47
LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3 OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN LANSIA MELALUI VIDEO SENAM LANSIA PADA PASIEN LANSIA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA DI RUANG GERIATRI FRESIA LANTAI 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG DISUSUN OLEH: IRMA TRI MULIA, S.Kep., Ners NIP. 199409112020122006 BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3

OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN LANSIA MELALUI VIDEO SENAM LANSIA

PADA PASIEN LANSIA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA

DI RUANG GERIATRI FRESIA LANTAI 1

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:

IRMA TRI MULIA, S.Kep., Ners

NIP. 199409112020122006

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2021

Page 2: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

BAB IV

LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI 4.1 Pelaksanaan Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), manajemen ASN, Whole Of Government, dan

pelayanan publik pada profesi perawat ahli pertama di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri dari 6 kegiatan. Nilai-nilai dasar PNS tersebut sangat

diperlukan sebagai pedoman bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan menerapkan

peran, fungsi, serta kedudukan PNS di satuan kerja. Pada bagian ini penulis akan

menjelaskan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan rancangan

aktualisasi, output yang dihasilkan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta aplikasi nilai-nilai

ANEKA. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Waktu

Pelaksanaan Status

Realisasi

1 Penyampaian gagasan

terkait rencana kegiatan

optimalisasi edukasi

kesehatan lansia pada

pasien lansia dengan

dukungan keluarga di

ruang Geriatri Fresia

lantai 1 kepada mentor

dan ruangan terkait.

1. Menentukan kontrak untuk

bertemu dengan mentor

dan kepala ruangan.

2. Menyampaikan rencana

kegiatan dengan mentor,

pengawas ruangan dan

kepala ruangan.

3. Berkoordinasi dengan pihak

Promosi Kesehatan.

06 - 08 September 2021

Terlaksana

2 Analisis kebutuhan,

pengumpulan informasi

serta referensi terkait

optimalisasi edukasi

kesehatan lansia pada

pasien lansia dengan

dukungan keluarga di

ruang Geriatri Fresia

lantai 1.

1. Mengumpulkan dan

menyusun bahan literatur

pendukung untuk

pembuatan rancangan

edukasi kesehatan dengan

senam lansia melalui video.

2. Menyusun rancangan

media edukasi kesehatan

dengan senam lansia

melalui video.

09 - 10 September 2021

Terlaksana

Page 3: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

3. Melakukan konsultasi

dengan kepala ruangan,

pengawas dan mentor

mengenai perancangan

media edukasi kesehatan

senam lansia melalui video.

4. Melakukan revisi

rancangan media edukasi

kesehatan senam lansia

melalui video sesuai

dengan hasil konsultasi.

3 Pembuatan video

edukasi kesehatan

lansia: senam lansia

yang mudah diakses

oleh pasien lansia

dengan dukungan

keluarga melalui kanal

youtube dengan scan

QR barcode yang

langsung terhubung

pada kanal youtube.

1. Membuat dan mendesain

tampilan kanal Youtube

dengan design yang

menarik.

2. Melakukan pengambilan

video senam lansia dengan

cermat dan teliti dan

menarik pasien lansia.

3. Melakukan konsultasi video

kepada kepala ruangan,

mentor dan pengawas

ruangan serta unit Promkes

terkait video edukasi

kesehatan lansia.

4. Melakukan koordinasi

dengan unit promkes terkait

video senam lansia.

5. Memfinalisasi video senam

lansia, membuat dan

mendesain QR Barcode

yang dapat terhubung ke

kanal Youtube.

11 – 24 September 2021

Terlaksana

Page 4: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

4 Sosialisasi kepada

perawat mengenai

optimalisasi edukasi

kesehatan lansia melalui

video pada pasien lansia

dengan dukungan

keluarga di ruang

Geriatri Fresia lantai 1

melalui Zoominar.

1. Membuat jadwal pertemuan

sosialisasi.

2. Membuat materi sosialisasi.

3. Mensosialisasikan kepada

perawat melalui zoominar.

01 Oktober 2021 Terlaksana

5 Edukasi Kesehatan

dengan senam lansia

melalui video pada

pasien lansia dengan

dukungan keluarga di

ruang Geriatri Fresia

lantai 1.

1. Melakukan Informed

consent pada pasien lansia

dan keluarga.

2. Mengedukasi kesehatan

lansia mengenai senam

lansia dengan

pendampingan keluarga.

19 September -07 Oktober 2021

Sedang dilaksanakan

6 Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan sosialisasi

optimalisasi edukasi

kesehatan lansia: senam

lansia melalui video

pada pasien lansia

dengan dukungan

keluarga di ruang

Geriatri Fresia lantai 1.

1. Melakukan monitoring

kegiatan edukasi pasien

lansia.

2. Melakukan evaluasi data

hasil edukasi senam lansia.

3. Membuat laporan

monitoring dan evaluasi.

04-07 Oktober Belum Terlaksana

Persentase Progres =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 100%

Persentase Progres =𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 1 (3)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 2 (4)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 3 (5)+ 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 4 (3)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 5 (2)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 6 (0)

20𝑥100 %

Persentase Progres =17

20𝑥 100%

Persentase Progres = 85%

Page 5: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

4.2 Hasil Aktualisasi dan Pembahasan

4.2.1 Kegiatan 1

Nama Kegiatan Penyampaian gagasan terkait rencana kegiatan optimalisasi edukasi

kesehatan lansia pada pasien lansia dengan dukungan keluarga di

ruang Geriatri Fresia lantai 1 kepada mentor dan ruangan terkait.

Sumber Sesuai SKP

Tanggal Kegiatan 06-08 September 2021

Tahapan Kegiatan

dan Output

1. Menentukan Kontrak Pertemuan

Penulis menemui langsung pengawas (Ibu Siti Nurlaela, M.Kep) dan

kepala ruangan (Ibu Fitri Sesilia, S,Kp.) Fresia lantai 1 untuk

menentukan kontrak waktu berkonsultasi pada tanggal 06 September

2021 di ruang Kepala Ruangan Fresia lantai 1. Kontrak waktu

pertemuan yang disepakati dan konsultasi pada tanggal 07 September

2021.

Selanjutnya penulis menghubungi pementor yaitu Bapak Oded

Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep untuk berkonsultasi pada tanggal 08

September 2021.

Kemudian penulis menghubungi pihak Promosi Kesehatan yaitu

Bapak Maurice melalui Whatsapp pada tanggal 08 September 2021

untuk berkoordinasi terkait pembuatan video edukasi kesehatan

senam lansia yang harus diperhatikan. Kontrak waktu pertemuan yang

disepakati dan konsultasi pada tanggal 07 September 2021.

Output: Mendapatkan waktu pertemuan yang telah disepakati

bersama.

2. Menyampaikan Rencana Kegiatan Edukasi Kesehatan Senam

Lansia

Penulis menyampaikan rencana kegiatan edukasi kesehatan senam

lansia dengan dukungan keluarga berpedoman pada Sasaran Kerja

Pegawai sebagai perawat pelaksana pada penjelasan butir melakukan

pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat kemudian dilakukan environmental scanning muncul isu

belum optimalnya edukasi kesehatan lansia: senam lansia. Hal ini

dikarenakan ruang Fresia lantai 1 merupakan ruang khusus pelayanan

rawat inap Geriatri, belum tersedianya edukasi berbentuk audio-visual

untuk mempermudah pasien lansia, serta keterbatasan gerak pasien

Page 6: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

lansia menyebabkan kurang aktivitas lansia selama dirumah sakit.

Sehingga pelayanan tersebut diupayakan dapat meningkatkan

kualitas hidup pasien lansia dengan dukungan keluarga.

Output: Mendapatkan dukungan, masukan dan arahan dari pengawas

ruangan dan kepala ruangan Fresia Lantai 1, pementor dan pihak

Promkes. Sasaran aktualisasi adala pasien lansia dan keluarga

pasien.

3. Berkoordinasi dengan pihak Promosi Kesehatan

Penulis berkoordinasi dengan pihak Promosi Kesehatan yaitu Bapak

Maurice Pada tanggal 08 September 2021 mengenai rancangan

edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia melalui video yang

akan diterapkan di ruang Geriatri Fresia lantai 1. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam pembuatan video sudah tersampaikan dengan

baik oleh pihak Promkes.

Output: rencana kegiatan edukasi kesehatan senam lansia dengan

dukungan keluarga tersampaikan dan mendapatkan dukungan,

masukan serta arahan dari pihak Promosi Kesehatan untuk segera

dibuatkan konsep video yang akan diterapkan pada pasien lansia.

Page 7: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Daftar lampiran

Konsultasi bersama Mentor

Konsultasi bersama Pengawas Ruangan Fresia Lantai 1

Konsultasi bersama Kepala Ruangan Fresia Lantai 1

Konsultasi bersama Unit Promosi Kesehatan

Pemaknaan Nilai

Dasar ASN

1. Akuntabilitas

Penulis berkonsultasi dengan pengawas ruangan, kepala ruangan,

pementor dan pihak Promkes dengan membuat kontrak waktu yang

jelas, menyampaikan rancangan kegiatan dengan menunjukan sikap

profesional, dan menyampaikan ide gagasan yang dapat

dipertanggungjawabkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

serta menuliskan kegiatan yang sudah dilaksanakan termasuk

masukan dan saran dalam lembar konsultasi.

2. Nasionalisme

Page 8: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Penulis menepati janji sesuai dengan kontrak pertemuan yang sudah

disepakati sebagai bentuk menjaga amanah. Kemudian penulis

mengemukakan pendapat dengan cara yang baik untuk mencapai

kesepakatan mengenai edukasi kesehatan senam lansia dengan

memperhatikan nilai norma, etika, sopan santun, sikap saling

menghormati.

3. Etika Publik

Penulis melakukan kontrak waktu dengan ramah, sopan dan santun

meminta persetujuan, masukan, dan saran kepada kepala ruangan,

pengawas ruangan, mentor dan unit Promkes terkait edukasi

kesehatan lansia. Kemudian penulis menyampaikan rancangan

aktualisasi dengan analis isu yang detail dengan bersikap terbuka

menerima saran dan masukan dari pihak terkait.

4. Komitmen Mutu

Penulis melakukan kontrak waktu dengan menggunakan komunikasi

efektif menemui langsung pihak terkait. Kemudian penulis

menyampaikan rancangan aktualisasi dengan presentasi yang kreatif

dan menarik yaitu optimalisasi edukasi kesehatan lansia dengan

senam lansia merupakan ide gagasan yang disampaikan sebagai

upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, khususnya pada

pasien lansia di ruang Geriatri Fresia lantai 1.

5. Anti Korupsi

Penulis datang tepat waktu sesuai kontrak yang telah disepakati

bersama. Pertemuan untuk berkonsultasi dilakukan diluar jam

pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan. Kemudian

penulis menyampaikan rancangan aktualisasi dengan berani dan

percaya diri.

Peran dan

Kedudukan ASN

1. Manajemen ASN

Dalam penyampaian gagasan aktualisasi dilakukan secara profesional

sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik

kepentingan tertentu dalam memberikan pelayanan rumah sakit yang

profesional dan berkualitas penulis menunjukkan integritas dan

keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada

pasien, keluarga dan stakeholder.

2. Whole of Government

Page 9: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Selama proses penyampaian gagasan aktualisasi mengedepankan

koordinasi dengan pengawas dan kepala ruangan, mentor dan coach

serta unit Promkes mengenai pengembangan strategi optimalisasi

edukasi kesehatan dengan senam lansia dengan mempertimbangkan

dampak. Kemudian dilakukan diskusi pertukaran informasi untuk

melakukan perencanaan bersama dengan tujuan tercapainya realisasi

optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia lantai 1

untuk peningkatan mutu pelayanan publik.

3. Pelayanan Publik

Dalam menyampaikan gagasan terkait rencana kegiatan optimalisasi

edukasi kesehatan lansia pada pasien lansia dengan dukungan

keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1 merupakan salah satu

pelayanan publik yang diberikan dalam bentuk jasa kesehatan dengan

mengedepankan prinsip-prinsip kelengkapan sarana prasarana dan

kemudahan akses pasien lansia dalam mendapatkan edukasi

kesehatan. Penyampaian gagasan ini termasuk salah satu bentuk

sikap penulis responsif dalam memahami kebutuhan pasien lansia

selama masa perawatan di rumah sakit.

Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar

harus memperhatikan penerapan nilai-nilai ANEKA serta memahami

peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip

tersebut hubungan antara pemegang kebijakan terjalin lebih baik pada

akhirnya mencapai tujuan bersama yaitu peningkatan mutu pelayanan

rumah sakit.

Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan prinsip-

prinsip tersebut, maka ide/gagasan tidak akan tersampaikan dengan baik

yang akan berdampak pula pada kegiatan yang telah direncanakan

sehingga pada akhirnya rancangan kegiatan tidak dapat terealisasi

dengan baik dan tentunya tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

Penyampaian ide/gagasan ini berdampak pada penulis sebagai

peserta latsar yang mengharuskan menginternalisasi nilai-nilai dasar

ASN dalam melakukan pelayanan publik, berkoordinasi dengan Whole of

Government dan mampu menempatkan penulis sebagai ASN yang

profesional dan berintegritas demi meningkatkan mutu pelayanan rumah

sakit yaitu memberikan pelayanan jasa edukasi kesehatan senam lansia.

Page 10: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi RSUP.

Dr. Hasan Sadikin

Menyampaikan rancangan aktualisasi Optimalisasi Edukasi

Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan

Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan

pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi

Pemerintah Kabinet Indonesia Maju, yaitu: Terwujudnya Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

Royong dan Bertujuan untuk Peningkatan Kualitas Hidup Manusia sesuai

dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Pentingnya edukasi kesehatan senam lansia dilandaskan bahwa

setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang prima,

begitu juga dengan pasien lansia mengharuskan pelayanan kesehatan

dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, sehingga

dalam pelaksanaanya dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dalam

meningkatkan kualitas hidup lansia.

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,

amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif

adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

berkesinambungan.

4.2.2 Kegiatan 2

Nama Kegiatan Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi serta referensi terkait

optimalisasi edukasi kesehatan lansia pada pasien lansia dengan

dukungan keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1.

Sumber Sesuai SKP

Tanggal Kegiatan 09-10 September 2021

Tahapan Kegiatan

dan Output

1. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk

pembuatan rancangan edukasi kesehatan dengan senam lansia

melalui video.

Penulis mengawali kegiatan ini dengan mengumpulkan dan menyusun

berbagai literatur untuk mendukung rancangan pembuatan edukasi

kesehatan senam lansia melalui video. Literatur gerakan senam

diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, kemudian dikumpulkan dan

disusun untuk dijadikan bahan dasar pembuatan gerakan senam lansia.

Page 11: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Setelah tersusun gerakan tersebut dikelompokan menjadi gerakan

senam lansia yang dilakukan sambil berdiri, duduk dan tidur. Pada

akhirnya gerakan tersebut akan dimodifikasi dan dituangkan dalam

bentuk video senam lansia.

Output: bahan literatur pendukung telah terkumpul dan penulis mampu

membuat rancangan gerakan video edukasi kesehatan senam lansia.

2. Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan, pengawas dan

mentor mengenai rancangan media edukasi kesehatan senam lansia

melalui video.

Bahan-bahan literatur dan referensi yang telah dikumpulkan dan disusun

untuk kerangka pembuatan video dikonsultasikan kepada pengawas

ruangan yaitu Ibu Siti Nurlaela, M.Kep dan kepala ruangan yaitu Ibu Fitri

Sesilia, S,Kp. pada tanggal 09 September 2021 serta mentor yaitu Bapak

Oded Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep pada tanggal 10 September 2021.

Output: perancangan media edukasi kesehatan lansia dengan senam

lansia telah dikonsultasikan oleh kepala ruangan, pengawas dan mentor

untuk segera dibuatkan video senam lansia.

3. Melakukan revisi rancangan media edukasi kesehatan senam lansia

melalui video sesuai dengan hasil konsultasi.

Penulis segera melakukan revisi kerangka video senam lansia sesuai

dengan hasil konsultasi, sehingga video tersebut dapat diterapkan

dengan mudah oleh pasien lansia.

Output: Perancangan media edukasi kesehatan dengan senam lansia

telah direvisi sesuai dengan hasil konsultasi untuk segera dibuatkan

video senam lansia.

Page 12: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Daftar lampiran

Lembar Konsultasi

Literatur Gerakan Senam Lansia

Literatur Gerakan Senam Lansia

Literatur Gerakan Senam Lansia

Pemaknaan Nilai

Dasar ASN

1. Akuntabilitas

Penulis melakukan kegiatan ini dengan mengumpulkan dan mencari

bahan literatur dengan mencantumkan sumber yang jelas sehingga

informasi dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian penulis menyusun

rancangan media edukasi senam lansia melalui video dengan jelas dan

mudah dipahami oleh pasien lansia dan keluarga. Penulis berkonsultasi

ke berbagai pihak untuk mendapatkan informasi yang seimbang dan

meminta persetujuan mengenai pembuatan video senam lansia dengan

stakeholder terkait.

2. Nasionalisme

Penulis menyusun rancangan edukasi kesehatan lansia dengan video

Page 13: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

senam lansia dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan

memperhatikan penggunaan bahasa yang memudahkan pasien lansia

dalam menerapkannya dan mendapatkan dukungan serta bimbingan

dari kepala ruangan dan mentor.

3. Etika Publik

Penulis menyusun rancangan media dengan konten video disesuaikan

dengan kebutuhan pasien dan tidak melanggar etika serta menjaga

nama baik pribadi dan instansi dengan mencantumkan sumber informasi

dan menghindari plagiarisme. Kemudian penulis berkonsultasi dengan

komunikasi yang baik dan santun dan melakukan revisi dengan teliti.

4. Komitmen Mutu

Penulis melakukan kontrak waktu dan melakukan konsultasi dengan

komunikasi efektif dengan proses pengumpulan informasi edukasi

kesehatan lansia dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan

pelayanan mutu rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan

kualitas pelayanan dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu,

menggunakan sumber atau literatur yang jelas supaya media yang

dihasilkan berkualitas sehingga tercapai tujuan bersama dalam

mencapai mutu pelayanan terbaik pada pasien lansia.

5. Anti Korupsi

Penulis mencantumkan sumber literatur dan menggunakan cara

mengutip yang benar. Kemudian penulis membuat media dengan

menggunakan konten video yang sederhana dan tidak berlebihan.

Konsultasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia dilakukan

diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan.

Selanjutnya, penulis juga bersungguh-sungguh tidak mengulur waktu

untuk mengerjakan revisi sesuai dengan kesepakatan bersama.

Peran dan

Kedudukan ASN

1. Manajemen ASN

Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang

menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pemimpin RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan

dan partai politik. Adapun penulis memiliki peran sebagai perencana dan

pelaksana melalui pelaksanaan dan pelayanan publik yang profesional,

bebas dari intervensi politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan

nepotisme. Penulis merencanakan pembuatan gagasan edukasi

Page 14: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

kesehatan senam lansia dengan memperhatikan kebijakan yang telah

dibuat oleh instansi dengan melakukan pengembangan inovasi

pelayanan yang berorientasi pada pasien lansia dan keluarga yang

dirawat di ruang Geriatri Fresia lantai 1. Pelayanan yang diberikan

bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan memperhatikan

kebutuhan pelayanan pada pasien lansia.

2. Whole of Government

Selama proses penyampaian rancangan aktualisasi mengedepankan

kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya realisasi

optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia lantai 1.

Penulis berkoordinasi dengan para stakeholder yaitu kepala ruangan,

pengawas ruangan, mentor, coach dan unit Promkes saling bertukar

informasi dengan menerapkan pola memanfaatkan perkembangan

teknologi informasi dengan mempertimbangkan karakteristik pasien

lansia yang kurang mampu mengakses media edukasi dalam bentuk

leaflet. Penulis mengumpulkan literatur gerakan senam lansia yang akan

dituangkan dalam bentuk video edukasi kesehatan lansia yang

memudahkan pasien lansia dalam mengaksesnya. Akses video tersebut

memanfaatkan era digitalisasi dengan scan QR Barcode yang langsung

terhubung pada kanal Youtube. Video tersebut telah disepakati bersama

khususnya unit Promkes. Hal ini berdasarkan atas asas pelayanan

publik yaitu asas dalam memfasilitasi dan memberikan perlakuan

khusus pada kelompok rentan (pasien lansia) serta asas kemudahan

dan keterjangkauan untuk pasien lansia.

3. Pelayanan Publik

Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk

komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.

Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat

responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia yang

dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya. Prinsip

yang kedua adalah mudah dan murah, pasien lansia dan keluarga

mudah dalam mengaksesnya dan terjangkau dalam mendapatkan

informasi kesehatan lansia. Penulis mengumpulkan beberapa literatur

dan merencanakan gagasan inovasi bertujuan dengan upaya

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pada pasien

Page 15: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

lansia yang dirawat di rumah sakit. Dengan penulis menuangkan

gagasan ini, besar harapan penulis akan menjadi perubahan pelayan

kesehatan yang memperhatikan lansia sebagai individu yang

bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya selama di rumah sakit.

Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar

semakin memahami Nilai-Nilai Dasar ASN dalam menginternalisasikan

saat berkoordinasi dengan setiap orang, baik itu pada pasien, keluarga

pasien, rekan sejawat, kepala ruangan, pengawas ruangan dan lain-lain.

Sehingga penulis mampu berkoordinasi dalam berdiskusi untuk bertukar

informasi mengenai literatur yang didapatkan, mampu berkoordinasi

dengan unit Promkes dengan adanya kesepakatan bersama dalam

peningkatan mutu pelayanan kesehatan lansia.

Penulis bersungguh-sungguh merencanakan dan melaksanakan

kegiatan ini untuk pengembangan kualitas pelayanan yang terbaik

khususnya pada lansia. Sebagai ASN yang bekerja sebagai perawat,

penulis melakukan kegiatan tersebut berdasarkan prinsip mendahulukan

kepentingan umum daripada kepentingan golongan maupun individu.

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi RSUP.

Dr. Hasan Sadikin

Menganalisis kebutuhan, mengumpulkan informasi serta referensi terkait

Optimalisasi Edukasi Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia

dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat

meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan

dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan

Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran, amanah dan

menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif adalah nilai yang

menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan

senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Page 16: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

4.2.3 Kegiatan 3

Nama Kegiatan Pembuatan video edukasi kesehatan lansia: senam lansia yang mudah

diakses oleh pasien lansia dengan dukungan keluarga melalui kanal

youtube dengan scan QR barcode yang langsung terhubung pada kanal

youtube.

Sumber Sesuai SKP

Tanggal Kegiatan 11-24 September 2021

Tahapan Kegiatan

dan Output

1. Membuat dan mendesain tampilan kanal Youtube dengan design

yang menarik.

Penulis membuat dan mendesain tampilan kanal Youtube dengan

konsep dan skenario video dengan teliti, menggunakan media edukasi

dengan kalimat dan gambar serta konten video yang sesuai dan

mudah dipahami berdasarkan literatur yang didapatkan. Penulis

mengawalinya dengan membuat alamat email ruang Geriatri Fresia 1

yaitu [email protected] kemudian penulis membuat kanal

Youtube dengan nama “Sahabat Lansia”. Tampilan kanal Youtube

Sahabat Lansia tampak logo dan banner Youtube sesuai dengan

konsepnya menggambarkan lansia yang sehat dan bahagia dalam

memenuhi aktivitasnya. Kanal Youtube tersebut berisi edukasi

kesehatan senam lansia, video senam lansia dengan posisi berdiri,

duduk dan tidur. Senam tersebut mampu dilakukan selama

menjalankan perawatan di rumah sakit maupun di rumah.

Output: tampilan kanal Youtube “Sahabat Lansia” dengan desain yang

memudahkan pasien lansia dalam mengaksesnya.

2. Melakukan pengambilan video senam lansia dengan cermat dan

teliti dan memudahkan pasien lansia.

Penulis melakukan pengambilan konten video senam lansia

disesuaikan dengan kebutuhan pasien lansia yang dirawat di ruang

Geriatri Fresia Lantai 1 dengan memperhatikan karakteristik pasien

lansia, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, gerakan yang

memungkinkan pasien lansia mudah melakukannya. Adapun gerakan

senam lansia yang dapat dilakukan terdiri dari senam dengan gerakan

sambil berdiri, duduk dan tidur di bed pasien dengan dukungan

keluarga. Gerakan tersebut dibuat berdasarkan literatur yang telah

didapatkan dan diterapkan oleh pasien lansia dengan intensitas ringan-

Page 17: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

sedang.

Output : video senam lansia dengan memperhatikan karakteristik lansia

dibuat berdasarkan keadaan pasien lansia yang dirawat di rumah sakit,

yaitu video senam lansia yang mampu dilakukan sambil berdiri, duduk

dan tidur dengan dukungan keluarga ditandai dengan bukti tangkapan

layar video senam lansia.

3. Melakukan konsultasi video kepada kepala ruangan, mentor dan

unit Promkes terkait video edukasi kesehatan lansia.

Penulis baru berkoordinasi dengan unit Promkes (Bapak Maurice) pada

tanggal 17 September 2021 melalui whatsapp terkait konten video yang

sudah direkam untuk perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan di

rumah sakit. Dalam berkoordinasi dengan stakeholder, penulis

menerapkan sikap terbuka dalam menerima saran dan bimbingan

dengan bahasa komunikasi yang sopan dan santun dalam

menyampaikan konten video senam lansia.

Penulis berkonsultasi dengan kepala ruangan pada hari Selasa tanggal

20 September 2021, selanjutnya berkonsultasi dengan mentor pada

hari Jum’at tanggal 24 September 2021.

Output: video senam lansia yang telah dibuat mendapatkan dukungan,

masukan serta arahan dari pihak pengawas ruangan, kepala ruangan,

mentor dan Promkes ditandai dalam bukti lembar konsultasi dan

tangkapan layar whatsapp dari unit Promkes.

4. Memfinalisasi video senam lansia, membuat dan mendesain QR

Barcode yang dapat terhubung ke kanal Youtube.

Penulis melakukan proses editing dan finalisasi video dengan cermat

dan detail sehingga video tersebut dapat disampaikan oleh lansia dan

keluarga. Proses editing video, penulis menggunakan aplikasi edit

video yaitu : Adobe Premiere. Selanjutnya, penulis membuat desain QR

Barcode untuk memudahkan pasien lansia dan keluarga dalam

mengakses video senam lansia. QR Barcode bertujuan untuk

memudahkan pasien lansia dan keluarga dalam mengakses senam

lansia dengan langsung terhubung pada kanal Youtube “Sahabat

Lansia” dengan linknya adalah

https://www.youtube.com/channel/UCDDAyZ9S7YUlQBoN3MngF

wA

Page 18: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Kanal Youtube tersebut berisi mengenai video pentingnya aktivitas

untuk lansia, dan beberapa video senam lansia sambil berdiri untuk

pasien yang mampu berdiri, senam lansia duduk untuk pasien lansia

yang hanya bisa duduk dan senam lansia sambil tidur untuk pasien

yang tirah baring. Finalisasi video ditandai dengan bukti tampilan kanal

Youtube “Sahabat Lansia” dan tangkapan layar video senam lansia.

Penulis membuat kartu untuk scan QR Barcodenya yang

memungkinkan dibawa pulang dan memudahkan pasien lansia

mengaksesnya.

Output : tampilan kanal Youtube sahabat lansia dengan akses yang

mudah telah difinalisasi berdasarkan arahan dan masukan dari mentor

dibuktikan dengan hasil konsultasi dan perbaikan video senam lansia

yang sudah bisa diakses di kanal Youtube Sahabat Lansia.

Daftar lampiran

Konsultasi dengan Unit Promkes Video Senam Lansia sambil Berdiri

Jawaban Konsultasi dengan Unit Promkes

Page 19: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Tangkapan Layar saat Pengambilan Gerakan Senam

Lansia

Tangkapan Layar saat Pengambilan Gerakan

Senam Lansia

Desain Logo Kanal Youtube Sahabat Lansia

QR Barcode Kanal Youtube Sahabat Lansia

Page 20: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Tampilan Kanal Youtube Sahabat Lansia

https://www.youtube.com/channel/UCDDAyZ9S7YUlQBoN3MngFwA

Page 21: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Desain Tampilan Luar Kartu Lipat Tegak Scan QR Barcode untuk Akses

Desain Tampilan Dalam Kartu Lipat Tegak Scan QR Barcode untuk Akses

Page 22: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Proses editing video senam lansia dengan posisi berdiri, duduk dan tidur

menggunakan aplikasi editing video Adobe Premiere

Pemaknaan Nilai

Dasar ASN

1. Akuntabilitas

Penulis melakukan kegiatan ini dengan membuat konsep video dengan

mempertimbangkan karakteristik pasien lansia dengan jelas dan

mudah dipahami pasien lansia. Kemudian penulis melakukan

konsultasi bentuk keseimbangan dalam bertukar informasi dengan

stakeholder yang terlibat. Selanjutnya menentukan konsep video yang

sesuai dengan kebutuhan lansia. Kemudian penulis melanjutkan

pengambilan gerakan senam lansia yang mudah dilakukan oleh lansia

dengan penjelasan gerakan lansia yang mudah dipahami dengan

menggunakan bahasa indonesia.

2. Nasionalisme

Penulis mengawali kegiatan ini dengan membuat konsep video senam

lansia dengan penuh tanggung jawab dan memperhatikan penggunaan

Page 23: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

bahasa yang memudahkan pasien lansia dalam menerapkannya.

Kemudian penulis berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama

dalam pembuatan media edukasi kesehatan lansia dengan video

senam lansia sehingga penulis mendapatkan dukungan, saran dan

masukan dari kepala ruangan dan mentor dan unit Promkes.

3. Etika Publik

Kegiatan pembuatan konsep video disesuaikan dengan kebutuhan

pasien dan tidak melanggar etika serta menjaga nama baik pribadi dan

instansi dengan mencantumkan sumber informasi dan menghindari

plagiarisme.

4. Komitmen Mutu

Proses pengumpulan informasi edukasi kesehatan lansia dengan

senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu rumah

sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan dengan

melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu.

5. Anti Korupsi

Konsultasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia dilakukan

diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan.

Kemudian penulis melakukan pengambilan gerakan senam lansia

dengan percaya diri dan sungguh-sungguh untuk kepentingan

bersama.

Peran dan

Kedudukan ASN

1. Manajemen ASN

Dalam pembuatan pengambilan video gerakan senam lansia dilakukan

secara profesional sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi

maupun konflik kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk

mewujudkan lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu

pelayanan rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan

pelaksana dalam melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia.

Kegiatan ini dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan

yang ada dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan

inovasi untuk memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk

mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya

dengan memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video

dengan dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud

apabila pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga

Page 24: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

penulis melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam

mempublikasikan video tersebut.

2. Whole of Government

Selama proses pengambilan video gerakan senam lansia penulis

mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya

realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia

lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa

kesehatan untuk pasien lansia.

3. Pelayanan Publik

Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk

komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.

Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat

responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia yang

dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya. Prinsip

yang kedua adalah mudah, yaitu pasien lansia dan keluarga mudah

dalam mengaksesnya dan terjangkau dalam mendapatkan informasi

kesehatan lansia. Penulis melakukan gerakan senam lansia bertujuan

dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya

pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit. Dengan penulis

menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan menjadi

perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia sebagai

individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya selama

di rumah sakit.

Analisis Dampak Penulis dalam melakukan kegiatan ini diharapkan mampu memiliki

manajemen waktu yang baik sebagai seorang perawat, peserta latsar dan

seorang ibu. Dimana penulis sebagai pelayan publik bisa menempatkan

perannya dengan profesional sesuai dengan tanggung jawabnya yaitu

dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN di setiap tahapan

kegiatannya pada akhirnya tercapai pembuatan video senam lansia.

Selanjutnya penulis membuat konsep video senam lansia yang akan

diakses di kanal Youtube dengan menggunakan scan QR Barcode

menuntut penulis untuk membuat tampilan Youtube dengan desain yang

menarik dan kreatif. Dalam proses pengambilan video, penulis bekerja

sama dengan rekan sejawat untuk bersedia menjadi model dalam

Page 25: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

melakukan gerakan senam lansia dengan meminta kesediaan melalui

komunikasi yang efektif.

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi RSUP.

Dr. Hasan Sadikin

Membuat konsep video senam lansia, melakukan pengambilan video

gerakan senam lansia, mendesain tampilan youtube dan mengedit video

senam lansia merupakan bentuk Optimalisasi Edukasi Kesehatan Senam

Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri

Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan Visi

RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2

yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas

hidup manusia sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan

Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,

amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif

adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu

yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

berkesinambungan.

4.2.4 Kegiatan 4

Nama Kegiatan Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi edukasi kesehatan

lansia melalui video pada pasien lansia dengan dukungan keluarga di

ruang Geriatri Fresia lantai 1 melalui Google Meeting.

Sumber Sesuai SKP

Tanggal Kegiatan 01 Oktober 2021

Tahapan Kegiatan

dan Output

1. Membuat jadwal pertemuan sosialisasi.

Penulis membuat kontrak waktu bersama dengan kepala ruangan,

pengawas ruangan dan perawat di ruangan untuk sosialisasi dan

diskusi bersama mengenai optimalisasi aktivitas lansia selama dirawat

di rumah sakit dengan senam video yang dapat dilakukan dengan

posisi berdiri, duduk dan tidur disesuaikan dengan kemampuan pasien

lansia dengan atau tanpa dukungan keluarga.

Output: berdasarkan izin dari pengawas dan kepala ruangan beserta

para perawat, kontrak waktu untuk melakukan diskusi melalui

zoominar mendapatkan dukungan dan kesepakatan untuk sosialisasi

Page 26: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

melalui zoominar yaitu pada hari Jum’at tanggal 01 Oktober 2021

melalui google meeting.

2. Membuat materi sosialisasi

Sebelum melakukan sosialisasi, penulis mempersiapkan alat dan

bahan sosialisasi berupa SAP (Satuan Acara Pelaksanaan), poster

sosialisasi, link zoominar (google meeting), laptop, video, kartu lansia

dan materi yang akan disosialisasikan kepada rekan-rekan perawat.

Dalam pembuatan materi, penulis mempersiapkan bahan dan literatur

yang menunjang video senam lansia yang akan ditampilkan serta

mekanisme pemberian edukasi kesehatan lansia. Mekanismenya,

perawat melakukan informed consent kepada pasien lansia atau

keluarga, kemudian memberikan edukasi mengenai senam lansia

dengan memberikan kartu lansia yang berisi scan QR Barcode untuk

langsung terhubung pada kanal Youtube Sahabat Lansia.

Output: materi untuk sosialisasi pada perawat melalui google meeting

telah dipersiapkan dengan teliti dan detail.

3. Mensosialisasikan kepada perawat melalui google meeting

Berdasarkan izin kepala ruangan, penulis mampu berdiskusi bersama

melalui zoominar mengenai optimalisasi edukasi kesehatan lansia

melalui video senam lansia pada hari Jum’at tanggal 01 Oktober 2021

di google meeting dengan dihadiri oleh mentor, kepala ruangan,

mahasiswa Universitas Padjadjaran Fakultas Keperawatan.

Output: rekan-rekan perawat mampu memahami dan mampu

memberikan edukasi kesehatan lansia sebagai upaya untuk

meningkatkan aktivitas pada pasien lansia melalui senam lansia

sesuai dengan kemampuannya, yaitu senam lansia posisi berdiri,

duduk dan tidur. Bukti dokumentasi tangkapan layar saat melakukan

edukasi pada pasien lansia dapat dilampirkan.

Pemaknaan Nilai

Dasar ASN

1. Akuntabilitas

Penulis mengawali kegiatan ini dengan meminta izin kepada kepala

dan pengawas ruangan untuk menentukan kesepakatan bersama

sosialisasi sebagai bentuk menghormati pemimpin dan melakukan

kontrak waktu dan tepat disepakati bersama oleh semua pihak, Dalam

proses sosialisasi penulis menyampaikan materi atau literatur dengan

Page 27: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

memberikan informasi yang jelas serta melampirkan bukti sosialisasi

sebagai bentuk mengamalkan nilai transparansi.

2. Nasionalisme

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan meminta izin dengan cara

mufakat bersama kepala ruangan dan pengawas ruangan dalam

menentukan pelaksanaan sosialisasi kepada rekan perawat dengan

mempertimbangkan tanpa mengganggu pelayanan selama di rumah

sakit. Penulis memenuhi tanggung jawabnya sebagai perawat

edukator dalam mengedukasi pasien lansia sebagai bentuk

memanusiakan pasien lansia selama perawatan di rumah sakit dengan

mempertimbangkannya.

3. Etika Publik

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh penulis dengan menerapkan nilai

keterbukaan dalam pelayanan dengan memberikan ruang untuk

diskusi mengenai optimalisasi edukasi kesehatan senam lansia pada

pasien lansia. Kegiatan ini dilakukan sepenuh hati bersikap adil dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan pada lansia dengan

meningkatkan aktivitas selama di rumah sakit dengan dukungan

keluarga.

4. Komitmen Mutu

Proses kegiatan sosialisasi mengenai edukasi kesehatan lansia

dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu

rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan

dengan melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu. Sosialisasi ini

bertujuan untuk mengenmbangkan edukasi kesehatan dengan

berbasis teknologi pada lansia dengan dukungan keluarga yang

memudahkan pasien lansia untuk dapat mengaksesnya. Metode

edukasi pada pasien lansia juga menggunakan audio-visual

merupakan salah satu bentuk adaptif pada pasien lansia untuk

memudahkannya.

5. Anti Korupsi

Kegiatan sosialisasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia

dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu

pelayanan. Penulis berkoordinasi dan bekerjasama dengan kepala

ruangan dan rekan perawat dengan penuh tanggung jawab serta

Page 28: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

disiplin dalam melakukan sosialisasi sesuai dengan kesepakatan

bersama.

Peran dan

Kedudukan ASN

1. Manajemen ASN

Dalam melakukan kegiatan sosialisasi dilakukan secara profesional

sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik

kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk mewujudkan

lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan pelaksana

dalam melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia. Kegiatan

ini dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan yang

ada dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan inovasi

untuk memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk

mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya

dengan memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video

dengan dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud

apabila pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga

penulis melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam

mempublikasikan video tersebut dan rekan perawat untuk membantu

menerapkan edukasi kesehatan senam lansia. Sehingga tercapai

pelayanan kesehatan yang profesional dan berintegritas.

2. Whole of Government

Selama proses melakukan sosialisasi senam lansia penulis

mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya

realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia

lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa

kesehatan untuk pasien lansia dengan membuat Satuan Acara

Penyuluhan yang akan dijadikan panduan dalam melakukan

sosialisasi kepada rekan perawat.

3. Pelayanan Publik

Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk

komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.

Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat

responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia

yang dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya.

Sosialisasi yang akan dilakukan kepada perawat dan keluarga pasien

Page 29: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

bertujuan untuk menyadarkan kembali pentingnya aktivitas untuk

lansia, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup

lansia. Prinsip yang kedua adalah mudah, yaitu setelah dilakukan

sosialisasi pasien lansia dan keluarga mudah dalam mengaksesnya

dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi rutinitas pasien lansia. Penulis melakukan gerakan senam

lansia bertujuan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan khususnya pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit.

Dengan penulis menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan

menjadi perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia

sebagai individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya

selama di rumah sakit.

Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar

tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai ANEKA, peran dan kedudukan

ASN dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para stakeholder.

Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, penulis mampu

memberikan sosialisasi kepada pasien lansia, keluarga pasien, mentor,

kepala ruangan dan pengawas ruangan serta rekan perawat yang akan

terlibat langsung mengenai edukasi ini. Sehingga perencanaan ini

tersampaikan dan dapat diterapkan di ruang geriatri.

Kebermanfaatan penulis, menyadari betapa pentingnya aktivitas dan

perhatian yang ditujukan pada pasien lansia dengan respon pasien lansia

dan keluarga lansia sangat terbuka dengan adanya fasilitas yang

tersedia.

Penulis melakukan observasi, setelah pasien lansia dilakukan edukasi

senam lansia, pasien dapat mengikuti gerakan tersebut dengan

dukungan keluarga dan perawat.

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi RSUP.

Dr. Hasan Sadikin

Menyampaikan rancangan aktualisasi Optimalisasi Edukasi

Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan

Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan

pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi

Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan

Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Page 30: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan

Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,

amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif

adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

berkesinambungan.

Kendala Pada saat melakukan sosialisasi kepada perawat, penulis mengalami

beberapa kendala yaitu: pelaksanaan sosialisasi kepada perawat

mengalami keterlambatan dikarenakan sosialisasi di ruangan harus

dilakukan bersamaan dengan angkatan 4. Sehingga penulis mengikuti

jadwal sosialisasi dengan angkatan 4. Kemudian penulis, menyiasati

dengan melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada pasien lansia dan

keluarga pasien secara mandiri.

Kendala yang lain, pada saat penentuan jadwal sosialisasi

berbarengan dengan mahasasiwa fakultas keperawatan Universitas

Padjadjaran stase Manajemen. Sehingga pada pelaksanaanya sosialisai

kesehatan dihadiri oleh kepala ruangan Fresia 1, mentor, dosen Fkep

UNPAD, perawat Fresia 1, dan mahasiswa Fkep stase Manajemen

Keperawatan. Pengawas ruangan pun berhalangan hadir dikarenakan

jadwal sosialisasi berbarengan dengan kelompok Latsar yang lain.

Daftar lampiran SAP, link google drive, kartu lansia, poster sosialisasi, link Google Meeting,

dokumentasi sosialisasi

Page 31: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Daftar Lampiran Kegiatan 4

Daftar Lampiran 4.2.1 Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN LANSIA MELALUI VIDEO SENAM LANSIA

PADA PASIEN LANSIA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA

DI RUANG GERIATRI FRESIA LANTAI 1

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:

IRMA TRI MULIA, S.Kep., Ners

NIP. 199409112020122006

LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

2021

Page 32: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Topik Bahasan : Sosialisasi Edukasi Kesehatan: Video Senam Lansia

Posisi Berdiri/Duduk/Tidur dengan Dukungan

Keluarga

Tanggal : Jum’at, 01 Oktober 2021

Waktu : 10:00 – 12:00 WIB

Tempat : Ruang Fresia Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Via Google Meeting

Sasaran : Perawat Ruang Fresia Lantai 1

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta memahami tentang cara edukasi

kesehatan video senam lansia posisi berdiri, duduk dan tidur dengan dukungan

keluarga

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta mampu:

1. Mengetahui pentingnya edukasi kesehatan lansia video senam lansia dengan

dukungan keluarga

2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari senam lansia

3. Mengetahui mekanisme pemberian edukasi kesehatan lansia dengan video

C. Materi

1. Pentingnya Senam Lansia

2. Pengertian Senam Lansia

3. Tujuan dan Manfaat Senam Lansia

4. Mekanisme Akses Video Senam Lansia dengan Kartu Lansia berisis QR Barcode

D. Metode

Ceramah dan diskusi

E. Media

Video Senam Lansia yang sudah di upload di kanal Youtube “Sahabat Lansia”

F. Rencana Kegiatan DRK

No Tahap dan Waktu Kegiatan DRK Kegiatan Peserta

1 Pendahuluan 1) Mengucapkan salam pembuka

2) Memperkenalkan diri

3) Menyampaikan maksud dan tujuan

pembelajaran

1) Menjawab salam

2) Memperhatikan

2 Kegiatan Inti 1) Memaparkan latar belakang 1) Memperhatikan

Page 33: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

pemilihan masalah

2) Memaparkan materi:

● Pentingnya Senam Lansia

● Pengertian Senam Lansia

● Tujuan dan Manfaat Senam

Lansia

● Mekanisme Akses Video Senam

Lansia dengan Kartu Lansia

bersisi QR Barcode

3 Diskusi Memberikan kesempatan kepada

peserta untuk berdiskusi terkait materi

yang telah disampaikan

1) Mengajukan

pertanyaan

2) Memberikan kritik

dan saran

4 Penutup 1) Menyimpulkan pembelajaran yang

telah disampaikan

2) Menyampaikan ucapan terimakasih

3) Mengucapkan salam penutup

1) Mendengarkan

2) Menjawab salam

G. Pengorganisasian

Penyaji : Irma Tri Mulia, S.Kep., Ners

Moderator : Ibu Fitri Sesilia, S.Kp.

H. Materi

A. Pentingnya Senam Lansia

Ruang Geriatri Fresia 1 merupakan instalasi rawat inap yang

menyediakan pelayanan kesehatan khusus pada pasien lansia.

Pengelompokan usia lansia berdasarkan World Health Organization (WHO),

yaitu: usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59

tahun, lanjut usia (elderly) yaitu usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old)

yaitu antara 75 tahun sampai 90 tahun dan usia sangat tua (very old) yaitu

diatas 90 tahun.

Berdasarkan data Rekam Medis jumlah pasien lansia yang berusia > 60

tahun yang dirawat di ruang Geriatri Fresia lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2020 diperoleh sebanyak

158 pasien. Sedangkan rerata lama rawat pasien lansia yang dirawat (Average

Length of Stay) di ruang Geriatri Fresia lantai 1 sebanyak 46.3 % untuk LOS 1-

Page 34: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

6 hari, 34.8 % untuk LOS 7-14 hari, dan 18,9 untuk LOS > 14 hari.

Sedangkan berdasarkan observasi yang dilakukan pada pasien lansia

dari tanggal 23 Mei sampai dengan 10 Juli 2021, pasien lansia yang dirawat

sebagian besar memiliki status fungsional dengan ketergantungan total dan

sebagian. Ketergantungan status fungsional pasien lansia menyebabkan

keterbatasan aktivitas pada pasien lansia sehingga memunculkan tidak

terpenuhinya ADL (Activity Daily Living) pada pasien lansia. Beberapa pasien

mengatakan bahwa merasa jenuh karena tirah baring yang terlalu lama dan

tidak ada aktivitas yang mampu dilakukan. Kurangnya aktivitas pada lansia

menyebabkan menurunnya status fungsional pasien lansia yang dirawat di

ruang geriatri dan berakibat pada kualitas hidup pasien lansia. Dimana menua

atau memasuki usia lanjut bukanlah hal yang mudah bagi orang yang

mengalaminya. Proses penuaan yang dialami pasien lansia membawa

pengaruh yang cukup signifikan terhadap kualitas hidupnya. Hal ini dikarenakan

menurunnya status fungsional dan kemampuan fisik, psikis dan kognitif lansia

(Nugroho, 2012).

Berdasarkan karakteristik yang ada pada lansia seperti menurunya fungsi

dan kemampuan fisik, psikis dan kognitif menyebabkan kurang optimalnya

pasien lansia dalam memahami edukasi tersebut karena keterbatasan-

keterbatasan yang dihadapi lansia mencakup melemahnya tubuh, gerakan

tubuh yang lambat dan kurang bertenaga, berkurangnya keseimbangan tubuh,

menurunnya kapasitas memproses informasi, menurunnya kekuatan otot tubuh

seperti kekuatan genggam tangan dan otot lengan serta menurunnya

koordinasi gerak antar anggota tubuh. Banyaknya keterbatasan yang dialami

lansia seringkali mengakibatkan penurunan mobilitas lansia yang kemudian

disertai ketergantungan lanjut usia (Maryam, 2017).

Edukasi kesehatan merupakan salah satu kegiatan atau usaha dalam

menyampaikan pesan kesehatan kepada pasien lansia dan keluarga dengan

harapan dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik,

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan status kesehatan lansia dapat

terpantau dengan baik (Notoatmodjo, 2012). Metode penyampaian pesan dan

informasi dalam edukasi pada pasien lansia juga harus memperhatikan

keadaan lansia. Menurut Kholid (2014) mengatakan bahwa metode audio-

visual merupakan metode yang paling efektif dan berkontribusi besar terhadap

perilaku pasien lansia dengan memberikan rangsangan pada pendengaran,

Page 35: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

penglihatan dan perubahan perilaku.

Berdasarkan hasil telusur pada unit promosi kesehatan mengatakan

bahwa belum tersedianya media edukasi kesehatan yang berbentuk audio-

visual untuk mempermudah pasien dan keluarga dalam mengakses informasi

kesehatan lansia di RSUP Dr. Hasan Sadikin, khususnya edukasi kesehatan

untuk memenuhi aktivitas fisik lansia yaitu senam lansia.

Hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2021

dengan kepala ruangan Geriatri Fresia lantai 1, bahwa dalam pelaksanaanya

media edukasi kesehatan yang mempermudah pasien lansia sangat

dibutuhkan terkait kesulitan lansia mengakses informasi kesehatan yang

dibutuhkan oleh pasien lansia dengan karakteristik pasien lansia yang kurang

memanfaatkan media leaflet dan keterbatasan ruang gerak pasien lansia di

rumah sakit sehingga memberikan dampak status fungsional pasien lansia.

Kurangnya aktivitas akibat tirah baring menyebabkan pasien merasa bosan,

sehingga membutuhkan sebuah inovasi dan aktivitas dalam meningkatkan

pelayanan kesehatan pada lansia dengan paripurna. Aktifitas fisik yang teratur

akan mempertahankan status fungsional lansia. Senam lansia merupakan

alternatif aktivitas yang dapat dilakukan untuk lansia dengan status kemampuan

fungsionalnya kurang baik, karena dengan melakukan senam, lansia dapat

mempertahankan kekuatan, ketahanan, dan kelenturan otot sehingga

kemampuan fungsional akan lebih baik (Rusman, 2015).

Penulis mengambil sebuah isu ”Optimalisasi Edukasi Kesehatan Lansia:

Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.” Maka isu ini perlu diberikan penyelesaian

agar pemberian edukasi kesehatan kepada pasien lansia dapat berjalan dan

mampu memberikan informasi yang benar dan mampu dilakukan oleh pasien

lansia. Sehingga proses penyembuhan dan perawatan yang dilakukan pasien

dapat cepat teratasi atau tetap stabil serta tidak semakin memburuk.

B. Pengertian Senam Lansia

Senam merupakan jenis olahraga yang membutuhkan kekuatan,

keseimbangan, kelenturan, kelincahan, daya tahan, dan kendali atau

koordinasi tubuh. Senam atau olahraga sangat dianjurkan untuk dilakukan

oleh semua orang dari segala usia, tidak terkecuali mereka yang telah lanjut

usia atau lansia. Itu karena olahraga dapat membantu membuat tubuh menjadi

lebih kuat, mencegah tulang keropos, meringankan berbagai gejala penyakit

Page 36: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

kronis, hingga meningkatkan mood (suasana hati), memori, keseimbangan,

dan koordinasi tubuh.

C. Tujuan dan Manfaat Senam Lansia

a) Meningkatkan aktivitas lansia selama di RS maupun dirumah.

b) Meningkatkan efisiensi kerja jantung.

c) Meningkatkan elastisitas pembuluh darah sehingga jalannya darah akan

lebih lancar.

d) Memperlancar pembuangan zat sisa metabolisme.

e) Meningkatkan kekuatan otot rangka, kelentukan dan daya tahannya

sehingga lansia tidak mudah jatuh.

f) Mengurangi kecemasan dan ketegangan sehingga nyenyak tidur.

g) Menumbuhkan rasa percaya diri, pada akhirnya meningkatkan kualitas

hidup lansia.

D. Prosedur melakukan Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga

Konsep dan Skenario Video Senam Lansia

No Materi Skenario Gambar yang diperlukan

Video yang diperlukan

1 Pembukaan Video ● Text slide: Judul video : SENAM LANSIA POSISI BERDIRI/POSISI DUDUK/ POSISI TIDUR

● Text slide: dipersembahkan oleh: Ruang Geriatri Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

● Logo Kemenkes

● Logo RSHS

● Logo Promkes

● Logo Germas

● Judul Video: SENAM LANSIA POSISI BERDIRI, DUDUK DAN TIDUR.

4 Prosedur melakukan Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga 1. Persiapan Lingkungan

Kegiatan dapat dilakukan saat pasien lansia sedang dirawat di rumah sakit maupun dirumah.

2. Persiapan Pasien Lansia dengan Dukungan Keluarga Lansia yang memiliki kemampuan untuk berjalan secara mandiri, duduk dan atau dengan bantuan minimal dari keluarganya.

3. Persiapan Alat • Laptop/ TV/ Handphone

● Dipraktekan setiap tahap gerakan oleh model

● Model ● Logo

RSHS

● Video oleh model

Page 37: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

• Desain cetak QR Barcode yang terhubung ke kanal Youtube

• Kursi

4. Langkah-Langkah

❖ Senam Lansia Posisi Berdiri a. Jalan di tempat 2 x 8 b. Tepuk tangan 2 x 8 c. Tepuk jari 2 x 8 d. Tepuk jalin tangan 2 x 8 e. Silang ibu jari 2 x 8 f. Adu sisi kelingking 2 x 8 g. Adu sisi telunjuk 2 x 8 h. Ketok pergelangan 2 x 8 i. Tekan jari-jari 2 x 8 j. Buka dan mengepal 2 x 8 k. Menepuk punggung tangan dan

bahu 2 x 8 l. Menepuk pinggang 2 x 8 m. Menepuk paha 2 x 8 n. Menepuk samping betis 2 x 8 o. Jongkok berdiri 2 x 8 p. Menepuk perut 2 x 8 q. Kaki jinjit 2 x 8

❖ Senam Lansia Posisi Duduk a. Menunduk dan mendongak 2 x 8 b. Menoleh ke kanan dan ke kiri 2

x 8 c. Memiringkan kepala ke kiri dan

kanan 2 x 8 d. Mengangkat bahu ke atas dan

bawah 2 x 8 e. Bahu ke depan dan belakang 2

x 8 f. Memutar badan ke kanan dan

kiri 2 x 8 g. Posisi kaki lurus ke depan,

gerakan memutar kaki ke dalam dan keluar 2 x 8

h. Telapak kaki ke atas dan bawah 2 x 8

i. Menekuk kedua lutut 2 x 8 j. Tarik nafas dari hidung,

hembuskan lewat mulut 2 x 8

❖ Senam Lansia Posisi Tidur a. Mengangkat kedua lengan 2 x 8 b. Memutar badan ke kanan dan

kiri 2 x 8 c. Mengangkat pinggul ke atas 2 x

8

Page 38: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

d. Memutar lutut ke kanan dan kiri 2 x 8

e. Posisi miring kanan, gerakan mengangkat lengan kiri 2 x 8

f. Menepuk tangan 2 x 8 g. Mengangkat tungkai kiri 2 x 8 h. Tungkai ke depan dan belakang

2 x 8 i. Posisi miring kiri, gerakan

mengangkat lengan kanan 2 x 8 j. Menepuk tangan 2 x 8 k. Mengangkat tungkai kanan 2 x 8 l. Tungkai ke depan dan belakang

2 x 8

Page 39: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Daftar Lampiran 4.2.2 Poster Sosialisasi Perawat

Page 40: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Daftar Lampiran 4.2.3 Link Google Drive dan Link Zoom Meeting

Irma Tri Mulia is inviting you to a scheduled Zoom meeting.

Topic: Sosialisasi Kesehatan's Zoom Meeting

Time: Oct 1, 2021 10:00 AM Jakarta

Join Zoom Meeting

https://us05web.zoom.us/j/7765714764?pwd=ajg1V3pIRllVTWMrYlV2cEEvb3Vsdz09

Meeting ID: 776 571 4764

Passcode: CPNS2021

Daftar Lampiran 4.2.4 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan 4

Izin share link sosialisasi kepada rekan-rekan

grup di Ruang Fresia 1 kepada Kepala

Ruangan

Izin share link kepada Mentor melalui

Whatsapp

Page 41: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Tangkapan layar saat sedang berlangsung kegiatan mempresentasikan Senam Lansia Posisi

Duduk

Tangkapan Layar Peserta Google Meeting

4.2.5 Kegiatan 5

Nama Kegiatan Edukasi Kesehatan dengan senam lansia melalui video pada pasien

lansia dengan dukungan keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1.

Sumber Sesuai SKP

Tanggal Kegiatan 24 September – 07 Oktober 2021

Tahapan Kegiatan

dan Output

1. Melakukan Informed consent pada pasien lansia dan keluarga.

Penulis mengawali kegiatan ini pada tanggal 24 September pada pasien

Tn. H (74 tahun) dengan melakukan informed consent terlebih dahulu

pada pasien lansia dan keluarga pasien dengan meminta izin

Page 42: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

kesanggupan untuk melakukan senam lansia. Kemudian penulis

memberikan edukasi kesehatan lansia dengan memberikan kertas yang

berisi Scan QR Barcode yang akan terhubung pada kanal Youtube.

Setelah itu penulis mengkaji keadaan pasien lansia untuk

menyesuaikan dengan kemampuan senam lansia yang bisa dilakukan

yaitu senam lansia dengan posisi berdiri/tidur/duduk.

Output: Pasien lansia dan keluarga pasien mampu menerapkan

gerakan senam lansia dan mampu mengakses Scan QR Barcode.

2. Mengedukasi kesehatan lansia mengenai senam lansia dengan

pendampingan keluarga.

Penulis melakukan edukasi pada pasien lansia dengan pendampingan

keluarga dengan memperhatikan keadaan dan kondisi lansia. Kegiatan

senam lansia dilakukan pada pagi hari dengan pendampingan keluarga,

diharapkan untuk memandirikan pasien dan mampu diterapkan tidak

hanya dirumah sakit tetapi juga dapat dilakukan dirumah.

Output: Pasien lansia dan keluarga mampu melakukan senam lansia

sesuai dengan kemampuannya dan menerapkan kegiatan tersebut

menjadi rutinitas.

Daftar lampiran

Konsultasi terkait video senam lansia

dengan mentor

Konsultasi terkait video senam lansia dengan unit Promkes

Page 43: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Dokumentasi Sosialisasi

Senam Lansia pada pasien

Tn. N (70 tahun)

Dokumentasi Sosialisasi Senam Lansia pada pasien

Tn. N (70 tahun)

Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada pasien Tn. N

(70 tahun)

Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada pasien Tn. N

(70 tahun)

Page 44: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada pasien Tn. H

(72 tahun)

Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada

pasien Tn. H (72 tahun)

Pemaknaan Nilai

Dasar ASN

1. Akuntabilitas

Penulis mengawali kegiatan ini dengan melakukan informed consent

kepada pasien lansia dan keluarga untuk menentukan kesepakatan

bersama sosialisasi sebagai bentuk menghormati hak pasien dan

melakukan kontrak waktu dan tepat disepakati bersama oleh semua

pihak. Dalam proses sosialisasi penulis menyampaikan dengan bahasa

yang memudahkan pasien lansia dan keluarga pasien.

2. Nasionalisme

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan meminta izin dengan cara

mufakat bersama kepala ruangan dan pengawas ruangan dalam

menentukan pelaksanaan sosialisasi kepada pasien lansia dan

keluarga pasien dengan memperhatikan keadaan dan kondisi pasien

lansia. Penulis memenuhi tanggung jawabnya sebagai perawat

edukator dalam mengedukasi pasien lansia sebagai bentuk

memanusiakan pasien lansia selama perawatan di rumah sakit dengan

mempertimbangkannya.

3. Etika Publik

Page 45: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh penulis dengan menerapkan nilai

keterbukaan dalam pelayanan dengan memberikan ruang untuk diskusi

mengenai optimalisasi edukasi kesehatan senam lansia pada pasien

lansia. Kegiatan ini dilakukan sepenuh hati bersikap adil dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan pada lansia dengan

meningkatkan aktivitas selama di rumah sakit dengan dukungan

keluarga.

4. Komitmen Mutu

Proses kegiatan sosialisasi mengenai edukasi kesehatan lansia

dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu

rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan

dengan melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu. Sosialisasi ini

bertujuan untuk mengembangkan edukasi kesehatan dengan berbasis

teknologi pada lansia dengan dukungan keluarga yang memudahkan

pasien lansia untuk dapat mengaksesnya. Metode edukasi pada pasien

lansia juga menggunakan audio-visual merupakan salah satu bentuk

adaptif pada pasien lansia untuk memudahkannya.

5. Anti Korupsi

Kegiatan sosialisasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia

penulis diharapkan peduli akan keadaan pasien lansia dengan

memperhatikan keadaannya pada saat melakukan gerakan senam

lansia. Kemudian, penulis berkoordinasi dan bekerjasama dengan

kepala ruangan dan rekan perawat dengan penuh tanggung jawab

serta disiplin dalam melakukan sosialisasi sesuai dengan kesepakatan

bersama.

Peran dan

Kedudukan ASN

1. Manajemen ASN

Dalam melakukan kegiatan sosialisasi dilakukan secara profesional

sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik

kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk mewujudkan

lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan pelaksana dalam

melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia. Kegiatan ini

dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan yang ada

dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan inovasi untuk

memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk mendapatkan

Page 46: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya dengan

memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video dengan

dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud apabila

pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga penulis

melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam mempublikasikan

video tersebut dan rekan perawat untuk membantu menerapkan

edukasi kesehatan senam lansia. Sehingga tercapai pelayanan

kesehatan yang profesional dan berintegritas.

2. Whole of Government

Selama proses melakukan sosialisasi senam lansia penulis

mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya

realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia

lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa

kesehatan untuk pasien lansia dengan membuat Satuan Acara

Penyuluhan yang akan dijadikan panduan dalam melakukan sosialisasi

kepada rekan perawat.

3. Pelayanan Publik

Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk

komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.

Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat

responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia

yang dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya.

Sosialisasi yang akan dilakukan kepada perawat dan keluarga pasien

bertujuan untuk menyadarkan kembali pentingnya aktivitas untuk

lansia, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup

lansia. Prinsip yang kedua adalah mudah, yaitu setelah dilakukan

sosialisasi pasien lansia dan keluarga mudah dalam mengaksesnya

dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi rutinitas pasien lansia. Penulis melakukan gerakan senam

lansia bertujuan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan khususnya pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit.

Dengan penulis menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan

menjadi perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia

sebagai individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya

selama di rumah sakit.

Page 47: LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar

tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai ANEKA, peran dan kedudukan

ASN dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para stakeholder.

Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, penulis mampu

memberikan sosialisasi kepada pasien lansia, keluarga pasien, mentor,

kepala ruangan dan pengawas ruangan serta rekan perawat yang akan

terlibat langsung mengenai edukasi ini. Sehingga perencanaan ini

tersampaikan dan dapat diterapkan di ruang geriatri.

Kebermanfaatan penulis, menyadari betapa pentingnya aktivitas dan

perhatian yang ditujukan pada pasien lansia dengan respon pasien lansia

dan keluarga lansia sangat terbuka dengan adanya fasilitas yang tersedia.

Penulis melakukan observasi, setelah pasien lansia dilakukan

edukasi senam lansia, pasien dapat mengikuti gerakan tersebut dengan

dukungan keluarga dan perawat.

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi RSUP.

Dr. Hasan Sadikin

Menyampaikan rancangan aktualisasi Optimalisasi Edukasi

Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan

Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan pelayanan

yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah

Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk

peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung.

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan

Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,

amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif

adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

berkesinambungan.