5
Fisiologi pendengaran Auricula menyalurkan gelombang suara ke Meatus Acusticus Externa ketika gelombang suara mengenai membran timpani gelombang suara tersebut menyebabkan membran timpani  bergetar , getaran diteruskan ke malleus , incus , stapes setelah itu diteruskan ke oval window 20x lebih sering dibanding di membran timpani , pergerakan pada os stapes ke oval window mempersiapkan gelombang tekanan cairn di perilimfe gelombang tekanan di transmisikan dan skala vestibuli ke skala timpani gelombang tekanan diteruskan melewati peerilimfe skala vestibulum lalu vestibular membran , endolympe di ductus cochlearis , lalu basilar membran  bergetar memindahkan sel rambut melawan membran tetoric , pemb engkokan stereocilia dan akhirnya ke impuls syaraf pada neuron orde pada serat syaraf cochlear mempresepsikan suara lalu ke ganglion syaraf , menu!u syaraf cochlear ke lateral menicus menu!u inferior coliculus medial geniculata nucleus ke lobus temporal "#ortora, 20$

Laporan Anggita Blok 11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Anggita Blok 11

8/17/2019 Laporan Anggita Blok 11

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-anggita-blok-11 1/5

Fisiologi pendengaran

Auricula menyalurkan gelombang suara ke Meatus Acusticus Externa ketika gelombang

suara mengenai membran timpani gelombang suara tersebut menyebabkan membran timpani

 bergetar , getaran diteruskan ke malleus , incus , stapes setelah itu diteruskan ke oval window

20x lebih sering dibanding di membran timpani , pergerakan pada os stapes ke oval window

mempersiapkan gelombang tekanan cairn di perilimfe gelombang tekanan di transmisikan

dan skala vestibuli ke skala timpani gelombang tekanan diteruskan melewati peerilimfe skala

vestibulum lalu vestibular membran , endolympe di ductus cochlearis , lalu basilar membran

 bergetar memindahkan sel rambut melawan membran tetoric , pembengkokan stereocilia dan

akhirnya ke impuls syaraf pada neuron orde pada serat syaraf cochlear mempresepsikan

suara lalu ke ganglion syaraf , menu!u syaraf cochlear ke lateral menicus menu!u inferior

coliculus medial geniculata nucleus ke lobus temporal

"#ortora, 20$

Page 2: Laporan Anggita Blok 11

8/17/2019 Laporan Anggita Blok 11

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-anggita-blok-11 2/5

%tep

& 'ttorea

2& 'talgia

(& %ekret

%tep 2

& Anatomi , fisiologi dan histologi organ yang terkait )

2& Mengapa anak tersebut mengalami pengeluaran cairan dari telinganya *

(& +agaimana interpretasi dari cairan tersebut *

& Mengapa setelah cairan keluar rasa nyerinya menghilang *

-& Apa hubungan ./ dengan riwayat penyakit sekarang *

1& Apa hubungan usia dengan keluhan *

& Apa diagnosis yang memungkinkan *

%tep -

& 3ambaran stadium otitis media

2& +agaimana mekanisme nyeri

(& +agaimana interpretasi hasil dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun!ang

& 4ideo dari miringotomi

-& +agaimana cara pemeriksaan penun!ang

1& 3e!ala klinis dan tatalaksanaan dari diagnosis banding dan komplikasi tersebut

Page 3: Laporan Anggita Blok 11

8/17/2019 Laporan Anggita Blok 11

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-anggita-blok-11 3/5

%tep

3ambaran stadium otitis media

%tadium oklusi tuba eusthacii

#erdapat sumbatan tuba eustachius ditandai retraksi membran timpani akibat ter!adinya

tekanan intratimpani negatif didalam telinga tengah , dengan adanya absorpsi udara , retraksi

membran timpani ter!adi dan posisi malleus men!adi lebih hori5ontal , edema yang ter!adi

 pada tuba eusthacius !uga menyebabkan tersumbat selain retraksi membran timpani kadang

tetap normal dan tidak ada kelainan atau hanya berwarna keruh pucat

%tadium hiperemis

%tadium ini ter!adi pelebaran pembuluh darah di membran timpani yang ditandai dengan

adanya membran timpani mengalami hiperemis , edema mukosa dan adanya sekret eksudat

serosa yang sulit terlihat & %tadium ini merupakan tanda infeksi bakteri yang menyebabkan

 pasien mengeluhkan otalgia , telinga rasa penuh dan demam & endengaran mungkin masih

normal atau ter!adi gangguan ringan , tergantung dari cepatnya proses hiperemis & 6al ini

ter!adi karena terdapat tekanan udara yang meningkat di kavum timpani , ge!ala ge!ala

 berkisar antara dua belas sampai dengan hari

Page 4: Laporan Anggita Blok 11

8/17/2019 Laporan Anggita Blok 11

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-anggita-blok-11 4/5

%tadium supurasi

%tadium ini ditandai dengan terbentuknya eksudat purulen atau nanah ditelinga tengah dan

 !uga di sel sel mastoid& %elain itu edema pada mukosa telinga tengah !uga makin hebat dan

sel epitel superficial hancur & #erbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpanimenyebabkan membran timpani menon!ol atau bulging ke arah liang telinga luar

asien akan tampak sangat sakit , nadi dan suhu meningkat serta rasa nyeri ditelinga

 bertambah hebat & asien selalu gelisah dan tidak dapat tidur nyenyak , pendengaran

gangguan konduktif pada bayi demam tinggi disertai muntah dan ke!ang

%tadium peforasi

%tadium ini ditandai dengan ruptur membran timpani sehingga sekret berupa nanah yang

 !umlahnya banyak akan mengalir dari telingan tengah ke liang telinga luar , terkadang

 pengeluaran sekret bersifat pulsasi atau berdenyut

%etelah nanah keluar akan berubah men!adi lebih tenang dan suhu tubuh menurun dan dapat

tertidur nyenyak

7ika membran timpani tetap perforasi dan pengeluaran sekret atau nanah tetap berlangsung

melebihi tiga minggu , maka keadaan ini disebut otitis media supuratif subakut, !ika dua

keadaan tersebut berlangsung selama lebih satu setengah sampai dua bulan maka keadaan ini

disebut otitis media supuratif kronik 

Page 5: Laporan Anggita Blok 11

8/17/2019 Laporan Anggita Blok 11

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-anggita-blok-11 5/5

%tadium resolusi

8eadaan ini merupakan stadium akhir 'MA diawali berkurangnya dan berhenti otore &

/itandai dengan membran timpani berangsur normal hingga perforasi membran timpani

menutup kembali dan sekret purulen akan berkurang dan akhirnya kering& endengaran

kembali normal &

%tadium ini akan berlangsung membaik tanpa pengobatan !ika membran timpani masih utuh ,

daya tuhun baik , virulensi kumannnya rendah &

#er!adi kegagalan pada stadium ini berupa perforasi membran timpani menetap dengan sekret

yang keluar secara terus menerus atau hilang timbul