11
Jawaban 1. Epidemiologi Bronkitis, Tb Paru dan Pneumonia Bronkitis Di Amerika Serikat, menurut National Center for Health Statistics, kira-kira ada 14 juta orang menderita bronkitis. Lebih dari 12 juta orang menderita bronkitis akut pada tahun 1994, sama dengan 5% populasi Amerika Serikat. Di dunia bronkitis merupakan masalah dunia. Frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita. Data epidemiologis di Indonesia sangat minim. Tuberkulosis Paru Epidemiologi Global TB dianggap sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena lebih kurang 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh mikobakterium TB. Sebagain besar dari kasus TB ini (95 %) dan kematiannya (98 %) terjadi dinegara-negara yang sedang berkembang. Diantara mereka 75 % berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun. Karena penduduk yang padat dan tingginya pravelensi maka lebih dari 65 % dari kasus-kasus TB yang baru dan kematian yang muncul terjadi di Asia. Alasan utama munculnya atau meningkatnya beban TB global adalah : 1.Kemiskinan pada berbagai penduduk (baik di Negara berkembang maupun di Negara maju) 2.Perubahan demografik (meningkatnya jumlah penduduk dunia, perubahan struktur usia yang masih hidup) 3.Kurangnya biaya untuk obat, saran diagnostic dan pengawasan kasus TB

Laporan Batuk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

batuk

Citation preview

Page 1: Laporan Batuk

Jawaban 1. Epidemiologi Bronkitis, Tb Paru dan Pneumonia

Bronkitis

Di Amerika Serikat, menurut National Center for Health Statistics, kira-kira

ada 14 juta orang menderita bronkitis. Lebih dari 12 juta orang menderita

bronkitis akut pada tahun 1994, sama dengan 5% populasi Amerika Serikat.

Di dunia bronkitis merupakan masalah dunia. Frekuensi bronkitis lebih

banyak pada populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan

industri. Bronkitis lebih banyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita.

Data epidemiologis di Indonesia sangat minim.

Tuberkulosis Paru

Epidemiologi Global

TB dianggap sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena lebih

kurang 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh mikobakterium TB. Sebagain besar

dari kasus TB ini (95 %) dan kematiannya (98 %) terjadi dinegara-negara

yang sedang berkembang. Diantara mereka 75 % berada pada usia produktif

yaitu 20-49 tahun. Karena penduduk yang padat dan tingginya pravelensi

maka lebih dari 65 % dari kasus-kasus TB yang baru dan kematian yang

muncul terjadi di Asia. Alasan utama munculnya atau meningkatnya beban TB

global adalah :

1.Kemiskinan pada berbagai penduduk (baik di Negara berkembang maupun

di Negara maju)

2.Perubahan demografik (meningkatnya jumlah penduduk dunia, perubahan

struktur usia yang masih hidup)

3.Kurangnya biaya untuk obat, saran diagnostic dan pengawasan kasus TB

Page 2: Laporan Batuk

4.Adanya epidemic HIV terutama di Asia dan Afrika

Epidemiologi TB di Indonesia

Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke -3 tertinggi di dunia setelah

Cina dan India. TB di Indonesia sebagai penyebab kematian tertinggi. Jumlah

penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap

menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu

penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang

meninggal akibat TBC di Indonesia.

Prevalensi nasional terakhir TB paru diperkirakan 0,24 %. Sampai sekarang

angka kejadian TB di Indonesia relatif terlepas dari angka pandemi infeksi

HIV karena masih relatif rendahnya infeksi HIV, tapi hal ini mungkin akan

berubah dimasa datang karena semakin terlihat meningkatnya laporan infeksi

HIV dari tahun ketahun.

Pneumonia

Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya

tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju seperti AS, Kanada

dan negara-negara Eropah. Di AS misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus

pneumonia per tahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia,

pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan

tuberkulosis.

Pneumonia Penyakit saluran napas yang menyebabkan kematain dan

kecacatan yang tinggi di seluruh dunia. Kejadian PN di ICU lebih sering daripada PN

di ruangan umum, yaitu dijumpai pada hamper 25% dari semua infeksi di ICU, dan

Page 3: Laporan Batuk

90% terjadi pada saat ventilasi mekanik. PBV didapat pada 9-27% dari pasien yang

diintubasi. Resiko PBV teringgi pada saat awl masuk ke ICU. Pneumonia dapat

terjadi pada orang normal tanpa kelaianan imunitas yang jelas. Pneumonia semakin

sering dijumpai pada orang lanjut usia (lansia) dan sering terjadi pada penyakit paru

obstruksi kronik (PPOK). Juga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit lain seperi

DM. payah jantung, penyakit arteri koroner, keganasan, insufisiensi renal, penyakit

syaraf kronik, dan penyakit hati kronik.

2. Etiologi Bronkitis, TB Paru dan Pneumonia

Bronkitis

Penyebab bronchitis sampai sekarang masih belum diketahui dengan

jelas. Pada kenyataannya kasus-kasus bronchitis dapat timbul secara

congenital maupun didapat.

a.Kelainan congenital

Dalam hal ini bronchitis terjadi sejak dalam kandungan. Factor genetic

atau factor pertumbuhan dan factor perkembangan fetus memegang peran

penting. Bronchitis yang timbul congenital ini mempunyai ciri sebagai

berikut :

- Bronchitis mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau

kedua paru.

- Bronchitis kongenital sering menyertai penyakit-penyakit kongenital

lainya, misalnya : mucoviscidosis (cystic pulmonary fibrosis), sindrom

kartagener (bronkiektasis konginetal, sinusitis paranasal dan situs

inversus), hipo atau agamaglobalinemia, bronkiektasis pada anak kembar

satu telur (anak yang satu dengan bronkiektasis, ternyata saudara

Page 4: Laporan Batuk

kembarnya juga menderita bronkiektasis ), bronkiektasis sering bersamaan

dengan kelainan congenital berikut : tidak adanya tulang rawan bronkus,

penyakit jantung bawaan, kifoskoliasis konginetal.

b. Kelainan didapat

Kelainan didapat merupakan akibat proses berikut :

- Infeksi

Bronchitis sering terjadi sesudah seseorang menderita pneumonia yang

sering kambuh dan berlangsung lama, pneumonia ini merupakan

komplikasi pertusis maupun influenza yang diderita semasa anak,

tuberculosis paru dan sebagainya.

- Obstruksi bronkus

Obstruksi bronkus yang dimaksud disini dapat disebabkan oleh berbagai

macam sebab : korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar

terhadap bronkus.

Tuberkulosis Paru

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium tuberculosis. TBC terutama menyerang paru-paru sebagai

tempat infeksi primer. Selain itu, TBC dapat juga menyerang kulit, kelenjar

limfe, tulang, dan selaput otak. TBC menular melalui droplet infeksius yang

terinhalasi oleh orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui

susu. Pada keadaan yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah

Mycobacterium bovis.

Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap

asam pada pewarnaan (Basil Tahan Asam). Kuman TB cepat mati dengan

Page 5: Laporan Batuk

sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat

yang gelap dan lembek. Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat dorman

selama beberapa tahun. Kuman dapat disebarkan dari penderita TB BTA

positif kepada orang yang berada disekitarnya, terutama yang kontak erat.

TBC merupakan penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TBC

dapat menularkan penyakit kepada 10 orang di sekitarnya. Menurut perkiraan

WHO, 1/3 penduduk dunia saat ini telah terinfeksi M. tuberculosis. Kabar

baiknya adalah orang yang terinfeksi M. tuberculosis tidak selalu menderita

penyakit TBC. Dalam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan untuk

membatasi infeksi sehingga tidak bermanifestasi menjadi penyakit TBC.

Pneumonia

Pada masa sekarang terjadi perubahan pola mikroorganisme penyebab ISNBA

(Infeksi Saluran Napas Bawah Akut) akibat adanya perubahan keadaan pasien

seperti gangguan kekebalan dan penyakit kronik, polusi lingkungan, dan

penggunaan antibiotik yang tidak tepat hingga menimbulkan perubahan

karakteristik pada kuman. Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai

tipe dari pneumonia, dan hal ini berdampak kepada obat yang akan di berikan.

Mikroorganisme penyebab yang tersering adalah bakteri, yang jenisnya

berbeda antar Negara, antara suatu daerah dengan daerah yang lain pada suatu

Negara, diluar RS dan didalam RS. Karena itu perlu diketahui dengan baik

pola kuman di suatu tempat. Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi antara

lain :

a. Bakteri

Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positif atau

gram-negatif seperti : Steptococcus pneumoniae (pneumokokus),

Page 6: Laporan Batuk

Streptococcus piogenes, Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae,

Legionella, hemophilus influenzae.

b. Virus

Influenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus,

chicken- pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks,

Virus sinial pernapasan, hantavirus.

c. Fungi

Aspergilus, Fikomisetes, Blastomises dermatitidis, histoplasma kapsulatum.

Selain disebabkan oleh infeksi, pneumonia juga bisa di sebabkan oleh bahan-

bahan

lain/noninfeksi :

1. Pneumonia Lipid : Disebabkan karena aspirasi minyak mineral

2. Pneumonia Kimiawi : Inhalasi bahan-bahan organik dan anorganik atau uap

kimia seperti berillium

3. Extrinsik allergic alveolitis : Inhalasi bahan debu yang mengandung alergen

seperti spora aktinomisetes termofilik yang terdapat pada ampas debu di

pabrik gula

4. Pneumonia karena obat : Nitofurantoin, busulfan, metotreksat

5. Pneumonia karena radiasi

6. Pneumonia dengan penyebab tak jelas.

Etiologi Pneumonia Komunitas

Page 7: Laporan Batuk

Pneumonia komunitas banyak disebabkan oleh bakteri gram positif

(pneumonia tipik) dan dapat disebabkan juga oleh bakteri atipik (pneumonia atipik).

Seperti : Klebsiella pneumoniae, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus viridans,

Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus haemoliticus,

Enterobacter, dan Pseudomonas spp.

Etiologi pneumonia nosokomial

Bakteri adalah penyebab yang tersering dari PNO. Jenis kuman penyebab

ditentukan oleh berbagai faktor antara lain berdasarkan imunitas pasien, tempat dan

cara pasien terinfeksi. Kuman penyebab PNO sering berbeda jenisnya antara di

ruangan biasa dengan ruangan perawatan intensif (ICU): infeksi melalui slang infus

sering berupa Staphylococcus aureus sedangkan melalui ventilator Ps. aeruginosa dan

Enterobacter. PNO bakteril dapat dibagi atas PNI onset awal dalam waktu kurang dari

3 hari yang sering pula didapat di luar RS, biasanya disebabkan oleh Streptococcus

pneumonia (510%). M. catarr-halis (< 5%) dan H. influenza. PNO onset lanjut bila

lebih dari 3 hari, Sering disebabkan oleh kuman Gr() aerob (60%) berupa K.

Pneumonia. Entcrobacter spp, Serratia spp. P. aeruginosa: atau S. aureus ( 2025%).

Kelompok kedua ini biasanya merupakan kuman yang resisten terhadap antibiotika.

Kuman anaerob dapat ditemukan pada kedua kelompok (35%)(2) Akhir-akhir ini

sejumlah kuman baru/oportunis telah menimbulkaninfeksi pada pasien dengan

kekebalan tubuh yang rendah, misalnya Legionella, Chlamydia, Trachomatis, TB, M

atypical, berbagai

jenis jamur ( C. Albicans,Aspergillus fumigitus) dan virus.

3. Penyakit paru yang menimbulkan batuk berdahak :

o TUBERKULOSIS (TBC)

Gejala : Batuk berdahak > 3 minggu, Batuk Berdarah, Demam khususnya

siang / sore hari, Anoreksia, Keringat malam

Page 8: Laporan Batuk

o BRONKITIS

Gejala : Batuk disertai demam dan dahak berwana kuning, Bila Kronik

Batuk berdahak disertai sesak napas selama beberapa bulan / tahun

o PNEUMONIA

Gejala : Batuk berdahak kental dan kuning, Sakit dada, Demam tinggi

o Kanker Paru

Gejala : Batuk, Berat badan menurun, Sakit dada, Sesak napas, Batuk

berdarah, Mudah lelah

o Abses paru

Batuk : purulen dan berbau busuk ; mungkin berdarah

Gejala : sakit demam

o Asma

Batuk : kental dan mukoid

Gejala ; mengi dan dispnea episodik. Sering ada riwayat alergi

BATUK

Batuk merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai

rangasangan di saluran napas. Refleks batuk ini berguna untuk membersihkan saluran

napas. Rangsangan yang memicu batuk dapat berasal dari lendir di saluran napas,

Page 9: Laporan Batuk

makanan, debu, asap, dll. Disamping itu, batuk juga bisa terjadi karena gejala dari

suatu penyakit tertentu.

Secara umum, batuk dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu batuk kering dan batuk

berdahak.

1.Batuk kering atau batuk tidak berdahak (batuk tidak produktif).

Penderita merasakan kering, gatal dan perih pada bagian tenggorokan.

Biasanya terjadi karena alergi, debu, asap, dll. Pengobatan pada batuk kering

dilakukan untuk menurunkan sensitifitas pusat batuk di SSP terhadap rangsangan

reseptor batuk di saluran napas. Dengan demikian timbulnya batuk dapat lebih

ditekan. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan, menghindari terganggunya

tidur dan kemungkinan lain yang berbahaya bagi pasien. (seperti batuk berdarah,

dll). Penekanan refleks batuk ini dapat dilakukan oleh obat batuk kering yang

mengandung antitusif.

2.Batuk berdahak (batuk produktif).

Penderita akan mengeluarkan dahak atau lendir saat batuk disertai kesulitan

bernapas dan sesak , dahak yang tidak dikeluarkan akan terus merangsang

reseptor batuk di saluran napas. Karena itu, pengobatan batuk berdahak dilakukan

untuk mengeluarkan dahaknya. Pengeluaran dahak dapat dibantu dengan

menggunakan obat batuk yang mengandung mukolitik ataupun ekspektoran.

Mukolitik berfungsi untuk memecahkan lendir yang kental sehingga lebih mudah

dikeluarkan. Sementara ekspektoran berfungsi merangsang batuk agar dapat

mengeluarkan dahak.

Warna dahak pada batuk dan jenis penyakitnya :

• Dahak berwarna putih disebabkan oleh infeksi virus.

Page 10: Laporan Batuk

• Dahak berwarna kuning atau hijau terutama jika disertai demam umumnya

menunjukkan adanya infeksi bakteri, seperti bronchitis. Sebaiknya segera

memeriksakan diri ke dokter, karena pada kondisi ini umumnya memerlukan

penggunaan antibiotik.

• Dahak berdarah atau berwarna gelap menunjukkan ada penyakit serius di tubuh

seperti kanker atau tuberculosis. Perlu penanganan dokter.

Berdasarkan periode :

- Batuk akut : penyebab paling sering adalah penyakit infeksi URTI karena

virus (salesma). 85 % penderita salesma mengalami batuk pada 2 hari

pertama, dan 25% dari kelompok ini tetap mengalami batuk sampai 2

minggu kemudian. Penyebab lain batuk akut adalah sinusitis. Karena

bakteri, rintis karena alergi, iritasi udara lingkungan seperti asap rokok,

dan debu. Bronkitis akut, asma, dan eksaserbasi batuk kronik juga

penyebab batuk akut.

- Batuk kronik : batuk yang telah berlangsung selama lebih dari 3 minggu.

Batuk kronik dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, asma, refluks

gastroesofageal, dan bronchitis kronik (90%). Refleks batuk bersifat

involunter, tetapi upaya batuk dapat dilakukan dengan sengaja sehingga

bersifat volunteer. Refleks batuk dimulai dari reseptor perifer di hidung,

kanalis auditorius, nasofaring, laring, trakea, bronkus intrapulmonary, dan

pleura, kemudian diteruskan ke pusat rangsang batuk di medulla oblongata

Patofisiologi Batuk Berdahak

Page 11: Laporan Batuk

Infeksi ataupun iritasi pada saluran nafas akan menyebabkan hipersekresi mukus

pada saluran napas besar, hipertropi kelenjar submukosa pada trakea dan bronki.

Ditandai juga dengan peningkatan sekresi sel goblet di saluran napas kecil, bronki

dan bronkiole, menyebabkan produksi mukus berlebihan, sehingga akan

memproduksi sputum yang berlebihan. Kondisi ini kemudian mengaktifkan rangsang

batuk dengan tujuan untuk mengeluarkan benda asing yang telah mengiritasi saluran

nafas. Jadi batuk berdahak terjadi reaksi pertahanan tubuh.