Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SGS INDONESIA (Associated Documents)
Number: LVL_Ia
Version Date: 1 July 2015
Page: 1 of 64
PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14
www.sgs.co.id
LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
No Project : ID/JKT-2953
Nama Pemegang Izin : PT. Indo Furnitama Raya
Alamat : Desa Gerongan, Kecamatan Keraton Kabupaten Pasuruan, Prov. Jawa Timur, Indonesia
No. Sertifikat : SGS-ID-LKI-0001
Tipe Sertifikasi: VLK Pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas >6000 M3/Tahun dan IUI Dengan Nilai Investasi >500 Juta
Tanggal Terbit : 16 Desember 2014 Berlaku sampai dengan tanggal:
15 Desember 2017
Kapasitas Produksi : Industri Penggergajian Kapasitas Produksi 18.000 m3/tahun, Industri Kayu Lapis Kapasitas Produksi 180.000 m3/tahun, Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi: Kayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya: 11.000 m3/tahun
Ruang Lingkup : Pembelian kayu bulat, kayu gergajian dan veneer untuk produksi dan penjualan kayu lapis, moulding dan komponen bahan bangunan sesuai dengan IUIPHHK No. SK. 198/Menhut-II/2011 dengan Kapasitas Produksi Kayu Gergajian 18.000 m3/tahun, Kapasitas Produksi Kayu Lapis 180.000 m3/tahun dan IUI Lanjutan No. 530/45/Kpts/102.04/XII/2008 dengan Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi: Kayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya: 11.000 m3/tahun berlokasi di Desa Gerongan, Kec Keraton Kab Pasuruan, Prov Jawa Timur
Kontak Informasi Pemegang Izin :
Dhirgo Cahyono
Alamat : Desa Gerongan, Keraton Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia
Telp : 0343-424470, 413100
Fax : 0343-426833
Email : Indo Furnitama [email protected], website : www.Indo Furnitama Raya.com
Website : www.ifura.com
Tanggal Verifikasi:
Sertifikasi 15 – 18 September 2014
Surveillance 1 08-10 September 2015
Surveillance 2 -
Resertifikasi -
SGS INDONESIA Page 2 of 64
LEMBAR PERSETUJUAN
VERIFIKASI PERTAMA
Tanggal Penyampaian Laporan :
N/A
Lead Assessor : Heru Puryanto
Auditor : Gunung Wijanarko
Pengambil Keputusan : Fourry Meilano Tgl: 9 Desember 2014
Persetujuan Sertifikasi : Shashibusan Jogani Tgl: 9 Desember 2014
Database disimpan oleh: SSC Administration Tgl: 9 Desember 2014
SURVEILLANCE 1
Tanggal Penyampaian Laporan:
7-9-2015
Lead Assessor : Heru Pramono
Auditor : Heru Puryanto
Pengambil Keputusan: Gunung Wijanarko Tgl:
Database disimpan oleh: SSC Administration Tgl:
SURVEILLANCE 2
Tanggal Penyampaian Laporan :
-
Lead Assessor : -
Auditor : -
Pengambil Keputusan: - Tgl:
Database disimpan oleh: - Tgl:
RESERTIFIKASI
Tanggal Penyampaian Laporan :
-
Lead Assessor : -
Auditor : -
Pengambil Keputusan : - Tgl:
Persetujuan Sertifikasi : - Tgl:
Database disimpan oleh: - Tgl:
SGS INDONESIA Page 3 of 64
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun berdasarkan hasil verifikasi lapangan dan masukan dari Pengambil
Keputusan. Laporan ini terdiri dari 2 (dua) buku, Buku I memuat tentang latar belakang dan tujuan,
identitas auditee dan lembaga verifikasi legalitas kayu (LV-LK), gambaran umum pemegang izin
yang dinilai, situasi umum, metode verifikasi, rincian hasil penilaian lapangan setiap verifier,
kesimpulan dan rekomendasi. Sedangkan Buku II merupakan lampiran yang memuat hal-hal yang
mendukung atau melengkapi hasil penilaian.
Penyusunan laporan ini mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada lampiran yang relefan
serta prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh PT. SGS Indonesia.
Demikian kami sampaikan Laporan Hasil Verifikasi Legalitas Kayu lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penilaian ini.
Jakarta, September 2015
PT. SGS Indonesia
SGS INDONESIA Page 4 of 64
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................................... 2
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 7
2. IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ........ 12
2.3 PENANGANAN KOMPLAIN ............................................................................................................ 15
3. METODOLOGI VERIFIKASI ............................................................................................................ 16
4. HASIL VERIFIKASI DAN ANALISA ................................................................................................. 18
5. KESIMPULAN.................................................................................................................................. 56
Akhir Laporan ........................................................................................................................................64
SGS INDONESIA Page 5 of 64
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Halaman
SGS INDONESIA (Associated Documents)
Number: LVL_Ia
Version Date: 1 July 2015
Page: 6 of 64
PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14
www.sgs.co.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Uraian Halaman
SGS INDONESIA Page 7 of 64
1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan pasar (market) saat ini menghendaki supply kayu legal dan transparansi dalam
proses-proses sertifikasinya. Beberapa negara telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait
dengan produk-produk kehutanannya, seperti di Uni Eropa dengan Due Dilligence dan Voluntary
Partnership Agreement (VPA), di USA dengan Amandemen Lacey Act dan di Jepang dengan
GOHO Wood. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya yang dapat membuktikan kepada pasar
bahwa produk kayu yang dipasok telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku baik dalam
pengelolaan hutan maupun industri kehutanannya.
Beberapa upaya yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan
untuk merespon issue-issue tersebut di atas yaitu dengan melaksanakan tata kelola kehutanan
(forest governance), penegakan hukum (law enforcement) dan promosi perdagangan kayu legal
(trade) melalui Sistem Jaminan Legalitas Kayu (Timber Legality Assurance System/TLAS) yang
disebut Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sistem ini dikembangkan dengan melibatkan
para pihak (stakeholder) baik dalam penyusunan standar verifikasi legalitas kayu maupun
kelembagaannya dengan memperhatikan prinsip-prinsip: akuntabilitas/transparansi (melalui good
governance), kredibilitas (menggunakan pihak ketiga yang independen) dan representativeness
(keterwakilan seluruh kelompok).
Perkembangan bersejarah yaitu penandatangan kayu dari sumber yang legal antara Menteri
Kehutanan Republik Indonesia, Komisioner Eropa Bidang Lingkungan, dan Menteri Lingkungan
Hidup yang merupakan Presidensi Uni Eropa, menandatangani Persetujuan Kerjasama antara
Indonesia dan Uni Eropa (UE) dalam Penegakan Hukum, Tata Kelola, serta Perdagangan Bidang
Kehutanan atau Voluntary Partnership Agreement on Forest Law Enforcement Governance and
Trade (FLEGT–VPA) pada tanggal 30 September 2013 di Brussel (Belgia).
Persetujuan ini mencakup sistem lisensi atas produk kayu yang diekspor dari Indonesia ke negara
mana pun yang merupakan 28 negara anggota Uni Eropa, berdasarkan Sistem Verifikasi Legalitas
Kayu (SVLK) yang merupakan sistem penjaminan legalitas kayu Indonesia dan merupakan yang
pertama di dunia yang pelaksanaannya sejalan dengan asas-asas dalam FLEGT. Begitu FLEGT-
VPA berjalan secara penuh dan diterbitkannya lisensi FLEGT, maka produk kayu Indonesia akan
dinyatakan sudah memenuhi ketentuan Peraturan Kayu UE atau EU Timber Regulation (EUTR)
Nomor 995/2010 yang melarang penempatan maupun peredaran produk kayu ilegal di pasar UE.
Para pelaku usaha di Uni Eropa pun tidak perlu melakukan proses uji tuntas atau due diligence
terhadap produk kayu yang telah berlisensi FLEGT.(sumber : www.dephut.go.id).
SGS INDONESIA Page 8 of 64
Beberapa peraturan telah diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan berdasarkan hasil proses
pembahasan dengan para pihak (stakeholder) yang mana terakhir ditetapkan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada
Hutan Hak jo P.95/Menhut-II/2014, dan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).
SVLK merupakan alat dan mekanisme untuk menilai atas keabsahan kayu yang diperdagangkan
atau dipindahtangankan berdasarkan pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penilaian keabsahan kayu dilakukan dari lokasi penebangan, pengangkutan sampai perdagangan.
SVLK bertujuan untuk mendukung pemberantasan illegal logging yang cukup marak dan
mewujudkan tata kelola kehutanan yang baik. SVLK merupakan pedoman dan standar untuk
penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Legalitas Kayu (LK).
Pelaksanaan verifikasi legalitas kayu kepada pemegang ijin dilakukan oleh Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LV-LK). Lembaga ini merupakan lembaga independen yang telah diakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN) sesuai ISO/IEC Guide 65 : 1996 dan ditunjuk oleh Direktur
Jenderal a.n. Menteri Kehutanan.
1.2. MAKSUD, TUJUAN, STANDAR DAN SASARAN VERIFIKASI
1.2.1. Maksud
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan proses sertifikasi legalitas kayu pada pemegang ijin
melalui kegiatan verifikasi legalitas kayu yang diperdagangkan atau dipindahtangankan
berdasarkan prinsip, kriteria dan indikator yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu
pada lampiran yang relefan.
1.2.2. Tujuan
Tujuan kegiatan verifikasi legalitas kayu adalah untuk mengevaluasi kinerja pemegang izin
terhadap standar legalitas kayu sesuai prinsip, kriteria dan indikator yang telah ditetapkan sesuai
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar
dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi
Legalitas Kayu pada lampiran yang relefan
1.2.3. Standar
Standard dan peraturan yang digunakan dalam kegiatan penilaian ini adalah sebagai berikut:
SGS INDONESIA Page 9 of 64
Peraturan/Standard Tandai yang
Relefan dengan “x”
Lampiran 2.1.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.
Lampiran 2.2.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Hutan Negara yang Dikelola oleh Masyarakat (HTR, HKm, HD, HTHR)
Lampiran 2.3.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Hutan Hak
Lampiran 2.4.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK)
Lampiran 2.5.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas > 6000 m3/tahun dan IUI dengan Nilai Investasi lebih dari Rp.500.000.000,-
X
Lampiran 2.6.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun dan IUI dengan Nilai Investasi sampai dengan Rp.500.000.000,-
Lampiran 2.7.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada pemegang TDI
Lampiran 2.8.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Industri Rumah Tangga/Pengrajin
Lampiran 2.9.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Tempat Penampungan Terdaftar (TPT)
Lampiran 2.10.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada ETPIK Non Produses
Lampiran 3.9 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan DKP Hutan Hak, TPT, Industri Rumah Tangga/Pengrajin, dan Impor Kayu dan Produk Kayu
X
Lampiran 3.10 X
SGS INDONESIA Page 10 of 64
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengecekan DKP sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Penggunaan Tanda V-Legal
X
Lampiran 7. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Penerbitan Dokumen V-Legal
X
Lampiran 8. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Penerbitan Deklarasi Ekspor
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 78/M-DAG/PER/I0/2014 Jo Nomor 07/M-DAG/PER/I/2015 tentang ketentuan Import Produk Kehutanan.
X
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 64/M-DAG/PER/10/2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan jo Permendag 81/M-DAG/PER/12/2013.
X
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.18/Menhut-II/2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V – Legal.
X
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.21/MenLHK-II/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal Dari Hutan Hak.
X
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 641/KPTS-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal.
X
1.2.4. Sasaran Verifikasi
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan
verifikasi legalitas kayu meliputi kegiatan persiapan penilaian (pengumpulan data dan informasi
dalam rangka tinjauan dokumen dan keperluan penyusunan rencana kerja), kegiatan pelaksanaan
verifikasi lapangan dan kegiatan penyusunan laporan hasil verifikasi lapangan serta pengambilan
keputusan.
1.2.5. Ruang Lingkup
DAFTAR BAHAN BAKU YANG DIBELI DAN DIGUNAKAN UNTUK PROSES PRODUKSI
Jenis Bahan Baku Nama dagang dan Nama botani dari jenis kayu
Kode HS Asal Lokasi Tebangan
Rata-rata konsumsi per tahun (m3)
Kayu Bulat Merbau ( Intsia bijuga)
Sengon
(Paraserianthes falcataria)
N/A Papua
Jawa Timur
9000
30.000
SGS INDONESIA Page 11 of 64
Kayu Gergajian Merbau ( Intsia bijuga)
Sengon
(Paraserianthes falcataria)
N/A Papua
Jawa Timur
500
18.000
DAFTAR PRODUK YANG DIPRODUKSI DAN DIJUAL
Jenis Produk Nama dagang dan Nama botani dari jenis kayu
Kode HS Kapasitas Produksi Sesuai Ijin (m3/tahun)
Penggunaan V-Legal
Kayu Lapis Sengon
(Paraserianthes falcataria)
4412.31.00.00 180.000
Bahan Bangunan Merbau ( Intsia bijuga) N/A 11.000
Kayu Lantai Merbau ( Intsia bijuga)
4412.94.00.00
4409.29.00.00
4412.99.00.10
10.000 ya
Block Parket Merbau ( Intsia bijuga) N/A 5000
Sirap Merbau ( Intsia bijuga) N/A 2.500
Atap Kayu Merbau ( Intsia bijuga) N/A 2.500
Kontruksi Merbau ( Intsia bijuga) N/A 3.500
Verifikasi dilakukan pada dokumen dan data periode bulan 01 Septermber 2014 sampai
dengan bulan 31 Agustus 2015.
1.2.6. Perubahan Ruang Lingkup, Sistem Manajemen, Standard Penilaian
Perubahan standard yang digunakan yaitu :
Lampiran 2.5.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas > 6000 m3/tahun
X
SGS INDONESIA Page 12 of 64
dan IUI dengan Nilai Investasi lebih dari Rp.500.000.000,-
1.2.7. Waktu Pelaksanaan
Proses audit Sistem Verifikasi Legalitas Kayu dilakukan pada tanggal 02 sampai dengan tanggal
04 September 2015 sesuai dengan itinerary sebagai berikut.
Tanggal Waktu Penilai Area/Departemen/Proses/Indikator PIC
02 September 2015
05.00-08.30 Semua Auditor Travelling Jakarta - Pasuruan
08.30 Semua Auditor Rapat Pembukaan & Penandatanganan Berita Acara
09.00
Ketua Tim Audit
Konfirmasi Ruang Lingkup Sertifikasi & Penyusunan Kerangka Laporan Audit
Tim Audit Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Dasar Organisasi (Prinsip 1.)
12.00 Semua Tim Istirahat
13.00
Ketua Tim Audit
Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Pembelian dan Penerimaan Bahan Baku (Prinsip 2.)
Tim Audit Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Penjualan dan Pengiriman Produk (Prinsip 3.)
16.30 Seluruh TIm Penyampaian hasil audit hari pertama kepada auditee
03 September 2015
08.30
Ketua Tim audit
Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Produksi dan Mutasi (Prinsip 2.)
Tim Audit Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Ketenagakerjaan (Prinsip 4.)
12.00 Seluruh Tim Istirahat
13.00
Ketua Tim audit
Kunjungan lapangan meliputi seluruh proses produksi dan gudang bahan baku (Prinsip 2 dan Prinsip 3)
Tim audit Uji Petik Bahan Baku di gudang bahan baku (Prinsip 2) dan Verifikasi ketenagakerjaan di lapangan (Prinsip 4)
16.30 Seluruh TIm Penyampaian hasil audit hari kedua kepada auditee
04 September 2015
08.30
Ketua Tim audit
Kunjungan lapangan ke lokasi produksi penyedia jasa pihak ketiga – jika ada (Prinsip 2.)
Tim Audit Penyusunan dan compiling laporan audit
10.00 Seluruh Tim Rapat tim auditor
11.00 Seluruh TIm Rapat Penutupan & Penandatangan Berita Acara
2. IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
2.1 IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN.
Nama Auditee : PT. Indo Furnitama Raya
SGS INDONESIA Page 13 of 64
Lokasi : Desa Gerongan, Kecamatan Keraton Kabupaten Pasuruan, Prov.
Jawa Timur, Indonesia
Akta Pendirian : Nomor 59 tanggal 11 Maret 1996
Perubahan Akta Terakhir : Tidak ada
Susunan Pengurus Perusahaan :
Susunan Dewan Komisaris
Komisaris : Idrus Alwi Bone
Direktur : Abdurachman Assegaf
Ijin :
IUIPHHK#198/Menhut-II/2011 kapasitas produksi kayu gergajian 18.000 m3/tahun, kayu
lapis 180.000 m3/tahun
IUI #530/45/Kpts/102.04/XII/ kapasitas produksiKayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block
Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup
Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya:
11.000 m3/tahun
2.2 IDENTITAS LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT SGS Indonesia merupakan bagian dari SGS (Société Générale de Surveillance) Group
yang berkantor pusat di Geneva, Swiss dan bergerak dibidang Verifikasi, Testing dan Sertifikasi.
PT SGS Indonesia adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SGS Société Générale
de Surveillance Holding SA, perusahaan induk dari kelompok perusahaan-perusahaan SGS.
Kelompok SGS didirikan pada tahun 1878, di seluruh dunia SGS telah memberikan layanan di
lebih dari 140 negara dan sampai saat ini memiliki karyawan sebanyak lebih dari 75.000 orang,
11.000 kantor cabang dan laboratorium.
PT SGS Indonesia berkedudukan di Cilandak Commercial Estate #108 C, Jalan Raya Cilandak
KKO, Jakarta 12560, Indonesia dengan nomor telepon: +62 21 7818111, Nomor fax: +62 21 780
7914, website: www.sgs.co.id
Susunan pengurus PT SGS Indonesia adalah sebagai berikut:
• Presiden Direktur : Guy Francois Marie Escarfail
• Direktur : Edgar Garra Durian
SGS INDONESIA Page 14 of 64
2.2.1 Sistem dan Jasa Sertifikasi PT. SGS Indonesia, sejak tahun 1995 pada Divisi Sistem dan Jasa Sertifikasi melayani Sertifikasi
Sistem Manajemen sebagai Lembaga Sertifikasi terbesar dan pertama di Indonesia yang
berkomitmen dalam penerapan praktis dari beberapa standard publik manajemen seperti :
• ISO 9001
• ISO 14001
• ISO 22000
• ISO 20000
• ISO 27001
• TS 16949
• HACCP (Hazard Analysis and Citical Control Points)
• OHSAS 18001 (The Occupational Health and Safety Advisory Services)
• BRC (British Retail Consortium)
• IFS (International Food Standard)
• ACC (Aqua Culture Certification)
• GMP (Good Manufacturing Practice)
• Hygiene Conscious Establishment-HCE
• SA 8000 (Social Accountability)
• WRAP
• CSR (Corporate Social Responsibility)
• Customized Audit Solution
PT SGS Indonesia pada sektor kehutanan dan perkebunan telah memberikan layanan sertifikasi dan
verifikasi sesuai standar berikut :
• FSC (Forest Stewardship Council) – meliputi program sertifikasi pengelolaan hutan dan chain of
custody (CoC)
• PEFC (Program for the Endorsement of Forest Certification) – meliputi program sertifikasi chain
of custody (CoC)
• RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)
• ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)
• ISCC (Internaional Sustainability and Carbon Certification)
• SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)
SGS INDONESIA Page 15 of 64
Dalam kaitan Sistem verifikasi dan legalitas kayu, PT SGS Indonesia telah mendapatkan akreditasi
sebagai badan sertifikasi mandatory SVLK dari KAN dengan Nomor LVLK-008-IDN tanggal 18
Agustus 2011.
2.2.2 Pengambil Keputusan dan Tim Auditor
No. Nama Kualifikasi
1. Gunung Wijanarko Pengambil Keputusan
2. Heru Pramono Lead Auditor
3. Heru Puryanto Auditor
4. - Trainee Auditor
5. - Observer
2.3 PENANGANAN KOMPLAIN
Masalah Tanggapan
RE-SERTIFIKASI
Selama proses sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu baik sebelum audit (14 hari sebelum pelaksanaan audit lapangan) sampai dengan proses closing meeting tidak terdapat komplain dari pihak-pihak terkait baik secara tertulis maupun verbal.
-
PENILIKAN 1
Selama proses sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu baik sebelum audit (14 hari sebelum pelaksanaan audit lapangan) sampai dengan proses closing meeting tidak terdapat komplain dari pihak-pihak terkait baik secara tertulis maupun verbal.
-
PENILIKAN 2
- -
SGS INDONESIA Page 16 of 64
3. METODOLOGI VERIFIKASI
3.1 METODE VERIFIKASI
Metode verifikasi yang digunakan adalah verifikasi/pemeriksaan dokumen, observasi lapangan
dan wawancara, dengan uraian sebagai berikut:
1. Verifikasi/pemeriksaan dokumen, merupakan kegiatan untuk menghimpun, mempelajari,
menganalisis data dan dokumen agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dokumen yang diverifikasi adalah dokumen asli 1 (satu) tahun terakhir. Hasil verifikasi
dokumen akan dianalisa dengan menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
dan Verifikasi Legalitas Kayu
2. Observasi lapangan, merupakan kegiatan pengamatan, pencatatan, uji petik dan
penelusuran untuk menguji kebenaran data. Hasil pengamatan lapangan akan dianalisa
dengan menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan untuk dapat melihat
pemenuhannya.
3. Wawancara, merupakan kegiatan penggalian data dan informasi dari pihak perusahaan
guna mendapatkan data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat
relevan dengan pemenuhan verifier tertentu yang tercakup dalam standard verifikasi
legalitas kayu yang menjadi acuan verifikasi.
4. Uji petik, merupakan kegiatan verifikasi lapangan dengan cara mengambil sampel sesuai
dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.
5. Pengisian checklist, merupakan kegiatan pencatatan bukti-bukti audit yang diperoleh dari
hasil verifikasi dokumen, wawancara dan observasi lapangan. Format checklist mengacu
pada verifier sesuai standar Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor:
P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.
3.2 KRITERIA DAN INDIKATOR
Kriteria dan indikator yang digunakan pada Sistem Verifikasi Legalitas Kayu ini adalah sesuai
standar Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada bagian 1.2.3 diatas.
SGS INDONESIA Page 17 of 64
3.3 TAHAPAN VERIFIKASI
3.3.1 Kajian Dokumen Pemegang Izin
Tahap awal kegiatan verifikasi di lapangan adalah mengkaji dokumen pemegang izin (tinjauan
dokumen). Tinjauan dokumen ini bertujuan untuk mengetahui lingkup kegiatan usaha dan proses
produksi yang dijalankan pemegang izin serta penilaian kesiapan pemegang ijin dalam proses
verifikasi di lapangan. Hasil pengkajian dokumen dapat dilihat pada laporan pengajian dokumen
tahap pertama (S1R) yang terpisah dari laporan ini.
3.3.2 Persiapan dan Perencanaan Verifikasi
Berdasarkan hasil tinjauan dokumen pemegang izin, dilakukan persiapan dan perencanaan
verifikasi meliputi: kesiapan tim auditor dan peralatan serta rencana verifikasi. Rencana verifikasi
yang dibuat antara lain meliputi; waktu pelaksanaan, tim auditor, sasaran audit, standar acuan,
ruang lingkup audit dan jadwal/tata waktu pelaksanaan audit.
3.3.3 Pengumuman Pelaksanaan Verifikasi
Dalam rangka memperoleh data dan informasi mengenai pemegang izin dari pihak lain
sehubungan sertifikasi legalitas kayu yang akan dilakukan, serta untuk memenuhi azas
transparansi dilakukan pengumuman publik sebelum pelaksanaan verifikasi sebagaimana diatur
dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 pada
Lampiran yang relefan.
Pengumuman publik telah disampaikan melalui website PT SGS Indonesia (www.sgs.co.id)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (www.dephut.go.id) 14 hari sebelum pelaksanaan
verifikasi. Masukan dari pihak terkait dan pembahasannya dapat dilihat pada bagian 2.3 diatas.
3.3.4 Pelaksanaan Verifikasi
Pelaksanaan verifikasi telah dilakukan tanggal 02 September sampai dengan tanggal 04
September 2015 dengan itinerary seperti yang disajikan pada bagian 1.2.7 diatas.
SGS INDONESIA Page 18 of 64
4. HASIL VERIFIKASI DAN ANALISIS
4.1. Verifier Yang Tidak Diverifikasi
Verifier yang tidak diverifikasi disebabkan hal-hal yang terkait verifier tersebut secara aturan
memang pemegang izin tidak harus menerapkan. Verifier yang tidak diverifikasi berjumlah 21
verifier sebagai berikut:
a. Verifier 1.2.2. Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji
tuntas (due diligence) importer.
b. Verifier 1.3.1. Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok.
c. Verifier 2.1.1.e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan
Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk
kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
d. Verifier 2.1.1.f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
e. Verifier 2.1.2.a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
f. Verifier 2.1.2.b. Bill of Lading (B/L).
g. Verifier 2.1.2.c. Packing List (P/L).
h. Verifier 2.1.2.d. Invoice.
i. Verifier 2.1.2.e. Deklarasi impor.
j. Verifier 2.1.2.f. Rekomendasi Impor.
k. Verifier 2.1.2.g. Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk.
l. Verifier 2.1.2.h. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang
dibatasi perdagangannya.
m. Verifier 2.1.2.i. Bukti penggunaan kayu impor.
n. Verifier 2.1.3.d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan.
o. Verifier 2.1.4.a. Dokumen S-LK atau DKP.
p. Verifier 2.1.4.b. Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia
jasa (pihak lain).
q. Verifier 2.1.4.c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan.
r. Verifier 2.1.4.d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa.
s. Verifier 2.1.4.e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor
apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa.
t. Verifier 3.2.1.h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
u. Verifier 3.2.1.i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi
perdagangannya.
SGS INDONESIA Page 19 of 64
4.2. Verifier Yang Diverifikasi
PRINSIP 1. PEMEGANG IZIN USAHA MENDUKUNG TERSELENGGARANYA PERDAGANGAN KAYU YANG SAH.
Kriteria 1.1 Unit usaha dalam bentuk:
a. Industri pengolahan memiliki izin yang sah, dan
b. Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1 Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier 1.1.1.a Metode Verifikasi :
1. Periksa keabsahan, kelengkapan, kesesuaian pengurus dalam akta terakhir dan ruang lingkup usahanya.
2. Periksa pendaftaran dan/atau pengesahan dari instansi yang berwenang.
Norma Penilaian :
Memenuhi: Tersedia akta pendirian perusahaan dan/atau perubahan terakhir yang telah disahkan (khusus PT) atau didaftarkan ke instansi yang berwenang sesuai dengan bentuk badan hukumnya.
Akte pendirian perusahaan dan / atau perubahan terakhir
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Tersedia akta pendirian perusahaan yaitu akta nomor 59 tanggal 11 Maret 1996 yang diterbitkan oleh Notaris B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H. Selama setahun tidak ada perubahan akta perubahan terakhir. Akta tersebut telah didaftarkan ke Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal 03 Oktober 1996 nomor 02-9312..HT.01.01.TH.96 sesuai dengan dokumen lainnya seperti IUI, TDP,NPWP, ETPIK.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.b Metode Verifikasi :
Periksa Izin Usaha Perdagangan yang diberikan serta masa berlaku usahanya
Norma Penilaian :
Memenuhi: Tersedia Izin Usaha Perdagangan yang masih berlaku sesuai dengan kegiatan usahanya atau Tersedia bukti pengurusan perpanjangan tersedia dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau
b. tanda terima
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin industri.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif :
Tersedia Izin Usaha Perdagangan sesuai dengan Surat 517/619/424.077/2013 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Pasuruan. Ijin usaha tersebut masih berlaku sampai dengan tanggal 23 Oktober 2018 dan sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu mebel kayu
SGS INDONESIA Page 20 of 64
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.c Metode Verifikasi :
Periksa keberadaan HO dan ruang lingkup usahanya
Norma Penilaian :
Memenuhi: Untuk verifikasi awal: Tersedia izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usahanya atau 1. Tersedia bukti pengurusan dari instansi yang berwenang berupa:
a. surat keterangan; atau b. tanda terima. 2. Tersedia surat pernyataan tidak keberatan dari masyarakat sekitar
lokasi usaha Untuk penilikan: Tersedia izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usahanya atau Tersedia bukti pengurusan perubahan/perpanjangan/daftar ulang dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau
b. tanda terima.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri).
SA2015
Observasi/Bukti Objektif
Tersedia izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Pasuruan nomor 108/424.077/2014 . Ijin ini masih berlaku sampai dengan 18 Maret 2017. Ruang lingkup usaha yang tertuang dalam ijin HO tersebut adalah pengolahan kayu dan furniture. Hal ini telah sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berdasarkan hasil verifikasi, organisais telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.d Metode Verifikasi:
Periksa Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diberikan serta masa berlaku usahanya
Norma Penilaian :
Memenuhi:
Untuk verifikasi awal: Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang sah masih berlaku sesuai dengan kegiatan usahanya Atau Tersedia bukti pengurusan perpanjangan dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau b. tanda terima. Untuk penilikan: Tersedia TDP masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usahanya. atau Tersedia bukti pengurusan perubahan/perpanjangan daftar ulang dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau
b. tanda terima.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
SA2015 Observasi/Bukti Objektif
SGS INDONESIA Page 21 of 64
Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan dengan nomor 13.26.1.16.00.533. TDP ini sah masih berlaku sampai dengan 24 Desember 2019. Berdasarkan TDP kegiatan usaha dari organisasi ini adalah Industri Penggergajian dan Kayu, Kayu lapis, mebel kayu. Hal ini telah sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.e Metode Verifikasi:
1. Periksa dokumen NPWP, Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan/atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP).
2. Periksa informasi yang terdapat di dokumen NPWP, SKT dan SPPKP dan kesesuiannya dengan dokumen lain
Norma Penilaian :
Memenuhi: NPWP (9 digit awal), SKT dan/atau SPPKP unit usaha tersedia dan sesuai dengan dokumen lainnya
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
SA2015
Observasi/Bukti Objektif
Tersedia NPWP dengan nomor 01.718.402.9-651.000 tanggal 22 Maret 199 diterbitkan oleh Kepala Seksi Pelayanan DepKeu RI, Dirjen Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur. NPWP ini juga dilengkapi dengan SKT dan/atau SPPKP yang diterbitkan oleh Kepala Seksi Pelayanan DepKeu RI, Dirjen Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur tanggal 09 April 200 dokumen ini telah sesuai dengan dokumen lainnya seperti IUI, ETPIK Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.f Metode Verifikasi :
1. Periksa keabsahan dankelengkapan dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKLUPL/ SPPL/ DPLH/SIL/DELH) dan catatan temuan penting,termasuk dokumen perubahannya.
2. Periksa kesesuaian laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan kondisi di lapangan merujuk pada rekomendasi perubahan RKL terakhir.
Norma Penilaian :
Memenuhi: Untuk Verifikasi awal : 1. Tersedia dokumen lingkungan hidup yang lengkap dan sah sesuai
dengan kegiatan usahanya (untuk SPPL diperlukan bukti penyerahan ke instansi terkait) atau Tersedia bukti pengurusan dokumen lingkungan hidup dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau b. tanda terima.
2.Tersedia laporan/catatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai/merujuk pada catatan temuan penting (tidak berlaku untuk SPPL).
Untuk penilikan : 1. Tersedia dokumen lingkungan hidup yang lengkap dan sah sesuai
dengan kegiatan usahanya (untuk SPPL diperlukan bukti penyerahan ke instansi terkait).
2. Tersedia laporan/catatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai/merujuk pada catatan temuan penting (tidak berlaku untuk SPPL).
Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKL – UPL/SPPL/ DPLH/SIL/DELH/dokumen lingkungan hidup lain yang setara).
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
SGS INDONESIA Page 22 of 64
Organisasi telah memiliki dokumen lingkungan berupa Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH No. 667/1705/424.076. Dokumen lingkungan tersebut telah disahkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan pada tanggal 13 Desember 2010. Berdasarkan dokumen lingkungan, aspek lingkungan penting yang harus diperhatikan untuk dikelola dan dipantau oleh organisasi adalah sebagai berikut: 1. Dampak terhadap lingkungan kualitas dan kuantitas air
2. Dampak terhadap lingkungan kualitas udara dan kebisingan pada kegiatan produksi
3. Dampak terhadap lingkungan limbah padat/sampah dari sisa potongan kayu dan serbuk kayu
4. Dampak terhadap lingkungan bahan bahaya kebakaran dan insiden kebakaran
Berdasarkan kunjungan lapangan, organisasi telah melakukan pengendalian terhadap aspek-aspek lingkungan tersebut melalui : 1. Organisasi melakukan pengukuran baku mutu air bersih lingkungan perusahaan, uji laborat
air#3201/S/LKA/MLG/VII/2015 oleh PT. Jasa Tirta,penanman pohon areal pabrik
2. Karyawan menggunakan alat pelindung diri dari kebisingan, pengukuran tingkat kebisingan, uji laborat
udara dan dust partikel#3198/SU/LKA-MLG/VII/2015 oleh Jasa Tirta
3. Menjaga kebersihan lingkungan pabrik, pengolahan limbah kayu bakar, pemberdayakan masyarakat
terhadap limbah produksi. Berita acara dana kompensasi lingkungan pada sekitar industri tanggal 03
Juni2013.
4. Pemasangan APAR pada areal produksi, simulasi bahaya kebakaran tanggal 05 Maret 2015, terdapat
petugas tanggap darurat yang ditunjuk Bp.Agus M Fuad (P2K3-566/2526/424.053/2014)
Disamping itu organisasi secara rutin melakukan pemantauan lingkungan terhadap aspek-aspek lingkungan penting tersebut dan melaporkannya kepada instansi terkait. Laporan pemantauan lingkungan yang diverifikasi selama kegiatan penilaian adalah:
- Laporan Semesteran Periode II/2014 lembar persetujuan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan tertanggal 05 Maret 2015
- Laporan semesteran periode I/2015 lembar persetujuan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan tertanggal 30 Juni 2015
Bukti penyerahan laporan pemantauan lingkungan kepada instansi terkait tersedia seperti laporan semesteran II tahun 2014, laporan semesteran I tahun 2015 kepada Badan Lingkungan Hidup dan terdapat tanda terima dari Dinas terkait tersebut.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.g Metode Verifikasi :
1. Periksa informasi yang terdapat di dokumen IUIPHHK, IUI atau
IUT dan kesesuaiannya dengan dokumen terkait lainnya serta
aktifitas unit usaha; 2. Periksa dokumen perubahan IUIPHHK, IUI atau IUT, jika
mengalami Perluasan/ pengurangan kapasitas.
Norma Penilaian :
1. Terdapat dokumen IUIPHHK, IUI atau IUT yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang dan sesuai dengan dokumen terkait
lainnya.
2. Jenis usaha yang dijalankan sesuai dengan IUIPHHK, IUI
atau IUT.
3. Terdapat bukti pengurusan perpanjangan izin atau
perluasan/pengurangan kapasitas dari instansi yang berwenang
dalam bentuk Surat Keterangan/Tanda Terima apabila Izin Industri
sedang dalam proses perpanjangan atau perluasan/ pengurangan
IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT).
SGS INDONESIA Page 23 of 64
kapasitas.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Terdapat dokumen ijin industri berupa ijin usaha industri primer hasil hutan kayu SK. 198/MENHUT-II/2011
yang diterbitkan oleh Menteri Kehutanan Republik tanggal 6 April 2011.
Berdasarkan ijin tersebut, jenis usaha yang diijinkan adalah industri primer hasil hutan dengan kapasitas kayu
gergajian 18.000 m3/tahun dan kayu lapis 180.000 m3/tahun. Ijin ini telah sesuai dengan dokumen dokumen
lainnya seperti NPWP, TDP, ETPIK
Terdapat dokumen ijin industri berupa ijin usaha industri lanjutan 530/Kpts/102.04/XII/2008 tanggal 22
Desember 208 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur
dengan masa berlaku selama perusahaan menjalankan usahanya.
Berdasarkan ijin tersebut, jenis usaha yang diijinkan adalah - Kayu Lantai
- Block parket
- Sirap dan Setle
- Atap kayu
- Penutup konstruksi beton
- Pengerjaan kayu untuk bahan bangunan lainnya
: 10.000 m3
: 5.000 m3
: 2.500 m3
: 2.500 m3
: 3.500 m3
: 11.000 m3
Ijin ini telah sesuai dengan dokumen – dokumen lainnya seperti :NPWP,TDP,ETPIK
Selama kegiatan penilaian secara jelas teramati bahwa jenis usaha yang dijalankan oleh organisasi telah
sesuai dengan ijin tersebut.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 1.1.1.h Metode Verifikasi :
Periksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen RPBBI yang dilaporkan ke instansi yang berwenang dengan realisasi pemenuhan bahan baku
Norma Penilaian :
Memenuhi: 1. RPBBI terakhir (tahun berjalan) telah dilaporkan ke instansi yang
berwenang. 2. Realisasi pemenuhan bahan baku sesuai dengan RPBBI terakhir
(tahun berjalan) yang telah dilaporkan
Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Terdapat doumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) yang terakhir disahkan pada tanggal 05 tiap bulanya secara online oleh instansi Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Jakarta . Realisasi pemenuhan RPBBI juga telah dilaporkan secara berkala kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Jakarta misalnya pelaporan RPBBI untuk periode tanggal 05 Mei 2015 Nomor laporan 012/IFR-Log/2015 telah diverifikasi pada saat penilaian, sebagai berikut:
- Status laporan realisasi 5 tahun 2015 tanggal pengiriman 05/06/2015 dengan status kirim ke online kementrian kehutanan
- Sumber bahan baku antara lain PT.Asco Prima Nusantara (asal Papua Barat rencana 13.000 m3, realisasi 3,299,37 m3, kelompok jenis kayu bulat meranti), PT. Multi Wahana Wijaya (asal papua barat, rencana 8.000 m3,realisasi 0 m3), Hutan Rakyat (rencana kabupaten banyuwangi 4000 m3, realisasi 1.350 m3), PT.Kayan (asal Surabaya, rencana 2000 m3, realisasi 0 m3, kayu gergajian).
Berdasarkan data dan informasi yang dijelaskan pada kriteria 2 dibawah, realisasi pemenuhan bahan baku
SGS INDONESIA Page 24 of 64
telah sesuai dengan RPBBI terakhir (tahun Mei 2015) yang telah dilaporkan
Berdasarkan hasil verifikasi, maka organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Indikator 1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen.
Verifier 1.1.2 Metode Verifikasi :
1. Periksa keabsahan, kelengkapan dan kesesuaian informasi yang terdapat di ETPIK dengan dokumen lainnya.
2. Periksa kesesuaian kelompok industri/produk yang terdapat di ETPIK dengan realisasi ekspornya
.
Norma Penilaian :
Memenuhi:
1. Tersedia dokumen ETPIK yang sah dan informasinya sesuai dengan dokumen lainnya.
2. Realisasi ekspor sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di ETPIK.
3. Dalam hal ETPIK sedang dalam proses revisi, tersedia bukti pengurusan revisi ETPIK dari instansi yang berwenang berupa:
a. surat keterangan; atau
b. tanda terima
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
SA2015
Observasi/Bukti Objektif
Tersedia dokumen ETPIK yang sah yaitu nomor 02.ET-01.13.0711 tangga l13 Juni 2013 berlaku sampai dengan 13 Juni 2018. Informasi yang tertuang dalam dokumen ETPIK adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan : PT. Indo Furnitama Raya Alamat Kantor : Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan
Jawa Timur Alamat Pabrik : Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan
Jawa Timur Nomor Izin Usaha Industri dari Perindustrian : 1) 198/Menhut-II/2011, tgl 6 Apr 2011
2). 530/45/Kpts/102.04/XII/2008, tgl. 22 Desember 2008. 3). 66/13/IKAH-H/V/2000, tgl. 6 Juni 2000
Nomor Tanda Daftar Perusahaan : 132615200533, tgl. 17 Desember 2009 Informasi tersebut telah sesuai dengan dokumen lainnya seperti dokumen IUI, NPWP,TDP . Realisasi ekspor seperti yang tersaji pada kriteria 3 dibawah adalah telah sesuai dengan kelompok jenis industri/produk yang terdapat di ETPIK.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Kriteria 1.2 Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah
Verifier 1.2.1 Metode Verifikasi :
1. Periksa keabsahan dan masa berlaku dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir.
2. Periksa kelengkapan dan kesesuaian informasi yang terdapat di dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir dengan dokumen
Dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir
SGS INDONESIA Page 25 of 64
lainnya. 3. Periksa kesesuaian kelompok industri/produk yang terdapat di
dokumen pengakuan / sebagai importir dengan realisasi importnya
Norma Penilaian :
Memenuhi: 1. Tersedia dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah. 2. Tersedia informasinya sesuai dokumen legalitas lainnya, seperti: akta
pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK. 3. Dalam hal dokumen pengakuan / pengenal importir sedang dalam
proses revisi, tersedia bukti pengurusan revisi dokumen dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau b. tanda terima.
4. Realisasi impor sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen pengakuan/ pengenal sebagai importir
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Telah tersedia dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah yaitu nomor 131402094-P/P017509 yang diterbitkan oleh UPT Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Timur Kementrian Perdagangan pada tanggal 16 Juli 2013 dan masa berlaku sampai dengan 15 Juli 2018. Informasi yang tertuang didalam dokumen ini telah sesuai dengan informasi yang tertuang dalam dokumen legalitas lainnya, seperti: akta pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Indikator 1.2.2 Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
Verifier 1.2.2 Metode Verifikasi :
1. Periksa ketersediaan panduan/pedoman/ prosedur pelaksanaan uji tuntas.
2. Periksa bukti pelaksanaan keberadaan sistem uji tuntas (due diligence) importir.
Norma Penilaian :
Memenuhi: 1. Tersedia panduan/pedoman/ prosedur pelaksanaan uji tuntas. 2. Tersedia bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importer
Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importir
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin tidak wajib menerapkan pada 01 Januari 2016
Kriteria 1.3 Unit usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
Verifier 1.3.1 Metode Verifikasi : Periksa keberadaan akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok yang sah (diantaranya berita acara/ surat pernyataan/surat keputusan)
Norma penilaian :
Memenuhi: Tersedia akte pembentukan kelompok atau Tersedia dokumen pembentukan kelompok di atas kertas bermaterai.
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Veriifer ini tidak dinilai karena pemegang izin bukan unit usaha dalam bentuk kelompok.
SGS INDONESIA Page 26 of 64
PRINSIP 2. UNIT USAHA MEMPUNYAI DAN MENERAPKAN SISTEM PENELUSURAN KAYU YANG MENJAMIN KETERLACAKAN KAYU DARI ASALNYA.
Kriteria 2.1 Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya.
Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
Verifier 2.1.1.a Metode Verifikasi :
Periksa kelengkapan dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.
Norma Penilaian:
Seluruh penerimaan bahan baku kayu dilengkapi dengan dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.
Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Seluruh bahan baku kayu yang diterima oleh organisasi adalah berasal dari sumber/pemasok berikut:
1. PT Asco Prima Nusantara (S-LK No: 059.SVLK.010-IDN.12.14, masa berlaku 30-12-2014 sd 29-12-
2017)
2. CV Wana Gemilang Raya (S-LK No: VLK.00283, masa berlaku 11-4-2012 sd 10-42016)
3. UD Rochim
4. Abdul Qodim
5. UD Nurul Huda
6. UD Timur Jaya
7. CV Wana Gemilang Raya
8. CV Amida Nusantara (S-LK No: 824 303 150022, masa berlaku 31-3-2015 sd 30-3-2018)
9. CV Kayu Rimba (S-LK No:VLK 00034, masa berlaku 12-5-2014 sd 11-5-2017)
10. PT Dwi Rimba Agung (S-LK No: VLK00588, masa berlaku 27-4-2015 sd 26-4-2018)
11. PT Achmadi Pasca Perintis (S-LK:LVLK-003/MUTU/LK-011, masa berlaku 4-1-2014 sd 3-1-2017)
12. PT Alam Lestari Jaya
13. PT Tunas Rimba Utama
14. PT Inti Prospek Sentosa
15. PT Hutan Lestari Multi Perkasa
16. PT Multi Wahana Wijaya
Pembelian bahan baku terhadap supplier tersebut dilakukan berdasarkan kontrak suplai bahan baku/perjanjian jual beli kayu.
Contoh dokumen kontrak supply/ Purchase Order yang diperiksa pada saat audit adalah sebagai berikut:
No kontrak/PO Tanggal Supplier Jenis Barang Jumlah
004/APN/IFR/VIII/2014
4-8-2014 PT Asco Prima Nusantara
Kayu bulat Merbau 10000 M3
09/IFR-WGR-I/2014
21-1-2014 CV Wana Gemilang Raya
Kayu bulat Merbau 1000 M3
18/IFR/RHM/I/2014
15-1-2014 UD Rohim Kayu bulat Sengon 2500 M3
33/IFR/RHM/I/2014
15-1-2014 Abdul Qodim Kayu bulat Sengon 2500 M3
24/IFR/NH/I/20 15-1-2014 UD Nurul Huda Kayu bulat Sengon 2500 M3
SGS INDONESIA Page 27 of 64
14
27/IFR//TMJ/I/2014
16-1-2014 UD Timur Jaya Kayu gergajian Sengon 2500 M3
01/IFR/AMD/I/2014
16-1-2014 CV Amida Nusantara
Kayu bulat Sengon 5000 M3
01/IFR/KR/I/2014
11-1-2014 CV Kayu Rimba
Kayu bulat Sengon 2500 M3
03/IFR/DRA/I/2014
10-1-2014 PT Dwi Rimba Agung
Kayu bulat Merbau 5000 M3
02/IFR/APP/I/2014
8-1-2014 PT Achmadi Pasca Perintis
Kayu bulat Merbau 1000 M3
15/IFR/ALJS/I/2014
15-1-2014 PT Alam Lestari Jaya
Kayu bulat Merbau 2000 M3
21/IFR/TRU/I/2014
15-1-2014 PT Tunas Rimba Utama
Kayu bulat Sengon 2500 M3
18/IFR/IPS/I/2014
15-1-2014 PT Inti Prospek Sentosa
Kayu bulat Merbau 2000 M3
05/IFR-HL-I/2014
20-1-2014 PT Hutan Lestari Multi Perkasa
Kayu bulat Merbau 2500 M3
01/MWW-IFR/II/2014
17-2-2014 PT Multi Wahana Wijaya
Kayu bulat Merbau 8000 M3
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.1.b Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan, kelengkapan, dan kesesuaian dokumen Berita Acara Pemeriksaan dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Norma Penilaian:
Seluruh kayu bulat dari hutan negara dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan yang berwenang dan sesuai dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Berita Acara Pemeriksaan yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Seluruh kayu bulat yang berasal dari hutan negara telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan yang berwenang dan sesuai dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah menerima 11569,62 M3 kayu bulat yang berasal dari hutan negara. Sample berita acara penerimaan kayu bulat dan dokumen angkutan hasil hutan yang diverivikasi saat penilaian lapangan adalah sebagai berikut:
No. dan tanggal
dokumen angkutan kayu
No. dan tanggal Berita
Acara Penerimaan Kayu Bulat
Pejabat yang berwenang dan nomor
registrasinya
Jenis Kayu Bulat Jumlah
DG1653352
8-1-2015
BAP
30-3-2015
Antok Bintang Nugroho, SHut (00356-08/WAS-PKB-R/XVI/2008
Cucu Adi Cahaya
Kayu bulat Merbau 591 batang
3229,37 M3
SGS INDONESIA Page 28 of 64
(00113-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)
Jose Maria DA CF, SHut (00245-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)
Santosa (00118-08/WAS-PKB-R/XVI/2012))
HMp.3.15.022181
3-11-2014
522.21/3822/117.06.01.05/2014
19-11-2014
Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)
Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)
Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)
Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)
Kayu bulat Merbau i.
21,08 M3
WGR.4.15.A.007486
1-7-2015
522.21/1443/117.06.01.05/2015
3-7-2015
Antok Bintang Nugroho, SHut (00356-08/WAS-PKB-R/XVI/2008
Cucu Adi Cahaya (00113-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)
Jose Maria DA CF, SHut (00245-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)
Santosa (00118-08/WAS-PKB-R/XVI/2012))
Kayu bulat Merbau 9 batang
38,45 M3
DG.1653202
27-10-2014
522.21/ /117.06.01.05/2014
27-10-2014
Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)
Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)
Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)
Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)
Kayu bulat Merbau 513 batang
3566,27 M3
SGS INDONESIA Page 29 of 64
IFR.A.004666
28-8-2014
522.21/ /117.06.01.05/2014
28-8-2014
Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)
Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)
Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)
Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)
Kayu bulat Merbau 7 batang
32,48 M3
ALJS.3.15.A.000453
8-10-14
522.21/3310/117.06.01.05/2014
9-10-2014
Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)
Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)
Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)
Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)
Kayu bulat Merbau 12 batang
43,58 M3
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.1.c Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dan dokumen berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Norma Penilaian:
Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah menerima 41143,66 M3 kayu bulat Sengon rakyat, 324,53 M3 kayu gergajian Merbau, 16787,43 kayu gergajian Sengon; (kayu bulat yang berasal dari selain kayu bulat hutan negara). Sample berita acara penerimaan kayu bulat dan dokumen angkutan hasil hutan yang diverifikasi saat penilaian lapangan adalah sebagai berikut:
No. dan tanggal
dokumen angkutan kayu
No. dan tanggal Bukti Serah Terima Kayu
Jenis Kayu Jumlah
FAKO: UD.TJ.1533.A.
Serah terima tgl 1-10-2014 Kayu gergajian Sengon 3706 kpg
SGS INDONESIA Page 30 of 64
0000242
30-9-2014
24,927 M3
Nota: 0005
5-4-2015
DKP: 00005
Serah terima tgl 13-4-2015 Kayu bulat Sengon rakyat 282 batang
13,1963 M3
Nota: 000007
17-2-15
DKP: 000007
Serah terima tgl 24-2-2015 Kayu bulat Sengon rakyat 405 batang
24,7795 M3
FAKO: KRB.1.1.15.14.A.000046
12-2-15
Serah terima tgl 12-2-2015 Kayu gergajian Sengon 3182 btg
22,5896 M3
FAKO AMN.1.1.15.14.A.010993
20-3-15
Serah terima tgl 20-3-2015 Kayu gergajian Sengon 2737 btg
25,5210 M3
FAKO: APP.1.1.15.01.A.006306
2-7-2015
Serah terima tgl 2-7-2015 Kayu gergajian Merbau 16076 kpg
28,6796 M3
FAKO: DRA.1.1.15.30.A.005717
26-5-2015
Serah terima tgl 26-5-2015 Kayu gergajian Merbau (papan list)
9434 kpg
17,4296 M3
Nota: 011/0070.0
1-1-15
DKP:01
Serah terima tgl 16-1-2015 Kayu bulat Sengon rakyat 246 btg
10,0609 M3
FAKO: PT.TRU.1514.A.004037
1-9-14
Serah terima tgl 2-9-2014 Kayu gergajian Sengon 2808 btg
21,3151 M3
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.1.d Metode Verifikasi :
1. Periksa keabsahan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yang mencakup tanda-tanda legalitas meliputi nomor seri, penerbit, P3KB, tanda-tanda sekuritas dokumen (SKSKB) dan specimen tandatangan untuk seluruh kayu yang diterima oleh unit usaha.
2. Periksa kesesuaian jumlah batang/keping dan volume di dalam
dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan stok / LMKB/LMKO pada periode yang sama.
3. Untuk stok bahan baku yang masih terdapat di logpond/logyard/gudang, perlu dilakukan pemeriksaan kesesuaian jumlah batang / keeping dan volume kayu dengan catatan / laporan mutasi (metode sampling merujuk pada peraturan yang berlaku).
4. Periksa dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan fisik di lapangan secara sampling.
5. Periksa keabsahan dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL) atau
FAKB/FAKO lanjutan hasil lelang dan Risalah Lelang
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
SGS INDONESIA Page 31 of 64
Norma Penilaian: Memenuhi: 1. Seluruh penerimaan bahan baku kayu didukung dengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah. 2. Hasil uji petik stok bahan baku di lapangan harus sesuai antara fisik
kayu (jenis dan ukuran) dengan dokumen 3. Jumlah batang/keping dan volume di dalam dokumen angkutan hasil
hutan yang sah sesuai dengan stok/ LMKB/ LMKO pada periode yang sama.
4. Kartu tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.
5. Seluruh kayu lelang dilengkapi dengan dokumen SAL atauFAKB/FAKO lanjutan hasil lelang, dengan disertai Risalah Lelang.
6. Unit usaha melakukan pemisahan terhadap bahan baku yang menggunakan dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL)
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Seluruh penerimaan bahan baku kayu telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah menerima 11569,62 M3 kayu bulat Merbau, 41143,66 M3 kayu bulat Sengon, 324,53 M3 kayu gergajian Merbau dan 16787,43 M3 kayu gergajian Sengon, bahan baku dari berbagai supplier yang sah. Contoh dokumen angkutan hasil hutan yang sah yang diverifikasi pada saat penilaian adalah tersaji pada verifier 2.1.1.c di atas.
Pada saat penilaian (tanggal 2-9-2015), tercatat stock bahan baku per 31-7-2015 adalah sebagai berikut:
No Jenis bahan baku Jumlah stok
1 Kayu bulat Merbau 209 btg; 1411 M3
2 Kayu bulat Sengon 9953 btg; 398 M3
3 Kayu gergajian Merbau -
4 Kayu gergajian Sengon 819670 btg, 4732 M3
Auditor telah melakukan uji petik terhadap stok bahan baku tersebut di lapangan sesuai dengan peraturan P.4/VI-BIKPHH/2014. Hasil uji petik ini diperoleh informasi sebagai berikut:
No Jenis bahan baku Jumlah stok Sample taking Sesuai /tidak sesuai
1 Kayu bulat Merbau 209 btg; 1411 M3 21 sample Sesuai
2 Kayu bulat Sengon 9953 btg; 398 M3 995 sample Sesuai
3 Kayu gergajian Merbau - - -
4 Kayu gergajian Sengon 819670 btg, 4732 M3
40983 sample Sesuai
Hasil uji petik ini telah dibandingkan dengan dokumen yang tertuang dalam LMKB dan/atau LMKO periode Agustus 2015 dan auditor memastikan bahwa jumlah yang tertera dalam catatan stok adalah telah sesuai dengan fisik di lapangan baik dari sisi jumlah, volume dan jenis kayu.
Hasil pemeriksaan auditor, Organisasi telah memiliki tenaga teknis yaitu :
Nama No Kartu tenaga teknis
Masa berlaku Lokasi penempatan
Agus Suwandono 02232-08/PKL/XVI/2014
30-12-2014 sd 29-12-2017
PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan
SGS INDONESIA Page 32 of 64
SK.1050/VI-BPPHP.VIII/2014
Bambang Susilo 00076-08/PKB-R/XVI/2013
23-1-2013 sd 22-1-2016
PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan
SK.42/VI-BPPHP.VIII/2013
Abd Rahman 00045-08/PKG-R/XVI/2013
23-1-2013 sd 22-1-2016
PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan
SK.39/VI-BPPHP.VIII/2013
Abd Rochim 02231-08/PKL/XVI/2014
30-12-2014 sd 29-12-2017
PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan
SK.1049/VI-BPPHP.VIII/2014
Moch Ansori 02310-08/PKG-R/XVI/2014
10-10-2014 sd 9-10-2017
PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan
SK.1151/VI-BPPHP.VIII/2014
Mukhamad Khusen 02313-08/PKB-R/XVI/2014
10-10-2014 sd 9-10-2017
PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan
SK.1154/VI-BPPHP.VIII/2014
Petugas ini telah diwawancara oleh auditor dan diketahui bahwa yang bersangkutan memegang kartu tenaga telah sesuai dengan lokasi penempatan. Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 diketahui bahwa organisasi tidak menerima bahan baku kayu lelang.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.1.e Metode Verifikasi :
1. Periksa dokumen angkutan kayu yang sah yang dilengkapi dengan dokumen keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/ Kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul kayu dimaksud dan DKP.
2. Cek kesesuaian jumlah batang/ keping & volume di dalam dokumen angkutan kayu yang sah
Norma penilaian: Memenuhi : Seluruh kayu bekas/hasil bongkaran dilengkapi dengan Nota dan dokumen/ Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/Kota atau dari Aparat Desa/Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul kayu dan DKP dimaksud.
Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu bekas/hasil bongkaran.
SGS INDONESIA Page 33 of 64
Verifier 2.1.1.f Metode verifikasi :
Periksa kebenaran dan kesesuaian dokumen Nota kayu limbah industri dengan fisik di lapangan.
Norma Penilaian:
Seluruh kayu limbah industri dilengkapi dengan dokumen Nota
Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu limbah industri.
Verifier 2.1.1.g. Metode verifikasi :
1. Periksa keberadaan S-LK/S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok.
2. Periksa ketersediaan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP
3. Periksa ketersediaan personel yang bertanggung jawab untuk pemeriksaan terhadap dokumenDKP yang diterima dari pemasok
4. Periksa ketersediaan laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP
Norma Penilaian :
Memenuhi : 1. Seluruh pemasok memiliki S-LK dan/atau menerbitkan DKP. 2. Tersedia prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang
menerbitkan DKP 3. Tersedia personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam
pemeriksaan terhadap dokumen DKP yang diterima dari pemasok (beserta bukti surat penunjukan).
4. Tersedia laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP
Dokumen sertifikasi Legalitas kayu / Sertifikat PHPL yang dimiliki pemasok dan / atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sebagian bahan baku kayu yang diterima oleh organisasi sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 adalah berasal dari sumber yang telah memiliki sertifikat legalitas kayu (S-LK) berikut ini:
Nama supplier No Sertifikat L-K Masa berlaku sertifikat
Ruang lingkup sertifikat
PT Asco Prima Nusantara
059.SVLK.010-IDN.12.14
30-12-2014 sd 29-12-2017
Hutan produksi luas 171270 Ha
CV Wana Gemilang Raya
VLK.00283 11-4-2012 sd 10-4-2016
Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan ,
produk : kayu gergajian, moulding
CV Amida Nusantara 824 303 150022 31-3-2015 sd 30-3-2018
Penggergajian kayu
CV Kayu Rimba VLK 00034 27-4-2015 sd 26-4-2018
Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan , produk : kayu gergajian, moulding
PT Dwi Rimba Agung VLK00588 27-4-2015 sd 26-4-2018
Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan , produk : kayu gergajian, moulding
SGS INDONESIA Page 34 of 64
PT Achmadi Pasca Perintis
LVLK-003/MUTU/LK-011
4-1-2014 sd 3-1-2017
Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan ,
produk : kayu gergajian, moulding, komponen bangunan kayu, dry kiln
Sebagian bahan baku lainnya berasal dari beberapa pemasuk yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu namun diperkenankan untuk menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) untuk setiap pengiriman atau penjualan bahan baku. Pemasok tersebut adalah:
1. Nurul Huda
2. UD Rochim
3. UD Edi Purnomo
4. Daniel
5. UD Suroso
6. UD H Syaiful
7. UD Helmi
8. UD Ahmad
9. UD Abdul Qodim
10. UD Sucip
11. UD Miftahul Ulum
Bagi para pemasok yang tidak memiliki S-LK, organisasi menerapkan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok dengan menggunakan prosedur Instruksi Kerja Pemeriksaan dan Pengecekan DKP Nomor: IK-LOG-008-009 tanggal 1-6-2015. Sesuai dengan prosedur tersebut, personel yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP adalah Ali Zainal Abidin ; Abdurrohman ; F Rohman ; Husni ; Nasech ; dan Ali Mustofa (sesuai surat keputusan nomor: 001/IFURA/VI/2015 tanggal 1-6-2015) .
Pada saat penilaian, Organisasi belum menyampaikan laporan pemeriksaan pemasok yang menerbitkan DKP.
Rekomendasi: paling lambat bulan Desember 2015 organisasi harus menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pemasok yang menerbitkan dokumen DKP (sesuai standar P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 “Dalam hal penerimanya adalah IUIPHHK atau TPT hutan hak dan pemasoknya adalah pemilik hutan hak, pengecekan lapangan dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun sejak menerima hasil hutan hak dan/atau kayu olahan hutan hak yang dilengkapi DKP terhadap akar pangkat dua (√) dari total jumlah pemasok, untuk hasil hutan hak dan/atau kayu olahan hutan hak yang dalam pengangkutannya menggunakan dokumen NOTA/SKAU’).
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi dengan syarat norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.1.h Metode Verifikasi :
Periksa kelengkapan dokumen sumber bahan baku di dalam RPBBI
Norma Penilaian :
Memenuhi
RPBBI terakhir (tahun berjalan) yang telah dilaporkan didukung dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber bahan baku
Dokumen pendukung RPBBI.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Dokumen RPBBI yang diverifikasi saat kegiatan penilaian adalah dokumen RPBBI untuk periode September 2014, Oktober 2014, Nopember 2014, Desember 2014, Januari 2015, Februari 2015, Maret 2015, April 2015, Mei 2015, Juni 2015 , Juli 2015, Agustus 2015 (in progress). RPBBI ini telah dilaporkan kepada instansi terkait yaitu Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan (secara online http://rpbbi.dephut.go.id), Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur , BP2HP Wilayah VIII Surabaya, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pasuruan. Pelaporan RPBBI
SGS INDONESIA Page 35 of 64
didukung oleh dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber bahan bakunya, diantaranya:
1. PT Asco Prima Nusantara
2. PT Multi Wahana Wijaya
3. Hutan Rakyat dari Kabupaten Banyuwangi, Kab Blitar, Kab Jember, Kab Lumajang, Kab Malang, Kab
Pasuruan, Kab Probolinggo,)
4. CV Wana Raya Gemilang
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verifier 2.1.2.a Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen PIB
Norma Penilaian :
Memenuhi : Dokumen PIB sesuai dengan dokumen impor lainnya
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.b Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen Bill of Lading (B/L)
Norma Penilaian :
Memenuhi : Dokumen B/L sesuai dengan dokumen impor lainnya
Bill of Lading (B/L)
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.c Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen Packing List (P/L)
Norma Penilaian :
Memenuhi : Dokumen Packing List sesuai dengan dokumen impor lainnya
Packing List (P/L)
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.d Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen Invoice
Norma Penilaian :
Memenuhi : Dokumen Invoice sesuai dengan dokumen impor lainnya
Invoice
RA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.e Metode Verifikasi :
1. Periksa kelengkapan dokumen Deklarasi Impor dan masa berlakunya 2. Periksa penerapan uji tuntas (due diligence)
Norma Penilaian :
Memenuhi: Dokumen Deklarasi Impor sesuai dengan hasil uji tuntas (due diligence), termasuk masa berlakunya
Deklarasi Impor
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
SGS INDONESIA Page 36 of 64
Verifier 2.1.2.f Metode Verifikasi :
1. Periksa keberadaan dokumen Rekomendasi Impor dan masa berlakunya
2. Periksa kesesuaian informasi dengan dokumen Deklarasi Impor
Norma Penilaian :
Memenuhi: Tersedia dokumen Rekomendasi Impor yang sesuai dengan dokumen Deklarasi Impor, termasuk masa berlakunya
Rekomendasi Impor
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.g Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen bukti pembayaran bea masuk.
Norma Penilaian :
Memenuhi: Tersedia bukti pembayaran bea masuk yang absah dan lengkap untuk impor kayu yang dikenakan bea masuk.
Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.h Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES)
Norma Penilaian :
Memenuhi: Tersedia dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) yang absah dan lengkap untuk jenis dan produk kayu yang dibatasi perdagangannya
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya.
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Verifier 2.1.2.i Metode Verifikasi :
Periksa penggunaan kayu impor
Norma Penilaian :
Memenuhi: Terdapat bukti penggunaan kayu impor
Bukti penggunaan kayu impor
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.
Indikator 2.1.3 Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
Verifier 2.1.3.a Metode Verifikasi :
1. Periksa keberadaan tally sheet/rekaman/laporan produksi, dan
2. Periksa ketelusuran tally sheet/rekaman/laporan awal produksi terhadap asal usul bahan baku.
Norma Penilaian :
a. Tersedia tally sheet/rekaman/laporan produksi,
b. Tally sheet/rekaman/laporan awal produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah mengkonsumsi bahan baku
SGS INDONESIA Page 37 of 64
untuk proses produksinya sebagai berikut.
Jenis bahan baku Jumlah
Log Merbau 14289.53 M3
Log Sengon 44967.60 M3
Kayu gergajian Merbau 324.44 M3
Kayu gergajian Sengon 16787.43 M3
Catatan penggunaan bahan baku tersebut dicatat pada laporan Produksi. Contoh laporan produksi yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
Woodworking:
Nomor dan tanggal laporan
Jenis bahan baku Quantity No SPK Produksi
Laporan produksi bulan September 2014
Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau
658.9967 M3 I/O ; total I/O 19
I/O: instruction order
Laporan produksi bulan Januari 2015
Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau
655,7988 M3 I/O ; total I/O 24
Laporan produksi bulan Mei 2015
Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau
625,4802 M3 I/O ; total I/O 24
Laporan produksi bulan Juli 2015
Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau
232,4608 M3 I/O ; total I/O 13
Plywood:
Nomor dan tanggal laporan
Jenis bahan baku Quantity No SPK Produksi
Laporan produksi bulan Mei 2015
Kayu bulat Sengon
Sawntimber Sengon
2510 M3 Schedule produksi plywood, Mei 2015
Laporan produksi bulan Juli 2015
Kayu bulat Sengon
Sawntimber Sengon
1755 M3 Schedule produksi plywood, Juli 2015
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.
Jenis produk Jumlah
Olahan Merbau 4616,0811 M3
Plywood 32507,3233 M3
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.
Jenis produk Jumlah
Kayu gergajian Merbau 6356,17765 M3
Kayu gergajian Sengon 10191,1141 M3
Catatan produksi tersebut dicatat pada laporan produksi. Contoh laporan produksi yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
SGS INDONESIA Page 38 of 64
Nomor dan tanggal laporan
Jenis produk Quantity No SPK Produksi
06/LMKO/1514INDO0101/2015
Juni 2015
Plywood 1717,6106 M3 Schedule plywood bulan Juni 2015
Kayu gergajian 387,8455 M3
Blockboard 488,9173 M3
Barecore 1115,9956 M3
Woodworking 568,6683 M3
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.3.b Metode Verifikasi :
1. Periksa kesesuaian hasil produksi dengan LMHHOK. 2. Hitung rendemen dari laporan produksi. 3. Bandingkan perhitungan rendemen dengan standar rendemen
industri. 4. Pengecekan rendemen apabila terjadi penyimpangan dari standar. Norma Penilaian : 1. Laporan hasil produksi sesuai dengan LMHHOK 2. Terdapat hubungan yang logis antara input output dan rendemen
Laporan produksi hasil olahan.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.
Jenis produk Jumlah
Olahan Merbau 4616,0811 M3
Plywood 32507,3233 M3
Organisasi juga memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) yang dilaporkan secara periodic kepada instansi yang berwenang. Pada saat penilaian auditor telah memverifikasi contoh laporan LMHHOK pada periode Desember 2014, Januari 2015, Juli 2015 dengan laporan produksi pada periode Desember 2014, Januari 2015, Juli 2015 sebagai berikut:
Periode LMHHOK Periode produksi Produksi sesuai LMHHOK
Aktual produksi
LMHHOK 07/IFR/KG/VII/2015
Juli 2015
Produksi Juli 2015 Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK
Woodworking: 233,8258 M3
Plywood: 578,0460 M3
LMHHOK 01/IFR/KG/I/2015
Januari 2015
Produksi Januari 2015
Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK
Woodworking: 678,8117 M3
Plywood: 1421,7832 M3
LMHHOK 12/IFR/KG/XII/2014
Desember 2014
Produksi Desember 2015
Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK
Woodworking: 742,7354 M3
Plywood: 1782,6781 M3
SGS INDONESIA Page 39 of 64
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa laporan hasil produksi telah sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen LMHHOK.
Auditor juga melakukan verifikasi terhadap hubungan input output dan rendemen pada beberapa laporan produksi sebagai berikut:
No SPK Jumlah input Jumlah output Rendemen Remark
Januari 2015 1623,30 966,5762 59,54 Merbau: dari log ke kayu gergajian
2795,26 984,5101 35,22 Sengon: dari log ke kayu gergajian
1236,3105 742,7354 60,08 Gergajian Merbau
3178,4560 5296,9730 60,01 Gergajian Sengon
Desember 2014 1927,40 1156,9179 60,02 Merbau: dari log ke kayu gergajian
3385,66 1185,2893 35,01 Sengon: dari log ke kayu gergajian
1236,3105 724,7354 60,08 Gergajian Merbau
5296,9730 3178,4560 60,01 Gergajian Sengon
Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa rendemen telah sesuai dengan referensi yang ditetapkan oleh Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan No: P.12/VI-BPPHH/2014.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.3.c Metode Verifikasi :
1. Periksa kesesuaian jenis produk dengan izin usaha industry auditee
2. Periksa dan bandingkan realisasi produksi dengan kapasitas produksi yang diizinkan
Norma Penilaian :
a. Jenis produk sesuai dengan izin usaha industri auditee
b. Realisasi produksi sendiri dan hasil penjelasan tidak melebihi kapasitas produksi auditee yang diizinkan
Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.
Jenis produk Jumlah
Olahan Merbau 4616,0811 M3
Plywood 32507,3233 M3
Berdasarkan ijin usaha industri primer No: K.198/Menhut-II/2011 industri diijinkan untuk memproduksi Kayu Gergajian ; Plywood ; dan berdasarkan ijin lanjutan nomor: 530/Kpts/102.04/XII/2008 industri diijinkan untuk memproduksi : Industri moulding dan komponen bahan bangunan, dengan kapasitas per tahun adalah sebagai berikut:
Jenis produk Jumlah sesuai ijin Dispensasi 30% Aktual produksi
Olahan Merbau 34.500 M3/tahun 44.850 M3 4616,0811 M3
SGS INDONESIA Page 40 of 64
Plywood 180.000 M3/tahun 234.000 M3 32507,3233 M3
Kayu gergajian 18.000 M3/tahun 23.400 M3 16.547,29 M3
Berdasarkan kedua data tersebut diatas menunjukkan bahwa jenis produk telah sesuai dengan izin usaha industri dan realisasi produksi tidak melebihi kapasitas yang diijinkannya.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 2.1.3.d Metode Verifikasi :
1. Periksa prosedur dan laporan pemisahan hasil produksi kayu lelang
2. Periksa pemisahan hasil produksi kayu lelang
3. Periksa pembubuhan tanda V-Legal pada hasil produksi kayu lelang
Norma Penilaian :
a. Tersedia prosedur dan laporan pemisahan hasil produksi kayu lelang
b. Terdapat pemisahan hasil produksi yang berasal dari hasil lelang
c. Tidak terdapat tanda V-Legal pada hasil produksi kayu lelang
Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena Organisasi tidak menggunakan kayu lelang untuk proses produksi.
Verifier 2.1.3.e Metoda Verifikasi :
Periksa kebenaran dan kesesuaian dokumen LMKB / LMKBK dan LMHHOK dengan dokumen pendukung lainnya.
Norma Penilaian :
Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK sesuai dengan dokumen pendukung
Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Organisasi memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) yang dilaporkan secara periodic kepada instansi yang berwenang. Pada saat penilaian auditor telah memverifikasi contoh laporan LMHHOK pada periode Juli 2015, Januari 2015, Desember 2014 dengan laporan produksi pada periode Juli 2015, Januari 2015, Desember 2014 sebagai berikut:
Periode LMHHOK Periode produksi Produksi sesuai LMHHOK
Aktual produksi
LMHHOK 07/IFR/KG/VII/2015
Juli 2015
Produksi Juli 2015 Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK
Woodworking: 233,8258 M3
Plywood: 578,0460 M3
LMHHOK 01/IFR/KG/I/2015
Januari 2015
Produksi Januari 2015
Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK
Woodworking: 678,8117 M3
Plywood: 1421,7832 M3
LMHHOK 12/IFR/KG/XII/2014
Desember 2014
Produksi Desember 2015
Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK
Woodworking: 742,7354 M3
Plywood: 1782,6781 M3
Organisasi juga memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) yang dilaporkan secara periodik kepada instansi yang berwenang. Pada saat penilaian auditor telah memverifikasi contoh laporan LMKB pada periode Juli 2015, Maret 2015, Januari 2015 dengan laporan pembelian pada periode Juli 2015, Maret 2015, Januari 2015 sebagai berikut:
SGS INDONESIA Page 41 of 64
Periode LMKB Periode pembelian Penerimaan sesuai LMKB
Aktual pembelian
Juli 2015
07/LMKB/1514INDO0101/2015
Juli 2015 Penerimaan sesuai dengan LMKB
534,48 M3 Log Merbau
2766,340 M3 log Sengon
Maret 2015
03/LMKB/1514INDO0101/2015
Maret 2015 Penerimaan sesuai dengan LMKB
3299,37 M3 Log Merbau
1861,0150 M3 log Sengon
Januari 2015
01/LMKB/1514INDO0101/2015
Januari 2015 Penerimaan sesuai dengan LMKB
3457,7950 M3 log Sengon
Berdasarkan data tersebut diatas, menunjukkan bahwa Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK telah sesuai dengan dokumen pendukung.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga)
Verifier 2.1.4.a Metode Verifikasi :
Periksa kepemilikan S-LK atau DKP yang dimiliki penyedia jasa (pihak lain).
Norma Penilaian :
Memenuhi : Auditee dapat menunjukan salinan S-LK yang dimiliki penyedia jasa (pihak lain) atau Dalam hal penyedia jasa adalah IRT/Pengrajin, auditee dapat menunjukan DKP yang diterbitkan penyedia jasa (pihak lain)
Dokumen S-LK atau DKP
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Verifier 2.1.4.b Metode Verifikasi :
Periksa kontrak jasa yang dibuat di atas kertas bermaterai
Norma Penilaian :
Auditee dapat menunjukan surat kontrak jasa yang dibuat di atas kertas bermaterai.
Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Verifier 2.1.4.c Metode Verfikasi :
Periksa dokumen berita acara serah terima kayu yang dijasakan antara auditee dengan penyedia jasa
Norma Penilaian :
Memenuhi: Seluruh bahan baku yang dijasakan dilengkapi dengan berita acara serah terima antara auditee dengan penyedia jasa
Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
SGS INDONESIA Page 42 of 64
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Verifier 2.1.4.d Metode Verifikasi :
Periksa penerapan pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa.
Norma Penilaian :
Memenuhi : 1. Perusahaan penyedia jasa menerapkan pemisahan terhadap produk
auditee yang dijasakan. 2. Perusahaan penyedia jasa mendokumentasikan catatan pemisahan.
Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Verifier 2.1.4.e Metode Verifikasi :
1. Periksa pendokumentasian bahan baku serta pendokumentasian proses produksi produk auditee yang dijasakan.
2. Periksa pendokumentasian ekspor produk auditee (hasil penjasaan apabila ekspor dilakukan ditempat industri penyedia jasa
Norma Penilaian :
Memenuhi: 1. Tersedia dokumentasi bahan baku serta pendokumentasian proses
produksi produk auditee yang dijasakan 2. Dalam hal ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa:
a. Tersedia dokumen invoice auditee untuk ekspor produk auditee (hasil penjasaan); dan
b. Tersedia dokumen ekspor auditee (seperti Dokumen VLegal) untuk produk auditee (hasil penjasaan)
Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
PRINSIP 3. KEABSAHAN PERDAGANGAN ATAU PEMINDAHTANGANAN HASIL PRODUKSI
Kriteria 3.1 Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
Indikator 3.1.1 Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier 3.1.1 Metode Verifikasi :
Periksa dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi. Norma Penilaian : Memenuhi
Seluruh perdagangan atau pemindah-tanganan produk dengan tujuan domestik didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015, organisasi telah menjual produknya secara domestik dengan rincian sebagai berikut:
Nama Pelanggan Domestik Jenis Produk Jumlah
PT.Geo Given Visi Mandiri Plywood T3 Falcata 4050 sheet
SGS INDONESIA Page 43 of 64
CV.Bayu Dinamika Plywood T2 Falcata 4200 sheet
PT. Surya Citra Samudra Plywood T3 Falcata 4725 sheet
CV. Ora Et Labora Plywood T3 Falcata 3980 sheet
UD.Sari Mulya Plywood T2-T7 Falcata 330 sheet
Seluruh penjualan kepada pelanggan domestik tersebut selalu dilengkapi dengan bukti dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan diterbitkan oleh organisasi. Contoh dokumen angkutan yang diverifikasi pada saat penilaian lapangan adalah sebagai berikut:
Nomor&Tanggal Dok. Angkutan
Jenis Produk Jumlah Tujuan Pelanggan
PJ2015080016, FAKO#IFR.1.2.15.33.A.000.418,DKO#12/DKO/IFR/VIII/2015/
04.08.2015
Plywood T3 Falcata
4050 sheet Sidoarjo PT.Geo Given Visi Mandiri
PJ20150700092,FAKO#IFR.1.2.15.33.A.004775,DKO004/DKO/IFR/VII/2015/03.07.2015
Plywood T2 Falcata
4200 sheet Sidoarjo CV.Bayu Dinamika
PJ20150800409,FAKO#IFR.1.2.15.33.A.004826-DKO19/DKO/IFR/VIII/2015/11.08.2015
Plywood T3 Falcata
4725 sheet Surabaya PT. Surya Citra Samudra
PJ20141101330-1533.A.004365/DKO63/DKO/IFR/XI/2014.29.11.2014
Plywood T3 Falcata
3980 sheet Pasuruan CV. Ora Et Labora
PJ20150100105,FAKO#IFR.1.2.15.33.A.004430-DKO02/DKO/IFR/I/2015-05.01.2015
Plywood T2-T7 Falcata
330 sheet Mojokerto UD.Sari Mulya
Pemegang izin telah melakukan penjualan lokal sebanyak 13.367 m3 atau1.064.887 sheet.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini
Kriteria 3.2 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor.
Indikator 3.2.1 Pengapalan hasil olahan kayu untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier 3.2.1.a Metode Verifikasi :
Periksa kesesuaian antara input bahan baku dengan laporan hasil produksi (laporan hasil produksi sendiri dan / atau hasil produksi melalui jasa subkontrak) dan laporan pemasaran ekspor
Norma Penilaian :
Produk hasil olahan kayu yang diekspor dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri, kecuali untuk produk yang diekspor melalui jasa subkontrak.
Produk hasil olahan kayu yang diekspor
SA2015 Observasi/Butkti Objektif:
Produk hasil olahan kayu yang diekspor adalah merupakan hasil produksi sendiri.
SGS INDONESIA Page 44 of 64
Hal ini dapat dibuktikan seperti yang dijelaskan pada indikator 2.1 diatas. Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.b Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen PEB.
Norma Penilaian :
Kesesuain dokumen PEB dengan dokumen ekspor lainnya
PEB (Pemberitahuan Ekspor barang)
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode 01 September 2014 sampai dengan31 Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity . 25.821,78 m3
Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB). Contoh dokumen PEB yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
No & Tanggal PEB Jenis Barang Jumlah
Tujuan Pembeli
186598/14.11.2014 Merbau FJL Board 26x600x1800
18 pallet=
684 pcs = 19,20 m3
Australia Bunning Group Lmt
016749/02.02.2015 Merbau Decking 19x140/90x1800-5700
16 pallet =
5305 pcs = 39,32 m3
Australia PHD Timber Importer
203286/12.12.2014 Albasia Barecore 13x1260x2440
190 pallet=
15.000 pcs = 580,47 m3 (10 kontainer)
China Jiashan Guangda International
203687/13.12.2014 Merbau E4E 19x14x7-16
38 pallet =
6405 pcs = 55,76 m3
Perancis Ets PHenry Et Fils
040237/14.03.2015 Merbau Decking19x140x18000-5700
36 pallet=
6260 pcs = 58,63 m3
Australia SWPI Trading Pte Ltd
126359/18.08.2015 Merbau FJL Multi 42x68x5400
38 pallet=
781 pcs = 27,48 m3
Australia ITIQLD Pty Ltd
164532/09.10.2014 Falcata Plywood
8x1220x2440
76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)
Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD
No&Tanggal PEB
No&Tanggal Invoice
No&Tanggal Packing LIst
No&Tanggal Bill of Lading
No&Tanggal V-Legal Sesuai/Tidak
Sesuai
186598/
14.11.2014
IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014
PL004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014
SUB000004841/
20.11.2014
14.00619.00001.008-ID-AU/12.11.2014
Sesuai
016749/
02.02.2015
IN015/FL/FR/I/2015-21.01.2015
PL015/FL/FR/I/2015-21.01.2015
COSU6103471490/
07.02.2015
15.00681.0001.0008-ID-AU/21.01.2015
Sesuai
203286/
12.12.2014
IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014
PL001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014
MCPU920408859/
18.12.2014
14.00639-0001.008-ID-CN/10.12.2014
Sesuai
203687/ IN004,005/FL// PL004,005/FL//XI IDSUB40745 14,00640-00001.008- Sesuai
SGS INDONESIA Page 45 of 64
13.12.2014 XII/2014-10.12.2014
I/2014-10.12.2014
1/
19.12.2014
ID-FR/10.12.2014
040237/
14.03.2015
IN006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015
PL006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015
SUBMEL150300009/
19.03.2015
15.00730.0001.008-ID-AU/12.03.2015
Sesuai
126359/
18.08.2015
IN004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015
PL004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015
SUBE001508-15BNE/
20.08.2015
15.00877-00001-008-ID-AU/14.08.2015
Sesuai
164532/09.10.2014
IN001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014
PL001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014
MCPU920397184/22.10.2014
14.00594-0001.008-ID-MY/08.10.2014
Sesuai
Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen PEB telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya yaitu Invoice, Packing List, Bill of Lading dan V-Legal.
Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.c Metode Verifikasi :
Periksa keberadaan dan kelengkapan Packing List (P/L).
Norma Penilaian :
Kesesuaian dokumen P/L sesuai dengan dokumen Dokumen FEB
Packing list (P/L)
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3
Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Packing List (P/L). Contoh dokumen Packing List yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
No&Tanggal P/L Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli
PL004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014
Merbau FJL Board 26x600x1800
18 Pallet=
684 pcs = 19,20m 3
Australia Bunning Group Lmt
PL015/FL/FR/I/2015-21.01.2015
Merbau Decking 19x140/90x1800-5700
16 Pallet=
5305 pcs =39,32m 3
Australia PHD Timber Importer
PL001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014
Albasia Barecore 13x1260x2440
190 pallet=
15.000pcs=580,47m 3
(10 kontainer)
China Jiashan Guangda International
PL004,005/FL//XII/2014-10.12.2014
Merbau E4E
19x14x7-16
38 pallet=
6405 pcs=55,76 m 3
Perancis Ets PHenry Et Fils
PL006-008/FL/IFR/III/2015/
12.03.2015
Merbau Decking 19x140x18000-5700
36 pallet=6260 pcs =58,63 m 3
Australia SWPI Trading Pte Ltd
PL004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015
Merbau FJL Multi 42x68x5400
38 Pallet=
781 pcs = 27,48 m 3
Australia ITIQLDPty Ltd
PL001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014
Falcata Plywood
8x1220x2440
76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)
Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD
SGS INDONESIA Page 46 of 64
No&Tanggal PEB No&Tanggal Packing LIst Sesuai/Tidak Sesuai
186598/14.11.2014 PL004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014 Sesuai
016749/02.02.2015 PL015/FL/FR/I/2015-21.01.2015 Sesuai
203286/12.12.2014 PL001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014 Sesuai
203687/13.12.2014 PL004,005/FL//XII/2014-10.12.2014 Sesuai
040237/14.03.2015 PL006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015 Sesuai
126359/18.08.2015 PL004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015 Sesuai
164532/09.10.2014 PL001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014 Sesuai
Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen Packing List telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB).
Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.d Metode Verifikasi :
Periksa keberadaan dan kelengkapan dokumen Invoice
Norma Penilaian :
Kesesuaian dokumen invoice dengan dokumen PEB
Invoice
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3
Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Invoice. Contoh dokumen Invoice yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
No&Tanggal Invoice Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli
IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014
Merbau FJL Board 26x600x1800
18 pallet =
684 pcs = 19,20 m 3
Australia Bunning Group Lmt
IN015/FL/FR/I/2015-21.01.2015
Merbau Decking 19x140/90x1800-5700
16 pallet =
5305 pcs = 39,3 m 3
Australia PHD Timber Importer
IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014
Albasia Barecore 13x1260x2440
190 pallet =
15.000 pcs=580,47 m3 (10 kontainer)
China Jiashan Guangda International
IN004,005/FL//XII/2014-10.12.2014
Merbau E4E 19x14x7-16
38 pallet =
6405 pcs=55,76 m 3
Perancis Ets PHenry Et Fils
IN006-008/FL/IFR/III/2015/
12.03.2015
Merbau Decking19x140x18000-5700
36 pallet = 6260 pcs = 58,63 m3
Australia SWPI Trading Pte Ltd
004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015
Merbau FJL Multi 42x68x5400
38 pallet=
781pc s= 27,48 m3
Australia ITIQLDPty Ltd
001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014
Falcata Plywood
8x1220x2440
76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)
Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD
SGS INDONESIA Page 47 of 64
No&Tanggal PEB No&Tanggal Invoice Sesuai/Tidak Sesuai
186598/14.11.2014 IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014 Sesuai
016749/02.02.2015 IN015/FL/FR/I/2015-21.01.2015 Sesuai
203286/12.12.2014 IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014 Sesuai
203687/13.12.2014 IN004,005/FL//XII/2014-10.12.2014 Sesuai
040237/14.03.2015 IN006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015 Sesuai
126359/18.08.2015 004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015 Sesuai
164532/09.10.2014 001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014 Sesuai
Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen Invoice telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB).
Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.e Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan Bill of Lading (B/L).
Norma Penilaian :
Dokumen Bill of Lading (B/L) sesuai dengan dokumen FEB
Bill of Lading (B/L)
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3
Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Bill of Lading (B/L). Contoh dokumen Bill of Lading yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
No&Tanggal B/L Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli
SUB000004841/20.11.2014
Merbau FJL Board
18 pallet =
684 pcs = 19,20 m 3
Australia Bunning Group Lmt
COSU6103471490/07.02.2015
Merbau Decking 19x140/90x1800-5700
16 pallet =
5305 pcs =39,3 m3
Australia PHD Timber Importer
MCPU920408859/18.12.2014
Albasia Barecore 13x1260x2440
190 pallet =
15.000 pcs= 580,47 m3 (10 kontainer)
China Jiashan Guangda International
IDSUB407451/19.12.2014
Merbau E4E 19x14x7-16
38 pallet = 6405 pcs=55,76 m3
Perancis Ets PHenry Et Fils
SUBMEL150300009/19.03.2015
Merbau Decking19x140x18000-5700
36 pallet = 6260 pcs = 58,63 m3
Australia SWPI Trading Pte Ltd
SUBE001508-15BNE/20.08.2015
Merbau FJL Multi 42x68x5400
38 pallet=
781pc s= 27,48 m3
Australia ITIQLDPty Ltd
MCPU920397184/22.10.2014
Falcata Plywood
8x1220x2440
76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)
Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD
SGS INDONESIA Page 48 of 64
No&Tanggal PEB No&Tanggal Bill of Lading Sesuai/Tidak Sesuai
186598/14.11.2014 SUB000004841/20.11.2014 Sesuai
016749/02.02.2015 COSU6103471490/07.02.2015 Sesuai
203286/12.12.2014 MCPU920408859/18.12.2014 Sesuai
203687/13.12.2014 IDSUB407451/19.12.2014 Sesuai
040237/14.03.2015 SUBMEL150300009/19.03.2015 Sesuai
126359/18.08.2015 SUBE001508-15BNE/20.08.2015 Sesuai
164532/09.10.2014 MCPU920397184/22.10.2014 Sesuai
Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen Bill of Lading telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB).
Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.f Metode Verifikasi :
1. Periksa keabsahan dan kelengkapan Dokumen V-Legal untuk produk
yang wajib dilengkapi dengan Dokumen VLegal. 2. Periksa kesesuaian Dokumen VLegal dengan dokumen PEB dan
dokumen invoice. 3. Periksa Dokumen V-Legal terkait dengan hasil produksi dari bahan
baku kayu lelang. 4. Periksa lokasi stuffing produk yang diekspor Norma Penilaian : Memenuhi: 1. Tersedia Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi
dengan Dokumen V-Legal. 2. Dokumen V-Legal sesuai dengan dokumen PEB dan dokumen
invoice. 3. Tidak ada Dokumen V-Legal yang disalahgunakan untuk
mengekspor hasil produksi dari bahan baku kayu lelang. 4. Seluruh stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi industri
auditee dan/atau industri penyedia jasa. 5. Dalam hal stuffing produk yang diekspor tidak dilakukan di lokasi industri auditee dan/atau industri penyedia jasa, maka tersedia
dokumen relevan yang membuktikan bahwa produk yang diekspor adalah barang milik auditee.
Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.
RA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3 . Adapun produk yang diekspor dan wajib dilengkapi dengan V-Legal adalah produk berikut:
1. Kayu Lantai (Fingerjoin Laminated Board, Barecore, Decking Floor, Fingerjoint Floor)
2. Barecore
3. Bahan Bangunan (Komponen)
Sesuai dengan data yang tersedia di SGS Indonesia, total V-Legal yang telah diterbitkan untuk organisasi ini pada periode September sampai dengan Agustus 2015 adalah sejumlah 423 lembar . Adapun sejumlah 7 lembar dibatalkan. Data ini telah sesuai dengan data yang tersedia di organisasi. Auditor telah menghitung seluruh dokumen V-Legal ini pada saat penilaian.
Adapun contoh dokumen V-Legal yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:
No&Tanggal V-Legal Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli
14.00619.00001.008- Merbau FJL Board 18 pallet = Australia Bunning Group
SGS INDONESIA Page 49 of 64
ID-AU/12.11.2014 26x600x1800 684 pcs = 19,20 m3 Lmt
15.00681.0001.0008-ID-AU/21.01.2015
Merbau Decking 19x140/90x1800-5700
16 pallet =
5305 pcs =39,3 m3
Australia PHD Timber Importer
14.00639-0001.008-ID-CN/10.12.2014
Albasia Barecore 13x1260x2440
190 pallet =
15.000 pcs=
580,47 m3
(10 kontainer)
China Jiashan Guangda International
14,00640-00001.008-ID-FR/10.12.2014
Merbau E4E
19x14x7-16
38 pallet =
6405 pcs=55,76 m3
Perancis Ets PHenry Et Fils
15.00730.0001.008-ID-AU
Merbau Decking
19x140x18000-5700
36 pallet =
6260 pcs= 58,63 m3
Australia SWPI Trading Pte Ltd
15.00877-00001-008-ID-AU/14.08.2015
Merbau FJL Multi 42x68x5400
38 pallet=
781pc s= 27,48 m3
Australia ITIQLDPty Ltd
14.00594-0001.008-ID-MY/08.10.2014
Falcata Plywood
8x1220x2440
76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)
Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD
No&Tanggal V-Legal No&Tanggal PEB No&Tanggal Invoice Sesuai/Tidak Sesuai
14.00619.00001.008-ID-AU/
12.11.2014
186598/14.11.2014 IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014
Sesuai
15.00681.0001.0008-IDAU/
21.01.2015
016749/02.02.2015 IN015/FL/FR/I/2015
21.01.2015
Sesuai
14.00639-0001.008-ID-CN/10.12.2014
203286/12.12.2014 IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014
Sesuai
14,00640-00001.008-IDFR/
10.12.2014
203687/13.12.2014 IN004,005/FL//XII/2014-10.12.2014
Sesuai
15.00730.0001.008-ID-AU/
12.03.2015
040237/14.03.2015 IN006008/FL/IFR/III/2015/
12.03.2015
Sesuai
15.00877-00001-008-IDAU/
4.08.2015
126359/18.08.2015 004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015
Sesuai
14.00594-0001.008-ID-MY/08.10.2014
164532/09.10.2014 001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014
Sesuai
Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen V-Legal telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB) dan Invoice. Seluruh stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi organisasi
Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.g Metode Verifikasi :
1. Periksa realisasi ekspor dengan ketentuan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya.
2. Periksa lokasi verifikasi teknis oleh surveyor
Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
SGS INDONESIA Page 50 of 64
Norma Penilaian : Memenuhi: 1. Realisasi ekspor sesuai dengan pengaturan jenis produk yang
diatur ekspornya. 2. Seluruh pemeriksaan verifikasi teknis oleh surveyor dilakukan di
lokasi industri auditee dan/atau industri penyedia jasa.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Jenis produk dari organisasi yang ditetapkan sebagai wajib ekspor adalah sebagai berikut :
1. Fingerjoint Laminated Board
2. Decking Reeded
3. Barcore
4. Kayu Lapis
Realisasi ekspor untuk periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015 untuk produk tersebut adalah sebagai berikut:
Produk Jumlah Ekspor
Fingerjoint Laminated Board 1.487,04 m3
Decking Reeded 3367,56 m3
Barcore 10634,75 m3
Kayu Lapis 10332,44 m3
Jumlah tersebut telah sesuai dengan ketentuan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya sesuai dengan keputusan nomor 97/M-DAG/PER/2014 yang menetapkan produk industri kehutanan yang dibatasi ekspornya.
Pemeriksaan teknis untuk setiap ekspor dilakukan oleh PT.Sucofindo di lokasi organisasi. Contoh laporan verifikasi teknis yang diperiksa pada saat audit adalah sebagai berikut:
Nomor & Tangal Lap Verifikasi Teknis
No & Tanggal PEB Quantity
23.1.14.16808/13.11.2014 186598/14.11.2014 18 pallet =684 pcs = 19,20 m3
23.1.15.01183/31.01.2015 016749/02.02.2015 16 pallet =5305 pcs =39,3 m3
23.1.14.18231/11.12.2014 203286/12.12.2014 190 pallet =15.000 pcs=580,47 m3
(10 kontainer)
23.1.14.18315/12.12.2014 203687/13.12.2014 38 pallet = 6405 pcs=55,76 m3
23.1.15.03046/13.03.2015 040237/14.03.2015 36 pallet = 6260 pcs = 58,63 m3
23.1.15.10107/14.08.2015 126359/18.08.2015 38 pallet=781pc s= 27,48 m3
Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 3.2.1.h Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan bukti pembayaran bea keluar. Norma Penilaian :
Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
SGS INDONESIA Page 51 of 64
Memenuhi: Terdapat bukti pembayaran bea keluar untuk produk kayu yang dikenakan bea keluar.
SA2015 Observasi/Bukti Objektif:
Verifier ini tidak dinilai karena organisasi tidak terkena bea keluar
Verifier 3.2.1.i Metode Verifikasi :
Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Norma Penilaian : Memenuhi: Terdapat dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) yang absah dan lengkap untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya
Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah melakukan penjualan produk sejumlah total 25.821,78 m3 untuk eksport
Jenis kayu yang dijual tersebut adalah berasal dari jenis sebagai berikut:
Nama Dagang Naman Botani
Merbau Intsia Bijuga
Sengon Paraserianthes falcate
Tidak terdapat jenis kayu yang dibatasi perdagangannya dan oleh karenanya tidak diperlukan dokumen CITES pendukung untuk setiap pengiriman kayu tersebut.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal Indikator 3.3.1 Implementasi Tanda V-Legal
Verifier 3.3.1 Metode Verifikasi :
1. Periksa keberadaan Tanda V-Legal pada produk hasil olahan atau pada dokumen/lampiran dokumen atau pada kemasan.
2. Periksa keberadaan pembubuhan Tanda V-Legal pada produk kayu lelang (sitaan, temuan, rampasan).
Norma Penilaian : Memenuhi: 1. Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada produk atau kemasan atau
dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan sesuai ketentuan. 2. Tanda V-Legal tidak dibubuhkan pada produk kayu lelang (sitaan,
temuan, rampasan)
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif: Organisasi telah membubuhkan tanda V-Legal pada produk dan/atau kemasan dan/atau dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan. Pada saat penilaian melakukan pemeriksaan terhadap tanda V-Legal ini yaitu:
1. Pallet Nomor 028768 tanda V-Legal 001-LVLK-0080IDN
2. Pallet Nomor 028767 tanda V-Legal 001-LVLK-0080IDN
3. Pallet Nomor 028764 tanda V-Legal 001-LVLK-0080IDN
Auditor memastikan bahwa tanda V Legal tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu seperti
SGS INDONESIA Page 52 of 64
yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 641/KPTS-II/2011 Tentang Penetapan Tanda V-Legal. Organisasi memiliki dokumen perjanjian penggunaan tanda V-Legal tertanggal 16 April 2013 telah berakhir masa berlakunya yaitu 16 Desember 2011 sampai dengan 15 Desember 2014. Namun organisasi telah melakukan pengurusan dengan nomor surat dokumen #020177655765. Pada pasal 6 P 14/VI-BPPHH/ Klausal D tentang penggunaan tanda V-Legal menyatakan LPPHPL atau LVLK memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda VLegal kepada Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan atau Pemilik Hutan Hak atau ETPIK Non Produsen melalui ”perjanjian penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak LPPHPL atau LVLK serta kewajiban dan hak Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan, atau Pemilik Hutan Hak. Dasar Verifikasi : Lampiran 3.4 pada P 14/VI-BPPHH/2014 Klausal 4. Tata cara verifikasi point –n- menyatakan “Dalam hal pada saat dilakukan verifikasi masih terdapat verifier (yang tidak terkait dengan bahan baku) yang sedang dalam proses pengurusan, maka norma penilaian terhadap verifier tersebut untuk verifikasi pertama kalinya adalah “Memenuhi” dan tim audit memberikan catatan dan penjelasan untuk diverifikasi kembali pada saat penilikan. Berdasarkan hal tersebut di atas maka Diterbitkan : PTK 01 Kategori : Minor
Batas Penyelesaian : 1 (satu) tahun sejak dicatat
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi dengan syarat norma penilaian untuk verifier ini.
PRINSIP 4. PEMENUHAN TERHADAP PERATURAN KETENAGA KERJAAN BAGI INDUSTRI PENGOLAHAN
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan (K3)
Indikator 4.1.1 Pedoman /Prosedur dan implementasi K3
Verifier 4.1.1.a Metode Verifikasi :
1. Periksa ketersediaan dokumen pedoman/prosedur K3.
2. Periksa ketersediaan personel yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3.
Norma Penilaian :
Memenuhi :
Tersedia pedoman/prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 (beserta surat penunjukannya).
Pedoman/Prosedur K3
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Organisasi telah menetapkan dan mendokumentasikan pedoman/prosedur K3 yaitu sebagai berikut:
1. Prosedur Kedaruratan Di Pabrik , prosedur ditetapkan tanggal 26-9-2014
Personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 adalah Agus A Fuad. Surat penunjukan telah tersedia yaitu surat penunjukan nomor: 566/2526/424.053/2014 tanggal 8 Agustus 2014.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 4.1.1.b Metode Verifikasi :
1. Periksa ketersediaan dan peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), peralatan P3K dan Alat Pelindung Diri (APD) yang berfungsi dengan baik
Implementasi K3
SGS INDONESIA Page 53 of 64
2. Periksa ketersediaan tanda/jalur evakuasi. Norma Penilaian : Memenuhi : 1. Tersedia peralatan K3 sesuai pedoman dan berfungsi baik
(diantaranya belum kadaluarsa). 2. Tersedia tanda/jalur evakuasi
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Organisasi telah menyediakan peralatan K3 sesuai pedoman peraturan yang berlaku yaitu sebagai berikut :
Jenis peralatan K3 Jumlah Berfungsi/tidak
APAR 47 tabung APAR Berfungsi
Kotak P3K 8 unit Berfungsi
Hidran 17 unit Berfungsi
Jenis peralatan APD Jumlah Berfungsi/tidak
Masker kain 2600 pcs Berfungsi
Sarung tangan kain 311 set Berfungsi
Sarung tangan karet 50 set Berfungsi
Ear plug 9 set Berfungsi
Pada saat kunjungan lapangan, auditor melakukan pemeriksaan terhadap fungsi dari beberapa peralatan K3 tersebut diatas yaitu:
Nomor alat K3 Lokasi penempatan Berfungsi/tidak
APAR#1 Ruang personalia Berfungsi
Kotak P3K Ruang personalia Berfungsi
APAR#2 Ruang plywood Berfungsi
APAR#3 Ruang gudang raw sawntimber
Berfungsi
APAR#4 Ruang maintenance Berfungsi
APAR#5 Ruang produksi Berfungsi
APAR#6 Ruang produksi/gedung B
Berfungsi
Hidran#1 Ruang gedung A Berfungsi
Hidran#2 Ruang gedung B/samping personalia
Berfungsi
Lokasi pabrik juga dilengkapi dengan jalur – jalur evakuasi yang memadai yang mengarahkan seluruh pekerja ke lokasi tempat berkumpul yang aman saat evakuasi keadaan darurat terjadi.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Verifier 4.1.1.c Metode Verifikasi :
Periksa ketersediaan catatan kecelakaan kerja dan upaya penanganannya. Norma Penilaian :
Memenuhi :
Catatan kecelakaan kerja.
SGS INDONESIA Page 54 of 64
Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap kejadian kecelakaan kerja dan upaya penanganannya
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Organisasi telah melakukan pencatatan kecelakaan kerja terhadap setiap kejadian kecelakaan kerja. Berdasarkan data kecelakaan kerja untuk periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 diketahui jumlah kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:
1. Kecelakaan Fatal (kematian) = 0 kasus
2. Kecelakaan berat = 0 kasus
3. Kecelakaan sedang = 7 kasus
4. Kecelakaan ringan = 4 kasus
5. Hampir Celaka (nearmiss) = 0 kasus
Setiap terjadi kecelakaan, organisasi melakukan upaya penanganannya misalnya:
Kasus kecelakaan Waktu kejadian Upaya penanganan yang dilakukan
Sutarman, Bag Hotpres, telunjuk tangan kanan terjepit mesin hotpres
31-10-2014 Perawatan luka dan kompres luka (tindakan internal oleh tim medis perusahaan), biaya perawatan dan pengobatan ditanggung oleh perusahaan
Ninik Ikawati, Bag Barecore, tangan kanan luka terkena pisau mesin gergaji saat mengambil kayu pengganjal stoper
28-8-2015 Perawatan dibawa ke Klinik kemudian dirujuk ke Puskesmas Kraton, Pasuruan, pengobatan ditanggung oleh perusahaan
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Kriteria 4.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
Indikator 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier 4.2.1 Metode Verifikasi :
1. Periksa keberadaan organisasi serikat pekerja atau periksa keberadaan dokumen/pernyataan tertulis mengenai kebijakan kebebasan berserikat.
2. Wawancara dengan karyawan dan manajemen terkait kebebasan berserikat bagi pekerja.
Norma Penilaian : Memenuhi : 1. Terdapat serikat pekerja atau terdapat pernyataan tertulis mengenai
kebijakan perusahaan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
2. Hasil wawancara dapat menyimpulkan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi pekerja.
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Organisasi telah memiliki Lembaga Kerjasama Bipartit (sesuai Nomor Bukti Pencatatan : 560/37/424.053/2014, diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan , tanggal 17-9-2014. Ketua Lembaga Kerjasama Bipartit adalah Agus A Fuad. Pada saat kegiatan penilaian auditor telah melakukan wawancara dengan pengurus bipartit yaitu Agus A Fuad dan diketahui informasi bahwa organisasi telah memberikan kebebasan berserikat bagi pekerja.
SGS INDONESIA Page 55 of 64
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker-jakan karyawan > 10 orang.
Verifier 4.2.2 Metode Verifikasi :
Periksa keberadaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang Norma Penilaian : Memenuhi : Tersedia dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang
Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja.
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Organisasi telah memiliki dokumen peraturan perusahaan (PP) ditetapkan tanggal 4 September 2014 yang berlaku sampai dengan 3 September 2016. PP tersebut ditandatangani oleh pimpinan perusahaan yaitu Idrus Alwi Bone. Dokumen PP tersebut berisi tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pekerja (Bab III pasal 4 sampai dengan pasal 12 ;Bab IV pasal 13 sampai dengan pasal 23; BabV pasal 24 sampai dengan pasal 26, Bab VI pasal 27 sampai dengan pasal 29) serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang tanggal 4 September 2015 oleh instansi Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan (pengesahan nomor: 568/2477/424.053/2014).
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verifier 4.2.3 Metode Verifikasi :
1. Periksa dokumen daftar karyawan. 2. Wawancara (uji petik) dengan karyawan terkait pekerja yang masih di
bawah umur Norma Penilaian : Memenuhi : Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur. atau Ditemukan pekerja di bawah umur tetapi telah memenuhi ketentuan
Pekerja yang masih di bawah umur
SA2015
Observasi/Bukti Objektif:
Sesuai dengan daftar karyawan per tanggal 2-9-2015 diketahui karyawan termuda adalah sebagai berikut:
Nama karyawan Tanggal lahir Tanggal mulai bekerja Umur saat mulai bekerja
Uswatul Mustoharoh
Accounting
23-10-1992 31-3-2012 19 tahun 5 bulan 8 hari
Jumlah karyawan per tanggal 2-9-2015 adalah 546 karyawan.
Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.
4.3 Penggunaaan Logo dan Sertifikat SVLK.
SGS INDONESIA Page 56 of 64
Tim audit telah melaksanakan audit berbasis pendekatan proses pada aspek-aspek yang
signifikan/ resiko/ tujuan dari organisasi. Metode audit yang digunakan adalah wawancara,
observasi pada aktivitas dan review dokumen-dokumen dan catatan.
Penggunaan sertifikat sesuai dengan ketentuan/panduan SGS N/A Ya Tidak
5. KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu, maka kesimpulan pemenuhan untuk setiap standar
verifikasi sebagaimana disajikan dalam Tabel 5.1
Tabel 5.1. Kesimpulan Pemenuhan untuk setiap Standar Verifikasi
Indikator Uraian Pemenuhan Kesimpulan Pemenuhan
1.1.1. Unit Usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah
a. Akta Pendirian Perusahaan dan /atau perubahan terakhir
Organisasi telah memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta perubahan terakhir. Akte Pendirian Perusahaan telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya.
Memenuhi
b.Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)
Organisasi telah memiliki Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.
Memenuhi
c.Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar Industri)
Organisasi telah memiliki Izin Gangguan (HO) yang diterbitkan sebagai kelengkapan pengajuan izin industri.
Memenuhi
d.Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Organisasi telah memiliki Tanda Daftar Perusahaan yang sah dan diterbitkan Pejabat yang berwenang.
Memenuhi
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Organisasi telah memiliki NPWP dan sesuai dengan dokumen lainnya.
Memenuhi
f. AMDAL / Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) / Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) /Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)/Surat Izin Lingkungan
Organisasi telah memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan yang telah disahkan pejabat yang berwenang. sesuai dengan ruang lingkup usahanya.
Memenuhi
SGS INDONESIA Page 57 of 64
(SIL)/Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)
g. IUIPHHK,Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)
Organisasi telah memiliki Izin Usaha Industri diterbitkan oleh instansi berwenang dan telah sesuai jenis usaha yang dijalankan perusahaan. Memenuhi
h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK
Organisasi telah memiliki dokumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan dan dilaporkan kepada Dinas Terkait Memenuhi
1.1.2. Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen
a. Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
Organisasi telah memiliki ETPIK terbaru dan sesuai dengan produk yang diekspor.
Memenuhi
1.2.1. Importir adalah importer yang memiliki izin yang sah.
Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir
Organisais telah memiliki dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah dan informasinya sesuai dokumen legalitas lainnya, seperti: akta pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK.
Realisasi impor telah sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen pengakuan/ pengenal sebagai importer
Memenuhi
1.2.2 Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (duediligence) importir
Organisais belum wajib memiliki dokumen panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas,
Tidak Dinilai
2.1.1. Unit Usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
a. Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.
Organisasi telah menerima bahan baku kayu bulat untuk proses produksi dilengkapi dengan kontrak jual beli dan dokumen angkutan yang sah.
Memenuhi
b. Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan
Seluruh penerimaan kayu bulat dari hutan negara dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang dan sesuai dengan dokumen
Memenuhi
SGS INDONESIA Page 58 of 64
negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
angkutan hasil hutan yang sah.
c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara telah dilengkapi dengan serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Memenuhi
d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Seluruh penerimaan bahan baku kayu telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Hasil uji petik stock bahan baku di lapangan menunjukkan telah sesuai antara fisik kayu (jenis dan ukuran) dengan dokumen.
Jumlah batang/keping dan volume di dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah telah sesuai dengan stock/ LMKB/ LMKO pada periode yang sama.
Kartu tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.
Memenuhi
e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu bekas/hasil bongkaran.
Tidak Dinilai
f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri
Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu limbah industri.
Tidak Dinilai
g. Dokumen sertifikasi Legalitas kayu / Sertifikat PHPL yang dimiliki pemasok dan / atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok
Seluruh pemasok kayu telah memiliki S-LK dan/atau menerbitkan DKP.
Organisasi telah menetapkan dan menerapkan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP.
Telah tersedia personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pemeriksaan terhadap dokumen DKP yang diterima dari pemasok (beserta bukti surat penunjukannya).
Memenuhi Dengan Syarat
h. Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK Organisasi telah menyusun Laporan Mutasi Kayu Bulat and Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu sebagai balance proses produksi dan sesuai dengan dokumen pendukung produksi.
Memenuhi
i. Dokumen pendukung RPBBI RPBBI terakhir telah dilaporkan kepada instansi berwenang dan didukung dengan dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai
Memenuhi
SGS INDONESIA Page 59 of 64
dengan sumber bahan baku.
2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah.
a.PIB Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
b.B/L Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
c.Packing list Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
d.Invoice Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
e.Dokumen DKP untuk kayu impor Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
f.Rekomendasi Impor Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
g. Bukti pembayaran bea masuk bila
terkena bea masik
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
h. Dokumen lain yang relevan (diantaranya
CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi
perdagangannya
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
i. Bukti penggunaan kayu impor Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor
Tidak Dinilai
2.1.3. Unit Usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi
Organisasi telah memiliki tally sheet penggunaan bahan baku mulai dari penerimaan bahan baku sampai barang jadi. Berdasarkan verifikasi lapangan sudah di lakukan rekaman proses produksi dan memberikan ketelusuran bahan baku.
Memenuhi
SGS INDONESIA Page 60 of 64
b. Laporan produksi hasil olahan Organisasi telah memiliki Laporan Mutasi Kayu Bulat dan laporan Mutasi Hasil Olahan Kayu , laporan produksi telah sesuai dengan LMHHOK serta proses logis produksi antara input dan output produksi. Perhitungan rendeman sesuai standard yang ada.
Memenuhi
c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
Jenis produk sesuai dengan izin usaha industri auditee.
Realisasi produksi sendiri dan hasil penjelasan tidak melebihi kapasitas produksi auditee yang diizinkan.
Memenuhi
d.Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan
Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena Organisasi tidak menggunakan kayu lelang untuk proses produksi.
Tidak Dinilai
e.Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK sesuai dengan dokumen pendukung.
Memenuhi
2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga)
a. Dokumen S-LK dan/atau DKP Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Tidak Dinilai
b. Dokumen kontrak kerjasama atau kontrak jasa pengolahan produk dengan pihak lain
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Tidak Dinilai
c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Tidak Dinilai
d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Tidak Dinilai
e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa.
Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.
Tidak Dinilai
3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau
SGS INDONESIA Page 61 of 64
pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Seluruh perdagangan atau pemindah-tanganan produk dengan tujuan domestik telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Memenuhi
3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
a.Produk hasil olahan kayu yang diekspor Produk hasil olahan kayu yang dieskpor dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri.
Memenuhi
b.Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Organisasi melakukan ekspor yang dilengkapi dengan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
c.Packing list Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Packing List yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
d.Invoice Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Invoice yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
e.Bill of lading (B/L) Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Bill of Lading yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
f.Dokumen V legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan dokumen V legal
Terdapat Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.
Dokumen V-Legal telah sesuai dengan dokumen PEB
Memenuhi dengan syarat
g.Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
Realisasi ekspor telah sesuai dengan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya.
Seluruh pemeriksaan verifikasi teknis telah dilakukan oleh surveyor dilakukan di lokasi industri organisasi dan/atau industri penyedia jasa.
Memenuhi
h.Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
Tidak relefan untuk dinilai terhadap organisasi karena organisasi tidak terkena bea keluar
Tidak Dinilai
SGS INDONESIA Page 62 of 64
i.Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya
Terdapat dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) yang absah dan lengkap untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya
Memenuhi
4.1.1. Prosedur dan implementasi K3
a. Implementasi prosedur K3. Organisasi memiliki pedoman/prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 (beserta surat penunjukannya).
Memenuhi
b. Ketersediaan jalur evakuasi dan peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), peralatan P3K dan Alat Pelindung Diri (APD)
Organisasi telah memiliki peralatan K3 yang memadai dan tersedia Jalur Evakuasi maupun Titik Berkumpul Darurat yang sesuai. Peralatan K3 tersebut telah sesuai dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik.
Memenuhi
c. Catatan kecelakaan kerja Organisasi telah memiliki catatan kecelakaan kerja serta tersedia upaya penanganan kecelakaan kerja.
Memenuhi
4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
Organisasi terdapat serikat pekerja.
Hasil wawancara dapat menyimpulkan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi pekerja.
Memenuhi
4.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang.
Ketersediaan Dokumen KKB atau PP Organisasi telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah didaftarkan ke instansi berwenang.
Memenuhi
4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur
Organisasi tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur.
Memenuhi
Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
• Verifier yang memenuhi norma penilaian berjumlah 35 verifier.
• Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian berjumlah 0 verifier
• Verifier yang tidak dilakukan penilaian karena tidak applikatif untuk organisasi ini adalah
berjumlah 21 verifier.
SGS INDONESIA Page 63 of 64
Dengan demikian PT. INDO FURNITAMA RAYA dinyatakan”Memenuhi” persyaratan legalitas
kayu sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan oleh karenanya tim audit
“merekomendasikan” untuk mendapatkan KELANJUTAN atas “SERTIFIKAT LEGALITAS
KAYU”.
Laporan audit ini telah dikaji oleh pengambil keputusan sertifikasi SVLK PT SGS Indonesia dan
memutuskan keputusan sertifikasi yang “sama/berbeda”[coret yang tidak sesuai] dengan
rekomendasi dari auditor.
5.2. Rekomendasi
Rekomendasi adalah bukan suatu ketidaksesuaian terhadap persyaratan standard namun
berpotensi menjadi ketidaksesuaian. Dari hasil uaidt ini, auditor merekomendasikan hal-hal
sebagai berikut:
No Rek. Verifier Rincian Permintaan Tindakan Koreksi
Tanggal Diterbitkan dd – mmm - yyyy Tanggal Penutupan dd – mmm - yyyy
Rekomendasi:
-
Bukti Penutupan :
5.3. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)
No PTK
Nomor Indikator
Rincian Permintaan Tindakan Koreksi
01 3.3.1 Tanggal PTK dicatat
04.09.2015 Tanggal Penyelesaian
03.09.2016 Tanggal Penutupan
Potensi Ketidaksesuaian:
Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada produk atau kemasan atau dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan tidak sesuai ketentuan
Bukti objektif :
SGS INDONESIA Page 64 of 64
No PTK
Nomor Indikator
Rincian Permintaan Tindakan Koreksi
Berdasarkan wawancara organisasi telah menggunakan tandaV-Legal Januari 2015-Agustus 2015 dan organisasi memiliki dokumen perjanjian penggunaan tanda V-Legal tertanggal 16 April 2013 telah berakhir masa berlakunya yaitu 16 Desember 2011 sampai dengan 15 Desember 2014 Namun organisasi telah melakukan pengurusan penggunaan tanda V-legal dengan LVLK PT.SGS Indonesia dengan nomor surat dokumen #020177655765. Pada pasal 6 P 14/VI-BPPHH/ Klausal D tentang penggunaan tanda V-Legal menyatakan LPPHPL atau LVLK memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda VLegal kepada Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan atau Pemilik Hutan Hak atau ETPIK Non Produsen melalui ”perjanjian penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak LPPHPL atau LVLK serta kewajiban dan hak Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan, atau Pemilik Hutan Hak. Dasar Verifikasi : Lampiran 3.4 pada P 14/VI-BPPHH/2014 Klausal 4. Tata cara verifikasi point –n- menyatakan “Dalam hal pada saat dilakukan verifikasi masih terdapat verifier (yang tidak terkait dengan bahan baku) yang sedang dalam proses pengurusan, maka norma penilaian terhadap verifier tersebut untuk verifikasi pertama kalinya adalah “Memenuhi” dan tim audit memberikan catatan dan penjelasan untuk diverifikasi kembali pada saat penilikan Berdasarkan hal tersebut di atas maka Diterbitkan : PTK 01 Kategori : Minor
Batas Penyelesaian : 1 (satu) tahun sejak dicatat
Bukti Penutupan / Tidak Penutupan :
Tanggal PTK dicatat
Tanggal Penyelesaian
Tanggal Penutupan
Potensi Ketidaksesuaian:
Bukti objektif :
Bukti Penutupan / Tidak Penutupan :
Akhir Laporan