55
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan jalan yang merupakan sarana utama transportasi darat menjadi sangat penting adanya, karena seperti kita ketahui jalan adalah urat nadi perekonomian, sedangkan ekonomi yang meningkat sangat diperlukan sebagai penunjang dalam pembangunan. Jembatan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jaringan jalan itu sendiri, ikut pula berperan. Jalan yang baik tidak ada artinya apabila jembatan-jembatan yang ada di ruas jalan tersebut belum memadai sesuai dengan kebutuhannya. Dewasa ini keadaan jaringan jalan di Indonesia masih ditandai oleh adanya kemacetan – kemacetan lalu lintas , terutama didaerah – daerah yang sudah berkembang seperti di kota-kota besar. Terbaurnya peranan fungsi jalan arteri , kolektor dan lokal , 1

LAPORAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan pkl muntaman

Citation preview

Page 1: LAPORAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan jalan yang merupakan sarana utama transportasi darat menjadi

sangat penting adanya, karena seperti kita ketahui jalan adalah urat nadi

perekonomian, sedangkan ekonomi yang meningkat sangat diperlukan sebagai

penunjang dalam pembangunan. Jembatan yang merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari jaringan jalan itu sendiri, ikut pula berperan. Jalan yang baik

tidak ada artinya apabila jembatan-jembatan yang ada di ruas jalan tersebut

belum memadai sesuai dengan kebutuhannya.

Dewasa ini keadaan jaringan jalan di Indonesia masih ditandai oleh

adanya kemacetan – kemacetan lalu lintas , terutama didaerah – daerah yang

sudah berkembang seperti di kota-kota besar. Terbaurnya peranan fungsi jalan

arteri , kolektor dan lokal , menyebabkan tingkat kepadatan arus lalu lintas

juga semakin tinggi. Akibatnya jalan-jalan tersebut tidak berfungsi secara

efisien.

Salah satu alternatif pemecahannya yaitu dengan meningkatkan fasilitas dan

kemampuan jaringan jalan, baik dengan membangun jalan baru, memperlebar

ruas jalan yang sudah ada, meningkatkan kelas jalan, memperbaiki fasilitas

jalan yang kondisinya sudah tidak layak dan meningkatkan kemampuan

jembatan untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas.

1

Page 2: LAPORAN

Sistem Informasi Geografis adalah system informasi yang dirancang untuk

bekerja dengan data terefrensi secara spasial atau koordinat geografis. Atau

dengan kata lain, SIG merupakan system basis data dengan kemapuan-

kemampuan khusus dalam menangani data secara terefrensi secara spasial;

selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data

tersebut (star90 dalam prahasta, 2009).

Dinas Pekerjaan Umum (DPU ) adalah instansi yang bertugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah dibidang pekerjaan umum, penataan ruanng,

perumahan, dan energi sumberdaya mineral. Di dalam kaitannya dengan jalan

Dinam Pemeliharaan Umum membagi jalan kedalam 4 klasifikasi yaitu jalan

Nasional , Jalan provinsi , Jalan kabupaten dan Jalan desa .

Dalam wewenang jalan bidang pembangunan , pemeliharaan jalan dan

jembatan hanya berwenang di jalan kabupaten sehingga didalam pemetaan

nya yang dikasih nama jalan hanya jalan kabupaten .

B. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari pelaksaan praktik kerja lapang ini antara lain :

a. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja yang relevan sesuai dengan

bidangnya.

b. Menerapkan ilmu yang didapat diperkulihan dengan dunia kerja

sehingga mahasiswa mampu mengimbangi teori dengan pelaksaan

dilapangan .

c. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industry / instasi

2

Page 3: LAPORAN

d. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri di lapangan dan

menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan .

Manfaat dari pelaksaan praktik kerja lapang ini yaitu

1. Memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa sebagai bekal untuk

siap terjun dalam dunia kerja.Menambah pengetahuan, pengalaman

dan penguasaan materi geografi serta meningkatkan ketrampilan

mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme kerja.

2. Melatih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang

diemban.

3. Dapat menerapkan teori perkuliahan dalam praktik kerja lapangan .

C. Tempat dan Pelaksanaan

1. Tempat

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum

(DPU) Kabupaten Semarang jalan Kyai H, Hasyim Asyari no.3 Ungaran

2. Pelaksanaan

Bagian yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

adalah instansi atau mitra yang telah kami tunjuk sebagai tempat pelaksanaan

PKL.

a. Prosedur Pelaksanaan dan Mekanisme Perijinan PKL

1) Prosedur Pelaksanaan PKL

3

Page 4: LAPORAN

a) Mahasiswa memenuhi persyaratan administrasi akademik yang

meliputi pendaftaran PKL, proposal, surat permohonan, surat

penerjunan.

b) Mahasiswa mengikuti pembekalan PKL yang diselenggarakan oleh

Pusat Pengembangan PPL dan PKL.

c) Mahasiswa melaksanakan PKL di institusi mitra yang meliputi

orientasi, observasi, dan praktik yang dibimbing oleh dosen

pembimbing lapangan dan dosen pembimbing.

d) Mahasiswa membuat laporan akhir PKL yang dibimbing oleh dosen

pembimbing dan pembimbing lapangan.

2) Mekanisme Perijinan PKL

a) Mahasiswa mengajukan permohonan PKL kepada Ketua Jurusan/

Prodi.

b) Apabila Ketua Jurusan/Prodi menyetujui maka, pengelola jurusan

memberikan pengantar kepada Pusat Pengembangan PPL dan PKL

untuk dibuatkan surat permohonan PKL kepada Institusi Mitra yang

dimaksud.

c) Pusat Pengembangan PPL dan PKL mengirimkan surat permohonan

kepada Institusi Mitra atau surat permohonan dengan dibawa oleh

mahasiswa yang bersangkutan.

4

Page 5: LAPORAN

d) Kegiatan PKL di Institusi Mitra, baru dapat dilaksanakan apabila telah

memperoleh ijin dari Institusi Mitra yang dimaksud dan memperoleh

pembimbing lapangan.

e) Setelah mendapat ijin, mahasiswa dapat melaksanakan PKL dengan

membawa kelengkapan administratif berupa surat penempatan, daftar

hadir mahasiswa di Institusi Mitra, dan blangko nilai dosen

pembimbing dan pembimbing lapangan.

b. Waktu dan Lama PKL

dari tanggal 27 juli 2015 hingga 4 september 2015. Peserta melakukan

Praktek 5 hari kerja perminggu dengan jam kerja di kantor DPU Kabupaten

Semarang adalah sebagai berikut :

Tabel 1 pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan

Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan di kampus menyusun

proposal

20 – 26 juli 2015

Kegiatan di instasi

a. Penerjunan , observasi dan

orientasi awal di instasi

b. Melaksanakan pekerjaan

diintasi seperti mengumpulkan

data , mengolah data menjadi

hasil sebuah peta dan

27 juli 2015

28 JULI – 3 SEPTEMBER 2015

5

Page 6: LAPORAN

menyusun laporan

c. Penarikan dari Dinas

Pemeliharaan Umum (DPU) 4 SEPTEMBER 2015

D. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

pemyusunan laporan ini adalah :

1. Metode Studi Kepustakaan

Penulis mengumpulkan , memilih, dan menganalisa beberapa sumber bacaan

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap obyek yang diamati yaitu sistem kerja dalam

pegolahan data di kantorDinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang.

3. Metode Dokumentasi

Penulis juga menggunakan metode ini untuk mencari data yang digunakan

untuk memetakan jaringan jalan yang baik sedang dan rusak .

4. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan software

sistem informasi geografis yaitu dengan arcgis untuk memudahkan

6

Page 7: LAPORAN

memetakan dan pengolahan data tersebut kedalam peta sebaran sumur air

tanah.

5. Penarikan Kesimpulan

Metode ini berdasarkan analisis data yang telah diperoleh kemudian ditarik

kesimpulan.

BAB II

TINJAUAN INSTANSI

7

Page 8: LAPORAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Semarang

1. Letak Geografis dan Batas Administrasi

Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah, terletak pada posisi 110o14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7

o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas administratif sebagai

berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten

Demak.

Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten

Grobogan.

Sebelah selatan berbatasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten

Magelang.

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten

Temanggung.Di tengah terdapat Kota Salatiga

2. Topografi

Keadaan Topografi wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke

dalam 4 (empat) kelompok, yaitu ;

Wilayah datar dengan tingkat kemiringan kisaran 0 - 2% seluas 6.169

Ha.

Wilayah bergelombang dengan tingkat kemiringan kisaran 2 - 15%

seluas 57.659 Ha.

8

Page 9: LAPORAN

Wilayah curam dengan tingkat kemiringan kisaran 15 - 40% seluas

21.725 Ha.

Wilayah sangat curam dengan tingkat kemiringan >40% seluas

9.467,674 Ha.

B. Profil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang

VISI DAN MISI DPU KABUPATEN SEMARANG

Perda Kabupaten Semarang nomor : 10 Tahun 2013

VISI ORGANISASI :

Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum, permukiman sehat serta

pengendalian tata ruang dan pengelolaan ESDM guna mendukung Kabupaten

Semarang mandiri, tertib dan sejahtera.

MISI ORGANISASI :

1. Meningkatkan penyediaan jaringan jalan yang terstruktur dan terpadu

guna menunjang aksesibilitas dan mobilitas antar wilayah dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untul

meningkatkan kelestarian fungsi dan berkelanjutan pemanfaatan SDA

serta mengurangi resiko daya rusak air.

3. Mewujudkan sarana prasarana gedung dan bangunan pemerintahan

berkarakter lokal, aman dan nyaman dalam menunjang pelayanan publik.

9

Page 10: LAPORAN

4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan

produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur

permukiman yang terpadu dan berkelanjutan.

5. Mewujudkan mekanisme pengendalian tata ruang dan bangunan yang

menjamin pemanfaatan ruang yang optimal dan berkelanjutan.

6. Meningkatkan sarana prasarna kebersihan, pertamanan dan penerangan

jalan guna terwujudnya keindahan kota.

7. Mengoptimalkan potensi energi sumber daya mineral untuk kesejahteraan

masyarakat.

C. Bidang Pembangunan, Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. 

1. Tugas Pokok :

10

Page 11: LAPORAN

Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dibidang

pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan.

2. Fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis Bidang Pembangunan, Pemeliharaan Jalan,

Dan Jembatan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Bidang Pembangunan,

Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan; dan

c. pelaksanaan, pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian

kegiatan Bidang Pembangunan, Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan.

3. Rincian Tugas :

a. menyusun program kerja dan anggaran Bidang Pembangunan,

Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;

b. merumuskan kebijakan teknis dibidang pembangunan, pemeliharaan jalan

dan jembatan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan

mengarahkan pelaksanaan kegiatan;

d. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Bidang Pembangunan,

Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;

e. menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengaturan, pengawasan,

pengendalian, evaluasi dan kerjasama dibidang pembangunan,

pemeliharaan jalan, dan jembatan;

11

Page 12: LAPORAN

f. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang

Pembangunan, Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;

g. menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Bidang

Pembangunan, Pemeliharaan Jalan, Dan Jembatan;

h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas; dan

i. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. 

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian ArcGis

12

Page 13: LAPORAN

ArcGis adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI

(Environment Science & Research Institute) yang menrupakn kompilasi fungsi-fungsi

dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS

berbasis web. Software ini mulai diliris oleh ESRI pada tahun 2000. Produk utama

ArcGis adalah ArcGis desktop, dimana ArcGIS desktop merupakan software GIS

professional yang komprehensif dan dikelompokan atas tiga komponen yaitu:

ArcView (komponen yang fokus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan

dan analisis), ArcEditor (lebih fokus kea rah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih

lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisis

geoprossesing). Dengan ArcGis dapat melakukan visualisasi, meng explore,

menjawab query (baik data spasial maupun non spasial).

B. Pengertian Jalan

Definisi jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian

jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi

lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah permukaan

tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api dan jalan kabel

(UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan). Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan

bagi lalulintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi,badan

usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Bagian-

bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan

13

Page 14: LAPORAN

ruang pengawasan jalan :

o Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang

pengamannya.

o Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu

diluar ruang manfaat jalan.

o Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan

yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.

C. Klasifikasi jalan menurut fungsinya

Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, menurut

fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan

lingkungan.

Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama

dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan

masuk dibatasi secara berdaya guna.

Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Jalan Arteri Primer adalah :

1)   Kecepatan rencana > 60 km/jam.

2)   Lebar badan jalan > 8,0 m.

3)   Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.

4)   Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan

kapasitas jalan dapat tercapai.

14

Page 15: LAPORAN

5)   Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.

6)   Jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota.

Jalan Arteri Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan

primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan

sekunder kesatu dengan kawasan sekunder lainnya atau kawasan sekunder

kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Jalan Arteri Sekunder adalah :

1)        Kecepatan rencana > 30 km/jam.

2)        Lebar jalan > 8,0 m.

3)        Kapasitas jalan lebih besar atau sama dari volume lalu lintas rata-rata.

4)        Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.

Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang kecepatan rata-

rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal merupakan jalan

umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan

jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Jalan Kolektor Primer adalah :

1)  Kecepatan rencana > 40 km/jam.

2)  Lebar badan jalan > 7,0 m.

3)  Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata-rata.

15

Page 16: LAPORAN

4)  Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan

kapasitas jalan tidak terganggu.

5) Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.

6)  Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki daerah kota.

Jalan Kolektor Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan

sekunder kedua dengan kawasan sekunder lainnya atau menghubungkan

kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Jalan Kolektor Sekunder adalah :

1)   Kecepatan rencana > 20 km/jam.

2)   Lebar jalan > 7,0 m.

Jalan Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang

kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga

dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang di

bawahnya. (R. Desutama, 2007)

Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Jalan Lokal Primer adalah :

1)   Kecepatan rencana > 20 km/jam.

2)   Lebar badan jalan > 6,0 m.

3)   Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa

16

Page 17: LAPORAN

Jalan Lokal Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan

sekunder kesatu dengan perumahan, atau kawasan sekunder kedua dengan

perumahan, atau kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.

Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Jalan Lokal Sekunder adalah :

1)   Kecepatan rencana > 10 km/jam.

2)   Lebar jalan > 5,0 m.

Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

Tabel 2 ciri-ciri Jalan Lingkungan

Jalan Ciri-ciri

Lingkungan1.2. Perjalanan jarak dekat3. Kecepatan rata-rata rendah

D. Klasifikasi Jalan Menurut Statusnya

Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan kedalam jalan nasional, jalan

propinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.

Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan

jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan strategis

nasional, serta jalan tol.

17

Page 18: LAPORAN

Jalan propinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer

yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau

antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis propinsi.

Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer

yang tidak termasuk pada jalan nasional dan propinsi yang menghubungkan

ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, dengan

pusat kegiatan lokal.

Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang

menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat

pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan

antar pusat permukiman yang berada dalam kota.

Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau

antar permukiman dalam desa, serta jalan lingkungan.

E. Kapasitas Ruas Jalan

Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang

dapat melintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam, dalam satu arah untuk jalan

dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa

median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu.

Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, sedangkan kondisi lalu lintas adalah sifat lalu

lintas (nature of traffic). (Yunianta, A, 2006)

18

Page 19: LAPORAN

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan antara lain :

1. Faktor jalan, seperti lebar jalur, kebebasan lateral, bahu jalan, ada median atau

tidak, kondisi permukaan jalan, alinyemen, kelandaian jalan ,trotoar dan lain-

lain.

2. Faktor lalu lintas, seperti komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, dan

gangguan lalu lintas, adanya kendaraan tidak bermotor, hambatan samping

dan lain-lain.

3. Faktor lingkungan, seperti misalnya pejalan kaki, pengendara sepeda,

binatang yang menyeberang, dan lain-lain.

F. Prosedur Pembuatan Peta Jaringan Jalan .

Cara membuat peta tersebut menggunakan software ArcGis 10.1 dengan melakukan

langkah-langkah yaitu :

1. Membuka program ArcMap 10.1

Pertama untuk membuka ArcGis klik dua kali pada icon ArcMap , pada desktop :

19

Page 20: LAPORAN

Gambar 1. membuka menu desktop

2. Setelah ArcMap kebuka akan muncul menu new document kemudian klik ok

Gambar 2. menu new document

20

Page 21: LAPORAN

3. Sebelum kita memasukkan data terlebih dahulu mengganti coordinat system nya

dengan prosedur klik kanan pada layers – klik properties – pilih coordinat system

– klik projected coordinat systems – UTM – WGS 1984 – WGS 1984 UTM Zone

49S

Gambar 3.Data Frame Properties

4. Bila coordinat system sudah terganti WGS 1984 UTM Zone 49s dan linear unit

menjadi meter , maka kita mulai langkah selanjutnya dengan klik kanan pada

layers –klik Add Data … - plih gambar / JPEG yang akan di digitasi – Add

21

Page 22: LAPORAN

Gambar 4. JPEG Kecamatan Ungaran Barat

5. Selanjutnya klik add control point – klik pertemuan antara sumbu x dan y lalu –

klik kanan untuk mengganti coordinatnya – muncul enter coordinat lalu ganti x

diisi dengan melihat coordinat peta bagian atas sedangkan sumbu y dengan

meliahat coordinat bagian sampingnya .

22

Page 23: LAPORAN

Gambar 5 . add control point

6. Langkah berikutnya kita mebuat Shapefile dengan mengklik catalog – klik kanan

pada folder yang akan dimasukkan Shape – klik kanan new – klik Shapefile – beri

nama kecamatan yang akan didigitasi – feature type pilih polygon – spatial

reference WGS 1984 UTM Zone 49S – klik OK.

23

Page 24: LAPORAN

Gambar 6 . membuat Shapefile di catalog

7. Klik editior klik star editing – klik icon create features – klik kecamatan ungaran

barat / ungaran barat pilih polygon – lalu mulai digitasi .

Gambar 7. proses Digitasi

24

Page 25: LAPORAN

8. Setelah digitasi batas administrasi selesai kemudian membuat jalan yang terbagi

antara jalan nasional , jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa . langkah –

langkahnya masih sama dengan nomor 6 tetapi name diganti jalan/ jalan

ungaran barat dan feature type diganti polyline .

Gambar 8. digitasi adminstrasi selesai dan membuat shapefile jalan

9. Lalu editor – star editing – muncul create features- klik jalan – pilih line mulai

digitasi jalannya .

25

Page 26: LAPORAN

Gambar 9.Proses digitasi Jalan

10. Setelah digitasi jalan selesai akan berbentuk seperti dibawah ini , terlihat gambar

antara batas administrasi kecamatan ungaran barat dengan jalan .

Gambar 10. Hasil digitasi batas administrasi dan jalan

26

Page 27: LAPORAN

11. Kemudian klik kanan pada jalan ungaran barat – open attribute tabel – kemudian

pilih tabel options – pilih Add field – name “ LAYER”- type “ text”.

Gambar 11. Membuat kolom layer di attribute tabel

12. Setelah nama layer sudah ada di tabel attribute maka Jalan tersebut kemudian

dibagi menjadi jalan nasional , jalan provinsi , jalan kabupaten dan jalan desa

dengan langkah klik editor – starediting –klik pada jalan ungaran barat – open

attribute table – klik pada kolom attribute yang akan dijadikan jalan desa dan

diblock sampai semua jalan desa – klik kanan pada layer – field calculator –

kemudian ketik “ JALAN DESA “ pada layer – OK .

27

Page 28: LAPORAN

Gambar 12. pengisian data di kolom Layer

13. Selanjutnya masih sama untuk jalan kabupaten cumin mengganti nama layer dengan “JALAN KABUPATEN “.

Gambar 13. pengisian kolom layer dengan nama JALAN KABUPATEN

14. Juga jalan provinsi dan jalan nasional langkah masih sama pada nomor 11 dan 12.

28

Page 29: LAPORAN

15. Selanjutnya masih dibagian attribute dengan menambahkan nama jalan dengan

cara Kemudian klik kanan pada jalan ungaran barat – open attribute tabel –

kemudian pilih tabel options – pilih Add field – name “ NAMA_JALAN ”- type “

text”.

Gambar 14. pembuatan kolom NAMA_JALAN di attribute tabel

16. Setelah NAMA_JALAN sudah ada di tabel attribute selanjutnya klik editor –

starediting – klik pada jalan ungaran barat – open attribute table – klik pada

kolom attribute NAMA_ JALAN kemudian diblock jalan akan diberinama –

setelak diblock semua kemudian – klik kanan pada NAMA_JALAN – field

calculator – beri nama “ 8. LEREP – BRANGJANG”- OK.

29

Page 30: LAPORAN

Gambar 15. pengisian data di kolom NAMA_JALAN

17. Lakukan hal yang sama untuk menamai JALAN yang lain .

18. Langkah berikutnya membuat kolom PANJANG_JALAN dengan mengklik

kanan pada jalan ungaran barat – open attribute tabel – tabel options – Add Field

– Name diisi “ PANJANG_JALAN “ – Type diisi “Double”- OK

30

Page 31: LAPORAN

Gambar 16. membuat kolom PANJANG_JALAN di attribute tabel

19. Untuk pengisian PANJANG_JALAN masih sama tinggal masukkan data

langkahnya masih sama dengan nomor 16 tinggal diganti angka .

Gambar 17. memasukkan data ke kolom PANJANG_JALAN

31

Page 32: LAPORAN

20. Untuk berikutnya membuat kolom kondisi baik , sedang dan rusak cara masih

sama dengan dengan nomor 18 name diisi dari kondisi_ baik kemudian kondisi

_sedang dan kondisi_rusak typenya double. Setelah kolom terisi 3 kondisi maka

kita masukkan angka kedalam attribute langkah masih sama dengan nomor 16

tetapi diisi angka juga jalan yang mana saja termasuk kedalam 3 kondisi tersebut..

Gamabar 18. membuat kolom kondisi _baik , kondisi_sedang dan kondisi _rusak di

attribute tabel

21. Setelah attribute terisi semua dan sama dengan data yang diperoleh langkah

selanjutnya kita bagi jalan tersebut dengan klik kanan pada jalan ungaran barat –

32

Page 33: LAPORAN

properties – klik symbology – klik catagories – vaule field “ LAYER ” – Add All

Values – klik Apply – OK.

Gambar 19. mengganti symbol jalan menjadi 4 klasifikasi

22. Layout peta dengan mengklik view – layout view – klik file – pilih page and print

setup – standard size “ A4 ” – width “centimeters” - height “ centimeters –

orintatation “ landscape” – OK .

33

Page 34: LAPORAN

Gambar 20. mengatur lembar layout peta

Peta orientasi, skala pada peta, legenda, inset peta, sumber peta, dan pembuat . Proses

pembuatanya sama dengan membuat bingkai luar layout, yaitu:

Pilih icon rectangle pada tool draw - letakkan pointer pada layer layout - Klik pada

titik awal- Drag dengan arah diagonal - Lepaskan dan double klik tombol.- membuat

judul pada layout view klik tool inset pilih title- tulis judul peta yang kita buat pada

kolom yang sudah ada klik Ok- Layout yang sudah berjudul- legenda merupakan

kolom tambahan pada layout yang berisi informasi peta yang ada di dalamnya.

Biasanya legenda berisi informasi tentang keteranagan yang ada pada peta. Contoh

garis berwarna kuning jalan desa , garis berwarna merah muda jalan kabupaten warna

merah tebal nasional dan warna ungu jalan proinsi .Cara menampilkan legenda pada

34

Page 35: LAPORAN

ArcMap 10.1 adalah klik insert> pilih legend- pilih data mana yang akan kita

masukkan legend klik next - klik next atur garis legend- pilih area untuk mengatur

bentuk polygon- klik next lalu klik finish- cara menampilkan skala angka pada layout

peta klik insert lalu pilih scale text- pilih skala absolut scale lalu ok.- tampilan di

view Layout.

Cara menampilkan skala garis pada peta pilih insert klik scale bar.

Pilih model skla garis yang akan digunakan pilih ok - membuat orientasi pada peta,

klik insert pilih north arrow- Cara menampilkan grid koordinat pada layout pilih layer

klik properties- Grids pilih new grid- Measured Grid lalu next lalu selesai dan untuk

kecamapat yang lain sama langkah – langkahnya .

35

Page 36: LAPORAN

Hasil dari peta kecamatan ungaran barat .

Gambar 21 .Hasil akhir peta setelah di layout

36

Page 37: LAPORAN

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa jalan adalah

prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi

lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah

permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta

api dan jalan kabel (UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan).

Bagian-bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan

ruang pengawasan jalan :

o Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang

pengamannya.

o Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu

diluar ruang manfaat jalan.

o Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan

yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.

Dinas pemeliharaan umum (DPU) bidang pembangunan , pemeliharaan jalan

dan jembatan mengklasifikasikan jalan menjadi 4 yaitu : jalan Nasional ,

jalan provinsi , jalan kabupaten dan jalan desa .

37

Page 38: LAPORAN

bidang pembangunan , pemeliharaan jalan dan jembatan hanya berwenang di

jalan kabupaten saja , jadi pemetaan hanya memproritaskan jalan kabupaten

nama jalannya kabupaten tersebut dan baik , sedang apa rusak jalan tersebut .

B. Saran

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pekerjaan Umum

Kab. Semarang, penulis memiliki beberapa saran bagi Dinas Pekerjaan Umum

dan Mahasiswa yang akan Praktik Kerja Lapangan selanjutnya, adalah

sebagai berikut :

1. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya, Energi dan Sumber daya

Mineral untuk meningkatkan tersedian fasilitas, sarana dan prasarana agar

dapat lebih menunjang kegiatan bekerja, seperti tersedianya GPS agar lebih

mudah dalam melakukan kegiatan pengolahan data.

2. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang supaya tetap

mempertahankan tata tertib yang sudah ada dan melaksanakan tugas

sebaik-baiknya sesuai aturan yang berlaku.

3. Bagi Mahasiswa Peserta Praktik Kerja Lapangan mampu cepat

menyesuaikan diri dengan lingkungan instansi tempat melaksanakan PKL

dan Sebaiknya sebelum pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa

benar-benar memahami semua materi dari mata kuliah yang pernah

diajarkan dalam perkuliahan, sehingga pada saat melaksanakan tugas yang

diberikan oleh pembimbing lapangan

38

Page 39: LAPORAN

DAFTAR PUSTAKA

Juhadi dan Dewi Liesnoor Setyowati, 2006. Desain dan Komposisi Peta Tematik

Semarang. Universitas Negeri Semarang

Praharsa Eddy.2015 . Tutorial ArcGIS untuk Bidang Geodesi dan

Geomatika.Bandung informatiak Bandung

Tjahjono. Heri.2007. Pengantar Sistem Informasi Geografis. Semarang : Universitas

Negeri Semarang Jurusan Geografi

39

Page 40: LAPORAN

LAMPIRAN

40