untuk memetakan jaringan jalan yang baik sedang dan rusak .
4. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan software
sistem informasi geografis yaitu dengan arcgis untuk memudahkan
6
memetakan dan pengolahan data tersebut kedalam peta sebaran sumur air
tanah.
5. Penarikan Kesimpulan
Metode ini berdasarkan analisis data yang telah diperoleh kemudian ditarik
kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
7
A. Gambaran Umum Kabupaten Semarang
1. Letak Geografis dan Batas Administrasi
Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah, terletak pada posisi 110o14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7
o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas administratif sebagai
berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten
Demak.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten
Grobogan.
Sebelah selatan berbatasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten
Magelang.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten
Temanggung.Di tengah terdapat Kota Salatiga
2. Topografi
Keadaan Topografi wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke
dalam 4 (empat) kelompok, yaitu ;
Wilayah datar dengan tingkat kemiringan kisaran 0 - 2% seluas 6.169
Ha.
Wilayah bergelombang dengan tingkat kemiringan kisaran 2 - 15%
seluas 57.659 Ha.
8
Wilayah curam dengan tingkat kemiringan kisaran 15 - 40% seluas
21.725 Ha.
Wilayah sangat curam dengan tingkat kemiringan >40% seluas
9.467,674 Ha.
B. Profil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang
VISI DAN MISI DPU KABUPATEN SEMARANG
Perda Kabupaten Semarang nomor : 10 Tahun 2013
VISI ORGANISASI :
Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum, permukiman sehat serta
pengendalian tata ruang dan pengelolaan ESDM guna mendukung Kabupaten
Semarang mandiri, tertib dan sejahtera.
MISI ORGANISASI :
1. Meningkatkan penyediaan jaringan jalan yang terstruktur dan terpadu
guna menunjang aksesibilitas dan mobilitas antar wilayah dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untul
meningkatkan kelestarian fungsi dan berkelanjutan pemanfaatan SDA
serta mengurangi resiko daya rusak air.
3. Mewujudkan sarana prasarana gedung dan bangunan pemerintahan
berkarakter lokal, aman dan nyaman dalam menunjang pelayanan publik.
9
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan
produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur
permukiman yang terpadu dan berkelanjutan.
5. Mewujudkan mekanisme pengendalian tata ruang dan bangunan yang
menjamin pemanfaatan ruang yang optimal dan berkelanjutan.
6. Meningkatkan sarana prasarna kebersihan, pertamanan dan penerangan
jalan guna terwujudnya keindahan kota.
7. Mengoptimalkan potensi energi sumber daya mineral untuk kesejahteraan
masyarakat.
C. Bidang Pembangunan, Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
1. Tugas Pokok :
10
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dibidang
pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan.
2. Fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis Bidang Pembangunan, Pemeliharaan Jalan,
Dan Jembatan;
b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Bidang Pembangunan,
Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan; dan
c. pelaksanaan, pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kegiatan Bidang Pembangunan, Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan.
3. Rincian Tugas :
a. menyusun program kerja dan anggaran Bidang Pembangunan,
Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;
b. merumuskan kebijakan teknis dibidang pembangunan, pemeliharaan jalan
dan jembatan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan
mengarahkan pelaksanaan kegiatan;
d. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Bidang Pembangunan,
Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;
e. menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengaturan, pengawasan,
pengendalian, evaluasi dan kerjasama dibidang pembangunan,
pemeliharaan jalan, dan jembatan;
11
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang
Pembangunan, Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;
g. menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Bidang
Pembangunan, Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;
h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran
pelaksanaan tugas; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian ArcGis
12
ArcGis adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institute) yang menrupakn kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS
berbasis web. Software ini mulai diliris oleh ESRI pada tahun 2000. Produk utama
ArcGis adalah ArcGis desktop, dimana ArcGIS desktop merupakan software GIS
professional yang komprehensif dan dikelompokan atas tiga komponen yaitu:
ArcView (komponen yang fokus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan
dan analisis), ArcEditor (lebih fokus kea rah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih
lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisis
geoprossesing). Dengan ArcGis dapat melakukan visualisasi, meng explore,
menjawab query (baik data spasial maupun non spasial).
B. Pengertian Jalan
Definisi jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah permukaan
tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api dan jalan kabel
(UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan). Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan
bagi lalulintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi,badan
usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Bagian-
bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan
13
ruang pengawasan jalan :
o Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang
pengamannya.
o Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu
diluar ruang manfaat jalan.
o Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan
yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.
C. Klasifikasi jalan menurut fungsinya
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, menurut
fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan
lingkungan.
Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Jalan Arteri Primer adalah :
1) Kecepatan rencana > 60 km/jam.
2) Lebar badan jalan > 8,0 m.
3) Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.
4) Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan
kapasitas jalan dapat tercapai.
14
5) Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
6) Jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota.
Jalan Arteri Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan
primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan kawasan sekunder lainnya atau kawasan sekunder
kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Jalan Arteri Sekunder adalah :
1) Kecepatan rencana > 30 km/jam.
2) Lebar jalan > 8,0 m.
3) Kapasitas jalan lebih besar atau sama dari volume lalu lintas rata-rata.
4) Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.
Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang kecepatan rata-
rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal merupakan jalan
umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan
jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Jalan Kolektor Primer adalah :
1) Kecepatan rencana > 40 km/jam.
2) Lebar badan jalan > 7,0 m.
3) Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata-rata.
15
4) Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan
kapasitas jalan tidak terganggu.
5) Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
6) Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki daerah kota.
Jalan Kolektor Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan kawasan sekunder lainnya atau menghubungkan
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Jalan Kolektor Sekunder adalah :
1) Kecepatan rencana > 20 km/jam.
2) Lebar jalan > 7,0 m.
Jalan Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang
kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga
dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang di
bawahnya. (R. Desutama, 2007)
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Jalan Lokal Primer adalah :
1) Kecepatan rencana > 20 km/jam.
2) Lebar badan jalan > 6,0 m.
3) Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa
16
Jalan Lokal Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan perumahan, atau kawasan sekunder kedua dengan
perumahan, atau kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Jalan Lokal Sekunder adalah :
1) Kecepatan rencana > 10 km/jam.
2) Lebar jalan > 5,0 m.
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
Tabel 2 ciri-ciri Jalan Lingkungan
Jalan Ciri-ciri
Lingkungan1.2. Perjalanan jarak dekat3. Kecepatan rata-rata rendah
D. Klasifikasi Jalan Menurut Statusnya
Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan kedalam jalan nasional, jalan
propinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan
jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan strategis
nasional, serta jalan tol.
17
Jalan propinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis propinsi.
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
yang tidak termasuk pada jalan nasional dan propinsi yang menghubungkan
ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, dengan
pusat kegiatan lokal.
Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan
antar pusat permukiman yang berada dalam kota.
Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antar permukiman dalam desa, serta jalan lingkungan.
E. Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang
dapat melintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam, dalam satu arah untuk jalan
dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa
median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu.
Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, sedangkan kondisi lalu lintas adalah sifat lalu
lintas (nature of traffic). (Yunianta, A, 2006)
18
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan antara lain :
1. Faktor jalan, seperti lebar jalur, kebebasan lateral, bahu jalan, ada median atau
tidak, kondisi permukaan jalan, alinyemen, kelandaian jalan ,trotoar dan lain-
lain.
2. Faktor lalu lintas, seperti komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, dan
gangguan lalu lintas, adanya kendaraan tidak bermotor, hambatan samping
dan lain-lain.
3. Faktor lingkungan, seperti misalnya pejalan kaki, pengendara sepeda,
binatang yang menyeberang, dan lain-lain.
F. Prosedur Pembuatan Peta Jaringan Jalan .
Cara membuat peta tersebut menggunakan software ArcGis 10.1 dengan melakukan
langkah-langkah yaitu :
1. Membuka program ArcMap 10.1
Pertama untuk membuka ArcGis klik dua kali pada icon ArcMap , pada desktop :
19
Gambar 1. membuka menu desktop
2. Setelah ArcMap kebuka akan muncul menu new document kemudian klik ok
Gambar 2. menu new document
20
3. Sebelum kita memasukkan data terlebih dahulu mengganti coordinat system nya
dengan prosedur klik kanan pada layers – klik properties – pilih coordinat system
– klik projected coordinat systems – UTM – WGS 1984 – WGS 1984 UTM Zone
49S
Gambar 3.Data Frame Properties
4. Bila coordinat system sudah terganti WGS 1984 UTM Zone 49s dan linear unit
menjadi meter , maka kita mulai langkah selanjutnya dengan klik kanan pada
layers –klik Add Data … - plih gambar / JPEG yang akan di digitasi – Add
21
Gambar 4. JPEG Kecamatan Ungaran Barat
5. Selanjutnya klik add control point – klik pertemuan antara sumbu x dan y lalu –
klik kanan untuk mengganti coordinatnya – muncul enter coordinat lalu ganti x
diisi dengan melihat coordinat peta bagian atas sedangkan sumbu y dengan
meliahat coordinat bagian sampingnya .
22
Gambar 5 . add control point
6. Langkah berikutnya kita mebuat Shapefile dengan mengklik catalog – klik kanan
pada folder yang akan dimasukkan Shape – klik kanan new – klik Shapefile – beri
nama kecamatan yang akan didigitasi – feature type pilih polygon – spatial
reference WGS 1984 UTM Zone 49S – klik OK.
23
Gambar 6 . membuat Shapefile di catalog
7. Klik editior klik star editing – klik icon create features – klik kecamatan ungaran
barat / ungaran barat pilih polygon – lalu mulai digitasi .
Gambar 7. proses Digitasi
24
8. Setelah digitasi batas administrasi selesai kemudian membuat jalan yang terbagi
antara jalan nasional , jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa . langkah –
langkahnya masih sama dengan nomor 6 tetapi name diganti jalan/ jalan
ungaran barat dan feature type diganti polyline .
Gambar 8. digitasi adminstrasi selesai dan membuat shapefile jalan
9. Lalu editor – star editing – muncul create features- klik jalan – pilih line mulai
digitasi jalannya .
25
Gambar 9.Proses digitasi Jalan
10. Setelah digitasi jalan selesai akan berbentuk seperti dibawah ini , terlihat gambar
antara batas administrasi kecamatan ungaran barat dengan jalan .
Gambar 10. Hasil digitasi batas administrasi dan jalan
26
11. Kemudian klik kanan pada jalan ungaran barat – open attribute tabel – kemudian
pilih tabel options – pilih Add field – name “ LAYER”- type “ text”.
Gambar 11. Membuat kolom layer di attribute tabel
12. Setelah nama layer sudah ada di tabel attribute maka Jalan tersebut kemudian
dibagi menjadi jalan nasional , jalan provinsi , jalan kabupaten dan jalan desa
dengan langkah klik editor – starediting –klik pada jalan ungaran barat – open
attribute table – klik pada kolom attribute yang akan dijadikan jalan desa dan
diblock sampai semua jalan desa – klik kanan pada layer – field calculator –
kemudian ketik “ JALAN DESA “ pada layer – OK .
27
Gambar 12. pengisian data di kolom Layer
13. Selanjutnya masih sama untuk jalan kabupaten cumin mengganti nama layer dengan “JALAN KABUPATEN “.
Gambar 13. pengisian kolom layer dengan nama JALAN KABUPATEN
14. Juga jalan provinsi dan jalan nasional langkah masih sama pada nomor 11 dan 12.
28
15. Selanjutnya masih dibagian attribute dengan menambahkan nama jalan dengan
cara Kemudian klik kanan pada jalan ungaran barat – open attribute tabel –
kemudian pilih tabel options – pilih Add field – name “ NAMA_JALAN ”- type “
text”.
Gambar 14. pembuatan kolom NAMA_JALAN di attribute tabel
16. Setelah NAMA_JALAN sudah ada di tabel attribute selanjutnya klik editor –
starediting – klik pada jalan ungaran barat – open attribute table – klik pada
kolom attribute NAMA_ JALAN kemudian diblock jalan akan diberinama –
setelak diblock semua kemudian – klik kanan pada NAMA_JALAN – field
calculator – beri nama “ 8. LEREP – BRANGJANG”- OK.
29
Gambar 15. pengisian data di kolom NAMA_JALAN
17. Lakukan hal yang sama untuk menamai JALAN yang lain .
18. Langkah berikutnya membuat kolom PANJANG_JALAN dengan mengklik
kanan pada jalan ungaran barat – open attribute tabel – tabel options – Add Field
– Name diisi “ PANJANG_JALAN “ – Type diisi “Double”- OK
30
Gambar 16. membuat kolom PANJANG_JALAN di attribute tabel
19. Untuk pengisian PANJANG_JALAN masih sama tinggal masukkan data
langkahnya masih sama dengan nomor 16 tinggal diganti angka .
Gambar 17. memasukkan data ke kolom PANJANG_JALAN
31
20. Untuk berikutnya membuat kolom kondisi baik , sedang dan rusak cara masih
sama dengan dengan nomor 18 name diisi dari kondisi_ baik kemudian kondisi
_sedang dan kondisi_rusak typenya double. Setelah kolom terisi 3 kondisi maka
kita masukkan angka kedalam attribute langkah masih sama dengan nomor 16
tetapi diisi angka juga jalan yang mana saja termasuk kedalam 3 kondisi tersebut..
Gamabar 18. membuat kolom kondisi _baik , kondisi_sedang dan kondisi _rusak di
attribute tabel
21. Setelah attribute terisi semua dan sama dengan data yang diperoleh langkah
selanjutnya kita bagi jalan tersebut dengan klik kanan pada jalan ungaran barat –
32
properties – klik symbology – klik catagories – vaule field “ LAYER ” – Add All
Values – klik Apply – OK.
Gambar 19. mengganti symbol jalan menjadi 4 klasifikasi
22. Layout peta dengan mengklik view – layout view – klik file – pilih page and print
setup – standard size “ A4 ” – width “centimeters” - height “ centimeters –
orintatation “ landscape” – OK .
33
Gambar 20. mengatur lembar layout peta
Peta orientasi, skala pada peta, legenda, inset peta, sumber peta, dan pembuat . Proses
pembuatanya sama dengan membuat bingkai luar layout, yaitu:
Pilih icon rectangle pada tool draw - letakkan pointer pada layer layout - Klik pada
titik awal- Drag dengan arah diagonal - Lepaskan dan double klik tombol.- membuat
judul pada layout view klik tool inset pilih title- tulis judul peta yang kita buat pada
kolom yang sudah ada klik Ok- Layout yang sudah berjudul- legenda merupakan
kolom tambahan pada layout yang berisi informasi peta yang ada di dalamnya.
Biasanya legenda berisi informasi tentang keteranagan yang ada pada peta. Contoh
garis berwarna kuning jalan desa , garis berwarna merah muda jalan kabupaten warna
merah tebal nasional dan warna ungu jalan proinsi .Cara menampilkan legenda pada
34
ArcMap 10.1 adalah klik insert> pilih legend- pilih data mana yang akan kita
masukkan legend klik next - klik next atur garis legend- pilih area untuk mengatur
bentuk polygon- klik next lalu klik finish- cara menampilkan skala angka pada layout
peta klik insert lalu pilih scale text- pilih skala absolut scale lalu ok.- tampilan di
view Layout.
Cara menampilkan skala garis pada peta pilih insert klik scale bar.
Pilih model skla garis yang akan digunakan pilih ok - membuat orientasi pada peta,
klik insert pilih north arrow- Cara menampilkan grid koordinat pada layout pilih layer
klik properties- Grids pilih new grid- Measured Grid lalu next lalu selesai dan untuk
kecamapat yang lain sama langkah – langkahnya .
35
Hasil dari peta kecamatan ungaran barat .
Gambar 21 .Hasil akhir peta setelah di layout
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah
permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta
api dan jalan kabel (UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan).
Bagian-bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan
ruang pengawasan jalan :
o Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang
pengamannya.
o Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu
diluar ruang manfaat jalan.
o Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan
yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.
Dinas pemeliharaan umum (DPU) bidang pembangunan , pemeliharaan jalan
dan jembatan mengklasifikasikan jalan menjadi 4 yaitu : jalan Nasional ,
jalan provinsi , jalan kabupaten dan jalan desa .
37
bidang pembangunan , pemeliharaan jalan dan jembatan hanya berwenang di
jalan kabupaten saja , jadi pemetaan hanya memproritaskan jalan kabupaten
nama jalannya kabupaten tersebut dan baik , sedang apa rusak jalan tersebut .
B. Saran
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Semarang, penulis memiliki beberapa saran bagi Dinas Pekerjaan Umum
dan Mahasiswa yang akan Praktik Kerja Lapangan selanjutnya, adalah
sebagai berikut :
1. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya, Energi dan Sumber daya
Mineral untuk meningkatkan tersedian fasilitas, sarana dan prasarana agar
dapat lebih menunjang kegiatan bekerja, seperti tersedianya GPS agar lebih
mudah dalam melakukan kegiatan pengolahan data.
2. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang supaya tetap
mempertahankan tata tertib yang sudah ada dan melaksanakan tugas
sebaik-baiknya sesuai aturan yang berlaku.
3. Bagi Mahasiswa Peserta Praktik Kerja Lapangan mampu cepat
menyesuaikan diri dengan lingkungan instansi tempat melaksanakan PKL
dan Sebaiknya sebelum pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa
benar-benar memahami semua materi dari mata kuliah yang pernah
diajarkan dalam perkuliahan, sehingga pada saat melaksanakan tugas yang
diberikan oleh pembimbing lapangan
38
DAFTAR PUSTAKA
Juhadi dan Dewi Liesnoor Setyowati, 2006. Desain dan Komposisi Peta Tematik
Semarang. Universitas Negeri Semarang
Praharsa Eddy.2015 . Tutorial ArcGIS untuk Bidang Geodesi dan
Geomatika.Bandung informatiak Bandung
Tjahjono. Heri.2007. Pengantar Sistem Informasi Geografis. Semarang : Universitas
Negeri Semarang Jurusan Geografi
39
LAMPIRAN
40