47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN T.A. 2012 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

T.A. 2012

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2012

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

ii

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian (PSEKP) Tahun 2012 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

penyelenggara pemerintahan negara, sebagaimana yang telah diwajibkan melalui Instruksi Presiden

(INPRES) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dibuat

dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pelaporan LAKIP disusun dengan menguraikan akuntabilitas kinerja kegiatan utama penelitian

yang dibiayai oleh APBN/DIPA, kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) serta penerbitan

publikasi ilmiah (media cetak dan website) di lingkup Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSE-KP) pada T.A. 2012. Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, uraian permasalahan yang

dihadapi dan langkah-langkah inisiatif peluang perbaikan. Tingkat pencapaian kinerja hasil dari setiap

kegiatan penelitian/pengkajian PSE-KP T.A. 2012 diukur dari indikator masukan dan keluaran (output)

yang merupakan dasar penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.

Disadari bahwa LAKIP PSE-KP T.A. 2012 ini masih memerlukan perbaikan, untuk itu

diharapkan kritik dan saran yang komprehensif untuk penyempurnaan laporan ini di masa datang.

Diharapkan agar laporan ini memberikan manfaat bagi penyelenggaraan kinerja instansi dalam

mencapai tujuannya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Bogor, 31 Januari 2013

Kepala Pusat,

Dr. Handewi P. Saliem

NIP. 19570604 198103 2 001

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………............ ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….......... iii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………........... iv

DAFTAR GAMBAR .…………………………….……………………............ v

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….………….......... vi

IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………............ vii

I. PENDAHULUAN …………………………………………………............. 1

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...………................... 4

2.1. Rencana Strategis .......................................................................... 4

2.1.1. Visi dan Misi .......………………………………….................. 4

2.1.2. Tujuan dan Sasaran ......………………………....................... 4

2.1.3. Pencapaian, Tujuan dan Sasaran …………………………... 6

2.1.3.1. Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian ……… 6

2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja …………. 9

2.2. Perencanaan Kinerja Tahunan ....................................................... 10

2.3. Penetapan Kinerja .......................................................................... 11

III. AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………............. 13

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011 ..................................... 13

3.2. Analisis Capaian Kinerja ……………………………………………… 15

3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................................................... 32

IV. PENUTUP …………………………………………………………............ 34

LAMPIRAN ................................................................................................ 35

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

iv

DAFTAR TABEL

Tabel U r a i a n Halaman

1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian Tahun 2011

14

2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011

16

3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan

Sasaran 1.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2011

17

4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011

18

5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011

16

6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan

Sasaran 3.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2011

17

7. Perkembangan Pelaksanaan DIPA, Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian Tahun 2011, Per 31 Desember 2011.

34

8. Realisasi Anggaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian, Per 31 Desember 2011.

35

9. Target dan Realisasi Anggaran Menurut Sasaran dan Program

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011.

36

10. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang

Pertanian Dengan Aggaran Menurut Sasaran Pada Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011

37

11. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2011, bersumber dari Penerimaan Umum.

38

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar U r a i a n Halaman

1. Struktur Organisasi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2012 ......................................

2

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Indikator Kinerja Utama PSE-KP Tahun 2012

Lampiran 2. Pernyataan Penetapan Kinerja PSE-KP TA. 2012

Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011

Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2011

Lampiran 5. Daftar Kondisi Barang Inventaris Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2012

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

vii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) disusun untuk melaporkan kinerja PSE-KP pada TA. 2012. Kinerja PSE-KP tersebut ditentukan oleh pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi utama PSE-KP. Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSE-KP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan yang digunakan untuk semua kegiatan penelitian tersebut mencakup dana dan sumber daya manusia (SDM), khususnya peneliti.

Evaluasi dari sisi keluaran (output) menunjukkan bahwa kegiatan utama penelitian (sasaran pertama hingga keempat) telah menghasilkan 28 rekomendasi kebijakan dari target 21 rekomendasi kebijakan yang terkait dengan aspek sosial ekonomi pertanian, sesuai dengan tujuan penelitian yang direncanakan. Dengan kata lain, pencapaian rencana tingkat capaian/targetnya mencapai 133 persen persen. Sedangkan capaian sasaran kelima adalah terwujudnya 8 jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dari 8 jalinan kerjasama yang direncanakan pada tahun 2012. Sasaran enam yang merepresentasikan kinerja manajemen kantor/pelayanan PSE-KP tahun 2012, realisasi output juga telah sesuai dengan target yang direncanakan. Terakhir, sasaran tujuh yang merepresentasikan kinerja publikasi ilmiah PSE-KP selama Tahun 2012 terealisasi sesuai dengan target, yakni 18 penerbitan publikasi cetak dan website.

Untuk indikator hasil (outcome) belum dapat diukur karena hasil kegiatan PSE-KP, yakni dimanfaatkannya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian bagi stakeholder memerlukan kajian secara khusus untuk menelaah hal tersebut. Pengukuran manfaat dan dampak kegiatan penelitian PSE-KP sulit diukur dalam jangka pendek. Dampak kegiatan penelitian sosial ekonomi pertanian tersebut baru dapat dirasakan dalam jangka menengah/panjang dan dalam cakupan wilayah yang relatif luas (Jawa maupun Luar Jawa).

Pada Tahun 2012, anggaran yang dikelola berdasarkan anggaran yang berbasis kinerja. Anggaran PSE-KP tahun 2012 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang; dan (c) Belanja modal. Total pagu anggaran PSE-KP dalam DIPA TA. 2012 adalah Rp. 26,3 Milyar yang merupakan RM dan telah terealisasi Rp. 24,39 Milyar (92,74%). Sementara total anggaran hibah luar negeri adalah Rp. 1,59 Milyar dan telah terealisasi Rp. 1,55 Milyar (97,81%).

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2011, pada dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di tengah dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan secara bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara ketersediaan SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat diatasi dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

1

I. PENDAHULUAN

Aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian merupakan salah satu aspek penting

yang dilakukan dalam kajian atau penelitian di bidang pertanian, mengingat aspek tersebut

memiliki posisi yang strategis dalam penentuan kebijakan di sektor pertanian. Kegiatan

penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dapat memberikan landasan, arah dan

prioritas penelitian yang dilaksanakan, agar sejalan dengan kebijakan pembangunan yang

telah digariskan. Dalam arti luas, analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian yang mencakup penelitian kebijakan (policy research) dan analisis kebijakan

(policy analysis) pembangunan pertanian memiliki arti strategis, karena: (1) memberikan

landasan, arah dan prioritas penelitian bidang pertanian agar sejalan dengan kebijakan

pembangunan yang telah digariskan, (2) mengidentifikasi masalah dan unsur-unsur sosial

ekonomi yang memengaruhi adopsi teknologi di tingkat petani, (3) mengevaluasi

kelembagaan yang efektif dalam mempromosikan pengembangan suatu teknologi atau

sistem usahatani, dan (4) merumuskan dan mengevaluasi serta menyempurnakan program

dan kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan agribisnis, baik jangka pendek

maupun jangka panjang. Agar hasil penelitian dapat terus berkelanjutan dengan kualitas

yang semakin meningkat, maka penelitian aspek sosial ekonomi perlu dilakukan,

terutama yang terkait dengan analisis isu pembangunan pertanian dan parameter sosial

ekonomi pertanian.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) merupakan sebuah

lembaga penelitian/pengkajian eselon II yang berada di bawah lingkup Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Berdirinya lembaga ini berawal dari adanya Proyek Survei

Agro Ekonomi (SAE) yang dibentuk pada tahun 1974. Seiring dengan dinamika

permasalahan pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan

nama. Pada tahun 1976, SAE berubah menjadi Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE),

kemudian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (P/SE) pada tahun 1990, dan

selanjutnya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian

(Puslitbangsosek Pertanian). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

299/Kpts/OT.140/7/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian,

nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian (PSE-KP). Status terakhir (Oktober 2010), berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian ditetapkan menjadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSE-KP).

Berdasarkan Pasal 1374 Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2010 tersebut, PSE-

KP mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian. Sementara Pasal 1375 mengatur fungsi PSE-KP dalam hal: (1) perumusan

program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, (2) pelaksanaan analisis dan

pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, (3) pelaksanaan telaah ulang

program dan kebijakan pertanian, (4) pemberian pelayanan teknik di bidang analisis

sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, (5) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

2

hasil analisis dan pengkajian serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian, (6) evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi

serta kebijakan pertanian, dan (7) pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus,

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian diberi kewenangan untuk menugaskan dan

memanfaatkan tenaga PSE-KP.

Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1974-2006), PSE-KP telah dipimpin oleh tujuh

Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976-1983), Prof. Dr. Faisal Kasryno

(1983-1989), Prof. Dr. Effendi Pasandaran (1989-1995), Prof. Dr. Achmad Suryana

(1995-1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998-2002 dan 2006-2010), Prof. Dr. Pantjar

Simatupang (2002-2006), dan Dr. Handewi Purwati Saliem (2010 hingga sekarang).

Perubahan fungsi dan tugas PSE-KP tersebut berimplikasi terhadap perubahan struktur

organisasi PSE-KP Tahun 2012 (Gambar1).

Berdasarkan SK Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Nomor:

368/Kp.330/A.9/03/2009, Kelompok Peneliti (Kelti) yang ada di PSE-KP terdiri dari 3

(tiga) kelompok, yakni: (1) Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasional (EMPI), (2)

Ekonomi Pertanian dan Manajemen Agribisnis (EPMA), dan (3) Sosio Budaya Pedesaan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian T.A. 2012

Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(Dr. Handewi P. Saliem)

Kabid. Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil (Prof. Dr. Erizal Jamal)

Kabag. Umum (Ir. Supena

Friyatno, MSi)

Kasubid. Pendayagunaan

Hasil (Ashari, SP, MP)

Kasubid. Kerjasama Penelitian

(Dr. Hermanto)

Kasubid. Program (Muhammad

Suryadi, SP, MSi)

Kasubid. Evaluasi dan Pelaporan

(Nur K. Agustin, STP,MP)

Kelompok Jabatan Fungsional

Kabid. Program dan Evaluasi

(Dr. Sri Hery Susilowati)

Kasubag. Kepegawaian

dan Rumahtangga (Ir. Yuni Marisa)

Kasubag. Keuangan dan Perlengkapan

(Drs. Agus Subekti)

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

3

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian ini disusun untuk melaporkan kinerja kegiatan utama PSE-KP

dalam pencapaian tugas pokok dan fungsinya selama T.A. 2012. Laporan ini mencakup

kegiatan utama PSE-KP, yaitu kegiatan penelitian, baik kegiatan yang sumber

pembiayaannya dari APBN (DIPA) maupun kerjasama penelitian dengan institusi/lembaga

dari dalam negeri dan luar negeri serta penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan

website). Selain itu, disampaikan pula kinerja keuangan, kendala/permasalahan yang

dihadapi serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

4

IIII.. PPEERREENNCCAANNAAAANN DDAANN PPEERRJJAANNJJIIAANN KKIINNEERRJJAA

22..11.. RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss

22..11..11.. VViissii ddaann MMiissii

Prakiraan perkembangan pertanian dan pedesaan Indonesia sampai tahun 2020

dan prioritas strategi yang harus diimplementasikan oleh Kementerian Pertanian bersama

dengan kementerian/institusi lainnya juga dijadikan bahan pertimbangan dalam

penyusunan visi dan misi PSE-KP. Visi PSE-KP adalah menjadi pusat pengkajian yang

kritis dan terpercaya bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu

pengetahuan sosial ekonomi pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian. Visi tersebut dirumuskan berdasarkan

kesadaran bahwa PSE-KP merupakan lembaga pemerintah, sehingga harus berorientasi

pada pelayanan masyarakat melalui partisipasi secara aktif dalam memberikan alternatif

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang dijadikan sebagai arahan

kegiatan PSE-KP adalah:

1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu

pengetahuan sosial ekonomi pertanian;

2. Melakukan analisis kebijakan dengan memanfaatkan informasi dan ilmu pengetahuan

hasil penelitian kebijakan menjadi rumusan alternatif kebijakan pembangunan

pertanian;

3. Memberikan alternatif rekomendasi kebijakan kepada instansi terkait dalam

mendukung kebijakan pembangunan pertanian;

4. Mengembangkan kemampuan institusi PSE-KP sehingga mampu mewujudkan visi dan

misinya secara berkelanjutan.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PSE-KP adalah:

1. Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan:

(a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, (b)

pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan

pengentasan kemiskinan;

2. Merekayasa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis;

3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan;

4. Menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dan program pembangunan pertanian

yang bersifat responsif dan antisipatif;

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

5

5. Mengembangkan jaringan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian (dalam

dan luar negeri), serta stakeholder dalam rangka pemantapan efektivitas dan

percepatan diseminasi hasil analisis;

6. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis;

7. Menyebarluaskan hasil-hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada

pengguna.

Dari rumusan tujuan tersebut, sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan

PSE-KP adalah: (A) tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam

rangka pembangunan pertanian, (B) terwujudnya jalinan kerjasama penelitian, dan (C)

terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung

program pembangunan pertanian. Lebih rinci, sasaran yang ingin dicapai oleh PSE-KP,

baik yang dijabarkan dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis

adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan

bilateral, dan (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan

pangan dan pengentasan kemiskinan;

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis;

3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 – 2014;

4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian

dan pedesaan;

5. Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian yang saling menguntungkan dan saling

menghormati;

6. Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis;

7. Tersampaikannya hasil analisis dan rekomendasi kebijakan kepada stakeholder dalam

mendukung program pembangunan pertanian dan tersebarnya publikasi analisis

sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada pengguna.

Dari tujuh sasaran di atas, selanjutnya dapat diuraikan indikator output sasaran

yang ingin dicapai sebagai berikut:

A. Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian

1. Indikator sasaran 1:

1.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

6

1.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

2. Indikator sasaran 2:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

3. Indikator sasaran 3:

3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian

3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan

perdesaan

4. Indikator sasaran 4:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual

B. Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian

5. Indikator sasaran 5:

Jumlah jalinan kerjasama penelitian antar lembaga dan pengguna PSE-KP

tahun 2012

C. Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung

program pembangunan pertanian

6. Indikator sasaran 6:

Laporan pengelolaan satker, layanan perkantoran, database sosial ekonomi pertanian,

perangkat pengolah data dan komunikasi, kendaraan bermotor, peralatan dan

fasilitas perkantoran, dan gedung/bangunan.

7. Indikator sasaran 7:

Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)

2.1.3. Pencapaian Tujuan dan Sasaran

2.1.3.1 Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian

Mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian serta

visi, misi dan tupoksi PSE-KP maka kebijakan dasar PSE-KP adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang

mengarah pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing produk

pertanian, perluasan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota;

2. Pengembangan kebijakan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha

pertanian;

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

7

3. Pengembangan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan internasional yang

berpihak kepada petani;

4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance.

Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, kapasitas kerja dan delineasi

cakupan penelitian/pengkajian institusional, maka untuk periode tahun 2012 kebijakan

PSE-KP tersebut masing-masing dijabarkan dalam program/kegiatan utama sebagai

berikut:

1. Kebijakan 1, 2 dan 3, dijabarkan dalam 6 (enam) program/kegiatan utama yakni:

1.1. Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian;

1.2. Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian;

1.3. Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian;

1.4. Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan

Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan;

1.5. Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Perdesaan;

1.6. Evaluasi dan Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual.

2. Kebijakan 4, dijabarkan dalam 1 program/kegiatan utama, yakni Diseminasi Hasil

dan Peningkatan Kapasitas Lembaga.

Berkaitan dengan sinkronisasi program/kegiatan penelitian dengan program Unit

Kerja lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga terkait lainnya, PSE-KP melakukan

koordinasi dan sinkronisasi untuk memperoleh umpan balik. Kegiatan sinkronisasi

tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa PSE-KP memiliki mandat yang berbeda

dengan mandat lembaga penelitian lain, seperti LIPI atau lembaga penelitian Perguruan

Tinggi. Mandat PSE-KP dalam melaksanakan penelitian/pengkajian adalah lebih

menekankan pada problem solving research untuk menunjang kinerja Kementerian

Pertanian, terutama dalam perumusan kebijakan pembangunan pertanian. Oleh karena

itu, dipandang perlu untuk mengetahui program-program pembangunan pertanian yang

akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal lingkup Kementerian Pertanian, sehingga

dapat dilakukan sinkronisasi antara program Ditjen teknis sebagai stakeholders dengan

rencana penelitian/pengkajian PSE-KP.

Dalam upaya mempertajam arah dan sasaran kegiatan penelitian, PSE-KP

membentuk Tim Teknis penelitian melalui Surat Penugasan Kepala Pusat Nomor:

110/KP.440/I.7/01/2012 Tanggal 27 Januari 2012. Tim Teknis tersebut terdiri dari

Profesor Riset dan beberapa peneliti senior PSE-KP yang dipandang mempunyai

kapabilitas sebagai Tim Teknis Penelitian. Tugas pokok Tim Teknis secara umum adalah

merancang rencana penelitian/pengkajian yang akan dilakukan PSE-KP sampai

tersusunnya Proposal Operasional Penelitian. Dalam perencanaan program penelitian,

Tim Teknis mempunyai tugas, yakni: (1) Melakukan penjaringan isu-isu utama

pembangunan pertanian dan perdesaan serta merumuskannya sebagai prioritas kegiatan

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

8

penelitian PSE-KP, serta (2) Melakukan penajaman arah dan program kegiatan penelitian

PSE-KP, mulai dari penyusunan rencana kegiatan, penyusunan matrik program sampai

penyusunan proposal penelitian.

Selanjutnya dalam rangka mengawal kegiatan penelitian, dibentuk Tim Pelaksana

Monitoring dan Evaluasi (Monev) melalui Surat Penugasan Kepala Pusat Nomor:

117/KP.340/I.7/01/2012 Tanggal 30 Januari 2012. Tugas Tim Pelaksana Monev adalah:

(1) Melakukan pemantauan proses pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh

Tim Peneliti, mulai dari tahap awal hingga akhir, dengan tujuan untuk mencegah

terjadinya penyimpangan pelaksanaan kegiatan penelitian dari proposal operasional yang

telah ditetapkan dan membantu memberikan solusi jika penyimpangan benar-benar

terjadi, (2) Memberikan penilaian dan saran perbaikan yang diperlukan terhadap hasil

penelitian menurut tahap-tahap kegiatan penelitian dengan mengacu pada proposal

penelitian, (3) Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis dalam rangka perbaikan/

penyempurnaan proposal operasional, dan (4). Melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap kelengkapan administrasi dan kinerja pelayanan pendukung penelitian.

Pengelompokan kegiatan penelitian dilakukan secara terencana dengan

mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan sumberdaya manusia. Kegiatan utama

penelitian PSE-KP pada tahun 2012 terdiri atas kegiatan yang sumber dananya berasal

dari APBN (DIPA) dan sinergi penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek). Kegiatan utama yang bersumber dari

APBN (DIPA) terdiri atas 19 (sembilan belas) judul penelitian sebagai berikut:

1. Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa

2. Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi

Nasional.

3. Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian.

4. Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan.

5. Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL,

6. Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk

Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan.

7. Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya

Mendukung Swasembada Daging Nasional.

8. Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura

terhadap Struktur Pasar Industri Benih Hortikultura.

9. Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk Mendukung Implementasi Undang-

Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

10. Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan.

11. Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan.

12. Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung Swasembada Pangan.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

9

13. Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian Mendukung Swasembada Pangan.

14. Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Daging dan Ternak Sapi

Mendukung Swasembada Pangan.

15. Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras.

16. Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi

Pangan.

17. Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan.

18. Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan

Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen.

19. Panel Petani Nasional (Patanas): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan

Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan.

Kegiatan utama penelitian yang bersumber dari sinergi/kerjasama penelitian

merupakan kegiatan kerjasama penelitian (dalam negeri) dengan Kementerian Riset dan

Teknologi (Ristek) dan Badan Litbang Pertanian tahun 2012 terdiri atas 2 (dua) judul

penelitian, yakni:

1. Proyeksi Kinerja Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2012 – 2035 Dalam

Mendukung Pengembangan MP3EI di Koridor Sumatera.

2. Analisis Permintaan, Penawaran dan Kebijakan Pengembangan Komoditas Tanaman

Pangan Utama dalam Program MP3EI di Koridor Sulawesi.

Selain kegiatan kerjasama penelitian dengan instansi/lembaga dalam negeri, pada

tahun 2012 PSE-KP juga melakukan kegiatan kerjasama penelitian dengan sumber dana

dari instansi/lembaga dari luar negeri dan umumnya bersifat multiyears. Judul-judul

penelitian kerjasama luar negeri tersebut adalah sebagai berikut:

1. Cost Effective Bio-Security for Non Industrial Commercial Poultry Production in

Indonesia (kerjasama penelitian PSE-KP dengan ACIAR).

2. Plausible Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia

Impact and Policy Implications for the Asia – Pacific Regions (kegiatan kerjasama

penelitian PSE-KP dengan ACIAR dan IFPRI).

3. Market for High-Value Commodities in Indonesia: Promoting Competitiveness and

Inclusiveness (kerjasama penelitian PSE-KP dengan ACIAR dan IFPRI).

4. Eco-Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for The Livelihood

Improvement of Small Producers (kerjasama penelitian PSE-KP dengan IDRC).

5. Access to Modernizing Value Chains by Smalls Farmers in Indonesia and Nicaragua.

6. Indonesian Horticulture Development (AMA – Mangga).

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

10

2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja

kegiatan penelitian yang dilakukan PSE-KP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan

dampak. Masukan (Input) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran

(output). Masukan yang digunakan dalam kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi

pertanian ini adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti yang

melaksanakan kegiatan penelitian. Keluaran (Output) merupakan hasil langsung yang

dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan penelitian. Keluaran tersebut dapat berupa

produk/jasa fisik dan atau non fisik, misalnya digunakannya usulan alternatif kebijakan

pembangunan pertanian oleh Kementerian Pertanian atau Kementerian lainnya. Hasil

(Outcome) merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran

kegiatan pada jangka menengah. Misalnya, dimasukkannya beberapa usulan alternatif

kebijakan dalam keputusan pembuat kebijakan pembangunan pertanian. Manfaat

(benefit) merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh

masyarakat, sedangkan dampak (impact) merupakan ukuran tingkat pengaruh yang

ditimbulkan, baik positif maupun negatif.

Berbeda dengan penelitian yang bersifat teknis, output yang dihasilkan dari

penelitian sosial ekonomi bukanlah teknologi yang bersifat tangible (teknologi yang dapat

dilihat secara fisik), melainkan berupa pengetahuan rumusan kebijakan atau program dan

rumusan rekayasa kelembagaan yang bersifat intagible. Dengan demikian, manfaat

maupun dampak atas hasil-hasil penelitian/pengkajian PSE-KP umumnya tidak dapat

dirasakan oleh masyarakat dalam jangka pendek. Manfaat dan dampak penelitian PSE-KP

baru terlihat setelah rumusan kebijakan dilaksanakan dan melalui proses penyesuaian di

masyarakat.

Disamping itu, pengukuran manfaat dan dampak PSE-KP tidak dapat berdiri

sendiri karena kontribusi lembaga lain dalam pengukuran kedua indikator ini juga tidak

kecil. Oleh karena itu, tidak mudah untuk mengukur manfaat dan dampak analisis dan

pengkajian secara kuantitatif. Kedua indikator tersebut dapat diukur atas dasar ex ante

analisis atau secara potensial. Secara umum, indikator pencapaian kinerja yang ingin

diterapkan oleh PSE-KP dalam periode 2010-2014 adalah penekanan kepada indikator

keluaran (output) dari kegiatan analisis. Indikator output tersebut merupakan dasar

penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.

Setiap kegiatan penelitian diharapkan dapat menghasilkan suatu keluaran yang

dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara optimal. Berdasarkan

tugas dan fungsinya, maka pengguna utama hasil penelitian PSE-KP adalah: (1) Pejabat

pembuat dan pengelola kebijakan pembangunan pertanian lingkup Kementerian Pertanian

dan lembaga negara lainnya, (2) Praktisi agribisnis, petani dan pengusaha agribisnis, dan

(3) Masyarakat umum. Disamping untuk stakeholder utama, hasil-hasil penelitian tersebut

dapat pula dimanfaatkan oleh pengguna sekunder, seperti politisi, ilmuwan, masyarakat

peminat pembangunan pertanian, dan para peneliti PSE-KP sendiri.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

11

2.2. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan informasi tentang tingkat atau target

kinerja (berupa output) yang ingin diwujudkan. Rencana Kinerja Tahunan PSE-KP Tahun

2012 berdasarkan target indikator output sasaran pertama (utama) yang berkaitan

dengan kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, yakni:

a. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian, berupa 4 (empat) rekomendasi kebijakan dari

judul penelitian: (1) Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar

Pulau Jawa; (2) Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan

Produksi Padi Nasional; (3) Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis

Pengembangan Kawasan Pertanian; (4) Pengembangan Komoditas Strategis

Berbasis Kawasan.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian

dan pembangunan infrastruktur pertanian, berupa 3 (tiga) rekomendasi kebijakan

dari judul penelitian: (1) Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL; (2) Kapasitas

Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung;

(3) Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan

Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional.

c. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif, berupa 7 (tujuh) rekomendasi

kebijakan dari judul penelitian: (1) Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2010 tentang Hortikultura terhadap Struktur Pasar Industri Benih

Hortikultura; (2) Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk Mendukung

Implementasi Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan; (3) Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan; (4) Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan; (5) Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan; (6) Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian

Mendukung Swasembada Pangan; dan (7) Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi,

dan Perdagangan Daging dan Ternak Sapi Mendukung Swasembada Pangan.

d. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian, berupa 4 (empat) rekomendasi kebijakan dari

judul penelitian: (1) Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung

Swasembada Beras; (2) Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk

Peningkatan Produksi Pangan; (3) Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap

Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan; (4)

Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program,

dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen.

e. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan

perdesaan, berupa 1 (satu) rekomendasi kebijakan dari judul penelitian Panel

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

12

Petani Nasional (Patanas): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan

Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan.

f. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual, berupa 2

(dua) rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Evaluasi dan Tanggap Cepat

atas Isu Kebijakan Aktual.

Selanjutnya, Rencana Kinerja Tahunan PSE-KP Tahun 2012 berdasarkan sasaran

kedua (“Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian”), dengan indikator kinerja, yaitu

jumlah jalinan kerjasama penelitian baik dalam maupun luar negeri sebanyak 8

(delapan) kerjasama penelitian. Sedangkan target dalam Rencana Kinerja Tahunan PSE-

KP Tahun 2012 berdasarkan sasaran ketiga (“Publikasi hasil analisis sosial ekonomi dan

kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian”), dengan indikator

kinerja yaitu jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) dengan target

18 (delapan belas) penerbitan publikasi cetak dan website.

2.3. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan

atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Adapun Penetapan

Kinerja PSE-KP Tahun 2012 meliputi:

1. Sasaran Strategis :

Sasaran 1: Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian oleh stakeholders untuk

pembangunan pertanian.

Sasaran 2 : Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian

Sasaran 3 : Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam

mendukung program pembangunan pertanian.

2. Indikator Kinerja :

Indikator sasaran 1.

Rumusan alternatif kebijakan sosial ekonomi pertanian dengan target 12 rekomendasi

kebijakan yang terbagi dalam indikator:

a. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian (4 rekomendasi).

b. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian (3 rekomendasi)

c. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan

dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif (7 rekomendasi).

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

13

d. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang

mendorong pertumbuhan sektor pertanian (4 rekomendasi).

e. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian

dan perdesaan (1 rekomendasi).

f. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual (2

rekomendasi).

Indikator sasaran 2.

Jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dengan target 8 kerjasama

penelitian.

Indikator sasaran 3.

Penerbitan publikasi Ilmiah (media cetak dan website) dengan target 18 penerbitan

publikasi cetak dan website.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Berdasarkan Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSE-KP) Tahun 2010-2014, sasaran utama PSE-KP yang berkaitan dengan tugas utama

PSE-KP dalam melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian berkaitan erat dengan sasaran pertama, yakni “Tersedianya rekomendasi

kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian”. Sasaran

pertama tersebut lebih lanjut dideliniasi atau dirinci menjadi 4 (empat) sasaran akhir

rencana strategis sebagai berikut:

(1) Sasaran satu, Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta

analisis yang berkaitan dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan

perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dan (b) pengelolaan sosial

ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan

kemiskinan;

(2) Sasaran dua, Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi

dan agribisnis;

(3) Sasaran tiga, Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas

pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan

periode 2010–2014;

(4) Sasaran empat, Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan

dan program pertanian dan pedesaan.

Selanjutnya, keempat sasaran tersebut pada Tahun 2012 dijabarkan dalam 6

(enam) indikator kinerja sasaran yang akan dicapai dari program/kegiatan utama yang

berkaitan erat dengan tugas utama PSE-KP. Capaian indikator kinerja sasaran dari

program/kegiatan utama PSE-KP dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan akan

diuraikan lebih lanjut pada bab ini.

3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja

sasaran dengan realisasi, yakni keluaran (output) kegiatan yang berkaitan dengan

masing-masing sasaran tersebut. Berdasarkan kinerja sasaran program utama yang

berkaitan erat dengan tugas utama PSE-KP Tahun 2012 (sasaran pertama hingga

empat), capaian yang dihasilkan adalah ”28 rekomendasi kebijakan pertanian untuk

pembangunan pertanian” dari 21 rekomendasi kebijakan yang ditargetkan, terutama

menyangkut aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian (tabel 1).

Kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian secara umum menunjukkan

hasil pencapaian keberhasilan yang cukup baik dan sesuai, bahkan beberapa sasaran

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

15

melebihi target sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2012. Uraian secara lebih

lengkap tentang capaian kinerja masing-masing sasaran tersebut selanjutnya diuraikan

pada subbab 3.2.

Tabel 1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2012

No. Sasaran Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

1. SASARAN PERTAMA: Terwujudnya sistem

pengetahuan, data dan informasi serta analisis

yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi

makro dan perdagangan

multilateral, regional dan bilateral;

1.1.Jumlah

rekomendasi kebijakan terkait

dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha

pertanian

4 Rekomendasi

kebijakan

4 Rekomendasi

kebijakan

100,0

(b) Pengelolaan sosial

ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan

pangan dan pengentasan kemiskinan

1.2.Jumlah

rekomendasi kebijakan terkait

pengelolaan sumberdaya pertanian

dan pembangunan infrastruktur pertanian

3 Rekomendasi

kebijakan

3 Rekomendasi

kebijakan1)

100,0

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan

penerapan teknologi dan

agribisnis

2.1. Jumlah rekomendasi

kebijakan terkait

pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang

kondusif

7 Rekomendasi kebijakan

7 Rekomendasi kebijakan

100,0

3. Terwujudnya proyeksi

permintaan dan penawaran komoditas

pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan,

2010-2014

3.1. Jumlah

rekomendasi kebijakan terkait

makro ekonomi yang

mendorong pertumbuhan sektor

pertanian

4 Rekomendasi

kebijakan

4 Rekomendasi

kebijakan

100,0

3.2. Jumlah

rekomendasi

kebijakan terkait dinamika ekonomi

pertanian dan perdesaan

1 Rekomendasi

kebijakan

1 Rekomendasi

kebijakan

100,0

4. Terciptanya beberapa

paket alternatif rekomendasi kebijakan

dan program pertanian dan pedesaan

4.1.Jumlah

rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual

2 Rekomendasi

kebijakan

9 Rekomendasi

kebijakan

450,0

TOTAL REKOMENDASI KEBIJAKAN 21 28 133,3

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

16

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian tahun 2012 menurut penetapan sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran Pertama:

”Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian”

Rincian sasaran pertama tersebut diuraikan menjadi 4 (empat) sasaran akhir rencana

strategis sebagai berikut:

Sasaran 1 : Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis

yang berkaitan dengan:

(a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral,

regional dan bilateral;

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian,

ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan

Untuk mencapai sasaran satu, diukur dengan keluaran (output) dua indikator

kinerja, yakni: (1) Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing

dan perlindungan usaha pertanian, dan (2) Jumlah rekomendasi kebijakan terkait

pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian.

Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian Tahun 2012

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian

4 Rekomendasi kebijakan

4 Rekomendasi kebijakan

100,0

1.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

3 Rekomendasi kebijakan

3 Rekomendasi kebijakan

100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa indikator kinerja sasaran pertama yang telah

ditargetkan dalam tahun 2012 dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari

capaian kinerja indikator kinerja sasaran 1 yang seluruhnya terealisir 100 persen dari

target yang ditetapkan. Sasaran satu tersebut dicapai melalui dua program/kegiatan,

yaitu: (1) Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, serta (2)

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

17

Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian, yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 7 (tujuh) kegiatan.

Rincian kegiatan untuk mencapai sasaran 1 tersebut diuraikan secara lebih

lengkap sebagai berikut :

Pertama, indikator kinerja sasaran “Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi

serta analisis yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan

multilateral, regional dan bilateral”, dicapai melalui Program Pengkajian Kebijakan

Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, yang diimplementasikan dalam empat

kegiatan, yakni: (a) Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau

Jawa, (b) Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi

Nasional, (c) Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan

Pertanian, (d) Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan. Target dan

realisasi output dua kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

1.1.1. Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa

1.1.2. Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional

1.1.3. Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian

1.1.4. Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan

Kedua, indikator kinerja sasaran “Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan

informasi serta analisis yang berkaitan dengan pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya

pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan”, dicapai melalui program

Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian yang

dilakukan dengan 3 (tiga), yakni: (a) Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL, (b)

Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung

Keberlanjutan Ketahanan Pangan, (c) Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

18

Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional. Output

ketiga kegiatan tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

1.2.1. Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Program M-KRPL

1.2.2. Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan

1.2.3. Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional

Masukan (input) yang dipakai untuk mendukung keberhasilan pencapaian hasil

kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2 tersebut adalah sumberdaya manusia, yakni

peneliti, dan dukungan dana yang bersumber dari APBN.. Hasil kegiatan yang terkait

dengan sasaran 1.2 tersebut selanjutnya disampaikan untuk kepentingan dan

dimanfaatkan oleh stakeholder, utama, yakni pimpinan Kementerian Pertanian.

Sasaran 2 : Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi

dan agribisnis

Indikator kinerja sasaran dua, yakni “Terciptanya beberapa model kelembagaan

penerapan teknologi dan agribisnis”, yang dicapai melalui keluaran (output) program

Pengkajian Kebijakan terkait Pengembangan Kelembagaan dan Peraturan Mendorong

Iklim Usaha yang Kondusif melalui 7 (tujuh) kegiatan, yakni: (1) Antisipasi Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura terhadap Struktur Pasar

Industri Benih Hortikultura, (2) Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk

Mendukung Implementasi Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan, (3) Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan, (4) Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan, (5) Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan, (6) Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian Mendukung

Swasembada Pangan, (7) Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Daging

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

19

dan Ternak Sapi Mendukung Swasembada Pangan. Output yang dihasilkan berupa 7

(tujuh) rekomendasi kebijakan yang terkait dengan tujuan kegiatan penelitian masing-

masing. Serapan dana dari sasaran kedua yang bersumber dari APBN mencapai 93,57

persen.

Sasaran 3 : Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas

pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan

pedesaan, 2010 – 2014

Untuk mencapai sasaran tiga tersebut diukur dengan dua indikator kinerja yang

dicapai melalui dua program, yaitu: (3.1.) Program Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro,

Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan, dan (3.2.)

Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan. Pencapaian target dari

masing-masing indikator kinerja tersebut dipaparkan pada tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012

Indikator Kinerja Target Realisasi %

3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

4 Rekomendasi kebijakan

4 Rekomendasi kebijakan

100,00

3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan

1 Rekomendasi kebijakan

1 Rekomendasi kebijakan

100,00

Indikator kinerja sasaran 3.1. dicapai melalui keluaran (output) dari empat

kegiatan, yakni: (a) Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung

Swasembada Beras, (b) Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk

Peningkatan Produksi Pangan, (c) Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi,

Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan, serta (d) Kajian

Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak

Penerapan Teknologi Pasca Panen. Selanjutnya, jika dilihat input dari sisi anggaran yang

mendukung keempat kegiatan yang terkait dengan sasaran 3.1 tersebut terealisir cukup

tinggi, yakni antara 90,13 – 93,57 persen dari target. Output keempat kegiatan tersebut

dapat dilihat pada tabel 6.

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

20

Tabel 6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

3.1.1. Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras

3.1.2. Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan

3.1.3 Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan

3.1.4 Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen

Selanjutnya, capaian indikator kinerja sasaran 3.2 yang dicapai melalui program

Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan, dilakukan melalui 1

(satu) kegiatan, yakni Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di

Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan. Output kegiatan yang

merupakan indikator sasaran kinerja 3.2 tersebut tersebut berupa 1 (satu) rekomendasi

kebijakan yang terkait dengan peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan,

terutama di agroekosistem lahan kering berbasis perkebunan. Data PATANAS

dimanfaatkan oleh pimpinan Kementerian Pertanian. Stakeholder kegiatan ini termasuk

juga Perguruan Tinggi, termasuk mahasiswa pascasarjana yang memanfaatkan data

PATANAS untuk tesis atau disertasi. Kegiatan PATANAS ini merupakan kegiatan utama

dan menjadi icon PSE-KP. Jumlah peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 8

orang karena data dan informasi yang dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi

kebijakan terkait peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan mencakup aspek

yang cukup luas, seperti aspek analisis usahatani, penguasaan dan pengusahaan lahan,

pendapatan rumahtangga, konsumsi, kemiskinan, dan sebagainya. Realisasi dana yang

diserap untuk kegiatan tersebut juga cukup tinggi, yakni 98,13 persen. Secara umum,

indikator kinerja sasaran tiga yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 secara umum

telah tercapai dengan baik.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

21

Sasaran 4 Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan

program pertanian dan pedesaan

Indikator kinerja sasaran empat, yakni “Jumlah rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual oleh stakeholder”, dicapai melalui program Evaluasi

Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual, dengan 1 (satu) kegiatan, yakni Evaluasi dan

Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual. Kegiatan Anjak yang target awalnya adalah

menghasilkan 2 rekomendasi kebijakan yang terkait dengan isu-isu kebijakan aktual,

hingga akhir tahun 2012 bahkan menghasilkan 9 rekomendasi atau melebihi target yang

ditetapkan, dengan topik sebagai berikut:

a. Penyusunan Outlook Komoditas Pertanian 2012-2015

b. Kinerja Produksi dan Harga Daging Sapi dan Implikasinya terhadap Kebijakan

Percepatan Pencapaian Target Sukses Kementerian Pertanian

c. Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi Perdagangan dan

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan

d. Produksi, Perdagangan dan Harga Bawang Merah

e. Mengapa harga Gula Domestik Jauh di Atas Harga Internasional?

f. Kinerja Produksi dan Harga Cabai Merah dan Implikasinya untuk Perumusan

Kebijakan Percepatan Pencapaian Target Sukses Kementan

g. Revisi dan Finalisasi Naskah Renstra Jangka Panjang 2013-2035

h. Analisis Kebijakan Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Pertanian Strategis dan

Implikasinya untuk Perumusan Kebijakan Percepatan Pencapaian Target Sukses

Kementan: Komoditas Beras

i. Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Pertanian Strategis dan Implikasinya untuk

Perumusan Kebijakan Percepatan Target Sukses Kementan : Komoditas Jagung

Pelaksanaan kegiatan Anjak tersebut bersifat khusus, yakni penugasan

penelitiannya secara ad-hoc melalui penunjukan oleh Kepala Pusat sesuai dengan isu-isu

aktual di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian yang berkembang selama tahun

2012. Peneliti yang ditugaskan dalam kegiatan Anjak tersebut disesuaikan kapabilitasnya

dengan topik penelitian yang dilakukan pada kegiatan Anjak tersebut. Realisasi dana

yang terserap untuk kegiatan ini adalah 69,41 persen dari target Pagu Rp. 351.408.000.

Berdasarkan uraian kinerja di atas bahwa realisasi sasaran yang dicapai PSE-KP

sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa secara umum seluruh sasaran yang

ditetapkan oleh PSE-KP tersebut telah dapat dicapai dengan baik. Keberhasilan

pencapaian sasaran ini disebabkan oleh pelaksanaan kegiatan dilengkapi dengan materi

penelitian, seperti proposal operasional, juklak, outline penelitian, serta kuesioner untuk

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

22

pengumpulan data primer maupun daftar data sekunder yang dibutuhkan untuk

menjawab tujuan penelitian. Namun demikian, dalam pelaksanaan kegiatan penelitian,

keberhasilan penelitian tidak terlepas dari berbagai pengaruh faktor lingkungan, baik

lingkungan eksternal maupun internal. Hambatan, kendala, dan beberapa permasalahan

yang dihadapi pada saat dilakukannya penelitian dapat mempengaruhi kinerja PSE-KP

tahun 2012.

Faktor Pendukung Keberhasilan

Beberapa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian

tersebut adalah:

a) Adanya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang dilakukan sejak tahap

perencanaan, pelaksanaan hingga tahap akhir, termasuk diseminasi hasil penelitian

sehingga ada kontrol/pengawasan dalam setiap tahapan kegiatan penelitian. Dengan

demikian bila terjadi permasalahan-permasalahan, baik di lapang maupun dalam proses

pengolahan data, dapat segera dilakukan antisipasi penanggulangannya.

b) Dukungan dan koordinasi manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan,

pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian. Sarana kegiatan

penelitian yang telah tersedia dengan baik dalam mendukung kegiatan penelitian sosial

ekonomi dan kebijakan pertanian, seperti fasilitas komputer, jaringan internet, ruangan

ber-AC, perpustakaan, sarana kendaraan, dan lain-lain.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian antara

lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara PSE-KP dengan instansi

terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti: Direktorat Jenderal, maupun instansi

di luar Kementerian Pertanian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian

Perdagangan, Asosiasi berbagai komoditas, Perguruan Tinggi, bahkan dengan instansi luar

negeri, seperti IFPRI, ACIAR, IDRC, ADB, JICA dan FAO. Hal ini memudahkan dalam

pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Hambatan dan kendala

Beberapa hambatan dan kendala terkait pelaksanaan kegiatan penelitian tahun

2012, antara lain: (1) Penumpukan kegiatan pengolahan data penelitian pada waktu

bersamaan, baik penelitian yang sumber dananya dari APBN/DIPA dan penelitian kerjasama

lainnya, sementara SDM entri data dan pengolahan data relatif terbatas; (2) Adanya revisi

penganggaran menyebabkan kegiatan penelitian menjadi terhambat dan perlu penyesuaian

terhadap perubahan anggaran tersebut; dan (3) Adanya keterlambatan peneliti dalam

menyerahkan kuesioner serta tingkat validasi data kuesioner yang bervariasi, baik kurang

akurat dalam pengisian kuesionernya atau kesalahan entri data (human error). Hal ini

menjadi salah satu faktor penghambat penulisan pelaporan kurang tepat waktu.

Permasalahan

Pada tingkat organisasi, permasalahan yang masih ditemui dalam pelaksanaan

kegiatan di PSE-KP adalah masih adanya kesenjangan kapabilitas peneliti antar jenjang

pendidikan formal maupun pengalaman masih cukup lebar. Hal ini terutama mencakup

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

23

kapabilitas dalam metodologi penelitian maupun kemampuan membuat proposal

penelitian yang baik.

Pada tingkat penelusuran data di lapang, permasalahan yang kerapkali ditemui

dalam pelaksanaan kegiatan PSE-KP adalah validitas dan kelengkapan data serta informasi

di daerah kurang baik seiring dengan adanya era otonomi daerah dan pemekaran wilayah.

Padahal penelitian sosial ekonomi pertanian disamping menggunakan data primer juga

mengandalkan data sekunder. Beberapa permasalahan yang ditemui di lapang antara lain

adalah sebagian responden (misalnya, produsen benih dan instansi) tidak bersedia untuk

mengisi kuesioner yang disiapkan, data sekunder tingkat kecamatan yang dibutuhkan

sulit diperoleh, dokumen dan informasi serta data pendukung yang dibutuhkan di lapang

tidak lengkap atau bahkan tidak tersedia di lapang. Di sisi lain, beberapa tim juga

membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memperoleh database yang valid dan

akurat.

Langkah-langkah inisiatif yang diambil

Untuk mengantisipasi permasalahan kesenjangan kapabilitas penelit, maka upaya

yang dilakukan adalah memperkuat kelompok peneliti (Kelti) sehingga keberadaan Kelti

PSE-KP dapat meningkatkan kinerja PSEKP sebagai lembaga penelitian. Selain itu, juga

perlu dilakukan pelatihan yang rutin dalam peningkatan kemampuan peneliti di bidang

pengembangan instrumen penelitian/metodologi, analisis data, dan pembuatan proposal

penelitian yang baik.

Untuk mengatasi permasalahan akurasi data dan informasi di tingkat lapangan, baik

data primer maupun sekunder, tim peneliti umumnya melakukan pencarian data-data dari

berbagai sumber/instansi lain yang terkait. Validitas dan akurasi data dan informasi sangat

penting dan memengaruhi kualitas hasil kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian. Kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian

dalam lima tahun ke depan diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi, pertimbangan

dan advokasi kebijakan dan program pembangunan pertanian bagi pengambil kebijakan

lingkup Kementerian Pertanian dan instansi lain, pelaku agribisnis dan petani yang lebih

akurat, dengan didukung data kuantitatif di tingkat petani yang paling mutakhir.

Upaya-upaya lain yang dilakukan untuk mengatasi kendala, hambatan, dan

permasalahan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: (a) Terkait dengan

penumpukan kegiatan pengolahan data pada bulan-bulan tertentu, maka proses input data

dan pengolahan data menggunakan sistem FIFO (First In First Out) sehingga tercipta

kelancaran dalam kegiatan pelayanan penelitian; dan (b) Meningkatkan akurasi dan kualitas

entri data yang lebih akurat.

Perbandingan Capaian Kinerja PSE-KP Tahun 2011 Dibandingkan dengan Tahun 2012

Berdasarkan sasaran utama dalam pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial

ekonomi dan kebijakan pertanian, capaian hasil kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi

dan kebijakan pertanian selama tahun 2012 bila dibandingkan dengan capaian hasil pada

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

24

tahun 2011 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan (Tabel 3). Total target

indikator kinerja kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian pada

tahun 2011 adalah “tersedianya 12 rekomendasi kebijakan bagi stakeholder dalam

rangka pembangunan pertanian”. Realisasi kinerja kegiatan tersebut selama periode 2011

adalah 15 rekomendasi kebijakan atau tercapai hingga 125 persen. Hal ini disebabkan

oleh adanya realokasi anggaran pada pertengahan tahun 2011 yang dialokasikan untuk

tambahan kegiatan penelitian sebanyak 3 judul penelitian, yakni tentang tentang M-KRPL

dan Diversifikasi Pangan. Dengan demikian, pada indikator kinerja “Jumlah rekomendasi

kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur

pertanian”, yang pada awal tahun 2011 ditargetkan 3 rekomendasi kebijakan, menjadi

terealisasi 6 rekomendasi kebijakan.

Pada tahun selanjutnya, sejalan dengan peningkatan anggaran kegiatan penelitian

dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian hampir dua kali lipat, maka target

keluaran/output yang diharapkan pun juga meningkat, yakni dari target 12 rekomendasi

kebijakan menjadi 21 rekomendasi kebijakan bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian. Target output untuk masing-masing indikator kinerja dapat

tercapai 100 persen, kecuali untuk output tentang “Jumlah rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual” yang semula ditargetkan 2 rekomendasi kebijakan,

bahkan tercapai hingga 9 rekomendasi kebijakan (450%). Dengan demikian, dari total 21

rekomendasi yang ditargetkan pada tahun 2012, terealisasi 28 rekomendasi kebijakan

bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian, atau mencapai 133,3 persen.

Meskipun target output yang ditetapkan meningkat hampir dua kali lipat, namun capaian

output yang berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengkajian sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian juga meningkat, dari 125 persen (2011) menjadi 133,3 persen

(2012). Hal ini tidak terlepas dari adanya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang

dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap akhir, termasuk diseminasi

hasil penelitian sehingga ada kontrol/pengawasan dalam setiap tahapan kegiatan penelitian.

Dengan demikian bila terjadi permasalahan-permasalahan, baik di lapang maupun dalam

proses pengolahan data, dapat segera dilakukan antisipasi penanggulangannya. Selain itu,

juga adanya dukungan dan koordinasi manajemen penelitian, baik aspek pelayanan

keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian terhadap

kegiatan penelitian.

Kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian ke

depan diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi, pertimbangan dan advokasi

kebijakan dan program pembangunan pertanian bagi pengambil kebijakan lingkup

Kementerian Pertanian dan instansi lain, pelaku agribisnis dan petani yang lebih akurat,

dengan didukung data kuantitatif maupun kualitatif di tingkat petani yang paling

mutakhir.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

25

Tabel 7. Perbandingan Keluaran/Output Kegiatan Utama Penelitian Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian, 2011-2012

No. Sasaran

Indikator Kinerja

2011 2012

Uraian Target Capaian % Target Capaian %

1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral

1.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian

2 Rekomendasi kebijakan

2 Rekomendasi kebijakan

100,0 4 Rekomendasi kebijakan

4 Rekomendasi kebijakan

100,0

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan

1.2.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

3 Rekomendasi kebijakan

6 Rekomendasi kebijakan1)

200,0 3 Rekomendasi kebijakan

3 Rekomendasi kebijakan

100,0

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis

2.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

1 Rekomendasi kebijakan

1 Rekomendasi kebijakan

100,0 7 Rekomendasi kebijakan

7 Rekomendasi kebijakan

100,0

3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan

3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

2 Rekomendasi kebijakan

2 Rekomendasi kebijakan

100,0 4 Rekomendasi kebijakan

4 Rekomendasi kebijakan

100,0

pertanian dan pedesaan, 2010-2014

3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan

1 Rekomendasi kebijakan

1 Rekomendasi kebijakan

100,0 1 Rekomendasi kebijakan

1 Rekomendasi kebijakan

100,0

4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan

4.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual

3 Rekomendasi kebijakan

3 Rekomendasi kebijakan

100,0 2 Rekomendasi kebijakan

9 Rekomendasi kebijakan

450,0

TOTAL REKOMENDASI 12 15 125,0 21 28 133,3

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

26

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan

baik. Anggaran PSE-KP tahun 2012 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran dan

variabel kegiatan. Variabel jenis pengeluaran dibedakan menurut belanja pegawai,

belanja barang, dan belanja modal. Sedangkan variabel kegiatan dibedakan menurut

jenis kegiatan, yakni: Kegiatan utama mencakup Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian, serta kegiatan Penunjang yang mencakup: (a) Pengelolaan gaji, honorarium,

dan tunjangan; (b) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; (c)

Pelayanan publik atau birokrasi, dan (d) Perawatan sarana.

Total pagu anggaran PSE-KP dalam DIPA TA. 2012 adalah Rp. 26.300.075.000,-

yang merupakan Rupiah Murni (RM) sebesar Rp 24.713.319.000,- dan Hibah luar negeri

sebesar Rp. 1.586.756.000,-. Perkembangan pelaksanaan keuangan Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2012 per 31 Desember 2012 secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 8 dan 9. Tampak bahwa pada realisasi serapan total anggaran PSE-KP

adalah 92,74 persen. Realisasi keuangan untuk anggaran yang berasal dari RM mencapai

92.41 persen, terdiri dari pengeluaran untuk belanja pegawai yang sudah direalisasikan

yakni Rp. 10.465.266.869,- (96,72%) dan belanja barang yang sudah direalisasikan yaitu

Rp. 11.949.910.056 (90,31%). Sedangkan untuk belanja modal sudah terealisasi sebesar

Rp. 1.998.138.154 (88,91%). Dengan demikian anggaran yang bersumber pada RM,

masih tersisa per 31 Desember 2012 adalah Rp. 1.875.187.601,- (7,59 %). Di sisi lain,

serapan total anggaran yang berasal dari Hibah luar negeri mencapai 97,81 persen, yang

terdiri dari penyerapan belanja barang Rp 1.519.989.382,- (97,77%) dan realisasi belanja

modal Rp. 32.025.000 (100%).

Perkembangan Pelaksanaan Keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian TA. 2012 per 31 Desember 2012 menunjukkan bahwa capaian fisik baru

mencapai 92.74 persen, demikian pula dengan capaian serapan keuangan juga baru

mencapai 92.74 persen (Tabel 8 dan 9). Sementara untuk kegiatan penelitian dan

pengembangan bidang sosial ekonomi, capaian kegiatannya baru terserap Rp.

5.616.007.342,- (91,19 %) dari Rp. 6.158.592.000,- anggaran yang direncanakan.

Capaian serapan tersebut karena terkendala oleh keterbatasan waktu pelaksanaan dan

adanya revisi anggaran di tengah tahun. Selanjutnya rincian keuangan dilihat menurut

penetapan sasaran pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2012,

maka rencana dan realisasi keuangan menurut sasaran dan program pada PSE-KP

tersebut dapat dilihat pada tabel 10.

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

27

Tabel 8. Perkembangan Pelaksanaan DIPA Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun Anggaran 2012, Per 31 Desember 2012

Pagu K e u a n g a n F i s i k Sisa

No. Jenis Pengeluaran Dalam DIPA Target Realisasi Target Realisasi Anggaran

( Rp. ) ( Rp. ) ( % ) ( Rp. ) ( % ) Fisik ( % ) Fisik ( % ) ( Rp. ) ( % )

1 Belanja Pegawai (RM) 10,820,538,000 10,820,538,000 100.00 10,465,266,869 96.72 100.00 96.72 355,271,131 3.28

2 Belanja Barang(RM) 13,232,039,000 13,232,039,000 100.00 11,949,910,056 90.31 100.00 90.31 1,282,128,944 9.69

3 Belanja Barang 1,554,731,000 1,554,039,000 100.00 1,519,989,382 97.77 100.00 97.77 34,741,618 2.23

(Hibah Luar Negeri)

4 Belanja Modal (RM) 2,247,498,000 2,247,498,000 100.00 1,998.138,154 88.91 100.00 88.91 249,359,846 11.09

5 Belanja Modal

32,025,000 32,025,000 100.00 32,025,000 100.00 100.00 100.00 - -

(Hibah Luar Negeri)

TOTAL (RM) 24,713,319,000 24,713,319,000 100.00 22,838,131,399 92.41 100.00 92.41 1,875,187,601 7.59

TOTAL HIBAH LUAR NEGERI 1,586,756,000 1,586,756,000 100.00 1,552,014,382 97.81 100.00 97.81 34,741,618 2.19

TOTAL 26,300,075,000 26,300,075,000 100.00 24,390,145,781 92.74 100.00 92.74 1,909,929,219 7.26

Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan PSE-KP (2012)

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

28

Tabel 9. Realisasi Anggaran Per Kegiatan Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2012

KODE

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT PAGU

TARGET

REALISASI REALISASI REALISASI %

SALDO %

BULAN INI BULAN YLL S.D BULAN INI ANGGARAN

1803. Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan 24,713,319,000 24,713,319,000 2,901,251,482

19,960,049,228

22,838,131,399

92.41

1,852,018,290 7.49

Kebijakan Pertanian

1803.002 Laporan Pengelolaan Satker 3,533,421,000 3,533,421,000 932,596,621

2,025,095,119

2,957,691,740 83.71

575,729,260 16.294

1803.009 Rumusan AlternatifKebijakan Sosial Ekonomi 6,158,592,000 6,158,592,000 614,950,850

5,001,056,492

5,616,007,342 91.19

542,584,658 8.8102

Pertanian (Base Line)

1803.013 Data Base Sosial Ekonomi Pertanian 126,890,000 126,890,000 33,261,500

56,662,750

89,924,250 70.87

36,965,750 29.132

1803994 Layanan Perkantoran 12,678,943,000 12,678,943,000 1,238,500,641

10,993,063,583

12,231,564,224 96.47

447,378,776 3.5285

001. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 10,820,538,000 10,820,538,000 908,146,678

9,557,120,195

10,465,266,873 96.72

355,271,127 3.2833

002.Peny.Opers.pemel.perkantoran 1,858,405,000 1,858,405,000 330,353,963

1,435,943,388

1,766,297,351 95.04

92,107,649 4.9563

1803995 Kendaraan Bermotor 289,500,000 289,500,000 -

279,800,000

279,800,000 96.65

9,700,000 3.3506

1803.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 1,361,780,000 1,361,780,000 62,240,000

1,088,220,429

1,150,460,429 84.48

211,319,571 15.518

1803.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 200,725,000 200,725,000 10,201,870

186,948,855

197,150,725 98.22

3,574,275 1.7807

1803.998 Gedung / Bangunan 363,468,000 363,468,000 9,500,000

329,202,000

338,702,000 93.19

24,766,000 6.8138

Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan PSE-KP (2012)

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

29

Tabel 10. Target dan Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian Menurut Sasaran dan Program

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2012

No SASARAN URAIAN

SASARAN URAIAN IKU KEGIATAN

JUMLAH PAGU

TARGET Realisasi sd Bulan ini

Rupiah % Rupiah %

1 Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangun-an pertanian

Sasaran 1: Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian

1. Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa

271,490,000

271,490,000

100.00 245,568,110

90.45

Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral; (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan

2. Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional

237,230,000

237,230,000

100.00 182,426,900

76.90

3. Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian

242,850,000

242,850,000

100.00 205,365,800

84.56

4. Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan

450,630,000

450,630,000

100.00 445,530,350

98.87

1,202,200,000

1,202,200,000

1,078,891,160

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

1. Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL

229,470,000

229,470,000

100.00 222,869,825

97.12

2. Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan

264,090,000

264,090,000

100.00 241,655,600

91.51

3. Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional

252,630,000

252,630,000

100.00 236,195,900

93.49

746,190,000

746,190,000

700,721,325

TOTAL SASARAN 1:

1,948,390,000

1,948,390,000

1,779,612,485

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

30

No SASARAN URAIAN

SASARAN URAIAN IKU KEGIATAN

JUMLAH PAGU

TARGET Realisasi sd Bulan ini

Rupiah % Rupiah %

Sasaran 2: Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

1. Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura terhadap Struktur Pasar Industri Benih Hortikultura

217,490,000

217,490,000

100.00 198,464,800

91.25

Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis

2. Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk Mendukung Implementasi Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

245,670,000

245,670,000

100.00 230,416,975

93.79

3. Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan

198,915,000

198,915,000

100.00 159,953,675

80.41

4. Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan

193,077,000

193,077,000

100.00 149,465,325

77.41

5. Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung Swasembada Pangan

197,715,000

197,715,000

100.00 195,305,873

98.78

6. Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian Mendukung Swasembada Pangan

195,035,000

195,035,000

100.00 154,374,875

79.15

7. Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Daging dan Ternak Sapi Mendukung Swasembada Pangan

197,515,000

197,515,000

100.00 172,620,500

87.40

TOTAL SASARAN 2:

1,445,417,000

1,445,417,000

1,260,602,023

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

31

No SASARAN URAIAN

SASARAN URAIAN IKU KEGIATAN

JUMLAH PAGU

TARGET Realisasi sd Bulan ini

Rupiah % Rupiah %

Sasaran 3: Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

1. Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras

300,230,000

300,230,000

100.00 279,222,300

93.00

Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 - 2014

2. Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan

242,030,000

242,030,000

100.00 226,733,250

93.68

3. Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan

250,890,000

250,890,000

100.00 223,130,550

88.94

4. Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen

258,890,000

258,890,000

100.00 247,879,150

95.75

1,052,040,000

1,052,040,000

976,965,250

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan

1. Panel Petani Nasional (Patanas): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan

498,980,000

498,980,000

503,324,375

TOTAL SASARAN 3:

1,551,020,000

1,551,020,000

1,480,289,625

Sasaran 4: Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual

Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual

351,408,000

351,408,000

100.00 243,910,009

69.41

Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

32

Anggaran keuangan pada tabel 10 tersebut merupakan anggaran yang digunakan

untuk kegiatan utama penelitian dalam mencapai sasaran yang terkait dengan tersedianya

rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian.

Total anggaran yang terkait dengan program utama Badan Litbang Pertanian yang

diselenggarakan di PSE-KP, yakni: Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi

stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian, terwujudnya jalinan kerjasama

penelitian (dalam dan luar negeri) dan terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian dalam mendukung progran pembangunan pertanian dapat dilihat secara

lengkap pada tabel 11.

Tabel 11. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang Pertanian Dengan

Anggaran Menurut Sasaran pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

2012

Kode Program

Program Utama Badan Litbang Pertanian

Pagu Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp) Persentase

(%)

09 Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian

6,158,592,000

5,616,007,342

91.19

09 Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)

122.696.000 108.464.100 88.40

05 Terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam mendukung progran pembangunan pertanian

1.377.737.000 1.023.698.936 74.30

Di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian tahun 2012 hanya diperoleh dari penerimaan umum, yakni Rp

40.142.783,- sedangkan PNBP dari penerimaan fungsional tidak ada (Tabel 12). Hal ini

disebabkan keluaran kegiatan penelitian PSE-KP tidak bersifat teknis, namun berupa

rekomendasi kebijakan yang bersifat intangible dan ditujukan bagi stakeholder/pemangku

kepentingan utama, yakni pimpinan Kementerian Pertanian. Selain itu, aset PSE-KP yang

dapat menjadi sumber penerimaan PNBP juga terbatas.

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi

penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumber-

daya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum

sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu

standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

33

Tabel 12. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2012

PERKIRAAN PENERIMAAN PENYETORAN

KODE MAK

URAIAN MAK TARGET S/D bulan

S/D bulan

PENERIMAAN lalu bulan ini Jumlah Lalu bulan ini Jumlah

2 3 4 5 6 7 8 9

PENERIMAAN UMUM

423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 0 4,066,176 2,041,176 6,107,352 4,066,176 2,041,176 6,107,352

423129 Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Dihapuskan 0 21,500,000 0 21,500,000 21,500,000 0 21,500,000

423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 0 0 0 0 0 0 0

423752 Penerimaan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pek.Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0

423911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 0 431 0 431 431 0 431

423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL 0 0 0 0 0 0 0

423922 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Negara 12,535,000 0 12,535,000 12,535,000 0 12,535,000

Jumlah Penerimaan Umum 0 38,101,607 2,041,176 40,142,783 38,101,607 2,041,176 40,142,783

Penerimaan Fungsional

423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, 0 0 0 0 0 0 0

Pelatihan, Teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan

DJBC

Jumlah Penerimaan Fungsional 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah Umum + Fungsional -

38,101,607

2,041,176 40,142,783

38,101,607

2,041,176

40,142,783

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

34

IV. PENUTUP

Penilaian kinerja PSE-KP pada tahun 2012 mengacu pada IKU PSE-KP 2012 dan

Renstra PSE-KP Tahun 2010–2014 yang sesuai dengan platform pembangunan pertanian.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan

bahwa kinerja PSE-KP T.A. 2012 cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari pencapaian indikator

kinerja kegiatan penelitian PSE-KP tahun 2012, terutama indikator masukan (input) dan

keluaran/output, yang umumnya berupa rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian

dan telah terealisir sesuai dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kegiatan yang direncanakan telah dapat dilaksanakan dengan baik.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2012, pada dasarnya

didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang

baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian,

keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan

permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di

tengah dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan

secara bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara

ketersediaan SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat di

atasi dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja.

Agar penelitian PSE-KP dapat dimanfaatkan oleh stakeholders, maka dalam proses

merancang penelitian selalu dilakukan koordinasi dengan dengan Ditjen Teknis Lingkup

Departemen Pertanian. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk sinkronisasi topik

penelitian/pengkajian, dengan demikian keluaran penelitian/pengkajian PSE-KP lebih

sesuai dengan kebutuhan penggunanya, terutama bagi pengambil kebijakan.

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

LAMPIRAN 10.6 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

1. Nama Organisasi : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

Kementerian Pertanian 2. Tugas :

Melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. 3. Fungsi :

a. perumusan program analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian;

b. pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan di bidang pertanian;

c. pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan di bidang pertanian; d. pemberian pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian; e. pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil analisis dan pengkajian

serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; f. evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian. 4. Indikator Kinerja Utama

No

Sasaran

Indikator Kinerja Utama

Sumber Data

1.

Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian

Jumlah rekomendasi kebijakan tentang:

a. penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian

b. pengelolaan sumberdaya

c. pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

d. pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

e. makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

f. dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan

g. isu-isu kebijakan aktual

Bappenas, Eselon I lingkup Kemtan, Eselon II lingkup Badan Litbang Pertanian, Laporan Hasil Penelitian PSE-KP

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

Unit Kerja : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian

Tahun : 2012

Target(3)

1 Tersedianya rekomendasi a Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan 4 rekomendasi kebijakan

kebijakan pertanian bagi stakeholder perlindungan usaha pertanian

dalam rangka pembangunan pertanian b Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya 3 rekomendasi kebijakan

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

c Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan 7 rekomendasi kebijakan

kelembagaan dan peraturan mendorong iklum usaha yang kondusif

d Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang 4 rekomendasi kebijakan

mendorong pertumbuhan sektor pertanian

e Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan 1 rekomendasi kebijakan

ekonomi pertanian & perdesaan

f Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual 2 rekomendasi kebijakan

2 Terwujudnya jalinan kerjasama Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) 8 kerjasama penelitian

penelitian

3 Terpublikasikannya hasil analisis sosial Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) 18 penerbitan publikasi

ekonomi dan kebijakan dalam cetak dan website

mendukung program pembangunan

pertanian

Jumlah Anggaran

Kegiatan Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian : Rp. 26.300.075.000

Kepala Badan Litbang Pertanian Kepala Pusat

Dr. Haryono Dr. Handewi Purwati Saliem

NIP. 19560516 198103 1 002 NIP. 19570604 198103 2 001

Bogor, Januari 2012

PENETAPAN KINERJA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja(1) (2)

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

Unit Kerja : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian

Tahun : 2012

Target(3)

1 Tersedianya rekomendasi a Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan 2 rekomendasi kebijakan

kebijakan pertanian bagi stakeholder perlindungan usaha pertanian

dalam rangka pembangunan pertanian b Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya 2 rekomendasi kebijakan

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

c Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan 2 rekomendasi kebijakan

kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

d Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang 2 rekomendasi kebijakan

mendorong pertumbuhan sektor pertanian

e Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan 1 rekomendasi kebijakan

ekonomi pertanian & perdesaan

f Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual 3 rekomendasi kebijakan

2 Terwujudnya jalinan kerjasama Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) 8 kerjasama penelitian

penelitian

3 Terpublikasikannya hasil analisis sosial Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) 18 penerbitan publikasi

ekonomi dan kebijakan dalam cetak dan website

mendukung program pembangunan

pertanian

Bogor, Agustus 2011

Kepala Badan Litbang Pertanian Kepala Pusat

Dr. Haryono Dr. Handewi Purwati Saliem

NIP. 19560516 198103 1 002 NIP. 19570604 198103 2 001

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja(1) (2)

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

No. Sasaran Strategis Rencana Tingkat Capaian (Target) RealisasiPresentase

RealisasiKeterangan

Tersedianya rekomendasi kebijakan

pertanian bagi stakeholder dalam

rangka pembangunan pertanian:1 Terwujudnya sistem pengetahuan, data

dan informasi serta analisis yang

berkaitan dengan: (a) Kebijakan

ekonomi makro dan perdagangan

multilateral, regional dan bilateral

A Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian

4 rekomendasi kebijakan 4 rekomendasi kebijakan 100%

(b) Pengelolaan sosial ekonomi

sumberdaya pertanian, ketahanan

pangan dan pengentasan kemiskinan

B Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian

dan pembangunan infrastruktur pertanian

3 rekomendasi kebijakan 3 rekomendasi kebijakan 200%

2 Terciptanya beberapa model

kelembagaan penerapan teknologi dan

agribisnis

C Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

7 rekomendasi kebijakan 7 rekomendasi kebijakan 100%

3 D Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian

4 rekomendasi kebijakan 4 rekomendasi kebijakan 100%

E Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi

pertanian dan perdesaan

1 rekomendasi kebijakan 1 rekomendasi kebijakan 100%

4 Terciptanya beberapa paket alternatif

rekomendasi kebijakan dan program

pertanian dan pedesaan

F Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual 2 rekomendasi kebijakan 9 rekomendasi kebijakan 450%

5 Terwujudnya jalinan kerjasama

penelitian8 kerjasama penelitian 8 kerjasama penelitian 100%

6a Laporan Penguatan dan Pengelolaan Satker 13 Laporan 13 Laporan 100%

b Database Sosial Ekonomi Pertanian 1 Laporan 1 Laporan 100%c Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100%d Kendaraan Bermotor 3 unit 3 unit 100%e Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 138 unit 138 unit 100%f Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 157 unit 157 unit 100%g Gedung/Bangunan 798 m2 625 m2 90,57%

7 Terpublikasikannya hasil analisis sosial

ekonomi dan kebijakan dalam

mendukung program pembangunan

pertanian

18 penerbitan publikasi cetak dan

website

18 penerbitan publikasi cetak dan

website100%

133%

Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)

Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)

JUMLAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 21 28

Terwujudnya kapasitas dan

profesionalisme sumberdaya manusia,

kualitas dan ketersediaan

sarana/prasarana (manajemen kantor)

Lampiran 4.

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

TAHUN 2012

INSTANSI: PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

Indikator Sasaran

Terwujudnya proyeksi permintaan dan

penawaran komoditas pertanian utama

dan indikator pembangunan pertanian

dan pedesaan, 2010-2014

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

Lampiran 5. Daftar Kondisi Barang Inventaris Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2012

No. Nama Barang Jumlah Kondisi

B R RS

I. BARANG TIDAK BERGERAK

1. Tanah Bangunan Rumah Negara Gol.II 1 (1,558 M²) 1 0 0 2. Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 (3,845 M²) 1 0 0

Jumlah 2 (5,403 M²) 2 0 0 3. Bangunan Gedung Kantor Permanen 2 (3,266 M²) 2 0 0

4. Rumah Negara Gol. II, Type C dan D 4 (240 M²) 4 0 0

Jumlah 6 (3,506 M²) 6 0 0

Total 8 (8,909 M²) 8 0 0

II BARANG BERGERAK

5. Mini Bus (penumpang 14 orang kebawah) 11 11 0 0

6. Sepeda Motor 9 8 1 0 7. Auto Lift 1 1 0 0

8. Tripood 3 3 0 0 9. Tes Generator 3 3 0 0

10. Mesin Ketik Manual Portable (11-13 inch) 7 7 0 0 11. Mesin Ketik Manual (18- 27 inch) 7 7 0 0

12. Lemari Besi/Metal 79 79 0 0

13. Lemari Kayu 32 32 0 0 14. Rak Besi/Metal 12 12 0 0

15. Rak Kayu 49 49 0 0 16. Filing Kabinet Besi 137 137 0 0

17. Brandkas 7 7 0 0

18. Meja Kerja Kayu 213 208 5 0 19. Meja Komputer 7 7 0 0

20. Kursi Besi/Metal 639 624 15 0 21. Sice/Sofa 21 21 0 0

22. Meja Rapat 47 45 2 0 23. Jam Elektronik 7 7 0 0

24. A.C. Split 73 70 3 0

25. Televisi 2 2 0 0 26. Video Cassette 1 1 0 0

27. Tape Recorder 4 4 0 0 28. Finger Print 5 4 1 0

29. Wireless Transmision System 2 2 0 0

30. Router 2 2 0 0 31. Papan Visual 1 1 0 0

32. Power Amplifier 1 1 0 0 33. Amplifier 2 2 0 0

34. Equalizer 1 1 0 0

35. Loudspeaker 10 10 0 0 36. Mic Confrence System 23 23 0 0

37. Audio Mixing 36 36 0 0 38. UPS 2 1 1 0

39. Tustel 1 1 0 0 40. Camera Digital 6 6 0 0

41. Camera Film 2 2 0 0

42. Wireless Speaker TOA 4 4 0 0

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin_PSEKP_ 2012.pdf · ii KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat

No. Nama Barang Jumlah Kondisi

B R RS

43. Handycam 1 1 0 0 44. Wireles Speaker 4 4 0 0

45. Blitzer 1 1 0 0 46. Power Suplly 1 1 0 0

47. Lensa Kamera 4 4 0 0

48. Layar Film OHP 5 5 0 0 49. Facsimile 3 3 0 0

50. P.C. Unit (komputer) 194 174 30 0 51. Note Book/Lap Top 36 33 3 0

52. Printer 111 94 7 0

53. Scanner 5 5 0 0 54. Server 3 2 1 0

55. Mesin Jilid 1 1 0 0 56. Mesin Press 1 1 0 0

57. LCD (Infocus) 6 6 0 0 58. PABX 1 1 0 0

59. Handy Talky (HT) 4 4 0 0

60. Pesawat Telpon Extension 40 40 0 0 61. External 11 11 0 0

62. Mesin Potong Rumput 1 1 0 0 63. Megaphone 1 1 0 0

64. Alat Pemotong Kertas 1 1 0 0

65. Penangkal Petir 1 1 0 0 66. Vacuum Cleaner 1 1 0 0

67. Voice Recorder 8 8 0 0 68. CCTV 4 4 0 0

69. Software 2 2 0 0

Sumber: Subag. Keuangan dan Perlengkapan, PSE-KP (2012)